BAB V done
-
Upload
nurlisha-icha-ardhilla -
Category
Documents
-
view
38 -
download
1
description
Transcript of BAB V done
BAB I
BAB VANALISIS PEMECAHAN MASALAH
V.1. Kegiatan atau Indikator Kegiatan Bermasalah Kesepakatan dengan pihak Puskesmas Muntilan I dalam menangani kasus DBD maka penulis akan mengangkat prioritas masalah yang akan diselesaikan yaitu cakupan rumah bebas jentik nyamuk. Pada hasil pencapaian program (SPM) Puskesmas Muntilan, hasil cakupan rumah bebas jentik nyamuk pada bulan Januari - April 2013 adalah sebesar 68,01% . Sedangkan target Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang adalah sebesar 100% Hasil ini menunjukkan bahwa target belum tercapai.
V.2. Analisis Penyebab Masalah Hal yang mendasari timbulnya kesenjangan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang dicapai dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk menentukan penyebab masalah, dilakukan dengan membuat diagram fishbone dengan menggunakan data yang diperoleh selama bulan Januari sampai dengan bulan April 2013. Dalam menganalisis penyebab manajemen secara menyeluruh digunakan pendekatan evaluasi yang meliputi input, proses, output, outcome, serta environment. Sehingga dapat ditelusuri hal-hal yang menyebabkan munculnya permasalahan.
Tabel 23. Identifikasi Kemungkinan Penyebab MasalahTahap Analisis Pendekatan SistemKomponenKelebihanKekurangan
InputMan Terdapat koordinator program kesehatan lingkungan, bidan, dan kader desa. Jumlah koordinator hanya satu orang
Money Tersedia anggaran dana untuk transportasi
Material Alat transportasi untuk kunjungan rumah
Machine Senter Alat tulis Kertas
Method Kunjungan rumah, dengan melihat jentik Belum di sosialisasikan kepada masyarakat mengenai PSN Tidak ada SOP rumah bebas jentik nyamuk Tidak ada pedoman tertulis mengenai PSN
ProsesP1 Adanya jadwal pemantauan jentik nyamuk Adanya program pemberantasan sarang nyamuk Tidak adanya sasaran yang jelas dalam jadwal pemeriksaan bebas jentik Tidak ada media informasi mengenai bahaya DBD
KomponenKelebihanKekurangan
PelaksanaanP2 Dilakukan laporan bulanan tentang pemantauan jentik nyamuk Kurangnya peran aktif Koordinator Program Kesling untuk sosialisasi PSN Kurangnya koordinasi lintas program
EvaluasiP3 Adanya laporan bulanan tentang pemantauan jentik nyamuk Tidak ada kartu jentik rumah
Lingkungan (fisik dan non fisik) Warga dan dibantu oleh kader Kurangnya kesadaran warga desa untuk megawasi tempat penampungan air Kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan bak Kurangnya keadaran warga untuk mempraktekan informasi yang sudah diberikan dari penyuluhan Tidak adanya jumantik
Daftar Penyebab Masalah
1. Jumlah koordinator hanya satu orang2. Belum di sosialisasikan kepada masyarakat mengenai PSN3. Tidak ada SOP rumah bebas jentik nyamuk4. Tidak ada pedoman tertulis mengenai PSN5. Tidak adanya sasaran yang jelas dalam jadwal pemeriksaan bebas jentik6. Tidak ada media informasi mengenai bahaya DBD7. Kurangnya peran aktif Koordinator Program Kesling untuk sosialisasi PSN8. Kurangnya koordinasi lintas program9. Tidak ada kartu jentik rumah10. Kurangnya kesadaran warga desa untuk megawasi tempat penampungan air11. Kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan bak12. Kurangnya keadaran warga untuk mempraktekan informasi yang sudah diberikan dari penyuluhan13. Tidak adanya jumantik
14. 53
59
P2Kurangnya peran aktif Koordinator Program Kesling untuk sosialisasi PSNKurangnya koordinasi lintas programPROSESP1Tidak adanya sasaran yang jelas dalam jadwal pemeriksaan bebas jentikTidak ada SOP rumah bebas jentik nyamukTidak ada media informasi mengenai bahaya DBDINPUT
P3Tidak ada kartu bebas jentik di rumah
LINGKUNGANKurangnya kesadaran warga desa untuk mengawasi tempat penampungan airKurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan bakKurangnya keadaran warga untuk mempraktekan informasi yang sudah diberikan dari penyuluhanTidak adanya jumantik
METHODTidak ada pedoman tertulis mengenai PSNTidak ada SOP rumah bebas jentik nyamuk Gambar 4. Fish Bone Penyebab MasalahMACHINE-MANKoordinator Program Kesling hanya satu orangMONEY-MATERIAL
V.4. Konfirmasi Penyebab Masalah Paling Mungkin1. Jumlah koordinator hanya satu orang2. Belum di sosialisasikan kepada masyarakat mengenai PSN3. Tidak ada SOP rumah bebas jentik nyamuk4. Tidak ada pedoman tertulis mengenai PSN5. Tidak adanya sasaran yang jelas dalam jadwal pemeriksaan bebas jentik6. Tidak ada media informasi mengenai bahaya DBD7. Kurangnya peran aktif Koordinator Program Kesling untuk sosialisasi PSN8. Kurangnya koordinasi lintas program9. Tidak ada kartu jentik rumah10. Kurangnya kesadaran warga desa untuk memantau tempat penampungan air11. Kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan bak12. Kurangnya kesadaran warga untuk mempraktekan informasi yang sudah diberikan dari penyuluhan13. Tidak adanya jumantik
Tabel 24. Alternatif Pemecahan MasalahPenyebab masalah paling mungkinAlternatif pemecahan masalah
Kurangnya peran aktif Koordinator Program Kesling untuk sosialisasi PSN
Merencanakan jadwal kunjungan yang teratur
Tidak adanya jumantik
Pelatihan tenaga terlatih (JUMANTIK)
Kurangnya kesadaran warga desa untuk memantau tempat penampungan airMengadakan penyuluhan tentang PSN dan DBD
Tidak ada media informasi mengenai bahaya DBD
Tidak adanya sasaran yang jelas dalam jadwal pemeriksaan bebas jentik
V.5. Penentuan Alternatif Pemecahan MasalahTabel 25. Penentuan Alternatif Pemecahan MasalahPenyebab masalah yang paling mungkinAlternatif pemecahan masalah
Kurangnya peran aktif Koordinator Program Kesling untuk sosialisasi PSNMerencanakan jadwal kunjungan yang teratur
Tidak adanya jumantikPelatihan tenaga terlatih (JUMANTIK)
Kurangnya kesadaran warga desa untuk memantau tempat penampungan airMengadakan penyuluhan tentang PSN dan bahaya DBD
Tidak ada media informasi mengenai bahaya DBD
Tidak adanya sasaran yang jelas dalam jadwal pemeriksaan bebas jentik
V.6. Penentuan Pemecahan Masalah TerpilihDari hasil analisis pemecahan masalah didapatkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:1. Merencanakan jadwal kunjungan yang terorganisir2. Mengadakan penyuluhan tentang PSN dan bahaya DBD3. Pelatihan tenaga terlatih (JUMANTIK)4. Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah, dengan menggunakan metode matriks.
M x I x VC
MagnitudeArtinya besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan, semakin besar atau banyak penyebab masalah dapat diseelesaikan maka akan semakin efektif.Importancy Artinya pentingnya penyelesaian masalah, semakin penting cara penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah maka akan semakin efektif.VulnerabilityArtinya sensitifitas cara penyelesaian masalah, semakin sensitif maka akan semakin efektif.Skor untuk magnitude, importancy, dan vulnerability :1. Sangat kurang efektif2. Kurang efektif3. Cukup efektif4. Efektif5. Sangat efektifCostArtinya biaya.Skor untuk cost :1. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan semakin kecil.2. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan kurang besar.3. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan cukup besar.4. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan besar.5. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan semakin atau sangat besar.Tabel 26. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan MasalahPenyelesaianMasalahNilai KriteriaHasil AkhirUrutan
MIVC(M x I x V) / C
113319II
2353222.5I
324448III
Dari metode rumus MIV/C didapatkan prioritas alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:1. Mengadakan penyuluhan tentang PSN dan bahaya DBD2. Merencanakan jadwal kunjungan yang terorganisir3. Pelatihan tenaga terlatih (JUMANTIK)
NoStrategiKegiatan
1.Penyuluhan
2.Jadwal teratur Membuat jadwal Melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
3.Pelatihan JumantikPelatihan
KegiatanTujuanTabel 27. Plan of Action Alternatif Pemecahan TerpilihWaktuLokasiPendanaanSasaranPelaksanaMetodeTolok Ukur ProsesTolok Ukur Hasil
1. Mengadakan penyuluhan tentang PSN dan bahaya DBD
Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang pencegahan dan bahaya DBD1 bulan 1 kali (desa yang berbeda)Balai desa, posyandu, PKD, rumah wargaDana operasional Puskesmas Muntilan 1Warga desaKoordinator Program Kesehatan LingkunganDiskusi dan tanya jawabTerlaksananya kegiatan penyuluhanMasyarakat sadar dan peduli serta berperan aktif dalam melakukan pencegahan DBD
2. Merencanakan jadwal kunjungan yang terorganisir
Deteksi jentik secara akurat pada setiap rumah warga di 8 desa wilayah kerja Puskesmas Muntilan 1Selasa, rabu,kamis (3x/minggu)
Pendataan = 1x/bulan akhir bulan.
Rumah wargaDana operasional Puskesmas Muntilan 1Rumah wargaKoordinator Program Kesehatan LingkunganDoor to doorTerlaksananya kunjungan disetiap rumah wargaDapat mendeteksi jentik disetiap rumah secara akurat
KegiatanTujuanWaktuLokasiPendanaanSasaranPelaksanaMetodeTolok Ukur ProsesTolok Ukur Hasil
3. Pelatihan tenaga terlatih (JUMANTIK)Membantu program Kesling di Puskesmas Muntilan 1 dan mengikutsertakan warga dalam hal pemberantasan sarang nyamukAwal JuniPuskesmas Muntilan 1Dana operasional Puskesmas Muntilan 110 kader per RT
Setiap kader mencakup miniml 10 rumah.
Koordinator Program Kesehatan LingkunganSeminar Tingginya minat warga untuk berpartisipasi dalam tim JumantikWarga ikut serta dalam pemberantasan sarang nyamuk
Tabel 28. Tabel Gannt Chart Rencana KegiatanNoKMeiJunJulAgustSepOktNovDesJanFebMarApr
123412341234123412341234123412341234123412341234
1A
2B
3C
Keterangan :A = Penyuluhan B= Kunjungan C = Pelatihan