BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. KAWASAN...

40
V-1 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan Dalam Mendukung Pariwisata BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. KAWASAN TUJUAN WISATA. Dalam rangka pengembangan Pariwisata Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010 2025 (RIPPARNAS). Dalam RIPPARNAS ditetapkan 50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional), yang didalamnya tercakup 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional). Selanjutnya, untuk keperluan pengembangan Pariwisata Indonesia, ditetapkan pula 223 KPPN (Kawasan Pembangunan Pariwisata Nasional) yang tersebar dari Pulau Weh sampai ke Merauke. Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan dalam mendukung Pariwisata, menetapkan 5 Propinsi sebagai sampel penelitian, yaitu : 1. Propinsi Sumatera Utara. 2. Propinsi Bali 3. Propinsi Sulawesi Tenggara 4. Propinsi Nusa Tenggara Timur 5. Propinsi Papua Barat. Mengingat perwilayahan pengembangan Pariwisata tidak mengikuti perwilayahan Administrasi Pemerintahan, keberadaan DPN Nias Simeulue dan sekitarnya yang berada dalam 2 Propinsi, maka Pulau Simeulue yang berada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam tetap diteliti. Demikian juga halnya dengan Pulau Lombok yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, karena berkaitan erat dengan Pulau Bali, terutama yang menyangkut wilayah, budaya, dan sistem transportasi, maka Pulau Lombok ikut menjadi objek penelitian. Dengan demikian, sampel penelitian ini meliputi 12 DPN (24%) dari total 50 DPN, seperti yang terlihat pada tabel 5.1.

Transcript of BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. KAWASAN...

V-1 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. KAWASAN TUJUAN WISATA.

Dalam rangka pengembangan Pariwisata Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif telah menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun

2010 – 2025 (RIPPARNAS). Dalam RIPPARNAS ditetapkan 50 DPN (Destinasi

Pariwisata Nasional), yang didalamnya tercakup 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata

Nasional). Selanjutnya, untuk keperluan pengembangan Pariwisata Indonesia, ditetapkan

pula 223 KPPN (Kawasan Pembangunan Pariwisata Nasional) yang tersebar dari Pulau

Weh sampai ke Merauke.

Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan dalam

mendukung Pariwisata, menetapkan 5 Propinsi sebagai sampel penelitian, yaitu :

1. Propinsi Sumatera Utara.

2. Propinsi Bali

3. Propinsi Sulawesi Tenggara

4. Propinsi Nusa Tenggara Timur

5. Propinsi Papua Barat.

Mengingat perwilayahan pengembangan Pariwisata tidak mengikuti perwilayahan

Administrasi Pemerintahan, keberadaan DPN Nias – Simeulue dan sekitarnya yang

berada dalam 2 Propinsi, maka Pulau Simeulue yang berada di Propinsi Nanggroe Aceh

Darussalam tetap diteliti. Demikian juga halnya dengan Pulau Lombok yang berada di

Propinsi Nusa Tenggara Barat, karena berkaitan erat dengan Pulau Bali, terutama yang

menyangkut wilayah, budaya, dan sistem transportasi, maka Pulau Lombok ikut menjadi

objek penelitian.

Dengan demikian, sampel penelitian ini meliputi 12 DPN (24%) dari total 50 DPN,

seperti yang terlihat pada tabel 5.1.

V-2 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

Tabel 5.1

12 Destinasi Pariwisata Nasional Objek Penelitian

Nomor Destinasi Pariwisata Nasional Propinsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Nias – Simeleu

Medan – Toba

Bali – Nusa Lembongan

Lombok – Gili Tramena

Komodo – Ruteng

Kalimutu – Maumere

Sumba – Waikabubak

Alor – Lembata

Kupang – Rotendao

Kendari – Wakatobi

Sorong – Raja Ampat

Manokwari – Fakfak

Nanggroe Aceh Darussalam

dan Sumatera Udara

Sumatera Udara

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Tenggara

Papua Barat

Papua Barat Sumber: Data Diolah

Di dalam 12 DPN ini terdapat 25 KSPN (28,4% dari 88 KSPN) dan 49 KPPN

(22% dari 223 KPPN) yang menjadi objek penelitian, seperti yang terlihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2

49 KPPN Yang Diteliti

No. Destinasi Pariwisata Nasional No. Destinasi Pariwisata Nasional

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Simeulue

Nias Barat

Teluk Dalam

Medan Kota

Tangkahan – Leuser

Bukit Lawang

Toba

Sibolga

Bali Utara / Singaraja

Menjangan – Pemuteran

Taman Nasional Bali Barat

Bedugul

Kuta – Sanur – Nusa Dua

Nusa Penida

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

Komodo

Labuhan Bajo

Ruteng

Bajawa

Ende – Kelimutu

Meumere – Sikka

Waingapu – Laiwangi Wanggameti

Waikabubak – Manupeh Tanah Daru

Larantuka

Lamalera – Lembata

Alor – Kalabahi

Nemberala – Rotendao

Kupang – Soe

Bau Bau

V-3 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Ubud

Kintamani – Danau Batur

Besakih – Gunung Agung

Tulamben – Amed

Karang Asem - Amuk

Rinjani

Gili Tramena

Mataram Kota

Pantai Selatan Lombok

Praya - Sade

Sumbawa Barat

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

Kendari

Rawa Aopa Watumohai

Wakatobi

Sorong

Raja Ampat

Waigeo

Teluk Bintuni

Manokwari

Pergunungan Fak Fak dan

Pergunungan Kumafa.

Teluk Cendrawasih

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan analisis yang dilakukan, tidak semua KPPN mendapat manfaat atas

keberadaan jaringan pelayanan ASDP (7 KPPN), dengan alasan :

1. Kawasan tersebut berada jauh dipedalaman dan jauh dari perairan yang dapat

dilayani.

2. Kawasan tersebut jauh dari wilayah pelayanan ASDP, serta tidak layak untuk

dijangkau pelayanan ASDP.

3. Walaupun kawasan tersebut berada di pinggir pantai, akses perairan tidak layak

untuk dipertimbangkan dan akses jalan raya lebih dominan dan lebih cocok.

25 KPPN (51%) memperoleh manfaat, dan setidaknya 17 KPPN (35%) beropotensi

untuk mendapat manfaat keberadaan pelayanan jaringan ASDP, karena :

1. Kawasan tersebut telah ada jaringan pelayanan ASDP, hanya perlu peningkatan

dengan koordinasi diantara para pelaksana.

2. Disekitar kawasan tersebut sudah ada jaringan pelayanan ASDP, hanya belum

sampai lokasi tujuan wisata, dapat diusulkan untuk perpanjangan trayek/lintasan

sampai ke tujuan wisata.

3. Kawasan tersebut sudah masuk perencanaan (Master Plan ASDP), hanya saatnya

belum tiba. Hal ini dapat diusulkan untuk percepatan pelaksanaannya.

V-4 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

4. Kawasan tujuan wisata tersebut sangat potensial untuk dilayani, hanya belum masuk

Master Plan ASDP. Hal ini dapat di koordinasikan oleh pihak terkait.

5. Beberapa kawasan tujuan wisata potensial untuk dilayani secara khusus dan simultan

oleh ASDP dengan suatu sistem pelayanan yang baru, inipun potensinya dapat

dibicarakan misalnya : Package Tour, Special Cruisses.

Terjadinya kondisi keberadaan jaringan ASDP yang tidak termanfaatkan oleh Sektor

Pariwisata adalah akibat lemahnya koordinasi antar Sektoral dan lemahnya perpaduan

program yang disetujui oleh Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Komisi Anggaran

DPR-RI.

Setelah butir klasifikasi kondisi pelayanan jaringan ASDP di kawasan pengembangan

Pariwisata dianalisis dan diketahui serta dipahami, sinergi belum akan diperoleh kalau

belum ada upaya pertemuan koordinasi kedua sektor tekait, baik ditingkat pusat, daerah,

maupun ditingkat pelaksana. Hal tersebut diatas disimpulkan dari hasil diskusi Tim

dengan para pelaksana di lapangan.

B. Kemampuan Jaringan Pelayanan ASDP.

Jaringan pelayanan ASDP yang ada dan yang direncanakan (Master Plan 2010 – 2030)

dihadapkan dengan 12 DPN (RIPPARNAS 2010 – 2025), akan menggambarkan seberapa

jauh potensi ASDP dapat melayani kawasan pariwisata tersebut. Dari potensi jaringan

ASDP tersebut, langkah-langkah strategis dapat disusun bersama-sama dengan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam suatu sinergi yang optimal.

Berikut akan diperlihatkan kondisi jaringan pelayanan ASDP (Sarana dan Prasarana)

dikawasan 49 KPPN:

1. DPN Nias – Simeulue ( Peta Jaringan ASDP Wisata pada Gambar 5.1) terdapat 3

KPPN yaitu :

a. KPPN Simeulue dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1.) Pelabuhan Penyeberangan : Sinabang

2.) Lintas Penyeberangan : - Sinabang – Labuhan Haji

- Sinabang – Singkil

- Sinabang – Pulau Banyak

- Sinabang – Meulaboh.

V-5 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3.) Kapal : - KMP Tanjung Burang.

- KMP Belanak.

- KMP Teluk Sinabang.

- KMP Teluk Singkil.

b. KPPN Nias Barat dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1.) Pelabuhan Penyeberangan : Gunung Sitoli

2.) Lintas Penyeberangan : - Sibolga – G. Sitoli

- G. Sitoli – Singkil

3.) Kapal : - KMP Teluk Singkil

- KMP Belanak.

c. KPPN Teluk Dalam dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1.) Pelabuhan Penyeberangan : Rencana dalam Master Plan 2010 - 2030

2.) Lintas Penyeberangan : Sibolga – Teluk Dalam

3.) Kapal : KMP Raja Enggano.

V-6 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

V-7 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

2. DPN Medan – Toba (Peta Jaringan ASDP Wisata pada Gambar 5.2) terdapat 5 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Medan – Kota.

Lintas penyeberangan Belawan- Penang berpotensi dihidupkan lagi.

b. KPPN Tangkahan – Leuser

Belum diperlukan Jaringan ASDP, namun pelabuhan Tapak Tuan dapat dijadikan

akses masuk dari pantai Barat Sumatera.

c. KPPN Bukit Lawang

Belum diperlukan Jaringan ASDP.

d. KPPN Toba dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan penyeberangan : - Ajibata

- Tomok

- Nainggolan

- Muara

2) Lintas Penyeberangan : - Ajibata – Tomok

- Nainggolan – Muara

3) Kapal : - KMP Tao Toba I dan II

- KMP Sumut I dan II

e. KPPN Sibolga dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:

1) Pelabuhan Penyeberangan : Sibolga (belum beroperasi)

2) Lintas Penyeberangan : - Sibolga – G. Sitoli

- Teluk Dalam – Sibolga

3). Kapal : - KMP Belanak

- KMP Tanjung Buram

- KMP Raja Enggano

- KPM Tello

V-8 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3 3

V-9 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3. DPN Bali – Nusa Lembongan (Peta Jaringan ASDP Wisata pada Gambar 5.3) terdapat

11 KPPN sebagai berikut :

a. KPPN Bali Utara

Belum ada fasilitas ASDP, tetapi sudah ada rencana lintas penyeberangan Singaraja-

Kangean.

b. KPPN Menjangan- Pemuteran

Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi untuk menghubungkan dengan Pulau

Menjangan dan Pelabuhan Gilimanuk.

c. KPPN Taman Nasional Bali Barat

Belum ada fasilitas ASDP, namun ada potensi berupa akses dari pelabuhan

penyeberangan Gilimanuk atau Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.

d. KPPN Bedugul.

Belum ada fasilitas ASDP, namun ada potensi angkutan perairan daratan.

e. KPPN Kuta- Sanur- Nusa Dua.

Belum ada fasilitas ASDP, namun ada potensi berupa akses ke pulau Nusa Penida.

f. KPPN Nusa Penida dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:

1) Pelabuhan Penyeberangan : Nusa Penida

2) Lintas Penyeberangan : Gunaksa – Nusa Panida

3) Kapal : - KMP Inerie

- KMP Nusa Jaya Abadi

g. KPPN Ubud

Tidak diperlukan fasilitas ASDP

h. KPPN Kintamani – Danau Batur

Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi Angkutan Perairan Daratan.

i. KPPN Besakih – Gunung Agung

Tidak diperlukan fasilitas ASDP.

j. KPPN Tulamben – Amed

Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP.

k. KPPN Karang Asem- Amuk

Pelabuhan penyeberangan Padangbai ada dikawasan ini yang menyeberangkan 23

KMP setiap hari.

V-10 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3 7

3 9

V-11 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

4. DPN Lombok – Gili Tramena ( Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.4) terdapat 6

KPPN sebagai berikut :

a. KPPN Rinjani

Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP di danau Segara Anakan.

b. KPPN Gili Tramena

Belum ada fasilitas ASDP, baru ada rencana pelabuhan penyeberangan di Bangsal.

c. KPPN Mataram Kota dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:

1) Pelabuhan Penyeberangan : Lembar

2) Lintas Penyeberangan : Lembar – Padangbai

3) Kapal : 23 buah KMP

d. KPPN Pantai Selatan Lombok

Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP ke pelabuhan penyeberangan Sekotong

dan lintas penyeberangan ke Sumbawa Barat.

e. KPPN Praya – Sade

Belum ada fasilitas ASDP

f. KPPN Sumbawa Barat

Belum ada fasilitas, ada potensi ASDP

V-12 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3 5

V-13 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

5. DPN Komodo – Ruteng (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.5) terdapat 3 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Labuhan Bajo dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:

1) Pelabuhan Penyeberangan : Labuhan Bajo

2) Litas Penyeberangan : - Labuhan Bajo – Sape

- Jampea – Labuhan Bajo

3) Kapal : - KMP Cengkih Apo

- KMP Dewana Dharma

- KMP Mandala Nusantara

- KMP Cakalang

- KMP Sangka Pelangga

b. KPPN Komodo dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:

1) Pelabuhan penyeberangan belum ada, namun bisa anker dilaut.

2) Lintas penyeberangan: - Komodo-Labuan Bajo.

- Sape-Komodo

3) Kapal : - KMP Cengkeh Apo

- KMP Dewana Dharma

- KMP Mandala Nusantara

- KMP Cakalang

c. KPPN Ruteng Tidak diperlukan fasilitas ASDP.

V-14 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3 3

V-15 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

6. DPN Kelimutu- Meumere (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.6 ) terdapat 3 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Bajawa

Tidak diperlukan fasilitas ASDP.

b. KPPN Ende – Kalimutu dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:

1) Pelabuhan Penyeberangan : Nangakeo (Ende)

2) Lintas Penyeberangan : - Kupang – Ende

- Ende - Waingapu

3) Kapal : KMP Ile Ape

c. KPPN Meumere – Sikka

Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP

V-16 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3 1

V-17 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

7. DPN Sumba- Waikabubak ( Peta Jaringan ASDP, Wisata Gambar 5.7) terdapat 2 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Waingapu-Laiwangi Wanggameti dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai

berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Waingapu

2) Lintas Penyeberangan : - Waingapu – Sabu

- Waingapu – Aimere

- Waingapu – Ende

- Waingapu – Sape

3) Kapal : - KMP Rokatenda

- KMP Ile Ape

b. KPPN Waikabubak – Manupeh Tanah Daru dengan sarana dan prasarana ASDP

sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Waikelo

2) Lintas Penyeberangan : - Waikelo – Sape

- Waikelo – Aimere

3) Kapal : - KMP Cakalang.

V-18 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

V-19 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

8. DPN Alor- Lembata ( Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.8) terdapat 3 KPPN sebagai

berikut :

a. KPPN Larantuka dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Larantuka

2) Lintas Penyeberangan : - Larantuka – Kupang

- Larantuka – Wewerang

3) Kapal : - KMP Uma Kalada

- KMP Namparnos

b. KPPN Lamalera – Lembata dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Lewoleba

2) Lintas Penyeberangan : - Lewoleba – Waiwerang

- Lewoleba – Baranusa

3) Kapal : KMP Namparnos.

c. KPPN Alor- Kalabahi dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Lintas Penyeberangan : - Kalabahi – Baranusa

- Kalabahi – Teluk Gurita

2) Pelabuhan Penyeberangan : Kalabahi

3) Kapal : KMP Namparnos

V-20 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

V-21 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

9. DPN Kupang – Rotendao (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.9) terdapat 2 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Nemberala – Rotendao dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Rote

2) Lintas Penyeberangan : Kupang – Rote

3) Kapal : KMP Ile Mandiri

b. KPPN Kupang – Soe dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : - Balok

- Hansisi

2) Lintas Penyeberangan : - Kupang – Rote

- Kupang – Seba

- Kupang – Larantuka

- Kupang – Kalabahi

- Kupang – Aimere

- Kupang – Ende

- Kupang – Hansisi

3) Kapal : - KMP ILE Mandiri

- KMP Cucut

- KMP Ile Ape.

V-22 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

V-23 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

10. DPN Kendari- Wakatobi (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.10) terdapat 4 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Baubau dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : - Baubau

- Kamaru

- Labuan (sedang dibangun)

2) Lintas Penyeberangan : - Baubau - Dongkala

- Kamaru - Wanci

3) Kapal : - KMP Madidihang

- KMP Bahtera Mas

b. KPPN Kendari dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Kendari

2) Lintas Penyeberangan : Kendari- Lenggara

3) Kapal : KMP Ariwangan

c. KPPN Rawa Aopa Watumohai

Belum ada fasilitas ASDP

d. KPPN Wakatobi dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Wanci

2) Lintas Penyeberangan : Wanci – Kawaru

3) Kapal : KMP Bahtera Mas

V-24 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

3 3

V-25 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

11. DPN Sorong- Raja Ampat (Peta jaringan ASDP Wisata Gambar 5.11) terdapat 3 KKPN

sebagai berikut :

a. KPPN Raja Ampat dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Waigama (sedang dibangun)

2) LintasPenyeberangan : - Waigama – Limalas

- Folley – Harapan Jaya

- Sorong – Folley

- Sorong – Limalas

- Sorong – Weejin

- Weejin – Kofiau

3) Kapal : - KMP Komodo

- KMP Kurisi

b. KPPN Sorong dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : - Sorong

- Arar

2) Lintas Penyeberangan : - Sorong – Waisai

- Waisai - Sorong

3) Kapal : - KMP Arar

- KMP Komodo

- KMP Kurisi

c. KPPN Waigeo dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Waisai

2) Lintas Penyeberangan : - Kabare – Sorong

- Waisai – Sorong

3) Kapal : - KMP Kurisi

- KMP Arar

V-26 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

V-27 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

12. DPN Manokwari- Fakfak (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.12) terdapat 4 KPPN

sebagai berikut :

a. KPPN Teluk Bintuni dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Arranday ( Rencana )

2) Lintas Penyeberangan : Arranday – Fakfak

3) Kapal : Rencana

b. KPPN Manokwari dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Manokwari

2) Lintas Penyeberangan : - Manokwari – Biak

- Manokwari – Numfor

- Manokwari – Wasior

- Wasior - Nabire

3) Kapal : - KMP Kasuari Pasifik IV.

c. KPPN Fakfak – Kumafa dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Fakfak (sedang dibangun)

2) LIntas Penyeberangan : - Fakfak – Arranday

- Fakfak – Wahai

3) Kapal : Direncanakan

d. KPPN Teluk Cendrawasih dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :

1) Pelabuhan Penyeberangan : Wasior

2) Lintas Penyeberangan : - Wasior – Manokwari

- Wasior – Nabire

3) Kapal : KMP Napan Wainami

V-28 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

V-29 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

Mempelajari kemampuan pelayanan jaringan ASDP tersebut diatas dan posisi jaringan ASDP

di 12 DPN (Tabel 5.3), jaringan pelayanan ASDP yang ada secara prinsip sudah dapat

melayani kawasan pariwisata dengan melakukan koordinasi diantara para pelaksana

dilapangan sebanyak 29 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional) atau 59%.

Siapakah yang akan memulai pendekatan tersebut ? Karena Kementerian Perhubungan yang

pertama kali menyadarinya melalui suatu penelitian, maka seyogyanya Kementerian

Perhubungan lah yang mengambil inisiatif mengambil pendekatan. Peningkatan jaringan

pelayanan ASDP dilakukan bersama-sama antara pihak sektor pariwisata dan sektor

perhubungan, karena akan menyangkut aspek-aspek perencanaan, penganggaran, pengawasan

serta teknis perkapalan dan teknis pariwisata.

Berikut ini evaluasi terhadap 49 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional) :

1. Simeulue dan sekitarnya.

Pulau Simeulue sebagai kawasan pengembang pariwisata nasional belum tergarap dengan

baik. Banyak potensi pariwisata belum terangkat, yang sudah siap di jual adalah wisata

bahari dan wisata pantai, salah satunya yang unik adalah pantai dengan pasir warna merah

yang tidak ditemukan di tempat lain. Terumbu karang dan aneka jenis ikan juga

ditawarkan dari daerah ini. Promosi wisata yang belum terlihat digarap sebagaimana

mestinya, sehingga potensi belum terlihat dengan baik. Namun akses menuju pulau

Simeulue cukup baik, terutama moda ASDP, telah ada jaringan tetap kapal ASDP menuju

pulau Simeulue yaitu :

a. Labuhan Haji – Sinabang dengan kapal KMP Teluk Sinabang.

b. Singkal – Simatang dengan KMP Teluk Singkil.

Jaringan pelayanan ASDP siap mendukung akses ke pulau Simeulue, Labuhan Haji, dan

Singkel dari Gunung Sitoli dan Sibolga, berpotensial untuk dibuka, faktor koordinasi

perlu ditingkatkan.

2. Nias Barat dan sekitarnya.

Promosi pariwisata dari Nias Barat kurang memadai, sedangkan akses jaringan pelayanan

ASDP sudah bagus. Telah dibangun pelabuhan penyeberangan di Gunung Sitoli yang

melayani KMP Belanak dan KMP Tanjung Burang menuju Sibolga dan KMP Singkel ke

V-30 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

Pulau Banyak. Peningkatan tentu perlu dilakukan, namun koordinasi lembaga terkait

tidak bisa di tawar lagi.

3. Teluk Dalam dan sekitarnya.

Teluk Dalam adalah bagian timur pulau Nias, merupakan kawasan strategis pariwisata

nasional, memiliki obyek wisata :

1. Ombak bergulung untuk surfing

2. Tradisi lompat batu yang unik

3. Wisata pantai dan bahari

4. Waterfall dan lain – lain.

Promosi Teluk Dalam sudah lebih baik dan jaringan ASDP juga sudah baik. Lintas

Penyeberangan Teluk Dalam - Sibolga dilayani oleh KMP Raja Enggano dan KMP

Pulau Telo. Pelabuhan Penyeberangan Teluk Dalam sedang dibangun dan banyak lintas

penyeberangan ke pulau-pulau kecil yang potensial dibagian timur seperti :

5. Pulau Telo

6. Pulau Pini

7. Pulau Sigata

8. Pulau Tanah Masa

9. Pulau Tanah Bela.

Peningkatan pelayanan ASDP melalui koordinasi dan komunikasi aktif Sektor Pariwisata

dan Sektor Transportasi.

4. Medan - Kota dan sekitarnya.

Kota Medan adalah pintu masuk utama ke Provinsi Sumatera Utara dan bahkan juga

untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pernah ada lintas Penyeberangan Belawan -

Penang, tapi tidak berkembang, namun ada potensi untuk di kembangkan kembali.

5. Tangkahan-Leuser dan sekitarnya

Ekowisata Tangkahan berdekatan dengan taman nasional Leuser memiliki fauna dan flora

yang unik sangat digemari oleh wisatawan. Akses langsung pelayaran jaringan ASDP

tidak di perlukan, kecuali akses melalui Tapak Tuan dibuka.

V-31 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

6. Bukit Lawang dan sekitarnya.

Bukit Lawang juga merupakan ekowisata potensial sesudah Tangkahan, namun tidak

memerlukan prioritas jaringan ASDP.

7. Toba dan sekitarnya.

Danau Toba adalah jualan wisata andalan dan telah didukung oleh angkutan danau ASDP

telah menyediakan pula 2 lintas penyeberangan danau:

10. Lintas Ajibata-Tomok dengan KMP Teo Toba I dan II

11. Lintas Nainggolan- Muara dengan KMP Sumut I dan II

Peningkatan yang diperlukan sektor pariwisata, cukup dengan meningkatkan koordinasi

dan komunikasi dengan sektor perkembangan.

8. Sibolga dan sekitarnya

Kota Sibolga adalah pintu keluar menuju ke gugusan pulau-pulau indah eksotis Nias,

melalui lintas Sibolga-Gunung Sitoli dan Sibolga-Teluk Dalam dengan kapal – kapal :

KMP Belanak, KMP Tanjung Burang, KMP Raja Enggano dan KMP Telo.

9. Taman Nasional Bali Barat

Taman Nasional Bali Barat merupakan kawasan strategis pariwisata berdekatan dengan

pelabuhan Gilimanuk yang sudah berkembang pesat menghubungkan pulau Jawa dan

Pulau Bali. Lintas Penyeberangan yang beroperasi 24 jam dan dilayani oleh 37 kapal

penyeberangan. Namun, apabila perlu fasilitas khusus untuk pariwisata, dapat di

koordinasikan dengan sektor perhubungan.

10. Menjangan- Pemuteran dan sekitarnya.

Kawasan strategis pulau Menjangan dan kawasan wisata alam Pemuteran, merupakan

wisata pantai dan bahari yang mungkin dapat memanfaatkan akses pelabuhan

penyebarangan Gilimanuk. Untuk kelancaran arus wisatawan ke pulau Menjangan, dapat

dibangun lintas penyeberangan, walaupun tidak besar akan tetapi cukup fungsional.

Komunikasi dan koordinasi kedua sektor diperlukan untuk menjalin sinergi selanjutnya.

11. Bedugul dan sekitarnya.

Bedugul adalah kawasan strategis Taman Tirta Danau Bedugul dan Danau Buyan. Di

kedua danau ini dapat dikembangkan angkutan danau maupun lintas penyeberangan

danau. Koordinasi dan komunikasi antara kedua sektor perlu ditingkatkan.

V-32 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

12. Kintamani – Danau Batur dan sekitarnya.

Kawasan strategis Kintamani yang dibelakangnya ada Pura Batur, Gunung Batur dan

Danau Batur terdapat juga wisata budaya, air panas, taman air dan desa wisata yang sudah

banyak di kunjungi wisatawan dan sudah berkembang. Disekeliling Danau Batur sudah

ada jalan raya, namun ada potensi untuk mengembangkan angkutan danau untuk

memperpendek jarak (Short cut).

13. Besakih – Gunung Agung dan sekitarnya

Kawasan Besakih dan Gungun Agung tidak membutuhkan fasilitas ASDP.

14. Tulamben - Amed dan sekitarnya

Kawasan strategis pantai Tulambun dan Pantai Amed adalah wisata pantai dan bahari,

namun fasilitas ASDP tidak diperlukan.

15. Karang Asem – Amuk dan sekitarnya

Kawasan strategis Karang Asem dan Amuk memiliki pelabuhan Padang Bai yang

menyeberangkan 23 buah kapal motor Penyeberangan menuju pelabuhan Lembar

(Lombok). Peningkatan pelayanan ASDP tentunya diupayakan setelah ada komunikasi

dan koordinasi.

16. Nusa Penida dan sekitarnya

Pulau Nusa Penida yang banyak obyek wisata budaya alam dan taman laut sedang

berkembang pesat telah memiliki pelabuhan penyeberangan Nusa Pemida sebagai

tunjulan pelabuhan Gunaksa yang sedang dibangun dan di layani KMP INERIE dan KMP

Nusa Jaya Abadi.

17. Kuta –Sanur – Nusa Dua dan sekitarnya.

Kawasan strategis Kuta, Sanur dan Nusa Dua adalah kawasan elit yang dapat di akses

melalui Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Genoa.

18. UBUD dan sekitarnya.

Kawasan strategis ubud tidak membutuhkan fasilitas ASDP.

V-33 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

19. Bali Utara/Singaraja dan sekitarnya

Kawasan strategis Singaraja sudah ada rencana jaringan lintas penyeberangan Singaraja –

Kangean. Namun animo lintas penyeberangan ini belum memperlihatkan dorongan untuk

percepatan pembangunannya.

20. Gili Tramena.

Taman Gili Tramena yang di dampingi oleh Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan

merupakan obkek wisata bahari yang menakjubkan. Gugusan kepulauan ini akan

mendapat akses dari pelabuhan Penyeberangan Bangsal. Peningkatan fasilitas sarana dan

prasarana ASDP di kawasan ini akan sejalan dengan rencana pembangunan kawasan

strategis Gili Tramena. Termasuk hubungan dengan pelabuhan Penyeberangan Padang

Bai.

21. Rinjani dan sekitarnya.

Kawasan Gunung Rinjani dan Danau Segara Anakan tidak memerlukan fasilitas ASDP,

kecuali pengembangan angkutan danau di Danau Segara Anakan.

22. Pantai Selatan Lombok dan sekitarnya.

Kawasan strategis Pantai Lombok Selatan adalah duplikai kawasan Pantai Bali dan

memiliki potensi hubungan dengan Sumbawa Barat melalui lintas Penyeberangan.

Namun di sebelah barat tidak ada akses ke Sekotong, yang telah memiliki rencana lintas

penyeberangan ke pulau Nusa Pemida.

23. Mataram Kota dan sekitarnya.

Kota Mataram adalah pintu masuk utama ke pulau Lombok melalui moda angkutan udara

dan pelabuhan penyeberangan Lembar. Kawasan Mataram memiliki kawasan wisata

budaya seperti Cakra Negara dan taman Suranade. Pelabuhan Penyeberangan Lembar

adalah timpalan pelabuhan penyeberangan Padang Bai yang mengoperasikan 23 buah

kapal motor penyeberangan. Peningkatan pelayanan dilakukan sesuai dengan permintaan

sektor pariwisata.

24. Praya - Sade

Kawasan Praya - Sade tidak membutuhkan fasilitas ASDP.

V-34 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

25. Sumbawa Barat dan sekitarnya.

Kawasan Sumbawa Barat merupakan wilayah baru untuk menampung ekspansi

pariwisata dari pulau Lombok. Kawasan Sumbawa Barat memiliki pertambangan yang

dikelola oleh New Mont. Akses lintasan Sumbawa Barat ke pantai Tenggara pulau

Lombok potensial untuk dikembangkan oleh ASDP.

26. Komodo dan sekitarnya.

Binatang Komodo sangat sensitif terhadap lingkungannya, terutama kebisingan, oleh

karena itu kapal tidak bisa mendekati pantai dan buang jangkar di tengah laut dan

mendaratkan wisatawan dengan sekoci. Namun lintasan penyeberangan dari Sape dan

dari Labuan Bajo sudah sejak lama beroperasi. Bahkan dibangun kapal motor

penyeberangan dengan nama KMP Komodo. Peningakatan pelayanan ASDP

membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata dan Sektor Kehutanan.

27. Labuhan Bajo dan sekitarnya.

Labuhan Bajo adalah pelabuhan penyeberangan yang merupakan pintu masuk utama ke

pulau Flores dari arah barat. Pelabuhan penyeberangan ini melanyani KMP Cengkih Apo,

KMP Duwana Dharma, KMP Mandala Nusantara, dan KMP Cakalang.

28. Ruteng dan sekitarnya

Kawasan Ruteng tidak membutuhkan fasilitas ASDP.

29. Bajawa dan sekitarnya

Kawasan Bajawa tidak memerlukan fasilitas ASDP.

30. Ende Kelimutu dan sekitarnya.

Ende adalah pintu masuk pulau Flores bagian selatan, akses utama menuju Danau

Kalimutu yang unik memiliki tiga warna. Ende memiliki pelabuhan laut dan pelabuhan

Penyeberangan dengan mengoperasikan KMP Ile Ape ke Kupang dan Waingapu.

Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.

31. Maumere – Sikka dan sekitarnya

Kawasan ini belum memanfaatkan fasilitas ASDP namun apabila diperlukan dapat

perpanjangan trayek dari Larantuka.

V-35 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

32. Larantuka dan sekitarnya.

Kawasan Larantuka dilayani oleh lintas ASDP Kupang – Larantuka dengan KMP Uma

Kalada dan Larantuka –Waeiwerang dengan KMP Namparnos. Peningakatan pelayanan

ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata

33. Lamarela – Lembata dan sekitarnya.

Kawasan ini dilayani oleh lintas Weiwerang – Lewoleba – Baranusa - Kalabahi. Dengan

KMP Namparnos dan Kupang – Lawoleba dengan KMP Ile Boleng. Peningakatan

pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata

34. Alor – Kalabahi dan sekitarnya.

Kawasan pulau Alor dilayani melalui lintas Penyeberangan Baranusa – Kalabahi dan

Teluk Gurita- Kalabahi dengan KMP Namparnos dan Kupang- Kalabahi dengan KMP

Cucut. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor

Pariwisata.

35. Numberala – Rotendao dan sekitarnya.

Kawasan pulau Rotendao dengan pelabuhan Rote dilayani oleh KMP Ile Mandiri dari

Kupang. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor

Pariwisata.

36. Kupang – Soe dan sekitarnya.

Pelabuhan Penyeberangan Balok melayani lintas Penyeberangan :

12. Kupang - Luwokba dengan KMP Ile Boleng

13. Kupang - Rote dengan KMP Ile Mandiri

14. Kupang – Ende dengan KMP Ile APE

15. Kupang - Sabu dengan KMP Uma Kalada

16. Kupang – Larontuka dengan KMP Uma Kalada

17. Kupang – Kalabaki dengan KMP Cucut

18. Kupang – Aimere dengan KMP Cucut.

Sedang kawasan Soe dilayani melalui pelabuhan Penyeberangan Bolok.

V-36 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

37. Waikabubak – Manupeh Tanah Daru dan sekitarnya.

Waikabubak dan taman nasional Manupeh Tanah Daru di akses melalui pelabuhan

Penyeberangan Waikelo. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi

dengan Sektor Pariwisata

38. Waingapu – Lawangi Wanggameti dan sekitarnya.

Kawasan ini diakses melalui pelabuhan Waingapu yang melayani trayek dari :

19. Sabu dengan KMP Rokatenda

20. Aimere dengan KMP Rokatenda.

Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata

39. Rawa Aopa Watumohai dan sekitarnya

Rawa Aopa Watumohai adalah kawasan lindung berada di sebelah barat daya Kendari,

yang kaya dengan Flora dan Fauna serta deposit batu kapur dan batu alam. Akses ke

kawasan ini melalui pantai memungkinkan adanya akses ASDP.

40. Kendari dan sekitarnya.

Kendari adalah pintu utama memasuki wilayah Sulawesi Tenggara, yang memiliki

Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pelabuhan Penyeberangan lintas Penyeberangan

Kendari - Lenggara (Pulau Wowoni) dilayani oleh KMP Ariwangan. Peningakatan

pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata

41. Bau – Bau dan sekitarnya.

Kawasan Bau – Bau di pulau Buton memiliki pelabuhan laut disamping pelabuhan

penyeberangan kepulauan Muna (pelabuhan penyeberangan Dongkala) dengan KMP

Madidikang.Sedangkan lintasan Kamaru – Wanci (pulau Wangi – Wangi) dilayani oleh

KMP Bahtera Mas. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan

Sektor Pariwisata.

42. Wakatobi dan sekitarnya.

Taman Nasional Wakatobi berada di gugusan kepulaun Tukang Besi, yang terdiri dari

Pulau Wangiwangi, Pulau Lengkesi, Pulau Kaledupa, Pulau Tongea, dan Pulau Binangko.

Taman Bahari yang kaya dengan aneka binatang laut dan trumbu karang serta medan ikan

paus dan ikan pari. Lintas Penyeberangan utama ke kawasan Wakatobi adalah kawasan

V-37 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

Wanci dengan KMP Bahtera Mas untuk mendukung akses menuju Wakatobi, telah

dibangun banyak pelabuhan Penyeberangan diantaranya :

1. Pulau Buton : - Bau Bau

- Kamaru

- Labauan

2. Pulau Muna : - Mawasangka

- Tolandona

- Wara

- Tampo

- Tondasi

Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.

3. Raja Ampat dan sekitarnya.

Raja Ampat adalah kabupaten Kepulauan Raja Ampat, yang sering juga disebut kawasan

Raja Ampat. Hampir seluruh pulau di kepulauan Raja Ampat disebut sebagai kawasan

wisata Raja Ampat, sedangkan kawasan strategis pariwisata nasional Raja Ampat adalah

Taman laut kepulauan Raja Ampat, Pulau Kofiao dan Kepulauan Raja Ampat. Jaringan

pelayanan kapal motor penyeberangan menjangkau hampir semua kawasan wisata di

kabupaten Raja Ampat. Ada 3 Kapal Motor Penyeberangan yaitu KMP Arar, KMP

Kurisi dan KMP Komodo melayani 14 trayek dengan hanya 2 pelabuhan penyeberangan,

yaitu Sorong dan Waisai di pulau Waigeo. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan

koordinasi dengan Sektor Pariwisata.

4. Sorong dan sekitarnya.

Sorong adalah pintu masuk utama ke wilayah Papua Barat sebelah barat, memiliki bandar

udara, pelabuhan laut dan pelabuhan penyebarangan. KMP Aras, KMP Komodo dan

KMP Kurisi melayani penyeberangan di wilayah Papua Barat yang berangkat dari

Sorong menuju ke kawasan strategis pariwisata nasional Raja Ampat, kawasan Pulau

Waigeo dan kawasan pulau Gam sampai pelabuhan Penyeberangan Petani dan Weda di

pulau Halmahera. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan

Sektor Pariwisata.

V-38 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

5. Waigeo dan sekitarnya

Kawasan pulau Waigeo memiliki wisata bahari yang tidak kalah dari taman laut Raja

Ampat. Kawasan ini relatif lebih gampang dijangkau oleh turis lokal maupun

mancanegara dengan menggunakan kapal cepat, sedangkan kawasan strategis Raja Ampat

jaraknya lebih jauh. Waisai adalah pelabuhan penyeberangan yang baru selesai dan sudah

dioperasikan. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor

Pariwisata.

6. Manokwari dan sekitarnya

Kota Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat, merupakan pintu masuk utama

provinsi Papua Barat bagian Timur, Manokwari memiliki bandar udara, pelabuhan laut

dan pelabuhan Penyeberangan, ASDP Manokwari di kelola oleh cabang ASDP Biak.

Kantong wisata Teluk Bintuni, Teluk Cendrawasih, pegunungan Fakfak dan Kumafa

dikendalikan dari Manokwari, pada hal Teluk Bintuni, pegunungan Fakfak dan

pegunungan Kumafa juga dapat diakses dari sebelah barat melalui kota Sorong.

Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.

7. Teluk Cendrawasih dan sekitarnya

Teluk Cendrawasih yang dijadikan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,

memiliki : cagar alam pulau Rumberpon, cagar alam pulau Moiswaar, cagar alam laut

teluk Cendrawasih dan pulau Room. Jaringan pelayanan ASDP sedang dibangun,

sedangkan kapasitas yang ada baru menjangkau pulau Nunfor dan Biak. Peningakatan

pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.

8. Teluk Bintuni dan sekitarnya.

Kawasan wisata bahari ini belum terjangkau jaringan pelayanan ASDP, namun

pembangunan pelabuhan Penyeberangan telah dilaksanakan.

9. Fakfak – Kumafa dan sekitarnya.

Wisata pegunungan ini akan mendapat akses melalui pelabuhan Penyeberangan yang

dibangun di Fakfak.

V-39 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

Berdasarkan evaluasi tersebut diatas, posisi jaringan pelayanan Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan di 12 DPN yang disigi seperti tercantum pada table 5.3 dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

1. Pada 25 KPPN, pelaksana lapangan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan sudah

dapat melakukan koordinasi lansung dengan pelaksana lapangan Sektor Pariwisata.

2. Pada 4 KPPN dapat diusulkan percepatan pembangunan fasilitas Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan.

3. Pada 13 KPPN dapat diadakan studi untuk memperoleh kepastian atas potensi pelayanan

yang ada.

4. Sedangkan 7 KPPN tidak punya potensi untuk dikembangkan jaringan Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan.

Tabel 5.3

Matrik Posisi Jaringan ASDP di 12 DPN

No. KPPN Peningkatan

ASDP

Ada

Rencana di

Masterplan

Ada

Potensi

Jaringan

ASDP

ASDP

Tidak

Diperluka

n

1. Simeulue V

2. Nias Barat V

3. Teluk Dalam V

4. Medan Kota V

5. Tangkahan-Leuser V

6. Bakit Lawang V

7. Toba V

8. Sibolga V

9. Bali Utara/ Singaraja V

10. Menjangan-Pemuteran V

11. Taman Nasional Bali Barat V

12. Bedugul V

13. Kuta-Sanus-Nusa Dua V

14. Nusa Penida V

15. Ubud V

16. Kintamani-Danau Batur V

17. Besakih-Gunung Agung V

18. Tulamben-Amed V

19. Karang Asem-Amuk V

20. Rinjani V

21. Gili Tramena V

22. Mataram Kota V

V-40 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan

Dalam Mendukung Pariwisata

23. Pantai Selatan Lombok V

24. Praya-Sade V

25. Sumbawa Barat V

26. Komodo V

27. Labuan Bajo V

28. Ruteng V

29. Bajawa V

30. Ende-Kelimutu V

31. Meumere-Sikka V

32. Waingapu-Laiwangi

Wanggameti

V

33. Waikabubak-Manupeh

Tanah Daru

V

34. Larantuka V

35. Lamalera-Lembata V

36. Alor-Kalabahi V

37. Nemberala-Rotendao V

38. Kupang-Soe V

39. Bau bau V

40. Kendari V

41. Rawa Aopa-Watumohai V

42. Wakatobi V

43. Sorong V

44. Raja Ampat V

45. Waigeo V

46. Teluk Bintuni V

47. Manokwari V

48. Pegunungan Fak fak-

Pegunungan Kumafa

V

49. Teluk Cendrawasih V

Total 25 4 13 7

Sumber : Data diolah.