Bab V

download Bab V

of 2

Transcript of Bab V

Bab V

5.1 Kesimpulan Karangjeruk merupakan ekosistem terumbukarang yang berbentuk taka, yaitu calon karang yang terdiri atas kumpulan terumbukarang yang hanya muncul kepermukan pada saat surut terendahdengan kedalaman masih ditemukan karang pada kedalaman 6 meter (LembagaStudi Pembangunan Daerah, 2003). Selanjutnya bahwa keanekaragaman jeniskarang yang ada masing-masing stasiun, yaituAcropora, Alveopora, Farites, Galaxea, Goniastrea, Goniospora, Moutifora, Pochyseries dan Pocillaspora yang mana prosentasenya sangat bervariasi pada setiap stasiun. Metode RAPFISH adalahteknikanalisis yang dipakai untuk mengevaluasi keberlanjutan suatu kegiatan perikanan secara multidisipliner. Teknik RAPFISH didasarkan pada teknik ordinasi (menempatkan sesuatu pada urutan atribut yang terukur) secaraMulti Dimensional Scaling (MDS). Atribut dalam teknik ini terdiri dari lima analisis multidisplin, yaitu Ecological Analysis, Economic Analysis, Sociological Analysis, Technlogical Analyis dan Ethical Analysis, dimana masing-masing atribut analisis terdiri dari beberapa indicator penilaian keberhasilan. Hasil dari RAFMS menempatkan pengelolaan berbasis ekosistem di tempat yang paling baik buat pengelolaan perikanan di Ekosistem Karang Jeruk. Dilihat dari indikatornya yang sebagian besar menunjukan good. Selanjutnya antara CBFM dan Co-Management menjadi pengelolaan yang baik nomor dua. Keduanya memiliki beberapa kelebihan masing-masing. Pengelolaan paling jelek yaitu tradisional yang masih dipakai oleh sebagian nelayan di Indonesia. Dilihatdarianalisis AHP, aspek terpenting untukdilakukan pengelolaan yaitu aspek ekologi karena responden menitik beratkan sebagian besar menitik beratkan kepada hal lingkungan. Yang kedua adalah aspek ekonomi karena dari responden yang kami wawancara menitik beratkan padahal ekonomi karena perikanan adalah matapencaharian utama nelayan karena kehidupan mereka yang pas-pas an.

Saran

1. Agar pemerintah menetapkan perda sehingga pengelolaan perikanan lebih baik sebelumnya, dilihat dari sisi ekologi maupun ekonominya. 2. Sebaiknya penyuluhan tentang pengelolaan berbasis ekosistem dilakukan merata sampai ke daerah pengaruhnya, sehingga daerah yang dipengaruhi ikut berpartisipasi dalam pengelolaan perikanan di Ekosistem Karang Jeruk. 3. Kerjasama antar stakeholders yang direct dan indirect ditingkatkan agar terjadi pencapaian yang efisien. 4. Perlu dikaji ulang tentang pengelolaan yang sekarang sehingga tercipa pengelolaan yang efektif dan efisien. 5. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan prasurvey terhadap ekosistem yang diteliti dan daerah penelitian.