Bab v
Click here to load reader
-
Upload
buwarnisutopo -
Category
Education
-
view
1.729 -
download
2
Transcript of Bab v
153
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pembahasan yang telah
dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dilakukan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam
pelajaran dan setiap jam pelajaran berlangsung selama 45 menit. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) tahap perencanaan tindakan, 2) tahap
pelaksanaan tindakan, 3) tahap observasi dan interpretasi, dan 4) tahap analisis dan
refleksi. Proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan siswa
mengapresiasi puisi kontmporer. Hal ini ditandai dengan hasil pengamatan
aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Pengamatan terhadap
aktivitas siswa dipantau dengan lembar pengamatan yang meliputi aspek inkuiri,
bertanya, dan masyarakat belajar. Dari pantauan peneliti dan angket yang diisi
siswa pada setiap akhir siklus diketahui bahwa keaktivan siswa semakin
meningkat. Selain itu, keterampilan guru dalam mengelola kelas juga makin
meningkat.
154
2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi kontemporer. Hal ini ditandai
dengan nilai rerata tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer mengalami
peningkatan. Hasil rerata tes mengapresiasi puisi kontemporer siswa pada kondisi
awal adalah 54 dengan ketuntasan klasikal mencapai 4,76%. Setelah dilakukan
tindakan perbaikan Pada siklus I, rerata nilai tes kemampuan mengapresiasi puisi
kontemporer mencapai 66 dengan ketuntasan klasikal 47,62%. Apabila
dibandingkan dengan kemampuan pada kondisi awal, siklus I ini mengalami
peningkatan yaitu dari rerata 54 menjadi rerata 66. Rerata tersebut belum
mencapai nilai batas sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditentukan yaitu 67. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan
pada siklus II. Pada siklus II rerata tes mengapresiasi puisi kontemporer mencapai
74 dengan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini berarti ada peningkatan yang sangat
bagus dalam siklus II ini. Pencapaian hasil tersebut sudah sesuai dengan KKM
yang sudah ditentukan.
B. Implikasi
Penelitian tindakan kelas berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi
Puisi Kontemporer melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada Siswa Kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta” yang dilakukan
sebanyak dua siklus dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi
kontemporer siswa.
155
Mengacu pada simpulan tersebut, diharapkan pendekatan tersebut dapat
diterapkan di dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran mengapresiasi puisi
kontemporer. Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) tersebut
diyakini secara empiris oleh peneliti bahwa pendekatan CTL selain dapat
meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer juga dapat memotivasi
semangat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Adapun penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dalam pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dilakukan dengan cara: 1)
Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna apabila mereka
bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya; 2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk
semua kelompok; 3) Mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan cara
memberikan pertanyaan; 4) Berusaha menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam
kelompok-kelompok); 5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran; 6)
Melakukan refleksi pada akhir pertemuan; dan 7) Melakukan penilaian yang
sebenarnya dengan berbagai cara.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) guru perlu memotivasi siswa,
dengan cara:
1. Melibatkan Kreativitas Siswa
Kegiatan mengapresiasi tidak hanya berurusan dengan masalah teori, tetapi
juga berkaitan dengan pengetahuan, pengalaman, ketajaman berpikir, dan
156
kreativitas seseorang. Peranan kreativitas siswa dalam mengapresiasi puisi sangat
penting untuk menciptakan sesuatu yang baru/ munculnya gairah dan gagasan-
gagasan baru.
2. Memilih Materi Pembelajaran Sesuai dengan Dunia Nyata Siswa
Pemilihan materi pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa,
dapat menjadikan pembelajaran tersebut benar-benar diminati siswa. Mereka dapat
belajar dalam suasana senang, tidak tertekan, dan merasa bahwa materi yang
dipelajari itu bermanfaat bagi dirinya.
3. Memberikan Keteladanan
Guru perlu menunjukkan sikap ketertarikannya terhadap pembelajaran
apresiasi puisi kontemporer. Sikap yang ditunjukkan oleh guru sangat berpengaruh
positif terhadap tumbuh kembangnya minat siswa demi peningkatan ketrampilan
mengapresiasi puisi kontemporer. Apabila guru memiliki tulisan yang pernah
dipublikasikan, memenangkan lomba, membaca puisi dengan bagus, dan
sebagainya dapat digunakan untuk memberikan memotivasi kepada siswa.
4. Menuliskan Pengalaman atau Peristiwa yang Berkesan
Siswa perlu didorong untuk terus berlatih mengapresiasi puisi kontemporer
sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan merekonstruksi proses pembelajaran
puisi kontemporer yang sudah diikuti. Kalau hal ini dilakukan, siswa akan terbiasa
peka terhadap sesuatu yang pada akhirnya tidak mustahil akan menjadi seorang
kritikus.
157
5. Mengirimkan Tulisan untuk Dipublikasikan
Siswa perlu mencoba dengan mengirimkan puisi kontemporer untuk majalah
dinding yang ada di sekolah. Selain itu, siswa dapat mengirimkan puisinya untuk
bulletin atau media massa yang lain.
6. Meningkatkan Pengetahuan
Siswa perlu didorong untuk terus meningkatkan kemampuan mengapresiasi
puisi kontemporer dengan mencoba membuat puisi kontemporer yang mempunyai
tipografi yang berbeda/ belum pernah ada. Selain itu, siswa perlu menambah
wawasan mereka dengan membaca buku-buku khususnya yang berkaitan dengan
mengapresiasi puisi kontemporer.
C. Saran
1. Saran untuk Peneliti lain
Karena keterbatasan yang ada, penelitian ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, peneliti lain yang
mengadakan penelitian lanjut yang sejenis disarankan:
a. Menyusun perencanaan dan perancangan yang matang dan sistematis agar
benar-benar diperoleh hasil yang lebih optimal.
b. Tindakan perbaikan tiap-tiap siklus pada penelitian ini belum optimal. Oleh
karena itu, peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sejenis perlu
memberikan penekanan pada segi-segi observasi dan interpretasi sehingga
158
perefleksian hasil observai dari satu siklus dapat ditindaklanjuti pada siklus
berikutnya
2. Saran untuk Penerapan Hasil Penelitian
a. Saran untuk guru
1) Para guru, khususnya guru bahasa Indonesia dapat menerapkan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam rangka peningkatan
kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer.
2) Para guru, khususnya guru bahasa Indonesia perlu lebih meningkatkan
wawasan tentang pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
sehingga dalam pengimplementasiannya dapat berjalan lebih efektif.
3) Para guru, khususnya guru bahasa Indonesia senantiasa dapat memberikan
keteladanan dan motivasi demi peningkatan kemampuan mengapresiasi puisi
kontemporer siswa.
b. Saran untuk Pengambilan Kebijakan di SMA Batik 1 Surakarta
Pengambil kebijakan di SMA Batik 1 Surakarta perlu lebih mengupayakan
peningkatan profesionalisme guru dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan model-model pembelajaran, khususnya mengenai
implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).