BAB IV.docx

22
 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.1.Visi Rumah Sakit Umum Bahteramas Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah “Membangun Kesejahteraan Sulawesi Tenggara Tahun 2013” atau yang lebih dikenal dengan “BANK SEJAHTERA”. Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah dan Visi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Visi Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah “Terwujudnya Rumah Sakit Unggulan di Sulawesi Tenggara Tahun 2013”.  1.2. Misi Rumah Sakit Umum Bahteramas Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan tersebut Rumah Sakit Umum Bahteramas mempunyai Misi sebagai berikut : 1) Meningkatkan pelayanan kesehatan prima berlandaskan etika profesi 2) Menyelenggarakan pendidikan Profesi dokter, Pendidikan Kesehatan lainnya serta pelatihan dan penelitian. 3) Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan.

Transcript of BAB IV.docx

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    1/22

    50

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1.1.Visi Rumah Sakit Umum Bahteramas

    Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah

    Membangun Kesejahteraan Sulawesi Tenggara Tahun 2013 atau yang

    lebih dikenal dengan BANK SEJAHTERA. Rumah Sakit Umum

    Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memberikan pelayanan kepada

    masyarakat mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah dan Visi

    Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Visi Rumah Sakit

    Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Terwujudnya

    Rumah Sakit Unggulan di Sulawesi Tenggara Tahun 2013.

    1.2. Misi Rumah Sakit Umum Bahteramas

    Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan tersebut Rumah Sakit

    Umum Bahteramas mempunyai Misi sebagai berikut :

    1) Meningkatkan pelayanan kesehatan prima berlandaskan etika profesi

    2) Menyelenggarakan pendidikan Profesi dokter, Pendidikan Kesehatan

    lainnya serta pelatihan dan penelitian.

    3) Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan.

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    2/22

    51

    1.3. Letak Geografis

    Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, sejak tanggal 21

    November 2012 pindah lokasi dari jalan Dr. Sam Ratulangi No. 151

    Kelurahan Kecamatan Mandonga ke Jalan Kapt. Piere Tendean No. 40

    Baruga. Lokasi ini sangat strategis karena mudah dijangkau dengan

    kendaraan umum dengan batas sebagai berikut :

    a. Sebelah Utara : Jalan Kapt. Piere Tendean

    b. Sebelah Timur : Perumahan Penduduk

    c. Sebelah Selatan : Perumahan Penduduk

    d. Sebelah Barat : Balai Pertanian Provinsi

    1.4. Lingkungan Fisik

    Rumah Sakit Umum Bahteramas berdiri di atas tanah seluas 17,5

    Ha. Luas seluruh bangunan adalah 53.269 m2. Luas bangunana yang

    terealisasi sampai dengan akhir tahun 2012 adalah 35.410 m

    2

    . Bangunan

    yang ada mempunyai tingkat aktivitas yang sangat tinggi.

    Pengelompokkan ruangan berdasarkan fungsinya sehingga menjadi empat

    kelompok, yaitu kelompok kegiatan pelayanan rumah sakit, kelompok

    kegiatan pelayanan rumah sakit, kelompok kegiatan penunjang medis,

    kelompok kegiatan penunjang non medis, dan kelompok kagiatan

    administrasi.

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    3/22

    52

    1.5. Status Rumah Sakit

    Rumah Sakit Umum Propinsi Sulawesi Tenggara yang dibangun

    secara bertahap pada tahun anggaran 1969/1970 dengan sebutan

    Perluasan Rumah Sakit Kendari adalah milik Pemerintah Provinsi

    Sulawesi Tenggara dengan klasifikasi Tipe C berdasarkan SK Menkes No.

    51/Menkes/II/1979 tanggal 22 Februari 1979. Susunan Struktur Organisasi

    adalah berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara No. 77

    tahun 1983 tanggal 28 Maret 1983.

    Pada tanggal 21 Desember 1998, Rumah Sakit Umum Provinsi

    Sulawesi Tenggara meningkat menjadi Tipe B (Non Pendidikan) sesuai

    dengan SK Menkes No. 1482/Menkes/SK/XII/1998, dan ditetapkan

    dengan Perda No. 3 tahun 1999 tanggal 8 Mei 1999. Kedudukan Rumah

    Sakit secara teknis berada dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

    Tenggara, dan secara taktis operasional berada dibawah dan

    bertanggungjawab keada Gubernur.

    Sejak tanggal 18 januari 2005, Rumah Sakit Umum Provinsi

    Sulawesi Tenggara telah terakreditasi untuk 5 pelayanan yaitu

    Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat Darurat,

    Pelayanan Keperawatan, dan Rekam Medis sesuai dengan SK Dirjen

    Yanmed No. HK.00.06.3.5.139. Akreditasi 12 Pelayanan yaitu

    Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat

    Darurat, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan

    Radiologi, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    4/22

    53

    Peristi, Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Pencegahan Infeksi,

    Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan SK Dirjen

    Yanmed No. HK.00.06.3.5.139. tanggal 31 Desember 2010.

    Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009

    dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka Rumah Sakit Umum

    Provinsi Sulawesi Tenggara telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah

    yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara

    Nomor: 653 Tahun 2010 tanggal 15 Oktober 2010.

    Di akhir tahun 2012, tepatnya tanggal 21 November 2012 RSU

    Prov. Sultra telah pindah lokasi dan berubah nama menjadi Rumah Sakit

    Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (RSU Bahteramas Prov.

    Sultra), yang diresmikan penggunaanya oleh Menteri Koordinator Bidang

    Ekonomi dan Keuangan RI, Ir. H. Hatta Rajasa dan Gubernur Sulawesi

    Tenggara, H. Nur Alam, SE.

    1.6. Sarana dan Prasarana

    1.6.1.Bangunan Fisik

    RSU Bahteramas memiliki saran dan prasarana yang terdiri dari

    bangunan fisik seluas 35.410 m2.

    1.6.2.Prasarana

    a.

    Listrik dari PLN tersedia 1.400 KVA dibantu dengan 2 unit

    genset (2 x 250 KVA).

    b. Air yang digunakan di RSU Bahteramas berasal dari sumur

    dalam, sumur bor, dan PDAM.

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    5/22

    54

    c. Sarana komunikasi berupa jaringan PABX dan jaringan internet.

    d. Sentral instalasi Oksigen Cair untuk ruangan yang

    membutuhkan.

    e. Sistem Alarm Kebakaran, Hidrant, dan Tabung Pemadam

    Kebakaran di semua gedung.

    f. Pembuangan limbah.

    1.7. Luas Lahan dan Bangunan

    RSU Bahteramas berdiri di atas tanah seluas 69.000 m2. Luas

    seluruh bangunan adalah 22.577,38 m2. Halaman parkir seluas 1.500 m

    2.

    Semua bangunan mempunyai tingkat aktivitas yang sangat tinggi.

    Disamping kegiatan pelayanan kesehatan kepada pasien, kegiatan yang

    tidak kalah pentingnya adalah kegiatan administrasi, pengelolaan

    makanan, pemeliharaan atau perbaikan instalasi listrik dan air, kebersihan

    dan lain-lain.

    1.8.Fasilitas Tempat Tidur

    Tabel 1

    Jumlah Tempat Tidur RSU Prov. Bahteramas

    Tahun 2008 Sampai dengan Tahun 2012

    Kelas

    Perawatan

    Tahun

    2008 2009 2010 2011 2012

    VIP 17 17 17 17 17

    KELAS I 41 41 41 43 43

    KELAS II 36 37 49 48 48KELAS III 87 113 120 116 116

    NON KELAS 38 39 41 43 43

    JUMLAH 219 247 260 267 267Sumber : Profil Rumah Sakit Umum Bahteramas Tahun 2012.

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    6/22

    55

    1.9. Sumber Daya Manusia

    Sumber daya manusia (SDM) di RSU Bahteramas Sultra hingga 31

    Desember 2012 berjumlah 703 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri

    atas tenaga medis, paramedis, dan non medis. Tenaga kontrak berjumlah

    80 orang.

    Jumlah keseluruhan tenaga masih belum memenuhi standar jumlah

    tenaga minimal untuk Rumah Sakit Umum Kelas B. Beberapa tenaga

    dengan keterampilan tertentu masih sangat dibutuhkan pada saat ini,

    sehingga disamping permintaan tambahan tenaga, perlu juga pelatihan dan

    pendidikan formal lanjutan untuk staf RSU Provinsi Sulawesi Tenggara.

    Tabel 2

    Jenis dan Jumlah Ketenagaan RSU Bahteramas

    Tahun 2008 Sampai Dengan Tahun 2012

    No. Jenis Tenaga Tahun

    2008 2009 2010 2011 2012

    1 Tenaga Medis 62 50 71 70 68

    Dokter Spesialis (S-2) 28 26 32 30 28Dokter Umum (S-1) 30 20 35 37 37

    Dokter Gigi (S-1) 4 4 4 3 3

    2 Paramedis Perawatan 261 286 315 378 330

    Sarjana (S-1 dan D-IV) 10 13 17 27 26

    Akademi (D-III) 153 180 212 276 278

    Diploma (D-I) 18 16 16 3 3

    SLTA 80 77 81 72 71

    3 Paramedis Non

    Perawatan

    128 158 183 207 207

    Pasca Sarjana (S-II) 15 16 18 20 22

    Sarjana (S-I dan D-IV) 54 62 72 83 78Akademi (D-III) 32 43 61 76 81

    Diploma (D-I) 13 17 11 11 10

    SLTA 21 19 21 17 16

    4 Non Medis 100 111 111 116 98

    Sarjana (S-1) 17 21 22 27 27

    Akademi (D-III) 2 3 15 6 4

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    7/22

    56

    SLTA 70 76 76 83 67

    SLTP 6 7 7 0 1

    SD 5 4 3 0 0

    TOTAL 549 617 700 771 703

    Sumber : Profil Rumah Sakit Umum Bahteramas Tahun 2012.

    B. Hasil Penelitian

    1. Karakteristik Responden

    a.Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

    Tabel 3Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

    Di Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013

    NO Kelompok Umur Frekuensi %

    1 23- 30 thn 7 19,4%

    2 31-34 thn 9 25,0

    3 35-38 thn 12 33,3

    4 39-42 thn 7 19,4

    5 >42 thn 1 2,8

    Total 36 100

    Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang paling

    banyak berada pada kisaran umur 35-38 tahun yakni sebanyak 12 orang

    (33,3%), dan yang paling sedikit berada pada kisaran umur >42 tahun

    yakni sebanyak 1 orang (2,8%).

    b.Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 4

    Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelaminDi Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013

    No Jenis Kelamin Frekuensi %

    1 Laki-laki 5 13,9

    2 Perempuan 31 86,1

    Total 36 100

    Sumber : Data Primer 2013

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    8/22

    57

    Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 36 responden

    yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak

    31 orang (86,1%) dan laki- laki sebanyak 5 orang (13,9%).

    c.Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tabel 5

    Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan DiRuang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013

    No. Pendidikan Frekuensi %

    1 SPK 6 16,7

    2 DIII Keperawatan 24 66,7

    3 SI. Keperawatan 6 16,7

    Total 36 100Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang paling

    tertinggi adalah berpendidikan DIII Keperawatan yaitu sebanyak 24 orang

    (66,7%) dan terendah adalah berpendidikan SPK dan SI Keperawatan

    masing- masing sebanyak 6 orang (16,7%).

    d.

    Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian

    Tabel 6

    Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian Di Ruang

    Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013

    No. Status

    Kepegawaian

    Frekuensi %

    1 PNS 30 83,3

    2 Non PNS 6 16,7

    Total 36 100

    Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang

    paling banyak adalah berstatus PNS yaitu sebanyak 30 orang (83,3%),

    dan yang berstatus Non PNS sebanyak 6 orang (16,67%).

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    9/22

    58

    e.Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja

    Tabel 7

    Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja Di Ruang

    Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013

    No. Lama Kerja Frekuensi %

    1 3-5 th 6 16,7

    2 6-8 th 4 11,1

    3 9-11 th 6 16,7

    4 12-14 th 4 11,1

    5 15-17 th 13 36,1

    6 18-20 th 3 8,3

    Total 36 100

    Sumber :Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang

    paling banyak berada pada kisaran lama kerja 15-17 tahun yakni

    sebanyak 13 orang (36,1%), dan yang paling sedikit berada pada

    kisaran 12-14 tahun yakni sebanyak 4 orang (11,1%).

    2.

    Analisis Univariat

    2.1. Pengetahuan

    Tabel 8

    Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Perawatdi Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013.

    No. Pengetahuan Frekuensi Persentase

    (%)

    1 Baik 18 50

    2 Kurang 18 50Total 36 100

    Sumber :Data Primer 2013

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    10/22

    59

    Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang

    memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 18 orang (50%) dan

    yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (50%).

    2.2. Motivasi

    Tabel 9

    Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Motivasi Perawat di RuangMawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013.

    No. Motivasi Frekuensi Persentase

    (%)

    1 Baik 15 47,1

    2 Kurang 21 58,3Total 36 100

    Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang

    memiliki motivasi yang baik sebanyak 15 orang (47,1%) dan yang

    memiliki motivasi kurang sebanyak 21 orang (58,3%).

    2.3. Pengalaman Kerja

    Table 10Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengalaman Kerja Perawat

    di Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013.

    No. Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase

    (%)

    1 Baik 14 38,9

    2 Kurang 22 61,1

    Total 36 100

    Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang

    memiliki pengalaman kerja yang baik sebanyak 14 orang (38,9%) dan yang

    memiliki pengalaman kerja yang kurang sebanyak 22 orang (61,1%).

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    11/22

    60

    2.3. Caring

    Tabel 11

    Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan CaringPerawat di Ruang

    Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013.

    No. Caring Frekuensi Persentase

    (%)

    1 Baik 13 36,1

    2 Kurang 23 63,9

    Total 36 100

    Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 36 responden yang

    memiliki caringyang baik sebanyak 13 orang (36,1%) dan yang memiliki

    caringyang kurang sebanyak 23 orang (63,9%).

    3. Analisis Bivariat

    3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Caringperawat

    Tabel 12Hubungan Pengetahuan dengan Caring Perawat Dalam Pemberian

    Asuhan Keperawatan Di Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun

    2013.

    Kategori

    Pengetahuan

    CaringPerawat

    Total

    Nilai Chisquare

    Baik Kurang

    n % n % N % tab = 3, 841P value= 0,015 = 5,900

    Baik 3 8,3 15 41,7 18 50

    Kurang 10 27,8 8 50,0 18 50

    Total 13 36,1 23 63,9 36 100

    %

    Sumber : Data Primer 2013.

    Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa hasil analisis hubungan

    antara Pengetahuan dengan Caring Perawat diperoleh bahwa dari 36

    responden, sebanyak 10 orang (27,8%) memiliki tingkat pengetahuan

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    12/22

    61

    kurang tetapi memiliki caringyang baik sedangkan sebanyak 15 orang

    (41,7%) memiliki tingkat pengetahuan baik namun caringyang kurang.

    Hasil uji statistic diperoleh nilai chisquare

    5,900 dengan

    nilai tab 3, 841. Hal ini menunjukkan bahwa > tab 3,

    841 artinya H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara

    Pengetahuan dengan Caring Perawat di RSU Bahteramas Prov.Sultra

    Tahun 2013.

    3.2. Hubungan Motivasi dengan Caringperawat

    Tabel 13Hubungan Motivasi dengan Caring Perawat Dalam Pemberian Asuhan

    Keperawatan Di Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas Tahun 2013.

    Kategori

    Motivasi

    CaringPerawat

    Total Nilai ChisquareBaik Kurang

    N % N % N % tab = 3, 841Pvalue = 0,016 = 5,783

    Baik 2 5,6 13 36,1% 15 41,7%

    Kurang 11 30,6% 10 27,8% 21 58,3%

    Total 13 36,1 23 63,9 36 100%Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa hasil analisis hubungan

    antara Motivasi dengan Caring Perawat diperoleh bahwa dari 36

    responden, sebanyak 11 orang (30,6%) memiliki Motivasi kurang tetapi

    memiliki caring yang baik, dan sebanyak 13 orang (36,1%) memiliki

    Motivasi yang baik tetapi caringkurang.

    Hasil uji statistic diperoleh nilai chisquare 5,783 dengan

    nilai tabel 3, 841. Hal ini menunjukkan bahwa > tab 3,

    841 artinya H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    13/22

    62

    Motivasi dengan Caring Perawat di RSU Bahteramas Prov.Sulta Tahun

    2013.

    3.2. Hubungan Pengalaman Kerja dengan Caringperawat

    Tabel 14Hubungan Pengalaman Kerja dengan Caring Perawat Dalam Pemberian

    Asuhan Keperawatan Di Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas

    Tahun 2013.

    Kategori

    Pengalaman

    Kerja

    CaringPerawat

    Total Nilai ChisquareBaik Kurang

    N % N % N % tab = 3, 841Pvalue = 0,030 = 4,730

    Baik 5 13,9% 9 25,0% 14 38,9%

    Kurang 8 22,2% 14 38,9% 22 61,1%

    Total 13 36,1 23 63,9 36 100%

    Sumber : Data Primer 2013

    Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan bahwa hasil analisis hubungan

    antara Pengalaman Kerja dengan Caring Perawat diperoleh bahwa dari 36

    responden, Sebanyak 8 orang (22,2%) memiliki pengalaman kerja yang

    kurang tetapi memiliki caringyang baik dan sebanyak 9 orang (25,0%)

    memiliki pengalaman kerja baiktetapicaring kurang.

    Hasil uji statistic diperoleh nilai chisquare 4,730 dengan

    nilai tabel 3, 841. Hal ini menunjukkan bahwa > tab 3,

    841 artinya H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada Hubungan antara

    Pengalaman Kerja dengan CaringPerawat di RSU Bahteramas Prov.Sulta

    Tahun 2013.

    4. Analisis Multivariat

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    14/22

    63

    Berdasarkan hasil uji logistic regression yaitu untuk mengetahui

    variabel bebas mana diantara ketiga variabel bebas yang berhubungan atau

    memberikan kontribusi besar terhadap caring perawat. Ada beberapa hasil

    yang dapat diambil dari analisis multivariat dengan menggunakan regresi

    logistic seperti tampak pada Tabel 15.

    Tabel 15

    Hasil analisis Multivariat menggunakan Regresi Logistik

    Sumber : Data Primer 2013

    Setelah tahap bivariat selesai, tahap berikutnya adalah melakukan

    analisis multivariat secara bersama-sama. Seleksi bivariat masing masing

    variabel dependen dan independen. Variabel yang dapat masuk model

    multivariat adalah variabel yang pada analisa bivariatnya memiliki nilai p

    value < 0,05.

    Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi

    logistic dengan memasukkan ketiga variabel bebas yang berhubungan maka

    diperoleh variabel bebas yang paling berhubungan erat dengan Caring

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    15/22

    64

    Perawat di RSU Bahteramas Tahun 2013 yaitu Pengetahuan, dimana Nilai exp

    () pengetahuan adalah 5,629.

    C. Pembahasan

    1. Analisis Univariat

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Mawar Kelas II

    RSU Bahteramas terhadap 36 orang perawat, nampak bahwa responden yang

    memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang (50%), dan yang memiliki

    pengetahuan kurang juga sebanyak 18 orang (50%). Hal ini sesuai dengan

    pengertian pengetahuan bahwa kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil

    penggunaan panca inderanya. Pengetahuan adalah hasil mengingat hal,

    termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik sengaja

    ataupun tidak setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap

    suatu objek (Notoatmodjo, 2005).

    Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi

    kontribusi pada tingkat komitmen seseorang (Nursalam, 2006). Sedangkan

    menurut Sbortell & Kaluzny dalam Suarli & Bahtiar (2012), Motivasi adalah

    perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau

    menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku. Berdasarkan hasil

    penelitian yang dilakukan di Ruang Mawar Kelas II RSU Bahteramas

    terhadap 36 orang perawat, nampak bahwa responden yang memiliki

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    16/22

    65

    motivasi baik sebanyak 15 orang (41,7%), dan yang memiliki motivasi

    kurang sebanyak 21 orang (58,3%).

    Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau

    keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan pegawai

    tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan, semakin lama seseorang bekerja

    dalam suatu organisasi maka akan semakin tinggi motivasi kerjanya (Ilyas, A

    2005). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Mawar Kelas II

    RSU Bahteramas terhadap 36 orang perawat, nampak bahwa responden yang

    memiliki pengalaman kerja baik sebanyak 14 orang (38,9%), dan yang

    memiliki pengalaman kerja kurang sebanyak 22 orang (61,1%).

    2. Analisis Bivariat

    a)Hubungan Pengetahuan dengan CaringPerawat

    Dari 36 responden, sebanyak 10 orang (27,8%) memiliki tingkat

    pengetahuan kurang tetapi memiliki caringyang baik sedangkan sebanyak

    15 orang (41,7%) memiliki tingkat pengetahuan baik namun caring yang

    kurang.

    Pengaruh variabel pengetahuan terhadap caringperawat sesuai dengan

    pendapat Gibson (2007), yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan

    pemahaman lisan seseorang tentang apa yang dia ketahui dari pengalaman

    dan proses belajar. Apabila pegawai tersebut memiliki pengetahuan yang

    baik tentang pekerjaannya, maka ia akan dapat menyelesaikan pekerjaan

    tersebut dengan baik dan demikian pula sebaliknya. Pengembangan

    pengetahuan ini dapat dilakukan dalam bentuk training sedangkan

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    17/22

    66

    pengetahuan mental diartikan sebagai kemampuan berpikir pekerja kearah

    bagaimana seseorang bekerja secara matang dalam menghadapi

    permasalahan yang ada. Tingkat pematangan mental pekerja sangat

    dipengaruhi oleh nilai- nilai yang ada di dalam diri individu yang

    didapatkan dari hasil proses belajar terhadap lingkungan dan keluarganya .

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Natsir E, dkk (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan

    dengan caring perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di RS

    Mohammad Hosein Palembang yang menggunakan pendekatan cross

    sectional, diperoleh hasil bahwa perawat belum sepenuhnya berperilaku

    caringdalam memberikan asuhan keperawatan.

    Untuk membangun pribadi caring, perawat dituntut memiliki

    pengetahuan tentang manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap

    lingkungan yang terus berubah, keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan

    kebutuhan manusia. Pengetahuan perawat tentang kebutuhan pasien tentu

    akan menciptakan suatu sikap dan perilaku caring, pernah menghormati

    dan menghargai pasien dan keluarga, penuh kehangatan dalam

    menjalankan tugas, ramah dan bertutur kata yang lembut dan sopan. Caring

    juga merupakan sikap peduli, menghormati orang lain, artinya memberi

    perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang bagaimana

    seseorang berfikir dan bertindak.

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    18/22

    67

    b)Hubungan Motivasi dengan Caring Perawat

    Dari 36 responden sebanyak 11 orang (30,6%) memiliki Motivasi

    kurang tetapi memiliki caringyang baik, dan sebanyak 13 orang (36,1%)

    memiliki Motivasi yang baik tetapi caringkurang.

    Secara teoritis dinyatakan bahwa motivasi merupakan kemauan atau

    keinginan didalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak,

    motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dan situasinya, sehingga

    setiap manusia memiliki motivasi yang berbeda antara yang satu dengan

    yang lain. Dua faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu faktor intrinsik

    diantaranya prestasi, pekerjaan kreatif yang menantang, sedangkan faktor

    ekstrinsik seperti kebijakan admininstrasi, kualitas pengendalian, kondisi

    kerja, status pekerjaan, keamanan kerja, kehidupan pribadi serta penggajian

    (Wijayana, 2006).

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Lukman (2011) yang mengemukakan bahwa ada hubungan signifikan

    antara motivasi responden dengan caring perawat. Sebanyak 53,6%

    perawat yang motivasinya kurang dan berefek pada caringnya terhadap

    pasien. Motivasi perawat yang masih kurang misalnya dalam bekerja masih

    ikut-ikutan dengan teman yang bercaring baik, kurangnya intensif bagi

    perawat dan kurang lengkapnya fasilitas rumah sakit yang menyebabkan

    perawat kurang termotivasi.

    Motivasi Perawat bersikap dan berperilaku sangat ditentukan oleh

    keinginan dari perawat untuk berbuat seperti apa yang diinginkan oleh

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    19/22

    68

    pasien dan keluarganya. Motivasi untuk menciptakan suatu kondisi yang

    betul-betul dibutuhkan demi kesembuhan pasien, dimana perawat

    seharusnya aktif bertanya, berbicara lemah lembut, memberi dukungan,

    responsif, terampil, menghargai dan menjelaskan tindakan pada pasiennya.

    c)Hubungan Pengalaman Kerja dengan Caring Perawat

    Dari 36 responden, Sebanyak 8 orang (22,2%) memiliki pengalaman

    kerja yang kurang tetapi memiliki caringyang baik dan sebanyak 9 orang

    (25,0%) memiliki pengalaman kerja baiktetapicaring kurang.

    Sesuai dengan teori bahwa upaya memaksimalkan kualitas SDM dapat

    dimulai dari pemilihan tenaga kerja yang berpengalaman dengan tingkat

    pendidikan yang sesuai serta disiplin dalam bekerja. Melalui pengalaman

    kerja yang memadai karyawan yang memiliki kompetensi untuk bersaing,

    terlebih lagi pada persaingan global dan tuntutan konsumen yang semakin

    beragam. Pegawai dalam aktivitas kerjanya memerlukan suatu pengalaman

    agar dapat lebih mempunyai kemampuan fisik maupun mental, untuk dapat

    menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Sumber Daya

    Manusia perlu dikembangkan terus menerus agar diperoleh Sumber Daya

    Manusia yang bermutu dalam arti yang sesungguhnya yaitu pekerjaan yang

    dilaksanakan akan menghasilkan sesuatu yang dicapai memenuhi syarat

    kualitas dan kuantitas (Yani, 2007).

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Piyanto (2006) dengan judul Analisis Tingkat Pendidikan dan Pengalaman

    Kerja Terhadap CaringPerawat pada bagian Keperawatan di RS. Nirmala

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    20/22

    69

    Sari Sukoharjo, menghasilkan kesimpulan bahwa tingkat pendidikan dan

    pengalaman kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

    caring perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56% pendidikan

    perawat adalah DIII perawat dengan caringsebagian besar baik 78%.

    Oleh Karena itu untuk meningkatkan pengalaman kerja perlu

    pengembangan kemampuan melalui jalur pelatihan maupun jalur

    pendidikan formal untuk pembentukan perilaku caring perawat, karena

    pengalaman yang baik akan membentuk skill yang baik.

    3.Analisis Multivariat dengan uji Regresi Logistik

    Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi logistik

    multivariat maka dapat diketahui bahwa dari tiga variabel yang telah diteliti

    yaitu Pengetahuan, Motivasi dan Pengalaman Kerja yang memiliki hubungan

    paling erat adalah Motivasi dan Pengalaman Kerja dimana Nilai Wald untuk

    Variabel Motivasi 4,801 dengan tingkat signifikan 0, 028 (0,028

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    21/22

    70

    Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardjani (2005)

    dengan judul Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di RSUD

    Tugurejo Semarang, dimana dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat

    keterkaitan yang erat antara motivasi dengan kinerja pegawai dan antara

    Pengalaman Kerja dengan faktor-faktornya baik faktor motivator maupun

    faktor pemeliharaan. Implikasi dari penelitian ini adalah upaya untuk

    memperbaiki dan meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai.

    Seorang perawat dalam melakukan pelayanan keperawatan professional,

    tidak terlepas dari motivasi kerja serta Pengalaman Kerja yang tinggi agar

    mempunyai semangat dalam bekerja sehingga mampu meningkatkan kinerja

    yang akan berdampak pada mutu dan kepuasan pasien. Karena Rumah Sakit

    dikatakan berhasil tidak hanya pada kelengkapan fasilitas yang diunggulkan

    melainkan juga sikap dan layanan sumber daya manusia yang merupakan

    elemen yang berpengaruh signifikan terhadap pelayanan yang dihasilkan dan

    dipersepsikan pasien.

  • 5/19/2018 BAB IV.docx

    22/22

    71