Bab IV-V

27
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian mengenai peningkatan kualitas belajar matematika melalui penerapan metode tugas kelompok pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Sinjai Selatan dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Data tentang hasil pengamatan dan tanggapan siswa dianalisis secara kualitatif, sedangkan data tentang hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan mengunakan statisti k deskriptif yaitu s kor rata-rata dan presentase, standar deviasi, median, frekuensi, dan persentase nilai terendah dan nilai tertinggi yang dicapai siswa setiap siklus. Adapun yang akan di analisis adalah hasil tes kemampuan awal siswa, tes Siklus I dan tes Siklus II. A. Hasil Penelitian 1. Siklus 1 1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan Siklus I ini peneliti menelaah silabus pada kurikulum 2010 materi pembelajaran matematika kelas VII semester II pada satuan pendidikan SMP dengan materi Himpunan. Siklus I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan. Setelah itu, peneliti membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  pembelajaran dengan metode tugas kelompok (Lampiran A) yang menjadi pedoman  peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Selanjutnya, peneliti membuat

Transcript of Bab IV-V

Page 1: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 1/27

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian mengenai peningkatan

kualitas belajar matematika melalui penerapan metode tugas kelompok pada siswa

kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan dengan menggunakan analisis kuantitatif dan

kualitatif. Data tentang hasil pengamatan dan tanggapan siswa dianalisis secara

kualitatif, sedangkan data tentang hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif 

dengan mengunakan statistik deskriptif yaitu skor rata-rata dan presentase, standar 

deviasi, median, frekuensi, dan persentase nilai terendah dan nilai tertinggi yang

dicapai siswa setiap siklus. Adapun yang akan di analisis adalah hasil tes kemampuan

awal siswa, tes Siklus I dan tes Siklus II.

A.  Hasil Penelitian

1.  Siklus 1

1.1  Perencanaan

Pada tahap perencanaan Siklus I ini peneliti menelaah silabus pada kurikulum

2010 materi pembelajaran matematika kelas VII semester II pada satuan pendidikan

SMP dengan materi Himpunan. Siklus I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan.

Setelah itu, peneliti membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

 pembelajaran dengan metode tugas kelompok (Lampiran A) yang menjadi pedoman

 peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Selanjutnya, peneliti membuat

Page 2: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 2/27

48

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan pemaparan materi dan memberi contoh-

contoh yang berhubungan dengan materi yang diajarkan (Lampiran B).

Pada bagian akhir Siklus I, peneliti menganalisis dan menyeleksi soal-soal

yang akan diberikan kepada siswa setelah pembelajaran dengan metode tugas

kelompok. Analisis dan seleksi soal ini menghasilkan Kisi-kisi tes Hasil Belajar 

Siklus I. Pemberian Tes Hasil Belajar Siklus I ini bertujuan untuk mengukur 

 peningkatan hasil belajar matematika selama Siklus I. Kisi-kisi dan instrument Tes

Hasil belajar Siklus I disajikan pada Lampiran B.

1.2 Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi awal peneliti terhadap kondisi awal pembelajaran

matematika tentang hasil belajar siswa kelas VIIA bahwa pada ulangan harian pada

 pokok bahasan sebelumnya rata-rata skor nilai siswa hanya mencapai 52,67. Nilai

rata-rata pelajaran matematika tersebut di bawah Standar Kompetensi Minimal yang

ditetapkan sebesar 63,00. Setelah itu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai RPP.

Hasil-hasil observasi terhadap pengelolaan kelas dan aktivitas guru

melaksanakan pembelajaran diuraikan dalam gambaran umum pelaksanaan

 pembelajaran Himpunan dengan metode tugas kelompok pada Siklus I, sebagai

 berikut:

  Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama Siklus I sub pokok bahasan yang diajarkan adalah

Pengertian dan Notasi Himpunan. Hal pertama yang peneliti lakukan adalah

Page 3: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 3/27

49

menjelaskan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, model pendekatan dan metode

yang akan digunakan selama pembelajaran Himpunan berlangsung.

Selanjutnya peneliti memberikan pemahaman awal kepada siswa tentang

 pengertian himpuan dan notasi himpunan dan memberikan contoh. Setelah peneliti

memberikan pemahaman awal dan contoh kepada siswa, peneliti kemudian

memerintahkan kepada siswa untuk medefinisikan menurut pemahaman siswa sendiri

apa yang dimaksud dengan himpunan dan bagaimana notasi himpunan. Setelah itu,

 peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 dan 6 siswa

Pada siklus ini, peneliti juga menumbuhkan minat siswa dengan membuat

siswa menjadi aktif yaitu dalam bentuk evaluasi berupa soal di papan tulis dan

mengerjakan LKS secara berkelompok.

 Namun hasil yang diperoleh peneliti pada pertemuan pertama ini dengan

 berbagai aktivitas di atas, sangat jauh dari harapan karena pada pertemuan ini banyak 

siswa yang keluar masuk kelas, mengganggu teman lain yang belajar, ribut dalam

kelas, dan tidak aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Pada tahap pengerjaan LKS, guru melakukan pemantauan kepada tiap

kelompok dalam mengerjakan LKS. Umumnya siswa mengerjakan LKS seadanya,

siswa pada dasarnya memiliki sifat malu untuk bertanya tentang hal yang tidak 

dimengerti, walaupun peneliti sudah mendekati kelompok tersebut. Diskusi dengan

teman kelompok pun tidak berjalan dengan lancar. Hanya sebagian siswa yang aktif 

dalam kelomponya.

Page 4: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 4/27

50

  Pertemuan kedua

Sub pokok bahasan yang diajarkan adalah Cara Menyatakan Suatu Himpunan.

Pada pertemuan kedua, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang pada

dasarnya sama dengan pertemuan pertama. Namun pada pertemuan kedua ini peneliti

lebih memaksimalkan pengelolaan pembelajaran untuk mengatasi masalah yang ada

 pada pertemuan pertama. Hal yang dilakukan peneliti adalah dalam menumbuhkan

kepercayaan diri siswa, peneliti lebih sering mengeluarkan  pernyataan ”ayo kalian

 pasti bisa belajar dengan hasil yang baik”, ”tidak ada orang yang bodoh di dunia ini,

yang ada hanyalah orang yang malas”, ”jangan takut untuk mengeluarkan pendapat

kalian”, dan ungkapan-ungkapan lain yang sejenis. Dengan peneliti lebih banyak 

mengeluarkan pernyataan ini, maka siswa lebih percaya diri dalam belajar dan lebih

 perhatian dalam belajar.

Kegiatan proses belajar mengajar sudah mulai berjalan lancar. Akan tetapi,

 belum menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat

karena dalam pemberian soal latihan dari 33 siswa di kelas hanya 5 orang yang berani

menyelesaikan soal di papan. Sementara dalam menyelesaikan soal LKS, masih

terdapat siswa yang tidak ikut mengerjakan LKS dalam kelompoknya, juga masih

terdapat siswa yang mencontoh jawaban dari teman yang lain.

  Pertemuan ketiga

Sub pokok bahasan yang diajarkan adalah Himpunan Bagian. Pada pertemuan

ketiga, siswa sudah banyak yang berani mengacungkan tangan untuk mengeluarkan

 pendapatnya, dan mengerjakan soal-soal di papan tulis. Untuk menumbuhkan

Page 5: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 5/27

51

keaktifan siswa dalam menyelesaikan LKS peneliti mengadakan bimbingan yang

lebih maksimal terhadap siswa maupun kelompok yang masih kesulitan dalam belajar 

Himpunan. Dari 33 siswa terdapat 10 siswa yang mengacungkan tangannya untuk 

mepresentasekan hasil penyelesaian LKSnya.

  Pertemuan keempat

Sub pokok bahasan yang diajarkan adalah Himpunan Semesta. Pada

 pertemuan keempat, kepercayaan diri siswa semakin meningkat, siswa semakin

 banyak yang mengacungkan tangan untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis.

Untuk lebih menumbuhkan keaktifan siswa dalam menyelesaikan LKS, peneliti

mengadakan bimbingan yang lebih maksimal terhadap siswa yang kesulitan dalam

 belajar. Dari 33 siswa terdapat 12 siswa yang mengacungkan tangannya untuk 

mempresentasekan hasil penyelesaian LKSnya.

Secara umum tindakan yang diberikan belum mencapai hasil yang diinginkan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti perlu mengadakan tindakan baru untuk mengatasi

masalah tersebut.

Setelah 4 kali pertemuan, siswa diberikan tes hasil belajar dalam Siklus I yang

 berbentuk uraian dan selanjutnya diadakan refleksi terhadap tindakan yang dilakukan.

1.3  Hasil Observasi dan Evaluasi Siswa

a)  Hasil Observasi 

Berdasarkan hasil observasi yang tercantum pada lampiran E3, maka dapat

dibuat rangkuman seperti yang terdapat pada tabel berikut:

Page 6: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 6/27

52

TABEL 4.1. Hasil Observasi Pembelajaran melalui Penerapan Metode Tugas

Kelompok pada Siklus I

 No Komponen yang DiamatiPertemuan Rata-

rataPersentase

1 2 3 4

1. Siswa yang hadir saat pembelajaran berlangsung

27 32 32 33 31 93,93

2. Memperhatikan informasi dan

mencatat seperlunya.20 21 21 24 21 63,63

3. Aktif terlibat dalam tugaskelompok mengerjakan LKS

14 14 16 18 15 45,45

4. Siswa yang mengerjakan soal di

 papan tulis.1 5 10 12 7 21,21

5. Mengajukan pertanyaan kepadaguru tentang materi yang belum

dimengerti.

0 3 5 6 4 12,12

6. Mengangkat tangan jika diajukan pertanyaan dari guru tentang

materi yang diajarkan.

0 2 3 5 3 9,09

7. Memberi tanggapan terhadap pertanyaan dari guru maupun dari

teman.

0 2 4 6 3 9,09

8. Siswa yang melakukan aktivitas

lain dalam kelas pada saat

 pembelajaran berlangsung(mengganggu teman, tidak 

memperhatikan penjelasan guru,mengerjakan tugas mata pelajaran

lain, keluar masuk ruangan)

10 11 9 10 10 30,30

Pada Siklus I, keaktifan siswa dilihat dari kehadirannya di kelas pada saat

 pembelajaran matematika materi Himpunan cukup baik, namun masih terdapat siswa

yang tidak hadir mengikuti pembelajaran sampai pertemuan ketiga. Aktivitas

memperhatikan informasi dan mencatat seperlunya penjelasan dari guru sangat

sedikit yang melaksanakannya. Bahkan siswa mengajukan pertanyaan kepada guru

tentang materi yang belum dimengerti, mengangkat tangan jika diajukan pertanyaan

Page 7: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 7/27

53

dari guru tentang materi yang diajarkan, dan memberi tanggapan terhadap pertnyaaan

dari guru maupun dari teman tidak ada yang melakukannya pada pertemuan pertama.

Sebaliknya siswa yang melakukan kegiatan lain di luar tugas, seperti tidak 

memperhatikan penjelasna guru, mengerjakan tugas mata pelajaran lain dan kegiatan

yang tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran seperti mengganggu teman, dan

keluar masuk kelas sangat dominan terjadi. Kondisi ini terjadi karena anggapan siswa

selama ini yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, dan

membosankan. Suasana pembelajaran pada pertemuan pertama ini sangat vakum,

guru mendominsai pembelajaran.

Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan hasil analisis

observasi dan data hasil pemberian Tes Hasil Belajar dalam bentuk uraian.

Siklus I masih banyak siswa yang menyelesaikan LKS tidak sesuai dengan

 penyelesaian soal yang sebenarnya karena siswa tersebut belum memahami dengan

 baik materi yang diajarkan. Walaupun demikian siswa juga tidak berani untuk 

 bertanya. Keadaan ini berdampak pada evaluasi Siklus I. setelah peneliti memeriksa

tes evaluasi Siklus I terlihat masih banyaknya siswa yang belum mengerti tahap-tahap

 penyelesaian soal yang ada.

b)   Hasil Evaluasi 

Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan

selama satu siklus maka hasil evaluasi siswa pada siklus I akan dibandingkan dengan

kemampuan awal siswa yaitu berupa hasil ujian blok siswa pada pokok bahasan

sebelumnya yaitu perbandingan.

Page 8: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 8/27

54

  Anali sis Deskr ipti f Kemampuan Awal Siswa  

Adapun analisis kemampuan awal siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai

Selatan dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:

Tabel 4.2. Statistik Skor Kemampuan Awal Siswa Kelas VIIA SMP Neg. 1Sinjai Selatan

Statistik Nilai Statistik 

Subjek 

Skor Ideal

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor 

Rata-rata Skor 

Median

Mode

Variansi

Standar Deviasi

33

100

85

20

65

52,67

50,00

30,00

360,66

18,99

Skor rata-rata kemampuan akhir siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai

Selatan pada tes awal terhadap materi perbandingan sebelum diberikan tugas

kelompok sebesar 52,67 dengan standar deviasi 18,99. Skor yang dicapai siswa

tersebar dari skor terendah 20 dari skor terendah yang mungkin dicapai 0 sampai

dengan skor tertinggi 85 dari skor ideal yang mungkin dicapai 100. Dengan rentang

skor 65. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa cukup bervariasi.

Page 9: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 9/27

55

Jika skor hasil tes kemampuan awal matematika siswa dikelompokkan ke

dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai

 berikut:

TABEL 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Kemampuan Awal Siswa kelasVIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan

No. Skor Kategori FrekuensiPersentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

7

11

4

10

1

21,21

33,33

12,12

30,30

3,03

Jumlah 33 100

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 33 siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai

Selatan, persentase skor hasil belajar matematika sebelum dilaksanakan pembelajaran

dengan metode tugas kelompok terdapat 7 siswa (21,21%) yang berada pada kategori

sangat rendah, 11 siswa (33,33%) yang berada pada kategori rendah, 4 siswa

(12,12%) berada pada kategori sedang, 10 siswa (30,30%) berada pada kategori

tinggi, dan 1 siswa (3,03%) berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.2 diperoleh skor rata-rata hasil belajar 

matematika siswa pada tes awal sebesar 52,67. Jika skor rata-rata tersebut

dimasukkan pada Tabel 4.3, maka skor rata-rata berada pada kategori rendah.

Page 10: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 10/27

56

  Anali sis Deskr ipti f H asil Tes Sik lus I  

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebagaimana tercantum pada Lampiran

E1, maka rangkuman statistik skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIIA 

SMP Negeri 1 Sinjai Selatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode tugas

kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4. Statistik Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Neg. 1 SinjaiSelatan pada Tes Akhir Siklus I

Statistik Nilai Statistik 

Subjek 

Skor Ideal

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor 

Rata-rata Skor 

MedianMode

Variansi

Standar Deviasi

33

100

89

25

64

58,06

56,0055,00

267,06

16,34

Berdasarkan Tabel 4.4, skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas

VIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan pada Siklus I setelah diberikan metode tugas

kelompok adalah sebesar 58,06 dengan standar deviasi 16,34. Skor yang dicapai

siswa tersebar dari skor terendah 25 dari skor terendah yang mungkin dicapai 0

sampai dengan skor tertinggi 89 dari skor ideal yang mungkin dicapai 100. Dengan

Page 11: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 11/27

57

rentang skor 64. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa cukup

 bervariasi.

Jika skor hasil belajar matematika siswa dikelompokkan ke dalam lima

kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

TABEL 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tes Akhir Siklus I Siswa kelas VIIA 

SMP Negeri 1 Sinjai Selatan.

No. Skor Kategori FrekuensiPersentase

(%)

1.2.

3.

4.

5.

0 – 3435 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

Sangat rendahRendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

29

13

6

3

6,0627,27

39,39

18,18

9,09

Jumlah 33 100

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 33 siswa kelas VIIA SMP Negri 1 Sinjai

Selatan, persentase skor hasil belajar matematika siswa setelah dilaksanakan

 pembelajaran dengan metode tugas kelompok, siswa yang berada pada kategori

sangat rendah sudah berkurang menjadi 2 siswa (6,06%), 9 orang (27,27%) berada

 pada kategori rendah, 13 siswa (39,39%) berada pada kategori sedang, 6 siswa

(18,18%) berada pada kategori tinggi, dan 3 siswa (9,09%) berada pada kategori

sangat tinggi.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.4 diperoleh skor rata-rata hasil belajar 

matematika siswa pada Siklus I sebesar 58,06. Jika skor rata-rata tersebut dimasukkan

 pada Tabel 4.5, maka skor rata-rata berada pada kategori sedang. Hal ini berarti

Page 12: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 12/27

58

 bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode tugas

kelompok berada pada kategori sedang.

1.4  Refleksi terhadap Pelaksanaan Tindakan dalam Proses Belajar Mengajar

Matematika Siklus I

Refleksi siklus I tidak dijelaskan setiap pertemuan hanya dijelaskan setiap

minggu karena tidak ada perubahan yang signifikan. Adapun refleksinya sebagai

 berikut:

a)  Minggu pertama (2 kali pertemuan) penelitian.

Kegiatan proses belajar mengajar berjalan cukup baik, namun kadang-kadang

siswa mengalami sedikit kesulitan. Pada saat dijelaskan materi, secara teoritis

nampaknya seluruh siswa dapat mengetahuinya. Namun setelah diberikan LKS

maupun soal latihan yang harus diselesaikan, sebagian besar siswa belum mampu

menyelesaikannya hingga tuntas.

Dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua perhatian siswa terhadap

 proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tugas kelompok hampir tidak 

terjadi perubahan. Masih ada siswa yang melakukan kegiatan lain seperti jalan-jalan,

cerita dengan teman, dan ribut. Selain itu, ada beberapa siswa yang kurang

kerjasamanya dalam kelompok dan hanya sebagian siswa yang berpartisipasi dalam

kelompoknya..

Kehadiran siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, khususnya

 pelajaran matematika meningkat. Jika pada pertemuan pertama, jumlah siswa yang

Page 13: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 13/27

59

tidak hadir ada 6 orang, pertemuan berikutnya jumlah siswa yang tidak hadir 

menurun menjadi 1 orang.

Kendala yang dirasakan penulis pada saat penelitian, yaitu banyaknya siswa

yang kurang berpartisipasi dalam kelompoknya dan masih banyak siswa yang belum

mengerti saat diberikan soal-soal.

b)  Minggu kedua (2 kali pertemuan) penelitian.

Memasuki minggu kedua yaitu pada pertemuan keempat terlihat penelitian

cenderung menunjukkan hasil seperti yang diinginkan berdasarkan pemantauan

evaluasi yang dilakukan oleh guru. Pada pertemuan tersebut jumlah siswa yang

memahami materi yang diberikan mengalami peningkatan dari tiap pertemuan.

Dilihat dari hasil pekerjaan siswa saat diberikan lembar kegiatan siswa (LKS) dan

soal-soal, baik pada saat pembelajaran maupun latihan yang dijadikan pekerjaan

rumah.

Meskipun demikian, dalam proses belajar mengajar masih terlihat siswa yang

 bersikap pasif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan bahkan ada yang

melakukan kegiatan lain di kelas. Siswa yang demikian umumnya kurang memahami

materi yang diberikan sehingga cenderung menghindar jika guru mendatanginya

untuk dibimbing bahkan dengan sengaja bersikap seolah-olah siswa sudah memahami

materi, terlebih jika siswa tersebut diberi kesempatan untuk mengerjakan soal-soal di

 papan tulis. Pada umumnya mereka yang pasif ini mempunyai perasaan takut dan

kurang percaya diri untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan

 pada guru.

Page 14: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 14/27

60

Melihat masih adanya hal-hal yang dipandang masih kurang maka akan

ditindak lanjuti pada siklus kedua. Dan tindakan yang diberikan yaitu dengan lebih

menekankan kepada siswa pentingnya kerjasama dalam kelompok, siswa harus

memberikan perhatian kepada sesama teman kelompoknya, apabila ada siswa yang

tidak dapat mengerjakan soal, maka teman satu kelompok itu memiliki tanggung

 jawab untuk mengerjakan soal tersebut dan berkewajiban mengajarkan temannya

yang belum mampu mengerjakan soal.

Untuk siswa yang sering melakukan kegiatan lain dalam proses pembelajaran,

tindakan yang diberikan yaitu dengan lebih memperhatikan seluruh kelompok yang

ada. Guru tidak hanya berjalan disekitar beberapa kelompok saja, akan tetapi harus

 berjalan memantau semua kelompok yang ada dalam kelas tersebut.

Adapun tindakan-tindakan yang diberikan terhadap hal-hal yang ditemukan

 pada hasil observasi Siklus I dimaksudkan untuk perbaikan di Siklus II agar hal-hal

yang demikian tidak terjadi lagi.

1.5 Rekomendasi 

Pada Siklus I, kemajuan positif yang diperoleh adalah siswa mulai aktif dalam

melakukan hal-hal positif di dalam kelas. Namun masih terdapat siswa yang pasif dan

mengganggu temannya pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu

 pencapaian ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang ditetapkan SMP Negeri 1

Sinjai Selatan belum tercapai.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil refleksi, peneliti merekomendasikan bahwa

 pada Siklus II peneliti memfokuskan tindakan baru pada faktor:

Page 15: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 15/27

61

(1)  Lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dengan

lebih banyak memberikan aktivitas belajar memberikan contoh, serta

menyelesaikan LKS secara berkelompok.

(2)  Lebih mengaktifkan seluruh siswa dalam kegiatan positif dan tidak terdapat lagi

siswa yang mengganggu temannya yang lain. Aspek-aspek ini dibangun dengan

komunikasi persuasif guru kepada siswa yang lebih intensif, kerjasama siswa

dalam kelompok, kompetisi siswa tampil ke depan kelas menyelesaikan soal-

soal, dan memberikan banyak penghargaan atas kemajuan belajar yang dicapai

siswa.

2.  Siklus II

2.1 Tahap Perencanaan Ulang

Pada dasarnya kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan dalam

Siklus II ini sama dengan perencanaan yang dilakukan pada Siklus I. namun yang

 berbeda adalah pada Siklus II dilakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap

kendala yang muncul pada Siklus I.

2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pada Siklus II ini dilaksanakan selama empat kali pertemuan. Pada dasarnya

langkah-langkah yang dilakukan dalam Siklus II ini telah memperoleh refleksi,

selanjutnya dikembangkan dan dimodifikasi tahapan-tahapan yang ada pada Siklus I

dengan beberapa perbaikan dan penambahan sesuai dengan hasil refleksi Siklus I,

yaitu mengontrol siswa yang kurang aktif dengan pendekatan dan bimbingan khusus,

mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan-kesalahan dan kesulitan yang

Page 16: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 16/27

62

dihadapi siswa pada saat siswa mengerjakan LKS dan soal latihan, serta membahas

soal yang dianggap paling sulit oleh siswa, memberikan motivasi lebih kepada siswa

agar siswa dapat lebih bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan pada saat siswa

mengerjakan LKS secara berkelompok, guru lebih memperhatikan keadaan kelas

secara keseluruhan dengan menghampiri semua kelompok.

Adapun gambaran umum tindakan pada pelaksanaan pembelajaran di Siklus II

ini sebagai berikut:

  Pertemuan kelima

Materi yang diajarkan adalah Operasi Himpunan (Irisan dan Gabungan Dua

Himpunan). Pada pertemuan kelima, mulai terlihat jelas kemajuan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Peneliti memperbaiki cara mengajar dengan menerapkan

secara maksimal pembelajaran dengan metode tugas kelompok, sekitar 50% siswa

mulai berminat menyelesaikan soal-soal dan LKS di papan.

Peneliti juga lebih memperketat pengawasan kepada siswa yang sering

mengganggu temannya dan siswa yang kurang terlibat mengerjakan LKS dalam

kelompoknya. Pada pertemuan kelima ini, masih terdapat siswa yang melakukan

aktivitas lain dan tidak mengerjakan LKSnya.

  Pertemuan keenam

Materi yang diajarkan pada pertemuan keenam adalah Operasi Himpunan

(Selisih dan Komplemen suatu Himpunan). Pada pertemuan keenam ini, peneliti

memfokuskan perhatian terhadap siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya

mengerjakan LKS. Peneliti juga lebih memperketat pengawasan kepada siswa yang

Page 17: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 17/27

63

melakukan aktivitas lain diluar proses pembelajaran dengan memberikan soal-soal

latihan yang harus dikerjakan di papan tulis.

  Pertemuan ketujuh

Pada pertemuan ketujuh ini, materi yang diajarkan adalah Diagram Venn. Pada

 pertemuan ketujuh, perhatian siswa terhadap proses pembelajaran maupun pada

kelompoknya semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat semakin banyaknya

siswa yang mengacungkan tangan untuk mempresentasekan penyelesaian LKSnya di

 papan tulis. Siswa yang melakukan aktivitas lain seperti mengganggu temannya juga

mulai berkurang.

  Pertemuan kedelapan

Pada pertemuan kedelapan ini, peneliti memfokuskan perhatian terhadap

kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan masalah yang ada. Setelah peneliti

memerintahkan siswa untuk menyelesaikan LKS, kemudian peneliti mengadakan

 bimbingan secara langsung kepada siswa tersebut. Peneliti tidak akan meninggalkan

siswa jika siswa tersebut belum mendapatkan penyelesaian yang sebenarnya.

Bimbingan secara langsung dalam bentuk individu maupun dalam kelompok ini

 bukan saja kemauan peneliti melainkan kemauan siswa sendiri.

Setelah pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedelapan, kemudian

diadakan Tes Hasil Belajar Siklus II dalam bentuk uraian.

Page 18: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 18/27

64

2.3 Hasil Observasi dan Evaluasi

a)  Hasil Observasi 

 Berdasarkan hasil observasi yang tercantum pada lampiran E4, maka dapat

dibuat rangkuman seperti yang terdapat pada tabel berikut:

TABEL 4.6. Hasil Observasi Pembelajaran melalui penerapan Metode Tugas

Kelompok pada Siklus II

 No Komponen yang DiamatiPertemuan Rata-

rataPersentase

1 2 3 4

1. Siswa yang hadir saat

 pembelajaran berlangsung31 33 32 33 32 96,97

2. Memperhatikan informasi dan

mencatat seperlunya.25 25 30 31 28 84,84

3. Aktif terlibat dalam tugaskelompok menegrjakan LKS

20 25 27 30 26 78,79

4. Siswa yang mengerjakan soal di

 papan tulis.12 13 12 14 13 39,39

5. Mengajukan pertanyaan kepada

guru tentang materi yang belum

dimengerti.

10 12 15 23 15 45,45

6. Mengangkat tangan jika diajukan

 pertanyaan dari guru tentangnateri yang diajarkan.

8 12 16 25 15 45,45

7. Memberi tanggapan terhadap pertanyaan dari guru maupun dari

teman.

9 13 18 24 16 48,48

8. Siswa yang melakukan aktivitas

lain dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung

(mengganggu teman, tidak 

memperhatikan penjelasan guru,

mengerjakan tugas mata pelajaran

lain, keluar masuk ruangan)

6 4 3 2 4 12,12

Secara umum, keaktifan siswa selama proses pembelajaran materi Himpunan

dengan metode tugas kelompok mengalami peningkatan yang cukup berarti pada

Page 19: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 19/27

65

setiap pertemuan. Perubahan positif aktivitas siswa sangat meningkat pada pertemuan

kelima dan seterusnya. Komunikasi guru kepada siswa secara individual sangat

 berarti bagi siswa. Penerapan metode tugas kelompok berdampak positif terhadap

keaktifan siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan dalam pembelajaran

matematika.

Pada Siklus II penyelesaian yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-

soal di papan tulis maupun LKS sudah sesuai dengan jawaban yang diinginkan.

Begitu pula Tes Hasil Belajar Siklus II, terjadi peningkatan rata-rata skor dari tes

Siklus I.

b)  Hasil Evaluasi Siswa 

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebagaimana tercantum pada Lampiran

E1, maka rangkuman statistik skor hasil belajar siswa siswa Kelas VIIA SMP Negeri

1 Sinjai Selatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode tugas kelompok 

adalah sebagai berikut:

TABEL 4.7. Statistik Skor Hasil Belajar Siswa pada Tes Akhir Siklus II

Statistik Nilai Statistik 

Subjek 

Skor Ideal

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor 

Rata-rata Skor 

Median

33

100

92

50

42,00

68,48

65,00

Page 20: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 20/27

66

Mode

Variansi

Standar Deviasi

64,00

126,38

11,24

Berdasarkan Tabel 4.7, skor rata-rata hasil belajar siswa kelas VIIA SMP

 Negeri 1 Sinjai Selatan pada Siklus II setelah diterapkan metode tugas kelompok 

adalah sebesar 68,48 dengan standar deviasi 11,24. Skor yang dicapai siswa tersebar 

dari skor terendah 50 dari skor terendah yang mungkin dicapai 0 sampai dengan skor 

tertinggi 92 dari skor ideal yang mungkin dicapai 100. Dengan rentang skor 42,00..

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa cukup bervariasi.

Jika skor hasil tes matematika siswa dikelompokkan ke dalam lima kategori,

maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

TABEL 4.8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tes Akhir Siklus II Siswa kelasVIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan.

No. Skor Kategori FrekuensiPersentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

0

4

8

17

4

0,00

12,12

24,24

51,51

12,12

Jumlah 33 100

Tabel 4.8. menunjukkan bahwa dari 33 siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai

Selatan, persentase skor hasil belajar matematika siswa setelah dilaksanakan

Page 21: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 21/27

67

 pembelajaran dengan metode tugas kelompok, tidak terdapat siswa (0,00%) yang

 berada pada kategori sangat rendah, 4 siswa (12,12%) berada pada kategori rendah, 8

siswa (24,24%) berada pada kategori sedang, 17 siswa (51,51%) berada pada kategori

tinggi dan 4 siswa (12,12%) yang berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil analisis data Tabel 4.7 diperoleh skor rata-rata hasil belajar 

siswa pada Siklus II sebesar 68,48. Jika skor rata-rata tersebut dimasukkan pada

Tabel 4.8, maka skor rata-rata berada pada kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa rata-

rata hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode tugas kelompok 

 berada pada kategori tinggi.

Selanjutnya untuk melihat secara jelas perbandingan hasil belajar matematika

siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan berdasarkan Tabel 4.2 sampai Tabel

4.8 pada pokok bahasan Perbandingan untuk tes awal dan Himpunan untuk Siklus I

dan Siklus II, perhatikan Tabel 4.9 berikut:

TABEL 4.9 Perbandingan Skor Hasil Belajar Matematika Siswa pada Tes

Kemampuan Awal, Siklus I, dan Siklus II

No SiklusFrekuensi

Tinggi Rendah Rata-rata

1.

2.

3.

Tes awal

Siklus I

Siklus II

85

89

92

20

25

50

52,67

58,06

68,48

Dari Tabel 4.9 di atas, terlihat dengan jelas bahwa rata-rata skor hasil belajar 

matematika siswa meningkat dari skor tes awal 52,67 yang berada pada kategori

Page 22: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 22/27

68

rendah menjadi 58,06 dengan kategori sedang pada Siklus I dan selanjutnya

meningkat lagi menjadi 68,48 pada Siklus II dengan kategori tinggi.

2.4 Refleksi Siklus II

Sisklus II ini terdiri dari 5 pertemuan, yaitu 4 pertemuan untuk membahas

materi dan 1 pertemuan untuk pemberian tes Siklus II. Memasuki Siklus II, perhatian,

serta keaktifan siswa dalam kelompoknya semakin memperlihatkan kemajuan, karena

guru bertindak lebih tegas dalam menegur/mengingatkan siswa yang bermain-main

dalam kelas. Selain itu, guru lebih fokus dalam membimbing siswa maupun

kelompok yang mengalami kendala dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Pada Siklus II ini terlihat banyaknya siswa yang aktif mengerjakan tugas

kelompok yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dalam lampiran. Hal ini berarti bahwa

secara umum keaktifan siswa meningkat dan telah memberikan dampak yang positif 

terhadap peningkatan kualitas belajar matematika.

2.5  Refleksi Umum (Tanggapan Siswa)

Pada akhir penelitian penulis memberikan pertanyaan tanggapan kepada siswa

untuk memberikan komentar tentang pembelajaran matematika serta proses belajar 

mengajar selama penelitian berlangsung yaitu pembelajaran dengan menggunakan

metode tugas kelompok, kemudian disimpulkan sebagai berikut:

a.  Pendapat Siswa terhadap Pelajaran Matematika 

Sebagian besar siswa merasa senang dengan pelajaran matematika dengan

alasan bahwa matematika merupakan dasar untuk mempelajari pelajaran lainnya.

Kendatipun demikian masih ada juga siswa kadang senang kadang tidak senang.

Page 23: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 23/27

69

Dengan alasan apabila mereka tahu cara mengerjakannya, maka timbul rasa senang

dan sukanya pada pelajaran matematika atau sebaliknya apabila mereka tidak dapat

atau sulit dalam menyelesaikannya, maka matematika dirasa sangat sulit dan

membosankan apabila siswa yang memang daya tangkap dan nalarnya agak rendah.  

 b.  Beberapa Kesulitan yang Dihadapi Siswa dalam Mempelajari Matematika

Terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi oleh siswa ketika belajar 

matematika, terutama untuk pokok bahasan himpunan. Antara lain, mereka kesulitan

menyelesaikan operasi himpunan yaitu irisan pada himpunan. Selain itu, mereka juga

sulit menggambarkan diagram venn.

c.  Tanggapan Siswa terhadap Metode Pembelajaran dengan Tugas Kelompok 

Umumnya sebagian besar siswa menanggapi metode pembelajaran dengan

tugas kelompok dengan positif. Siswa menyatakan pemberian tugas secara

 berkelompok dapat membangkitkan motivasi siswa.

Beberapa siswa juga berpendapat bahwa pembelajaran dengan pemberian

tugas secara berkelompok dapat membantu siswa yang kurang mengerti sebab siswa

 bisa meminta bimbingan kepada temannya sehingga kesulitannya dapat teratasi.

d.  Saran-saran yang diajukan oleh siswa terhadap proses belajar mengajar dengan

metode tugas kelompok adalah sebagai berikut:

1.  Pada umumnya siswa menyarankan agar guru lebih tegas dalam mengawasi

setiap siswa, agar siswa lain tidak merasa terganggu pada saat menyimak 

materi atau mengerjakan tugas latihan yang diberikan.

Page 24: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 24/27

70

2.  Siswa menyarankan agar guru lebih memperhatikan siswa yang kurang aktif 

dalam kelompoknya saat mengerjakan tugas yang diberikan untuk dibimbing

dan diarahkan.

B.  Pembahasan

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa

sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 52,67 dari skor ideal 100. Sedangkan skor 

rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah pelaksanaan tindakan pada Siklus I

sebesar 58,06 dari skor ideal 100, dan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa

 pada Siklus II sebesar 68,48 dari skor ideal 100.

Rata-rata hasil belajar matematika siswa sebelum diberi tindakan berada pada

kategori rendah dengan skor rata-rata 52,67 dan standar deviasi 18,99, artinya

kecenderungan variasi penyimpangan skor siswa sebesar 18,99 dari skor rata-rata.

Sedangkan median berpusat pada skor 50,00, artinya 50% skor siswa berada di bawah

atau sama dengan 50,00 dan 50% skor siswa berada di atas atau sama dengan 50,00.

Selanjutnya modus berpusat pada skor 30,00, artinya frekuensi terbesar perolehan

skor siswa adalah 30,00.

Rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diberi tindakan pada tes

Siklus I berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 58,06 dan standar deviasi

16,34, artinya kecenderungan variasi penyimpangan skor siswa sebesar 16,34 dari

skor rata-rata. Sedangkan median berpusat pada skor 56,00, artinya 50% skor siswa

 berada di bawah atau sama dengan 56,00 dan 50% skor siswa berada di atas atau

Page 25: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 25/27

71

sama dengan 56,00. Selanjutnya modus berpusat pada skor 55,00, artinya frekuensi

terbesar perolehan skor siswa adalah 55,00.

Rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diberi tindakan pada tes

Siklus II berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 68,48 dan standar deviasi

11,24, artinya kecenderungan variasi penyimpangan skor siswa sebesar 11,24 dari

skor rata-rata. Sedangkan median berpusat pada skor 65,00, artinya 50% skor siswa

 berada di bawah atau sama dengan 65,00 dan 50% skor siswa berada di atas atau

sama dengan 65,00. Selanjutnya modus berpusat pada skor 64,00, artinya frekuensi

terbesar perolehan skor siswa adalah 64,00.

Berdasarkan hasil analisis kualitatif dapat disimpulkan bahwa dari lembar 

observasi aktivitas siswa selama berlangsungnya penelitian, terjadi peningkatan

sebelum diberi tindakan ke Siklus I dan Siklus II setelah diberi tindakan. Adapun

 peningkatan yang dimaksud meliputi: keaktifan mengerjakan tugas kelompok,

 perhatian, keberanian dan rasa percaya diri siswa dalam menyelesaikan soal-soal atau

masalah matematika.

Page 26: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 26/27

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1.  Rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Sinjai Selatan

sebelum diberikan tindakan pada tes awal hanya mencapai 52,67 pada kategori

rendah. Sedangkan setelah diberi tindakan pada Siklus I mencapai 58,06 dengan

kategori sedang, dan selanjutnya meningkat lagi menjadi 68,48 pada Siklus II

 pada kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa rata-rata hasil belajar matematika

siswa naik sebesar 10,42 dari skor ideal 100.

2.  Terdapat 80 % atau lebih dari siswa yang diteliti pada Siklus II memperoleh nilai

hasil belajar matematika lebih atau sama dengan 63. Selain itu, nilai rata-rata

hasil belajar matematika siswa pada Siklus II juga mencapai 68,48. Hal ini

 berarti bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode tugas

kelompok dapat ditingkatkan.

3.  Terjadinya peningkatan kesungguhan siswa mengikuti pembelajaran berupa

 perhatian siswa dalam menyimak materi yang disajikan, kerjasama yang

diperlihatkan siswa dalam kelompoknya berupa perhatian siswa terhadap teman

kelompoknya, keberanian dan rasa percaya diri siswa untuk menyelesaikan soal-

soal dalam proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan

selama penelitian.

Page 27: Bab IV-V

7/16/2019 Bab IV-V

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-v-5634faae5fd70 27/27

73

B.  Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, baik peningkatan hasil belajar 

matematika siswa maupun keaktifan siswa, dapat diajukan sara-saran sebagai berikut:

1.  Agar dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan metode tugas

kelompok, guru harus lebih memperhatikan seluruh siswa dalam kelompoknya. 

2.  Guru sebaiknya menggali lebih jauh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar matematika selanjutnya mengeliminir faktor-faktor penghambat dan

meningkatkan faktor-faktor pendukung keberhasilan belajar siswa. 

3.  Disarankan kepada guru matematika agar dapat menerapkan metode tugas

kelompok secara intensif sebagai salah satu upaya peningkatan hasil belajar 

matematika.