Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total...

22
BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK LAPORAN TUGAS AKHIR 4 1 BAB IV PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK PERENCANAAN PIPA DAN EXPANSION SPOOL PADA PIPA PENYALUR SPM 4.1. UMUM Temperatur dan efek tekanan akan menyebabkan jalur pipa mengalami pemuaian panjang sampai dengan batas tertentu. Pada suatu jaringan pipa, pada saat dalam tahapan operasi, pipa akan langsung dialiri oleh fluida hasil produksi yang pada umumnya masih bersuhu tinggi, tingginya suhu ini dapat menyebabkan pipa memanjang. Perpanjangan ini dapat menyebabkan terdesaknya jaringan struktur pipa penyalur SPM (Single Point Mooring). Untuk mengatasi pertambahan panjang yang dialami oleh pipa penyalur, agar tidak mendesak PLEM (Pipe Line End Manifold), maka direncanakan suatu konfigurasi pipa yang dinamakan expansion spool. Dengan adanya expansion spool ini, maka pertambahan panjang yang dialami oleh pipa penyalur tidak akan mendesak PLEM. Selain expansion spool, perlu didesainkan pula anchor block di darat agar jaringan pipa di darat stabil dan tidak menganggu fasilitas yang terdapat di ujung pipa. Untuk merencanakan expansion spool dan anchor block, perlu diketahui pertambahan panjang pipa yang akan terjadi nantinya. Untuk memodelkan pertambahan panjang pipa ini, dapat dengan menggunakan PCBased Pipe Stress Analysis Software Program. Pada umumnya, program yang digunakan ini biasa digunakan untuk Mechanical Design. Menu yang dapat dilakukan antara lain thermal strain yang dapat diserap oleh pipa, supports, dan komponen yang digunakan pada sistem perpipaan (Attached equipment). Akan tetapi perangkat lunak ini tidak hanya dibatasi untuk analisis thermal dari sistem perpipaan. Program ini juga mampu membuat dan menganalisa model untuk kondisi pembebanan statik dan dinamik yang bekerja pada sistem perpipaan.

Transcript of Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total...

Page 1: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 1 

BAB IV PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN 

ANCHOR BLOCK PERENCANAAN PIPA DAN EXPANSION SPOOL PADA PIPA PENYALUR SPM 

 

 

4.1. UMUM

Temperatur  dan  efek  tekanan  akan menyebabkan  jalur  pipa mengalami  pemuaian  panjang 

sampai dengan batas tertentu. Pada suatu jaringan pipa, pada saat dalam tahapan operasi, pipa 

akan  langsung  dialiri  oleh  fluida  hasil  produksi  yang  pada  umumnya masih  bersuhu  tinggi, 

tingginya suhu ini dapat menyebabkan pipa memanjang. Perpanjangan ini dapat menyebabkan 

terdesaknya jaringan struktur pipa penyalur SPM (Single Point Mooring). 

 

Untuk mengatasi pertambahan panjang yang dialami oleh pipa penyalur, agar tidak mendesak 

PLEM  (Pipe  Line  End Manifold), maka  direncanakan  suatu  konfigurasi  pipa  yang  dinamakan 

expansion spool. Dengan adanya expansion spool ini, maka pertambahan panjang yang dialami 

oleh pipa penyalur tidak akan mendesak PLEM. Selain expansion spool, perlu didesainkan pula 

anchor  block  di  darat  agar  jaringan  pipa  di  darat  stabil  dan  tidak menganggu  fasilitas  yang 

terdapat di ujung pipa. Untuk merencanakan expansion spool dan anchor block, perlu diketahui 

pertambahan  panjang  pipa  yang  akan  terjadi  nantinya.  Untuk  memodelkan  pertambahan 

panjang pipa ini, dapat dengan menggunakan PC‐Based Pipe Stress Analysis Software Program. 

 

Pada umumnya, program yang digunakan  ini biasa digunakan untuk Mechanical Design. Menu 

yang dapat dilakukan  antara  lain  thermal  strain  yang dapat diserap oleh pipa,  supports, dan 

komponen  yang  digunakan  pada  sistem  perpipaan  (Attached  equipment).  Akan  tetapi 

perangkat lunak ini tidak hanya dibatasi untuk analisis thermal dari sistem perpipaan. Program 

ini  juga  mampu  membuat  dan  menganalisa  model  untuk  kondisi  pembebanan  statik  dan 

dinamik yang bekerja pada sistem perpipaan. 

 

Page 2: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 2 

Untuk analisis desainnya, program  ini dibatasi oleh aturan yang ditetapkan oleh Komite ASME 

B31 untuk sistem perpipaan, Komite ASME Section VIII untuk bejana tekan, dan Badan Research 

Pengelasan yang memproduksi pipa dan peralatan yang berhubungan yaitu API  , NEMA, dan 

EJMA.  Pemodelan  yang  dilakukan  akan  menghasilkan  gambaran  tingkat  tegangan  dan 

fleksibilitas dari pipa dalam menanggung beban yang ditimpakan kepadanya.  

 

Pada  bab  ini  pemodelan  sistem  jaringan  pipa  akan  difokuskan  untuk melihat  pertambahan 

panjang yang diakibatkan oleh suhu operasional, yang kemudian akan menyebabkan perubahan 

tegangan  pada  material  pipa  baja.  Jika  tegangan  yang  terjadi  melebihi  tegangan  ijin  yang 

diperbolehkan,  maka  dilakukan  perencanaan  pipa  expansion  spool  yang  berguna  untuk 

mereduksi  kelebihan  beban  tegangan  pada  sistem  jaringan  pipa.  Terdapat  dua  kondisi  yang 

akan ditampilkan dalam proses pemodelan  ini, yaitu keadaan operation dan sustained. Dalam 

perangkat lunak ini tekanan akibat aliran fluida diabaikan, hanya tekanan operational, suhu dan 

berat dari fluida yang diperhitungkan. 

 

4.2. EXPANSION SPOOL

4.2.1. UMUM

Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa pipa baja yang bekerja dalam suhu operasional yang 

tinggi akan mengalami pertambahan panjang akibat pemuaian. Oleh sebab  itu maka sebelum 

disambungkan  pada  jalur  pipa,  perlu  dilakukan  investigasi mengenai  dampak  pertambahan 

panjang (muai) terhadap sistem perpipaan. 

 

Investigasi dilakukan dengan cara mengiterasi nilai displacement pada sistem jaringan pipa yang 

menyebabkan  tegangan pada  sistem  jaringan pipa  tersebut melebihi  tegangan yang diijinkan 

oleh kode. Nilai displacement yang menyebabkan sistem  jaringan tersebut mengalami kondisi 

kritis kemudian digunakan sebagai input data dalam perhitungan perencanaan expansion spool. 

Metode yang dilakukan dalam perencanaan expansion spool ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. 

Page 3: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 3 

 Gambar 4. 1 Metode pemodelan dan perencanaan Expansion Spool. 

 

Terdapat beberapa  faktor  internal yang mempengaruhi besar displacement yang  terjadi pada 

sistem perpipaan, antara lain: 

Berat material pipa dan fluida 

Tekanan operasional 

Suhu operasional 

Sedangkan faktor external yang bekerja pada sistem perpipaan adalah: 

Beban gelombang 

Beban arus 

Beban angin 

 

Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam pemodelan sistem jaringan pipa ini dapat dilihat 

pada Tabel 4.1. 

   

Page 4: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

LAPORA

 

Pada  per

hasil per

Tegan

pada 

defle

bend

bend

Tegan

Fakto

tegan

Tegan

berda

Pada 

Tegan

 

N TUGAS AK

rangkat  luna

modelan, ya

ngan bendin

kolom atau

ksi  dengan 

ing  berban

ing  pada m

ngan torsi (t

or  intensifika

ngan pada sa

ngan  kode 

asarkan  inp

kasus ini me

ngan ijin (all

B

KHIR  

Jenis P

Su

Op

Note: W   = BeP1  = TeT1  = Su

ak  ini  terda

aitu;  

ng (bending 

u balok yang

arah  tegak

ding  lurus 

aterial. 

tortion stress

asi  tegangan

ambungan. 

(code  stre

ut  data  dan

enggunakan

owable stre

Tabel 4. 2 Fak

BAB 4 PEREN

Tabel 4. 1 Ko

Pembebanan

ustained

peration

erat material pipekanan Operasiouhu Operasional

apat  bebera

stress), pada

g terkena be

k  lurus  kolo

dengan  be

s), gaya akib

n  (stress  int

ess),  merup

n mengguna

n kode ASME

ess), merupa

ktor Desain Pad

NCANAAN EX

 

ombinasi Pemb

KombinaW+P1 W+P1 +WW+P1+T1W+P1+T1

pa dan fluidaonal l  

pa  jenis  teg

a pipa yang 

eban aksial p

om.  Sehingg

esar  tegang

bat momen p

tensification 

pakan  tega

akan  kode  t

E B31.8, anta

kan teganga

da Pipa Offsho

XPANSION S

bebanan 

asi Pembeba

WAV1 +WAV2

WAV1  =WAV2  = 

gangan  yang

terkena beb

pada kedua 

ga  dapat  di

an  aksial  y

puntir. 

factor), me

angan  maks

tertentu  yan

ara lain:  

an iijin yang 

re ( ASME B 31

 SPOOL DAN 

nan

 Beban gelomba Beban gelomba

g  dapat  dike

ban aksial pa

ujungnya m

simpulkan  b

yang  mengh

erupakan  fak

simum  pad

ng  ditujukan

diperbolehk

1.8, 1995) 

 

 ANCHOR BL

ang (1 years) ang (100 years)

eluarkan  seb

ada kedua u

maka akan te

bahwa  tega

hasilkan  mo

ktor peningk

da  tiap  seg

n  sebagai  ac

kan oleh kod

LOCK 

4 ­ 4 

bagai 

ujung, 

erjadi 

angan 

omen 

katan 

gmen 

cuan. 

de. 

Page 5: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 5 

Selain itu, perangkat lunak ini juga dapat mengeluarkan output lain berupa: 

Displacement yang terjadi pada sistem perpipaan 

Gaya‐gaya yang terjadi pada sistem perletakan pipa 

 

4.2.2. PEMODELAN SISTEM PIPA DAN EXPANSION SPOOL

Input  dari  program  ini  dapat  dilihat  pada  Gambar  4.2  dan  4.3.  Input  dari  program  ini 

merupakan parameter‐parameter perhitungan yang telah dijabarkan pada BAB 3. 

 Gambar 4. 2 Piping Input 

 

Page 6: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 6 

 Gambar 4. 3 Wave Load and Load Cases 

 

 Gambar 4. 4 Plot Input dari Program CAESAR II sebelum ada expansion spool. 

Page 7: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 7 

Output dari program ini dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan 4.6. 

 Gambar 4. 5 Displacement Output (Before Expansion Spool, Operation Phase) 

 

 Gambar 4. 6 Stresses Output (Before Expansion Spool, Operation Phase) 

 

Dengan  adanya  pertambahan  panjang  pada  sistem  perpipaan, maka  akan muncul  tekanan 

aksial  pada  arah  longitudinal  akibat muai  panjang.  Pada  ujung  yang  terhubung  dengan  jalur 

pipa yang tergelar di bawah laut akibat pergerakannya tertahan. 

 

Page 8: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

LAPORA

Total dis

in. Sedan

spool dap

 

Dengan m

Kemudia

tegangan

ditentuka

 

N TUGAS AK

placement y

ngkan diame

pat di hitung

mengasums

n  dilakukan

n  yang  terja

an. 

B

KHIR  

yang akan d

eter dari pip

g berdasarka

Gambar 4.

ikan nilai H d

n  pemodela

adi  pada  pip

BAB 4 PEREN

di akomodas

pa nya adal

an diagram p

. 7 Nomograf u

dan W sama

an  ulang  te

pa.  Teganga

NCANAAN EX

 

si oleh sistem

ah 32  in. M

pada Gamba

untuk Menentu

a, maka L2 = 

rhadap  sist

an  ini  tidak 

XPANSION S

m  jaringan e

Maka, besarn

ar 4.7.  

ukan Ukuran L

2H + W = 10

tem  perpipa

boleh mele

 SPOOL DAN 

expansion sp

nya  tekukan

oop.10 

00 ft, maka 

aan.  Lalu,  d

ebihi  batas‐b

 ANCHOR BL

pool adalah

 pada expan

 

H = W = 33.

dihitung  kem

batas  yang 

LOCK 

4 ­ 8 

 8.23 

nsion 

33 ft. 

mbali 

telah 

Page 9: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 9 

Plot  input dari  sistem perpipaan  setelah ada expansion  spool dapat dilihat pada Gambar 4.8 

dan 4.9. 

 Gambar 4. 8 Plot Input dari Program CAESAR II setelah ada expansion spool. 

 

 Gambar 4. 9 Expansion Spool close up. 

 

Page 10: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 10 

Output dari hasil pemodelan ulang dapat dilihat pada Gambar 4.10. 

 

                    

Gambar 4. 10 Konfigurasi expansion spool yang terdefleksi  

Stress (tegangan) yang terjadi pada pipa dapat dilihat pada Gambar 4.11 dan 4.12. 

 Gambar 4. 11 Stress yang terjadi pada pipa (Node 10 – 13140). 

0

20000

40000

60000

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Stress

Node

Stress SMYS 0.9 * SMYS

Page 11: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 11 

 Gambar 4. 12 Stress yang terjadi pada pipa (Fokus pada Node 10 – 690). 

 

Dapat  dilihat  pada  grafik  di  atas,  stress  yang  terjadi  pada  pipa  tidak melebihi  stress  yang 

diizinkan, yaitu 0.9 SMYS.  

 

4.3. ANCHOR BLOCK

Anchor  block  direncanakan  dengan memperhatikan  beberapa  aspek,  yaitu  kekuatan  anchor 

block  tersebut dalam menahan beban  yang diberikan oleh pipa dan  kestabilan  anchor block 

tersebut di atas tanah.  

 

4.3.1. PONDASI ANCHOR BLOCK

Jenis pondasi  yang digunakan  adalah pondasi  telapak. Pondasi  telapak  adalah  suatu pondasi 

yang mendukung  bangunan  secara  langsung  pada  tanah  pondasi,  bilamana  terdapat  lapisan 

tanah yang cukup tebal dengan kualitas yang baik yang mampu mendukung bangunan itu pada 

permukaan tanah atau sedikit di bawah permukaan tanah.  

 

Pondasi  telapak  harus  direncanakan  sedemikian  rupa  sehingga  keadaan‐kedaan  berikut  ini 

tercapai: 

1. Struktur  stabil  secara  keseluruhan,  yaitu  stabil  dalam  arah  vertical,  arah  horizontal  dan 

terhadap guling (overtunning). 

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Stress

Node

Stress SMYS 0.9 * SMYS

Page 12: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 12 

2. Pergeseran bangunan  (besarnya penurunan, sudut kemiringan dan pergeseran mendatar), 

harus  lebih  kecil  dari  nilai  yang  diizinkan.  Untuk  pondasi  telapak  biasa,  perhitungan 

pergeseran ini tidak perlu dilakukan. 

3. Bagian‐bagian pondasi harus memiliki kekuatan yang dibutuhkan. 

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.13. 

 

Dalam merancang  struktur‐struktur  kadangkala  diperlukan  perhitungan  tekanan  tanah  yang 

bekerja pada struktur. Pada kenyataanya sangatlah sulit menentukan perubahan tekanan yang 

disebabkan  oleh  tanah  isian,  akibatnya  tekanan  tanah  statis  yang  berhubungan  dengan 

perubahan  tidak  dapat  ditentukan  dengan  jelas.  Sehingga  dipakailah  perhitungan  tekanan 

tanah  aktif dan pasif dalam perencanaan praktis. Rumus  yang digunakan dalam perhitungan 

tekanan tanah pasif dapat dilihat pada persamaan 4‐1. 

. · · ·                   (4‐ 1) 

Dimana: 

Fp  = Passive earth pressure 

γ  = Massa jenis tanah 

H  = Tinggi bidang kerja tekanan pasif 

   = Angle of friction 

 

Seperti  yang  telah  disebutkan  sebelumnya,  bahwa  struktur  pondasi  ini  harus  stabil  secara 

vertical. Oleh karena  itu, gaya vertical yang bekerja pada dasar pondasi  tidak boleh melebihi 

daya dukung (bearing capacity) tanah pondasi yang diizinkan. Daya dukung tanah pondasi yang 

diizinkan, dihitung dengan persamaan berikut ini.  

                      (4‐ 2) 

Dimana: 

Qu  = daya dukung ultimate tanah pondasi 

n  = factor keamanan 

Page 13: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 13 

 Gambar 4. 13 Prosedur perencanaan anchor block8 

 

Page 14: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 14 

Selain dari perhitungan bearing capacity‐nya, harus di check pula terhadap gaya uplift dari pipa. 

Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. Perhitungan yang 

dapat digunakan adalah sebagai berikut: 

                       (4‐3) 

Dimana: 

W   = Berat total Anchor Block 

V   = Volume Anchor Block 

ρconc   = Massa jenis beton 

 

                 (4‐4) 

Dimana: 

Fv   = Vertical uplift dari pipa 

Fy   = Gaya arah y dari pipa 

Mx   = Momen arah x dari pipa 

Mz   = Momen arah z dari pipa 

B   = Lebar anchor block 

L   = Panjang anchor block 

Safety factor terhadap uplift force hendaknya lebih besar dari 2.0. 

 

Selain stabil secara vertical, pondasi juga harus stabil terhadap guling (overtunning). Kestabilan 

terhadap guling diperiksa berdasarkan besarnya kedudukan kerja (eksintrisitas) gaya resultante 

yang ditimbulkan oleh beban‐beban  yang bekerja. Dengan  istilah  lain,  kedudukan  kerja  gaya 

resultante  pada  dasar  pondasi,  seperti  yang  diperlihatkan  pada  Gambar  4.14  Harus  selalu 

diusahakan agar  terletak di dalam batas 1/3  lebar dasar pondasi  tersebut, diukur dari kedua 

sisinya.  Jika  keadaan  ini  tidak  terpenuhi,  perlu  dilakukan  perencanaan  kembali  dengan 

mengubah  lebar  pondasi,  sehingga  keadaan  tersebut  dapat  dipenuhi.  Safety  factor  untuk 

kestabilan terhadap guling hendaknya lebih besar dari 2.0. 

 

Page 15: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 15 

 Gambar 4. 14 Kedudukan kerja dari gaya resultante8 

 

Kestabilan  yang  perlu  di‐check  berikutnya  adalah  kestabilan  dalam  arah  mendatar.  Gaya 

mendatar yang bekerja pada dasar pondasi tidak boleh melebihi daya dukung mendatar yang 

diizinkan dari tanah pondasi. Daya dukung mendatar yang diizinkan dari tanah pondasi tersebut 

dihitung dengan persamaan berikut: 

                        (4‐5)   

             Dimana: 

Ha  = daya dukung mendatar yang diizinkan 

Hu  = daya dukung mendatar batas 

n  = factor keamanan 

 

Sedangkan Hu dihitung dengan persamaan berikut: 

· ·                  (4‐6)  

Dimana: 

Hu  = daya dukung mendatar batas 

CB  = kohesi antara dasar pondasi dan tanah pondasi (tabel 4.3) 

   = sudut geser antara dasar pondasi dan tanah pondasi (tabel 4.3) 

A’  = luas pembebanan efektif 

V  = beban vertical 

Page 16: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 16 

Tabel 4. 3 Susut geser serta kohesi antara dasar pondasi dan tanah pondasi8 

Kondisi Sudut Geser Kohesi

Tanah dengan beton 23

  0 

Batuan dengan beton  tan 0.6  0 

Tanah dengan tanah atau  C 

Batuan dengan batuan

 

Dan besarnya gaya yang menyebabkan sliding dihitung dengan persamaan berikut: 

                 (4‐7) 

Dimana: 

Fs   = Gaya Sliding 

Fp   = Passive earth pressure 

Fx   = Gaya arah x dari pipa 

Fz   = Gaya arah z dari pipa 

Safety factor serhadap sliding hendaknya lebih besar dari 1.5. 

 

Karena pada pondasi telapak, beban disalurkan  langsung dari dasar pondasi ke tanah pondasi, 

maka permukaan dasar harus dibuat rata sehingga beban dapat disalurkan secara merata pula. 

Setelah  penggalian  selesai  dilakukan,  biasanya  tanah  pondasi  ditutup  dengan  batu  pasang 

(coble stones) atau bahan hancuran yang dihasilkan oleh mesin pemecah batu, lalu dipadatkan 

baik‐baik. Tinggi lapisan penutup yang telah dipadatkan ini biasanya antara 10 sampai 30 cm. 

 

Selanjutnya,  untuk mempersiapkan  agar  besi‐besi  penulangan  tetap  pada  tempatnya,  serta 

untuk mejaga agar pondasi tepat letaknya, suatu lapisan beton setebal kira‐kira 10 cm dipasang 

diatas pasangan batu tersebut. Gagasan secara umum untuk pelaksanaan ini dapat dilihat pada 

Gambar 4.15. pada prisnsipnya, pekerjaan konstruksi untuk pondasi telapak ini harus dilakukan 

dalam keadaan kering. 

 

Page 17: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 17 

 

 

 Gambar 4. 15 Bangunan pondasi, untuk tanah pondasi biasa (atas), untuk batuan dasar (tengah) dan bila 

digunakan rusuk (bawah).8  

4.3.2. BETON ANCHOR BLOCK

Material beton dipilih karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu: 

1. Tahan terhadap api  

Page 18: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 18 

Bangunan beton memiliki ketahanan terhadap api selama 1 – 3 jam tanpa harus dilindungi 

bahan  tahan  api    (bangunan  kayu  dan  baja  harus  dilindungi  bahan  tahan  api  untuk 

mencapai tingkat ketahanan yang sama).  

2. Kekakuan  

Kekakuan dan massa yang  lebih besar  sehingga dapat mengurangi goyangan akibat angin 

dan getaran lantai (akibat pengaruh orang berjalan). 

3. Biaya perawatan yang rendah  

4. Ketersediaan material 

Pasir, kerikil, semen, air dan fasilitas pencampuran beton mudah diperoleh. 

Baja tulangan   lebih mudah dibawa ke lokasi konstruksi dibandingkan profil baja.  

5. Ekonomis 

 

Pada dasarnya, terdapat beberapa tahap dalam pendesainan suatu struktur beton, yaitu: 

1. Tahap 1: Pendefinisian kebutuhan dan prioritas klien. 

• Tinjauan fungsi  

• Tinjauan keindahan/ estetika  

• Tinjauan pendanaan/ budget 

2. Tahap 2: Pengembangan konsep desain  

• Pengembangan alternatif layout struktur  

• Memperkirakan ukuran awal komponen struktur dan biaya untuk masing2 alternatif  

• Memilih sistem struktur yang paling optimal  

3. Tahap 3: Desain sistem struktur  

• Analisis struktural ( berdasarkan desain awal) 

• Desain elemen/ komponen struktur  

 

Anchor block ini didesain kuat terhadap kegagalan lentur dan kegagalan geser.  

Algoritma penentuan tulangan lentur diuraikan secara ringkas sebagai berikut di bawah ini: 

1. Menentukan  Mu  (momen  ultimit)  baik  positif  maupun  negatif.  Mu  diperoleh  dari 

perhitungan analisis struktur berdasarkan beban kerja (applied load). 

Page 19: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 19 

2. Menghitung Mn perlu,  

Mn perlu = b

uMφ

, dimana Øb = 0,85 – 0,90 

3. Tentukan preliminary desain penampang balok 

)]59,01('[2

ωωφ −=

cfM

bd u

 

4. Usahakan nilai d/b berkisar antara 1,5 – 2,0 

5. Menghitung jd asumsi,   

jd asumsi untuk balok adalah 0,85d. 

6. Dari  jd asumsi dihitung As asumsi,  

As asumsi = jdf

M

y

n  

7. Check  jd asumsi dengan melakukan perhitungan: 

a = bf

fA

c

ys

'**85,0 

2adjd −=  

8. Hitung As yang dibutuhkan,  

dy

ns jf

MA =  

9. Check As terhadap As minimum dan As maksimum 

As miminum =  dbfy

cfw4

' atau  As minimum =  db

fy w4,1

 

As maksimum dibatasi oleh kondisi balanced reinforced 

c1

y y

0.85f ' 600b = bf 600+ f

ρ⎡ ⎤⎢ ⎥⎢ ⎥⎣ ⎦

    (SNI 2002) 

Syarat tulangan maksimum desain:  bρρ 75,0≤  

 

Adapun algoritma dalam perencanaan tulangan geser adalah: 

1. Menentukan harga gaya geser ultimate untuk balok, Vu  

2. Menghitung harga kuat geser nominal yang menahan gaya geser ultimate, Vn 

Page 20: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 20 

Vn = v

nVϕ

; dimana φv = 0,75 

3. Menghitung kuat geser beton, Vc 

Vc =  dbcf

w6'

 

4. Menghitung harga kuat geser dari baja yang diperlukan, Vs 

Vs = Vn ‐ Vc 

5. Mengasumsikan besar tulangan geser ,d yang akan digunakan untuk perencanaan geser, Av 

asumsi.  

Dimana Av asumsi = 2 * 0.25 * π * d2 

6. Hitung jarak antar tulangan transversal/ spasi, s 

Vs = sfydAv  

7. Bandingkan spasi yang diperoleh dengan spasi maksimum, s maks 

S maks = 2d  

8. Bandingkan Av asumsi dengan Av minimum 

Av minimum = fysbw

31  

9. Bandingkan spasi yang diperoleh dengan spasi maksimum, s maks 

S maks = 2d  

10. Bandingkan Av asumsi dengan Av minimum 

Av minimum = fysbw

31  

 

Pembatasan :  

1. Vs > '[ ]

3fc

 bw d ; Smax = 4d  ≤ 600 mm 

Page 21: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 21 

2. Vs ≤ '[ ]

3fc

 bw d ; Smax = 2d  ≤ 600 mm 

3. Vs >  2 '[ ]

3fc

 bw d    PERBESAR PENAMPANG 

4. As minimum =  3bwS

Fy   supaya tidak terjadi “Splitting Concrete” (Brittle Failure) 

 

4.3.3. PERENCANAAN ANCHOR BLOCK

Tabel 4. 4 Design Data 

Parameter  Value Units

Pipe OD ,  d  32.00 inches Concrete grade  175 kg/cm2 Tensile strength of steel, fy 4200 kg/cm2 Density of concrete 2400 kg/m3 Density of soil, γ  1800 kg/m3 Angle of friction, φ (Backfill material)  35.0 0

Angle of friction, φo (Original Soil)  30.0 0

Cohession of soil, 20 kg/m2 Fx  4957 kgFy  0 kgFz  0 kgMx  20 kgm My  0 kgm Mz  0 kgm Depth of pipe from top of concrete, db 0.40 mDepth of pipe from top of soil, hp 1.00 m

 

Page 22: Bab IV Perencanaan Expansion Spool dan Anchor · PDF file... (Single Point Mooring). ... Total berat dari anchor block harus lebih besar dari total gaya uplift dari pipa. ... V = Volume

BAB 4 PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK 

LAPORAN TUGAS AKHIR     4 ­ 22 

 Gambar 4. 16 Sketsa Anchor block 

 

Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan dimensi anchor block: 

Pipe Diameter VOL  L1  L2  B  H1  H2  db  hp ( m3 )  ( m ) ( m ) ( m ) ( m ) ( m ) ( m )  ( m ) 

32"  2.31  0.80 2.40 2.00 0.80 1.10 0.40  1.00 

 

Dengan tulangan D16mm – 150mm pada concrete block dan tulangan D16mm – 200mm pada 

footing slab (pondasi dangkal). Perhitungan  lengkap anchor block dapat dilihat pada Lampiran 

dari Laporan Tugas Akhir ini.