Bab IV Jalan & Transportasi

9
BAB IV PENUTUP 4.1. KESIMPULAN 4.1.1. PEMERIKSAAN ASPAL KERAS A. Penetrasi Aspal Pada percobaan ini dilakukan pada suhu 25 0 C dan waktu yang digunakan ± 5 detik untuk tiap benda uji. Dalam percobaan ini menggunakan dua benda uji dengan pengamatan masing-masing 5 kali sehingga mendapatkan nilai rata-rata 88,9 maka aspal ini termasuk jenis pen 80. B. Titik Nyala dan Titik Bakar Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat suhu dimana terlihat nyala singkat dan nyala selama ± 3 detik. Pada temperatur 267 0 C terlihat nyala singkat dan pada temperatur 269 0 C terlihat nyala ± 5 detik. C. Titik Lembek Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi

Transcript of Bab IV Jalan & Transportasi

Page 1: Bab IV Jalan & Transportasi

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

4.1.1. PEMERIKSAAN ASPAL KERAS

A. Penetrasi Aspal

Pada percobaan ini dilakukan pada suhu 25 0C dan waktu yang

digunakan ± 5 detik untuk tiap benda uji. Dalam percobaan ini menggunakan

dua benda uji dengan pengamatan masing-masing 5 kali sehingga

mendapatkan nilai rata-rata 88,9 maka aspal ini termasuk jenis pen 80.

B. Titik Nyala dan Titik Bakar

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat suhu dimana

terlihat nyala singkat dan nyala selama ± 3 detik. Pada temperatur 267 0C

terlihat nyala singkat dan pada temperatur 269 0C terlihat nyala ± 5 detik.

C. Titik Lembek

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui berapa kelembekan dari

suatu aspal. Pada waktu 2331 detik titik lembek dari aspal mencapai 51 0C.

D. Berat Jenis Aspal Keras

Data yang didapatkan pada percobaan ini adalah berat jenis dari aspal

keras yang digunakan adalah 1,044 % pada suhu 25 0C. Pemeriksaan ini

berhubungan dengan B.D. Maksimum campuran dan penyerapan aspal pada

Marshall.

Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi

Page 2: Bab IV Jalan & Transportasi

4.1.2. PEMERIKSAAN ASPAL CAIR

A. Pembuatan Aspal Cair

Pembuatan aspal cair ada 3 jenis yaitu RC, MC, SC dan yang

digunakan pada pemeriksaan ini adalah MC2 dengan bahan pelarut Kerozine

atau minyak tanah, pada perbandingan 27 % pelarut dan 73 % Aspal Cement

( AC ).

B. Viscositas Aspal Cair

Pada pemeriksaan ini dilakukan pada suhu 60 0C dengan tingkat

kekentalan ( viscositas ) mencapai 29,9335 cst dan jenis aspal cair tersebut

adalah MC 120.

C. Kelekatan Aspal pada Batuan.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui berapa persen kelekatan

aspal pada batuan silikat dan hasil yang didapatkan adalah daya lekat aspal

hanya mencapai 30 %.

D. Berat Jenis Aspal Cair

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui berat jenis aspal cair dan

hasil yang didapatkan pada percobaan ini adalah 0,962.

4.1.3. PEMERIKSAAN AGGREGAT

A. Analisa Saringan Agregat Kasar & Halus

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui pembentukan gradasi

agregat kasar, halus, dan abu batu pada saringan 1” sampai No. 200. Hasil

analisa saringan akan digunakan pada pencampuran agregat untuk marshall,

dengan menggunakan spesifikasi HRS A.

Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi

Page 3: Bab IV Jalan & Transportasi

B. Soundness Test

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui berapa persen tingkat

pelapukan agregat terhadap iklim dan cuaca. Keausak atau pelapukan yang

terjadi pada agregat halus ( pasir ) mencapai 8,9 % sedangkan pada agregat

kasar mencapai 2,6 %. jadi agregat ini dapat digunakan, karna spesifikasi

tigkat keausan pada agregat maksimum 40 %.

C. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar & Halus

Pemeriksaan ini digunakan pada perhitungan marshall. Pada

pemeriksaan ini didapatkan data sebagai berikut :

a. Aggregat Kasar

- Apparent Spesifik Gravity = 2,615

- Spesifik Gravity Bulk = 2,487

- Spesifik Gravity ( SSD ) = 2,536

b. Aggregat Halus

- Apparent Spesifik Gravity = 2,558

- Spesifik Gravity Bulk = 2,396

- Spesifik Gravity ( SSD ) = 2,459

c. Abu Batu

- Apparent Spesifik Gravity = 2,623

- Spesifik Gravity Bulk = 2,479

- Spesifik Gravity ( SSD ) = 2,534

Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi

Page 4: Bab IV Jalan & Transportasi

D. Berat Isi Aggregat Kasar & Halus

Untuk mengetahui berat isi aggregat kasar, agregat halus dan abu

batu atau campuran yang akan digunakan pada marshall, adapun berat isi

untuk kodisi lepas aggeragat kasar (1,45 gr/cm3), pasir ( 1,595 gr/cm3), dan

abu batu ( 1,595 gr/cm3) sedangkan kondisi padat berat isi untuk aggregat

kasar (1,620 gr/cm3), pasir (1,714 gr/cm3) dan abu batu (1,808 gr/cm3).

E. Kelekatan Aggregat terhadap Aspal

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar kelekatan

aggregat pada aspal yang digunakan pada pencampuran aspal, nilai yang

didapat adalah 96 %.

F. Analisa Bentuk

Agregat kasar yang berbentuk pipih dan panjang memberikan ikatan

yang kurang baik pada cmpuran karna agregat yang bentuk pipih dan

panjang mudah pecah apabila pembebanan yang diterima sudah terlalu berat

akan mengakibatkan konstruksi mudah rusak, adapun nilai peresentase

agregat yang berbentuk pipih dan lonjong adalah 4,47 %. Sedabgkan

spesifikasinya maksimum 25 % . Jadi agregat dapat digunakan.

4.1.4. PEMERIKSAAN KEPADATAN

A. Pengetesan Daya Dukung Tanah Mengunakan DCP

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahu tingkat kekerasan tanah

atau seberapa besar kemampun suatu tanah untuk menahan beben diatasnya

adapun hasil yang didapatkan disetiap stasiun. Berkisar antara 2,3 %

sampai 8,1 %.

Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi

Page 5: Bab IV Jalan & Transportasi

4.1.5. PEMERIKSAAN CAMPURAN ASPAL ( MARSHALL TEST )

Pada pemeriksaan perhitungan Marshall test diperoleh nilai kadar

optimum 6,5 % dimana, untuk Density didapat nilai rata-rata 2,14 gram untuk

kadar aspal 5,5 % - 7,5 %, untuk Air Void didapatkan nilai rata-rata 7,34 %

untuk kadar aspal 5,5% - 7,5%, Stability didapatkan data 1166 gram untuk kadar

aspal 5,5% - 7,5%, untuk Flow didapat data dengan nilai 3,22 mm untuk kadar

aspal 5,5% - 7,5%, untuk Marshall Quintent didapat nilai 5,29 Kg/mm untuk

kadar aspal 5,5% - 7,5%. Berdasarkan spesifikasi dari hasil percobaan maka

yang paling baik digunakan adalah kadar aspal 7 % - 7,5 %.

4.1.6. PEMERIKSAAN EXTRACTION

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah spesifikasi yang di

gunakan sebelum pembuatan briket sama atau masuk dalam spesifikasi, dan

bertujuan untuk memastikan apakah campuran aspal dengan agregat sesuai dengan

peresentase aspal dengan agregat dan dalam spesifikasi. Dari prcobaan yang kami

lakukan selisi dari presentase sebelub dan sesudah extraction adalah 0,05 % dan

hasil gradasi setelah extraction masuk dalam spesifikasi.

4.1.7 SAND CONE TEST

Pemerdiksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepadatan dari

suatu lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Dan pada percobaan ini

digunakan pasir kuarsa sebagai pembanding untuk mengetahui kepadatan atau

Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi

Page 6: Bab IV Jalan & Transportasi

berat isi dari suatu tanah adapun data hasil percobaan didapatkan yaitu :

- Berat isi tanah basah = 2,21 gr/cm3

- Berat isi tanah kering = 2,06 gr/cm3

- Drajad kepadatan dilapangan = 85,82 %

- Kadar air = 7,52 %

Laporan Laboratorium Jalan Raya & Transportasi