BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/3274/9/2013-1-86206-151409531-bab4...studi...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/3274/9/2013-1-86206-151409531-bab4...studi...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan
di kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo
Utara. Penelitian menguraikan gambaran hasil siklus sebanyak 2 (dua)kali, mulai
dari perencanaan hingga refleksi pada setiap siklusnya. Pada siklus pertama,
kedua, peneliti mencoba menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran bidang
studi PKn. Penerapan metode inkuiri tersebut dilakukan dalam upaya
meningkatkan minat belajar siswa kelas kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu
Kecamatan Tolinggula. Pada bab ini juga diuraikan beberapa sub bab sesuai
dengan pertanyaan penelitian yang terdapat pada bab pendahuluan. Sub bab
tersebut antara lain membahas mengenai; kondisi awal pembelajaran PKn
sebelum diterapkan metode inkuiri, pemilihan metode inkuiri sebagai upaya
dalam meningkatkan minat belajar siswa, penyesuaian materi pembelajaran
dengan metode inkuiri tersebut, dan meningkatnya minat belajar siswa itu sendiri.
Semua yang disajikan dalam bab IV ini adalah berdasarkan data-data yang
diperoleh di lapangan dari hasil observasi dan wawancara setelah penerapan
metode inkuiri. Data-data tersebut digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas dengan
menggunakan metode inkuiri. Berikut ini peneliti akan menguraikan data-data
yang diperoleh dari lapangan dari dimulainya pra penelitian hingga penerapan
metode inkuiri secara deskriptif.
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berdasarkan data dokumen yang peneliti peroleh di lapangan
menunjukkan bahwa pada mulanya SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan
Tolinggula merupakan SDN I Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula yang berdiri
sejak tahun 2004 yang didirikan dengan tujuan sebagai sekolah yang menampung
anak-anak yang telah wajib belajar di SD di desa Ilotunggula dan di desa-desa
sekitanya. Pada tahun 2007, berubalah nama dari SDN I Tolinggula Ulu
Kecamatan Tolinggula menjadi SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula
Kabupaten Gorontalo.
Sekolah SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula beralamat di Desa
Ilotunggula Jln. Transmigrasi dengan jumlah kelas sebanyak 6 (enam) ruang
kelas. Sehubungan dengan perkembangan jumlah siswa yang semakin pesat dan
atas prakarsa dari berbagai pihak, pada tahun 2009, SDN II Tolinggula Ulu
Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo mulai mendapat bantuan
pembangunan penambahan ruang kelas baru. Awal pada tahun 2013, dengan
jumlah murid sebanyak 109 (seratus sembilan) siswa, dengan jumlah kelas
sebanyak 6 (enam) kelas dan tenaga pengajar sebanyak 8 (delapan) orang.
Sejak dibangunnya ruang kelas baru, SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan
Tolinggula Kabupaten Gorontalo mengalami kemajuan jumlah siswa yang sangat
pesat. Sampai saat ini, SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten
Gorontalo kepala sekolah dijabat oleh ibu Yeni Dangkua, S.Pd .
4.1.1 Struktur SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula
SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo
dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan dibantu satu orang wakil kepala
sekolah yang membidangi empat urusan yang memerlukan penanganan secara
terarah dan terpadu di sekolah. Kepala sekolah dijabat oleh Yeni Dangkua, S.Pd
selanjutnya wakil kepala sekolah oleh ibu Norma M. Seri.S.Pd, yang membidangi
empat urusan, masing-masing urusan kurikulum, urusan sarana prasarana, urusan
humas, dan urusan kesiswaan.
Adapun tugas masing-masing Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
sebagai berikut :
a. Kepala sekolah
Adapun tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengembangkan dan
memajukan SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten
Gorontalo, antara lain: (1) Kepala sekolah sebagai edukator; (2) Kepala
sekolah sebagai manajer; (3) Kepala sekolah sebagai administrator; (4) Kepala
sekolah sebagai supervisor.
b. Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah urusan kurikulum dijabat oleh
Norma M. Seri.S.Pd yang bertugas dan bertanggung jawab membantu kepala
sekolah di bidang sebagai berikut:
1). Kurikulum terdiri dari : (a) menyusun program pengajaran,
(b) menyusun pembagian tugas guru, (c) menyusun jadwal pelajaran,
(d) menyusun jadwal evaluasi pelajaran, (e) menyusun pelaksanaan ujian
sekolah/ujian nasional, (f) menerapkan criteria persyaratan naik kelas/tidak
naik kelas, (g) menerapkan jadwal penerimaan buku raport, SKHU dan STTB,
(h) mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran,
(i) menyediakan buku kemajuan kelas.
2).Sarana dan Prasarana bertugas dan bertanggung jawab membantu kepala
sekolah yaitu: a) menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah,
b) mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, c) pengolaan
pembiayaan alat-alat pengajaran.
3). Kesiswaan bertugas dan bertanggung jawab membantu kepala sekolah yaitu:
a) menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS, a) melaksanakan
bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS untuk menegakkan
disiplin dan tata tertib sekolah, c) membina dan melaksanakan koordinasi
pelaksanaan 7K, d) memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS,
e) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala, f) mengatur
mutasi siswa.
Adapun struktur oranisasi SDN II Tolinggula Ulu dapat di lihat pada
gambar di bawah ini :
Gambar 1
STRUKTUR ORGANISASI SDN II TOLINGGULA ULU
Sumber : Data Kepegawaian SDN II Tolinggula Ulu
Gambar di atas memperlihatkan bahwa selain Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah selaku pimpinan atau pihak manajemen, pejabat fungsional guru
selaku tenaga profesional guru yang menjadi ujung tombak dalam proses belajar
mengajar, terdapat pula jabatan lain yaitu bendahara gaji dan bendahara bos.
Kedua jabatan ini diadakan untuk melaksanakan urusan administrasi pengelolaan
keuangan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi masing-
masing jabatan yang ada di SDN II Tolinggula Ulu khsususnya dan pencapaian
tujuan sekolah pada umumnya.
KEPALA SEKOLAH
WAKIL
KEPALA SEKOLAH
BENBAHARA BOSBENDAHARA GAJI
GURU KELAS
IA
GURU KELAS
IB
GURU KELAS
II
GURU KELAS
III
GURU KELAS
IV
GURU KELAS
VI
GURU KELAS
V
4.1.2 Keadaan Guru di SDN II Tolinggula Ulu
Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan, karena sebagai
seorang guru tidak hanya sebatas sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai
pembimbing, pendorong/motivator, serta suri tauladan yang baik bagi anak
didiknya. Untuk itu guru perlu memiliki keahlian dan ketrampilan yang
diperlukan oleh peserta didik pada saat terjun ke masyarakat.
Guru atau tenaga pengajar SDN II Tolinggula Ulu sebanyak 8 (delapan)
orang yang terdiri dari 2 (dua) orang PNS yang berstatus sebagai Guru Tetap
(GT.PNS) sedangkan yang 4 (empat) orang merupakan tenaga Honorer Daerah
(HONDA). Untuk lebih jelas keadaan guru dapat dilihat sebagaimana tabel
berikut ini :
Tabel 1
Keadaan Guru SDN II Tolinggula Ulu
No.STATUS
KEPEGAWAIAN
JENISKELAMIN
PENDIDIKAN
L P SMA DII/III S11. PNS - 2 - - 22. HONORER 3 3 4 - 3
JUMLAH 3 5 4 - 5
Sumber : Kepegawaian SDN II Tolinggula Ulu Tahun 2013
Tabel di atas dapat menjelaskan bahwa keadaan guru di SDN II
Tolinggula Ulu cukup jika dilihat dari aspek jumlah dengan perbandingan 1: 13
atau satu orang guru menangani 13 (tiga belas) siswa. Dari aspek status
kepegawaian, PNS 2 (dua) orang atau 2,98% dari keseluruhan jumlah guru yaitu
8 (delapan) orang sedangkan sisanya 6 orang atau 75% berstatus tenaga honor .
Dari aspek tingkat pendidikan sudah baik, karena rata-rata telah menempuh
jenjang pendidikan S1 yaitu 5 (lima) orang atau 62,5 % dari jumlah keseruhan
guru, dan sisanya 3 (tiga) orang atau 37,5 % sedang menempuh pendidkan S1
pada Universitas Terbuka serta kesesuaian dengan bidang studi yang diajarkan.
Dengan adanya guru yang memiliki tingkat akademik yang tinggi dan berkualitas
diharapkan para guru mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Selain
itu, guru juga dapat mendidik dan membimbing para siswa SDN II Tolinggula
Ulu menjadi siswa yang berkualitas dan siap bersaing dengan siswa-siswa dari
sekolah lain.
4.1.3 Keadaan Siswa-siswi di SDN II Tolinggula Ulu
Siswa atau peserta didik merupakan salah satu syarat terjadinya interaksi
mengajar. Siswa tidak hanya dikatakan sebagai obyek tetapi juga dikatakan
sebagai subyek didik. Dengan demikian maka akan mengalami dinamika sebagai
proses belajar-mengajar. Berdasarkan dokumen yang peneliti peroleh di lapangan
menunjukkan bahwa data siswa-siswi SDN II Tolinggula Ulu tahun ajaran
2012/2013 dapat dilihat di halaman lampiran.
Tabel 2Keadaan Siswa SDN II Tolinggula Ulu
Tahun Ajaran 2012/2013
NO. KELAS JENIS KELAMIN JLH KET.L P
1. 1 9 10 192. II 12 9 213. III 8 11 194. IV 4 5 95. V 10 12 226. VI 11 12 20JUMLAH 50 59 109
Sumber : Data SDN II Tolinggula Ulu Tahun 2013
Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa-siswi SDN II
Tolinggula Ulu untuk tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 109 (seratus sembilan)
siswa yang terdiri dari 50 (lima puluh) siswa atau 45,87 % laki-laki dan 59
(sembilan puluh enam) atau 47,5 % siswa perempuan. Selanjutnya dari tabel ini
juga terlihat siswa kelas I berjumlah 19 (sembilan belas) siswa atau 17,43%,
kelas II berjumlah 21 (dua puluh satu) siswa atau 19,27%, kelas III berjumlah 19
(sembilan belas) siswa atau 17,43%, kelas IV berjumlah 9 (sembilan) siswa, kelas
V berjumlah 22 (dua puluh dua) siswa atau 20,18% dan kelas VI berjumlah 20
(dua puluh) siswa atau 18,35% dari keseluruhan jumlah siswa.
4.1.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sekolah adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai
alat yang merupakan penunjang untuk terselenggaranya proses pendidikan demi
tercapainya kualitas pendidikan. Sarana dan prasarana merupakan komponen yang
sangat penting dalam setiap aktivitas kegiatan, maka keberadaannya merupakan
faktor penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.
Untuk mengetahui keadaan sarana dan prasana yang dimiliki SDN II Tolinggula
Ulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3Keadaan Sarana dan Prasarana SDN II Tolinggula Ulu
NO. NAMA BARANG KONDISI JUMLAH KET.1. Meja Baik 49 buah2. Kursi Baik 69 Buah3. Komputer Baik 1 buah
Sumber : Data Tatausaha SDN II Tolinggula Ulu Tahun 2013
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa keadaan sarana dan prasarana SDN II
Tolinggula Ulu dalam kondisi baik. Hal tersebut sangat membantu kelancaran
kegiatan belajar-mengajar, karena sarana dan prasarana yang diinginkan oleh
semua pihak sekolah dapat terpenuhi. Pihak SDN II Tolinggula Ulu juga selalu
berusaha memenuhi fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran karena
diharapkan terpenuhinya fasilitas pendidikan merupakan penunjang terhadap
keberhasilan peningkatan mutu sekolah yang telah ditetapkan, yang hal ini lebih
spesifik pada peningkatan prestasi siswa.
4.2 Kondisi Awal Sebelum Diterapkan Metode Inkuiri
Langkah awal difokuskan untuk orientasi lapangan dengan melakukan
observasi lapangan dan wawancara dengan guru mengenai pembelajaran PKn
kelas sehari-harinya. Selain itu juga peneliti melakukan observasi secara langsung
selama beberapa kali untuk mendapatkan secara jelas mengenai minat belajar
siswa sebelum diterapkannya metode inkuiri. Observasi awal dilakukan pada pada
tanggal 08 Mei 2013 di kelas IV SDN II Tolinggula Ulu. Jumlah siswa secara
keseluruhan berjumlah 9 siswa, terdiri dari 4 (empat) siswa laki-laki dan 5 (lima)
siswa perempuan memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lain.
Secara keseluruhan dari pengamatan yang dilakukan dalam observasi pra
penelitian, peneliti melihat bahwa dalam proses belajar mengajar guru hanya
menggunakan metode konvensional. Ketika proses pembelajaran berlangsungpun
banyak siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran PKn di kelas dan
melakukan aktifitas di luar kegiatan belajar mengajar. Siswa cenderung merasa
bosan dengan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Pada awal hingga
berakhirnya pembelajaran dapat digambarkan bahwa pembelajaran cenderung
pasif, dalam hal ini tidak banyak siswa di dalam kelas yang berpartisipasi aktif
ketika guru menyampaikan materi, hanya beberapa orang yang memberikan
respon. Selain itu juga siswa cenderung hanya mengandalkan informasi materi
yang disampaikan oleh guru, siswa tidak menggali sama sekali mengenai materi
yang disampaikan dari buku paket yang mereka miliki ataupun dari sumber
literatur yang lain. Kondisi tersebut berdampak terhadap pemahaman siswa
mengenai materi pembelajaran yang disampaikan. Pemahaman materi yang
kurang, dikarenakan siswa tidak berminat terhadap pembelajaran yang terjadi.
Siswa mendengar materi yang disampaikan oleh guru secara bulat-bulat, sehingga
siswa tidak terbiasa untuk berpikir kritis dan berminat materi yang diajarkan dan
membuat siswa sama sekali tidak tertantang untuk mencari tahu mengenai mateeri
yang diajarkan.
Selain hasil observasi pra penelitian di lapangan, peneliti juga menggali
informasi mengenai pembelajaran yang dilakukan sehari-hari dari guru yang
bersangkutan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tersebut, diperoleh
informasi bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, guru
mengakui hanya menggunakan metode konvensional, sesekali guru juga
menggunakan metode diskusi, untuk melakukan variasi agar siswa tidak bosan.
Guru yang dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan buku panduan dari
salah satu penerbit buku. Buku paket yang menjadi pegangan guru, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun penerbit swasta, kurang memperlihatkan
usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara menyeluruh sehingga
keterampilan berpikir kritis siswa dalam menerima materi ataupun fakta sejarah
yang ada belum mampu dikembangkan. Kondisi ini berdampak pula dari proses
pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa hanya menjadikan pembelajaran
sejarah hanya sebagai proses transfer ilmu dari guru kepada murid tanpa
mengetahui fakta yang sebenarnya atau nilai yang bisa diambil dalam suatu
peristiwa sejarah. Hal tersebut yang menyebabkan pembelajaran PKn cenderung
’kaku’, dalam hal ini siswa tidak bisa mengembangkan kemampuan berpikir dan
minat mereka untuk menemukan fakta-fakta yang sebenarnya ataupun fakta-fakta
yang terbaru. Paradigma berpikir siswa bahwa guru menjadi pusat informasi, di
mana siswa tidak perlu mencarinya sendiri karena guru akan menyampaikan
materi yang ada di kelas. Selain itu juga kondisi siswa berdasarkan fakta di
lapangan telah memiliki main frame bahwa PKn hanya pelajaran yang
menceritakan hal-hal dalam kehidupan bernegera yang tidak berpengaruh
terhadap kehidupan mereka.
Dari proses wawancara dengan guru mitra pada pra tindakan juga
diketahui bahwa selama pembelajaran PKn berlangsung siswa jarang terlibat aktif
sekalipun menggunakan metode diskusi. Hanya beberapa siswa yang terlibat aktif
dalam diskusi tersebut, sebagian besar siswa cenderung pasif bahkan melakukan
aktifitas di luar pembelajaran. Hingga saat sebelum dilakukan penelitian guru
mitra belum pernah mencoba metode pembelajaran yang mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang ada di kelas.
Menurut beliau ada beberapa faktor yang menghambat adanya inovasi
pembelajaran di dalam kelas tersebut, salah satunya guru kesulitan
mengembangkan metode pembelajaran maupun media yang digunakan. Kelas IV
SDN II Tolinggula Ulu memiliki kondisi kelas sangat memungkin dan menunjang
terjadinya pembelajaran yang kondusif. Situasi itu juga ruangan kelas cukup
mendukung untuk keberlangsungan pembelajaran karena letak kelas IV berada di
depan gedung perpustakaan sekolah sehingga meminimalisir keributan dari luar.
Selain itu sirkulasi udara yang sangat mendukung sehingga memungkinkan siswa
utnuk berkonsentrasi penuh ketika pembelajaran berlangsung. Akan tetapi hal
tersebut tidak mempengaruhi pembelajaran PKn yang berlangsung. Berikut denah
kelas IV SDN II Tolinggula Ulu :
Gambar 2
Denah Kelas IV SDN II Tolinggula Ulu
Sumber : Hasil Observasi Lapangan di SDN II Tolinggula Ulu
Adanya permasalahan berdasarkan hasil observasi yang ada di lapangan
yang telah dipaparkan maka peneliti menilai bahwa masalah tersebut haruslah ada
inovasi pembelajaran yang sesuai dan mampu menyelesaikan permasalahan yang
ada di dalam pembelajaran PKn. Oleh sebab itu peneliti menilai bahwa metode
inkuiri ini merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk menangani
masalah tersebut. Karena metode inkuiri menuntut siswa untuk mencari dan
Meja GuruPapan Tulis
Meja Siswa
Meja Siswa Meja SiswaMeja Siswa
Meja SiswaMeja Siswa
mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai dengan materi yang ada kemudian
menuntut siswa untuk menganalisis sumber-sumber tersebut sehingga terjadi
proses berpikir yang akan melatih keterampilan berpikir mereka.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah melihat permasalahan yang terdapat di kelas kemudian
merumuskan metode yang akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut,
peneliti melakukan tahap perencanaan yang dibantu oleh guru mitra. Perencanaan
tersebut dimaksudkan agar pembelajaran sesuai dengan skenario yang diharapkan
oleh peneliti.
4.3.2 Hasil Siklus I
Sesuai dengan rencana penelitian yang telah disusun, siklus pertama
dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2013 pada pukul 08.00 s/d 09.15. Gambaran
pelaksanaan proses belajar mengajar pada Observasi Awal akan dijabarkan mulai
dari kegiatan rencana (plan), tindakan (act), observasi (observe), dan refleksi
(reflect).
1. Perencanaan Tindakan 1 (Plan)
Peneliti melakukan tahapan-tahapan dalam rencana siklus pertama yang akan
dijabarkan sebagai berikut: (a) Peneliti dibantu oleh guru mitra menyiapkan
dan mendiskusikan perangkat pembelajaran, berupa silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, catatan lapangan, dan peta
konsep sebagai media yang akan digunakan; (b) Menyiapkan field note (catatan
lapangan) yang akan dipegang mitra peneliti, lembar format observasi yang
akan dipegang guru mitra dan lembar format diskusi balikan yang akan
digunakan setelah pelaksanaan tindakan.
2. Pelaksanaan Tindakan 1 (Action)
Pada pertemuan pertama, peneliti mengembangkan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Metode yang akan
digunakan pada tindakan pertama ini adalah metode inkuiri, dengan materi
yang akan dibahas mengenai Pengaruh Globilsasi Terhadap Lingkungan. Guru
sebelumnya melakukan sosialisasi tentang metode inkuiri agar siswa paham
dan tidak terlalu banyak menemukan kesulitan ketika pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri ini diterapkan. Materi yang akan disampaikan
pada siklus 1, yaitu mengenai Pengaruh Globilsasi Terhadap Lingkungan.
Pada pelaksanaan tindakan 1, jam pelajaran seharusnya dimulai pada
pukul 08.00 akan tetapi guru beserta peneliti terlambat masuk ke kelas,
sehingga pembelajaran baru dimulai pada jam 08.30. Suasana kelas masih
belum terkondisikan. Masih banyak siswa yang masih berkeliaran di luar dan
di dalam kelas, sehingga guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan kelas.
Setelah ketua kelas menyiapkan memimpin untuk memberikan salam
kepada guru dan observer situasi dan kondisi kelas mulai terkendali walaupun
beberapa siswa yang masih melakukan aktifitas di luar pembelajaran. Siswa
yang mengikuti pembelajaran di kelas pada hari itu sebanyak 9 siswa atau dari
jumlah siswa keseluruhan.
Pada kegiatan pembelajaran awal, guru memberikan penjelasan
mengenai metode inkuiri yang akan digunakan selama kegiatan belajar
mengajar. Sebelum memulai penyampaian materi, guru menempelkan peta
konsep yang telah dibuat sebagai media pembelajaran dan melakukan
apersepsi. Sementara pembelajaran berlangsung, beberapa siswa mulai gaduh,
guru mencoba mengkondisikan kembali pembelajaran. Kemudian guru
memberikan gambaran secara garis besar mengenai kaitan materi dengan peta
konsep yang ada di papan tulis dan memberikan pengarahan mengenai kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan selama dua jam pelajaran ke depan. Guru
mengintruksikan siswa untuk membentuk 2 (dua) kelompok dengan jumlah
maksimal 5 orang. Siswa memilih teman sekelompoknya sendiri. pada saat
pembentukan kelompok, kondisi kelas tidak kondusif karena siswa mencari
teman sekelompoknya sendiri.
Setelah selesai membentuk kelompok, kemudian setiap kelompok
diberikan sebuah topik yang berhubungan dengan konsep-konsep yang ada di
papan tulis. Guru memberikan arahan mengenai langkah-langkah pendiskusian,
bagaimana mereka mengembangkan topik tersebut, dan waktu yang diberikan
untuk diskusi dengan teman sekelompok. Suasana kelas tidak begitu kondusif
karena ternyata siswa belum memahami benar mengenai metode inkuiri,
sehingga banyak siswa yang bertanya kepada guru mengenai langkah-langkah
inkuiri yang harus ditempuh. Guru menjelaskan kembali mengenai metode
inkuiri kemudian menjelaskan kembali langkah-langkah yang harus mereka
tempuh dalam perdiskusian tersebut. Setelah mendapatkan gambaran yang
cukup jelas mengenai perdiskusian yang harus mereka lakukan, beberapa
kelompok memulai diskusinya. Salah satu kelompok yang duduk dibagian
paling belakang belum sama sekali berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
Selama perdiskusian dengan kelompok masing-masing, guru memantau
aktifitas siswa.
Setelah waktu yang diberikan untuk mendiskusikan topik dengan teman
sekelompoknya habis, guru mengintruksikan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok pertama diberikan kesempatan
selama kuang lebih 10 menit untuk memaparkan hasil diskusinya. Kemudian
setelah kelompok memaparkan hasil diskusi, beberapa siswa terlihat
mengacungkan tangan. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memberikan
pertanyaan terhadap kelompok.
Ketika diskusi berlangsung banyak siswa yang cenderung acuh tak
acuh, sehingga guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif
dalam perdiskusian. Kemudian salah satu siswa mengacungkan tangan
meminta diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru
memberikan kesempatan kepada kelompok terlebih dahulu untuk menjawab
pertanyaan dari Siskawati. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan
Siskawati, kelompok menanyakan apakah sudah jelas pemaparan jawaban
kelompok. Siskawati puas terhadap jawaban kelompok. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberikan tambahan dan juga pendapat.
Guru mengingatkan kepada siswa bahwa waktu yang diberikan untuk
berdiskusi telah habis, kemudian guru meminta kelompok untuk menutup
kegiatan perdiskusian. Guru meminta salah satu siswa untuk membuat
kesimpulan dari materi diskusi yang telah disajikan oleh kelompok pertama.
Setelah siswa menyimpulkan materi mereview secara singkat mengenai hasil
perdiskusian kemudian mengaitkan dengan materi yang telah disampaikan
sebelumnya. Kemudian guru memberikan review dan mengklarifikasi pendapat
dan jawaban dari siswa kemudian mengaitkan dengan materi yang telah
dibahasa dalam perdiskusian.
3. Pengamatan Dan Evaluasi
Pada kegiatan ini peneliti bersama guru mitra melakukan analisis
perbaikan terhadap PBM (Proses Belajar Mengajar). Observasi dilaksanakan di
kelas dengan fokus pengamatan kepada aktivitas mengajar guru dan aktivtas
belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
a. Pengamatan Aktivitas Belajar Mengajar Guru.
Adapun rekapan hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru Siklus
I dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4Rekapan Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C K1. Kegiatan Pra Pembelajaran - - √ -2. Kegiatan Pembukaan - - - √3. Strategi pembelajaran - - √ -4. Kegiatan Inti Pembelajaran - - - √5. Penutup - - √ -
JUMLAH - - 13 8PERSENTASE - - 61,9% 38,1%
Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang
Tabel 4 halaman 52 merupakan rekapitulasi hasil pengamatan aktivitas
guru pada proses pembelajaran dengan metode inkuiri yang menunjukkan bahwa
guru masih mengalami beberapa kendala sehingga belum dapat melakukan proses
pembelajaran secara optimal terutama pada aspek-aspek yang harus dilakukan
oleh guru. Hal ini dapat dilihat ada beberapa aspek yang masih dilaksnakan
dengan kategori cukup dan kategori kurang. Dari hasil pengamatan, 13 (tiga
belas) aspek atau 61,9% dari 21 (dua puluh) aspek yang diamati berada dalam
kategori cukup, sedangan aspek yang masih berada dalam kategori kurang
sebanyak 8 (delapan) aspek atau 38,1% dari 21 aspek yang diamati. Untuk lebih
jelasnya hasil pengamatan aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada lampiran
menyiapkan probelem, alat dan bahan yang diperlukan, memperoleh nilai dengan
presentase 71,42% atau berada dalam kategori baik, namum belum mencapai
indikator yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya data tentang hasil
pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada
lampiran 4 halaman 82.
b. Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Selanjutnya hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada
mata pelajaran PKn dengan materi Pengaruh Globalisasi Terhadap Lingkungan
melalui metode pembelajaran Inkuiri pada kelas IV SDN 2 Tolinggula Ulu
secara individu siswa terlihat tertarik dan serius dengan model pembelajaran
yang digunakan karena merupakan sesuatu yang agak baru dalam proses
pembelajaran selama ini. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran karena
mendapat penyegaran dalam kegiatan belalajar mengajar, sehingga mereka
berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung. Akan tetapi,
memasuki kegiatan penjelasan materi secara global, aktivitas siswa dalam
mengajukan pertanyaan masih kurang. Hal ini dikarenakan siswa masih belum
terbiasa untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya, mereka lebih suka
menjawab pertanyaan.
Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti membagi siswa menjadi 2 (dua)
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 (lima) dan 4 (empat) siswa,
tiap anggota kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin
maupun kemampuannya. Kemudian peneliti memberi tugas kepada masing-
masing kelompok untuk saling membantu dan menguasai bahan ajar. Dalam
pembelajaran ini peneliti melatih siswa untuk dapat bekerjasama dengan teman
dalam kelompok untuk memecahkan masalah ditugaskan oleh peneliti.
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa minat belajar siswa
masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini
dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan bahwa aktivitas
kerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan. Kegiatan kelompok
masih didominasi oleh siswa yang aktif, sedangkan mereka yang pasif
cenderung mengikuti hasil yang telah dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan
adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa. Mereka yang
mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang pasif adalah yang
prestasi kurang atau sedang dan mereka cenderung kurang percaya diri pada
kemampuannya.
Adapun rekapan hasil pengamatan atas aktivitas pelajar siswa pada
Siklus I dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5Rekapan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATI PENILAIANSB B C K
1. Perhatian terhadap kegiatan pra pembelajaran - - √ -
2. Perhatian pada kegiatan pembukaan - - √ -
3. Penguasaan materi pembelajaran - - - √4. Perhatian terhadap strategi pembelajaran - - √ -
5. Penggunaan media pembelajaran - - - √6. Keterlibatan dalam KBM - - √7. Penggunaan Bahasa - - - √8. Keantusiasan mengerjakan LKS - - √ -
JUMLAH - - 14 6PERSENTASE - - 70% 30%
Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang
Berdasarkan rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa pada
tabel 5 di atas, menunjukkan keseluruhan aspek yang diamati belum
menunjukkan hasil yang optimal. Dari 21 (dua puluh satu) aspek yang diteliti
sebanyak 14 (empat belas) aspek atau 70% dilaksanakan dengan kategori cukup
sedangkan sebanyak 6 (enam) aspek atau 30% dilaksanakan dengan kategori
kurang.
Untuk memecahakan permasalahan di atas, maka strategi yang akan
diterapkan dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN 2
Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara pada mata
pelajaran PKn khususnya materi Pengaruh Globalisasi Di Lingkungan, maka
model pembelajaran yang akan digunakan adalah metode inkuiri sehingga
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Dalam penerapan model pembelajaran inikuri ini, kelas dibagi dalam 2
(dua) kelompok kecil secara heterogen, hal ini dilakukan agar siswa yang lebih
pintar bisa tersebar dalam kelompok-kelompok. dan juga menghindari dominasi
dari siswa yang lebih pintar tersebut. Untuk lebih jelasnya penerapan metode
inkuiri dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini :
Tabel 6Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Inkuri Siklus I
NO. NAMAKELOMPOK
ASPEK YANG DIAMATIKESUNGGUHAN KERJASAMA RASA SENANG
1 Satu √ - -2 Kedua - √ √
PRESENTASE 50% 50 50%RATA-RATA 50%
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari tiga (tiga) aspek yang diamati dalam
dalam proses pembelajaran dengan model Inkuri pada Siklus I secara rata-rata
mencapai 50% berada dalam kategori cukup. Aspek kesungguhan dari 2 (dua)
kelompok, 1 (satu) kelompok atau 50% sudah mampu menjelaskan materi yang
diajarkan. Aspek kerjasama, 1 (satu) kelompok atau 50% telah melakukan
kerjasama antar anggota kelompoknya, dan aspek kerjasama, 1 (satu) kelompok
atau 50% sudah melakukan diskusi secara disiplin.
Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa yang terkait dengan minat
mereka terhadap proses belajar mengajar dari pelaksanaan tindakan Siklus I dapat
dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 7Rekapitulasi Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Proses Belajar
Mengajar Dengan Metode Inkuri Siklus I
No. Nama SiswaASPEK YANG DIAMATI
Ket.
Perhatian Kepuasan Percaya diriB C K B C K B C K
1. Wiranto Edi - √ - - √ - - √ -2. Ramsi Andika Tutu - √ - √ - - √ - -3. Fandika S. Usia - - √ - √ - - √ -4. Rivaldi Umbola - - √ - √ - - √ -5. Aditia L. Botutihe - - √ - √ - √ -6. Siskawati Moko - √ - - - √ √ - -7. Titan Bakahi - √ - - - √ - - √8. Yulfin Dulanimo √ - - - - √ - - √9. Putri Mayang - - √ - √ - - - √
JUMLAH 1 4 4 1 5 3 2 4 3PRESENTASE (%) 11.1 44,4 44,4 11.1 55,6 33,3 22,2 44,4 33,3
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa
terhadap materi yang diajarkan belum maksimal. Dari 3 (tiga) aspek yang terkait
dengan minat belajar, pada aspek perhatian, dari 9 (sembilan) siswa, hanya 1
(satu) siswa atau 11,1% dalam katergori baik, sebanyak 4 (empat) siswa atau
44,4% dalam katergori cukup dan 4 (empat) siswa atau 44,4 dalam kategori
kurang. Pada aspek kepuasan, dari 9 (sembilan) siswa, hanya 1 (satu) siswa atau
11,1% berada dalam kategori baik, 5 (lima) siswa atau 55,6% berada dalam
kategori cukup, dan 3 (tiga) siswa atau 33,3% berada dalam kategori kurang.
Pada aspek percaya diri, sebanyak 2 (dua) siswa atau 22,2% berada dalam
kategori baik, 4 (empat) siswa atau 44,4% dalam kategori cukup, dan 3 (tiga)
siswa dalam kategori kurang.
Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
yang diajarkan, peneliti memberi tugas membuat atau mencari pengertian
globalisasi, contoh dampak negatif dan positif globalisasi terhadap lingkungan
dengan dibatasi waktu 30 menit, sehingga siswa termotivasi untuk berlomba
menyelesaikan tugas yang cepat dan tepat. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa dengan tugas seperti ini siswa cukup berminat untuk mengerjakan tugas
dengan sebaik-baiknya. Seluruh siswa cukup antusias dan tertarik untuk
berlomba menyelesaikan dan mencari solusi atau jawaban.
Pada akhir pembelajaran siswa, siswa diberikan evaluasi berupa lembaran tes
yang berisi pertanyaan-pertanyaan menyangkut materi yang telah dijelaskan. Terlihat dari
wajah mereka rasa jenuh atau putus asa, bahkan mereka terlihat merasa kurang tertarik
pada setiap pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan. Hasil evaluasi ini
menunjukkan bahwa sebanyak 2 (dua) siswa atau 22,22% dari 9 (sembilan) siswa
dari jumlah keseluruhan siswa tuntas, dan sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 77,8%
belum tuntas. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mengerjakan soal
pada Siklus I dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 8Pengamatan Proses Belajar Mengajar Dengan Metode Inkuiri
Tentang Hasil Belajar Siswa Mengerjakan Soal Obyektif Siklus I
No. Rentang Nilai Frekuensi(Jumlah Siswa
KeteranganTUNTAS TIDAK TUNTAS
1. 91-100 1 √ -2. 81-90 1 - √3. 71-80 1 √ -4. 61-70 3 - √5. 51-60 2 - √6. 0-50 1 - √
JUMLAH 9 2 7PRESENTASE 100% 22,22% 77,8%
4. Refleksi
Setelah melakukan tindakan pada siklus pertama, tahap selanjutnya
adalah dengan melakukan diskusi antara mitra peneliti dengan peneliti yaitu
untuk mengoreksi dan memperbaiki segala sesuatunya agar pembelajaran
menggunakan metode inkuiri ini bisa diterapkan secara maksimal. Berdasarkan
observasi pada siklus peryama secara keseluruhan masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki. Oleh karena itu bersama kolaborator, peneliti
mengadakan refleksi untuk perbaikan agar selanjunya kekurangan- kekurangan
yang terjadi pada siklus pertama tidak terulang kembali. Dari hasil diskusi
dengan kolaborator diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Guru meminimalisir keterlambatan masuk kelas, agar seluruh waktu jam
belajar efektif dan tidak terbuang sia-sia;
b. Guru harus mengkonsidikan kelas sebelum pembelajaran agar siswa dalam
keadaan siap untuk belajar;
c. Ketika pembentukan kelompok guru sudah menentukan kelompok terlebih
dahulu sebelumnya sehingga pada pelaksanaan tindakan siswa langsung
bergabung dengan kelompoknya. Hal ini juga menfefesienkan waktu dan tidak
menimbulkan keributan ketika pembentukan kelompok;
d. Guru harus memperhitungkan waktu pendiskusian sehingga seluruh kelompok
mendapatkan giliran untuk memamparkan hasil diskusinya;
e. Guru harus tegas dengan menegur siswa yang melakukan aktivitas lain seperti
mengobrol atau bermain saat pembelejaran berlangsung.
f. Pembahasan materi masih melebar masih belum fokus;
g. Guru harus banyak memotivasi dan mendorong siswa mencari sumber-sumber
yang relevan dengan materi yang akan dibahas sehinga bisa menganalisis dan
mengembangkan kemudian mengeloborasikan dengan materi yang diajarkan.
4.3.2 Siklus II
1. Perencanaan Tindakan II (Plan)
Pada tahap pelaksanaan siklus peneliti kembali berdiskusi dengan guru
mitra, untuk menentukan langkah selanjutnya agar kondisi pembelajaran yang
sebelumnya bisa disempurnakan. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Mei
2013 diawali dengan (a) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, berupa
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, catatan
lapangan, dan peta konsep sebagai media yang akan digunakan; (b) Peneliti
mempersiapkan materi yang akan dibahas, materi pada tindakan kedua yaitu
Pengaruh Globaliasi Terhadap Lingkungan khususnya Dampak Positif dan
Negatif Globalisasi Terhadap Lingkungan Sekitar; (c) Peneliti mempersiapkan
lembar format observasi, dan catatan lapangan.
2. Pelaksanaan Tindakan II (Action)
Pada pertemuan kedua, guru beserta peneliti masuk ke kelas 15 (lima
belas ) menit sebelum pembelajaran dimulai. Sebagian siswa masih berada di luar.
Guru mempersiapkan materi dan media pembelajaran yang digunakan yang
berhubungan dengan materi ajar Pengaruh Globaliasi Terhadap Lingkungan
khususnya Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Terhadap Lingkungan Sekitar.
Siswa memasuki ruangan kelas tepat waktu. Guru dibantu oleh Ketua Kelas mulai
mengkondisikan kelas. Siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas pada hari itu
sebanyak 9 (sembilan) orang atau seluruh siswa kelas IV hadir. Guru membuka
pembelajaran engan apersepsi mengenai materi yang telah diberikan sebelumnya,
kemudian mengaitkan dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan saat ini
mengenai Pengaruh Globaliasi Terhadap Lingkungan khususnya Dampak Positif
dan Negatif Globalisasi Terhadap Lingkungan Sekitar. Pada kegiatan
pembelajaran awal, guru memberikan penjelasan mengenai metode inkuiri yang
akan digunakan selama kegiatan belajar mengajar. Ketika pembelajaran sedang
berlangsung, terjadi diskusi kelas karena siswa mengajukan pertanyaan terkait
materi diajarkan dan siswa yang lain berusaha pertanyaan dari temannya tersebut.
Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif berpartisipasi dalam kelas,
kemudian meluruskan dan memberikan penjelasan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti, tetapi siswa tidak memberikan
pertanyaan sehingga guru menganggap siswa telah memahami materi yang telah
disampaikan.
Setelah memberikan penjelsan kepada siswa guru menunjuk salah satu
untuk membuat kesimpulan mengenai pembahasan materi kali ini. Siswa yang
ditunjuk oleh guru kemudian memaparkan kesimpulan materi pada pembahasan
materi kali ini, kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
3. Pengamatan Dan Evaluasi
Pada kegiatan ini peneliti bersama guru mitra melakukan analisis
perbaikan terhadap proses belajar mengajar. Observasi dilaksanakan terhadap
aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru.
a. Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru
Adapun hasil observasi dari pelaksanaan tindakan Siklus II dapat dilihat
melalui tabel 9 pada halaman 62 berikut ini:
Tabel 9Rekapan Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus II
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C K1. Kegiatan Pra Pembelajaran - √ - -2. Kegiatan Pembukaan - √ - -3. Strategi pembelajaran - √ - -4. Kegiatan Inti Pembelajaran - - √ -5. Penutup - √ - -
JUMLAH - 19 1 -PERSENTASE - 95,2% 4,8% -
Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa guru sudah dapat melakukan
proses pembelajaran secara optimal terutama pada aspek-aspek yang harus
dilakukan oleh guru. Hal ini dapat dilihat ada beberapa aspek yang masih
dilaksnakan dengan kategori baik dan kategori cukup. Dari hasil pengamatan, 19
(sembilan belas) aspek atau 95,2% dari 21 (dua puluh) aspek yang diamati berada
dalam kategori baik, sedangan aspek yang masih berada dalam kategori cukup
sebanyak 1 (satu) aspek atau 4,8,% dari 21 aspek yang diamati. Untuk lebih
jelasnya hasil pengamatan aktivitas mengajar guru pada Siklus II dapat dilihat
pada lampiran 10 halaman 90.
Selanjutnya hasil pengamatan aktivitas siswa, menunjukkan siswa
terlihat tertarik dan serius dengan model pembelajaran yang digunakan karena
merupakan sesuatu yang agak baru dalam proses pembelajaran selama ini. Siswa
menjadi aktif dalam proses pembelajaran karena mendapat penyegaran dalam
kegiatan belalajar mengajar, sehingga mereka berusaha memusatkan perhatian
selama pembelajaran berlangsung. Untuk lebih jelasnya hasi dimaksud, dapat
dilihat pada tabel 10 di bawah :
Tabel 10Rekapan Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C K1. Perhatian terhadap kegiatan pra pembelajaran - √ - -
2. Perhatian pada kegiatanpembukaan
- √ - -
3. Penguasaan materi pembelajaran - - -4. Perhatian terhadap strategi
pembelajaran- √ - -
5. Penggunaan media pembelajaran - - √ -6. Keterlibatan dalam KBM - √ -7. Penggunaan Bahasa - - √ -8. Keantusiasan mengerjakan LKS - √ - -
JUMLAH - 17 3 -PERSENTASE - 85% 15% -
Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang
Berdasarkan rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa pada
tabel 10 di atas, menunjukkan keseluruhan aspek yang diamati sudah
menunjukkan hasil yang optimal. Dari 21 (dua puluh satu) aspek yang diteliti
sebanyak 17 (tujuh belas) aspek atau 85% dilaksanakan dengan kategori baik
sedangkan sebanyak 3 (tiga) aspek atau 15% dilaksanakan dengan kategori
cukup. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat
dilihat pada lampiran 11 halaman 91.
Untuk meningkatkan minat belajar siswa sebagai upaya perbaikan Siklus
I, maka digunakan metode inkuiri. Dalam penerapan model pembelajaran inikuri
ini, kelas dibagi dalam 2 (dua) kelompok kecil secara heterogen, hal ini
dilakukan agar tercipta minat belajar siswa secara merata dalam kelompok-
kelompok, untuk lebih jelasnya penerapan metode inkuiri dapat dilihat pada
tabel 11 di bawah ini :
Tabel 11Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Inkuri Siklus II
NO. NAMAKELOMPOK
ASPEK YANG DIAMATIKESUNGGUHAN KERJASAMA RASA SENANG
1 Satu √ - -2 Kedua - √ √
PRESENTASE 100% 100 50%RATA-RATA 83,33%
Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari tiga (tiga) aspek yang diamati dalam
dalam proses pembelajaran dengan model Inkuri pada Siklus II secara rata-rata
mencapai 100% berada dalam kategori baik, kecuali untuk aspek rasa senang
mencapai 50%. Aspek kesungguhan dan kerjasama mencapai 100%.
Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa yang terkait dengan minat
mereka terhadap proses belajar mengajar dari pelaksanaan tindakan Siklus II
dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini :
Tabel 12Rekapitulasi Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa Pada Proses Belajar
Mengajar Dengan Metode Inkuri Siklus II
No. Nama SiswaASPEK YANG DIAMATI
Ket.
Perhatian Kepuasan Percaya diriB C K B C K B C K
1. Wiranto Edi √ - - - √ - √ - -2. Ramsi Andika Tutu √ - - √ - - - √ -3. Fandika S. Usia √ - - √ - - √ - -4. Rivaldi Umbola √ - - √ - - √ - -5. Aditia L. Botutihe √ - - √ - √ - -6. Siskawati Moko √ - - √ - - - √ -7. Titan Bakahi √ - - √ - - √ - -8. Yulfin Dulanimo √ - - √ - - √ - -9. Putri Mayang - √ - √ - - √ - -
JUMLAH 8 1 0 7 2 0 7 2 0PRESENTASE (%) 88,9 11,1 0 77,8 22,2 0 77,8 22,2 0
Tabel 12 pada halaman 64 menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar
siswa terhadap materi yang diajarkan sudah maksimal. Dari 3 (tiga) aspek yang
terkait dengan minat belajar, pada aspek perhatian, dari 9 (sembilan) siswa,
sebanyak 8 (delapan) siswa atau 88,9% dalam katergori baik, hanya 1 (satu)
siswa atau 11,1 dalam kategori cukup. Pada aspek kepuasan, dari 9 (sembilan)
siswa, sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 77,8% berada dalam kategori baik, dan 2
(dua) siswa atau 22,2% berada dalam kategori cukup. Pada aspek percaya diri,
dari 9 (sembilan) siswa, sebanyak 7 (tujuh) siswa atau 77,8% berada dalam
kategori baik, dan 2 (dua) siswa atau 22,2% berada dalam kategori cukup.
Untuk mengukur dan mengetahui keadaan hasil belajar siswa kelas IV
SDN 2 Tolinggula Ulu terhadap mata pelajaran yang diajarkan pada Siklus II,
maka dilakukan evaluasi menggunakan instrumen soal yang telah disediakan
sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 9 (sembilan) dari keseluruhan
siswa sebanyak 8 (delapan) siswa atau 88,9% tuntas, dan sebanyak 1 (satu)
siswa atau 11,1% belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 84. Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa mengerjakan soal pada Siklus I dapat
dilihat pada tabel 13 berikut ini :
Tabel 13Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II
No. Rentang Nilai Frekuensi(Jumlah Siswa
KeteranganTUNTAS TIDAK TUNTAS
1. 96-100 1 √ -2. 86-95 4 √ -3. 75-85 3 √ -4. 65-74 - - -5. 49-64 1 - √6. 0-50 - - -
JUMLAH 9 8 1PRESENTASE 100% 88,9% 11,1%
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I
Sebagaimana data yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa fokus dari
penelitian ini adalah meningkatkan minat belajar siswa dengan metode inkuiri
pada mata pelajaran PKN Materi Pengaruh Globalisasi Terhadap Lingkungan.
Pelaksanaaan Siklus I dengan materi pengertian globalisasi, dampak negatif dan
positif dilakukan pada hari Rabu 15 Mei 2013 pukul 08.00 sampai dengan 09.30
Wita.
Pada awal Siklus I ketika metode inkuiri ini diterapkan belum
menunjukkan pembelajaran yang menggunakan inkuri. Guru belum mampu
memotivasi siswa untuk mencari bahan-bahan atau sumber-sumber mengenai
materi pembahasan. Selain itu guru juga belum mampu mendorong siswa untuk
menganalisis dan mengelaborasikan sumber-sumber dengan materi pembahasan.
Guru belum mampu menyediakan media pembelajaran yang menunjang dengan
metode yang dipergunakan sehingga siswa tidak terangsang untuk mencari tahu
mengenai materi pembahasan, dalam hal ini media seharusnya menarik perhatian
siswa sehingga termotivasi mengikuti pembelajaran dengan antusias dan juga
membantu siswa untuk memahami materi lebih dalam. Selain itu, dalam
pembentukan kelompok, guru tidak membangi kelompok sebelumnya. Guru
melakukan pembagian kelompok secara insidental, sehingga situasi kelas tidak
terkondisikan karena siswa sibuk mencari teman sekelompoknya. Guru belum
mampu mengendalikan situasi kelas sehingga keributan-keributan yang terjadi di
kelas belum mampu diredam oleh guru. Dalam proses pembelajaran guru tidak
tegas terhadap siswa yang ribut dan juga melakukan aktifitas di luar pembelajaran
sehingga siswa-siswa sehingga siswa terlihat dengan bebas mengobrol dengan
temannya, berlalu lalang di dalam kelas ketika proses belajar mengajar
berlangsung.
Hasil observasi aktiviatas mengajar guru Siklus I untuk aspek yang
diamati dari 21 (dua puluh satu) aspek sebanyak 15 (lima belas) aspek berada
kategori cukup, sedangkan 6 (enam) aspek atau 28,6% masih berada dalam
kategori kuran. Data selengkapnya tentang hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 82. Hasil ini masih
jauh dari indikator keberhasilan yang ditetapkan yakni sebasar 75% sampai
dengan 80%. Hal ini disebabkan karena belum terbiasanya guru dan murid dengan
pembelajaran inkuiri.
Selain itu, pengawasan tingkah laku murid dalam melakukan diskusi
keolmpok masih kurang, terlihat adanya murid yang bermain dan menganggu
teman sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang ditunjuk untuk
mempresentasikan hasil diskusi masih terlihat ragu-ragu dan kurang menguasai
materi, suaranya juga kurang keras. Disamping itu, masih kurangnya murid yang
berani memberikan pendapat ataupun menanggapi hasil presentase. Padahal
keberhasilan kelompok tergantung pertanggungjawaban anggota secara individu,
menjadikan setiap anggota siap untuk memecahkan permasalahan terkait dengan
materi yang diberikan oleh guru.
Oleh sebab itu letak kekurangan dari aspek guru, guru dalam
menjelaskan materi tidak disertai tanya jawab dan bimbingan guru masih belum
merata pada setiap kelompok. Guru lebih banya memberikan bimbingan kepada
kelompok yang aktif bertanya, sedangkan kelompok yang cenderung pasif hanya
mendapat bimbingan.
Kekurangan aktivitas dalam pembelajaran tersebut perlu adanya
perbaikan dengan pemahaman dan penguasaan lebih lanjut bagi guru dan
memberikan penjelasan mengenai metode inkuiri kepada murid agar siswa
mendapatkan pemahaman dan sungguh-sungguh dalam memecahkan probelem,
menyatukan pendapat, tidak boleh menanggu teman serta melakukan diskusi
secara aktif dan memberi pujian bagi murid yang bertanya dan menjawab
pertanyaan. Olehnya, guru dalam proses pembelajaran harus mampu meberi
motivasi dan perhatian terhadap kegiatan siswa dalam kelompoknya agar murid
berminat terhadap pembelajaran dan mata pelajaran yang diajarkan.
Untuk minat hasil belajar siswa dalam materi yang diajarkan, hasil
pengamatan menunjukkan bahwa dari 20 (dua puluh) aspek diamati, sebanyak 14
(empat belas) aspek atau 70% dalam kategori cukup, sedangkan sisanya, 6 (enam)
aspek atau 30% masih berada dalam kategori kurang (lihat lampiran 5 halaman
83). Dengan kurangnya hasil aktivitas belajar yang diperoleh siswa, berarti berati
pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri belum dilaksanakan dengan
baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran inkuiri, siswa berdiskusi belum
dapat menyatukan pendapat mereka dan tidak semua anggota kelompok paham
dengan diskusi tersebut. Akibatnya ketika guru menunjuk seorang anggota
kelompok mempresentasikan, siswa yang ditunjuk selalu tidak siap mewakili
kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi. Hal ini menyebabkan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran inkuri (lihat tabel 6) baru mencapai
50%, sedangkan tingkat keberhasilan siswa hanya 22,22% atau 2 (dua) siswa dari
9 (sembilan) siswa yang tuntas sedangkan sisanya sebesar 77,8% atau 7 (tujuh)
siswa masih dalam kategori kurang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa baik aktivitas
mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan minat belajar siswa pada pelaksanaan
Siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Oleh karena itu
diadakan upaya perbaikan pada Siklus II dengan memberikan pengarahan
mengenai metode pembelajaran inkuiri dan kesungguhan guru dalam mengajar
dan memberikan motivasi pada siswa agar melakukan diskusi secara efektif,
bekerjasama dengan kelompoknya, memaksimalkan keterlibatan siswa,
membimbing murid yang kurang aktif, menumbuhkan rasa percaya diri siswa saat
presentasi maupun dalam pembelajaran.
4.1.2 Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada Rabu tanggal 22 Mei 2013 dari pukul 08.00
sampai dengan 09.30 Wita. Hasil penelitian yang berdasarkan obeservasi terhadap
pelaksanaan Siklus II untuk aktivitas guru dan murid dalam proses pembelajaran
inkuiri peningkatan minat belajar siswa yang harapan dalam indikator
keberhasilan membutuhkan peran guru. Guru merupakan unsur yang
mempengaruhi peningkatan minat belajar murid.
Pada Siklus II yang merupakan siklus terakhir peneliti beserta
kolaborator melihat bahwa telah memperlihatkan hasil yang memuaskan. Seluruh
aspek dalam tahapan inkuiri dan peningkatan minat belajar siswa pada proses
pembelajaran dalam kondisi stabil. Hasil pengamatan terhadap aktivitas mengajar
guru menunjukkan 95,2% atau 19 (sembilan belas) aspek yang diamati sudah
dapat dilaksanakan secara optimal, sedangkan 4,8% atau 1 (satu) aspek masih
dalam kategori cukup. Dibandingkan dengan pelaksanaan Siklus I terjadi
peningkatan sebesar yang signifikan, dimana 95,2% dari 21 aspek yang diamanti
sudah berada dalam kategori baik sedangkan pada siklus I belum terdapat aspek
yang dilaksanakan dengan baik.
Hasil menunjukkan bahwa guru semakin matang dalam menerapkan
metode pembelajaran inkuiri. Kemampuan guru tersebut terlihat dari seluruh
aspek dalam tahapan inkuiri dan juga dalam meningkatkan minat belajar siswa
pada proses pembelajaran dalam kondisi yang stabil. Guru dapat memotivasi
siswa yang pasif menjadi aktif dalam proses belajar mengajar dan siswa mampu
mengolah informasi, mengaplikasikan pengalaman belajar, menyimpulkan dan
mampu mengungkapkan pendapat atau pertanyaan dari materi yang telah
dipelajari.
Terkait dengan aktivitas belajar siswa pada Siklus II, dari 20 (dua puluh)
aspek yang diamati, sebanyak 17 (tujuh belas) aspek atau 85% dalam kategori
baik, sisanya 15% atau 3 (tiga) aspek masih dalam kategori cukup. Hasil ini sesuai
dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran inkuiri, dimana siswa dalam kelas
dibagi dalam 2 (dua) kelompok menunjukaan hasil rata-rata 83,33% tingkat
kesungguhan, kerjasama dan rasa senang siswa dalam kelompok terhadap mata
pelajaran yang diajarkan oleh guru. Peningkatan minat belajar siswa tersebut, juga
berdampak baik terhadap tingkat ketuntasan siswa, dimana berdasarkan hasil
ujian, 88,9% atau 8 siswa dinyatakan tuntas dari keseluruhan siswa sebanyak 9
(sembilan) orang dan hanya 1 (satu) atau 11,1% belum tuntas dengan nilai berada
dalam kategori cukup. Dengan demikaian terjadi peningkatan tingkat ketuntasan
siswa pada Siklus II dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan pada Siklus I,
dimana pada Siklus I tingkat ketuntasan siswa hanya sebesar 22,22% naik menjadi
88,9% pada pelaksanaan Siklus II, atau terjadi peningkatan ketuntasan belajar
siswa sebesar 66,7%. Peningkatan tingkat ketuntusan siswa dari Siklus I dan
Siklus II dapat dibuat diagram seperti di bawah ini :
Diagram 1Perbandingan Tingkat Ketuntasan /Perolehan Hasil Belajar Siswa pada
Siklus I dan Siklus II
100
80
60
40
20
0
Berdasakan diagram di atas membuktikan bahwa model pembelajaran
inkuri bila diterapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata
pelajaran PKn.
100
88,9 Rata-rata
77,8 Tuntas Siklus I
Tidak TuntasSiklus I
Tuntas Siklus IISiklus I
22,2 Tidak TuntasSiklus II
11,1
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis tindakan, hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
inkuiri dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV
SDN II Tolinggula Ulu Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara.
Hasil observasi baik guru maupun murid mengalami peningkatan, hal ini
bisa dilihat dari keseluruhan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus.
Peningkatan yang diperoleh murid yaitu terciptanya kerjasama dalam memecahka
problem yang diskusikan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan diskusi
kelompok.
Tercapainya peningkatan minat belajar siswa tersebut tidak lepas dari
peran seorang guru yang dilakukan selama 2 siklus mengalami peningkatan yang
ditunjukkan dengan kemampuan guru mengorientasikan murid dalam
pembelajaran, membimbing diskusi dan mengarahkan dan memberi penguatan.
Hasil minat belajar siswa dalam materi Pengaruh Globlisasi Terhadap
Lingkungan pada mata pelajaran PKn mengalami peningkatan terlihat pada
pelaksanaan Siklus I nilai rata-rata siswa dalam kategori cukup dan kemudian
pada Siklus II meningkat berada dalam kategori baik.
5.2 Saran
Terkait dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri dalam
meningkatkan minat belajar siswa dapat disarankan beberapa hal yaitu :
1. Hendaknya setiap guru selalu melakukan eksperimen metode inkuri dalam
setiap pembelajaran sebagai solusi peningkatan minat belajar siswa dalam
proses pembelajaran.
2. Hendaknya instansi yang berkompeten misalnya Dinas Pendidikan
Nasional, Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan mensosialisasikan
metode-metode pembelajaran yang telah dilakukan penelitian
penerapannya dalam pembelajaran yang meningkatkan minat belajar siswa
khususnya metode inkuri.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo
Aunurrahman, 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Agus Sujanto, 2006, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Aksara Baru.
Buchori, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru
Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Djamarah, Bahri Syaiful, dan Zain Aswan, 2010, Strategi Belajar Mengajar,Reneka Cipta, Jakarta, Edisi revisi. 2010.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS,Jakarta. Depdiknas.
-----------------, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka.Indonesia.
Fattah, Nanang & Muhammad Ali, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta,Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Hamalik, Oemar, 2008, Proses Belajar Mengajar, Jakarta Bumi Aksara ... Jakarta:Balai Pustaka.
Mulyasa, E, 2005, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,.Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
--------------,2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja.Rosdakarya
Mulyani, Sumantri, Nana Syaodih, 2008, Perkembangan Peserta Didik,Jakarta:UT.
Neprianis, 2010, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMPMiftahul Iman Bandung Melalui Pendekatan Inkuiri TerbimbingPaka Pokok Bahasan Kalor Tahun Ajaran 2009/2010, FPMIPA-UPI, Bandung.
Romafilani, Y., 2007, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui KegiatanLaboratorium, Bandung, FPMIPA UPI.
Sumatri, Mulyani dan Johar Permana, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta,CV. Maulana.
Sofan, Amri dan Iif Khoiru, Ahmadi, 2010, KonstruksiPengembanganPembalajaran,Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Slameto. 2010, Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka. Cipta.
Saleh, Rahman, Abdul, 2008, Pendidikan Anak Bangsa, Bandung, PT. RemajaRosdakarya.
Sanjaya, Wina, 2008, Strategi Pembelajaran, Jakarta, Kencana.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, BandungRemaja, Rosdakarya.
Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.
Trianto, 2007, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta, Prerstasi Pustaka.
Wena, Made, 2010, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, BumiAksara.
Whandi (2010), Pengertian Belajar, http:/whandi.net/pengertian-belajar, diaksestanggal 1 April 2013
http://education-mantap.blogspot.com/2010/06/keunggulan-dan-kelemahan-strategi.html
Lampiran 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SDN II Tolinggula UluMata Pelajaran : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIAlokasi Waktu : 2x35 Menit
I. STANDAR KOMPETENSIMenunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
II. KOMPETENSI DASARMemberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
III. INDIKATOR- Mengetahui pengertian dari globalisasi- Menyebutkan pengaruh positif globalisasi terhadap lingkungan- Menyebutkan pengaruh negatif globalisasi terhadap lingkungan
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:- Mengetahiu pengertian globalisasi- Menyebutkan contoh-contoh pengaruh globalisasi di berbagai bidang
Kehidupan
V. MATERI PEMBELAJARANGlobalisasi Dalam Kehidupan1. Globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan
menyeluruh menjadi kelompok masyarakat. Globalisasi juga dapatdiartikan sebagai penyebaran unsur-unsur kebudayaan baru, terutamamngenal informasi yang menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui mediacetak dan lektronik.
2. Berikut pengaruh baik dari adanya globalisasi yaitu (a) kemajuan dibidangteknologi; (b) meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatunegara; (c) meluasnya pasar untuk produk dalam negeri; (d) dapatmemperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik;(e) menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
3. Sedangkan pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain (a) gayahidup bebas,narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalamkehidupan masyarakat Indonesia; (b) masyarakat cenderungmementingkan diri sendiri; (c) masyarakat menjadi konsumtif.
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARANA. Model Pembelajaran : InkuiriB. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, inkuiri, dan penugasan
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Kegiatan Persiapan
a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment).b) Merumuskan tujuan pembelajaran.c) Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan.
Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perluditulis dengan jelas.
d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.2. Kegiatan Tindakan
A. Kegiatan Pembukaan terdiri dari :1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi
pelajaran yang telah diajarkan;2) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan
materi yang diajarkan3) Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang
dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.B. Kegiatan Inti terdiri dari :
1) Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melaluikegiatan penemuan;
2) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahanproblema yang telah ditetapkan;
3) Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan untukmenemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan;
4) Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa;5) Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika
diperlukan;6) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa;7) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan;8) Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya.
C. Kegiatan Penutup terdiri dari:1) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya;2) Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan;3) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan
ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswamengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukanpenemuan dengan baik.
VIII. MEDIA DAN SUMBER AJARA. Alat : Gambar dan HPB. Sumber belajar : buku paket, buku lain yang relevan, dan LKS
IX. PENILAIAN HASIL BELAJAR
● Soal Obyektif
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 2.
SKENARIO PEMBELAJARAN SIKLUS I
A. Pendahuluan1. Apersepsi: Siswa diberi penjelasan tentang globalisasi2. Motivasi: Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan
baik agar siswa mengetahui pengaruh globalisasi terhadap lingkungansekitar
3. Menjelasakan model pembelajaran inkuiri yang akan diterapkandalam pembelajaran
B. Kegiatan inti1. Guru membrikan informasi agar siswa dapat memahami pengertian
globalisasi2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antar
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnyasecara bersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli sosial, danrasa ingin tahu
3. Melakukan diskusi dan tanya jawab, agar siswa dapat menjelaskanpengertian globalisasi, menjelaskan contoh globalisasi di berbagaibidang.
4. Melaksanakan metode inkuiri agar siswa dapat menjelaskan pengaruhglobalisasi di lingkungan sekitar;
5. Siswa mngerjakan tugas latihan soal-soal tentang pengaruh globalisasiterhadap lingkungan sekitar pada buku LKS dan buku penunjanglainnya
7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.C. Penutup
1. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkumanmateri
2. Siswa dan guru melakukan refleks3. Guru memberikan tugas rumah (PR)4. Guru mrencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberi tugas,baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarpeserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 3.
TES SIKLUS I
Pentujuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a,b,c, atau d di bawah ini :
Bidang Studi : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIMateri : Pengaruh Globalisasi Terhadap LingkunganWaktu : 20 MenitHari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2013
1. Zaman ketika jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi batas, disebut.....a. prasejarah c. Kunob. sejarah d. Globalisasi
2. Saat ini banyak yang menggunakan telepon selelur atau handphone. Hal inimerupakan pengaruh adanya globlisasi di bidang.....a. transportasi c. Telekomunikasib. media massa d. Budaya
3. Banyak makanan instan di rumah-rumah makan Indonesia menunjukkanpengaruh globalisasi dalam hal.............a. pakaian c. hiburanb. makanan d. seni
4. Di era globalisasi saat ini gaya hidup tradisional semakin tersisih, danmasyarakat mulai menganut.....a. gaya hidup sederhana c. Gaya hidup modernb. gaya hidup apa adanya d. Gaya hidup kuno
5. Banyak anak muda yang memakai memakai rambut palsu. Hal ini merupakansalah satu pengaruh buruk globalisasi dari aspek......a. transportasi c. Perbankanb. media massa d. Budaya
6. Beragam kemajuan yang dihasilkan oleh globalisasi dalam bidang teknologi,oleh karena itu dunia menjadi terasa.....a. semakin jauh c. Semakin kecilb. semakin tidak terlihat d. Semakin indah
7.Untuk mendapat informasi dari satu negara denga negara lain dapatmemanfaatkan teknologi........a. pariwisata c. Transportasib. duta negara d. Telekomunikasi
8. Di bawah ini yang merupakan pengaruh positif dari globalisasi adalah...a. kemajuan dibidang tarnsportasi c. Pergaulan bebasb. penyalagunaan narkoba d. Perilaku individual
9. Salah satu pengaruh buruk jika sering menonton televisi adalah.....a. mata menjadi rusak c. bangun tidur mudahb. belajar menjadi giat d. Prestasi meningkat
10.Keinginan untuk berbelanja barang-barang yang tidak begitu diperlukan ataukonsumtif merupakan pengaruh globalisasi bersifat....a. baik c. Burukb. bawaaan d. Efek samping
KUNCI JAWABAN
1. d (globalisasi) 6. c (semakin kecil)2. c (telemomunikasi) 7. d (telekomunikasi)3. b (makanan) 8. b (kemajuan dibidang transportasi4. c (gaya hidup modern) 9. b (mata menjadi rusak)5. d (budaya) 10.c (buruk)
Lampiran 4.
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C KI. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa - - √ -2. Merumuskan tujuan pembelajaran - - √ -3. Menyiapkan bahan yang diperlukan - - √ -
II. Kegiatan Pembukaan4. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar - - √ -5. Memberikan motivasi kepada siswa - - - √6. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai - - √ -
III. Kegiatan Inti Pembelajaran7. Menunjukkan penguasaan materi - - √ -8. Menyampaikan materi sesuai hirarki belajar - - - √9. Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi - - - √10. Melaksanakan pembelajaran secara runtut - - √ -11. Menguasai kelas - - - √12. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu - - √ -13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media - - √14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - - √15. Menumbuhkan patisipasi aktif siswa - - √ -16. Merespon partisipatif siswa - - √ -17. Menumbuhkan antusias siswa - - √ -18. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar - - - √19. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar - - - √
IV. Penutup20. Melakukan refleksi yang melibatkan siswa - - √ -21. Melaksanakan tindak lanjut - - √ -
JUMLAH - - 13 8PERSENTASE - - 61,9% 38,1%
Keterangan Penilaian :1. Sangat Baik (SB) : 90-1002. Baik (B) : 75-893. Cukup : 60-744. Kurang : 40-59
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampira 5.
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C KI. Kesungguhan pada Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Keikusertaan siswa mengidentifikasi kebutuhan belajar - - √ -2. Perhatian siswa terhadap tujuan pembelajaran - - √ -
II. Perhatian pada Kegiatan Pembukaan3. Perhatian pada apersepsi dengan materi ajar - - √ -4. Motivasi siswa belajar - - √ -5. Perhatian tujuan yang akan dicapai - - √ -
III. Penguasaan Materi Pembelajaran6. Menunjukkan penguasaan materi - - √ -7. Penguasaan materi belajar - - √ -
IV. Perhatian terhadap Srategi Pembelajaran8. Perhatian siswa terhadap proses penomoran - - √ -9.Perhatian siswa terhadap penjelasan materi - - √ -10.Perhatian siswa terhadap LKS - - √ -11.Keantusiasan siswa bekerjasama mengerjakan LKS - - - √12.Keantusiasan siswa dalam menjawab pertanyaan - - - √
V. Penggunaan Media Pembelajaran/Sumber Ajar13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media - - - √14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - - - √
VI. Keterlibatan Dalam KBM15. Patisipasi aktif siswa - - √ -16. Respon siswa - - √ -17. Antusias siswa - - √ -
VII. Penggunaan Bahasa18. Penggunaan bahasa lisan secara jelas dan lancar - - - √19. Penggunaan bahasa tulis yang baik dan benar - - - √
VIII. Keantusiasan mengerjakan LKS20. Keantusiasan siswa dalam mengerjakan LKS - - √ -JUMLAH - - 14 6PERSENTASE - - 70% 30%
Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 6.
Tabel 7Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
NO. NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
TUNTAS TIDAKTUNTAS
1. Wiranto Edi 60 - √
2. Ramsi Andika Tutu 70 - √
3. Fandika Saputra Usia 70 - √
4. Rivaldi Umbola 90 √ -
5. Aditia L. Botutihe 100 √ √
6. Siskawati Moko 70 - √
7. Titan Bakahi 70 - √
8. Yulfin Dulanimo 60 - √
9. Putri Mayang 50 - √
JUMLAH 1221 2 7PRESENTASE 40 22,22% 77,8%
Lampiran 7.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SDN II Tolinggula UluMata Pelajaran : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIAlokasi Waktu : 2x35 Menit
I. STANDAR KOMPETENSIMenunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
II. KOMPETENSI DASARMemberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
III. INDIKATOR- Menyebutkan pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar
VI. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:- Mengetahiu pengertian globalisasi- Menyebutkan contoh-contoh pengaruh globalisasi di berbagai bidang
Kehidupan- Menyebutkan pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar
VII.MATERI PEMBELAJARANGlobalisasi Dalam KehidupanSedangkan pengaruh buruk dari adanya globalisasi antara lain (a) gaya hidupbebas,narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam kehidupanmasyarakat Indonesia; (b) masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri;(c) masyarakat menjadi konsumtif.
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARANA. Model Pembelajaran : InkuiriB. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, inkuiri, dan penugasan
VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN1. Kegiatan Persiapan
a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa (need assessment).b) Merumuskan tujuan pembelajaran.c) Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkan.
Problem itu dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.Problem tentang konsep atau prinsip yang akan ditemukan itu perluditulis dengan jelas.
d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Kegiatan TindakanA. Kegiatan Pembukaan terdiri dari :
1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materipelajaran yang telah diajarkan;
2) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya denganmateri yang diajarkan
3) Mengemukakan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yangdilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu.
B. Kegiatan Inti terdiri dari :1) Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui
kegiatan penemuan;2) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan/pemecahan
problema yang telah ditetapkan;3) Pelaksanaan penemuan berupa kegiatan penyelidikan untuk
menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan;4) Membantu siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa;5) Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan, jika
diperlukan;6) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa;7) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan;8) Memberi kesempatan siswa melaporkan hasil penemuannya.
C. Kegiatan Penutup terdiri dari:1) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya;2) Melakukan evaluasi hasil dan proses penemuan;3) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan
ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswamengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukanpenemuan dengan baik.
VIII. MEDIA DAN SUMBER AJAR1. Alat : Gambar dan HP2. Sumber belajar : buku paket, buku lain yang relevan, dan LKS
IX. PENILAIAN HASIL BELAJAR1. Obyektif Tes
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 8.
SKENARIO PEMBELAJARAN SIKLIS II
A. Pendahuluan1. Apersepsi: Siswa diberi penjelasan tentang globalisasi2. Motivasi: Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik
agar siswa mengetahui pengaruh globalisasi terhadap lingkungan sekitar3. Menjelasakan model pembelajaran inkuiri yang akan diterapkan dalam
pembelajaranB. Kegiatan inti
1. Guru membrikan informasi agar siswa dapat memahami pengertianglobalisasi
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antarpeserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya secarabersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli sosial, dan rasa ingin tahu
3. Melakukan diskusi dan tanya jawab, agar siswa dapat menjelaskanpengertian globalisasi, menjelaskan contoh globalisasi di berbagai bidang.
4. Melaksanakan metode inkuiri agar siswa dapat menjelaskan pengaruhglobalisasi di lingkungan sekitar;
5. Siswa mngerjakan tugas latihan soal-soal tentang pengaruh globalisasiterhadap lingkungan sekitar pada buku LKS dan buku penunjang lainnya
7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.C. Penutup
1. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi2. Siswa dan guru melakukan refleks3. Guru memberikan tugas rumah (PR)4. Guru mrencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberi tugas, baiktugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 9.
TES SIKLUS II
Pentujuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a,b,c, atau d di bawah ini :
Bidang Studi : Pendidikan KewarganegaraanKelas/Semester : IV/IIMateri : Pengaruh Globalisasi Terhadap LingkunganWaktu : 20 Menit
1. Zaman ketika jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi batas, disebut.....a. prasejarah c. Kunob. sejarah d. Globalisasi
2. Saat ini banyak yang menggunakan telepon selelur atau handphone. Hal inimerupakan pengaruh adanya globlisasi di bidang.....a. transportasi c. Telekomunikasib. media massa d. Budaya
3. Banyak makanan instan di rumah-rumah makan Indonesia menunjukkanpengaruh globalisasi dalam hal.............a. pakaian c. hiburanb. makanan d. seni
4. Di era globalisasi saat ini gaya hidup tradisional semakin tersisih, danmasyarakat mulai menganut.....a. gaya hidup sederhana c. Gaya hidup modernb. gaya hidup apa adanya d. Gaya hidup kuno
5. Banyak anak muda yang memakai memakai rambut palsu. Hal ini merupakansalah satu pengaruh buruk globalisasi dari aspek......a. transportasi c. Perbankanb. media massa d. Budaya
6. Beragam kemajuan yang dihasilkan oleh globalisasi dalam bidang teknologi,oleh karena itu dunia menjadi terasa.....a. semakin jauh c. Semakin kecilb. semakin tidak terlihat d. Semakin indah
7.Untuk mendapat informasi dari satu negara denga negara lain dapatmemanfaatkan teknologi........a. pariwisata c. Transportasib. duta negara d. Telekomunikasi
8. Di bawah ini yang merupakan pengaruh positif dari globalisasi adalah...a. kemajuan dibidang tarnsportasi c. Pergaulan bebas
b. penyalagunaan narkoba d. Perilaku individual
9. Salah satu pengaruh buruk jika sering menonton televisi adalah.....a. mata menjadi rusak c. bangun tidur mudahb. belajar menjadi giat d. Prestasi meningkat
10.Keinginan untuk berbelanja barang-barang yang tidak begitu diperlukan ataukonsumtif merupakan pengaruh globalisasi bersifat....a. baik c. Burukb. bawaaan d. Efek samping
KUNCI JAWABAN
1. d (globalisasi) 6. c (semakin kecil)2. c (telemomunikasi) 7. d (telekomunikasi)3. b (makanan) 8. b (kemajuan dibidang transportasi4. c (gaya hidup modern) 9. b (mata menjadi rusak)5. d (budaya) 10.c (buruk)
Lampiran 10.
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURUSIKLUS II
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C KI. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa √ - -2. Merumuskan tujuan pembelajaran √ - -3. Menyiapkan bahan yang diperlukan √ -
II. Kegiatan Pembukaan4. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar √ - -5. Memberikan motivasi kepada siswa √ - -6. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai √ - -
III. Kegiatan Inti Pembelajaran7. Menunjukkan penguasaan materi √ - -8. Menyampaikan materi sesuai hirarki belajar √ - -9. Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi √ - -10. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √ - -11. Menguasai kelas √ - -12. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √ - -13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media √ - -14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - √ -15. Menumbuhkan patisipasi aktif siswa √ - -16. Merespon partisipatif siswa √ - -17. Menumbuhkan antusias siswa √ - -18. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √ - -19. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √ - -
IV. Penutup20. Melakukan refleksi yang melibatkan siswa √ - -21. Melaksanakan tindak lanjut √ - -JUMLAH 19 1 -
PERSENTASE 95,2 4,8 -
Keterangan Penilaian :1. Sangat Baik (SB) : 90-100 2. Baik (B) : 75-893. Cukup : 60-74 4. Kurang : 40-59
Tolinggula, Juli 2013Peneliti Observer
Agus Mantali Norma M. Seri, S.PdNIM : 151 409 531
Lampiran 11.
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II
NO. AKTIVITAS YANG DIAMATIPENILAIAN
SB B C KI. Kesungguhan pada Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Keikusertaan siswa mengidentifikasi kebutuhan belajar - √ - -2. Perhatian siswa terhadap tujuan pembelajaran - √ - -
II. Perhatian pada Kegiatan Pembukaan3. Perhatian pada apersepsi dengan materi ajar - √ - -4. Motivasi siswa belajar - √ - -5. Perhatian tujuan yang akan dicapai - √ - -
III. Penguasaan Materi Pembelajaran6. Menunjukkan penguasaan materi - √ - -7. Penguasaan materi belajar - √ - -
IV. Perhatian terhadap Srategi Pembelajaran8. Perhatian siswa terhadap proses penomoran - √ - -9.Perhatian siswa terhadap penjelasan materi - √ - -10.Perhatian siswa terhadap LKS - √ - -11.Keantusiasan siswa bekerjasama mengerjakan LKS - - √ -12.Keantusiasan siswa dalam menjawab pertanyaan - - √ -
V. Penggunaan Media Pembelajaran/Sumber Ajar13. Menunjukkan kemampuan penggunaan media - - √ -14. Menggunakan media secara efektif dan efisien - - √ -
VI. Keterlibatan Dalam KBM15. Patisipasi aktif siswa - √ - -16. Respon siswa - √ - -17. Antusias siswa - √ - -
VII. Penggunaan Bahasa18. Penggunaan bahasa lisan secara jelas dan lancar - - √ -19. Penggunaan bahasa tulis yang baik dan benar - - √ -
VIII. Keantusiasan mengerjakan LKS20. Keantusiasan siswa dalam mengerjakan LKS - √ - -JUMLAH - 17 3 -PERSENTASE - 85% 15% -
Keterangan Penilaian :SB : Sangat BaikB : BaikC : CukupK : Kurang
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 12.
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
NO. NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
TUNTAS TIDAKTUNTAS
1. Wiranto Edi 90 √ -
2. Ramsi Andika Tutu 80 √ -
3. Fandika Saputra Usia 80 √ -
4. Rivaldi Umbola 90 √ -
5. Aditia L. Botutihe 100 √ -
6. Siskawati Moko 80 √ -
7. Titan Bakahi 90 √ -
8. Yulfin Dulanimo 60 - √
9. Putri Mayang 90 √ -
JUMLAH 760 8 1
PRESENTASE 84 88,9% 11,1%
Lampira 13.
HASIL TES SIKLUS I
NO. NAMA SISWA SKOR KETERANGAN1. Wiranto Edi 60 TIDAK TUNTAS
2. Ramsi Andika Tutu 70 TIDAK TUNTAS
3. Fandika Saputra Usia 70 TIDAK TUNTAS
4. Rivaldi Umbola 90 TUNTAS
5. Aditia L. Botutihe 100 TUNTAS
6. Siskawati Moko 70 TIDAK TUNTAS
7. Titan Bakahi 70 TIDAK TUNTAS
8. Yulfin Dulanimo 60 TIDAK TUNTAS
9. Putri Mayang 50 TIDAK TUNTAS
Jumlah 1221 Siswa yangtuntas 2 orangdan yang tidaktuntas 7 orang
KKM 75Rata-rata kelas = Jumlah Nilai Siswa Keseluruhan 40
Jumlah Siswa Keseluruhan
Ketuntasan =Jumlah murid yang bernilai ≥60 x 100= 22,2100%Jumlah murid keseluruhan
Tidak tuntas =Jumlah murid yang bernilai 60≤ x 100= 77%Jumlah murid keseluruhan
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 14.
HASIL TES SIKLUS II
NO. NAMA SISWA SKOR KETERANGAN1. Wiranto Edi 90 TUNTAS
2. Ramsi Andika Tutu 80 TUNTAS
3. Fandika Saputra Usia 80 TUNTAS
4. Rivaldi Umbola 90 TUNTAS
5. Aditia L. Botutihe 100 TUNTAS
6. Siskawati Moko 80 TUNTAS
7. Titan Bakahi 90 TUNTAS
8. Yulfin Dulanimo 60 TIDAK TUNTAS
9. Putri Mayang 90 TUNTAS
Jumlah 760 Siswa yangtuntas sebanyak8 orang dan tidaktuntas 1 orang
KKM 75Rata-rata kelas = Jumlah Nilai Siswa Keseluruhan 80
Jumlah Siswa Keseluruhan
Ketuntasan =Jumlah murid yang bernilai ≥60 x 100= 88,9100%Jumlah murid keseluruhan
Tidak tuntas =Jumlah murid yang bernilai 60≤ x 100= 11,1%Jumlah murid keseluruhan
Tolinggula, Juli 2013
Menyetujui, PenelitiGuru Pamong,
NORMA M. SERI, S.PD AGUS MANTALINIM : 151 409 531
Lampiran 15.
DOKUMENTASI
Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Inkuiri
Guru Menjelaskan Materi dan Cara Penggunaan Metode InkuiriDan Membantu siswa melakukan analisis data hasil temuan
Menyiapkan problem (materi pelajaran) yang akan dipecahkandan Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan