BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf ·...

25
21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek : Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo Konsultan Perencana : CV. Arsindo Engginering Consultan Kontraktor pelaksana : CV. Mutiara Sulawesi Anggaran : Rp 1.385.945.709 Waktu Pelaksanaan : 180 Hari Kerja 4.1.2 Schedule Proyek Schedule diperlukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek dan mengetahui jadual masing-masing aktivitas pekerjaan di lapangan. Maka schedule proyek membantu dalam menentukan durasi tiap-tiap aktivitas dan waktu penyelesaiannya. Schedule proyek yang didapatkan dari lapangan adalah schedule awal proyek. Schedule proyek disini adalah berupa diagram balok. Di dalamnya terdapat nama pekerjaan atau aktivitas, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, bobot tiap-tiap pekerjaan, barchart yang menggambarkan kapan pekerjaan dilaksanakan. Diagram balok tersebut diolah untuk kemudian akan menjadi network diagram. Schedule proyek pembangunan Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo dapat dilihat pada lampiran. 4.1.3 Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya proyek diperlukan untuk melakukan pemampatan setelah menyusun network diagram. Rencana anggaran biaya proyek berisi tentang volume, harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. Selain rencana anggaran proyek diperlukan juga analisa harga satuan. Di dalam analisa harga

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf ·...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

4.1.1 Data Umum Proyek

Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat

Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut:

Pemilik Proyek : Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo

Konsultan Perencana : CV. Arsindo Engginering Consultan

Kontraktor pelaksana : CV. Mutiara Sulawesi

Anggaran : Rp 1.385.945.709

Waktu Pelaksanaan : 180 Hari Kerja

4.1.2 Schedule Proyek

Schedule diperlukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam

menyelesaikan proyek dan mengetahui jadual masing-masing aktivitas pekerjaan

di lapangan. Maka schedule proyek membantu dalam menentukan durasi tiap-tiap

aktivitas dan waktu penyelesaiannya.

Schedule proyek yang didapatkan dari lapangan adalah schedule awal

proyek. Schedule proyek disini adalah berupa diagram balok. Di dalamnya

terdapat nama pekerjaan atau aktivitas, satuan pekerjaan, volume pekerjaan, bobot

tiap-tiap pekerjaan, barchart yang menggambarkan kapan pekerjaan dilaksanakan.

Diagram balok tersebut diolah untuk kemudian akan menjadi network diagram.

Schedule proyek pembangunan Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik

Gorontalo dapat dilihat pada lampiran.

4.1.3 Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya proyek diperlukan untuk melakukan pemampatan

setelah menyusun network diagram. Rencana anggaran biaya proyek berisi

tentang volume, harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. Selain rencana

anggaran proyek diperlukan juga analisa harga satuan. Di dalam analisa harga

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

22

satuan dapat dilihat jumlah bahan, jumlah tenaga kerja untuk setiap pekerjaan.

Rencana anggaran biaya untuk proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statisktik

Kota Gorontalo dapat dilihat pada lampiran Rab BPS.

4.2 Penyusunan Network Diagram

Langkah awal dalam metode Time Cost Trade Off adalah penyusunan

netwok diagram (diagram jaringan). Untuk dapat menyusun diagram jaringan

yang dilakukan adalah menganalisa hubungan antar aktivitas dengan dasar time

schedule yang telah diperoleh. Untuk dapat mengetahui urutan pekerjaan dan

keterkaitan antar ativitas serta durasi tiap-tiap aktivas dapat dilakukan dengan

menyusun network diagram.

Selanjutnya dapat dilakukan perhitungan terhadap waktu pada tiap

aktivitas yang meliputi saat paling saat paling awal dan paling akhir terjadinya

event, saat mulai paling awal dan paling lambat suatu aktivitas, dan lain-lain. Dari

perhitungan tersebut dapat diketahui slack tiap-tiap aktivitas sehingga untuk

aktifitas yang mempunyai slack sama dengan nol merupakan lintasan kritis dari

urutan aktivitas-aktvitas yang terjadi. Penyusunan network diagram dapat dilihat

pada lampiran network diagram.

Untuk menyusun network diagram dapat dilakukan dengan program

Microsft Project. Program ini dapat membantu mempercepat dalam proses

pembuatan jaringan kerja walaupun jumlah item pekerjaan yang relatif banyak.

Dari hasil networok diagram yang dilakukan dengan MS Project akan dapat

diketahui daftar-daftar kegiatan kritis, Free Float, dan Total Float.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

23

Daftar kegiatan-kegiatan kritis ini dapat dilihat pada tabel 4.1 seperti yang

dibawah ini.

Tabel 4.1 Daftar Kegiatan-kegiatan kritis pekerjaan

KODE JENIS PEKERJAAN DURASI

A Pembongkaran Bangunan Lama 7 B Pengukuran & Pasang Bowplank 2 E Pek. Cor Pondasi Telapak 10 F Pek. Galian Tanah Untuk Pondasi 8 G Pek. Urugan Tanah Bekas Galian Pondasi 2 H Pek. Urugan Pasir Dibawah Pondasi 2 I Pek. Aanstamping Batu Kosong 2 J Pek. Pondasi Batu Kali / Belah 1PC : 4PP 6 K Pek. Cor Beton Sloef (TB-1) 20/40 8 M Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 01 12 R Pek. Cor Beton Balok Induk (B1) 25/50 Lantai 02 11 U Pek. Cor Plat Lantai Beton Bertulang Camp 1:2:3 lantai 02 11 W Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 10 Y Pek. Cor Beton Balok Anak (B3) 20/30 Lantai 02 & 03 9

AA Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal 7 AQ Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 10 AR Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 12 AS Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02 12 AT Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 12 BC Pek. Pengecatan Dinding Tembok Outdoor (Setara KW 1) 8 BD Pek. Pengecatan Dinding Tembok Indoor 8 BE Pek. Pengecatan Plafond 10 BF Pek. Pengecatan Kayu 2

Sumber : Pengolahan data

Tabel 4.1 diatas menggambarkan pekerjaan yang akan dipercepat

berdasarkan kegiatan-kegiatan kritis adalah pekerjaan dengan kode kegiatan W,

AA, AQ, AR, AS, AT. Alasan Pemilihan item-item pekerjaan yang ada pada jalur

kritis ini adalah :

1. Kegiatan kritis terpilih memungkinkan untuk bisa dipercepat tanpa

mengganggu atau merubah alur dari network planing.

2. Pada kegiatan kritis yang lain jika dipercepat maka dapat merubah jalur

kritis dan mempengaruhi jumlah total dari durasi perencanaan.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

24

4.3 Perhitungan Biaya Proyek

4.3.1 Biaya Langsung

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan

menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Adapun rincian biaya langsung

dapat dilihat dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Daftar Biaya Langsung Pekerjaan

NO URAIAN PEKERJAAN BIAYA

1 Pekerjaan Persiapan Rp. 29.750.000,00

2 Pekerjaan Tanah Dan Pasir Rp. 8.955.549,36

3 Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran Rp. 154.675.346,14

4 Pekerjaan Struktur Beton Bertulang Rp. 503.372.668,64

5 Pekerjaan Lantai & Dinding Rp. 102.942.427,39

6 Pek.Kosen Pintu Jendela, Railling & Penggantung Rp. 161.244.483,63

7 Pekerjaan Atap Dan Plafond Rp. 124.833.321,98

8 Pekerjaan Pengecatan Rp. 32.963.497,20

9 Pekerjaan Instalasi Air , Septictank & Groundtank Rp. 59.070.051,95

10 Pekerjaan Instalasi Listrik,Server,Telepon, Tv & Ac Rp. 39.138.362,50

11 Pekerjaan Lain - Lain Rp. 7.000.000,00

TOTAL Rp. 1.223.945.708,78

Sumber: CV Mutiara Sulawesi

Total dari biaya langsung sesuai dengan data Rencana Anggaran Biaya

(RAB) pada proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo sebesar

Rp 1.223.945.709,00.

4.3.2 Perhitungan Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung (indirect cost) meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan

tanpa bergantung pada volume pekerjaan yang dilaksanakan tetapi bergantung

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

25

pada lamanya waktu pelaksanaan pekerjaan. Adapun rincian biaya tidak langsung

dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Daftar Biaya Tidak Langsung Pekerjaan

JENIS BIAYA JUMLAH GAJI

PERBULAN (Rp)

JUMLAH

1. Gaji Staf Proyek

- Site Manager 1orang Rp8.000.000 Rp 8.000.000

- Pelaksana 2 orang Rp 3.000.000 Rp 6.000.000

- ME 1 orang Rp 2.400.000 Rp 2.400.000

- Administrasi / Logistik 1 orang Rp 2.000.000 Rp 2.000.000

- Satpam 2 orang Rp 1.200.000 Rp 2.400.000

2. Fasilitas

- Listrik Rp 600.000

- Air Rp 500.000

- Transpotasi Rp 3.500.000

3. Biaya Tak terduga 2% dari Real Cost Rp 1.600.000

Jumlah Total Rp27.000.000 Sumber: CV. Mutiara Sulawesi

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas biaya tidak langsung yang dikeluarkan oleh

kontraktor pelaksana sebesar Rp. 27.000.000,00 perbulan, maka total biaya tidak

langsung yang dikeluarkan sesuai perencanaan dengan metode CPM 180 hari

kerja adalah Rp. 162.000.000,00. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Total Biaya Tidak Langsung = Totalbiaya tidak langsung30 hari (jml hr dalam 1 bln)

x 180 HK

Total Biaya Langsung = Rp. 27.000.000,00

30 x 180 HK

Total Biaya Langsung = Rp. 162.000.000,00

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

26

4.4 Penerapan Metode Time Cost Trade Off

4.4.1 Penambahan Jam Kerja (waktu lembur)

Dalam perencanaan penambahan jam kerja lembur memakai 8 jam kerja

normal dan 1 jam istrahat (0.8.00-17.00), sedangkan kerja lembur dilakukan

setelah waktu kerja normal (18.00-22.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga

Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7 dan pasal 11 standar upah

untuk lembur adalah:

1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam

1(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1(satu) minggu.

2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori

apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih.

3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 (satu setengah) kali

upah sejam.

4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2

(dua) kali upah sejam.

Tabel 4.4 Tarif lembur tenaga kerja

No Jenis Pekerja Upah kerja perhari Upah kerja perjam

1 Mandor Rp 55.000 Rp 6.875

2 Kepala Tukang Rp 72.500 Rp 9.063

3 Tukang Rp 80.000 Rp10.000

4 Pekerja Rp 45.000 Rp 5.625

Sumber : Hasil pengolahan data

Produktifitas kerja lembur diperhitungkan sebesar 75% dari produktifitas

normal. Penurunan produktifitas ini disebabkan oleh kelelahan pekerja,

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

27

keterbatasan pandangan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin. Untuk

kegiatan-kegiatan kritis yang akan dipercepat dihitung berdasarkan data biaya

langsung pekerjaan sehingga diperoleh pertambahan biaya (cost slope) pekerjaan,

untuk pertambahan biaya makanan minuman serta buah diasumsikan sebesar

Rp.25.000/pekerja, adapun salah satu contoh perhitungannya sebagai berikut:

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02

Volume = 15,36 푚

Durasi normal = 10 hari x 8 jam = 80 jam

Crashing = 2 hari

Durasi percepatan = 10 – 2 = 8 hari x 8 jam= 64 jam

Produkrifitas harian normal =

= , = 0,19 푚 /jam

Produktifitas harian dipercepat =

= , = 0,24 푚 /jam

Waktu lembur perhari = , – ,

, x 8 jam x 75% = 1,5 = 2 jam/hari

Tambahan waktu lembur = 2 jam/hari x 2 hari = 4 jam

Biaya lembur perjam :

Tukang : (Rp10.000 x 1,5 ) + (Rp10.000 x 2 ) = Rp. 31.719

Kepala Tukang : (Rp 9.063 x 1,5 ) + (Rp 9.063 x 2 ) = Rp. 35.000

Mandor : (Rp. 6.875 x 1,5 ) + (Rp. 6.875 x 2 ) = Rp. 24.063

Pekerja : (Rp. 5.625 x 1,5 ) + (Rp. 5.625 x 2 ) = Rp. 19.688

Upah lembur :

Tukang : 2 x 4 jam x Rp. 31.719 = Rp. 235.750

Kepala Tukang :1 x 4 jam x Rp. 35.000 = Rp. 140.000

Mandor : 1 x 4 jam x Rp. 24.063 = Rp. 96.250

Pekerja : 6 x 4 jam x Rp 19.688 = Rp. 472.500

= Rp. 568.750

Tambahan biaya makanan, minuman dan buah = Rp. 25.000 x Jumlah Pekerja

Maka, total biaya lembur = Rp. 568.750 + ( Rp.25.000 x 10) = Rp 818.750

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

28

Biaya normal = Rp. 48.529.101

Biaya percepatan = Rp. 48.529.101 + Rp 818.750 = Rp. 49.347.851

Slope biaya perhari = – –

= . . . – . . .

= Rp. 409.375

Slope biaya setelah crashing = Rp. 409.375 x 2 hari

= Rp 818.750

Untuk perhitungan upah lembur dan slope biaya selanjutnya ditabelkan,

seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan dan Tabel 4.6

Tabel 4.5 Upah Biaya Lembur

Pekerjaan Upah Lembur

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 Rp 599.375

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 Rp 568.750

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 Rp 624.750

Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02

Rp 729.750

Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 Rp 871.500

Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal Rp 1.771.875

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

29

Tabel 4.6 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Jam Lembur

KODE PEK

Normal

Crashing

Percepatan Slope

Durasi Biaya Durasi Biaya Biaya

AQ 10 Rp 7.296.960 2 8 Rp 8.046.335 Rp 749.375

W 10 Rp 48.529.101 2 8 Rp49.347.851 Rp 818.750

AR 12 Rp 23.589.662 2 10 Rp24.489.412 Rp 899.750

AS 12 Rp 10.714.666 2 10 Rp11.744.416 Rp 1.029.750

AT 12 Rp 16.818.207 2 10 Rp18.089.707 Rp 1.271.500

AA 7 Rp 56.284.057 2 5 Rp58.305.932 Rp 2.021.875

Sumber : Hasil pengolahan data

Selanjutnya untuk perhitungan biaya langsung, biaya tidak langsung dan

biaya total yang diakibatkan pertambahan jam kerja (lembur) dapat dilihat pada

salah satu contoh perhitungan dibawah ini.

Biaya Langsung = Rp 1.223.945.709 + Rp 749.375 = Rp. 1.224.695.084

Biaya Tak Langsung = (Rp. 167.280.000 : 180) x 178 = Rp. 160.200.000

Biaya Total = Rp. 1.224.695.084 + Rp. 160.200.000= Rp1.384.895.084

Untuk selanjutnya, perhitungan Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung

dan Biaya Total disajikan dalam Tabel 4.6, Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dibawah ini.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

30

Tabel 4.7 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur

Jenis Pekerjaan Durasi Biaya

180 Rp 1.223.945.709

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 178 Rp 1.224.695.084

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 176 Rp 1.225.513.834

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 174 Rp 1.226.413.584

Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02 172 Rp 1.227.443.334

Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 170 Rp 1.228.714.834

Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal 168 Rp 1.230.736.709

Sumber : Hasil pengolahan data

Tabel 4.8 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur

Jenis Pekerjaan Durasi Biaya

180 Rp 162.000.000

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02

178 Rp 160.200.000

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 176 Rp 158.400.000

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02

174 Rp 156.600.000

Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02

172 Rp 154.800.000

Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02

170 Rp 153.000.000

Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal

168 Rp 151.200.000

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

31

Tabel 4.9. Perhitungan Total biaya proyek Jam Lembur

Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya

180 Normal Rp 1.223.945.709 Rp 162.000.000 Rp1.385.945.709

178 hari Rp 1.224.695.084 Rp 160.200.000 Rp1.384.895.084

176 hari Rp 1.225.513.834 Rp 158.400.000 Rp1.383.913.834

174 hari Rp 1.226.413.584 Rp 156.600.000 Rp1.383.013.584

172 hari Rp 1.227.443.334 Rp 154.800.000 Rp1.382.243.334

170 hari Rp 1.228.714.834 Rp 153.000.000 Rp1.381.714.834

168 hari Rp 1.230.736.709 Rp 151.200.000 Rp1.381.936.709

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh total biaya proyek dengan durasi

atau umur proyek yang optimal yakni pada umur proyek 170 hari kerja dengan

total biaya proyek yang optimum sebesar Rp1.381.714.834 dengan persentase

efisiensi waktu dan biaya proyek adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi waktu proyek

180 HK – 168 HK = 12 hari

Atau 180- 168

180 x 100% = 6,67 %

2. Efisiensi biaya proyek

Rp 1.385.945.709 - Rp1.381.714.834 = Rp 4.230.875

Atau . . . – Rp1.381.714.834 . . .

x 100% = 0,305%

Adapun hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan total

biaya proyek terhadap waktu dan biaya optimal dapat dilihat pada grafik dibawah

ini.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

32

Rp1,230,736,709

Rp1,228,714,834

Rp1,227,443,334

Rp1,226,413,584

Rp1,225,513,834

Rp1,224,695,084

Rp1,223,945,709

Rp1,220,000,000

Rp1,222,000,000

Rp1,224,000,000

Rp1,226,000,000

Rp1,228,000,000

Rp1,230,000,000

Rp1,232,000,000

168 170 172 174 176 178 180

Rp151,200,000

Rp153,000,000 Rp154,800,000

Rp156,600,000

Rp158,400,000

Rp160,200,000

Rp162,000,000

Rp144,000,000

Rp146,000,000

Rp148,000,000

Rp150,000,000

Rp152,000,000

Rp154,000,000

Rp156,000,000

Rp158,000,000

Rp160,000,000

Rp162,000,000

Rp164,000,000

168 170 172 174 176 178 180

Biaya total

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.1 Grafik Biaya Langsung akibat Jam lembur

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.2 Grafik Biaya Tidak Langsung akibat Jam lembur

Biaya total

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

33

Rp1,381,936,709

Rp1,381,714,834

Rp1,382,243,334

Rp1,383,013,584

Rp1,383,913,834

Rp1,384,895,084

Rp1,380,000,000

Rp1,381,000,000

Rp1,382,000,000

Rp1,383,000,000

Rp1,384,000,000

Rp1,385,000,000

Rp1,386,000,000

168 170 172 174 176 178

Biaya total

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.3 Grafik Biaya total akibat Jam lembur

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

34

Rp1,381,936,709

Rp1,381,714,834

Rp1,382,243,334

Rp1,383,013,584

Rp1,383,913,834

Rp1,384,895,084

Rp1,380,000,000

Rp1,381,000,000

Rp1,382,000,000

Rp1,383,000,000

Rp1,384,000,000

Rp1,385,000,000

Rp1,386,000,000

Rp1,230,736,709

Rp1,228,714,834

Rp1,227,443,334

Rp1,226,413,584

Rp1,225,513,834

Rp1,224,695,084

Rp1,223,945,709

Rp1,220,000,000

Rp1,222,000,000

Rp1,224,000,000

Rp1,226,000,000

Rp1,228,000,000

Rp1,230,000,000

Rp1,232,000,000

168 170 172 174 176 178 180

Rp151,200,000

Rp153,000,000

Rp154,800,000

Rp156,600,000

Rp158,400,000

Rp160,200,000

Rp162,000,000

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.4 Grafik Biaya Langsung, Biaya tidak langsung, Biaya total akibat Jam lembur

Rp. 164.000.000

Rp. 162.000.000

Rp. 160.000.000

Rp. 158.000.000

Rp. 156.000.000

Rp. 154.000.000

Rp. 151.000.000

Biaya total

= Biaya Langsung

= Biaya Tidak Langsung

= Biaya Total

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

35

4.4.2 Penambahan Pekerja

Untuk perhitungan penambahan pekerja dilakukan dari kegiatan-kegiatan

kritis yang akan dipercepat dan dihitung berdasarkan data biaya langsung

pekerjaan sehingga diperoleh pertambahan biaya (cost slope) pekerjaan, adapun

salah satu contoh perhitungannya sebagai berikut:

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02

Volume = 15,36 푚

Durasi normal = 10

Kapasitas tenaga kerja per 1 m adalah:

Pekerja 3,80 Org/hr @ Rp. 45.000,00

Mandor 0,30 Org/hr @ Rp. 55.000,00

Tukang 1,80 Org/hr @ Rp. 72.500,00

Kepala tukang 0,10 Org/hr @ Rp. 80.000,00

Kapasitas pekerja = 13,80

= 0,2632 m /orang.hari

Jumlah Pekerja = ,0,2362 x 10 hari

= 5,836 = 6 orang

Jadi upah pekerja = 6 orang x Rp. 45.000,00 = Rp. 270.000,00 perhari

Kapasitas Mandor = 13.80/0.30

= 0,0789 m /orang.hari

Jumlah Mandor = 0,0789 x 6 orang = 0.4737 = 1 orang

Jadi upah Mandor = 1 orang x Rp. 55.000,00 = Rp. 55.000,00 perhari

Kapasitas tukang = 11,80

= 0.556 m /orang.hari

Jumlah tukang = .0.556 x 10 hari

= 2,765 = 2 orang

Jadi upah tukang = 2 orang x Rp. 72.500,00 = Rp. 145.000,00 perhari

Kapasitas kepala tukang = 11.80 / 0,10

= 0,056 m /orang.hari

Jumlah kepala tukang = 0,056 x 2 orang = 0,111 = 1 orang

Jadi upah kepala tukang = 1 orang x Rp. 80.000,00 = Rp. 80.000,00 perhari

Jadi upah tenaga kerja selama 7 hari durasi normal pekerjaan adalah:

(Rp.270.000+ Rp.55.000 + Rp. 145.000+ Rp.80.000) x 10 hari = Rp. 5.500.000,00

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

36

Pekerjaan ini akan dipercepat dengan durasi percepatan 2 hari, adapun

perhitungannya adalah sebagai berikut:

Kondisi Percepatan

Durasi = 8 hari

Volume = 15.36 m

Perhitungan biaya tenaga kerja adalah:

Kapasitas pekerja = 13,80

= 0,2632 m /orang.hari

Jumlah Pekerja = ,0,2362 x 8 hari

= 7,289 = 8 orang

Jadi upah pekerja = 8 orang x Rp. 45.000,00 = Rp. 360.000,00 perhari

Kapasitas Mandor = 13.80/0.30

= 0,0789 m /orang.hari

Jumlah Mandor = 0,0789 x 8 orang = 0.6316 = 1 orang

Jadi upah Mandor = 1 orang x Rp. 55.000,00 = Rp. 55.000,00 perhari

Kapasitas tukang = 11,80

= 10,00 = 0.556 m /orang.hari

Jumlah tukang = .0.556 x 8 hari

= 3,4 = 3 orang

Jadi upah tukang = 3 orang x Rp. 72.500,00 = Rp. 217.500,00 perhari

Kapasitas kepala tukang = 11.80 / 0,10

= 0,056 m /orang.hari

Jumlah kepala tukang = 0,056 x 3 orang = 0.167 = 1 orang

Jadi upah kepala tukang = 1 orang x Rp. 80.000,00 = Rp. 80.000,00 perhari

Jadi upah tenaga kerja selama 5 hari durasi pekerjaan dipercepat adalah:

(Rp.360.000 +Rp. 55.000 + Rp.217.500 + Rp.80.000) x 8 hari = Rp.5.700.00,00

Slope biaya akibat percepatan adalah:

Slope biaya = Biaya dipersingkat – Biaya normalWaktu normal-Waktu dipersingkat

= . . . -Rp. 5.500.00010 - 8

= Rp. 100.000 perhari

Slope biaya untuk percepatan 2 hari = Rp. 100.000 x 2 hari

= Rp. 200.000

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

37

Untuk selanjutnya, perhitungan slope biaya pekerjaan disajikan dalam Tabel 4.10

dibawah ini.

Tabel 4.10 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Pekerja

Kode Pek

Normal Crashing

Percepatan Slope

Durasi Biaya Durasi Biaya Biaya

AA 7 Rp56.284.057 2 5 Rp56.311.557 Rp 27.500

AR 12 Rp23.589.662 2 10 Rp23.749.662 Rp 160.000

W 10 Rp48.529.101 2 8 Rp48.729.101 Rp 200.000

AQ 10 Rp 7.296.960 2 8 Rp 7.551.960 Rp 255.000

AS 12 Rp10.714.666 2 10 Rp10.949.666 Rp 235.000

AT 12 Rp16.818.207 2 10 Rp19.033.207 Rp2.215.000

Sumber: Hasil Pengolahan data

Berdasarkan perhitungan Tabel 4.10 diatas, diperoleh total durasi

percepatan proyek selama 12 hari dengan Slope biaya sebesar Rp. 3.092.500.

Setelah diperoleh pertambahan biaya (cost slope ) masing-masing pekerjaan,

selanjutnya dilakukan perhitungan kenaikan biaya langsung pekerjaan. Untuk

perhitungan biaya langsung dilakukan dengan cara:

Biaya langsung = Rp1.223.945.709 + Rp 27.500

= Rp 1.223.973.209

Adapun kenaikan biaya langsung dan biaya tidak langsung pekerjaan

dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 dibawah ini.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

38

Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Langsung Penambahan Pekerja

Kode Pekerjaan Durasi Biaya

180 Rp 1.223.945.709

Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal 178 Rp 1.223.973.209

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 176 Rp 1.224.133.209

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 174 Rp 1.224.333.209

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 172 Rp 1.224.588.209

Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02 170 Rp 1.224.823.209

Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 168 Rp 1.227.038.209

Sumber: Hasil Pengolahan data

Tabel 4.12 Perhitungan Biaya Tidak Langsung

Kode Pekerjaan Durasi Biaya

Normal 180 Rp 162.000.000

Pek. Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan & Atap Metal 178 Rp 160.200.000

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 5PP Lantai 02 176 Rp 158.400.000

Pek. Cor Kolom Utama K1 40/40 Lantai 02 174 Rp 156.600.000

Pas. Dinding 1/2 Bata Sp. 1PC : 3PP Lantai 02 172 Rp 154.800.000

Pek. Plesteran Dinding +Kolom, Plat Luifel, & Balok sp. 1PC : 3PP Lantai 02 170 Rp 153.000.000

Pek. Plesteran Dinding sp. 1PC : 5PP Lantai 02 168 Rp 151.200.000

Sumber: Hasil Pengolahan data

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

39

Keterangan:

1. Biaya gaji perhari diperoleh dari total biaya tidak langsung dibagi dengan umur

proyek.

2. Durasi percepatan diperoleh dari selisih antara waktu normal dengan waktu

percepatan.

3. Total biaya gaji diperoleh dari durasi percepatan dikalikan dengan biaya gaji

perhari.

4. Total biaya tidak langsung diperoleh dari total biaya tidak langsung dikurangi

dengan total biaya gaji.

Adapun salah satu contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:

Biaya Gaji perhari = Total Biaya Tidak Langsung ÷ Umur Proyek

Biaya Gaji perhari = Rp. Rp 162.000.000 ÷ 180 HK

Biaya Gaji perhari = Rp. 900.000,00 perhari

Total Biaya Gaji = Biaya Gaji perhari x Waktu Percepatan

Total Biaya Gaji = Rp. 900.000,00 x 2 hari

Total Biaya Gaji = Rp. 1.800.000,00

Biaya Tidak Langsung = Total Biaya Tidak Langsung – Total Biaya Gaji

Biaya Tidak Langsung = Rp. Rp 162.000.000 – Rp. 1.800.000,00

Biaya Tidak Langsung = Rp. 160.200.000

Total biaya proyek adalah jumlah dari biaya langsung ditambah dengan

biaya tidak langsung. Kedua-duanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan

proyek seperti pada tabel 4.13 dibawah ini.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

40

Tabel 4.13 Perhitungan Total Biaya proyek

Durasi Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung Total Biaya

180 Normal Rp1.223.945.709 Rp 162.000.000 Rp 1.385.945.709

178 hari Rp1.223.973.209 Rp 160.200.000 Rp 1.384.173.209

176 hari Rp1.224.133.209 Rp 158.400.000 Rp 1.382.533.209

174 hari Rp1.224.333.209 Rp 156.600.000 Rp 1.380.933.209

172 hari Rp1.224.588.209 Rp 154.800.000 Rp 1.379.388.209

170 hari Rp1.224.823.209 Rp 153.000.000 Rp 1.377.823.209

168 hari Rp1.227.038.209 Rp 151.200.000 Rp 1.378.238.209

Sumber: Hasil Pengolahan data

Keterangan:

1. Biaya langsung diperoleh dari tabel 4.11 kenaikan biaya langsung.

2. Biaya tidak langsung diperoleh dari tabel 4.12 perhitungan biaya tidak

langsung.

3. Total biaya proyek diperoleh dari penjumlahan antara biaya langsung dengan

biaya tidak langsung.

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diperoleh total biaya proyek dengan durasi

atau umur proyek yang optimal yakni pada umur proyek 170 hari kerja dengan

total biaya proyek yang optimum sebesar Rp 1.377.823.209. Dengan persentase

efisiensi waktu dan biaya proyek adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi waktu proyek

180 HK – 168 HK = 12 hari

Atau 180- 168

180 x 100% = 6,7 %

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

41

Rp1,227,038,209

Rp1,224,823,209

Rp1,224,588,209

Rp1,224,333,209

Rp1,224,133,209 Rp1,223,973,209

Rp1,223,945,709

Rp1,222,000,000

Rp1,222,500,000

Rp1,223,000,000

Rp1,223,500,000

Rp1,224,000,000

Rp1,224,500,000

Rp1,225,000,000

Rp1,225,500,000

Rp1,226,000,000

Rp1,226,500,000

Rp1,227,000,000

Rp1,227,500,000

168 170 172 174 176 178 180

2. Efisiensi biaya proyek

Rp 1.385.945.709 – Rp 1.377.823.209 = Rp 8.122.500

Atau Rp. 1.385.945.709 – Rp 1.377.823.209

. . . x 100% = 0,586%

Adapun hubungan antara biaya langsung, biaya tidak langsung dan total

biaya proyek terhadap waktu dan biaya optimal dapat dilihat pada grafik-grafik

dibawah ini.

Biaya total

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.6 Grafik Biaya Langsung akibat Penambahan pekerja

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

42

Rp151,200,000.00

Rp153,000,000.00

Rp154,800,000.00

Rp156,600,000.00

Rp158,400,000.00

Rp160,200,000.00

Rp162,000,000.00

Rp144,000,000.00

Rp146,000,000.00

Rp148,000,000.00

Rp150,000,000.00

Rp152,000,000.00

Rp154,000,000.00

Rp156,000,000.00

Rp158,000,000.00

Rp160,000,000.00

Rp162,000,000.00

Rp164,000,000.00

168 170 172 174 176 178 180

Rp1,378,238,209

Rp1,377,823,209

Rp1,379,388,209

Rp1,380,933,209

Rp1,382,533,209

Rp1,384,173,209

Rp1,385,945,709

Rp1,372,000,000

Rp1,374,000,000

Rp1,376,000,000

Rp1,378,000,000

Rp1,380,000,000

Rp1,382,000,000

Rp1,384,000,000

Rp1,386,000,000

Rp1,388,000,000

168 170 172 174 176 178 180

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.7 Grafik Biaya tidak Langsung akibat Penambahan pekerja

Biaya total

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.8 Grafik Biaya Total akibat Penambahan pekerja

Biaya total

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

43

Rp1,378,238,209

Rp1,377,823,209

Rp1,379,388,209

Rp1,380,933,209

Rp1,382,533,209

Rp1,384,173,209

Rp1,385,945,709

Rp1,372,000,000

Rp1,374,000,000

Rp1,376,000,000

Rp1,378,000,000

Rp1,380,000,000

Rp1,382,000,000

Rp1,384,000,000

Rp1,386,000,000

Rp1,388,000,000

Rp1,227,038,209

Rp1,224,823,209

Rp1,224,588,209 Rp1,224,333,209

Rp1,224,133,209

Rp1,223,973,209 Rp1,223,945,709

Rp1,222,000,000

Rp1,222,500,000

Rp1,223,000,000

Rp1,223,500,000

Rp1,224,000,000

Rp1,224,500,000

Rp1,225,000,000

Rp1,225,500,000

Rp1,226,000,000

Rp1,226,500,000

Rp1,227,000,000

Rp1,227,500,000

168 170 172 174 176 178 180

Rp151,200,000.00

Rp153,000,000.00 Rp154,800,000.00

Rp156,600,000.00

Rp158,400,000.00

Rp160,200,000.00

Rp162,000,000.00

Biaya total

Durasi Proyek (hari)

Gambar 4.9 Grafik Biaya Langsung, Biaya tidak langsung, Biaya total akibat Penambahan pekerja

Rp. 164.000.000

Rp. 162.000.000

Rp. 160.000.000

Rp. 158.000.000

Rp. 156.000.000

Rp. 154.000.000

Rp. 151.000.000

= Biaya Langsung

= Biaya Tidak Langsung

= Biaya Total

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

44

4.4.3 Biaya Total Jam Lembur dan Penambahan Pekerja

Dari perhitungan didapatlah perbedaan antara biaya total akibat penambahan jam lembur dan penambahan pekerja, seperti pada tabel 4.14 dibawah ini.

Tabel 4.14 Biaya total akibat Jam Lembur dan Penambahan Pekerja

Durasi Biaya Total

(Jam Lembur) (Penambahan Pekerja)

180 Rp 1.385.945.709 Rp 1.385.945.709

178 Rp 1.384.895.084 Rp 1.384.173.209

176 Rp 1.383.913.834 Rp 1.382.533.209

174 Rp 1.383.013.584 Rp 1.380.933.209

172 Rp 1.382.243.334 Rp 1.379.388.209

170 Rp 1.381.714.834 Rp 1.377.823.209

168 Rp 1.381.936.709 Rp 1.378.238.209

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa waktu optimal yang didapatkan dari

pertambahan jam kerja lembur serta penambahan pekerja selama 170 HK, dengan

biaya yang paling optimal yaitu sebesar Rp 1.377.823.209 pada penambahan

pekerja.

4.5 PEMBAHASAN

Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik

dari segi fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai

keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat.

Hal ini membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek

hingga penyelesaian proyek. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu perencanaan

dan pengendalian biaya dan waktu yang merupakan nagian dari manejemen

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/.../2013-1-22201-511407073-bab4-29072013100306.pdf · 4.1.2 Schedule Proyek ... harga satuan dan harga dari tiap-tiap pekerjaan. ... perhitungan

45

proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi

suatu proyek dapat dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan

dan waktu yang telah digunakan harus direncanakan seoptimum mungkin tanpa

mengesampingkan mutu dan hasil akhir proyek tersebut.

Mempercepat suatu proyek dapat dilakukan dengan menggunakan

penambahan jam kerja lembur ataupun dengan penambahan pekerja. Salah satu

metode yag dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh percepatan proyek

terhadap biaya yang harus dikeluarkan adalah dengan metode pertukaran waktu

dan biaya ( Time Cost Trade Off Method ). Dalam Time Cost Trade off akan dapat

diketahui/dihitung percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling

minimum.

Pada Proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo

direncanakan dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan jumlah

pekerja. Dari hasil penelitian didapat adanya pertambahan biaya langsung yang

diakibatkan oleh jam lembur maupun penambahan jumlah pekerja. Durasi normal

dari perencanaan proyek tersebut adalah 180 HK dengan biaya total adalah

sebesar Rp 1.385.945.709. Berdasarkan penelitian penambahan jam kerja lembur

dan penambahan pekerja memiliki efisiensi waktu optimum proyek selama 170

HK atau 6,67%. Sedangkan untuk efisiensi biaya Jam kerja lembur optimum

didapatkan sebesar Rp 4.230.875 atau 0,305%. Sedangkan untuk penambahan

jumlah pekerja memiliki efisiensi biaya optimum proyek adalah sebesar Rp

8.112.500 atau 0,586%. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan

pekerja lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja lembur dengan

keuntungan biaya yang lebih besar.