BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

20
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma’arif AL-Ishlah Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Al-Ishlah terletak di Desa Kalisat Bungkal Ponorogo yang merupakan lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar yang berdiri sejak tahun 2011. Bernaung di bawah Yayasan Al-Ikhlas Kalisat yang merupakan salah satu dari lembaga pendidikan yang berada dinaungan Yayasan Al-Ikhlas Kalisat Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Secara Geografis Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-Ishlah berada di tengah wilayah Kecamatan Bungkal, sehingga untuk menjangkau Siswa yang berasal dari wilayah pinggir dan luar wilayah Kecamatan Bungkal Madrasah menyediakan fasilitas mobil antar jemput, oleh karena itu orang tua siswa tidak repot antar jemput anak sehingga lebih tenang. Pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) MI Ma’arif Al-Ishlah, metode yang dipakai dalam pembelajaran yaitu kurikulum dari pemerintah LP Ma’arif menggunakan metode pembelajaran yang berdasarkan kurikulum dari pemerintah dan LP. Ma’arif dengan kurikulum pembelajaran berbasis kompetensi yang dimulai sejak berdiri. Kemudian kurikulum tersebut diperbarui dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), selanjutnya dipadukan dengan Kurikulum 2013 sampai sekarang. Sampai dengan tahun 2021 ini MI. Ma’arif Al-Ishlah telah memiliki siswa kurang lebih 250 anak yang dibagi menjadi 14 Rombongan Belajar.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil MI. Ma’arif AL-Ishlah

Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Al-Ishlah terletak di Desa Kalisat Bungkal

Ponorogo yang merupakan lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar yang

berdiri sejak tahun 2011. Bernaung di bawah Yayasan Al-Ikhlas Kalisat yang

merupakan salah satu dari lembaga pendidikan yang berada dinaungan

Yayasan Al-Ikhlas Kalisat Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.

Secara Geografis Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-Ishlah berada di

tengah wilayah Kecamatan Bungkal, sehingga untuk menjangkau Siswa yang

berasal dari wilayah pinggir dan luar wilayah Kecamatan Bungkal Madrasah

menyediakan fasilitas mobil antar jemput, oleh karena itu orang tua siswa tidak

repot antar jemput anak sehingga lebih tenang.

Pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) MI Ma’arif Al-Ishlah, metode

yang dipakai dalam pembelajaran yaitu kurikulum dari pemerintah LP Ma’arif

menggunakan metode pembelajaran yang berdasarkan kurikulum dari

pemerintah dan LP. Ma’arif dengan kurikulum pembelajaran berbasis

kompetensi yang dimulai sejak berdiri. Kemudian kurikulum tersebut

diperbarui dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), selanjutnya

dipadukan dengan Kurikulum 2013 sampai sekarang.

Sampai dengan tahun 2021 ini MI. Ma’arif Al-Ishlah telah memiliki

siswa kurang lebih 250 anak yang dibagi menjadi 14 Rombongan Belajar.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

40

1. IDENTITAS MADRASAH

a. Nama Madrasah : MIS MA’ARIF “AL-ISHLAH”

b. Alamat Madrasah : Jl. Raya Bungkal – Ngrayun KM. 01

Desa : Kalisat

Kecamatan : Bungkal

Kabupaten : Ponorogo

Propinsi : Jawa Timur

Nomer Telepon : 085233707279

Kode Pos : 63462

c. Status Madrasah : Terdaftar

d. SK Kelembagaan : 2079/2013

e. NSM : 111235020079

f. NPSN : 69725320

g. Tahun Didirikan : 2011

h. Status Tanah : Wakaf / Sertifikat

Luas : 1.140 m2

Sertifikat : 1.140 m2

i. Nama Yayasan : Yayasan “AL-IKHLAS” Kalisat

j. Alamat Yayasan : Jl. Kapuas No 41 Desa Kalisat Kecamatan

Bungkal Kabupaten Ponorogo

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

41

2. V I S I

“TERWUJUDNYA GENERASI BERAKHLAKUL KARIMAH

TANGGUH, UNGGUL DALAM BERPRESTASI BERDASARKAN IMTAQ

DAN IPTEK.”.

Indikator – indikatornya :

a. Terwujudnya peserta didik yang tekun beribadah dan berakhlak mulia

dalam bertutur dan bersikap sesuai dengan syariat Islam Ahlussunah

Wal Jamaah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Terbentuknya peserta didik yang siap bersaing pada jenjang yang

lebih tinggi.

c. Peserta didik yang mampu meraih berbagai prestasi pada kompetisi

baik pada bidang akademis maupun non akademis

d. Menjadi peserta didik yang mandiri dalam kehidupan keluarga serta

masyarakat

e. Terbentuknya rasa perduli dan tanggung jawab terhadap pelestarian

lingkungan serta pencegahan kerusakan lingkungan.

3. M I S I

a. Membentuk pribadi yang unggul dalam bidang Imtaq dan Iptek

b. Terbentuknya generasi yang berbudi pekerti, dan berakhlak mulia

c. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif dan

berprestasi yang siap menghadapi era globalisasi.

d. Memiliki citra yang baik dalam membangun Madrasah sebagai

lembaga pendidikan yang handal di Masyarakat.

e. Melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif serta efektif.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

42

f. Menyediakan media atau sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

kegiatan belajar mengajar siswa dalam mengembangkan potensi

peserta didik agar kegiatan berjalan dengan optimal.

g. Memberikan pelayanan yang optimal diberbagai hal dalam

mendukung kegiatan belajar mengajar serta kerja sama yang baik

untuk menciptakan madrasah yang harmonis.

Lembaga MI Ma’arif Al-Ishlah memiliki tujuan untuk

membentuk peserta didik yang cerdas, berkepribadian baik, memiliki

akhlak yamg mulia serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang

dapat digunakan ketingkat sekolah yang lebih lanjut. Tujuan lain

pendidikan tingkat sekolah dasar Madrasah Ibtida’iyah Ma’arif Al-

Ishlah adalah :

1. Mencetak generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Mencetak generasi yang berakhlakul karimah dilandasi nilai-nilai

Islami.

3. Menggali dan mengembangkan potensi, kecerdasan, dan minat

generasi penerus bangsa.

4. Mencetak generasi yang unggul dan berprestasi pada semua

bidang.

5. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.

Tujuan Madrasah dalam meningkatkan manajemen mutu pendidikan ini

adalah bagaimana manajemen pendidikan itu dijalankan oleh Madrasah. Maka

dari itu seluruh komponen yang berperan dalam manajemen ini dimulai dari

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

43

Kepala Madrasah, Guru, Peserta didik dan seluruh jajarannya termasuk

pengelola Komite Madrasah dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan

Madrasah. Dalam meningkatkan manajemen dan mutu pendidikan mencakup

semua hal (global) yakni, tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan dalam

belajar saja, tetapi meningkatkan semua faktor mendukung baik faktor internal

maupun faktor external.

Adapun jumlah dan data guru Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-Ishlah

terdapat pada tabel 4.1 berikut:

DATA GURU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Tabel 4.1

NO NAMA TTL L/

P

PENDIDIKAN

IJASAH LULUS

1 Misbahul Munir S.HI Ponorogo, 07-06-1990 L S-1 2015

2 Sarmini S.Pd Ponorogo, 20-02-1984 P S-1 2010

3 Nina Rini S, S.Pd.I Ponorogo, 05-02-1984 P S-1 2011

4 Nyaimun S.Pd.I Ponorogo, 21-09-1983 L S-1 2008

5 Azis Istiqomah S.Pd.I Ponorogo, 01-02-1991 P S-1 2014

6 Ariyansah Hendra SPd Ponorogo, 11-06-1995 L S-1 2014

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

44

7 Sahid Komarudin S.Pd Ponorogo, 21-09-1991 L S-1 2014

8 Dian Rusdiana S.Pd.I Ponorogo, 23-04-1993 P S-1 2016

9 Yuyun Nailurohmah Ponorogo, 26-12-1989 P S-1 2005

10 Irfan Lutfianto SpdI Ponorogo, 09-04-1993 L S-1 2015

11 Amalia Viesta H,S.Pd. Ponorogo, 24-11-1993 P S-1 2018

12 Edi Susanto S.Pd. Ponorogo, 22-08-1992 L S-1 2017

13 M. Ikhsanudin S.Pd. Ponorogo, 11-04-1994 L S-1 2016

14 Umi Sholikah S.PdI Ponorogo, 10-06-1994 P S-1 2017

15 Eko Ardiyanti S.Pd Ponorogo, 20-05-1995 L S-1 2017

16 Anis Ulin N S.Pd Ponorogo, 11-05-1997 P S-1 2019

17 Nadia Okta S.PdI Ponorogo, 12-10-1990 P S-1 2014

18 Irma Riantika S.Pd Ponorogo, 15-06-1995 P S-1 2017

19 Ervia Amaliya S.Pd Ponorogo, 08-08-1990 P S-1 2012

20 Ro’idatul Afifah, S.Pd Ponorogo, 09-02-1995 P S-1 2017

21 Nur Aini S.Pd Ponorogo, 26-12-1997 P S-1 2020

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

45

Tabel 4.2

Data Siswa MI Ma’arif Al-Ishlah

TAHUN

PELAJARAN

SISWA

JUMLAH I II III IV V VI

2014/2015 18 13 13 10 - - 54

2015/2016 35 18 12 13 10 - 88

2016/2017 35 35 18 13 13 10 124

2017/2018 42 35 35 21 13 13 159

2018/2019 52 41 32 35 21 13 194

2019/2020 38 52 41 32 35 21 219

2020/2021 52 38 52 41 32 35 250

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

46

Tabel 4.3

JUMLAH ROMBEL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KELAS JUMLAH ROMBEL

I 3

II 2

III 3

IV 2

V 2

VI 2

JUMLAH 14

Tabel 4.4

Data Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Al-Ishlah

No. Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit Menurut Kondisi

Baik Rusak

1. Kursi siswa 220 3

2. Meja Siswa 220 0

4. Kursi Guru 14 0

5. Meja Guru dan Ruang Kelas 14 0

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

47

6. Papan Tulis 13 1

7. Lemari di Ruang Kelas 14 0

Adapun Jenis Kegiatan Intra dan Ekstra MI Ma’arif Al-Ishlah terdapat

pada tabel berikut:

Tabel 4.5

NO JENIS KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

1 HARIAN

07.00 – 07.30

07.30 – 12.00

12.00 – 12.30

Pembiasaan Shalat Dhuha

berjama’ah.

Kegiatan Belajar Mengajar

Jama’ah Sholat Dhuhur

2 MINGGUAN

09.00 – 11.00

11.00 – 14.00

07.00 – 07.30

07.00 – 07.30

Muhadloroh setiap hari Jum’at

Pramuka setiap hari Sabtu

Tahlil setiap hari jum’at.

Hafalan surat pendek hari Sabtu

3 BULANAN 07.15 – 09.00 Latihan Drumband / Menggali bakat Siswa.

4 TAHUNAN

Akhirusannah

Pertemuan wali murid

Kemah Pramuka

Peringatan Hari Besar Islam

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

48

Penelitian ini dilakukan di MI Ma’arif Al-Ishlah Kalisat Bungkal karena,

di sekolah tersebut ada pembelajaran fiqih. Tujuannya adalah meningkatkan

motivasi belajar siswa dengan menggunakan media audio visual. Maka dari itu

penulis akan meneliti bagaimana jika dalam pembelajaran menggunakan media

audio visual agar anak-anak menjadi lebih semangat dalam belajar.

Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing variable.

Dalam penelitian ini, melibatkan siswa-siswi MI Ma’arif Al-Ishlah kelas 4a dan

kelas 4b tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 41 siswa.

B. Penyajian Data Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di MI Ma’arif Al-Ishlah

Kalisat Bungkal Ponorogo, data akan disajikan dalam pembahasan ini.

Sebagaimana yang penulis kemukakan di bab III bahwa teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di kelas empat.

Penelitian ini mencakup tiga langkah teknik analisis data yaitu uji

normalitas, uji regresi linier, dan uji T.

C. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk memeperlihatkan bahwa

sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Syarat dari uji

tersebut adalah data yang berskala kuantitatif dan belum dikelompokkan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

49

dalam tabel distribusi frekuensi. Jika kedua syarat tersebut terpenuhi maka

uji normalitas dapat digunakan dan akan menghasilkan data yang valid.

Uji normalitas data harus menggunakan data yang berdistribusi

normal, sebab jika data tersebut tidak normal, maka metode yang

digunakan adalah non para metrik. Uji normalitas tidak hanya digunakan

untuk menguji data namun, tetapi biasanya juga digunakan sebagai

prasyarat sebuah metode tertentu. Misalnya adalah regresi linier untuk

menguji asumsi klasik.

Menurut Ghozali, tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui

apakah suatu vriabel memiliki distribusi data yang normal atau tidak.

Untuk menguji normalitas data suatu penelitian, salah satu alat yang

digunakan oleh peneliti yaitu dengan uji kolmogorov smirnov.43

Tabel 4.5

43 Ade Pratama, “Model Simulasi Antrian Dengan Metode Kolmogorov Smirnov-Normal

Pada Unit Pelayanan”, Jurnal Edik Informatika), Vol 3 No 1 th 2016. Diakses tanggal 25 Juni 2021, pukul 02.00 WIB.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 41 Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.93636805 Most Extreme Differences

Absolute .111 Positive .072 Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .713 Asymp. Sig. (2-tailed) .690 a. Test distribution is Normal.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

50

Berdasarkan tabel output SPSS tersebut, pada nilai signifikansi

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,690 > 0,05. Maka sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov-smirnov diatas,

dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Dengan

demikian asumsi atau regresi sudah terpenuhi. Data yang diperoleh dari uji

normalitas nantinya akan digunakan untuk uji regresi. Karena uji

normalitas adalah salah satu syarat untuk melakukan uji regresi linier pada

sebuah penelitian kuantitatif.

2. Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji T

Regresi linier sederhana merupakan uji statistika yang fungsinya untuk

membuat model hubungan antara variable bebas terhadap variable terikat (

dependent Y) dengan satu variabel bebas (independent X).44 Analisis regresi

linier sederhana adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui atau

memprediksi besarnya variabel respon berdasarkan variabel prediktor.

Tabel 4.6

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.419 2.532 8.461 .000

44 Deny Kurniawan,R-Foundation for statistical Computing, Th 2008, diakses tanggal 20

Juni 2021, pukul 03.00 WIB.

b. Calculated from data.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

51

Media audio visual

.110 .095 .183 1.164 .251

a. Dependent Variable: Motivasi belajar

Rumus matematis pada teknik regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y= a+bX+e

Y : Variabel dependen atau respon

a : Konstanta

b : Koofisien regresi

e : residual atau error

Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Nilai konstanta (a) sebesar 21,419 menunjukkan bahwa jika koofisien regresi

pada kontanta adalah sebesar 21,149. Artinya apabila media audio visual

nilainya 0 maka motivasi belajar meningkat sebesar 21,149

2. Nilai koofisien variable media audio visual (X1) sebesar 0,110 artinya bahwa

setiap kenaikan atau penambahan satu satuan media audio visual (X1) akan

mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar (Y) sebesar 0,110.

3. Inteprestasi Uji T

Uji T digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh secara parsial

dari variable bebas terhadap variable terikat. Penggunaan Uji T sering

digunakan pada data yang sedikit yaitu kurang dari 30.

Diketahui T tabel yaitu 2,019 Berikut ini merupakan hasil pengujian

secara parsial penjelasan uji T:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

52

Pada variable diskusi kelompok (X1), diketahui t hitung sebesar 1,164 < 2,019

tabel dan signifikasi 0,251 > 0,05 hal ini berarti media audio visual (X) tidak

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa (Y)

Tabel 4.7

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .183a .034 .009 2.974

a. Predictors: (Constant), Media audio visual

b. Dependent Variabel : motivasi belajar siswa

Berdasarkan tabel di atas, diketahui R Square sebesar 0,034× 100 =

3,4%. Hal ini berarti variable media audio visual mampu menjelaskan

variable motivasi belajar sangat terbatas yaitu sebesar 3,4% sedangkan

sisanya 96,6% dijelaskan oleh variable lain diluar variabel penelitian ini.

Tabel 4.8

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 11.988 1 11.988 1.356 .251a

Residual 344.890 39 8.843

Total 356.878 40

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

53

a. Predictors: (Constant), Media audio visual

b. Dependent Variable: Motivasi belajar

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa f hitung sebesar 1,356

dengan nilai signifikansi 0,251. Sedangkan syarat sebuah instrument

berpengaruh harus mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari probabilitas

yaitu krang dari 0,05. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa media audio visual

tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotetesis adalah pengujian yang dilakukan oleh peneliti untuk

menguji kebenaran suatu pernyataan. Pernyataan tersebut diuji dengan

menggunakan metode statistic yang hasilnya dapat dinyatakan berdasarkan

nilai signifikansi Uji hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam

pengambilan keputusan yang bersifat objektif. Dalam penelitian ini uji

hipotesis adalah dengan melihat hasil uji t.

Keputusan yang menjadi dasar pengambilan dalam uji t ialah:

a. Jika nilai t hitung lebih besar > dari t tabel maka ada pengaruh media audio

visual terhadap motivasi belajar siswa

b. Sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil < dari t tabel maka tidak ada

pengaruh antara media audio visual terhadap motivasi belajar siswa.

Berdasarkan uji t secara parsial diketahui nilai t tabel sebesar 2,019 dan t

hitung sebesar 1,164 dan nilai signifikansi 0,251>0,05. Hal ini berarti bahwa

media audio visual tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Maka

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

54

Ho karena t hitung < t tabel yaitu 1,164<2,019 Ha dinyatakan tidak signifikansi

karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Yaitu 0,251>0,05.

Keputusan yang menjadi dasar pengambilan analisis regresi linier adalah

dengan mengetahui nilai signifikansi yang diperoleh dari nilai output SPSS.

Nilai tersebut yaitu:

1. Jika nilai sig. lebih kecil < dari probabilitas 0,05 memiliki arti bahwa hasil

uji regresi berdasarkan nilai signifikansi menyatakan bahwa ada pengaruh

media audio visual terhadap motivasi belajar siswa.

2. Sebaliknya jika nilai sig. lebih besar > dari probabilitas 0,05 memiliki arti

bahwa berdasarkan hasil uji regresi berdasarkan nilai signifikansi

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh media audio visual terhadap

motivasi belajar siswa.

Berdasarkan output SPSS dapat diartikan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,251 lebih besar dari > probabilitas 0,05. Sehingga dapat diartikan

bahwa dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari nilai probabilitas, maka

dinyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara media audio visual

dengan motivasi belajar siswa.

D. Pembahasan

Seorang pendidik sudah seharusnya dituntut agar menjadi pendidik yang

profesional, khususnya dalam pembelajaran bagaimana supaya sistem belajar

mengajar dapat terlaksana, sehingga dapat mencapai tujuan dari apa yang telah

direncanakan. Pelaksanaan proses belajar mengajar adalah sebuah hubungan

atau komunikasi antara guru dengan peserta didik yang terjadi pada waktu

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

55

pembelajaran berlangsung dari awal sampai berakhirnya pembelajaran. Agar

tercapai tujuan tersebut, guru dalam mengajar harus memiliki metode yang

tepat agar mencapai hasil yang maksimal. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan

inovatif agar pemebelajaran bisa optimal. Penggunaan media tentunya sangat

diperlukan untuk menarik perhatian siswa Agar tercapai tujuan tersebut, guru

dalam mengajar harus memiliki metode yang tepat agar mencapai hasil yang

maksimal, agar siswa tidak mudah bosan serta memiliki motivasi yang tinggi.

Motivasi sangat diperlukan agar siswa memiliki semangat dan keinginan untuk

memperoleh pengetahuan dan nilai yang maksimal. Setiap pembimbing

tentunya memiliki metode pembelajaran yang bereda-beda.

Penggunaan metode dan media pembelajaran merupakan hal yang sangat

efisien dan efektif dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran perlu

dilakukan dengan sedikit ceramah disertai dengan media yang menarik baik itu

media visual maupun media audio visual. Media yang digunakan sebaiknya

juga harus bervariasi. Guru dalam pembuatan media juga harus menyesuaikan

materi dari apa yang akan disampaikan.

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran di MI Ma’arif Al-

Ishlah sudah pernah dilakukan. Akan tetapi belum semua mata pelajaran

menggunakan media audio visual. Penggunaan media audio visual sering

dimanfaatkan pada saat acara PHBI (Peringatan Hari Besar Islam). Adapun

metode yang sering digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar

adalah metode konvensional. Dimana guru menyampaikan materi dengan

metode ceramah.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

56

Motivasi belajar siswa sangat diperlukan, karena dengan motivasi mereka

akan lebh mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. motivasi

belajar siswa di MI Ma’arif AL-Ishlah diberikan dengan berbagai cara. Salah

satunya adalah pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasi. Sehingga

mereka memiliki semangat untuk berkompetisi dalam mendapatkan nilai yang

terbaik agar menjadi siswa yang berprestasi.

Peneliti mencoba melakukan penelitian apakah penggunaan media audio

visual berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan

observasi peneliti di lapangan dan data-data yang didapatkan dari awal

penelitian sampai akhir maka peneliti bisa mengambil kesimpulan yang bisa

dipertanggung jawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada

pengaruh atau tidaknya penggunaan media audio visual dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-

Ishlah Kalisat Bungkal. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 41 responden yakni kelas 4a dengan jumlah siswa 21 siswa dan kelas

4b dengan jumlah 20 siswa.

Penelitian ini menggunakan teknik regresi linier sederhana, tujuannya

untuk menganalisis hasil penelitian apakah ada pengaruh yang signifikan

tentang penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa. Pada penelitian tahap awal peneliti melakukan observasi kepada kepala

sekolah. Kemudian peneliti memberikan angket uji coba atau instrument

angket kepada 10 responden. Selanjutnya peneliti memasukkan data hasil

angket uji coba tersebut kedalam program SPSS 17.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

57

Berdasarkan hasil uji statistik SPSS, angket uji coba menunjukkan bahwa

hasil uji validitas hanya ada 3 butir soal yang valid. yaitu soal nomor 9 dengan

nilai t hitung sebesar 0,632 t tabel 0,50 dan nomer 29 dengan nilai t hitung

sebesar 0,639 t tabel sebesar 0,047. Dikarenakan hanya ada dua butir soal yang

valid, maka peneliti menyerahkan angket uji coba tersebut kepada tim ahli

untuk diperbaiki.

Setelah angket diperbaiki oleh tim ahli, kemudian peneliti menyebarkan

angket perbaikan ke responden. Hasil dari penyebaran angket inilah yang

dijadikan dasar oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada pengaruh

penggunaan media audio visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di

MI Ma’arif Al-Ishlah.

Berdasarkan penyajian data terkait penelitian sekarang, hasilnya

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Selanjutnya data dianalisis

dengan uji regresi linier sederhana. Data yang diperoleh dari responden siswa

diketahui hasil uji T adalah diketahui t tabel sebesar 2,019 dan t hitung

sebesar 1,164. Hal ini berarti t hitung kurang dari t hitung < t tabel. Maka Ho

diterima dan Ha ditolak sehingga hasilnya tidak signifikan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual tidak berpengaruh dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Al-Ishlah.

Hal ini bisa terjadi karena mungkin ada beberapa faktor yang

menyebabkan penggunaan media audio visual tidak berpengaruh secara

signifikan. Pada saat melakukan penyebaran angket, peneliti mencoba

bertanya apakah responden pernah belajar menggunakan media audio visual.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MI. Ma ...

58

Kemudian responden menjawab ada yang pernah dan ada yang belum pernah.

Oleh karena itu masih sedikitnya pemahaman responden tentang bagaimana

kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media audio visual.

Selanjutnnya dimungkinkan memang para guru masih jarang menggunakan

media audio visual dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga resonden

kurang faham dengan media tersebut.

Alasan selanjutnya karena adanya pandemi mengharuskan anak-anak

tetap belajar dirumah. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring

dengan berbagai metode, atau cara misal dengan mengirimkan video

pembelajaran atau media lain. Tetapi masih lebih efektif ketika pembelajaran

itu dilaksanakan secara tatap muka.