BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.repository.uinbanten.ac.id/3595/6/BAB IV.pdfpembelajaran 4...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.repository.uinbanten.ac.id/3595/6/BAB IV.pdfpembelajaran 4...
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang
dilakukan mengacu pada prosedural pengembangan model 4-D (Four D Models)
menurut Thiagarajani. Hal ini meliputi 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate).
Media pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator dan di uji cobakan akan
dibahas pada bab ini.
1. Pengembangan Modul Membaca Lancar Pokok Bahasan Lingkungan
yang Bernuansa Kontekstual
Media pembelajaran yang berbasis modul yang dikembangkan pada
penelitian ini mengacu pada model pengembangan 4D seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini merujuk
pada dua syarat kualitas yaitu valid dan efektif. Adapun hasil yang diperoleh pada
tiap-tiap fase pengembangan media pembelajaran yang dimaksud diuraikan berikut
ini:
a. Tahap Pendefinisian (define)
1) Analisis Awal-Akhir
Analisis awal-akhir bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang sering
dihadapi oleh guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang
31
32
berhubungan dengan pengembangan produk yang akan dihasilkan sesuai dengan
kurikulum 2013 yang berlaku saat ini.
2) Analisis Peserta Didik
Analisis peserta didik dilakukan dengan observasi/pengamatan mengenai
proses pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas yang menjadi tempat
penelitian.
3) Analisis Konsep
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah mengidentifikasi, merinci
dan menyusun secara sistematis materi-materi utama yang akan dipelajari peserta
didik. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah Lingkungan. Berdasarkan
kenyataan yang ada dilapangan bahwa, peserta didik lebih tertarik membaca dan
belajar bila materi pembelajaran memuat tidak terlalu banyak teks bacaan, artinya
dalam bentuk ringkasan dengan bahasa yang mudah dipahami, kemudian terdapat
kesan warna serta gambar di dalam buku pembelajaran agar tidak mengundang rasa
jenuh dan bosan. Maka dari itu, materi ringkasan yang tercakup pada media
pembelajaran modul dapat menjadi bahan sebagai dasar pemahaman peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
4) Perumusan/Spesifikasi Tujuan
Penyusunan tujuan pembelajaran ini didasarkan pada kompetensi dasar dan
indikator yang tercantum dalam kurikulum 2013. Adapun tujuan pembelajaran
pada materi lingkungan yakni:
a) Siswa diharapkan mampu memahami teks bacaan.
33
b) Siswa diharapkan memahami kewajiban dan hak tentang lingkungan hidup.
c) Siswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membacanya dengan
baik.
b. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini dihasilkan rancangan sebuah media. Tahap ini bertujuan
untuk menghasilkan suatu rancangan media yang akan dikembangkan. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Memilih topik bahan pelajaran yang sesuai.
Perumusan subtopik dalam kegiatan ini harus dilakukan peninjauan
kembali, untuk memilih materi yang cocok disajikan dalam pembuatan media
pembelajaran berbasis modul. Adapun topik yang dipilih dan dikembangkan oleh
peneliti yakni berupa materi lingkungan untuk kelas III SD Negeri Bojonegara 3.
Sehubungan dengan hal ini, peneliti telah melakukan konsultasi kepada guru
pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada sekolah tersebut. Beliau
mengatakan bahwa materi lingkungan sulit untuk dipahami, karena guru mengajar
hanya pada aspek oralnya saja atau hanya menjelaskan di papan tulis, sehingga
siswa sulit menerima pelajaran pada materi lingkungan ini, dengan disajikannya
modul oleh peneliti dapat mendukung kegiatan dari proses pembelajaran di kelas.
2) Menetapkan Kriteria
Pemilihan kriteria media dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi
media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran dan kurikulum
2013 yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut pengembangan media yang dipilih
34
yaitu dengan konsep memuat materi ringkasan dari lingkungan meliputi pewarnaan
dan tampilan yang menarik disertai dengan gambar terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Kemudian gaya penulisan yang jelas dan mudah dipahami oleh peserta
didik dalam proses belajar mengajar.
3) Desain Awal
Hasil perancangan awal pada fase ini meliputi rancangan media yang
digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam proses pengembangan.
Fase ini akan menghasilkan produk berupa modul awal media yang akan
dikembangkan pada tahap pengembangan.
Pada modul, media pembelajaran berbasis modul dirancang menggunakan
ukuran kertas B5, dengan jenis huruf Times New Roman, disertai tampilan warna
kertas dan gambar yang menarik. Cakupan isi penyajian materi pun memuat berupa
ringkasan materi lingkungan agar dapat membuat siswa bisa memahami materi
dengan tepat. Selain itu, terdapat pula refleksi dan evaluasi yang membuat siswa
berfikir, sehingga tidak jenuh dan bosan dalam membaca media pembelajaran
berbasis modul.
c. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap ini untuk menghasilkan bentuk akhir media pembelajaran setelah
melalui revisi berdasarkan masukan dari para ahli dan data hasil uji coba. Langkah-
langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
35
1. Tahap Validasi Media dan Materi
Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah tahap perancangan yaitu tahap
validasi oleh validator dimana aspek yang dinilai yaitu aspek fisik/keterampilan,
aspek bahan, aspek pemanfaatan dan aspek bahasa dan penilaian materi. Hasil
validasi para ahli digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi media dan
materi. Dalam hal ini penulis mengacu pada saran-saran serta petunjuk dari para
ahli.
Tabel 4.1 Nama Validator
Dari hasil penilaian validator diperoleh koreksi, kritik, dan saran yang akan
menjadi acuan dalam merevisi media yang telah dikembangkan. Adapun saran dan
masukan yang diberikan validator pada saat menganalisis modul adalah sabagai
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Revisi Media Berdasarkan Hasil Validasi Ahli
Hal yang di revisi Sebelum revisi Hasil revisi
Aspek Bahasa Tidak tercantum
aspek bahasa dan
materi dalam
penilaian
Tercantum aspek
bahasa dan materi
dalam penilaian
Kaidah Bahasa
Indonesia harus
diperbaiki
Penulisan kaidah
Bahasa Indonesia
belum sempurna
Penulisan kaidah
Bahasa Indonesia
sudah sempurna
No Nama Jabatan
1 Sundawati Tisnasari, M.Pd Dosen Fakultas Keguruan
36
Hasil validasi yang berupa saran dan kritikan dari validator selanjutnya
dijadikan acuan dalam merevisi media yang telah dikembangkan. Setelah merevisi
modul maka akan dihasilkan modul yang akan diuji cobakan di lapangan dengan
penyebaran terbatas di SD Negeri Bojonegara 3. Hasil penilaian para validator ahli
terhadap media dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penilain Validator Terhadap Media Yang Dikembangkan
No Aspek yang dinilai Hasil Penilaian
Penilaian
I
Penilaian
II
Rat
a-
rata
Aspek fisik/keterampilan
1 Desain modul 3 4 3,5
2 Kejelasan ilustrasi bentuk 3 4 3,5
3 Kemenarikan ilustrasi bentuk 3 4 3,5
4 Keterpaduan ilustrasi bentuk 3 4 3,5
5 Ketepatan ilustrasi bentuk dengan
materi
3 4 3,5
6 Kesederhanaan bentuk 3 4 3,5
7 Variasi gambar 3 4 3,5
8 Kesesuaian warna yang variatif 3 4 3,5
9 Media aman digunakan 3 4 3,5
10 Media tahan lama untuk dipakai 3 4 3,5
11 Penempatan unsur tata letak
konsisten berdasarkan pola
3 4 3,5
12 Kesesuaian gambar dengan materi 3 4 3,5
Aspek Bahan
37
1 Ketepatan pemilihan bahan 3 4 3,5
2 Bahan yang dipakai dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama
3 4 3,5
3
Kekuatan (tidak mudah patah, lepas,
berubah bentuk dan hancur) bila
digunakan
2 4 3
Aspek Pemanfaatan
1 Kemudahan penggunaan media 3 4 3,5
2 Kemudahan menyimpan media 3 4 3,5
3 Kemudahan pembuatan media 3 4 3,5
4 Kepraktisan media sehingga mudah
dibawa
3 4 3,5
5 Kesesuaian media pembelajaran
dengan perkembangan kognitif siswa
3 4 3,5
Aspek Bahasa dan Penilaian Materi
1 Penggunaan EYD yang tepat 3 4 3,5
2 Kelengkapan penulisan kata 3 4 3,5
3 Penggunaan kalimat yang efektif 3 4 3,5
Rata-rata 3,5
38
Adapun kategori validitas menurut Subana adalah sebagai:1
Tabel 4.4 Kriteria Tingkat Kevalidan Media Pembelajaran
Nilai Kriteria
3,5 ≤ V ≤ 4 Sangat valid
2,5 ≤ V < 3,5 Valid
1,2 ≤ V < 2,5 Cukup valid
0 ≤ V < 1,5 Tidak valid
Keterangan: V = nilai rata-rata kevalidan dari semua validator.
Berdasarkan tabel 4.3, hasil validasi modul yaitu nilai rata-rata kevalidan
media yang diberikan oleh validator media adalah 3,5 yang berada pada kategori
sangat valid, dari rata-rata hasil penilaian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis modul yang telah
dikembangkan oleh peneliti telah layak digunakan dan diujicobakan di lapangan
dengan skala terbatas.
2. Tahap Validasi Guru Bahasa Indonesia
Setelah melakukan validasi dosen ahli, tahap selanjutnya adalah validasi
produk oleh guru Bahasa Indonesia. Validasi produk ini dilakukan oleh Sabrodah,
1 Trianto. Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 86.
39
S.Pd selaku guru kelas dan guru bidang Bahasa Indonesia kelas III di SD Negeri
Bojonegara 3. Validasi produk oleh guru Bahasa Indonesia terdiri dari empat
aspek, yaitu aspek fisik/keterampilan, aspek bahan, aspek pemanfaatan dan aspek
bahasa dan penilaian materi. Validasi oleh guru bahasa Indonesia hanya dilakukan
satu kali tanpa ada revisi. Berikut ini disajikan hasil validasi guru Bahasa Indonesia
Tabel 4.5 Hasil Penilain Validasi Guru Bahasa Indonesia
No Aspek Penilaian Hasil Penilaian
Penilaian Rata-rata
Aspek fisik/keterampilan
1 Desain modul 4 4
2 Kejelasan ilustrasi bentuk 4 4
3 Kemenarikan ilustrasi bentuk 4 4
4 Keterpaduan ilustrasi bentuk 4 4
5 Ketepatan ilustrasi bentuk
dengan materi
4 4
6 Kesederhanaan bentuk 4 4
7 Variasi gambar 4 4
8 Kesesuaian warna yang variatif 4 4
9 Media aman digunakan 4 4
10 Media tahan lama untuk dipakai 4 4
11 Penempatan unsur tata letak
konsisten berdasarkan pola
4 4
12 Kesesuaian gambar dengan
materi
4 4
Aspek Bahan
1 Ketepatan pemilihan bahan 4 4
2 Bahan yang dipakai dapat 4 4
40
digunakan dalam jangka waktu
yang lama
3
Kekuatan (tidak mudah patah,
lepas, berubah bentuk dan
hancur) bila digunakan
4 4
Aspek Pemanfaatan
1 Kemudahan penggunaan media 4 4
2 Kemudahan menyimpan media 4 4
3 Kemudahan pembuatan media 4 4
4 Kepraktisan media sehingga
mudah dibawa
4 4
5 Kesesuaian media pembelajaran
dengan perkembangan kognitif
siswa
4 4
Aspek Bahasa dan Penilaian Materi
1 Penggunaan EYD yang tepat 4 4
2 Kelengkapan penulisan kata 4 4
3 Penggunaan kalimat yang efektif 4 4
4 Kesesuaian media pembelajaran
dengan Kompetensi dasar
4 4
5 Kesesuaian media pembelajaran
dengan tujuan pembelajaran
4 4
6 Media pembelajaran dapat
mendorong aktivitas dan
kreativitas belajar siswa
4 4
7 Media pembelajaran dapat
memperjelas materi lingkungan
4 4
8 Kejelasan materi dengan
menggunakan media modul
4 4
9 Penggunaan media modul dapat
memudahkan memahami materi
4 4
10 Media modul mudah dipahami
siswa
4 4
11 Media modul mudah digunakan
guru
4 4
12 Media modul mudah digunakan
siswa
4 4
41
13 Pengaruh media terhadap proses
pembelajaran
4 4
14 Media Modul dapat
mengembangkan kemampuan
siswa dalam aspek kognitif,
4afektif dan psikomotorik
4 4
15 Media dapat menciptakan
suasana kelas yang efektif dan
efisien
4 4
16 Media modul dapat menciptakan
interaksi belajar siswa
4 4
17 Kesesuaian media dengan materi 4 4
Rata-rata 4
Berdasarkan tabel 4.5, hasil validasi modul oleh guru Bahasa Indonesia
yaitu nilai rata-rata kevalidan media yang diberikan oleh validator adalah 4 yang
berada pada kategori sangat valid, dari rata-rata hasil penilaian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis
modul yang telah dikembangkan oleh peneliti telah layak digunakan dan
diujicobakan di lapangan dengan skala terbatas.
3. Tahap Uji Coba Produk
Tahapan akhir dari penelitian pengembangan ini adalah uji coba siswa
secara terbatas terhadap produk media modul untuk siswa kelas III SD Negeri
Bojonegara 3. Uji coba ini sebatas tanggapan dan respon siswa selaku pengguna
media modul. Penilaian yang dilakukan siswa mencakup tiga aspek, yaitu, aspek
fisik tampilan, aspek penggunaan dan aspek pemanfaatan/tujuan. Uji coba produk
ini dilakukan di SD Negeri Bojonegara 3, siswa yang menjadi responden adalah
siswa kelas III yang berjumlah 37 siswa.
42
d. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Media pembelajaran yang dihasilkan pada akhir tahap pengembangan ini
yaitu hasil akhir berupa media pembelajaran modul, selanjutnya disebarkan kepada
guru yang ada di sekolah tetapi karena keterbatasan waktu dan materi, maka tahap
penyebaran ini terbatas hanya dilakukan saat uji coba media.
2. Keefektifan Modul Membaca Lancar Pokok Bahasan Lingkungan yang
Bernuansa Kontekstual
Ketika melakukan proses pembelajaran, tentunya peneliti memperhatikan
tingkat keefektifan produk modul yang digunakan dalam proses belajar mengajar,
dan untuk mengukur hal tersebut peneliti menggunakan angket responden siswa.
Berikut hasil uji coba terbatas siswa terhadap media modul dalam proses
pembelajaran Bahasa Indonesia materi Lingkungan untuk siswa SD kelas III.
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Produk oleh Siswa
(Angket Responden Siswa)
No
Pernyataan
Tanggapan
Presentase (%)
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Materi lingkungan mudah saya pahami 3 1 12 20
8,3
2,7
33,3
55,5
2
Penggunaan warna dalam modul terlihat menarik 0 0 8 28
0
0
22,2
77,7
3
Media modul terlihat serasu dengan materi lingkungan 2 2 1 37
5,5
5,5
2,7
86,1
4
Modul “Ayo Membaca” dapat membantu saya mudah untuk
43
membaca materi lingkungan
2
1
0
33
5,5
2,7
0
91,6
5
Pembelajaran dengan modul lebih menyenangkan 1 0 4 31
2,7
0
11,1
86,1
6
Media pembelajaran membuat saya lebih berperan dalam proses belajar 2 3 1 30
5,5
8,3
2,7
83,3
7
Saya senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelaran modul 2 1 3 30
5,5
2,7
8,3
83,3
8
Media modul membantu saya mengenal lingkungan secara detail
1
0
17
18
2,7
0
47,2
50
9
Cerita yang ditampilkan dapat memperjelas pemahaman saya 1 3 7 25
2,7
8,3
19,4
69,4
10
Tujuan pembelajaran dalam setiap pembelajaran disampaikan dengan jelas 1 1 7 27
2,7
2,7
19,4
75
Hasil Kesimpulan Tanggapan Siswa Melalui Angket
Setelah ditentukan criteria penjabaran data sebagaimana uraian diatas,
selanjutnya penulis menafsirkan data dengan responden 36 siswa sesuai dengan
hitungan yang dijelaskan dalam tabel 4.6.
Hasilnya dapat dijelaskan dalam tabel dan tabel-tabel selanjutnya sebagai
berikut:
44
Pernyataan 1, Materi lingkungan mudah saya pahami
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 3 8,3
2 26% - 50% Cukup 1 2,7
3 51% - 75% Baik 12 33,3
4 76% - 100% Sangat Baik 20 55,5
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 3 siswa
dengan persentase 8,3%, yang menjawab cukup 1 siswa dengan persentase 2,7%,
yang menjawab baik 12 siswa dengan persentase 33,3% dan yang menjawab sangat
baik 20 siswa dengan persentase 55,5%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan materi lingkungan mudah saya
pahami. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
Pernyataan 2, Penggunaan warna dalam modul terlihat menarik
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 0 0
2 26% - 50% Cukup 0 0
3 51% - 75% Baik 8 22,2
4 76% - 100% Sangat Baik 28 77,7
Jumlah 36 99,9
45
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 0 siswa
dengan persentase 0%, yang menjawab cukup 0 siswa dengan persentase 0%, yang
menjawab baik 8 siswa dengan persentase 22,2% dan yang menjawab sangat baik
28 siswa dengan persentase 77,7%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa para
siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Penggunaan warna dalam modul terlihat
menarik. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
Pernyataan 3, Media modul terlihat serasi dengan materi lingkungan
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 2 5,5
2 26% - 50% Cukup 2 5,5
3 51% - 75% Baik 1 2,7
4 76% - 100% Sangat Baik 31 86,1
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 2 siswa
dengan persentase 5,5%, yang menjawab cukup 2 siswa dengan persentase 5,5%,
yang menjawab baik 1 siswa dengan persentase 2,7% dan yang menjawab sangat
baik 31 siswa dengan persentase 86,1%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Media modul terlihat serasi dengan
materi lingkungan. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
46
Pernyataan 4, Modul “Ayo Membaca” dapat membantu saya mudah untuk
membaca materi lingkungan
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 2 5,5
2 26% - 50% Cukup 1 2,7
3 51% - 75% Baik 0 0
4 76% - 100% Sangat Baik 33 91,6
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 2 siswa
dengan persentase 5,5%, yang menjawab cukup 1 siswa dengan persentase 2,7%,
yang menjawab baik 0 siswa dengan persentase 0% dan yang menjawab sangat
baik 33 siswa dengan persentase 91,6%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Modul “Ayo Membaca” dapat
membantu saya mudah untuk membaca materi lingkungan. (item ini dalam kategori
Sangat Baik).
Pernyataan 5, Pembelajaran dengan modul lebih menyenangkan
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 1 2,7
2 26% - 50% Cukup 0 0
3 51% - 75% Baik 4 11,1
47
4 76% - 100% Sangat Baik 31 86,1
Jumlah 36 99,9
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 1 siswa
dengan persentase 2,7%, yang menjawab cukup 0 siswa dengan persentase 0%,
yang menjawab baik 4 siswa dengan persentase 11,1% dan yang menjawab sangat
baik 31 siswa dengan persentase 86,1%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Pembelajaran dengan modul lebih
menyenangkan. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
Pernyataan 6, Media pembelajaran membuat saya lebih berperan dalam proses
belajar
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 2 5,5
2 26% - 50% Cukup 3 8,3
3 51% - 75% Baik 1 2,7
4 76% - 100% Sangat Baik 30 83,3
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 2 siswa
dengan persentase 5,5%, yang menjawab cukup 3 siswa dengan persentase 8,3%,
yang menjawab baik 1 siswa dengan persentase 2,7% dan yang menjawab sangat
baik 30 siswa dengan persentase 83,3%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
48
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Media pembelajaran membuat saya
lebih berperan dalam proses belajar. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
Pernyataan 7, Saya senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
pembelaran modul
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 2 5,5
2 26% - 50% Cukup 1 2,7
3 51% - 75% Baik 3 8,3
4 76% - 100% Sangat Baik 30 83,3
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 2 siswa
dengan persentase 5,5%, yang menjawab cukup 1 siswa dengan persentase 2,7%,
yang menjawab baik 3 siswa dengan persentase 8,3% dan yang menjawab sangat
baik 30 siswa dengan persentase 83,3%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Saya senang mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan media pembelaran modul. (item ini dalam kategori Sangat
Baik).
Pernyataan 8, Media modul membantu saya mengenal lingkungan secara detail
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 1 2,7
2 26% - 50% Cukup 0 0
49
3 51% - 75% Baik 17 47,2
4 76% - 100% Sangat Baik 18 50
Jumlah 36 99,9
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 1 siswa
dengan persentase 2,7%, yang menjawab cukup 0 siswa dengan persentase 0%,
yang menjawab baik 17 siswa dengan persentase 47,2% dan yang menjawab sangat
baik 18 siswa dengan persentase 50%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Media modul membantu saya
mengenal lingkungan secara detail. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
Pernyataan 9, Cerita yang ditampilkan dapat memperjelas pemahaman saya
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 1 2,7
2 26% - 50% Cukup 3 8,3
3 51% - 75% Baik 7 19,4
4 76% - 100% Sangat Baik 25 69,4
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 1 siswa
dengan persentase 2,7%, yang menjawab cukup 3 siswa dengan persentase 8,3%,
yang menjawab baik 7 siswa dengan persentase 19,4% dan yang menjawab sangat
baik 25 siswa dengan persentase 69,4%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
50
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Cerita yang ditampilkan dapat
memperjelas pemahaman saya. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
Pernyataan 10, Tujuan pembelajaran dalam setiap pembelajaran disampaikan
dengan jelas
NO Alternatif Jawaban Frekuensi
Jawaban
Presentase
( %)
1 0% - 25% Kurang 1 2,7
2 26% - 50% Cukup 1 2,7
3 51% - 75% Baik 7 19,4
4 76% - 100% Sangat Baik 27 75
Jumlah 36 99,8
Dari hasil angket diketahui bahwa 36 siswa yang menjawab kurang 1 siswa
dengan persentase 2,7%, yang menjawab cukup 1 siswa dengan persentase 2,7%,
yang menjawab baik 7 siswa dengan persentase 19,4% dan yang menjawab sangat
baik 27 siswa dengan persentase 75%. Dari data tersebut diinterpretasikan bahwa
para siswa sangat baik/sangat setuju, dengan Cerita yang ditampilkan dapat
memperjelas pemahaman saya. (item ini dalam kategori Sangat Baik).
3. Kevalidan Modul Membaca Lancar Pokok Bahasan Lingkungan yang
Bernuansa Kontekstual untuk Siswa Kelas III SD Negeri Bojonegara 3
Setelah melalui tahap uji coba, untuk memperkuat kevalidan dari kualitas
media pembelajaran modul, maka perlu dilakukan uji tahap kevalidan di lapangan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan metode wawancara baik untuk
51
siswa ataupun guru. Adapun kesimpulan dari metode wawancara ini adalah sebagai
berikut:
a. Wawancara Guru
Kegiatan wawancara dilakukan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas III SD Negeri Bojonegara 3. Peneliti mendapatkan informasi mengenai
tanggapan guru terhadap media pembelajaran modul yang telah dikembangkan.
Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Tampilan desain dari media pembelajaran modul sudah bagus, karena terlihat
lebih menarik, serta memberikan nuansa hidup bagi pembaca dengan tambahan
desain warna.
2) Isi dari media pembelajaran modul telah mendukung dan sudah patut
digunakan dalam proses pembelajaran karena selain daripada materi yang
tercakup dalam bentuk ringkasan, terdapat pula gambar terkait dengan bahan
materi ajar.
3) Refleksi dan evaluasi yang terdapat pada modul bisa melatih siswa berfikir
kritis.
4) Media pembelajaran modul ini pula telah layak digunakan.
5) Peninjauan mengenai bahasa dan istilah dalam modul dapat dipahami.
6) Glosarium yang terdapat pada modul memudahkan siswa untuk menemukan
kata/istilah yang sulit.
52
7) Media pembelajaran modul tergolong sangat bagus karena ukurannya yang
praktis bisa dibawa kemana-mana dan dilengkapi dengan pewarnaan yang
menarik yang terpadukan dengan gambar-gambar.
8) Media pembelajaran modul dapat dikatakan bisa menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik, karena menimbulkan perasaan senang dan suka sehingga
proses pembelajaran bisa tercipta secara efektif.
b. Wawancara Siswa
Peneliti tidak hanya melakukan kegiatan wawancara dengan guru tetapi
juga memberikan lembar wawancara kepada siswa, hal ini diberikan kepada
beberapa siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
tanggapan siswa setelah menggunakan media pembelajaran modul yang telah
dikembangkan. Hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Cara mempelajari pembelajaran Bahasa Indonesia bila berada di rumah yakni
dengan membaca buku secara berulang-ulang untuk memahamai materi,
terlebih bila mempunyai PR (pekerjaan rumah). Bila belajar di sekolah dengan
memperhatikan guru menerangkan sambil membaca buku panduan dan
mengikuti skenario pembelajaran yang diterapakan, baik itu diskusi ataupun
presentasi.
2) Media pembelajaran yang biasa digunakan sebagai sumber belajar adalah buku
paket, leafleat, dan buku pegangan siswa.
3) Selama proses pembelajaran menggunakan modul terasa menarik, mudah di
pahami karena isinya singkat, dan tidak terlalu banyak materi.
53
4) Media pembelajaran modul praktis dibawa kemana saja karena bentuknya
yang kecil dan sederhana.
5) Sebelumnya media berupa modul belum pernah ada diterapkan disekolah.
6) Media pembelajaran modul dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa
dalam belajar, karena materi disertai dengan gambar yang menarik serta telah
tercakup dalam bentuk ringkasan dan tidak membingungkan.
7) Tampilan media pembelajaran modul ditinjau berdasarkan perbandingan
dengan media sebelumnya, bahwa modul memuat ringkasan materi yang jelas,
sehingga mudah dimengerti dan bentuknya tipis sehingga lebih praktis dibawa
kemana saja.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan pembahasan hasil penelitian terhadap media
pembelajaran yang telah dikembangkan. Media yang telah dikembangkan tersebut
berupa media pembelajaran modul, dimana media ini disusun berdasarkan pada
kebutuhan guru dan siswa di SD Negeri Bojonegara 3. Hasil penelitian yang akan
dibahas yaitu (1) Proses pengembangan media pembelajaran modul, (2)
Keefektifan media pembelajaran modul, (3) Kevalidan media pembelajaran modul
yang telah dikembangkan.
1. Proses Pengembangan Modul Membaca Lancar Pokok Bahasan
Lingkungan yang Bernuansa Kontekstual
Proses pengembangan media pembelajaran modul menggunakan model
pengembangan 4-D modifikasi Thiagarajan yaitu terdiri dari empat tahap berupa
54
pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan
penyebaran (dessiminate). Tahapan yang dilakukan tersebut dimulai dari analisis
awal-akhir yang bertujuan untuk mengetahui dan menetapkan masalah dasar yang
dihadapi dalam proses pembelajaran. Lalu melakukan analisis terhadap peserta
didik untuk mengetahui karakteristik peserta didik yang diperoleh melalui
observasi. Adapun analisis materi bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci serta
menyusun materi-materi utama yang akan dipelajari peserta didik, sehingga
pemilihan kriteria media dimaksudkan untuk mendesain atau merancang isi media
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi kurikulum pembelajaran.
Tahap rancangan awal berupa kegiatan pembuatan modul, untuk
merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
maka dilakukan analisis tujuan pembelajaran.
Langkah-langkah analisis kevalidan adalah menghitung rata-rata data
penilaian kualitas media dari dosen ahli (validator) dalam setiap aspek poin
pernyataannya. Setelah itu, menghitung skor rata-rata total penilaian, kemudian
dibandingkan dengan kriteria penilaian. Berdasarkan hasil pengamatan dari proses
validasi dan uraian teori di atas, maka media pembelajaran yang telah
dikembangkan menunjukkan nilai rata-rata 3,5 yang berada pada kategori valid (x
> 3,4), dan hasil validasi modul oleh guru Bahasa Indonesia yaitu nilai rata-rata
kevalidan media yang diberikan oleh validator materi adalah 4 yang berada pada
kategori sangat valid, dari rata-rata hasil penilaian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis modul yang telah
55
dikembangkan oleh peneliti telah layak digunakan dan diujicobakan di lapangan
dengan skala terbatas.
Semua aspek penilaian media berada pada kategori sangat valid maka
media pembelajaran yang telah dikembangkan dapat digunakan pada tahap
selanjutnya, yaitu uji coba pada pembelajaran di kelas, untuk kemudian diukur
keefektifanny
2. Keefektifan Modul Membaca Lancar Pokok Bahasan Lingkungan yang
Bernuansa Kontekstual
Ketika melakukan proses pembelajaran, tentunya peneliti memperhatikan
tingkat keefektifan produk modul yang digunakan dalam proses belajar mengajar,
dan untuk mengukur hal tersebut peneliti menggunakan angket responden siswa.
Pada tahap ini, diperoleh data keefektifan pembelajaran melalui lembar
angket responden siswa diisi oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Lembar diisi sesuai dengan kegiatan yang telah berlangsung pada saat kegiatan
pembelajaran dengan memberikan tanda ceklis terhadap kolom penilaian yang
telah tersedia. Hal ini harus dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung di
dalam kelas, yakni siswa mengamati aktivitas kegiatan guru mengajar dan aktivitas
kegiatan belajar siswa. Hasil kegiatan ini dapat dikatakan terlihat efektif karena
adanya perubahan sikap melalui tindakan siswa yang terlihat secara aktif
melakukan proses pembelajaran yang ditunjukkan dalam kegiatan tanya jawab
antar kelompok. Adapun data yang dihasilkan, akan dihitung nilai tanggapan dari
tiap aspek, dan setelah itu hasil dari rata-rata tersebut akan dijumlahkan secara
56
keseluruhan dan dibagi dengan jumlah siswa, sehingga pada data ini menghasilkan
jumlah yang tidak jauh berbeda pada setiap siswa yakni memperoleh jumlah skor
99,8% dan 99,9%.
Jika dicermati dengan seksama, siswa memberi skor hampir sama tinggi
begitu juga dengan nilai yang diberikan oleh dosen ahli media dan guru Bahasa
Indonesia. Dari sini dapat diketahui bahwa siswa sebagai pengguna modul
membaca lancar mampu membantu siswa dalam pemahaman ketika proses
pembelajaran berlangsung.
3. Tingkat Kevalidan Modul Membaca Lancar Pokok Bahasan Lingkungan
yang Bernuansa Kontekstual untuk Siswa Kelas III SD Negeri Bojonegara
3
Setelah melalui tahap uji coba, untuk memperkuat kevalidan dari kualitas
media pembelajaran modul, maka perlu dilakukan uji tahap kevalidan di lapangan
oleh guru dan siswa dengan metode wawancara, untuk memberikan penilaian
ditinjau dari beberapa aspek mengenai kualitas produk yang dikembangkan.
Kegiatan wawancara dilakukan usai pembelajaran selesai, peneliti
mewawancarai guru untuk mendapatkan data respon ataupun tanggapan mengenai
produk yang telah diujicobakan pada kelas III SD Negeri Bojonegara III. Peneliti
mencatat segala apa yang diungkapakan oleh guru terkait beberapa aspek
pertanyaan. Kemudian untuk mendapatkan data kegiatan siswa, peneliti
membagikan lembar wawancara kepada beberapa orang siswa untuk mengisi
57
lembar wawancara tersebut. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu sehingga
peneliti tidak sempat untuk mewawancarai beberapa siswa secara bergiliran.
Hasil data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara berdasarkan dari
pemaparan sebelumnya, yakni data wawancara guru dan siswa dapat disimpulkan
mendapat respon dan tanggapan yang rata-rata positif. Berdasarkan hal tersebut
maka pengambilan data yang dilakukan melalui kegiatan ini dapat dikatakan sangat
valid.