BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf ·...

70
50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kepolisian Resor Kulon Progo 1. Gambaran Umum Kepolisian Resor Kulon Progo Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo merupakan Institusi Polri yang mempunyai tugas pokok polri sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat serta penegakkan hukum untuk memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah hukum Polres Kulon Progo. Wilayah hukum Polres Kulon Progo terletak di Kabupaten Kulon Progo, sebuah Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam melaksanakan tugas Polres Kulon Progo selalu bekerja sama dengan Instansi samping dan masyarakat yang diharapkan akan dapat membantu keberhasilan Polri yang maksimal. Keberhasilan Polres Kulon Progo pada khususnya dan Polri pada umumnya akan membawa dampak positif terhadap masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi kinerja Polres Kulon Progo/Polri untuk lebih baik kedepannya. Polres Kulon Progo terletak di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. a. Visi Kepolisian Resor Kulon Progo Visi dari Polres Kulon Progo adalah sebagai berikut, Polres Kulon Progo dan jajaran bertekad untuk mewujudkan Polri yang profesional dan bermoral sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf ·...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kepolisian Resor Kulon Progo

1. Gambaran Umum Kepolisian Resor Kulon Progo

Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo merupakan Institusi Polri

yang mempunyai tugas pokok polri sebagai pemelihara keamanan,

ketertiban masyarakat serta penegakkan hukum untuk memberi

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah

hukum Polres Kulon Progo. Wilayah hukum Polres Kulon Progo terletak

di Kabupaten Kulon Progo, sebuah Kabupaten di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dalam melaksanakan tugas Polres Kulon Progo selalu

bekerja sama dengan Instansi samping dan masyarakat yang diharapkan

akan dapat membantu keberhasilan Polri yang maksimal. Keberhasilan

Polres Kulon Progo pada khususnya dan Polri pada umumnya akan

membawa dampak positif terhadap masyarakat, sehingga dapat

mempengaruhi kinerja Polres Kulon Progo/Polri untuk lebih baik

kedepannya. Polres Kulon Progo terletak di Jalan Wates-Yogya KM 02,

Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.

a. Visi Kepolisian Resor Kulon Progo

Visi dari Polres Kulon Progo adalah sebagai berikut, Polres

Kulon Progo dan jajaran bertekad untuk mewujudkan Polri yang

profesional dan bermoral sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan

masyarakat yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

51

dalam Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat

(harkamtibmas) di wilayah hukum Polres Kulon Progo.

b. Misi Kepolisian Resor Kulon Progo

Misi Polres Kulon Progo adalah sebagai berikut, berdasarkan

pernyataan visi yang diinginkan sebagai tersebut di atas selanjutnya

misi Polres Kulon Progo adalah:

1) Memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman secara

mudah dan responsif;

2) Harkamtibmas sepanjang waktu dan memberdayakan masyarakat;

3) Harkamtibcarlantas guna menjamin keselamatan arus orang dan

barang;

4) Penegakan hukum secara profesional, proporsional, transparan

dan akuntabel;

5) Pengelolaan SDM yang ada secara profesional, transparan dan

modern;

6) Mengembangkan Polmas berbasis masyarakat patuh hukum.

2. Organisasi dan Tata Kerja Polres Kulon Progo

a. Struktur Organisasi Kepolisian Resor Kulon Progo

Polres sebagai alat penegak hukum bertugas untuk

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat yang berada di

wilayah hukumnya. Gangguan kamtibmas seringkali terjadi terutama

dalam berlalu lintas, seperti pelanggaran dan kejahatan di jalan.

Selanjutnya sebagai sebuah institusi, diperlukan adanya struktur

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

52

organisasi untuk memperlancar tugas dan wewenang dari masing-

masing bagian dalam Polres Kulon Progo, sehingga tidak terjadi

tumpang tindih ataupun kekacauan dalam menjalankan tugas pada

institusi tersebut. Berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol.:

Kep/366/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010 maka struktur organisasi

internal Polres Kulon Progo adalah sebagai berikut:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

53

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

54

Struktur organisasi Polres Kulon Progo terdiri dari unsur

pimpinan, unsur pengawas dan pembantu pimpinan, unsur pelaksana

tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas

kewilayahan. Masing-masing bagian yang ada dalam unsur-unsur

tersebut memiliki tugas yang berbeda sesuai dengan bagiannya.

Pembagian tugas tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Unsur Pimpinan

a) Kepala Kepolisian Resor

Kepala Kepolisian Resor yang selanjutnya disingkat

Kapolres adalah pimpinan Polres yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Kepolisian Daerah

(Kapolda). Kapolres bertugas memimpin, membina,

mengawasi dan mengendalikan satuan-satuan organisasi di

lingkungan Polres dan unsur pelaksana kewilayahan dalam

jajarannya, serta memberikan saran pertimbangan dan

melaksanakan tugas lain sesuai perintah Kapolda.

b) Wakil Kepala Kepolisian Resor

Wakil Kepala Kepolisian Resor yang selanjutnya

disingkat Wakapolres adalah pembantu utama Kapolres yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres.

Wakapolres bertugas membantu Kapolres dalam melaksanakan

tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan, mengkoordinir

pelaksanaan tugas-tugas seluruh satuan organisasi Polres, dan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

55

dalam batas kewenangannya memimpin Polres dalam hal

Kapolres berhalangan serta melaksanakan tugas lain sesuai

perintah Kapolres.

2) Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan

a) Bagian Operasi

Bagian Operasi yang selanjutya disingkat Bag Ops

bertugas merencanakan, mengendalikan dan

menyelenggarakan administrasi kepolisian, termasuk latihan

pra operasi, melaksanakan koordinasi baik dalam rangka

keterpaduan fungsi maupun dengan instansi dan lembaga

terkait dalam rangka pelaksanaan pengamanan kegiatan

masyarakat, serta melaksanakan fungsi hubungan masyarakat

termasuk Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Bag Ops

dipimpin oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops), yang

bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres. Kabag Ops

dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Subbagian Pembinaan Operasi (Kasubbagbinops);

(2) Kepala Subbagian Pengendalian Operasi (Kasubbagdalops);

(3) Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat

(Kasubbaghumas).

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

56

b) Bagian Perencanaan

Bagian Perencanaan yang selanjutnya disingkat Bag

Ren bertugas menyusun rencana kerja dan anggaran,

pengendalian program dan anggaran serta analisa dan evaluasi

atas pelaksanaannya, termasuk rencana program

pengembangan satuan kewilayahan. Bag Ren dipimpin oleh

Kepala Bagian Perencanaan (Kabag Ren) yang bertanggung

jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-

hari di bawah kendali Wakapolres. Kabag Ren dalam

melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Subbagian Program dan Anggaran

(Kasubbagprograr);

(2) Kepala Subbagian Pengendalian Anggaran

(Kasubbagdalgar).

c) Bagian Sumber Daya

Bagian Sumber Daya yang selanjutnya disingkat Bag

Sumda bertugas menyelenggarakan pembinaan dan

administrasi personel, pelatihan fungsi dan pelayanan

kesehatan, pembinaan dan administrasi logistik serta pelayanan

bantuan dan penerapan hukum. Bag Sumda dipimpin oleh

Kepala Bagian Sumber Daya (Kabag Sumda), yang

bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

57

tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres. Kabag Sumda

dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Subbagian Personel (Kasubbagpers);

(2) Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana (Kasubbagsarpras);

(3) Kepala Subbagian Hukum (Kasubbagkum).

d) Seksi Pengawasan

Seksi Pengawasan yang selanjutnya disingkat Siwas

bertugas menyelenggarakan monitoring dan pengawasan

umum baik secara rutin maupun insidentil terhadap

pelaksanaan kebijakan pimpinan oleh semua unit kerja

khususnya dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan

pencapaian rencana kerja, termasuk bidang material, fasilitas

dan jasa serta memberikan saran tindak terhadap

penyimpangan yang ditemukan. Siwas dipimpin oleh Kepala

Seksi Pengawasan (Kasiwas), yang bertanggung jawab kepada

Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah

kendali Wakapolres. Kasiwas dalam melaksanakan tugas

kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Subseksi Bidang Operasional (Kasubsibidops);

(2) Kepala Subseksi Bidang Pembinaan (Kasubsibidbin).

e) Seksi Profesi dan Pengamanan

Seksi Profesi dan Pengamanan yang selanjutnya

disingkat Sipropam bertugas menyelenggarakan pelayanan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

58

pengaduan masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan

tindakan anggota Polri, pembinaan disiplin dan tata tertib,

termasuk pengamanan internal, dalam rangka penegakan

disiplin dan pemuliaan profesi. Sipropam dipimpin oleh

Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasipropam), yang

bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres. Kasipropam

dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Unit Proves (Kanitprovos);

(2) Kepala Unit Pengamanan Internal (Kanitpaminal).

f) Seksi Keuangan

Seksi Keuangan yang selanjutnya disingkat Sikeu

bertugas menyelenggarakan pelayanan fungsi keuangan yang

meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan dan

akuntansi, pelaporan serta pertanggungjawaban keuangan.

Sikeu dipimpin oleh Kepala Seksi Keuangan (Kasikeu), yang

bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres. Kasikeu dalam

melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Subseksi Administrasi (Kasubsimin);

(2) Kepala Subseksi Gaji (Kasubsigaji);

(3) Kepafa Subseksi Akuntansi dan Verifikasi (Kasubsiakun);

(4) Kepala Subseksi Data (Kasubsidata).

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

59

g) Seksi Umum

Seksi Umum yang selanjutnya disingkat Sium bertugas

menyelenggarakan terjaminnya pelayanan administrasi dan

kelancaran tugas-tugas pimpinan yang mencakup fungsi

kesekretariatan, kearsipan, dan administrasi umum lainnya

serta pelayanan markas di lingkungan Polres. Sium dipimpin

oleh Kepala Seksi Umum (Kasium), yang bertanggung jawab

kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di

bawah kendali Wakapolres. Kasium dalam melaksanakan

tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Subseksi Administrasi dan Ketatausahaan

(Kasubsimintu);

(2) Kepala Subseksi Pelayanan Markas (Kasubsiyanma).

3) Unsur Pelaksana Tugas Pokok

a) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu

Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya

disingkat SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian

kepada masyarakat dalam bentuk penerimaan dan penanganan

pertama laporan/pengaduan, pelayanan bantuan/pertolongan

kepolisian, bersama fungsi terkait mendatangi Tempat

Kejadian Perkara (TKP) untuk melaksanakan kegiatan

pengamanan dan olah TKP sesuai ketentuan hukum dan

peraturan yang berlaku. SPKT terdiri dari tiga unit dan disusun

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

60

berdasarkan pembagian waktu (ploeg). Masing-masing Unit

SPKT dipimpin oleh Kepala SPKT, yang bertanggung jawab

kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di

bawah kendali Wakapolres.

b) Satuan Intelijen Keamanan

Satuan Intelijen Keamanan yang selanjutnya disingkat

Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi

Intelijen bidang keamanan, termasuk perkiraan intelijen,

persandian, pemberian pelayanan dalam bentuk surat

izin/keterangan yang menyangkut orang asing, senjata api dan

bahan peledak, kegiatan sosial politik masyarakat dan Surat

Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) kepada masyarakat

serta melakukan pengamanan, pengawasan terhadap

pelaksanaannya. Sat Intelkam dipimpin oleh Kepala Satuan

Intelijen Keamanan (Kasat Intelkam), yang bertanggung jawab

kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di

bawah kendali Wakapolres. Kasat Intelkam dalam

melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinops);

(2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(3) Kepala Unit yang terdiri dari paling banyak tujuh unit.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

61

c) Satuan Reserse Kriminal

Satuan Reserse Kriminal yang selanjutnya disingkat Sat

Reskrim bertugas menyelenggarakan/membina fungsi

penyelidikan dan penyidikan tindak pidana secara transparan

dan akuntabel dengan penerapan SP2HP (Surat Pemberitahuan

Perkembangan Hasil Penyidikan), memberikan pelayanan dan

perlindungan khusus terhadap korban dan pelaku anak dan

wanita, menyelenggarakan fungsi identifikasi baik untuk

kepentingan penyidikan maupun pelayanan umum,

menyelenggarakan pembinaan, koordinasi dan pengawasan

Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) baik di bidang

operasional maupun administrasi penyidikan sesuai ketentuan

hukum dan perundang-undangan. Sat Reskrim dipimpin oleh

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim), yang

bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres. Kasat Reskrim

dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinops);

(2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(3) Kepala Urusan Identifikasi (Kaurident);

(4) Kepala Unit yang terdiri dari paling banyak enam unit.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

62

d) Satuan Narkoba

Satuan Narkoba yang selanjutnya disingkat Sat

Narkoba bertugas menyelenggarakan/membina fungsi

penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba, serta

koordinasi dalam rangka pembinaan, pencegahan, rehabilitasi

korban dan penyalahgunaan narkoba. Sat Narkoba dipimpin

oleh Kepala Satuan Narkoba (Kasat Narkoba), yang

bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan

tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres. Kasat Narkoba

dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinops);

(2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(3) Kepala Unit yang terdiri dari paling banyak tiga unit.

e) Satuan Pembinaan Masyarakat

Satuan Pembinaan Mayarakat yang selanjutnya

disingkat Sat Binmas bertugas menyelenggarakan pembinaan

masyarakat yang meliputi pembinaan teknis perpolisian

masyarakat (Polmas) dan kerja sama dengan instansi

pemerintah/lembaga/organisasi masyarakat, pembinaan

bentuk-bentuk pengamanan swakarsa serta pembinaan

keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka

memberdayakan upaya pencegahan masyarakat terhadap

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

63

kejahatan serta meningkatkan hubungan sinergitas Polri-

masyarakat. Sat Binmas dipimpin oleh Kepala Satuan

Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas), yang bertanggung

jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-

hari di bawah kendali Waka Polres. Kasat Binmas dalam

melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinops);

(2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(3) Kepala Unit Pembinaan Perpolisian Masyarakat

(Kanitbinpolmas);

(4) Kepala Unit Pembinaan Ketertiban Masyarakat

(Kanitbintibmas);

(5) Kepala Unit Pembinaan Keamanan Swakarsa

(Kanitbinkamsa).

f) Satuan Samapta Bhayangkara

Satuan Samapta Bhayangkara yang selanjutnya

disingkat Sat Sabhara bertugas menyelenggarakan dan

membina fungsi Samapta Bhayangkara yang mencakup tugas

polisi umum, yang meliputi pengaturan, penjagaan,

pengawalan, patroli, termasuk pengamanan kegiatan

masyarakat dan obyek vital, pengambilan tindakan pertama di

tempat kejadian perkara (TPTKP), penanganan tindak pidana

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

64

ringan, pengendalian massa, dalam rangka pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat. Sat Sabhara dipimpin

oleh Kepala Satuan Samapta Bhayangkara (Kasat Sabhara),

yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.

Kasat Sabhara dalam melaksanakan tugas kewajibannya

dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinops);

(2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(3) Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli

(Kanitturjawali);

(4) Kepala Unit Pengamanan Objek Vital (Kanitpamobvit);

(5) Kepala Unit Pengendalian Massa (Kanitdalmas).

g) Satuan Lalu Lintas

Satuan Lalu Lintas yang selanjutnya disingkat Sat

Lantas adalah unsur pelaksana tugas pokok polres yang berada

di bawah Kapolres. Sat Lantas bertugas menyelenggarakan dan

membina fungsi lalu lintas kepolisian, yang meliputi

penjagaan, pengaturan, pengawalan, patroli, pendidikan

masyarakat dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan identifikasi

pengemudi/kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalu

lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas, guna

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

65

memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran

lalu lintas. Sat Lantas dipimpin oleh Kepala Satuan Lalu Lintas

(Kasat Lantas), yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali

Wakapolres. Kasat Lantas dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinops);

(2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(3) Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli

(Kanitturjawali);

(4) Kepala Unit Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa

(Kanitdikyasa);

(5) Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanitregident);

(6) Kepala Unit Kecelakaan (Kanitlaka).

h) Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti

Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti yang

selanjutnya disingkat Sat Tahti bertugas menyelenggarakan

pelayanan perawatan dan kesehatan tahanan, termasuk

pembinaan jasmani dan rohani, serta menerima, menyimpan

dan memelihara barang bukti, yang didukung dengan

penyelenggaraan administrasi umum yang terkait sesuai bidang

tugasnya. Sat Tahti dipimpin oleh Kepala Satuan Perawatan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

66

Tahanan dan Barang Bukti (Kasat Tahti), yang bertanggung

jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-

hari di bawah kendali Wakapolres. Kasat Tahti dalam

melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh:

(1) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan

(Kaurmintu);

(2) Kepala Unit Perawatan Tahanan (Kanitwattah);

(3) Kepala Unit Barang Bukti (Kanitbarbuk).

4) Unsur Pendukung

Seksi Teknologi Informasi Polri

Seksi Teknologi Informasi Polri yang selanjutnya

disingkat Sitipol bertugas menyelenggarakan pelayanan teknologi

komunikasi dan teknologi informasi, meliputi kegiatan

komunikasi kepolisian, pengumpulan dan pengolahan serta

penyajian data, termasuk informasi kriminal dan pelayanan

multimedia. Sitipol dipimpin oleh Kepala Seksi Teknologi

Informasi Polri (Kasitipol), yang bertanggung jawab kepada

Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah

kendali Wakapolres. Kasitipol dalam melaksanakan tugas

kewajibannya dibantu oleh:

a) Kepala Subseksi Teknologi dan Komunikasi (Kasubsitekkom);

b) Kepala Subseksi Teknologi dan Informatika (Kasubsitekinfo).

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

67

5) Unsur Pelaksana Tugas Kewilayahan

Kepolisian Sektor

Kepolisian Sektor yang selanjutnya disingkat Polsek

bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan

hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan

kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam wilayah

hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan serta kebijakan

yang berlaku dalam organisasi Polri. Polsek dipimpin oleh Kepala

Kepolisian Sektor (Kapolsek) yang bertanggung jawab kepada

Kapolres.

Berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas, unsur-unsur dalam

Polres Kulon Progo yang bertugas dalam menanggulanginya yakni

hampir seluruh personil Polres Kulon Progo terlibat, tetapi yang

memiliki tugas pokok dalam hal ini adalah Satuan Polisi Lalu Lintas

(Sat Lantas). Hal tersebut sesuai dengan pembagian tugas seperti

yang tercantum dalam struktur organisasi Polres Kulon Progo, yakni

Sat Lantas bagian dari unsur pelaksana tugas pokok.

b. Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resor Kulon Progo

Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Kulon Progo atau yang

selanjutnya disebut dengan Sat Lantas merupakan pelaksana tugas

pokok polres yang berada di bawah Kapolres. Sat Lantas bertugas

menyelenggarakan dan membina fungsi lalu lintas kepolisian, yang

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

68

meliputi pengaturan, pengawalan, patroli, pendidikan masyarakat

dan rekayasa lalu lintas dan identifikasi pengemudi/kendaraan

bermotor, penyisikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di

bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan, keselamatan,

ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Sat Lantas dipimpin oleh

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas), yang bertanggung jawab

kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah

kendali Wakapolres. Kasat Lantas memiliki beberapa tugas, antara

lain:

1) Menyelenggarakan/membina fungsi lalu lintas yang meliputi

turjawali, pendidikan masyarakat bidang lantas, rekayasa lantas,

registrasi dan identifikasi ranmor/pengemudi, penyidikan laka

lantas dan penegakan hukum bidang lantas guna tercipta

kamseltibcar lantas.

2) Menyelenggarakan pembinaan partisipasi masyarakat melalui

kerjasama lintas sektoral, dikmaslantas dan pengkajian masalah di

bidang lalu lintas.

3) Melaksanakan operasi kepolisian di bidang lalu lintas dalam

rangka penegakan hukum dan keamanan, keselematan, ketertiban,

kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

4) Menyelenggarakan pelayanan administrasi registrasi dan

identifikasi ranmor serta pengemudi.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

69

5) Melaksanakan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran

serta penanganan laka lantas dalam rangka penegakan hukum

serta menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya.

6) Menyelenggarakan pengamanan dan penyelamatan masyarakat

pengguna jalan raya.

7) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kapolres

dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali

Wakapolres.

Kasat Lantas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

dibantu oleh:

1) Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaurbinopsnal) yang

memiliki tugas antara lain:

a) Melaksanakan pembinaan dan operasional lalu lintas Polres

dan Polsek jajaran;

b) Melaksanakan kerjasama lintas sektoral;

c) Melaksanakan pengkajian masalah di bidang lalu lintas;

d) Melaksanakan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalama

rangka penegakan hukum dan kamseltibcarlantas;

e) Menyelenggarakan perawatan dan pemeliharaan peralatan

kendaraan dinas lantas;

f) Dalam pelaksanaan tugasnya Kaurbinopsnat bertanggung

jawab kepada Kasat Lantas.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

70

2) Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan (Kaurmintu),

yang memiliki tugas antara lain:

a) Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan ketatusahaan.

b) Membuat program kegiatan dan menghimpun hasilnya dari

masing-masing unit sat lantas.

c) Membantu tugas-tugas yang dibebankan dari Kaurbinopsnal

maupun Kasat lantas.

3) Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli

(Kanitturjawali), yang memiliki tugas:

a) Menyelenggarakan dan melaksanakan pelayanan kepada

masyarakat bidang pengaturan, penjagaan, pengawalan dan

patroli;

b) Menyiapkan sarana dan prasarana berkaitan dengan

pelaksanaan operasional lantas.

c) Melaksanakan kegiatan operasional lantas dalam pengaturan,

penjagaan, pengawalan dan patroli untuk tercipanya

kamseltibcar lantas.

d) Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Kasat lantas.

4) Kepala Unit Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa

(Kanitdikyasa), dengan tugas antara lain:

a) Melaksanakan kegiatan pembinaan partisipasi masyarakat

meliputi pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bidang lalu

lintas serta pembinaan PKS di sekolah-sekolah.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

71

b) Melaksanakan pengkajian segala permasalahan bidang

rekayasa lantas untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan

instansi terkait.

c) Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Kasat lantas.

5) Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanitregident), dengan

tugas antara lain:

a) Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan identifikasi

kendaraan bermotor serta pengemudi.

b) Mengawasi, mengarahkan, menganalisa dan evaluasi hasil

kegiatan registrasi dan identifikasi ranmor serta pengemudi.

c) Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Kasat lantas.

6) Kepala Unit Kecelakaan (Kanitlaka), dengan tugas antara lain:

a) Menyelenggarakan pelayanan dan penyidikan bidang laka

lantas dalam rangka penegakan hukum.

b) Mengawasi, mengarahkan, menganalisa dan evaluasi hasil

kegiatan penanganan laka lantas.

c) Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Kasat lantas.

Berdasarkan Surat Perintah tugas Nomor:

Springas/10/IV/2014 dapat dilihat daftar personel Sat Lantas Polres

Kulon Progo yang melaksanakan giat razia kendaraan bermotor,

antara lain:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

72

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

73

Dalam menjalankan tugas untuk menanggulangi pelanggaran

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Satlantas melakukan

beberapa tindakan yaitu tindakan preemtif, tindakan preventif dan

tindakan represif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam

penjelasan sebagai berikut:

1) Tindakan preemtif merupakan suatu tindakan mencegah,

mengeleminir kemungkinan-kemungkinan untuk terjadinya suatu

kejahatan atau melalui program penyuluhan, yakni dengan

menanamkan nilai-nilai atau norma-norma yang baik,

menyisipkan pesan-pesan antisipasi terhadap suatu kejahatan atau

pelanggaran.

2) Tindakan preventif yaitu tindakan yang berupa pencegahan

sebelum terjadi kejahatan atau pelanggaran.

3) Tindakan represif yaitu tindakan yang dilakukan sesudah

kejahatan atau pelanggaran terjadi dengan penegakkan hukum

serta penjatuhan hukuman terhadap kejahatan yang telah

dilakukan.

B. Upaya Polisi dalam Menanggulangi Pelanggaran Undang-undang Nomor

22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan oleh Siswa di

Kulon Progo

Polisi telah bekerja keras untuk menjaga ketertiban dan keamanan

dalam masyarakat, termasuk ketertiban dalam berlalu lintas. Mengingat lalu

lintas merupakan akses mobilitas utama masyarakat dalam menjalankan

segala aktivitasnya. Melihat dari banyaknya siswa SMP dan siswa SMA yang

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

74

mampu mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya, apalagi beberapa

diantaranya melanggar Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya disebut dengan Undang-undang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan membuat polisi dalam hal ini Sat Lantas

melakukan berbagai tindakan sebagai upaya untuk mengurangi pelanggaran.

Sat Lantas Polres Kulon Progo melakukan ketiga tindakan yang telah

disebutkan di atas dengan beberapa program yang telah dilaksanakan. Upaya

untuk menanggulangi pelanggaran yang telah dilaksanakan oleh Sat Lantas

Polres Kulon Progo adalah melalui 3 tindakan sebagai berikut.

1. Tindakan Preemtif

Seperti yang telah disebutkan di atas tindakan preemtif

merupakan suatu tindakan mencegah, mengeleminir kemungkinan-

kemungkinan untuk terjadinya suatu kejahatan melalui program

penyuluhan, yakni dengan menanamkan nilai-nilai atau norma-norma

yang baik, menyisipkan pesan-pesan antisipasi terhadap suatu kejahatan

atau pelanggaran. Upaya yang dilakukan oleh Sat Lantas Polres Kulon

Progo untuk menanggulangi pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan oleh siswa SMA dan siswa SMP yang termasuk

dalam tindakan preemtif ini antara lain adalah sebagai berikut.

a. Sosialisasi Peraturan Lalu Lintas di Lingkungan Dinas Pendidikan

Kulon Progo

Program ini dilaksanakan oleh Polres Kulon Progo dalam hal

ini adalah Sat Lantas Polres Kulon Progo bagian Unit Pendidikan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

75

Masyarakat dan Rekayasa (Unit Dikyasa) yang bekerja sama dengan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Bahkan antara Polres

Kulon Progo dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo telah

membuat perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan program

sosialisasi peraturan lalu lintas di sekolah-sekolah lingkungan Dinas

Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Salah satu ruang lingkup

kerjasama yang telah disepakati dalam perjanjian antara Polres

Kulon Progo dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo yaitu:

1) Melakukan sosialisasi peraturan lalu lintas di lingkungan Dinas

Pendidikan Kabupaten Kulon Progo;

2) Mencegah pelanggaran lalu lintas dari lingkungan Dinas

Pendidikan Kabupaten Kulon Progo;

3) Menurunkan angka kecelakaan lalu lintas;

4) Meningkatkan disiplin berlalu lintas;

5) Mewujudkan program Polisi Sahabat Anak, Patroli Keamanan

Sekolah, Masa Orientasi Sekolah, dan kegiatan lain yang terkait.

Adanya kerja sama tersebut diikuti dengan penyerahan buku-

buku mengenai model pengintegrasian pendidikan keselamatan

berlalu lintas melalui kegiatan pembinaan pendidikan

kewarganegaraan dan kepribadian untuk satuan pendidikan tingkat

Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menegah

Atas / Madrasah Aliyah (SMA/MA). Kemudian buku-buku tersebut

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

76

dibagikan kepada guru SMP dan guru SMA di Kulon Progo agar

dapat dijadikan sebagai panduan dalam mengintegrasikan materi lalu

lintas ke dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Melalui guru PKn

yang mampu mengintegrasikan etika dan budaya berlalu lintas pada

pelajaran tersebut, diharapkan akan dapat mewujudkan keamanan,

keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas mengingat

pelanggaran lalu lintas cenderung didominasi oleh usia sekolah.

b. Program Polisi Sahabat Anak

Program Polisi Sahabat anak merupakan sebuah program dari

Polri yang dilaksanakan oleh Satuan Unit Dikyasa. Program ini

ditujukan untuk memberikan proses pembelajaran terhadap

keberadaan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai sahabat

anak. Polisi perlu dikenal sejak dini oleh anak. Polisi adalah aparat

negara yang setiap saat selalu siap membantu ketertiban masyarakat.

Ketertiban sangat diperlukan dalam kehidupan negara untuk

mewujudkan masyarakat yang damai dan tenteram. Ketertiban

sebenarnya bukan saja menjadi tanggung jawab kepolisian. Namun

yang lebih penting adalah tumbuh menjadi kesadaran bersama

sebagai warga negara. Untuk memahami tertib hidup bermasyarakat,

maka sebaiknya sejak dini anak sudah dikenalkan dengan berbagai

tata tertib berlalu lintas sampai pada tata tertib kehidupan

bermasyarakat yang lebih luas.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

77

Program Polisi Sahabat Anak ini tidak hanya

diimplementasikan kepada anak-anak TK di wilayah Kulon Progo,

namun juga kepada siswa SD, siswa SMP, dan juga siswa SMA.

Kepada siswa SMP dan siswa SMA selain belajar tata tertib lalu

lintas, kepada peserta didik tersebut diajak untuk melakukan

kegiatan bersama seperti Pramuka Saka Bayangkara. Selain itu Polisi

juga melakukan dialog-dialog untuk membahas berbagai

permasalahan terkini bagi dunia remaja. Mulai dari narkoba,

kenakalan remaja sampai pada masalah kriminal.

Baik anak-anak, siswa SMP, maupun siswa SMA dapat

belajar tentang tanda-tanda lalu lintas di kantor kepolisian setempat.

Kepada siswa tersebut dikenalkan ruang pengurusan SIM, ruang

STNK, ruang pengurusan Kecelakaan lalu Lintas juga dikenalkan

Ruang KDRT dan Anak (Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan

Anak). Program ini juga diimplementasikan oleh Polres Kulon

Progo. Salah satunya dengan melakukan program-program

pengembangan pengetahuan lalu lintas di sekolah-sekolah wilayah

Kulon Progo. Tujuan dari adanya pengembangan pengetahuan ini

adalah penumbuhan kesadaran berlalu lintas anak sejak dini.

2. Tindakan Preventif

Tindakan preventif merupakan tindakan yang berupa pencegahan

sebelum terjadinya kejahatan atau pelanggaran. Sat Lantas Polres Kulon

Progo telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam tindakan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

78

pencegahan/preventif ini. Terutama berkaitan dengan upaya dalam

menanggulangi pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yang dilakukan oleh siswa SMP dan siswa SMA di Kabupaten

Kulon Progo.

Dalam hal ini Polres Kulon Progo melaksanakan tugas

pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli atau selanjutnya disebut

dengan turjawali. Oleh karena itu, Sat Lantas Polres Kulon Progo yang

banyak terlibat tindakan preventif dalam upaya menanggulangi

pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Unit

Turjawali Sat Lantas Polres Kulon Progo.

Beberapa program yang telah dilakukan oleh Sat Lantas Polres

Kulon Progo yang termasuk tindakan preventif adalah sebagai berikut :

a. Kerjasama dengan Pihak Sekolah

Polres Kulon Progo melakukan kerjasama dengan sebagian

sekolah di wilayah Kulon Progo. Polres meminta pihak sekolah

melarang siswa SMP dan siswa SMA yang belum memiliki SIM

mengemudikan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi ke

sekolah. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan sekolah dapat

mengurangi penggunaan kendaraan bermotor bagi siswa SMP dan

siswa SMA di bawah umur 17 tahun karena hal ini jelas melanggar

Pasal 77 ayat (1) Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Selain itu, siswa SMP dan siswa SMA di bawah 17 tahun masih

cenderung labil sehingga perlu penumbuhan kesadaran berlalu lintas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

79

terhadap para siswa. Salah satu contoh adalah pemberian materi

berlalu lintas yang baik dan sopan santun di jalan melalui simulasi

oleh petugas SIM Polres Kulon Progo kepada pelajar SMK Ma’arif 3

Wates pada tahun 2013.

Gambar 1. Simulasi berlalu lintas berlalu lintas yang baik dan sopan

santun di jalan oleh Petugas SIM Polres Kulon Progo.

Sumber : Dokumentasi Polres Kulon Progo tahun 2013 yang diolah

peneliti pada 01 Juli 2014.

Praktiknya, sekolah di Kabupaten Kulon Progo telah

menerapkan peraturan ini yaitu dengan melarang siswa

mengemudikan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi ke

sekolah. Terutama untuk siswa SMP, sekolah melarang siswa

mengemudikan kendaraan bermotor ke sekolah, sedangkan untuk

siswa SMA pihak sekolah juga melarang siswa mengemudikan

kendaraan bermotor kecuali bagi siswa yang telah memiliki SIM.

Akan tetapi, masih ada siswa yang melanggar peraturan tersebut,

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

80

misalnya di SMP Negeri 2 Pengasih ada beberapa siswa yang masih

membawa sepeda motor ke sekolah. Hal yang sama juga terjadi di

SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Pengasih Kabupaten Kulon Progo.

Selain itu, masih ada juga siswa SMA yang belum memiliki SIM

mengemudikan motor, salah satu contohnya di SMA Negeri 1 dan

SMA Negeri 2 Wates Kabupaten Kulon Progo.

Awalnya sekolah memang sedikit longgar dengan aturan ini,

sekolah cenderung kurang peduli dengan aturan ini, tetapi melihat

tingginya pelanggaran dan himbauan dari Polres Kulon Progo yang

melarang siswa SMP dan siswa SMA usia di bawah 17 tahun

mengemudikan kendaraan membuat sekolah memperketat

berlakunya aturan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan oleh

sekolah adalah tidak membiarkan siswa memarkirkan kendaraan

bermotor yang dibawa di lingkungan sekolah. Dengan cara ini

diharapkan mampu meminimalisir dan mengurangi jumlah

pelanggaran peraturan tersebut. Namun, aturan ini pun dianggap

tidak mengurangi pelanggaran peraturan. Hal ini dikarenakan siswa

yang membawa kendaraan bermotor menitipkan kendaraan bermotor

yang dibawa pada tempat penitipan yang ada di rumah warga sekitar

sekolah dengan membayar biaya parkir. Salah satu contoh adalah

SMP Negeri 2 Pengasih, ada salah satu rumah warga yang dijadikan

tempat penitipan motor. Menurut keterangan pemilik rumah ada

sekitar 90 motor yang dititipkan di rumah tersebut setiap hari.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

81

Gambar 2. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Pengasih yang menitipkan sepeda

motor di tempat penitipan sekitar sekolah.

Sumber : Dokumentasi Penulis pada tanggal 05 Maret 2014.

Dengan kenyataan tersebut dapat dilihat belum efektifnya

program ini untuk mengurangi pelanggaran Undang-undang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan yang dilakukan oleh siswa SMP dan

siswa SMA di Kabupaten Kulon Progo. Oleh karena itu, saat ini

Polres Kulon Progo dalam hal ini Unit Turjawali masih berusaha

untuk mempertegas pemberlakuan aturan ini dengan meminta

kepada seluruh kepala sekolah di wilayah Kulon Progo untuk

memperketat berlakunya aturan ini. Selain itu, Polres Kulon Progo

mencoba menerapkan program lain yang diharapkan mampu

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

82

meminimalisir dan mengurangi pelanggaran terutama berkaitan

dengan pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

oleh siswa SMP dan siswa SMA. Apalagi untuk pelanggaran Pasal

77 ayat (1) Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang

masih banyak dilakukan oleh siswa SMP dan siswa SMA di Kulon

Progo.

Program lain yang berkaitan dengan sekolah adalah

sosialisasi peraturan lalu lintas kepada siswa. Dalam pelaksanaannya

Anggota Dikyasa yang telah ditunjuk memberikan penyuluhan

kepada siswa SMP dan siswa SMA di Kabupaten Kulon Progo

dengan waktu yang telah ditentukan dan disepakati antara sekolah

dan Polres. Untuk waktu pelaksanaan penyuluhan lebih banyak

dilakukan pada saat dilaksanakannya Masa Orientasi Siswa atau

dikenal dengan MOS.

Pada saat MOS inilah siswa dan siswa peserta MOS akan

mendapatkan penyuluhan mengenai tertib lalu lintas kurang lebih

dua jam. Materi penyuluhan diawali dengan penjelasan mengenai

permasalahan lalu lintas, tata cara berlalu lintas, rambu-rambu lalu

lintas dan hal-hal terkait lalu lintas. Untuk penyuluhan siswa tingkat

SMP materinya lebih banyak mengarah pada aturan mengenai lalu

lintas dan tat cara berlalu lintas sebagai bekal kelak saat sudah

memenuhi syarat sebagai pengemudi. Selain materi tersebut polisi

dalam melakukan penyuluhan juga menyampaikan mengenai akibat-

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

83

akibat pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi. Dengan harapan

peserta penyuluhan menyadari resiko bahaya ketika melanggar tertib

lalu lintas, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran tertib lalu lintas.

Tahun 2013 lalu Polres Kulon Progo dalam hal ini Dikmas

Lantas Polres Kulon Progo melakukan penyuluhan lalu lintas pada

beberapa sekolah di wilayah Kulon Progo. Penyuluhan dilakukan

pada saat MOS. Berdasarkan jadwal kegiatan Unit Dikyasa Sat

Lantas Polres Kulon Progo pada saat MOS tahun ajaran 2013/2014

lalu ada beberapa sekolah yang diberikan penyuluhan mengenai

tertib lalu lintas. Sekolah-sekolah tersebut antara lain:

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

84

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Dikyasa Sat Lantas Polres Kulon Progo dalam

Pendampingan Masa Orientasi Siswa (MOS) Tahun Ajaran 2013/2014

di Wilayah Kabupaten Kulon Progo

NO KESATUAN WAKTU SEKOLAH ALAMAT / TLP JUMLAH

SISWA

1 2 3 4 5 6

1 POLRES

KLP

Senin, 15 juli 2013

pukul 09.00 s/d

10.00 wib

SMA NEGERI

1 GALUR

Jl Brosot Brosot

Galur Kulon Progo

42 siswa

2 Senin, 15 juli 2013

pukul 10.00 s/d

11.30 wib

MA DARUL

ULUM

GALUR

Babrik tirtorahayu

Galur Kulon Progo

60 Siswa

Senin, 15 juli 2013

pukul 12.00 s/d

13.00 wib

SMK N 2

PENGASIH

Jl Kertodiningrat

Margosari Pengasih

Tlp ( 0274 ) 773029

514 siswa

3 Selasa, 15 juli 2013

pukul 12.30 s/d

13.30 wib

SMA N. 1

WATES

Jl Bhayangkara No

2 Wates Kulon

Progo

140 siswa

4 Selasa, 16 juli 2013

pukul 08.30 s/d

10.00 wib

SMA NEGERI

2 WATES

Jl Wahid Hasim

Bendungan Wates

(0274) 773055

149 siswa

5 Selasa, 16 juli 2013

pukul 10.00 s/d

11.30 Wib

MAN 2

WATES

Jl Khudori Wates

Kulon Progo

( 0274 ) 773301

145 siswa

6 Selasa, 16 juli 2013

pukul 10.00 s/d

12.00 Wib

SMK NEGERI

2 PENGASIH

Jl Kertodiningrat

Margosari Pengasih

Tlp ( 0274 ) 773029

514 siswa

7 Rabu, 18 juli 2013

pukul 07.30 s/d

08.30 Wib

SMP NEGERI

2 PENGASIH

Jl Yogja – Wates

Km24 Kedungsari

Pengasih

163 siswa

8 Rabu, 18 juli 2013

pukul 07.30 s/d

08.30 Wib

SMK NEGERI

1 TEMON

Jl Glagah

Kalidengen Temon

Kulon Progo

143 siswa

9 Rabu, 18 juli 2013

pukul 09.00 s/d 1100

Wib

SMK

MA’ARIF 1

WATES

Jl Brigjen Katamso

Wates Kulon Progo

265 siswa

10 Rabu, 18 juli 2013

pukul 09.00 s/d

10.15 Wib

SMA NEGERI

1 TEMON

Jl Wates –

Purworejo Km 12

Temon Kulon

Progo

140 siswa

11 Rabu, 18 juli 2013

pukul 10.30 s/d

12.00 Wib

SMK MUH 1

TEMON

Temon Kulon

Temon Kulon

Progo ( 0274 )

7117570

165 siswa

12 Rabu, 18 juli 2013

pukul 11.30 s/d

12.30 Wib

SMK BOPKRI

WATES

Jl P. Diponegero

Wates Kulon Progo

146 siswa

Sumber : Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Dikmas Lantas Polres Kulon Progo

Hari Senin sampai dengan Rabu Tanggal 15 sampai dengan 17 Juli 2013.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

85

Dalam penyuluhan pihak polisi juga menghimbau agar siswa

SMP tidak mengemudikan kendaraan bermotor sebagai sarana

transportasi ke sekolah, apalagi siswa SMP belum cukup umur untuk

mengemudikan kendaraan bermotor. Untuk penyuluhan siswa SMA

juga dihimbau agar siswa yang belum memiliki SIM tidak

mengemudikan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi ke

sekolah. Dengan adanya penyuluhan mengenai lalu lintas di sekolah-

sekolah di Kulon Progo ini diharapkan mampu menumbuhkan

kesadaran untuk tertib berlalu lintas dan meminimalisir pelanggaran

terhadap Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 khususnya Pasal 77

Ayat (1) yang masih saja terjadi di Kabupaten Kulon Progo.

b. Operasi Simpatik Progo

Operasi simpatik merupakan salah satu program yang

dilaksanakan oleh Unit Turjawali Sat Lantas Polres Kulon Progo

untuk mengurangi pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan di Kabupaten Kulon Progo. Praktiknya Unit Laka

Sat Lantas Polres Kulon Progo juga terlibat dalam melakukan

operasi simpatik ini. Operasi simpatik dilaksanakan di seluruh

wilayah hukum Polres Kulon Progo. Operasi simpatik yang

dilaksanakan oleh Polres Kulon Progo diberi nama Operasi Simpatik

Progo.

Operasi simpatik dilakukan di jalan utama dan jalan alternatif

di Kabupaten Kulon Progo. Dalam operasi simpatik ini lebih banyak

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

86

melibatkan Polisi Wanita atau selanjutnya disebut dengan Polwan

melalui Program “Polwan Wow!,” tujuannya agar pelanggar

terutama bagi siswa SMA dan siswa SMP tidak takut ketika terjaring

operasi simpatik. Penunjukkan personil polwan ini dalam operasi

simpatik dilatarbelakangi adanya ketakutan sebagian masyarakat

terutama anak-anak kepada polisi, dengan adanya operasi yang

dilakukan oleh polwan diharapkan mampu mengurangi ketakutan

masyarakat kepada polisi. Dalam kegiatan ini polisi membagikan

leaflet kepada siswa SMP dan siswa SMA yang materinya berkaitan

dengan tertib lalu lintas. Leaflet yang diberikan juga dicetak secara

menarik dengan keterangan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-

anak usia sekolah.

Program ini dilaksanakan tanggal 19 Mei sampai dengan 8

Juni 2014. Tujuan dilaksanakan operasi simpatik ini adalah untuk

menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. Sebab angka

pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Kulon Progo yang

dilakukan oleh siswa SMP dan siswa SMA masih tinggi, kurang

lebih 500 pelanggaran yang terjadi per bulan selama tahun 2013 lalu.

Rincian pelanggaran yang dilakukan oleh siswa SMA dan siswa

SMP di Kulon Progo selama tahun 2013 sesuai dengan tabel 5.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

87

Tabel 5. Data Pelanggaran Lalu Lintas oleh Siswa SMP dan Siswa

SMA di Kulon Progo

Bulan Jumlah

Januari 504

Februari 359

Maret 212

April 631

Mei 105

Juni 614

Juli 670

Agustus 508

September 614

Oktober 593

November 593

Desember 856

Total 6259

Sumber: Data dari Satlantas Polres Kulon Progo tahun 2013 yang

diolah oleh peneliti pada 01 April 2014.

Dalam operasi ini tidak semua pelanggar dikenai tilang.

Pelanggar justru diingatkan untuk tetap mematuhi peraturan lalu

lintas. Menurut keterangan dari pihak kepolisian masih banyak

pengendara motor yang belum mematuhi peraturan lalu lintas.

Seperti tidak menyalakan lampu, tidak mengklik helm dan

menerobos marka jalan. Terutama bagi siswa SMP dan siswa SMA

yang jelas-jelas melanggar Pasal 77 ayat (1) Undang-undang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan. Bagi siswa SMP dan siswa SMA yang

tidak membawa SIM ketika terjaring operasi simpatik, mereka hanya

diberi teguran dan tidak ditilang.

Pelanggar diberikan teguran dalam operasi simpatik dengan

tujuan agar menyadari kesalahan dan tidak melanggar peraturan lagi.

Misalnya teguran kepada siswa yang belum memiliki SIM agar

selanjutnya siswa tersebut tidak mengemudikan kendaraan bermotor

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

88

karena belum memiliki SIM. Dengan begitu diharapkan kesadaran

dari siswa akan tumbuh, sehingga mengurangi pelanggaran Undang-

undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terutama Pasal 77 ayat (1)

yang berkaitan dengan kepemilikan SIM bagi pengemudi kendaraan

bermotor.

Dalam operasi simpatik ini teguran yang diberikan masih

berupa peringatan saja, lebih diutamakan kepada penumbuhan

kesadaran tertib berlalu lintas. Oleh karena itu, lebih banyak teguran

yang diberikan daripada sanksi tilang dalam operasi ini. Teguran

yang diberikan mulai dari peringatan untuk kelengkapan kendaraan

bermotor, kelengkapan perlindungan diri serta kepatuhan terhadap

rambu-rambu lalu lintas.

c. Satu Sekolah Dua Polantas (SSDP)

Satu Sekolah Dua Polantas (SSDP) merupakan upaya Polri

dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat melalui kerjasama dengan sekolah-

sekolah untuk ikut berperan serta membangun karakter bangsa dalam

bidang tata cara berlalu lintas yang lebih santun, lebih berbudaya dan

lebih bermartabat. Dalam upaya menekan terjadinya angka

kecelakaan dan angka pelanggaran Ditlantas Polda DIY

melaksanakan program Road Safety Partnership Action dengan

menerapkan program SSDP ini. Adapun Polantas dalam hal ini

bertugas untuk mendampingi secara persuasif dan edukatif kepada

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

89

para siswa/siswi tingkat SMP, SMA dan MA di Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Kenyataannya baru beberapa sekolah saja di Kabupaten

Kulon Progo yang ditujuk atau menjadi sasaran program SSDP.

Program SSDP di Kabupaten Kulon Progo merupakan program

percontohan, sehingga hanya beberapa sekolah yang melaksanakan

program ini. Sekolah-sekolah tersebut baru mencakup sekolah

tingkat SMA saja, untuk SMP belum ada program SSDP ini.

Program SSDP dilaksanakan di SMK N 1 Pengasih, SMK N 2

Pengasih, SMA N 2 Wates, MAN 2 Wates, SMK Maarif 1 Wates,

SMK N 1 Nanggulan serta SMK Muhammadiyah 1 Temon.

Jadi, program ini belum dilaksanakan di seluruh SMA di

Kabupaten Kulon Progo. Apabila program ini dirasa efektif

menanggulangi pelanggaran yang ada di sekolah, maka program ini

akan dikembangkan dan dilaksanakan di seluruh sekolah di

Kabupaten Kulon Progo. Untuk saat ini target SSDP adalah SMA,

kedepannya apabila dianggap perlu, kemungkinan juga

dikembangkan di SMP.

d. Operasi Patuh Progo

Operasi patuh terhadap Undang-undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan atau disebut Operasi Patuh Progo dilaksanakan oleh

Sat Lantas Polres Kulon Progo dengan tujuan untuk menertibkan lalu

lintas serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Berbeda

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

90

dengan operasi simpatik dalam operasi patuh semua pelanggaran

akan mendapat sanksi tilang. Jika dalam operasi simpatik yang

berlaku adalah teguran, maka yang berlaku dalam operasi patuh

adalah tilang yang diberikan kepada pengguna jalan yang melanggar

aturan lalu lintas. Para pengguna jalan yang ditilang harus

menyelesaikan kasus pelanggaran tersebut di pengadilan dalam hal

ini adalah Pengadilan Negeri Kulon Progo.

Dalam operasi patuh ini sudah jelas siswa SMA yang belum

memiliki SIM dan siswa SMP akan mendapat sanksi tilang. Operasi

patuh dilaksanakan oleh personil dari Sat Lantas Polres Kulon Progo

bekerjasama dengan pihak Polsek seluruh wilayah Kulon Progo.

Untuk siswa SMP dan siswa SMA biasanya setelah terjaring operasi

patuh mereka tidak akan mengemudikan sepeda motor lagi ke

sekolah untuk waktu tertentu. Oleh karena itu, operasi patuh ini

dapat mengurangi tindak pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan oleh siswa SMP dan siswa SMA yang belum

memiliki SIM. Akan tetapi, kebanyakan siswa SMP dan siswa SMA

memilih jalur alternatif yang melewati pedesaan agar terhindar dari

operasi patuh ini. Apalagi operasi patuh ini hanya dilaksanakan satu

tahun sekali serta belum menjangkau seluruh jalan di wilayah-

wilayah pedesaan di Kabupaten Kulon Progo. Terbatasnya personil

polisi inilah yang menjadi kendala utama belum terlaksananya

operasi patuh secara menyeluruh di jalan wilayah Kulon Progo

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

91

terutama bagi pelaksanaan penertiban di sekolah-sekolah masih

sangat kurang sebab jumlah polisi lalu lintas tidak sebanding dengan

kebutuhan.

Jumlah Personil Satlantas Polres Kulon Progo yang bertugas

di lapangan hanya 69 personil sesuai dengan tabel 3. Padahal apabila

diperhitungkan sesuai dengan program SSDP setidaknya dibutuhkan

polisi lalu lintas sebanyak 270 personil. Hal tersebut di dasarkan

pada jumlah sekolah SMP dan SMA maupun MA di Kulon Progo.

Adapun jumlah SMP sebanyak 78 sekolah dan SMA maupun MA

sebanyak 57 sekolah.

Pelaksanaan operasi patuh ini cukup memberi efek jera

kepada siswa SMP dan siswa SMA yang pernah terjaring operasi ini.

Meskipun begitu masih ada juga siswa SMA yang belum memiliki

SIM dan siswa SMP yang tetap mengemudikan kendaraan bermotor

ke sekolah. Jadi, operasi patuh ini memberi efek jera sementara bagi

siswa SMA dan siswa SMP yang pernah terjaring dalam operasi ini.

Kebanyakan tidak akan mengendarai kendaraan bermotor pasca

terjaring operasi. Namun, setelah beberapa saat mereka cenderung

melanggar Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan

mengendarai kendaraan bermotor, apalagi mereka belum memiliki

SIM yang merupakan syarat diperbolehkannya seseorang

mengendarai kendaraan bermotor.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

92

e. Program Patroli Keamanan Sekolah

Patroli Kemanan Sekolah atau selanjutnya disebut dengan

PKS merupakan sebuah organisasi yang dilaksanakan di sekolah-

sekolah. Awal mula berdirinya PKS ini mengalami perubahan dari

angkatan ke angkatan, dahulu PKS bernama BKLL yaitu badan

koordinasi lalu lintas yang dibentuk pada tanggal 16 Mei 1960. Lalu

diubah menjadi Polisi Keamanan Sekolah pada tanggal 5 Mei 1975.

Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban PKS masih sempit,

yaitu hanya sebatas menjaga kemanan sekolah dari tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh siswa di sekolah tersebut. Untuk

memperluas ruang lingkup dari tugas polisi keamanan sekolah, maka

pada tanggal 5 Juli 1975 BKLL diganti nama dengan Patroli

Keamanan Sekolah atau disingkat PKS.

Ruang lingkup dari PKS mengalami penyempitan dan

perluasan. Tugas dipersempit di bidang keamanan, dimana tugas

yang diemban hanya sebagai pengawas atau pembantu dari tindakan

negatif yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada

pihak guru, sedangkan tugas yang mengalami perluasan yaitu pada

bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota PKS wajib

mengetahui peraturan lalu lintas.

Praktiknya dalam program PKS ini para siswa yang

bergabung dalam PKS akan dilatih menjadi semacam polisi sekolah.

Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

93

seorang PKS. Siswa yang ikut dalam PKS diberi pelajaran mengenai

lalu lintas, senam lantas (pengaplikasian 12 gerakan pengaturan lalu

lintas yang dikombinasikan dengan musik), dan kenakalan remaja.

Tujuannya agar siswa tahu bagaimana cara berlalu lintas yang baik.

Selain itu, siswa SMP dan siswa SMA juga diajarkan latihan baris

berbaris, kedisiplinan, kekompakan, terutama gerakan-gerakan

pengaturan lalu lintas, yang biasanya diterapkan di lingkungan

sekolah masing-masing. Selain itu, semua tugas PKS juga menjaga

keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.

PKS adalah aspek wadah untuk belajar bagi siswa dan siswi

guna mencari akar masalah keselamatan, kelancaran, keamanan

maupun mencari solusinya. Tugas PKS antara lain:

1) Mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitarnya;

2) Menyeberangkan siswa-siswi di jalur jalan pada saat mereka

masuk dan pulang sekolah; dan

3) Memahami kerawanan-kerawanan sosial yang terjadi di

lingkungan sekolah dan mencari solusinya.

Maksud dan Tujuan dari pembentukan PKS di sekolah-

sekolah antara lain:

1) Maksud

a) Sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan dan

kemanusiaan; dan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

94

b) Sebagai wujud Polri dalam mewujudkan pembinaan di

kalangan siswa.

2) Tujuannya agar para siswa memahami, mengerti tentang

keselamatan dan keamanan di lingkungannya, diri sendiri maupun

di lingkungan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Siswa yang bergabung sebagai anggota PKS akan

mendapatkan pelatihan langsung dari pihak Polres Kulon Progo.

Banyak sekali materi dan praktik yang diajarkan oleh pihak Polres

Kulon Progo. Materi-materi dan praktik yang diajarkan kepada

siswa-siswi anggota PKS, antara lain:

1) Pengetahuan Dasar Lalu Lintas

a) Gerakan memberikan isyarat pengatur lalu lintas bertujuan

(1) Mengarahkan agar lalu lintas berjalan dengan aman, tertib,

lancar dan selamat

(2) Mengatasi kepadatan arus lalu lintas

(3) Mengurangi terjadinya kecelakan lalu lintas

(4) Mencegah kerusakan-kerusakan jalan/infrastruktur

(5) Melindungi harta benda/jiwa orang lain di jalan

(6) Mengurangi pelanggaran di jalan

b) Pengetahuan rambu-rambu/marka jalan.

(1) Rambu-rambu yang menunjukan peringatan suatu bahaya

(dasar kuning petunjuk hitam)

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

95

(2) Rambu-rambu yang menunjukan larangan dan awas

perintah (dasar putih petunjuk merah)

(3) Rambu-rambu yang memberikan petunjuk (dasar biru

petunjuk putih)

(4) Rambu petunjuk arah/awas (rambu tambahan)

c) Pengetahuan dasar pengaturan lalu lintas

(1) Berhenti untuk semua jurusan

(2) Berhenti untuk satu arah tertentu (satu jurusan tertentu)

(3) Berhenti dari arah depan Petugas

(4) Berhenti dari arah belakang Petugas

(5) Berhenti dari arah depan dan belakang Petugas

(6) Jalan dari arah kanan Petugas

(7) Jalan dari arah kiri Petugas

(8) Jalan dari arah kanan dan kiri Petugas

(9) Percepat dari arah kanan Petugas

(10) Percepat dari arah kiri Petugas

(11) Perlambat dari arah depan Petugas

(12) Perlambat dari arah belakang Petugas

d) Pengetahuan penggunaan tanda bunyi pluit

(1) Tanda peringatan berhenti/perhatian

(2) Tanda berkumpul

(3) Tanda bahaya

(4) Tanda berhenti

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

96

(5) Tanda maju

(6) Tanda menunggu

e) Aturan -aturan lalu lintas :

Lalu lintas adalah gerak mudah kendaraan, orang, hewan di

jalan dengan menggunakan sarana jalan.

(1) Persyaratan administrasi kendaraan ( SIM dan STNK)

(a) Wajib memiliki SIM

(b) Wajib memiliki STNK

(2) Pengetahuan tentang lalu lintas :

(a) Rambu-rambu lalu lintas

(b) Marka jalan

(c) Alat pemberi isyarat lalu lintas

(d) Dekresi kepolisian dalam pengaturan lalu lintas :

i. Pengalihan arus

ii. Perintah yang bertentangan dengan traffic light

iii. Masalah kecelakaan lalu lintas

iv. Kewajiban pengemudi

v. Marka jalan

vi. Gugurnya tanggung jawab

vii. Masalah santunan dan asuransi

viii. Beberapa kesalahan pengemudi yang terlibat laka

f) Beberapa kesalahan pelajar dalam berlalu lintas :

(1) Tidak memakai helm

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

97

(2) Berboncengan lebih dari 2 orang

(3) Ingin dianggap hebat (trek-trekan)

(4) Membuka saringan knalpot

(5) Bercanda/pacaran sambil bekendara

(6) Gaya hidup dugem (lelah/ngantuk )

(7) Mudah emosi bila disalip

(8) Tidak membawa surat-surat

2) Tata cara berlalu lintas

a) Penggunaan jalur/lajur

b) Tata cara melewati

c) Tata cara berpapasan

d) Tata cara membelok

e) Tata cara memperlambat

f) Posisi kendaraan di jalan

g) Jarak kendaraan dijalan

h) Hak utama dipersimpangan

i) Persimpangan kereta api

j) Hak prioritas

k) Berhenti dan parkir

3) Pengetahun praktis berkendara dengan aman

a) Sikap kendaraan

(1) Cek mesin

(2) Cek bensin, dll

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

98

(3) Fungsi rem, gas, dll

b) Sikap pribadi

(1) Siap fisik dan mental

(2) Siapkan surat-surat

(3) Mengetahui aturan-aturan lalu lintas

c) Kesiapan lain

(1) Kesiapan perlengkapan (helm, dll)

(2) Siap berangkat lebih awal (agar tidak ngebut)

(3) Tahu jalur-jalur alternatif ( bila diperlukan)

4) Tips-tips aman mengemudi

a) Mengemudi pada malam hari

b) Mengemudi di jalan tol

c) Tips aman menghindari kecelakaan, dll

5) Harapan dan himbauan untuk pelajar

a) Pelajar dapat menjadi pelopor (contoh) dalam berlalu lintas

yang baik dan benar

b) Berperan aktif untuk mendukung program Peningkatan

Ketertiban dan Keselamatan Lalu Lintas dengan adanya

perubahan perilaku:

(1) Tidak kebut-kebutan

(2) Menggunakan helm/sabuk pengaman

(3) Mengutamakan keselamatan pribadi maupun orang lain

(4) Tidak melanggar peraturan yang ada

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

99

Materi Penunjang yang diberikan oleh Polres kepada PKS

antara lain:

1) Visi & Misi PKS

2) Hal Penting Bagi Anggota PKS

3) Sejarah Umum & Khusus PKS

4) PERMILDAS (Peraturan Militer Dasar)

(a) Peraturan Baris-Berbaris (PBB)

(b) Peraturan Penghormatan Militer (PPM)

(c) Tata Upacara Militer

5) Kelalulintasan

(a) Rambu-Rambu Lalu Lintas

(b) Surat Ijin Mengemudi (SIM)

(c) Huruf Kendaraan Bermotor

(d) Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(e) Senam Lantas

(f) Pengaturan Lalu Lintas

6) Kepemimpinan

(a) Jenis Kepemimpinan

(b) Gaya Kepemimpinan

(c) XI Azas Kepemimpinan

(d) Simulasi

7) TB-TB (Tarian Baris-Berbaris)/Dendang Korsa

8) Bela Diri Militer (BDM)

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

100

9) Dasar-Dasar Survival (Mountaineering-Hiking)

10) PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)

Dalam pelaksanaannya sekolah yang telah menunjuk wakil

sekolah untuk program PKS ini akan mendapatkan bimbingan di

Polres Kabupaten Kulon Progo. Pelatihan yang diadakan meliputi

materi-materi dan praktik yang telah disebutkan di atas. Berdasarkan

penjabaran materi di atas dapat dilihat kebanyakan merupakan

materi mengenai lalu lintas. Saat ini hampir semua sekolah tingkat

SMP dan SMA wilayah Kulon Progo telah melaksanakan program

PKS sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Adanya

PKS ini cukup membantu terutama dalam menangani lalu lintas di

sekitar sekolah, seperti membantu siswa dalam menyeberang jalan

dan mengatur lalu lintas ketika pagi hari serta siang hari ketika

kegiatan sekolah usai.

3. Tindakan Represif

Tindakan represif yaitu tindakan yang dilakukan sesudah

kejahatan atau pelanggaran terjadi dengan penegakkan hukum serta

penjatuhan hukuman terhadap kejahatan atau pelanggaran yang telah

dilakukan. Dalam hal ini Polres Kulon Progo menggunakan istilah

penegakkan hukum. Dalam praktiknya kebanyakan siswa SMP dan siswa

SMA melakukan pelanggaran lalu lintas, seperti tidak memiliki SIM,

modifikasi kendaraan bermotor, melanggar aturan keselamatan

berkendara serta pelanggaran lain. Angka pelanggaran lalu lintas yang

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

101

dilakukan oleh siswa SMP dan siswa SMA masih tinggi di Kabupaten

Kulon Progo. Data tahun 2013 menunjukkan rata-rata pelanggaran lalu

lintas yang dilakukan oleh siswa SMP dan siswa SMA hampir 500 tindak

pelanggaran per bulan. Sebagaimana telah disebutkan pada tabel 4.

Untuk mengurangi pelanggaran tersebut Polres Kulon Progo melakukan

beberapa tindakan penegakkan hukum, antara lain:

a. Teguran Lisan

Teguran lisan diberikan kepada siswa SMP dan siswa SMA

yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas terutama kelengkapan

surat-surat kendaraan. Teguran lisan ini merupakan tindakan awal

dari pihak kepolisian apabila kedapatan siswa SMP dan siswa SMA

mengendarai kendaraan bermotor di sekitar jalan dekat pos

penjagaan polisi. Polisi akan meminta siswa SMA yang belum

memiliki SIM agar tidak mengendarai kendaraan bermotor, lalu

menjelaskan aturan yang berlaku serta menunjukkan jika tindakan

yang dilakukan siswa tersebut adalah melanggar peraturan. Hal ini

juga berlaku untuk siswa SMP yang kedapatan mengendarai

kendaraan bermotor.

Untuk pelanggaran kelengkapan surat kendaraan memang

hanya ditindak dengan teguran lisan, tetapi untuk pelanggaran lain

seperti modifikasi motor, trek-trekan dan juga melanggar aturan

keselamatan berkendara (misalnya, berboncengan motor lebih dari

dua orang serta tidak memakai helm) biasanya akan ditindak dengan

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

102

menyurati atau memanggil orang tua/wali dari pelanggar. Melihat

banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh siswa SMP

dan siswa SMA di Kabupaten Kulon Progo hingga saat ini pihak

Polres Kulon Progo masih berupaya untuk memberikan efek jera dan

meminimalisir pemakaian kendaraan bermotor oleh siswa SMP dan

siswa SMA yang tidak memiliki SIM.

b. Teguran Tertulis

Teguran tertulis diberikan kepada siswa SMP dan siswa SMA

yang tidak mengindahkan teguran secara lisan dari pihak kepolisian.

Teguran tertulis akan diselesaikan dengan memanggil orang tua atau

wali dari siswa SMP maupun siswa SMA yang kedapatan melanggar

peraturan tersebut. Dalam hal ini polisi akan meminta orang tua atau

wali mengawasi dan menghimbau agar tidak memfasilitasi dan

mengizinkan putra putrinya untuk mengendarai sepeda motor. Selain

itu, polisi bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK)

untuk memperoleh data mengenai pelanggaran yang dilakukan dan

meminta guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan tindakan.

Tindakan yang diberikan guru BK ini biasanya berupa

penjelasan dan pengawasan terhadap siswa SMP maupun siswa

SMA, bukan memberikan sanksi. Sebagai contoh, bagi siswa SMK

N 2 Pengasih yang tidak memiliki SIM akan di data yang kemudian

diserahkan kepada polisi. Setelah itu polisi akan membantu siswa

SMK tersebut dalam proses pembuatan SIM. Selain itu, polisi juga

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

103

menghimbau pihak sekolah memperketat berlakunya larangan

membawa sepeda motor ke sekolah. Dengan adanya tindakan ini

diharapkan orang tua dan pihak sekolah mampu mengurangi angka

pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

c. Tilang

Bukti pelanggaran atau sering disebut dengan tilang

merupakan denda yang dikenakan oleh polisi kepada pengguna jalan

yang melanggara peraturan. Tilang akan diberikan kepada siswa

SMP dan siswa SMA yang kedapatan mengendarai sepeda motor

pada saat dilakukan operasi patuh. Selain itu, tilang juga dilakukan

kepada siswa SMP dan siswa SMA yang melanggar peraturan lalu

lintas, misalnya seperti memodifikasi motor, tidak memperhatikan

kelengkapan keselamatan berkendara serta melanggar keselamatan

berkendara seperti berboncengan lebih dari dua orang yang telah

dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini polisi akan

mengambil tindakan untuk memberikan sanksi tilang pada

pelanggar.

Penyelesaian kasus tilang yang melibatkan siswa SMP dan

siswa SMA dilakukan dengan memanggil kedua orang tua/wali.

Dalam hal ini pelanggar akan diwakili oleh orang tua/wali dalam

penyelesaian kasus pelanggaran di pengadilan. Tata cara penindakan

pelanggaran tersebut diperiksa menurut acara pemeriksaan cepat

dengan dikenai denda berdasarkan penetapan dari pengadilan. Dalam

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

104

KUHAP diatur mengenai pemeriksaan perkara pelanggaran lalu

lintas yaitu pada Paragraf 2 Pasal 211 KUHAP. Pasal 211 KUHAP

dinyatakan bahwa yang diperiksa menurut acara pemeriksaan pada

paragraf ini ialah perkara pelanggaran tertentu terhadap peraturan

perundang-undangan lalu lintas jalan. Perkara pelanggaran tertentu

berdasarkan KUHAP adalah:

1) Mempergunakan jalan dengan cara yang dapat merintangi,

membahayakan ketertiban atau keamanan lalu lintas atau yang

mungkin menimbulkan kerusakan jalan;

2) Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak dapat

memperlihatkan surat izin mengemudi (SIM), surat tanda nomor

kendaraan (STNK), surat tanda uji kendaraan yang sah atau tanda

bukti lainnya yang diwajibkan menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan lalu lintas jalan atau ia dapat

memperlihatkannya tetapi masa berlakunya sudah kadaluwarsa;

3) Membiarkan atau memperkenankan kendaraan bermotor

dikemudikan oleh orang yang tidak memiliki surat izin

mengemudi;

4) Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu

lintas jalan tentang penomoran, penerangan, peralatan,

perlengkapan, pemuatan kendaraaan dan syarat penggandengan

dengan kendaraan lain;

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

105

5) Membiarkan kendaraan bermotor yang ada di jalan tanpa

dilengkapi dengan plat tanda nomor kendaraan yang sah, sesuai

dengan surat tanda nomor kendaraan yang bersangkutan;

6) Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan oleh petugas

pengatur lalu lintas jalan dan atau isyarat alat pengatur lalu lintas

jalan, rambu-rambu atau tanda yang ada di permukaan jalan;

7) Pelanggaran terhadap ketentuan tentang ukuran dan muatan yang

diizinkan, cara menaikkan dan menurunkan penumpang dan atau

cara memuat dan membongkar barang;

8) Pelanggaran terhadap izin trayek, jenis kendaraan yang

diperbolehkan beroperasi di jalan yang ditentukan.

Dalam Pasal 212 KUHAP disebutkan bahwa untuk perkara

pelanggaran lalu lintas jalan tidak diperlukan berita acara

pemeriksaan, oleh karena itu catatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 207 ayat (1) huruf a segera diserahkan kepada pengadilan

selambat-lambatnya pada kesempatan hari sidang pertama

berikutnya. Berdasarkan Pasal 212 KUHAP berita acara ditiadakan

dan diganti dengan suatu formulir yang lebih mudah dan tinggal

mengisinya saja oleh penegak hukum dalam hal ini Polisi Lalu

Lintas. Surat isian (formulir) ini disebut bukti pelanggaran lalu lintas

tertentu atau selanjutnya disebut dengan tilang.

Sistem tilang ini juga disebut ticketing-system dan

penyelesaiannya mula-mula yaitu dari petugas polisi, ke Kejaksaan

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

106

Negeri dan kemudian Pengadilan Negeri untuk disidangkan.

Tembusan-tembusan kepada si pelanggar dan untuk keperluan

administrasi lalu lintas, singkatnya penyelesaian sampai dengan

eksekusi hukuman, menggunakan surat-surat isian atau formulir atau

bukti tilang yang berwarna-warni (merah, putih, hijau, biru dan

kuning).

Polisi lalu lintas yang menangkap basah pelanggaran,

mengisi tilang dan mengurusnya sebagai berikut

1) Lembar warna merah untuk pelanggar;

Lembar merah yang diberikan oleh Polantas adalah sebagai

berikut,

Gambar 3 Lembar merah tampak depan

Sumber: Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

107

Gambar 4 Lembar merah tampak belakang.

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

2) Lembar warna putih untuk kejaksaan negeri;

Gambar 5. Lembar Putih Tampak Depan

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

108

Gambar 6. Lembar Putih Tampak Belakang

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

3) Lembar warna hijau untuk pengadilan;

Gambar 7. Lembar Hijau Tampak Depan

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

109

Gambar 8. Lembar Hijau Tampak Belakang

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

4) Lembar warna biru untuk arsip SIM atau STNK/bagian

administrasi lalu lintas;

Gambar 9. Lembar Biru Tampak Depan

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

110

Gambar 10. Lembar Biru Tampak Belakang

Sumber: Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

5) Lembar warna kuning untuk laporan petugas dan bagian operasi

lalu lintas kepolisian.

Gambar 11. Lembar Kuning Tampak Depan

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

111

Gambar 12. Lembar Kuning Tampak Belakang

Sumber : Dokumen Polres Kulon Progo yang diolah peneliti pada 1 Juli

2014.

Dalam formulir tilang sudah tertera isian tentang keharusan

pelanggar menghadap Sidang Pengadilan Negeri pada hari, tanggal

dan jam tertentu yang sekaligus diperintahkan/diharuskan kepada si

pelanggar. Pelanggar harus menandatangani pernyataan

pemberitahuan. Berdasarkan acara pemeriksaan perkara pelanggaran

lalu lintas terdakwa dapat mewakilkan di sidang. Hal ini juga sesuai

dengan Pasal 267 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

dalam ayat (1) disebutkan bahwa setiap pelanggaran lalu lintas dan

angkutan jalan yang diperiksa menurut acara pemeriksaan cepat

dapat dikenai pidana denda berdasarkan penetapan pengadilan.

Dalam hal ini penetapan pengadilan dapat dilihat pada lembar tilang

bagian belakang. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh

siswa SMP dan siswa SMA yang dikenai tilang kebanyakan akan

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

112

diselesaikan oleh orang tua. Hal ini sudah sesuai dengan Pasal 212

KUHAP serta Pasal 267 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

C. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Polisi dalam Upaya

Menanggulangi Pelanggaran Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009

tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan oleh Siswa di Kulon Progo

Polres Kulon Progo telah bekerja keras melaksanakan beberapa

program dalam upaya menanggulangi pelanggaran Undang-undang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan terutama Pasal 77 ayar (1) yang dilakukan oleh

siswa SMP dan siswa SMA di Kulon Progo. Akan tetapi, dalam praktiknya

masih ada beberapa hambatan yang dialami dalam melaksanakan beberapa

program tersebut. Upaya penanggulangan yang terbagi dalam tiga tindakan

(preemtif, perventif, dan represif) masih mengalami beberapa hambatan.

Hambatan yang dialami oleh Polres Kulon Progo antara lain adalah sebagai

berikut.

1. Hambatan dalam Tindakan Preemtif

Tindakan preemtif yang dilakukan oleh Sat Lantas Polres Kulon

Progo meliputi; sosialisasi peraturan lalu lintas di lingkungan Dinas

Pendidikan Kulon Progo dan dilaksanakannya program polisi sahabat

anak. Praktiknya masih ada beberapa hambatan yang dialami oleh Sat

Lantas Polres Kulon Progo dalam tindakan preemtif ini. Hambatan

tersebut antara lain:

a. Kesadaran Tertib Berlalu Lintas sebagian Masyarakat Masih Rendah

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

113

Dapat dilihat dari banyaknya angka pelanggaran lalu lintas

oleh siswa SMP dan siswa SMA di Kabupaten Kulon Progo masih

tinggi (merujuk pada tabel 5). Hal ini mengindikasikan bahwa

kesadaran berlalu lintas dari sebagian siswa SMP dan siswa SMA

serta sebagian orang tua siswa SMP dan siswa SMA masih rendah.

Praktiknya banyak sekali orang tua yang membiarkan anaknya

mengendarai sepeda motor sebagai sarana transportasi ke sekolah.

Seharusnya orang tua paham jika hal itu melanggar peraturan, Apalagi

orang tua pastinya sudah tahu jika anaknya belum memiliki SIM.

Seharusnya orang tua melarang anaknya mengemudikan sepeda motor

ke sekolah dan meminta anak menggunakan transportasi lain atau

meluangkan waktu untuk mengantar dan menjemput anaknya ke

sekolah. Kenyataannya di Kabupaten Kulon Progo sebagian orang tua

membiarkan anaknya yang belum memiliki SIM mengendarai sepeda

motor.

Hal ini cukup menghambat upaya Polres Kulon Progo dalam

menanggulangi pelanggaran Undang-Undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan oleh siswa SMP dan siswa SMA. Orang tua yang

sebenarnya tahu jika tindakan mengemudikan sepeda motor tanpa

SIM adalah tindakan melanggar aturan, tetapi sebagian dari orang tua

dari siswa SMP maupun siswa SMA tetap memberikan fasilitas

sepeda motor dan tidak mau mengantar ke sekolah. Fenomena inilah

yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Jadi, tidak

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

114

mengherankan jika banyak siswa SMA dan siswa SMP yang tidak

memiliki SIM mengemudikan sepeda motor ketika ke sekolah.

Selain itu, masyarakat di sekitar sekolah baik masyarakat

secara umum maupun beberapa oknum dari masyarakat yang

menyediakan tempat parkir bagi siswa yang membawa sepeda motor

ke sekolah tanpa memiliki SIM turut menjadi penghambat polisi

dalam upaya menanggulangi pelanggaran terhadap Undang-undang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bagaimanapun upaya dari polisi

untuk menanggulangi pelanggaran tersebut apabila masih ada tempat

parkir di sekitar sekolah hal itu akan tetap melanggengkan adanya

pelanggaran terhadap Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

b. Kompetensi Sebagian Guru Pendidikan Kewarganegaraan belum

Memadai

Pendidikan Kewarganegaraan yang selanjutnya disebut PKn

termasuk cakupan kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan

Kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan

wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Selain itu perlu pula

ditanamkan kesadaran wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme dan bela

negara, penghargaan terhadap hak asasi manusia, kemajemukan

bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi,

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

115

tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar

pajak, dan sikap serta perilaku berlalu lintas.

Oleh karena itu guru PKn sangat berpengaruh dalam

pembentukan karekter patuh hukum seorang siswa. Akan tetapi dalam

praktiknya, dewasa ini guru PKn masih terfokus pada

materi/pengetahuan saja sehingga siswa hanya mengahafal materi-

materi yang diberikan oleh guru. Padahal guru PKn seharusnya selain

mengajarkan materi tentang patuh hukum dan tertib berlalu lintas

tetapi seorang guru PKn juga harus mampu membentuk karakter siswa

sehingga tertanam dalam dirinya untuk patuh terhadap hukum dan

tertib berlalu lintas.

2. Hambatan dalam Tindakan Preventif

Tindakan preventif yang dilakukan oleh Polres Kulon Progo

meliputi beberapa program yang telah dilaksanakan. Program-program

tersebut antara lain; kerjasama dengan pihak sekolah, operasi simpatik

Progo, Program Satu Sekolah Dua Polantas (SSDP), operasi patuh Progo

dan program Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Dalam pelaksanaan

program-program tersebut masih ada beberapa hambatan. Hambatan

dalam tindakan preventif ini antara lain adalah sebagai berikut.

a. Personil Polisi Belum Memadai

Hambatan yang terjadi ketika melaksanakan program dalam

upaya menanggulangi pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan oleh siswa SMA dan siswa SMP melalui tindakan

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

116

preventif salah satunya adalah masih terbatasnya personil Polres

Kulon Progo, terutama bagian Sat Lantas Polres Kulon Progo. Dapat

dilihat dari banyaknya personil Satlantas Polres Kulon Progo yang

bertugas di lapangan adalah 69 personil. Apabila merujuk pada

program SSDP yang dibutuhkan persekolah adalah dua personil polisi.

Dapat dihitung dari jumlah sekolah SMP sebanyak 78 dan SMA

maupun MA sebanyak 57 maka dibutuhkan 270 polisi lalu lintas

untuk melaksanakan program SSDP pada sekolah SMP dan SMA

maupun MA di wilayah Kulon Progo. Oleh karena itu dalam

praktiknya ketika melakukan operasi simpatik dan operasi patuh

ataupun penyuluhan di sekolah, program tersebut belum bisa

dilaksanakan secara menyeluruh, dikarenakan terbatasnya jumlah

personil.

Selain jumlah personil yang belum memadai, kemampuan

public speaking tiap personil berbeda. Tidak semua polisi mampu

berkomunikasi dengan nyaman dan percaya diri terhadap audien. Oleh

karena itu kurangnya kemampuan berbicara dengan audien ini turut

menghambat upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran terhadap

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009.

Operasi patuh Progo yang seharusnya juga mampu

menanggulangi pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan oleh siswa SMA dan siswa SMP, kenyataannya masih

belum membuahkan hasil. Sebab, masih banyak jalan desa dan jalan

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

117

alternatif yang belum terjangkau oleh pihak kepolisian dengan alasan

jumlah personil yang tidak memadai sehingga patroli diutamakan di

jalan utama saja. Oleh karena itu, banyak sekali siswa SMA dan siswa

SMP yang memanfaatkan jalan desa dan jalan alternatif tersebut.

b. Sarana Transportasi yang Belum Memadai

Kabupaten Kulon Progo memiliki wilayah yang luas, mobilitas

penduduk per kecamatan membutuhkan sarana transportasi. Sarana

transportasi juga diperlukan oleh siswa di Kabupaten Kulon Progo.

Akan tetapi, keberadaan sarana transportasi ini belum memadai di

Kabupaten Kulon Progo terutama untuk sarana transportasi umum

masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan siswa. Oleh karena

itu, banyak siswa yang beralih kepada sarana transportasi lain untuk

ke sekolah. Hal ini melatarbelakangi sebagian siswa di Kulon Progo

menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi ke sekolah.

Sepeda motor yang mudah didapat dan hampir setiap rumah

ada menjadi salah satu pilihan paling tepat saat ini sebagai sarana

transportasi. Terutama bagi siswa yang memiliki tempat tinggal jauh

dari jangkauan transportasi umum. Kenyataannya banyak anak yang

belum memiliki SIM mampu mengemudikan sepeda motor. Apalagi

orang tua cukup mendukung dan melatih anaknya menggunakan

sepeda motor.

Sarana transportasi umum yang kurang memadai inilah

menjadi dasar penggunaan sepeda motor di kalangan siswa SMP dan

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

118

siswa SMA. Tidak adanya perbaikan sarana dan peningkatan kualitas

transportasi umum tersebut yang menjadi salah satu hambatan dalam

mengurangi pelanggaran lalu lintas oleh siswa SMP dan siswa SMA.

Jika sarana transportasi umum memadai tentu akan mengurangi

pelanggaran Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang

dilakukan oleh siswa SMP dan siswa SMA. Sebab siswa SMP dan

siswa SMA memiliki sarana transportasi lain selain sepeda motor

sebagai alat transportasi ke sekolah.

3. Hambatan dalam Tindakan Represif

Tindakan represif merupakan tindakan yang dilakukan sesudah

kejahatan atau pelanggaran terjadi dengan penegakkan hukum serta

penjatuhan hukuman terhadap kejahatan atau pelanggaran yang telah

dilakukan. Dalam hal ini Polres Kulon Progo menggunakan istilah

penegakkan hukum. Tindakan represif ini dalam praktiknya masih

menemui beberapa hambatan diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Memiliki Kekerabatan dengan Polisi

Penegakan hukum hendaknya dilakukan secara tegas bagi yang

melanggar Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Akan tetapi

dalam praktiknya masih ada pelanggar yang minta tolong kepada

kerabatnya yang juga merupakan anggota kepolisian untuk

bagaimana caranya agar tidak dijatuhi sanksi secara tegas/tilang.

Hasilnya pelanggar dapat melenggang bebas tanpa dikenai sanksi

karena mendapat jaminan dari oknum polisi.

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18311/6/BAB IV 09401241004.pdf · tugas pokok, unsur pendukung dan unsur pelaksana tugas ... Sat Intelkam bertugas menyelenggarakan

119

b. Pelanggar Melarikan Diri Masuk Desa

Kendaraan polisi yang sudah mumpuni saat ini tidak menjadi alasan

polisi tidak mampu menangkap atau mengejar pelaku pelanggaran

terhadap Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan. Namun polisi menjelaskan bahwa untuk

mengejar pelaku pelanggaran tersebut dibutuhkan alat komunikasi

berupa HT, sedangkan sinyal HT tidak menjangkau wilayah

pedesaan.