BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/1105/7/7. BAB...

30
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Wonosalam Demak 1. Tinjauan Historis SMP Negeri 2 Wonosalam Demak didirikan pada tanggal 20 Oktober 1998 dengan Surat keputusan Kanwil Depdikbud Prop. Jateng Nomor: 291/0/1999 yang terletak di JL.Trengguli Demung Km. 3 Kuncir, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Awal mulanya sebelum berdirinya SMP Negeri 2 Wonosalam ini, pada tahun 1980-1997 kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan di SD Mrisen dikarenakan bangunannya belum jadi atau masih dalam pembangunan. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bergantian, paginya untuk SD dan siang untuk murid SMP. Pada waktu itu SMP Negeri 2 Wonosalam dibawah pimpinan Ibu Susti Amini Ps selaku kepala SD Mrisen juga menjadi Kepala SMP Negeri 2 Wonosalam Demak. Sekarang sekolah ini mengalami beberapa pergantian kepemimpinan, walaupun sekolah ini jaraknya jauh dari kota Demak akan tetapi sekolah negeri ini sudah terakreditasi B dengan NPSN 20319356. 1 2. Identifikasi Sekolah Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Wonosalam Alamat : Ds. Kuncir Kecamatan : Wonosalam Kabupaten : Demak Propinsi : Jawa Tengah Telepon/Hp/Fax : (0291)3316588 Nama Yayasan :- NSS / NSM / ND : 201032106062 1 Ibu. Suharti, S.Pd. Pendidik SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Wawancara Pribadi pada tanggal 25 Februari 2017

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/1105/7/7. BAB...

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Wonosalam Demak

1. Tinjauan Historis

SMP Negeri 2 Wonosalam Demak didirikan pada tanggal

20 Oktober 1998 dengan Surat keputusan Kanwil Depdikbud Prop.

Jateng Nomor: 291/0/1999 yang terletak di JL.Trengguli Demung

Km. 3 Kuncir, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Awal

mulanya sebelum berdirinya SMP Negeri 2 Wonosalam ini, pada

tahun 1980-1997 kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan

di SD Mrisen dikarenakan bangunannya belum jadi atau masih

dalam pembangunan. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan

secara bergantian, paginya untuk SD dan siang untuk murid SMP.

Pada waktu itu SMP Negeri 2 Wonosalam dibawah pimpinan Ibu

Susti Amini Ps selaku kepala SD Mrisen juga menjadi Kepala SMP

Negeri 2 Wonosalam Demak. Sekarang sekolah ini mengalami

beberapa pergantian kepemimpinan, walaupun sekolah ini jaraknya

jauh dari kota Demak akan tetapi sekolah negeri ini sudah

terakreditasi B dengan NPSN 20319356.1

2. Identifikasi Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Wonosalam

Alamat : Ds. Kuncir

Kecamatan : Wonosalam

Kabupaten : Demak

Propinsi : Jawa Tengah

Telepon/Hp/Fax : (0291)3316588

Nama Yayasan : -

NSS / NSM / ND : 201032106062

1Ibu. Suharti, S.Pd. Pendidik SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Wawancara Pribadi padatanggal 25 Februari 2017

37

Jenjang Akreditasi : B

Tahun Sekolah didirikan : 1997

Tahun Sekolah Beroperasi : 1998

Kepemilikan Tanah : Pemerintah/Yayasan/Pribadi*)

Status Tanah : Milik sendiri

Luas Tanah : 8006 m²

Status Bangunan : Pemerintah/Yayasan/Pribadi*)

Surat Ijin Bangunan : No 503/14/1999

Luas Bangunan : 1.873.83 m²

3. Letak Geografis

SMP Negeri 2 Wonosalam beralamat di Jalan Trengguli

Demung Km 3 Kuncir, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak

dengan Kode Pos 59571 dengan nomor Telephone (0291)3316588.

Lembaga pendidikan ini di bangun di tanah seluas tanah 6008 m²

(bersertifikat) dan Luas Bangunan 1.873.83 m² (bersertifikat). SMP

Negeri 2 Wonosalam merupakan salah satu dari beberapa Sekolah

Menengah Pertama di Kabupaten Demak.

SMP Negeri 2 Wonosalam ini telah mempunyai gedung

dan ruang belajar yang representatif dan memenuhi standart yang

ditetapkan oleh Pemerintah, sehingga lebih mudah dan nyaman

untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sehari-hari.

Adapun batasan-batasan SMP Negeri 2 Wonosalam Demak

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasana Desa Trengguli

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Demung

c. Sebelah Selatan berbatasan Persawahan penduduk/ desa kuncir

d. Sebelah Barat berbatasan dengan sawah penduduk.2

SMP Negeri 2 Wonosalam Demak menghadap jalan yang

menghubungkan antara desa trengguli dengan dempet dan mudah

2 Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Letak Geografis SMP Negeri 2Wonosalam Demak, Tahun Pelajaran 2016/2017.

38

dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun umum, di mana jalan

tersebut termasuk jalan alternatif untuk menuju diberbagai pusat

kota, sehingga cukup strategis dan memudahkan siswa dalam

menjangkau sekolah.

4. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 2 Wonosalam Demak

Selama pelaksanaan proses pendidikan SMP Negeri 2

Wonosalam Demak mempunyai visi dan misi sebagai arah serta

tujuan yang hendak dicapai. Adapun visi dan misi SMP Negeri 2

Wonosalam Demak dapat dilihat dalam uraian berikut:

a) Visi Sekolah

Optimal dalam prestasi, taat beribadah, bijak dalam

perilaku.

b) Misi Sekolah

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,

sehingga semua siswa berkembang secara optimal sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

2. Menumbuhkan semangat untuk mencapai prestasi yang

maksimal kepada seluruh warga sekolah.

3. Menciptakan kesempatan dan iklim yang menunjang

sehingga semua guru melaksanakan tugas secara

profesional.

4. Menciptakan iklim yang menunjang sehingga semua guru

dalam proses pembelajaran menerapkan pendekatan CTL.

5. Melengkapi dan mengembangkan fasilitas pendidikan di

sekolah secara bertahap sehingga tercapai kondisi ideal

untuk melangsungkan proses pendidikan dan pengajaran

berlangsung dengan ideal.

6. Mengembangkan partisipasi, dengan melibatkan seluruh

warga sekolah.

7. Mengembangkan standar penilaian pendidikan yang

mengacu pada kurikulum nasional.

39

8. Mengembangkan Program Kecakapan Hidup ( PKH ) bagi

siswa yang diperkirakan tidak dapat melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi.3

c) Tujuan Sekolah

1. Terwujudnya status sekolah menjadi sekolah berstandar

Nasional.

2. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan

proaktif.

3. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

4. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif.

5. Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan

dan kesanggupan kerja yang tinggi.

6. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan.

7. Terwujudnya managemen sekolah yang tangguh.

8. Terwujudnya pengalaman biaya pendidikan yang memadai.

9. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non

akademik.

5. Keadaan Pendidik dan Peserta Didik

a) Keadaan pendidik

Didalam sebuah proses pembelajaran dibutuhkan adanya

seorang guru. Seorang guru bertugas dan bertanggungjawab

sebagai pengajar (Transfer Of Knowledge). Mengingat tugas dan

tanggungjawab sebagai guru yang amat berat, maka dibutuhkan

guru yang profesional dalam mengelola kelas. Karena kemajuan

segenap peserta didik tergantung dari tingkat kemampuan

masing-masing guru atau tergantung pada keahlian guru dalam

proses belajar di dalam kelas.

Keadaan pendidik yang dimaksud adalah pihak yang

berada di lingkungan SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, baik

3Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Visi dan Misi SMP Negeri 2 WonosalamDemak, Tahun Pelajaran 2016/2017.

40

yang menjalankan perannya sebagai pelaksana dan pengembang

kegiatan belajar mengajar, yaitu pendidik ilmu pengetahuan

umum maupun pendidik ilmu pengetahuan agama.

Guru merupakan bagian yang terpenting dalam proses

belajar mengajar serta yang menentukan apakah proses

pembelajaran berhasil atau tidak. Eksistensinya pada kegiatan

pembelajaran sangat bernilai signifikan dalam menentukan

keberhasilan dan prestasi siswa, selain faktor motivasi intern

siswa itu sendiri. Dalam hal ini tugas yang diemban bukan hanya

mengajar saja, tetapi juga mendidik.

Dari tahun ke tahun SMP Negeri 2 Wonosalam Demak

tetap meningkatkan seleksi penerimaan siswa dengan prestasi

yang tertinggi untuk diterima sebagai siswa di SMP Negeri 2

Wonosalam Demak. Dengan sistem penerimaan terbaik itu, maka

akan lebih mudah untuk meningkatkan atau mengembangkan

pengetahuan di segala bidang melalui proses pembelajaran

dengan dasar atau prestasi yang sudah dimilikinya.

Sehubungan dengan hal itu maka SMP Negeri 2

Wonosalam memiliki tenaga mengajar yang profesional dan

kompeten karena sebagian besar beliau berasal dari sekolah

keguruan. Rata-rata adalah berpendidikan sarjana Strata Satu

(S1). Jumlah guru di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak secara

keseluruhan sebanyak 21 orang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut:

41

Tabel 4.1Keadaan Pendidik SMP Negeri 2 Wonosalam Demak.4

No Nama Pendidik Jabatan Bidang Studi1. Eko Widodo,S.Pd,M.Pd Kepala Sekolah PKn2. Rini Praptiwi, S.Pd Waka Kesiswaan PKn3. Slamet Budi Utomo,S.Pd Waka Sarpras Penjaskes4. Agus Budiantoro,S.Pd Kepala Perpus IPS

TIK5. Sukarti, S.Pd Waka Kurikulum Bahasa Indonesia6. Rindu Noviana

Chayaningsih, S.Pd, M.SiWaka Humas IPS

7. Kuwat Suharsono, S.Pd Kepala Laborat IPS8. Hetti Rohneki, S.Pd Pendidik IPA9.

Rumiyatun, S.PdPendidik Matematika

Tata Busana10. Eka Nur’aini, S.Si Pendidik IPA

TIK11.

Purwanti,S.PdPendidik Bahasa Inggris

Bahasa Jawa12.

Khoirul Anam, S.PdPendidik BahasaInggris

TIK

13. Sri Utami, S.PdPendidik Matematika

TIK14.

Suharti, S.PdPendidik Seni Budaya

PKn15. Drs.Kasmuin Pendidik PAI16. Ida Nuryanti, S.Pd Pendidik Tata Busana

Bahasa Indonesia17. Juyamah, S.Pd Pendidik Bahasa Jawa

Bahasa Indonesia18.

Yuli Martyaningsih, S.PdPendidik Bahasa Indonesia

TIK19. Dwi Permira Larasati, S.Pd Pendidik Bahasa Jawa20. Sriyanto, S.Ud Pendidik BTQ21.

Habib Rohman Sanusi, S.PdPendidik BP/BK

TIK

4Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Keadaan guru SMP Negeri WonosalamDemak, Tahun Pelajaran 2016/2017

42

Tabel di atas menunujukkan keadaan pendidik di SMP Negeri

2 Wonosalam Demak. Semua pendidik berperan dalam mewujudkan

tujuan sekolah, wajar apabila semua pendidik saling bertukar

pendapat mengenai proses pembelajaran yang mereka lakukan.

Untuk pendidik mata pelajaran PAI sendiri yang merupakan subyek

penelitian yang peneliti lakukan mengatakan sering berdiskusi

dengan pendidik-pendidik yang lain seperti pendidik yang

mengampu bidang studi agama.

b) Keadaan peserta didik

Selain guru, siswa juga merupakan elemen utama dalam dunia

pendidikan kemudian setelah dua hal tersebut baru elemen-elemen

lain yang saling mendukung. Karena tanpa siswa proses kegiatan

pembelajaran tidak dapat terlaksana.

Keadaan siswa rata-rata adalah berasal dari daerah sekitar

kecamatan Wonosalam dan Kecamatan Dempet kabupaten Demak.

Pada Tahun Pelajaran 2016/2017 jumlah peserta didik disini

mencapai 287 siswa. Dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 4.2Data Peserta Didik SMP Negeri 2 Wonosalam

Tahun Pelajaran 2016/20175

KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

VIIVIIIIX

555449

393357

9487106

Jumlah 158 129 287

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sekolah merupakan faktor penting

untuk menunjang proses pembelajaran. Sarana dan prasarana

tersebut dapat dibedakan atas beberapa kategori yakni sarana yang

5Data hasil dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Pada hari Senin tanggal 13Januari 2017

43

bersifat fisik seperti tanah, bangunan, meubel dan perlengkapan

administrasi dan sarana penunjang seperti sumber air. Masing-

masing sarana dan prasarana tersebut tidak dapat berdiri sendiri,

akan tetapi satu sama lain harus saling menunjang agar tercapai

pembelajaran yang efektif dan efesien

Yang dimaksud sarana dan prasarana di sini adalah sesuatu

yang mendukung jalannya proses pendidikan dan pembelajaran.

Sebagaimana dialami oleh tiap-tiap lembaga pendidikan bahwa

untuk mencukupi sarana pendidikan adalah hal yang utama.

Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 2

Wonosalam Demak adalah :

a. Perlengkapan.6

Tabel 4.3No Perlengkapan Jumlah Keterangan

1 Komputer 2 Buah Baik

2 Almari 8 Buah Baik

3 Meja Kepala Sekolah 1 Buah Baik

4 Meja Pendidik 20 Buah Baik

5 Kursi Pendidik 20 Buah Baik

6 Meja dan Kursi Tamu 1 Set Baik

7 Meja peserta didik 144 buah Baik

8 Kursi peserta didik 288 buah Baik

9 Papan Tulis 12 Buah Baik

10 Majalah Dinding (Mading) 1 Buah Baik

11 Papan Pengumuman 1 Buah Baik

12 Televisi 1 Buah Baik

13 Kipas Angin 1 Buah Baik

16 Papan Profil Sekolah 1 Buah Baik

17 Papan data peserta didik(Jurnal)

1 BuahBaik

6Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Perlengkapan SMP Negeri 2 WonosalamDemak, Tahun Pelajaran 2016/2017.

44

b. Ruangan.7

Tabel 4.4No Ruang Jumlah Keterangan1 Kelas 12Ruang Baik

2 Perpustakaan 1 Ruang Baik

3 UKS 1 Ruang Baik

4 Mushola 1 Ruang Baik

5 Kepala Sekolah 1 Ruang Baik

6 Pendidik 1 Ruang Baik

7 Ruang Tata Usaha 1 Ruang Baik

8 Ruang Dinas Penjaga 1 Ruang Baik

9 Ruang KeterampilanMenjahit

1 Ruang Baik

10 Ruang Osis 1 Ruang Baik

11 Ruang Lab IPA 1 dan 2 2 Ruang Baik

12 Ruang Lab 1 dan 2 2 Ruang Baik

13 Ruang Media 1 Ruang Baik

16 WC. Pendidik 2 Ruang Baik

17 WC. Peserta didik 6 Ruang Baik

c. Alat-alat olah raga.8

Tabel 4.5No Perlengkapan Jumlah Keterangan1 Lapangan Basket 1 Buah Baik2 Lapangan Bola Volly 1 Buah Baik3 Bola Basket 4 Buah Baik4 Bola 2 Buah Baik

Dari sarana dan prasarana tabel diatas, sudah sedikit banyak

mendukung proses pembelajaran meskipun belum sepenuhnya

tercapai. Setiap pendidik berusaha untuk memaksimalkan

penggunaan sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pihak

madrasah, ini bertujuan untuk membantu peserta didik agar lebih

7Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Ruangan SMP Negeri 2 WonosalamDemak, Tahun Pelajaran 2016/2017.

8Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Alat-Alat Olah Raga SMP Negeri 2Wonosalam Demak, Tahun Pelajaran 2016/2017.

45

memahami materi yang akan disampaikan oleh pendidik dalam

proses pembelajaran.

7. Struktur Organisasi

Pengorganisasian adalah proses pembagian tugas,

wewenang dan job sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat

digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Struktur organisasi dalam lembaga apapun

memiliki arti yang penting, termasuk dalam hal ini adalah struktur

organisasi pada lembaga pendidikan. Struktur organisasi

merupakan cermin dari manajemen yang menunjukkan pembagian

wewenang dan tugas, yang secara tidak langsung meniscayakan

adanya fungsi sekaligus peran praktis dalam rangka mencapai

target yang telah dirumuskan lembaga.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, maka diperlukan

adanya struktur organisasi dengan fungsi sebagai penanggung

jawab dalam setiap bidang pekerjaan. Setiap lembaga sekolah pasti

mempunyai struktur organisasi masing-masing. Apabila salah satu

dari organisasi tersebut tidak ada maka tidak akan jalan proses

pendidikan karena di dalam struktur organisasi itu semua yang ada

di lembaga sekolah itu harus tetap ada.

Adapun struktur organisasi SMP Negeri 2 Wonosalam

Demak terdapat di lampiran.9

9Dokumentasi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, Struktur Organisasi SMP Negeri 2Wonosalam Demak, Tahun Pelajaran 2016/2017.

46

B. Data Hasil Penelitian

1. Data Tentang Profil Guru PAI yang Adil dalam Pembelajarandi SMP Negeri 2 Wonosalam Demak Tahun Pelajaran2016/2017.

Menjadi seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai

materi serta menyajikan materi dengan baik, tapi juga harus

mempunyai figur guru yang baik dalam pembelajaran. Lembaga

pendidikan guru mempunyai peran utama dalam pembelajaran oleh

sebab itu penting bagi guru khususnya guru mata pelajaran PAI

memiliki sikap yang baik dalam pembelajaran terutama bersikap

adil kepada siswa.

Pembelajaran di SMP Negeri 2 Wonosalam dimulai pada

pukul 06.45 WIB, sedangkan untuk hari senin dimulai pada pukul

07.30 WIB yang ditandai dengan bel suara berbunyi, peserta didik

masuk ke kelas masing-masing dan berdoa bersama-sama.10 Setiap

guru mempunyai prosedur yang berbeda-beda dalam disiplin kelas

terutama pada awal mulainya masuk pelajaran. Seperti yang

dikatakan oleh Nurul Farida, siswa kelas IX bahwa:

“Pelajaran PAI dimulai pukul 07.30 Wib. Bagi siswa yangterlambat masuk kelas lebih dari 10 menit diberi sanksiselain berdoa sendiri juga disuruh membaca non mapel(Novel) tentang pendidikan, ketika sudah selesai siswadisuruh menceritakan isi dari novel yang telah dibaca lalukemudian dipersilahkan mengikuti pelajaran.”11

Membahas masalah kebutuhan siswa dalam pembelajaran

tidak terlepas dari adil, karena salah satu hal yang di rindukan para

siswa adalah perlakuan adil dari guru. Adil artinya memberikan

sesuatu sesuai dengan haknya tidak berat sebelah dan tidak pilih

kasih. Apabila seseorang melakukan kebaikan akan mendapatkan

imbalan yang positif, yang lainnya pun harus diperlakukan sama.

Apabila siswa yang melakukan kesalahan dihukum, siswa lain yang

10Hasil Observasi di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, pada tanggal 13 Februari 201711Hasil Wawancara dengan Nurul Farida, selaku siswa kelas IX di SMP Negeri 2 Wonosalam

Demak pada tanggal 16 Februari 2017

47

melakukan kesalahan itu juga harus di hukum. Sementara itu guru

juga harus tegas dalam memberikan tugas dan sanksi kepada

siswanya.

Sebagaimana penuturan Bapak Kasmuin yang mengatakan

bahwa:

“Permasalahan dikelas beraneka macam, bagi anak yangtidak mengerjakan tugas disuruh mengerjakan tugas diluarkelas. Akan tetapi jika anak berulang-ulang kali tidakmengerjakan tugas anak diberi sanksi berupa denda uangyang nantinya akan diberikan kepada kas kelas dan bisadipakai untuk keperluan kelas mereka seperti membeliperalatan kebersihan maupun yang lainnya. Bentukpelanggaran sama antara siswa putra maupun putri,pelanggaran di sesuaikan dengan tingkat kesalahannya.12

Sikap adil seorang guru sangat penting dalam pembelajaran

karena siswa banyak yang menurut. Oleh sebab itu sebagai seorang

guru harus mengerti kebutuhan belajar mereka dengan cara

memberikan pelayanan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi

siswa. Orang yang adil yaitu orang yang memiliki perilaku secara

proporsional dan selalu memihak atau berdasarkan pada kebenaran.

Sebagaimana yang dikatakan oleh ibu Rini Praptiwi, bahwa:

“Guru yang adil dalam pembelajaran yaitu memberikanpelayanan kepada siswa sesuai dengan porsinya, denganmemberi jalan keluar jika ada permasalahan yangmenyangkut dengan siswa tanpa pandang bulu sertamemberikan penilaian sesuai dengan hasil usaha siswa itusendiri.”13

Keberhasilan belajar tidak hanya dilihat dari hasil belajar

yang dicapai siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Keberhasilan

belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya yakni

pelayanan guru dalam proses pembelajaran. Seorang guru tidak

sekedar menyampaikan materi, tetapi harus mengetahui apakah

12Hasil Wawancara dengan Bapak Drs. Kasmuin, selaku guru PAI di SMP Negeri 2Wonosalam Demak, Pada Tanggal 13 Februari 2017.

13Hasil Wawancara dengan Ibu Rini Praptiwi, S.Pd, selaku waka kesiswaan SMP Negeri 2Wonosalam di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak pada tanggal 13 Februari 2017

48

siswa tersebut sudah faham tentang materi yang telah diajarkannya.

Maka dalam proses pembelajaran interaksi antara guru dengan

murid sangat diperlukan. Adanya umpan balik dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat masing-

masing, apabila terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar

diberikan pelayanan sebaik-baiknya.

Sebagaimana penuturan Ibu Sukarti S.Pd yang mengatakan

bahwa:

“Sebagai seorang guru dalam pembelajaran harusmemberikan pelayanan kepada siswa secara sama dan sesuaidengan porsinya. Pertama dalam hal materi, setelah gurumenjelaskan materinya murid di persilahkan bertanya tentangapa yang belum di fahami atau guru bisa melakukan umpanbalik untuk mengetahui apakah siswa sudah faham tentangmateri yang telah diajarkannya. Kedua nilai, siswa yangmendapatkan nilai dibawah rata-rata diberi remidi, sedangbagi siswa yang sudah memenuhi standar nilai rata-rata gurubisa memberi pengayaan. Ketiga bimbingan, apabila gurumapel mendapati siswa yang benar-benar sulit meresponpelajaran, guru bisa menyerahkan siswa tersebut kepada walikelasnya agar mendapat bimbingan khusus dari guru.”14

Kegiatan belajar mengajar tidak selamanya berjalan dengan

lancar. Banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam

proses pembelajaran seperti keadaan kelas yang tidak kondusif,

banyak siswa yang ramai, sulit diatur, bahkan ada siswa yang

membangkang dan tidak mau mendengarkan guru. Oleh karenanya

dibutuhkan kesabaran guru dalam menangani permasalahan siswa

dalam pembelajaran.

Menurut keterangan Nurul Farida kelas IX mengatakan

bahwa:

“Pendidik tegas dalam menyampaikan materi, kemudianpenyabar walaupun terkadang ada temen-temen yang ramai,beliau tidak marah tetapi memberikan teguran dan nasehat

14Hasil Wawancara dengan Ibu Sukarti S.Pd selaku, waka kurikulum SMP Negeri 2Wonosalam Demak pada tanggal 13 Februari 2017.

49

yang sangat mendidik sehingga suasana kelas tetap berjalandengan baik.”15

Disamping itu dibutuhkan prinsip agar guru mampu menjadi

hakim yang adil dalam menyelesaikan permasalahan siswa dengan

baik. Misalnya terlibat pertengkaran antar siswa didalam kelas, hal

ini menjadi tugas penting guru dalam mengambil tindakan dan

memutuskan permasalahan siswa secara proporsional (sesuai

kebenaran). Erna Zuliyana siswa kelas VIII mengatakan bahwa:

“Dalam menangani siswa yang bermasalah didalam kelasseperti perkelahian antar siswa, pendidik tidak langsungmemarahi atau memberikan hukuman tetapi menasehatisiswa yang melakukan kesalahan tersebut.”16

Menurut keterangan lain, M. Fathur Razi & Rendi Arya

Kusuma siswa kelas VII mengatakan bahwa:

“Dalam mengatasi siswa yang bermasalah sepertipertengkaran antar siswa. Beliau tidak langsung memberihukuman, tetapi siswa tersebut di panggil satu persatu olehguru kemudian dibawa ke kantor untuk dimintai penjelasandan jika beliau tidak sanggup menanganinya maka siswatersebut diserahkan ke guru Bp.17

Bentuk pelanggaran maupun sanksi yang diberikan guru

kepada siswa dalam pembelajaran berbeda-beda tergantung dari

tingkat kesalahannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nor Ulum

Amaliyah kelas XI bahwa:

“Cara penanganannya tergantung dari bentuk permasalahanyang dilakukan siswa. Disini Ada dua bentuk masalah yaitumasalah ringan dan berat. Masalah ringan ketika dalamproses pembelajaran siswa melakukan aksi jail terhadapteman yang lain seperti menyembunyikan peralatan belajar,ketahuan mencuri, membuat onar, maka sanksi yangdiberikan berupa denda uang. Sedang peraturan untuk

15Hasil Wawancara dengan Nurul Farida selaku, siswa kelas IX di SMP Negeri 2 WonosalamDemak pada tanggal 16 Februari 2017

16Hasil Wawancara dengan Erna Zuliyana, selaku siswa kelas VIII di SMP Negeri 2Wonosalam Demak pada tanggal 17 Februari 2017

17Hasil Wawancara dengan M.Fathur Rozi & Rendi Arya Kusuma, selaku siswa kelas VII diSMP Negeri 2 Wonosalam Demak pada tanggal 17 Februari 2017

50

masalah berat ketika siswa terlibat pertengkaran di dalamkelas maka beliau tidak langsung memberi hukuman atausanksi tetapi dinasehati dan jika tidak bisa ditangani makasiswa tersebut diserahkan ke guru Bp.”18

Data hasil wawancara diatas diperkuat lagi dengan hasil

observasi yang dilakukan peneliti pada hari senin tanggal 20

Februari 2017 yaitu pembelajaran di SMP Negeri 2 Wonosalam

dimulai pada pukul 06.45 WIB, sedangkan untuk hari senin dimulai

pada pukul 07.30 WIB yang ditandai dengan bel suara berbunyi.

Peserta didik masuk ke kelas masing-masing kemudian berdoa

bersama-sama, bagi siswa yang terlambat masuk lebih dari 10

menit mendapatkan sanksi berdoa dan membaca buku non mapel

(Novel) tentang pendidikan. Kemudian dalam pproses

pembelajaran, setelah menjelaskan materi pelajaran PAI guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang belum difahami. Jika tidak ada yang bertanya guru

melakukan tanya jawab kepada siswa satu persatu.19

2. Data Tentang Faktor Pendukung dan PenghambatMewujudkan Guru PAI yang Adil dalam Pembelajaran diSMP Negeri 2 Wonosalam Demak Tahun Pelajaran 2016/2017.

Melihat berbagai macam permasalahan dalam pembelajaran

tak lepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat dalam

mewujudkan pengajaran yang objektif. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak,

peneliti mendapatkan gambaran data mengenai faktor pendukung

dan penghambat dalam mewujudkan guru yang adil dalam

pembelajaran di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak.

18Hasil Wawancara dengan Nor Ulum Amaliyah, selaku siswa kelas IX di SMP Negeri 2Wonosalam Demak pada tanggal 16 Februari 2017

19Hasil observasi peneliti di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak, pada tanggal 13 Februari2017

51

Kaitannya dengan faktor pendukung dalam mewujudkan

guru yang adil dalam pembelajaran. Bapak Drs. Kasmuin

mengatakan bahwa:

“Faktor pendukung paling utama yaitu fasilitas atau saranadan prasarana seperti buku yang mencukupi, jika dalampembelajaran terdapat anak yang tidak kebagian buku makaanak tidak bisa belajar penuh dan tidak bisa menyesuaikandengan yang lain. Selain itu faktor pendorong lainnya yaituantara pendidik dan siswa harus bisa bekerja sama, salingmemahami dari berbagai kekurangan anak terutama dalammateri.”20

Sesuai dengan pendapat bapak Kasmuin, menurut bapak

Eko Widodo, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2

Wonosalam Demak mengatakan bahwa:

“Faktor pendukung lain yakni kesadaran guru dalammendidik siswanya misalnya guru tidak mudah emosikepada siswa. Selain itu tingkat pendidikan, guru yangberpendidikan tinggi dalam menyelesaikanpermasalahannya dengan menggunakan logika dan hatiserta memperluas pandangan dan melihat soalnya daribeberapa sudut.”21

Meskipun demikian, ada beberapa hambatan dalam

mewujudkan guru PAI yang adil dalam pembelajaran. Dalam

mewujudkan sikap yang adil dalam pembelajaran, Bapak Kasmuin

menemui beberapa hambatan. Hal ini diakui sendiri oleh Bapak

Kasmuin selaku guru pengampu mata pelajaran PAI di SMP Negeri

2 Wonosalam Demak mengatakan bahwa:

“Penghambatnya banyak untuk berbuat adil yaitu antarapengajar dan siswa tidak bisa sinkronisasi (bersama),pendidik dan siswa harus bisa saling melengkapi misalnyaguru bisa memenuhi kekurangan anak jika nilai anak kurangdari KKM guru bisa memberi remidi kemudian bagi siswayang sudah bisa diberi pengayaan. Kedua dilihat darikemampuan menyerap pelajaran artinya kemampuan anak

20Wawancara dengan Bapak Drs. Kasmuin, selaku guru PAI di SMP Negeri 2 WonosalamDemak, Pada Tanggal 13 Februari 2017.

21Wawancara dengan Bapak Eko Widodo, M.Pd, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2Wonosalam Demak, pada tanggal 13 Februari 2017.

52

berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Artinya dalamproses pembelajaran anak memiliki kemampuan dalammerespon, memahami dan mempelajari materi pelajaranyang berbeda-beda. Ada anak yang cepat tanggap denganmateri yang diajarkan dan ada juga yang lambatpemikirannya dalam menerima materi. Hal ini menjadisalah satu penghambat guru dalam mengajar karena haltersebut dapat menghabiskan waktu pelajaran yang telah ditentukan, misalnya dalam proses pembelajaran waktumenyampaikan materi 1 jam bisa menjadi berjam-jam halini dikarenakan kemampuan anak yang berbeda-beda dalamsatu kelas. Oleh karena itu diperlukan pengelompokanbelajar dengan sistem kelas (kelas unggulan) agar dapatmenjadikan guru yang adil dalam materi dengan caramemberi pengayaan secara bersama-sama.”22

Selain hasil wawancara tersebut, peneliti juga menggali

informasi dari Bapak Eko Widodo selaku kepala SMP Negeri 2

Wonosalam Demak mengenai penghambat dalam mewujudkan

guru PAI yang adil dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Eko Widodo,

beliau mengutarakan bahwa:

“Faktor utama penghambat guru dalam bersikap adilterhadap siswa yaitu fasilitas belajar yang belum mencukupidapat mempengaruhi sikap adil guru dalam mengajar.Misalnya buku Lks yang terbatas hal ini bisa menjadi tidakadil karena semua siswa ada yang tidak kebagian buku Lkskemudian adanya kerja sama antara guru dan murid dalampembelajaran.”23

22Hasil Wawancara dengan Bapak Drs. Kasmuin, selaku guru PAI di SMP Negeri 2Wonosalam Demak, Pada Tanggal 13 Februari 2017.

23Hasil Wawancara dengan Bapak Eko Widodo, M.Pd, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPNegeri 2 Wonosalam Demak, pada tanggal 13 Februari 2017

53

C. Analisis Data

1. Analisis Tentang Profil Guru PAI yang Adil dalamPembelajaran di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak TahunPelajaran 2016/2017.

Data yang sudah direduksi berdasarkan hasil data penelitian

di lapangan, peneliti dapat menganalisis bahwa guru dalam

pembelajaran mempunyai tugas utama dalam melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran, oleh karena itu figur guru yang baik

menjadi hal utama didalam kelas, karena semua tingkah laku, tutur

kata maupun perbuatan seorang guru akan ditiru oleh anak didik.

Profil guru agama berarti gambaran yang jelas mengenai

nilai-nilai (perilaku) yang ditampilkan oleh pendidik agama islam

selama mengajar didalam kelas. Profil guru yang adil yaitu

gambaran guru/pendidik dalam mengajarkan ilmunya berpedoman

pada hukum, tertib dalam mendidik sesuai dengan potensi yang

dimiliki masing-masing siswa.

Guru sebagai seseorang yang digugu dan ditiru, harus bisa

menjadi teladan bagi anak didiknya serta memberi contoh yang

baik bagi siswanya. Sebagai pribadi yang selalu digugu dan ditiru,

tidaklah berlebihan bila siswa selalu mengharapkan figur guru

yang senantiasa memperhatikan kepentingan mereka. Figur guru

yang selalu memperhatikan kepentingan siswa biasanya

mendapatkan ekstra perhatian dari siswa, siswa yang senang

dengan sikap dan perilaku yang baik oleh guru. Bersikap adil

sangat lah diperlukan oleh guru agar tidak ada lagi istilah murid

kesayangan. Guru harus dapat memutuskan sesuatu dengan seadil-

adilnya tanpa memandang apapun karena guru harus menilai

bahwa semua muridnya sama, tidak memandang kaya/miskin, latar

belakang orang tuanya dan lain sebagainya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam pembelajaran,

bahwa banyak sekali yang dipelajari oleh siswa dari gurunya. Anak

didik menyerap sikap–sikap, merefleksi perasaan-perasaan,

54

menyerap keyakinan- keyakinannya meniru tingkah lakunya dan

mengutip pernyataan dari gurunya. Selain itu, pengalaman juga

menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti motivasi, disiplin,

tingkah laku sosial, kenakalan siswa, hasrat belajar dan sebagainya,

bersumber dari kepribadian guru. Bahkan masalah sikap ini sangat

menentukan tinggi rendahnya anak didik. Oleh sebab itu, seorang

guru yang baik harus memperhatikan aspirasi murid agar

perilakunya disenangi murid. Tidak sebaliknya, bersikukuh,

bersikap pilih kasih dan cuek dengan sikapnya sendiri tanpa

memperhatikan penilaian dan aspirasi murid. Dalam hal ini, hal-hal

yang dibenci murid sebaiknya menjadi parameter sikap guru yang

ditunjukan kepada murid-muridnya agar murid bisa konsentrasi dan

fokus dalam menerima pelajaran dari guru tanpa diganggu hal-hal

sepele yang berkaitan dengan karakteristik guru yang tidak

disenangi.24

Guru yang adil dalam pembelajaran yaitu pendidik yang

mengajarkan ilmunya berpedoman pada hukum, tertib dalam

mendidik sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing

siswa. Dengan ungkapan lain, tidak ada murid yang paling

diistimewakan, perhatian dan sikap guru terhadap seluruh murid

harus sama.25

Adapun empat makna adil yang telah dikemukaka oleh pakar

agama untuk dijadikan pedoman dalam bersikap terhadap sesama

manusia, sebagai berikut:

a. Adil dalam arti sama. Persamaan dalam hak, dalam arti

memperlakukan sama terhadap orang - orang, tidak

membedakan hak-haknya. Semua anak berhak mendapatkan

24Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif, Diva Press,Jogjakarta, 2012, hlm. 103

25Masykur Arif Rahman, Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalamKegiatan Belajar Mengajar, Diva Press, Yogyakarta, 2011, hal. 166

55

haknya di dalam kelas seperti hak dalam bertanya dan hak

untuk mendapat pengajaran sebaik-baiknya.

b. Adil dalam arti seimbang. Keseimbangan sangat diperlukan

dalam suatu kelompok yang didalamnya terdapat beragam

bagian yang berusaha menuju satu tujuan tertentu. Dengan

terhimpunnya bagian-bagian itu, kelompok tersebut dapat

berjalan atau bertahan sesuai tujuan kehadirannya. Seperti

halnya memberikan fasilitas belajar guru kepada siswa harus

tercukupi untuk kelangsungan belajar mereka.

c. Adil adalah perhatian terhadap hak-hak individu dan

memberikan hak-hak itu kepada setiap pemiliknya. Pengertian

tersebut didefinisikan dengan “menempatkan sesuatu pada

tempatnya” atau “memberi pihak lain haknya melalui jalan

yang terdekat”. Lawannya adalah kezaliman dalam arti

melanggar hak-hak pihak lain. Pengertian ini melahirkan

keadilan sosial. Dalam pembelajaran seorang guru harus

memperhatikan siswanya dalam belajar, dengan cara

memberikan bimbingan bagi siswa yang sedang mengalami

kesulitan dalam belajar, memberi kesempatan kepada siswa

untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing.

d. Adil yang dinisbatkan Ilahi. Adil disini yaitu memelihara

kewajaran atas berkelanjutan eksistensi dan perolehan rahmat

sewaktu terdapat banyak kemungkinan untuk itu.26 Begitu

halnya dengan nilai harus murni dari hasil siswa itu sendiri.

Guru tidak bisa asal katrol nilai bagi siswa yang nilainya

kurang dari standar KKM. Seorang guru harus bisa bersikap

adil dengan cara memberikan remidi maupun tugas tambahan

bagi siswa yang nilainya kurang dari standar tersebut.

26Sofyan Sori, Kesalehan Anak Terdidik Menurut al-Qur’an dan Hadis, Fajar Pustaka,Yogyakarta, 2006, hlm. 4

56

Lembaga pendidikan, guru mempunyai tugas utama dalam

pembelajaran oleh sebab itu penting bagi guru khususnya guru

mata pelajaran PAI memiliki sikap yang baik dalam pembelajaran

terutama bersikap adil kepada siswa. Dalam pembelajaran guru

dituntut untuk berlaku adil kepada seluruh siswa seperti mengajar

dengan baik, mencukupi fasilitas belajar, memberikan penilaian,

memberikan penanganan secara adil terhadap seluruh murid sesuai

kondisinya.

Adapun kriteria guru yang adil dalam pembelajaran di SMP

Negeri 2 Wonosalam Demak yaitu:

1. Memahami persoalan dengan baik

Jika suatu ketika sedang dihadapkan pada sebuah kasus

tertentu, maka langkah pertama yang harus dilakukan

sebelum memberikan keputusan adalah berusaha untuk

memahami akar persoalan itu dengan baik. Hal ini penting

agar keputusan yang diberikan nantinya benar-benar tepat.27

Berdasarkan analisa peneliti bahwa, guru PAI di SMP Negeri

2 Wonosalam Demak memiliki sikap yang baik dalam

menangani permasalahan siswa dikelas. Guru dalam

mengatasi siswa yang bermasalah tidak langsung diberi

hukuman tetapi siswa tersebut di panggil oleh guru kemudian

dibawa ke kantor untuk dimintai penjelasan dan jika tidak

bisa ditangani siswa tersebut diserahkan ke guru BP. Sikap

pendidik tersebut telihat dalam menangani permasalahan

tidak tergesa-gesa dalam memberikan keputusan tetapi

mencari penyebab dari permasalahan siswa terlebih dahulu.

Hal ini penting agar keputusan yang diberikan benar-benar

tepat.

27Salman Rusydie, Kembangkan Dirimu Jadi Guru Multitalenta, Diva Press, Yogyakarta,2012, hlm. 50

57

Menurut keterangan lain, dalam menangani siswa yang

melakukan kesalahan, guru mata pelajaran PAI di SMP

Negeri 2 Wonosalam melihat dari bentuk permasalahan

siswa. Ada dua bentuk permasalahan yang dilakukan siswa

yaitu pertama masalah ringan, ketika dalam proses

pembelajaran siswa melakukan aksi jail terhadap teman yang

lain seperti menyembunyikan peralatan belajar, ketahuan

mencuri, membuat onar maka sanksi yang diberikan berupa

denda uang, yang nantinya diperlukan untuk membeli

perlengkapan kelas masing-masing. Sedang peraturan untuk

masalah berat yaitu ketika siswa terlibat pertengkaran di

dalam kelas maka beliau tidak memberikan hukuman secara

langsung kepada siswa, tetapi siswa tersebut dibawa ke

kantor untuk dimintai penjelasan. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui akar permasalahan siswa dan menghindari sikap

mengvonis siswa.

2. Tidak emosi

Seorang guru tidak boleh lekas emosi ketika mendapati

siswa yang melakukan kesalahan. Betapapun kesalahan yang

dilakukan sudah melukai perasaan tetapi seorang guru harus

sabar dalam mengatasinya.28 Menurut keterangan Nurul

Farida, siswi kelas IX mengatakan, selain tegas dalam

menyampaikan materi, pendidik PAI juga penyabar walaupun

terkadang ada temen-temen yang ramai, membuat gaduh beliau

tidak marah tetapi memberikan teguran dan nasehat yang

sangat mendidik sehingga suasana kelas tetap berjalan dengan

baik. Mempunyai sikap penyabar dan tidak mudah emosi

sangat penting untuk dimiliki seorang guru, karena jika tidak

maka segala keputusan yang diberikan pada saat emosi dapat

mempengaruhi keputusan yang akan dibuat. Emosi atau

28Ibid, hlm 51

58

amarah dapat membuat seseorang tidak bisa berfikir dengan

jernih, kurang oerimbangan dan tidak mampu memahami akar

persoalan dengan baik.

3. Tidak pilih kasih

Sikap tidak pilih kasih merupakan suatu tindakan yang

harus dijalankan tanpa memandang siapa yang bersalah.

Hukum tidak boleh pilih kasih dan harus diterapkan dengan

seadil-adilnya.29 Berdasarkan analisa peneliti bahwa, guru PAI

di SMP Negeri 2 Wonosalam dalam mengajar tidak sekedar

menjelaskan materi tetapi pendidik mampu memperhatikan

semua siswanya. Guru PAI di SMP Negeri 2 Wonosalam

dalam pembelajaran memberikan pelayanan kepada siswa

secara sama dan sesuai dengan porsinya. Pertama dalam hal

materi, pendidik memberikan kesempatan bertanya tentang apa

yang belum di fahami. Kedua nilai, siswa yang mendapatkan

nilai dibawah rata-rata diberi remidi, sedang bagi siswa yang

sudah memenuhi standar nilai rata-rata guru bisa memberi

pengayaan. Ketiga bimbingan, apabila mendapati siswa yang

benar-benar sulit merespon pelajaran, guru bisa menyerahkan

siswa tersebut kepada wali kelasnya agar mendapat bimbingan

khusus dari guru.

4. Tegas

Artinya sikap yang tegas dalam mengambil sebuah

keputusan yang telah di buat. Keputusan tersebut diambil

melalui pertimbangan yang tepat dan berdasarkan fakta-fakta

yang ada. Suatu keputusan tidak boleh ada kekuatan atau

pengaruh lain yang dapat mengubah keputusan itu. Jika tidak,

maka telah berlaku tidak tegas dan hukum malah hanya akan

dijadikan permainan dan basa-basi semata.30

29Ibid, hlm 5330Ibid, hlm. 54

59

Oleh sebab itu pendidik harus memiliki kemampuan

layaknya hakim yang tegas, independen dan adil dalam

memberikan keputusan. Sikap yang tegas inilah yang juga

harus ditegakkan oleh guru saat menangani siswa yang

melakukan kesalahan.31 Bapak Drs Kasmuin menuturkan,

sebagai seorang guru PAI yang mempunyai tugas dan

tanggung jawab selain menanamkan nilai-nilai agama kepada

siswa juga harus bisa dijadikan suri tauladan salah satunya

memberikan aturan secara tegas. Beliau mengatakan bahwa,

permasalahan dikelas beraneka macam, bagi anak yang tidak

mengerjakan tugas disuruh mengerjakan tugas diluar kelas.

jika anak berulang-ulang kali tidak mengerjakan tugas akan

diberi sanksi berupa denda uang yang nantinya akan diberikan

kepada kas kelas dan bisa dipakai untuk keperluan kelas

mereka. Bentuk pelanggaran sama antara siswa putra maupun

putri, pelanggaran di sesuaikan dengan tingkat kesalahannya.

5. Mengutamakan nilai- nilai edukatif

Dalam menerapkan aturan guru harus bersikap tegas

layaknya hakim yang adil, namun perlu dipahami bahwa dalam

memberikan sanksi kepada siswa, harus mengutamakan nilai-

nilai edukatif.32 Pelajaran PAI dimulai pukul 07.30 Wib. Bagi

siswa yang terlambat masuk kelas lebih dari 10 menit diberi

sanksi selain berdoa sendiri juga disuruh membaca non mapel

(Novel) tentang pendidikan, ketika sudah selesai siswa disuruh

menceritakan isi dari novel yang telah dibaca lalu kemudian

dipersilahkan mengikuti pelajaran.

6. Tidak terlalu memvonis tetapi menyadarkan

Guru yang baik, tentu saja pendidik yang memiliki ciri-

ciri yang menurut pandangan umum dianggap baik, baik dari

31Ibid, hlm 5432Ibid, hlm. 55

60

segi sikap, perilaku, maupun tutur kata.33 Oleh karena itu, guru

yang baik harus menunjukkan cerminan yang baik kepada

siswanya. Misalnya tidak langsung menyalahkan siswa tetapi

mencoba menyadarkan siswa dengan memberi nasehat atau

memberi teguran yang mendidik, hal ini merupakan cara yang

baik agar siswa bisa menyadari kesalahannya. Menurut

keterangan Erna Zuliyana kelas VIII bahwa, dalam menangani

siswa yang bermasalah didalam kelas, pendidik PAI di SMP

Negeri 2 Wonosalam tidak langsung memarahi atau

memberikan hukuman kepada siswa tetapi dengan

menasehatinya.

Dengan memiliki beberapa karakter yang adil diatas akan

mempermudah guru dalam memecahkan permasalahan siswa,

disamping itu guru juga akan disenangi siswa karena sikap yang

dimilikinya. Bersikap adil, baik dalam perkataan maupun perbuatan

adalah bagian dari akhlak karimah yang harus dimiliki seorang

muslim. Sebab berkata tidak adil adalah termasuk bagian dari

perbuatan dosa besar. Adapun dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am

ayat 152 Allah Berfirman:

Artinya : dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali

dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai iadewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangandengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepadasesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan

33 Muhamad Surya, dkk, Landasan Pendidikan Menjadi Guru yang Baik, Ghalia Indonesia,Bogor, hlm.21

61

apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlakuadil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),dan penuhilahjanji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allahkepadamuagar kamu ingat.34

Manusia harus mempunyai sikap adil sebagai pribadinya

dalam masalah yang dihadapinya. Sikap ini berakibat akan

dihormati oleh sesama manusia. Dari analisis di atas bisa diketahui

profil guru yang adil di SMP Negeri 2 Wonosalam Demak bisa

menciptakan hubungan baik antara guru dan murid, ini dilihat dari

beberapa kriteria guru yang adil dalam pembelajaran maka akan

tercipta suatu pembelajaran yang baik yaitu murid akan

menghormati gurunya dengan memperhatikan guru bila

menerangkan dan bersungguh-sungguh dalam pembelajarannya.

Sebaliknya jika sikap guru tidak baik dalam pembelajaran selain

dibenci oleh murid, akan tidak senang dengan mata pelajaran yang

dipegang oleh guru, dan malah akan membentuk sikap anti pati

pada mata pelajaran tersebut.

2. Analisis Tentang Faktor Pendukung dan PenghambatMewujudkan Guru PAI yang Adil dalam Pembelajaran diSMP Negeri 2 Wonosalam Demak Tahun Pelajaran 2016/2017.

Setiap kebijakan tentunya terdapat hal-hal yang

memperlancar maupun menghambat tercapainya kebijakan

tersebut. Dari data-data yang terkumpul, peneliti dapat

menganalisis beberapa faktor yang dapat mendukung maupun

menghambat perilaku guru yang adil dalam pembelajaran di SMP

Negeri 2 Wonosalam Demak Tahun ajaran 2016/2017.

Diklasifikasikan sebagai berikut:

Faktor pendukung dalam mewujudkan guru PAI yang adil

dalam pembelajaran adalah:

34Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan, Pustaka Amani, Jakarta, 2002, hlm.199-200

62

1) Fasilitas atau sarana dan prasarana yang mencukupi

Tempat duduk, meja dan buku yang tecukupi menjadi hal

penting dalam kegiatan pembelajaran, jika dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM) terdapat anak yang tidak mendapatkan

tempat duduk atau buku maka anak tidak bisa belajar dengan

baik serta tidak bisa menyesuaiakan diri dengan yang lain.

2) Antara pendidik dan siswa harus bisa bekerja sama dan

memahami kekurangan siswa dalam hal pelajaran.

Dalam proses pembelajaran pendidik harus bisa bekerja

sama dengan murid, jika murid mengalami masalah dengan

motivasi belajar, seorang guru bisa menumbuhkan kembali

motivasi siswa. Memperbaiki kondisi motivasi siswa dilakukan

dengan melalui pemberian intensif atas keberhasilan yang

diraih siswa (dapat berupa pujian angka yang baik), dengan

cara tersebut guru membantu meningkatkan motivasi siswa

sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha pencapaian

tujuan pengajaran lebih lanjut.35

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, setiap

manusia akan berhubungan dengan banyak orang. Demikian

pula seorang guru, ia akan berinteraksi dengan peserta didik.

Maka guru harus memiliki kemampuan untuk memahami

siswanya dari berbagai kekurangan.

Menurut Barnawi, hubungan guru dengan peserta didik

dalam pembelajaran yaitu:

a. Guru berperilaku secara profesional.

b. Guru membimbing peserta didik dan mengamalkan hak-

hak atas layanan pembelajaran.

c. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik dengan

baik.

35Daryanto, Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung, 2010, hlm. 106

63

d. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki

karakteristik berbeda-beda.

e. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta

didiknya secara adil.36

3) Kesadaran guru dalam mendidik siswanya. Seorang guru tidak

mudah emosi kepada siswa (mampu mengontrol emosinya),

sehingga jika terdapat siswa yang tidak sengaja melakukan

kesalahan atau menyinggung perasaanya guru tersebut tidak

lekas memarahinya.

4) Tingkat pendidikan, guru yang berpendidikan tinggi dalam

menyelesaikan permasalahannya dengan menggunakan logika

dan hati.

5) Memperluas pandangan dan melihat persoalannya dari

beberapa sudut. Dalam menyelesaikan permasalahan siswa,

guru tidak hanya melihat dari kesalahan yang dilakukan oleh

siswa akan tetapi melihat penyebab dilakukannya kesalahan

tersebut. Penyebabnya bisa dari keluarga seperti kurangnya

perhatian, kasih sayang dari kedua orang tuanya sehingga anak

tersebut melampiaskan perasaanya di kelas. Selain itu dalam

interaksi sosial anak dalam kelas, jika anak melakukan

kesalahan dalam kelas biasanya anak tersebut menginginkan

perhatian dari guru. Hal itu dilakukan karena anak merasa

belum diberikan perhatian oleh guru.

Faktor penghambat dalam mewujudkan guru PAI yang adil

dalam pembelajaran adalah:

1) Antara pengajar dan siswa tidak bisa sinkronisasi (bersama).

Artinya pendidik belum memenuhi kebutuhan anak seperti

kekurangan anak dalam hal nilai, fasilitas belajar dan lain

36Barnawi, Muhammad Arifin, Etika & Profesi Kependidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta,2010, hlm. 59

64

sebagainya. Begitupun juga dengan anak, anak diberi tugas

ulangan kadang tidak mau mengerjakannya.

2) Kedua dilihat dari kemampuan menyerap pelajaran

Artinya dalam proses pembelajaran anak memiliki kemampuan

dalam merespon, memahami dan mempelajari materi pelajaran

yang berbeda-beda. Ada anak yang cepat tanggap dengan

materi yang diajarkan dan ada juga yang lambat pemikirannya

dalam menerima materi. Hal ini menjadi salah satu penghambat

guru dalam mengajar karena hal tersebut dapat menghabiskan

waktu pelajaran yang telah di tentukan, misalnya dalam proses

pembelajaran waktu menyampaikan materi 1 jam bisa menjadi

berjam-jam hal ini dikarenakan kemampuan anak yang

berbeda-beda dalam satu kelas. Oleh karena itu diperlukan

pengelompokan belajar dengan sistem kelas (kelas unggulan)

agar dapat menjadikan guru yang adil dalam materi dengan cara

memberi pengayaan secara bersama-sama.

3) Fasilitas belajar yang tidak mencukupi.

Misalnya buku paket yang terbatas, hal ini bisa menjadi guru

bersikap tidak adil karena semua siswa ada yang tidak

mendapatkan buku Paket atau Lks.

Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

mewujudkan guru yang adil dalam pembelajaran memang dapat

mempengaruhi kepribadian seseorang terutama guru ketika

mengajar dikelas. Dimana ada faktor pendukung maka disitu ada

faktor penghambat dalam mewujudkan guru yang adil dalam

pembelajaran.

Jadi, bisa dianalisis bahwa untuk mewujudkan keadilan

dalam pembelajaran tidak terlepas dari adanya faktor pendukung

dan penghambat. Selain itu, dengan adanya faktor pendukung dan

penghambat dalam mewujudkan sikap adil akan membuat pendidik

lebih sabar dalam menangani masalah murid, bijaksana dan bisa

65

memecahkan berbagai masalah di kelas agar setiap keputusan yang

menyangkut dalam pembelajaran dapat diterima oleh para peserta

didik.

Selain itu, guru agama lebih dituntut lagi untuk mempunyai

kepribadian yang baik karena penampilan, tindak tanduknya akan

ditiru, diikuti dan diteladani oleh anak didiknya. Disamping itu

untuk mewujudkan sikap yang adil guru dalam pembelajaran

dibutukan kerjasama yang baik dari kepala sekolah, guru dan

peserta didik guna meminimalisis faktor penghambat dalam

mewujudkan sikap adil guru dalam pembelajaran, terutama dalam

fasilitas belajar siswa.