Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat...

90
Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah (Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah di Jalan Mampang Prapatan IV Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat- syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam Abdul Rokib 103011026663 Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010

Transcript of Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat...

Page 1: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

di Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah

(Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah di Jalan Mampang

Prapatan IV Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-

syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

Abdul Rokib

103011026663

Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2010

Page 2: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Perilaku Pendidik Agama Islam Madrasah Tsanawiyah al-Kahiriyah Dalam

Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

(Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah di jalan Mampang

Prapatan IV Jakarta)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-

syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

Abdul Rokib NIM. 103011026663

Di Bawah Bimbingan

Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA NIP. 194701141965101001

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2010

Page 3: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Perilaku Pendidik Agama Islam dalam Mempengaruhi

Minat Belajar Siswa di MTs. Al-Kahiriyah Mampang Jakarta” diajukan

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulluh Jakarta,

dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah pada tanggal 17 September

2010 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhak memperoleh

gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta,17 September 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI) Tanggal Tanda tangan

Bahrissalim, M.Ag …………........ …..……………… NIP. 196803071998031002 Sekretaris Jurusan PAI

Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag ……………...... .. ....……………… NIP. 196703282000031001 Penguji 1

Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA ………….......... …..……………… NIP. 194701141965101001 Penguji 2

Dr. Zaimuddin, MA ……………...... ..….……………… NIP. 195907051991031002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 195710051987031003

Page 4: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Abdul Rokib

Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 07 November 1982

NIM : 103011026663

Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat Belajar Siswa di MTs. Al-Khairiyah Mampang Jakarta

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 17 September 2010 Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Abdul Rokib . NIM. 103011026663

Page 5: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur kita panjatkan kepada Allah Swt.,yang telah

banyak memberikan nikmat kepada hamba-hamba-Nya di seluruh alam raya ini.

Sholawat dan salam senantiasa tercurah atas manusia pilihan, seorang pendidik

bagi seluruh umat yang paling ternama yaitu Nabi Besar Muhammad

Saw.,semoga dengan sholawat dan salam tersebut, kita akan mendapatkan

syafa'atnya di hari kiamat nanti. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini

telah melibatkan banyak pihak, baik yang secara langsung ataupun yang tidak

langsung ikut serta dalam berpartisipasi membuat teori dan mengumpulkan data

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menghanturkan

penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan rasa terima kasih yang

tidak terhingga kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Bapak Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA selaku pembimbing dalam

penulisan skripsi ini yang telah banyak memberikan waktu dan

perhatiannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen Pendidikan

Agama Islam yang telah banyak memberikan ilmunya.

5. Almarhum dan almarhumah ayah dan ibu tercinta yang telah banyak

berjuang memberikan pendidikan hingga akhir hayatnya. Semoga

perjuangannya tidak sia-sia.

6. kakak-kakak ku tercinta yang ikut memberikan motivasi.

7. Istri ku tercinta yang telah setia menemani dalam penulisan skripsi ini.

8. kawan-kawan PAI, khususnya kelas B angkatan 2003 yang terus

memberikan semangat sampai sekarang.

Page 6: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

9. Pihak Yayasan Perguruan Islam Al-Khairiyah yang telah membantu dalam

memberikan data-data sehingga selesainya skripsi ini.

10. Teman-teman di PT. Pertamina EP yang telah memberikan kesempatan

dalam penulisan skripsi ini, dan

11. Semua pihak lainnya yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis

sebutkan namanya.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan penulis menerima

saran dan kritik guna perbaikan skripsi ini. Akhirnya, hanya kepada Allah

Swt.,saja penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan mendapat keridhaan serta kecintaan dari-Nya.

Amin

Jakarta, Oktober 2010

Page 7: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

ABSTRAKSI

Zaman semakin berkembang dan maju, arus globalisasi tidak dapat dihindari, berbagai macam kebudayaan dari luar semakin bebas masuk dan berkembang, tidak terkecuali hal-hal yang memiliki dampak negatif yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat khususnya peserta didik, mulai dari Sekolah tingkat Dasar hingga Sekolah Tingkat Menengah Atas. Padahal peserta didik merupakan generasi-generasi penerus bangsa dan agama yang diharapkan mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik yang didasari dengan nilai-nilai agama yang baik, untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan peserta didik yang mempunyai prilaku yang baik. Untuk menciptakan peserta didik atau generasi-generasi penerus bangsa yang baik maka dibutuhkan pendidikan yang baik pula, akan tetapi pada kenyataan sekarang ini, sering kita saksikan tindak kejahatan ataupun tauran yang dilakukan oleh peserta didik. Hal ini sungguh membuat miris hati karena hal itu sangat bertolak belakang dengan yang diharapkan pendidikan yaitu peserta didik berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai, atau beradat istiadat yang baik dan terpuji. Pendidik merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan, karena pendidik dapat mempengaruhi peserta didik dalam membentuk kepribadiannya, biasanya peserta didik merasa tertarik dan termotivasi dengan hal-hal yang dicontohkan oleh pendidik. Salah satunya adalah prilaku pendidik yang ditunjukan kepada peserta didik ketika sedang menyampaikan pelajaran. Prilaku pendidik tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima pelajaran dan belajar, salah satunya dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik, karena prilaku pendidik adalah sikap, baik perbuatan ataupun ucapan seorang pendidik Agama Islam dalam menyampaikan pelajaran. Minat belajar itu sendiri merupakan faktor penting bagi peserta didik dalam belajar karena semakin besar minat peserta didik dalam belajar maka semakin besar pula ilmu atau pelajaran yang diperolehnya. Semakin banyak pula pemahaman peserta didik tentang ilmu atau pelajaran itu sehingga mampu mempengaruhi kepribadiannya karena peserta didik akan lebih banyak mengetahui hal-hal yang baik dan yang buruk, karena minat itu sendiri adalah suatu kecenderungan atau keinginan yang kuat atau besar untuk selalu mengingat-ingat atau mengulang-ulang sesuatu yang menarik secara terus-menerus tanpa merasa terbebani untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan atau diharapkan oleh peserta didik. Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang cukup tua, didirikan pada zaman Belanda yaitu pada tahun 1928 M. Madrasah ini terletak di ibu kota Jakarta yang merupakan tempat bertemunya berbagai unsur budaya. Pada setiap tahunnya, Madrasah ini mengalami kemajuan terbukti dengan banyaknya peserta didik yang masuk. Seharusnya minat peserta didik untuk belajar semakin besar terlebih lagi dengan disediakannya berbagai macam fasilitas. Perilaku pendidik bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa, karena banyak faktor lain yang juga berperan dalam

Page 8: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

mempengaruhi minat belajar siswa, hanya 21% saja perilaku pendidik mempengaruhi minat belajar siswa. Keluarga, cita-cita, pengalaman dan lingkungan juga termasuk faktor yang juga bisa mempengaruhi minat belajar siswa, oleh karena itu, agar bisa menumbuhkan minat belajar siswa dengan baik, maka dibutuhkan peran serta yang aktif dari semua pihak, sehingga minat belajar siswa terus meningkat dan pendidik dengan mudah dapat memberikan pengajaran dan mencapai tujuan pendidiksn sesuai yang diharapkan.

Page 9: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi
Page 10: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Abstraksi ............................................................................................................... iii

Daftar Isi ...............................................................................................................v

Daftar Tabel ..........................................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................1

B. Masalah Penelitian .........................................................................4

1. Identifikasi Masalah............................................................4

2. Pembatasan Masalah ...........................................................4

3. Perumusan Masalah ............................................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................5

1. Tujuan Penelitian ................................................................5

2. Manfaat Penelitian ..............................................................5

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESA

A. Perilaku

1. Pengertian Perilaku .............................................................6

2. Bentuk-bentuk Perilaku.......................................................7

3. Domain Perilaku..................................................................8

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku.......................9

B. Pendidik

1. Pengertian Pendidik ............................................................11

2. Macam-macam Pendidik.....................................................12

3. Syarat-Syarat Pendidik........................................................13

4. Peranan Pendidik.................................................................19

5. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik.................................23

B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar.....................................................25

2. Fungsi Minat dalam Belajar ................................................27

Page 11: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar...............28

C. Peserta Didik ..................................................................................30

1. Potensi Peserta Didik ..........................................................30

2. Kebutuhan Peserta Didik.....................................................33

D. Sintesis Perilaku Pendidik Agama Islam dalam Mempengaruhi

Minat Belajar Siswa .......................................................................36

E. Pengajuan Hipotesa ........................................................................37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................38

B. Metode Penelitian...........................................................................38

C. Populasi dan Sampel ......................................................................38

1. Populasi ...............................................................................38

2. Sampel.................................................................................39

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................39

E. Variabel Penelitian .........................................................................40

1. Perilaku Pendidik Agama Islam..........................................40

2. Minat Belajar Siswa ............................................................41

F. Teknik Analisa Data .......................................................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah Jakarta

1. Sejarah Berdirinya MTs. al-Khairiyah................................46

2. Visi, Misi, dan Moto MTs. al-Khairiyah.............................48

3. Struktur Organisasi MTs. al-Khairiyah ..............................48

4. Struktur Organisasi Karyawan dan Tata Usaha

MTs. al- Khairiyah..............................................................49

5. Denah Ruang MTs. Al-Khairiyah.......................................49

6. Data Keadaan Guru dan Karyawan MTs Al-Khairiyah......50

7. Jumlah Siswa-siswi MTs. Al-khairiyah ..............................51

B. Deskripsi Data ................................................................................51

C. Analisis Data ..................................................................................62

D. Interpretasi Data .............................................................................64

Page 12: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................66

B. Saran-Saran ....................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Daftar Tabel

Tabel 1 Instrumen untuk mengukur perilaku pendidik agama Islam....................41

Tabel 2 Instrumen untuk mengukur minat belajar siswa ......................................42

Tabel 3 Standar skoring ........................................................................................42

Tabel 4 Tabel Interpretasi .....................................................................................44

Tabel 5 Data keadaan guru dan karyawan MTs. Al-Khairiyah ............................50

Tabel 6 Memberikan kasih sayang yang berbeda kepada setiap murid................52

Tabel 7 Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam

dan membaca do'a ....................................................................................53

Tabel 8 Bersikap kasar dalam menyamapikan pelajaran di dalam kelas ..............53

Tabel 9 Memberikan hukuman yang bersifat fisik ...............................................54

Tabel 10 Tepat waktu di dalam memulai pelajaran di dalam kelas ......................54

Tabel 11 Memberikan kasih sayang seperti anak kandungnya.............................55

Tabel 12 Tepat waktu dalam menutup pelajaran ..................................................55

Tabel 13 Mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan didalam

menyampaikan pelajaran di kelas ..........................................................56

Tabel 14 Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do'a ..................................................................................56

Tabel 15 Memberikan penghargaan atau hadiah kepada peserta didik ................57

Tabel 16 Memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam

dalam menyampaikan pelajaran.............................................................57

Tabel 17 Merasa senang dengan pelajaran yang disamapaikan guru PAI............58

Tabel 18 perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat anda menjadi

Page 14: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

rajin membaca pelajaran sebelum disampaikan oleh guru.....................58

Tabel 19 Merasa senang dengan perilaku guru Pendidikan Agama Islam

dalam menyampaikan pelajaran.............................................................59

Tabel 20 Semangat belajar dengan perilaku yang ditunjukan oleh

guru Pendidikan Agama Islam...............................................................59

Tabel 21 Perhatian tertuju pada perilaku guru Pendidikan Agama Islam

dalam menyampaikan pelajaran.............................................................60

Tabel 22 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat jenuh

dengan pelajaran yang disampaikan ......................................................60

Tabel 23 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat menjadi

malas membaca pelajaran sebelum pelajaran disampaikan ...................61

Tabel 24 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat tidak

memperhatikan pelajaran .......................................................................61

Tabel 25 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam dalam menyampaikan

pelajaran mempengaruhi dalam belajar .................................................62

Tabel 26 Tabel perhitungan variabel x .................................................................69

Tabel 27 Tabel perhitungan variabel y .................................................................70

Tabel 28 Tabel perhitungan variabel xy ...............................................................71

Tabel 29 Tabel Struktur organisasi karyawan MTs. Al-Khairiyah.......................72

Tabel 30 Tabel Struktur MTs. Al-Khairiyah ........................................................73

Tabel 31 Data keadaan guru dan karyawan MTs. Al-Khairiyah ..........................74

Page 15: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi
Page 16: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia,

karena pendidikan merupakan bekal untuk hidup bahagia di Dunia maupun di

Akhirat. Pada saat ini banyak berkembang tempat-tempat pendidikan baik formal

maupun non formal, akan tetapi masih saja banyak tindakan yang sangat ironi

bagi kita semua, karena masih banyak terdapat tindakkan kejahatan yang banyak

dilakukan oleh anak usia sekolah. Bahkan hampir setiap hari kita menyaksikan

berita-berita mengenai hal tersebut yang seharusnya, semakin banyak sekolah

yang berdiri maka akan semakin banyak orang yang berpendidikan, dengan

semakin banyak orang yang berpendidikan, maka semakin kecil pula tindak

kejahatan yang dilakukan oleh peserta didik.

Pada dasarnya Islam sangat memerintahkan bagi pemeluknya untuk

menuntut ilmu atau mengenyam pendidikan, karena dengan berpendidikan

seseorang akan mendapatkan ilmu dan dengan ilmu tersebut setiap manusia akan

dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang boleh dilakukan

dan yang tidak.1 Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw.,:

ن ردى رده ع دا ي ى ه احبه ال دى ص م يه ضل عل ل ف سب مث سب مكت مااآت

) رواه الطبرانى (يم عقلهقومااستقام دينه حتى يست

1 Moh. Rifa’I, Bekal Da’wah dan Pembina Pribadi Muslim, (Semarang: Wicaksana,

1987), jilid. II, h. 83

Page 17: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Artinya: “tidak ada usaha yang lebih baik daripada orang yang berusaha

mencari ilmu. Ilmu itu dapat mengantarkan pemiliknya kepada petunjuk hidayah.

Dan hidayah itu menolak kehinaan daripadanya. Agama tidak akan kuat

melainkan hanya dengan ilmu yang kuat.”(HR. Thabrani)

Dalam perspektif pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam yaitu untuk

mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari

keimanan yang diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk mencapai derajat orang

yang takwa di sisi-Nya. Beriman dan beramal saleh merupakan dua aspek

kepribadian yang dicita-citakan oleh pendidikan Islam. Muhaimin menuturkan,

hakikat tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang

mempunyai wajah Qur’ani, tercapainya insan yang memiliki dimensi religius,

budaya dan ilmiah.2

Tujuan pendidikan yang ingin dicapai sekarang ini sangat jauh dari yang

diharapkan, hal ini dikarenakan oleh banyak faktor sehingga pencapaian tujuan

pendidikan tersebut tidak maksimal. Selain faktor intern atau yang timbul dari

peserta didik itu sendiri juga terdapat faktor ekstern yang berasal dari luar. Karena

faktor-faktor tersebut membuat peserta didik kurang mengamalkan ilmu yang

telah dipelajarinya. Selain itu, dalam dunia pendidikan maka, pendidiklah yang

bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Potensi kognitif, afektif,

dan psikomotorik yang terdapat pada anak didik harus diperhatikan

perkembangannya agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan, terlebih lagi pada saat sekarang ini yang merupakan tantangan yang

besar bagi para pendidik agar mampu meminimalkan demoralisasi akhlak yang

kian marak di kalangan peserta didik.

Pada dasarnya di dalam al-Qur’an pendidik dapat digolongkan menjadi

empat, akan tetapi pembagian kelompok tersebut sekarang ini mulai hilang.

Masyarakat berpandangan bahwa yang dinamakan pendidik hanyalah guru di

sekolah, karena peserta didik hanya diberikan ilmu pelajaran di sekolah. Oleh

karena itu pendidik di sekolah harus mampu membuat peserta didik untuk

2 H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002) cet. III, h. 83

Page 18: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

meningkatkan minat mereka dalam belajar dan mengamalkan semua yang telah

dipelajarinya. Pendidik adalah orang yang dapat mempengaruhi peserta didik

dalam belajar, karena dalam operasionalnya mendidik merupakan rangkaian

proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberikan

teladan yang baik, membiasakan, dan lain sebagainya.3

Pada saat sekarang ini, tugas pendidik semakin bertambah dengan semakin

majunya arus globalisasi, sehingga banyak sekali peserta didik yang semakin jauh

dari dunia pendidikan dan lebih tertarik pada dunia hiburan. Dengan demikian

minat peserta didik untuk belajar semakin berkurang sehingga dapat dikatakan

bahwa ilmu yang dipelajari di sekolah juga berkurang, terutama bagi peserta didik

yang merasa jenuh dan bosan dengan pendidik itu sendiri yang terkadang

memberikan contoh prilaku yang kurang baik, seperti yang sering kita lihat di

media massa, bahwa terdapat oknum pendidik yang melakukan tindakan yang

amoral. Dari sinilah kemudian penulis memulai kajian tentang Prilaku Pendidik

pada sebuah institusi pendidikan formal tingkat Sekolah Menengah Pertama

(SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dimana pada usia Tsanawiyah tersebut

seorang peserta didik sangat mudah dipengaruhi oleh apapun, karena pada masa

tersebut peserta didik sedang mengalami masa puber pertama.

Di Madrasah Tsanawiyah (MTs) al-Khairiyah yang terletak di daerah

Mampang Prapatan Jakarta Selatan ini, merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal, yang mempunyai tanggung jawab yang besar terlebih lagi sekolah ini

terletak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang merupakan tempat

berkembangnya berbagai informasi dan tempat menyatunya berbagai unsur agama

dan kebudayaan. Sehingga di Sekolah ini pendidik dituntut dapat memberikan

contoh perilaku yang baik yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Dengan dasar inilah, pihak sekolah merasa perlu untuk menyeleksi

pendidik yang benar-benar memiliki keahlian dan kepribadian sebagai seorang

pendidik. Kita mengetahui bahwa sering sekali pemerintah mengganti kurikulum

3 H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis,

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 43

Page 19: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

yang satu dengan kurikulum yang baru, hal ini juga berdampak pada pendidik

yang merasa jenuh, karena satu kurikulum belum seluruhnya dilaksanakan, sudah

adalagi kurikulum yang baru. Akibat kejenuhan pendidik inilah yang

menyebabkan situasi belajar mengajar kurang memberikan pengaruh pada siswa

dalam belajar. Pada prakteknya pun masih banyak pendidik yang menerapkan

kurikulum yang lama agar pendidik mampu mengoptimalkan pengajaran selain

masih banyak pendidik yang belum paham benar dengan kurikulum yang terus

berganti baru.

Untuk dapat menciptakan peserta didik sesuai dengan yang diharapkan,

maka pendidik harus dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, dalam

menumbuhkan minat belajar peserta didik tidaklah semudah membalikan kedua

telapak tangan, pendidik harus dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat belajar siswa, karena bukan tidak mungkin jika pendidik itu

sendiri menjadi faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa.

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti hal tersebut yang

penulis tuangkan dalam sebuah judul skripsi: “PERILAKU PENDIDIK AGAMA

ISLAM DALAM MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA” (Studi kasus

pada siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta).

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

menemukan beberapa permasalahan yang dapat di identifikasi, antara lain:

1. Bagaimanakah perilaku Pendidik Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah

Al-Khairiyah Jakarta?

2. Bagaimanakah minat belajar peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Al-

Khairiyah Jakarta?

3. Apakah perilaku pendidik berperan dalam menumbuhkan minat belajar

siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah Jakarta?

Page 20: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2. Pembatasan Masalah

Agar mempermudah penulis dalam melakukan penelitian untuk menyusun

skripsi ini, maka penulis membatasi masalah yang akan penulis teliti, pertama

perilaku pendidik agama Islam yaitu perilaku seorang guru dalam menyampaikan

materi pelajaran agama Islam dan kedua minat belajar dan yang dimaksud minat

belajar disini adalah kecenderungan siswa untuk memperhatikan dan mempelajari

materi yang disampaikan oleh pendidik agama Islam di MTs. al-Khairiyah

Jakarta.

3. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari pembahasan ini adalah: bagaimana

perilaku Pendidik Agama Islam dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa di

Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin penulis

peroleh dari penyusunan skripsi ini adalah:

a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perilaku pendidik

agama Islam dalam upaya mempengaruhi minat belajar siswa di Madrasah

Tsanawiyah al-Khairiyah Jakarta.

b. Untuk mengetahui sejauhmana perilaku pendidik agama Islam dalam

upaya mempengaruhi minat belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah al-

Khairiyah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Mengenai manfaat penelitian, ada beberapa hal yang penulis inginkan dari

penyusunan skripsi ini, yaitu:

Page 21: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

1. Bagi para calon pendidik dapat berguna untuk mempersiapkan diri dalam

upaya menumbuhkan minat belajar siswa, sehingga dengan demikian tidak

akan sulit untuk mencapai tujuan dari pelajaran.

2. Bagi pengelola dunia pendidikan agar dapat mempersiapkan para pendidik

yang professional, sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi

siswa dan sekolah itu sendiri.

3. Dapat memberikan informasi bagi para pendidik, bahwa betapa perilaku

seorang pendidik dapat memberikan pengaruh kepada siswa.

Page 22: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi
Page 23: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

BAB II

KAJIAN TEORI A. PERILAKU

1. Pengertian perilaku

Perilaku terdiri dari dua kata yang berlainan namun mempunyai kesamaan

makna, perilaku berasal dari kata "peri" dan "laku", di dalam kamus bahasa

Indonesia "peri" diartikan sebagai: "hal, sifat, keadaan"4 sedangkan kata "laku"

diartikan dengan perbuatan, kelakuan, dan cara menjalankan/berbuat".5 Dengan

demikian perilaku bias juga diartikan dengan segala hal atau keadaan perbuatan

atau kelakuan yang dilakukan oleh seseorang.

Dalam bahasa Inggris disebut "behavior" yang artinya kelakuan, tindak

tanduk, jalan.6 Secara etimologi, perilaku artinya setiap tindakan manusia atau

hewan yang dapat dilihat.7

Secara terminology, perilaku artinya segala yang dilakukan seseorang.8

Melihat beberapa uraian di atas, nampak jelas bahwa perilaku adalah kegiatan

atau aktifitas yang melingkup seluruh aspek jasmaniah dan rohaniah yang bisa

dilihat. Para ahli psikologi membedakan dua macam tingkah laku, yakni tingkah

laku intelektual dan tingkah laku mekanistis.9

Tingkah laku intelektual adalah sejumlah perbuatan yang dikerjakan

seseorang yang berhubungan dengan kehidupan jiwa dan intelektual. Cirri-ciri

4 Tim Genaka Sains Bandung, Kamus Lengkap Bahasa Indoensia, (Bandung: PT.

Penabur Ilmu, 2001), Cet. I, h. 340 5 Tim Genaka Sains Bandung…,h. 251 6 Jhon M Echol et al, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), cet. 13,

h. 80 7 Dali Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung: Tonis, 1982), h. 19 8 Mar'at, Sikap Manusia terhadap perubahan serta pengukuran, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1982), h.9 9 Hasan langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988), h.

274

Page 24: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

utamanya adalah berusaha mencapai tujuan tertentu. Sedangkan tingkah laku

mekanistis atau refleks adalah respon-respon yang timbul pada manusia secara

mekanistis dan tetap seperti kedipan mata sebab terkena cahaya dan gerakan-

gerakan perambang yang kita lihat pada anak-anak, seperti menggerakan kedua

tangan, dan kaki secara terus menerus tanpa aturan.

Dari uraian di atas tentang perilaku, dapat dipahami bahwa perilaku itu

adalah perbuatan, tindakan ataupun aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain: berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya.

Jadi perilaku pendidik adalah keadaan perbuatan atau kelakuan yang

dilakukan seorang pendidik, adapun maksud pengertian perilaku pendidik dalam

bahasan ini adalah sebagai bentuk perbuatan atau aktivitas yang dilakukan oleh

pendidik didalam menyampaikan pelajaran di sekolah dan didalam keseharinnya

ketika ia berada di lingkungan sekolah baik yang disadari ataupun yang tidak

disadari.

2. Bentuk-bentuk perilaku

Perilaku manusia memang banyak sekali jika di amati, akan tetapi kita

akan mencoba melihat bentuk dari perilaku dari bentuk respon terhadap

rangsangan atau stimulus, maka jika berdasarkan stimulus tersebut perilaku dapat

dibedakan menjadi dua:

a. Perilaku Tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup ini adalah merupakan respon atau tanggapan seseorang

terhadap rangsangan atau stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup

(convert). Respon atau reaksi terhadap rangsangan ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang

yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas.

Jadi berdasarkan definisi di atas bahwa, perilaku tertutup ini merupakan

perilaku yang memang benar-benar masih tertutup (convert) sehingga perilaku

tersebut belum dapat di amati secara jelas oleh orang lain.

Page 25: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka ini merupakan kebalikan dari perilaku tertutup, perilaku

terbuka merupakan respon atau tanggapan seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.

Respon yang diberikan terhadap rangsangan tersebut dapat terlihat jelas

dan dapat diamati oleh orang lain, karena respon tersebut sudah jelas dalam

bentuk terbuka atau praktek sehingga dapat dengan mudah diamati oleh orang

lain.

3. Domain perilaku

Menurut Benyamin Bloom bahwa, perilaku manusia itu dapat dibagi ke

dalam tiga domain, yaitu:

a. Cognitive Domain, di ukur dari knowledge (pengetahuan)

pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori

panca indra, khususnya mata dan telinga terhadap suatu obyek. Pengetahuan ini

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku terbuka (overt

behavior). Perilaku yang bedasarkan pengetahuan ini pada umumnya bersifat

langgeng.

Sementara itu, menurut Notoatmodjo S, sebelum seseorang mengadopsi

sesuatu, di dalam diri tersebut terjadi suatu proses yang berurutan (akronim

AIETA), yaitu:

1. Awareness (kesadaran), yaitu individu menyadari akan adanya rangsangan

atau stimulus pada dirinya.

2. Interest (tertaris), yaitu individu merasakan ketertarikan terhadap rangsangan

atau stimulus yang didapatkannya.

3. Evaluation (Menimbang-nimbang), yaitu individu menimbang-nimbang

mengenai baik buruknya stimulus atau rangsangan tersebut terhadap dirinya.

Pada proses ketiga ini, subyek memiliki sikap yang lebih baik lagi.

4. Trial (mencoba), yaitu individu memulai mencoba perilaku baru hasil dari

stimulus atau rangsangan yang didapat.

Page 26: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

5. Adaption, yaitu individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

sikap, dan kesadaran terhadap stimulus atau rangsangan yang didapatnya.

b. Affective Domain, diukur dari attitude (sikap)

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau

objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak

dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari sikap

yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian

respons terhadap stimulus tertentu.

Jadi berdasarkan definisi di atas bahwa tingkatan sikap adalah menerima

stimulus, rangsangan atau objek, merespons, menghargai, dan bertanggung jawab.

c. Psychomotor Domain, diukur dari Psychomotor/practice (keterampilan)

Perilaku maupun sikap yang terdapat pada diri individu belum tentu

diwujudkan dalam bentuk suatu tindakan. Agar perilaku tersebut dapat terwujud

dalam bentuk perilaku yang nyata maka dibutuhkan factor-faktor pendukung dan

fasilitas. Practice juga mempunyai tingkatan-tingkatan, yaitu:

1. Persepsi, yaitu individu mengenal dan memilih berbagai objek yang sesuai

dengan tindakan yang akan dilakukan oleh individu tersebut.

2. Respons terpimpin, yaitu individu dapat melakukan sesuatu dengan urutan

yang benar sesuai dengan yang telah dicontohkan.

3. Mekanisme, yaitu individu dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis atau sudah menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan individu

tersebut.

4. Adaptasi, yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dan sudah

dimodifikasi akan tetapi tanpa mengurangi kebenaran.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

banyak faktor yang memperngaruhi perilaku individu, baik yang

bersumber dari dalam dirinya (faktor internal) ataupun yang berasal dari luar

dirinya (faktor eksternal). Faktor internal merupakan segala sifat dan kecakapan

Page 27: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

yang dimiliki atau dikuasai individu dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil

keturunan atau karena interaksi keturunan dengan lingkungan. Faktor eksternal

merupakan segala hal yang diterima individu dari lingkungannya.

1. Faktor keturunan

Keturunan, pembawaan atau heredity merupakan segala cirri, sifat, potensi

dan kemampuan yang dimilki individu karena kelahirannya. Ciri, sifat dan

kemampuan-kemampuan tersebut di bawa individu dari kelahirannya, dan

diterima sebagai keturunan dari kedua orang tuanya.

Ada dua kategori ciri atau sifat yang dimiliki individu, yaitu ciri dan sifat-

sifat yang menetap (permanent state) dan ciri atau sifat-sifat yang bisa berubah

(temporary state). Ciri atau sifat-sifat yang menetap dipandang sebagai

pembawaan atau keturunan, seperti warna kulit, rambut, hidung, mata, telinga, dll.

Sifat periang, penakut, penyedih, pemberani, dll. Mengenai sifat-sifat periang,

penakut, dll, beberapa ahli meragukan bahwa hal itu merupakan factor

pembawaan sebab kemungkinan besar masih bias diubah oleh lingkungan.10

Factor keturunan ini juga merupakan konsepsi dasar atau modal kelanjutan

perkembangan perilaku makhluk hidup itu, faktor genetik yang berasal dari

individu antara lain: jenis ras, jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian, bakat

pembawaan, dan intelegensi. Hal ini dapat mempengaruhi individu dalam

berperilaku terhadap lingkungan.

2. Faktor Lingkungan

Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang dilakukan

sendiri tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan

sikap dan kecakapan-kecakapan yang dimilki individu sebagian besar diperoleh

melalui hubungannya dengan lingkungan.11

Manusia sebagai makhluk social tidak akan mungkin dapat hidup

sendirian, oleh karenanya manusia harus berinteraksi dengan lingkungan tempat

10 Nana Saodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007). H. 44-51 11 Nana Saodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan…h. 44-51

Page 28: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

individu tersebut tinggal, dalam berinteraksi inilah individu tersebut dipengaruhi

dalam berperilaku. Biasanya orang yang tinggal di lingkungan yang kumuh akan

memilki perbedaan perilaku jika dibandingkan dengan individu yang tinggal di

lingkungan yang memadai.

B. PENDIDIK AGAMA ISLAM

1. Pengertian Pendidik

Agama Islam adalah agama yang mulia, agama yang sempurna, agama

yang mengatur berbagai aspek kehidupan, oleh sebab itu agama Islam juga agama

yang sangat mementingkan masalah pendidikan, bukan hanya untuk menuntut

ilmu akan tetapi mengajarkan ilmu yang telah kita miliki. Hal ini sebagaimana

sabda Rasulullah Saw.,:

)رواه الطبرانى (لميكمعتعلموا وعلموا وتواضعوا لمعلميكم ولينوا لمعتArtinya: pelajarilah ilmu dan ajarlah manusia, dan rendahkanlah dirimu kepada

guru-gurumu, dan berlaku lemah lembut terhadap murid-muridmu” (HR. at-

Thabrani)

Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk

mendidik, sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam

adalah orang-orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik

dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi

afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam ialah orang yang bertanggungjawab

terhadap upaya perkembangan rohani dan jasmani peserta didik agar mencapai

tingkat kedewasaan sehingga ia mampu melaksanakan tugas-tugas

kemanusiaannya sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.12

Berdasarkan definisi tersebut, maka pendidik dalam konteks ini bukanlah

hanya terbatas pada orang-orang yang memberikan ilmu pelajaran di sekolah,

akan tetapi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan anak mulai sejak

dalam kandungan hingga dewasa, bahkan sampai meninggal dunia.

12 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 42.

Page 29: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik disebut dengan murobbi,

muallim, dan muaddib. Kata murobbi berasal dari kata rabba, yurobbi. Kata

muallim adalah isim fa’il dari allama, yuallimu, sedangkan kata muaddib berasal

dari kata addaba, yuaddibu. Ketiga term tersebut mempunyai makna yang

berbeda, sesuai dengan konteks kalimat, walaupun dalam situasi tertentu

mempunyai kesamaan makna.

Istilah murobbi sering dijumpai dalam kalimat yang orientasinya lebih

mengarah kepada pemeliharaan, baik yang bersifat rohani maupun jasmani.

Sedangkan kata muallim pada umumnya digunakan dalam membicarakan

aktivitas yang lebih terfokus pada pemberian atau pemindahan ilmu pengetahuan

dari seseorang yang tahu kepada seseorang yang belum tahu, adapun istilah

muaddib menurut al-attas lebih luas dari istilah muallim dan lebih relevan dengan

konsep pendidikan Islam.13

Dengan demikian, kata pendidik secara fungsional menujukan kepada

seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan,

keterampilan, pendidikan, pengalaman dan sebagainya. Selanjutnya dalam

beberapa literatur kependidikan pada umumnya, istilah pendidik sering diwakili

oleh istilah guru yang menurut Hadari Nawawi berarti orang yang bekerja dalam

bidang kependidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam

membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.14

2. Macam-Macam Pendidik

Pada dasarnya setiap orang yang memberikan kita pengetahuan dapat

dikategorikan sebagai pendidik akan tetapi hal tersebut masih terlalu umum dan

luas. Pendidik terdiri dari dua macam:

1. Pendidik secara Kodrati (orang tua)

Yaitu pendidik yang secara otomatis seperti orang tua dalam lingkungan

rumah tangga atau keluarga dengan kesadaran yang mendalam serta didasari cinta

kasih yang mendalam, selalu mengasuh anak-anaknya dengan penuh tanggung

13 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1974),h. 84 14 Abuddin Nata, MA, dan Fauzan, MA, Pendidkan dalam Perspektif Hadits, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2005), h. 207

Page 30: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

jawab serta kesadaran. Bahkan, mengenai pendidikan orang tua ini telah

dicontohkan oleh Lukmanul Hakim yang Allah Swt.,cantumkan di dalam al-

Qur'an.

Artinya:

“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar".(QS. Lukman: 13)15

2. Pendidik sebagai Jabatan

Yaitu orang-orang tertentu yang mempunyai tanggung jawab mendidik,

karena fungsi jabatannya. Misalnya para guru dalam lembaga pendidikan atau

sekolah, para pemimpin dalam masyarakat, pemimpin organisasi pemuda dan

sebagainya. Mendidik adalah tugas luhur yang memerlukan tanggungjawab yang

besar.16

3. Syarat-syarat Pendidik

Tidak semua manusia dapat menjadi pendidik, karena dalam mendidik

diperlukan kelebihan atau karakter tersendiri sehingga peserta didik dapat menjadi

manusia yang berguna, sebab itu untuk menjadi seorang pendidik harus dapat

memenuhi persyaratan, antara lain:

Al-Kanani di dalam bukunya yang berjudul Tazkirah al-Sami' wa al-

Mutakallim fi Adab al-'Alim wa al-Muta'allim, mengemukakan persyaratan

seorang pendidik atas tiga macam yaitu (1) Yang berkenaan dengan dirinya

sendiri, (2) Yang berkenaan dengan pelajaran, dan (3) Yang berkenaan dengan

muridnya.

Pertama, syarat-syarat guru berhubungan dengan dirinya, yaitu:

1) Hendaknya guru senantiasa insyaf akan pengawasan Allah terhadapnya

dalam segala perkataan dan perbuatan bahwa ia memegang amanat ilmiah

15 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), h. 654.

16 Anshari Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 53

Page 31: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

yang diberikan Allah kepadanya. Karenanya, ia tidak mengkhianati

amanat itu, malah ia tunduk dan merendahkan diri kepada Allah SWT.

2) Hendaknya guru memelihara kemuliaan ilmu. Salah satu bentuk

pemeliharaannya ialah tidak mengajarkannya kepada orang yang tidak

berhak menerimanya, yaitu orang-orang yang menuntut ilmu untuk

kepentingan dunia semata.

3) Hendaknya guru bersifat zuhud. Artinya ia mengambil dari rezeki dunia

hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok diri dan keluarganya

secara sederhana. Ia hendaknya tidak tamak terhadap kesenangan dunia,

sebab sebagai orang yang berilmu, ia lebih mengetahui ketimbang orang

awam bahwa kesenangan itu tidak abadi.

4) Hendaknya guru tidak berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmunya

sebagai alat mencapai kedudukan, harta, prestise, atau kebanggaan atas

orang lain.

5) Hendaknya guru menjauhkan dari mata pencaharian yang hina dalam

pandangan syara', dan menjauhi situasi yang bisa mendatangkan fitnah dan

tidak melakukan sesuatu yang dapat menjatuhkan harga dirinya dimata

orang banyak. Sebagaimana Allah SWT firmankan sebagai berikut:

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-

baik yang Kami berikan kepada mu dan bersyukurlah kepada Allah, jika

benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (Q.S.Al-Baqarah:172)

6) Hendaknya guru memelihara syiar-syiar Islam, seperti melaksanakan

shalat berjamaah di masjid, mengucapkan salam, serta menjalankan amar

ma'ruf dan nahi munkar. Dalam melakukan semua itu hendaknya ia

bersabar dan tegar dalam menghadapi celaan dan cobaan. Sebagaimana

Allah SWT berfirman:

Artinya:

“Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

(Q.S. Al-Baqarah:153)

Page 32: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

7) Guru hendaknya rajin melakukan hal-hal yang disunnatkan oleh agama,

baik dengan lisan maupun perbuatan, seperti membaca Al-Qur'an, berzikir,

dan shalat tengah malam. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT.

Artinya:

“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)

dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya

perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapus (dosa) perbuatan-

perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”

(Q.S.Hud:114)

8) Guru hendaknya memelihara akhlak yang mulia dalam pergaulannya

dengan orang banyak dan menghindarkan diri dari akhlak yang buruk.

Sebagai pewaris Rasulullah Saw.,sudah sepantasnya seorang pendidik

untuk memperlihatkan akhlak yang terpuji, sebagaimana peran yang

dimainkan oleh Rasulullah dalam menghadapi umatnya (sebagai teladan

atau panutan)

9) Guru hendaknya selalu mengisi waktu-waktu luangnya dengan hal-hal

yang bermanfaat, seperti beribadah, membaca dan mengarang. Ini berarti

bahwa, seorang pendidik harus selalu pandai memanfaatkan segala kondisi

sehingga hari-harinya tidak ada yang terbuang.

10) Guru hendaknya selalu belajar dan tidak merasa malu untuk menerima

ilmu dari orang yang lebih rendah dari padanya, baik secara kedudukan

atau usianya. Artinya seorang pendidik hendaknya selalu bersikap terbuka

terhadap masukan apapun yang bersifat positif dan dari manapun

datangnya.

11) Guru hendaknya rajin meneliti, menyusun, dan mengarang, dengan

memperhatikan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk itu.

Kedua, syarat-syarat yang berhubungan dengan pelajaran (syarat-syarat

paedagogis-didaktis), yaitu:

Page 33: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

1) Sebelum keluar rumah untuk mengajar, hendaknya guru bersuci dari hadas

dan kotoran serta mengenakan pakaian yang baik dengan maksud

mengagungkan ilmu dan syari'at.

2) Ketika keluar dari rumah, hendaknya guru selalu berdo'a agar tidak sesat

menyesatkan, dan terus berzikir kepada Allah Swt.,hingga sampai ke

majlis pengajaran. Ini menegaskan bahwa sebelum mengajarkan ilmunya

seorang guru sepantasnya untuk mensucikan hati dan niatnya.

3) Hendaknya guru mengambil tempat pada posisi yang membuatnya dapat

terlihat oleh semua murid. Artinya ia harus berusaha agar apa yang akan

disampaikannya hendaklah diperkirakan dapat dinikmati oleh seluruh

siswanya dengan baik.

4) Sebelum mulai mengajar, guru hendaknya membaca dari sebagian ayat Al-

Qur'an agar memperoleh berkah dalam mengajar, kemudian membaca

basmallah.

5) Guru hendaknya mengajarkan bidang studi sesuai dengan hirarki nilai

kemuliaan dan kepentingannya yaitu tafsir Al-Qur'an, kemudian hadits,

ushul aldin, ushul fikih, dan seterusnya. Barangkali bagi seorang guru

pemegang mata pelajaran umum, hendaklah selalu mendasarkan materi

pelajaran dengan Al-Qur'an dan hadits Nabi Saw.,dan kalau perlu mencoba

untuk meninjaunya dari kacamata Islam.

6) Hendaknya guru selalu mengatur volume suaranya agar tidak terlalu keras,

hingga membisingkan ruangan, tidak pula terlalu rendah hingga tidak

terdengar oleh murid atau siswa.

7) Hendaknya guru menjaga ketertiban majelis dengan mengarahkan

pembahasan pada objek tertentu. Artinya dalam memberikan materi

pelajaran, seorang guru memperhatikan tata cara penyampaian yang baik

(sistematis), sehingga apa yang disampaikan akan mudah dicerna oleh

murid.

8) Guru hendaknya menegur murid-murid yang tidak menjaga sopan santun

dalam kelas, seperti menghina teman, tertawa keras, tidur, berbicara

dengan teman atau tidak menerima kebenaran. Ini berarti bahwa seorang

Page 34: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

guru atau pendidik dituntut untuk selalu menanamkan dasar-dasar akhlak

terpuji dan sopan santun baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan

belajar.

9) Guru hendaknya bersikap bijak dalam melakukan pembahasan,

menyampaikan pelajaran, dan menjawab pertanyaan. Apabila ia ditanya

tentang sesuatu yang ia tidak tahu, hendaknya ia mengatakan tidak tahu.

Hal ini menegaskan bahwa seorang guru tidak boleh berpura-pura tahu

sedangkan diri Rasulullah saja, tidak pernah menjawab pertanyaan yang

beliau tidak tahu dengan jawaban yang diterka-terka, tetapi beliau hanya

menjawab dengan “la adriy” (saya tidak tahu). Sebab jika seseorang

mencoba menjawab dengan ketidak tahuannya ia akan dikatagorikan

sebagai orang yang sesat lagi menyesatkan.

10) Terhadap murid baru, guru hendaknya bersikap wajar dan menciptakan

suasana yang membuatnya merasa telah menjadi bagian dari kesatuan

teman-temannya. Dengan arti lain, guru harus berusaha mempersatukan

hati siswanya antara satu dengan yang lainnya.

11) Guru hendaknya menutup setiap akhir kegiatan belajar mengajar dengan

kata-kata wallahu a'lam (Allah yang Maha Tahu) yang menunjukan

keikhlasan kepada Allah Swt.,hal ini bermaksud agar setelah proses belajar

mengajar berlangsung, seorang guru hendaknya menyerahkan kembali

segala urusannya kepada Allah Swt.

12) Guru hendaknya tidak mengasuh bidang studi yang tidak dikuasainya. Hal

ini dimaksudkan agar tidak terjadi pelecehan ilmiah dan sebaliknya akan

terjadi hal yang sifatnya untuk memuliakan ilmu dalam proses belajar

mengajar.

Ketiga, kode etik guru ditengah-tengah muridnya, antara lain:

1) Guru hendaknya mengajar dengan niat mengharapkan ridha Allah,

menyebarkan ilmu, menghidupkan syara' menegakkan kebenaran, dan

melenyapkan kebathilan serta memelihara kemaslahatan umat.

Page 35: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2) Guru hendaknya tidak menolak untuk mengajar murid yang tidak

mempunyai niat tulus dalam belajar. Sebagian ulama memang pernah

berkata “kami para penuntut ilmu dengan tujuan karena Allah, sehingga

guru menolak kecuali jika kami menuntut ilmu karena Allah”. Kata-kata

itu hendaknya diartikan pada akhirnya niat menuntut ilmu itu harus karena

Allah. Sebab kalau niat tulus ini disyaratkan pada awal penerimaan murid,

maka murid akan mengalami kesulitan.

3) Guru hendaknya mencintai muridnya seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Artinya, seorang guru hendaknya menganggap bahwa muridnya itu adalah

merupakan bagian dari dirinya sendiri (bukan orang lain).

4) Guru hendaknya memotivasi murid untuk menuntut ilmu seluas mungkin.

Sebagaimana pernah dianjurkan oleh Rasulullah dalam sabdanya, yang

berarti “Tuntutlah ilmu itu sekalipun ke negri Cina !” Hadits ini

menyiratkan bahwa menuntut ilmu itu tidak ada batasnya, kapan, dan

dimana pun tempatnya.

5) Guru hendaknya menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dan

berusaha agar muridnya dapat memahami pelajaran. Artinya, seorang guru

harus memahami kondisi murid-muridnya dan mengetahui tingkat

kemampuan dalam berbahasa.

6) Guru hendaknya melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar

yang dilakukannya. Hal ini dimaksudkan agar guru selalu memperhatikan

tingkat pemahaman siswanya dan pertambahan keilmuan yang

diperolehnya.

7) Guru hendaknya bersikap adil pada semua muridnya. Hal ini

pernah diingatkan oleh Allah dalam Firman-Nya: Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dalam berbuat

kebaikan…”. (QS. An-Nahl: 90)

8) Guru hendaknya berusaha membantu memenuhi kemaslahatan murid, baik

dengan kedudukan ataupun hartanya. Apabila murid sakit ia hendaknya

menjenguknya, dan apabila kehabisan bekal hendaknya ia membantunya.

Page 36: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Hal ini menggambarkan bahwa seorang guru dianjurkan memperlakukan

muridnya dengan baik sebagaimana ia memperlakukan anaknya sendiri,

dengan penuh kasih sayang.

9) Guru hendaknya terus memantau perkembangan murid, baik intelektual

maupun akhlaknya. Murid yang shaleh akan menjadi “tabungan” bagi guru

baik di dunia maupun di akhirat.

Suatu hal yang sangat menarik dari teori tentang kode etik (syarat-syarat)

pendidik yang dikembangkan oleh al-Kanani itu yaitu adanya unsur yang

menekankan pentingnya sifat kasih sayang, lemah lembut kepada anak didik.

Agaknya, pendapat mereka itu didasarkan atas sabda Rassulullah Saw.,yang

artinya: “Sesungguhnya saya dan kamu laksana bapak dengan anaknya”. Selain

itu juga didasarkan atas paham mereka bahwa bila guru telah memiliki rasa kasih

sayang yang tinggi kepada muridnya, maka guru tersebut akan berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan keahliannya karena ia ingin

memberikan yang terbaik kepada murid-murid yang disayanginya. Tentunya hal

itu dilatarbelakangi oleh suatu sikap untuk selalu bercermin kepada akhlak Allah

(asma al-husna) dan meniru akhlak Rasulullah Saw.,dalam mendidik umatnya.17

4. Peranan Pendidik

Berangkat dari konsep operasional, pendidikan Islam adalah proses

transformasi dan internalisasi nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan dalam

rangka pengembangan fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik

guna mencapai keseimbangan dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan,

maka pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan Islam.

Abdullah Nashih 'Ulwan mengemukakan pendapatnya yang dituliskan

dalam kitab Tarbiyah al-Aulud fi al Islam bahwa tugas dan peran pendidik atau

guru adalah melaksanakan pendidikan ilmiah, karena ilmu mempunyai pengaruh

yang besar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat manusia.

Sebagai pemegang amanat orang tua, dan salah satu pelaksana pendidikan Islam

17 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…,h. 95.

Page 37: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

guru tidak hanya bertugas memberi pendidikan ilmiah. Tugas guru hendaknya

merupakan kelanjutan dan sinkron dengan tugas orang tua, yang juga merupakan

tugas pendidik muslim pada umumnya, yaitu memberikan pendidikan yang

berwawasan manusia seutuhnya. Hal itu dapat di wujudkan dengan cara

menjadikan manusia itu sebagai manusia, mempertahankan sifat kemanusiaannya,

serta memelihara fitrahnya yang telah diberikan Allah SWT.

Dalam melaksanakan tugasnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh

Abdurrahman al-Nahlawi, guru hendaknya mencontoh peranan yang telah

dilakukan oleh para Nabi dan pengikutnya. Tugas mereka pertama-tama adalah

mengkaji dan mengajar ilmu Ilahi, sesuai dengan Firman Allah Swt.,yang

menyatakan:

Artinya:

“Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan padanya al-Kitab, al-

Hikmah, dan kenabian lalu berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi

hamba-hambaku, bukan hamba-hamba Allah”. Akan tetapi (hendaklah ia

berkata), “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu

mengajarkan al-Kitab dan disebabkan karena kamu tetap mempelajarinya.”

(Q.S.Ali Imran:79)

Kata “rabbani” pada ayat diatas menunjukkan pengertian bahwa pada diri

setiap orang kedalaman atau kesempurnaan ilmu atau taqwa. Hal ini tentu sangat

erat kaitannya sebagai fungsi pendidik, ia tidak akan dapat memberikan

pendidikan yang baik bila ia tidak memperhatikan dirinya sendiri.

Di samping itu Allah Swt.,juga mengisyaratkan bahwa tugas pokok

Rasulullah Saw.,adalah mengajarkan al-Kitab dan al-Hikmah kepada manusia

serta mensucikan mereka, yakni mengembangkan dan membersihkan jiwa

mereka.

Artinya:

“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang

akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada

mereka al-kitab dan al-Hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau

Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S.Al-Baqarah:129)

Page 38: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Ayat ini menerangkan bahwa sebagai seorang pendidik yang agung, beliau

juga tidak hanya mengajarkan ilmu akan tetapi lebih dari itu, dimana ia juga

mengemban tugas untuk memelihara kesucian manusia. Untuk itu guru sebagai

pendidik juga harus memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kesucian

atau fitrah anak didiknya sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.

Berdasarkan firman Allah Swt.,diatas, al-Nahlawi menyimpulkan bahwa

tugas pokok (peran utama) guru dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Tugas pensucian. Guru hendaknya mengembangkan dan membersihkan

jiwa peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.,

menjauhkan dari keburukan, dan menjaganya agar tetap berada pada

fitrahnya.

2. Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan

dan pengalaman kepada peserta didik untuk diterjemahkan dalam tingkah

laku dan kehidupan.18

Selanjutnya pendidikan mempunyai fungsi sebagai waritsat al-anbiya' ,

yang pada hakikatnya mempunyai tujuan sebagai rahmat li al-'alamin, yaitu suatu

tujuan yang mengajak manusia agar tunduk dan taat pada ketentuan-ketentuan

Allah Swt.,sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan hidup di dunia dan

di akhirat. Kemudian tugas ini dikembangkan kepada pembentukan manusia yang

berjiwa tauhid, kreatif, beramal shaleh, serta bermoral tinggi.

Ulama adalah pendidik sebagai pewaris nabi sehingga mereka juga harus

mewarisi apa yang ada pada beliau dan yang di ajarkan oleh Nabi Saw., termasuk

tugas-tugas yang diembannya, yakni memelihara keselamatan dan menjadi rahmat

di permukaan bumi. Hal ini selaras dengan hadits Nabi “Ulama adalah pewaris

para Nabi”.

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pewaris (waritsat al-anbiya'),

para pendidik hendaklah bertolak pada amar ma'ruf nahi munkar dalam artian

menjadikan prinsip tauhid sebagai pusat penyebaran misi iman, Islam dan ihsan,

18 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Operasionalnya, (Bandung: Trigenda Karya, 1993) h. 63

Page 39: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

dan kekuatan rohani pokok yang dikembangkan oleh pendidik adalah

individualitas, sosialitas, dan moralitas (nilai-nilai agama dan moral)

Peran dan fungsi yang cukup berat untuk diemban ini tentu saja

membutuhkan sosok seorang guru atau pendudukan yang utuh dan tahu dengan

kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik. Pendidik itu harus

mengenal Allah dalam arti luas dan Rasul, serta memahami risalah yang

dibawanya.

Selain itu, menurut Danni Ronnie M ada enam belas pilar agar pendidik

dapat mengajar dengan hati. Ke enam belas pilar tersebut menekankan pada sikap

dan perilaku pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik, enam belas

pilar pembentukan karakter yang harus dimiliki seorang pendidik, antara lain:

1. Kasih sayang, pendidik hendaknya mempunyai rasa kasih sayang dalam

memberikan pelajaran di kelas maupun dalam perilakunya di lingkungan

sekolah.

2. Penghargaan, seorang pendidik hendaknya memberikan penghargaan bagi

peserta didik yang berprestasi sehingga mampu membangkitkan minat peserta

didik untuk belajar.

3. Pemberian ruang untuk mengembangkan diri, seorang pendidik hendaknya

memberikan ruang baik waktu ataupun tempat bagi peserta didik untuk

mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat yang dimiliki

4. Kepercayaa, pendidik hendaknya memberikan kepercayaan kepada peserta

didik agar peserta didik mampu untuk belajar bertanggung jawab

5. Kerjasama, seorang pendidik haruslah mengajak peserta didik untuk

bekerjasama, hal ini untuk membangkitkan suasana kekeluargaan.

6. Saling berbagi, pendidik harus bias berbagi dengan peserta didik, hal ini

dimaksudkan agar tumbuh rasa kepedulian peserta didik terhadap sesame

7. Saling memotivasi, pendidik yang professional hendaknya bisa memberikan

motivasi kepada peserta didik dengan demikian peserta didik juga akan

memberikan motivasi kepada pendidik

8. Saling mendengarkan, didalam menyampaikan pelajaran, hendaknya

pendidikpun harus bisa mendengarkan pendapat ataupun pertanyaan dll yang

Page 40: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

berkaitan dengan pelajaran yang diucapkan oleh peserta didik, dengan

demikian peserta didik akan merasa dihargai

9. Saling berinteraksi secara positif

10. Saling menanamkan nilai-nilai moral

11. Saling mengingatkan dengan ketulusan hati

12. Saling menularkan antusiasme

13. Saling menggali potensi diri

14. Saling mengajari dengan kerendahan hati

15. Saling menginspirasi

16. Saling menghormati perbedaan, seorang pendidik hendaknya bisa memberikan

contoh kepada peserta didik mengenai saling menghormati perbedaan, karena

di dalam kelas atau sekolah pasti tiap-tiap peserta didik memiliki perbedaan,

hal ini agar tidak terjadi perpecahan ataupun keributan ketika menyampaikan

pelajaran.

Pendapat ini sangat baik sekali apabila dapat dilaksanakan oleh pendidik,

karena hal ini memungkinkan peserta didik akan merasa nyaman dan termotivasi

dalam belajar.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik

Keutamaan seorang pendidik disebabkan oleh tugas mulia yang

diembannya. Tugas yang diemban seorang guru hampir sama dengan tugas

seorang Rasul.19

Dari pandangan itu dipahami, bahwa tugas pendidik sebagai “Warasat al-

anbiya”, yang pada hakikatnya mengemban misi rahmat li al-'alamin, yakni suatu

misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan patuh pada hukum-hukum Allah,

19 Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,

1979) h. 165

Page 41: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

guna memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Kemudian misi ini

dikembangkan kepada pembentukan kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif,

beramal soleh dan bermoral tinggi.

Untuk melaksanakan tugas sebagai “warasah al-anbiya” pendidik

hendaklah bertolak pada amar makruf nahyi wa al-munkar, menjadikan prinsip

tauhid sebagai pusat kegiatan penyebaran misi iman, Islam dan ihsan, kekuatan

yang dikembangkan oleh pendidik adalah individualitas, sosial, dan moral (nilai-

nilai agama dan moral)20

Menurut al-Gazali, tugas pendidik yang utama adalah, menyempurnakan,

membersihkan, mensucikan hati manusia untuk ber-taqarrub kepada Allah.21

Sejalan dengan ini Abd al-Rahman al-Nahlawi menyebutkan tugas pendidik.

Pertama, fungsi pensucian yakni berfungsi sebagai pembersih, pemelihara, dan

pengembang fitrah manusia. Kedua, fungsi pengajaran yakni

menginternalisasikan dan mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai agama

kepada manusia.

Berangkat dari uraian diatas maka tanggung jawab pendidik sebagaimana

disebutkan oleh Abd al-Rahman al-Nahlawi adalah, mendidik individu supaya

beriman kepada Allah dan melaksanakan syari'at-Nya, mendidik diri supaya

beramal shaleh, dan mendidik masyarakat untuk saling menasehati dalam

melaksanakan kebenaran, saling menasehati agar tabah dalam menghadapi

kesusahan, beribadah kepada Allah serta menegakkan kebenaran. Tanggung

jawab itu bukan hanya sebatas tanggung jawab seorang pendidik terhadap anak

didik, akan tetapi lebih jauh dari itu. Pendidikan akan mempertanggungjawabkan

atas segala tugas yang dilaksanakannya kepada Allah sebagaimana Hadits Rasul

Saw.,:

Artinya:

“Dari Ibnu Umar r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: Masing-masing

kamu adalah pengembala dan masing-masing bertanggung jawab atas

gembalanya: pemimpin adalah pengembala, suami adalah pengembala terhadap

20 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran…, h. 63. 21 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran…, h. 169

Page 42: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

anggota keluarganya, dan istri adalah pengembala di tengah-tengah rumah

tangga suaminya dan terhadap anaknya. Setiap orang di antara kalian adalah

pengembala, dan masing-masing bertanggung jawab atas apa yang

digembalakannya”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Kata “ra'in” dalam hadits di atas berarti bahwa setiap orang dewasa

dibebani kewajiban dan diserahi kepercayaan untuk menjalankan dan memelihara

suatu urusan serta dituntut untuk berlaku adil dalam urusan itu. Kata “ra'iyyah”

berarti setiap orang yang menjadi beban tanggung jawab bagi orang lain, seperti

istri dan anak bagi suami atau ayah. Sedang kata “al-amir” berarti bagi setiap

orang yang memegang kendali urusan, mencangkup pemerintahan dengan kepala

negara dan aparatnya. Tanggung jawab dalam Islam bernilai keagamaan, berarti

kelalaian seseorang terhadapnya akan dipertanggung jawabkan di hari kiamat dan

bernilai keduniawian, dalam arti kelalaian seseorang terhadapnya dapat dituntut di

pengadilan oleh orang-orang yang berada dibawah kepemimpinannya.22

C. MINAT BELAJAR

1. Pengertian Minat Belajar

Pada dasarnya setiap individu mempunyai kecenderungan untuk selalu

berinteraksi satu dengan yang lainnya, baik terhadap keluarga ataupun lingkungan

sekitarnya. Apabila sesuatu dapat memberikan daya tarik tersendiri yang membuat

dirinya senang atau dapat bermanfaat kemungkinan hal tersebut dapat

menimbulkan minat baginya. Terlebih lagi jika hal itu dianggap penting dan dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adapun yang dimaksud dengan minat (interest) menurut psikologi adalah

suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara

terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan

senang, oleh karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang

22 Ramayulis, Ilmu Pendidikan…, h. 88-89

Page 43: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

kepada sesuatu. Orang yang berminat terhadap sesuatu berarti ia sikapnya senang

kepada sesuatu itu.23

Untuk lebih memahami tentang definisi minat, maka penulis akan

menuliskan beberapa pendapat tentang minat yang dikemukakan oleh para tokoh

yang dapat penulis uraikan sebagai berikut:

a. Ahmad D. Marimba berpendapat, bahwa minat itu adalah “kecenderungan

jiwa terhadap sesuatu karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu

itu, yang pada umumnya disertai dengan perasaan senang terhadap sesuatu

itu”.24

b. H.M. Alisuf Sabri memberikan definisi minat adalah “suatu

kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara

terus-menerus”25

c. Sardiman A.M, memberikan definisi tentang minat yaitu “suatu kondisi

yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi

yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan

sendiri”.26

d. Hilgard yang dikutip oleh Slameto dalam bukunya mengatakan bahwa,

minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang

diperhatikan secara terus menerus yang disertai rasa senang.”27

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan para tokoh mengenai

minat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, minat adalah kecenderungan hati

dan jiwa terhadap sesuatu yang mempunyai daya tarik serta dianggap sebagai

suatu kebutuhan yang penting dan sangat bermanfaat, sehingga sesuatu itu

diperhatikan dengan cermat serta diingat secara terus menerus yang disertai

dengan rasa senang.

23 M. Alisuf Sabri, Psikolgi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 84 24 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma’arif,

1999), h. 79 25 M. Alisuf Sabri, Psikolgi Pendidikan,, h. 84 26 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2004), h. 76 27 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),

cet. 4, h. 57

Page 44: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Setelah penulis uraikan mengenai definisi minat dari sudut pandang para

tokoh, maka penulis juga akan menguraikan beberapa definisi belajar, antara lain:

a. Belajar menurut M. Arifin. M. Ed, yaitu suatu kegiatan anak didik yang

dalam menerima, menanggapi, serta menganalisa bahan-bahan pelajaran

yang disajikan oleh pengajar yang berakhir pada kemampuan untuk

menguasai bahan pelajaran yang disajikan.

b. Belajar adalah proses pertumbuhan yang tidak disebabkan oleh proses

pendewasaan biologis. Karena belajar merupakan proses perubahan

tingkah laku, maka keberhasilan terletak pada adanya perubahan tingkah

laku yang secara relatif bersifat permanen.

c. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu

yang belajar, baik aktual maupun potensial.28

Dari kedua definisi antara minat dan belajar yang telah penulis uraikan di

atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat belajar

adalah kecenderungan hati dan jiwa terhadap belajar atau pelajaran yang dianggap

menjadi kebutuhan penting dan bermanfaat, sehingga belajar atau pelajaran

menjadi suatu yang harus diperhatikan dan diingat terus menerus disertai dengan

perasaan senang tanpa paksaan.

2. Fungsi Minat dalam Belajar

Minat merupakan salah satu faktor yang harus ada dalam belajar karena

dapat mendorong peserta didik dalam meningkatkan kemampuannya dalam

belajar. Apabila peserta didik tidak memiliki minat kepada pelajaran ataupun

gurunya maka pelajaran akan sangat sulit untuk dapat diterima dan tujuan

pendidikan akan sangat berat dapat tercapai.

Peranan minat dalam belajar sangat besar, minat akan berperan sebagai

motivating force yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk

belajar. Siswa yang memiliki minat dalam belajar maka sikapnya akan senang

28 Ramayulis, Ilmu Pendidikan…,,h. 26

Page 45: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

kepada pelajaran dan akan terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan

siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya mau

bergerak untuk belajar tetapi sangat sulit untuk tetap tekun karena tidak ada

pendorongnya.29

Dengan adanya minat maka pendidikan yang disampaikan akan berjalan

dengan dengan baik dan lancar serta dapat diterima sebagai suatu kebutuhan oleh

peserta didik, sehingga dengan demikian pelajaran yang diberikan akan dengan

mudah dapat diserap dan tujuan pelajaran akan mudah dicapai.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Belajar

Minat bukanlah sesuatu yang timbul secara spontan ataupun tiba-tiba akan

tetapi minat dapat timbul disebabkan ada faktor yang mempengaruhinya sehingga

peserta didik merasa senang dan tertarik kepada sesuatu itu. Diantara faktor-faktor

yang mempengaruhi minat dalam belajar antara lain:

1) Faktor Kebutuhan

Kebutuhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat peserta

didik dalam belajar. Minat yang timbul dari kebutuhan peserta didik menjadi

pendorong bagi peserta didik dalam melaksanakan proses belajar atau usahanya.

Semakin besar kebutuhan peserta didik, maka akan semakin besar pula minat

peserta didik.

Menurut Zakiyah Darajat, “pemunculan minat pada siswa tergantung dari

kebutuhan, dorongan dan minat mereka”. Semakin besar kebutuhan yang

dirasakan maka semakin kuat pula minat yang dimiliki peserta didik atau

siswa.30Kebutuhan disini adalah kebutuhan akan ilmu yang di ajarkan di kelas,

sehingga peserta didik merasa haus akan kebutuhannya dan akan terpacu untuk

meningkatkan belajarnya.

29 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…, h. 85. 30 Zakiyah Darajat et al, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Bumi

Aksara, 2001), cet 2, h. 133

Page 46: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2) Faktor Pengalaman

Pengalaman adalah hal yang dialami oleh setiap manusia, terkadang

pengalaman dijadikan sebagai ukuran dalam melangkah. Pengalaman juga

merupakan modal awal bagi peserta didik untuk mencari tahu lebih dalam lagi

mengenai hal-hal yang dialaminya, dalam hal ini pengalaman yang dimaksud

adalah pengalaman yang berkaitan dengan ilmu atau pendidikan. Misalnya

seorang siswa pernah memiliki pengalaman belajar agama diwaktu kecilnya,

maka dengan modal pengalaman tersebut akan timbul minat untuk mengetahui

lebih dalam lagi ataupun melanjutkan pengalaman pertamanya itu.

Berawal dari pengalaman inilah minat belajar akan timbul, maka

pengalaman juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat dalam belajar dan

ini merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menumbuhkan minat

belajar peserta didik.

3) Faktor Cita-cita

Setiap manusia pasti memiliki cita-cita, karena cita-cita juga merupakan

tujuan masa depan, berawal dari cita-cita inilah peserta didik menjadi tertarik

dengan berbagai hal yang berkaitan dengan cita-cita yang akan dicapainya.

Dengan adanya cita-cita akan timbul minat terhadap ilmu karena mereka

mengetahui cita-cita yang mereka inginkan tidak akan bisa tercapai tanpa ilmu

dan ilmu tidak akan didapat kecuali melalui proses belajar.

Oleh karena itu, cita-cita merupakan faktor yang dapat membangkitkan

minat siswa dalam belajar di lembaga formal maupun non formal.

4) Faktor Keluarga

Keluarga juga merupakan faktor penting didalam mempengaruhi minat

belajar, hal ini di karenakan keluarga adalah tempat utama bagi peserta didik yang

dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Misalnya, bagi peserta didik yang

mempunyai keluarga yang harmonis dan sukses dapat mempengaruhinya untuk

Page 47: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

terus belajar, Karena mereka terdorong oleh keinginan mencontoh dari

keluarganya yang sukses dan berhasil, maka dengan demikian peserta didik

tersebut akan tertarik dengan ilmu pengetahuan yang merupakan jalan baginya

untuk menuju sukses.

Lain halnya dengan peserta didik yang memiliki keluarga yang kurang

harmonis maka peserta didik akan terasa sulit untuk belajar karena dipengaruhi

oleh keluarganya tersebut, sedangkan terkadang orang tua tidak memperhatikan

masalah pendidikan anaknya. Disini faktor keluarga sangat penting dalam

menimbulkan minat pada peserta didik, suskses atau tidaknya seorang anak

biasanya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor keluarganya.

Setelah memberikan definisi mengenai Pendidik dan Minat, maka sedikit

dikemukakan mengenai peserta didik, oleh karena semuanya saling barkaitan satu

dengan yang lainnya.

D. Peserta Didik

Peserta didik merupakan hal penting dalam dunia pendidikan, seorang

baru bisa dikatakan sebagai pendidik apabila ada peserta didik, oleh karenanya

peserta didik yang erat kaitannya dalam pendidikan, terlebih lagi tujuan

pendidikan itu sendiri ditujukan untuk peserta didik, sehingga seorang pendidik

dikatakan berhasil apabila bisa menjadikan peserta didik orang yang berhasil.

Peserta didik juga merupakan “raw material” (bahan mentah) didalam

proses transformasi yang disebut pendidikan. Berbeda dengan komponen-

komponen lain dengan sistem pendidikan karena kita menerima “material” ini

sudah setengah jadi, sedangkan komponen-komponen lain dapat dirumuskan dan

disusun sesuai dengan keadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada. Dalam

membicarakan peserta didik, ada empat hal yang penting yang harus diperhatikan

oleh pendidik yaitu: (1) potensi peserta didik, (2) kebutuhan peserta didik, (3)

sifat-sifat peserta didik, (4) dimensi peserta didik yang akan dikembangkan,

Akan tetapi hanya dua hal saja yang akan di jelaskan yang harus

diperhatikan oleh pendidik, yaitu:

1. Potensi Peserta Didik

Page 48: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Penciptaan manusia oleh Allah bukan tanpa latar belakang dan tujuan, hal

ini digambarkan dalam dialog Allah dan Malaikat diawal penciptaannya, dan dari

tujuan Adam sebagai nenek moyang manusia diciptakan yaitu sebagai Khalifah.

Sebagai khalifah Allah, manusia tidak mungkin melaksanakan tugas

kekhalifahannya kecuali dibekali dengan potensi yang memungkinkan dirinya

mengemban tugas tersebut.

Potensi itu menurut Munawar Khalil sebagaimana yang dikutip oleh

Ramayulis disebutkan bahwa potensi sebagai hidayah yang bersifat umum dan

khusus yaitu:

1. Hidayah Wujdaniyah yaitu potensi manusia yang berwujud insting atau

naluri yang melekat dan langsung berfungsi pada saat manusia dilahirkan

di muka bumi ini.

2. Hidayah Hissyah yaitu potensi Allah yang diberikan kepada manusia

dalam bentuk kemampuan indrawi sebagai penyempurna hidayah pertama.

3. Hidayah Aqliah yaitu potensi akal sebagai penyempurna dari kedua

hidayah diatas. Dengan potensi akal ini manusia mampu berpikir dan

berkreasi menemukan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari fasilitas yang

diberikan kepadanya untuk fungsi kekhalifahannya.

4. Hidayah Diniyah yaitu petunjuk agama yang diberikan kepada manusia

yang berupa keterangan tentang hal-hal yang menyangkut keyakinan dan

aturan perbuatan yang tertulis dalam Al-Qur'an dan Sunnah.

5. Hidayah Taufiqiyah yaitu hidayah sifatnya khusus. Sekalipun agama telah

diturunkan untuk keselamatan manusia, tetapi banyak manusia yang tidak

menggunakan akal dalam kendali agama. Untuk itu agama menuntut agar

manusia selalu diberi petunjuk yang lurus berupa hidayah dan taufiq agar

manusia selalu berada dalam keridhaan Allah.31

Quraish Shihab berpendapat bahwa untuk mensukseskan tugas-tugasnya

selaku khalifah Tuhan dibumi, Allah memperlengkap makhluk ini dengan potensi-

potensi tertentu antara lain:

31 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…,h. 102.

Page 49: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

1. Kemampuan untuk mengetahui sifat-sifat, fungsi dan kegunaan segala

macam benda. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT: “Dia telah

mengajarkan kepada Adam nama-nama benda seluruhnya.” (Q.S. Al-

Baqarah:231)

2. Ditundukan bumi, langit, dan segala isinya: binatang-binatang, planet dan

sebagainya oleh Allah kepada manusia (Q.S. Al-Khasiah: 12-13)

3. Potensi akal pikiran serta panca indra (Q.S.Al-Mulk:23)

4. Kekuatan positif untuk merubah corak kehidupan manusia ini (Q.S.13:11)

Disamping potensi yang diatas, manusia dilengkapi dengan potensi yang

bersifat negatif yang merupakan kelemahan manusia. Kelemahan pertama adalah

potensi untuk terjerumus dalam godaan hawa nafsu dan syetan, seperti yang

digambarkan dengan godaan syetan kepada Adam dan Hawa, sehingga keduanya

melupakan peringatan Tuhan untuk tidak mendekati pohon terlarang

(Q.S.Thaha:15-27). Kelemahan kedua, banyak masalah yang tak dapat dijangkau

oleh pikiran manusia, khususnya menyangkut diri, masa depan, serta banyak hal

yang menyangkut manusia.

Dalam pandangan lain, Hasan Langgulung memandang bahwa pada

prinsipnya potensi manusia menurut pandangan Islam tersimpul pada sifat-sifat

Allah (asma'ul husna) yang berjumlah 99 buah. Sebagai contoh sifat al-ilm yang

dimiliki Allah Saw.,maka manusia pun memiliki sifat tersebut, dengan sifat itu

manusia senantiasa berupaya untuk mengetahui sesuatu. Untuk mengaktifkan

potensi ini, maka Allah menjadikan alam dan isinya termasuk diri manusia

sebagai ayat Allah yang harus dibaca dan dianalisa.32

Namun demikian, bukan berarti kemampuan manusia sama tingkatnya

dengan kemampuan Allah. Hal ini disebabkan karena perbedaan hakikat

keduanya. Manusia memiliki keterbatasan, dari keterbatasan ini menjadikan

manusia sebagai makhluk yang memerlukan bantuan untuk memenuhi

keinginannya. Keadaan ini menyadarkan manusia akan keterbatasannya dan ke

Maha Kuasaan Allah Swt.

32 Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, h. 147.

Page 50: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Dengan potensi yang terbatas ini, dimanapun manusia kapanpun dan

dalam keadaan bagaimanapun diharapkan tetap ada jalinan rohani, zikir kepada

Allah dan tidak boleh putus, mengingat manusia adalah ciptaan Allah yang

dependen pada Yang Maha Pencipta.

Karena adanya potensi yang positif dan negatif serta keterbatasan manusia,

sebagai penyempurna nikmat Tuhan kepada makhluk-Nya, dianugrahkanlah

kepadanya oleh Tuhan yang mengetahui hakikat manusia petunjuk-petunjuk yang

disesuaikan dengan hakikat itu, serta disesuaikan pula dengan fungsinya selaku

khalifah dimuka bumi, yaitu potensi untuk senantiasa condong pada fitrah yang

hanif. Sebagaimana firman Allah SWT.

Artinya:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah tetaplah

atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada

perubahan pada fitrah Allah, (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan

manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Rum:30)

Pengertian fitrah yang ditunjukan ayat diatas memberi pengertian bahwa

manusia diciptakan Allah dengan naluri bersama tauhid yaitu Islam. Namun

dalam pengembangan selanjutnya, Hasan langgulung memberi pengertian fitrah

yang lebih luas yaitu pada pengertian dasar yang dimiliki oleh setiap manusia.

Potensi tersebut merupakan embrio semua kemampuan manusia yang

memerlukan penempaan lebih lanjut dari lingkungan insani maupun non insani

untuk bisa berkembang.

Untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya tersebut manusia

memerlukan bantuan orang lain yaitu pendidikan.

2. Kebutuhan Peserta Didik

Suatu hal yang sangat perlu juga diperhatikan oleh seorang pendidik dalam

membimbing peserta didik adalah kebutuhan mereka. Al-Qussy membagi pula

kebutuhan manusia dalam dua kebutuhan pokok yaitu:

1. Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan jasmani seperti makan, minum, seks,

dan sebagainya.

Page 51: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2. Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan rohaniah.

Selanjutnya ia membagi kebutuhan rohaniah kepada enam macam yaitu:

1) Kebutuhan kasih sayang.

2) Kebutuhan akan rasa aman.

3) Kebutuhan akan rasa harga diri.

4) Kebutuhan akan rasa bebas.

5) Kebutuhan akan sukses.

6) Kebutuhan akan suatu kekuatan pembimbing atau pengendalian diri

manusia, seperti pengetahuan-pengetahuan lain yang ada pada setiap

manusia berakal.33

Selanjutnya Law head, membagi kebutuhan manusia sebagai berikut:

1) Kebutuhan jasmani, seperti makan, minum, bernafas, perlindungan,

seksual, kesehatan dan lain-lain.

2) Kebutuhan rohani, seperti kasih sayang, rasa aman, penghargaan, belajar,

menghubungkan diri dengan dunia yang lebih luas (mengembalikan diri),

mengaktualisasikan dirinya sendiri dan lain-lain.

3) Kebutuhan yang menyangkut jasmani dan rohani, seperti istirahat,

rekreasi, butuh supaya setiap potensi-potensi fisik dapat dikembangkan

semaksimal mungkin, butuh agar setiap usaha/pekerjaan sukses dan lain-

lain.

4) Kebutuhan sosial, seperti supaya dapat diterima oleh teman-temannya

secara wajar, supaya dapat diterima oleh orang yang lebih tinggi dari dia

seperti orangtuanya, guru-gurunya, dan pemimpin-pemimpinnya, seperti

kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi.

5) Kebutuhan yang lebih tinggi sifatnya (biasanya dirasakan lebih akhir)

merupakan tuntutan rohani yang mendalam yaitu kebutuhan terhadap

agama.34

33 Abdul Aziz al-Qussy, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa Mental I. Alih Bahasa Zakiah

Darajat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 177. 34 Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 1993), h. 63.

Page 52: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Kedua kutipan diatas menunjukan bahwa kebutuhan yang paling essensi

adalah kebutuhan terhadap agama. Agama dibutuhkan manusia karena

memerlukan orientasi dan obyek pengabdian dalam hidupnya. Oleh karena itu

tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan agama.

Para ahli tafsir seperti Mustafa al-Maraghi mempunyai pendapat yang

sama bahwa fitrah beragama pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia. Oleh

karena itu para ahli menyebut bahwa manusia adalah makhluk yang beragama

“homo religius”. Para ahli psikologi membahas pula secara ilmiah hubungan

manusia dengan agama.35

Zakiah Daradjat di dalam bukunya yang berjudul Ilmu Jiwa Agama

mengemukakan bahwa pada masa kanak-kanak pertama (dua sampai enam bulan)

mungkin si anak menanyakan tentang Tuhan (rupa-Nya, tempat-Nya, dan

kekuasaan-Nya). Mulai lebih kurang tujuh tahun pertama pertanyaannya anak-

anak terhadap Tuhan telah berganti dengan cinta dan hormat dan hubungannya

dipengaruhi oleh rasa percaya dan iman. Dan pada masa akhir anak-anak (10-12

tahun) fungsi Tuhan bagi anak telah meningkat. Tuhan penolong baginya dalam

menghadapi dorongan jahat dan tidak baik dalam hatinya, serta Tuhan akan

menolong melindungi yang lemah, terutama jika ia merasa lemah dam merasa

kekurangan.36Gambaran Allah yang seperti itu akan menolong si anak dalam

kesukaran dan penderitaan. Dan pada umur remaja, kepercayaan kepada Tuhan

kadang-kadang sangat kuat, tetapi akan menjadi berkurang yang terlihat pada

ibadahnya yang kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas. Perasaan kepada

Tuhan tergantung pada perubahan emosi yang dialaminya. Kadang-kadang ia

sangat membutuhkan Tuhan ketika mereka menghadapi bahaya, takut akan gagal

atau merasa berdosa, tapi kadang-kadang ia kurang membutuhkan Tuhan, ketika

merasa senang dan gembira.37 Ahmad Zaki Yamani yang ditulis dalam

bukunya yang berjudul Syariat Islam yang Kekal dan Persoalan Masa Kini

35 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…,h.105. 36 Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), h. 57. 37Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Pedoman Beban Penataran Guru Agama pada

Sekolah Umum. (Departemen Agama RI, 1978), h.128.

Page 53: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

menemukan tatkala Allah membekali insan itu dengan nikmat berpikir dan daya

penelitian, dirinya juga ras bingung dan bimbang untuk memahami dan

menganalisa alam sekitarnya disamping rasa ketakutan terhadap kegarangan dan

kebengisan alam itu. Hal inilah yang mendorong insan tadi untuk mencari suatu

kekuatan yang dapat melindungi dan pembimbingannya disaat yang gawat. Insan

primitif telah menemukan apa yang dicarinya pada gejala alam itu sendiri,

berangsur-angsur dan silih berganti menuju gejala-gejala alam tadi sesuai dengan

penemuannya dan menetapkannya kedalam jalan kehidupannya. Dengan demikian

timbullah penyembahan terhadap api, matahari, bulan, atau benda-benda lainnya

dari gejala-gejala alam tersebut.

Kebutuhan-kebutuhan murid diatas harus diperhatikan oleh setiap

pendidik, sehingga anak didik tumbuh dan berkembang mencapai kematangan

psikis dan fisik. Pendidikan agama disamping ia memperhatikan kebutuhan-

kebutuhann biologis dan psikologis ataupun kebutuhan primer dan sekunder

seperti yang dijelaskan diatas, maka penekanannya adalah pemenuhan kebutuhan

anak didik terhadap agama karena ajaran agama yang sudah dihayati, diyakini dan

diamalkan oleh anak didik, akan dapat mewarnai seluruh aspek kehidupannya.

Setiap pendidik yang mengabaikan kebutuhan terhadap agama ini hanya akan

mampu meraih sebahagian kecil dari kepribadiannya, atau bahkan usahanya akan

sia-sia sama sekali sebab pendidikan tidak memperhatikan kebutuhan tersebut

tidak akan menjamah psikologi manusiawi yang terdalam.38

D. Sintesis Perilaku Pendidik Agama Islam dalam Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Berdasarkan penjelasan yang sudah penulis ungkapkan di atas, seharusnya

perilaku pendidik agama Islam dapat mempengaruhi minat siswa dalam belajar,

karena apabila siswa merasa tertarik dengan prilaku yang dicerminkan oleh

pendidik agama Islam maka siswa tersebut akan merasa terdorong dan merasa

senang dengan pelajaran yang disampaikan sehingga menimbulkan minat yang

tinggi bagi siswa dalam belajar.

38 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…,h.107.

Page 54: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Sedangkan apabila perilaku yang dicerminkan merupakan perilaku yang

kurang baik dan kurang mendidik maka siswa akan merasa enggan untuk

memperhatikan dan merasa tidak senang dengan pelajaran yang disampaikan.

Maka perilaku pendidik agama Islam seharusnya dapat mempengaruhi

minat peserta didik dalam belajar.

E. Hipotesis

Untuk menguji apakah benar perilaku pendidik agama Islam dapat

mempengaruhi minat belajar siswa, maka diperlukan pengujian hipotesa. Untuk

menguji:

Ha : Terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X

(perilaku pendidik agama Islam) dan variabel Y (minat belajar siswa)

Ho : Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X

(perilaku pendidik agama Islam) dan variabel Y (minat belajar siswa)

Page 55: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi
Page 56: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 14 April s/d 24 mei 2008,

pada Semester Genap tahun Pelajaran 2007-2008. Adapun lokasi yang dijadikan

tempat untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu di sekolah MTs. Al-Khairiyah

yang berlokasi di jl. Mampang Prapatan IV Jakarta Selatan.

B. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan

dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode

deskriptif analisis yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian

lapangan (field research)

Dalam hal ini, penulis terjun langsung ke objek penelitian yaitu sebuah

MTs yang berada di Jl. Mampang Prapatan IV Jakarta Selatan

Adapun sebagai pedoman penulisan penelitian ini, penulis berpedoman

pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis dan disertasi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Page 57: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Menurut Drs. S.

Margono, populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.39 Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah siswa kelas II MTs al-Khairiyah Mampang Prapatan IV

Jakarta Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian kecil atau wakil dari populasi yang diteliti,40 atau

sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu.41

Adapun teknik penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan

sampel secara purpositive sampling, yakni pengambilan yang menekankan pada

pertimbangan ciri-ciri. Sifat-sifat, atau karakteristik tertentu dari subyek

penelitian. Dan penentuan sampel juga bisa dilakukan pemilihan secara acak dari

siswa itu sendiri. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 30 % dari

keseluruhan jumlah populasi yang ada. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 40 siswa.

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

mempergunakan berbagai metode pengumpulan data yang tepat, tujuannya

agar diperoleh data yang obyektif. Banyak terdapat teknik pengumpulan data

yang dipergunakan dalam penelitian, namun penulis hanya menggunakan

beberapa saja, antara lain:

a. Teknik Observasi; yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

subyek (siswa maupun pendidik agama Islam atau guru) kelas II MTs.al-

39 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 118 40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h. 108 41 Margono, Metodologi Penelitian…, h. 121

Page 58: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Khairiyah Mampang Prapatan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai sekolah tersebut.

b. Teknik Wawancara; yaitu dengan melakukan Tanya jawab kepada kepala

sekolah untuk mendapatkan informasi tentang keadaan organisasi sekolah

dan seputar permasalahan yang penulis teliti.

c. Angket; merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti lapangan pribadinya

ataupun hal-hal yang ia ketahui mengenai perihal pendidik ataupun

sekolah tersebut. Materi pertanyaan secara sistematis dengan

menggunakan alternatif jawaban tertutup, di mana setiap item telah

diberikan kemungkinan jawaban sehingga responden tinggal memilih

jawaban yang tepat sesuai dengan keinginannya.

Angket ini disebarkan kepada siswa kelas II Madrasah Tsanawiyah al-

Khairiyah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

E. Variabel Penelitian

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Dalam metodologi

penelitian variabel yang dimaksud adalah gejala yang bervariasi yang menjadi

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian

lapangan.

Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu: perilaku pendidik agama

Islam sebagai variabel bebas(X) dan minat belajar siswa sebagai variabel

terikat(Y).

1. Perilaku Pendidik Agama Islam

Perilaku adalah sikap, baik perbuatan maupun ucapan seorang pendidik agama

Islam dalam menyampaikan pelajaran di dalam maupun luar kelas. Perilaku ini

tercermin dalam sikapnya setiap kali mengajar atau ketika berada di

lingkungan sekolah.

Page 59: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Sedangkan pendidik agama Islam adalah guru atau orang yang menyampaikan

pelajaran tentang keislaman di sekolah, seperti fiqh, Aqidah, Sejarah

Kebudayaan Islam, dan al-Qur’an Hadits.

Jadi yang dimaksud dengan perilaku pendidik agama Islam adalah sikap yang

ditunjukan oleh pendidik agama Islam baik ucapan maupun perbuatan dalam

menyampaikan tugasnya mendidik.

Variabel perilaku pendidik agama Islam ini dapat diukur melalui angket

(kuesioner) dengan pendekatan dimensi dan indikator seperti pada tabel

berikut.

Tabel 1

Instrumen Untuk Mengukur Perilaku Pendidik Agama Islam

No

Perilaku Pendidik PAI

Indikator Butir Soal

Jumlah Soal

1 Kasih Sayang Pemahaman guru tentang:

a. Memberikan kasih sayang

b. Memberikan kasih sayang seperti orang tua

1,9 dan 17

3

2 Lemah lembut a. Menujukan sikap yang tidak kasar

3 dan 4 2

3 Displin a. Mengikuti peraturan yang berlaku

b. Memberikan contoh yang baik

5 dan 10

2

4 Sopan santun a. Berpakaian yang rapi b. Tidak berpenampilan yang

urakan

2, 13, dan 15

3

Page 60: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

1. Minat Belajar Siswa

Minat adalah suatu kecenderungan atau keinginan yang kuat atau besar

untuk selalu mengingat-ingat atau mengulang-ulang sesuatu yang menarik

secara terus menerus tanpa merasa terbebani untuk mendapatkan sesuatu yang

dibutuhkan atau yang diharapkan oleh peserta didik

Belajar adalah suatu kegiatan peserta didik dalam menerima, menanggapi,

dan mengulang-ulang pelajaran yang disampaikan oleh pendidik.

Jadi, yang dimaksud dengan minat belajar siswa adalah suatu keinginan

yang kuat atau yang besar yang dimiliki oleh siswa dan selalu diulang-ulang

tanpa adanya rasa terbebani untuk mendapatkan atau menggapai cita-cita yang

sudah diharapkannya.

Variabel minat belajar siswa ini dapat diukur melalui angket (kuesioner)

dengan pendekatan dimensi dan indikator seperti pada tabel berikut:

Tabel 2

Instrumen untuk Mengukur Minat Belajar Siswa

No

Dimensi Indikator Butir Soal

Jumlah soal

1 Perhatian a. Memperhatikan pelajaran yang disampaikan.

b. Tidak membuat onar ketika pelajaran disampaikan

6, 14, dan 19

3

2 Rasa Senang

a. Tidak merasa terbebani b. Merasa nyaman dalam

menerima pelajaran.

7, 11, dan 16

3

3 Motivasi a. Membaca pelajaran sebelum pelajaran dimulai.

b. Mengulang-ulang pelajaran di rumah.

8, 12, 18, dan 20

4

Page 61: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Untuk mengetahui prilaku pendidik agama Islam berdasarkan jawaban

siswa per individu, dapat dilihat melalui standar skoring pada tabel berikut ini:

Tabel 3

Standar Skoring Perilaku Pendidik Agama Islam

Berdasarkan Jumlah Nilai yang diperoleh

Rentang Nilai Penafsiran Prilaku Pendidik Agama Islam

> 56

42-55

25-41

< 24

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup/sedang

Rendah

F. Teknik Analisa Data

1. Analisa Satu Variabel

Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisa secara deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

F P = X 100% N Keterangan:

P : Persentase

F : Frekuensi jawaban responden

N : Jumlah Responden42

42 Anas Sugiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1990), Cet. 4, h. 40

Page 62: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2. Analisa Hubungan 2 Variabel

Sedangkan untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut

digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus Product Moment. Rumus

tersebut sebagai berikut:

NΣXY – (ΣX) (ΣY)

rxy =

Keterangan:

rxy : Angka korelasi “r” product moment

N : Number of cases

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

X : Jumlah seluruh skor x

Y : Jumlah seluruh skor y.

Kemudian setelah menganalisis hubungan antara kedua variabel di atas,

penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product

moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua cara:

a. memberikan interpretasi secara kasar/sederhana dengan pedoman:

Tabel 4

Tabel Interpretasi

Besarnya “r” product moment (rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel x dan variabel y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah/sangat rendah.

0,20 – 0,40 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah/rendah

0,40 – 0,70 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang/cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel x dan variabel y terdapat kuat/tinggi

0.90 – 1,00 Antara variabel x dan variabel y terdapat sangat kuat/tinggi

Page 63: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

b. Memberi interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”

product moment.

Untuk lebih memudahkan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”

product moment dapat ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai “r”

product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan Hipotesa nihil (Ho)

b) Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan,

dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment

dengan “r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt), dengan terlebih

dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedomnya

(df) yang rumusnya adalah sebagai berikut:

df = N – nr

keterangan:

df = degrees of freedom

N = Number of Cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.

Untuk mencari kontribusi variabel x terhadap variabel y penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100%

Keterangan:

KD : Kontribusi Variabel x terhadap variable y.

r² : Koefisien korelasi antara variabel x terhadap variable y.43

43 Sudjana, Metode statistik, (Bandung: Tarsito, 1996), Cet. 6. h. 371.

Page 64: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi
Page 65: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Al-Khairiyah Jakarta

1. Sejarah Berdirinya MTs. al-Khairiyah Mampang

Al-Khairiyah adalah lembaga pendidikan Islam (madrasah) yang dikelola

oleh sebuah yayasan yang bernama Yayasan Waqfiyah Perguruan al-Khairiyah.

Lembaga pendidikan ini mulai berdiri sejak zaman penjajah Belanda, yaitu pada

tahun 1928 M. kali pertama madrasah ini didirikan terletak di Jl. Buncit III (Jl.

Mampang Prapatan VI), kelurahan Tegalparang dan pada tahun 1968 berlokasi di

Jl. Buncit I (Jl. Mampang Prapatan IV) kelurahan Mampang Prapatan, yaitu sejak

berdirinya Madrasah Tsanawiyah. Para pendiri lembaga pendidikan Islam ini

antara lain:

1. KH. Ishak Musa

2. KH. Abdul Hadi Musa

3. KH. Abdullah Musa

Setelah madrasah ini diakui keberadaannya oleh pemerintah Belanda pada

tahun 1928 M, mulailah diajarkan berbagai ilmu pengetahuan agama dan bahasa

Arab, antara lain: ilmu Fiqh, Aqidah (Tauhid), membaca al-Qur’an, ilmu Tajwid

dan lain-lain. Pada tahun kali pertama madrasah ini didirikan belum mempunyai

tingkatan kelas, baru pada tahun kedua mulai ada kelas I dan II. Pada tahun 1945

M setelah Indonesia merdeka, situasi dan kondisi politik sangat memprihatinkan,

Page 66: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

terutama keadaan ekonomi Indonesia yang masih kacau yang diakibatkan oleh

penjajahan Jepang, maka madrasah al-Khairiyah untuk sementara ditutup tidak

ada kegiatan apapun. Setahun kemudian setelah keadaan negara mulai agak aman,

madrasah al-Khairiyah dibuka kembali dengan melakukan perbaikan-perbaikan

dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan umum.

Para pengajar di madrasah al-Khairiyah sebagian berasal dari lulusan

Perguruan Tinggi al-Azhar Mesir, lulusan Mu’alimin Jam’an Tanah Tinggi,

lulusan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, lulusan PGAAN dan juga tamatan

dari Perguruan al-Khairiyah sendiri yang telah mempunyai ijazah Guru Agama

yaitu setelah ikut Ujian Guru Agama (UGA). Pada tahun 1971 M Departemen

Agama memberi bantuan guru lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Jakarta, yaitu M.E. Aly Murtadho,BA, Abidin Nawawi, BA, dan Abdurrahman

BA. KH. Abdullah Musa dalam mengelola lembaga pendidikan Islam merasa

tidak puas dengan hanya memiliki madrasah tingkat Ibtidaiyyah dan Tsanawiyah

saja, beliau berkeinginan dan bercita-cita untuk untuk mendirikan madrasah

tingkat Aliyah, keinginannya terwujud pada tahun 1975 dan kebetulan pada waktu

itu ada bantuan pembangunan satu unit gedung madrasah dari pemda DKI Jakarta

sewaktu bapak Ali Sadikin masih menjadi gubernur.

Mulai Tahun Ajaran 1975/1976 Departemen Agama dalam rangkan

memperbaiki dan meningkatkan status madrasah, baik untuk tingkat Ibtidaiyah,

Tsanawiyah dan Aliyah diwajibkan untuk mengikuti dan melaksanakan Surat

Keputusan Bersama 3 Menteri (SKB Menteri) yaitu Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. Adanya SKB 3

Menteri ini adalah pengakuan pemerintah RI terhadap Madrasah yang dikelola

oleh Departemen Agama disamakan dengan lembaga pendidikan yang dikelola

oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, artinya untuk tingkat MI

disamakan dengan SD, untuk tingkat MTs disamakan dengan SMP, dan untuk

tingkat Aliyah disamakan dengan SMA.

Para Lulusan Perguruan al-Khairiyah

Dari tingkat Ibtidaiyah disamping banyak yang melanjutkan ke Madrasah

Tsanawiyah al-Khairiyah atau ke Madrasah Tsanawiyah Negeri dan

Page 67: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

swasta lain, bahkan ada juga yang diterima di SLTP negeri maupun

swasta.

Dari tingkat Tsanawiyah disamping melanjutkan ke Madrasah Aliyah al-

Khairiyah banyak juga yang melanjutkan baik ke Madrasah Aliyah negeri

maupun swasta serta banyak pula yang diterima di SLTA negeri maupun

swasta dan yang terbanyak adalah yang melanjutkan ke sekolah kejuruan

seperti SMK.

Lulusan Madrasah Aliyah al-Khairiyah banyak yang melanjutkan ke IAIN

(UIN), IKIP (UNJ) dan perguruan tinggi swasta lainnya baik perguruan

tinggi agama maupun umum.

2. Visi, Missi, dan Motto MTs. al-Khairiyah Mampang

Visi Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah adalah Beriman, Bertaqwa,

berbudi luhur, unggul dalam prestasi dan berdaya guna.

Missi Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah adalah:

1. Melatih siswa agar tekun beribadah, tertib, dan istiqomah

2. Mebumbuhkan prilaku aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam

membina hubungan harmonis antara warga madrasah

3. Bekerjasama, tertib berbicara, tertib berpakaian dan berpendapat

4. Menjadikan lembaga yang mandiri, bertanggungjawab, dan mengamalkan

akhlakul karimah

5. Membina sikap dan prilaku kehidupan yang sesuai dengan norma agama

Islam

6. Menciptakan keluarga beriman, bertaqwa, terampil, cerdas, dan siap hidup

dalam masyarakat

Motto Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah adalah: mencetak generasi

muda yang mampu berilmu amaliah dan beramal ilmiah

3. Struktur Organisasi Madrasah al-Khairiyah Mampang

Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah mempunyai organisasi tahun ajaran

2007-2008 sebagai berikut:

Page 68: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Penanggung Jawab : Pengurus Yayasan al-Khairyah

Komite sekolah : H. Ahmad Ma’mun

Kepala Madrasah : H. Ahmad Soelaiman, BA

Kepala Tata Usaha : Ma’mun Ibrahim

Waka Bid Kur & Kesiswaan : Drs. Khairuddin

Waka Bid Sarana 7 Humas : Hj. Zikro AM

Wali-wali Kelas

Wali Kelas VII A : Ria Chairiyah, S.Pd

Wali Kelas VII B : Dra. Hj. Himlah

Wali Kelas VII C : Dra. Eny Maryani

Wali Kelas VII D : Hj. Cholilah AM, S.Ag

Wali Kelas VIII A : Ummi Anjariyah, S.Ag

Wali Kelas VIII B : H. Ma’mun Asmat, BA

Wali Kelas VIII C : H. Syamsul Bahri, S.Ag

Wali Kelas VIII D : Siti Makbullah, S.EI

Wali Kelas IX A : Dra. Saidah Ahpas

Wali Kelas IX B : Drs. Khairudin

Wali Kelas IX C : Kholifah Tabrani

Wali Kelas IX D : Nurmilah, S.Ag

Dewan Guru dan Karyawan

Siswa-siswi

4. Struktur Organisasi Karyawan Tata Usaha Madrasah al-Khairiyah

Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah mempunyai struktur organisasi

karyawan Tata Usaha tahun pelajaran 2007-2008 sebagai berikut:

Kepala Madrasah : H. Ahmad Soelaiman, BA

Kepala Tata Usaha Bendahara : Ma’mun Ibrahim

Staf Tata Usaha

Adm. Pendidikan & Kesiswaan : A. Surya Jaelani

Pembantu Umum dan Keamanan : Fikri AM

Adm. Perkantoran dan Humas : Megawati

Page 69: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Tenaga Pengajar

Siswa-siswi peserta didik

5. Denah Ruang MTs al-Khairiyah Mampang

Madrasah Tsanawiyah mempunyai beberapa ruang kelas yang terdapat

sebanyak 13 ruang, masing-masing memiliki 4 ruang/kelas pada tiap-tiap

tingkatannya dan beberapa ruang lainnya sebagai berikut:

1 ruang perpustakaan di lantai 2

1 ruang kantor kepala sekolah di lantai 2

1 ruang kantor Tata Usaha di lantai 2

4 ruang kamar mandi siswa dan guru di lantai 1 dan 2

4 ruang kamar mandi siswa dan guru di lantai 1 dan 2

1 ruang untuk gudang di lantai 1

1 ruang Laboratorium IPA di lanti 1

1 ruang kantor Yayasan di lantai 1

1 ruang untuk kantin di lantai 1

1 ruang sanggar Pramuka di lantai 1

1 ruang Laboratorium computer di lantai 1

1 ruang musholah di lantai 1

1 lapangan oleh raga serba guna di lantai 1

6. Data Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah al-Khairiyah tahun

2007-2008

Madrasah Tsanawiyah memiliki beberapa staf pengajar dan karyawan

pada tahun pelajaran 2007-2008, antara lain sebagai berikut:

Page 70: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Tabel 5

Data Keadaan Guru dan Karyawan MTs. al-Khairiyah

N Nama Guru dan Karyawan Ijazah terakhir Jabatan/status kepegawaian

1 H.Ahmad Soelaiman, BA SM Univa Kepala Sekolah 2 H. Muhammad Syah D3 IAIN Guru Hononer 3 Hj. Zikro AM D3 IAIN Guru Honorer 4 H. Abd. Kohas Sidik PGAAN Guru Honorer 5 Dra. Hj. Himlah S1 IKIP Negeri Guru Dinas 6 H. Marullah Jaelani D3 IAIN Guru Dinas 7 H. A. Suryani Aziz D2 IAIN Guru Honorer 8 Drs. Khairuddin S1 IKIP Negeri Guru Honorer 9 A. Hidayat AR, S.Pd S1 STKIP PGRI Guru Honorer

10 Kholifah Tabrani D3 IKIP Mhd Guru Honorer 11 H. Hamdy AM, Lc S1 al-Azhar Guru Honorer 12 Hj. Maleha Bunyamin D3 IAIN Guru Honorer 13 Hj. Rusydah HR D1 PGSLP Guru Honorer 14 Tugino D1 PGSLP Guru Honorer 15 Drs. A. Fathy BM S1 IKIP Negeri Guru Honorer 16 Darniah HS S1 PGRI Guru Honorer 17 Umi Anjariyah, S. Ag S1 IAIN Jkt Guru Honorer 18 Ma’mun Syarbani D3 IAIN Jkt Guru Honorer 19 Alfi Rusdiawati, S.Ag S1 IAIN + A4 Guru Honorer 20 Dra. Saidah Ahpas S1 IAIN Jkt Guru Honorer 21 H. Ahmad Faiz, M.Ag S2 Univ Mhd Guru Honorer 22 Ria Chairiyah, S.Pd S1 IKIP Mhd Guru Honorer 23 H. Ma’mun Asmat, BA D2 IAIN Jkt Guru Honorer 24 Hj. Cholilah AM, S.Ag S1 UID Jkt Guru Dinas 25 Siti Nurjanah D3 IKIP Mhd Guru Honorer 26 Iwan Syafi’I, S.Pd S1 UIA Jkt Guru Honorer 27 Holidah, S.Si S1 Unas + A4 Guru Honorer 28 H. Syamsul Bahri, S.Ag S1 IKHA Hasyim A Guru Honorer 29 Teguh Leksono, S.Pd S1 UT Jkt Guru Honorer 30 Nurmilah, S.Ag S1 UNIAT Jkt Guru Honorer 31 Siti Makbullah, S.EI S1 UIN Jkt Guru Honorer 32 Ahmad Paiz, S.Si S1 UNJ Jkt Guru Honorer 33 Bustami D1 AMIK BSI Guru Honorer 34 Dra. Eny Maryani S1 IAIN Jkt Guru Dinas 35 Nur Qomariah D3 ATG Trisakti Guru Honorer 36 Ma’mun Ibrahim MAAIN --------------- 37 Pikri AM SMA Staf TU 38 Megawati SMKN Staf TU 39 Nur Afifah D1 PGTK Staf TU 40 As’adi Sya’roni SMEA Pustakawan 41 A. Rifqi Bunyamin Pesantren Pembantu Umum 42 Butomi SMK Pet. Kebersihan 43 Zainuddin Jamal MTs Security

Page 71: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

7. Jumlah siswa-siswi Madrasah al-Khairiyah

Siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah terbagi kedalam 3 kelas yang masing-

masing memiliki 4 kelompok belajar sebagai berikut:

Kelas VII terdiri dari 174 siswa yang terbagi dalam 4 kelompok belajar

atau kelas yang masing-masing kelas memiliki 43 siswa

Kelas VIII terdiri dari 176 siswa yang terbagi dalam 4 kelompok belajar

atau kelas yang masing-masing kelas memiliki 44 siswa

Kelas IX terdiri dari 174 siswa yang terbagi dalam 4 kelompok belajar

atau kelas yang masing-masing kelas memiliki 43 siswa

B. Deskripsi Data

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada responden yang

telah dipilih secara acak sebagai sampel. Kemudian data yang diperoleh diolah

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dilengkapi dengan persentase dengan

menggunakan rumus:

F

P = x 100%

N

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Number of cass

Hasil angket kemudian dimasukkan ke dalam tabulasi, yang merupakan

proses data-data instrument pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel angka

dalam persentase yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Page 72: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

1). Perilaku Pendidik Agama Islam

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan perilaku pendidik agama Islam

adalah sikap baik perbuatan ataupun ucapan yang ditunjukan oleh pendidik di

dalam menyampaikan pelajaran di kelas yang dapat di amati oleh peserta didik.

Tabel 6

Memberikan kasih sayang yang berbeda kepada setiap murid

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

4

4

14

18

10

10

35

45

Data di atas menunjukan bahwa 45% dari 40 siswa berpendapat bahwa

guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah Jakarta

tidak pernah memberikan kasih sayang yang berbeda kepada setiap siswa. Artinya

peserta didik diperlakukan dengan sama, hal ini dibuktikan dengan tabel di atas,

bahwa hanya 35% saja yang menyatakan pernah, 10% masing-masing

menyatakan selalu dan sering.

Tabel 7 Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do'a

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

36

2

-

2

90

5

-

5

Page 73: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Data di atas menunjukan bahwa guru Pendidikan Agama Islam selalu

memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do'a, hal ini dapat

kita lihat dari hasil persentase tersebut yang dinyatakan oleh responden/peserta

didik sebanyak 90%, hanya hanya 5% saja yang menyatakan tidak pernah dan 5%

menyatakan sering.

Tabel 8 Bersikap kasar dalam menyamapikan pelajaran di dalam kelas

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

-

2

12

20

-

5

30

65

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan

Agama Islam tidak pernah bersikap kasar didalam menyampaikan pelajaran di

kelas, hanya beberapa peserta didik saja yang menyatakan pernah guru Pendidikan

Agama Islam bersikap kasar, hal ini terbukti dengan hasil persentase di atas

bahwa 65% responden/peserta didik menyatakan tidak pernah dan hanya 30% saja

yang menyatakan pernah dan 5% peserta didik menyatakan sering.

Tabel 9

Memberikan hukuman yang bersifat fisik

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

2

-

12

26

5

-

30

65

Page 74: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Data di atas menunjukan bahwa guru Pendidikan Agama Islam tidak

memberikan hukuman yang bersifat fisik didalam menyampaikan pelajaran, hal

ini dapat kita lihat dari hasil persentase di atas yang menyatakan bahwa 65%

peserta didik tidak pernah mendapat hukuman fisik dan hanya 30% saja yang

menyatakan pernah dan 5% yang menyatakan selalu.

Tabel 10

Tepat waktu di dalam memulai pelajaran di dalam kelas

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

16

10

8

6

40

25

20

15

Data di atas menujukan bahwa guru Pendidikan Agama Islam memulai

pelajaran tepat waktu, akan tetapi ada beberapa peserta didik yang merasa

Pendidik Agama Islam memulai pelajaran tidak tepat waktu, hal ini dapat kita

lihat berdasarkan persentase di atas, bahwa hanya 40% peserta didik yang

menyatakan selalu, 25% sering, 20% pernah, dan 15% saja yang menyatakan

tidak pernah.

Tabel 11 Memberikan kasih sayang seperti anak kandungnya

Tabel di atas menyatakan bahwa, guru Pendidikan Agama Islam pernah

memberikan kasih sayang kepada peserta didik seperti anak kandungnya sendiri,

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

6

4

24

6

15

10

60

15

Page 75: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

hal ini dapat kita lihat berdasarkan persentase di atas yang menyatakan 60%

pernah, 10% sering, dan 15% selalu dan tidak pernah.

Tabel 12 Tepat waktu dalam menutup pelajaran

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

6

10

14

10

15

25

35

25

Data di atas menujukan bahwa guru Pendidikan Agama Islam pernah

menutup pelajaran tepat waktu dan tidak sedikit pula yang menyatakan sering dan

tidak pernah menutup pelajaran tepat waktu, hal ini dikarenakan perbedaan

pandangan peserta didik terhadap pendidik agama Islam, hal ini terbukti dengan

persentase di atas yang menyatakan pernah 35%, selalu 15%, dan 25%

menyatakan sering dan tidak pernah

.Tabel 13 Mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan didalam menyampaikan

pelajaran di kelas

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

4

2

4

30

10

5

10

75

Berdasarkan di atas menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Islam tidak

pernah mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan ketika menyampaikan

pelajaran di kelas, hal ini dapat kita lihat dari tingginya nilai persentase jawaban

peserta didik yaitu, 75% beranggapan tidak pernah, 10% menyatakan pernah dan

selalu, dan hanya 5% saja yang menyatakan sering.

Page 76: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Tabel 14 Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do'a

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

24

6

6

4

60

15

15

10

Tabel di atas menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Islam selalu

menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca do'a, hal ini dapat

kita lihat dari tingginya nilai persentase, 60% responden menyatakan selalu, 10%

menyatakan tidak pernah, dan 15% masing-masing menyatakan sering dan

pernah.

Tabel 15 Memberikan penghargaan atau hadiah kepada peserta didik

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

2

4

18

16

5

10

45

40

Berdasarkan hasil persentase di atas dapat kita ketahui bahwa guru

Pendidikan Agama Islam pernah memberikan penghargaan ataupun hadiah

kepada peserta didik, hal ini dapat kita lihat dari tabel hasil jawaban responden di

atas, sebanyak 45% responden menyatakan pernah, 40% tidak pernah, 10%

sering, dan hanya 5% saja yang menyatakan selalu.

Page 77: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2). Minat Belajar Siswa

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan minat belajar siswa adalah suatu

keinginan yang kuat atau yang besar yang dimiliki oleh siswa dan selalu diulang-

ulang tanpa adanya rasa terbebani untuk mendapatkan atau menggapai cita-cita

yang sudah diharapkannya.

Tabel 16 Memperhatikan guru Pendidikan Agama Islam dalam menyampaikan

pelajaran

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

20

10

8

2

50

25

20

5

Tabel di atas menunjukan bahwa peserta didik selalu memperhatikan guru

Pendidikan Agama Islam dalam menyampaikan pelajaran, jadi perhatian peserta

didik tertuju kepada pendidik. Hal ini dapat kita lihat dari hasil persentase

jawaban responden, sebanyak 50% menjawab selalu memperhatikan, 25% sering,

20% pernah, dan 5% responden menjawab tidak pernah.

Tabel 17 Merasa senang dengan pelajaran yang disamapaikan guru PAI

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

18

10

10

2

45

25

25

5

Page 78: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa peserta didik

merasa senang dengan pelajaran yang disampaikan oleh pendidik, hal itu

dikarenakan perilaku yang ditunjukan oleh guru Pendidikan Agama Islam, hal ini

dapat kita lihat dari hasil persentase jawaban responden, yaitu 45% responden

menjawab selalu, 25% masing-masing menyatakan sering dan pernah, dan hanya

5% saja yang mengatakan tidak pernah.

Tabel 18 perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat anda menjadi rajin

membaca pelajaran sebelum disampaikan oleh guru

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

8

6

18

8

20

15

45

20

Tabel di atas menunjukan bahwa prilaku guru Pendidikan Agama Islam

pernah membuat peserta didik menjadi rajin membaca pelajaran sebelum

disampaikan oleh pendidik, hal ini dapat kita lihat dari hasil jawaban responden

yang menunjukan 45% responden menjawab pernah, 20% masing-masing

menjawab selalu dan tidak pernah, dan 15% responden menjawab sering.

Tabel 19 Merasa senang dengan perilaku guru Pendidikan Agama Islam dalam

menyampaikan pelajaran Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

18

12

8

2

45

30

20

5

Page 79: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa peserta didik selalu

merasa senang dengan prilaku guru Pendidikan Agama Islam didalam

menyampaikan pelajaran di kelas, hal ini terbukti dengan tingginya nilai

persentase yang diperoleh, sebanyak 45% responden menjawab selalu, 30%

responden menjawab sering, 20% menjawab pernah, dan 5% responden yang

menjawab tidak pernah.

Tabel 20 Semangat belajar dengan perilaku yang ditunjukan oleh guru Pendidikan

Agama Islam

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

6

6

26

2

15

15

65

5

Tabel di atas menunjukan bahwa peserta didik pernah bersemangat belajar

dengan perilaku yang ditunjukan oleh guru Pendidikan Agama Islam didalam

menyampaikan pelajaran. Hal ini berdasarkan hasil perolehan persentase jawaban

yang diberikan oleh responden, 65% responden menyatakan pernah, 15%

selalu,15% responden menjawab sering, dan 5% responden menjawab tidak

pernah.

Tabel 21 Perhatian tertuju pada perilaku guru Pendidikan Agama Islam dalam

menyampaikan pelajaran

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

18

12

4

6

45

30

10

15

Page 80: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa perhatian peserta didik

selalu tertuju pada perilaku yang ditunjukan oleh guru Pendidikan Agama Islam

didalam menyampaikan pelajaran. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan hasil

persentase jawaban yang diberikan oleh responden, 45% responden memberikan

jawaban selalu, 30% responden menjawab sering, 15% tidak pernah, dan 10%

responden menjawab pernah.

Tabel 22 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat jenuh dengan pelajaran

yang disampaikan

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

2

2

20

16

5

5

50

40

Tabel di atas menunjukan bahwa perilaku guru Pendidikan Agama Islam

pernah membuat peserta didik jenuh dengan pelajaran yang disampaikan di kelas,

hal ini bisa kita lihat dari tingginya nilai persentase, 50% responden menjawab

pernah merasa jenuh, 40% tidak pernah, dan 5% responden yang menjawab selalu

dan sering.

Tabel 23 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat menjadi malas membaca

pelajaran sebelum pelajaran disampaikan Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

18

2

16

4

45

5

40

10

Page 81: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Tabel di atas menunjukan bahwa perilaku guru Pendidikan Agama Islam

selalu membuat peserta didik menjadi malas membaca pelajaran sebelum

pelajaran disampaikan, hal ini dapat kita lihat dari hasil persentase yang

menunjukan 45% responden memberi jawaban selalu, 40% pernah, 10% tidak

pernah, dan 5% responden memberikan jawaban sering.

Tabel 24 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam membuat tidak memperhatikan

pelajaran

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

2

4

18

16

5

10

45

40

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat melihat bahwa perilaku yang

ditunjukan guru Pendidikan Agama Islam pernah membuat peserta didik tidak

memperhatikan pelajaran yang disampaikan pendidik di kelas, hal ini dapat kita

buktikan dengan hasil jawaban responden, 45% responden menjawab pernah tidak

memperhatikan pelajaran, 40% responden menjawab tidak pernah, 10% sering,

dan 5% responden menjawab selalu.

Tabel 25 Perilaku guru Pendidikan Agama Islam dalam menyampaikan pelajaran

mempengaruhi dalam belajar

Alternatif Jawaban F P

Selalu

Sering

Pernah

Tidak pernah

14

10

8

8

35

25

20 20

Page 82: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Tabel di atas menunjukan, bahwa perilaku guru Pendidikan Agama Islam

dalam menyampaikan pelajaran selalu mempengaruhi peserta didik dalam belajar,

hal ini dapat kita lihat dari persentase jawaban yang diberikan responden, 35%

responden memberikan jawaban selalu, 25% responden memberikan jawaban

sering, 20% responden memberikan jawaban pernah, dan 20% responden

memberikan jawaban tidak pernah.

C. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yang didalamnya

terdapat dua variabel yang diteliti. Variabel tersebut adalah Perilaku Pendidik

Agama Islam (variabel x) sebagai variabel bebas, dan Minat Belajar Siswa

(variabel y) sebagai variabel terikat. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel

tersebut, penulis menggunakan rumus korelasi product moment yang

dikembangkan oleh Karl Pearson.

Rumus :

NΣXY – (ΣX) (ΣY)

rxy =

N.ΣXY – (ΣX) (ΣY)

rxy =

40 x 21873 – 865 x 971

rxy =

(40 x 18965 - 23966) . (40 x 23966 – 971)

794920 – 839915

=

Page 83: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

2205225) - (2213490 . 2402500) - (2439900

= 8190

(8265) . (37400)

= 8190

)(309111000

= 8190

17581.55283

= 0,465

Setelah dilakukan penghitungan secara keseluruhan, hasil yang didapatkan

adalah antara perilaku pendidik agama Islam dengan minat belajar siswa MTs. al-

Khairiyah Mampang diperoleh angka korelasi “r” product moment 0,465.

D. Interprestasi Data

Dalam menginterpretasikan hasil korelasi antara perilaku pendidik agama

Islam dengan minat belajar siswa MTs. Al-Khairiyah Mampang, penulis

mengguakan 2 cara, yaitu:

1. Interpretasi secara sederhana/kasar

Dari perhitungan rxy di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X

(prilaku pendidik agama Islam) dengan variabel Y (minat belajar siswa) tidak

bertanda negative, berarti di antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi

positif (korelasi yang berjalan searah).

Dengan memperhatikan besarnya rxy yang dihasilkan yaitu 0,465 yang

berada pada rentang 0.40 – 0,70 berarti korelasi positif antara variabel x dan y itu

adalah termasuk korelasi positif yang sedang/cukup.

2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment

Untuk mengetahui signifikansi rxy melalui tabel “r” product moment,

langkah pertama yang harus ditempuh adalah dengan mencari df (degree of

Page 84: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

freedom) atau derajat bebasnya terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, sampel yang

diteliti sebanyak 40 orang, berarti N = 40 orang.

Variabel yang diteliti korelasinya adalah sebanyak dua variabel, yaitu

variabel x dan variabel y, jadi nr = 2. dengan demikian dapat diketahui df-nya

adalah df = 40 – 2 = 38.

Setelah diketahui df = 38 kemudian berkonsultasi pada tabel nilai “r”

product moment pada taraf signifikasi 5 % = 0,361 pada taraf signifikasi 1 % =

0,463.

Hasil di atas menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% terdapat

korelasi positif yang signifikan antara perilaku pendidik agama Islam terhadap

minat belajar siswa MTs. Al-Khairiyah. Begitu juga pada taraf signifikansi 1%.

Maka pada taraf 5% dan 1% itu hipotesa alternatif disetujui, sedangkan hipotesa

nihil ditolak.

Dengan demikian berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara

prilaku pendidik agama Islam dengan minat belajar siswa dan dapat disimpulkan

bahwa setiap kenaikan variabel x (prilaku pendidik agama Islam) akan terdapat

pula kenaikan pada variabel y (minat belajar siswa) dan berarti prilaku pendidik

agama Islam mempengaruhi minat belajar siswa MTs. Al-Khairiyah Mampang,

Jakarta Selatan.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel x dalam

menunjang keberhasilan variabel y dalam bentuk persentase maka harus dihitung

dahulu suatu koefisien yang disebut coefficient of determination (koefision

penentuan) dengan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100 %

= (0,465) ² x 100 %

= 0.216225 x 100 %

= 21.62 %

Dari perhitungan di atas, maka telah diketahui bahwa pengaruh prilaku

pendidik agama Islam terhadap minat belajar siswa MTs al-Khairiyah sebesar

21,50 %.

Page 85: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Berdasarkan data di atas, ternyata hanya 21,50% saja perilaku pendidik

agama Islam mempengaruhi minat belajar siswa sedangkan 78,50% lagi di

pengaruhi oleh faktor lain yang ikut berperan dalam mempengaruhi minat belajar

siswa, antara lain adalah faktor kebutuhan peserta didik, ikut juga mempengaruhi

minat belajar siswa, faktor pengalaman yang dimiliki peserta didik, faktor cita-

cita, dan faktor keluarga. Masing-masing faktor tersebut ikut mempengaruhi

minat belajar siswa.

Oleh karena itu, untuk menumbuhkan minat belajar siswa terhadap belajar

dibutuhkan kerjasama yang baik antara pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Karena jika hal itu dapat terjalin dengan baik, maka peserta didik akan merasa

diperhatikan dan akan termotivasi untuk belajar.

Page 86: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

v

Page 87: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka kesimpulan

yang dapat diambil adalah:

1. Perilaku Pendidik Agama Islam MTs Al-Khairiyah mampang menurut

pengamatan siswa berada pada rentang yang cukup/sedang.

2. Pengaruh perilaku Pendidik Agama Islam terhadap minat belajar siswa

MTs al-Khairiyah Mampang adalah sebagai berikut:

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah penulis lakukan, hasil

yang diperoleh pada rxy 0,465 .kemudian angka ini diinterpretasikan pada

interpretasi sederhana, rxy:….. terdapat pada angka indeks korelasi “r”

product moment pada retang 0,40 – 0,70 yang berarti antara variabel y

terdapat korelasi yang sedang/cukup. kemudian interpretasi dengan

menggunakan tabel nilai “r” product moment pada taraf 5 % rxy : (0,361),

begitupun pada taraf signifikansi 1%: 0,463.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah adanya pengaruh positif yang

signifikan antara perilaku pendidik agama Islam terhadap minat belajar

siswa MTs al-Khairiyah Mampang dengan taraf signifikansi 5 % (0,361)

maupun pada taraf signifikansi 1 % (0,463). maka hipotesis Ha yang

menyatakan terdapat korelasi positif antara perilaku Pendidik Agama

Islam terhadap minat belajar siswa diterima dan hipotesis nihil ditolak.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka hanya

21,50% saja perilaku pendidik agama Islam mempengaruhi minat belajar

siswa dan 78,50% lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang juga dapat

mempengaruhi minat belajar peserta didik, antara lain faktor cita-cita,

Page 88: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

faktor keluarga, faktor pengalaman dll. Sehingga dengan demikian

perilaku pendidik bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi

minat belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan ini ada beberapa

saran yang ingin penulis kemukakan:

a. Kepada pengelola dunia pendidikan baik tingkat Sekolah Dasar

sampai perguruan tinggi agar lebih selektif dalam menerima seorang

tenaga pengajra ataupun pendidik, terlebih lagi mengenai pendidikan

agama Islam. Hal itu karena menjadi contoh bagi peserta didik.

b. Pengelola dunia pendidikan hendaknya memberikan seminar-

seminar ataupun pelatihan-pelatihan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar kepada para pendidik,

sehingga pendidik akan semakin mampu untuk memberikan

kontribusi yang baik kepada dunia pendidikan.

c. Pendidik khususnya pendidik agama Islam, agar terus belajar dan

belajar mengkaji metode-metode yang baik dalam menyampaikan

pelajaran, selain itu pendidik juga bisa memperhatikan perilaku dan

busana yang dikenakan ketika menyampaikan pelajaran, karena

pendidik di dalam kelas merupakan pusat perhatian bagi para peserta

didik.

d. Peserta didik, sebagai generasi penerus bangsa, harus mampu

memilah dan memilih antara hal yangt baik dan yang buruk, karena

sebagus apapun seorang pendidik adalah manusia juga yang

memiliki banyak kekurangan. Peserta didik juga harus kritis

sehingga semakin banyak ilmu yang di pelajari di dalam kelas karena

keingin tahuan peserta didik.

Page 89: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

DAFTAR PUSTAKA AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2004

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002

Aziz Al-Qussy, Abdul, Pokok-pokok Kesehatan Jiwa Mental I, alih bahasa

Zakiah Deradjat, Jakarta: Bulan Bintang, 2001

Daradjat, Zakiyah et al, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Bandung:

Bumi Aksara, 2001

______ , Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1970

______ , Ilmu Jiwa Agama, Pedoman Beban Penataran Guru Agama pada

Sekolah Umum¸ Jakarta: Departemen Agama RI, 1978

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Toha Putra,

1989

Fahmi, Asma Hasan, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan

Bintang, 1979

Gulo, Dali, Kamus Psikologi, Bandung: Tonis, 1982

Hafi, Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983

Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Jakarta:

Pustaka Al-Husna, 1988, cet I

________________, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna,

1988

Mar'at, Sikap Manusia terhadap perubahan serta pengukuran, Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1982

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-

Ma’arif, 1999

M Echol, Jhon et al, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 1996

Nata, Abuddin dan Fauzan, Pendidkan dalam Perspektif Hadits, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2005

Page 90: Prilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi Minat ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1105/1/98227-ABDUL... · Perilaku Pendidik Agama Islam Dalam Mempengaruhi

Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan

Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002

______ , Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 2003

Rifa’I, Moh, Bekal Da’wah dan Pembina Pribadi Muslim, Semarang: Wicaksana,

1987

Sabri, M. Alisuf, Psikolgi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,

2003

Sugiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1990

Sudjana, MetodeStatistik, Bandung: Tarsito, 1996

Sukmadinata, Nana Saodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007

Tim Genaka Sains Bandung, Kamus Lengkap Bahasa Indoensia, Bandung: PT.

Penabur Ilmu, 2001, Cet. I