BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uinsu.ac.id/4892/6/BAB IV.pdf · BAB IV...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uinsu.ac.id/4892/6/BAB IV.pdf · BAB IV...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pada awalnya sebelum dibangunnya bangunan SD IT Al-Fazhira, kegiatan
pembelajaran menggunakan rumah warga yang tepat berada didepan gedung sekolah saat
ini. Peserta didik SD IT Al-Fazhira berasal dari masyarakat desa Cinta Rakyat, Saentis,
Percut, Tanjung Selamat serta Tanjung Rejo.
Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Fazhira didirikan pada tahun 2010 dengan letak
georgrafisnya di Jalan Sudirman Gang Laksana tepatnya di Desa Cinta Rakyat kecamatan
Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, Indonesia. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Profil SD IT Al-Fazhira
No. Profil Keterangan
1. 1. Nama Sekolah SD Islam Terpadu Al-Fazhira
2. Nomor Statistik 102007106001
2. 3. Provinsi Sumatera Utara
3. 4. Kecamatan Percut Sei Tuan
4. 5. Desa/Kelurahan Cinta Rakyat
5. 6. Jalan Jalan Sudirman Gang Laksana
6. 7. Status Sekolah Swasta
7. 8. Nama Kepala Sekolah Latifah, S.Ag, M.Si
8. 9. Tahun Berdiri 2010
10. Tahun Perubahan 2015
11. Kegiatan Belajar Pagi-Siang
12. Bangunan Sekolah Milik Sendiri
13. Lokasi Sekolah Pedesaan
14. Keanggotaan Rayon Sekolah
2. Visi, Misi dan Tujuan SD IT Al-Fazhira
a. Visi Sekolah
Terwujudnya manusia muslim berakhlak mulia, unggul dalam prestasi, dan handal
di bidang iptek. Indikator:
1) Menunjukkan sikap dan perilaku muslim yang kaffah
2) Giat beribadah
3) Hormat pada orangtua, guru, san sesame
4) Output lulusan di terima di SMP favorit
5) Meraih prestasi dalam kondisi akademik
6) Mampu menggunakan media teknologi informasi
b. Misi Sekolah
1) Melaksanakan pembelaajran keagamaan yang optimal sebagai nilai plus
2) Membiasakan budaya keagamaan dalam kehidupan sekolah
3) Mengadakan kegiatan pengembanggan diri dan kegiatan ekstrakurikuler
bidang keagamaan
4) Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan dan metode bervariasi
5) Mengembangkan bakat khusus akademik siswa
6) Mengembangkan pembelajaran berwawasan iptek.
c. Tujuan Sekolah
Menciptakan insan yang berakhlak mulia, bertaqwa, cakap, percaya diri, disiplin,
tanggung jawab, cinta tanah air, beramal, berilmu, mempunyai keterampilan
menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
3. Prestasi dan Program Unggulan
a. Prestasi sekolah
Prestasi yang pernah dicapai SD IT Al-Fazhira adalah juara III loma hafalan
surah-surah pendek dan do’a tingkat kecamatan. Prestasi lain yang pernah
dicapaimsebagai berikut:
Tabel 4.2
Prestasi yang dicapai SD IT Al-Fazhira
No. Jenis Lomba Tingkat Tahun Hasil
Kejuaraan
1. 1. Olimpiade Sains Kecamatan 2015 1
2. 2. Olimpiade Bahasa Inggris Kota 2017 3
b. Program Unggulan
1) Pantauan keaktifan siswa dalam menghafalkan surah-surah pendek dan do’a
sehari-hari
2) Pembinaan minat dan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakuler
4. Keadaan Ruang Sekolah
SD IT memiliki sarana dan fasilitas sebagai berikut:
Tabel 4.3
Keadaan Sarana dan Fasilitas
Jenis Jumlah Kondisi
Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
Raung Guru 1 Baik
Ruang Kelas 10 Baik
Musholah 1 Baik
Ruang EC 4 Baik
UKS 1 Baik
Gudang 1 Baik
Jumlah 19
5. Keadaan Siswa
Jumlah siswa di SD IT Al-Fazhira sampai tahun 2018 berjumlah 567 siswa dari 6
kelas yang ada. Berikut rinciannya:
Tabel 4.4
Rekapitulasi Siswa SD IT Al-Fazhira
Tahun Pelajaran L P Jumlah
2012/2013 24 28 52
2013/2014 30 23 53
2014/2015 56 46 102
2015/2016 54 56 100
2016/2017 62 58 120
2017/2018 58 72 130
Jumlah 284 283 567
6. Keadaan Guru
Keadaan guru dan pegawai yang ada di SD IT Al-Fazhira T.P 2017/2018 secara
keseluruhan berjumlah sebanyak 21 orang. Untuk mengetahui jumlah guru dan pegawai
dengna jelas di SD IT Al-Fazhira dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Keadaan Guru SD IT Al-Fazhira
No Nama L/
P Jabatan Mapel
Total
Beban
JTM
1. 1. Latifah, S.Ag, M.Si P Kepala SD IT
/Guru
PKn 24
2. 2. Mardha Isma, S.Pd.I P Guru Guru Kelas VI Inti 24
3. 3. Hetti Handayani
Sembiring, S.Pd.I
P Guru Guru kelas VI A 24
4. 4. Rini Pratiwi, S.Pd P Guru Guru kelas V Inti 24
5. 5. Nur Hazizah, S.Pd P Guru Guru kelas V A 24
6. 6. Ari Anggara, S.Pd P Guru Guru kelas IV Inti 24
7. 7. Asih Mugi Lestari,
S.Pd
P Guru Guru kelas IV A 24
8. 8. Yunistria Cici Utami,
S.Pd
P Guru Guru kelas IV B 24
9. Maya Sari, S.Pd.I P Guru Guru kelas III Inti 24
10. Suriani, S.Pd P Guru Guru kelas III A 24
11. Susilawati, S.Pd.I P Guru Guru kelas III B 24
12. Eva Feranita, S.Pd P Guru Guru kelas II Inti 24
13. Febri Purnama Sari,
S.Pd.I
P Guru Guru kelas II A 24
14. Piky Sri Utami P Guru Guru kelas II B 24
15. Niki Novia P Guru Guru kelas I A 24
16. Weni Andriani, S.Sos.I P Guru Guru kelas I B 24
17. Deby Fahriza Lubis,
S.Pd.I
P Guru Guru kelas I C 24
18. Ardhi Salam, S.Pd.I L Guru Guru kelas PAI 24
19. Jhoni Kusnaidi, S.Pd L Guru Guru kelas
Sempoa
24
20. Hadi Sutandi, S.Pd L Guru Guru kelas Penjas 24
21. Iftiyah, S.Pd.I P Guru Guru 24
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Pra Tindakan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Sebelum peneliti
melaksanakan kegiatan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara kepada
guru mata pelajaran IPA di kelas V SD IT Al-Fazhira untuk mengetahui masalah yang
dihadapi siswa dalam belajar yang menyebabkan hasil belajar siswa masih dikatakan
rendah.
Guru mata pelajaran IPA menjelaskan tentang pesawat sederhana sebagai
pengantar materi pelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa sebelum
digunakannya model pembelajaran picture and picture, terlebih dahulu peneliti
memberikan tes awal (pre test) sebanyak 10 soal kepada siswa dengan materi pesawat
sederhana. Dalam pemberian pre test ini akan didapat hasil pre test dalam 2 kategori yaitu
tuntas dan tidak tuntas. Kategori ini juga berlaku untuk soal post test I dan post test II.
Dari hasil pra tindakan tersebut diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.6
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pra Tindakan atau Pre Test
No. Nama Jumlah Nilai Keterangan
1. Ahmad Khadafi Wijaya 3 30 Tidak Tuntas
2. Allya Salsyabila 6 60 Tidak Tuntas
3. Denny Zulfandri 1 10 Tidak Tuntas
4. Ditya Pratama 7 70 Tidak Tuntas
5. Febri Yani 5 50 Tidak Tuntas
6. Fikri Ramadhana Tarigan 1 10 Tidak Tuntas
7. Hanisa Adinta Rezeki 7 70 Tidak Tuntas
8. Jeffry Himawan 1 10 Tidak Tuntas
9. Mahesa Dewanta 5 50 Tidak Tuntas
M. Abdi Azizi Syah 4 40 Tidak Tuntas
M. Alwan Syahputra 4 40 Tidak Tuntas
M. Azril Taqwim 3 30 Tidak Tuntas
M. Fathir Cheriady 3 30 Tidak Tuntas
M. Chairul Rizky Nasution 8 80 Tuntas
Naufal Hidayat Maha 5 50 Tidak Tuntas
Putri Aditya 5 50 Tidak Tuntas
Qiradhu 4 40 Tidak Tuntas
Raditya Wardana 2 20 Tidak Tuntas
Reyhan Junasti 1 10 Tidak Tuntas
Riska Fahdillah 4 40 Tidak Tuntas
Riski Rio Pratama 3 30 Tidak Tuntas
Siti Fatimah 3 30 Tidak Tuntas
Syahputra Mulyanto 2 20 Tidak Tuntas
Yazid Alfa Risky Lubis 8 80 Tuntas
Jumlah 95 950
Rata-Rata 39,58
Tabel 4.7
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pre Test
Persentase
Ketuntasan Belajar Kategori Jumlah Siswa
Persentase
Jumlah Siswa
90-100% Sangat Tinggi - -
80-89% Tinggi 2 8,33%
65-79% Sedang 2 8,33%
55-64% Rendah 1 4,17%
0-54% Sangat Rendah 19 79,17%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar yang
diperoleh 24 siswa pada materi pesawat sederhana tergolong masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah 2 siswa (8,33%). Sedangkan
22 siswa (91,67%) dinyatakan belum tuntas karena nilai yang didapatkan belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Nilai yang didapat siswa dapat dikategorikan bahwa
nilai terendah adalah 10 yang bernama Denny Zulfandri, Jefri Himawan, dan Rehyan
Junasti, sedangkan nilai tertinggi adalah 80 yang bernama M. Chairul Rizky dam Yazid
Alfa Riski dan rata-rata nilai pra tindakan adalah 39,58%. Karena hasil belajar siswa pada
pre test masih dikatakan sangat rendah dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka
penelitian dilanjutkan ke siklus I.
2. Hasil Tindakan I (Siklus I)
a) Tahap Perencanaan I
Setelah diperoleh hasil belajar siswa melalui pra tindakan. Langkah
selanjutnya adalah perencanaan. Tahap rencana I ini disusun untuk mengatasi
permasalahan yang dialami siswa dalam materi pesawat sederhana dengan
melaksanakan pembelajaran dengan skenario pembealajaran berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model
pembelajaran picture and picture
2) Membuat lembar observasi RPP, guru dan siswa
3) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam belajar
4) Menyiapkan soal atau Post Test I
b) Tahap Pelaksanaan Tindakan I
Setelah menyiapkan skenario pembelajaran, selanjutnya peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I. dalam hal ini, peneliti
bertindak sebagai guru yang menyampaikan pelajaran materi pesawat sederhana.
Secara rinci proses pelaksanaan pembelajaran pada tindakan I terdiri dari tiga tahap,
yaitu:
1) Pendahuluan, guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
2) Kegiatan inti:
a. Guru menjelaskan materi pesawat sederhana
b. Guru memperlihatkan gambar mengenai jenis pesawat sederhana
c. Membagi siswa menjasi 4 (empat) kelompok terdiri dari 5-6 orang
d. Membagikan gambar kepada masing-masing kelompok
e. Memberikan arahan kepada siswa cara menggunakan gambar
f. Guru memanggil perwakilan kelompok untuk mengurutkan gambar
pesawat sederrhana sesuai dengan jenisnya
g. Guru memberikan keterangan mengenai gambar yang telah diurutkan
siswa
h. Kelompok lain menanggapi hasil kerja temannya
i. Bertanya jawab tentang materi yang kurang dipahami
j. Guru menjelaskan kembali materi yang belum diketahui siswa
3) Kegiatan akhir, yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Setelah melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya peneliti meemberikan
post test I kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan model
pembelajaran picture and picture pada siklus I.
c) Tahap Observasi I
Berlangsungnya proses tindakan I maka guru bidang studi mengobservasi dan
mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Guru bidang
studi/observer memiliki 2 tugas, yaitu:
1. Mengamati jalannya kinerja guru (peneliti) dalam pengelolaan pembelajaran
dengan model pembelajaran picture and picture
2. Mengamati RPP yang telah dibuat peneliti
Dari pengamatan terhadap peneliti ditemukan bahwa dalam kegiatan pra
pembelajaran, guru sudah mampu mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan
kegiatan apersepsi. Peneliti sudah mampu menerapkan model pembelajaran picture
and picture dan menggunakan media dengan baik, meskipun belum maksimal.
Dari pengamatan terhadap RPP yang telah dibuat peneliti ditemukan
persentase hasil RPP P = 26/40 x 100% = 65%, dinyatakan bahwa RPP sudah sesuai
dengan materi yang diajarkan, dan rangkaian kegiatan sudah sesuai dengan model
yang diterapkan, hanya saja penulisan dan penyusunan kurang tepat.
Selanjutnya peneliti bertugas untuk mengamati kegiatan belajar siswa.
Diketahui persentasi hasil observasi aktivitas siswa P = 34/60 x 100% = 56,66% (13
siswa), dinyatakan bahwa belum semua siswa mengerti materi yang disampaikan,
masih banyak siswa yang bersifat pasif, dan takut untuk mengajukan pertanyaan atas
materi yang belum dipahami.
d) Tahap Analisis Data I
Pada akhir siklus siswa diberikan post test I yang bertujuan untuk melihat
keberhasilan tindakan yang diberikan. Hasil belajar dianggap berhasil apabila siswa
mampu memperoleh nilai diatas kriteria ketuntasan minimal 75 sebanyak 80%.
Adapun hasil tes yang didapat siswa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Post Test I
No. Nama Jumlah Nilai Keterangan
1. 1. Ahmad Khadafi Wijaya 7 70 Tidak Tuntas
2. 2. Allya Salsyabila 8 80 Tuntas
3. 3. Denny Zulfandri 3 30 Tidak Tuntas
4. 4. Ditya Pratama 6 60 Tidak Tuntas
5. 5. Febri Yani 7 70 Tidak Tuntas
6. 6. Fikri Ramadhana Tarigan 2 20 Tidak Tuntas
7. 7. Hanisa Adinta Rezeki 7 70 Tidak Tuntas
8. 8. Jeffry Himawan 3 30 Tidak Tuntas
9. 9. Mahesa Dewanta 8 80 Tuntas
10. M. Abdi Azizi Syah 8 80 Tuntas
11. M. Alwan Syahputra 7 70 Tidak Tuntas
12. M. Azril Taqwim 7 70 Tidak Tuntas
13. M. Fathir Cheriady 7 70 Tidak Tuntas
14. M. Chairul Rizky Nasution 8 80 Tuntas
15. Naufal Hidayat Maha 9 90 Tuntas
16. Putri Aditya 7 70 Tidak Tuntas
17. Qiradhu 9 90 Tuntas
18. Raditya Wardana 5 50 Tidak Tuntas
19. Reyhan Junasti 5 50 Tidak Tuntas
20. Riska Fahdillah 8 80 Tuntas
21. Riski Rio Pratama 7 70 Tidak Tuntas
22. Siti Fatimah 8 80 Tuntas
23. Syahputra Mulyanto 2 20 Tidak Tuntas
24. Yazid Alfa Risky Lubis 9 90 Tuntas
Jumlah 157 1570
Rata-Rata 65.41
Tabel 4.9
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Post Test I
Persentase Ketuntasan
Belajar Kategori
Jumlah
Siswa
Persentase
Jumlah Siswa
90-100% Sangat Tinggi 3 12,50%
80-89% Tinggi 6 25%
65-79% Sedang 8 33,33%
55-64% Rendah 1 4,17%
0-54% Sangat Rendah 6 25%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperoleh bahwa hasil belajar yang diperoleh
siswa meningkat dari pra tindakan. Dari hasil tes siklus I diperoleh 9 atau 37,50% dari
24 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dan nilai rata-rata kelas
yang diperoleh adalah 65,41 dan ketuntasan klasikal siklus I adalah 37,5%. Dari 24
siswa terdapat 3 siswa yang mendapat nilai 90-100 dengan nilai sangat tinggi, 6 siswa
yang mendapat nilai 80-89 dengan kategori nilai tinggi, 8 siswa mendapat nilai 65-79
dengan kategori sedang, 1 siswa dengan nilai 55-64 dengan kategori rendah, dan 6
siswa yang mendapat nilai 0-54 dengan kategori sangat rendah. Adapun siswa yang
mendapat nilai kategori sangat rendah yaitu Fikri Ramadhan dan Syahputra Mulyanto.
Hal ini disebabkan karena siswa belum mengerti materi yang disampaikan dan
bermain ketika peneliti menjelaskan materi.
e) Tahap Refleksi I
Dari hasil pra tindakan diperoleh peningkatan ketuntasan dari 8,33% menjadi
34,50% pada siklus I. Meskipun pada siklus I mengalami peningkatan, akan tetapi
belum semua siswa mengalami ketuntasan dalam belajarnya. Selain itu, berdasarkan
hasil observasi terhadap siswa masih banyak siswa yang belum ikut secara katif dalam
pembelajaran atau masih bermain dan ada perasaan takut untuk bertanya.
Setelah mendapatkan hasil, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
refleksi. Ada beberapa kelemahan yang terjadi di siklus I diantaranya:
1) Peneliti masih kurang dapat menyampaikan materi secara maksimal
2) Masih banyak hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM
3) Sebagian siswa masih terlihat bingung dan sulit memahami materi yang
disampaikan
4) Media gambar yang digunakan kurang besar sehingga bisa terlihat sampai siswa
yang duduk dibelakang kelas.
Untuk memperbaiki kelemahan yang terjadi di siklus I dan untuk lebih
meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti melanjutkan penelitian ini ke siklus II.
3. Hasil Tindakan II (Siklus II)
a) Tahap perencanaan II
Untuk memperbaiki segala kelemahan yang terjadi di siklus I, maka
pelaksanaan siklus II direncakan sebagai berikut:
1) Peneliti lebih menguasai materi pesawat sederhana
2) Membantu siswa dalam memahami materi pesawat sederhana.
3) Menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa dan
mengaitkan materi pesawat sederhana dengan peralatan yang ada dikehidupan
sehari-hari.
4) Media gambar yang digunakan berukuran lebih besar.
b) Tahap Pelaksanaan Tindakan II
Setelah menyiapkan skenario pembelajaran, selanjutnya peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I. Dalam hal ini, peneliti
bertindak sebagai guru yang menyampaikan pelajaran materi pesawat sederhana.
Secara rinci proses pelaksanaan pembelajaran pada tindakan I terdiri dari tiga tahap,
yaitu:
1) Pendahuluan, guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
2) Kegiatan inti:
a. Guru menjelaskan materi pesawat sederhana
b. Guru memperlihatkan gambar mengenai jenis pesawat sederhana
c. Membagi siswa menjadi 4 (empat) kelompok terdiri dari 5-6 orang
d. Membagikan gambar kepada masing-masing kelompok
e. Memberikan arahan kepada siswa cara menggunakan gambar
f. Guru memanggil perwakilan kelompok untuk mengurutkan gambar
pesawat sederrhana sesuai dengan jenisnya
g. Guru memberikan keterangan mengenai gambar yang telah diurutkan
siswa
h. Kelompok lain menanggapi hasil kerja temannya
i. Bertanya jawab tentang materi yang kurang dipahami
j. Guru menjelaskan kembali materi yang belum diketahui siswa
3) Kegiatan akhir, yaitu menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Setelah melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya peneliti meemberikan
post test II kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan model
pembelajaran picture and picture pada siklus II.
c) Tahap Observasi II
Berlangsungnya proses tindakan II maka guru bidang studi mengobservasi dan
mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Guru bidang
studi/observer memiliki 2 tugas, yaitu:
1. Mengamati jalannya kinerja guru (peneliti) dalam pengelolaan pembelajaran
dengan model pembelajaran picture and picture
2. Mengamati RPP yang telah dibuat peneliti
Dari pengamatan terhadap peneliti ditemukan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran, guru sudah mampu mempersiapkan siswa untuk belajar serta
penyampaian materi yang diajarkan sudah baik.
Dari pengamatan terhadap RPP yang telah dibuat peneliti ditemukan
persentase hasil RPP P = 32/40 x 100% = 80% dinyatakan bahwa RPP sudah sesuai
dengan materi yang diajarkan, dan rangkaian kegiatan sudah sesuai dengan model
yang diterapkan.
Selanjutnya peneliti bertugas untuk mengamati kegiatan belajar siswa dan
ditemukan bahwa belum semua siswa mengerti materi yang disampaikan, siswa sudah
berani untuk bertanya dan menyampaikan pendapatnya tentang materi yang sudah
maupun yang belum dipahaminya. Hal ini dapat diketahui melalui persentase hasil
observasi aktivitas siswa P = 45/60 x 100% = 75% (18 siswa), dinyatakan bahwa
dalam proses pembelajaran 75% siswa aktif dan antusias mengikuti kegiatan belajar.
d) Tahap Analisis Data II
Pada akhir siklus siswa diberikan post test II yang bertujuan untuk melihat
keberhasilan tindakan yang diberikan. Hasil belajar dianggap berhasil apabila siswa
mampu memperoleh nilai diatas kriteria ketuntasan minimal 75 sebanyak 80%.
Adapun hasil tes yang didapat siswa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Post Test II
No. Nama Jumlah Nilai Keterangan
1. 1. Ahmad Khadafi Wijaya 7 70 Tidak Tuntas
2. 2. Allya Salsyabila 9 90 Tuntas
3. 3. Denny Zulfandri 9 90 Tuntas
4. 4. Ditya Pratama 8 80 Tuntas
5. 5. Febri Yani 8 80 Tuntas
6. 6. Fikri Ramadhana Tarigan 8 80 Tuntas
7. 7. Hanisa Adinta Rezeki 10 100 Tuntas
8. 8. Jeffry Himawan 6 60 Tidak Tuntas
9. 9. Mahesa Dewanta 8 80 Tuntas
20. M. Abdi Azizi Syah 9 90 Tuntas
11. M. Alwan Syahputra 9 90 Tuntas
12. M. Azril Taqwim 8 80 Tuntas
13. M. Fathir Cheriady 8 80 Tuntas
14. M. Chairul Rizky Nasution 8 80 Tuntas
15. Naufal Hidayat Maha 10 100 Tuntas
16. Putri Aditya 9 90 Tuntas
17. Qiradhu 10 100 Tuntas
18. Raditya Wardana 8 80 Tuntas
19. Reyhan Junasti 7 70 Tidak Tuntas
20. Riska Fahdillah 8 80 Tuntas
21. Riski Rio Pratama 8 80 Tuntas
22. Siti Fatimah 8 80 Tuntas
23. Syahputra Mulyanto 5 50 Tidak Tuntas
24. Yazid Alfa Risky Lubis 10 100 Tuntas
Jumlah 198 1980
Rata-Rata 82.5
Tabel 4.11
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Post Test I
Persentase
Ketuntasan Belajar Kategori
Jumlah
Siswa
Persentase
Jumlah Siswa
90-100% Sangat Tinggi 9 37,50%
80-89% Tinggi 11 45,83%
65-79% Sedang 2 8,33%
55-64% Rendah 1 4,17%
0-54% Sangat Rendah 1 4,17%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi dan analisis data pada siklus II
dinyatakan bahwa kemampuan peneliti dalam melakukan kegiatan pembelajaran
sudah baik. Hasil evaluasi akhir yang dilakukan pada siklus II diperoleh 20 dari 24
siswa (83,33%) telah mencapai kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 4 siswa
(16,67%) belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Dari 24 siswa
tersebut 9 siswa dikategorikan memperoleh hasil belajar sangat tinggi dengan nilai
90-100, 11 siswa dikategorikan memperoleh hasil belajar tinggi dengan nilai 80-89, 2
siswa dikategorikan memperoleh nilai belajar sedang dengan nilai 65-79, 1 siswa
dikategorikan memperoleh hasil belajar rendah dengan nilai 55-64, dan 1 siswa
bernama Syahputra Mulyanto dikategorikan memperoleh hasil belajar sangat rendah
dengan nilai 0-54. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut memiliki keterlambatan
dalam memahami materi yang disampaikan.
Adapun nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 83,33%. Hasil siklus ini
membuktikan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I sebesar 17,92%
dari 65,41% menjadi 83,33% di siklus II.
e) Tahap Refleksi II
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan tes belajar yang dijawab oleh
siswa, dapat disimpulkan bahwa peneliti telah mampu meningkatkan hasil belajar dan
respon siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan model
pembelajaran picture and picture. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan
yang semakin membaik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yaitu tindakan I diperoleh peningkatan
ketuntasan dari 34,50% menjadi 83,33% dengan rata-rata 65,41 menjadi 82,5 pada
siklus II.
Dengan meningkatnya hasil belajar siswa di siklus II dan telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal 75 sebanyak 80% yaitu 20 siswa tuntas belajar dengan
persentase ketuntasan belajarnya sebesar 83,33% telah mencapai batas KKM yang
telah ditetapkan, penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4. Rekapitulasi Nilai Pre Test, Post Test I, dan Post Test II
Berikut dipaparkan hasil belajar siswa dimulai dari pre test, post test I dan post
test II:
Tabel 4.12
Rekapitulasi Nilai Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Nama Pre Test Post
Test I
Post
Test II
Keterangan
1. 1. Ahmad Khadafi Wijaya 30 70 70 Tetap
2. 2. Allya Salsyabila 60 80 90 Meningkat
3. 3. Denny Zulfandri 10 30 90 Meningkat
4. 4. Ditya Pratama 70 60 80 Meningkat
5. 5. Febri Yani 50 70 80 Meningkat
6. 6. Fikri Ramadhana Tarigan 10 20 80 Meningkat
7. 7. Hanisa Adinta Rezeki 70 70 100 Meningkat
8. 8. Jeffry Himawan 10 30 60 Meningkat
9. 9. Mahesa Dewanta 50 80 80 Tetap
10. M. Abdi Azizi Syah 40 80 80 Tetap
11. M. Alwan Syahputra 40 70 90 Meningkat
12. M. Azril Taqwim 30 70 80 Meningkat
13. M. Fathir Cheriady 30 70 80 Meningkat
14. M. Chairul Rizky Nasution 80 80 90 Meningkat
15. Naufal Hidayat Maha 50 90 100 Meningkat
16. Putri Aditya 50 70 90 Meningkat
17. Qiradhu 40 90 100 Meningkat
18. Raditya Wardana 20 50 80 Meningkat
19. Reyhan Junasti 10 50 70 Meningkat
20. Riska Fahdillah 40 80 80 Tetap
21. Riski Rio Pratama 30 70 80 Meningkat
22. Siti Fatimah 30 80 80 Tetap
23. Syahputra Mulyanto 20 20 50 Meningkat
24. Yazid Alfa Risky Lubis 80 90 100 Meningkat
Jumlah 950 1570 1980
Rata-Rata 39,58 65,41 82,5
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa rata-rata nilai pra tindakan sebesar
39,58% dengan siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 siswa. Pada siklus I rata-rata nilai
meningkat dengan ketuntasan klasikal sebesar 65,41% dengan siswa yang tuntas
sebanyak 9 siswa. Sedangkan pada siklus II rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 82,5%
dengan siswa yang tuntas belajar sebanyak 20 siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, sebelum dilaksanakannya tindakan nilai rata-rata kelas pada
pra tindakan adalah 39,58% dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai 80 ke atas
sebanyak 2 siswa atau sebesar 8,33%. Hal ini dipengaruhi oleh belum adanya penerapan
model pembelajaran picture and picture oleh peneliti. Karena ketuntasan belajar secara
klasikal belum tercapai maka dibuat alternatif perbaikan scenario pembelajaran.
Kemudian, peneliti memberikan tindakan siklus I melalui model pembelajaran
picture and picture. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I
diperoleh hasil belajar siswa dengan rata-rata 65,41% dengan jumlah siswa yang
memperoleh nilai 80 keatas sebanyak 9 siswa atau sebesar 37,50%.
Berdasarkan dari hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh kesimpulan bahwa
model pembelajaran picture and picture belum secara maksimal dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal itu, perlu diadakan perbaikan dan pengembangan
pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture.
Pada siklus II, siswa memperoleh hasil belajar dengan rata-rata 82,50% dengan
jumlah siswa yang mendapat nilai 80 keatas sebanyak 20 siswa atau sebesar 83,33%.
Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai saat
pra tindakan, siklus I dan siklus II pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.13
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pre Test, siklus I dan siklus II
No. Deskripsi Nilai Nilai Rata-Rata
1. 1. Pre Test 39,58%
2. 2. Siklus I 65,41%
3. 3. Siklus II 82,50%
Tindakan siklus II merupakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I. Dari tes hasil belajar diperoleh rata-rata kelas meningkat, hal ini berarti pembelajaran
dengan model pembelajaran picture and picture yang dilakukan peneliti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana di kelas V SD IT Al-
Fazhira. Hal tersebut dapat dilihat pada perubahan hasil belajar siswa dimulai dari pra
tindakan, siklus I hingga siklus II pada grafik berikut:
Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan gambar 4.1 diatas diperoleh bahwa hasil belajar siswa dari
pratindakan 39,58% mengalami peningkatan sebesar 25,83% menjadi 65,41% pada siklus
I. Selanjutnya, mengalami peningkatan kembali pada siklus II sebesar 17,09% menjadi
82,50%.
Berdasarkan hasil observasi siswa pada siklus II respon terhadap model
pembelajaran picture and picture, siswa sangat antusias mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru dan hampir keseluruhan siswa ikut aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari perolehan persentase hasil aktivitas belajar siswa
siklus I (56,66%) sebanyak 13 siswa mengalami peningkatan pada siklus II (75%)
sebanyak 18 siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa juga mengalami peningkatan pada
siklus II sebanyak 20 siswa dinyatakan tuntas dalam belajarnya.
Walaupun penelitian ini telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
akan tetapi peneliti mengakui masih banyak kelemahan dalam penelitian ini yang
mempengaruhi keberhasilan penggunaan model pembelajaran picture and picture. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan yang ada pada peneliti serta adanya kemungkinan
kurangnya sikap sungguh-sungguh siswa dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan
peneliti.
Berdasarkan hasil peneliti dan analisis data dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Pra Tindakan Post Test I Post Test II
39,58%
65,41%
82,50%
pelajaran IPA materi pesawat sederhana di kelas V SD IT Al-Fazhira desa Cinta Rakyat
kecamatan Percut Sei Tuan.