BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan...

25
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dengan menerapkan tiga tahap penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. 4.1.1.1 Perencanaan Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian pembelajaran kooperatif tipe talking stick antara lain: menelaah materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 dan mengkaji indikator- indikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, melakukan uji validitas instrumen, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan soal evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pertemuan pertama dalam siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2015. Pokok bahasan yang diajarkan adalah kegemaran dengan materi drama. Dalam pelaksanaan pertemuan pertama ini, guru melaksanakan langkah- langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Peneliti melaksanakan RPP yang sudah dibuat. Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, dilakukan pengamatan oleh 1 observer yaitu guru kelas 3. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Lembar observasi tersebut berisi pernyataan untuk mengamati tindakan guru dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan 1 disajikan melaui tabel 11 berikut:

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan...

  • 33

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Pelaksanaan Penelitian

    4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1

    Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dengan menerapkan tiga

    tahap penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

    observasi, dan refleksi.

    4.1.1.1 Perencanaan

    Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan

    digunakan dalam penelitian pembelajaran kooperatif tipe talking stick antara lain:

    menelaah materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 dan mengkaji indikator-

    indikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana

    pelaksanaan pembelajaran, melakukan uji validitas instrumen, menyiapkan lembar

    observasi, menyiapkan soal evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam

    pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga.

    4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    Pertemuan pertama dalam siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal

    31 Maret 2015. Pokok bahasan yang diajarkan adalah kegemaran dengan materi

    drama. Dalam pelaksanaan pertemuan pertama ini, guru melaksanakan langkah-

    langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

    akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.

    Peneliti melaksanakan RPP yang sudah dibuat. Pada saat pembelajaran

    siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, dilakukan pengamatan oleh 1 observer yaitu

    guru kelas 3. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir

    pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan

    peneliti. Lembar observasi tersebut berisi pernyataan untuk mengamati tindakan

    guru dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang

    menjadi kelemahan dan kelebihan saat proses pembelajaran berlangsung.

    Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan 1

    disajikan melaui tabel 11 berikut:

  • 34

    Tabel 11

    Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1

    Apersepsi Memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai berikut :

    1) Anak-anak, siapa yang pernah melihat pentas

    drama?

    2) Dalam pementasan drama apa yang dilakukan para

    pemerannya?

    Eksplorasi Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pengertian

    drama dan unsure-unsur dalam

    drama (latar, penokohan,

    ekpresi) pada buku LKS

    halaman 40.

    Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal

    yang belum atau kurang

    dimengerti dari materi drama

    yang disampaikan guru.

    Siswa mendengarkan dialog teks drama yang dibacakan guru

    dengan ekspresi yang sesuai

    pada buku paket halaman 152

    yang berisi tentang jam wajib

    belajar.

    Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi dialog

    drama tentang jam wajib

    belajar pada buku paket

    halaman 152.

    Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model

    pembelajaran yang akan

    digunakan dalam pembelajaran

    yaitu model talking stick.

    Elaborasi Siswa membaca kembali teks dialog drama tentang jam wajib

    belajar pada buku paket

    halaman 152.

    Siswa bernyanyi lagu Naik Delman untuk menjalankan

    tongkat

    Siswa yang mendapat tongkat saat lagu berhenti dinyanyikan

  • 35

    maju kedepan kelas untuk

    mengambil undian pertanyaan

    pertanyaan mengenai isi dialog

    drama (latar, sifat, penokohan)

    Siswa menjawab pertanyaan secara lisan tentang alur cerita,

    penokohan, ekspresi dalam

    drama dan latar

    Siswa lain diberikan kesempatan untuk menjawab

    pertanyaan, jika pertanyaan

    tidak terjawab dengan benar

    Konfirmasi Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar

    mendapat tepuk tangan dan

    berhak mengambil kartu hadiah

    yang berupa makanan ringan.

    Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyan mengambil

    kartu sangsi yang berupa

    perintah untuk bernyanyi dan

    membaca puisi.

    Guru meluruskan kesalahpahaman dan

    memberikan penguatan dari

    jawaban siswa (konfirmasi)

    Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam dan melakukan doa bersama

    siswa. Guru melakukan absensi dan mengkondisikan kelas dengan serta

    memberikan motivasi dan apersepsi kemudian diteruskan meyampaikan topik

    pembelajaran yaitu tentang menirukan dialog drama anak dan tujuan

    pembelajaran.

    Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan materi menirukan dialog

    teks drama anak mengenai pengertian drama dan langkah-langkah memerankan

    unsure-unsur dalam drama dengan baik pada LKS halaman 40. Dilanjutkan

    dengan melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum atau kurang dimengerti

    dari penjelasan yang disampaikan guru mengenai drama. Kemudian pembelajaran

    dilanjutkan dengan siswa mendengarkan percakapan teks drama yang dibacakan

    guru pada buku paket halaman 152 mengenai jam wajib belajar. Guru melakukan

  • 36

    percakapan dengan menggunakan ekspresi yang sesuai dengan isi dialog. Siswa

    memperhatikan dan mengikuti alur cerita yang dibacakan guru. Kemudian guru

    dan siswa melakukan tanya jawab mengenai isi dialog drama mengenai jam wajib

    belajar yang sudah dibacakan. Setelah melakukan tanya jawab guru

    menyampaikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pembelajaran

    ini yaitu dengan menggunakan talking stick. Guru memberikan penjelasan

    mengenai langkah –langkah dan peraturan dalam penerapan model pembelajaran

    talking stick yaitu : 1.) Guru memperlihatkan media yang diguanakan yaitu

    tongkat; 2.) Siswa mendengarkan percakapan drama pada buku paket halaman

    152 tentang jam wajib belajar dengan cermat; 3.) Siswa diberi waktu untuk

    mempelajari kembali teks drama mengenai jam wajib belajar; 4.) Setelah

    memepelajari teks drama mengenai jam wajib belajar, siswa diminta menutup

    bukunya; 5.) Guru memberikan tongkat pada salah satu siswa; 6.) Siswa diminta

    bernyanyi lagu Naik Delman dan tongkat berjalan mengikuti lagu; 7.) Saat guru

    megucapkan “stop” maka siswa berhenti bernyanyi dan berhenti menjalankan

    tongkat; 8.) Siswa yang mendapat tongkat akan diminta maju kedepan kelas untuk

    mengambil undian pertanyaan yang harus dijawab; 9.) Siswa yang dapat

    menjawab akan mendapat kartu hadiah yang berisi makanan ringan yang boleh

    dimakan saat pembelajaran selesai yaitu saat istirahat: 10.) Siswa yang tidak dapat

    menjawab pertanyaan akan mendapatkan kartu sangsi yang berupa perintah untuk

    bernyanyi dan berpuisi.

    Setelah siswa memamahami peraturan yang disampaikan pembelajaran

    dengan model talking stick dimulai. Siswa diberikan kesempatan untuk membaca

    dan memahami kembali materi dan isi dari dialog percakapan mengenai jam wajib

    belajar yang telah dibacakan guru. Kemudian siswa diminta untuk menutup

    bukunya. Guru memberikan motivasi dengan memeperlihatkan kartu sangsi dan

    kartu hadiah bagi siswa yang tidak dapat dan dapat menjawab pertanyaan.

    Sehingga siswa menjadi lebih termotivasi agar dapat menjawab pertanyaan. Siswa

    diminta bersiap-siap dan pembelajaran dimulai. Siswa bernyanyi lagu Naik

    Delman untuk menjalankan tongkat. Ada beberapa siswa yang terlihat cemas dan

    tidak tertib, siswa menjalankan tongkat dengan dilempar dan guru memberikan

  • 37

    teguran tegas pada siswa tersebut, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan

    tertib. Siswa yang mendapat tongkat pada saat lagu berhenti dinyanyikan

    mendapat kesempatan untuk maju kedepan kelas untuk mengambil undian

    pertanyaan. Pertanyaan berisi tentang isi dialog, latar dan penokohan drama. Bagi

    siswa yang dapat menjawab pertanyaan akan mendapat kartu hadiah yang dapat

    ditukarkan berupa makanan ringan setelah pembelajaran selesai. Reward yang

    berupa makanan ringan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa agar dapat

    menjawab pertanyaan dengan benar. Sedangkan bagi siswa yang tidak dapat

    menjawab pertanyaan akan mendapat kartu sangsi. Sangsi yang diberlakukan

    bersifat positif dan menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu yang berisi

    perintah untuk bernyanyi atau membaca puisi.

    Pada kegiatan akhir siswa dan guru saling memberi umpan balik mengenai

    meteri yang sudah disampaikan yaitu tentang drama. Di akhir pertemuan, guru

    memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi. Kemudian

    guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.

    Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 April 2015.

    Materi yang diajarkan adalah menirukan dialog dan bermain drama. Dalam

    pertemuan 2 ini, guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi

    kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan

    pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru mengkondisikan kelas,

    melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya

    dan mengkaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari yaitu

    menirukan dialog dan bermain peran dengan ekpresi yang tepat. Adapun

    pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan 2 disajikan melaui

    tabel 12 berikut:

  • 38

    Tabel 12

    Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2

    Apersepsi Mengulas kembali mengenai pembelajaran pada pertemuan

    sebelumnya tentang materi

    drama yang disampaikan pada

    pertemuan sebelumnya.

    Eksplorasi Siswa mendengarkan ulasan dari guru mengenai materi

    drama pada pertemuan

    sebelumnya

    Siswa mendengarkan dialog teks drama yang dibacakan guru

    mengenai jam wajib belajar

    dengan ekspresi yang sesuai

    pada buku paket halaman 152

    Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi dialog

    drama tentang jam wajib belajar

    Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model

    pembelajaran yang akan

    digunakan dalam pembelajaran

    yaitu model talking stick.

    Elaborasi Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang

    Kelompok berlatih melakukan dialog drama tentang jam wajib

    belajar yang ada pada buku

    paket halaman 152.

    Siswa bernyanyi lagu Disini Senang Disana Senang untuk

    menjalankan tongkat

    Siswa yang mendapat tongkat maju kedepan kelas untuk

    bermain peran

    Siswa mengambil undian sebagai pembagian pemeran

    Siswa yang mengambil undian mengungkapkan sifat atau

    karakter dari tokoh yang akan

    dimainkannya

    Siswa bermain peran sesuai dengan undian yang didapat

    Kelompok memerankan dialog drama tentang jam wajib belajar

  • 39

    dengan ekspresi yang sesuai.

    Konfirmasi Siswa lain memberikan tepuk tangan bagi kelompok yang

    maju kedepan untuk bermain

    drama

    Siswa yang dapat bermain peran dengan baik dengan ekpresi

    yang tepat dan mendapat nilai

    paling tinggi dari guru

    mendapat reward berupa

    mahkota bintang yang sudah

    disiapkan guru.

    Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal-

    hal yang kurang atau belum

    dipahami siswa

    Pada kegiatan inti, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.

    Tiap kelompok berisi 4 orang. Kelompok diminta berlatih untuk bermain peran

    dalam dialog drama pada buku paket halaman 152 mengenai jam wajib belajar.

    Teks drama berisi 4 pemeran yaitu Tina, Doni, Riri sebagai siswa dan pemeran

    guru. Kemudian guru meminta siswa unuk menutup buku dan memulai

    pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe talking stick. Guru menyiapkan

    tongkat lalu diberikan pada salah satu anggota kelompok. Siswa bernyanyi lagu

    Disana Senang Disini Senang untuk menjalankan tongkat. Pada pertemuan kedua

    siswa terlihat antusias dalam melakukan pembelajaran talking stick. Saat guru

    mengucapkan "stop" tongkat berhenti dan siswa yang memegang tongkat

    mendapat kesempatan maju kedepan kelas untuk bermain peran bersama

    kelompoknya. Kelompok maju dan mengambil undian pemeran. Undian tersebut

    menentukan pemeran dari dialog yang akan dibacakan. Siswa lain memberikan

    tepuk tangan bagi kelompok yang sudah maju kedepan kelas. Guru bertindak

    sebagai juri yang akan memilih kelompok terbaik dalam bermain peran dengan

    menggunakan ekspresi yang tepat dan tidak membawa dialog pada buku.

    Kelompok terbaik mendapatkan reward dari guru yang berupa mahkota bintang.

    Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas atau belum

  • 40

    diketahui siswa. Siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman dan diberi

    penguatan.

    Pada kegiatan akhir dilakukan tahap kesimpulan, siswa dan guru saling

    memberi umpan balik mengenai penokohan dalam drama. Di akhir pertemuan,

    guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai umpan penguasaan materi.

    Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.

    Tabel 13

    Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Kooperatif

    tipe Talking Stick Siklus 1

    No Siklus 1

    Keterlaksanaan Siklus

    f (Pertemuan Pertama)

    Ya Tidak

    1. Pertemuan 1 11 4

    2. Pertemuan 2 13 2

    Berdasarkan tabel 13, aktivitas tindakan model pembelajaran talking stick

    yang dilakukan guru nampak ada kekurangan dalam mengkondisikan suasana

    kelas. Nampak pada raut siswa yang terlihat cemas dan terlihat ada siswa yang

    menjalankan tongkat dengan cara melempar, ini dikarenakan siswa belum terlalu

    memahami materi yang disampaikan sehingga siswa merasa cemas jika mendapat

    giliran menjawab pertanyaan. Sehingga pertanyaan yang diberikan guru masih ada

    yang belum terjawab dengan benar. Guru belum memberikan kesempatan kepada

    siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang tidak terjawab pada siswa yang

    mendapat tongkat. Guru tidak meluruskan kesalahpahaman dan memberi

    penguatan pada jawaban yang disampaikan siswa. Guru juga belum mengajak

    siswa untuk menarik kesimpulan bersama dan melakukan refleksi.

    Pada pertemuan kedua, hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan

    pembelajaran pada pertemuan kedua sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya.

    Guru dapat mengkondisikan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga

    siswa tidak lagi terlihat cemas. Siswa menjalankan tongkat dengan tertib. Namun

    saat bermain peran siswa tidak diminta untuk menghafal isi dialog sehingga siswa

    masih mengacu pada buku paket.

  • 41

    Selama melakukan pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk kedua

    kalinya, secara keseluruhan penyajiannya sudah cukup sistematis. Guru mengelola

    kelas dengan baik, memberikan motivasi kepada siswa saat proses pembelajaran.

    Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015. Pertemuan

    ketiga ini digunakan untuk membuat rangkuman mengenai pembelajaran tentang

    dialog drama pada pertemuan sebelumnya dan memberikan evaluasi kepada siswa

    dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran Bahasa

    Indonesia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Guru

    menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran yang akan

    dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi belajar Bahasa Indonesia, siswa

    mengerjakan soal evaluasi. Guru mengawasi jalannya evaluasi pembelajaran.

    Setelah selesai, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru. Kegiatan

    selanjutnya yaitu melakukan refleksi terhadap pembelajaran tentang drama.

    Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

    4.1.1.3 Refleksi

    Setelah pembelajaran selesai guru dan observer melakukan refleksi tentang

    kegiatan pembelajaran yang telah berjalan. Refleksi ini didasarkan pada hasil

    observasi yang dilakukan observer selama pembelajaran berlangsung.

    Berdasarkan hasil observasi, kendala yang ditemui pada siklus 1 yaitu:

    1.) Guru kurang mengkondisikan suasana kelas

    2.) Guru tidak memberikan arahan kepada siswa untuk memahami materi

    dengan seksama sehingga siswa terlihat cemas dan kurang siap

    mendapatkan tongkat

    3.) Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk

    menjawab pertanyaan yang tidak terjawab

    4.) Guru tidak meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan pada

    jawaban yang disampaikan siswa.

    5.) Persentase ketuntasan hasil evaluasi siklus 1 hanya mencapai 75%

    dimana masih terdapat 8 siswa yang nilainya dibawah KKM.

    Persentase tersebut belum mecapai 80% sebagaimana yang telah

    ditargetkan dalam indikator kinerja penelitian ini.

  • 42

    Upaya yang akan dilakukan dalam mengatasi berbagai kendala tersebut

    untuk memperbaiki pembelajaran siklus 2 adalah sebagai berikut:

    1.) Guru menciptakan suasana yang nyaman dengan mengajak siswa

    bernyanyi. Saat memberi serangkaian pertanyaan disertai dengan

    wajah ramah, suara menyejukkan, dan nada yang lembut.

    2.) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk mempelajari materi

    dengan seksama karena selama pembelajaran berlangsung siswa tidak

    diperbolehkan membuka buku

    3.) Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab

    pertanyaan yang tidak dapat terjawab agar siswa lebih aktif dalam

    pembelajaran

    4.) Guru meluruskan kesalahpahaman untuk jawaban siswa yang kurang

    tepat serta memberikan penguatan

    5.) Menanyakan kesukaran dan meberikan perhatian lebih bagi siswa

    yang tidak mencapai KKM

    4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

    4.1.2.1 Perencanaan

    Persiapan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan siklus II ini agar

    efektivitas pembelajaran dapat meningkat dibandingkan pada siklus I yaitu

    melihat dan menelaah hasil refleksi siklus 1. Mencari strategi untuk memperbaiki

    kekurangan-kekurangan serta mempertahankan dan meningkatkan kelebihan pada

    siklus 1. Mencari referensi dan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan

    pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

    indikatornya, menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan

    dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga.

    Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya

    yaitu menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai

    pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe talking stick.

    4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015.

    Pokok bahasan yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah kegemaran dengan

  • 43

    materi peristiwa. Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang

    meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana

    pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Adapun pelaksanaan tindakan yang

    dilakukan pada siklus 2 pertemuan 1 disajikan melaui tabel 14 berikut:

    Tabel 14

    Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 1

    Apersepsi Guru memperlihatkan sebuah benda yaitu telepon. Guru

    memberikan pertanyaan kepada

    siswa sebagai berikut :

    1) Anak-anak, siapa yang tahu nama benda ini?

    2) Siapa yang pernah menggunakannya?

    3) Apa fungsinya? 4) Apa saja yang dapat

    dibincangkan melalui

    telepon?

    Eksplorasi Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pengertian

    peristiwa.

    Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal

    yang belum atau kurang

    dimengerti mengenai materi

    peristiwa

    Siswa membaca teks cerita pada buku paket mengenai peristiwa

    kecelakaan

    Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai isi cerita

    peristiwa kecelakaan

    Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model

    pembelajaran yang akan

    digunakan dalam pembelajaran

    yaitu model talking stick.

    Elaborasi Siswa dibagi menjadi kelompok satu bangku 2 orang

    Siswa membuat percakapan melalui telepon mengenai cerita

  • 44

    peristiwa kecelakaan dengan

    menjawab 5W+1H

    Kelompok berlatih melakukan percakapan melalui telepon

    yang telah dibuat dengan teman

    sebangku

    Siswa bernyanyi lagu Potong Bebek Angsa untuk

    menjalankan tongkat

    Bangku yang mendapat tongkat maju kedepan kelas untuk

    melakukan percakapan melaui

    telepon

    Kelompok lain memeberikan tanggapan mengenai percakapan

    telepon tentang peristiwa yng

    dilakukan kelompok lain

    Kelompok yang bermain peran menunjuk kelompok lain unttuk

    meyimpilkan isi percakapan

    yang dilakukan

    Konfirmasi Kelompok yang dapat melakukan percakapan melalui

    telepon tentang menceritakan

    peristiwa kecelakaan dengan

    baik dan mendapat nilai paling

    tinggi dari guru mendapat tepuk

    tangan dan berhak mendapatkan

    mahkota bintang yang sudah

    disipakan guru.

    Pada kegiatan awal guru dan siswa berdoa. Setelah itu guru mengabsensi

    siswa dan mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi dengan memperlihatkan

    benda berupa telepon rumah. Guru memberikan pertanyaan mengenai fungsi dari

    telepon dan memberikan penjelasan bahwa telepon dapat digunakan untuk

    menceritakan suatu peristiwa kepada orang lain. Dilanjutkan dengan penyampaian

    tujuan pembelajaran.

    Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi peristiwa pada LKS halaman

    41 tentang pengertian peristiwa, hal-hal yang harus diingat saat hendak

    menceritakan peristiwa, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menceritakan

  • 45

    peristiwa. Dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dan

    kurang dipahami mengenai mateeri peristiwa yang telah disampaikan. Kemudian

    siswa mendengarkan cerita tentang peristiwa kecelakaan pada buku paket. Siswa

    dan guru mengulas kembali mengenai isi cerita. Kemudian siswa dibagi menjadi

    kelompok satu bangku. Siswa diberi tugas untuk membuat percakapan melalui

    telepon menganai isi peristiwa kecelakaan yang ada pada buku paket dengan

    membuat pertanyaan 5W+1H. Kelompok berlatih melakukan percakapan melalui

    telepon menceritakan peristiwa kecelakaan yan ada pada bacan. Kemudian guru

    meminta siswa unuk menutup buku dan memulai pembelajaran menggunakan

    model kooperatif tipe talking stick. Guru menyiapkan tongkat lalu diberikan pada

    salah satu anggota kelompok, siswa yang mendapatkan tongkat mendapat

    kesempatan untuk maju kedepan kelas mempraktekan percakapan melalui telepon

    yang telah dibuat dengan alat peraga telepon rumah dan handphone yang telah

    disiapkan guru. Guru bertindak sebagai juri. Bagi kelompok yang dapat

    mempraktikan percakapan dengan baik maka akan mendapat reward dari guru

    yaitu berupa mahkota bintang.

    Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai

    umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan

    mengucapkan salam penutup.

    Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 April 2014.

    Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal,

    kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

    yang telah disusun. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 2

    pertemuan 2 disajikan melaui tabel 15 dihalaman berikut.

  • 46

    Tabel 15

    Tabel Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 2

    Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada

    siswa sebagai berikut :

    1) Anak-anak, siapa yang pernah merayakan hari ulang

    tahun?

    2) Apakah kalian masih mengingat bagaimana acara

    ulang tahun kalian?

    3) Bagaimana perasaan kalian saat merayakan hari ulang

    tahun?

    Guru memberikan informasi kepada peserta didik bahwa

    acara ulang tahun merupakan

    peristiwa yang menyenangkan

    yang akan selalu kita ingat dan

    dapat kita ceritakan kepada

    orang lain

    Eksplorasi Siswa mendengarkan ulasan dari guru mengenai materi

    peristiwa pada pertemuan

    sebelumnya

    Siswa mendengarkan cerita peristiwa tentang kecelakaan

    yang dibacakan guru pada buku

    paket.

    Siswa dan guru mengulas kembali mengenai isi cerita

    peristiwa kecelakaan pada buku

    paket

    Siswa mendengarkan peraturan dari guru mengenai model

    pembelajaran yang akan

    digunakan dalam pembelajaran

    yaitu model talking stick.

    Elaborasi Siswa bernyanyi lagu Potong Bebek Angsa untuk

    menjalankan tongkat

    Siswa yang mendapat tongkat saat lagu berhenti dinyanyikan

    maju kedepan kelas untuk

    mengambil undian pertanyaan

    mengenai isi cerita peristiwa

  • 47

    kecelakaan pada buku paket.

    Siswa menjawab pertanyaan secara lisan mengenai isi cerita

    peristiwa yang diceritakan

    Siswa lain diberikan kesempatan untuk menjawab

    pertanyaan, jika pertanyaan

    tidak terjawab dengan benar

    Konfirmasi Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar

    mendapat tepuk tangan dan

    berhak mengambil kartu hadiah

    yang berupa makanan ringan.

    Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyan mengambil

    kartu sangsi yang berupa

    perintah untuk bernyanyi dan

    membaca puisi.

    Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa memimpin berdoa

    bersama. Guru mengabsen siswa dan mengkondisikan kelas, melakukan apersepsi

    dengan memberikan umpan pertanyaan seputar materi sebelumnya tentang

    peristiwa dan mengkaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari. Pada

    kegiatan inti siswa mendengarkan cerita tentang peristiwa kecelakaan yang

    dibacakan guru pada buku paket. Kemudian siswa diminta membaca kembali

    dengan seksama. Kemudian siswa diminta menutup bukunya. Sebagai motivasi

    guru memperlihatkan kartu hadiah dan kartu sangsi pada siswa jika dapat

    menjawab pertanyaan dan yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

    Pada pertemuan kedua hadiah berupa makanan ringan dan sangsi berupa perintah

    untuk membaca pantun dan puisi. Siswa bernyanyi lagu Potong Bebek Angsa

    untuk menjalankan tongkat. Tongkat berhenti saat guru mengatakan "stop".

    Siswa yang mendapat tongkat maju kedepan kelas dan mengambil undian

    pertanyaan. Bagi siswa yang menyerah dan tidak dapat menjawab pertanyaan

    wajib menunjuk temannya yang lain untuk menjawab pertanyaan. Jika benar

    tamannya akan mendapat kartu hadiah dan siswa tadi terbebas dari kartu sangsi.

    Pembelajaran berjalan menyenangkan. Siswa terlihat antusias dan dan tertib

  • 48

    melakukan pembelajaran talking stick. Pertanyaan yang diberikan guru terjawab

    dengan benar. Di akhir pertemuan, guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai

    umpan penguasaan materi. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dan

    mengucapkan salam penutup.

    Tabel 16

    Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Kooperatif

    tipe Talking Stick Siklus 2

    No Siklus 2

    Keterlaksanaan Siklus

    F

    Ya Tidak

    1. Pertemuan 1 15 0

    2. Pertemuan 2 15 0

    Berdasarkan tabel 2, hasil observasi menunjukkan bahwa guru sudah

    melaksanakan semua indikator pembelajaran talking stick yang sudah ditentukan.

    Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah

    terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari kemampuan guru dalam menguasai

    kelas. Guru sudah mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif

    sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar. Guru juga sudah memberikan

    kesempatan sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk bertanya dan menyatakan

    pendapatnya sehingga siswa lebih aktif dan mudah memahami materi yang

    diajarkan. Melalui kegiatan talking stick yang dilakukan siswa bersama anggota

    kelompoknya, siswa menjadi lebih antusias dalam mengerjakan tugas.

    Pada pertemuan kedua, hasil observasi menunjukkan bahwa guru semakin

    menguasai pembelajaran dengan baik. Dalam pertemuan kedua ini, guru sudah

    melaksanakan semua indikator pembelajaran dengan baik. Guru mampu

    membimbing jalannya permainan estefet tongkat baik sehingga suasana kelas

    menjadi terkontrol dan tidak tegang. Siswa juga sudah mampu melaksanakan apa

    yang seharusnya dilaksanakan tanpa harus menunggu perintah dari guru. Hal ini

    disebabkan karena siswa sudah memahami dan menguasai langkah-langkah

    pembelajaran talking stick dengan baik. Dalam kegiatan talking stick siswa dapat

    menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya. Kreativitas siswa juga bertambah karena

    didukung dengan alat peraga yang memadai.

  • 49

    Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 April 2015.

    Pertemuan ketiga ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia

    dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran Bahasa

    Indonesia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe talking stick.Dalam

    kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan evaluasi

    pembelajaran yang akan dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi dan siswa

    mengerjakan soal evaluasi. Guru mengawasi jalannya evaluasi pembelajaran.

    Setelah selesai, siswa mengumpulkan soal evaluasi dan jawaban siswa. Kegiatan

    selanjutnya yaitu guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

    penutup. Apabila hasil evaluasi telah mencapai indikator keberhasilan yang telah

    ditentukan maka pembelajaran ini akan berhenti sampai siklus II dan tidak

    dilanjutkan ke siklus berikutnya.

    4.1.2.3 Refleksi

    Pada siklus 2 berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer

    pembelajaran talking stick berjalan tanpa kendala apapun. Guru dan siswa

    menguasai langkah pembelajaran dengan baik. Sehingga hasil belajar dari soal

    evaluasi yang dikerjakan siswa mencapai ketuntasan 100%.

    4.2 Data Hasil Belajar

    4.2.1 Data Hasil Belajar Siklus 1

    Data hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus I akan disajikan dalam

    bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi hasil evaluasi siswa

    kelas 3 di SD Mangunsari 5 Salatiga adalah sebagai berikut:

  • 50

    Tabel 17

    Hasil Evaluasi Siklus 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    No Interval Frekuensi Persentase

    1 87-93 3 9,37%

    2 80-86 5 15,62%

    3 73-79 5 15,62%

    4 66-72 11 34,37%

    5 59-65 4 12,5%

    6 52-58 4 12,5%

    32 100%

    Hasil evaluasi siklus 1 menunjukkan rentang nilai yang diperoleh siswa.

    Rentang nilai 52-58 sebanyak 4 siswa, 59-65 sebanyak 4 siswa, 66-72 sebanyak

    11 siswa, 73-79 sebanyak 5 siswa, 80-86 sebanyak 5 siswa, dan 87-93 sebanyak 3.

    Data tabel 3 dapat disajikan ke dalam diagram 2 sebagai berikut:

    Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Siklus I Mata Pelajaran Bahasa

    Indonesia Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran

    2014/2015

    3

    5 5

    11

    4 4

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    87-93 80-86 73-79 66-72 59-65 52-58

    Jum

    lah S

    isw

    a

    Nilai

    Frekuensi

    Frekuensi

  • 51

    4.2.2 Data Hasil Belajar Siklus 2

    Data hasil evaluasi siklus II disajikan dalam bentuk tabel distribusi

    frekuensi sebagai berikut:

    Tabel 18

    Hasil Evaluasi Siklus 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    NO Interval Frekuensi Persentase

    1 91-97 2 6,25%

    2 84-90 7 21,87%

    3 77-83 8 25%

    4 70-76 15 46,87%

    32 100%

    Hasil evaluasi siklus 2 menunjukkan rentang nilai yang di peroleh

    siswa. Rentang nilai 70-76 sebanyak 15 siswa, 77-83 sebanyak 8 siswa, 84-

    90 sebanyak 7 siswa, 91-97 sebanyak 2 siswa. Data tabel 4 dapat disajikan ke

    dalam diagram sebagai berikut:

    Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siklus 2 Mata Pelajaran Bahasa

    Indonesia Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran

    2014/2015

    2

    78

    15

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    91-97 84-90 77-83 70-76

    Jum

    lah S

    isw

    a

    Nilai

    Frekuensi

    Frekuensi

  • 52

    4.3 Analisis Data

    4.3.1 Analisis Ketuntasan

    Analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan data mentah

    dengan nilai KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesiadengan menggunakan

    model pembelajaran kooperatif Tipe talking stick.

    Berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh siswa setelah pembelajaran

    siklus I ini dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa meningkat

    setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick , terbukti

    dari sebagian besar siswa yang tuntas KKM. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5

    berikut:

    Tabel 19

    Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    Ketuntasan Frekuensi Persentase

    Tuntas 24 75%

    Tidak tuntas 8 25%

    Jumlah 32 100%

    Maximum 88

    Minimum 52

    Rata –rata 72,06

    Keadaan ketuntasan pembelajaran siswa dapat disajikan dalam gambar

    diagram berikut ini:

  • 53

    Gambar 4. Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 1 Siswa

    Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    Gambar 4. menunjukkan hasil analisis data siklus 1 bahwa dari 32 siswa

    yang mengikuti evaluasi pembelajaran, terdapat 24 siswa (75%) mampu mencapai

    KKM (70) dan 8 siswa (25%) masih berada di bawah KKM.

    Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yang belum

    mencapai target, maka dilakukan refleksi untuk memperbaiki dan merancang

    pembelajaran siklus II. Pada pelaksanaan siklus II ini didapatkan hasil belajar

    siswa yang meningkat dibanding dengan hasil pada siklus I. Peningkatan

    ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 4.6

    berikut:

    Tabel 20

    Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    Ketuntasan Frekuensi Persentase

    Tuntas 32 100%

    Tidak tuntas 0 0%

    Jumlah 32 100%

    Maximum 94

    Minimum 70

    Rata –rata 79,93

    25%

    75%

    Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

    Belum Tuntas Tuntas

  • 54

    Keadaan ketuntasan pembelajaran siswa dapat disajikan dalam diagram 4

    berikut ini:

    Gambar 5. Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 2

    Siswa Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    Gambar 5. menunjukkan ketuntasan hasil belajar sikus 2 mata pelajaran

    Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri Mangunsari 5 Salatiga bahwa dari 32 siswa

    yang mengikuti evaluasi pembelajaran, 100 % siswa mampu mencapai KKM

    (≥70) dan tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

    4.3.2 Analisis Komparatif Hasil Belajar Bahasa Indonesia

    Pengolahan data hasil belajar Bahasa Indonesia dari pra siklus, siklus I dan

    siklus II akan dianalisa dengan analisis komparatif. Berikut ini adalah tabel

    mengenai hasil rekapitulasi pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

    Tabel 21

    Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus, Siklus 1 dan

    Siklus 2 Kelas 3 SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015

    Ketuntasan Prasiklus Siklus I Siklus II

    F % F % F %

    Tuntas 10 31,25 24 75 32 100

    Tidak tuntas 22 68,75 8 25 0 0

    Jumlah 32 100 32 100 32 100

    Rata –rata 63,81 72,06 79,93

    Maksimum 76 88 93

    Minimum 46 52 70

    0%

    100%

    Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2

    Belum Tuntas Tuntas

  • 55

    Berdasarkan tabel 21, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pra siklus,

    siklus I, dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus, siswa yang

    tuntas sebanyak 10 orang dengan persentase 31,25%, sedangkan siswa yang tidak

    tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 68,75%. Pembelajaran siklus 1

    terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan hasil pra siklus, siswa yang

    tuntas dalam siklus I adalah 24 siswa 75%, sedangkan siswa yang tidak tuntas

    sebanyak 8 orang dengan persentase 25%. Kemudian pembelajaran siklus 2

    terjadi peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan hasil siklus I. Siswa yang

    tuntas sebanyak 32 orang dengan persentase 100%. Nilai rata-rata pra siklus,

    siklus I, dan siklus II juga mengalami peningkatan yaitu 63,81 pada prasiklus,

    72,06 pada siklus I, dan 79,93 pada siklus II. Dari hasil belajar yang diperoleh

    pada siklus II, ketercapaian indikator keberhasilan sangat sangat baik, karena

    melebihi standar indikator keberhasilan yang sudah ditentukan, yaitu 80% dan

    sebagian besar siswa mampu menguasai materi dengan baik. Sehingga tidak perlu

    diadakan tindakan siklus berikutnya.

    Berikut ini merupakan gambar perbandingan dari hasil evaluasi

    pembelajaran Bahasa Indonesia:

  • 56

    Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus,

    Siklus I dan Siklus II SD Mangunsari 5 Salatiga Tahun Pelajaran

    2014/2015

    4.4 Pembahasan

    Dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan II serta membandingkan

    dengan kondisi awal (Pra Siklus), ternyata penerapan pembelajaran kooperatif tipe

    talking stick mampu meningkatkan hasil belajar. Seperti yang diharapkan oleh

    peneliti, peningkatan terjadi cukup signifikan. Hal itu terlihat dari hasil belajar

    siswa yang diperoleh setelah melakukan tindakan.

    Analisis hasil evaluasi dari tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan

    pembelajaran siklus I dan II persentase siswa yang tuntas meningkat dari 75%

    menjadi 100%. Mengingat standar patokan yang di harapkan peneliti yaitu dengan

    indikator keberhasilan sebesar 80% Hasil dari pelaksanaan pembelajaran siklus II

    yaitu sebesar 100% siswa tuntas, merupakan gambaran bahwa pelaksanaan

    tindakan siklus II sudah seperti yang diharapkan oleh peneliti. Karena sudah

    melebihi indikator keberhasilan mengajar, peningkatan hasil belajar juga dapat

    dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam setiap siklus yakni pada prasiklus

    rata-rata 63,81 pada prasiklus, 72,06 pada siklus 1, dan 79,93 pada siklus 2.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

    Jum

    lah

    Sis

    wa

    Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus 1

    dan Siklus 2

    Belum Tuntas

    Tuntas

  • 57

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa hasil

    penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sudjana (2001 :10)

    “model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang

    menggunakan alat berupa tongkat sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajukan

    pertanyaan kepada siswa dengan menimbulkan suasana yang menyenangkan.

    Siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak

    positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat

    memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya”. Melalui

    pembelajaran talking stick, siswa dapat bekerjasama dengan anggota

    kelompoknya untuk membantu menjawab dengan tepat. Siswa saling

    mengeluarkan ide yang dimilikinya. Siswa juga dapat menjadi tutor sebaya bagi

    siswa lainnya dimana siswa yang kurang mampu bertanya pada siswa yang

    mampu, sedangkan siswa yang mampu membantu temannya yang kurang mampu.

    Sehingga terjalin interaksi positif diantara siswa yang kemudian dapat memotivasi

    siswa untuk bekerja lebih baik lagi agar kelompoknya mendapatkan hasil yang

    paling baik.

    Dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata dan

    jumlah persentase siswa yang tuntas dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Hasil

    belajar yang diperoleh pada prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 menunjukkan bahwa

    penerapan pembelajaran talking stick terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa. Hal ini terjadi karena penerapan pembelajaran talking stick dilakukan

    dengan sistematis dan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.

    Melalui kegiatan pembelajaran ini siswa dapat menjadi lebih bertanggung jawab

    terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Melalui tongkat yang diterima siswa

    menjadi lebih sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas karena sewaktu-waktu

    guru akan memberikan tongkat kepada siswa. Siswa yang selalu berpartisipasi

    dalam kelompok maka akan lebih mudah dalam memahami materi, sehingga hasil

    belajarnya juga meningkat.