Drama Sejarah

23
Drama Sejarah [Perang Udara] Tahun 1940, Jepang menandatangani kesepakatan “Tiga Negara Poros” bersama Jerman dan Italia. Secara resmi Jepang masuk ke kubu ‘Fasis’ bersebrangan dengan Amerika, Inggris, Australia dan Belanda. 1 Desember 1941, Kaisar Hirohito mengumumkan perang. Pangkalan Amerika, Pearl Harbour di Hawaii, dihancurkan. Perang Dunia 2 memuncak di Asia Pasifik. Setelah menduduki CIna, Filipina dan Singapura, armada Jepang melumat kapal perang Belanda di jawa. Pasukan Jepang berhasil masuk ke Indonesia. Soekarno pun sempat akan dipindahkan dari Bengkulu, tempatnya diasingkan, ke Australia karena Jepang memang membutuhkan tokoh-tokoh nasional seperti dia. Tetapi sebelum meninggalkan Sumatera, tentara Jepang sudah datang terlebih dahulu. Sehingga akhirnya, ia singgah di rumah dokter pribadinya di Bengkulu. Ketika sedang berdiskusi, salah seorang komandan tentara Jepang datang ke rumah itu. (Di rumah dokter) Dokter :“Jepang bergerak sangat cepat…, sangat sistematis. Propaganda mereka Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia dan Jepang Pemimpin Asia. Itu berhasil mngambil hati rakyat. Mereka juga bekerja sama dengan kaum pergerakan dan ulama untuk mendukung kepentingan mereka." Soekarno :“Apa kesepakatan mereka terhadap kerjasama itu?” Dokter :“Membentuk cabinet bayangan untuk mengisi kekosongan pemerintahan.” Soekarno :“Hmm,, iya. Hal itu mampu menarik simpati rakyat terhadap Jepang. Bagaimana dengan keluarga Anda?” Dokter :“Ya untungnya, sebelum Jepang tiba disini mereka telah terbang ke Rotterdam. Semoga mereka aman disana.” Soekarno :“Aamiin.” (Banzai… Banzai… Banzai…)

description

Teks drama sejarah XI SMA

Transcript of Drama Sejarah

Page 1: Drama Sejarah

Drama Sejarah

[Perang Udara]

Tahun 1940, Jepang menandatangani kesepakatan “Tiga Negara Poros” bersama Jerman dan Italia. Secara resmi Jepang masuk ke kubu ‘Fasis’ bersebrangan dengan Amerika, Inggris, Australia dan Belanda. 1 Desember 1941, Kaisar Hirohito mengumumkan perang. Pangkalan Amerika, Pearl Harbour di Hawaii, dihancurkan. Perang Dunia 2 memuncak di Asia Pasifik. Setelah menduduki CIna, Filipina dan Singapura, armada Jepang melumat kapal perang Belanda di jawa. Pasukan Jepang berhasil masuk ke Indonesia. Soekarno pun sempat akan dipindahkan dari Bengkulu, tempatnya diasingkan, ke Australia karena Jepang memang membutuhkan tokoh-tokoh nasional seperti dia. Tetapi sebelum meninggalkan Sumatera, tentara Jepang sudah datang terlebih dahulu. Sehingga akhirnya, ia singgah di rumah dokter pribadinya di Bengkulu. Ketika sedang berdiskusi, salah seorang komandan tentara Jepang datang ke rumah itu.

(Di rumah dokter)

Dokter :“Jepang bergerak sangat cepat…, sangat sistematis. Propaganda mereka Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia dan Jepang Pemimpin Asia. Itu berhasil mngambil hati rakyat. Mereka juga bekerja sama dengan kaum pergerakan dan ulama untuk mendukung kepentingan mereka."

Soekarno :“Apa kesepakatan mereka terhadap kerjasama itu?”

Dokter :“Membentuk cabinet bayangan untuk mengisi kekosongan pemerintahan.”

Soekarno :“Hmm,, iya. Hal itu mampu menarik simpati rakyat terhadap Jepang. Bagaimana dengan keluarga Anda?”

Dokter :“Ya untungnya, sebelum Jepang tiba disini mereka telah terbang ke Rotterdam. Semoga mereka aman disana.”

Soekarno :“Aamiin.”

(Banzai… Banzai… Banzai…)

Dokter :(Melihat keluar jendela) “Bung ada tentara Jepang. Ayo sembunyi Bung, biar saya yang menghadapi.”

Soekarno :“Tidak, saya tetap disini.”

(Suasana di depan rumah dokter sangat ramai dengan sorak sorai pemuda yang mendukung Jepang dan terlihat seorang komandan tentara Jepang mendekati pintu rumah)

Page 2: Drama Sejarah

Dokter :(Membukakan pintu rumah)

Komandan :(Membungkuk memberi hormat) “Anda Ir. Soekarno san?”

Soekarno :“Iya, Anda bisa berbicara Bahasa Indonesia?”

Dokter :“Mari silakan duduk!”

Komandan :“Sepertinya kita tidak perlu berbicara banyak.”

Soekarno :“ Apaa yang Anda inginkan?”

Komandan :“Saya bagian dari devisi propaganda Dai Nippon. Kami meminta bantuan tujuan untuk mendukung Dai Nippon dalam menghadapi perang Asia Timur Raya.”

Soekarno :“Kalau saya menolak?”

Komandan :(Tidak menjawab tetapi langsung berdiri dan memberi hormat. Setelah itu, ia meninggalkan rumah dokter tersebut)

Dikarenakan jawaban Soekarno mengenai kerjasama dengan Jepang, Jepang merasa tidak senang dan mulai melakukan kekerasan terhadap Rakyat Indonesia. Keesokan harinya tentara Jepang mengambil beras di pasar-pasar secara paksa.

(Jepang mengambil beras dari para pedagang di pasar dengan cara paksa. Dan salah satu pedagang tertembak oleh tentara Jepang)

Komandan :(Menembakkan pistolnya dan mendekati anak buahnya). “Kamu harus bertanggung jawab untuk itu.”

Soekarno pun menawarkan cara yang lebih baik agar para pedaganng mau memberikan berasnya secara sukarela.

Soekarno :“Sudah cukup beras yang Anda butuhkan?”

Komandan :(Menepuk bahu Soekarno) “Soekarno san, saya mendapat perintah dari Jendral Imamura di Jawa untuk membawa tuan ke Jawa.”

Soekarno :“Kemana? Jakarta?”

Komandan :”Iya.”

Soekarno :“Berarti saya di bebaskan dari pengasingan saya?”

Komandan :(Tertawa) “Belanda yang membuang Anda, Dai Nippon membebaskan.”

Page 3: Drama Sejarah

Soekarno beserta keluarga dibawa ke Jakarta tanggal 9 Juni 1942 dengan kapan Bargas. Kedatangannya disambut oleh beberapa tokoh nasional seperti Moh. Hatta. Sejak Jepang masuk ke Batavia pada tanggal 5 Maret 1942, mereka melancarkan propaganda 3A. kedatangan Jepang melahirkan dua asas pergerakan pemuda. Satu pihak mendukung, tapi dipihak lain menentang.

Suatu hari, Soekarno mendatangi rumah Moh. Hatta di Menteng untuk menjalin kerjasama dengan Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir. Tapi terjadi perdebatan antara Soekarno dan Sjahrir.

(Di rumah Moh. Hatta)

Soekarno :”Ada rumor yang mengatakan bahwa Jepang akan menghabisi pimpinan-pimpinan Indonesia satu persatu.”

Sjahrir :(Tertawa meremehkan) “Itu cuma rumor. Mereka justru memanfaatkan pemimpin-pemimpin untuk kepentingan perang mereka.”

Soekarno :”Dulu dengan Belanda kita bisa memilih untuk bersifat kooperatif atau nonkooperatif. Tapi sekarang sepertinya pilihannyha hanya satu. Bekerjasama dengan Nippon.”

Sjahrir :”Bagaimana jika itu salah satu jalan menuju kehancuran?”

(Sjahrir bangkit dari kursi dan mencari peta dunia)

Sjahrir :”Saat ini, Nippon mungkin kuat bersama Jerman dan Italia. Tapi bahkan Jerman dan Italia tidak akan bisa mengalahkan Inggris, Rusia dan Amerika.”

Moh. Hatta :”Mereka negara monarki dan industry terbesar di dunia.”

Soekarno :(Bangkit dari tempat duduknya) “Pearl Harbour, hancur lebur dalam hitungan jam. Sebelum pangkalan Hawaii itu hancur, Amerika bersifat pasif khas negara kapitalis, oportunis. Soviet, memang mereka negara industry terbesar, tapi mereka terlalu sibuk dengan urusan dalam negerinya. Sedangkan Ingrris, mereka itu selalu mencari sekutu dimanapun. Tapi Nippon, Jerman dan Italia mereka punya ambisi untuk menguasai dunia.”

Sjahrir :”Mereka kejam, mereka bertindak seenaknya.”

Soekarno :”Kita bisa pastikan mereka untuk tidak melukai rakyat kita Sjahrir.”

Sjahrir :”Nanking? Bagaimana dengan Nanking?”

Soekarno :”Nanking itu tragedi. Nippon dan Cina punya hubungan buruk di masa lalu. Sebab itulah kita tidak boleh biarkan hal itu terjadi di Indonesia.”

Sjahrir :”Siapa yang bisa jamin?”

Page 4: Drama Sejarah

Soekarno :”Aku yang menjamin.”

Sjahrir :(Meremehkan kembali)

Soekarno :”Aku sudah lakukan itu di Sumatra Sjahrir.” (Sambil teriak)

Moh. Hatta :”Sebentar-sebentar,, Saya sependapat dengan Sjahrir bahwa Nippon tidak akan lama di Indonesia. Tapi saya juga sependapat dengan Bung Karno.” (Bangun dari kursinya) “Kita harus bersatu untuk menghindari rakyat dari kekejaman Nippon.”

Setelah berdiskusi Soekarno pun pulang. Soekarno diundang ke rumah dinas Letnan Jendral Imamura Hitoshi untuk menjali kerjasama. Jepang ingin Soekarno bersama dengan sejumlah tokoh untuk bergabung dalam organisasi-organisasi propaganda Jepang.

(Di rumah dinas Jendral Imamura)

PM Koiso :”Selamat pagi Tuan Soekarno. Maaf sudah menunggu. Silakan duduk.”

Soekarno :”Ya, terimakasih.”

Immamura :”Ware ware wa hanashi suru hit suyo wa aimasen.”

PM Koiso :”Sepertinya kita tidak perlu bicara banyak karena kita memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan masing-masing.”

Immamura :”Indonesia wa dokuritsu mamurimasu. Kozokudoro no higas hiajia omamoru tame ni takatai hatsu watashitachi no sasuke re madara.”

PM Koiso :”Indonesia melindungi upaya meraih kemerdekaan dan Dai Nippon melindungi upaya memenangkan peperangan Asia Timur Raya.”

Soekarno :”Iya…” (Sambil mengangguk)

Di lain pihak pemuda yang tidak pro terhadap Jepang saling berdiskusi.

Sjahrir :”Soekarno dan Moh. Hatta bergabung dengan organisasi 3A.”

Soekarni :”Organisasi propaganda Jepan itu?”

Pemuda 1 :”Iya”

Pemuda 2 :”Ki Hajar dan Ki Mansur juga gabung disana.”

Pemuda 3 :”Aku sudah tidak percaya mereka lagi.”

Sjahrir :”Aku masih percaya Moh. Hatta, yang penting saat ini untuk kita, kita harus membuat para pemuda tidak terjebak dalam propaganda Jepang.”

Soekarni :”Benar.”

Page 5: Drama Sejarah

Pemuda 1 :”Negeri ini tidak boleh jatuh ke tangan fasis.”

Pemuda 2,3, Soekarni dan Syahrir :”Setuju..”

Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Ki H. Mas Mansur mengadakan pertemuan di rumah dinas letjend Imamura untuk membahas program-program 3A. tetapi sayangnya posisi Jendral Imamura telah diganti oleh Jendral Harada.

(Di ruang rapat Imamura)

(PM Koiso dan Jendral Harada memasuki ruangan)

Moh. Hatta :(Membisik ke Soekarno) “Bung, kita harus menyakinkan Jendral Imamura tentang program-program yang telah kita susun.”

Soekarno :(Menganggukkan kepala)

PM Koiso :”Selamat siang tuan-tuan. Maaf sudah menunggu. Perkenalkan, ini Jendral Kumakichi Harda. Beliau menggantikan Jendral Imamura.”

Jend. Harada :”Watashi wa kumakici Haradades. Watashi.”

(Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar dan Mansur saling melihat satu sama lain.)

Setelah pertemuan itu, keempat tokoh itu saling berdiskusi.

Moh. Hatta :”Ini tidak baik bung. Harada mengatakan propaganda 3A tidak berjalan dengan baik. Ia meminta kita mendirikan Putera.”

Ki H. Mansur :”Kalau Putera adalah perpanjangan tangan 3A, saya lebih baik mundur.”

KH. Dewantara :”Saya juga bung. Kita harus mendirikan Putera untuk melindungi kepentingan rakyat.”

Ki H. Mansur :”Tapi bagaimana bisa? Mereka menolak usul kita untuk mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan logo Indonesia Raya di organisasi. Padahal itu salah satu cara efektif untuk merebut hati rakyat.”

KH. Dewantara :”Iya saya setuju. Kalua menurut Anda bagaimana bung?” (Sambil menunjuk ke Soekarno)

Soekarno :”Saya setuju dengan semua gagasan itu. Ya nanti kita usahakan agar ide mengenai pengibaran bendera dan menyanyikan lagu Indonesia itu bisa diwujudkan nanti saya usahakan.”

Akhirnya Putera pun didirikan pada tanggal 16 April 1943 dan berkembang secara pesat.

Page 6: Drama Sejarah

Panglima Jendral Harada menyarankan pembentukan Peta untuk membantu armada mliter Jepang. Harada memutuskan agar pembentukan Peta dibuat seolah-olah merupakan usul dari Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dipilih seorang tokoh nasionalis Indonesia, yaitu Gatot Mangkuprodjo, yang dianggap bersimpati terhadap Jepang. Suatu ketika, Gatot bersama pemuda bernama Wikana datang ke rumah Soekarno untuk membujuknya mendirikan Peta.

(Di rumah Soekarno)

(Ketika Fatmawati sedang menjahit bendera di halaman rumah, Gatot datang dan bertanya padanya, apakah Soekarni di rumah.)

Gatot :”Permisi, ada Soekarno?”

Fatmawati :”Oh, ada. Sebentar saya panggil dulu.” (Masuk ke dalam rumah)

Fatmawati :”Mas, ada yang mencarimu diluar?”

Soekarno :”Astaga! Apa kabarmu?” (Sambil mendekati dan memeluk Gatot)

Gatot :”Apik apik apik”

Soekarno :”Ini temanku Gatot dari penjara Bancoey dan Suka miskin.” (Memperkenalkan Gatot pada Fatmawati.)

Fatmawati :”Oh,,” (Sambil tersenyum pada Gatot)

Soekarno :”Tolong buatkan minum.” (Bilang ke Fatmawati) “Monggo, monggo duduk.” (Berjalan mendekati kursi. Sebelum duduk Gatot memperkenalkan Wikana)

Gatot :”Oh, perkenalkan ini Wikana, teman seperjuangan.”

Wikana :”Saya mendampingi Mas Gatot saat di Jakarta.”

Soekarno :”Maksudnya ini, sekretaris pribadi atau teman penghubung?”

(Gatot, Wikana dan Soekarno tertawa bersama)

Soekarno :”Kamu tau, kondisi sekarang jauh berbeda dari dulu. Jepang memberi kepercayaan pada pribumi untuk memegang kendali pemerintahan suatu hal yang tidak pernah dilakukan Belanda.”

Gatot :”Ya, tapi kau akan di cap sebagai kolaborator, menjual bangsa sendiri pada Jepang.”

Soekarno :”Kau jujga menuduhku seperti itu?”

Gatot :(Sambil tertawa) “Hahaha,, tidak bung aku tau kau punya alasan yang tepat untuk itu.”

Soekarno :”Aku ini selalu mendapat kesulitan dari para pemuda yang bersikap kesal terhadapku. Padahal aku melakukan ini semua demi kemerdekaan kita.”

Gatot :”Darah muda Bung, Kau pun dulu seperti itu, sinis terhadap kaum tua.”

Page 7: Drama Sejarah

(Fatmawati datang membawa teh dan memberikannya pada Gatot terlebih dahulu)

Fatmawati :”Silakan di minum.” (Menawarkan pada Gatot dan Wikana)

Gatot :”Terimakasih”

(Kemudian Fatmawati kembali masuk ke rumah untuk menyelesaikan jahitannya)

Gatot :”Bung, aku punya ide bagus.”

Soekarno :”Hmm,, ya apa itu?”

Gatot :”Peta. Pembela Tanah Air. Embrio Tentara Nasional.” (Sambil menggegamkan tangan dengan semangat untuk meyakinkan Soekarno)

Soekarno :”Bagus! Tapi kamu tahu sendiri konsekuensinya.”

Soekarno & Gatot :”Kita akan dicap antek-antek Jepang.”

Soekarno :”Lalu apa yang aku bisa bantu?”

Gatot :”Aku ingin kau meyakinkan pemuda seperti Wikana dan yang lainnya untuk masuk Peta karena ini penting bung.”

Akhirnya setelah bertemu Gatot Mangkuprodjo, Soekarno mengajak pemuda-pemuda Indonesia bergabung dengan Peta & serdadu pekerja melalui berbagai media massa dan radio.

Penyeruan kepada pemuda-pemuda Indonesia untuk dengan Peta mendapatkan banyak kritik dari Sjahrir dan pemuda-pemuda lainnya. Para tokoh yang pro terhadap organisasi Jepang dianggap sebagai antek-antek Jepang. Romusha yang dibentuk Jepang membuat Sjahrir dan pemuda lainnya semakin kesal.

Sjahrir :”Ini keterlaluan. Mereka menangkapi orang-orang ini begitu saja, tanpa ada dasar hukum yang jelas. Setidaknya Belanda dulu mau repot-repot mengarang pasal-pasal yang mereka bisa gunakan.”

Suwirjo :”Mereka juga mengeksploitasi sumber daya alam kita sehingga rakyat kita makin menderita.”

Moh. Hatta :(Mengabaikan ucapan Sjahrir) “Saya yakin Soekarno sama marahnya dengan kalian.”

Sjahrir :”Bung, bung harus bicara padanya. Tindakan kalian merekrut para pemuda untuk Peta dan Romusha sama saja menjual negara kita pada fasisme. Kalian akan dihujat.”

Page 8: Drama Sejarah

(Penggambaran Romusha)

(Tentara Jepang masuk ke rumah dan menculik para pemuda untuk selanjutnya dibawa ke tempat kerja paksa. Setelah disiksa beberapa dari para pekerja itu banyak yang meninggal.)

Soekarno dan Moh. Hatta datang untuk menemui Jendral Harada di kantornya. Mereka mendapatkan kebijakan untuk dapat mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

(Di Kantor Harada)

PM Koiso :”Maaf sudah menunggu bung. Jenderal Harada tidak bisa datang. Beliau menyampaikan ini pada Anda.” (Memberiikan Map)

Soekarno :”Apa ini?”

PM Koiso :”Itu adalah surat keputusan dari Tokyo bahwa Anda diperbolehkan untuk mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.”

(Soekarno tersenyum dan melihat ke arah Moh. Hatta)

Moh. Hatta :”Apa ini berlaku untuk seluruh pulau di Indonesia?”

PM Koiso :”Tidak, Hanya untuk dipulau jawa saja dan harus berdampingan dengan bendera Jepang.”

(Soekarno dan Moh. Hatta kecewa mendengar hal itu)

8 September 1944, Bendera merah putih dikibarkan pertama kalinya sejak pendudukan Jepang. Upacara dihadiri oleh Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar, Ki H. Mansur dan tokoh-tokoh lainnya serta Laksamanda Maeda.

(Upacara)

Peserta :(Sambil hormat menyanyikan lagu Indonesia Raya)

Pemimpin :”Tegap Grak!!”

(Semua peserta saling bersalaman)

Page 9: Drama Sejarah

Laks. Maeda :(Berbicara pada ajudannya) “Semoga ini awal yang baik untuk mereka.”

Ajudan :”Kenapa Anda begitu perhatian pada mereka?”

Laks. Maeda :”Negeri ini sudah memberikan bayak hal kepada kita. Sudah sepantasnya kita memberikan yang terbaik pada mereka. Apalagi posisi kita yang sudah mulai terdesak dalam peperangan ini. Tapi yang paling penting, pastikan kedua pimpinan itu ada dirumah saya malam ini.”

Ajudan :”Siap!!”

(Di rumah Maeda)

Laks. Maeda :”Sebelum Jepang resmi memberikan kemerdekaan pada Indonesia, ada baiknya Anda memikirkan bentuk negara Anda. Saya mengusulkan bentuk negara Anda adalah kerajaan. Dengan bentuk kerajaan dapat lebih mudah bekerjasama dengan Jepang.”

(Soekarno, Moh. Hatta tampak tidak setuju)

Moh. Hatta :”Lalu siapa yang jadi rajanya?”

Laks. Maeda :”Soekarno san Anda jadi rajanya.” (Sambil menunjuk kearah Soekarno) “Moh. Hatta san Anda jadi perdana menterinya.”

Soekarno :”Boleh saya bicarakan dulu dengan Moh. Hatta?”

(Laksamana Maeda dan Ajudannya meninggalkan ruangan)

Soekarno :”Bung aku tidak setuju dengan bentuk kerajaan. Ini mengingkari semangat nasionalisme yang telah aku bangun di PNI dan Partindo.”

Moh. Hatta :”Saya setuju bung. Menurut saya Indonesia cocok menjadi federasi. Jadi tiap-tiap daerah mempunyai otonomi untuk mengurus dirinya sendiri.”

Soekarno :”Aku tidak setuju. Tidak ada persatuan dalam satu bangsa.”

Moh. Hatta :”Bung,,” (Bangun dari kursi dan menunjuk peta Indonesia yang ada di ruangan Harada) “Indonesia bung. Seperti yang bung tau. Terdiri dari banyak suku, adat istiadat, budaya dan Bahasa. Geografi tiap pulau pun berbeda. Flores berbeda dengan Aceh. Makassar beda dengan Jawa. Jadi atas dasar apa kita menyatukan itu semua?”

Soekarno :”Atas dasar kita memiliki nasib yang sama sebagai bangsa yang terjajah.” (Soekarno bangun dari kursi mendekati Moh. Hatta) “Gadjah Mada sudah mengupayakan untuk menyatukan seluruh Nusantara lewat Sumpah Pemuda.”

Moh. Hatta :”Itu bukan alasan yang cukup bung. Dimasa depan terjadi ketimpangan dan memicu konflik antar daerah.”

Page 10: Drama Sejarah

Soekarno :”Iya. Saya setuju. Kita tidak bisa tentukan ini disini. Harus ada badan khusus yang bisa membahas ini semua.”

Moh. Hatta :”Benar”

Sebagai langkah awal untuk menepati janji yang diucapkan PM Koiso. Pada tanggal 1 Maret 1945, Jendral Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI yang diketuai oleh Radjiman Widiodiningrat. Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei – 1 Juni 1945 di gedung yang dulunya merupakan Volksraad. Siding ini ditujukan untuk membuat dasar negara Indonesia.

(Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni)

(Di sidang BPUPKI terjadi keributan karena perbedaan pendapat dan usul salah satu pembicara yang mengusulkan negara dengan dasar syariat Islam. Tapi Soekarno langsung maju untuk menenangkan suasana. Suasanapun hening kembali.)

Pembicara :”Saudara-saudara, mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Sudah sepantasnya dasar negara adalah Syariat Islam! Syariat Islam!”

(Suasana menjadi riuh antara yang pro dan kontra)

(Soekarno maju ke mimbar untuk menenangkan suasana)

Soekarno :”Selama 3 hari sudah banyak dari kita yang hanya berpidato saja. Tetapi belum ada yang bisa menjawab pertanyaan saudara ketua dr. Radjiman Widyodiningrat ‘Apa dasar negara kita?’ disini ijinkan saya untuk menjawab pertanyaan saudara ketua.”

(Tepuk tangan dari semua peserta sidang)

(Tok, tok, tok. Suara ketukan di rumah Soekarno)

(Soekarno membuka pintu)

Wikana :”Selamat malam bung.”

Soekarno :”Ada apa ini.”

Sukarni :”Jepang sedang kalah di Filipina bung, Akhiri kerjasama dengan Jepang.”

Muwardi :”Akhiri semuanya sebelum terlambat bung.”

Soekarno :”Kalian ini tidak masuk akal. Jepang masih kuat disini.”

Suwirjo :”Kami punya barisan pelopor, Peta dan Heiho bung.”

Page 11: Drama Sejarah

Soekarno :”Percuma, kekuatan kalian tidak ada ada artinya.”

Muwardi :”Terlambat bung. Supriyadi bersama Peta sudah mendahului di Blitar. Bagi kami dia pahlawan.”

Soekarno :”Bagus, ikuti jalan dia. Tapi ingat aku tidak ingin terjadi pertumpahan darah.”

(Para pemuda pergi)

Sehari setelah pengeboman kota Hiroshima, tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI diganti dengan PPKI yang tugasnya adalah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus, sekutu menjatuhkan bom kedua di Kota Nagasaki. Pada hari yang sama Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman Widyodiningrat dan dokter pribadi Soekarno terbang ke Dallat, Vietnam, atas permintaan Marsekal Terauchi.

(Di Dallat, Vietnam)

(Rapat dengan Marsekal Terauchi, ia hanya menandatangani suatu dokumen)

PM Koiso :(Menyalami keempat tokoh tersebut) “Selamat!!”

Soekarno :”Selamat untuk apa?”

PM Koiso :”Indonesia telah bebas dari Jepang!!”

Soekarno :”Indonesia Merdeka??”

PM Koiso :”Iya”

Moh. Hatta :”Tunggu dulu, apa yang dimaksud dengan merdeka? Apakah termasuk Jawad an Sumatera?”

PM Koiso :”Sulawesi, Borneo dan New Ginie juga. Selamat!!” (Meninggalkan ruangan)

(Soekarno, Radjiman dan dokter saling bersalaman dan tertawa puas atas keberhasilan itu, tetapi Moh. Hatta langsung keluar dari ruangan lalu Soekarno mendekat)

Soekarno :”Bung,,”

Moh. Hatta :”Iya,,”

Soekarno :(Tertawa) “Kau menangis bung?”

Moh. Hatta :”Hahaha,, saya tidak tahu harus bilang apa.”

Soekarno :”Selamat ulang tahun bung.”

Moh. Hatta :”Bagaimana bung bisa tahu?”

Soekarno :”12 Agustus”

Page 12: Drama Sejarah

Moh. Hatta :”Ya”

Soekarno :”Aku sudah catat itu disini. Sebenarnya aku sudah siapkan kado untukmu. Tapi kemerdekaan Indonesia adalah hadiah paling special buatmu.” (Menyerahkan map)

Moh. Hatta :”Terimakasih bung.”

(2 Orang lainnya pun mendekat dan saling bersalaman)

Di rumah Soekarno, ia dan Moh. Hatta sedang berdiskusi. Namun Sjahrir dan pemuda lainnya datang.

Sjahrir :”Assalamualaikum.”

Soekarno & Moh. Hatta :”Waalaikumsalam”

Sjahrir :”Hiroshima dan Nagasaki di bom. Jepang sudah kalah. Kita harus menolak kemerdekaan dari mereka. Kita harus memproklamirkan sendiri.”

Soekarno :”Aku harus bicarakan ini dulu pada Laksamana Maeda.”

Sjahrir :”Bua tapa?” (Sambil teriak)

Soekarno :”Untuk memastikan semua ini?”

Sjahrir :”Nippon sudah kalah!! Kalah!”

Soekarno :”Mereka masih bisa angkat senjata Sjahrir.” (Teriak)

Moh. Hatta :”Cukup-cukup! Tidak ada gunanya kita memeriahkan ego kita masing-masing. Dan tidak penting Nippon sudah kalah atau belum” (Teriak) “Yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga kondisi supaya tidak kacau. Sehingga tidak terjadi pertumbuhan darah.”

Sjahrir :(Langsung bangkit) “Kesempatan yang tidak dimanfaatkan.” (Ia langsung meninggalkan rumah Soekarno)

Wikana :”Jadi Bung masih ingin menunggu siding PPKI besok?”

Soekarno :”Iya, karena itu jalan yang paling aman.”

Moewardi :”Apa bung takut?”

Moh. Hatta :”Kami tidak takut. Tapi kami tidak mau gegabah.”

Pada malam tanggal 15 Agustus, setelah mendapat laporan dari Suwirjo dan Wikana, golongan muda kembali menggelar rapat, kali ini di Jalan Cikini 71. Dalam rapat itu, mereka memutuskan untuk membawa Soekarno dan Moh. Hatta keluar kota. Selain menghindarkan mereka dari pengaruh Jepang, terutama melalui PPKI, terkait dengan rencana pelaksanaan proklamasi, “penculikan” itu juga menjadi alat golongan pemuda untuk memaksa Soekarno dan Moh. Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang. Desa Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat, dipilih dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut jauh dari jalan raya sehingga gerak-gerik tentara Jepang mudah dideteksi.

Page 13: Drama Sejarah

WIkana :”Bagaimana bung? Jepang sudah menyerah pada sekutu.”

Chairul saleh :“Kita harus memanfaatkan moment ini dengan baik”

Moewardi :“Soekarno dan hatta seperti mengizinkan jepang untuk ikut campur dalam meraih kemerdekaan”

Chairul saleh :“Besok akan ada sidang PPKI. Jangan sampai dunia berfikir bahwa kemerdekaan Indonesia adalah pemberian Jepang.”

Wikana :”Kita harus membuat Soekarno dan Hatta untuk tidak mengikuti sidang itu besok. Tapi bagaimana caranya?”

Muwardi :”Kita harus membawa mereka keluar kota, bagaimana?”

C. Shaleh & Wikana :”Setuju”

Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari, yaitu sekitar pukul 04.00, sejumlah pemuda antara lain Muwardi, Wikana, dan Chaerul Saleh memaksa membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Peristiwa inilah yang kemudian disebut Peristiwa Rengasdengklok. Aksi “penculikan” ini mengecewakan Bung Karno. Namun golongan pemuda itu menganggapnya sebagai tindakan patriotik.

Rapat PPKI yang dijadwalkan pukul 10.00 tanggal 16 Agustus pun tidak jadi dilaksanakan karena Soekarno dan Moh. Hatta tidak muncul. Peserta rapat juga tidak tahu tentang terjadinya peristiwa “penculikan” itu.

Tanggal 16 Agustus 1945, di Rengasdengklok Soekarno dan Moh. Hatta kembali didesak oleh golongan mudja agar segera memproklamirkan kemerdekaan.

Suwirjo :”Bung, ayolah bung proklamirkan secepatnya.”

Muwardi :”Ini momentum yang harus dimanfaatkan.”

Soekarno :(Tidak menjawab)

Sementara itu, pada hari yang sama di Jakarta, terjadi kesepakatan antara Wikana yang mewakili golongan muda dan Achmad Soebardjo yang mewakili golongan tua. Isi kesepakatan itu adalah bahwa proklamasi akan dilaksanakan paling lambat tanggal 17 Agustus.

(Achmad Soebardjo datang ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta)

(Di Rengasdengklok)

Ah. Soebardjo :(Bertanya pada Suwirjo dan Muwardi) “Dimana Bung Karno dan Bung Moh. Hatta?”

Suwirjo :”Bung mau apa?”

Ah. Soebardjo :”Kalau kalian mau Indonesia merdeka, bebaskan mereka sekarang.”

Page 14: Drama Sejarah

Suwirjo & Muwardi :(Saling menatap satu sama lain dan akhirnya Memberikan jalan pada Soebarjo)

(Soekarno & Moh. Hatta menyapa Soebarjo dari dalam)

Soekarno :”Subarjo, bagaimana kondisi Jakarta?”

Subarjo :”Tidak apa-apa, Tidak ada revolusi apapun.”

Moh. Hatta :”Berarti kita telah buang waktu 1 hari dengan percuma.”

Soebarjo :”Suatu hal yang penting. Kaisar Hirohito telah menyerahkan kekuasaannya pada sekutu. Nippon sudah habis.” (Menggelora)

Soekarno :”Sjahrir benar bung. Kita segera ke Jakarta.”

Soebarjo :”Sekarang juga bung.”

Pada malam hari tanggal 16 Agustus, Laksamana Maeda mengantar Soekarno dan Moh. Hatta ke kediaman Mayor Jendral Moichiro Yamamoto, Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia-Belanda. Ia tidak mau menerima Soekarno-Moh. Hatta dan lantas memerintahkan Mayor Jendral Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima mereka. Nishimura memberi kabar mengejutkan, bahwa Tokyo tidak mengizinkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebab pperjanjian kapitulasi mensyaratkan Jepang menjaga status quo di semua negara yang didudukinya.

(Di rumah Mayjend Moichi Yamamoto)

Moh. Hatta :”Marsekal Terauchi mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus”

M. Yamamoto :”Maaf”

Soekarno :”Saya sudah melakukan semua yang Anda minta membantu dan…”

M. Yamamoto :”Maaf tuan,, semua di luar dengan kami.”

Moh. Hatta :”Baik, kalau kalian tidak mau menolong kami jangan haling-halangi kami memproklamirkan kemerdekaan kami.”

Muichiro :”Kami terpaksa harus menghalanginya.”

Soekarno :”Kenapa? Pemerintahan tuan telah memberikan kemerdekaan pada kami.”

Moichiro :”Dai Nippon telah menyerahkan kedaulatannya.”

Page 15: Drama Sejarah

Moh. Hatta :(Memukul meja) “Beginikah janji seorang Samurai? Kalau begitu biarkan Indonesia yang mengajari Jepang untuk…”

Moichiro :(Langsung mengeluarkan samurai)

Laks. Maeda :”Berhenti..” (Menatap ke Moichiro) “Bangsa kita sudah kalah, terima saja kekalahan itu dengan jiwa besar.”

Di dalam mobil, saat perjalanan ke rumah Laksamana Maeda. Soekarno berdiskusi kembali dengan Moh. Hatta.

Soekarno :”Semua ini sia-sia. Sjahrir akan tertawa mengejekku. Meremehkan aku.”

Moh. Hatta :”Tidak bung, bung salah, Sjahrir memang tidak suka sifat bung yang agitatif dan impulsive. Tetapi dibalik seikapnya terhadap bung, dia mengakui satu hal. Bung mampu memikat hati rakyat.”

(Jeda hening)

Moh. Hatta :”Bung saya ingin bertanya satu hal.”

Soekarno :”Apa?”

Soekarno :”Seandainya Indonesia lepas dari penjajah baik itu Belanda , Jepang, Inggris dan Amerika sekalipun. Apa bung yakin kita mampu memimpin negeri 80 Juta penduduk ini? menyelenggarakan pemilu secara adil.”

Moh. Hatta :”Apakah bung yakin kita mampu mengelola kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat secara merata? Tidak terjadi kesenjangan ataupun konflik antar daerah? Apakah bung yakin?”

Soekarno :(Langsung memotong) “Yakin, yakin 100%”

Moh. Hatta :”Bung yakin kita mampu?”

Soekarno :”Ya mungkin tidak 100% mampu. Tetapi tidak ada yang lebih baik dari melakukan sesuatu tapi salah dibandingkan sembunyi dibalik kesanksian kemerdekaan bukan tujuan bung. Kemerdekaan adalah awal. Dan kitalah orang-orang yang mengawalinya. Selebihnya kita percayakan pada anak cucu kita. Diantara mereka pasti ada yang jadi pemimpin yang baik dan adil. Dan jika kita memang bukan pemimpin yang baik, biarkan sejarah yang membersihkan nama kita.”

Setelah berbincang-bincang mereka akhirnya sampai di rumah Laksamana Maeda dan disambut oleh tokoh-tokoh perjuangan.

Page 16: Drama Sejarah

(Soekarno dan Hatta masuk dan disambut Laksamana Maeda kemudian mereka semua saling bersalaman)

Laks. Maeda :”Laksanakan tugas kalian. Kami akan menjamin keselamatan kalian.”

(Soekarno memegang pundak Laksamana Maeda)

(Di ruang pembuatan naskah)

Soebarjo :”Bagaimana bung, kita tidak ada yang membawa teks proklamasi yang waktu itu pernah kita buat.”

Soekarno :”Tata Bahasa bung paling bagus diantara kita. Bung yang susun teks itu.”

Moh. Hatta :”Hmm,, ya boleh. Tapi bung yang menuliskannya.”

Soekarno :”Iya”

[Indonesia Pusaka]

Hatta :(Keluar dari ruangan memberikan naskah proklamasi pada BM Diah untuk selanjutnya diserahkan pada Sayuti Melik untuk diketik)

BM Diah :(Menemui Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi)

Sayuti Melik :(Mengetik dan membuang kertas berulang-ulang karena salah dan akhirnya teks selesai dibuat)

BM Diah & Sayuti Melik :(Mendatangi Soekarno dan Hatta untuk menyerahkan teks proklamasi)

(Soekarno membaca ulang teks proklamasi di hadapan seluruh orang yang hadir disana, Soekarno dan Hatta menandatanganinya.)

Para tokohpun kembali ke rumah mereka masing-masing. Suwirjo memberitahukan Sjahrir bahwa teks proklamasi telah selesai dibuat.

(Suwirjo menemui Sjahrir)

Suwirjo :”Lapor teks proklamasi telah dibuat. Akan dibacakan nanti jam 10.00 didepan rakyat.”

Sjahrir :”Hmm,, tanggal berapa sekarang?”

Suwirjo :”16!! Eh salah,, 17!! 17 Agustus.”

Page 17: Drama Sejarah

Sjahrir :”Hmm,, ok tolong bantu sebarkan berita ini kepada rakyat.”

Suwirjo :”Siap. Bung akan datang?”

Sjahrir :(Tidak menjawab, tersenyum)

(Di rumah Soekarno. Rakyat berkumpul dan menyiapkan semuanya untuk proklamasi)

Latief Hendraningrat :(Latief masuk ke rumah Soekarno) ”Lapor rakyat sudah berkumpul, apakah bung sudah siap?”

Soekarno :”Hatta sudah datang?”

Latief :”Belum,,”

Soekarno :”Saya tidak mau bangun sebelum Hatta datang.”

(Latief keluar dari rumah)

(Tin,, tin,, suara klakson)

Rakyat :”Bung Hatta,, Bung Hatta,, Hidup Bung Hatta,,”

Moh. Hatta :(Menemui Soekarno) “Sudah siap?”

Soekarno :”Siap”

[Indonesia Pusaka]

(Soekarno bersiap-siap untuk keluar dari rumah)

Tiba saatnya Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia…Tokoh-tokoh pejuang Indonesia telah hadir di lokasi. Di antaranya yaitu Mr. AA. Maramis, HOS Cokroaminoto, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani dll.Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang lantang dan mantap, Soekarno pun membacakan pidato pendahuluan sebelum beliau membacakan teks proklamasi.

Pidato Soekarno :

Saudara-saudara sekalian! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita

Page 18: Drama Sejarah

jatuh bangun menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami :

PROKLAMASIKami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-hal

yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45“Atas nama bangsa Indonesia”

Soekarno-Hatta

Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.Peristiwa Proklamasi ini memang hanya berlangsung sebentar. Namun. Peristiwa itu telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan malah menodainya. Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan cara mempertahankan kemerdekaan ini!