BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL...

41
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SDN Watu Agung 01 terletak di lingkungan pedesaan yang jauh dari keramaian dan kebisingan kendaraan. Siswa kelas 4 SDN Watu Agung 01 pada tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda dan tingkat kemampuan yang bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa orang di atas rata-rata. Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA dalam standar kompetensi memahami bahwa gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda dengan menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Kegiatan ini terdiri dari 2 tahap siklus I dan siklus II. Siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan, dan siklus II juga dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan Siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar terutama pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 4 SDN Watu Agung 01 tahun pelajaran 2013/2014 pada tanggal 8 Februari 2014, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA dirasa masih kurang dari apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan, guru kurang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran sehingga membuat siswa kurang memahami materi tentang gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk benda dan juga membuat nilai mereka dibawah KKM 65. Pada nilai ulangan harian 2 siswa yang mendapatkan

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan di SDN Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang. SDN Watu Agung 01 terletak di lingkungan pedesaan

yang jauh dari keramaian dan kebisingan kendaraan.

Siswa kelas 4 SDN Watu Agung 01 pada tahun pelajaran 2013/2014

berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan

dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda dan tingkat kemampuan yang

bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa orang di atas

rata-rata.

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA dalam standar kompetensi

memahami bahwa gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda

dengan menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing. Kegiatan ini terdiri dari 2 tahap siklus I dan siklus II. Siklus I

dilaksanakan dalam 3 pertemuan, dan siklus II juga dilaksanakan dalam 3

pertemuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara rinci akan dijelaskan

sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum pelaksanaan siklus I dan Siklus II, terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa atau hasil belajar terutama pada mata pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 4 SDN Watu Agung 01 tahun

pelajaran 2013/2014 pada tanggal 8 Februari 2014, didapatkan informasi bahwa

proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA dirasa masih kurang dari

apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan, guru kurang menggunakan alat peraga

dalam pembelajaran sehingga membuat siswa kurang memahami materi tentang

gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk benda dan juga membuat nilai

mereka dibawah KKM 65. Pada nilai ulangan harian 2 siswa yang mendapatkan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

39

nilai kurang dari KKM berjumlah 11 siswa dengan persentase 73% sedangkan

siswa yang memiliki nilai diatas KKM berjumlah 4 siswa dengan persentase 27%.

Sehingga dari kondisi awal inilah peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada mata

pelajaran IPA.

Data hasil belajar diperoleh dari nilai hasil belajar IPA siswa pra siklus

dengan membuat rekapitulasi nilai , rekapitulasi nilai diperoleh dengan

menentukan kelas terlebih dahulu menggunakan rumus dari Subana, dkk

(2000:39), yaitu:

K = 1 + 3,3. Log n (jumlah siswa)

K = 1 + 3,3. Log 15

K = 1 + 3,3. 1,17

K = 1 + 3,86

K = 4,86 dibulatkan menjadi 5

Setelah perhitungan kelas didapatkan kemudian mencari Range dengan rumus:

Range = (nilai maksimum – nilai minimum)

Interval =

Range = (85 – 30) = 55

=

Data nilai pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan Harian II

Pada Kondisi Awal

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1 77-88 1 6

2 65-76 3 20

3 54-64 6 40

4 42-53 1 6

5 30-41 4 27

Jumlah 15 100

Nilai Rata-rata 56

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 30

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

40

Dari tabel 4.1 dapat dilihat jumlah siswa yang mendapat nilai 77-88 sebanyak

6% atau 1 siswa, nilai 65-76 sebanyak 20% atau 3 siswa, nilai 54-64 sebanyak

40% atau 6 siswa, nilai 42-53 sebanyak 6% atau 1 siswa dan nilai 30-41

sebanyak 27% atau 4 siswa. Dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 30

dengan nilai rata-rata 56. Dari data tabel 4.1 diatas, dapat dibuat tabel ketuntasan

pada kondisi awal yaitu terlihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Tabel Ketuntasan Belajar Pada Kondisi Awal Pada Siswa Kelas 4 SDN

Watu Agung 01 Semester I Tahun 2013

Skor Ketuntasan Jumlah

Siswa Persentase (%)

≥ 65 ( Tuntas ) 4 27

<65 ( Belum Tuntas ) 11 73

Jumlah 15 100

Rendahnya skor rata-rata yang diperoleh siswa masih dibawah KKM 65,

maka penulis akan melakukan penelitian sesuai dengan rancangan yang telah

direncanakan oleh peneliti yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada

kelas 4 SDN Watu Agung 01. Dalam penelitian ini dilakukan kedalam 2 siklus

yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan

dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran dalam siklus I

ini dibagi menjadi 3 pertemuan.

4.1.2.1 Perencanaan

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan pada siklus I, perlu adanya

perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya pelaksanaan dapat

berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Hasil nilai ulangan harian siswa

yang diberikan oleh guru kelas 4 SDN Watu Agung 01 menjadi acuan untuk

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

41

mengambil tindakan, perencanaan dilakukan secara matang agar pelaksanaan

tindakan pada pembelajaran IPA berhasil sesuai tujuan yang diharapkan.

a) Pertemuan Pertama

Perencanaan tindakan pada pertemuan pertama, yang dilakukan peneliti

untuk melaksanakan tindakan adalah membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing. Setelah itu menyiapkan materi pembelajaran sesuai RPP yang telah

dibuat tentang gaya dapat mengubah gerak benda. Kemudian peneliti

mempersiapkan media dan alat peraga. Alat peraga ini digunakan untuk

membantu proses pembelajaran yang berupa meja, kursi, buku dan bola kasti.

Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti persensi

siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru

dan buku pembelajaran dan juga peneliti mempersiapkan ruang yang digunakan

dalam pelaksanaan tindakan. Selain itu peneliti bersama guru merencanakan

pembagian siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai dengan

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dimana setiap kelompok terdiri

dari 3-4 siswa yang heterogen atau berbeda-beda tingkat kemampuannya .

Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan

pertama dengan kompetensi dasar “Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya

(dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda”, kemudian

menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai berdasarkan pembelajaran

yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Pada

tujuan pembalajaran diharapkan siswa mampu bekerjasama dalam kelompok

dalam menyimpulkan hasil percobaan. Dalam kegiatan ini, proses pembelajaran

yang harus dilakukan siswa adalah siswa harus mendemonstrasikan bahwa gaya

dapat menyebabkan terjadinya perubahan gerak suatu benda dengan anggota

kelompok yang telah dibentuk serta menuliskan hasilnya pada lembar diskusi.

b) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua sebagai tindak

lanjut pada pertemuan pertama, maka pada perencanaan pertemuan kedua masih

sama dengan pertemuan pertama tetapi yang membedakan adalah siswa

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

42

menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Sebelum mengajar pada

pertemuan kedua, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang

proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pertemuan kedua, LKS, lembar observasi guru dan siswa.

c) Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak

lanjut pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga digunakan

untuk mengadakan tes evaluasi tentang materi pertemuan pertama dan pertemuan

kedua. Sebelum mengadakan evaluasi, peneliti meyiapkan segala sesuatu yang

menunjang proses pembelajaran, diantaranya lembar evaluasi dan membuat kunci

jawaban soal evaluasi akhir siklus I. Lembar evaluasi siswa terdiri dari 20 soal

bentuk pilihan ganda.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi dari kegiatan

pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta deskripsi observasi

kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

Pada pelaksanaan siklus I diadakan 3 kali pertemuan dengan uraian sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Jadwal Pelaksanaan Siklus I

Hari/Tanggal Waktu Jam ke Implementasi Tindakan

Senin, 25 Maret

2014

2x35’ 1 dan

2

1) Materi (gaya dapat

mengubah gerak benda)

2) Siswa mendemonstrasikan

bahwa gaya dapat

menyebabkan terjadinya

perubahan gerak suatu

benda

Kamis, 27 Maret

2014

2x35’ 1 dan

2

1) Menyimpulkan hasil

percobaan

2) Mengkomunikasikan hasil

percobaan

Jumat, 28 Maret

2014

2x35’ 1 dan

2

Evaluasi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

43

a. Pertemuan Pertama

1). Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama pertemuan pertama ini dilakukan

pada hari Senin tanggal 25 Maret 2014 pukul 07.00-08.15 WIB. Implementasi

tindakan yaitu pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda dan

mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan gerak

suatu benda.

Pada kegiatan awal, sebelum pelajaran dimulai guru mengecek kesiapan

siswa. Setelah itu guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu sebelum memulai

pelajaran menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, setelah itu guru

melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan motivasi yaitu

dengan melakukan tanya jawab kepada siswa: “Pernahkah kalian melihat

seorang tukang bakso?” Kemudian, “Apakah tukang bakso tersebut mendorong

atau menarik gerobaknya?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi siswa diberikan stimulus berupa pemberian demonstrasi oleh guru

dengan meminta salah satu peserta didik maju ke depan untuk mendorong meja.

Setelah itu guru menjelaskan materi gaya dapat mengubah gerak benda dengan

alat peraga yaitu kursi. Setelah guru selesai menyampaikan materi dilanjutkan

dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi, guru membentuk siswa

kedalam 4 kelompok untuk melakukan diskusi kelompok dan kelompok tersebut

terdiri dari 3-4 orang dalam 1 kelompok secara heterogen. Setelah melakukan

diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.

Kemudian setiap kelompok diberi kertas kerja untuk membuat satu pertanyaan.

Masing-masing siswa membuat satu pertanyaan kemudian pertanyaan-

pertanyaan yang sudah dibuat dilempar kepada kelompok lain. Kelompok 1

melemparkan kertas yang berisi pertanyaan kepada kelompok 2, kelompok 2

melemparkan kertas yang berisi pertanyaan kepada kelompok 1 dan kelompok 3

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

44

melemparkan kertas yang berisi pertanyaan kepada kelompok 4, kelompok 4

melemparkan kertas yang berisi pertanyaan kepada kelompok 3. Pada kegiatan

konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru dan siswa merefleksi tentang

pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Kemudian guru mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2). Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer dibagi menjadi 2 yaitu

terhadap proses pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing dan aktivitas siswa pada kegiatan

pembelajaran. Hasil observasi pembelajaran guru diperoleh dari lembar observasi

yang terdiri dari 21 aspek dan hasil observasi aktivitas siswa terdiri dari 17 aspek.

Masing-masing aspek dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4, skor 1

berarti sangat kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti

baik sekali. Setelah itu skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan

kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk nilai 24-42

berarti kurang (D), nilai 43-60 bearti cukup baik (C), nilai 61-78 berarti baik (B)

dan nilai 79-96 berarti sangat baik (A). Hasil observasi kinerja guru pada siklus I

pertemuan pertama dijabarkan kedalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

45

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Mengecek kesiapan pembelajaran 1,2,3,4 16

Melakukan apersepsi, motivasi

dan menyampaikan tujuan

6 5,7 11

Menyajikan/menyampaikan

materi

8,9,10

,11,12

18

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar

13, 14 6

Membimbing diskusi kelompok 15,

17, 18

16 10

Membuat kesimpulan 19, 21 20 10

Total 13 8 71

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor 3 sebanyak 13 item dan aspek yang memperoleh skor 4

sebanyak 8 item dan total skor seluruhnya 71 dengan kriteria baik (B). Pada aspek

mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 4 indikator, nomor indikator 1, 2, 3,

4 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 16. Pada aspek melakukan apersepsi,

motivasi dan menyampaikan tujuan indikator 6 mendapat skor 3 dan indikator 5, 7

mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada aspek menyajikan

materi/menyampaikan materi indikator 8, 9, 10, 11, 12 mendapat skor 3 sehingga

berjumlah 18. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

nomor indikator 13, 14 mendapat skor 3 sehinnga berjumlah 6. Pada spek

membimbing diskusi kelompok nomor indikator 15, 17, 18 mendapat skor 3 dan

nomor indikator 16 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 10. Pada aspek membuat

kesimpulan dengan nomor indikator 19, 21 mendapat skor 3 dan nomor indikator

20 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 10.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

46

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

Aspek yang diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 2 1, 3 11

Memperhatikan penjelasan dari guru 5 4 7

Berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran

6 3

Respon siswa terhadap pembelajaran 7 8, 9 11

Mengerjakan tugas dari guru 10 4

Kerjasama dengan tim/kelompok 12,

13

11,

14, 15

13

Membuat kesimpulan dan refleksi 16, 17 6

TOTAL 2 9 6 55

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor 2 sebanyak 2, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 9

dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 item dengan total skor seluruhnya

55 dengan kriteria cukup (C). Pada aspek kesiapan siswa belajar nomor indikator

2 mendapat skor 3 dan nomor indikator 1, 3 mendapat skor 4 sehingga berjumlah

11. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru nomor indikator 4 mendapat

skor 4 dan nomor indikator 5 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 7. Pada aspek

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan nomor indikator 7 mendapat skor

3 dan nomor indikator 8, 9 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada aspek

mengerjakan tugas dari guru dengan nomor indikator 10 mendapat skor 4

sehingga berjumlah 4. Pada aspek kerjasama dengan tim kelompok dengan nomor

indikator 12, 13 mendapat skor 3 dan nomor indikator 11, 14, 15 mendapat skor 3

sehingga berjumlah 13. Pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi dengan

nomor indikator 16, 17 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6.

b. Pertemuan Kedua

1) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada silus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Kamis, 27 Maret 2014 pada jam pelajaran ke-1 dan ke-2 pukul 07.00-08.15 WIB.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

47

Implementasi tindakan pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda dan

melanjutkan diskusi kelompok pada pertemuan pertama.

Pada kegiatan awal, sebelum masuk pada materi guru mengucapkan salam

terlebih dahulu dan siswa menjawab dengan serempak, berdoa bersama menurut

agama dan kepercayaannya masing-masing , melakukan presensi dan mengecek

kesiapan siswa. Setelah itu guru memberikan apersepsi, guru bertanya kepada

siswa “Masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan gaya?”. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan yaitu melanjutkan diskusi kelompok pada pertemuan

pertama dengan materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda.

Pada kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi , guru mengulang sedikit materi tentang

pengaruh gara terhadap gerak benda dan guru mengajukan pertanyaan tentang

jenis-jenis gaya yang telah dipelajari pada pertemuan pertama. Setelah bertanya

jawab dengan siswa dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan

elaborasi ini guru menyuruh siswa untuk duduk kekelompoknya masing-masing

sesuai dengan kelompoknya yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. Setelah

melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompoknya maju ke depan

kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain

menanggapi dengan bimbingan guru. Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami

siswa.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa didampingi oleh guru membuat

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan mengingatkan siswa bahwa pada

pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi. Kemudian guru mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

48

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kegiatan guru siklus I Pertemuan 2

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Mengecek kesiapan

pembelajaran

1,2,3,4 16

Melakukan apersepsi, motivasi

dan menyampaikan tujuan

6 5,7 11

Menyajikan/menyampaikan

materi

10,11,

12,

8, 9 17

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar

13, 14 6

Membimbing diskusi kelompok 15,

18

16, 17 14

Membuat kesimpulan 19, 21 20 10

TOTAL 10 11 74

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor 3 sebanyak 10 dan aspek yang memperoleh skor 4

sebanyak 11 item dan total skor seluruhnya 74 dengan kriteria sangat baik. Pada

aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 4 indikator, nomor indikator 1,

2, 3, 4 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 16. Pada aspek melakukan apersepsi,

motivasi dan menyampaikan tujuan dengan nomor indikator 6 mendapat skor 3

dan nomor indikator 5, 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada aspek

menyajikan/meyampaikan materi dengan nomor indikator 10, 11, 12 mendapat

skor 3 dan nomor indikator 8, 9 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 17. Pada

aspek mengorganisasikan siswa dalam kemlompok belajar dengan nomor

indikator 13, 14 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6. Pada aspek membimbing

diskusi kelompok dengan nomor indikator 15, 18 mendapat skor 3 dan nomor

indikator 16, 17 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 14. Dan pada aspek

membuat kesimpulan dengan nomor indikator 19, 21 mendapat skor 3 dan nomor

indikator 20 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 10.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

49

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3 16

Memperhatikan penjelasan

dari guru

5 4 7

Berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran

6 3

Respon siswa terhadap

pembelajaran

7 8, 9 11

Mengerjakan tugas dari guru 10 4

Kerjasama dengan

tim/kelompok

11, 12,

13

14, 15 17

Membuat kesimpulan dan

refleksi

16, 17 6

TOTAL 8 9 64

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor 3 sebanyak 8 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak

9 sehingga total skor 64 dengan kriteria baik (B). Pada aspek kesiapan siswa

belajar dengan nomor indikator 1, 2, 3 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 16.

Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru dengan nomor indikator 5

mendapat skor 3 dan nomor indikator 4 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 7.

Pada aspek berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan nomor indikator 6

mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek respon siswa terhadap

pembelajaran dengan nomor indikator 7 mendapat skor 3 dan nomor indikatorr 8,

9 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Pada aspek mengerjakan tugas dari

guru dengan nomor indikator 10 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada

aspek kerjasama dengan tim/kelompok dengan nomor indikator 11, 12, 13

mendapat skor 3 dan nomor indikator 14, 15 mendapat skor 4 sehingga berjumlah

17. Dan pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi dengan nomor indikator 16,

17 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 6.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

50

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari

Jum’at, 28 Maret 2014 pada jam pelajaran ke-1 dan ke-2 pukul 07.00-08.15 WIB.

Implementasi tindakan adalah melakukan evaluasi.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa,

mengucapkan salam, melakukan presensi dan dilanjutkan dengan tanya jawab

antara guru dan siswa untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan pertama dan kedua secara singkat. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui

dan dimengerti. Pada kegiatan inti, guru membagikan soal evaluasi tentang gaya

dapat mengubah gerak suatu benda dan siswa mulai mengerjakan. Pada saat

proses mengerjakan soal, guru memberi peringatan kepada siswa agar tidak

mencontek pekerjaan temannya dan mengerjakan soal evaluasi dengan sendirinya.

Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa diminta untuk

mengumpulkan lembar evaluasi kepada guru. Pada kegiatan akhir, guru

menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa pada saat mengerjakan soal evaluasi.

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru menyampaikan pesan kepada siswa: “Anak-

anak materi kita sudah selesai tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda.

Ibu ingin kalian lebih banyak membaca dari berbagai buku pelajaran agar banyak

pengetahuan yang kalian dapat. Sebelum menutup pelajaran, guru meyampaikan

materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru menutup

pelajaran dengan memberikan salam.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Hasil tindakan pada siklus I ini berupa hasil observasi dan hasil tes evaluasi.

Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam kegiatan pembelajaran.

Lembar observasi ini ditujukan untuk kinerja guru dan aktivitas belajar siswa.

Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses

modelpembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada siklus I ini terdiri

dari 2 pertemuan. Sedangkan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

51

belajar siswa. Siswa yang mendapat nilai diatas KKM 65 berarti tuntas,

sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 65 berarti belum tuntas.

Untuk hasil dari kinerja guru maupun aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada

sub bab analisis data.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Sebelum melakukan tindakan pada siklus II diadakan refleksi proses

pembelajaran yang diambil dari hasil observasi dan tes evaluasi yang

dilaksanakan pada siklus I. Refleksi diadakan dengan melibatkan guru kelas 4.

Kegiatan refleksi bertujuan untuk mangkaji atau mempertimbangkan hasil dan

dampak dari tindakan yang telah dilakukan agar pada siklus II hasil belajar IPA

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing mencapai target

yang telah ditentukan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer ada beberapa kekurangan

yang harus diperbaiki mengenai proses kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung pada siklus I pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan

ketiga, diantaranya adalah masih banyak siswa yang tidak aktif, malas saat

diminta untk berdiskusi dengan kelompoknya dan belum mampu membuat

kesimpulan terhadap materi yang diajarkan. Untuk memperbaiki proses

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, maka perlu diadakan revisi dan rencana

dari tindakan kelas siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas pada siklus I, maka beberapa

perbaikan yang telah disepakati antara peneliti dan guru yaitu guru harus

mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, guru harus

membimbing siswa secara menyeluruh agar mampu meningkatkan kerjasama

dalam kelompok, memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi serta

membimbing siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran bersama dengan

guru diakhir kegiatan.

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi kinerja guru dan

aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada lembar

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

52

hasil observasi kinerja guru siklus I yaitu pada pertemuan pertama masih terdapat

skor 3 sebanyak 13 dan skor 4 sebanyak 8 item. Aspek yang mengalami

peningkatan yaitu pada penyampaian materi pembelajaran. Pada aspek ini guru

sudah membimbing dalam model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing (8), guru sudah menguasai materi pembelajaran dengan baik (9), guru

menyajikan materi dengan menggunakan media pembelajaran (10), guru

menjelaskan materi pembelajaran secara runtut (11). Selain itu juga pada aspek

membimbing diskusi kelompok. Pada aspek ini, guru sudah membimbing siswa

dalam melakukan diskusi kelompok (15) dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk berpendapat tentang hasil pekerjaan kelompok yang presentasi didepan

kelas (17). Dari hasil observasi kinerja guru pada pertemuan pertama yang

berjumlah 21 item diperoleh jumlah skor 71 dengan kriteria baik, sedangkan pada

pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 81 dengan kriteria sangat baik.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas

siswa pada siklus I pertemuan pertama dari 17 item terdapat skor 2 sebanyak 2

item, skor 3 sebanyak 10 item dan skor 4 sebanyak 5 item. Pada siklus I

pertemuan kedua memperoleh skor 3 sebanyak 9 item dan skor 4 sebanyak 8 item.

Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada perhatian siswa terhadap

penjelasan guru. Pada aspek ini, siswa sudah memperhatikan materi yang

disampaikan oleh guru (4) dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru dengan baik. Selain itu, respon siswa dalam pembelajaran juga sudah baik,

siswa merasa senang dalam pembelajaran (9). Dari hasil observasi aktivitas siswa

pada pertemuan pertama yang berjumlah 17 item diperoleh jumlah skor 55 dengan

kriteria cukup, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 64

dengan kriteria baik.

Dari hasil observasi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I masih

terdapat beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing oleh

kolaborator masih ada beberapa aspek yang belum sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun peneliti, dikarenakan kolaborator belum

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

53

memahami tentang model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing.

2) Masih banyak siswa yang tidak aktif, tidak berani bertanya apabila ada

materi yang belum dipahami.

3) Dalam kegiatan diskusi kelompok, masih ada siswa yang sibuk sendiri dan

tidak mau ikut mengerjakan tugas diskusi kelompok.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas pada siklus I, maka beberapa

perbaikan yang telah disepakati antara peneliti dan guru yaitu guru harus

mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, guru harus

membimbing siswa secara menyeluruh agar mampu meningkatkan kerja sama

dalam kelompok, memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi serta

membimbing siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran bersama dengan

guru diakhir kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama dengan guru sepakat bahwa

penelitian harus dilanjutkan ke siklus II dengan lebih meningkatkan hasil dan

proses pembelajaran secara maksimal.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum

mencapai indikator keberhasilan dan tujuan penelitian juga belum tercapai

sehingga harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal yang belum sempurna di siklus

I diperbaiki di siklus II. Adapun jadwal kegiatan pelaksanaan siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Jadwal Pelaksanaan Siklus II

Hari/Tanggal Waktu Jam ke Implementasi Tindakan

Senin, 31 Maret

2014

2x35’ 1 dan 2 Materi (gaya dapat mengubah

bentuk benda)

Kamis, 03 April

2014

2x35’ 4 dan 5 Siswa mendemonstrasikan bahwa

gaya dapat mengubah bentuk benda

Jumat, 04 April

2014

2x35’ 1 dan 2 Evaluasi

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

54

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Setelah melihat hasil refleksi dari siklus I, perencanaan pembelajaran pada

siklus II ini sebagai tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I yang

akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

hasil tindakan dan refleksi seperti pada siklus I.

a) Pertemuan Pertama

Hasil refleksi pada siklus I yang telah disepakati bersama guru kelas menjadi

salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi.

Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pertemuan pertama pada siklus II

ini adalah dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, membuat lembar

kerja siswa (LKS) dengan pokok bahasan gaya dapat mengubah bentuk benda.

Peneliti mempersiapkan alat peraga yang diperlukan yaitu plastisin, menentukan

urutan kelompok dengan membagi siswa dalam kelompok yang sesuai dengan

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan setiap kelompok

beranggotakan 3-4 orang dalam satu kelompok yang disesuaikan pada siklus I,

menyiapkan media dan alat peraga yaitu plastisin. Selain itu juga menyiapkan

perangkat pembelajaran yaitu daftar presensi, lembar observasi kinerja guru dan

lembar observasi siswa.

b) Pertemuan Kedua

Hasil refleksi pada pertemuan pertama menjadi acuan untuk melaksanakan

pembelajaran pada pertemuan kedua. Kekurangan yang ada pada pertemuan

pertama siklus II diperbaiki pada pertemuan kedua ini. Persiapan yang dilakukan

untuk melaksanakan pertemuan kedua pada siklus II ini adalah dengan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, membuat lembar kerja siswa

(LKS) dengan pokok bahasan gaya dapat mengubah bentuk benda dan

menyiapkan alat peraga yaitu plastisin.

c) Pertemuan Ketiga

Hasil pembelajaran siklus II pertemuan pertama dan kedua sebagai tindak

lanjut untuk melaksanakan tindakan pada pertemuan ketiga sesuai dengan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

55

kesepakatan antara peneliti dengan guru. Pada pertemuan ketiga ini hanya

diadakan evaluasi dari hasil pembelajaran pertemuan pertama dan pertemuan

kedua. Persiapan yang dilakukan adalah dengan menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), mempersiapkan soal evaluasi dari materi gaya dapat

mengubah bentuk benda dengan bentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal

diakhir siklus, mempersiapkan ruang yang akan digunakan yaitu di ruang kelas 4

dan mempersiapkan kunci jawaban soal evaluasi siklus II.

Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang gaya dapat

mengubah bentuk benda yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua. Setelah itu, guru membagikan lembar soal evaluasi kepada

siswa selama 2 x 35 menit. Pada kegiatan akhir, siswa bersama dengan guru

mengulang materi yang telah dipelajari dan guru menanyakan kesulitan apa yang

siswa hadapi pada saat mengerjakan soal evaluasi.

4.1.3.2 PelaksanaanTindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II sama halnya dengan siklus I

yaitu merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir

pembelajaran serta deskripsi observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Yang membedakan dengan siklus I adalah

materi dan alat peraga. Pembelajaran pada siklus II merupakan tindak lanjut dan

upaya perbaikan dari kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran ini

dilaksanakan melalui 3 kali pertemuan, dengan rincian sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

1) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 31 Maret 2014 pada jam ke

1 dan 2 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Implementasi tindakan pada pokok bahasan

gaya dapat mengubah bentuk benda.

Pada kegiatan awal ini, guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti prose

pembelajaran. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa

berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, selanjutnya guru melakukan presensi.

Untuk mengawali materi pelajaran, guru melakukan apersepsi dengan bertanya

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

56

kepada siswa, “Pernahkah kalian melihat proses pembuatan keramik atau asbak?”.

Kemudian, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat

mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk

suatu benda.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatn inti yang terdiri

dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru

menerangkan materi tentang gaya dapat mengubah bentuk benda, siswa

memperhatikan dengan seksama penjelasan guru dan siswa melaksanakan tanya

jawab dengan guru tentang gaya dapat mengubah bentuk benda dengan alat

peraga yaitu plastisin. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan

dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi ini guru meminta siswa

membentuk kelompok secara heterogen untuk melakukan diskusi kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 Siswa. Siswa bertukar pendapat tentang

hasil temuannya dengan kelompoknya. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menanyakan apabila ada yang dirasa kurang dipahami. Guru

memberikan reward berupa pujian kepada siswa yang berani mengungkapkan

pendapatnya. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok

maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan

kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru. Pada kegiatan konfirmasi,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang

belum dipahami.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa didampingi guru membuat

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan merefleksi tentang pelajaran

yang telah dilakukan. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

2) Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemua pertama dijabarkan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

57

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Guru siklus II Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan

pembelajaran

1,2,3,4 16

Melakukan apersepsi,

motivasi dan

menyampaikan tujuan

5, 6, 7 12

Menyajikan/menyampaik

an materi

11,12, 8, 9, 10 17

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok-

kelompok belajar

13, 14 6

Membimbing diskusi

kelompok

18 15, 16,

17

15

Membuat kesimpulan 19, 20,

21

16

TOTAL 5 16 82

Berdasarkan tabel 4.9 hasil kegiatan guru dapat diketahui aspek yang

memperoleh skor 3 sebanyak 5 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 16

item sehingga sor seluruhnya 82 dengan kriteria sangat baik (A). Pada aspek

mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 4 indikator, dengan nomor indikator

1, 2, 3, 4 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 16. Pada aspek melakukan

apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan dengan nomor indikator 5, 6, 7

memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 12. Pada aspek

menyajikan/menyampaikan materi dengan nomor indikator 11, 12 memperoleh

skor 3 dan nomor indikator 8, 9, 10 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 17.

Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar dengan nomor

indikator 13, 14 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6. Pada aspek

membimbing diskusi kelompok dengan nomor indikator 18 memperoleh skor 3

dan nomor indikator 15, 16, 17 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 15. Dan

pada aspek membuat kesimpulan dengan nomor indikator 19, 20, 21 memperoleh

skor 4 sehingga berjumlah 16.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

yang dijabarkan kedalam beberapa aspek, dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut ini:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

58

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang diamati

Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3 16

Memperhatikan penjelasan

dari guru

4, 5 8

Berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran

6 4

Respon siswa terhadap

pembelajaran

7, 8, 9 12

Mengerjakan tugas dari

guru

10 4

Kerjasama dengan

tim/kelompok

11, 12,

13

14, 15 17

Membuat kesimpulan dan

refleksi

16, 17 6

TOTAL 5 12 67

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor 3 sebanyak 5 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak

12 item dan total seluruhnya 67 dengan kriteria baik (B). Pada aspek kesiapan

siswa dalam belajar dengan nomor indikator 1, 2, 3 memperoleh skor 4 sehingga

berjumlah 16. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru dengan nomor

indikator 4, 5 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran denga nomor indikator 6 memperoleh skor 4 sehingga

berjumlah 4. Pada aspek respon siswa terhadap pembelajaran dengan nomor

indikator 7, 8, 9 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 12. Pada aspek

mengerjakan tugas dari guru dengan nomor indikator 10 memperoleh skor 4

sehingga berjumlah 4. Pada aspek kerjasama dengan tim/kelompok dengan nomor

indikator 11, 12, 13 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 14, 15 memperoleh

skor 4 sehingga berjumlah 17. Dan pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi

dengan nomor indikator 16, 17 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6.

b. Pertemuan Kedua

1) Pelaksanaan Tindakan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

59

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 03 April 2014 pada jam

pelajaran ke 4 dan 5 pukul 09.15 – 09.55 WIB. Implementasi tindakan pada

materi gaya dapat mengubah bentuk benda dan memahami LKS.

Pada kegiatan awal, sebelum pelajaran dimulai guru mengawali pembelajaran

dengan mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu,

mengkondisikan kelas yaitu mengecek kesiapan siswa. Setelah itu, guru

melakukan presensi. Untuk mengawali pembelajaran, guru bertanya tentang

materi sebelumnya kepada siswa, “Benda apa yang digunakan dalam pembuatan

keramik atau asbak?”. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu

siswa dapat menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

Memasuki kegiatan inti, kegiatan inti terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi

dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru menjelaskan sekilas tentang

pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Kemudian, siswa diminta untuk

memberikan satu contoh benda yang dapat berubah bentuk jika dikenai gaya.

Setelah selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi.

Pada kegiatan elaborasi ini guru menyuruh siswa untuk duduk dengan

kelompoknya seperti yang telah ditentukan pada pertemuan pertama. Setelah itu,

salah satu perwakilan anggota kelompoknya untuk maju kedepan kelas untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan guru membimbing siswa yang

kesulitan.

Dalam kegiatan akhir ini, guru bersama-sama dengan siswa membuat

kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian, guru melakukan

refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa lebih memahami

materi. Guru meminta siswa untuk belajar di rumah tentang gaya dapat mengubah

bentuk benda karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi. Setelah

itu, guru menutup pelajaran sambil mengucapkan salam.

2) Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

60

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kegiatan Guru siklus II Pertemuan 2

Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Mengecek kesiapan

pembelajaran

1,2,3,4 16

Melakukan apersepsi, motivasi

dan menyampaikan tujuan

5, 6, 7 12

Menyajikan/menyampaikan

materi

8, 9, 10,

11, 12

20

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar

13 14 7

Membimbing diskusi kelompok 15 16, 17,

18

15

Membuat kesimpulan 19, 20,

21

16

TOTAL 2 19 86

Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor yaitu 2 dan aspek ynag memperoleh skor 4 sebanyak 19

item dengan total skor seluruhnya 86 dengan kriteria baik sekali (A). Pada aspek

mengecek kesiapan pembelajaran dengan nomor indikator 1, 2, 3, 4 memperoleh

skor 4 sehingga berjumlah 16. Pada aspek melakukan apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan dengan nomor indikator 5, 6, 7 memperoleh skor 4

sehingga berjumlah 12. Pada aspek menyajikan/menyampaikan materi dengan

nomor indikator 8, 9, 10, 11, 12 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 20. Pada

aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar dengan nomro indikator

13 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 14 memperoleh skor 4 sehingga

berjumlah 7. Pada aspek membimbing diskusi kelompok dengan nomor indikator

15 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 16, 17, 18 memperoleh skor 4

sehingga berjumlah 15. Dan pada aspek membuatkesimpulan dengan nomor

indikator 19, 20, 21 memperoleh skor 4 sehinnga berjumlah 16.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

yang dijabarkan dalam beberapa aspek dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

61

Tabel 4.12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang diamati

Skor Penilaian Jumla

h Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3 16

Memperhatikan penjelasan dari guru 4, 5 8

Berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran

6 4

Respon siswa terhadap pembelajaran 7, 8, 9 12

Mengerjakan tugas dari guru 10 4

Kerjasama dengan tim/kelompok 11,

12,

13, 14,

15

18

Membuat kesimpulan dan refleksi 16,

17

6

TOTAL 5 12 68

Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek

yang memperoleh skor 3 sebanyak 5 dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak

12 item dan total seluruhnya 68 dengan kriteria baik (B). Pada aspek kesiapan

siswa dalam belajar dengan nomor indikator 1, 2, 3 memperoleh skor 4 sehingga

berjumlah 16. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru dengan nomor

indikator 4, 5 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran denga nomor indikator 6 memperoleh skor 4 sehingga

berjumlah 4. Pada aspek respon siswa terhadap pembelajaran dengan nomor

indikator 7, 8, 9 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 12. Pada aspek

mengerjakan tugas dari guru dengan nomor indikator 10 memperoleh skor 4

sehingga berjumlah 4. Pada aspek kerjasama dengan tim/kelompok dengan nomor

indikator 11, 12 memperoleh skor 3 dan nomor indikator 13, 14, 15 memperoleh

skor 4 sehingga berjumlah 17. Dan pada aspek membuat kesimpulan dan refleksi

dengan nomor indikator 16, 17 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 04 April 2014 pada jam

pelajaran ke 1 dan 2 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Implementasi tindakan pada

pertemuan ketiga ini adalah melakukan evaluasi.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

62

Pada kegiatan awal, untuk mengawali pembelajaran guru mengajak siswa

berdoa terlebih dahulu, mengkondisikan kelas dan mengecek kehadiran siswa.

Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa, “Apakah kalian masih mengingat materi

tentang gaya dapat megubah bentuk benda?”. Setelah itu, guru menjelaskan

tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu evaluasi materi pada pembahasan

pertemuan pertama dan kedua.

Memasuki kegiatan inti, guru membahas secara garis besar tentang kegiatan

dan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa diminta untuk menyebutkan

contoh gaya dapat mengubah bentuk benda. Kemudian, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami

siswa. Guru membagi lembar evaluasi kepada siswa dan meminta untuk

mengerjakan sendiri dengan tidak mencontek pekerjaan teman.

Pada kegiatan akhir ini, siswa bersama guru mengulang materi yang sudah

dipelajari. Guru menanyakan kesulitan apa yang siswa hadapi pada saat

mengerjakan soal evaluasi. Guru menyampaikan pesan kepada siswa: “Anak-anak

materi kita sudah selesai tentang gaya dapat mengubah bentuk benda, Ibu pesan

banyaklah membaca dan terus semangat dalam belajar”.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Hasil tindakan merupakan hasil analisis data dari capaian skor kinerja guru

dan aktivitas belajar siswa pada lembar observasi maupun hasil tes evaluasi siklus

II. Lembar observasi digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam kegiatan pembelajaran.

Lembar observasi ini ditujukan untuk siswa dan guru. Penilaian observasi ini

dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing pada siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan yaitu

pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Pada pertemuan

ketiga diadakan tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa.

Siswa yang mendapat nilai di atas KKM berarti tuntas dan siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM berarti belum tuntas. Untuk hasil observasi secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel hasil analisis data.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

63

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Peneliti mengadakan refleksi bersama dengan guru. Berdasarkan hasil analisis

data yang diperoleh dari lembar observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan 1

mendapat skor 3 sebanyak 7 item dan skor 4 sebanyak 14 item. Pada siklus II

pertemuan 2 mendapat skor 3 sebanyak 5 item dan skor 4 sebanyak 16 item.

Indikator yang mengalami peningkatan yaitu guru melakukan apersepsi sesuai

dengan materi ajar (5), membimbing dalam model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing (8), menunjukkan penguasaan materi pembelajaran (9) dan

guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang

belum dipahami. Secara keseluruhan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing yang diterapkan oleh kolaborator yaitu guru mata pelajaran

IPA kelas 4 hasilnya sudah baik. Dari hasil observasi kinerja guru pada siklus II

pertemuan 1 dari item yang berjumlah 21 diperoleh jumlah skor 76 dengan

kriteria baik, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 82

dengan kriteria sangat baik.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas

siswa pada siklus II pertemuan 2 terdapat skor 3 sebanyak 8 item dan skor 4

sebanyak 9 item. Pada siklus II pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 4 item

dan skor 4 sebanyak 13 item. Indikator yang mengalami peningkatan yaitu siswa

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru (5), aktif bertanya ketika

proses belajar mengajar (6) dan berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Dari

hasil observasi aktivitas siswa Siklus II pertemuan 1 dari item yang berjumlah 17

diperoleh jumlah skor dan pada pertemuan kedua diperoleh jumlah skor.

Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II berdasarkan

pengamatan dari observer secara keseluruhan masih kurangnya interaksi positif

antara siswa, ada beberapa siswa yang belum berani untuk maju kedepan kelas

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Hal tersebut dapat diselesaikan

dengan bimbingan dari guru, memberikan penguatan positif pada siswa, melatih

siswa agar berani dan tidak malu saat disuruh maju kedepan kelas untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

64

Hasil belajar siswa sudah cukup baik pada siklus II dan telah mencapai

indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Hal tersebut ditunjukan dari hasil

ketuntasan belajar IPA siswa sebanyak 13 (87%) siswa tuntas dari 15 siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing pada siklus I adalah 67% meningkat menjadi 87% pada siklus II.

4.2 Hasil Analisis Data

Pada analisis data, data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif dan data

kualitatif. Pada data kuantitatif terdiri dari hasil belajar kondisi awal, siklus I dan

siklus II. Sedangkan data kuantitatif, diperoleh dari hasil observasi siklus I dan

siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Peningkatan hasil belajar yang

terjadi kemudian dianalisis dengan cara membandingkan antara data pada kondisi

awal, siklus I dan siklus II. Hasil tes evaluasi siswa kondisi awal diperoleh dari

nilai hasil ulangan harian 2 pada mata pelajaran IPA semester 1. Sedangkan data

pada siklus I dan siklus II diperoleh dari tes evaluasi pada akhir siklus.

4.2.1 Hasil dan Analisis Tindakan

Hasil dan analisis tindakan diperoleh dari data Siklus I dan Siklus II. Dari data

tersebut dianalisis dengan membandingkan hasil terhadap kondisi Pra Siklus.

a) Kondisi Awal

Nilai kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan harian 2 pada mata

pelajaran IPA semester 1 tahun 2012/2013. Data hasil ulangan harian 2 mata

pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

65

Tabel 4.13

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan Harian 2

Pada Kondisi Awal Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Siswa Kelas 4

Semester I Tahun 2013

No Rentang

Nilai

Frekuensi Keterangan Persentase

Ketuntasan Jumlah

1 77-88 1

Tuntas

4

27

2 65-76 3

3 54-64 6

Tidak Tuntas

11

73 4 42-53 1

5 30-41 4

Jumlah 15

Nilai Tertinggi 85 15 100%

Nilai Terendah 30

Nilai Rata-rata 56

Berdasarkan tabel 4.13, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum

diadakan tindakan yang tuntas berjumlah 4 siswa (27%). Dari 4 siswa ini yang

memperoleh nilai 77-88 sebanyak 1 siswa (6%), nilai 65-76 sebanyak 3 siswa

(20%), sedangkan yang tidak tuntas berjumlah 11 siswa (73%). Dari 11 siswa ini

yang memperoleh nilai 54-64 sebanyak 6 siswa (40%), nilai 42-53 sebanyak 1

siswa (6%) dan nilai 30-41 sebanyak 4 siswa (27%) . Pada tabel terdapat

perolehan nilai tertinggi 85, nilai terendah 30 dan nilai rata-rata 56 . Data tabel

4.13 dapat dilihat pada diagram batang 4.1 dibawah ini:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

66

Diagram batang 4.1 Nilai Ulangan Harian II pada Kondisi Awal sebelum

diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) data hasil perolehan

nilai kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal

No

Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas 4 27

2. Belum Tuntas 11 73

Jumlah 15 100

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai dari KKM=65 sebanyak 11 siswa atau 73%, sedangkan yang sudah

mencapai KKM sebanyak 4 siswa atau 27%. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa

pada tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

30-41 42-53 54-64 42-53 77-88

Sisw

a

27%

6%

40%

20%

6%

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

67

Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Kondisi Awal.

b) Siklus I

Dari hasil tindakan, diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Dari nilai hasil belajar IPA siswa siklus

I dengan membuat rekapitulasi nilai, rekapitulasi nilai diperoleh dengan

menentukan kelas terlebih dahulu menggunakan rumus dari Subana, dkk

(2000:39), yaitu:

K = 1 + 3,3. Log n (jumlah siswa)

K = 1 + 3,3. Log 15

K = 1 + 3,3. 1,17

K = 1 + 3,86

K = 4,86 dibulatkan menjadi 5

Setelah perhitungan kelas didapatkan kemudian mencari Range dengan rumus:

Range = (nilai maksimum – nilai minimum)

Interval =

Range = (85 – 30) 55

=

Tuntas

Tidak Tuntas

4

(27%)

11

(73%)

15 (100%)

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

68

Hasil belajar IPA pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I

No

Rentang

Nilai

Frekuensi

Keterangan

Persent

ase Ketuntasan Jumlah

1 77-88 4 Tuntas

10

67% 2 65-76 6 Tuntas

3 54-64 3 Tidak Tuntas

5

33% 4 42-53 1 Tidak Tuntas

5 30-41 1 Tidak Tuntas

Jumlah 15 15 100%

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 30

Nilai Rata-rata 66

Berdasarkan tabel 4.15 hasil belajar siklus I, terdapat 10 siswa (67%) yang

tuntas. Dari 10 siswa ini yang memperoleh nilai 77-78 sebanyak 4 siswa (27%),

nilai 65-76 sebanyak 6 siswa (40%), sedangkan siswa yang belum tuntas

berjumlah 5 siswa (33%). Dari 5 siswa ini yang memperoleh nilai 54-64

sebanyak 3 siswa (20%), nilai 42-53 sebanyak 1 siswa (6%) dan nilai 30-41

sebanyak 1 siswa (6%) atau belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) IPA yaitu 65. Nilai tertinggi diperoleh siswa pada siklus I sudah ada yang

mencapai nilai tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah 30 sedangkan nilai rata-rata

66. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Watu Agung 01 dengan jumlah

siswa yang nilainya ≥65 dan <65 pada KKM terhadap siklus I. Data pada tabel

4.15 dapat dilihat pada diagram batang 4.3 berikut:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

69

Diagram 4.3 Hasil Belajar IPA Siklus I.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) data hasil perolehan

nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas 10 67

2. Belum Tuntas 5 33

Jumlah 15 100

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 5

siswa atau 33%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak

10 siswa dengan persentase 67%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada

jumlah siswa yang tidak tuntas, ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.16 dapat

dilihat pada diagram batang 4.4 berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

30-41 42-53 54-64 42-53 77-88

Sis

wa

27%

40%

20%

6% 6%

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

70

Diagram 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I.

Dari diagram 4.4, maka diperoleh hasil belajar pada siklus I yang tuntas ada

10 siswa dengan persentase 67%, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil

belajarnya sebanyak 5 siswa dengan persentase 33%. Dengan demikian hasil

belajar yang diperoleh pada siklus I belum mencapai standar yang telah ditetapkan

pada indikator keberhasilan pada penelitian ini. Indikator keberhasilan ini

dianggap berhasil apabila 13 siswa nilainya tuntas dalam kelas atau ketuntasan

klasikal minimal 87%. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan dengan

mempersiapkan materi dan strategi pada siklus II.

c) Siklus II

Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Watu Agung 01 dengan

Kompetensi Dasar yaitu menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan

dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. Dari nilai hasil belajar IPA

siswa siklus II dengan membuat rekapitulasi nilai, rekapitulasi nilai diperoleh

dengan menentukan kelas terlebih dahulu menggunakan rumus dari Subana, dkk

(2009:39), yaitu:

K = 1 + 3,3.Log n (jumlah siswa)

K = 1 + 3,3.Log 15

K = 1 + 3,3.1,17

K = 1 + 3,86

K = 4,86 dibulatkan menjadi 5

Tuntas

Tidak Tuntas

10

(67%)

5

(33%)

15 (100%)

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

71

Setelah perhitungan kelas didapatkan, kemudian mencari Range dengan rumus:

Range = (nilai maksimum-nilai minimum)

Interval =

Range = (90 – 45) = 45

=

Hasil belajar IPA siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II

No

Rentang

Nilai

Frekuensi

Keterangan

Persentase Ketuntasan Jumlah

1 85-94 2

Tuntas

13

87%

2 75-84 4

3 65-74 7

4 55-64 1 Tidak

Tuntas

2 13%

5 45-54 1

Jumlah 15 15 100%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 45

Nilai Rata-rata 71

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dianalisis hasil belajar siklus II, dari jumlah 15

siswa terdapat 13 (87%) siswa yang tuntas. Dari 13 siswa ini yang memperoleh

nilai 85-94 sebanyak 2 siswa (13%), nilai 75-84 sebanyak 4 siswa (27%) dan nilai

65-74 sebanyak 7 siswa (47%), sedangkan untuk siswa yang tidak tuntas

berjumlah 2 (13%) siswa. Dari 2 siswa ini yang memperoleh nilai 55- 64 dengan

jumlah 1 siswa (6%) dan nilai 45-54 dengan jumlah 1 siswa (6%). Pada siklus II

diperoleh nilai tertinggi 90, nilai terendah 45 dan nilai rata-rata 71. Data pada

tabel 4.17 dapat dilihat pada diagram batang 4.5 berikut:

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

72

Diagram 4.5 Hasil Belajar IPA Siklus II.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) data hasil perolehan

nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.18 berikut ini:

Tabel 4.18

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas 13 87

2. Belum Tuntas 2 13

Jumlah 15 100

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 2

siswa atau 13%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak

13 siswa dengan persentase 87%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada

jumlah siswa yang tidak tuntas, ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.18 dapat

dilihat pada diagram 4.6 berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

45-54 55-64 65-74 75-84 85-94

Sis

wa

6% 6%

47%

27%

13%

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

73

Diagram 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II.

d) Analisis Komparatif

Pada analisis komparatif ini akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar

IPA dan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I dan siklus

II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Perbandingan hasil belajar IPA

siswa diuraikan pada tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.19

Perbandingan Hasil Belajar IPA pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas ≥65 4 27 10 67 13 87

2 Tidak

Tuntas

<65 11 73 5 33 2 13

Jumlah 15 100 15 100 15 100

56 66 71

Dari tabel 4.19, dapat dilihat bahwa hasil belajar dari kondisi awal, siklus I

dan siklus II. Jumlah siswa yang tuntas pada kondisi awal 4 (27%) siswa dan tidak

tuntas 11 siswa (73%) dengan niali tertinggi 85, nilai terendah 30 dan nilai rata-

rata 56, meningkat pada siklus I tuntas 10 siswa (67%) dan tidak tuntas 5 siswa

(33%) dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah 30 dan nilai rata-rata 66, dan

meningkat lagi pada siklus II, tuntas 13 siswa (87%) dan tidak tuntas 2 siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

2

(13%)

13

(87%)

15 (100%)

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

74

(13%) dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 45 dan nilai rata-rata 71 dari 15

siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang 4.7 berikut:

Diagram 4.7 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus

I dan Siklus II.

Perbandingan ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada diagram 4.8 berikut ini:

Diagram 4.8 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II.

4.3 Pembahasan

Pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus,

setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran IPA siklus I

membahas materi tentang gaya dapat mempengaruhi gerak benda, sedangkan pada

siklus II membahas materi tentang gaya dapat mempengaruhi bentuk suatu benda.

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata

-rata

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas 4 10 13

Tidak Tuntas 11 5 2

0

2

4

6

8

10

12

14

Ju

mla

h S

isw

a

27%

73% 67%

33%

87%

13%

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

75

Dari hasil pengamatan siklus I pertemuan pertama, proses pembelajaran yang

dilakukan didapatkan permasalahan antara lain: guru belum menguasai kelas

sehingga masih banyak siswa yang tidak konsentrasi saat mengikuti proses belajar

mengajar, selain itu kerjasama siswa dalam kelompok masih kurang, bila guru

memberikan pertanyaan siswa hanya diam saja, siswa belum mampu dalam

membuat kesimpulan dan juga guru belum menggunakan alat peraga dalam

menyampaikan materi gaya.

Pada siklus I pertemuan kedua dan ketiga masih ditemukan permasalahan-

permasalahan seperti di atas. Sehingga guru terus menerus memotivasi siswa

untuk mau berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran terutama dalam

memberikan pendapat kelompok dan bertanya kepada guru tentang hal-hal yang

tidak dipahami. Walaupun kegiatan-kegiatan yang direncanakan sudah banyak

dilakukan, tetapi kurang optimal terhadap siswa.

Pada pertemuan siklus II masalah-masalah tersebut sudah berkurang, yang

ditunjukkan antara lain: siswa sudah berani mengungkapkan pendapat kepada

kelompok maupun guru, bekerja bersama kelompok dengan baik dan siswa telah

mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. Adapun kelebihan yang didapat setelah

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah siswa

dapat saling membantu dalam kelompok, adanya interaksi yang baik antara siswa

maupun guru, siswa lebih bersemangat dalam belajar, pembelajaran banyak

didominasi oleh siswa dan guru telah melaksanakan pembelajaran yang berpusat

pada siswa (student centered).

Dari hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi kinerja guru dan

aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada lembar

hasil observasi kinerja guru siklus I yaitu pada pertemuan pertama masih terdapat

skor 3 sebanyak 13 dan skor 4 sebanyak 8 item. Aspek yang mengalami

peningkatan yaitu pada penyampaian materi pembelajaran. Pada aspek ini guru

sudah membimbing dalam model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing (8), guru sudah menguasai materi pembelajaran dengan baik (9), guru

menyajikan materi dengan menggunakan media pembelajaran (10), guru

menjelaskan materi pembelajaran secara runtut (11). Selain itu juga pada aspek

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

76

membimbing diskusi kelompok. Pada aspek ini, guru sudah membimbing siswa

dalam melakukan diskusi kelompok (15) dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk berpendapat tentang hasil pekerjaan kelompok yang presentasi didepan

kelas (17). Dari hasil observasi kinerja guru pada pertemuan pertama yang

berjumlah 21 item diperoleh jumlah skor 71 dengan kriteria baik, sedangkan pada

pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 81 dengan kriteria sangat baik.

Kegiatan pembelajaran dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing pada mata pelajaran IPA terhadap siswa kelas 4 SDN Watu

Agung 01 dari setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari

skor total kinerja guru dalam mengajar.

Selain aktivitas guru, aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan.

siklus I pertemuan pertama dari 17 item terdapat skor 2 sebanyak 2 item, skor 3

sebanyak 10 item dan skor 4 sebanyak 5 item. Pada siklus I pertemuan kedua

memperoleh skor 3 sebanyak 9 item dan skor 4 sebanyak 8 item. Aspek yang

mengalami peningkatan yaitu pada perhatian siswa terhadap penjelasan guru.

Pada aspek ini, siswa sudah memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru

(4) dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan baik. Selain

itu, respon siswa dalam pembelajaran juga sudah baik, siswa merasa senang

dalam pembelajaran (9). Dari hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan

pertama yang berjumlah 17 item diperoleh jumlah skor 55 dengan kriteria cukup,

sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 64 dengan kriteria

baik

Pada hasil tindakan kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh hasil belajar

IPA terhadap siswa kelas 4 SDN Watu Agung 01 dari kondisi awal tuntas 4 siswa

(27%) dengan nilai tertinggi 80, pada siklus I tuntas 10 siswa (67%) dengan nilai

tertinggi 85 dan pada siklus II meningkat menjadi tuntas 13 siswa (87%) dengan

nilai tertinggi 85. Pada akhir penerapan pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing ada 2 siswa yng tidak tuntas.

Berdasarkan data yang diperoleh pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II

terbukti bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowbal

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPA terhadap siswa kelas 4 SDN

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

77

Watu Agung 01. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing menurut Suprijono (2010;51) mempunyai kelebihan yaitu:

melatih kepercayaan dalam diri siswa baik dalam bertanya maupun

mengemukakan pendapatnya, siswa akan dengan mudah untuk mendapatkan

bahan pembicaraan karena adamya pertanyaan-pertanyaan yang tertulis pada

kertas berbentuk bola, menghindari pendominasian pembicaraan dan siswa yang

diam sama sekali karena masing-masing siswa mendapatkan satu buah pertanyaan

yang harus dijawab dengan cara berargumentasi, melatih kesiapan siswa, saling

memberikan pengetahuan dan menjembatani siswa dalam mengeksplorasi

keterampilan proses belajar.

Penelitian ini relevan dengan PTK karya Sartika (2012) yang berjudul

“Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada Mata Pelajaran IPA di

Kelas V SDN 147 Palembang. Berdasarkan dari hasil tes formatif siswa, di

peroleh data pada siklus I hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 71,57 dan

ketuntasan hasil belajar sebesar 81,57%, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai

rata-rata 77,10 dan ketuntasan hasil belajar sebesar 89,47%. Hasil dari penelitian

ini disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing hasil belajar IPA silkus II lebih besar dari siklus I.

Penelitian ini relevan juga dengan PTK Zahron dengan penelitian yang

berjudul “Penggunaan model Snowball Throwing untuk meningkatkan

pembelajaran IPA kelas V SDNU Bangil”. Hasil penelitian pembelajaran IPA

dengan menggunakan model snowball throwing yang awalnya siswa kurang

terbiasa sehingga 6 indikator dari model snowball throwing belum bisa

dilaksanakan namun setelah diberikan tindakan di siklus II bisa dilaksanakan

semuanya. Sedangkan hasil aktivitas belajar siswa pada siklus 1 mencapai 57,57%

dan pada siklus 2 mencapai 81,81 % sedangkan hasil belajar setelah penerapan

model snowball throwing skor nilai hasil belajar siswa pada siklus 1 mendapat

rata-rata skor tes yaitu 71,12 sedangkan pada siklus 2 terjadi peningkatan skor

rata-rata hasil belajar siswa yaitu 81,21.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2017. 8. 14. · 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN

78

Penelitian ini mendukung PTK Mulyadi (2010) yang berjudul Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing dalam Peningkatan Aktivitas

Belajar dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD N Madyopuro 6 Malang.

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar

siswa pada materi gaya dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model

Snowball Throwing menunjukkan adanya (a) Terjadi peningkatan persentase

keberhasilan aktivitas belajar siswa, yaitu dari 72,00% pada tindakan siklus I

menjadi 83,75% pada tindakan siklus II (b) Terjadi peningkatan persentase

keberhasilan aktivitas mengajar guru, yaitu dari 84,61% pada tindakan siklus I

menjadi 92,30% pada tindakan siklus II, (c) Nilai rata-rata hasil tes belajar siswa

meningkat dari 64,4 pada tindakan siklus I menjadi 73,6 pada tindakan siklus II

dan 75,6 pada tes akhir tindakan.