BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Informasi ...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Informasi ...
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Informasi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK ‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo. Sesuai
dengan rumusan masalah penelitian ini fokus pada implementasi permainan
sorting shapes untuk mengembangkankan kemampuan geometri anak di TK
‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo. Lokasi ini dipilih karena dengan beberapa
pertimbangan antara lain di TK ‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo sudah
menerapkan permainan sorting shapes untuk mengembangkan kemampuan
geometri.
Gambar 4.1: Peta Lokasi (Sumber: Google Maps)
36
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Pelaksanaan Sorting Shapes di TK Aisyiah Singosaren :
Penelitian tentang implementasi permainan sorting shapes untuk
mengembangkan kemampuan geometri anak di TK ‘Aisyiyah Sigosaren
Ponorogo tahun pelajaran 2020/2021, ini bertujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan implementasi permainan sorting shapes untuk
mengembangkan kemampuan geometri anak di TK ‘Aisyiyah Singosaren
Ponorogo. Untuk itu peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan
guru, serta anak didik di TK ‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo.
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tahun pelajaran 2020/2021 selama
masa Pandemi COVID-19 penelitian dilakukan secara langsung. Dengan
menggunakan data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dari hasil
wawancara guru dan observasi anak turun langsung ke lapangan melalui
observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kepala
sekolah, profil lembaga, dan foto kegiatan anak.
Hasil penelitian implementasi permainan sorting shapes untuk
mengembangkan kemampuan geometri anak di TK’Aisyiyah Singosaren
Ponorogo tahun pelajaran 2020/2021, ini dapat digambarkan dan
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Adapun gambaran dan hasil
penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
Observasi Kegiatan Obervasi pertama dilakukan pada tanggal 14
Oktober 2020 dengan mengamati hasil kegiatan siswa secara langsung lewat
pembelajaran secara langsung dengan waktu disekolah 1 minggu 3 kali
pertemuan. Dari situlah awal peneliti mulai mengamati siswa dalam kegiatan
untuk menstimulasi kemampuan geometri anak. Dikarenakan peneliti juga
merupakan guru di TK ‘Aisyiyah Singosaren, maka secara langsung peneliti
dapat mengambil data dan mengamati anak pada awal sebelum mendapat surat
penelitian. Selain itu, adanya Pandemi COVID-19 menyebabkan kurangnya
proses belajar dan mengajar serta membatasi segala aktivitas baik orang tua
maupun siswa. Kegiatan yang dilakukan oleh guru sesuai dengan tema dan
RPPH yang isinya antara lain pembukaan, inti dan penutup. Pembukaan
37
pembelajaran selama Pandemi COVID-19 di TK ‘Aisyiyah Singosaren yaitu
melakukan pembiasaan sesuai dengan Panduan Pendampingan Belajar
Dirumah (PPBDR) yang dibuat oleh guru tetap menggunakan protokol
kesehatan. Selain itu guru juga memberi semangat agar dapat menarik
perhatian anak. Guru juga memberi motivasi dan apresiasi kepada peserta didik
yang giat dalam belajar dan mematuhi aturan dari guru.
Pada kegiatan untuk mengembangkan kemampuan geometri guru
memberikan kegiatan yaitu membuat pak tani dan gunung dalam tema rekreasi
dari bentuk-bentuk geometri, menyusun bentuk geometri dan bermain sorting
shapes. Kegiatan ini dilakukan oleh guru saat melakukan pembelajaran secara
langsung. Sebagai persiapan kegiatan sorting shapes. Pada hari pertama
observasi kepada siswa, guru melakukan kegiatan membentuk rumah dari
bentuk geometri. Kegiatan ini diawali dengan berdo’a, bernyanyi sesuai tema
serta bertepuk tangan agar anak mendapat stimulus dengan baik sebelum
kegiatan dimulai. Persiapan dilakukan dengan baik oleh guru kelas yaitu Ibu
Dian Puspitasari, S. Pd yang telah melakukan awal pembelajaran sesuai dengan
usia perkembangan. Guru melakukan kegiatan membuat “Pak Tani” dan
gunung dari kepingan bentuk-bentuk geometri untuk menstimulasi motorik
anak serta anak mengelompokan dan menshortir permainan sorting shapes
melalui alat peraga sorting shapes yang telah disiapkan dan disediakan oleh
guru.
Gambar 4.2: Kegiatan Anak
38
Salah satu contoh hasil portofolio anak sebagai kegiatan simulasi anak
dalam mengerjakan tugas sebelum aturan bermain sorting shapes
dilaksanakan.
Berdasarkan hasil pengamatan sebelum penelitian (pra penelitian)
peneliti meneliti kemampuan geometri anak pada kelompok A masih belum
mengalami perkembangan. Pada Kelompok “A” anak-anak berjumlah 10 anak
dari masing-masing anak 3 anak belum berkembang, dan 7 anak mulai
berkembang. Tujuh anak yang mulai berkembang sudah mampu menyebutkan
bentuk geometri segitiga dan lingkaran namun belum bisa membedakan mana
itu persegi dan persegi panjang, namun yang lain masih sulit menyebutkan
segitiga, lingkaran, persegi, maupun persegi panjang. Hal ini menimbulkan
keresahan bagi guru atau peneliti.
Peneliti juga mengalami keresahan yang sama ketika mengamati
adanya perbedaan pada saat memberikan stimulasi kepada anak, anak hanya
dikenalkan melalui bernyanyi bertepuk tangan dan gambar saja, sehingga anak
hanya mengamati namun tidak bisa menyentuh secara fisiknya. Berdasarkan
hal tersebut peneliti merasakan membutuhkan alat peraga permainan yang
edukatif yaitu “Sorting Shapes”. Peneliti berpendapat bahwa Media sangat
penting digunakan dalam setiap materi kegiatan pada anak bukan hanya pada
materi geometri saja, guru harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin
sehingga menjadi efisien dan dinamis dalam mengembangkan ke 5 Aspek pada
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan yang disesuaikan dengan peraturan
Kemendikbud.
Menurut hasil wawancara dengan Bu Dian Puspitasari, S.Pd, selaku
guru kelas di TK ‘Aisyiah Singosaren diterangkan bahwa siswa sudah
mengalami peningkatan dalam mengembangkan geometri, sehingga anak-anak
tidak hanya mengenal namun dapat memahami bentuk-bentuk geometri ketika
guru sedang bertanya, “bentuk apa ini Nak?”. (Wawancara, Bu Dian, 19/4/20).
Di beberapa lembaga-lembaga Taman Kanak-kanak yang pernah peneliti
jumpai, peneliti pernah mengamati bahwa ketika guru menerangkan geometri
kepada anak hanya dengan metode gambar saja, anak masih mengalami
39
kesulitan dan mengalami kejenuhan, oleh karena itu peneliti mencoba
menggali informasi terkait pengamatan tersebut, di temukan beberapa
informasi bahwasanya, sarana-prasarana seperti media edukasi belum
memadai. “Iya bu, karena di TK ini media alat peraganya tidak ada.”(Ujar salah
seorang guru di salah satu lembaga TK). Maka selanjutnya diketahui oleh
peneliti bahwa permainan Sorting Shapes merupakan salah satu media
permainan matematika pada anak usia dini yang menarik perhatian anak agar
fokus dan mempermudah anak-anak dalam menerapkan konsep bermain
sambil belajar. Oleh karena itu guru menggunakan sorting shapes di TK
Aisyiah Singosaren, Jenangan dalam proses mendapatkan hasil secara optimal
dengan tujuan mengenalkan serta memberi pengetahuan kognitif anak secara
dasar melalui Geometri.
Peneliti yang meneliti penelitian memberikan kesimpulan bahwa sekolah
dan guru harus bersinergi dalam memberikan inovasi pembelajaran yang
menarik bagi anak-anak usia dini. Melalui berbagai alat peraga sebagai
simulasi agar anak menjadi tidak jenuh dan senang dalam belajar anak bukan
menghafal tetapi memahami sesuai dengan kemampuan dan
perkembangannya, jadi tanpa dipaksa. Memberikan pendidikan yang
berkualitas demi menunjangnya visi misi sekolah dan ke enam aspek
perkembangan anak.
Menurut hasil observasi dilapangan kemampuan mengenal dan
memahami geometri anak usia 4-5 tahun pada TK Aisyiah, Singosaren sudah
berkembang sesuai yang diharapkan, seperti mampu membuat bentuk-bentuk
dari kepingan geometri, mampu mengelompokkan bentuk-bentuk geometri,
mampu mengelompokkan menurut warna, mampu memasukkan bentuk-
bentuk geometri dan lain-lain. Maka peneliti menganalisis bahwa manfaat
mengenal bentuk-bentuk geometri merupakan pengembangan dasar bagi
pengetahuan matematika anak yang bermanfaat bagi perkembangan anak
selanjutnya dimasa golden age agar memiliki manfaat didalam
perkembangannya yaitu mengenal bentuk dan warna, melatih kemampuan
memecahkan masalah, belajar tentang sebab akibat, selanjutnya melatih
40
perkembangan. Sehingga geometri dan bermacam-macam bentuknya
diantaranya (segitiga, segiempat, lingkaran dll) dapat memberikan
pengetahuan sejak dini bagi anak, sehingga anak mampu membedakan serta
mengelompokann selanjutnya kedepannya pada tahap usia 5-6 anak mampu
menyebutkan “bentuk apakah itu?”.
Analisis selanjutnya pada rumusan masalah bagaimanakah Implementasi
Permainan Sorting Shapes dalam mengembangkan kemampuan Geometri
Anak di TK ‘Aisyiah Singosaren Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
Diketahui berbagai macam alat peraga permainan edukatif yang dapat
diciptakan atau dijual saat ini untuk mengenalkan berbagai macam bentuk
bangun geometri. Bintang, segitiga, segiempat, lingkaran, dan berbagai bentuk
yang bisa dipelajari anak balita. Selain belajar melalui buku, flash card, anak-
anak mampu belajar melalui permainan sorting shapes, ada berbagai bentuk
diantaranya kotak, bola yang dapat dibelah dengan berbagai lubang yang
memiliki bentuk geometri, ada pula yang berbentuk rumah, atau alat
transportasi. Selanjutya ada pula yang dapat dibuatkan secara kreatif
menggunakan bahan kayu, atau kardus.
Menurut penelitian yang peneliti teliti berdasarkan uraian pemaparan
tersebut pendidikan pembelajaran anak usia dini adalah melalui bermain,
bermainan dan permainan dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri,
dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat ia hidup. Bermain merupakan
kebutuhan bagi anak melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan.
Anak belajar melalui sensorinya yang mana anak mempunyai potensi untuk
menggunakan sekumpulan bakat kecerdasan, bakat itu merupakan kecerdasan
majemuk, yaitu kecerdasan ruang, kecerdasan gerak, musik, antar pribadi,
intra-pribadi, verbal, dan kecerdasan numerik, bahkan sampai pada kecerdasan
menyenangi lingkungan alam. Maka oleh karena itu peneliti melihat perlu
adanya keaktifan dan guru harus mampu memanfaatkan sekolah sebagai sarana
bermain sambil belajar anak dengan menyenangkan membuatkan anak menjadi
partisipan penuh dan aktif serta tidak jenuh dalam menerima materi kegiatan
sesuai dengan kebutuhan anak.
41
Peneliti juga menyimpulkan dari uraian beberapa data-data diatas
dalam mengembangkan aspek kognitif anak pada bidang matematika, geometri
merupakan salah satu disiplin ilmu matematika yang penting untuk diberikan
sejak anak usia dini dan pada masa-masa golden age, sehingga kelak pada
kehidupan mendatang anak-anak sudah melalui proses pengalaman dalam
mengelompokan serta mensorting bentuk sesuai klasifikasi dan namanya.
Menambah wawasan pengetahuan bagi anak usia dini dalam mempelajari
geometri dalam permainan sorting shapes.
Kemampuan geometri adalah kemampuan mengenal bentuk-bentuk
bangun ruang seperti persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.
Kemampuan Geometri bagi anak usia dini sangatlah penting karena memiliki
manfaat agar anak memahami bentuk geometri seiring perkembangan anak.
Dan anak menjadi memiliki pengetahuan dibidang matematika yaitu dalam
mengenal serta memahami bentuk geometri. Kemampuan geometri dapat
disimulasi melalui permainan sorting shapes. Permainan sorting shapes adalah
Bermain merupakan pekerjaan bagi anak usia dini bermain dalam permainan
merupakan media yang digunakan dalam mensimulasi anak usia dini, bermain
sorting shapes dalam kegiatan menyortir atau mengelompokan bentuk-bentuk
geometri seperti, lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang dan lain
sebagainya.
Kegiatan Implementasi permainan sorting shapes untuk
mengembangkan kemampuan geometri anak ini dilakukan dengan tujuan
supaya kemampuan geometri anak mampu berkembang secara optimal dimasa
pandemi COVID-19 ini. Dengan adanya kegiatan menempel bentuk geometri
“Pak Tani” di tengah sawah dan pegunungan pada tema rekreasi, anak
memiliki jiwa kreativitas serta kreativ membuat seperti membuat berbagai
bentu geometri, menyebutkannya, serta mengelompokan bentuk geometri
melalui permainan sorting shapes. Hal tersebut dapat memotivasi anak untuk
mengingat dan memahami bentuk-bentuk geometri.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi dan
dokumentasi implementasi permainan sorting shapes untuk mengembangakan
42
kemampuan geometri anak di TK ‘Aisyiah Singosaren Ponorogo guru
menggunakan tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penutup.
Perencanaan nya yaitu guru membuat RPPH, dan SOP serta menyiapkan
media, alat/bahan yang dibutuhkan anak, kemudian pelaksanaan guru membuat
beberapa hal diantaranya guru melakukan kegiatan pembuka dengan alokasi
waktu 15 menit, Kegiatan Pembukaan yaitu mengucapkan salam sebelum
memulai kegiatan, Do’a sebelum belajar, Menyanyi lagu “tamasya”, Mengenal
aturan bermain sorting shapes, Menyebutkan Bentuk-bentuk geometri
berdasarkan instruksi guru. Selanjutnya yaitu kegiatan inti diantaranya, Guru
mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan, Guru menanyakan
tentang gedung dikota yang berbentuk persegi panjang dan menanyakan
tentang pemandangan dipedesaan, Anak mendengar cerita mengenai tempat
wisata kepada anak di kota dan didesa, inti sesuai urutan kegiatan: Membuat
Pak Tani yang sedang berdiri di tengah pemandangan gunung dan sawah
menggunakan kepingan geometri dengan gambar yang telah disiapkan bu guru
di kertas gambar ukuran A4. Kegiatan Pengaman (pijakan bermain):
a. Menyortir bentuk kepingan geometri menggunakan media sorting shapes
yang telah disiapkan semua anak bergantian memainkannya dengan
gembira sambil bernyanyi lagu tamasya.
b. Menyebutkan bentuk-bentuk geometri bersama
c. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya.
d. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya.
Alokasi waktu dari kegiatan inti dan pengaman yaitu 1 jam selanjutnya
guru dan anak-anak melakukan SOP Istirahat selama 30 menit. Pada kegiatan
penutup alokasi waktu nya yaitu 30 menit diantaranya, Menanyakan perasaan
selama hari ini, Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini,
mainan apa saja yang paling disukai, Memberikan tugas kepada anak untuk
bertanya kepada orang tua tentang tempat rekreasi Taman Kota dan
pemandangan di desa, Pesan moral, Menginformasikan kegiatan untuk besok,
Berdo’a setelah belajar, Mengucapkan salam. Do’a.
43
Berdasarkan implementasi sorting shapes tersebut diketahui anak
berkembang kemampuan geometri pada saat menempel bentuk-bentuk
geometri “pak tani” pada gambar pemandangan di desa. Serta perkembangan
bahasa pada saat anak-anak menyebutkan bentuk-bentuk geometri, pada aspek
kognitif anak dapat mengelompokkan gambar sesuai bentuk geometri pada
permainan sorting shapes. Pada aspek sosial emosional anak dapat bermain
sorting shapes berbagi dengan teman dan sabar menunggu giliran. Dan pada
aspek motorik kasar anak dapat memanjat, bergelantung pada wahana
lingkaran. Maka keenam aspek tersebut telah termaksud kedalam kegiatan
anak dan perkembangan anak.
Hasil yang didapat dari penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Aziz. 2020. Ide Bermain Sorting Colour Shapes. Jurnal Indria, Vol 6.
Menerangkan dengan judul “Ide Bermain Sorting Colour Shapes”. jiplak
puzzle geometri diatas kertas polos. Lalu kertasnya dilapisi dus agar kaku.
Warnai puzzle geometri. Kalo anak sudah bisa mewarnai sendiri bisa diberikan
ke anak. Berhubung Hami baru bisa corat coret aja biar bunda yang warnai.
Tempel double tape disalah satu bagian puzzle geometri agar menempel saat
dipasang ke kertas. Saatnya anak bermain mencari ukuran dan warna yang
sama, antara gambar dan puzzle-nya. Menurut Standar Nasional PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini), ternyata mengenal bentuk geometri seperti segi
tiga, segi empat dan lingkaran pada anak usia 2-3 tahun merupakan tahapan
pencapaian perkembangan anak dalam bidang kognitif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu keenam aspek
perkembangan dalam materi geometri pada tema rekreasi mengajarkan pada
anak mengenai bentuk-bentuk geometri melalui permainan sorting shapes serta
anak langsung terjun pada fisik nyatanya yaitu bentuk real permainan dan cerita
yang ia dengarkan didalamnya terdapat beberapa contoh bentuk geometri
seperti taman kota, terdapat gedung tinggi berbentuk persegi panjang, wahana
lingkaran tempat anak bergelayut menunjukan bahwa wahana tersebut
berbentuk lingkaran, menempel pak tani mulai dari topi pak tani berbentuk
segitiga, kepala berbentuk lingkaran, badan berbentuk persegi, tangan
44
berbentuk persegi panjang, kaki berbentuk persegi panjang, pegunungan
berbentuk segitiga semua itu telah sesuai dengan hasil penelitian dan RPPH
serta implementasi sorting shapes dalam mengembangkan kemampuan
geometri anak usia dini.
4.2.2 Langkah-langkah Permainan Sorting Shapes :
Menurut pemaparan diatas langkah-langkah Implementasi
permainan sorting shapes diuraikan pada deskripsi hasil observasi dibawah ini
yaitu:
Menurut hasil wawancara dengan Bu Dian Puspitasari, S.Pd langkah-langkah
permainan sorting shapes yaitu: Pertama, Guru harus menyiapkan alat bahan,
Kedua, Guru harus berperan aktif dalam mengkomunikasikan sehingga
permainan lebih menyenangkan, Ketiga, Anak-anak dapat secara bergantian
maupun kelompok dalam memainkan permainan ini. (Bu Dian, Pukul 10.00–
11.00 WIB).
Selanjutnya berdasarkan hasil observasi di lapangan peneliti
menyimpulkan kegiatan Implementasi Permainan Sorting Shapes untuk
mengembangkan kemampuan geometri anak yaitu, diawali dengan beberapa
hal dibawah ini:
1. Kegiatan Perencanaan Sorting shapes
Guru merencanakan solusi apa yang bisa digunakan dalam
mengembangkan kemampuan geometri anak, melalui permainan. Lalu
peneliti mengamati bahwa guru menggunakan permainan shorthing shapes
dalam mengembangkan kemampuan geometri anak usia dini.
Maka dengan adanya berbagai permasalahan diatas peneliti tidak
mungkin untuk menambah guru, akhirnya peneliti mencoba untuk
mengimplementasikan shorthing shapes bersama guru-guru dari, beberapa
jenis karakteristik sorting shapes dari mulai memanfaatkan media sebagai
salah satu acara agar anak menjadi tidak jenuh dan aktif dalam
mengeksplorasi kemampuannya melalui sorting shapes. Selanjutnya yaitu
peneliti serta guru-guru lainnya melakukakan musyawarah bersama untuk
45
mengetahui manfaat sorting shapes selanjutnya. Guru membuat RPPH yang
sesuai dengan STPPA yang mencakup ke enam aspek perkembangan.
Perencanaan yang akan ditulis pada RPPH diantaranya ada beberapa
kegiatan yang dilakukan untuk menunjang keenam aspek perkembangan
pada STPPA Permendikbud No. 134 Tahun 2013 dalam kegiatan permainan
shorthing shapes untuk mengembangkan kemampuan geometri anak
diantaranya: Mengenal ciptaan Tuhan, Memanjat, bergantung, berayun dan
bergelayut pada wahana lingkaran, Membuat berbagai bentuk kepingan
geometri pak tani dan gunung berbentuk segitiga menggunakan origami,
Mendengarkan cerita tentang wisata diperkotaan yaitu melihat gedung
tinggi yang berbentuk persegi panjang, Menyortir bentuk geometri
menggunakan “Sorting shapes”, Menyebutkan bentuk geometri secara
bersama-sama, dan Menyanyikan lagu anak-anak (Wawancara Bu Dian,
14/10/2020 10.00 – 11.00 WIB).
2. Kegiatan Pelaksanaan Implementasi Sorting shapes
Berdasarkan hasil observasi, tanggal 10 Oktober 2020 peneliti
mengamati Bu Dian yang selalu menggunakan media dan memberikan
media selain disela-sela kegiatan belajar juga melalui waktu istirahat,
membuat anak-anak ternyata menjadi aktif dan senang serta antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan santai tapi mendidik, awalnya
media yang digunakan berupa kertas lipat (origami) dan anak menempel
disesuaikan dengan bentuk geometri yang dibuat bu guru, setelah itu anak-
anak diajak menyebutkan bentuk-bentuk geometri, dan anak diajak bermain
shorthing shapes menggunakan media yang telah disiapkan oleh guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Dian Puspitasari, S.Pd
tanggal 14 Oktober 2020, awal mula mengapa shorthing shapes dilakukan
yaitu Awal mula nya dirasakan kegelisahan yang terjadi karena anak
merasa jenuh serta bosan serta kurangnya kemampuan geometri pada anak
khususnya kelompok A. Biasanya kan alat peraga haya dipakai di jam
istirahat bukan di kegiatan inti. Guru juga masih mengalami kesulitan
dalam mengembangkan geometri kepada anak, sehingga anak-anak tidak
46
hanya mengenal namun dapat memahami bentuk-bentuk geometri ketika
guru sedang bertanya, “bentuk apa ini Nak?”.(Bu Dian Puspitasari, Pukul,
10.00 – 11.00 WIB).
Gambar 4.3: Video kegiatan bermain sorting shapes
Cara menyajikan materi dalam proses pembelajaran Geometri yang
diamati oleh peneliti di TKP yaitu bu guru begitu tampak ceria dan
semangat dalam menyampaikan materi, dari hasil diskusi para guru
menyiapkan materi sebelum kegiatan dimulai melalui RPPH yang
disesuaikan dengan Silabus dan STPPA. Selain itu bu guru melakukan rapat
terlebih dahulu, tampak menyiapkan segala keperluan melalui rapat
meninjau apa saja alat peraga yang dibutuhkan anak harus segera disiapkan.
Media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran yaitu
sorting shapes anak-anak memecahkan masalah melalui instruksi yang
disampaikan guru dengan cara anak-anak menyortir bentuk dan
menyebutkan bentuk geometri apa yang disortir. Alokasi waktu dalam
penyampaian materi kegiatan kira-kira 30 menit anak-anak diberikan waktu
untuk bereksplorasi dalam menujukan ekspresinya dan kemampuannya,
47
guru pun mengamati, menilai serta mencatat seluruh perkembangan anak
pada lembar evaluasi.
Pada pukul 09.00 WIB setelah pembukaan peneliti mengamati
Media Sorting Shapes yang diterapkan dan implikasinya, melalui kegiatan
inti dimana media sorting shapes yang digunakan merupakan salah satu
solusi kreatif dan inovatif yang masih bisa dikembangkan sesuai dengan
minat belajar anak. Dampak dari sorting shapes, menurut hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti berdampak pada kemampuan geometri anak,
menyortir bentuk geometrii seperti persegi, lingkaran, persegi panjang, dan
segi tiga merupakan pendidikan geometri anak di awal pada saat dia
memasuki kelompok A, anak harus mampu membedakannya.
Setelah kegiatan simulasi menempel bentuk geometri selanjutnya
yaitu anak-anak menshorthir bentuk geometri. Kegiatan pelaksanaan
dilakukan dengan gembira semua anak yang diberi tugas berperan aktif,
kegiatan tersebut sama dengan RPPH diantaranya yaitu:
• Mengenal ciptaan Tuhan
• Memanjat, bergantung, berayun dan bergelayut pada wahana lingkaran
• Membuat berbagai bentuk kepingan geometri pak tani dan gunung
berbentuk segitiga menggunakan origami
• Mendengarkan cerita tentang wisata diperkotaan yaitu melihat gedung
tinggi yang berbentuk persegi panjang.
• Menyortir bentuk geometri menggunakan “Sorting shapes”
• Menyebutkan bentuk geometri
• Menyanyikan lagu anak-anak.
Dalam beberapa kegiatan pengamanan yang dilakukakan dalam
kegiatan pelaksanaan diantaranya:
a. Menyortir bentuk kepingan geometri menggunakan media sorting
shapes yang telah disiapkan semua anak bergantian memainkannya
dengan gembira sambil bernyanyi lagu tamasya.
b. Menyebutkan bentuk-bentuk geometri bersama
c. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya.
48
d. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya.
Berdasarkan hasil pengamatan penelitian, peneliti melihat suasana
belajar yang kondusif anak senang dan berperan aktif. Dalam pelaksanaan
ini ada SOP yang harus dilakukan oleh anak dan guru yang harus
disesuaikan dengan aktivitas selama kegiatan awal hingga penutup.
(RPPH dan SOP terlampir)
4.2.3. Manfaat Permainan Sorting Shapes di TK ‘Aisyiah Singosaren.
Berdasarkan hasil wawancara dengan anak dan guru pada Senin-
Selasa pada 14 s/d 15 Oktober 2020, maka dapat diuraikan manfaat yang
diperoleh dari permainan sorting shapes:
• Mempermudah guru dalam menyampaikan materi geometri ke anak.
• Anak menjadi senang dan aktif dalam bermain sortir bentuk geometri
melalui permainan tersebut.
• Kekompakan dan kebersamaan terjalin didalam kelas.
• Pada ke enam aspek materi geometri dan implementasi permainan sorting
shapes dapat berkembang fleksible sehingga ke enam aspek tersebut dapat
mengeksplorasi anak dalam kegiatan bermain sambil belajarnya.
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian
4.3.1. Wawancara
a. Guru TK ‘Aisyiyah Singosaren
Menurut hasil wawancara dengan salah seorang guru kelompok
A, bernama Bu Dian “Awalmula nya juga saya kegelisahan yang terjadi
karena anak merasa jenuh serta bosan serta kurangnya kemampuan
geometri pada anak khususnya kelompok A karena kami biasanya
memanfaatkan media alat peraga itu di jam istirahat saja.”(Senin 14
Oktober 2020. Pukul, 10.00 – 11.00 WIB).
Menurut hasil wawancara dengan Bu Dian Puspitasari, S.Pd,
selaku guru kelas di TK ‘Aisyiyah Singosaren diterangkan bahwa guru
masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan geometri kepada anak,
sehingga anak-anak tidak hanya mengenal namun dapat memahami bentuk-
49
bentuk geometri ketika guru sedang bertanya, “bentuk apa ini Nak?”.
(Wawancara, Bu Dian, 10/4/20).
Menurut peneliti menyimpulkan Awal mula lembaga ini
menggunakan permainan sorting shapes yaitu diawali dengan latarbelakang
adanya permasalahan di TK ‘Aisyiyah Singosaren, dimana kondisi saat ini
banyak pendidik PAUD yang belum memiliki kemampuan dalam
mengenalkan matematika menggunakan alat peraga dalam setiap kegiatan
inti pembelajaran karena biasanya hanya digunakan atau dimanfaatkan pada
saat jam istirahat saja.
Menurut Bu Dian juga menjelaskan manfaat permainan sorting
shapes ini dilakukan yaitu “Manfaat nya anak mampu mengembangkan
kemampuan dengan eksplorasi dalam menyortir bentuk geometri serta
mengelompokan bentuk geometri, anak juga senang sekali ketika bermain
bersama secara bergantian dengan teman-temannya”. (Senin 14 Oktober
2020. Pukul, 10.00 – 11.00 WIB).
Kelebihan permainan Sorting shapes menurut Bu Dian,
“Kelebihan nya praktis, mudah mendapatkannya, dan bisa dibeli online
maupun membuatnya dari kardus bekas 100% fun learning”. Sedangkan
menurut Bu Dian, kekurangan permainan sorting shapes, “Jika anak sudah
sekali mencoba maka belum tentu anak mau memainkannya kembali kalau
gurutidak bisa kreatif dan aktif dalam komunikasi menyampaikan karena
guru tetap media utama membuat alat peraga yang membuat anak aktif ya
sulit”. (Senin 14 Oktober 2020. Pukul, 10.00 – 11.00 WIB).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam permainan sorting
shapes. Menurut hasil wawancara, Pertama, Guru harus menyiapkan alat
bahan. Kedua, Guru harus berperan aktif dalam mengkomunikasikan
sehingga permainan lebih menyenangkan Dan Ketiga, Anak-anak dapat
secara bergantian maupun kelompok dalam memainkan permainan ini
semua telah terangkumdidalam RPPH yaitu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga penutup.”(Senin 14 Oktober 2020. Pukul, 10.00 –
11.00 WIB).
50
Media yang digunakan dalam permainan sorting shapes ini,
menurut hasil wawancara yaitu “Media yang digunakan bisa bermacam-
macam sesuai kebutuhan anak dan tema/subema nya”. (Senin 14 Oktober
2020. Pukul, 10.00 – 11.00 WIB).
Mengembangkan kemampuan geometri dengan permainan
sorting shapes, menurut wali kelas kelompok A, Bu Dian juga mengatakan,
“Cara mengembangkan kemampuan geometri dengan permainan sorting
shapes guru harus aktif sehingga anak pun turut aktif, jadi guru harus
menyelami dunia anak dengan turut bermain bersama”. Kemampuan
geometri anak setelah bermain sorting shapes, “Alhamdulillah, mengalami
perkembangan , saat ini anak kelompok A sedah mampu mebedakan mana,
lingkaran, persegi, persegi panjang, dan segitiga”. (Senin 14 Oktober 2020.
Pukul, 10.00 – 11.00 WIB).
Gambar 4.4: Wawancara dengan Guru
b. Anak TK ‘Aisyiyah Singosaren
Menurut hasil wawancara dengan salah seorang anak bernama
Aldo Eldira “bermain sorting shapes, Caranya ini dimasukan Bu, harus
sama, dan Aldo senang Bu bermain sorting shapes (sambil sedikit sulit
dalam menyebutkan nama permainnannya). Aldo juga bisa bu
51
mengelompokannya, ini persegi dimasukan kesini, lingkaran disini. (Dan
seterusnya jawab Aldo). Kalau begitu Aldo mengerti ini apa? ( bu guru
bertanya pada Aldo). Kotak, persegi panjang, segitiga, lingkaran (persegi....
coba ulangi !) Good Job! ”ujar Bu Guru” (sambil memberi semangat
percakapan antara guru dan anak ini berlangsung dan dilakukan kesemua
anak dikelompok A).
Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti menyimpulkan bahwa
Implementasi permainan sorting shapes dalam mengembangkan
kemampuan geometri pada anak di kelompok “A” TK ‘Aisyiyah
Singosaren, yaitu guru tetap menjadi media utama dalam
mengkomunikasikan kegiatan pembelajaran, sedangkan sorting shapes
sepenuhnya harus menyenangkan fun learning, sehingga anak menjadi
cenderung tidak bosan dan anak menjadi aktif serta antusias. Selanjutnya
penerapan sorting shapes harus sesuai dengan kebutuhan anak melalui
pendekatan tematik yang harus sesuai dengan perkembangan anak melalui
cara bermain sambil belajar merupakan salah satu karakterististik PAUD
sehingga apa yang tertuang dalam 8 standar di Permendikbud Nomer 134
Tahun 2013 dapat terpenuhi dalam menjangkau ke enam aspek
perkembangan anak usia dini.
Gambar 4.5: Wawancara dengan Anak
52
4.3.2. Observasi
Diketahui menurut hasil observasi dilapangan kemampuan
mengenal dan memahami geometri anak usia 4-5 tahun pada TK ‘Aisyiyah,
Singosaren sudah berkembang sesuai yang diharapkan, seperti sudah mampu
membuat bentuk-bentuk dari kepingan geometri, mampu mengelompokkan
bentuk-bentuk geometri, mampu mengelompokkan menurut warna, mampu
memasukkan bentuk-bentuk geometri dan lain-lain. Manfaat mengenal
bentuk-bentuk geometri merupakan pengembangan dasar bagi pengetahuan
matematika anak yang bermanfaat bagi perkembangan anak selanjutnya.
Selanjutnya menurut hasil observasi yang ditulis peneliti pada lembar
observasi menyatakan bahwa anak-anak merasa jenuh jika kegiatan pada
materi geometri hanya disampaikan dengan media gambar atau metode
ceramah dipapan tulis tanpa adanya pijakan bermain. Maka bermain sambil
belajar sangat dibutuhkan anak-anak usia dini,dalam menerima pembelajaran
guna untuk memasuki pengalaman dan jenjang berikutnya. Pada awal
mulanya berdasarkan data hasil dokumentasi dilapangan belum ada alat
peraga yang lengkap yang dapat mengembangkan kemampuan masing-
masing anak di TK ‘Aisyiyah Singosaren. Selanjutnya para pendidik dan
pengurus organisasi di TK ‘Aisyiyah Singosaren memutuskan untuk
memenuhi alat peraga dan memenuhi kebutuhan anak dalam hal bermain
4.3.3. Dokumentasi
a. RPPH
RPPH merupakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian PAUD yang merupakan dokumentasi mutlak yang wajib
dimiliki pendidik PAUD. RPPH merupakan acuan untuk mengelola
kegiatan bermain sambil belajar anak usia dini.
b. SOP
SOP singkatan dari Standar Operasional Prosedur
merupakan salah satu dokumen acuan yang harus dimiliki seorang
pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajarataupun kegiatan bermain anak yang berpedoman
53
pada orientasi kebutuhan anak, dan tujuan PAUD yang harus
dicapai.
Penelitian tentang implementasi permainan sorting shapes
untuk mengembangkan kemampuan geometri anak di TK’Aisyiyah
Singosaren Ponorogo tahun pelajaran 2020/2021, ini bertujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi permainan
sorting shapes untuk mengembangkan kemampuan geometri anak
di TK’ Aisyiyah Singosaren Ponorogo. Untuk itu peneliti
melakukan observasi dan wawancara dengan guru, kepala sekolah
serta anak didik di TK ‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo.
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tahun pelajaran
2020/2021 selama masa Pandemi COVID-19 penelitian dilakukan
secara langsung.
Dengan menggunakan data primier dan data sekunder, data primier
diperoleh dari hasil wawancara gurudan observasi anak turun
langsung ke lapangan melaluiobservasi dan wawancara. Sedangkan
data sekunder diperoleh darikepala sekolah, profil lembaga, dan
foto kegiatan anak.
Hasil penelitian implementasi permainan sorting shapes
untuk mengembangkan kemampuan geometri anak di TK
‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo tahun pelajaran 2020/2021, ini
dapat digambarkan dan diklasifikasikan menjadi beberapa bagian.
Adapun gambaran dan hasil penelitian ini diketahui implementasi
permainan sorting shapes dilakukan dalam 3 tahap yaitu:
Kegiatan, Perencanaan, Penutup
Perencanaan dalam implementasi permainan sorting shapes
berdasarkan hasil wawancara dengan guru TK ‘Aisyiyah
Singosaren yang bernama ibu Dian Puspitasari awal mula guru akan
menyiapkan alat yaitu APE sorting shapes yang berjumlah 5 alat
permainan sorting shapes. Setelah APE sorting shapes siap
kemudian guru mengkondisikan anak disuruh duduk melingkar lalu
54
guru memberi penjelasan dan memberi petunjuk cara bermain
sorting shapes bentuk geometri. Kegiatan perencanaan tersebut
dilakukan sesuai dengan RPPH yang telah dibuat.
3. Kegiatan Pelaksanaan Implementasi Sorting Shapes
Pada pukul 09.00WIB setelah pembukaan peneliti mengamati
Media Sorting Shapes yang diterapkan dan implikasinya, melalui
kegiatan inti dimana media sorting shapes yang digunakan merupakan
salah satu solusi kreatif dan inovatif yang masih bisa dikembangkan
sesuai dengan minat belajar anak. Dampak dari sorting shapes, menurut
hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti berdampak pada
kemampuan geometri anak, menyortir bentuk geometrii seperti persegi,
lingkaran, persegi panjang, dan segi tiga merupakan pendidikan
geometri anak di awal pada saat dia memasuki kelompok A, anak harus
mampu membedakannya.
Kegiatan pelaksanaan dilakukan dengan gembira semua anak
yang diberi tugas berperan aktif, kegiatan tersebut sama dengan RPPH
diantaranya yaitu:
• Mengenal ciptaan Tuhan
• Memanjat, bergantung, berayun dan bergelayut pada wahana
lingkaran
• Membuat berbagai bentuk kepingan geometri pak tani dan gunung
berbentuk segitiga menggunakan origami
• Mendengarkan cerita tentang wisata diperkotaan yaitu melihat
gedung tinggi yang berbentuk persegi panjang.
• Menyortir bentuk geometri menggunakan “Sorting shapes”
• Menyebutkan bentuk geometri
• Menyanyikan lagu anak-anak.
Oleh saat itu berdasarkan hasil pengamatan penelitian, peneliti
melihat suasana belajar yang kondusif anak senang dan berperan aktif.
55
Dalam pelaksanaan ini ada SOP yang harus dilakukan oleh anak dan
guru yang harus disesuaikan dengan aktivitas selama kegiat awal hingga
penutup.
Adapun tahap ke 3 penutup implementasi permainan sorting
shapes anak usia 4-5 tahun di TK ‘Aisyiyah Singosaren Ponorogo,
adalah sorting shapes merupakan salah satu alat peraga yang menjadi
permainan dalam proses bermain Anak Usia Dini yang digunakan untuk
melatih koordinasi tangan dan mata (Hand and eye coordinations).
4.4. Pembahasan
Kemampuan geometri adalah kemampuan mengenal bentuk-bentuk
bangun ruang seperti persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.(
Suyanto, 2005:165) Kemampuan Geometri bagi anak usia dini sangatlah
penting karena memiliki manfaat agar anak memahami bentuk geometri
seiring perkembangan anak (Coply, 2000:111) Dan anak menjadi memiliki
pengetahuan dibidang matematika yaitu dalam mengenal serta memahami
bentuk geometri. Kemampuan geometri dapat disimulasi melalui permainan
sorting shapes. Permainan sorting shapes adalah Bermain merupakan
pekerjaan bagi anak usia dini bermain dalam permainan merupakan media
yang digunakan dalam mensimulasi anak usia dini, bermain sorting shapes
dalam kegiatan menyortir atau mengelompokan bentuk-bentuk geometri
seperti, lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang dan lain sebagainya.
(Hanandita, 2018:25)
Kegiatan Implementasi permainan sorting shapes untuk
mengembangkan kemampuan geometri anak ini dilakukan dengan tujuan
supaya kemampuan geometri anak mampu berkembang secara optimal dimasa
pandemi COVID-19 ini. Dengan adanya kegiatan permainan APE sorting
shapes maka diketaui dapat menstimulasi kemampuan geometri anak Hal
tersebut dapat memotivasi anak untuk mengingat dan memahami bentuk-
bentuk geometri.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi implementasi permainan sorting shapes untuk
56
mengembangakan kemampuan geometri anak di TK ‘Aisyiyah Singosaren
Ponorogo guru menggunakan tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan
penutup. Perencanaannya yaitu guru membuat RPPH, dan SOP serta
menyiapkan media, alat/bahan yang dibutuhkan anak, kemudian pelaksanaan
guru membuat beberapa hal diantaranya guru melakukan kegiatan pembuka
dengan alokasi waktu 15 menit, Kegiatan Pembukaan yaitu mengucapkan
salam sebelum memulai kegiatan, Do’a sebelum belajar, Menyanyi lagu
“tamasya”, Mengenal aturan bermain sorting shapes, Menyebutkan Bentuk-
bentuk geometri berdasarkan instruksi guru. Selanjutnya yaitu kegiatan inti
diantaranya, Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan,
Guru menanyakan tentang gedung dikota yang berbentuk persegi panjang dan
menanyakan tentang pemandangan dipedesaan, Anak mendengar cerita
mengenai tempat wisata kepada anak di kota dan didesa, inti sesuai urutan
kegiatan: Membuat Pak Tani yang sedang berdiri di tengah pemandangan
gunung dan sawah menggunakan kepingan geometri dengan gambar yang
telah disiapkan bu guru di kertas gambar ukuran A4. Kegiatan Pengaman
(pijakan bermain):
a. Menyortir bentuk kepingan geometri menggunakan media sorting shapes
yang telah disiapkan semua anak bergantian memainkannya dengan
gembira sambil bernyanyi lagu tamasya.
b. Menyebutkan bentuk-bentuk geometri bersama
c. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya.
d. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya.
Alokasi waktu dari kegiatan inti dan pengaman yaitu 1 jam selanjutnya guru
dan anak-anak melakukan SOP Istirahat selama 30 menit. Pada kegiatan
recolling alokasi waktu nya yaitu 30 menit diantaranya, Menanyakan
perasaan selama hari ini, Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan
hari ini, mainan bentuk geometri apa saja yang paling disukai, Memberikan
tugas kepada anak untuk bertanya kepada orang tua tentang bentuk-bentuk
geometri. Pesan moral, Menginformasikan kegiatan untuk besok, Berdo’a
setelah belajar, Mengucapkan salam.
57
Berdasarkan implementasi sorting shapes tersebut diketahui anak
berkembang kemampuan motorik halusnya pada saat menempel bentuk-
bentuk geometri “pak tani” pada gambar pemandangan di desa. Serta
perkembangan bahasa pada saat anak-anak menyebutkan bentuk-bentuk
geometri, pada aspek kognitif anak dapat mengelompokkan gambar sesuai
bentuk geometri pada permainan sorting shapes. Pada aspek sosial emosional
anak dapat bermain sorting shapes berbagi dengan teman dan sabar
menunggu giliran. Dan pada aspek motorik kasar anak dapat memanjat,
bergelantung pada wahana lingkaran. Maka keenam aspek tersebut telah
termaksud kedalam kegiatan anak dan perkembangan anak.
Hasil yang didapat dari penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Aziz. 2020. Ide Bermain Sorting Colour Shapes. Jurnal Indria, Vol 6.
Menerangkan dengan judul “Ide Bermain Sorting Colour Shapes”. jiplak
puzzle geometri diatas kertas polos. Lalu kertasnya dilapisi dus agar kaku.
Warnai puzzle geometri. Kalo anak sudah bisa mewarnai sendiri bisa
diberikan ke anak. Berhubung Hami baru bisa corat coret aja biar bunda yang
warnai. Tempel double tape disalah satu bagian puzzle geometri agar
menempel saat dipasang ke kertas. Saatnya anak bermain mencari ukuran dan
warna yang sama, antara gambar dan puzzle-nya. Menurut Standar Nasional
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), ternyata mengenal bentuk geometri
seperti segi tiga, segi empat dan lingkaran pada anak usia 2-3 tahun
merupakan tahapan pencapaian perkembangan anak dalam bidang kognitif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu keenam aspek
perkembangan dalam materi geometri pada tema rekreasi mengajarkan pada
anak mengenai bentuk-bentuk geometri melalui permainan sorting shapes
serta anak langsung terjun pada fisik nyatanya yaitu bentuk real permainan
dan cerita yang ia dengarkan didalamnya terdapat beberapa contoh bentuk
geometri seperti taman kota, terdapat gedung tinggi berbentuk persegi
panjang, wahana lingkaran tempat anak bergelayut menunjukan bahwa
wahana tersebut berbentuk lingkaran, menempel pak tani mulai dari topi pak
tani berbentuk segitiga, kepala berbentuk lingkaran, badan berbentuk persegi,
58
tangan berbentuk persegi panjang, kaki berbentuk persegi panjang,
pegunungan berbentuk segitiga semua itu telah sesuai dengan hasil penelitian
dan RPPH serta implementasi sorting shapes dalam mengembangkan
kemampuan geometri anak usia dini.