4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

22
Universitas Kristen Petra 32 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian Jumlah responden penelitian ini sebanyak 100 responden. Karakteristik responden penelitian ini diidentifikasikan dari jenis kelamin, status marital, usia, pendidikan, dan pengeluaran makan minum di luar rumah per bulan disajikan dalam Tabel 4.1. – Tabel 4.5. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin Jumlah Responden Persentase (%) 1 Laki-laki 41 41 2 Perempuan 59 59 Jumlah 100 100 Sumber: Lampiran 2. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah responden laki-laki karena jumlah responden perempuan sebesar 59% dan responden laki-laki sebesar 41%. Data ini menunjukkan bahwa Keetori sebagian besar adalah perempuan, dan hal ini disebabkan karena kaum perempuan lebih banyak yang menyukai produk makanan ringan. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Martial No Status Marital Jumlah Responden Persentase (%) 1 Belum Menikah 61 61 2 Menikah 39 39 Total 100 100 Sumber: Lampiran 2. Berdasarkan distribusi responden atas dasar status marital, sebesar 61% responden menyatakan belum menikah dan sisany yaitu sebesar 39% menyatakan telah menikah. Distribusi responden ini menjelaskan bahwa kebanyakan pengunjung Keetori adalah responden dengan status lajang. Status lajang paling banyak yang mengunjungi Keetori karena pada umumnya status lajang belum memiliki kebutuhan-kebutuhan belanja keluarga misalnya untuk berbagai kebutuhan pokok sehingga lebih banyak yang menyukai membeli produk makanan ringan seperti Keetori.

Transcript of 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Page 1: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 32

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden Penelitian

Jumlah responden penelitian ini sebanyak 100 responden. Karakteristik

responden penelitian ini diidentifikasikan dari jenis kelamin, status marital, usia,

pendidikan, dan pengeluaran makan minum di luar rumah per bulan disajikan

dalam Tabel 4.1. – Tabel 4.5.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Responden

Persentase (%)

1 Laki-laki 41 41 2 Perempuan 59 59 Jumlah 100 100

Sumber: Lampiran 2.

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden

perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah responden laki-laki karena jumlah

responden perempuan sebesar 59% dan responden laki-laki sebesar 41%. Data ini

menunjukkan bahwa Keetori sebagian besar adalah perempuan, dan hal ini

disebabkan karena kaum perempuan lebih banyak yang menyukai produk

makanan ringan.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Martial

No Status Marital Jumlah Responden

Persentase (%)

1 Belum Menikah 61 61 2 Menikah 39 39 Total 100 100

Sumber: Lampiran 2.

Berdasarkan distribusi responden atas dasar status marital, sebesar 61%

responden menyatakan belum menikah dan sisany yaitu sebesar 39% menyatakan

telah menikah. Distribusi responden ini menjelaskan bahwa kebanyakan

pengunjung Keetori adalah responden dengan status lajang. Status lajang paling

banyak yang mengunjungi Keetori karena pada umumnya status lajang belum

memiliki kebutuhan-kebutuhan belanja keluarga misalnya untuk berbagai

kebutuhan pokok sehingga lebih banyak yang menyukai membeli produk

makanan ringan seperti Keetori.

Page 2: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 33

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Responden

Persentase (%)

1 17 - 25 tahun 45 45 2 26 - 34 tahun 36 36 3 35 - 43 tahun 10 10 4 diatas 43 tahun 9 9 Total 100 100

Sumber: Lampiran 2.

Distribusi frekuensi responden berdasarkan kelompok usia, sebagian

besar responden penelitian ini berusia antara 17– 25 tahun yaitu sebesar 45%,

jumlah terbesar kedua adalah responden dengan usia antara 26– 34 tahun yaitu

sebesar 36%, responden terbanyak ketiga berumur 35 – 43 tahun yaitu sebesar

10%. Jumlah responden terbanyak pada dua kelompok usia termuda, dan hal ini

menunjukkan bahwa usia muda lebih banyak menyukai berbagai produk makanan

ringan seperti Keetori.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan terakhir Jumlah Responden

Persentase (%)

1 SD 0 0 2 SMP 9 9 3 SMA 63 63 4 Perguruan Tinggi 28 28 Total 100 100

Sumber: Lampiran 2.

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian

besar responden penelitian ini dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebesar

63%. Responden dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi dengan persentase

terbesar kedua yaitu sebesar 28%, dan responden dengan pendidikan terakhir SMP

dengan persentase sebesar 9%.

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pengeluaran makan minum di luar rumah per bulan

No Pengeluaran makan minum di luar rumah per bulan

Jumlah Responden

Persentase (%)

1 Kurang dari Rp 500.000 2 2 2 Rp 500.000 - Rp 1.499.999 61 61 3 Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 37 37 4 Diatas Rp 2.500.000 0 0 Total 100 100

Sumber: Lampiran 2.

Page 3: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 34

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengeluaran makan minum di

luar rumah per bulan, responden penelitian ini dengan pengeluaran kurang dari Rp

500.000 yaitu sebesar 2%, persentase terbesar pertama adalah responden dengan

pengeluaran antara Rp 500.000 - Rp 1.499.999 yaitu sebesar 61% dan responden

dengan pengeluaran antara Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 sebesar 37%.

Banyaknya responden dengan pengeluaran antara Rp 500.000 - Rp 1.499.999

lebih disebabkan kisaran harga Keetori yaitu harga premium untuk sekelas

makanan ringan dengan diikuti kualitas rasa yang disukai konsumen.

4.2. Evaluasi Data Penelitian

4.2.1. Asumsi Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu

(residual) memiliki distribusi normal (Widarjono, 2011:111). Pengujian dengan

menggunakan analisa kolmogorov smirnov. Adapun hasil pengujian normalitas

ditunjukkan tabel berikut:

Tabel 4.6. Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 100 Normal Parameters(a,b) Mean - 0,000 Std. Deviation 0,487 Most Extreme Differences Absolute 0,102 Positive 0,046 Negative - 0,102 Kolmogorov-Smirnov Z 1,021 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,248 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber: lampiran 7

Tingkat signifikansi nilai kolmogorov smirnov adalah sebesar 0,248 dan

lebih besar dari 0,05 sehingga berdasarkan uji normalitas data di atas, dapat

disimpulkan bahwa asumsi normalitas data bisa terpenuhi.

Page 4: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 35

4.2.2. Asumsi Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel penelitian

memiliki hubungan yang sifatnya linier dengan variabel terikat. Adapun hasil

pengujian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7. Pengujian Linieritas

Variabel Penelitian Deviation from Linearity F Sig. Promosi Deviation from Linearity 0,333 0,989

Sumber: lampiran 8

Hasil pengujian linieritas menunjukkan bahwa variabel promosi memiliki

hubungan yang linier dengan impulse buying dan temuan ini didasarkan pada sig.

F > 0,05.

4.2.3. Pengujian Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk variabel promosi dan impulse buying.

Pengujian menggunakan korelasi pearson correlation pada level signifikan di

bawah 5%.

Tabel 4.8. Uji Validitas Variabel Promosi

No Pernyataan Validitas Promosi

Korelasi Sig. Simpulan

1 Jika berada di mall PTC Saya sering melihat iklan banner Keetori 0,741 0,000 Valid

2 Terdapat promo potongan harga pada paket bento Keetori. 0,751 0,000 Valid

3 Program promo Three for 2 (Beli 5 gratis 1) menarik. 0,695 0,000 Valid

4 Personal Selling/tawaran dari pramusaji menarik perhatian. 0,751 0,000 Valid

5 Adanya promo Coupon memberikan daya tarik . 0,805 0,000 Valid

6 Saya mengetahui Keetori dari Teman / Keluarga saya. 0,748 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 3

Variabel promosi terdiri dari 6 pernyataan, nilai korelasi setiap pernyataan

berada antara 0,695 – 0,805 dengan signifikansi korelasi antara nilai setiap

pernyataan dengan jumlah totalnya pada level 0.000. Korelasi terendah untuk

indikator yang menyatakan bahwa program promo Three for 2 (Beli 5 gratis 1)

Page 5: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 36

menarik dan korelasi paling tinggi adalah adanya promo Coupon memberikan

daya tarik.

Tabel 4.9. Uji Validitas Variabel Impulse buying

No Pernyataan Validitas Impulse buying Korelasi Sig. Simpulan

1 Ketika melintas di Gerai Keetori, saya langsung ingin membeli. 0,838 0,000 Valid

2 Ketika melihat iklan (Brosur/Banner) Keetori saya langsung membeli 0,817 0,000 Valid

3 Ketika Saya mencium wangi Keetori saya langsung membeli Keetori. 0,775 0,000 Valid

4 Karena saya menyukai makanan Jepang, saya langsung membeli ketika melihat Keetori

0,760 0,000 Valid

5 Ketika saya melihat Keetori saya tetap membeli Keetori meskipun saya kenyang. 0,803 0,000 Valid

Sumber: Lampiran 3

Variabel impulse buying terdiri dari 5 pernyataan, nilai korelasi setiap

pernyataan berada antara 0,760 – 0,838 dengan signifikansi korelasi antara nilai

setiap pernyataan dengan jumlah totalnya pada level 0.000. Keseluruhan

pernyataan dalam variabel impulse buying tersebut dinyatakan valid karena

tingkat signifikansi < 0.050. Nilai korelasi terendah untuk pernyataan bahwa

Karena saya menyukai makanan Jepang, saya langsung membeli ketika melihat

Keetori dan pernyataan dengan korelais tertinggi adalah pernyataan bahwa Ketika

melintas di Gerai Keetori, saya langsung ingin membeli.

4.2.4. Pengujian Reliabilitas

Jawaban responden juga perlu dilakukan pengujian reliabilitas jawaban.

Jawaban responden dinyatakan reliabel jika memenuhi ketentuan nilai cronbach

alpha yaitu di atas 0,60 dan cronbach alpha ≥ cronbach alpha if item deleted.

Page 6: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 37

Tabel 4.10. Uji Reliabilitas Pernyataan Variabel Promosi

No Pernyataan Promosi Cronbach alpha

Cronbach alpha if Item Deleted

1 Jika berada di mall PTC Saya sering melihat iklan banner Keetori

0,840

0,816

2 Terdapat promo potongan harga pada paket bento Keetori. 0,811

3 Program promo Three for 2 (Beli 5 gratis 1) menarik. 0,823

4 Personal Selling/tawaran dari pramusaji menarik perhatian. 0,817

5 Adanya promo Coupon memberikan daya tarik . 0,797

6 Saya mengetahui Keetori dari Teman / Keluarga saya. 0,820

Sumber: Lampiran 4.

Variabel promosi terdiri dari 6 pernyataan, nilai cronbach alpha if item

deleted dengan nilai antara 0,797 – 0,823. Hasil ini menunjukkan bahwa

keseluruhan pernyataan variabel promosi adalah reliabel karena nilai cronbach

alpha > 0,6 dan cronbach alpha ≥ cronbach alpha if item deleted.

Tabel 4.11. Uji Reliabilitas Pernyataan Variabel Impulse buying

No Pernyataan Impulse buying Cronbach alpha

Cronbach alpha if Item Deleted

1 Ketika melintas di Gerai Keetori, sebenarnya saya tidak ingin membeli

0,855

0,809

2 Saya membeli produk Keetori tanpa harus memikirkan hal-hal lainnya 0,816

3 Saya langsung membeli Keetori begitu saya melihat produk tersebut 0,837

4 Sesuatu yang menyenangkan jika membeli barang termasuk keetori tanpa harus merencanakan terlebih dahulu

0,837

5 Ketika mengunjungi Gerai Keetori, pembelian selalu lebih banyak dari yang saya rencanakan

0,829

Sumber: Lampiran 4.

Variabel promosi terdiri dari 6 pernyataan, nilai cronbach alpha if item

deleted dengan nilai antara 0,809 – 0,837. Hasil ini menunjukkan bahwa

keseluruhan pernyataan variabel impulse buying adalah reliabel karena nilai

cronbach alpha > 0,6 dan cronbach alpha ≥ cronbach alpha if item deleted.

Page 7: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 38

4.3. Statistik Deskriptif

Untuk bisa menjelaskan tanggapan responden pada setiap pernyataan

kuesioner, maka nilai rata-rata jawaban responden dikelompokkan dengan

penentuan range sebagai berikut:

Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban Terendah 5 - 1 Range = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ = ⎯⎯ = 0,80 Jumlah Kelas Penilaian 5

Berdasarkan pada nilai range di atas, maka nilai rata-rata variabel

penelitian bisa dikategorikan sebagai berikut:

No Skala Penilaian Kategori Penilaian

1 1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju

2 1,81 – 2,60 Tidak setuju 3 2,61 – 3,40 Netral 4 3,41 – 4,20 Setuju 5 4,21 – 5,00 Sangat setuju

Berdasarkan pada kategori di atas, maka bisa ditunjukkan

pengelompokkan jawaban responden untuk setiap pernyataan dalam variabel

penelitian dilihat dari mean score setiap variabel penelitian.

4.3.1. Variabel Promosi

Variabel promosi terdiri dari 6 pernyataan yang menjual mengenai daya

tarik promosi Keetori. Berdasarkan nilai rata-rata penilaian terhadap 6 indikator

tersebut, maka dikelompokkan dalam lima skala penilaian dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Penilaian Variabel Promosi

No Kategori Penilaian

Frekuensi Persentase

1 Sangat tidak setuju 0 0 2 Tidak setuju 4 4 3 Netral 27 27 4 Setuju 46 46 5 Sangat setuju 23 23 Jumlah 100 100

Sumber: Lampiran 9.

Page 8: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 39

Berdasarkan nilai rata-rata 6 indikator variabel promosi, dijelaskan bahwa

sebagian besar responden penelitian menilai setuju dengan persentase sebesar

46%. Jumlah terbanyak kedua dengan penilaian netral yaitu sebesar 27%, dan

jumlah terbanyak ketiga dengan penilaian sangat setuju yaitu sebesar 23%.

Untuk menjelaskan distribusi frekuensi penilaian responden pada variabel

promosi berdasarkan pada karakteristik demografi, maka dilakukan analisis

tabulasi silang (cross tabulation) sebagai ditunjukkan Tabel 4.13 – Tabel 4.17.

Tabel 4.13. Tabulasi Silang Penilaian Promosi Keetori Berdasarkan Jenis

Kelamin Responden

No Jenis Kelamin

Distribusi Jawaban Responden Jumlah Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 Laki-Laki 0 4 19 15 3 41 0% 10% 46% 37% 7% 100%

2 Perempuan 0 0 8 31 20 59 0% 0% 14% 53% 34% 100%

Jumlah 0 4 27 46 23 100 Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan jenis kelamin responden, untuk responden jenis kelamin laki-

laki dengan jumlah terbesar memberikan penilaian netral (49%) untuk promosi

Keetori. Sedangkan responden jenis kelamin perempuan jumlah terbanyak dengan

penilaian setuju (53%) untuk promosi Keetori. Temuan ini menunjukkan bahwa

program promosi Keetori ternyata lbih banyak disukai oleh perempuan

dibandingkan responden dengan jenis kelamin laki-laki.

Tabel 4.14. Tabulasi Silang Penilaian Promosi Keetori Berdasarkan Status

Marital

No Status Marital

Distribusi Jawaban Responden Jumlah Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 Belum Menikah

0 1 13 34 13 61 0% 2% 21% 56% 21% 100%

2 Menikah

0 3 14 12 10 39 0% 8% 36% 31% 26% 100%

Jumlah 0 4 27 46 23 100 Sumber: Lampiran 9

Untuk responden dengan status marital belum menikah, jumlah terbesar

memberikan penilaian setuju yaitu sebesar 56%. Untuk responden dengan status

Page 9: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 40

marital menikah dengan jumlah terbesar memberikan penilaian netral yaitu

sebesar 36%.

Tabel 4.15. Tabulasi Silang Penilaian Promosi Keetori Berdasarkan Usia Responden

No Usia Distribusi Jawaban Responden

Jumlah Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 17 - 25 tahun

0 0 5 21 19 45 0% 0% 11% 47% 42% 100%

2 26 - 34 tahun

0 0 11 22 3 36 0% 0% 31% 61% 8% 100%

3 35 - 43 tahun

0 2 5 3 0 10 0% 20% 50% 30% 0% 100%

4 diatas 43 tahun

0 2 6 0 1 9 0% 22% 67% 0% 11% 100%

Jumlah 0 4 27 46 23 100 Sumber: Lampiran 9

Untuk responden dengan usia antara 17-25 tahun, sebagian besar

memberikan setuju yaitu sebesar 47% untuk promosi Keetori. Responden usia

antara 26-34 tahun sebagian besar memberikan penilaian setuju yaitu sebesar

61%. Responden usia antara 35-43 tahun memberikan penilaian netral yaitu

sebesar 50%. Untuk responden usia di atas 43 tahun sebagian besar memberikan

penilaian netral untuk promosi Keetori dh persentase sebesar 67%.

Tabel 4.16. Tabulasi Silang Penilaian Promosi Keetori Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan terakhir

Distribusi Jawaban Responden Jumlah Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 SD 0 0 0 0 0 0

0% 0% 0% 0% 0% 0%

2 SMP 0 0 1 3 5 9

0% 0% 11% 33% 56% 100%

3 SMA 0 2 15 31 15 63

0% 3% 24% 49% 24% 100%

4 Perguruan Tinggi

0 2 11 12 3 28 0% 7% 39% 43% 11% 100%

Jumlah 0 4 27 46 23 100 Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan pada tingkat pendidikan terakhir, diketahui bahwa untuk

responden dengan pendidikan terakhir SMP sebesar 56% memberikan penilaian

Page 10: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 41

sangat setuju. Untuk responden dengan pendidikan aterakhir SMA sebesar 49%

memberikan penilaian setuju terhadap promosi Keetori. Untuk responden dengan

pendidikan terakhir perguruan tinggi ternyata sebagian besar memberikan

penilaian sangat setuju terhadap promosi Keetori yaitu sebesar 43%.

Tabel 4.17. Tabulasi Silang Penilaian Promosi Keetori Berdasarkan Tingkat

pengeluaran Makanan Minum di Luar Rumah per Bulan

No Pengeluaran Distribusi Jawaban Responden

Jumlah Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 Kurang dari Rp 500.000

0 0 0 1 1 2 0% 0% 0% 50% 50% 100%

2 Rp 500.000 - Rp 1.499.999

0 2 18 25 16 61

0% 3% 30% 41% 26% 100%

3

Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000

0 2 9 20 6 37

0% 5% 24% 54% 16% 100%

4 Di atas Rp 2.500.000

0 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Jumlah 0 4 27 46 23 100 Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan pada besara pengalauran untuk makan dan minum di luar

rumah setiap bulan, ternyata responden dengan pengeluaran kurang dari Rp

500.000 sebagian besar memberikan penilaian setuju dan sangat setuju yaitu

masing-masing sebesar 50%. Untuk responden dengan pengeluaran makan minum

di luar rumah antara Rp 500.000 - Rp 1.499.999 sebesar 41% menyatakan setuju

terhadap promosi Keetori. Responden dengan pengeluaran makan minum di luar

rumah per bulan antara Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 sebesar 54% menyatakan

setuju terhadap promosi Keetori.

4.3.2. Variabel Impulse buying

Variabel Impulse buying terdiri dari 5 pernyataan yang menjual mengenai

daya tarik Impulse buying Keetori. Berdasarkan nilai rata-rata penilaian terhadap

5 indikator tersebut, maka dikelompokkan dalam lima skala penilaian dengan

hasil sebagai berikut:

Page 11: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 42

Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Penilaian Variabel Impulse buying

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase

1 Sangat tidak setuju 0 0 2 Tidak setuju 6 6 3 Netral 16 16 4 Setuju 42 42 5 Sangat setuju 36 36 Jumlah 100 100

Sumber: Lampiran 9.

Berdasarkan nilai rata-rata 5 indikator variabel Impulse buying, dijelaskan

bahwa sebagian besar responden penelitian menilai setuju dengan persentase

sebesar 42%. Jumlah terbanyak kedua dengan penilaian sangat setuju sebesar

36%, dan jumlah terbanyak ketiga dengan penilaian netral sebesar 16%.

Untuk menjelaskan distribusi frekuensi penilaian responden pada variabel

Impulse buying berdasarkan pada karakteristik demografi, maka dilakukan analisis

tabulasi silang (cross tabulation) sebagai ditunjukkan Tabel 4.19 – Tabel 4.23.

Tabel 4.19. Tabulasi Silang Penilaian Impulse buying Keetori Berdasarkan Jenis

Kelamin Responden

No Jenis Kelamin

Distribusi Jawaban Responden Jumlah Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 Laki-Laki 0 4 14 19 4 41

0% 10% 34% 46% 10% 100%

2 Perempuan 0 2 2 23 32 59

0% 3% 3% 39% 54% 100% Jumlah 0 6 16 42 36 100

Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan jenis kelamin responden, untuk responden jenis kelamin laki-

laki dengan jumlah terbesar memberikan penilaian setuju dengan persentase

sebesar 46% untuk impulse buying produk Keetori. Sedangkan responden jenis

kelamin perempuan jumlah terbanyak dengan penilaian sangat setuju (54%) untuk

impulse buying produk Keetori. Temuan ini menunjukkan bahwa program impulse

buying produk Keetori ternyata lebih banyak disukai oleh perempuan

dibandingkan responden dengan jenis kelamin laki-laki.

Page 12: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 43

Tabel 4.20. Tabulasi Silang Penilaian Impulse buying Keetori Berdasarkan Status Marital

No Status Marital

Distribusi Jawaban Responden Jumlah Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 Belum Menikah

0 1 3 34 23 61 0% 2% 5% 56% 38% 100%

2 Menikah 0 5 13 8 13 39

0% 13% 33% 21% 33% 100% Jumlah 0 6 16 42 36 100

Sumber: Lampiran 9

Untuk responden dengan status marital belum menikah, jumlah terbesar

memberikan penilaian setuju yaitu sebesar 56%. Untuk responden dengan status

marital menikah dengan jumlah terbesar memberikan penilaian netral dan sangat

setuju yaitu masing-masing sebesar 33%.

Tabel 4.21. Tabulasi Silang Penilaian Impulse buying Keetori Berdasarkan Usia Responden

No Usia Distribusi Jawaban Responden

Jumlah Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 17 - 25 tahun

0 0 1 8 36 45 0% 0% 2% 18% 80% 100%

2 26 - 34 tahun

0 1 1 34 0 36 0% 3% 3% 94% 0% 100%

3 35 - 43 tahun

0 0 10 0 0 10 0% 0% 100% 0% 0% 100%

4 diatas 43 tahun

0 5 4 0 0 9 0% 56% 44% 0% 0% 100%

Jumlah 0 6 16 42 36 100 Sumber: Lampiran 9

Untuk responden dengan usia antara 17-25 tahun, sebesar 80% menyatakan

sangat setuju untuk impulse buying produk Keetori. Responden usia antara 26-34

tahun ternyata sebesar 94% juga menyatakan setuju untuk impulse buying produk

Keetori. Responden usia antara 35-43 tahun secara keseluruhan (100%)

memberikan penilaian netral untuk impulse buying produk Keetori. Untuk

responden usia di atas 43 tahun sebagian besar memberikan penilaian tidak setju

untuk impulse buying produk Keetori dengan persentase sebesar 56%.

Page 13: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 44

Tabel 4.22. Tabulasi Silang Penilaian Impulse buying Keetori Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan terakhir

Distribusi Jawaban Responden Jumlah Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 SD 0 0 0 0 0 0

0% 0% 0% 0% 0% 0%

2 SMP 0 0 0 1 8 9

0% 0% 0% 11% 89% 100%

3 SMA 0 4 9 27 23 63

0% 6% 14% 43% 37% 100%

4 Perguruan Tinggi

0 2 7 14 5 28 0% 7% 25% 50% 18% 100%

Jumlah 0 6 16 42 36 100 Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan pada tingkat pendidikan terakhir, diketahui bahwa untuk

responden dengan pendidikan terakhir SMP sebesar 89% memberikan penilaian

sangat setuju untuk impulse buying produk Keetori. Untuk responden dengan

pendidikan terakhir SMA sebesar 89% memberikan penilaian sangat setuju

terhadap impulse buying produk Keetori. Untuk responden dengan pendidikan

terakhir perguruan tinggi ternyata sebagian besar memberikan penilaian setuju

terhadap impulse buying produk Keetori yaitu sebesar 50%.

Tabel 4.23. Tabulasi Silang Penilaian Impulse buying Keetori Berdasarkan Tingkat pengeluaran Makanan Minum di Luar Rumah per Bulan

No Pengeluaran Distribusi Jawaban Responden

Jumlah Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat

Setuju

1 Kurang dari Rp 500.000

0 0 0 1 1 2 0% 0% 0% 50% 50% 100%

2 Rp 500.000 - Rp 1.499.999

0 3 8 25 25 61 0% 5% 13% 41% 41% 100%

3 Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000

0 3 8 16 10 37 0% 8% 22% 43% 27% 100%

4 Di atas Rp 2.500.000

0 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Jumlah 0 6 16 42 36 100 Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan pada besara pengalauran untuk makan dan minum di luar

rumah setiap bulan, ternyata responden dengan pengeluaran kurang dari Rp

500.000 sebagian besar memberikan penilaian setuju dan sangat setuju dengan

Page 14: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 45

masing-masing persentase sebesar 50%. Untuk responden dengan pengaluaran

makan minum di luar rumah antara Rp 500.000 - Rp 1.499.999 sebesar 41%

menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap impulse buying produk Keetori.

Responden dengan pengeluaran makan minum di luar rumah per bulan antara Rp

1.500.000 - Rp 2.500.000 sebesar 43% menyatakan setuju terhadap impulse

buying produk Keetori..

4.4. Analisis Data Penelitian

4.4.1. Pengaruh Karakteristik Demografis Terhadap Impulse buying

Untuk menjelaskan pengaruh karakteristik demografis responden terhadap

impulse buying dengan dengan analisis ANOVA.

Tabel 4.24. Pengaruh Jenis Kelamin Responden Terhadap Impulse buying

No Jenis Kelamin N Mean Std. Dev F Sig 1 Laki-Laki 41 3,551 0,567

44,497 0,000 2 Perempuan 59 4,342 0,594 Total 100 4,018 0,700

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan nilai rata-rata impulse buying antara responden dengan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan dengan nilai yang berbeda. Responden

penelitian jenis kelamin perempuan dengan nilai rata-rata yang lebih tinggi

dibandingkan dengan responden jenis kelamin laki-laki. Berdasarkan tingkat sig.

F yaitu sebesar 0,000 (lebih rendah dari 0,05) maka bisa dijelaskan bahwa nilai

rata-rata impulse buying antara responden dengan jenis kelamin laki-laki dan

perempuan adalah berbeda. Untuk itu, jenis kelamin responden menentukan

terhadap impulse buying responden pada produk Keetori.

Tabel 4.25. Pengaruh Status Marital Responden Terhadap Impulse buying

No Status Marital N Mean Std. Dev F Sig

1 Belum Menikah 61 4,154 0,508

6,228 0,014 2 Menikah 39 3,805 0,890 Total 100 4,018 0,700

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan nilai rata-rata impulse buying antara responden dengan status

marital belum menikah dan sudah menikah dengan nilai yang berbeda. Responden

penelitian status marital belum menikah dengan penilaian impulse buying yang

Page 15: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 46

lebih tinggi dibandingkan responden status marital menikah. Berdasarkan tingkat

sig. F yaitu sebesar 0,014 (lebih rendah dari 0,05), maka bisa dijelaskan bahwa

nilai rata-rata impulse buying antara responden dengan status marital belum

menikah dan sudah menikah adalah berbeda. Untuk itu, status marital responden

menentukan terhadap impulse buying responden pada produk Keetori.

Tabel 4.26. Pengaruh Usia Responden Terhadap Impulse buying

No Usia N Mean Std. Dev F Sig 1 17 - 25 tahun 45 4,551 0,433

85,706 0,000 2 26 - 34 tahun 36 3,883 0,333 3 35 - 43 tahun 10 3,360 0,084 4 diatas 43 tahun 9 2,622 0,353 Total 100 4,018 0,700

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan nilai rata-rata impulse buying antara responden dilihat dari

usianya, ternyata penilaian tertinggi adalah responden usia antara 17-25 tahun dan

nilai rata-rata terendah adalah responden usia di atas 43 tahun.. Berdasarkan

tingkat sig. F yaitu sebesar 0,000 (lebih rendah dari 0,05), maka bisa dijelaskan

bahwa nilai rata-rata impulse buying adalah berbeda berdasarkan pada usia

responden. Untuk itu, usia responden menentukan terhadap impulse buying

responden pada produk Keetori.

Tabel 4.27. Pengaruh Pendidikan Responden Terhadap Impulse buying

No Pendidikan N Mean Std. Dev F Sig 1 SMP 9 4,556 0,240

5,553 0,005 2 SMA 63 4,067 0,690 3 Perguruan Tinggi 28 3,736 0,708 Total 100 4,018 0,700

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan nilai rata-rata impulse buying antara responden dilihat dari

pendidikan terakhir, ternyata penilaian tertinggi untuk impulse buying adalah

responden dengan pendidikan terakhir SMP yaitu sebesar 4,556 dan relatif lebih

tinggi dibandingkan responden pada tingkat pendidikan terakhir SMA maupun

perguruan tinggi. Nilai rata-rata impulse buying terendah adalah responden

dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu sebesar 3,736. Berdasarkan

tingkat sig. F yaitu sebesar 0,000 (lebih rendah dari 0,05) maka bisa dijelaskan

bahwa nilai rata-rata impulse buying adalah berbeda berdasarkan pada pendidikan

Page 16: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 47

terakhir responden. Untuk itu, pendidikan terakhir responden menentukan

terhadap impulse buying responden pada produk Keetori.

Tabel 4.28. Pengaruh Pengeluaran Responden Terhadap Impulse buying

No Pendidikan N Mean Std. Dev F Sig 1 Kurang dari Rp

500.000 2 4,300 0,424

1,601 0,207

2 Rp 500.000 - Rp 1.499.999 61 4,105 0,705

3 Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 37 3,859 0,686

4 Di atas Rp 2.500.000 0 0 0

Total 100   4,018   0,700  Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan nilai rata-rata impulse buying antara responden dilihat dari

besaran pengeluaran untuk makan dan minum di luar rumah setiap bulan, ternyata

penilaian tertinggi untuk responden dengan pengeluaran kurang dari Rp 500.000

yaitu sebesar 4,300. Nilai rata-rata impulse buying terendah adalah untuk

responden dengan pengeluaran antara Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 yaitu sebesar

3,859. Berdasarkan pada perbandingan nilai rata-rata, terlihat adnya nilai rata-rata

yang tidak jauh berbeda untuk impulse buying berdasarkan besaran pengeluaran

untuk makan dan minum di luar rumah setiap bulan. Berdasarkan tingkat sig. F

yaitu sebesar 0,207 (di atas 0,05), maka bisa dijelaskan bahwa nilai rata-rata

impulse buying adalah tidak berbeda berdasarkan besaran pengeluaran untuk

makan dan minum di luar rumah setiap bulan. Untuk itu, besaran pengeluaran

untuk makan dan minum di luar rumah setiap bulan tidak menentukan terhadap

impulse buying responden pada produk Keetori.

4.4.2. Pengaruh Promosi Terhadap Impulse buying

Untuk menjelaskan pengaruh variabel promosi terhadap impulse buying

dengan dengan analisis regresi linier sederhana. Variabel promosi sebagai

variabel bebas dan impulse buying sebagai variabel terikat. Adapun output dari

regresi linier sederhana pengaruh variabel promosi terhadap impulse buying

adalah sebagai berikut:

Page 17: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 48

Tabel 4.29. Pengaruh Variabel Promosi Terhadap Impulse buying Produk Keetori

Variabel Independent Unstandardized

Coefficients t Sig.

Konstanta 1,011 3,385 0,001

Variabel Promosi 0,791 10,201 0,000

R2 = 0,515

F = 104,054 sig. 0,000

Sumber: lampiran 6

Berdasarkan pada output regresi linier sederhana di atas, maka persamaan

regresi yang terbentuk adalah:

IB = 1,011 + 0,791 Pr

Berdasarkan persamaan tersebut diidentifikasikan bahwa promosi

memiliki pengaruh yang positif terhadap impulse buying, sehingga semakin baik

penilaian terhadap promosi maka impulse buying semakin meningkat. Sedangkan

besarnya pengaruh promosi terhadap impulse buying adalah sebesar 0,515

(51,5%).

4.5. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh karakteristik

demografis terhadap impulse buying da pengaruh variabel promosi terhadap

impulse buying produk Keetori. Berdasarkan pada hasil penolahan data dengan

menggunakan ANOVA dan regresi linier sederhana di atas, maka hasil pengujian

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.30. Pengaruh Karakteristik Demosgrafis Terhadap Impulse buying

No Pola Hubungan F Sig Keterangan 1 Jenis kelamin → Impulse buying 44,497   0,000   Terbukti 2 Status Marital → Impulse buying 6,228   0,014   Terbukti 3 Usia → Impulse buying 85,706   0,000   Terbukti 4 Pendidikan Terakhir → Impulse buying 5,553   0,005   Terbukti

5 Tingkat pengeluaran makan minum di luar rumah → Impulse buying 1,601   0,207  

Tidak Terbukti

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis di atas, maka bisa dijelaskan

bahwa karakteristik demografis yang meliputi jenis kelamin responden, status

Page 18: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 49

marital, usia responden, pendidikan terakhir responden memiliki pengaruh

terhadap impulse buying produk Keetori. Tetapi untuk tingkat pengeluaran

makanan minum di luar rumah tidak mempengaruhi impulse buying konsumen

pada produk Keetori.

Tabel 4.31. Pengaruh Variabel Promosi Terhadap Impulse buying

No Pola Hubungan T Sig Keterangan 1 Promosi → Impulse buying 10,201   0,000   Terbukti

Sumber: Lampiran 5

Tingkat signifikansi “t” sebesar 0,000 dan lbih rendah dari 0,05 sehingga

bisa dijelaskan bahwa variabel promosi secara signifikan terbukti berpengaruh

terhadap impulse buying produk Keetori.

4.6. Analisa Bottom Two Boxes dan Top Two Boxes

4.6.1. Analisa Bottom Two Boxes

Analisa bottom two boxes (BTB) ini menjelaskan persentase responden

yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju. Berdasarkan pada distribusi

frekuensi jawaban responden, maka BTB jawaban responden untuk variabel

promosi dan impulse buying adalah sebagai berikut.

Tabel 4.32. Bottom two boxes Variabel Promosi

No Pernyataan Promosi Jawaban

Responden Jum Res BTB

STS TS Jml

1 Jika berada di mall PTC Saya sering melihat iklan banner Keetori 1 7 8 100 8%

2 Terdapat promo potongan harga pada paket bento Keetori. 1 3 4 100 4%

3 Program promo Three for 2 (Beli 5 gratis 1) menarik. 1 1 2 100 2%

4 Personal Selling/tawaran dari pramusaji menarik perhatian. 1 8 9 100 9%

5 Adanya promo Coupon memberikan daya tarik . 0 4 4 100 4%

6 Saya mengetahui Keetori dari Teman / Keluarga saya. 2 7 9 100 9%

Sumber: Lampiran 10, diolah

Berdasarkan evalausi jawaban responden untuk sangat tidak setuju dan tidak

setuju, diketahui bahwa BTB jawaban responden sangat rendah karena di bawah

Page 19: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 50

10% dari keseluruhan responden. Temuan ini menunjukkan bahwa jawaban

responden sangat tidak setuju dan tidak setuju terhadap promosi produk Keetori

tergolong rendah.

Tabel 4.33. Bottom two boxes Variabel Impulse buying

No Pernyataan Impulse buying Jawaban

Responden Jum Res BTB

STS TS Jml

1 Ketika melintas di Gerai Keetori, sebenarnya saya tidak ingin membeli 1 5 6 100 6%

2 Saya membeli produk Keetori tanpa harus memikirkan hal-hal lainnya 0 3 3 100 3%

3 Saya langsung membeli Keetori begitu saya melihat produk tersebut 2 5 7 100 7%

4 Sesuatu yang menyenangkan jika membeli barang termasuk keetori tanpa harus merencanakan terlebih dahulu

0 4 4 100 4%

5 Ketika mengunjungi Gerai Keetori, pembelian lebih banyak dari yang saya rencanakan

2 7 9 100 9%

Sumber: Lampiran 10, diolah

Demikian halnya dengan impulse buying konsumen pada produk Keetori,

persentase BTB relatif rendah karena di bawah 10% bahkan BTB tertinggi adalah

9% untuk pernyataan bahwa ketika mengunjungi Gerai Keetori, konsumen selalu

lebih banyak dari yang direncanakan. Berdasarkan pada temuan ini bisa dijelaskan

bahwa jumlah responden yang menilai sangat tidaks etuju dan tidaks etuju

terhadap impulse buying di gerai Keetori relatif rendah.

4.6.2. Analisa Top Two Boxes

Analisa top two boxes (TTB) ini menjelaskan persentase responden yang

menjawab setuju dan sangat setuju. Berdasarkan pada distribusi frekuensi jawaban

responden, maka TTB jawaban responden untuk variabel promosi dan impulse

buying adalah sebagai berikut:

Tabel 4.34. Top two boxes Variabel Promosi

No Pernyataan Promosi Jawaban

Responden Jum Res BTB

S SS Jml

1 Jika berada di mall PTC Saya sering melihat iklan banner Keetori 44 17 61 100 61%

2 Terdapat promo potongan harga pada paket 53 21 74 100 74%

Page 20: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 51

bento Keetori.

3 Program promo Three for 2 (Beli 5 gratis 1) menarik. 56 17 73 100 73%

4 Personal Selling/tawaran dari pramusaji menarik perhatian. 39 23 62 100 62%

5 Adanya promo Coupon memberikan daya tarik . 49 19 68 100 68%

6 Saya mengetahui Keetori dari Teman / Keluarga saya. 39 24 63 100 63%

Sumber: Lampiran 10,

Berdasarkan evalausi jawaban responden setuju dan sangat setuju, diketahui

bahwa TTB jawaban responden cukup tinggi dengan persentase TTB berkisar

antara 61% - 74%. Persentase TTB terendah adalah pernyataan pertama bahwa

jika berada di mall PTC maka konsumen sering melihat iklan banner Keetori

dengan persentase sebesar 61%. Persentase TTB tertinggi adalah untuk

pernyataan kedua yang menyatakan bahwa terdapat promo potongan harga pada

paket bento Keetori dengan persentase TTB sebesar 74%..

Sedangkan persentase TTB untuk impulse buying dari 100 responden

penelitian ini sebagaimana ditunjukkan Tabel 4.3.5.

Tabel 4.35. Top two boxes Variabel Impulse buying

No Pernyataan Impulse buying Jawaban

Responden Jum Res BTB

S SS Jml

1 Ketika melintas di Gerai Keetori, sebenarnya saya tidak ingin membeli 49 30 79 100 79%

2 Saya membeli produk Keetori tanpa harus memikirkan hal-hal lainnya 49 31 80 100 80%

3 Saya langsung membeli Keetori begitu saya melihat produk tersebut 46 29 75 100 75%

4 Sesuatu yang menyenangkan jika membeli barang termasuk keetori tanpa harus merencanakan terlebih dahulu

40 37 77 100 77%

5 Ketika mengunjungi Gerai Keetori, pembelian selalu lebih banyak dari yang saya rencanakan

43 31 74 100 74%

Sumber: Lampiran 10, diolah

Untuk variabel impulse buying yaitu untuk jawaban responden setuju dan

sangat setuju dengan persentase TTB cukup tinggi yaitu antara 74% - 80%.

Persentase TTB terendah adalah pernyataan pertama bahwa ketika mengunjungi

Page 21: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 52

Gerai Keetori, pembelian selalu lebih banyak dari yang direncanakan dengan

persentase sebesar 74%. Persentase TTB tertinggi adalah untuk pernyataan kedua

yang menyatakan bahwa konsumen membeli produk Keetori tanpa harus

memikirkan hal-hal lainnya dengan persentase TTB sebesar 74%.. Berdasarkan

pada TTB impulse buying tersebut, maka bisa dijelaskan bahwa intensitas impulse

buying konsumen pada produk Keetori tergolong kuat mengingat tingginya

persentase TTB untuk impulse buying.

4.7. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel

demografis yaitu jenis kelamin responden, status marital, usia responden,

pendidikan terakhir responden memiliki pengaruh terhadap impulse buying

produk Keetori. Untuk responden dengan jenis kelamin perempuan dengan nilai

rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan responden dengan jenis kelamin laki-

laki. Untuk responden dengan status belum menikah dengan nilai rata-rata

impulse buying lebih tinggi dibandingkan responden telah menikah, untuk

responden usia 17-25 tahun dengan nilai rata-rata impulse buying paling tinggi

dibandingkan responden pada usia yang lain. Untuk responden dengan pendidikan

SMP dengan nilai rata-rata impulse buying paling tinggi dibandingkan untuk

responden pendidikan lainnya. Untuk itu, karakteristik demografis yang diwakili

oleh jenis kelamin responden, status marital, usia responden, dan pendidikan

terakhir responden terbukti pengaruh terhadap impulse buying produk Keetori.

Temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian Fransisca Mulyono (2013)

bahwa dalam diri setiap manusia, segi kognisi maupun afeksi tidak dapat

dianggap saling bebas, karena dalam banyak hal ketika seseorang sedang berada

dalam proses pengambilan keputusan, kedua segi tersebut sering konlik, sehingga

besaran derajat impulsivitas yang ada akan ditentukan oleh pengatasan segi satu

terhadap segi lainnya. Untuk itu, perbedaan demografis seseorang menentukan

dalam impulse buying.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel promosi secara

signifikan terbukti berpengaruh terhadap impulse buying. Temuan ini

menunjukkan bahwa daya tarik dari produk produk Keetori menentukan kuat

Page 22: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden ...

Universitas Kristen Petra 53

lemahnya impulse buying. Daya tarik yang tinggi terhadap aktivitas promosi

produk Keetori menguatkan pembelian konsumen terhadap produk Keetori

meskipun konsumen tidak memiliki perencanaan untuk membeli Keetori

sebelumnya. Variabel produk berfungsi sebagai rangsangan (stimulus) yang

mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dengan segera. Daya tarik

yang tinggi terhadap aktivitas promosi memberikan manfaat atau keuntungan

lebih tinggi bagi konsumen sehingga konsumen merasa tergerak untuk melakukan

pembelian. Temuan penelitian ini mendukung penelitian Ria Arifianti (2008)

bahwa melalui komunikasi yang efektif di dalam toko dan program promosi, hal

ini akan mempengaruhi pilihan merek yang dibeli konsumen dan mendorong

keputusan untuk belanja lebih banyak. Tujuan dari promosi penjualan ini

tentunya meningkatkan volume penjualan jangka pendek untuk perusahaan

dengan menciptakan tampilan dan aktivitas yang menarik dan menimbulkan

impulse buying. Keuntungan lainnya yang bersifat jangka panjang adalah

mendorong prilaku seseorang untuk mencoba suatu produk atau jasa untuk

membuat konsumen menjadi pelanggan jangka panjang dan membina hubungan

dengan perusahaan.