BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

21
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrifsi Kondisi Awal Berdasarkan test uji kompetensi Matematika pada pokok bahasan operasi hitung pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan, padahal guru sudah berusaha semaksimal mungkin menanamkan konsep pada materi tersebut. Begitu juga dengan hasil belajar siswa ketika ulangan sebelum diadakan proses pembelajaran dengan penggunaan model Make-A Match, diperoleh hasil dari 37 siswa yang memperoleh nilai 75 keatas hanya 13 anak (35%), sedangkan 24 anak (64%) mendapat nilai kurang dari 75. Konsep yang diterima siswa tentang operasi hitung pecahan belum tercapai, oleh karena itu dilakukan upaya perbaikan dengan mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri Mangunsari O4 Salatiga. Hasil identifikasi penelitian yang dilaksanakan ternyata masih banyaknya siswa yang kurang menguasai konsep tentang materi pelajaran yang yang diberikan guru. Meskipun sudah dijelaskan berkali-kali, sehingga upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Make-A Match diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. 4.2 Deskrifsi Siklus I 4.2.1 Perencanaan Tindakan I Perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan untuk pokok bahasan penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama. Serta perbaikan pembelajaran pada siklus I merupakan perbaikan pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi /peragaan mencari pasangan kartu soal dan jawaban yang telah dibuat guru sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Make-A Match. Sebelum dilaksanakan pembelajaran

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskrifsi Kondisi Awal

Berdasarkan test uji kompetensi Matematika pada pokok bahasan

operasi hitung pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan, padahal guru

sudah berusaha semaksimal mungkin menanamkan konsep pada materi

tersebut. Begitu juga dengan hasil belajar siswa ketika ulangan sebelum

diadakan proses pembelajaran dengan penggunaan model Make-A Match,

diperoleh hasil dari 37 siswa yang memperoleh nilai 75 keatas hanya 13 anak

(35%), sedangkan 24 anak (64%) mendapat nilai kurang dari 75. Konsep

yang diterima siswa tentang operasi hitung pecahan belum tercapai, oleh

karena itu dilakukan upaya perbaikan dengan mengidentifikasi kekurangan

dari pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri

Mangunsari O4 Salatiga.

Hasil identifikasi penelitian yang dilaksanakan ternyata masih

banyaknya siswa yang kurang menguasai konsep tentang materi pelajaran

yang yang diberikan guru. Meskipun sudah dijelaskan berkali-kali, sehingga

upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran Make-A Match diharapkan hasil belajar

siswa dapat meningkat.

4.2 Deskrifsi Siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan I

Perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan untuk pokok bahasan

penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama. Serta perbaikan

pembelajaran pada siklus I merupakan perbaikan pembelajaran dari hasil

pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. Dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi /peragaan mencari pasangan

kartu soal dan jawaban yang telah dibuat guru sesuai dengan langkah-langkah

model pembelajaran Make-A Match. Sebelum dilaksanakan pembelajaran

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

26

dengan menggunakan model pembelajaran Make-A Match, diberikan soal pre

test terlebih dahulu. Yaitu untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar yang

dimiliki siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga. Ternyata dalam

mengerjakan soal pre test hasil rata-rata yang diperoleh siswa kurang

memuaskan atau masih banyak nilai mereka dibawah KKM yang ditentukan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan 1 ini dilakukan pada tanggal 19 maret 2012.

Setelah pre test, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah

direncanakan. Dalam Rencana Pembelajaran (RPP) dengan Indikator siklus 1

: Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan

(dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan). Dengan urutan pelaksanaan kegiatan

yang dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, apersefsi, kegiatan inti (EEK)

dan kegiatan akhir.

Kegiatan awal

1. Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi.

2. Doa dipimpin oleh ketua kelas

3. Absen/ guru mengecek siswa yang hadir dan yang tidak

hadir.Pengkondisian kelas

Apersefsi :

1. Guru menggeluarkan 1 roti tawar , 1 buah apel dan 2 set pisau.

2. Guru menyuruh 2 orang siswa untuk maju kedepan kelas kemudian

membagikan roti tawar dan apel kepada 2 siswa tersebut, dan meminta

siswas yang lain memperhatikan.

3. Kemudian siswa diminta membagi roti tawar dan apel menjadi 2 bagian

sama besar dengan cara memotong roti tawar dan apel.

4. Kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan guru yang berkaitan

dengan bilangan pecahan biasa.

5. Selanjutnya guru meminta 2 orang siswa yang lainya maju kedepan kelas

kemudian membagikan roti tawar menjadi 6 bagian sama besar dan apel 4

bagian sama besar.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

27

6. Kemudian guru menyebutkan materi pelajaran yang akan disampaikan

sesuai dengan apersefsi yang telah dilakukan, yaitu tentang pecahan.

Kegiatan Inti (EEK)

Eksplorasi:

1. Guru menjelaskan secara rinci apa maksud dari siswa disuruh memotong-

motong roti tawar dan apel menjadi beberapa bagian sama besar.

2. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan melakukan pendekatan alat

peraga roti dan apel.

3. Kemudian memberikan contoh-contoh soal kepada siswa tentang cara

penjumlahan dan pengurangan dua pecahan biasa dengan berpenyebut

sama. Dan menunjuk perwakilan dari siswa maju kedepan untuk

mengerjakan contoh soal di papan tulis sekali gus mengecek tingkat

pemahaman siswa.

4. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanyakan pada

bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

5. Guru memberikan contoh-contoh soal kepada siswa tentang cara untuk

melakukan penjumlahan dan pengurangan dua pecahan biasa berpenyebut

tidak sama.

6. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanyakan pada

bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

Elaborasi:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan soal dan bagian lainnya

kartu jawaban.

2. Guru membentuk siswa dalam kelompok kerja secara acak.

3. Guru menjelaskan aturan dan cara melaksanakan kegiatan kelompok.

4. Guru membagikan kartu kepada setiap kelompok siswa dan setiap

kelompok masing-masing mendapatkan 6 buah kartu soal dan kemudian

memikirkan jawaban kartu masing-masing.

5. Guru menyuruh kelompok siswa untuk mencari pasangan kartu masing-

masing.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

28

6. Guru menyuruh siswa mencatat jawaban pasagan kartu dalam lembar

LKS yang telah disediakan.

7. Guru menentukan batas waktu untuk menemukan pasangan kartu masing-

masing kepada kelompok siswa (10 menit).

8. Setelah batas waktunya pertama sudah selesai, guru menyuruh untuk

masing-masing anggota kelompok bertukar kartu soal yaitu kelompok 1 -

2, 3 - 4, 5 -6. Kemudian kembali menyuruh siswa mencatat jawaban

pasagan kartu dalam lembar LKS yang telah disediakan.

9. Guru memberikan poin kepada kelompok siswa yang dapat menemukan

kartu mereka sebelum batas waktu yang ditentukan selesai.

10. Demikian seterusnya hinga selesai jam pelajaran.

Konfirmasi:

1. Guru menggali tingkat pemahaman siswa dengan mengajukan beberapa

pertanyaan.

2. Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa tentang materi pelajaran

yang dipelajari.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mempelajari materi kembali

dirumah.

4. Guru memberikan PR kepada siswa.

5. Evaluasi pembelajaran di berikan pada pertemuan kedua siklus I.

Kegiatan akhir/ penutup

1. Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.

4.2.3 Deskrifsi Hasil Observasi Tindakan I

Pengamatan atau observasi dilaksanakan secara intensif dari setiap

proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan data temuan

hasil observasi pada pelaksanaan tindakan 1, terlihat pembelajaran belum

terlaksana dengan maksimal oleh guru, masih banyak ditemukan beberapa

kelemahan dalam proses pelaksanaan pembelajaran diantaranya yaitu :

1) Penjelasan guru tentang penggunaan alat peraga terlalu tergesa-gesa

sehingga, siswa merasa belum maksimal dalam menerimanya (karena

dibatasi waktu).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

29

2) Masih ada siswa tidak pokus dalam bekerja sama dalam kelompok mencari

pasangan kartu. Sehinga, membuat siswa yang tidak pokus tidak

memahami konsep yang diajarkan dengan baik.

3) Beberapa siswa masih canggung bekerja sama dalam kelompok. Sehinga,

siswa pasif dan kreatifitasnya tidak berkembang karena tidak bisa

menyalurkan pendapatnya dalam menyelesaikan tugas kelompok yang

diberikan oleh guru.

4) Beberapa siswa suka menggangu temannya dalam satu kelompok.

Sehinga, membuat siswa lainya tidak bisa berkonsentrasi penuh dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

5) Siswa merasa batas waktu untuk mencari pasangan kartu terlalu sedikit.

Sehinga, membuat siswa tidak maksimal dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru.

6) Masih ada beberapa individual siswa kesulitan menggunakan alat peraga/

potongan kartu. Sehinga, beberapa individu siswa tidak bisa mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru dengan benar.

7) Guru memberikan bimbingan kepada siswa secara kelompok belum secara

individual yang mengalami kesulitan. Sehinga, indivudu siswa yang

mengalami kesulitan tidak memahami konsep yang diajarkan dengan

maksimal.

4.2.4 Refleksi dan Tindak Lanjut Tindakan I

Pelaksanaan proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh

guru. Hasil pengamatan observer tentang siswa antara lain adanya beberapa

siswa mulai aktif bertanya tentang alat peraga yang diperlihatkan (potongan

kartu soal dan jawaban), bertanya cara menggunakan alat peraga dan siswa

sangat antusias untuk segera mencoba melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan potongan-potongan kartu yang telah guru perlihatkan. Namun dalam

siklus 1 ini, guru belum dapat memfasilitasi siswa secara optimal, terbukti

nampak masih adanya beberapa kekurangan yang perlu untuk perbaikan

sesuai dengan data temuan observasi.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

30

Berdasarkan data temuan kekurangan dari kegiatan pembelajaran

tindakan 1, maka tindak lanjut yang perlu dilakukan dalam tindakan 2 yaitu

menjelaskan cara penggunaan alat peraga dengan lebih rinci hinga siswa

betul-betul paham. Memantau siswa secara intensif agar pokus, tidak

menganggu teman yang lain, serta dapat memberikan bimbingan kepada

siswa yang kesulitan secara individu. (Evaluasi siswa diberikan pada

pertemuan kedau atau tindakan ke 2 siklus 1 ini,karena guru kehabisan waktu

pelajaran), namun selama dalam proses pembelajaran siswa dapat

mengerjakan contoh soal latihan serta dapat mencari pasangan kartu soal dan

jawaban dengan baik dan benar.

4.3 Deskrifsi Siklus I

4.3.1 Perencanaan Tindakan II

Perbaikan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan perbaikan

pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan

pertama. Sesuai dengan hasil observasi yang didapatkan dalam pelaksanaan

pertemuan pertama. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Make-A Match.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan II

Dilaksanakan pada tanggal 22 maret 2012

kegiatan awal

1. Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi.

2. Doa dipimpin oleh ketua kelas

3. Absen/ guru mengecek siswa yang hadir dan yang tidak hadir.

4. Pengkondisian kelas

5. Apersefsi : Guru menggingatkan siswa kembali mengenai materi pecahan

sebelumnya. (Menggeluarkan kertas lipat yang menyerupai persegi,

kemudian meminta 2 orang siswa maju kedepan untuk melipat kertas

masing-masing menjadi 4 dan 3 bagian sama besar).

Kegiatan Inti

Eksplorasi:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

31

1. Guru menjelaskan secara rinci apa maksud dari siswa disuruh melipat

kertas menjadi beberapa bagian sama besar.

2. Kemudian memberikan contoh-contoh soal kepada siswa tentang cara

menggurangkan dua pecahan biasa dengan berpenyebut sama. Dan

menunjuk perwakilan dari siswa maju kedepan untuk mengerjakan contoh

soal di papan tulis sekali gus mengecek tingkat pemahaman siswa.

3. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanyakan pada

bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

4. Guru memberikan contoh-contoh soal kepada siswa tentang cara untuk

melakukan penggurangan dua pecahan biasa berpenyebut tidak sama.

5. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanyakan pada

bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

Elaborasi:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan soal dan bagian lainnya

kartu jawaban.

2. Guru membentuk siswa dalam kelompok kerja secara acak/ yaitu membuat

anggota berbeda dari kelompok sebelumnya namun dengan jumlah yang

sama .

3. Guru menjelaskan aturan dan cara melaksanakan kegiatan kelompok.

4. Guru membagikan kartu kepada setiap kelompok siswa dan setiap

kelompok masing-masing mendapatkan 6 buah kartu soal dan kemudian

memikirkan jawaban kartu masing-masing.

5. Guru meletakan lembar jawaban diatas meja depan kelas yang sebelumnya

sudah disediakan.

6. Guru menyuruh kelompok siswa untuk mencari pasangan yang

mempunyai kartu yang cocok atau jawaban yang cocok dengan kartu

masing-masing.

7. Guru menyuruh siswa mencatat pasagan kartu sesuai dengan nomor (soal).

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

32

8. Guru menentukan batas waktu untuk menemukan pasangan kartu masing-

masing kepada kelompok siswa untuk putaran pertama (10 menit)

demikian seterusnya.

9. Setelah batas waktunya pertama sudah selesai, guru menyuruh untuk

masing-masing anggota kelompok bertukaran kartu soal yaitu kelompok 1

- 2, 3 - 4, 5 - 6. Kemudian kembali menyuruh siswa untuk mencatat dalam

selembar kertas sesuai dengan nomor soal yang menurut anggota

kelompok cocok.

10. Guru memberikan poin kepada kelompok siswa yang dapat menemukan

kartu mereka sebelum batas waktu yang ditentukan selesai.

11. Demikian seterusnya hinga selesai jam pelajaran.

Konfirmasi:

1. Guru menggali tingkat pemahaman siswa dengan mengajukan beberapa

pertanyaan.

2. Guru mmbagikan lembar evaluasi kepada siswa.

3. Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa tentang materi pelajaran

yang dipelajari.

4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mempelajari materi kembali

dirumah.

5. Guru memberikan PR kepada siswa.

Kegiatan akhir/ penutup

Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.

4.3.3 Deskrifsi Hasil Observasi Tindakan II

Berdasarkan data temuan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan 2,

masih ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran diantaranya yaitu :

1. Masih ada siswa tidak pokus dalam bekerja sama dalam kelompok mencari

pasangan kartu. Sehinga, membuat siswa yang tidak pokus tidak

memahami konsep yang diajarkan dengan baik.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

33

2. Beberapa siswa masih canggung bekerja sama dalam kelompok. Sehinga,

siswa pasif dan kreatifitasnya tidak berkembang karena tidak bisa

menyalurkan pendapatnya dalam menyelesaikan tugas kelompok yang

diberikan oleh guru.

3. Beberapa siswa suka menggangu temannya dalam satu kelompok.

Sehinga, membuat siswa yang lainya tidak bisa berkonsentrasi penuh

dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

4.3.4 Refleksi dan Tindak Lanjut Tindakan II

Berdasarkan data temuan observasi kekurangan dari pelaksanaan

tindakan 2, maka dilakukan tindak lanjut yang perlu untuk dilakukan dalam

tindakan 3 yaitu, tetap meningkatkan pengawasan terhadap siswa agar pokus,

tidak menggangu teman, dan tidak cangung bekerja sama dalam kelompok.

dengan memberikan pertanyaan dan teguran secara halus kepada siswa yang

tidak pokus, dan yang suka menganggu teman dalam mengikuti

pembelajaran. Kemudian memberikan motivasi, mendekati dengan sedikit

gurauan terhadap siswa yang canggung bekerja sama agar tidak tegang dan

merasa nyaman serta tidak minder mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan perolehan data temuan hasil proses penyelesaian soal-soal

latihan dan evaluasi siswa dalam tindakan 2 ini, yaitu hasil belajar siswa telah

meningkat menjadi lebih baik dari kondisi awal dan nilai pre test (35 %),

evaluasi siklus 1 (70 %).

4.4 Deskrifsi Siklus II

4.4.1 Perencana Tindakan III

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama,

merupakan perbaikan pembelajaran siklus I dengan indikator yang berbeda.

Pada dasarnya siklus II memiliki prinsip kerja yang sama dengan pelaksanaan

pada tindakan siklus pertama. Hanya saja pada siklus kedua ini pada tahap

persiapan dilakukan dengan mendasarkan pada hasil observasi, refleksi

pelaksanaan tindakan siklus I. Langkah-langkah pembelajarannya sama

namun dilakukan berbaikan strategi untuk mengantisifasi kesalahan/

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

34

kekurangan pada pelaksanaan siklus pertama tidak terulang. Sedangkan

kompetensi dasar dan indikator yang diambil juga berbeda dari siklus pertama

yaitu (KD) mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan) sedangkan

indikatornya (1) melakukan operasi perkalian berbagai bentuk pecahan.

Peneliti berusaha memperbaiki semaksimal mungkin untuk

memperbaiki pembelajaran dengan menanamkan konsep operasi hitung

berbagai bentuk pecahan, agar dalam pembelajaran ini lebih meningkat dari

pelaksanaan pembelajaran sebelumnya.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan III

Pelaksanaan tindakan 3 ini pada tanggal 26 mei 2012

kegiatan awal

1. Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi.

2. Doa dipimpin oleh ketua kelas

3. Absen/ guru mengecek siswa yang hadir dan yang tidak hadir.

4. Pengkondisian kelas

5. Apersefsi : Guru menggingatkan siswa kembali mengenai materi pecahan

sebelumnya.

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

Eksplorasi:

1. Kemudian memberikan contoh-contoh soal kepada siswa tentang cara

melakukan operasi hitung perkalian pecahan dengan berpenyebut sama.

2. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanyakan pada

bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

3. Guru memberikan contoh-contoh soal kepada siswa tentang cara untuk

melakukan operasi hitung perkalian berpenyebut tidak sama.

4. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanyakan pada

bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

5. Guru membuat contoh soal di papan tulis dan menunjuk salah satu siswa

untuk mengerjakanya, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

35

Elaborasi:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan soal dan bagian lainnya

kartu jawaban.

2. Guru membentuk siswa dalam kelompok kerja secara acak/ yaitu membuat

anggota berbeda dari kelompok sebelumnya namun dengan jumlah yang

sama .

3. Guru menjelaskan aturan dan cara melaksanakan kegiatan kelompok.

4. Guru membagikan kartu kepada setiap kelompok siswa dan setiap

kelompok masing-masing mendapatkan 6 buah kartu soal dan kemudian

memikirkan jawaban kartu masing-masing.

5. Guru meletakan lembar jawaban diatas meja depan kelas yang sebelumnya

sudah disediakan.

6. Guru menyuruh kelompok siswa untuk mencari pasangan yang

mempunyai kartu yang cocok atau jawaban yang cocok dengan kartu

masing-masing.

7. Guru menyuruh siswa mencatat jawaban pasagan kartu didalam LKS yang

telah disediakan sesuai dengan nomer soal.

8. Guru menentukan batas waktu untuk menemukan pasangan kartu masing-

masing kepada kelompok siswa untuk putaran pertama (10 menit)

demikian seterusnya.

9. Setelah batas waktunya pertama sudah selesai, guru menyuruh untuk

masing-masing anggota kelompok bertukaran kartu soal yaitu kelompok 1

- 2, 3 - 4, 5 - 6. Kemudian kembali menyuruh siswa untuk mencatat

jawaban dalam lembar LKS.

10. Guru memberikan poin kepada kelompok siswa yang dapat menemukan

kartu mereka sebelum batas waktu yang ditentukan selesai.

11. Demikian seterusnya hinga selesai jam pelajaran.

Konfirmasi:

1. Guru menggali tingkat pemahaman siswa dengan mengajukan beberapa

pertanyaan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

36

2. Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa tentang materi pelajaran

yang dipelajari.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mempelajari materi kembali

dirumah.

4. Guru memberikan PR kepada siswa.

5. Evaluasi diberikan pada pertemuan kedua dalam Siklus II ini

Kegiatan akhir/ penutup

1. Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.

4.4.3 Deskrifsi Hasil Observasi Tindakan III

Berdasarkan data temuan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan 3,

masih ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran diantaranya yaitu :

1. Masih ada siswa tidak pokus dalam bekerja sama dalam kelompok mencari

pasangan kartu. Sehinga, membuat siswa yang tidak pokus tidak

memahami konsep yang diajarkan dengan baik.

2. Beberapa siswa masih canggung bekerja sama dalam kelompok. Sehinga,

siswa pasif dan kreatifitasnya tidak berkembang karena tidak bisa

menyalurkan pendapatnya dalam menyelesaikan tugas kelompok yang

diberikan oleh guru.

4.4.4 Refleksi dan Tindak Lanjut Tindakan III

Berdasarkan data temuan observasi kekurangan dari pelaksanaan

tindakan 3 ini, masih terdapat beberapa siswa yang tetap tidak pokus dan

canggung bekerja sama, meski semakin berkurang jumlahnya. Dalam

mengatsi beberapa kekurangan yang masih ada, maka dilakukan tindak lanjut

yang perlu untuk dilakukan dalam tindakan 4 yaitu, tetap meningkatkan

pengawasan terhadap siswa agar pokus, dan cangung bekerja sama dalam

kelompok. dengan memberikan pertanyaan dan teguran secara halus kepada

siswa yang tidak pokus, dan yang suka menganggu teman dalam mengikuti

pembelajaran. Kemudian memberikan motivasi, meminta siswa yang

bersangkutan maju didepan kelas mengerjakan contoh soal agar membiasakan

berani tampil dan meningkatkan kepercayaan dirinya, dan mendekati dengan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

37

sedikit gurauan terhadap siswa yang canggung bekerja sama agar tidak tegang

dan merasa nyaman dan tidak minder mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Dilihat dari peningkatan hasil proses belajar dalam mengerjakan contoh soal

dan mencari pasangan kartu terlihat adanya peningkatan yang lebih baik dari

tindakan pertemuan sebelumnya, Sedangkan evaluasi diberikan pada tindakan

4 karena sudah mengikuti pada pelaksanaan tindakan 1, evaluasi diberikan

pada tindakan kedua dalam setiap siklus yang delah ditentukan yaitu 2 kali

pertemuan dalam 1 siklus.

4.5. Deskrifsi Siklus II

4.5.1 Perencanaan Tindakan IV

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua, merupakan

perbaikan pembelajaran yang masih terdapat dalam siklus II pertemuan

ketiga, pada tahap persiapan dilakukan dengan mendasarkan pada hasil

observasi, refleksi pelaksanaan tindakan pertemuan ketiga. Langkah-langkah

pembelajarannya sama namun dilakukan berbaikan strategi untuk

mengantisifasi kesalahan/ kekurangan pada pelaksanaan pertemuan ketiga

tidak terulang. Sedangkan kompetensi dasar dan indikator yang diambil yaitu

(KD) mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan) sedangkan

indikatornya melakukan operasi hitung pembagian berbagai bentuk pecahan.

Dilakukan usaha untuk memperbaiki pembelajaran semaksimal

mungkin dalam menanamkan konsep operasi hitung berbagai bentuk

pecahan, agar dalam pembelajaran ini betul-betul dapat lebih meningkat dari

pelaksanaan pembelajaran sebelumnya dan indikator kinerja dapat tercapai.

4.5.2 Pelaksanaan Tindakan IV

kegiatan awal

1. Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi.

2. Doa dipimpin oleh ketua kelas

3. Absen/ guru mengecek siswa yang hadir dan yang tidak hadir.

4. Pengkondisian kelas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

38

Apersefsi : guru menginggatkan siswa kembali tentang materi operasi hitung

pecahan yang sudah dipelajari sebelumnya pada siklus pertama.

Eksplorasi:

1. Guru menjelaskan dengan contoh kepada siswa cara untuk membagi

berbagai bentuk pecahan.

2. Guru menjelaskan dengan contoh kepada siswa cara untuk membagi

berbagai bentuk pecahan.

3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa.

4. Guru meminta siswa yang kurang focus mengerjakan contoh soal didepan

kelas, untuk mengetahui tingkat pemahamanya terhadap materi yang

disampaikan. Dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa lainya

untuk menanyakan pada bagian contoh soal yang belum mereka pahami.

Elaborasi:

1. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara acak, setiap kelompok

terdiri dari 6 orang siswa. Kemudian guru menjelaskan aturan main dari

kegiatan kelompok masing-masing yang sudah dibentuk.

2. Guru membagikan kartu kepada setiap kelompok siswa masing-masing,

dan setiap kelompok mendapatkan 6 kartu soal dan 6 kartu jawaban.

3. Guru menyuruh setiap kelompok siswa untuk berdiskusi mencari pasangan

kartu soal dengan kartu jawaban yang cocok sesuai kartu yang didapatkan

angota kelompok.

4. Guru menyuruh kelompok siswa untuk mencari pasangan kartu

kekelompok lain apabila kartu tidak cocok dengan yang dipegang

kelompok. Atau saling tukar dengan kelompok lain.

5. Guru memberikan batas waktu (20 menit) untuk mencocokan pasangan

kartu soal dan jawaban masing-masing anggota kelompok. Serta

memberikan poin kepada kelompok siswa yang dapat menemukan kartu

mereka sebelum batas waktu yang ditentukan selesai, dan jumlah kartu

yang dapat dicocokan oleh anggota kelompok dengan benar.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

39

6. Setelah satu babak selesai, guru mengocok kembali kartu agar kelompok

siswa menemukan kartu yang berbeda dari kartu sebelumnya.

7. Demikian dilakukan seterusnya sehingga selesai jam pelajaran.

8. Guru meminta perwakilan kelompok siswa maju kedepan kelas untuk

menyampaikan hasil diskusi masing-masing secara bergantian.

Konfirmasi:

1. Guru mmbagikan lembar evaluasi kepada siswa.

2. Guru menyimpulkan bersama-sama dengan siswa tentang materi pelajaran

yang dipelajari.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mempelajari materi kembali

dirumah.

Kegiatan akhir/ penutup

1. Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa

4.5.3 Deskrifsi Hasil Observasi Tindakan IV

Dalam tindakan 4, data temuan observasi tentang kekurangan

pelaksanaan pembelajaran semakin berkurang. Berdasarkan data temuan hasil

observasi pada pelaksanaan tindakan 4, yang masih ditemukan beberapa

kelemahan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yaitu :

1. Beberapa siswa masih canggung bekerja sama dalam kelompok. Sehinga,

siswa pasif dan kreatifitasnya tidak berkembang karena tidak bisa

menyalurkan pendapatnya dalam menyelesaikan tugas kelompok yang

diberikan oleh guru.

4.5.4 Refleksi dan Tindak Lanjut Tindakan IV

Dalam pelaksanakan tindakan 4 proses pembelajaran telah dilakukan

dengan semaksimal mungkin, perolehan hasil proses belajar telah dapat

dikuasai dengan baik oleh siswa. Yaitu hampir semua siswa dapat menguasai

konsep yang diajarkan, antusias, keaktifan, persiapan dalam mengikuti

pembelajaran semakin meningkat, meskipun dalam tindakan 4 ini juga masih

ditemukan beberapa siswa yang tetap canggung ketika mengikuti proses

belajar mengajar dalam jumlahnya juga semakin berkurang. Hasil prestasi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

40

yang ditemukan dalam data temuan hasil evaluasi siswa juga meningkat dari

kondisi sebelumnya atau kondisi awal. Peningkatan ketuntasan menjadi (89

%) atau 33 siswa mendapatkan tingkat nilai tuntas diatas KKM. Untuk lebih

jelas melihat data temuan peningkatan dan perbandingan antar siklus, di

sajikan dalam bentuk tabel dan grafik dibawah ini.

Data temuan hasil penelitian diperoleh dari hasil perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus

II Dalam setiap pertemuan. Hasil analisis perolehan evaluasi pelaksanaan

perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Hasil Pre Test dan Hasil Evaluasi Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Make- A Match Perbandingan Nilai Pre Test dan Evaluasi Siswa

No Nama Siswa Pre

Test

Siklus

I

Siklus

II

Pre Test Siklus I Siklus II

Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum

1 Vebri Wisnu N 52 72 80 √ √ √

2 Dika Sania 90 100 100 √ √ √

3 Desi fitriana 85 92 100 √ √ √

4 Bintario Aji Saputro 52 92 100 √ √ √

5 Ragil Lanang S 52 72 92 √ √ √

6 Liony Tasia Aprilia 40 40 64 √ √ √

7 Anggoro Sukma R 52 60 80 √ √ √

8 Agustina Asmara P 52 100 100 √ √ √

9 Jodhi Wira Sanjaya 100 72 80 √ √ √

10 Natasya Dewi Emilia 52 100 100 √ √ √

11 Intan Asmara 32 72 80 √ √ √

12 Andhika Radya S.P 72 80 80 √ √ √

13 Anisa Restu Artya N 80 80 100 √ √ √

14 Syahrul Bahtiar 72 100 100 √ √ √

15 Desta Egy Putra P 52 60 100 √ √ √

16 Sinta Nurjayanti 32 60 80 √ √ √

17 Rahmat Aji Setiawan 52 60 72 √ √ √

18 Taufik Maulana 90 92 100 √ √ √

19 Karelia Detha M 52 80 92 √ √ √

20 Sinta Ardha Marina 90 92 100 √ √ √

21 Bagas Saputra 52 72 100 √ √ √

22 Erlangga Tugi W.P 72 80 100 √ √ √

23 Novita Sandra L 52 72 80 √ √ √

24 Lilik Prayoga 32 72 92 √ √ √

25 Wisnu Aditama 52 60 72 √ √ √

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

41

26 Giska Novelinda 72 80 100 √ √ √

27 Deswina Sekar A.N 40 52 72 √ √ √

28 Damar Mulyono 52 80 100 √ √ √

29 Achmad Dewa Ananda 52 100 100 √ √ √

30 Dinda Selvyra S.A 32 60 72 √ √ √

31 Setyo Handarini 40 72 80 √ √ √

32 Bayu Bagas Pramudya 100 100 100 √ √ √

33 Clarista Ananda P 32 52 64 √ √ √

34 Yolanda Pasya P 52 60 64 √ √ √

35 Niki Fatmawati 40 60 64 √ √ √

36 Muhamad Faisal 100 100 100 √ √ √

37 Derian Eri Pramudia 100 100 100 √ √ √

Jumlah 2223 2848 3260 13 24 26 11 33 4

Nilai Tertinggi 100 100 100

Nilai Terendah 32 40 64

Rata-rata 60 77 89 35 % 65 % 70 % 30 % 89 % 11 %

Grafik 4.1

Perbandingan Nilai Ketuntasan Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Make-A Match.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan hasil prestasi

belajar siswa dalam hasil pre test siswa yang mendapatkan kriteria nilai

tuntas atau diatas KKM 65 yaitu 13 siswa, sedangkan 24 siswa belum tuntas,

hasil evaluasi siklus I jumlah siswa tuntas 26 siswa, sedangkan 11 siswa

belum tuntas, dan pada hasil evaluasi siklus II 33 siswa tuntas, 4 siswa belum

tuntas.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

42

Dari hasil pengamatan sikap siswa, terlihat adanya peningkatan, yaitu

siswa menjadi lebih aktif bekerja dengan kelompoknya, berani bertanya, dan

siswa merasa senang, dengan model belajar yang digunakan. Tampak bahwa

siswa tidak bosan selama mengikuti kegiatan pembelajaran, dan hasil belajar

matematika siswa tentang operasi hitung pecahan campuran juga menjadi

meningkat.

Dengan demikian, Berdasarkan latar belakang masalah dan hipotesa

yang dirumuskan, yaitu dengan model pembelajaran Make-A Match dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Operasi Hitung Pecahan bagi

Siswa kelas V SD Negeri Mangunsari 04 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk lebih jelasnya hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan

dalam penelitian tindakan kelas ini diuraikan pada pembahasan laporan ini

secara lebih rinci sebagai berikut :

4.6.1 Persiapan Menerima Pelajaran Siklus I

Terlihat bahwa kesiapan siswa menerima pelajaran belum optimal, hal

ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang tidak membawa perlengkapan

seperti buku paket matematika. Jika dihitung prosentase rata-rata kesiapan

siswa menerima pelajaran adalah 54 % atau 20 siswa membawa buku

matematika. Adapun alasannya siswa tidak membawa buku paket matematika

adalah tidak mendengar perintah guru 18 % atau 7 siswa, tidak mempunyai

buku paket matematika 14 % atau 5 siswa, dan alasan lupa 14 % atau 5 siswa.

Table 4.2

Perolehan Hasil Evaluasi Siklus 1

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase

1 100 8 22%

2 92 4 11%

3 80 6 17%

4 72 8 22%

5 60 8 22%

6 52 2 4%

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

43

7 40 1 2%

8 32 - -

9 20 - -

10 10 - -

Jumlah 37 100%

Grafik 4.2

4.6.2 Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I

Hasil siswa yang mendapat nilai 75 keatas yaitu hanya berjumlah 18

siswa, artinya daya serap siswa yang mendapat nilai tinggi pada siklus ini 48 %,

daya serap siswa yang mendapat nilai baik 8 siswa atau 22 %, dan daya serap

siswa yang kurang 11 siswa atau 30 %.

4.6.3 Persiapan Menerima Pelajaran Siklus II

Berdasarkan observasi kesiapan siswa menerima pelajaran menunjukkan

peningkatan. Kesiapan siswa semakin tinggi, jika dihitung prosentase rata-rata

kesiapan pada siklus ini 86 %, angka yang cukup tinggi ini menunjukkan bahwa

minat siswa dalam belajar matematika semakin besar atau semakin menyenangi

pelajaran matematika. Ini terlihat dari aktivitas siswa setiap pelajaran

matematika semakin antusias, dan terlihat dari jumlah siswa yang membawa

perlengkapan utama seperti buku pelajaran matematika dari 54 % menjadi 86 %.

Dan selalu melihat buku serta mengamati gambar. Siswa sudah tidak lagi sibuk

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7

Series1

11%

22 %

17%

22%

22%

4%

2%

1 2 8 8 6 4 8

Jumlah Siswa

P

prosentase

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

44

sendiri karena siswa tertarik dengan model belajar serta alat peraga yang

digunakan guru.

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran menunjukkan peningkatan

yang berarti. Salah satu indikatornya adalah semakin sedikitnya siswa yang tidak

mampu menjawab test yang diberikan guru dan informasi yang disampaikan

guru semakin jelas dan dengan mudah difahami oleh siswa. Dengan motivasi

dan bimbingan guru, siswa semakin merasa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran operasi hitung pecahan.

Tabel 4.3

Perolehan Hasil Evaluasi Siswa Siklus II

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

100

92

80

72

64

52

40

32

20

10

18

3

8

4

4

-

-

-

-

-

48%

8%

22%

11%

11%

-

-

-

-

-

Jumlah 37 100%

Grafik 4.3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5

Series1

48 % 8 %

22 %

11 %

11%

4 4 8 3 18

Jumlah Siswa

P

prosentase

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/950/5/T1_292008231_BAB IV… · Guru menyapa siswa dengan mengucapkan salam/selamat pagi. 2.

45

4.6.4 Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II

Bardasarkan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa adanya peningkatan

hasil prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada pokok bahasan

operasi hitung pecahan. Siswa yang mendapat nilai 75 keatas yaitu berjumlah 29

siswa, artinya daya serap siswa yang mendapat nilai tinggi pada siklus ini 78 %,

daya serap siswa yang mendapat nilai baik 4 siswa atau 11 %, dan daya serap

siswa yang mendapat nilai kurang ada 4 siswa atau 11 %.

Dengan demikian berdasarkan rumusan masalah dan indikator kinerja

yang di tentukan dalam penelitian ini, sesuai dengan data temuan hasil analisis

peningkatan nilai siswa setelah dilakukan perbaikan dengan pengunaan model

Meke- A Match secara maksimal, terbukti dapat mencapai hasil yang lebih baik

dari kondisi sebelumnya. Sesuai dengan yang direncanakan dalam penelitian ini

juga, dapat dikatakan telah berhasil dan terlaksana dengan baik apabila mencapai

hasil sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam indikator kinerja

yaitu 80 %. Sedangkan dalam pelaksanaan upaya perbaikan pembelajaran

matematika ini terbukti telah terjadinya peningkatan 89 % atau 33 siswa dari

jumlah keseluruhan yaitu 37 siswa mencapai nilai ketuntasan diatas KKM 65,

meningkat dari kondisi awal yang hanya 35 % saja atau 13 siswa.