BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

18
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan penelitian Persiapan penelitian Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan penelitian.yaitu dengan langkah menetapkan kancah penelitian yaitu perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. pada bulan juni 2014 peneliti mencari subyek dengan mendatangi Smp 4 Ungaran sebagai tempat peneliti melakukan penelitian. Di sekolahan SMP 4Ungaran peneliti menemukan berbagai masalah dalam perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa yang berlatar keluarga broken home. Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti melakukan observasi untuk mengamati siswa yang mempunyai daftar riwayat perilaku pelanggaran tata tertib disekolah, dengan didampingi guru BK dari sekolah SMP 4 Ungaran, peneliti menemukan 2 subjek yang akan menjadi subjek penelitian yang telah memasuki beberapa kategori untuk dikembangan dalam penelitian mengenai perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa berlatar keluarga broken home. peneliti menemukan bahwa ada 2 subjek untukk menjadi objek penelitian, dengan di pandu guru BK di sekolah tersebut peneliti menanyakan kriteria kriteria

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan penelitian

Persiapan penelitian

Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

penelitian.yaitu dengan langkah menetapkan kancah penelitian yaitu perilaku

pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. pada bulan

juni 2014 peneliti mencari subyek dengan mendatangi Smp 4 Ungaran sebagai

tempat peneliti melakukan penelitian. Di sekolahan SMP 4Ungaran peneliti

menemukan berbagai masalah dalam perilaku pelanggaran tata tertib yang

dilakukan oleh siswa yang berlatar keluarga broken home.

Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti melakukan observasi untuk

mengamati siswa yang mempunyai daftar riwayat perilaku pelanggaran tata

tertib disekolah, dengan didampingi guru BK dari sekolah SMP 4 Ungaran,

peneliti menemukan 2 subjek yang akan menjadi subjek penelitian yang telah

memasuki beberapa kategori untuk dikembangan dalam penelitian mengenai

perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa berlatar keluarga broken

home. peneliti menemukan bahwa ada 2 subjek untukk menjadi objek

penelitian, dengan di pandu guru BK di sekolah tersebut peneliti menanyakan

kriteria – kriteria

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

2

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek

Karakteristik Subjek A Subjek B

Nama subjek AA BB

Umur 13 14

Pekerjaan orang tua Bekerja di luar negeri Pekerja pabrik

Agama Islam Islam

Lama orang tua

bercerai

4.1.1 pelaksanaan penelitian

Pengambilan data dilakukan di lingkungan sekolah SMP 4 Ungaran

dan berlangsung pada bulan juli. Selama pengambilan data peneliti melakukan

dengan menggunakan metode wawancara dengan mengali informasi dari

kedua subjek dan dilengkapi dari guru BK.

Dari kedua subjek dan persetujuan guru BK terbuka dan bersedia

melakukan sesi wawancara kapan saja asalakan tidak saat jam pelajaran.

Kemudian peneliti melakukan sesi wawancara terhadap subjek A pada tanggal

29 Juli 2015 kemudian dilanjutkan pada tanggal 30 juli dengan subjek B. Sesi

wawancara berlangsung di sekolah ketika jam kososng di kelas/ saat istirahat .

4.1.2 Wawancara

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terbuka dan

tertutup. Peneliti lakukan observasi pada tahap pendahuluaan karena peneliti

belum mendapat informasi yang mendalam mengenai subjek. Pada tahap

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

3

pendahuluan ini peneliti mendapat informasi awal mengenai isu atau

permasalahan yang ada pada subjek. Wawancara dilakukan dengan situasi

santai sehingga tidak tegang dalam pelaksanaanya peneliti banyak

mengunkaan bentuk wawancara terbuka untuk mengali informasi lebih lanjut

dari subjek. Pada saat wawancara peneliti mengunakan alat tulis, kertas

kosong.

4.1.3 Dokumentasi

Dari hasil wawancara, peneliti kemudian membuat transkip wawancara

sebagai dokumentasi dari penelitian selain itu peneliti memperoleh latar

belakang penyebab subjek melakukan perilaku pelanggaran tata tertib di

sekolah.

Selanjutnya peneliti mengamati perilaku – perilaku yang dilakukan

oleh ke – 2 subjek, peneliti mengamati perilaku siswa di luar kelas saat

berinteraksi dengan teman – teman ataupun di dalam kelas saat proses belajar

mengajar. Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti mendapati subjek A, kebetulan

melakukan tindakan membolos atau cabut pada saat proses belajar dimulai

subjek A ketahuan tidak mengikuti pelajaran, berkat informasi dari guru mapel

yang mengajar di kelas tersebut, perilaku subjek A nampaknya cukup berbeda

diantara teman – temannya.

Subjek A, memiliki penampilan yang kurang rapi dalam berseragam,

dari potongan rambut yang sedikit berantakan, berpakaian seragam selalu

dikeluarkan, memakai warna sepatu yang tidak semestinya dikenakan, serta

tidak memakai ikat pinggang. Perilaku di kelas saat melakukan proses belajar

subyek A menempati tempat duduk di bagian belakang sendiri, hal ini

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

4

dilakukan seperti subyek tidak berminat dalam mengikuti pelajaran, ketika

guru mapel sedang menerangkan subyek lebih sering berbincang – bincang

dengan teman sebangkunya, serta tidak bisa fokus dalam mengikuti pelajaran

tidak heran jika guru mapel sering memberikan peringatan terhadap subyek A

atas tindakan gaduhnya.

Di hari yang sama peneliti mengamati subjek B, yang menurut guru

BK di sekolahan tersebut juga termasuk dalam kategori penelitian peneliti,

mempunyai catatan perilaku pelanggaran tata tertib di sekolah, nampaknya

subjek B juga tidak jauh berbeda dengan subjek A yang berpenampilan kurang

rapi. Pada hari yang sama peneliti dan guru BK mendapat laporan bahwa

subyek B telah melakukan tindakan pemerasan uang secara paksa terhadap

temanya, korban melapor ke guru BK bahwa uang saku yang subjek miliki

telah diminta paksa oleh subyek B sebesar RP.2000. Tentunya laporan ini

sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui lebih jelas tentang subyek

B.

Peneliti melanjutkan penelitian dengan mengamati perilaku subyek B

ketika mengikuti proses belajar di kelas, ada perbedaan atara subyek A dan B

jika subyek A sering membuat gaduh di kelas ternyata subyek B lebih tenang

tidak banyak bicara ketika proses belajar berlangsung,

Selanjutnya melalui informasi dari guru BK di sekolahan tersebut

subyek A dan B memiliki permasalahan keluarga yang sama yaitu sama sama

berlatar keluarga broken home. Peneliti melanjutkan penelitian dengan

mewawancarai subyek A dan B dengan kesediaan ke – 2 subyek menjadi

subjek penelitian.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

5

4.1.4 Observasi

Dari data observasi peneliti mengidentifikasi perilaku pelanggaran

subjek terkait. Observasi partisipan dilakukan pada saat peneliti mengamati

perilaku di sekolah dan pada saat melakukan sesi wawancara. Peneliti

membawa alat bantu pedoman observasi, untuk mengidentifikasi perilaku

pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home.

4.2 Gambaran subjek

4.2.1 Subjek 1.

Wawancara berlangsung di ruangan guru BK disalah satu sudut

sekolah, wawancara berlangsung santai dan tenang, karena siswa yang lain

sedang mengikuti proses belajar dan subjek mendapat jam kosong saat

dikelasnya. Subjek A memiliki rambut hitam, badan tegap, kulit sawo matang,

pandangan tajam, pada saat wawancara berlangsung peneliti meminta ijin

untuk bertanya kepada subjek mengenai kehidupan subjek mengenai kondisi

keluarga. Awalnya memang agak terasa tegang, namun dengan obrolan

obrolan santai subjek A mengiyakan dirinya menjadi objek penelitian.

Subjek A adalah seorang laki – laki dan anak menjelang remaja pada

umumnya, tidak berbea jauh dengan teman – temanya memiliki fisik yang

sempurna, subjek adalah anak tunggal, tidak memiliki kakak atau adik, orang

tua subjek kondisi dalam bercerai ayahnya tidak tau keberadaanya dan ibu nya

merantau keluar negri

Setiap di rumah, tak mendapatkan kasih sayang, perhatian, dari kedua

orang tua. Sehingga subjek mencari kesibukan di luar rumah dengan teman –

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

6

teman sebaya. Subjek A juga mengakui bahwa ia sering merokok di usianya

sekarang yang berusia 14 tahun. Alasan enak dan ikut ikutan teman kadang

diaat saya merokok saya merasa seperti laki – laki sejati menurut penataran

subjek A. Di dalam prestasi belajar subjek juga membenarkan bahwa minat

dan motivasi belajarnya sangat rendah subjek merasa malas. Stiap malam

tidak pernah membaca buku pelajaran subjek lebih senang pergi bermain di

sektiaran tempat tinggal

Pelanggaran yang sering dilakukan. Mengeluarkan baju, membolos pada

jam mata pelajaran yang tidak disukai, tidur didalam kelas, makan pada saaat

jam pelajaran, sering terlambat masuk kedalam kelas, menurut subjek A faktor

keterlambatan subjek ke sekolah saat bangun selalu siang dan kalau tidur

subjek selalu larut malam karena setiap malam subjek sering bermain di

sektiaran tempat tinggal. Subjek tidak pernah dimarahin oleh orang tua karena

hanya tinggal bersama nenek, orang tua subjek A sudah lama bercerai, ibu

pergi ke Arab Saudi menjadi tkw untuk mencari uang untuk A dan neneknya

di rumah. Ayahnya tidak diketahui keberadaanya setelah bercerai dengan

ibunya sejak subjek menginjak sekolah dasar. Subjek A banyak bercerita

mengenai dirinya yang merasa kesepian.

4.2.2 Subjek 2

Wawancara berlangsung di ruangan BK sekolah pada saat jam istirahat,

subjek bersedia datang untuk melakukan sesi wawancara, sama sebelumnya

dengan subjek A, subjek B bersedia berceritan mengenai kondisi keluarga dan

kehidupan sehari hari yang dijalaninya, bersama keluarganya, subjek A adalah

anak pertama dan masi memiliki adik, subjek tinggal bersama ibu dan adik,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

7

ayahnya menikah lagi, kondisi keluarga subjek ayah dan ibu sudah resmi

bercerai.Subjek lebih senang bermain dari pada haru membaca buku pelajaran

hal ini berakibat terhadap prestasi belajar yang rendah, kedua orang tua B

sudah 2 tahun ini bercerai ayang B menikah lagi dengan orang lain, dan kini B

tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Subjek B termasuk kategori anak

pendiam ia lebih pasif dalam berbicara namun bertindak sesuka hatinya.

Katanya ia belum menemukan jatidirinya ia sering mencoba coba hal baru

yang ia kenali.

Tak jarang terjerumus terhadap perilaku kenakalan remaja mulai dari

berjudi, minum – minuman keras dan tawuran pernah ia lakukan di luar

sekolah. Ibu B yang bekerja di pabrik kurang ada waktu dengan B ibunya

bergkat kerja pukul 6 pagi dan pulang pukul 6 malam kurang bisa mengontol

kegiatan B selama ibunya bekerja. Tak jarang ibu B sering mendapat laporan

dari tetangga – tetangga dengan tindakan yang subjek lakukan. pelanggaran

yang sering subjek lakukan di sekolah. Pelanggaran seragam sekolah, sering

terlambat kesekolah, membolos sekolah, sering bikin surat ijin palsu, kurang

sopan terhadap guru, merokok di area sekolah, sebenarnya subjek B sudah

mendapat banyak teguran dari pihak guru tatapi ia tidak menghiraukanya. B

juga termasuk siswa dari latar keluarga broken home .

4.3 Hasil penelitian

Hasil penelitian ini mengungkapkan perilaku pelanggaran anak berlatar

keluarga broken home. dengan mengunakan indikator – indikator dari perilaku

pelanggaran. selain wawancara yang dilakukan oleh subjek untuk mengetahui

pelangaran seperti apa yang subjek lakukan. peneliti melakukan wawancara dengan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

8

guru BK disekolah. Teknik ini membantu peneliti dalam mendaptkan informasi

mendalam tentang perilaku pelanggaran tata tertib si sekolah yang di lakukan subjek

setiap harinya.

4.4 Data hasil wawancara

4.4.1. Subjek A.

A. Adanya pengaruh kurang sosialisainya peraturan tata tertib

Subjek merasa dirinya kurang begitu memahami aturan tata tertib yang berada

di sekolah sehingga subjek agak sedikit meremehkan apa yang terjadi jika subjek

melakukan tindakan pelanggaran tata tertib

ahhh boong tu kak aku ngelanggar hanya beberapa kali saja kok, tapi berapa kalinya

lupa (A15)

apa ya kak, kayaknya aja stiap apa yang aku lakukan salah deh. Terus sanksinya juga

biasa biasa saja jadi aku santai santai aja kak, kadang – kadang temen temen juga pada

melanggar ya aku ikut ikutan sih (A16)

apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus berkelahi,

memukulin temen, kadang meminta – mintain uang temen dengan paksaan kak. Ya

begitu begitulah kak (A20)

sekarang sih ketahuan kak. Tapi masih saja aku meminta uang ke temen dengan

memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya pukul kak. (A21)

pernah kk biasa sih, cuman di pangil orang tua, di skors dan lain lain. (A25)

B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di masyarakat

Perilaku hidup bebas yang sering dilakukan oleh subjek A, berdampak besar

bagi kegiatan belajarnya di sekolah dengan dilakukanya pelanggaran tata tertib

sebenernya yang banyak memberikan perhatian ialah nenk saya kak. Di rumah sepi

kak (A7) Subjekmerasa semua kegiatanya dilakukan sendiri dirumah tanpa ada

siapapun jadi subjek merasa bebas tanpa ada yang mengatur

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

9

C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran

kurangnya minat dan semangat dalam mengikuti pelajaran adalah penyebab

subjek lebih memilih membolos pada mata pelajaran tertentu dari pada harus

mengikutinya kalau sering sih endak kak cuman kadang kadang saja, tergantung kalo

mengajak biasanya saya mau, apalagi pas kalo ada pelajaran yang tidak saya sukai

wah pas ituu, bisa pergi gak masuk sekolah sama temnku itu kak. Bosen suka males

kalo ketemu mata pelajaran yang gak tak sukain. (A17)

Kurangnya semangat yang mendasari subjek tidak menyukai beberapa mata

pelajaran subjek lebih memilih membolos dari pada harus ikut mata pelajaran yang

subjek tidak suka

D. Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari

perhatian

sifat atau perilaku malas yang menyebabkan subjek melakukan tindak

pelanggaran ataukurangya disipli menaati peraturan tata tertib di sekolah

apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus

berkelahi, memukulin temen, kadang meminta – mintain uang temen dengan paksaan

kak. Ya begitu begitulah kak (A20)

aku meminta uang ke temen dengan memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya

pukul kak. (A21)

saya merokok, minum juga iya kadang – kadang, (A22)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

10

E. Adanya pengaruh r pengaruh buruk dari lingkungan dan teman –

teman

beberapa alasan yang di lakukan subjek adalah faktor teman – teman dan

lingkungan yang mengajaknya untuk melakukan tindak pelanggaran

banyak kak, cuman kebanyakan mreka juga sama kaya saya tapi lebih nakalan

saya sih heheheheehhehe, yang baik – baik dan rajin juga banyak imbang pokoknya.

(A19)

F. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggungjawab

kurangnya perhatian yang didapat dari orang tua yang diberikan membuat

subjek kurang merasa dihargai dan disayangi, keputusan ayah dan ibu subjek yang

berpisah membuat keadaan subjek juga semakin kurang begitu di perhatikan,

iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab

bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa – siapa

makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8)

iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali,

sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10)

G. Adanya pengaruh ketidak dewasaan sikap orang tua

ketidak dewasaan orang tua yang menyebabkan tumbuh kembang subjek

kurang begitu baik, keadaan ekonomilah yang memaksa orang tua subjek merantau

keluar megri untuk membiayai hidup sabjek yang berada di rumah,

iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab

bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa – siapa

makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8)

iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali,

sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10)

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

11

4.4.2. Subjek B

A. Indikator kurang sosialisainya peraturan tata tertib

kurangnya sosialisasi dan dampak seringnya melanggar aturan tata tertib akan

berpengaruh dengan tingkat kedisiplinan subjek

B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di

masyarakat

kesepian yang selallu melanda diri subjek, menjadikan dirinya sebagai seorang

yang bebas, tidak ada orang yang mengatur hidupnya dan apa yang dilakukanya setiap

harinya, ketidak hadiran orang tua dalam hidupnya membuat indikator merasa bebas

semakin besar.

C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran

Subjek memiliki ketidak sukaan dengan beberapa mata pelajaran, ketika mata

pelajaran itu akan berlangsung subjek terkadang memeilih untuk meninggalkan kelas

tanpa iji atau membolos sekolah

ya hanya beberapa mata pelajaran kaka, kadang kadang juga kalo lagi males

berangkat kesekolah aku bolos, (B19)

kesulitan berkonsentrasi kk, yang kepikiran jam istirahat, pulang dan main kk (B27)

C.Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari

perhatian

subjek merasa pelanggaran yang dilakukanya tidak berdampak besar bagi

dirinya dan tidak takut akan sanksi

sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn

melanggar heheeheheh (B17)

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

12

Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa

terpikirkan.(B18)

D. Adanya pengaruh buruk dari lingkungan dan teman – teman

teman – teman sebaya subjek juga berdampak besar bagi perilaku subjek,

terbukti bahwa subjek seing ikut melakukan pelanggaran karna terbujuk teman –

teman, terkadang juga karna keinginan diri subjek sendiri

sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn

melanggar heheeheheh (B17)

Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa

terpikirkan.(B18)

E. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggung jawab

dengan mengambil keputusan percerain yang terjadi oleh kedua orang tua

subjek, membuat subjek kurang begitu diperhatikan, terbukti dengan nilai pelajaran

yang kurang baik dalam hasilnya.

tidak kak, dapam menangkap mata pelajaran aja susah, apalagi dengan hasil hasilnya

(B24)

hahahhah sering kak, kadang lupa, kadang juga mengerjakanya disekolahan (B25)

4.5 Data hasil observasi

Tabel. 4.2

No Indikator Deskripsi observasi

Subjek 1

1 Kurangnya sosialisasi

pengetahuan tentang

tata tertib sekolah

Kurangnya tentang pengertian peraturan sekolah masih

dirasa perlu ditingkatkan bagi subjek, dari pihak

sekolah terhadap subjek, di utamakan terhadap dirinya

yang perlu mendapat penanganan khusus, seperti

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

13

subjek yang berlatar keluarga broken home hendaknya

pihak pihak sekolah seperti guru perlunya memberikan

perhatian yang lebih terhadap subjek

2 Merasa hidup bebas

baik dirumah ataupun

dimasyarakat

Perilaku subjek yang sudah melekat teradap dirinya

adalah sikap hidup bebas terbukti tidak adanya orang

tua ataupun di lingkunganya yang mengatur apa saja

yang di kerjakan dan dilakukan subjek, ia merasa

senang karena apa yang dilakukanya tidak ada yang

mencegah bebas dalam bertindak dan mengambil

keputusan

3 Tidak menyukai

beberapa mata

pelajaran

Antusias dan semangat dalam menerima pelajaran

masih dirasa mini, hal ini dapat terlihat ketika subjek

membolos untuk tidak mengikuti beberapa mata

pelajaran yang ia sukai, subjek merasa engan dan malas

sekali ketika harus berhadapan dengan pelajaran yang

ia rasa susah dan tidak enak

4 Rasa malas, kurang

bertanggungjawab dan

ingin mencari

perhatian

Sifat yang sangat melekat pada diri subjek adalah rasa

malasnya, hal ini yang menyebabkan subjek sering

tidak fokus dalam mengikuti kegiatan belajar di

sekolah, kuarangnya bertanggung jawab terbukti subjek

sering melakukan tindakana pelanggaran tata tertib dan

alasanya juga sering kali hanya karna

inginmendapatkan perhatian dari guru ataupun teman –

temanya

5 Pengaruh buruk dari

lingkungan dan teman

– teman bermain

Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai

lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang

subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi

pengaruh kurang baik

6 Orang tua kurang

bertanggungjawab

Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi

anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka

memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

14

menjadi tkw di luar negri kurang memberikan

perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya

di rumah

7 Ketidak dewasaan

sikap orang tua

Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang

dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian

yang buruk, berdampak pada kondisi subjek

Subjek 2

1 Kurangnya sosialisasi

pengetahuan tentang

tata tertib sekolah

Subjek merasa pelanggaran yang subjek lakukan tidak

ada sanksinya dan hanya sebatas peraturan, ia sering

melakukan karna tidak takut akan sanksi yang di

berikan terhadap subjek ketika ia melanggar peraturan

sekolah

2 Merasa hidup bebas

baik dirumah ataupun

dimasyarakat

Kurangnya pantauan orang tua subjek terhadap dirinya

menyebabkan tidak ada peraturan dalam rumah hal ini

mengakibatkan kurangnya disiplin terhadap diri subjek,

subjek merasa dirinya bebas, dikarenakan tidak ada

orang tua, ataupun kerabat yang akan memarahinya

ketika ia melakukan sesuatu

3 Tidak menyukai

beberapa mata

pelajaran

Subjek menjadikan ketidak sukaan dengan beberapa

pelajaran menjadi alasan untuk melakukan tindakan

pelanggarantata tertib disekolah subjek kerap kali

merasa bosan, jenuh ketika harus mengikuti pelajaran

yg tidak disuka

4 Rasa malas, kurang

bertanggungjawab dan

ingin mencari

perhatian

Tidak adanya penyemangat dalam diri subjek,

membuat semangat belajar subjek kurang baik,

perceraian orang tua subjek berdampak besar bagi diri

subjek, kini subjek mempunyai sifat pemalas, kurang

disiplin terbukti sering melakukan tindak pelanggaran,

5 Pengaruh buruk dari

lingkungan dan teman

Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai

lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

15

– teman bermain subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi

pengaruh kurang baik

6 Orang tua kurang

bertanggungjawab

Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi

anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka

memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja

menjadi tkw di luar negri kurang memberikan

perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya

di rumah

7 Ketidak dewasaan

sikap orang tua

Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang

dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian

yang buruk, berdampak pada kondisi subjek

4.6 Analisis data

analisis penulis lakukan mulai dari pengumpulan data sampai data yang

terkumpul telah jenuh dan kredible. Setelah data – data terkumpul penulis

mengorganisasikanya denganmengubah hasil wawancara kedalam bentuk transkip

wawancara berikut langkah – langakah analisis data dalam penelitian ini

4.7 Reduksi data

penulis memberikan kode dalam setiap percakapan antara penulis dan subjek

berupa huruf kapital ( A ) untuk subjek A, untuk wawancara dengan subjek ke dua

penulis memberikan kode huruf kapital ( B ) untuk subjek B. setelah itu ddata dipilah

– pilah memilih yang penting dan membuang yang tidak perlu. kemudian penulis

mengkategorikan data – data tersebut dengan memasukan setiap data kemasing –

masing indikator yang terdapat pada perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa

berlatar keluarga broken home.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

16

4.7.1 Kategori dan klasifikasi data

Table 4.3

Variable Indikator Bagian transkip

Subjek 1 subjek 2

Perilaku

pelanggaran

tata tertib

oelh siswa

berlatar

keluarga

broken

home

Kurangnya sosialisasi

pengetahuan tentang

tata tertib sekolah

A15, A16,

A20, A21, A25

Merasa hidup bebas

baik dirumah ataupun

dimasyarakat

A27

Rasa malas, kurang

bertanggungjawab dan

ingin mencari perhatian

A17 B19, B27

Pengaruh buruk dari

lingkungan dan teman –

teman bermain

A20, A21, A22 B17, B18

Orang tua kurang

bertanggungjawab

A19 B17, B18

Ketidak dewasaan sikap

orang tua

A10 B24, B25

Tidak menyukai

beberapa mata pelajaran

A8, A10

4.7.2Penyajian data

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, dan sejenisnya. mils and huberman ( dalam sugiono 2011),

menyatakan yang paling sering digunakan dalam penyajian dalam penelitian kualitatif

dengan teks yang bersifat naratif. peneliti menyajikan data dalam bentuk naratif,

dimana semua data yang diperoleh dimasukan kedalam setiap indikato - indikator

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

17

4.7.3 Penariak kesimpulan dan verivikasi data

dari uraian diatas dan analisis data dari tiap tiap indikator perilaku pelanggaran

tata tertib, maka peneliti menarik kesimpulanmengklasifikasikan faktor perilaku

pelanggaran, yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home. latar belakang

terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home

Subjek 1.

perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi,

karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek

berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah tidak tau kemana dan ibu

bekarja di luar negri, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh

kembang pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak

pelanggaran untuk mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar.

ketidak disiplinan subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di

lingkungan, di usia subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi

dari lingkunganya yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus

ketindak yang kurang baikk.

perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi,

karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek

berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah mempunyai keluarga lagi

dan ibu bekarja dari pagi hingga malam, kurang ada waktu untuk subjek bercerita atau

berbagi, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh kembang

pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak pelanggaran untuk

mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar. ketidak disiplinan

subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di lingkungan, di usia

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/4/T1_132011049_BAB IV...Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan

18

subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi dari lingkunganya

yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus ketindak yang kurang

baikk.

4.8 Hasil penelitian analisis

mengungkapkan hasib subjek A dan B serta pengungkapan indikator –

indikator dalam perilaku pelanggaran berlatar keluarga broken home. berdasar hasil

penelitian terdapat satu perilaku yang paling dominan yaitu pelanggaran untuk

mencari simpatik dari orang lain, perilaku pelanggaran ini bukan terjadi di karenakan

karna ketidak sengajaan tetapi memang dalam melakukan tindak pelanggaran dalam

keadaan sadar dan tau apa yang dilakukan adalah tindakan pelanggaran. Subjek

diminta menjadi pribadi yang dewasa dalam kondisi seperti ini, dukungan keluarga

tidak dapat di berikan dikarenakan keluarga di masing masing subjek adalah keluarga

yang berlatar keluarga broken home. Peneliti menganalisa latar belakang dari

terjadinya tindak pelanggaran karena keluarga yang kurang memeperhatikan

memberikan kasih sayang, setiap harinya, tidak adanya tempat untuk bercerita dan

mengadu, Menurut Djiwandono (2005) perceraian mengakibatkan anak akan

menderita kekurangan dukungan dalam perkembangan dan pertumbuhan yang sehat

karena terdapat perasaan kehilangan yang mendalam. sedangkan faktor lain seperti

perpisahan orang tua karena perceraian memberikan dampak remaja akan tidak pernah

bertemu dengan orang tuanya kembali. menurut Hurlock (1991) remaja akan

mengalihkan kasih sayang kepada orang tua yang masih ada.