BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL...

30
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran yang berpusat pada guru. Guru banyak menggunakan metode ceramah. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung hampir 70% guru mendominasi pembicaraan. Guru tidak pernah melibatkan siswa dalam pemberian contoh pada saat kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini membuat siswa pasif selama proses pembelajaran. Pada saat guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa, dari 22 siswa yang hadir hanya ada 4 orang siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru. Metode tanya jawab tersebut siswa diharapkan semakin memahami isi pelajaran. Alat peraga dapat membantu menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar. Namun pada kenyataannya, selama proses belajar mengajar guru tidak menggunakan alat peraga. Setelah dilaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran hasil evaluasi masih jauh dari harapan. Siswa dinyatakan tuntas jika hasil belajar skornya sama atau di atas 70. Jika siswa belum mencapai skor 70 dinyatakan belum tuntas dalam belajar. Hasil belajar siswa pada pra siklus yaitu skor tertinggi 80, skor terendah 50. Rata-rata yang diperoleh mencapai 65,68. Skor rata-rata 65,68 jika mengacu pada sekolah dengan KKM 62 sudah tuntas, akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan KKM 70. Ketuntasan hasil belajar IPS pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1 Kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan IPS semester 2 tahun 2013/2014. Data hasil ulangan IPS dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata

pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran yang berpusat pada guru. Guru banyak

menggunakan metode ceramah. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung hampir 70%

guru mendominasi pembicaraan. Guru tidak pernah melibatkan siswa dalam pemberian contoh

pada saat kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan dari guru. Hal

ini membuat siswa pasif selama proses pembelajaran. Pada saat guru memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa, dari 22 siswa yang hadir hanya ada 4 orang siswa yang berani

menjawab pertanyaan dari guru. Metode tanya jawab tersebut siswa diharapkan semakin

memahami isi pelajaran.

Alat peraga dapat membantu menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran dan

dapat meningkatkan hasil belajar. Namun pada kenyataannya, selama proses belajar mengajar

guru tidak menggunakan alat peraga. Setelah dilaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran

hasil evaluasi masih jauh dari harapan. Siswa dinyatakan tuntas jika hasil belajar skornya sama

atau di atas 70. Jika siswa belum mencapai skor 70 dinyatakan belum tuntas dalam belajar. Hasil

belajar siswa pada pra siklus yaitu skor tertinggi 80, skor terendah 50. Rata-rata yang diperoleh

mencapai 65,68. Skor rata-rata 65,68 jika mengacu pada sekolah dengan KKM 62 sudah tuntas,

akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan KKM 70. Ketuntasan hasil belajar IPS pada pra

siklus dapat dilihat pada tabel 4.1

Kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan IPS semester 2 tahun 2013/2014. Data

hasil ulangan IPS dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

39

Tabel 4.1

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Pra Siklus

N0 Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 50-59 4 18,18% Tidak Tuntas

2 60-69 10 45,45% Tidak Tuntas

3 70-79 6 27,27% Tuntas

4 80-89 2 9,10% Tuntas

5 90-100 - 0%

JUMLAH 22 100%

Nilai Rata-rata 65,68

Nilai maks. 80

Nilai min. 50

Tuntas 8

Tidak Tuntas 14

Prosentase Ketuntasan 36%

Prosentase Ketidaktuntasan 64%

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPS dapat dikatakan

hasil belajar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum

tuntas dalam pembelajaran yaitu dibawah KKM 70. Dari tabel tersebut diketahui skor nilai

antara 50-59 frekuensinya ada 4 dengan Persentase 18,18% dari jumlah keseluruhan siswa,

60-69 frekuensinya ada 10 dengan Persentase 45,45% dari jumlah keseluruhan siswa, skor

nilai antara 70-79 frekuensinya ada 6 dengan Persentase 27,27% dari jumlah keseluruhan

siswa, dan skor nilai antara 80-89 frekuensinya ada 2 dengan persentase 9,10% dari

jumlah keseluruhan siswa, skor nilai 90-100 frekuensinya 0 dengan persentase 0%.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

40

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Pra Siklus

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai Pra

Siklus dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus

No Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

1 < 70 Tidak Tuntas 14 64%

2 ≥ 70 Tuntas 8 36%

Jumlah 22 100%

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum

maksimal, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya sesuai

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70). Terdapat 14 (64%) siswa yang tidak tuntas

dalam pembelajaran sesuai dengan KKM dan terdapat 8 (36%) siswa yang tuntas dalam

pembelajaran IPS. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.3 dapat dilihat pada distribusi

frekuensi diagram lingkaran pada gambar 4.4.

0

2

4

6

8

10

12

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

JUMLAH SISWA

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

41

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada

Pra Siklus

Perolehan nilai ketuntasan belajar siswa pra siklus dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari KKM dengan presentase 64% . Sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal dengan presentase 36%.

Minat Belajar siswa pada Pra Siklus. Rentang skor minat dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Rentang Skor Minat Belajar Siswa Pra Siklus

No Rentang Skor Keterangan Frekuensi Presentase

1 64-75 Sangat Minat 0 0%

2 52-63 Minat 11 50%

3 40-51 Cukup Minat 10 45,45%

4 28-39 Kurang Minat 1 4,55%

5 di bawah 27 Sangat Kurang Minat 0 0%

JUMLAH 22 100%

64%

36%

< 70 Tidak Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

42

Dari tabel 4.5 dapat diketahui frekuensi yang pada kategori sangat kurang minat

sebanyak 0 siswa dengan Persentase 0%, kategori kurang minat sebanyak 1 siswa dengan

Persentase 4,55% dan kategori cukup minat frekuensinya 10 siswa dengan Persentase 45,45%.

Kategori minat sebanyak 11 siswa dengan Persentase 50%. Kategori sangat minat yaitu 0 siswa

dengan Persentase 0%. Berdasarkan tabel 4.5 dapat digambarkan dalam diagram 4.6 sebagai

berikut:

Gambar 4.6 Diagram Distribusi Frekuensi Minat Belajar Pra Siklus

4.2 Deskripsi Pelaksanaan siklus I

Pertemuan pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan KD 2.1 Mengenal aktivitas

ekonomi yang berkaitan dengan sumberdaya alam dan potensi lain di daerahnya. Dalam siklus I

ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut :

4.2.1 Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran,

meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di

lingkungan setempat dan macam-macam potensi daerah dengan menggunakan pendekatan

Inkuiri adalah mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Minat Minat Cukup Minat Kurang Minat Sangat Kurang Minat

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

43

mengklasifikasikan masalah, membuat kesimpulan dan presentasi. Dipersiapkan juga media

yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain LKS, gambar-gambar potensi alam, gambar

bentuk kegiatan ekonomi, dan alat tulis, perangkat evaluasi yang meliputi butir-butir soal, lembar

angket minat belajar siswa, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan 1

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2014 berlangsung pada pukul 07.00-

08.10 WIB. Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bentuk kegiatan ekonomi. Menyiapkan

LKS dan menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau dokumentasi

selama proses pembelajaran, RPP, dan buku pembelajaran, lembar observasi untuk guru yang

akan diisi oleh observer dan angket minat belajar siswa yang akan diisi oleh siswa sendiri. Pada

saat awal pembelajaran guru mengucapkan salam , mengkondisikan siswa siap menerima

pelajaran dilanjutkan dengan pemberian apersepsi dengan menyanyikan lagu kring-kring ada

sepeda.Kegiatan selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa tentang pemanfaatan sepeda

termasuk dalam jenis kegiatan ekonomi. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menyampaikan

tujuan pembelajaran. Guru juga menjelaskan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan

yaitu pendekatan inkuiri.

Kegiatan inti guru memberikan teks materi jenis kegiatan ekonomi. Siswa menyimak

materi melalui teks yang diterima. Setelah siswa selesai menyimak teks materi jenis kegiatan

ekonomi . Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan memberikan LKS pada setiap

kelompok. Setiap kelompok mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan ekonomi yang ada di

masyarakat. Siswa membuat catatan kegiatan ekonomi tersebut terjadi di mana. Siswa secara

berkelompok merumuskan masalah sertaa hipotesis kegiatan ekonomi. Guru membantu kegiatan

merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis dengan memberikan pernyataan dengan

jawaban ya atau tidak. Hasil kerja kelompok dibacakan perwakilan anggota kelompok.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

44

Kegiatan penutup, guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.

Guru menjelaskan runtutan pembelajaran dalam pendekatan Inkuiri. Namun, Siswa

terkadang kurang mau mengeluarkan pendapatnya. Dari kelemahan pertemuan pertama maka

pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki

proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan observer dan guru

mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah

memberikan batasan waktu pada tiap kegiatan dan lebih merata dalam melempar pertanyaan.

Minat siswa dalam bertanya,mengemukakan pendapat,mengulang kembali hasil diskusi perlu

ditingkatkan.

b. Pertemuan 2

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 April 2014 pada pukul 07.00 WIB.

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar macam-macam potensi daerah,

menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau dokumentasi selama

proses belajar mengajar, RPP, dan buku pembelajaran, lembar observasi untuk guru yang diisi

oleh observer dan lembar angket minat belajar siswa yang akan diisi oleh siswa sendiri. Pada

saat awal pembelajaran guru memberikan salam, menyiapkan siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran, menyampaikan apersepsi dan tujuaan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru

mendemonstrasikan gambar macam potensi alam. Kemudian dilanjutkan dengan guru membagi

LKS dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS secara kelompok tentang macam-macam

potensi daerah.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua ini masih sama dengan pertemuan

pertama. Setelah selesai mengerjakan, setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kelompok yang lain diperbolehkan memberikan

tambahan maupun sanggahan. Guru mengamati proses diskusi dan mencatat hal-hal yang terjadi

pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa

untuk menyimpulkan hasil diskusi dan dilanjutkan dengan membagikan soal evaluasi siklus I.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

45

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya kesimpulan belum dilakukan bersama

oleh semua siswa, penghargaan terhadap siswa masih kurang. Pada saat diskusi guru hanya

cenderung di kelompok tertentu saja belum menyeluruh. Dari kelemahan dalam pembelajaran

pada pertemuan kedua, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan

tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi

tersebut diantaranya adalah berikan kesimpulan bersama-sama siswa, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah.

Keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat perlu ditingkatkan, lakukan tanya

jawab untuk mengarahkan siswa pada pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran,

ajak semua siswa melakukan refleksi.

1.2.3 Hasil Observasi

Hasil observasi/ pengamatan terhadap implementasi RPP (lampiran 5) dan minat belajar

siswa pada siklus I ini melalui lembar pengamatan yang telah disediakan. Item pernyataan pada

lembar pengamatan implementasi RPP sejumlah 18 item terdiri dari pendahuluan, tahap Inkuiri

dan penutup, pada lembar pengamatan minat belajar siswa (lampiran 6) sejumlah 15 item.

Adapun hasil pengamatan implementasi RPP dan minat belajar siswa dapat dilihat pada

penjelasan berikut:

a. Pertemuan pertama

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada perencanaan

pembelajaran tersedia RPP, menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar

menggambarkan pembelajaran aktif, membantu siswa membangun pemahaman sendiri,

memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan.

Pada manajemen kelas tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik, kelas ditata dengan baik

sehingga memudahkan interaksi, dan komunikasi dalam kelas, waktu untuk setiap langkah

kegiatan dikelola dengan baik. Pada penilaian perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik,

umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian oleh

guru. Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya kesimpulan belum dilakukan bersama

siswa dan pengelolaan waktu belum sempurna. Guru belum sepenuhnya membimbing siswa

dalam setiap kelompok.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

46

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan

selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengenai

kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah untuk

memberikan kesimpulan bersama-sama siswa, pengelolaan waktu perlu direncanakan dengan

baik dan guru lebih menyeluruh dalam membibing siswa. Keaktifan siswa dalam bertanya dan

mengemukakan pendapat perlu ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa

pada pembelajaran.

b. Pertemuan Kedua

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada perencanaan

pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, kegiatan menggambarkan pembelajaran

siswa aktif dan minat belajar siswa pada pelajaran IPS meningkat. Kemudian pada awal

pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan

terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik,

ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian

perkembangan minat belajar siswa dipantau dengan baik, adanya umpan balik terhadap

pembelajaran, pemberian penghargaan terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan minat

belajar siswa (lampiran 6), minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah meningkat,

pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan

apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif

bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok. Pada akhir kegiatan siswa bersama guru

menyimpulkan pembelajaran.

1.2.4 Hasil Analisis Data Siklus I

Hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD N Ringin Harjo 01 diperoleh dengan mengadakan

tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan kedua. Dari hasil tes tersebut diketahui

terjadi peningkatan hasil belajar IPS. Hasil belajar disajikan pada tabel daftar nilai IPS ,

dan berikut disajikan pada tabel 4.7.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

47

Tabel 4.7

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS pada Siklus 1

N0 Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 50-59 2 9,10% Tidak Tuntas

2 60-69 2 9,10% Tidak Tuntas

3 70-79 2 9,10% Tuntas

4 80-89 9 40,90% Tuntas

5 90-100 7 31,80% Tuntas

JUMLAH 22 100%

Nilai Rata-rata 80,90

Nilai maks. 95

Nilai min. 55

Tuntas 18

Tidak Tuntas 4

Prosentase Ketuntasan 82%

Prosentase Ketidaktuntasan 18%

Berdasarkan tabel 4.7 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPS pada siklus 1 telah

meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas dalam pembelajaran

yaitu mencapai KKM 70. Dari tabel tersebut diketahui skor nilai antara 50-59 frekuensinya

ada 2 dengan Persentase 9,10% dari jumlah keseluruhan siswa, 60-69 frekuensinya ada 2

dengan Persentase 9,10% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai antara 70-79

frekuensinya ada 2 dengan Persentase 9,10% dari jumlah keseluruhan siswa, dan skor

nilai antara 80-89 frekuensinya ada 9 dengan persentase 40,90% dari jumlah keseluruhan

siswa, skor nilai 90-100 frekuensinya 7 dengan persentase 31,80%. Berdasarkan tabel 4.7

dapat digambarkan dalam diagram4.8 sebagai berikut:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

48

Gambar 4.8 Diagram Perolehan Hasil Belajar IPS pada Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai

siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus I

Skor Kriteria Frekuensi Persentase

< 70 Tidak Tuntas 4 18%

≥ 70 Tuntas 18 82 %

Jumlah 22 100 %

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri ada

peningkatan jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada pra siklus, untuk skor nilai <70

terdapat 4 siswa dengan persentase 18% dan skor nilai ≥70 terdapat 18 siswa dengan persentase

82%. Jadi dapat dilihat dari nilai KKM yaitu 70 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18

siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.9 dapat dilihat pada distribusi frekuensi

diagram lingkaran pada gambar 4.10

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

JUMLAH SISWA

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

49

Gambar 4.10

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada

Siklus 1

Perolehan nilai ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari KKM dengan presentase 18%. Sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal dengan presentase 82%.

Minat Belajar siswa juga mengalami peningkatan. Rentang skor minat dapat dilihat pada

tabel 4.11

Tabel 4.11

Rentang Skor Minat Belajar Siswa Siklus 1

No Rentang Skor Keterangan Frekuensi Presentase

1 64-75 Sangat Minat 7 31,82%

2 52-63 Minat 12 54,55%

3 40-51 Cukup Minat 3 13,63%

4 28-39 Kurang Minat 0 0%

5 di bawah 27 Sangat Kurang Minat 0 0%

JUMLAH 22 100%

18%

82%

< 70 Tidak Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

50

Dari tabel 4.11 dapat diketahui frekuensi yang pada kategori sangat kurang minat

sebanyak 0 siswa dengan Persentase 0%, kategori kurang minat sebanyak 0 siswa dengan

Persentase 0% dan kategori cukup minat frekuensinya 3 siswa dengan Persentase 13,63%.

Kategori minat sebanyak 12 siswa dengan Persentase 54,55%. Kategori sangat minat yaitu 7

siswa dengan Persentase 31,82%. Berdasarkan tabel 4.11 dapat digambarkan dalam diagram 4.12

sebagai berikut:

Gambar 4.12 Diagram Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siklus 1

4.2.5 Refleksi Siklus I

Kegiatan yang dilakukan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari

pertemuan pertama dan kedua adalah mengadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala

kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas dan peneliti. Dalam

diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPS melalui pendekatan inkuiri. Dari

diskusi ini terbukti dengan pendekatan inkuiri siswa lebih aktif selama proses pembelajaran dan

hasil belajar siswa juga meningkat. Penggunaan pendekatan inkuiri adalah pendekatan yang

efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Terbukti dengan semua siswa

tergolong dalam klasifikasi minat belajar dan hasil belajar meningkat. Namun masih ada

kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya :

0

2

4

6

8

10

12

14

Sangat Minat Minat Cukup Minat Kurang Minat Sangat Kurang Minat

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

51

Hasil dari observasi yang diperoleh pada perencanaan pembelajaran pertemuan pertama

yaitu guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif.

Kemudian pada pendekatan pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran membantu

siswa membangun pemahaman mereka sendiri. Suasana yang aktif sudah diciptakan guru dengan

memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat dalam merumuskan masalah,

mengidentifikasi masalah dan merumuskan hipotesis melalui diskusi kelompok. Pada

manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik,

namun waktu belum dikelola dengan baik. Selanjutnya pada kegiatan menyimak,

mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis juga dipantau

dengan baik. Sedangkan hasil dari lembar observasi siswa pada pertemuan pertama yaitu: pada

kegiatan awal siswa aktif dalam menanggapi apersepsi, dan siswa serius mendengarkan

penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan inti siswa

menyimak materi yang disajikan guru dengan baik. Selain itu, siswa aktif berdiskusi dalam

mengidentifikasi masalah, bersemangat dalam merumuskan masalah serta hipotesis. Pada

kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Kelemahan dalam pembelajaran pada siklus I ini adalah pada saat kegiatan menyimak

masih terlihat siswa yang bergurau dengan teman. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada

pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan

tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut adalah guru meningkatkan

minat siswa dalam menyimak materi.

Diketahui hasil pengamatan dari guru kelas pada siklus I maka secara keseluruhan hasil

refleksi yang dilakukan oleh guru kelas dan peneliti sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Tersedia RPP, indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat

tinggi yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data melalui diskusi, membuat kesimpulan, merekomendasikan,

membuat laporan dan mempresentasikan.

2. Pada saat kegiatan awal pembelajaran penyampaian apersepsi dan tujuan

pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan

kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

52

3. Siswa menemukan masalah serta jawaban dari diskusi kelompok.

4. Siswa yang berkemampuan rendah dalam belajar dapat dibantu oleh teman dalam

satu kelompok.

B. Kekurangan

a. Hambatan

1. Penerapan Pendekatan Inkuiri belum terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan

pembelajaran sehingga keterampilan kerjasama siswa masih kurang.

2. Pengelolaan waktu yang kurang dalam proses kegiatan belajar mengajar.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran belum maksimal terutama dalam bertanya

dan mengemukakan pendapat.

4. Adanya siswa yang belum menghargai pendapat siswa lain.

b. Penyelesaian

1. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal dalam setiap

kegiatan yang dilaksanakan siswa.

2. Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan

3. Perlu dilakukan peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran terutama

mendorong siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.

4. Memberikan pengarahan pada siswa

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Dalam siklus 2 terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.3.1 Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran,

meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang manfaat potensi di daerah dalam

kegiatan ekonomi dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri, media yang digunakan dalam

pembelajaran ini antara lain LKS, gambar-gambar pemanfaatan potensi daerah, dan alat tulis,

perangkat evaluasi yang meliputi butir-butir soal, lembar angket minat belajar siswa, serta

lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini

dibuat untuk dua kali pertemuan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

53

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 23 April 2014 pada pukul 07.00-08.10 WIB.

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar-gambar pemanfaatan potensi alam seperti

pertanian, perkebunan, peternkan, dan perikanan. Menyiapkan LKS, menyiapkan kamera yang

akan digunakan untuk mengambil foto atau dokumentasi selama proses pembelajaran, RPP, dan

buku pembelajaran, lembar observasi untuk guru yang diisi oleh observer dan angket minat

belajar siswa yang akan diisi oleh siswa sendiri. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan

salam , menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran dengan

Pendekatan Inkuiri. Pada kegiatan inti, guru melakukan demonstrasi dengan gambar-gambar

pemanfaatan potensi daerah.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi LKS tentang pemanfaatan potensi alam.

Siswa mencari berbagai contoh pemanfaatan potensi alam dari gambar yang diamati. Setelah

siswa selesai mengerjakan LKS, siswa perwakilan dari kelompok maju ke depan

mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok yang lain dapat memberikan sanggahan maupun

menambahkan hasil presentasi kelompok lain. Sampai semua kelompok mendapat giliran maju

ke depan mempresentasikan hasil diskusi. Guru mengamati proses diskusi dan mencatat hal-hal

yang terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi pada pembahasan di kelas.

b. Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan hari Kamis, 24 April 2014 pada pukul 07.00-08.10 WIB.

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti alat peraga seperti gambar pemanfaatan potensi alam, menyiapkan LKS,

menyiapkan soal evaluasi, menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau

dokumentasi selama proses belajar mengajar, RPP, dan buku pembelajaran, lembar observasi

untuk guru yang akan diisi oleh observer dan angket minat belajar siswa yang akan diisi oleh

siswa sendiri. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan salam, menyiapkan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran, menyampaikan apersepsi dan tujuaan pembelajaran. Pada

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

54

kegiatan inti, guru mendemonstrasikan gambar potensi alam dan pemanfaatannya. Kemudian

dilanjutkan dengan guru membagi LKS dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS secara

kelompok.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua ini masih sama dengan pertemuan

pertama setiap kelompok mencari kegiatan ekonomi sesuai potensi daerah seperti perdagangan,

perindustrian, peternakan dan perikanan. Setelah selesai mengerjakan siswa perwakilan

kelompok diminta untuk maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan maupun sanggahan dari hasil diskusi

kelompok lain. Sampai semua kelompok mendapat giliran maju ke depan mempresentasikan

hasil diskusi. Guru mengamati proses diskusi dan mencatat hal-hal yang terjadi pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusi dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan membagikan soal

evaluasi siklus II.

4.3.3 Hasil Observasi

Hasil observasi/ pengamatan terhadap implementasi RPP (lampiran 5) dan minat belajar

siswa pada siklus I ini melalui lembar pengamatan yang telah disediakan. Item pernyataan pada

lembar pengamatan implementasi RPP sejumlah 18 item terdiri dari pendahuluan, tahap Inkuiri

dan penutup, pada lembar pengamatan minat belajar siswa (lampiran 6) sejumlah 15 item.

Adapun hasil pengamatan implementasi RPP dan minat belajar siswa dapat dilihat pada

penjelasan berikut:

c. Pertemuan pertama

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada perencanaan

pembelajaran tersedia RPP, menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar

menggambarkan pembelajaran aktif, membantu siswa membangun pemahaman sendiri,

memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan.

Pada manajemen kelas tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik, kelas ditata dengan baik

sehingga memudahkan interaksi, dan komunikasi dalam kelas, waktu untuk setiap langkah

kegiatan dikelola dengan baik. Pada penilaian perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik,

umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian oleh

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

55

guru. Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya kesimpulan belum dilakukan bersama

siswa dan pengelolaan waktu belum sempurna.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan

selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses

pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengenai

kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah untuk

memberikan kesimpulan bersama-sama siswa dan pengelolaan waktu perlu direncanakan dengan

baik. Keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat perlu ditingkatkan, lakukan

tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada pembelajaran.

d. Pertemuan Kedua

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada perencanaan

pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, kegiatan menggambarkan pembelajaran

siswa aktif dan minat belajar siswa pada pelajaran IPS meningkat. Kemudian pada awal

pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat, memberikan penguatan

terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik,

ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan baik. Selanjutnya pada penilaian

perkembangan minat belajar siswa dipantau dengan baik, adanya umpan balik terhadap

pembelajaran, pemberian penghargaan terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan minat

belajar siswa (lampiran 6), minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah meningkat,

pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan

apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif

bertanya, siswa aktif dalam kegiatan kelompok, setiap kelompok antusias dalam mengikuti

permainan, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan penutup siswa memberikan

kesimpulan sendiri.

4.3.4 Hasil Analisis Data Siklus II

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan Pendekatan Inkuiri yang terdiri

dari 2 pertemuan pada siklus 2 dan diperoleh hasil belajar pada pertemuan ke-2 seperti pada tabel

4.13

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

56

Tabel 4.13

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS pada Siklus 2

N0 Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 50-59 0 0% Tidak Tuntas

2 60-69 2 9,10% Tidak Tuntas

3 70-79 1 4,54% Tuntas

4 80-89 5 22,73% Tuntas

5 90-100 14 63,63% Tuntas

JUMLAH 22 100%

Nilai Rata-rata 88,18

Nilai maks. 100

Nilai min. 65

Tuntas 20

Tidak Tuntas 2

Prosentase Ketuntasan 91%

Prosentase Ketidaktuntasan 9%

Berdasarkan tabel 4.13 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPS pada siklus 1 telah

meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas dalam pembelajaran

yaitu mencapai KKM 70. Dari tabel tersebut diketahui skor nilai antara 50-59 frekuensinya

ada 0 dengan Persentase 0% dari jumlah keseluruhan siswa, 60-69 frekuensinya ada 2 dengan

Persentase 9,10% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai antara 70-79 frekuensinya ada

1 dengan Persentase 4,54% dari jumlah keseluruhan siswa, dan skor nilai antara 80-89

frekuensinya ada 5 dengan persentase 22,73% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai 90-

100 frekuensinya 14 dengan persentase 63,63%. Berdasarkan tabel 4.13 dapat digambarkan

dalam diagram 4.14 sebagai berikut:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

57

Gambar 4.14 Diagram Perolehan Hasil Belajar IPS Pada Siklus 2

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai

siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15

Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus 2

Skor Kriteria Frekuensi Persentase

< 70 Tidak Tuntas 2 9 %

≥ 70 Tuntas 20 91%

Jumlah 22 100 %

Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri ada

peningkatan jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada siklus I, untuk skor nilai < 70

terdapat 2 siswa dengan presentase 9% dan skor nilai ≥ 70 terdapat 20 siswa dengan persentase

91%. Jadi dapat dilihat dari nilai KKM yaitu 70 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20

siswa dari jumlah keseluruhan 22 siswa dengan rata-rata 88,18 nilai tertinggi 100 dan nilai

terendah 65.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.15 dapat dilihat pada distribusi frekuensi

diagram lingkaran pada gambar 4.16

0

2

4

6

8

10

12

14

16

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

JUMLAH SISWA

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

58

Gambar 4.16

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada

Siklus 2

Berdasarkan pada gambar 4.16 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan

Inkuiri siswa yang belum tuntas atau di bawah KKM sebanyak 2 siswa dengan persentase 9%

sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 20 siswa dengan persentase 91% yang

berarti indikator kinerja penelitian pada siklus 2 telah tercapai dengan baik.

Minat Belajar siswa juga mengalami peningkatan. Rentang skor minat dapat dilihat pada

tabel 4.17

Tabel 4.17

Rentang Skor Minat Siswa Pada Siklus II

No Rentang Skor Keterangan Frekuensi Presentase

1 64-75 Sangat Minat 17 77,27%

2 52-63 Minat 5 22,73%

3 40-51 Cukup Minat 0 0%

4 28-39 Kurang Minat 0 0%

5 Skor di bawah 27 Sangat Kurang Minat 0 0%

JUMLAH 22 100%

9%

91%

< 70 Tidak Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

59

Dari tabel 4.17 dapat diketahui frekuensi yang pada kategori sangat kurang minat

sebanyak 0 siswa dengan Persentase 0%, kategori kurang minat sebanyak 0 siswa dengan

Persentase 0% dan kategori cukup minat frekuensinya 0 siswa dengan Persentase 0%. Kategori

minat sebanyak 5 siswa dengan Persentase 22,73%. Kategori sangat minat yaitu 17 siswa dengan

Persentase 77,27%. Berdasarkan tabel 4.17 dapat digambarkan dalam diagram 4.18 sebagai

berikut:

Gambar 4.18 Diagram Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Siklus 2

4.3.5 Refleksi Siklus II

Hasil dari observasi yang diperoleh pada perencanaan pembelajaran Siklus II pertemuan

pertama dan kedua yaitu guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator pembelajaran

mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, melalui kegiatan diskusi kelompok.

Kemudian pada pendekatan pembelajaran telah menyampaikan tujuan pembelajaran membantu

siswa membangun pemahaman mereka sendiri. Suasana yang aktif sudah diciptakan guru dengan

memberikan kesempatan siswa berdiskusi kelompok mengungkapkan pendapat dalam

merumuskan masalah, mengidentifikasi masalah merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan

membuat kesimpulan. Pada manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan

dipersiapkan dengan baik dan waktu sudah dikelola dengan baik. Selanjutnya dalam kegiatan

menyimak, mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis juga

dipantau dengan baik. Sedangkan hasil dari lembar observasi siswa yaitu: pada kegiatan awal siswa

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Sangat Minat Minat Cukup Minat Kurang Minat Sangat Kurang Minat

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

60

aktif dalam menanggapi apersepsi, dan siswa serius mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan inti siswa menyimak materi yang disajikan guru

dengan baik. Selain itu siswa aktif dalam mengidentifikasi masalah, bersemangat dalam merumuskan

masalah serta hipotesis. Pada kegiatan penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan

guru.

Kelemahan dalam pembelajaran pada siklus I ini diantaranya pada saat membimbing siswa

berdiskusi dalam merumuskan masalah dan hipotesis, guru kurang memantau secara menyeluruh

sehingga siswa kurang teliti dalam merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis, dan masih

terdapat beberapa siswa yang bergurau dengan temannya. Diketahui hasil pengamatan tentang

bagaimana pembelajaran menggunaan Pendekatan Inkuiri dalam penerapannya masih banyak

kekurangan yang terjadi, saat siswa melakukan diskusi guru kurang memantau diskusi siswa,

siswa saat melakukan diskusi cenderung berbicara dengan teman dan membicarakan hal yang

lain diluar materi pembelajaran. Dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri kegiatan pembelajaran

menggambarkan pembelajaran siswa sangat berminat, pada strategi pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu

pembelajaran, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan

guru yang perlu diperbaiki misalnya ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada

setiap siswa, pemberian pujian pada siswa.

Berikut rincian refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 2 adalah sebagai

berikut :

A. Kelebihan

1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram

2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri

3. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

4. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran

5. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat

6. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

B. Kekurangan

1. Hambatan

- Pengelolaan waktu yang belum tepat yang dilakukan oleh guru

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

61

2. Penyelesaian

- Guru harus membatasi waktu untuk mengerjakan LKS, dan diskusi kelompok,

agar waktu untuk evaluasi tidak terlalu sedikit, supaya siswa dapat berkonsentrasi

dengan tenang dan dapat mengerjakan degan benar.

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan dalam menggunakan

Pendekatan Inkuiri pada mata pelajaran IPS khususnya materi sifat-sifat bangun ruan di kelas IV

SD Negeri Ringin Harjo 01 Tahun 2013/2014. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel

4.19 distribusi perbandingan skor ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2.

Tabel 4.19

Distribusi Perbandingan Skor Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan

Siklus 2

No Ketuntas

an

Belajar

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuen

Si

Presen

tase

Freku

ensi

Presen

tase

Freku

ensi

Presen

Tase

1 Tidak

Tuntas

14 64% 4 18% 2 9%

2 Tuntas 8 36% 18 82% 20 91%

Jumlah 22 100% 22 100% 22 100%

Dari tabel 4.19 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata

pelajaran IPS terbukti untuk klarifikasi tuntas, pada pra siklus ada 8 siswa yang tuntas dan 14

siswa yang tidak tuntas, dengan skor tertinggi 80, skor terendah 50, skor rata-rata 65,68. Pada

siklus 1 terdapat 18 siswa yang tuntas, dan 4 siswa yang tidak tuntas dengan skor tertinggi 95,

skor terendah 55, skor rata-rata 80,90. Pada siklus 2 terdapat 2 siswa yang tidak tuntas, 20 siswa

lainnya telah tuntas dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 65, skor rata-rata 88,18. Hal ini

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

62

membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan Pendekatan Inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar.

Untuk perbandingan nilai skor maksimal pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Gambar 4.20

menyajikan perbandingan skor maksimal dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2.

Gambar 4.20

Grafik Perbandingan Skor Maksimal Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1, dan

Siklus 2

Dari gambar 4.20 dapat dilihat bahwa skor maksimal mengalami peningkatan yang

signifikan dari Pra Siklus 80, naik menjadi 95 pada Siklus 1 dan 100 pada Siklus 2.

Pada penelitian ini setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh kenaikan skor

minimal pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2. Berarti dalam penelitian ini penggunaan

Pendekatan Inkuiri sangat berpengaruh terhadap kenaikan nilai siswa. Gambar 4.21 menyajikan

tentang kenaikan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2.

80

95100

0

20

40

60

80

100

120

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

63

Gambar 4.21

Grafik Perbandingan Skor Minimal Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1, dan

Siklus 2

Dilihat dari gambar 4.21 ada kenaikan skor minimal dari Pra Siklus 50, 55 pada Siklus 1

dan 65 pada siklus 2.

Setiap kenaikan skor maksimal dan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

pada penelitian ini maka juga meningkatkan perolehan skor rata-rata pada Pra Siklus, Siklus 1

dan Siklus 2. Gambar 4.22 menyajikan tentang perbandingan nilai rata-rata pada Pra Siklus,

Siklus 1, dan Siklus 2.

Gambar 4.22

Grafik Perbandingan Skor Rata-rata Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1 dan

Siklus 2

5055

65

0

10

20

30

40

50

60

70

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

65.68

80.988.18

0

20

40

60

80

100

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

64

Dari gambar 4.22 dapat dilihat kenaikan skor rata-rata dari Pra Siklus 65,68, Siklus 1naik

menjadi 80,90 dan pada Siklus 2 naik menjadi 88,18.

4.4.2 Minat Belajar Siswa

Berikut ini dapat dilihat tabel hasil pengisian angket minat siswa sebelum

tindakan, siklus I dan siklus 2 serta rekapitulasi pengelompokkan skor motivasi dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Minat Siswa

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Sangat

Kurang

Minat

0 0% 0 0% 0 0%

Kurang

Minat

1 50% 0 0% 0 0%

Cukup

Minat

10 45,45% 3 13,63% 0 0%

Minat 11 4,55% 12 54,55% 5 22,73%

Sangat

Minat

0 0% 7 31,82% 17 77,27%

Jumlah 22 100% 22 100% 22 100%

Dari tabel 4.23 dapat diketahui pada Pra siklus yang mendapat kategori sangat kurang

minat 0 dengan presentase 0%, kurang minat 1 siswa dengan presentase 50%, cukup minat

sebanyak 10 siswa dengan presentase 45,45%, minat sebanyak 11 dengan presentase 4,55%,

sangat minat 0 siswa dengan presentase 0%. pada siklus I frekuensi siswa yang mendapatkan

kategori cukup minat sebanyak 3 siswa dengan presentase 13,63%, kategori minat sebanyak 12

siswa dengan presentase 54,55% dan sangat minat sebanyak 7 siswa dengan persentase 31,82%.

Sedangkan Pada siklus 2 frekuensi siswa yang mendapatkan kategori minat sebanyak 5 siswa

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

65

dengan presentase 22,73% dan sangat minat sebanyak 17 siswa dengan persentase 77,27%. Hal

ini menunjukkan bahwa minat setelah tindakan siklus I dan Siklus 2 menjadi lebih baik

dibandingkan sebelum diberi tindakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Dapat dilihat

adanya peningkatan minat siswa dalam setiap siklusnya, pada siklus I dengan persentase 31,82%

dari keseluruhan jumlah siswa, dan pada siklus II dengan persentase 77,27% dari keseluruhan

jumlah siswa. Grafik 2.24 peningkatan motivasi siswa dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.24 Diagram Peningkatan Minat Siswa

Perolehan skor minat siswa pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang

cukup minat Pra Siklus 10 pada siklus 1 sebanyak 3 siswa dan pada siklus II sebanyak 0 siswa.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pembahasan Siklus 1

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri

Ringin Harjo 01 terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan

pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri, dengan skor rata-rata 65,68 sebelum diadakan

penelitian dan setelah diadakan penelitian pada siklus 1 skor rata-rata menjadi 80 dengan skor

tertinggi 95 dan skor terendah 55. Berarti pembelajaran telah berhasil baik dengan KKM 70

tuntas 80% dengan tingkat keberhasilan 82% (18) dari jumlah siswa sebanyak 22 siswa, dan

pada Siklus 1 ini hasil belajar siswa sudah meningkat, tetapi masih ada yang belum tuntas

dengan presentase 18% (4) siswa.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Sangat Kurang Minat

Kurang Minat

Cukup Minat

Minat Sangat Minat

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

66

Minat belajar siswa pada siklus 1 siswa yang berminat 12 dengan presantese 54,55% dan

sangat berminat sebanyak 7 siswa dengan presentase 31,82%.

4.5.2 Pembahasan Siklus 2

Pada siklus 2 penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada kekurangan di

siklus 1. Pada penelitian siklus 1 ketuntasan hasil belajar sebesar 82% dan skor rata-rata 80,90

dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 55. Pada Siklus 2 ketuntasan belajar siswa meningkat

menjadi 91% dan skor rata-rata meningkat menjadi 88,18 dengan skor tertinggi 100 dan skor

terendah 65. Pada siklus 2 terdapat 2 siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan kedua siswa

ini selalu mengganggu temannya pada saat diskusi kelompok. Pada saat kelompok lain

membacakan mereka berdua juga kurang menghargai temannya.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran partisipasi siswa dalam

pembelajaran cukup besar. Siswa lebih aktif mengikuti proses pembelajaran cukup besar. Siswa

lebih aktif mengikuti proses pembelajaran dan lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru lebih

berani mengemukakan pendapat, dapat dilihat Minat belajar siswa pada siklus 2 meningkat

siswa yang sangat berminat menjadi 17 siswa dengan presentase 77,27.

Setelah dilakukan Siklus 1 dan Siklus 2 dengan Siklus 1sebanyak 2 kali pertemuan dan

Siklus 2 sebanyak 2 kali pertemuan, dapat membuat siswa lebih paham dalam pembelajaran IPS

dengan materi pokok “Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Daerah”.

4.5.3 Pembahasan Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Pada kondisi pra siklus hanya sebanyak 36% siswa telah mengalami ketuntasan dengan

skor rata-rata 65,68 dan skor terendah 50, skor tertinggi 80. Setelah diadakan tindakan penelitian

melalui Pendekatan Inkuiri pada siklus 1 terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebanyak

82% siswa mengalami ketuntasan dengan skor rata-rata 80,90 skor terendah 55, skor tertinggi 95.

Walaupun sudah terjadi peningkatan namun masih dilakukan tindakan pada sikklus 2. Pada

tindakan siklus 2 telah terjadi peningkatan hasil belajar yaitu sebesar 91% siswa mengalami

ketuntasan hasil belajar, dengan skor rata-rata 88,18, skor tertinggi 100 dan skor terendah 65.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2017. 8. 11. · 38 BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus . Kondisi awal sebelum

67

Dengan demikian perbandingan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus, siklus I, dan siklus 2

mengalami peningkatan yang signifikan.

Minat Belajar siswa setelah diadakan tindakan penelitian pada siklus 1 melalui

Pendekatan Inkuiri terjadi peningkatan minat belajar siswa yaitu sebanyak 54,55% siswa

berminat dan 31,82% sangat berminat. Pada tindakan siklus 2 telah terjadi peningkatan sebanyak

22,73% berminat dan 77,27% sangat berminat dalam pembelajaran. Dengan demikian

perbandingan tingkat minat belajar siswa dari siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa, hal ini

disebabkan karena dalam pembelajaran Inkuiri siswa langsung diajak untuk mengidentifikasi

masalah secara berkelompok, selanjutnya stiap kelompok diminta untuk merumuskan hipotesis,

merekomendasikan jawaban. Hal ini akan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri siswa.

Apabila siswa mengikuti langkah-langkah Inkuiri dengan baik maka hasil belajar dan minat

belajar siswa akan meningkat.

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan terbukti yaitu pembelajaran dengan menerapkan

Pendekatan Inkuiri maka hasil belajar dan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas 4

SDN Ringin Harjo 01 Semester II Tahun 2013/2014 meningkat.