BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik.
Data angket gaya belajar dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS for Windows Ver.16.00. Hasil pengukuran deskriptif variabel
dalam tabel di bawah ini, merangkum gambaran data gaya belajar yang telah
diklasifikasi berdasarkan kategori kecenderungan gaya belajar visual,
kecenderungan gaya belajar auditori, dan kecenderungan gaya belajar
kinestetik. Deskripsi statistic kecenderungan gaya belajar dengan ukuran skor
minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dapat dilihat dalam tabel 4.1
berikut ini ;
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Kecenderungan Gaya belajar
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
gaya_belajar 71 11.00 24.00 17.0423 3.53528
Valid N (listwise) 71
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kecenderungan variabel gaya belajar
dengan jumlah data (N) sebanyak 71 mempunyai skor maksimal angket gaya
39
belajar adalah 24 sedangkan skor minimal sebesar 11 dengan rata-rata sebesar
17,0423 dan standar deviasi 3,53528. Nilai kecenderungan masing-masing
gaya belajar dapat didistribusikan dan dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini
:
Tabel 4.2
Distribusi Kecenderungan Gaya Belajar Berdasarkan Kriteria No angket Kategori
nilai
kecenderun
gan
Kriteria Kecenderungan
Gaya Belajar
Jumlah
siswa
Prosentase(%)
1 - 12 0-24 Kecenderungan visual 35 49,30 %
13 - 24 0-24 Kecenderungan auditori 27 38,02 %
25 - 36 0-24 Kecenderungan kinestetik 9 12,68 %
Total 71 100 %
Diagram kecenderungan masing-masing gaya belajar dapat dilihat
dalam gambar 4.1 berikut ini ;
Gambar 4.1
Diagram Kecenderungan Gaya Belajar
49,3 %
38,02 %
12,68 %
prosentase gaya belajar
kecenderungan visual
kecenderunganauditori
kecenderungankinestetik
40
Dari tabel deskripsi pengukuran kecenderungan gaya belajar diatas,
dapat di lihat bahwa 49,3 % gaya belajar berada pada kategori kecenderungan
gaya belajar visual,dan 38,02 % gaya belajar berada pada kategori
kecenderungan gaya belajar auditori, sedangkan 12,68 % gaya belajar berada
pada kategori kecenderungan gaya belajar kinestetik.
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar
Data prestasi belajar PKn dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS for Windows Ver.16.0. Hasil pengukuran deskriptif variabel
prestasi belajar disajikan dalam tabel 4.3 dibawah ini yang merangkum
gambaran data prestasi belajar mata pelajaran PKn yang telah diklasifikasikan
berdasarkan kategori tinggi, sedang, dam rendah. Nilai kecenderungan
masing-masing gaya belajar dapat didistribusikan dan dapat dilihat dalam
tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran PKn
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 71 72.00 94.00 80.8873 5.18666
Valid N (listwise) 71
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor maksimal prestasi belajar PKn
adalah 94 sedangkan skor minimal sebesar 72 dengan rata-rata besaran
41
80,8873 dan standar deviasi 5.18666. Hasil tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi tiga kategori yakni tinggi, sedang , dan rendah dengan KKM 75.
Distribusi prestasi belajar siswa dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4
Distribusi prestasi belajar mata pelajaran PKn
Kategori Nilai Kriteria N Prosentase (%)
> 85 Tinggi 11 22,53 %
75-85 Sedang 45 62,38 %
<75 Rendah 16 15,19 %
Jumlah 71 100 %
Gambar diagram prestasi belajar siswa dapat dilihat dalam gambar 4.2
sebagai berikut
Diagram 4.2
Diagram prosentase prestasi belajar PKn
23%
62%
15%
Prestasi
>85 75-85 <75
42
4.1.1.3 Analisis Deskriptif Antara Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik
dengan Prestasi Belajar.
Untuk dapat melihat perbedaan antara gaya belajar visual, auditori,
kinestetik dengan prestasi belajar dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.5
Analisis Deskriptif Antara Gaya belajar Visual, Auditori, Kinestetik
dengan Prestasi Belajar
No No angket
Rentang nilai angket
Kecenderungan Gaya belajar
Kategori prestasi belajar
Jumlah siswa
<75 rendah
75-85 sedang
>85 tinggi
1. 1-12 0-24 Visual 3 24 9 35
2. 13-24 0-24 Auditori 8 17 2 27
3. 25-36 0-24 Kinetetik 5 4 - 9
Jumlah siswa 71
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
1. Siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual sebanyak 35
siswa. Siswa yang masuk kekategori prestasi belajar rendah (<75)
sebanyak 3 siswa, sedangkan siswa yang masuk kekategori prestasi belajar
sedang (75-85) sebanyak 24 siswa, dan siswa yang masuk kekategori
prestasi belajar tinggi (>85) sebanyak 9 siswa.
2. Siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori sebanyak 27
siswa. Siswa yang masuk kekategori prestasi belajar rendah (<75)
sebanyak 8 siswa, sedangkan siswa yang masuk kekategori prestasi belajar
43
sedang (75-85) sebanyak 17 siswa, dan siswa yang masuk kekategori
prestasi belajar tinggi (>85) sebanyak 2 siswa.
3. Siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik sebanyak 9
siswa. Siswa yang masuk kekategori prestasi belajar rendah (<75)
sebanyak 5 siswa, sedangkan siswa yang masuk kekategori prestasi belajar
sedang (75-85) sebanyak 4 siswa, dan siswa yang masuk kekategori
prestasi belajar tinggi (>85) sebanyak 0 siswa
Tabel 4.6
Uji descriptives gaya belajar visual, auditori, kinestetik terhadap
prestasi belajar siswa.
Descriptives
prestasi
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
gaya belajar visual 35 83.60 5.158 .872 81.83 85.37 74 94
gaya belajar auditori 27 79.22 5.010 .964 77.24 81.20 73 90
gaya belajar
kinestetik 9 75.22 2.386 .795 73.39 77.06 72 78
Total 71 80.87 5.636 .669 79.54 82.21 72 94
Pada tabel Deskriptives diatas dapat dilihat bahwa
1 Gaya belajar visual
44
Jumlah siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual sebanyak 35
siswa, dengan nilai rata-rata 83,60, nilai maksimum/ tertinggi 94 dan nilai
minimum/terendah 74.
2 Gaya belajar auditori
Jumlah siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori sebanyak 27
siswa, dengan nilai rata-rata 79,22, nilai maksimum/tertinggi 90 dan nilai
minimum/terendah 73.
3 Gaya belajar kinestetik
Jumlah siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik sebanyak
9 siswa, dengan rata-rata nilai 75,22, nilai maksimum/tertinggi 78 dan nilai
minimum/terendah 72.
Rata-rata prestasi belajar siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar
visual paling tinggi dibanding rata-rata prestasi siswa yang memiliki
kecenderungan gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik.
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis
4.2.1 Uji Normalitas
Uji kenormalan digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan dalam penelitian ini
adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dalam penelitian ini apabila
signifikasi p< 0,05 atau 5% maka data tidak berdistribusi normal, dan sebaliknya
apabila signifikasi p> 0,05 atau 5% maka data berdistribusi normal. Hasil dari uji
45
normalitas data pengukuran kecenderungan gaya belajar visual, auditori,
kinestetik dan prestasi belajar siswa visual, auditori, kinestetik dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
4.2.1.1 Uji Normalitas Kecenderungan Gaya Belajar Visual
Uji normalitas data kecenderungan gaya belajar visual dapat dilihat dalam
tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data
Kecenderungan Gaya Belajar Visual
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
gaya_bel_visual
N 35
Normal Parametersa Mean 16.3143
Std. Deviation 3.71619
Most Extreme Differences Absolute .210
Positive .210
Negative -.129
Kolmogorov-Smirnov Z 1.240
Asymp. Sig. (2-tailed) .092
a. Test distribution is Normal.
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran
data kecenderungan gaya belajar visual dengan teknik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =
46
16,3143, standar deviasi = 3,71619 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,092. Jika
dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi
tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0,05 dan H1 ditolak apabila p <
0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =0,092. Artinya besaran
perhitungan peluang kesalahan 5% maka p = 0,092 > 0,05. Jika H1 diterima,
artinya variabel kecenderungan gaya belajar visual berdistribusi normal.
Gambar kenormalan penyebaran data kecenderungan gaya belajar
dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut ini.
Grafik 4.3
Kurva Distribusi Variabel Kecenderungan Gaya Belajar Visual
47
4.2.1.2 Uji Normalitas Kecenderungan Gaya Belajar Auditori
Uji normalitas data kecenderungan gaya belajar visual dapat dilihat dalam
tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data
Gaya Belajar Auditori
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
gaya_bel_audito
ri
N 27
Normal Parametersa Mean 20.9259
Std. Deviation 2.47955
Most Extreme Differences Absolute .253
Positive .127
Negative -.253
Kolmogorov-Smirnov Z 1.313
Asymp. Sig. (2-tailed) .064
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran
data kecenderungan gaya belajar auditori dengan teknik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =
20,9259, standar deviasi = 2,47955 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,064. Jika
dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi
tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0,05 dan H1 ditolak apabila p <
48
0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =0,064. Artinya besaran
perhitungan peluang kesalahan 5% maka p = 0,064 > 0,05. Jika H1 diterima,
artinya variabel kecenderungan gaya belajar auditori berdistribusi normal.
Gambar kenormalan penyebaran data kecenderungan gaya belajar
dapat dilihat pada grafik 4.4 berikut ini.
Grafik 4.4
Kurva Distribusi Variabel Gaya Belajar Auditori
49
4.2.1.3 Uji Normalitas Kecenderungan Gaya Belajar Kinestetik
Uji normalitas data kecenderungan gaya belajar visual dapat dilihat dalam
tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data
Gaya Belajar Kinestetik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
gaya_bel_kinest
etik
N 9
Normal Parametersa Mean 20.6667
Std. Deviation 3.08221
Most Extreme Differences Absolute .303
Positive .225
Negative -.303
Kolmogorov-Smirnov Z .910
Asymp. Sig. (2-tailed) .379
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran
data kecenderungan gaya belajar kinestetik dengan teknik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean =
20,6667, standar deviasi = 3,08221 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi
dengan taraf kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,379. Jika
dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi
tidak normal. Maka H1 diterima apabila p > 0,05 dan H1 ditolak apabila p <
50
0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =0,379. Artinya besaran
perhitungan peluang kesalahan 5% maka p = 0,379 > 0,05. Jika H1 diterima,
artinya variabel kecenderungan gaya belajar kinestetik berdistribusi normal.
Gambar kenormalan penyebaran data kecenderungan gaya belajar
dapat dilihat pada grafik 4.5 berikut ini.
Grafik 4.5
Kurva Distribusi Variabel Gaya Belajar Kinestetik
51
4.2.1.4 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa Visual
Uji normalitas data prestasi belajar visual dapat dilihat dalam tabel 4.10
berikut ini
Tabel 4.6
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data
Prestasi Belajar Visual
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
prest_bel_visual
N 35
Normal Parametersa Mean 81.2286
Std. Deviation 4.49893
Most Extreme Differences Absolute .208
Positive .208
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z 1.228
Asymp. Sig. (2-tailed) .098
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran
data prestasi belajar siswa visual dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean = 81,2286, standar
deviasi = 4,49893 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,098. Jika dirumuskan
hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi tidak normal.
Maka H1 diterima apabila p > 0,05 dan H1 ditolak apabila p < 0,05. Pada
52
tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =0,098. Artinya besaran perhitungan
peluang kesalahan 5% maka p = 0,098 > 0,05. Jika H1 diterima, artinya
variabel prestasi belajar visual berdistribusi normal.
Gambar kenormalan penyebaran data prestasi belajar visual dapat dilihat pada
grafik 4.6 berikut ini.
Grafik 4.6
Kurva Distribusi Variabel Prestasi Belajar Visual
53
4.2.1.5 Uji Normalitas Prestasi Belajar Auditori
Uji normalitas data prestasi belajar auditori dapat dilihat dalam tabel 4.11
berikut ini.
Tabel 4.11
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data
Prestasi Belajar Auditori
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
prest_bel_audito
ri
N 27
Normal Parametersa Mean 79.2593
Std. Deviation 4.39048
Most Extreme Differences Absolute .248
Positive .248
Negative -.166
Kolmogorov-Smirnov Z 1.288
Asymp. Sig. (2-tailed) .073
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran
data prestasi belajar siswa auditori dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean = 79,2593, standar
deviasi = 4,39048 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,073. Jika dirumuskan
hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi tidak normal.
Maka H1 diterima apabila p > 0,05 dan H1 ditolak apabila p < 0,05. Pada
54
tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =0,073. Artinya besaran perhitungan
peluang kesalahan 5% maka p = 0,073 > 0,05. Jika H1 diterima, artinya
variabel prestasi belajar auditori berdistribusi normal.
Gambar kenormalan penyebaran data prestasi belajar auditori dapat dilihat
pada grafik 4.7 berikut ini.
Grafik 4.7
Kurva Distribusi Variabel Prestasi Belajar Auditori
55
4.2.1.6 Uji Normalitas Prestasi Belajar Kinestetik
Uji normalitas data prestasi belajar kinestetik dapat dilihat dalam tabel 4.12
berikut ini.
Tabel 4.6
Deskripsi Uji Statistik Normalitas Data
Prestasi Belajar Kinestetik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
prest_bel_kinest
etik
N 9
Normal Parametersa Mean 75.2222
Std. Deviation 1.78730
Most Extreme Differences Absolute .327
Positive .327
Negative -.228
Kolmogorov-Smirnov Z .982
Asymp. Sig. (2-tailed) .290
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran
data prestasi belajar siswa kinestetik dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak bahwa mean = 75,2222, standar
deviasi = 1,78730 dan tingkat signifikan asyimtorik dua sisi dengan taraf
kepercayaan 5% (asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,290. Jika dirumuskan
hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan Ho adalah distribusi tidak normal.
Maka H1 diterima apabila p > 0,05 dan H1 ditolak apabila p < 0,05. Pada
56
tabel di atas menunjukkan bahwa s = p =0,290. Artinya besaran perhitungan
peluang kesalahan 5% maka p = 0,290 > 0,05. Jika H1 diterima, artinya
variabel prestasi belajar kinestetik berdistribusi normal.
Gambar kenormalan penyebaran data prestasi belajar kinestetik dapat
dilihat pada grafik 4.8 berikut ini.
Grafik 4.8
Kurva Distribusi Variabel Prestasi Belajar Kinestetik
4.2.2 Uji Homogenitas Data Prestasi Belajar
Uji homogenitas dilakukan apakah varian berdistribusi sama atau tidak
sama. Uji homogenitas digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogeneity
of variances. Dalam penelitian ini apabila signifikasi p< 0,05 atau 5% maka
57
varian adalah tidak sama, dan sebaliknya apabila signifikasi p> 0,05 atau 5%
maka varian adalah sama. Hasil dari uji normalitas data pengukuran prestasi
belajar dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini ;
Tabel 4.13
Uji homogenitas prestasi belajar siswa
Test of Homogeneity of Variances
prestasi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.933 2 68 .060
Tabel tersebut mendeskripsikan hasil uji homogenitas prestasi belajar,
dengan menggunakan test homogeneity of variances. Dari tabel tersebut
nampak bahwa df1 = 2, dimana df1 berisi tentang jumlah kelompok – satu (3-
1 = 2). Sedangkan df2 = 68, dimana df2 berisi jumlah data - jumlah kelompok
(71-3 = 68). Kemudian angka Leneve Statistik menunjukkan angka 2,933, dan
nilai signifikan sebesar 0,060. Jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi
normal, dan Ho adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila p >
0,05 dan H1 ditolak apabila p < 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa s
= p =0,060. Artinya besaran perhitungan peluang kesalahan 5% maka p =
0,060 > 0,05. Oleh karena nilai probabilitas (signifikan) adalah 0,060 lebih
besar dari 0,05 maka H1 diterima.
58
4.2.3 Uji Varian Satu Jalur (One Way Anova) Data Prestasi Belajar
Untuk menguji dan membuktikan secara statistik ada tidaknya
perbedaan pengaruh yang signifikan gaya belajar visual, auditori, kinestetik
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas Xa dan Xb
SMK PGRI 2 Salatiga, digunakan analisis one way anova dengan bantuan
program SPSS for Windows versi 16.00.
Di bawah ini adalah hasil analisis perbedaan menggunakan analisis
One Way Anova. Kriteria yang digunakan dasar uji One Way Anova adalah a)
Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel, b) Ho ditolak bila F hitung > F tabel.
Hipotsis penelitian :
Ho = tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara gaya belajar
visual, auditori, kinestetik terhadap prestasi belajar PKn.
H1 = ada perbedaan pengaruh yang signifikan gaya belajar visual,
auditori, kinestetik terhadap prestasi belajar PK
Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji one way anova pengaruh
gaya belajar visual, auditori, kinestetik terhadap prestasi belajar pada mata
pelajaran PKn siswa kelas Xa dan Xb SMK PGRI 2 SALATIGA.
59
Tabel 4.14
Uji one way anova pengaruh gaya belajar visual, auditori,
kinestetik terhadap prestasi belajar
ANOVA
prestasi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 621.237 2 310.618 13.180 .000
Within Groups 1602.622 68 23.568
Total 2223.859 70
Pada tabel uji One Way Anova nampak bahwa tingkat signifikan dua
sisi dengan tingkat signifikan α = 5%, didapat nilai F hitung adalah13,180.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan α = 5% df1 (jumlah kelompok data-
1) atau 3-1=2, dan df2 (n-2) atau 71-3=68, hasil yang diperoleh untuk F tabel
sebesar 3,132. Artinya berdasarkan perhitungan kesalahan 5% maka 13,180 >
3,132. Oleh karena nilai F hitung adalah 13,180 lebih besar dari 3,132 maka
Ho ditolak . Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik terhadap prestasi
belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas Xa dan Xb SMK PGRI 2
Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil uji hipotesis secara
jelas dinyatakan dalam tabel 4.15 berikut ini.
60
Tabel 4.15
Hasil uji signifikansi variabel gaya belajar visual, auditori, kinestetik
terhadap prestasi belajar siswa
Variabel bebas
(X)
Variabel terikat
(Y)
Jumlah
responden
F Hitung F Tabel Keputusan
Gaya belajar
visual, auditori,
kinestetik
Prestasi belajar 71 13,180 3,132 Ho ditolak
Tabel 4.15 tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan
ada perbedaan pengaruh antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik
terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn diterima, dan yang ditolak
adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan pengaruh yang antara
gaya belajar visual, auditori, kinestetikt terhadap prestasi belajar pada mata
pelajaran PKn.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh
yang signifikan antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik terhadap
prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat diketahui dari uji varian satu jalur
(one way anova) dengan kriteria pengujian a) Ho diterima bila F hitung ≤ F
tabel, b) Ho ditolak bila F hitung > F tabel. Dari uji varian satu jalur (one way
anova) tersebut diperoleh bahwa nilai F hitung sebesar 13,180, sedangkan
61
nilai dari F tabel sebesar 3,132. Dimana F hitung lebih besar dari F tabel
(13,180 > 3,132) hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
yang signifikan antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
Siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual mempunyai
rata-rata prestasi paling tinggi dengan rata-rata nilai 83,60, nilai maksimum 94
dan nilai minimum 74. Sedangkan siswa yang memiliki kecenderungan gaya
belajar auditori memiliki nilai rata-rata 79,22, nilai maksimum sebesar 90 dan
nilai minimum sebesar 73. Selanjutnya siswa yang memiliki kecenderungan
gaya belajar kinestetik memiliki rata-rata nilai 75,22, nilai maksimum sebesar
78 dan nilai minimum sebesar 72. Berdasarkan rata-rata prestasi belajar, maka
dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar paling tinggi
yaitu siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Bobbi De Porter, 2000) yang
mencirikan siswa visual sebagai berikut:
a. Rapi dan teratur.
b. Berbicara dengan cepat.
c. Teliti terhadap detail.
d. Mementingkan penampilan ,baik dalam hal pakaian maupun prestasi.
e. Mengingat apa yang dilihat,daripada di dengar.
f. Tidak terganggu dengan keributan.
62
g. Pembaca cepat dan tekun.
h. Lebih suka membaca dari pada di bacakan.
i. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ketika guru menjelaskan.
Dari cirri-ciri di atas dapat disimpulkan bahwa siswa visual lebih
banyak membaca dengan berbagai macam buku dari berbagai sumber yang
dapat membantu siswa dalam proses belajar baik dirumah maupun disekolah
dan media internet yang dapat mendukung prestasi belajar siswa.
Gaya belajar siswa dikaitkan dengan persepsi dan indranya. Cara
melihat, mendengarkan, memperhatikan, menyimak, melakukan dan meniru
gerakan tubuh selama belajar berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi.
Indra siswa yang terlatih dengan baik akan mempercepat daya tangkap dan
mengaktifkan memori jangka panjang, yang dapat mendukung prestasi belajar
siswa menjadi lebih baik
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan antara gaya belajar visual, auditori,
kinestetik terhadap prestasi belajar siswa. Di mana siswa visual memiliki
prestasi yang unggul pada mata pelajar PKn dibanding siswa yang memiliki
kecenderungan gaya belajar auditori dan kinestetik. Ini bukan berarti bahwa
siswa visual lebih pandai di banding siswa yang memiliki kecenderungan
gaya belajar auditori dan kinestetik. Siswa visual akan memperoleh prestasi
yang baik apabila gaya belajar guru menggunakan gaya mengajar visual,
63
siswa auditori akan memperoleh prestasi yang baik apabila guru mengajar
dengan gaya mengajar auditori, dan siswa kinestetik akan memperoleh
prestasi yang baik apabila guru mengajar dengan gaya mengajar kinestetik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fety
Marhayuni, 2012) dengan judul ”Pengaruh Penggunaan Multimedia Berbasis
komputer dan Media Pembelajaran Tiga Dimensi Terhadap Prestasi Belajar
Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar di Girimarti Wonogiri
Ditinjau Dari Gaya Belajar siswa”. Dengan hasil bahwa terdapat perbedaan
antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik dengan prestasi belajar ilmu
pengetahuan alam. Hal ini ditunjukkan dengan hasil F hitung (38,44) > F tabel
(4,00) sedangkan nilai rata-rata siswa visual sebesar 75,70, siswa auditori
sebesar 62,25, dan siswa kinestetik sebesar 57,50.