JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

50
Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (Autistic Spectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK ASD (AUTISTIC SPECTRUM DISORDER) TINGKAT SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH LUAR BIASA Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa Oleh: RANI WAHYU SAFITRI NIM: 14010044025 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2018 1

Transcript of JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Page 1: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

DAMPAK KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANGTUATERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK ASD

(AUTISTIC SPECTRUM DISORDER) TINGKAT SEKOLAH DASARDI SEKOLAH LUAR BIASA

Diajukan kepada Universitas Negeri Surabayauntuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian

Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa

Oleh:RANI WAHYU SAFITRI

NIM: 14010044025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA2018

1

Page 2: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic Spectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar

Biasa

Rani Wahyu Safitri dan Yuliati(Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)

[email protected]

ABSTRACTParents had obligation to educate, to keep, and to give welfare their children. In

this case, the parents had big reins in playing the important role to help thechildren’s social development with their environment and began with the contactbetween the children and their potential playmate. Parenting or parents’ nursingpattern could also form the children’s act in their social environment. The children’ssocial development grew and developed from tightly intertwined relationshipsbetween the children and parents, caretakers, or other families.

This research had purpose to describe the implementation of parents’ nursingpattern, to describe the hindrance faced by the parents in applying the nursingpattern, and to describe the solution which had ever been done by the parents tosolve the hindrance in implementing the parents’ nursing pattern and the impacttoward the development of ASD (Autistic Spectrum Disorder) children’s psychosocial.This research used descriptive research kind with qualitative approach. In collectingdata, this research used interview technique, observation, and documentation. Thesubjects of this research were five parents, two caretakers except parents, and fiveASD (Autistic Spectrum Disorder) children and the technique of data analysis usedwas through the steps of condensation data, presentation data, and takingconclusion.

The research result indicated that there were five of seven parents / caretakerswho had ASD (Autistic Spectrum Disorder) children in SLB Harmoni Sidoarjo usingauthoritative nursing pattern as the primary nursing pattern and authoritariannursing pattern as the secondary nursing pattern. And, in the development of ASD(Autistic Spectrum Disorder) children’s psychosocial, there were 20% good children,40% good enough children, and 40% rest children who were still less in theirpsychosocial development.

The hindrance in applying the parents’ nursing pattern to ASD (AutisticSpectrum Disorder) children was to the parents and the children so that it could bestated that the parenting / parents’ nursing pattern did not become the only onefactor in the psychosocial development of ASD (Autistic Spectrum Disorder) childrenalthough parenting / parents’ nursing pattern became the important role and themain factor in developing the psychosocial of ASD (Autistic Spectrum Disorder)children.

The solutions done by the parents / caretakers were to give tolerance to thechildren, to fill the children’s needs, and to monitor the children’s development.

2

Page 3: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

Keywords: Parents’ nursing pattern, psychosocial development, ASD (AutisticSpectrum Disorder) children.

PENDAHULUANASD (Autistic Spectrum

Disorder) dewasa ini menjadi halyang paling menakutkan dalamkehidupan banyak orangtua. Anakyang mengalami ASD (AutisticSpectrum Disorder) mengalamigangguan yang kompleks dalamberbagai hal, yakni komunikasi,emosi, interaksi sosial, perilaku, danproses sensorik. Hal ini diperkuatoleh pernyataan Nafi bahwa anakyang mengalami ASD (AutisticSpectrum Disorder) hanyamenghabiskan waktunya padaaktivitas mentalnya sendiri dancenderung menyimpang dari orangnormal kebanyakan. Bahkan merekacenderung individualis dan akanmenarik diri dari lingkungan. Hal iniakan menghambat proses interaksisosial yang memiliki peran pentingdalam kehidupan seseorang (Nafi,2012: 3).

ASD (Autistic SpectrumDisorder) merupakan istilah terbaruhasil dari perubahan DSM IV ke DSMV yang lebih terbaru. Istilah inibergeser sejalan dengan bergesernyaparadigma tentang anak Autismeyang pada saat ini disesuaikandengan gangguan yang dialami,yakni pada perkembangan otaknya.

Association of WesternAustralia (2014), istilah ASD (AutisticSpectrum Disorder) digunakan untukmenguraikan suatu kelompokgangguan yang berhubungan erat,dengan kategori diagnostik yangsama dan berbagai gejala inti yangsama. Kelompok ini terdiri atasAutistic Disorder, Asperger’sSyndrome, Attention Deficit Disorder(ADD) Attention Deficit HyperactivityDisorder (ADHD), dan PervasifDevelopmental Disorder (PDD).Namun pada sat ini, istilah ASD(Autistic Spectrum Disorder)

menjelaskan secara keseluruhangangguan pada anak yang mencakupsalah satu atau beberapa diagnosadengan kondisi tersebut.

“Delphie (2009: 5)menyebutkan bahwa anak yangterlahir dengan membawa kelainandalam otaknya sejak lahir memilikimasalah dalam kemampuan berpikirdan tingkah lakunya tidakmenunjukkan kemampuan yangsama dengan sebayanya, melainkankemampuannya lebih rendah.

Widyastuti (2014: 6)menyatakan bahwa perkembanganpsikologis dihasilkan dari interaksiantara proses-proses maturasionalatau kebutuhan biologis dengantuntutan masyarakat dan kekuatan-kekuatan sosial yang dihadapi dalamkehidupan sehari-hari. Dari sudutpandang seperti ini, teori Eriksonmenempatkan titik tekan yang lebihbesar pada dimensi sosialisasidibandingkan teori Freud. Selainperbedaan ini, teori Eriksonmembahas perkembangan psikologisdi sepanjang usia manusia, danbukan hanya tahun-tahun antaramasa bayi dan masa remaja.

Hardani (2007) menjelaskanbahwa orangtua memiliki kendalibesar dalam memainkan peranpenting dalam membantuperkembangan sosial anak denganlingkungannya dan memulai dengankontak antara anak dengan temanbermain yang potensial.Perkembangan sosial pada anak-anaktumbuh dan berkembang darihubungan yang terjalin erat antaramereka dengan orangtua, pengasuh,atau keluarga lainnya. Meskipuninteraksi sosial terus berkembangdari rumah ke tetangga danseterusnya, pengaruh pola asuhoragtua dinilai paling kuat

3

Page 4: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

pengaruhnya. Hal ini diperkuatdengan pernyataan Baumrind yangmenjelaskan bahwa ada tiga caraorangtua dalam mendidik anakmereka, yaitu otoriter, permisif danauthoritatif (Baumrind dalamNursalim 2007: 33-34).

Interaksi orangtua dengan anakselama awal masa kanak-kanakberfokus pada hal-hal yang bersifatbatiniah, seperti kerendahan hati,aturan sederhana, pengendalianamarah, perkelahian dengan saudaramaupun sebaya; tata cara makandan perilaku lain, kekebasanberpakaian dan mencari perhatian.Ketika orangtua menunjukkankerjasama, saling menghormatisaling dapat menyesuaikan danmenjalin komunikasi yang baik, makahal ini akan membantu anak dalammembentuk sikap yang positif atauprososial. Namun jika sebaliknya,maka hal ini akan membuat anakmenghadapi resiko perkembangan.(Hardani, 2007)

Untuk itu pada penelitian ini,akan diupayakan data deskriptif“Dampak Kecenderungan Pola AsuhOrangtua Terhadap PerkembanganPsikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat SekolahDasar Di SLB Harmoni Sidoarjo”.Selain itu, penelitian ini bergunauntuk memberikan solusi untukmengatasi permasalahan yang adaagar cepat teratasi dengan baiksehingga mereka mampumelaksanakan tugas-tugasperkembangan mereka dengan baikdan anak mampu menjalanikehidupan mereka tanpa hambatan.

Dengan adanya penelitian ini,diharapkan hasilnya dapat digunakanserta dijadikan pedoman dalammemberikan pola asuh yang sesuaibagi anak ASD (Autistic SpectrumDisorder) sehingga anak tidakmemiliki perilaku yang menyimpangdan nantinya dapat mengatasipermasalahan-permasalahan yang

dihadapi Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) dalam lingkupkehidupannya. Harapan ke depannya,mereka mampu melakukan proseskehidupan dengan baik dan mampumengoptimalkan potensi yang adadidalam diri mereka.

METODEPada penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan kualitatifjenis studi deskriptif. Metodepenelitian Kualitatif sering disebutmetode penelitian naturalistik karenapenelitiannya dilakukan pada kondisiyang alamiah (natural setting) dalamSugiyono (2013: 14). Menurut Usmandan Akbar (2009: 78), metodekualitatif didasarkan padafenomenologis yang berusahamemahami dan menafsirkan maknasuatu peristiwa tentang perilakuseseorang/manusia dalam suatukondisi menurut perspektif peneliti.Menurut Denzin dan Lincoln (dalamMoleong, 2014: 5) menyatakanbahwa penelitian kualitatif adalahpenelitian yang menggunakan lataralamiah, dengan maksudmenafsirkan fenomena yang terjadidan dilakukan dengan jalanmelibatkan berbagai metode yangada.

Berdasarkan pengertiantersebut, dapat disimpulkan bahwapenelitian kualitatif merupakanpenelitian menggunakan lataralamiah dan melihat permasalahansecara apa adanya. Penelitian inimenggunakan kualitatif karenapeneliti ingin mendeskripsikan PolaAsuh Orangtua, PerkembanganPsikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) dan Dampak PolaAsuh Orangtua TerhadapPerkembangan Psikososial Anak ASD(Autistic Spectrum Disorder).

Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di

SLB Harmoni Sidoarjo dan rumah

4

Page 5: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

subjek penelitian. Lokasi dan settingpenelitian dibuat senatural mungkinagar anak dapat menjalankan prosessosialisasinya dengan baik dansesuai dengan dirinya sendiri tanpaada tekanan atau paksaan. Selain itu,hal ini dilakukan dengan tujuanmencapai hasil yang nyata dansesuai dengan kondisi anak yangsebenarnya.

Sasaran Penelitian Sasaran dalam penelitian ini

adalah pola asuh orangtua yangditerapkan pada anak, kemampuaninteraksi sosial anak, dan perilakumenyimpang anak ASD (AutisticSpectrum Disorder). Sasaran padapenelitian ini adalah siswa ASD(Autistic Spectrum Disorder) tingkatSDLB dengan karakteristik yangberbeda-beda dan umur antara 6-12tahun. Nantinya akan dilanjutkanpenelitian kepada orangtua (ayahatau ibu), saudara kandung, danpengasuh selain ayah dan ibu (jikaada).

Tabel 3.1: Karakteristik SubjekNo. Subje

kKarakteristik

1. Na Tipe autis ringan,kontak mata sudahbaik, atensi/perhatiansudah baik, komunikasiverbal dan telahmampu melakukankomunikasi 2 arah.Mampu mengikutiperintah guru, kognitiftidak ada gangguanyang berat (di SLBHarmoni untuk Nakurikulum RPP yg dipakai adalah kurikulumuntuk anak C) danmampu mengikutipembelajaran.Kemampuan mandiritelah cukup (anak

mampu melakukankegiatan ADL denganbaik/ telah mandiri).

2. Al Anak tipe autis berat,kontak mata kurangbaik, perhatian kurangbaik. Belum mampuKomunikasi non-verbalmaupun verbal(komunikasi dua arah).Anak masih diberikanlatihan kepatuhan.

3. Az Anak adalah tipe autisringan. Anak sudahmampu kontak matahanya belum mampukomunikasi. Perhatiandan interaksi sosialmasih kurang. Anaksudah di berikanpembelajaran tetapihanya seputarmewarnaimenggunakan RPPkelas 1 C.

4. La Anak tipe autis sedang. Anak sudah mampu kontak mata hanyak saja tidak intens. Interaksi sosial anak masih kurang. Perhatiandan komunikasi juga masih kurang. Untuk komunikasi, anak mampu berkomunikasi hanya jika diberikan pertanyaan sederhana. Namun untuk komunikasi dua arah anak belum mampu.

5. Re Anak tipe autis sedang. Anak sudah mampu kontak mata. Namun anak belum mampu komunikasi dua arah. Perhatian juga masih kurang dan interaksi sosialnya masih perlu

5

Page 6: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

arahan. Anak juga masih diberikan latihan kepatuhan.

Sumber Data dan DataPenelitian1. Sumber Data

Sumber data terdiri dariorang dan benda. Orang yangterlibat di dalam penelitian inidapat dikatakan sebagai subjekpenelitian sebagai pemberiinformasi data-data yangdibutuhkan peneliti. MenurutMorse (dalam Ahmadi, 2014: 93),informan yang baik adalahinforman yang mempunyaipengetahuan dan pengalamanyang diperlukan oleh peneliti,memiliki kemampuanmerefleksikan, pandai berbicara,mempunyai waktu untuk dapatdiwawancarai, dan memilikikemauan untuk berpartisipasiatau terlibat dalam studi.Informan dalam penelitian iniyaitu orangtua (ayah atau ibu),saudara kandung, dan pengasuhselain ayah dan ibu (jika ada).Sedangkan benda yangdimaksud untuk mendukungtercapainya tujuan penelitianyaitu dokumen yang meliputibuku, artikel, dan berita.

2. DataData dalam penelitian

berupa data kualitatif yangdiambil melalui proses observasi,wawancara dan dokumentasi dariaktifitas sehari-hari anak ASD(Autistic Spectrum Disorder),baik disekolah maupun dirumah.Selain itu, data dalam penelitianjuga diperoleh dari berbagai datayang relevan melalui teknikdokumentasi yang bergunasebagai pendukung data lainnya.Data diperoleh dari informan

dirumah atau lingkungankeluarga terutama orangtua(ayah atau ibu), saudarakandung, pengasuh selain ayahdan ibu (jika ada) danterapis/guru sebagai informandisekolah.

Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data

adalah data-data yang dikumpulkanatau dihimpun denganmenggunakan teknik tertentu.Teknik pengumpulan data padapenelitian berguna untukmembantu peneliti mengumpulkanberbagai informasi terkait denganpenelitiannya. (Usman dan Akbar2009: 52)

Dalam penelitian ini, teknikyang digunakan untukmengumpulkan data meliputi:1. Wawancara

Wawancara adalahpercakapan dengan maksudtertentu. Percakapan itudilakukan oleh kedua pihak, yaitupe-wawancara (interviewer) yangmengajukan pertanyaan danterwawancara (interviewer) yangmemberikan jawaban ataspertanyaan itu. (Usman danAkbar, 2009: 55)

Pada penelitian ini, teknikwawancara yang digunakanadalah teknik wawancaramendalam semi terstruktur.Sarosa (2012: 47) menjelaskanbahwa wawancara tersebutmerupakan kompromi antarawawancara terstruktur dan tidakterstruktur. Dalam hal ini sudahdisiapkan topik dan pertanyaanpemandu yang disediakan hanyaberfungsi membuka ataumemulai wawancara. wawancarayang dilakukan secaranaturalistik dengan pendekatanfenomenologis disesuaikandengan situasi dan tempatpenelitian untuk menggali

6

Page 7: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

informasi sebanyak mungkintentang subjek sehingga hasilwawancara tersebut dinilaisesuai dan nyata. Pertanyaanyang diajukan kepada informanatau partisipan tidak harus urutsesuai pertanyaan pemandu.

Wawancara dalampercakapan ini menjadi alatutama yang nantinyadikombinasikan denganpengamatan untukmemungkinkan evaluasipenelitian. Penelitian ini akandilanjutkan dengan melakukanwawancara dengan beberapasubyek yaitu : orangtua (ayahatau ibu), saudara kandung yanghidup serumah dengan subjekpenelitian (jika ada), danpengasuh selain orangtua (jikaada).

2. Observasi Observasi adalah

pengamatan dan pencatatanyang runtut dan sistematisterhadap setiap gejala ataukejadian yang terjadi. Teknik inimenjadi salah satu teknikpengumpulan data yang sesuaidengan tujuan penelitian yangdirencanakan, dicatat dan dapatdikontrol reliabilitas danvaliditasnya. (Usman dan Akbar,2009: 52)

Pada penelitian ini,observasi dilaksanakan di SLBHarmoni Sidoarjo dan rumahsubjek penelitian untukmengetahui pelaksanaan polaasuh yang dilakukan olehorangtua serta baseline yangdimiliki anak khususnya padaarea psikososialnya denganmenggunakan metode observasipartisipasi. Observasi partisipasiini melibatkan peneliti dalambeberapa aktifitas subjekpenelitan (Usman dan Akbar,2009: 54).

Berdasarkan kegiatanobservasi inilah akan didapatkandata mengenai pelaksanaan polaasuh orangtua, kemampuanserta hambatan yang munculpada anak tentangpsikososialnya saat melakukaninteraksi sosial.

3. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-halatau variabel yang berupadokumen-dokumen, dapatmelalui catatan, transkip, buku,surat kabar, majalah, prasasti,notulen rapat, lengger, agenda,dan sebagainya. (Usman danAkbar, 2009: 69)

Teknik dokumentasi dalampenelitian ini adalah digunakanuntuk mencatatperistiwa/kejadian yang sudahberlalu. Adapun dokumentasidalam penelitian ini adalah :a. Identitas diri Anak ASD

(Autistic Spectrum Disorder)dan Orangtua/pengasuhselain orangtua

b. Dokumentasi berupa foto-foto aktifitas anak yangberkaitan interaksi sosialanak.

Prosedur penelitianMaleong (2002: 85)

menjelaskan bahwa tahapanpenelitian kualitatif meliputi tahappra-lapangan, tahap pekerjaanlapangan, dan tahap analisis data.

1. Tahap Pra-lapanganDalam penelitian ini, adabebrapa kegiatan yang harusdilakukan oleh peneliti denganmempertimbangkan etikapenelitian lapangan. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukanpada tahap ini antara lain:

a. Menyusun rancanganpenelitian denganmembuat proposal

7

Page 8: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

penelitian yangdikonsultasikan dengandosen pembimbingskripsi.

b. Menentukan lapanganpenelitian atau tempatyang akan dijadikantempat penelitian

c. Mengurus perijinan,yakni meminta ijinkepada pihak sekolahdan orangtua denganditerbitkannya surat ijindari universitas untuksekolah secara resmidan tidak resmi kepadapihak orangtua.

d. Melakukan observasidilapangan

e. Memilih informansesuai dengankebutuhan penelitian

f. Mempersiapkanperalatan penelitian

g. Selalu memegangteguh etika penelitiandalam menjalankansetiap proses penelitiandari awal hingga akhir

2. Tahap Pekerjaan lapanganPada tahap ini, akan dilakukanbeberapa kegiatan,diantaranya :

a. Persiapan diri danmemahami keadaanlatar penelitian. Disinipeneliti harus mampumembawa diri danmenyesuaikan diridengan budayalingkungan tempatatau latar penelitian,baik secara mentalmaupun secara fisik.Pada proses ini penelitidiharapkan mampumenggunakan etikapenelitian dengan baikserta mampu menjalinhubungan baik denganlingkungan sehingga

suasana yang terciptatetap terasa harmonisdan tidak terkesankaku.

b. Memasuki lapangan.Pada proses ini penelitidiharapkan mampumempertahankansuasana nyamankepada informannamun tetap menggaliinformasi sebanyak-banyaknya. Penelitijuga diharapkanmampu menciptakankeakraban agarsuasana tetap nyaman.

c. Peneliti diharapkanmampu ikut sertadalam pengumpulandata dengan membuatcatatan penelitian yangnantinya akandianalisis dan diujikeabsahannya.

3. Tahap Analisis DataAnalisis data dilakukan padasaat sebelum dan sesudahdata terkumpul. Proses inidilakukan denganmengumpulkan, mengatur,merangkum, memilih hal-halyang pokok, memfokuskanpada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya.

4. Pembahasan dan VerifikasiSetelah dianalisis, maka dataakan disajikan dalam bentuklaporan penelitian yang berisihasil penelitian dan yangterakhir akan dilakukanpenarikan simpulan.

Instrumen Pengumpulan DataInstrumen merupakan alat

penelitian untuk mengumpulkandata penelitian. “Instrumenpenelitian menentukan kualitashasil penelitian” (Sugiyono,

8

Page 9: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

2010:307). Dalam penelitian inimenggunakan instrumen pedomanobservasi dan wawancara. Pedomanobservasi ini digunakan untukmencatat hasil pengamatanterhadap subjek dilapangan yangdisusun berdasarkan pada tujuanpenelitian, yakni psikososial anakdalam interaksi sosialnya.Sedangkan pedoman wawancaradigunakan pada saat melakukanwawancara mendalam kepadainforman khususnya orangtua,saudara kandung (jika ada), danpengasuh selain orangtua (jika ada)untuk menggali informasi danmengumpulkan data tentangsubjek.

Teknik Analisis DataAnalisis data dalam penelitian

kualitatif, dilakukan pada saatpengumpulan data berlangsung dansetelah selesai pengumpulan datadalam periode tertentu (Sugiyono,2013:337). Miles dan Huberman(dalam Sugiyono, 2013:337),mengemukakan bahwa aktifitasdalam analisis data kualitatifdilakukan secara interaktif danberlangsung secara terus menerussampai tuntas sehingga, datanyasudah jenuh. Aktivitas dalamanalisis data adalah sebagaiberikut:

1. Data condensation(kondensasi data)kondensasi data ialahmerangkum, memilih hal-halyang pokok, memfokuskanpada hal-hal yang penting,dicari tema dan polanya.Miles, dkk (2014: 31)menjelaskan bahwa merekamenghindari kata reduksi datasebagaimana yang pernahdiungkapkan dalam teorisebelumnya karena akanterkesan mengurangi datayang akan berimbas padalemahnya penelitian dan

menghilangkan suatu halpada proses penelitian.Indikator dalam penelitian iniadalah:

a. Pola asuh yangditerapkan orangtuapada anak ASD (AutisticSpectrum Disorder).

b. Perkembanganpsikososial anak ASD(Autistic SpectrumDisorder).

c. Dampak pola asuhorangtua terhadapperkembanganpsikososial anak ASD(Autistic SpectrumDisorder).

Pengkodean dalam penelitianini dibuat berdasarkan lokasipenelitian, teknikpengumpulan data, sumberdata, dan waktu kegiatan.

2. Data display (penyajian data)Setelah data melalui proseskondensasi, maka datatersebut akan disajikan.Penyajian data padapenelitian kualiatif bisadilakukan dalam bentukuraian singkat, bagan,hubungan antar katagori,flowchart, dan sejenisnya(Sugiyono, 2013: 341). Milesdan Huberman (dalamSugiyono, 2013: 341),menyatakan bahwa teks yangbersifat naratif paling seringdigunakan untuk menyajikandata dalam penelitiankualitatif. Penyajian data padapenelitian ini berupa analisisTentang Pola Asuh Orangtuadan dampaknya terhadapperkembangan psikososialanak ASD (Autistic SpectrumDisorder).

3. Conclutiondrawing/verification

9

Page 10: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

(penarikan kesimpulan danverifikasi)Langkah terakhir dalamanalisis data kualitatifmenurut Miles dan Hubermanadalah penarikan kesimpulandan verifikasi.

Bagan 3.1: Teknik Analisisdata

Teknik Keabsahan DataData yang terkumpul harus

diuji kemantapan dankebenarannya, oleh karena itu perludilakukan uji keabsahan data atauvaliditas data guna kemantapankesimpulan. Wahyudi (2005: 76)mengungkapkan bahwa untukmenguji keabsahan data adabeberapa teknik yang bisadigunakan yaitu triangulasi, reviewinforman, dan member check.

Triangulasi merupakan carayang paling umum digunakan bagipeningkatan validitas data dalampenelitian kualitatif. Menurut Patton(dalam Wahyudi, 2005: 76)menyatakan bahwa ada empatmacam trigulasi, yaitu:

a. Triangulasi data, penelitidengan menggunakanberbagai sumber data yangberbeda untuk mengumpulkandata yang sejenis atau sama.

b. Triangulasi peneliti, denganmengumpulkan data sejenisdilakukan oleh beberapapeneliti.

c. Triangulasi metodologi,penggunaan metodologi yangberbeda pada satu masalahdalam satu penelitian (seringdilakukan denganmenggunakan pendekatan

kuantitatif dan kualitatif dalamsatu riset)

d. Triangulasi teori, pembahasanmasalah denganmenggunakan beberapaperspektif teoritis yangberbeda.

Bagan 3.2: TriangulasiData

Triangulasi yangdigunakan dalam penelitian iniadalah triangulasi data. Hasilpenelitian akan dibandingkanantara data hasil pengamatandengan data hasil wawancara.Review informan digunakanuntuk melihat kembali hasilwawancara yang telahdilakukan dengan beberapainforman guna memunculkandata yang belum terbahas.Sedangkan member checkbertujuan agar respondenmemberikan data yang barulagi atau responden danpembimbing menyetujuikebenaran yang diungkappeneliti sehungga hasilpenelitian benar dan dapatdipercaya.

Hasil PenelitianHasil penelitian ini

dideskripsikan pada beberapa halyang disesuaikan dengan fokuspenelitian, yaitu:1. Pelaksanaan pola asuh

orangtua dan dampaknyaterhadap perkembanganpsikososial anak ASD (AutisticSpectrum Disorder)

2. Hambatan dalam menerapkanpola asuh orangtua dan

10

Pengumpulan Data

Penarikan kesimpulan

dan VerifikasiKondensasi Data

Penyajian Data

OBSERVASI

DOKUMENTASIWAWANCARA

HASIL YANG VALID

Page 11: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

dampaknya terhadapperkembangan psikososialanak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

3. Solusi untuk mengatasihambatan dalam pelaksanaanpola asuh orangtua dandampaknya terhadapperkembangan psikososialanak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

Penelitian ini menggunakanlima subjek anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) di SLBHarmoni Sidoarjo, besertaorangtua dan pengasuh anaklainnya yang berada di rumahsubjek. Hampir seluruh orangtuasubjek, hanya pihak ibu saja yangbersedia untuk diwawancarai.Sedangkan pihak ayah menolakdan menyerahkan proseswawancara kepada ibu subjek.

Berikut deskripsi dari hasilpenelitian informan tentangdampak kecenderungan pola asuhorangtua terhadap perkembanganpsikososial anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) tingkatsekolah dasar di SLB HarmoniSidoarjo.

1. Pelaksanaan Pola AsuhOrangtua dan DampaknyaTerhadap PerkembanganPsikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder)

a. Pelaksanaan Pola AsuhOrangtua

1) Data dari Informan Ne (IbuKandung Na)

a) Hasil Wawancara NeDalam aspek pertanyaan

pola asuh Authoritarian, Nemenjawab 6 jawaban “Ya”,yakni pada nomor 3, 4, 8, 9, 10dan 15. Pada pertanyaan nomor3 Ne selalu mengajarkansesuatu pada Na sesuai denganapa yang diyakininya benar. Nelebih sering mengajarkan tata

krama dan nilai kehidupan yangbaik kepada Na karena lebihdianggap penting dan wajibdimiliki Na. Tidak hanyadiajarkan pada Na, nilai dannorma kehidupan juga diajarkanpada saudara Na yang lain danbegitu pula sebaliknya sehinggaNe menganggap nantinya anak-anaknya mampu berkembangdengan baik dan mampumenghadapi kehidupansosialnya sesuai dengan nilai-nilai positif yang berlakudimasyarakat. Sedangkan padapertanyaan nomor 4, Nemenjelaskan bahwa iasebenarnya tidak bermaksuduntuk melarang Na untukbermain dengan sebayanya dirumah. Namun, Ne terpaksamemberikan proteksi ekstrapada Na untuk tidak bergauldengan sebayanya di rumahkarena Ne takut apabila Namendapat bullying darisebayanya.

Pola asuh Authoritarian Nejuga ditunjukkan dari jawabannomor 8. Ne sering memerintahNa untuk melakukan sesuatu. Iamenjelaskan bahwa perintahyang sering dilontarkan padaNa bertujuan untukmemberikan kesempatan Nauntuk dapat membantuorangtua serta sebagaipengingat Na agar dapatmelakukan kegiatannya dengantepat. Hal ini sejalan denganjawaban Ne untuk nomor 9 dan10 yang menyatakan bahwa Nemenginginkan Na mampubersikap disiplin danmengetahui waktu-waktu yangsudah terprogram sertaberharap Na mampu melakukankegiatannya dengan mandiridan baik. Dan Ne jugamenambahkan sebagai responjawaban dari nomor 15 bahwa

11

Page 12: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

ia merasa bahagia apabila Nadapat menuruti semuakeinginannya dan mampumenjalani kehidupannyadengan baik.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative Nemenjawab banyak jawaban“Ya”, yakni sebanyak 13jawaban “Ya” mulai pertanyaannomor 16 sampai 30 kecualinomor 23 dan 29. Dalam aspekini, ini menjelaskan tentangcara Ne memberikan asupanmakanan dan fasilitas yangdibutuhkan Na untukmenunjang perkembangannya.Seperti yang Ne jelaskan padapertanyaan nomor 16 hingga 25bahwa Ne memberikan asupanmakanan yang sesuai denganselera Na namun tetapmemperhitungkan keamanandan kebersihannya,memberikan fasilitas yangmendukung prestasi danpengembangan kemampuanNa, memberikan kesempatanNa untuk berpendapat sertamemberikan hiburan yangsesuai dengan keinginan Nadengan pertimbangan yangbaik.

Hal ini juga diperkuatdengan sikap Ne yang terbukaterhadap Na untuk salingmengoreksi, menegur, danmengingatkan apabila ada yangmelakukan kesalahan. Ini jugasesuai dengan ajaran yangdiberikan Ne dengankonsekuensi yang samasehingga semua yangmelakukan kesalahan wajibmenebusnya denganmenjalankan konsekuensi yangdiberikan. Misalnya, apabilamelakukan kesalahan harusmeminta maaf.

Tak hanya itu, Ne jugaselalu menegur apabila Natidak melakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut sehingga tidakmenyinggung perasaan Nayang dasarnya memilikiperasaan yang sensitif. Ne jugaselalu memberikan petunjukyang mudah dimengerti Naserta memberikan semangatyang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada Na sehingga ia mampumengembangkan danmengoptimalkan kemampuanyang dimiliki. Namun, Ne tidakmemberikan kesempatan padaNa untuk memilih tempat leskarena permintaan Na. Na tidakmau karena menganggap terapimusik di sekolah sudah cukup.Untuk memeriksakankesehatan, Ne juga tidakmembawa ke dokter karenadaya tahan tubuh Na baik-baiksaja dan sama seperti anaknormal lainnya.

Pada aspek pola asuhPermissive, Ne hanyamemberikan 2 jawaban “Ya”yakni pada nomor 32 dan 39.Pada aspek ini, Ne menyatakanbahwa tidak pernahmempermasalah dan menuntutprestasi Na. Ne selalumenyadari bahwa Na memilikikemampuan yang terbatasdibanding anak normalseusianya. Namun apabiladilihat dari perkembangannya,Ne merasa bangga karena Namampu memberikan prestasiyang cukup baik danmembanggakan. Hal itu jugayang menyebabkan Ne selalumenuruti apa yang diminta olehNa, seperti meminta dibelikanpiano. Hal ini menunjukkanbahwa Ne sebagai orangtuatidak membiarkan Na dan

12

Page 13: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

selalu mengontrol Na agardapat berkembang denganbaik.

b) Hasil Observasi NeHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Ne sebagai orangtuamenerapkan 2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Authoritative sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Authoritarian sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhAuthoritarian ditunjukkandengan adanya sikap yangmengajarkan yang diyakininyabenar, terpaksa memberikanproteksi ekstra untukmenghindari bullying darisebayanya, sering memerintah,menyuruh untuk bersikapdisiplin dan mengetahui waktu-waktu yang sudah terprogramserta adanya rasa bahagiaapabila Na dapat menurutisemua keinginannya danmampu menjalanikehidupannya dengan baik. (2.O. OA-(Ne). PAO. Aurian.03/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera dan fasilitas yangdibutuhkan, memberikankesempatan Na untukberpendapat serta memberikanhiburan yang sesuai dengankeinginan Na, sikap Ne yangsaling terbuka terhadap Nauntuk saling mengoreksi,menegur, dan mengingatkanapabila ada yang melakukankesalahan, serta selalumenegur apabila Na tidakmelakukan kewajibannya

namun dengan kata-kata yanglembut, memberikan semangatyang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada Na. (2. O. OA-(Ne). PAO.Autative. 03/04/18)

Pola asuh Permissive tidakditunjukkan oleh Ne samasekali. Ne hanya menunjukkansikap menuruti apapun yangdibutuhkan Na demi kebaikanperkembangannya di sekolah.Hal ini menunjukkan bahwapola asuh Permissive tidakberlaku pada diri Ne untukmemberikan pola asuh padaNa. (2. O. OA-(Ne). PAO.Persive. 03/04/18)

Dengan demikian, Nesebagai orangtua sekaliguspengasuh tunggal untuk Namenerapkan pola asuhkombinasi dengan pola asuhAuthoritative sebagai pola asuhdominan atau primer, dan polaasuh Authoritarian sebagai polaasuh pendukung atau sekunderuntuk kemajuan perkembangandalam kehidupan Na yang lebihbaik.

2) Data dari Informan Er (IbuKandung La)

a) Hasil Wawancara ErDalam aspek pertanyaan

pola asuh Authoritarian, Ermenjawab 4 jawaban “Ya”,yakni pada nomor 8, 12, 14 dan15. Pada pertanyaan nomor 8,Er sering memerintah La untukduduk dan diam. Er juga seringmelarang La untuk memegangbarang-barang yang ada dirumah karena takut Lamembanting atau membuangbarang sehingga barangtersebut rusak. Selain itu, Erjuga mengaku sering memarahiLa apabila La membantingbarang-barang yang ada dirumah. Tidak hanya memarahi,

13

Page 14: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

terkadang Er juga memukul Lasebagai peringatannya.Kepuasan Er terlihat padanomor 15 bahwa Er merasapuas dan senang ketika melihatLa mau mematuhi apapun yangEr minta dan mampu menjalanikehidupannya dengan baik.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative Ermenjawab jawaban “Ya”sebanyak 6 jawaban “Ya”, yaknipada nomor 16, 17, 19, 21, 22,dan 25. Dalam pertanyaannomor 16, Er mengaku bahwaselalu memberikan makananatau asupan yang disukai olehLa, terutama snack dan kue. Erjuga memberikan fasilitas yangdibutuh La untukmengembangkan bakatnya,seperti selendang karena Lasangat suka menari adat Jawa,hal ini dijelaskan padapertanyaan nomor 17. Padapertanyaan nomor 19, Ermengaku selalu memberikankesempatan pada La untukbermain ataupun menonton TVdan tetap dalam pengawasan.Hal ini bertujuan agar La tidakmenekan tombol pada TVsembarangan ataupunmembuang barang yang adadisekitar TV. Sedangkan padapertanyaan nomor 21, Ermengaku selalu memberikanaoapun yang diinginkan Ladengan perhitungan tidakmembahayakan La.

Er juga memaparkan dalamjawaban pada nomor 22 bahwaEr membebaskan La untukmenonton wayang hingga larutmalam. Hal ini dilakukan karenaLa memaksakan kehendakuntuk menonton dan Er jugaberanggapan bahwa cara inidapat mengasah bakat yangdiiliki La. Selain itu, Er juga

mengaku bahwa ia tidak pernahmelarang La untuk bertemanatau bermain dengan siapapun.Er membebaskan La karenasudah paham betul kemana Laakan bermain dan dengan siapaLa pergi. Namun, Er tidakmemberikan kesempatan padaLa untuk memilih tempat les.Untuk memeriksakankesehatan, Er juga tidakmembawa La ke dokter karenadaya tahan tubuh La baik-baiksaja dan sama seperti anaknormal lainnya.

Pada aspek pola asuhPermissive, Er banyakmemberikan jawaban “Ya”,yakni mulai nomor 31 hingganomor 45 dan hanya menjawab4 jawaban “Tidak”, yakni padanomor 31, 35, 41, dan 42. Padaaspek ini, Er mengakumembiarkan La untuk berbuatapa saja asal tidak membawabarang dan membantingbarang. Er juga mengakubahwa ia membiarkan La pergikeluar rumah dengan alasansudah mengetahui kebiasaanLa bermain dengan siapa dandimana tempatnya. Er jugamenambahkan bahwa Er tidakpernah mempermasalahkanprestasi La dan hanyamenginginkan La untuk dapatberinteraksi dengan baik. Halini dipaparkan Er karena iamengaku bahwa Er lebih sibukkerja dibandingkan merawat La.

Er menjelaskan bahwa Lalebih dekat dengan Su ataubudhe La termasuk dalammerawat dan mengajak Launtuk belajar. Namun, dibaliksikapnya yang urang pedulipada La, Er mengaku selalumemenuhi apapun yangdiminta dan dibutuhkan Launtuk kehidupannya. Waktuyang dibutuhkan Er bersama La

14

Page 15: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

sangat sedikit, sehingga untukkeluar sekedar mencarihiburanpun justru dilakukanoleh Su. Er juga jarangmenanyakan keadaan danperasaan La saat jauh dari Erkarena Er merasa La sudahpasti aman bersama nenek danbudhenya.

b) Hasil Observasi ErHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Er sebagai orangtuamenerapkan 2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Permissive sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Authoritative sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhPermissive ditunjukkan denganadanya sikap yang kurangpeduli terhadap La,membiarkan La bermaindengan siapapun dandimanapun, tidakmempermasalahkan prestasiLa, tidak pernah memberikanmotivasi pada La, tidakmemberikan kualitas waktubersama La untuk berjalan-jalan, bahkan tidak ikut sertadalam merawat dan menjagakeseharian La serta menitipkanLa pada saudara danorangtuanya dengan alasansibuk bekerja. (2. O. OA-(Er).PAO. Persive. 05/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera dan fasilitas yangdibutuhkan, memberikankesempatan La untuk bermaindan mononton TV, memberikanapapun yang dibutuhkan La,membebaskan La memilih

keahliannya sesuaikeinginannya sendiri, danmengijinkan La bermain dengansebayanya atau orang laindisekitarnya. (2. O. OA-(Er).PAO. Autative. 05/04/18)

Pola asuh Authotitariansangat sedikit yang ditunjukkanoleh Er. Er hanya menunjukkansikap menyuruh pada La untukduduk dan diam, memarahi danmemukul La saat La membuangatau membanting barang, danbahagia apabila La mematuhiapa yang diminta oleh Er. Halini menunjukkan bahwa polaasuh Authotitarian tidak berlakupada diri Er untuk memberikanpola asuh pada La. (2. O. OA-(Er). PAO. Aurian. 05/04/18)

Dengan demikian, Ersebagai orangtua untuk Lamenerapkan pola asuhkombinasi dengan pola asuhPermissive sebagai pola asuhprimer atau dominan dan polaasuh Authoritative sebagai polaasuh pendukung atau sekunderdikarenakan kesibukan Er untukbekerja sehingga kurangmaksimal dalam memberikanpengasuhan pada La.

3) Data dari Informan Be(Nenek La)

a) Hasil Wawancara BeDalam aspek pertanyaan

pola asuh Authoritarian, Bemenjawab 8 jawaban “Ya”,yakni pada nomor 3, 6, 8, 9, 11,12, 14 dan 15. Pada pertanyaannomor 3, Be seringmengajarkan La berbagai hal,namun La tidak mengerti. Halini membuat Be sering marahterhadap La. Be juga mengakutidak memberikan kesempataLa untuk berbuat sesuatu dirumah karena takut kalaubarang-barang yang ada dirumah dibanting oleh La. Pada

15

Page 16: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

pertanyaan nomor 8, Be jugamemaparkan bahwa ia seringmemerintah La untuk dudukdan diam. Er juga seringmelarang La untuk memegangbarang-barang yang ada dirumah karena takut Lamembanting atau membuangbarang sehingga barangtersebut rusak.

Be juga menambahkanjawaban pada pertanyaannomor 9 bahwa ia seringmemaksakan La untuk selalumematuhi aturan yangdiberikan oleh Be. Selain itu, Bejuga mengaku sering memarahiLa dan memukuli La apabila Lamembanting barang-barangyang ada di rumah dan tidakmau menuruti kemauan Be.Bahkan saat La melakukankesalahanpun, Be akanmenghukum dan memarahi La.Kepuasan Be terlihat padanomor 15 bahwa Be merasapuas dan senang ketika melihatLa mau mematuhi apapun yangBe minta dan mampu menjalanikehidupannya dengan baik.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative Bemenjawab jawaban “Ya”sebanyak 6 jawaban “Ya”, yaknipada nomor 16, 17, 19, 21, 22,dan 25. Dalam pertanyaannomor 16, Be mengaku bahwaselalu memberikan makananatau asupan yang disukai olehLa. Be juga memberikanfasilitas yang dibutuh La untukmengembangkan bakatnya,seperti selendang karena Lasangat suka menari adat Jawa,hal ini dijelaskan padapertanyaan nomor 17. Padapertanyaan nomor 19, Bemengaku selalu memberikankesempatan pada La untukbermain ataupun menonton TV

dan tetap dalam pengawasan.Hal ini bertujuan agar La tidakmenekan tombol pada TVsembarangan ataupunmembuang barang yang adadisekitar TV.

Sedangkan padapertanyaan nomor 21, Bemengaku selalu memberikanapapun yang diinginkan Ladengan perhitungan tidakmembahayakan La. Be jugamemaparkan dalam jawabanpada nomor 22 bahwa Bemembebaskan La untukmenonton wayang asalkan Latidak melakukan perbuatanyang membahayakan. Hal inidilakukan karena Lamemaksakan kehendak untukmenonton dan Be jugaberanggapan bahwa cara inidapat mengasah bakat yangdiiliki La.

Selain itu, Be juga mengakubahwa ia tidak pernahmelarang La untuk bertemanatau bermain dengan siapapun.Be membebaskan La karenasudah paham betul kemana Laakan bermain dan dengan siapaLa pergi. Be selalu mengawasiLa saat bermain agar teman-temannya tidak disakiti oleh La.Namun, Be tidak memberikankesempatan pada La untukmemilih tempat les. Untukmemeriksakan kesehatan, Bejuga tidak membawa La kedokter karena daya tahan tubuhLa baik-baik saja dan samaseperti anak normal lainnya.

Pada aspek pola asuhPermissive, Be memberikanjawaban “Ya”, yakni nomor 32,33, 34, 36, 37, 40, dan 41. Padaaspek ini, Be mengakumembiarkan La untuk berbuatapa saja asal tidak membawabarang dan membantingbarang di rumah. Be juga

16

Page 17: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

mengaku bahwa ia membiarkanLa pergi keluar rumah denganalasan sudah mengetahuikebiasaan La bermain dengansiapa dan dimana tempatnya.Be juga menambahkan bahwaBe tidak pernahmempermasalahkan prestasi Lakarena yang tahu masalahprestasi La adalah budhenya,yakni Su. Be menjelaskanbahwa ia juga jarangmemberikan motivasi pada Lakarena merasa sudah capekmenghadapi La selama seharipenuh. Dan masalah motivasidiserahkan seutuhnya kepadaSu.

Be menjawab pertanyaannomor 40 dan menjelaskanbahwa La lebih sering keluarbersama Su karena Su yanglebih dekat dengan La.Termasuk dalam merawat danmengajak La untuk belajar.Pada pertanyaan nomor 41, Bemenambahkan bahwa ia tidakpernah memperdulikankeinginan La dan selalumemasukkan La kedalamkamar apabila La merengekmeminta sesuatu. Be pun jugajarang menanyakan keadaandan perasaan La saat jauh dariBe karena Be selalu bersama Lasejak bayi hingga saat ini.

c) Hasil Observasi BeHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Be sebagai nenek menerapkan2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Authoritarian sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Permissive sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhAuthoritarian ditunjukkan

dengan adanya sikap yangmengajarkan yang diyakininyabenar dan selalu menggunakannada tinggi, tidak memberikankesempatan pada La untukberpendapat, seringmemerintah, menyuruh untukbersikap diam, melarang Lamelakukan kegiatannya secaramandiri, sering memarahibahkan memukuli La apabila Lamelakukan kesalahan dan tidakmau menuruti perintah Be. Bejuga terlihat senang saat Lamenuruti semua yang Be minta.(2. O. PSO-(Be). PAO. Aurian.06/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera dan fasilitas yangdibutuhkan, mengijinkan Launtuk bermain atau menontonTV setelah mengerjakankegiatannya, memberikanapapun sesuai dengankeinginan La, membebaskan Launtuk menentukan keahliannyasendiri, serta mengijinkan Labermain dengan teman-temannya meskipun dalampengawasan penuh. (2. O. PSO-(Be). PAO. Autative. 06/04/18)

Pola asuh Permissivedominan ditunjukkan oleh Be.Be menunjukkan sikapmembiarkan La bermaindimanapun yang La mau, Bejuga membiarkan La pergikeluar rumah tanpa tujuan, Bemembiarkan La bergaul dengansiapa saja termasuk denganorang yang lebih tua,menunjukkan respon yangbiasa saja saat ditanya soalprestasi La, jarang mengajakrekreasi dan menanyakankeinginan La, serta jarangmenanyakan perasaan La saatberada jauh dari Be karena

17

Page 18: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

pada dasarnya La selalubersama Be setiap saat sejakbayi hingga saat ini. (2. O. PSO-(Be). PAO. Persive. 06/04/18)

Dengan demikian, Besebagai nenek sekaliguspengasuh untuk La menerapkanpola asuh kombinasi denganpola asuh Authoritarian sebagaipola asuh primer atau dominandan pola asuh Permissivesebagai pola asuh pendukungatau sekunder dikarenakankondisi Be yang semakin menuadan emosionalnya yang kurangstabil sehingga kurangmenggunakan cara yanglembut dalam memberikanpengasuhan pada La.

4) Data dari Informan Su(Budhe La)

a) Hasil Wawancara SuDalam aspek pertanyaan

pola asuh Authoritarian, Suhanya menjawab 4 jawaban“Ya”, yakni pada nomor 3, 8, 12dan 15. Pada pertanyaan nomor3 Su selalu mengajarkansesuatu pada La sesuai denganapa yang diyakininya benar. Sulebih sering mengajarkantentang silsilah keluarga danterapi perilaku pada La. Sumengajarkan hal tersebutkepada La karena lebihdianggap penting dan wajibdimiliki La. Sedangkan padapertanyaan nomor 8, Su seringmemerintah La untukmelakukan sesuatu. Iamenjelaskan bahwa perintahyang sering dilontarkan pada Labertujuan untuk melatihkomunikasi dan respon Laketika mendapatkan perintahdari orang lain. Sumenambahkan bahwa ia jugasering memarahi La saat Lamelakukan kesalahan, bukandengan nada tinggi melinkan

teguran agar La mengetahuiapabila yang ia lakukan salah.Dan Su juga menambahkansebagai respon jawaban darinomor 15 bahwa ia merasabahagia apabila La dapatmenuruti semua keinginannyadan mampu menjalanikehidupannya dengan baik.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative Sumenjawab banyak jawaban“Ya”, yakni sebanyak 13jawaban “Ya” mulai pertanyaannomor 16 sampai 30 kecualinomor 23 dan 29. Dalam aspekini, ini menjelaskan tentangcara Su memberikan asupanmakanan dan fasilitas yangdibutuhkan La untukmenunjang perkembangannya.Seperti yang Su jelaskan padapertanyaan nomor 16 hingga 25bahwa Su memberikan asupanmakanan yang sesuai denganselera La namun tetapmemperhitungkan keamanandan kebersihannya,memberikan fasilitas yangmendukung prestasi danpengembangan kemampuan La,memberikan kesempatan Launtuk berpendapat sertamemberikan hiburan yangsesuai dengan keinginan Ladengan pertimbangan yangbaik. Hal ini juga diperkuatdengan sikap Su yangmemberikan La kesempatanuntuk menonton TV setelahmelakukan kegiatan sertasering mengajak La keluarrumah untuk mencari hiburan.

Su juga memberikanapapun yang diminta La asaltidak membahayakan danbermanfaat untuk La. Takhanya itu, Su juga selalumenegur apabila La tidakmelakukan kewajibannya

18

Page 19: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

namun dengan kata-kata yanglembut sehingga tidakmenyinggung perasaan La. Sujuga selalu memberikanpetunjuk yang mudahdimengerti La sertamemberikan semangat yangdinilai mampu membangunkepercayaan diri pada Lasehingga ia mampumengembangkan danmengoptimalkan kemampuanyang dimiliki. Namun, Su tidakmemberikan kesempatan padaLa untuk memilih tempat leskarena La dinilai cukupditangani sendiri oleh Su. Danuntuk memeriksakankesehatan, Su juga tidakmembawa ke dokter karenadaya tahan tubuh La baik-baiksaja dan sama seperti anaknormal lainnya.

Pada aspek pola asuhPermissive, Su hanyamemberikan 3 jawaban “Ya”yakni pada nomor 32, 34, dan36. Pada aspek ini, Sumenyatakan bahwa iamembiarkan La bermain apasaja didalam maupun diluarrumah dengan pengawasan Latidak membawa barang-barangyang berbahaya terutama rusaksaat dibanting. Su jugamengaku membiarkan Labermain dengan siapapuntermasuk orang dewasa diluarrumah. Dan pada pertanyaannomor 36, Su memaparkanbahwa ia tidak pernahmempermasalah dan menuntutprestasi La. Su selalumenyadari bahwa La memilikikemampuan yang terbatasdibanding anak normalseusianya. Namun apabiladilihat dari perkembangannya,Su merasa bangga karena Lamampu bersosialisasi dengansiapapun tanpa ada rasa

minder ataupun takut. Hal inimenunjukkan bahwa Su sebagaiorangtua tidak membiarkan Ladan selalu mengontrol La agardapat berkembang denganbaik.

b) Hasil Observasi SuHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Ne sebagai orangtuamenerapkan 2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Authoritative sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Authoritarian sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhAuthoritarian ditunjukkandengan adanya sikap yangmengajarkan yang diyakininyabenar, sering memerintah,menunjukkan ekspresi marahsaat La melakukan kesalahan,serta adanya rasa bahagiaapabila La dapat menurutisemua keinginannya danmampu menjalanikehidupannya dengan baik. (2.O. PSO-(Su). PAO. Aurian.07/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera dan fasilitas yangdibutuhkan, memberikankesempatan La untukberpendapat serta memberikanhiburan yang sesuai dengankeinginan La, sikap Su yangterbuka terhadap La untukmengoreksi, menegur, danmengingatkan apabila La yangmelakukan kesalahan, sertaselalu menegur apabila La tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut, memberikan semangat

19

Page 20: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

yang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada La. Su juga terlihat selalumengajak La untukberkomunikasi danmengembangkan bakat Launtuk menari, sertamemberikan banyak perhatianpenuh kepada La. Hal inimenunjukkan bahwa pola asuhAuthoritative sangat dominandiberikan Su kepada La. (2. O.PSO-(Su). PAO. Autative.07/04/18)

Pola asuh Permissive tidakditunjukkan oleh Su. Su terlihatmembiarkan La bermain apasaja didalam maupun diluarrumah dengan pengawasan Latidak membawa barang-barangyang berbahaya terutama rusaksaat dibanting. Su juga terlihatmembiarkan La bermaindengan siapapun termasukorang dewasa diluar rumah.Dan sesuai pernyataannya padajawaban nomor 36, Su tidakpernah mempermasalah danmenuntut prestasi La. Hal inimenunjukkan bahwa pola asuhPermissive tidak berlaku padadiri Su untuk memberikan polaasuh pada La. (2. O. PSO-(Su).PAO. Persive. 07/04/18)

Dengan demikian, Susebagai pengasuh utama untukLa menerapkan pola asuhkombinasi dengan pola asuhAuthoritative sebagai pola asuhdominan atau primer, dan polaasuh Authoritarian sebagai polaasuh pendukung atau sekunderuntuk kemajuan perkembangandalam kehidupan La yang lebihbaik.

5) Data dari Informan Yu (IbuKandung Az)

a) Hasil Wawancara YuDalam aspek pertanyaan

pola asuh Authoritarian, Yu

menjawab 5 jawaban “Ya”,yakni pada nomor 3, 5, 8, 12dan 15. Pada pertanyaan nomor3 Yu selalu mengajarkansesuatu pada Az sesuai denganapa yang diyakininya benar. Yulebih sering mengajarkan binadiri kepada Az karena lebihdianggap penting dan wajibdimiliki Az. Tidak hanya itu, Azjuga diajarkan nilai dan normakehidupan sehingga Yumenganggap nantinya Azmampu berkembang denganbaik dan mampu menghadapikehidupan sosialnya.Sedangkan pada pertanyaannomor 5, Yu menjelaskanbahwa ia mengajak Az pergiketempat yang ramai karenaingin menghilangkan phobianyaterhadap keramaian. Yu tidakberniat untuk memaksakan Az,namun melatih Az secara pelan-pelan agar Az terbiasa beradadikeramaian.

Pola asuh Authoritarian Yujuga ditunjukkan dari jawabannomor 12. Yu sering memarahiAz apabila Az menangis. Dan Yujuga menambahkan sebagairespon jawaban dari nomor 15bahwa ia merasa bahagiaapabila Az dapat menurutisemua keinginannya danmampu menjalanikehidupannya dengan baik.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative, Yumenjawab banyak jawaban“Ya”, yakni sebanyak 13jawaban “Ya” mulai pertanyaannomor 16 sampai 30 kecualinomor 23 dan 29. Dalam aspekini, ini menjelaskan tentangcara Yu memberikan asupanmakanan dan fasilitas yangdibutuhkan Az untukmenunjang perkembangannya.Seperti yang Yu jelaskan pada

20

Page 21: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

pertanyaan nomor 16 hingga 25bahwa Yu memberikan asupanmakanan yang sesuai denganselera Az namun tetapmemperhitungkan keamanandan kebersihannya, termasukmenghindari MSG yangberlebihan, memberikanfasilitas yang mendukungprestasi dan pengembangankemampuan Az, memberikankesempatan Az untukberpendapat serta memberikanhiburan yang sesuai dengankeinginan Az denganpertimbangan yang baik. Hal inijuga diperkuat dengan sikap Yuuntuk mengoreksi, menegur,dan mengingatkan apabila Azmelakukan kesalahan.

Tak hanya itu, Yu jugaselalu menegur apabila Az tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut sehingga tidakmembuat Az berontak. Yu jugaselalu memberikan petunjukyang mudah dimengerti Azserta memberikan semangatyang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada Az sehingga ia mampumengembangkan danmengoptimalkan kemampuanyang dimiliki. Namun, Yu tidakmemberikan kesempatan padaAz untuk memilih tempat leskarena bakat yang dimiliki Azbelum jelas terlihat. Az jugalebih suka bermain sendiri yangterkadang membuat Yu kurangmengerti apa yang dimainkanoleh Az. Untuk memeriksakankesehatan, Yu juga tidakmembawa ke dokter karenadaya tahan tubuh Az baik-baiksaja dan sama seperti anaknormal lainnya, kecuali padakondisi sakit seperti ini Yumembawa Az ke dokter agar

diberi penanganan khusus yangsesuai dosis dan ukurannya.

Pada aspek pola asuhPermissive, Yu hanyamemberikan 2 jawaban “Ya”yakni pada nomor 34 dan 36.Pada aspek ini, Yu menyatakanbahwa tidak pernah melarangAz untuk bermain denganoranglain termasuk orangdewasa disekitar rumahnya. Yujuga menambahkan bahwa Yutidak pernah mempermasalahdan menuntut prestasi Az. Yuselalu menyadari bahwa Azmemiliki kemampuan yangterbatas dibanding anak normalseusianya, sehingga Yu hanyaberharap Az mampu melakukanbina diri secara mandiri.

b) Hasil Observasi YuHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Ne sebagai orangtuamenerapkan 2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Authoritative sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Authoritarian sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhAuthoritarian ditunjukkandengan adanya sikap yangmengajarkan yang diyakininyabenar, memaksa anak Az untukbepergian yang ditentukanorangtua, sering memerintah,menyuruh untuk melakukansendiri apa yang ia sudah bisakerjakan. (2. O. OA-(Yu). PAO.Aurian. 10/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera namun tetapmemperhitungkan kebersihandan keamanannya, memberikan

21

Page 22: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

fasilitas yang dibutuhkan,memberikan kesempatan padaAz untuk berpendapat sertamemberikan hiburan yangsesuai dengan keinginan Az,sikap Yu yang mengoreksi,menegur, dan mengingatkanapabila Az melakukankesalahan, serta selalumenegur apabila Az tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut, serta memberikansemangat yang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada Az. (2. O. OA-(Yu). PAO.Autative. 10/04/18)

Pola asuh Permissive tidakdominan ditunjukkan oleh Yu.Yu hanya menunjukkan sikapmembebaskan anak bergaulatau bermain dengan orang laindan tidak memperdulikanprestasi anak karena Yu hanyamementingkan Az dapatmelakukan bina diri secaramandiri. Hal ini menunjukkanbahwa pola asuh Permissivetidak berlaku pada diri Yu untukmemberikan pola asuh pada Az.(2. O. OA-(Yu). PAO. Permisive.10/04/18)

Dengan demikian, Yusebagai orangtua sekaliguspengasuh untuk Azmenerapkan pola asuhkombinasi dengan pola asuhAuthoritative sebagai pola asuhdominan atau primer, dan polaasuh Authoritarian sebagai polaasuh pendukung atau sekunderuntuk kemajuan perkembangandalam kehidupan Az yang lebihbaik.

6) Data dari Informan Ya (IbuKandung Re)

a) Hasil Wawancara Ya

Dalam aspek pertanyaanpola asuh Authoritarian, Yamenjawab 6 jawaban “Ya”,yakni pada nomor 3, 5, 8, 9, 12dan 15. Pada pertanyaan nomor3 Ya selalu mengajarkansesuatu pada Re sesuai denganapa yang diyakininya benar. Yalebih sering mengajarkan sopansantun atau akhlak yang baikkepada Re dengan alasan agarRe mengetahui cara berperilakuyang baik terutama tahutentang sopan santun kepadaorang lain terutama kepadaorang yang lebih tua. Tidakhanya itu, Re juga diajarkannilai dan norma kehidupansehingga Ya menganggapnantinya Re mampuberkembang dengan baik danmampu menghadapi kehidupansosialnya. Sedangkan padapertanyaan nomor 5, Yamenjelaskan bahwa ia seringmengajak Re pergi ke rumahsaudara ataupun ke tamankarena ingin memembiasakanRe untuk bersosialisasi denganorang lain.

Pola asuh Authoritarian Yajuga ditunjukkan dari jawabannomor 8. Ya menjelaskan bahwasering menyuruh Re melakukansesuatu yang sudah mampudilakukan Re dengan alasaningin membiasakan Remelakukan apapun denganmandiri. Ya juga menambahkanpada jawaban nomor 9 bahwaia selalu memberi aturankepada Re agar Re mematuhiaturan tersebut dan tidakberperilaku sesukanya sendiri.Dan dilanjutkan padapertanyaan nomor 12, Yamengaku memarahi ReAzapabila Re melakukan sesuatuyang kurang tepat ataupun saatRe bermain sesuatu yangberbahaya. Dan Ya juga

22

Page 23: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

menambahkan sebagai responjawaban dari nomor 15 bahwaia merasa bahagia apabila Redapat menuruti semuakeinginannya dan mampumenjalani kehidupannyadengan baik.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative, Yamenjawab banyak jawaban“Ya”, yakni sebanyak 13jawaban “Ya” mulai pertanyaannomor 16 sampai 30 kecualinomor 23 dan 29. Dalam aspekini, ini menjelaskan tentangcara Ya memberikan asupanmakanan sesuai dietnya danfasilitas yang dibutuhkan Reuntuk menunjangperkembangannya. Sepertiyang Ya jelaskan padapertanyaan nomor 16 hingga 25bahwa Ya memberikan asupanmakanan yang sesuai denganselera Re namun tetapmemperhitungkan keamanandan kebersihannya, termasukmenghindari MSG dan tepungyang berlebihan, memberikanfasilitas yang mendukungprestasi dan pengembangankemampuan Re, memberikankesempatan Re untukberpendapat serta memberikanhiburan yang sesuai dengankeinginan Re denganpertimbangan yang baik. Hal inijuga diperkuat dengan sikap Yauntuk mengoreksi, menegur,dan mengingatkan apabila Remelakukan kesalahan.

Tak hanya itu, Ya jugaselalu menegur apabila Re tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut sehingga tidakmembuat Re berontak danmarah. Ya juga selalumemberikan petunjuk yangmudah dimengerti Re serta

memberikan semangat yangdinilai mampu membangunkepercayaan diri pada Re saatbermain bersama teman-temannya sehingga ia mampumengembangkan danmengoptimalkan kemampuanyang dimiliki serta dapatbersosialisasi dengan baik.Namun, Ya tidak memberikankesempatan pada Re untukmemilih tempat les karena Yaberanggapan bahwa membawaRe ke studio musik miliksaudaranya sudah lebih daricukup.

Re juga lebih suka datangke studio milik saudaranyatersebut karena lebih bisabermain sendiri sesuka hati.Untuk memeriksakankesehatan, Ya juga tidakmembawa ke dokter karenadaya tahan tubuh Re baik-baiksaja dan sama seperti anaknormal lainnya, kecuali padakondisi sakit Ya akan membawaRe ke dokter agar diberipenanganan khusus yangsesuai.

Pada aspek pola asuhPermissive, Ya hanyamemberikan 3 jawaban “Ya”yakni pada nomor 34, 36 dan43. Pada aspek ini, Yamenyatakan bahwa tidakpernah melarang Re untukbermain dengan oranglaintermasuk orang dewasadisekitar rumahnya karena Yaingin Re dapat bersosialisasidengan siapapun. Ya jugamenambahkan bahwa Ya tidakpernah mempermasalah danmenuntut prestasi yang dicapaioleh Re karena menurut Yayang utama adalah perilakudan bina diri Re. Ya juga selalumenyadari bahwa Re memilikikemampuan yang terbatasdibanding anak normal

23

Page 24: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

seusianya. Ya juga mengakujarang sekali menanyakanperasaan Re ketika jauh dari Yakarena pada dasarnya Re tidakpernah jauh dari Ya, bahkantingkat kelekatan Re pada Yacukup tinggi.

b) Hasil Observasi YaHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Ya sebagai orangtuamenerapkan 2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Authoritative sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Authoritarian sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhAuthoritarian ditunjukkandengan adanya sikap yangmengajarkan yang diyakininyabenar, memaksa anak Re untukbepergian yang ditentukanorangtua, sering memerintah,menyuruh untuk melakukansendiri apa yang ia sudah bisakerjakan, memberikan banyakaturan yang harus dilakukan,sering marah ketika Re tidakmentaati peraturan dan merasabahagia saat Re mematuhisemua aturan yang sudahdiberikan oleh Ya. (2. O. OA-(Ya). PAO. Aurian. 12/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera namun tetapmemperhitungkan kebersihandan keamanannya, memberikanfasilitas yang dibutuhkan,memberikan kesempatan padaRe untuk berpendapat sertamemberikan hiburan yangsesuai dengan keinginan Re,sikap Ya yang mengoreksi,menegur, dan mengingatkan

apabila Re melakukankesalahan, serta selalumenegur apabila Re tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut, serta memberikansemangat yang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada Re saat bermain. (2. O.OA-(Ya). PAO. Autative.12/04/18)

Pola asuh Permissive tidakdominan ditunjukkan oleh Ya. Yahanya menunjukkan sikapmembebaskan anak bergaulatau bermain dengan orang laindan tidak memperdulikanprestasi anak karena Ya hanyamementingkan Re dapatmelakukan perilaku yang baikdan sesuai norma terutamasopan santun serta dapatmelakukan bina diri denganbaik. Hal ini menunjukkanbahwa pola asuh Permissivetidak berlaku pada diri Ya untukmemberikan pola asuh pada Re.(2. O. OA-(Ya). PAO. Persive.12/04/18)

Dengan demikian, Yasebagai orangtua sekaliguspengasuh untuk Remenerapkan pola asuhkombinasi dengan pola asuhAuthoritative sebagai pola asuhdominan atau primer, dan polaasuh Authoritarian sebagai polaasuh pendukung atau sekunderuntuk kemajuan perkembangandalam kehidupan Re yang lebihbaik.

7) Data dari Informan Zi (IbuKandung Al)

a) Hasil Wawancara ZiDalam aspek pertanyaan

pola asuh Authoritarian, Zimenjawab 5 jawaban “Ya”,yakni pada nomor 3, 5, 8, 12dan 15. Pada pertanyaan nomor3, Zi selalu mengajarkan

24

Page 25: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

sesuatu pada Al sesuai denganapa yang diyakininya benar. Yalebih sering mengajarkan caraberperilaku yang baik danmengajarkan kegiatan sehari-hari seperti makan, tidur siang,dan lain-lain dengan alasanagar Al mengetahui caraberperilaku yang baik dan tahunama-nama kegiatan yangdilakukan sehari-hari.Sedangkan pada pertanyaannomor 5, Zi menjelaskan bahwaia sering mengajak Al pergikeluar rumah menaiki sepedamotor agar Al tahu kondisilingkungan sekitar. Namunsemenjak Al sudah besar,kebiasaan itu sudahjarangbdilakukan lagi.

Pola asuh Authoritarian Zijuga ditunjukkan dari jawabannomor 8. Ya menjelaskan bahwasering menyuruh Re melakukansesuatu yang sudah mampudilakukan Al dengan alasaningin membiasakan Almelakukan apapun denganmandiri. Zi juga menambahkanpada jawaban nomor 12 bahwaZi mengaku memarahi Alapabila Al berontak dan marah,karena Zi mengaku kurangmemahami maksud Al saatmerengek dan marah. ApalagiAl belum dapat berkomunikasisama sekali. Dan Zi jugamenambahkan sebagai responjawaban dari nomor 15 bahwaia merasa bahagia apabila Aldapat menuruti semuakeinginannya dan mampumenjalani kehidupannyadengan baik, terutama dapatberkomunikasi dengan lawanbicaranya.

Berbeda dengan sikapAuthoritarian sebelumnya,dalam aspek Authoritative, Zimenjawab banyak jawaban“Ya”, yakni sebanyak 13

jawaban “Ya” mulai pertanyaannomor 16 sampai 30 kecualinomor 23 dan 29. Dalam aspekini, ini menjelaskan tentangcara Zi memberikan asupanmakanan dan fasilitas yangdibutuhkan Al untuk menunjangperkembangannya. Sepertiyang Zi jelaskan padapertanyaan nomor 16 hingga 25bahwa Zi memberikan asupanmakanan yang sesuai denganselera Al namun tetapmemperhitungkan keamanandan kebersihannya,memberikan fasilitas yangmendukung prestasi danpengembangan kemampuan Al,memberikan kesempatan Aluntuk berpendapat sertamemberikan hiburan yangsesuai dengan keinginan Aldengan pertimbangan yangbaik. Hal ini juga diperkuatdengan sikap Zi untukmengoreksi, menegur, danmengingatkan apabila Zimelakukan kesalahan. Takhanya itu, Zi juga selalumenegur apabila Al tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut sehingga tidakmembuat Al berontak danmarah.

Zi juga selalu memberikanpetunjuk yang mudahdimengerti Al sertamemberikan semangat yangdinilai mampu membangunkepercayaan diri pada Alsehingga ia mampumengembangkan danmengoptimalkan kemampuanyang dimiliki serta dapatbersosialisasi dengan baik.Namun, Zi tidak memberikankesempatan pada Al untukmemilih tempat les karena Yaberanggapan bahwa membawaAl ke tempat les drum akan

25

Page 26: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

memakan banyak biaya lagi.Karena selama ini biaya sudahdihabiskan untuk konsumsi Al,baik makanan maupun obatherbal dan vitaminnya. Zihanya membiarkan barang-barang peralatan rumahtangganya dipakai oleh Al untukdigunakan sebagai drum. DanZi tidak pernah melarangnyadan cenderung membiarkanbarang tersebut rusak asal Alsenang melakukannya. Untukmemeriksakan kesehatan, Zijuga tidak membawa ke dokterkarena daya tahan tubuh Albaik-baik saja dan sama sepertianak normal lainnya, kecualipada kondisi sakit Zi akanmembawa Re ke dokter agardiberi penanganan khusus yangsesuai. Dan Zi juga sudahmenyediakan vitamin dan obatherbal yang khusus ia beliuntuk kesehatan Al.

Pada aspek pola asuhPermissive, Zi memberikan 6jawaban “Ya” yakni pada nomor32, 34, 36, 39, 40 dan 43. Padaaspek ini, Zi menyatakanbahwa tidak pernah melarangAl untuk bermain diluar rumah.Zi juga tidak melarang Albermain dengan orang laintermasuk orang dewasadisekitar rumahnya karena Ziingin Al dapat bersosialisasidengan siapapun. Zi jugamenambahkan bahwa Zi tidakpernah mempermasalah danmenuntut prestasi yang dicapaioleh Al karena menurut Zi yangutama adalah Al dapatberkomunikasi. Zi juga selalumenyadari bahwa Al memilikikemampuan yang terbatasdibanding anak normalseusianya. Zi memaparkanbahwa apapun yang dimintaoleh Al akan diberi karenaapabila tidak diberi Al bisa

berontak dan marah. Zi jugamengaku sudah sangat jarangmengajak Al untuk keluarrumah mencari hiburan, karenaAl sendiri yang menolak untukdiajak pergi. Zi jugamenambahkan bahwa ia jarangsekali menanyakan perasaan Alketika jauh dari Zi karena padadasarnya Al tidak pernah jauhdari Zi.

b) Hasil Observasi ZiHasil observasi yang

dilakukan di rumah jugamenunjukkan hasil yang sama.Ya sebagai orangtuamenerapkan 2 pola asuh yangdikombinasikan dan digunakansesuai dengan keadaan dansituasi yang sesuai, yakni polaasuh Authoritative sebagai polaasuh primer atau dominan danpola asuh Permissive sebagaipola asuh sekunder. Pola asuhAuthoritarian ditunjukkandengan adanya sikap yangmengajarkan yang diyakininyabenar, memaksa anak Al untukbepergian yang ditentukanorangtua, sering memerintah,menyuruh untuk melakukansendiri apa yang ia sudah bisakerjakan, dan merasa bahagiasaat Al mematuhi semua aturanyang sudah diberikan dan dapatberkomunikasi. (2. O. OA-(Zi).PAO. Aurian. 14/04/18)

Sedangkan pola asuhAuthoritative ditunjukkandengan adanya sikapmemberikan asupan makanansesuai selera namun tetapmemperhitungkan kebersihandan keamanannya, memberikanfasilitas yang dibutuhkan,memberikan kesempatan padaAl untuk berpendapat sertamemberikan hiburan yangsesuai dengan keinginan Al,sikap Al yang mengoreksi,

26

Page 27: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

menegur, dan mengingatkanapabila Al melakukankesalahan, serta selalumenegur apabila Al tidakmelakukan kewajibannyanamun dengan kata-kata yanglembut, serta memberikansemangat yang dinilai mampumembangun kepercayaan diripada Al. (2. O. OA-(Zi). PAO.Autative. 14/04/18)

Pola asuh Permissive tidakdominan dan berperan sebagaipola asuh sekunder. Zimenunjukkan sikapmembebaskan anak bermainapa saja didalam rumah,membiarkan Al bergaul ataubermain dengan orang lain,tidak memperdulikan prestasianak karena Zi hanyamementingkan Al untukberkomunikasi dan berperilakuyang baik sesuai norma sertadapat melakukan bina diridengan baik. Zi juga terlihatmemberikan apapun yangdiminta Al, jarang mengajak Aluntuk pergi keluar rumah, dantidak pernah menanyakanperasaan Al saat jauh dari Zikarena selama ini selalu dekatdengan Zi dan jarang ditinggalpergi. Hal ini menunjukkanbahwa pola asuh Permissiveberlaku pada diri Zi untukmemberikan pola asuh pada Al.(2. O. OA-(Zi). PAO. Persive.14/04/18)

Dengan demikian, Zisebagai orangtua sekaliguspengasuh untuk Al menerapkanpola asuh kombinasi denganpola asuh Authoritative sebagaipola asuh dominan atau primer,dan pola asuh Authoritariansebagai pola asuh pendukungatau sekunder untuk kemajuanperkembangan dalamkehidupan Na yang lebih baik.

b. Dampak PerkembanganPsikososial Anak ASD(Autistic Spectrum Disorder)

1) Data dari Informan NeDalam aspek pertanyaan

tentang perkembanganpsikososial, pada poin A yaknimembentuk jati diri, nilai moraldan nilai sosial, Ne menjawabbanyak pertanyaan denganjawaban “Ya”. Dari 16pertanyaan, Ne hanyamenjawab 4 jawaban “Tidak”,yakni pada nomor 1, 5, 11, dan12. Pada poin ini, Nemenjelaskan bahwa Na anakyang sangat pemalu, apalagisaat Na memasuki lingkunganbaru atau hanya sekedarbertemu orang baru. Ne jugamenjelaskan bahwa Na selalumemiliki cara sendiri untukmenyelesaikan suatu masalah.Selain itu, Ne juga mengatakanbahwa Na sangat antusias saatdiberi tugas, bahkan ia selalupercaya diri dan seringmenyatakan bahwa dirinyamampu untuk mengerjakansetiap tugas yang diberikan.Namun, untuk melakukantugasnya, Na harus diberi tahuterlebih dahulu sebagai bentukkontrol dari Ne. Tidak hanyatugas saja, Ne memaparkanbahwa Na juga mampumenjelaskan tugas yang telahia lakukan dan memilihalternatif jawaban yangdiberikan dengan baik. Bahkanapabila ia bersalah, Na akanmeminta maaf.

Selain itu, Nemenambahkan bahwa Na jugadapat menerima danmenghargai perbedaanpendapat terutama perbedaanagama. Namun, Nemengatakan bahwa Na selalumengkoreksi sekitarnya apabilaada yang berbeda sikap karena

27

Page 28: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

ia memegang teguh apa yangia tahu. Na juga sulit untukberbagi terutama makananyang ia suka. Meskipun Na anakyang sedikit pelit, Ne banggapada Na karena Na sangat sukamenolong, apalagi saat dimintaipertolongan ia akan tangap. Iajuga akan perhatian terhadaplingkungannya meskipunmemperhatikan dengan malu-malu. Na juga anak yang selalumentaati peraturan baik dirumah maupun di sekolah.Bahkan Na juga selalumengindahkan apa yangdikatakan oleh orangtua dangurunya.

Pada poin B, yakni tentangmemperoleh kebebasan yangbersifat pribadi, dari 4pertanyaan Ne hanyamenjawab 1 pertanyaandengan jawaban “Ya”. Nemenjelaskan bahwa Na bebasdapat bergaul dengan siapasaja, namun ia hanya percayadiri lingkungan sekolahnya saja.Dan saat dilingkungan sekitarrumah, Na cenderung minderdan takut di-bully. Na jugacenderung pemalu dan takutsaat bergaul dengan orangdewasa. Bahkan ia juga belummampu menyimpan rahasiadan barang-barangnya sendiri,sehingga perlu dikontrol.

Selanjutnya, pada poin Cyakni tentang mengembangkankonsep diri, Ne menjawab 5 dari6 pertanyaan dengan jawaban“Ya”. Ne menjelaskan bahwa Naselalu memperhatikanlingkungannya meskipun Naterkadang terlihat bingung. Iajuga selalu menerima kritik dansaran dari orang lain. Na selaluberusaha untuk memperbaikidirinya agar selalu lebih baik,misalnya Na akan mencucimukanya pada saat ia mulai

mengantuk di sekolah. Hal inidilakukannya agar ia terlihatsegar kembali. Tidak hanya itu,Na juga selalu mengasah bakatdan minatnya agar tumbuh danberkembang dengan baik.

Pada poin selanjutnya yaitupoin D tentang membentuksikap yang sehat terhadapdirinya sendiri sebagai makhlukbiologis, Ne menjawab 3 dari 6pertanyaan dengan jawaban“Ya” dan yang lain dijawab“Tidak”. Untuk memenuhimakanan, minuman dankesehatan, Na masih dikontrolpenuh oleh Ne. Namun untukkebersihan, Na mampumelakukannya sendiri.Sedangkan masalah seks, Nadapat mengalihkannya ke halyang lebih positif danmenghasilkan prestasi karenapada dasarnya Na belummengetahui hal seperti itu.

Selanjutnya, poin E tentangmemperoleh keterampilan fisikuntuk melakukan permainan,Ne hanya menjawab 1 jawaban“Tidak” dari 6 pertanyaan. Padapoin ini, Ne memaparkanbahwa Na mampu melakukankegiatan yang mengandalkankemampuan fisiknya. Mulai darimotorik kasar, motorik halus,hingga koordinasi tubuh, Namenunjukkan kemampuan yangbaik dan normal sesuai dengananak seusianya. Namun, Nabelum mampumengembangkannya dan perlukontrol dan motivasi khususuntuk dapat membantu Namengembangkan kemampuanfisiknya.

Selanjutnya, pada poin Ftentang bergaul dengan teman-teman sebayanya, Nemenyatakan bahwa Na mampubergaul dengan sebayanya danmampu menerima

28

Page 29: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

lingkungannya. Selain itu, Najuga mampu mengontrolemosionalnya serta mampumengarahkan dirinya kepadasituasi yang baik. Tak hanya itusaja, Na juga merespon sekitardengan sangat baik danmampu memahami situasinya.Dan Na juga mampumempertahankanpertemanannya dengansebayanya dan tidak pernahmengalami permusuhan.Dengan demikian pada poin ini,Ne menyatakan bahwa Namampu melakukan semuakomponennya dengan baik.

Poin selanjutnya, yakni poinG tentang memainkan peransesuai dengan jeniskelaminnya, Ne menjelaskanbahwa Na mampu bermaindengan siapapun tanpa memilihgender dan membedakankedudukan. Na memiliki nilaisosial yang tinggi terhadapteman-temannya karena selalubermain dengan siapapun. Najuga memiliki prinsip yang kuatdan selalu dapatmempertahankan prinsipnyadengan baik.

Terakhir, pada poin Htentang membentuk sikapterhadap kelompok sosial danlembaga-lembaga, Nemenjelaskan bahwa Na mampumasuk ke lingkungan kelompokdengan baik. Na mampubekerja secara kelompokdengan mematuhi aturan yangditetapkan disetiapkelompoknya. Tidak hanya itu,Na juga mampu menghadapipermasalahan didala kelompokdan menyelesaikannyabersama-sama. Na juga mampumengarahkan dirinya padakelompok yang baik danmemberikan sumbangantenaga atupun perbuatan yang

sangat membantu kelompok.Namun, ketika dimintaipendapatnya, Na sedikit egoiskarena terlalu mempertahankanprinsipnya..

Berikut merupakanperhitungan dari keberhasilanNa dalam melaksanakan tugasperkembangannya :

Skor = Jumlah nilai x100%

Jumlah skor maksimal

= 42 x 100% 54

= 77,78 %(Baik)

Dengan demikian, Nadikategorikan Baik dalammelaksanakan tugasperkembangannya, sehinggaNa dapat menjalankan proseskehidupan sehari-hari denganlancar. (2. O. SA-(Na). Perpsi.03/04/18)

2) Data dari Informan Er, Bedan Su

Dalam aspek pertanyaantentang perkembanganpsikososial, pada poin A yaknimembentuk jati diri, nilai moral,dan nilai sosial, Er menjawab 9pertanyaan dengan jawaban“Ya” dan 7 pertanyaan lainnyadijawab “Tidak”. Pada poin ini,Er menjelaskan bahwa La anakyang tidak pemalu, apalagi saatLa memasuki lingkungan baruatau hanya sekedar bertemuorang baru. Er jugamenjelaskan bahwa La selalumemiliki cara sendiri untukmenyelesaikan suatu masalah.Namun, Er mengatakan bahwaLa tidak tertarik saat diberitugas, bahkan ia cenderungdiam saja dan tidak pernahmenyatakan bahwa dirinyamampu untuk mengerjakan

29

Page 30: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

setiap tugas yang diberikan.Untuk melakukan tugasnya, Lajuga harus diberi tahu terlebihdahulu sebagai bentuk kontrol.

Tidak hanya tugas saja, Ermemaparkan bahwa La jugabelum mampu menjelaskantugas yang telah ia lakukan danmemilih alternatif jawaban yangdiberikan dengan baik. Bahkanapabila ia bersalah, La akanprgi meninggalkan lawanbicaranya. Selain itu, Ermenambahkan bahwa La jugadapat menerima danmenghargai perbedaanpendapat terutama perbedaanagama. Er juga mengatakanbahwa La juga selalu menerimaperbedaan sikap orang laindisekitarnya. La juga selaluberbagi dengan yang lain. Ersemakin bangga pada Lakarena La sangat sukamenolong, apalagi saat dimintaipertolongan ia akan tanggap. Iajuga akan perhatian terhadaplingkungannya meskipunmemperhatikan dengan diam-diam. La juga anak yang selalumentaati peraturan baik dirumah maupun di sekolah.Bahkan La juga selalumengindahkan apa yangdikatakan oleh orangtua dangurunya.

Pada poin B, yakni tentangmemperoleh kebebasan yangbersifat pribadi, dari 4pertanyaan Er menjawab 2pertanyaan dengan jawaban“Ya”. Er menjelaskan bahwa Labebas dapat bergaul dengansiapa saja. La juga bebasbergaul dengan orang yanglebih dewasa. Namun, La belummampu menyimpan rahasiadan barang-barangnya sendiri,sehingga perlu dikontrol.

Selanjutnya, pada poin Cyakni tentang mengembangkan

konsep diri, Er menjawab 3 dari6 pertanyaan dengan jawaban“Ya”. Er menjelaskan bahwa Laselalu memperhatikanlingkungannya. Namun, Labelum bisa menerima kritik dariorang lain. Namun saatdiberikan saran dengn caradiperintah, La baru maumelakukan. La juga belummampu untuk memperbaikidirinya agar selalu lebih baik.Meskipun sikapnya terkadangmasih ada yang negatif, La jugaselalu mengasah bakat danminatnya agar tumbuh danberkembang dengan baik.

Pada poin selanjutnya yaitupoin D tentang membentuksikap yang sehat terhadapdirinya sendiri sebagai makhlukbiologis, Er hanya menjawab 2dari 6 pertanyaan denganjawaban “Ya” dan yang laindijawab “Tidak”. Untukmemenuhi makanan, minumandan kesehatan, La masihdikontrol penuh oleh Er. Bahkanuntuk kebersihan, La jugabelum mampu melakukannyasendiri. Sedangkan masalahseks, La dapat mengalihkannyake hal yang lebih positif danmenghasilkan prestasi karenapada dasarnya La belummengetahui hal seperti itu.

Selanjutnya, poin E tentangmemperoleh keterampilan fisikuntuk melakukan permainan, Erhanya menjawab 1 jawaban“Ya” dari 6 pertanyaan. Padapoin ini, Er memaparkan bahwaLa belum mampu melakukankegiatan yang mengandalkankemampuan fisiknya. Mulai darimotorik kasar, motorik halus,hingga koordinasi tubuh, Labelum menunjukkankemampuan yang baik dannormal sesuai dengan anakseusianya. La juga belum

30

Page 31: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

mampu mengembangkannya.Namun, La memiliki daya tahantubuh yang baik dan samaseperti anak normal lainnya.

Selanjutnya, pada poin Ftentang bergaul dengan teman-teman sebayanya, Ermenyatakan bahwa La mampubergaul dengan sebayanya danmampu menerimalingkungannya. Namun, Labelum mampu mengontrolemosionalnya serta mampumengarahkan dirinya kepadasituasi yang baik. Tak hanya itusaja, La juga belum mampumerespon sekitar dengansangat baik dan belum mampumemahami situasinya. Namun,La mampu mempertahankanpertemanannya dengansebayanya dan tidak pernahmengalami permusuhan.

Poin selanjutnya, yakni poinG tentang memainkan peransesuai dengan jeniskelaminnya, Er menjelaskanbahwa La mampu bermaindengan siapapun tanpa memilihgender dan membedakankedudukan. La memiliki nilaisosial yang tinggi terhadapteman-temannya karena selalubermain dengan siapapun.Namun, La tidak memilikiprinsip yang kuat dan tidakdapat mempertahankanprinsipnya dengan baik.

Terakhir, pada poin Htentang membentuk sikapterhadap kelompok sosial danlembaga-lembaga, Ermenjelaskan bahwa La belummampu masuk ke lingkungankelompok dengan baik. Labelum mampu bekerja secarakelompok dengan mematuhiaturan yang ditetapkan disetiapkelompoknya. Tidak hanya itu,La juga belum mampumenghadapi permasalahan

didalam kelompok danmenyelesaikannya bersama. Lajuga belum mampumengarahkan dirinya padakelompok yang baik danmemberikan sumbangantenaga atupun perbuatan yangsangat membantu kelompok.Dan ketika dimintai pendapatserta bantuan, La selalu cueksehingga La tidak dapatmemberikan kontribusi kepadaelompok sosialnya.

Berikut merupakanperhitungan dari keberhasilanLa dalam melaksanakan tugasperkembangannya :

Skor = Jumlah nilai x100%

Jumlah skor maksimal

= 23 x 100% 54 = 42,59 %

(Cukup Baik)

Dengan demikian, Ladikategorikan Cukup Baikdalam melaksanakan tugaspekembangannya, sehingga Laperlu perbaikan untukmeningkatkan kemampuanpsikososialnya sehingganantinya La dapat menjalankanproses kehidupan sehari-haridengan lancar. (2. W. SA-(La).Perpsi. 06/04/18)

3) Data dari Informan Yu (IbuKandung Az)

Dalam aspek pertanyaantentang perkembanganpsikososial, pada poin A yaknimembentuk jati diri, nilai moral,dan nilai sosial, Yu hanyamenjawab 6 pertanyaandengan jawaban “Ya” dan 10pertanyaan lainnya dijawab“Tidak”. Pada poin ini, Yumenjelaskan bahwa Az anakyang tidak pemalu. Yu juga

31

Page 32: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

menjelaskan bahwa Az selalumemiliki cara sendiri untukmenyelesaikan suatu masalah.Namun, Yu mengatakan bahwaAz tidak tertarik saat diberitugas, bahkan ia cenderungdiam saja dan menolak bahkantidak pernah menyatakanbahwa dirinya mampu untukmengerjakan setiap tugas yangdiberikan. Untuk melakukantugasnya, Az juga harus diberitahu terlebih dahulu sebagaibentuk kontrol. Tidak hanyatugas saja, Yu menambahkanbahwa Az juga belum mampumenjelaskan tugas yang telahia lakukan dan memilihalternatif jawaban yangdiberikan dengan baik. Bahkanapabila ia bersalah, Az hanyadiam dan kemudian pergimeninggalkan lawan bicaranya.

Selain itu, Yumenambahkan bahwa Az jugadapat menerima danmenghargai perbedaanpendapat terutama perbedaanagama. Yu juga mengatakanbahwa Az juga selalu menerimaperbedaan sikap orang laindisekitarnya. Yu semakinbangga pada Az karena Azsangat suka menolong, apalagisaat dimintai pertolongan iaakan tanggap. Namun Az belummampu untuk berbagi denganyang lain. Az akan perhatianterhadap lingkungannyameskipun memperhatikandengan diam-diam. Az jugaanak yang selalu mentaatiperaturan baik di rumahmaupun di sekolah. Bahkan Azjuga selalu mengindahkan apayang dikatakan oleh orangtuadan gurunya.

Pada poin B, yakni tentangmemperoleh kebebasan yangbersifat pribadi, dari 4pertanyaan Yu menjawab 2

pertanyaan dengan jawaban“Ya”. Yu menjelaskan bahwa Azbebas dapat bergaul dengansiapa saja, namun terkadang iamasih menarik diri. Az jugabebas bergaul dengan orangyang lebih dewasa. Namun, Azbelum mampu menyimpanrahasia dan barang-barangnyasendiri, sehingga perludikontrol.

Selanjutnya, pada poin Cyakni tentang mengembangkankonsep diri, Yu hanya menjawab1 dari 6 pertanyaan denganjawaban “Ya”. Yu menjelaskanbahwa Az sulit untukmemperhatikan lingkungannya.Az juga belum bisa menerimakritik dari orang lain. Namunsaat diberikan saran dengancara diperintah, Az baru maumelakukan. Az juga belummampu untuk memperbaikidirinya agar selalu lebih baik.Tak hanya itu, Az juga belummampu mengasah bakat danminatnya.

Pada poin selanjutnya yaitupoin D tentang membentuksikap yang sehat terhadapdirinya sendiri sebagai makhlukbiologis, Yu hanya menjawab 2dari 6 pertanyaan denganjawaban “Ya” dan yang laindijawab “Tidak”. Untukmemenuhi makanan, minumandan kesehatan, Az masihdikontrol penuh oleh Yu. Bahkanuntuk kebersihan, Az jugabelum mampu melakukannyasendiri. Sedangkan masalahseks, Az dapat mengalihkannyake hal yang lebih positif bahkanAz cenderung diam saja karenapada dasarnya Az belummengetahui hal seperti itu.

Selanjutnya, poin E tentangmemperoleh keterampilan fisikuntuk melakukan permainan, Yumenjawab 3 jawaban “Ya” dari

32

Page 33: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

6 pertanyaan. Pada poin ini, Yumemaparkan bahwa Az belummampu melakukan kegiatanyang mengandalkankemampuan fisiknya. Motorikkasar yang dimiliki Az sudahcukup baik, namun motorikhalusnya masih perlu dilatihlagi karena masih belummampu. Meskipun motorikhalusnya masih kurang,koordinasi tubuh Az sudahcukup baik. Namun, Az belummenunjukkan kemampuan fisikyang baik dan normal sesuaidengan anak seusianya. Az jugabelum mampumengembangkannya. Namun,Az memiliki daya tahan tubuhyang baik dan sama sepertianak normal lainnya.

Selanjutnya, pada poin Ftentang bergaul dengan teman-teman sebayanya, Yumenyatakan bahwa Az belummampu bergaul dengansebayanya dan cenderungmenarik diri. Namun, Azmampu menerimalingkungannya dengan baik. Azjuga belum mampu mengontrolemosionalnya serta belummampu mengarahkan dirinyakepada situasi yang baik. Takhanya itu saja, Az juga belummampu merespon sekitardengan sangat baik dan belummampu memahami situasinya.Az juga menunjukkanketidakmampuannyamempertahankanpertemanannya dengansebayanya.

Poin selanjutnya, yakni poinG tentang memainkan peransesuai dengan jeniskelaminnya, Yu menjelaskanbahwa Az mampu bermaindengan siapapun tanpa memilihgender dan membedakankedudukan. Az memiliki nilai

sosial yang tinggi terhadapteman-temannya karena selalubermain dengan siapapun.Namun, Az tidak memilikiprinsip yang kuat dan tidakdapat mempertahankanprinsipnya dengan baik.

Terakhir, pada poin Htentang membentuk sikapterhadap kelompok sosial danlembaga-lembaga, Yumenjelaskan bahwa Az belummampu masuk ke lingkungankelompok dengan baik. Azbelum mampu bekerja secarakelompok dengan mematuhiaturan yang ditetapkan disetiapkelompoknya.

Tidak hanya itu, Az jugabelum mampu menghadapipermasalahan didalamkelompok danmenyelesaikannya bersama. Azjuga belum mampumengarahkan dirinya padakelompok yang baik danmemberikan sumbangantenaga atupun perbuatan yangsangat membantu kelompok.Dan ketika dimintai pendapatserta bantuan, Az cenderungdiam sehingga Az tidak dapatmemberikan kontribusi kepadakelompok sosialnya.

Berikut merupakanperhitungan dari keberhasilanAz dalam melaksanakan tugasperkembangannya :

Skor = Jumlah nilai x100% Jumlah skormaksimal

= 18 x 100% 54

= 33,33 %(Kurang)

Dengan demikian, Azdikategorikan Kurang dalammelaksanakan tugaspekembangannya, sehingga Az

33

Page 34: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

perlu perbaikan untukmeningkatkan kemampuanpsikososialnya sehingganantinya Az dapat menjalankanproses kehidupan sehari-haridengan lancar. (2. W. SA-(Az).Perpsi. 10/04/18)

4) Data dari Informan Ya (IbuKandung Re)

Dalam aspek pertanyaantentang perkembanganpsikososial, pada poin A yaknimembentuk jati diri, nilai moral,dan nilai sosial, Ya selakuorangtua Re menjawab 11pertanyaan dengan jawaban“Ya” dan hanya 5 pertanyaanyang dijawab “Tidak”. Pada poinini, Ya menjelaskan bahwa Reanak yang tidak pemalu saatdidepan umum atau hanyasekedar bertemu orang baru. Yajuga menjelaskan bahwa Reselalu memiliki cara sendiriuntuk menyelesaikan suatumasalah. Ya juga mengatakanbahwa Resangat antusias saatdiberi tugas. Namun Re tidakpernahmenyatakan bahwadirinya mampu untukmengerjakan setiap tugas yangdiberikan. Untuk melakukantugasnya, Re juga harus diberitahu terlebih dahulu sebagaibentuk kontrol.

Tidak hanya tugas saja, Yamenambahkan bahwa Az jugabelum mampu menjelaskantugas yang telah ia lakukan danmemilih alternatif jawaban yangdiberikan dengan baik. Bahkanapabila ia bersalah, Re akanpergi meninggalkan lawanbicaranya. Selain itu, Yamenambahkan bahwa Re jugadapat menerima danmenghargai perbedaanpendapat terutama perbedaanagama. Ya juga mengatakanbahwa Re juga selalu menerima

perbedaan sikap orang laindisekitarnya. Re juga selaluberbagi dengan yang lain. Yasemakin bangga pada Rekarena Re sangat sukamenolong, apalagi saat dimintaipertolongan ia akan tanggap. Iajuga akan perhatian terhadaplingkungannya. Re juga anakyang selalu mentaati peraturanbaik di rumah maupun disekolah. Bahkan Re juga selalumengindahkan apa yangdikatakan oleh orangtua dangurunya.

Pada poin B, yakni tentangmemperoleh kebebasan yangbersifat pribadi, dari 4pertanyaan Ya menjawab 2pertanyaan dengan jawaban“Ya”. Ya menjelaskan bahwa Rebebas dapat bergaul dengansiapa saja. Re juga bebasbergaul dengan orang yanglebih dewasa. Namun, Re belummampu menyimpan rahasiadan barang-barangnya sendiri,sehingga perlu dikontrol.

Selanjutnya, pada poin Cyakni tentang mengembangkankonsep diri, Ya menjawab 4 dari6 pertanyaan dengan jawaban“Ya”. Ya menjelaskan bahwa Reselalu memperhatikanlingkungannya. Re juga mampumenerima kritik dan saran dariorang lain. Namun, pada poinini, Re belum mampumenghadapi situasi yang sulitdan belum mampumemperbaiki dirinya untukmenjadi lebih baik karena Remembutuhkan bantuan dankontrol dari orang sekitarnyauntuk mengingatkannya.Meskipun sikapnya terkadangmasih ada yang negatif, Re jugaselalu mengasah bakat danminatnya agar tumbuh danberkembang dengan baik.

34

Page 35: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

Pada poin selanjutnya yaitupoin D tentang membentuksikap yang sehat terhadapdirinya sendiri sebagai makhlukbiologis, Ya hanya menjawab 2dari 6 pertanyaan denganjawaban “Ya” dan yang laindijawab “Tidak”. Untukmemenuhi makanan, minuman,kebersihan lingkungan dankesehatan badan, Re masihdikontrol penuh oleh Ya.Sedangkan masalah seks, Redapat mengalihkannya ke halyang lebih positif danmenghasilkan prestasi karenapada dasarnya Re belummengetahui hal seperti itu.

Selanjutnya, poin E tentangmemperoleh keterampilan fisikuntuk melakukan permainan, Yamenjawab 5 jawaban “Ya” dari6 pertanyaan dan hanyamenjawab 1 jawaban “Tidak”.Pada poin ini, Ya memaparkanbahwa Re sudah mampumelakukan kegiatan yangmengandalkan kemampuanfisiknya. Mulai dari motorikkasar, motorik halus, hinggakoordinasi tubuh, Re mampumenunjukkan kemampuan yangbaik dan normal sesuai dengananak seusianya. Bahkan, Rememiliki daya tahan tubuhyang baik dan sama sepertianak normal lainnya. Namun,dalam hal ini Re belum mampumengembangkankemampuanfisiknya.

Selanjutnya, pada poin Ftentang bergaul dengan teman-teman sebayanya, Yamenyatakan bahwa Re mampubergaul dengan sebayanya danmampu menerimalingkungannya. Namun, Rebelum mampu mengontrolemosionalnya serta belummampu mengarahkan dirinyakepada situasi yang baik.

Meskipun demikian, Re sudahmampu merespon sekitardengan sangat baik danmampu memahami situasinya.Re juga mampumempertahankanpertemanannya dengansebayanya sehingga tidakpernah mengalamipermusuhan.

Poin selanjutnya, yakni poinG tentang memainkan peransesuai dengan jeniskelaminnya, Ya menjelaskanbahwa Re mampu bermaindengan siapapun tanpa memilihgender dan membedakankedudukan. Re memiliki nilaisosial yang tinggi terhadapteman-temannya karena selalubermain dengan siapapun.Namun, Re tidak memilikiprinsip yang kuat dan tidakdapat mempertahankanprinsipnya dengan baik.

Terakhir, pada poin Htentang membentuk sikapterhadap kelompok sosial danlembaga-lembaga, Yumenjelaskan bahwa Re mampumasuk ke lingkungan kelompokdengan baik. Re mampubekerja secara kelompokdengan mematuhi aturan yangditetapkan disetiapkelompoknya. Tidak hanya itu,Re juga mampu menghadapipermasalahan didalamkelompok danmenyelesaikannya bersama-sama. Re juga mampumengarahkan dirinya padakelompok yang baik danmemberikan sumbangantenaga atupun perbuatan yangsangat membantu kelompok.Namun, ketika dimintaipendapatnya, Re belum mampumengungkapkan karenakendala komunikasi yang belummampu dilakukan oleh Re

35

Page 36: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

sehingga Re cenderungmengikuti kelompoknya.

Berikut merupakanperhitungan dari keberhasilanRe dalam melaksanakan tugasperkembangannya :

Skor = Jumlah nilai x100% Jumlah skor maksimal

= 34 x 100% 54

= 62,96 %(Cukup Baik)

Dengan demikian, Redikategorikan Cukup Baikdalam melaksanakan tugaspekembangannya. Namun perluadanya beberapa perbaikanuntuk meningkatkanperkembangan psikososialnyasehingga Re dapat menjalankanproses kehidupan sehari-harilebih baik lagi. (2. W. SA-(Re).Perpsi. 12/04/18)

5) Data dari Informan Zi (IbuKandung Al)

Dalam aspek pertanyaantentang perkembanganpsikososial, pada poin A yaknimembentuk jati diri, nilai moral,dan nilai sosial, Zi hanyamenjawab 3 pertanyaandengan jawaban “Ya” dan 13pertanyaan lainnya dijawab“Tidak”. Pada poin ini, Zimenjelaskan bahwa Al anakyang tidak pemalu. Zi jugamenjelaskan bahwa Al selalumemiliki cara sendiri untukmenyelesaikan suatu masalah.Namun, Zi mengatakan bahwaAl tidak tertarik saat diberitugas, bahkan ia cenderungberontak dan menolak. Takhanya itu, Al juga tidak pernahmenyatakan bahwa dirinyamampu untuk mengerjakan

setiap tugas yang diberikan.Untuk melakukan tugasnya, Aljuga harus diberi tahu terlebihdahulu sebagai bentuk kontrol.Tidak hanya tugas saja, Zimenambahkan bahwa Al jugabelum mampu menjelaskantugas yang telah ia lakukan danmemilih alternatif jawaban yangdiberikan dengan baik. Bahkanapabila ia bersalah, Al akanberontak kemudian pergimeninggalkan lawan bicaranya.

Selain itu, Zi menambahkanbahwa Al juga belum dapatmenerima dan menghargaiperbedaan pendapat. Namun Alhanya mampu menerimaperbedaan agama. Zi jugamengatakan bahwa Al jugabelum mampu menerimaperbedaan sikap orang laindisekitarnya serta menunjukkansikap suka menolong, berbagidengan yang lain, danperhatian terhadaplingkungannya. Al juga belumbisa mentaati peraturan baik dirumah maupun di sekolah.Bahkan Al juga belum mampumengindahkan apa yangdikatakan oleh orangtua dangurunya.

Al belum mampumelakukan kegiatan yangmengandalkan kemampuanfisiknya. Motorik kasar yangdimiliki Al sudah cukup baik,namun motorik halusnya masihperlu dilatih lagi karena masihbelum konsisten. Meskipunmotorik halusnya masih kurang,koordinasi tubuh Al sudahcukup baik. Al juga memilikidaya tahan tubuh yang baikdan sama seperti anak normallainnya. Namun, Al belummampu mengembangkankemampuan fisiknya.

Selanjutnya, pada poin Ftentang bergaul dengan teman-

36

Page 37: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

teman sebayanya, Zimenyatakan bahwa Al mampubergaul dengan sebayanya.Namun, Al belum mampumenerima lingkungannyadengan baik. Al juga belummampu mengontrolemosionalnya serta belummampu mengarahkan dirinyakepada situasi yang baik. Takhanya itu saja, Al juga belummampu merespon sekitardengan sangat baik dan belummampu memahami situasinya.Al juga menunjukkanketidakmampuannyamempertahankanpertemanannya dengansebayanya.

Poin selanjutnya, yakni poinG tentang memainkan peransesuai dengan jeniskelaminnya, Zi menjelaskanbahwa Az mampu bermaindengan siapapun tanpa memilihgender dan membedakankedudukan. Al juga memilikiprinsip yang kuat dan dapatmempertahankan prinsipnyadengan baik. Namun, dalammempertahankan prinsipnya, Alselalu memberontak dan marahketika ada yang mengubah ataumematahkan prinsipnya.

Terakhir, pada poin Htentang membentuk sikapterhadap kelompok sosial danlembaga-lembaga, Zimenjelaskan bahwa Al belummampu masuk ke lingkungankelompok dengan baik. Albelum mampu bekerja secarakelompok dengan mematuhiaturan yang ditetapkan disetiapkelompoknya. Tidak hanya itu,Al juga belum mampumenghadapi permasalahandidalam kelompok danmenyelesaikannya bersama. Aljuga belum mampumengarahkan dirinya pada

kelompok yang baik danmemberikan sumbangantenaga atupun perbuatan yangsangat membantu kelompok.Dan ketika dimintai pendapatserta bantuan, Al cenderungbersikap acuh sehingga Al tidakdapat memberikan kontribusikepada kelompok sosialnya danterlihat tidak peduli.

Berikut merupakanperhitungan dari keberhasilanAl dalam melaksanakan tugasperkembangannya :

Skor = Jumlah nilai x 100% Jumlah skor maksimal

= 15 x 100% 54= 27,78 %

(Kurang)

Dengan demikian, Aldikategorikan Kurang dalammelaksanakan tugaspekembangannya, sehingga Alperlu perbaikan untukmeningkatkan kemampuanpsikososialnya sehingganantinya Al dapat menjalankanproses kehidupan sehari-haridengan baik. (2. W. SA-(Al).Perpsi. 14/04/18)

2. Hambatan dalam MenerapkanPola Asuh Orangtua danDampaknya TerhadapPerkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

a. Hambatan dalamMenerapkan Pola AsuhOrangtua

Hambatan dalam menerapkanpola asuh orangtua kepada anakASD (Autistic Spectrum Disorder),terletak pada orangtua dan anak.Dari hasil penelitian ditemukanbeberapa hambatan dari orangtua,diantaranya :

37

Page 38: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

1) Orangtua bersikap terlalukeras atau terlalu lembutDari penelitian ditemukanbeberapa orangtua danpengasuh yang memiliki sikapterlalu keras/terlalu lembut,yakni Be dan Zi. Be bersikapsangat keras terhadap Labahkan cenderung seringmenggunakan kekerasan.Berbeda dengan Zi yangterlalu lembut danmemanjakan Al bahkan jarangsekali menegur Al. Hal inidikarenakan adanyaketidakmampuan orangtuadalam mengontrol diri dantindakan dalam menghadapiperilaku anak ASD (AutisticSpectrum Disorder). Selain itu,kurangnya pemahaman danwawasan orangtua dalammenangani ABK khususnyaanak ASD (Autistic SpectrumDisorder) menjadi dasar danpenyebab utama yangmenghambatorangtua/pengasuh dalammemberikan pola asuh yangterbaik dan sesuai.

2) Orangtua yang mudahemosionalOrangtua yang memiliki anakASD (Autistic SpectrumDisorder) mengaku bahwasering terbawa emosional.Sebagian besar dariorangtua /pengasuh mengakuibahwa sering merasakanputus asa dalam memberikanpelayanan terhadap anak ASD(Autistic Spectrum Disorder),hal ini dikemukakan oleh Ne,Be, Yu, Ya dan Zi. Bahkan,beberapa dariorangtua/pengasuh mengakusering marah dan memukulanak ASD (Autistic SpectrumDisorder) dengan alasanperilaku anak yang tidak

sesuai dengan norma dankeinginan orangtua.

3) Orangtua selalu menghukumanakBeberapa orangtua sering kalimenggunakan teguran kerasberupa fisik terhadapanaknya, tak terkecuali padabeberapa orangtua/pengasuhyang memiliki anak ASD(Autistic Spectrum Disorder).Pada penelitian ini beberapaorangtua dan pengasuhmenerapkan hukuman yangberbeda-beda untukditerapkan pada anak ASD(Autistic Spectrum Disorder),seperti Ne, Be, dan Ya.Hukuman diberikan denganalasan memberikanperingatan dan pelajaran agaranak lebih mengerti danmemahami apa yangdisampaikan olehorangtua/pengasuh. Tak hanyaitu, Be mengaku memberikanhukuman pada La denganalasan sudah lelahmenghadapi perilaku La.Hukuman tidak hanya berupafisik, Ne menerapkanhukuman yang lebih mendidikseperti merapikan buku,sepatu dan tempat tidur.

Hambatan selanjutnya munculdari anak ASD (Autistic SpectrumDisorder). Hambatan tersebutmuncul dikarenakan keterbatasananak dalam memahami kondisisosial disekitarnya. Anak ASD(Autistic Spectrum Disorder)kurang memahami lingkungannyadikarenakan kurangnya sensorianak dalam menyerap informasiyang diberikan oleh orangdisekitarnya. Hal ini dialami olehLa, Az, dan Al. Dalam hal inimereka terlihat kurang dalammerespon lingkungannya. Merekacenderung menunjukkan sikap

38

Page 39: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

egosentris dan agresif terhadapsesuatu hal yang mereka sukai.Bahkan mereka akanmemberontak ketikapermintaannya tidak dipenuhi. Halini sangat menghambatpenerapan pola asuh yangdiberikan orangtua/pengasuhanak. Maka perlu adanya usahaorangtua/pengasuh yang lebihekstra untuk menyampaikan danmemberikan pola asuh melaluicara-cara yang mudah dimengertioleh anak ASD (Autistic SpectrumDisorder).

b. Dampaknya TerhadapPerkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

Hambatan yang terjadi saatmenerapkan pola asuh pada anakASD (Autistic Spectrum Disorder),memberikan dampak danpengaruh besar terhadapperkembangan psikososial padaanak ASD (Autistic SpectrumDisorder). Terlebih anak ASD(Autistic Spectrum Disorder)memiliki kondisi psikologis yanglebih rentan daripada anak normalpada umumnya. Hal ini terjadipada Na yang memiliki sensitifitastinggi. Na cenderung mudahtersentuh dan melankolis. Namudah tertekan ketikamendapatkan pengasuhan yangkurang sesuai dengan kondisinya.Hal ini bertolak belakang denganAl yang cenderung agresif danmudah marah ketika mendapatkanpengasuhan yang tidak sesuaidengan dirinya. Al sangat sulitmemahami informasi yangdisampaikan olehorangtua/pengasuhnyadikarenakan sikap orangtuanyayang kurang memberikanpengawasan dan pengertian padaAl.

Selain dampak pada perasaan,dampak terhadap perilaku jugaakan muncul. Anak akan memilikisikap yang keras, egosentris dancenderung membangkang. Apabilahal ini dibiarkann maka anak akanmemiliki perilaku yangmenyimpang dan sulitdikendalikan. Hal ini terbukti daribeberapa subjek, yakni La, Az danAl. mereka cenderung akanmemberontak dan agresif ketikamendapatkan tekanan dariorangtua/pengasuh. Makadiperlukan adanya kontrol dariorangtua untuk menghindaridampak negatif dari pola asuhyang diterapkan pada anak ASD(Autistic Spectrum Disorder).

3. Solusi untuk MengatasiHambatan dalam PelaksanaanPola Asuh Orangtua danDampaknya TerhadapPerkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

a. Solusi untuk MengatasiHambatan dalamPelaksanaan Pola AsuhOrangtua

Pada penelitian ini jugadideskripsikan tentang solusi yangpernah dilakukan olehorangtua/pengasuh dalammengatasi hambatan dalammelaksanakan pola asuh padaanak ASD (Autistic SpectrumDisorder). Para orangtua/pengasuhmemberikan pernyataan bahwapernah menggunakan solusidengan memberikan toleransipada anak. hal ini memberikandampak yang cukup baik. Terbuktidengan sikap Na yang mampumemahami keadaan orang lainseperti yang sudah diajarkan olehorangtuanya untuk salingbertoleransi.

Tidak hanya itu, solusiberikutnya yang pernah dilakukan

39

Page 40: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

orantua/pengasuh adalah denganmemenuhi kebutuhan anak.Seluruh orangtua dan pengasuhselalu memberikan apapun yangdibutuhkan anak. Denganmemenuhi kebutuhan anak,orangtua/pengasuhmengharapkan anak mampumengembangkan potensi yangada pada dirinya serta mampumenggunakan fasilitas yangdiberikan untuk mengembangkankemampuan sosialisasi denganorang lain di lingkungan sekitar.

Selain memberikan toleransidan memenuhi kebutuhan anak,seluruh orangtua dan pengasuhmenyebutkan solusi yang samayaitu dengan memantauperkembangan anak. Solusi inisangat umum dilakukan oleh paraorangtua untuk menjaga danmengontrol anak mereka. Hal inijuga dikemukakan oleh Ne, Be, Su,Yu, Ya dan Zi. Mereka selalumemantau perkembangan danpergaulan anak. Pemantauan yangdilakukan oleh orangtua/pengasuhwajar dilakukan pada anak ASD(Autistic Spectrum Disorder). Halini dikarenakan anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) memerlukanperhatian ekstra dariorangtua/pengasuh.

b. Dampaknya TerhadapPerkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

Solusi yang digunakan olehorangtua/pengasuh untukmengatasi hambatan dalampelaksanaan pola asuhmemberikan dampak postif bagianak. salah satunya adalah anakmerasa nyaman dengan orangtua.Hal ini terlihat dari perilaku Layang terlihat lebih dekat dannyaman dengan Su. Selain itu, Aljuga terlihat sangat menyayangi Zi

karena Zi selalu memberikankebutuhan yang dibutuhkan olehAl. Re pun juga menunjukkan sikapyang sama terhadap Ya karena Yaselalu memberikan apapun yangdibutuhkan Re.

Tidak hanya itu, solusi yangsudah digunakanorangtua/pengasuh juga membuatanak patuh terhadap mereka.Anak cenderung mentaatiperaturan baik yangtertulismaupun yang tidak tertulis.Hal ini dibuktikan dengan sikap Nadan Re yang selalu patuh terhadaporangtua/pengasuh termasuk padaguru dan terapis merekadisekolah. Na dan Re selalumentaati norma yang ada disekitarmereka, terlebih kepadaorangtua/pengasuh merekadirumah.

Kemampuan anak ASD(Autistic Spectrum Disorder)dalam menjalankan tugasperkembangannya didasarkanpada banyak hal, dan pola asuhorangtua menjadi hal yangmendasar dalam perkembanganpsikososial anak. Tujuan akhirpada pola asuh orangtua adalahanak mampu melaksanakan tugasperkembangan mereka denganbaik. Pada penelitian ini, Namenunjukkan hasil yang baikdalam perkembanganpsikososialnya. Sedangkan La danRe menunjukkan perkembanganyang cukup baik. Namun, Az danAl masih menunjukkan hasil yangkurang dalam menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usiamereka. Semakin baik dan tepatpola asuh yang diberikan orangtuapada anak, maka akan baik pulaperkembangan psikososial anak.Anak akan berkembang sertamemiliki kemampuan yang baikdan membanggakan.

B. Pembahasan

40

Page 41: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

Pada pembahasan ini, akandibahas secara menyeluruhtentang pelaksanaan pola asuhorangtua dan dampaknyaterhadap perkembanganpsikososial anak ASD (AutisticSpectrum Disorder), hambatandalam menerapkan pola asuhorangtua dan dampaknyaterhadap perkembanganpsikososial anak ASD (AutisticSpectrum Disorder), serta solusiuntuk mengatasi hambatan dalampelaksanaan pola asuh orangtuadan dampaknya terhadapperkembangan psikososial anakASD (Autistic Spectrum Disorder).Pembahasan tersebut akandikaitkan antara teori yangdigunakan dengan hasil penelitiandilapangan. Berikutpembahasannya.

1. Pelaksanaan Pola AsuhOrangtua dan DampaknyaTerhadap PerkembanganPsikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder)

Pola asuh merupakan salahsatu faktor dalam keluarga yangmempunyai peranan pentingdalam pembentukanperkembangan psikososial anak.Keluarga merupakan lingkunganpertama yang menerimakehadiran anak. Dalam mengasuhanaknya orang tua dipengaruhioleh budaya yang ada dilingkungannya. Disamping itu,orang tua juga diwarnai oleh sikap-sikap tertentu didalammemelihara, membimbing, danmengarahkan anak-anaknya. Polapengasuhan atau perawatan anaksangat bergantung pada nilai-nilaiyang dimiliki keluarga. Salah satudari tujuan pola asuh orangtuaadalah memfasilitasi anak untukmengembangkan kemampuansejalan dengan tahapanperkembangannya dan mendorong

peningkatan kemampuanberperilaku sesuai dengan nilaiagama dan budaya yang diyakini.

Pola asuh orangtua berperanbesar dalam pembentukan jati diridan mengoptimalkanperkembangan psikososial anak.Kemampuan anak akanberkembang dengan baik apabilaorangtua mampu memberikanasuhan yang sesuai dengankondisi anak. Perilaku anak jugaakan berkembang kearah baikapabila orangtua memberikancontoh dan asuhan yang baikkarena pada dasarnya anakmemiliki perekam yang sangatbaik yang akan merefleksikannyadalam kehidupan sehari-hari.

Pola asuh Authoritarianmerupakan pola asuh orangtuayang ditunjukkan denganpenerimaan terhadap anakrendah, namun kontrolnya tinggi,selalu memerintah atau menyuruhanak, selalu menghukum anak,bersifat kaku dan keras sertabiasanya cenderung emosional.Sikap ini akan berdampak padaanak terutama padaperkembangan psikososialnya.Anak yang mendapatkan polaasuh ini akan memiliki sifat yangmudah rendah diri, cenderungpenakut, sulit bersosialisasi, seringterlihat murung, masa depannyakurang terarah dan kurang sesuaidengan keinginan dankemampuan yang dimiliki anak.

Tidak hanya itu, anak jugaakan mudah stress danterpengaruh pada lingkunganyang negatif bahkan terkadangada yang bersikap agresif. Hal inisesuai dengan pernyataan Hart,dkk (dalam Hardani, 2007) bahwaorangtua yang otoriter akancenderung sering memukul anak,memaksakan aturan, danmenunjukkan amarah. Anak yangmendapatkan pola asuh seperti

41

Page 42: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

ini, sering kali tidak bahagia,ketakutan, minder, tidak mampumemulai aktifitas, dan memilikikomunikasi yang rendah. Bahkan,mungkin ada anak yang akanberperilaku agresif.

Dampak dari pola asuhAuthoritarian memang cenderunglebih kearah negatif dan akanmenghambat perkembanganpsikososial anak. Terbukti dengansalah satu subjek yangmendapatkan pengasuhanAuthoritarian. Subjek cenderungkeras dan memberontak bahkanterlihat agresif. Ia juga sulitbersosialisasi dengan sebaya atauorang lain disekitarnya. Hal inimembuktikan bahwa pola asuhyang salah dapat membentukkepribadian yang salah pula padaanak terutama anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) yang belummampu mengenali bahkanmengontrol dirinya sendiri.

Pola asuh Authoritativemerupakan pola asuh orangtuayang ditunjukkan denganpenerimaan terhadap anak dankontrolnya cenderung sama tinggi,selalu memenuhi kebutuhan yangdibutuhkan anak, selalumemberikan kesempatan padaanak untuk menyampaikanaspirasi dan pendapatnya sertamemberikan arahan berupadampak yang ditimbulkan darisetiap perbuatan yang dilakukananak. Pola asuh ini memberikanbanyak kesempatan pada anakuntuk menyampaikan sertamemberikan contoh pada anakuntuk bersikap terbuka danmenerima terhadap kritik dansaran yang disampaikan oranglain.

Hal ini sesuai denganpernyataan Baumrind (dalamEfendi, 2012: 13) bahwa Pola asuhini dinilai sebagai pola asuh yangpaling tepat dan baik untuk

diterapkan kepada anak. Anakyang mendapatkan pola asuh ini,akan memiliki karakter yang ceria,bisa mengendlikan diri, mandiri,berorientasi pada prestasi, mampuberhubungan baik dengansebayanya, mampu bekerja samadengan oranglain dan mampumengelola stres dengan baik.

Dampak dari pola asuhAuthoritative antara lain anakcenderung ceria dan mudah dalamsosialisasi, mampu untuk diajakbekerja sama, memilikipengendalian diri yang baik,memiliki rasa percaya diri yangtinggi serta memiliki rasa ingintahu yang tinggi. Tidak hanya itu,pola asuh ini membuat anakmemiliki tujuan hidup yang jelasdan sesuai dengan keinginan dankemampuan anak serta mampumemudahkan anak mencapaiprestasinya. Hal ini sama sepertihasil yang ditunjukkan oleh salahsatu subjek. Ia menunjukkan sikapdan kepribadian yang positif dansesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Baumrind (dalamYusuf 2005: 51).

Pola asuh yang terakhiradalah pola asuh Permissive. Polaasuh Permissive merupakan polaasuh yang ditunjukkan denganpenerimaan terhadap anakrendah, namun kontrolnya tinggidan lebih sering membebaskananak untuk melakukankeinginannya. Orangtua ini denganpola asuh ini sangat mengabaikananaknya dan cenderung tidakpeduli dan perhatian terhadapanak. dampak dari pola asuh inidiantaranya kepercayaan diri danpengendalian diri anak kurang,sulit dalam pencapaian prestasikarena anak cenderung bersifategosentris, serta akan berdampakpada sulitnya sosialisasi anakdengan lingkungan sekitar. Tidakhanya itu, anak juga cenderung

42

Page 43: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

kurang peka terhadap lingkungandan suka membangkang karenamerasa tidak mendapat kontroldari orangtua.

Dari seluruh pola asuh yangdiberikan oleh orangtua, akanmemberikan dampak besar karenaakan membentuk kepribadianyang menetap bagi anak. Tidakhanya itu, pola asuh ini jugaberpengaruh besar bagi anakdalam membantu merekamenyelesaikan tugas-tugasperkembangan psikososial merekasehingga mereka tidak kesulitanlagi dalam menjalankan kehidupansehari-hari.

Hampir seluruh orangtua yangmemiliki anak ASD di SLB HamoniSidoarjo menggunakan pola asuhAuthoritarian sebagai pola asuhpengontrol bagi anak mereka.Mereka mengaku memberikanpola asuh ini untuk tetap menjagaanak mereka agar tetap memilikinilai positif dan tetap berperilakuyang sesuai dengan nilai dannorma yang berlaku dilingkunganmasyarakat. Hal ini sesuai denganpernyataan yang dikemukakanBaumrind (dalam Efendi, 2012: 13)bahwa pola asuh atau gayapengasuhan orangtua yakni polaasuh Authoritarian, menekan danmemaksa anak untuk selalumenuruti dan menjalankan arahanyang diberikan orangtua dan anakwajib menghormati orangtua. Jikatidak, anak akan diberikanhukuman sebagai konsekuensinya.

Hasil dilapangan, ada yangmenunjukkan bahwa salah satusubjek ada yang selalumembanting barang yang adadisekitarnya. Dalamkesehariannya, ia mendapatkanpola asuh yang sangat keras darisalah satu pengasuhnya. Inilahyang menyebabkan ia sulit untukmengendalikan dirinya dalammerespon situasi dan kondisi yang

diberikan masyarakat. Haltersebut sesuai dengan teori yangdikemukakan oleh Hart, dkk(dalam Hardani, 2007) yangmenyebutkan bahwa orangtuayang otoriter akan cenderungsering memukul anak,memaksakan aturan, danmenunjukkan amarah. Anak yangmendapatkan pola asuh sepertiini, sering kali tidak bahagia,ketakutan, minder, tidak mampumemulai aktifitas, dan memilikikomunikasi yang rendah. Bahkan,mungkin ada anak yang akanberperilaku agresif.

Sebanyak 5 pengasuh anakASD di SLB Harmoni Sidoarjomenggunakan pola asuh inisebagai pola asuh primer ataudominan pada anak mereka.Pengasuh yang menggunakan polaasuh ini, dapat mengendalikananak dan mampu membuat anakbersikap mandiri, lebih percayadiri dan ceria. Tak hanya itu,sebagian besar anak ASD di SLBHarmoni mampu menunjukkanhubungan baik dengan sebayanyadan memiliki prestasi yang cukupmembanggakan. Hal ini sesuaidengan pernyataan Baumrind(dalam Efendi, 2012: 13) yangmenjelaskan dalam penelitiannyabahwa pola asuh atau gayapengasuhan orangtua yakni polaasuh Authoritative, mendoronganak untuk bersikap mandirinamun tetap mengikat danmembatasi anak serta memegangkendali mereka. Orangtua yangauthoritative akan menunjukkandukungan sebagai responterhadap perilaku konstruktifanak. Pola asuh ini dinilai sebagaipola asuh yang paling tepat danbaik untuk diterapkan kepadaanak. Anak yang mendapatkanpola asuh ini, akan memilikikarakter yang ceria, bisamengendlikan diri, mandiri,

43

Page 44: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

berorientasi pada prestasi, mampuberhubungan baik dengansebayanya, mampu bekerja samadengan oranglain dan mampumengelola stres dengan baik.

Adanya salah satu subjekyang menunjukkan pribadi yangkeras, egosentris dan cenderungsulit mengendalikan emosi sertasulit menjalin hubungan baikdengan sebayanya. Ia cenderungagresif dan egosentris tanpamemperdulikan sekitarnyatermasuk norma yang berlaku. Halini berbeda dengan Pola asuhPermissive yang dikemukakanBaumrind (dalam Efendi, 2012: 13)menjelaskan dalam penelitiannyabahwa pola asuh atau gayapengasuhan orangtua yangmembebaskan anak dalam segalahal. Orangtua yang menggunakanpola asuh ini terkesan tidakbertanggungjawab atas anak dancenderung kurang memberikanperhatian dan kasih sayang padaanak. Orangtua juga tidakmengontrol dan ikut memegangkendali sehingga anak cenderungakan bersikap seenaknya sendiridan bertindak semaunya. Anakyang dibesarkan dengan pola asuhseperti ini, akan membentukkarakter anak yang mendominasi,egosentris, tidak menuruti aturandan cenderung sulit dalamberhubungan dengan temansebayanya.

Diri merupakan pemahamanseorang anak terhadap diri merekasendiri serta tentang cara anakmenggambarkan diri mereka.Pemahaman tersebut diantaranyaadalah pemahaman diri, harga diridan pemahaman serta pengaturanemosi. Pada pemahaman diri,anak diharapkan mampumengenali dirinya sendiri, baikdalam ukuran badan, bentukhingga warna kulit mereka. Padaanak ASD (Autistic Spectrum

Disorder), hal ini sangat sulit untukmereka pahami. Maka, orangtuaberperan penting dalammemperkenalkan siapa diri anak.Pemahaman anak berbeda-beda,sehingga diperlukan strategidalam pengasuhan/pola asuh agaranak mampu memahami apa yangdisampaikan oleh orangtua. Takhanya pemahaman tentang dirimereka, anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) juga harusmemiliki kemampuan untukmenghargai dirinya dan mengaturemosi mereka.

Harga diri merupakan bagiandari evaluasi konsep diri. Apabilaanak belum mampu memahamisiapa dirinya, maka anak tidakakan mampu mengukur seberapapenting atau seberapa berhargadirinya untuk orang sekitar.Sedangkan pemahaman danpengaturan emosi berperansebagai tolok ukur untukmeningkatkan kemampuan sosialanak dan kemampuan untukmenjalin hubungan baik denganorang lain. Hal ini akan membantuanak dalam mengatur perilaku danmengungkap tentang perasaan-perasaan mereka.

Pada penelitian ini, dari 5subjek anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) hanya 1 yangmampu memahami dirinya.Sedangkan yang lain belummampu. Sebagian besar darimereka belum mampu mengenaldirinya secara utuh. Pada jenjangawal tentang memahami dirimereka belum melakukannyadengan baik, sehingga untukmelangkah pada jenjangberikutnya mereka belum mampumelakukannya. Hal ini dikarenakanpada setiap jenjang memilikipengaruh besar untuk melanjutkanjenjang berikutnya. Apabila anakbelum mampu mengenal siapadirinya, maka secara otomatis ia

44

Page 45: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

juga belum mampu menilai dirimereka bahkan mengatur emosimereka sendiri. Maka inilah yangmenyebabkan anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) belum mampumengontrol emosi mereka ketikaberada dilingkungan masyarakat.

Sebanyak 5 dari 7 pengasuhyang menggunakan pola asuhyang sama. Hal ini membuktikanbahwa pola asuh yang merekagunakan memberikan hasil yangcukup memuaskan dalammengoptimalkan perkembanganpsikososial anak.

Beberapa orangtua yangmenggunakan pola asuhAuthoritarian dalam memberikankontrol pada anak mereka. Hal inijuga memberikan dampak padaanak sehingga anak mampu tetapberada pada kedudukan dan tidakakan menyimpang darikedudukannya sekarang. Hal inisesuai dengan pernyataan Parke(dalam Hardani, 2007:164) yangmenjelaskan bahwa peranmanajerial orangtua pentingdalam perkembangansosioemosional anak. Sebagaimanajer, orangtua berhakmengatur anak untuk melakukankontak sosial dengan orang lain.Peran penting lainnya adalahpemantauan efektif pada anak.Kurangnya pemantauan orangtualebih berkaitan padapenyimpangan sosial anakdaripada faktor pengasuhanlainnya.

Tugas seluruh orangtua yangmemiliki anak ASD di SLB HarmoniSidoarjo, mereka memberikan hakanak dengan baik tanpameninggalkan 1 unsur. Merekaberusaha menjadi orangtua yangbaik dengan memberikan hak-hakanak mereka. Memberikan hakpada anak bertujuan untukmengoptimalkan potensi padaanak dan meningkatkan kualitas

pribadi anak dalam mengamalkannilai dan norma yang berlakudimasyarakat. Hal ini sesuaidengan keputusan UNICEF bahwatugas orangtua yang sekaligusuntuk memenuhi hak anakdiantaranya adalah memberikanwaktu bermain, memberikanpendidikan, memberikanperlindungan, memberikan nama/identitas bagi anak, memenuhikebutuhan makanan, memberikankesempatan berekreasi,memberikan akses kesehatan,memberikan kesamaan hak,mendapatkan status kebangsaan,dan memberikan kesempatanberperan dalam pembangunan.

2. Hambatan dalam MenerapkanPola Asuh Orangtua danDampaknya TerhadapPerkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

Sebagian besar orangtua yangmemiliki anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) pernahmerasakan putus asa dalammemberikan pengasuhan padaanak mereka. Namun, merekatetap memberikan pola asuh yangsudah mereka rancang denganharapan mampu memberikan hasilyang optimal terhadap anakmereka. Hal ini didukung olehpernyataan Hardani (2007: 163)menjelaskan bahwa pengasuhan(Parenting) memerlukan beberapakemampuan interapersonal danmemiliki tuntutan emosional yangbesar. Menurut Hardini (2007:163), banyak anggapan bahwaperan orangtua sudahdirencanakan dan dikoordinasikandengan baik dengan peran lainnyadalam kehidupan. Peran ini jugadikembangkan dan disesuaikandengan kemampuan dan situasiekonomi individu.

45

Page 46: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

Pola asuh yang diberikanorangtua kepada anak mampumemberikan dampak positifmaupun negatif dalam kehidupananak, termasuk padaperkembangan psikososial anak.Pada perkembangan psikososialanak ASD (Autistic SpectrumDisorder) di SLB Harmonimenunjukkan beberapa hasil yangberbeda. Hal ini dapat terjadidikarenakan beberapa faktordiantaranya sikap dan sifat anak,timbal balik anak, respon anakterhadap lingkungan, sertakemampuan anak menerimastimulus dari lingkungannya. Halini diperkuat oleh Yuniartiningsih(2012) bahwa terdapat beberapafaktor yang menyebabkanperkembangan psikososial anakberbeda-beda, yakni konsep diri(pemahaman diri; harga diri;pemahaman dan pengaturanemosi), identitas gender,permainan, hubungan dengananak lain dan televisi.

Pada usia 6-12 tahun, anak-anak belajar untuk memperolehkesenangan dan kepuasan darimenyelesaikan tugas khususnyatugas-tugas akademik.Penyelesaian yang sukses padatahapan ini akan menciptakananak yang dapat memecahkanmasalah dan bangga akan prestasiyang diperoleh. Di sisi lain, anakyang tidak mampu untukmenemukan solusi positif dantidak mampu mencapai apa yangdiraih teman-teman sebaya akanmerasa inferior. Hal ini terjadipada 2 subjek yang menunjukkanperkembangan kurang baik dalampsikososialnya. Mereka cenderungmerasa minder ketika bergabungbersama sebayanya sehinggamereka akan menarik diri darilingkungan atau bahkanmenunjukkan sikap agresifitas. Halini sangat mengganggu proses

sosial anak. Dan secara tidaklangsung, perkembanganpsikososialnya akan terhambatdan anak tidak dapat menjalankantugas-tugas perkembangan padafase berikutnya.

Pada penelitian ini, hanya 2subjek yang mampu mengenalidentitas gender mereka.Sedangkan 3 subjek yang lainbelum mampu. 2 subjek yangcukup mampu mengenal gendermereka, belum mengetahui secarautuh tentang identitas gendermereka. Hal in yang membuatmereka masih sebatas memahamilaki-laki atau perempuan. Untukmemahami identitas gendersecara utuh, perlu bantuan orangsekitar terutama orangtua sebagaiorang terdekat mereka. Dalam halini memang orangtua memegangperan terbesar dalam memberikanwawasan tentang identitas genderkepada anak terutama anak ASD(Autistic Spectrum Disorder) yangperlu penanganan khusus.

3. Solusi untuk MengatasiHambatan dalam PelaksanaanPola Asuh Orangtua danDampaknya TerhadapPerkembangan PsikososialAnak ASD (Autistic SpectrumDisorder)

Upaya yang dilakukanorangtua dalam memberikan polaasuh kepada anaknya merupakancara mereka untuk membentukkepribadian anak, bentukpenjagaan terhadap anak sertabentuk kontrol orangtua terhadapanak. Hal ini sejalan denganpendapat Djamarah (2014: 51)yang menjelaskan bahwa polaasuh orangtua merupakan upayaorangtua dalam menjaga danmembimbing anak dari sejakdilahirkan hingga remaja danbersifat konsisten dan persisten.Setiap orangtua memiliki cara

46

Page 47: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

masing-masing dalammembimbing dan mengasuh anaksehingga pekembangan setiapanak akan berbeda satu sama lain.Hal ini ditunjukkan denganperkembangan psikososial anakASD (Autistic Spectrum Disorder)di SLB Harmoni Sidoarjo berbeda-beda meskipun para orangtuamereka memiliki kecenderunganpola asuh yang sama.

Beberapa keberhasilanorangtua dalam membentukkarakter anak untukmenyesuaikan diri terhadaplingkungan yang dihadapi terlihatdalam hasil penelitian ini.Beberapa dari mereka mampumelakukan respon yang baiksesuai dengan keadaan yang ada.Hal ini didukung oleh pernyataanCasmini (dalam Septiari 2012:162) bahwa pola asuh orangtuamerupakan salah satu caraorangtua memperlakukan anak,membimbing serta mendisiplinkananak dalam mencapai tugasperkembangan nya sehingga anakmampu membentuk norma sosialyang baik yang diharapkan olehmasyarakat.

Seluruh orangtua ataupengasuh memiliki tujuan dalammemberikan pola asuh padaanaknya, terutama pada orangtuayang memiliki anak ASD di SLBHarmoni Sidoarjo. Merekabertujuan untuk dapatmengembangkan potensi yangada pada diri anak mereka sertamemberikan fasilitas yang sesuaidemi keberlangsungan anak dalammengoptimalkan kemampuannya.Dampak yang diberikan sangatlahbesar. Anak akan menerima apayang diberikan orangtua danmemprosesnya sebagai masukandan tolok ukur mereka untukmerespon keadaan sekitar. Hal inisesuai dengan pernyataanSupartini (2004: 35) yang

menjelaskan tujuan dari pola asuhyang diberikan orangtua kepadaanak adalah untukmempertahankan danmeningkatkan kesehatan anaksecara fisik, memberikan fasilitaskepada anak untukmengembangkan potensi dankemampuan yang dimiliki sesuaiporsi dalam fase dan tugasperkembangan anak sertamendorong anak untukberperilaku sesuai norma agamadan budaya yang berlakudilingkungan tempat ia berada.

Tidak hanyapengasuhan/pola asuh, hampirsemua karakteristik aktivitas danperilaku anak melibatkan anaklain. Melalui bersaing danmembandingkan diri sendiridengan anak lain, anak-anakdapat menilai kompetensi fisik,sosial, kognitif, dan bahasa, sertadapat memperoleh perasaan diriyang lebih realistis. Hubungan inimeliputi hubungan dengansaudara kandung dan hubungandengan teman sebaya. Hubungandengan saudara kandung dapatberupa membantu, berbagi,mengajar, berkelahi, dan bermain.Saudara kandung dapat bertindaksebagai pemberi dukunganemosional, rival, dan mitrakomunikasi. Hal ini dikarenakansaudara kandung memiliki ikatanbatin yang kuat dan mampumemberikan pengaruh besar padaanak untuk berlatih bersosialisasidengan orang lain selain orangtua.

SimpulanBerdasarkan penelitian yang

telah dilakukan, dapat disimpulkanbahwa sebanyak 5 dari 7orangtua/pengasuh yang memilikianak ASD (Autistic SpectrumDisorder) di SLB Harmoni Sidoarjomenggunakan pola asuhAuthoritative sebagai pola asuh

47

Page 48: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

dominan atau pola asuh utamadan pola asuh Authoritariansebagai pola asuh sekunder.Kecenderungan pola asuhorangtua memberikan dampakyang besar terhadapperkembangan psikososial anakASD (Autistic Spectrum Disorder).Pengasuhan/pola asuh yangdilakukan orangtua memilikiperanan penting dalampembentukan perkembanganpsikososial anak. Perkembanganpsikososial anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) di SLBHarmoni Sidoarjo menunjukkanhasil yang berbeda-beda.Sebanyak 20% anak baik, 40%anak cukup baik, dan 40% anaksisanya masih kurang dalamperkembangan psikososialnya.

Hambatan dalammenerapkan pola asuh orangtuakepada anak ASD (AutisticSpectrum Disorder), terletak padaorangtua dan anak. hambatantersebut adalah orangtua bersikapterlalu keras atau terlalu lembut,orangtua yang mudah emosional,dan orangtua selalu menghukumanak. sedangkan hambatan padaanak adalah konsep diri(pemahaman diri; harga diri;pemahaman dan pengaturanemosi), identitas gender,permainan, hubungan dengananak lain dan televisi. Sehinggadapat dikatakan bahwapengasuhan/pola asuh orangtuatidak menjadi satu-satunya faktordalam perkembangan psikososialanak ASD (Autistic SpectrumDisorder), meskipunpengasuhan/pola asuh orangtuamenjadi peran penting dan faktorutama dalam mengembangkanpsikososial anak ASD (AutisticSpectrum Disorder).

Solusi yang dilakukan olehorangtua/pengasuh adalah denganmemberikan toleransi pada anak.

Hal ini memberikan dampak yangcukup baik. Tidak hanya itu, solusilainnya adalah dengan memenuhikebutuhan anak. Denganmemenuhi kebutuhan anak,orangtua/pengasuhmengharapkan anak mampumengembangkan potensi yangada pada dirinya serta mampumenggunakan fasilitas yangdiberikan untuk mengembangkankemampuan sosialisasi denganorang lain di lingkungan sekitar.Selain memberikan toleransi danmemenuhi kebutuhan anak,seluruh orangtua dan pengasuhmenyebutkan solusi yang samayaitu dengan memantauperkembangan anak. Pemantauanyang dilakukan olehorangtua/pengasuh wajardilakukan pada anak ASD (AutisticSpectrum Disorder). Hal inidikarenakan anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) memerlukanperhatian ekstra dariorangtua/pengasuh.

SaranAdapun saran sebagai bahan

rujukan dari penelitian ini adalahsebagai berikut:

1. Bagi orangtuaOrangtua dapat menerapkanpola asuh kombinasi denganmenggunakan pola asuhAuthoritative sebagai pola asuhdominan atau pola asuh utamadan pola asuh Authoritariansebagai pola asuh sekunder. Halini dikarenakan pola asuh yangbaik adalah pola asuh yangditerapkan sesuai dengansituasi dan kondisi anak,terutama bagi anak ASD(Autistic Spectrum Disorder)yang memiliki karakter sosialdan emosional yang labil. Danuntuk mengoptimalkanperkembangan psikososialnya,

48

Page 49: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

orangtua dapat memperhatikanfaktor penyebab yang lain.

2. Bagi peneliti lainPerkembangan psikososial anakASD (Autistic SpectrumDisorder) tidak hanyadipengaruhi olehpengasuhan/pola asuh orangtuasaja. Ada beberapa faktor lainyang menjadi penyebabperkembangan psikososial anakASD (Autistic Spectrum Disorder).Sehingga penelitian dapat dilanjutkandalam bidang pendidikan, psikologi,dan sosiologi/antropologi. Selain itu,penelitian ini juga dapat dilakukanmenggunakan pendekatan korelasiuntuk mengetahui hubungan pola asuhorangtua dengan perkembanganpsikososial secara terukur.

DAFTAR PUSTAKAAhmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.American Psychiatric Association. 2013.

Diagnostic and Statistical Manual ofMental Disorder Fifth Edition. UnitedStates of America: America PsychiatricPublishing.

Anisah, Elis Fitriah. 2014. Psikologi SosialTerapan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Azwandi, Yosfan. 2005. Mengenal danMembantu Penyandang Autisme. Jakarta:Direktorat Pembinaan Pendidikan TenagaKependidikan dan Ketenagaan PerguruanTinggi.

Budiyanto, dkk. 2013. Modul PelatihanPendidikan Inklusif. Jakarta: Kemendikbud.

CDC, Autism Spectrum Disorder (ASD). 2016.Center for Diseases Control andPrevention, (Online),(http://www.cdc.gov/ncbddd/autism.htm,diakses 9 April 2016)

Delphie, Bandi. 2003. Pendidikan Anak Autistik.Sleman: PT. Intan Sejati Klaten.

Delphie, Bandi. 2009. Psikologi Perkembangan(Anak Berkebutuhan Khusus). Sleman: PT.Intan Sejati Klaten.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola AsuhOrang Tua dan Komunikasi dalamKeluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Dodd, Susan. 2007. Understanding Autism.Sydney: Elsevier.

Effendi, Jausi. 2012. Tips agar Anak jadiRanking Kelas. Yogyakarta: Buku Biru.

Hadis, Abdul. 2006. Pendidikan AnakBerkebutuhan Khusus Autistik. Bandung:Alfabeta.

Hardani, Wibi. (Ed). 2007. Perkembangan AnakEdisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Haris and Saudin. 2010. “The Effects Of Equine-Assisted Therapy In Improving ThePsycho-Social Function Of Children WithAutism”. Journal Of Special EducationAnd Rehabilitation. Vol. 11 (3-4): pp 57-67.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan danPengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo.

Nafi, Dian. 2012. Belajar Dan BermainBersama ABK Dan Autis. Yogyakarta:Familia.

Nursalim, Mochamad. 2007. PsikologiPendidikam. Surabaya: Unesa UniversityPress.

Purwanta, Edi. 2005. Modifikasi Perilaku.Jakarta: Direktorat Pembinaan PendidikanTenaga Kependidikan dan KetenagaanPerguruan Tinggi.

Ratri, Dinie Desiningrum. 2016. Psikologi AnakBerkebutuhan Khusus. Yogyakarta:Psikosain.

Safaria, Triantoro. 2005. Autisme: PemahamanBaru Untuk Hidup Bermakna bagiOrangtua. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif“Dasar-dasar”. Jakarta: Indeks.

Setyaningsih, Wiwik. 2015. “Hubungan PolaAsuh Orangtua Dengan PerkembanganSosial Anak Autisme Di SLB HarmoniSurakarta”. Jurnal Kesehatan. Vol. 6 (2):hal. 123-129.

Sugiyono. 2010. Metodologi PenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metodologi PenelitianPendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sobur, Alex. 2016. Psikologi Umum Edisi Revisi.Bandung: Pustaka Setia.

Somantri, Sutjihati. 2012. Psikolologi Anak LuarBiasa. Bandung: Refika Aditama.

Staff Autism Association of Western Australia.2014. Is It Autism?. Australia: N.G.C.S.

Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia. 2013.Menulis Ilmiah: Buku Ajar MPK BahasaIndonesia. Surabaya: Unesa UniversityPress.

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi ProgramS-1 Unesa. 2014. Pedoman PenulisanSkripsi. Surabaya: Unesa.

Usman, Husaini, dkk. 2009. MetodologiPenelitian Sosial Edisi Kedua. Jakarta:Bumi Aksara.

49

Page 50: JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS DAMPAK KECENDERUNGAN …

Dampak Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak ASD (AutisticSpectrum Disorder) Tingkat Sekolah Dasar Di Sekolah Luar Biasa

Wahyu, Karina Dewi. 2017. Peranan Pola AsuhOrangtua Terhadap Kemandirian PersonalHygiene Pada Anak Autis Di SDNPercobaan Surabaya. Skripsi tidakditerbitkan. Surabaya: PPs UniversitasNegeri Surabaya.

Wahyudi, Ari. 2005. Pengantar MetodologiPenelitian. Surabaya: Unesa UniversityPress.

Wall, Kate. 2010. Autism And Early YearsPractice Second Edition. London: SAGEPublications.

Widyastuti, Yeni. 2014. Psikologi Sosial.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yekti, Sri Widadi dan Rahman, Riyadi. 2014.Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada AnakBerkebutuhan Khusus di SLBN-BKabupaten Garut. Garut: STIKes KarsaHusada.

Yuniartiningsih, Santi. 2012. GambaranPerkembangan Psikososial Anak Usia 3-6Tahun di Panti Sosial Asuhan Anak BalitaTunas bangsa Cipayung. Skripsi tidakditerbitkan. Jakarta: Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

50