BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu › bitstream › 123456789...yang...

40
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pelatihan merupakan hal yang sangat penting, tetapi tanpa didukung dengan program yang tepat maka pelatihan itu tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka peneliti melakukan evaluasi terhadap Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP melalui Pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal. Evaluasi program pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP seharusnya dilakukan setiap selesai kegiatan pelatihan, sehingga panitia penyelenggara, guru peserta, kepala sekolah dan dinas pendidikan terkait dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelatihan tersebut ditinjau dari kebutuhan guru Bahasa Inggris (Context), program pelatihan, tim pelaksana pelatihan dan sarana prasarana (Input), persiapan dan proses pelatihan (Process) serta prestasi hasil belajar dan kinerja guru (Product).

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu › bitstream › 123456789...yang...

  • 53

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian

    Pelatihan merupakan hal yang sangat penting,

    tetapi tanpa didukung dengan program yang tepat

    maka pelatihan itu tidak akan berjalan sesuai dengan

    tujuan yang diinginkan, maka peneliti melakukan

    evaluasi terhadap Program Pelatihan Peningkatan

    Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP melalui

    Pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal.

    Evaluasi program pelatihan peningkatan

    kompetensi guru Bahasa Inggris SMP seharusnya

    dilakukan setiap selesai kegiatan pelatihan, sehingga

    panitia penyelenggara, guru peserta, kepala sekolah

    dan dinas pendidikan terkait dapat mengetahui

    kekurangan dan kelebihan dari pelatihan tersebut

    ditinjau dari kebutuhan guru Bahasa Inggris (Context),

    program pelatihan, tim pelaksana pelatihan dan sarana

    prasarana (Input), persiapan dan proses pelatihan

    (Process) serta prestasi hasil belajar dan kinerja guru

    (Product).

  • 54

    4.1.1 Deskripsi Context Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa

    Inggris SMP

    Hasil analisis context di MGMP Bahasa Inggris

    Sub Rayon Boja menunjukkan ada 30 guru Bahasa

    Inggris yang tersebar di 10 sekolah negeri dan 6

    sekolah swasta. Ada 15 guru Bahasa Inggris yang

    mempunyai pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun,

    dan separuhnya lagi mempunyai pengalaman mengajar

    lebih dari 5 tahun. Sehingga berdasarkan masa

    kerjanya guru-guru Bahasa Inggris di Sub Rayon Boja

    telah memiliki masa kerja yang memadai. Berdasarkan

    usia guru-guru Bahasa Inggris Sub Rayon Boja bisa

    dikelompokkan menjadi tiga generasi yaitu generasi

    kelompok usia 50 tahunan, kelompok usia 40 tahunan

    dan kelompok usia sekitar 30 tahunan. Dari tiga

    kelompok generasi itu masing-masing guru memiliki

    latar belakang pendidikan yang berbeda, pada generasi

    kelompok usia 50 tahunan ada 6 orang guru yang

    belum sarjana, 3 orang guru dari sekolah negeri dan 3

    orang guru dari sekolah swasta, sedangkan yang

    sarjana ada 1 orang guru yang berasal dari sekolah

    negeri. Untuk generasi kelompok usia 40 tahunan, ada

    2 orang guru yang belum sarjana, keduanya dari

    sekolah negeri, 11 orang guru sudah sarjana, yang 10

    orang guru dari sekolah negeri dan satu orang guru

    dari sekolah swasta. Untuk generasi kelompok usia 30

    tahunan ada 10 orang guru, semuanya sudah sarjana,

    6 orang guru berasal dari sekolah negeri dan 4 orang

    guru dari sekolah swasta. Dengan latar belakang

  • 55

    pendidikan yang bervariasi serta pengalaman mengajar

    yang berbeda-beda menjadikan forum MGMP sebagai

    sarana kegiatan pelatihan yang penting untuk

    meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris. Dari

    hasil wawancara dengan seorang guru senior di SMP 1

    Boja yang bernama Yustina Sri Rahayu mengatakan

    bahwa:

    Sebagai anggota MGMP Bahasa Inggris yang sudah

    tergolong tua, saya itu merasa kompetensi mengajar

    saya masih sangat kurang bila dibandingkan dengan

    teman-teman guru yang masih muda. Sementara kalau saya harus mengikuti pelatihan-pelatihan

    yang diselenggarakan oleh LPMP, saya agak

    kesulitan untuk mengatur waktunya. Sehingga

    pelatihan melalui MGMP itulah yang saya perlukan,

    karena pelaksanaannya tidak mengganggu jadwal mengajar saya (Wawancara pada tanggal 23

    Desember 2014).

    Peningkatan kompetensi dan profesionalisme

    guru Bahasa Inggris melalui pelatihan di dalam forum

    Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) menjadi

    suatu kebutuhan bagi mayoritas guru terutama

    kebutuhan akan pengetahuan dan ketrampilan dalam

    pengembangan silabus, bahan ajar, model dan

    perangkat pembelajaran dan juga Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK). Kebutuhan akan pelatihan itu juga

    didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang

    menunjukkan bahwa masih banyak guru Bahasa

    Inggris SMP yang tingkat kompetensinya dibawah

    standar kelulusan. Hal ini dipertegas oleh seorang guru

    SMP 1 Singorojo yang bernama Heri Supriyanto, dalam

    wawancaranya yang mengatakan bahwa:

  • 56

    Terus terang setelah saya dan teman-teman mengikuti UKG dan hasilnya masih di bawah

    standar kompetensi, membuat saya harus banyak

    belajar lagi. Padahal saya tidak begitu menguasai IT,

    jadi saya menginginkan ada pelatihan yang

    dilaksanakan oleh MGMP yang memasukkan materi tentang Pengembangan Bahan Ajar. Selain itu saya

    juga ingin adanya pelatihan tentang penulisan

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Wawancara pada

    tanggal 3 Januari 2015).

    Hal senada ditegaskan juga oleh seorang guru

    SMP 1 Limbangan yang bernama Suharno,

    menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

    Menurut pendapat saya, pelatihan untuk guru

    Bahasa Inggris itu, akan lebih bagus kalau materi

    tatarnya seperti yang kami butuhkan yaitu tentang

    bahan ajar, pengembangan model dan perangkat

    pembelajaran. Karena ketiganya saling berkaitan dengan perkembangan kurikulum (Wawancara pada

    tanggal 3 Januari 2015).

    Dari hasil wawancara dengan sejumlah guru

    lainnya, pada dasarnya mereka membutuhkan

    pelatihan untuk penyegaran materi pembelajaran,

    penyusunan perangkat pembelajaran, pemilihan model

    pembelajaran dan pengembangan diri berupa penulisan

    karya ilmiah terutama Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Ditinjau dari dana Block Grant Tahun 2013 yang

    diterimakan ke masing-masing MGMP, termasuk

    MGMP Bahasa Inggris merupakan peluang bagi

    pengurus MGMP untuk memenuhi kebutuhan

    pelatihan peningkatan kompetensi dan profesionalisme

    guru yang selama ini dibutuhkan oleh para anggota

    MGMP. Kutipan wawancara dengan seorang pengurus

    MGMP yang juga menjadi panitia penyelenggara

  • 57

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    mengatakan bahwa:

    Kami sebagai pengurus MGMP menjadi tumpuan

    harapan dari seluruh anggota untuk memenuhi

    kebutuhan mereka akan peningkatan kompetensi

    dan ketrampilan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas mereka sebagai guru Bahasa Inggris. Dengan adanya bantuan Block Grant yang kami

    terima ini, kami jadi terbantu untuk merealisasikan

    kebutuhan para teman-teman guru tersebut

    (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015)

    Dari hasil wawancara dengan panitia

    penyelenggara dan peserta pelatihan serta studi

    dokumentasi diperoleh data bahwa dalam

    penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi

    guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP

    disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan.

    Sebelum dilaksanakannya kegiatan MGMP Bahasa

    Inggris Kabupaten Kendal telah menetapkan rencana

    operasional sesuai dana Block Grant yang diterima dari

    pemerintah. Adapun tujuan dari penyusunan rencana

    operasional kegiatan ini adalah sebagai panduan dalam

    penyelenggaraan pelatihan, sebagai acuan analisis dan

    penggunaan hasil penyelenggaraan pelatihan, sebagai

    pedoman dan pembelajaran standar penyelenggaraan

    pelatihan untuk mencapai kompetensi yang telah

    ditentukan.

    Kutipan hasil wawancara dengan seorang peserta

    pelatihan yang bernama Detty Yuniarsari menyatakan

    bahwa:

    Yang saya ketahui latar belakang dari

    penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi

  • 58

    guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan

    sebagian besar guru Bahasa Inggris SMP akan

    pentingnya peningkatan kompetensi dan

    ketrampilan kami dalam melaksanakan tugas

    sebagai guru Bahasa Inggris (Wawancara pada

    tanggal 3 Januari 2015).

    Adapun tujuan umum dari penyelenggaraan

    pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi guru

    dan secara khusus untuk meningkatkan kemampuan,

    ketrampilan dan wawasan guru SMP mata pelajaran

    Bahasa Inggris dalam melaksanakan tugas sehari-

    harinya. Hasil studi dokumen dan wawancara

    ditemukan bahwa dasar hukum penyelenggaraan

    pelatihan yang digunakan sebagai rujukan adalah

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional. Dari hasil wawancara dengan

    panitia penyelenggara dan ditunjang dengan studi

    dokumen tersebut diperoleh data bahwa banyak pula

    peraturan pemerintah yang mendukung terhadap

    pelaksanaan pelatihan peningkatan kompetensi guru.

    Pernyataan ini dipertegas oleh salah satu panitia

    penyelenggara pelatihan bernama Sri Raharjo, sebagai

    berikut:

    Dasar yang kami gunakan dalam melaksanakan

    tugas sebagai pelaksana/pengelola pelatihan adalah

    UU Sisdikas dan buku pedoman yang diterbitkan

    direktorat pembinaan diklat dirjen PMPTK Depdiknas (Wawancara pada tanggal 8 Januari

    2015).

    Berdasarkan undang-undang tersebut di atas

    dan juga peraturan pemerintah lainnya panitia

    penyelenggara pelatihan menyusun program pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

  • 59

    melalui pemberdayaan MGMP untuk memenuhi

    kebutuhan guru-guru Bahasa Inggris SMP.

    4.1.2. Deskripsi Input Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetsensi Guru Bahasa

    Inggris

    Hasil analisis input di MGMP Bahasa Inggris Sub

    Rayon Boja menunjukkan di dalam pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    ditinjau dari dua hal yaitu program pelatihan, tim

    pelaksana, biaya dan sarana prasarana.

    4.1.2.1 Program Pelatihan

    Program pelatihan terdapat dalam proposal

    kegiatan yang disusun oleh pengurus MGMP dengan

    persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal.

    Dalam program pelatihan terdapat deskripsi materi

    yang memuat materi umum yaitu Kebijakan Umum

    Kegiatan Pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP

    dan materi pokok yaitu Pengembangan Silabus dan

    Perangkat Pembelajaran, Landasan Filosofi Pendidikan

    Bahasa Inggris, Telaah KTSP, Pengembangan Model-

    model Pembelajaran, Pengembangan Bahan Ajar

    Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks,

    dan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam program

    pelatihan juga memuat jadwal kegiatan pelaksanaan

    pelatihan. Dari hasil studi dokumen jadwal kegiatan

    pelaksanaan pelatihan peningkatan kompetensi guru

    Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP

    Tahun 2013 sebagai berikut:

  • 60

    Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pelatihan Peningkatan

    Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

    Tahun 2013

    N

    o. Hari/Tgl Jam Materi Pengampu

    1. Selasa,

    8 Okt 2013

    07.30-09.00

    09.00-10.30

    10.30-12.00

    12.00-12.30 12.30-15.30

    Kebijakan Dinas

    Pendidikan Kendal Sosialisasi Prog

    Revitalisasi MGMP

    Landasan Filosofis

    Pend. B. Inggris

    Istirahat Pengembangan

    Silabus dan

    Perangkat

    Pembelajaran

    Dinas

    Pengarah

    Fandholi,

    S.Pd

    Retno, S.Pd

    2. Selasa,

    15 Okt 2013

    07.30-10.30

    10.30-12.00

    12.00-12.30

    12.30-15.30

    Pengemb Silabus

    dan Per Pembel Pengemb Bahan

    Ajar Berbasis Kom

    Istirahat

    Pembelajaran Teks

    Procedure

    Retno, S.Pd

    Fandholi,

    S.Pd

    Elly N, S.Pd

    3. Selasa,

    22 Okt 2013

    07.30-11.15

    11.15-12.00

    12.00-12.30

    12.30-15.30

    Pengemb Bahan

    Ajar Berbasis Kom Pembelajaran Teks

    Descriptive

    Istirahat

    Pembelajaran Teks

    Descriptive

    Fandholi,

    S.Pd

    Retno, S.Pd

    Retno, S.Pd

    4. Selasa, 29 Okt

    2013

    07.30-11.15

    11.15-12.00

    12.00-12.30

    12.30-15.30

    Pembelajaran Teks Narrative

    Pembelajaran Teks

    Report

    Istirahat

    Pembelajaran Teks

    Report

    Elly N, S.Pd

    Fandholi,

    S.P

    Fandholi,

    S.P

    5. Selasa, 5 Nov

    2013

    07.30-12.00 12.00-12.30

    12.30-13.30

    KTSP Istirahat

    Media Pemb

    Berbasis ICT

    Retno,S.Pd

    Fandholi,

    S.P

    6. Rabu,

    12 Nov

    2013

    07.30-12.00

    12.00-12.30 12.30-15.30

    Pembelajaran Teks

    Recount

    Istirahat Model Pembelajaran

    Elly N, S.Pd

    Retno, S.Pd

  • 61

    7. Selasa,

    19 Nov 2013

    07.30-10.30

    10.30-12.00 12.00-12.30

    12.30-15.30

    Media Pemb

    Berbasis ICT PTK

    Istirahat

    PTK

    Fandholi,

    S.P Elly N, S.Pd

    Elly N, S.Pd

    8. Selasa,

    26 Nov

    2013

    07.30-09.00

    09.00-11.15

    11.15-12.00 12.00-15.30

    PTK

    Diseminasi (Lesson

    Study) Istirahat

    Diseminasi (Lesson

    Study)

    Elly N, S.Pd

    Tim Pem

    Tim Pem

    Dalam kaitanya dengan materi pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    melalui pemberdayaan MGMP, penulis telah

    mengadakan wawancara dengan panitia penyelenggara

    pelatihan, mereka menyatakan bahwa yang menyusun

    deskripsi materi kegiatan adalah guru pemandu atau

    instruktur. Seperti dikatakan oleh Sri Raharjo, ketua

    pelaksana pelatihan sebagai berikut:

    Untuk semua materi pelatihan kami serahkan sepenuhnya pada guru pemandu yang telah

    mendapatkan pelatihan di LPMP dalam kegiatan Training of Trainer (ToT). Seluruh deskripsi materi

    disusun oleh para guru pemandu, kami selaku

    panitia hanya mencetak handoutnya saja. Guru

    pemandu mengembangkan materi yang telah mereka peroleh dari Training of Trainer (ToT) di LPMP

    (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

    Untuk mengimplementasikan deskripsi materi

    seperti yang tercantum dalam jadwal kegiatan, setiap

    guru pemandu diharuskan membuat persiapan

    mengajar. Seperti ditegaskan oleh guru pemandu yang

    bernama Fandholi yang mengatakan bahwa:

    Memang materi yang harus kami sampaikan kepada

    para peserta harus kami kembangkan sendiri sesuai

  • 62

    dengan materi yang telah kami terima di kegiatan Training of Trainer (ToT) yang dilaksanakan oleh

    LPMP. Materi pelatihan juga kami sesuaikan dengan

    kompetensi guru sebagai peserta yang akan

    menerima materi pembelajaran (Wawancara pada

    tanggal 6 Januari 2915).

    Desktripsi materi pelatihan yang telah

    dikembangkan oleh guru pemandu diserahkan kepada

    panitia penyelenggara untuk dicetak dalam bentuk

    handout yang kemudian dibagikan kepada para peserta

    pelatihan.

    4.1.2.2 Tim Pelaksana Pelatihan

    Pengurus MGMP Bahasa Inggris Rayon Kendal

    merupakan forum kelompok guru-guru Bahasa Inggris

    yang terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara,

    sekretaris dan anggota yang terdiri dari semua ketua

    MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon. Pengurus MGMP

    Rayon secara otomatis menjadi panitia penyelenggara

    pelatihan yang dibantu oleh pengurus MGMP Sub

    Rayon. Hal ini dipertegas oleh salah seorang pengurus

    MGMP Sub Rayon yang bernama Arif Fajar, yang

    mengatakan bahwa:

    Meskipun kepanitiaan pelatihan ini secara otomatis

    dipegang oleh pengurus Rayon, tapi saya sebagai

    ketua Sub Rayon tetap diminta untuk membantu

    pelaksanaan pelatihan yang ada di wilayah Sub Rayon saya (Wawancara pada tanggal 5 Januari

    2015).

    Untuk guru pemandu dalam pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    melalui pemberdayaan MGMP telah diseleksi oleh

    Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Adapun

  • 63

    kriterianya adalah menguasai materi substansi,

    menguasai metodologi pengajaran dan telah memiliki

    pengalaman mengajar, serta telah mengikuti Training of

    Trainer (ToT) sesuai latar belakang pendidikannya.

    Sedangkan dari hasil wawancara dengan salah satu

    guru pemandu, diperoleh data bahwa ada 6 guru

    pemandu yang telah lolos seleksi di LPMP, terbagi

    menjadi dua kelompok kerja. Tiga orang guru pemandu

    menjadi instruktur di kelompok kerja Sub Rayon Boja,

    sedangkan tiga lainnya menjadi instruktur di kelompok

    kerja Sub Rayon Weleri. Informasi ini ditegaskan oleh

    Retno Sulistyowati, salah satu instruktur dalam

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP Tahun 2013, yang mengatakan sebagai berikut:

    Sebenarnya yang ikut seleksi guru pemandu itu ada

    30 orang, tapi yang lolos hanya 6 orang. Oleh karena

    itu dalam pelaksanaan pelatihan kami hanya bertiga

    dalam satu kelompok kerja, karena tiga guru

    pemandu lainnya harus menjadi instruktur di

    kelompok kerja satunya (Wawancara pada tanggal 6

    Januari 2015).

    Dari hasil studi dokumen diperoleh data tentang

    guru Bahasa Inggris SMP Kabupaten Kendal yang lolos

    seleksi sebagai guru pemandu yaitu ada pada tabel

    berikut:

    Tabel 4.2 Daftar Guru Pemandu Tahun 2013

    NO NAMA NIP GO

    L JABATAN

    1. ARIFIYATI N,

    S.S 197610032005012005

    III/

    C

    Guru

    Pemandu

    2. DYAH N, S.Pd 197303311998022001 IV/

    A

    Guru

    Pemandu

    3. FANDHOLI, 197107031994121001 IV/ Guru

  • 64

    S.Pd A Pemandu

    4. ELLY N, S.Pd 197011242000122003 IV/

    A

    Guru

    Pemandu

    5. RETNO S, S.Pd 197007051997022004 IV/A

    Guru Pemandu

    6.

    St. DWI

    SETYONO,

    S.Pd

    - - Guru

    Pemandu

    Hasil wawancara dengan pengelola pelaksanaan

    pelatihan dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa

    susunan kepanitiaan dalam kegiatan pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    melalui pemberdayaaan MGMP ini terdiri dari ketua,

    sekretaris, bendahara, seksi penyelenggara dan seksi

    akademik. Hal ini dipertegas oleh Sri Raharjo selaku

    ketua panitia penyelenggara pelatihan yang

    mengatakan sebagai berikut:

    Untuk kepanitiaan program pelatihan hanya terdiri

    dari ketua yaitu saya sendiri, sekretaris, bendahara, seksi penyelenggara pelatihan, dan 3 seksi

    akademik. Jadi kami para panitia inilah yang

    menyusun semua program pelatihan ini (Wawancara

    pada tanggal 8 Januari 2015).

    Kriteria panitia penyelenggara pelatihan adalah

    menguasai atau memilki kemampuan di bidang

    pelatihan, memiliki pengalaman dalam mengelola

    pelatihan dan yang bersangkutan adalah menjadi

    pengurus MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Kendal.

    Pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP Rayon Kendal

    selaku panitia penyelenggara menentukan susunan

    kepanitiaan pelatihan peningkatan kompetensi guru

    Bahasa Inggris SMP dengan musyawarah bersama

    pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP dari 7 Sub Rayon.

  • 65

    Dari hasil wawancara dan studi dokumen diperoleh

    data bahwa masing-masing kelompok kerja memiliki

    kepanitiaan sendiri. Hal ini ditegaskan oleh ketua

    MGMP Bahasa Inggris SMP Rayon Kendal yang

    bernama Sri Raharjo, mengatakan sebagai berikut:

    Sesuai dengan program pelatihan, untuk

    pelaksanaan kegiatan pelatihan melalui

    pemberdayaan MGMP ini, kami membentuk kepanitiaan di setiap kelompok kerja, yang

    susunannya sama seperti yang sudah saya katakan

    sebelumnya (Wawancara pada tanggal 8 Januari

    2015).

    Dari hasil studi dokumen diperoleh data tentang

    susunan kepanitiaan pelatihan kelompok kerja I, Sub

    Rayon Boja yaitu seperti tabel berikut:

    Tabel 4.3

    Susunan Kepanitiaan Pelatihan Peningkatan

    Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Tahun 2013

    NO NAMA JABATAN

    1. Drs. Sri Raharjo Ketua

    2. Drs. Ahmad Budi Susilo Sekretaris

    3. Retno Sulistyowati, S.Pd Bendahara

    4. Drs. Ahmad Budi Susilo Seksi Penyelenggara

    5. Elly Nilawati, S.Pd Seksi Akademik

    6. Retno Sulistyowati, S.Pd Seksi Akademik

    7. Fandholi, S.Pd Seksi Akademik

    4.1.2.3 Pembiayaan dan Sarana Prasarana

    Berdasarkan anggaran dalam program pelatihan

    untuk pembiayaan pelatihan melalui pemberdayaan

    MGMP ini didasarkan pada dana bantuan langsung

    (Block Grant) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal,

    sebesar Rp 16.000.000,00 yang terbagi menjadi 2

  • 66

    kelompok kerja (Pokja). Kelompok kerja I yang

    dilaksanakan di Sub Rayon Boja mendapat dana

    sebesar Rp 8.000.000,00 dan kelompok kerja II yang

    dilaksanakan di Sub Rayon Weleri mendapat dana Rp

    8.000.000,00. Dari hasil wawancara dan studi

    dokumen dengan panitia penyelenggara diperoleh data

    bahwa anggaran sebesar Rp 8.000.000,00 untuk satu

    kelompok kerja dengan tujuan pencapaian kompetensi

    yang harus dikuasai oleh peserta pelatihan dirasa

    kurang mencukupi. Hal ini dipertegas oleh Sri Raharjo

    selaku ketua panitia yang mengatakan sebagai berikut:

    Memang bagi kami selaku pengelola pelatihan,

    anggaran sebesar itu masih kurang mencukupi.

    Karena kompetensi yang harus dicapai oleh peserta

    pelatihan memerlukan sarana dan media yang

    memadai, sehingga butuh biaya lebih besar untuk

    pencapaian kompetensi tersebut (Wawancara pada

    tanggal 6 Januari 2015).

    Dengan terbatasnya anggaran dalam pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP ini

    berpengaruh pada ketersediaan sarana dan prasarana.

    Adapun untuk sarana dan prasarananya kelompok

    kerja I menggunakan Ruang Media di SMP 1 Boja

    sebagai tempat pelaksanaan pelatihan. Untuk sarana

    pendukung lainnya yaitu berupa LCD, panitia

    menyediakan satu LCD untuk membantu guru

    pemandu menyampaikan materinya pada peserta.

    Disamping itu panitia juga menyediakan semua

    kebutuhan alat tulis menulis seperti pensil, ballpoint,

    kertas folio, dan HVS. Semua sarana dan prasarana

    menjadi tanggung jawab panitia penyelenggara. Berikut

  • 67

    kami kutipkan wawancara dengan ketua penyelenggara

    Sri Raharjo yang mengatakan bahwa:

    Untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan, semua

    sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh peserta

    dan guru pemandu sudah kami usahakan untuk

    tersedia sebaik mungkin. Termasuk di dalamnya kebersihan ruangan, LCD, Laptop dan alat tulis

    menulis (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

    Berdasarkan uraian di atas bahwa dalam program

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP melalui pemberdayaan MGMP ini ada keterkaitan

    hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara

    anggaran yang ada dengan ketersediaan sarana

    prasarana.

    4.1.3 Deskripsi Process Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris

    SMP

    Berdasarkan hasil analisis pada aspek process,

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP melalui pemberdayaan MGMP, untuk aspek proses

    tersebut diuraikan sebagai berikut:

    4.1.3.1 Persiapan Pelatihan

    Kegiatan yang perlu diperhatikan agar

    pelaksanaan pelatihan sesuai dengan yang diharapkan

    maka sebelum pelatihan sekurang-kurangnya telah

    dipersiapkan langkah-langkah program pembelajaran

    yang sesuai dengan kebutuhan peserta, fasilitas,

    sarana dan prasarana, pengajar/fasilitator dan pre-test.

  • 68

    Sebelum pelaksanaan pelatihan perlu ditentukan

    kriteria peserta pelatihan dan proses pemanggilannya.

    Sesuai dengan Keputusan Kepala Lembaga

    Administrasi Negara, Nomor: 193/XIII/10/6/2001, Bab

    V pasal 16 adalah:

    Penetapan peserta pelatihan bersifat selektif dan merupakan penugasan instansi yang bersangkutan

    untuk memenuhi persyaratan kompetensi jabatan, persyaratan umum bagi calon peserta pelatihan

    adalah: memiliki potensi untuk dikembangkan,

    memiliki motivasi tinggi untuk pengembangan diri,

    mampu menjaga reputasi dan kredibilitas sebagai

    PNS, memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasinya, berprestasi baik dalam

    melaksanakan tugas, dan sehat rohani serta

    jasmani.

    Hasil wawancara dengan pengelola pelakasanaan

    pelatihan bernama Ahmad Budi Susilo mengatakan

    bahwa:

    Kriteria input peserta secara khusus adalah setiap

    peserta dinyatakan sehat jasmani dan rohani yang

    dikuatkan dengan surat keterangan dari dokter,

    bertugas sebagai guru yang mengajar mata

    pelajaran Bahasa Inggris, mampu mengimbaskan hasil pelatihan baik untuk diri sendiri maupun

    untuk teman sejawat serta ditugaskan oleh kepala

    sekolah yang bersangkutan (Wawancara pada

    tanggal 8 Januari 2015).

    Persyaratan peserta pelatihan ditentukan

    bersama antara pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten

    dengan pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP

    Kabupaten Kendal. Proses pemilihan peserta pelatihan

    melalui mekanisme yang ditempuh yaitu diawali dari

    rapat koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten dengan

    pengurus MGMP yang menginformasikan akan

    diadakannya kegiatan pelatihan peningkatan

  • 69

    kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

    pemberdayaan MGMP, dalam rapat tersebut pengurus

    MGMP diminta mengusulkan calon peserta pelatihan,

    usulan dari pengurus MGMP tersebut hendaknya

    sesuai dengan kriteria peserta di atas, dan urutan

    prioritas untuk mengikuti pelatihan bagi guru-guru

    yang ditentukan oleh pengurus MGMP Bahasa Inggris

    di tingkat kabupaten .

    Mekanisme pemanggilan peserta menempuh

    jalur, pertama pengurus MGMP mengusulkan calon

    peserta pelatihan ke Dinas Pendidikan Kabupaten,

    selanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten membuat

    draft pemanggilan untuk ditandatangani Kepala Dinas

    Pendidikan Kabupaten Kendal. Setelah selesai surat

    pemanggilan, Dinas Pendidikan Kabupaten

    mengirimkan surat panggilan terhadap guru-guru yang

    akan mengikuti pelatihan dengan tembusan ke

    pengurus MGMP ke semua sekolah yang ada peserta

    pelatihannya. Sasaran peserta yang sudah melewati

    mekanisme pemanggilan ditetapkan dalam program

    kerja pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa

    Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP.

    Pada tahap persiapan pelatihan yang perlu

    dianalisis adalah persiapan mengajar para guru

    pemandu. Dibawah ini kutipan hasil wawancara dari

    peserta pelatihan bernama Kristina Wijayanti, yang

    mengatakan bahwa:

    Untuk tahap persiapan mengajar guru pemandu

    sudah baik yang mana kesiapan alat dan materi pembelajaran sudah mengacu pada struktur

  • 70

    program, kegiatan media pelatihan mampu menunjang kompetensi yang akan dicapai. Namun

    ada juga kekurangan dalam tahap persiapan

    mengajar mereka yaitu LCD tidak dipersiapkan

    dengan baik (Wawancara pada tanggal 23 Desember

    2014)

    Hal senada dipertegas oleh panitia penyelenggara

    yang bernama Ahmad Budi Susilo, yang mengatakan

    bahwa:

    Dari pengamatan kami terhadap kesiapan guru

    pemandu dalam memberikan materi pada para

    peserta sudah tersusun rapi yaitu mulai dari pemberian pre-test, dilanjutkan dengan materi

    umum dan materi pokok pelatihan.materi

    (Wawancara pada tanggal 6 Januari 2015).

    Dari hasil wawancara dengan peserta pelatihan

    dan panitia penyelenggara pelatihan, 80% mengatakan

    bahwa persiapan mengajar guru pemandu sudah baik,

    terutama dalam materi pembelajaran yang mengacu

    pada struktur program dan 10% mengatakan cukup,

    khususnya dalam kegiatan media pelatihan menunjang

    kompetensi yang akan dicapai; dan 10% mengatakan

    kurang yaitu dalam hal kesiapan Laptop/LCD.

    4.1.3.2 Proses Pelatihan

    Di samping persiapan mengajar, dilakukan juga

    analisis terhadap penampilan mengajar guru pemandu

    sebagai pengajar dalam pelatihan peningkatan

    kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

    pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal. Dari hasil

    wawancara dengan peserta pelatihan dan studi

    dokumentasi, diperoleh informasi sebagai berikut: 80%

    peserta pelatihan mengatakan bahwa penampilan

  • 71

    mengajar guru pemandu baik, yaitu tentang

    penguasaan materi bidang studi. Ada 20% peserta

    pelatihan mengatakan cukup, yaitu pada pembelajaran

    yang berorientasi pada peserta, pengaturan ruangan

    dan strategi dalam bertanya terhadap peserta dan

    ketercapaian kompetensi. Hal ini dipertegas oleh

    peserta pelatihan yang bernama Kristina Wijayanti,

    yang mengatakan bahwa:

    Menurut saya penampilan para guru pemandu sudah baik, terutama pada penguasaan materi yang disampaikan. Mereka sangat jelas dalam

    menyampaikan materi bidang studi tentang

    pembelajaran jenis-jenis teks, cuma ada satu materi

    yang saya rasa agak teoritis (Wawancara pada

    tanggal 23 Desember 2014).

    Hal senada dipertegas oleh peserta lain yang bernama

    Lilik Budi Santoso, yang mengatakan bahwa:

    Pada saat guru pemendu mengisi kegiatan

    pelatihan, penempilannya sudah baik, mereka bisa

    menguasai kelas, terutama dalam menjawab

    pertanyaan-pertanyan kami (Wawancara pada

    tanggal 3 Januari 2015).

    Pernyataan ini juga dipertegas oleh Roro Rujiati pada

    saat kami wawancarai, pada tanggal 5 Januari 2015,

    yang mengatakan sebagai berikut:

    Bagi saya penampilan guru pemandu sudah baik,

    mereka sangat jelas dalam menyampaikan materi pelatihan dan selalu menjawab semua pertanyaan

    peserta dengan jelas pula (Wawancara pada tanggal

    5 Januari 2015).

    Evaluasi berikutnya adalah persepsi peserta

    pelatihan terhadap keberhasilan pelaksanaan

    pelatihan. Dari wawancara kami dengan peserta

  • 72

    pelatihan yang bernama Wasis, yang mengatakan

    bahwa:

    Sebagai peserta saya menilai bahwa pelaksanaan

    pelatihan sudah berhasil baik, hal ini saya lihat dari

    segi persiapan sampai dengan penilaian akhirnya.

    Kalaupun ada sedikit masukan yaitu tentang materi ajarnya saja yang lebih cenderung teoritis. Tapi

    mayoritas baik kok (Wawancara pada tanggal 5

    Januari 2015).

    Pernyataan ini juga dipertegas oleh Niken Wulandari,

    rekan kerjanya Wasis yang mengatakan bahwa:

    Materi pelatihan yang erat hubungannya dengan

    kompetensi guru Bahasa Inggris perlu ditingkatkan sehingga bahasa Inggris tidak menjadi mata

    pelajaran yang menakutkan dan dapat berperan

    dalam peningkatan kualitas peserta didik

    (Wawancara pada tanggal 5 Januari 2015).

    Sedangkan hasil wawancara lainnya dengan Saudara

    Lilik Budi Santoso mengusulkan sebagai berikut:

    Mohon untuk pelatihan yang akan datang materi

    lebih spesialisasi sesuai dengan perkembangan

    kurikulum yang ada, tidak terlalu teoritis

    khususnya Bahasa Inggris dalam implementasi

    KTSP (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

    Dari hasil wawancara tersebut menyatakan

    bahwa materi pelatihan sudah cukup baik tetapi perlu

    peningkatan agar lebih terspesialisasi dengan materi

    pembelajaran Bahasa Inggris dalam implementasi

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

    4.1.4 Deskripsi Product Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa

    Inggris melalui Pemberdayaan MGMP

    4.1.4.1 Prestasi Hasil Belajar Peserta Pelatihan

  • 73

    Secara ilmiah untuk mengukur suatu

    keberhasilan pelatihan, alat yang paling tepat yaitu

    evaluasi. Evaluasi dimaksud adalah berupa tes atau

    non-tes. Tes ini meliputi tes lisan, tes tulisan, atau tes

    praktik, sedangkan non-tes bisa berupa pengamatan,

    cek list, dan lain-lain. Oleh karena itu, evaluasi

    merupakan bagian penting dalam kegiatan pelatihan

    sebagai usaha pengumpulan informasi untuk

    pertimbangan dan pengambilan keputusan.

    Berdasarkan evaluasi dapat diketahui tingkat

    keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Kriteria

    keberhasilan itu sendiri harus ditentukan dengan nilai

    minimum yang harus diperoleh peserta pelatihan.

    Untuk program pelatihan peningkatan kompetensi guru

    Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP

    standar minimum keberhasilannya adalah 65, sesuai

    kriteria standar kelulusan dalam uji kompetensi guru.

    Dari hasil wawancara dengan guru pemandu

    yang bernama Fandholi, diperoleh informasi sebagai

    berikut:

    Dalam pelatihan ini kami menilai tingkat

    keberhasilan peserta pelatihan dengan memberikan test tertluis pada akhir kegiatan (post-test). Hasil post-test kami bandingkan dengan hasil pre-test

    sebelumnya. Ternyata 80% peserta mengalami peningkatan pada nilai post-test nya (Wawancara

    pada tanggal 6 Januari 2015).

    Sistem penilaian yang diterapkan untuk

    mengukur tingkat keberhasilan pelatihan adalah

    dengan tes tertulis pada akhir pelatihan atau post-test

    bagi mata tataran umum yaitu Kebijakan Umum

  • 74

    Kegiatan Pemberdayaan MGMP SMP dan tes

    tertulis/praktek bagi mata tataran pokok. Adapun mata

    tataran pokok adalah Pengembangan Silabus dan

    Perangkat Pembelajaran, Landasan Filosofi/Teoritis

    Pendidikan Bahasa Inggris, Telaah KTSP,

    Pengembangan Model-model Pembelajaran,

    Pengembangan Profesi, Pengembangan Bahan Ajar

    Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks,

    dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Berdasarkan hasil wawancara dengan panitia

    penyelenggara pelatihan bernama Ahmad Budi Susilo

    diperoleh data bahwa:

    Untuk mengukur keberhasilan pelatihan ini, kami

    menggunakan sistem evaluasi yang dipakai dalam

    mengukur kemampuan peserta pelatihan yaitu

    dengan sistem konvensional, dalam bentuk tes tulis yang dilakukan pada awal pelatihan (Pre-test) dan akhir pelatihan (Post-Test) (Wawancara pada tanggal

    6 Januari 2015).

    Dari hasil wawancara dan studi dokumen diperoleh

    data bahwa prestasi hasil belajar yang diperoleh peserta

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP melalui pemberdayaan MGMP adalah nilai

    tertinggi 90 dan nilai terendah 82. Rata-rata

    penguasaan secara kuantitatif dikategorikan baik dan

    sudah melampaui batas minimum ketuntasan

    pelatihan.

    4.1.4.2 Kinerja Lulusan

    Kinerja lulusan peserta pelatihan adalah upaya

    menerapkan hasil pelatihan secara langsung di tempat

  • 75

    kerja oleh peserta pelatihan. Oleh karena itu, kinerja

    lulusan ini dapat dilihat dari penampilan mengajar di

    kelas atau peranannya dalam kegiatan ilmiah misalnya

    melalui kegiatan seminar, lokakarya dan lain-lain. Di

    samping itu upaya lulusan pelatihan dalam

    menindaklanjuti isu-isu pokok yang muncul dalam

    kegiatan pelatihan dalam bentuk pengembangan

    sekolah dan kegiatan lain yang relevan.

    Dari observasi yang kami lakukan terhadap

    persiapan mengajar peserta pelatihan diperoleh data

    untuk peserta yang memilki kategori baik ada 70%,

    terutama tentang pemilihan materi pembelajaran yang

    mengacu pada RPP; kategori cukup ada 20% dan

    kategori kurang ada 10%.

    Sedangkan hasil evaluasi terhadap penampilan

    mengajar peserta pelatihan diperoleh data untuk

    kategori baik ada 80%, yaitu dalam kegiatan

    memberikan contoh kalimat yang sudah sesuai materi

    dan untuk kategori cukup ada 20%.

    Selanjutnya untuk hasil evaluasi terhadap

    kinerja peserta pelatihan di luar tugas rutin mengajar

    diperoleh data untuk kategori baik ada 70%, unsur

    yang paling baik adalah kedisiplinan; kategori cukup

    ada 20% dan untuk kategori kurang mendapat 10%.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah

    dan rekan sejawat dari peserta pelatihan pada SMP

    Negeri 1 Singorojo Kabupaten Kendal, mereka

    menyatakan bahwa secara umum peserta pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

  • 76

    melalui pemberdayaan MGMP telah meningkat

    kinerjanya. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat hasil

    wawancara dengan Kepala SMP Negeri 1 Singorojo

    bernama Bogi Purwandi yang menyatakan bahwa:

    Dari beberapa guru yang pernah kami kirim untuk

    mengikuti pelatian, peserta pelatihan yang sangat

    menonjol dan sangat produktif dalam melaksanakan

    tugasnya yaitu saudara Detty Yuniarsari. Melalui

    keteladanan peserta ini dapat mempengaruhi teman-temannya yang lain sehingga guru dan

    peserta yang lainnya ikut terbawa aktif (Wawancara

    pada tanggal 3 Januari 2015).

    Senada dengan pendapat di atas informan lain

    yaitu Kepala SMP Negeri 1 Boja bernama Agus

    Chrismoro menuturkan pendapatnya sebagai berikut:

    Guru yang kami kirim untuk mengikuti pelatihan

    mayoritas membawa dampak positif pada rekan

    sejawatnya. Ia selalu menjadi contoh yang baik,

    sehingga berdampak baik pada kinerja guru lainnya

    yang belum punya kesempatan untuk mengikuti pelatihan sejenis (Wawancara pada tanggal 23

    Desember 2014).

    Pendapat sejenis juga disampaikan oleh Supardi

    sebagai Kepala SMP 1 Limbangan yang menuturkan

    penilaiannya terhadap anak buahnya yang bernama

    Lilik Budi Santoso salah satu peserta (lulusan)

    pelatihan sebagai berikut:

    Ya, memang ada perubahan dalam kinerja guru kami yang telah mengikuti pelatihan, terutama dalam penyusunan RPP dan pemilihan metode

    pembelajarannya. Guru tersebut juga telah

    menularkan hasil pelatihannya kepada rekan-

    rekannya (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

  • 77

    Hal senada juga disampaikan oleh Esti Setyorini

    sebagai Kepala SMP 2 Limbangan yang

    mengatakan sebagai berikut:

    Memang ada peningkatan kinerja pada guru kami yang telah mengikuti pelatihan dalam pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris ini. Mereka

    cenderung lebih kreatif dalam mengembangkan

    bahan ajar dan penilaian pembelajaran (Wawancara

    pada tanggal 8 Januari 2015).

    Jadi pelatihan peningkatan kompetensi guru

    Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP

    telah memberi dampak positif pada peserta pelatihan

    itu sendiri dan juga rekan sejawatnya, terutama dalam

    kinerjanya di sekolah, yang mana semakin membaik

    dalam teknik mengajarnya di dalam kelas, antara lain

    dalam mengembangkan bahan ajar, memilih dan

    menyusun alat evaluasi pembelajaran serta metode

    pembelajaran yang lebih kreatif.

    Penularan hasil pelatihan oleh peserta pelatihan

    terhadap rekan sejawatnya tidaklah selalu sama,

    karena materi pelatihan yang diberikan oleh guru

    pemandu belum tentu terserap seutuhnya oleh para

    peserta. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang

    peserta pelatihan yang bernama Abdurozi sebagai

    berikut:

    Memang kami sebagai peserta mendengarkan semua penjelasan materi yang diajarkan oleh guru

    pemandu, tapi ketika kami terapkan pada

    pembelajaran kami di sekolah ternyata ada beberapa materi yang kami lupa sampaikan ke anak didik

    kami (Wawancara pada tanggal 23 Desember 2014).

  • 78

    Sehingga kalauu kita simpulkan bahwa tidak

    semua informasi atau materi yang diajarkan oleh guru

    pemandu terserap seluruhnya oleh para peserta, maka

    dampaknya adalah ketika peserta berusaha

    menularkan hasil pelatihan kepada rekan sejawatnya

    ada beberapa informasi yang berkurang dan dampak

    selanjutnya informasi yang diterima siswa makin

    berkurang pula. Secara lebih rincinya bisa kita

    gambarkan sebagai berikut:

    Gambar 3 Alur Penularan Materi Pelatihan

    Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa

    penularan hasil pelatihan dari peserta ke rekan

    sejawatnya belum tentu utuh bahkan justru makin

    Materi dari guru pemandu

    Materi diterima oleh peserta

    Materi diterima oleh

    rekan sejawat

    Materi diterima oleh

    siswa

  • 79

    menyempit atau berkurang, sehingga hal ini

    berdampak pula pada prestasi belajar siswanya.

    4. 2 Pembahasan

    4.2.1 Evaluasi Context Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa

    Inggris SMP

    Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa konteks

    pelatihan adalah unsur kegiatan yang berkenaan

    dengan program pelatihan yang meliputi latar belakang,

    tujuan atau hasil yang diharapkan, sumberdaya

    manusia dan materi kebutuhan para guru Bahasa

    Inggris di Sub Rayon Boja. Pelatihan peningkatan

    kompetensi guru Bahasa Inggris melalui pemberdayaan

    MGMP telah memenuhi kebutuhan guru-guru Bahasa

    Inggris SMP di Sub Rayon Boja tentang pengetahuan

    dan ketrampilan mengajar mereka, meskipun para

    guru tersebut memiliki latar belakang usia, pengalaman

    kerja dan pendidikan yang berbeda-beda.

    Latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan

    pelatihan selalu berkaitan dengan kebutuhan peserta

    akan peningkatan kompetensinya. Walaupun

    sebenarnya ada berbagai cara dalam pemenuhan

    kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensinya

    selain melalui pelatihan dalam pemberdayaan MGMP

    Bahasa Inggris SMP. Dalam konteks ini, MGMP Bahasa

    Inggris dalam melaksanakan program-programnya

    diawali dengan penyusunan rencana operasional

    kegiatan. Rencana operasional kegiatan meliputi latar

  • 80

    belakang, tujuan, sasaran, sumber dana, waktu dan

    tempat pelaksanaan kegiatan.

    Penjelasan di atas, sejalan dengan pendapat

    Sudjana dan Ibrahim (2004) bahwa konteks suatu

    pelatihan meliputi situasi atau latar belakang yang

    mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi

    pendidikan yang akan dikembangkan. Pandangan

    Sugiyono (2014) melengkapi penjelasan di atas bahwa

    evaluasi konteks ini terkait dengan tujuan dari suatu

    program yang disesuaikan dengan kebutuhan

    lapangan, dalam hal ini program pelatihan sesuai

    dengan kebutuhan guru Bahasa Inggris SMP.

    Dari hasil wawancara dengan pengurus MGMP

    sebagai pengelola pelatihan dan studi dokumen

    diperoleh data bahwa dalam penyelenggaraan pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP,

    sebelum dilaksanakan kegiatan MGMP Bahasa Inggris

    telah menetapkan rencana operasional kegiatan.

    Adapun tujuan penyusunan rencana operasional

    kegiatan ini adalah sebagai panduan dalam

    penyelenggaraan pelatihan, sebagai acuan analisis dan

    penggunaan hasil penyelenggaraan pelatihan, sebagai

    pedoman dan pembelajaran standar penyelenggaraan

    pelatihan untuk mencapai kompetensi yang telah

    ditentukan.

    Hasil wawancara dan studi dokumentasi

    ditemukan bahwa latar belakang penyelenggaraan

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP adalah didasarkan dari hasil uji kompetensi,

  • 81

    berdasarkan hasil tersebut diperoleh data bahwa masih

    banyak guru mata pelajaran Bahasa Inggris SMP yang

    nilainya kurang dari 65 sehingga membutuhkan

    pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka.

    Dan tujuan umum dari penyelenggaraan pelatihan

    adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dan

    secara khusus untuk meningkatkan kemampuan,

    ketrampilan dan wawasan guru Bahasa Inggris SMP

    dalam mengahadapi tugas sehari-harinya.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat

    Moekijat (2003) yang menjelaskan tentang tujuan

    pelatihan yaitu untuk mengembangkan ketrampilan

    sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih

    cepat dan lebih efektif, untuk mengembangkan

    pengetahuan sehingga pekerjaan dapat dikerjakan

    secara rasional dan untuk mengembangkan sikap

    sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan

    teman dan pimpinan. Pandangan Simamora (2006)

    yang memperjelas pendapat di atas bahwa tujuan

    pelatihan yaitu untuk memperbaiki kinerja guru,

    memutakhirkan keahlian guru, mengurangi waktu

    pembelajaran guru agar kompeten dalam pekerjaan dan

    membantu memecahkan masalah operasional.

    Hasil studi dokumen dan wawancara ditemukan

    bahwa dasar hukum penyelenggaraan pelatihan yang

    digunakan sebagai rujukan adalah Undang-Undang

    Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional. Dari hasil wawancara dengan panitia

    penyelenggara dan ditunjang dengan studi dokumen

  • 82

    diperoleh data bahwa ada beberapa peraturan

    pemerintah yang mendukung terhadap pelaksanaan

    pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP melalui pemberdayan MGMP.

    4.2.2. Evaluasi Input Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa

    Inggris SMP

    Berdasarkan hasil evaluasi input, dua aspek yaitu

    Program Pelatihan, Tim Pengelola Pelatihan dan

    Pembiayaan serta sarana prasarana. Aspek input

    tersebut diuraikan sebagai berikut:

    1.2.2.1 Program Pelatihan

    Salah satu faktor utama yang menjadi penunjang

    dalam pelatihan adalah program pelatihan yang

    meliputi kepanitiaan, materi pelatihan, jadwal kegiatan

    dan juga pembiayaan. Hasil wawancara dengan panitia

    penyelenggara dan studi dokumentasi diperoleh data

    bahwa pengelola pelatihan telah menyusun rencana

    pelatihan sesuai dengan struktur program yang telah

    ditetapkan. Penyusunan materi pelatihan yang terdiri

    dari materi umum yaitu tentang Kebijakan Umum

    Kegiatan Pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP

    dan materi pokok yang terdiri dari Pengembangan

    Silabus dan Perangkat Pembelajaran, Landasan

    Filosofi/Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris, Telaah

    KTSP, Pengembangan Model-model Pembelajaran,

    Pengembangan Profesi, Pengembangan Bahan Ajar

    Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks,

  • 83

    dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), telah disusun

    dengan baik oleh para guru pemandu. Semua deskripsi

    materi pelatihan tersebut oleh guru pemandu telah

    disiapkan untuk memenuhi kebutuhan para peserta.

    Dari hasil studi dokumentasi diperoleh data

    bahwa jadwal kegiatan pelatihan yang disusun

    sebanyak delapan kali pertemuan sudah disesuaikan

    dengan materi pelatihan yang telah dipersiapkan oleh

    guru pemandu. Dan jadwal kegiatan pelatihan dibuat

    pelaksanaannya sesuai dengan hari MGMP, yaitu setiap

    hari Selasa sehingga tidak mengganggu tugas utama

    para peserta dalam melaksanakan kegiatan belajar

    mengajar.

    Hasil wawancara dengan salah seorang panitia

    penyelenggara dan diperkuat dengan hasil studi

    dokumentasi diperoleh data bahwa dana bantuan

    langsung (Block Grant) sebesar Rp 16.000.000,00 untuk

    dua kelompok kerja yang masing-masing kelompok

    kerja hanya menerima Rp 8.000.000,00 dikeluhkan

    oleh panitia penyelenggara. Karena jumlah dana

    tersebut dirasa kurang memadai dan tidak sesuai

    dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta

    pelatihan, sehingga alat dan bahan yang diperlukan

    dalam pelatihan kurang mencukupi.

    4.2.1.2 Tim Pengelola Pelatihan

    Pengurus MGMP Bahasa Inggris Rayon Kendal

    sebagai pengelola pelatihan melibatkan semua ketua

    MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon dalam pelaksanaan

  • 84

    pelatihan tersebut. Sehingga dari unsur personalia

    yang menangani kegiatan pemberdayaan MGMP

    Bahasa Inggris tahun 2013 telah memenuhi standar

    kriteria kepanitiaan, baik sebagai panitia inti dan juga

    panitia pelaksana kegiatan.

    Berdasarkan hasil wawancara dan studi

    dokumentasi 6 guru Bahasa Inggris yang oleh LPMP

    dinyatakan lolos seleksi sebagai guru pemandu

    ditetapkan sebagai instruktur yang harus menyiapkan

    semua deskripsi materi yang menjadi mata tataran

    pelatihan. Masing-masing kelompok kerja mendapat 3

    orang guru pemandu untuk mengisi pelaksanaan

    pelatihan.

    Dari hasil studi dokumentasi fasilitas pelatihan

    atau ketersediaan sarana prasarana dari panitia

    penyelenggara pelatihan peningkatan kompetensi guru

    Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP ini,

    telah disiapkan seminggu sebelum pelatihan dimulai,

    namun yang menjadi kendala adalah ketidakcukupan

    dana yang tersedia untuk penyediaan fasilitas tersebut.

    Begitu juga dengan alat dan bahan telah disiapkan

    seminggu sebelum pelatihan dimulai, namun

    keterbatasan dana yang ada sehingga alat dan bahan

    juga kurang mencukupi.

    4.2.3 Evaluasi Process Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa

    Inggris SMP

  • 85

    Dari hasil evaluasi process yang terdiri dari

    Persiapan Pelatihan dan Proses Pelaksanaan

    Pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

    4.2.3.1 Persiapan Pelatihan

    Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi

    diperoleh data bahwa sebelum melaksanakan pelatihan

    perlu menetapkan persiapan pelatihan yang diawali

    dengan menentukan kriteria peserta pelatihan.

    Sebelum pemanggilan peserta pelatihan terlebih dahulu

    ditentukan kriteria peserta meliputi: setiap peserta

    dinyatakan sehat jasmani dan rohani yang dikuatkan

    dengan surat keterangan dari dokter, bertugas sebagai

    guru yang mengajar Bahasa Inggris, mampu

    mengimbaskan hasil pelatihan baik untuk diri sendiri

    maupun teman sejawat serta ditugaskan oleh kepala

    sekolah yang bersangkutan. Peserta dalam hal ini

    adalah guru Bahasa Inggris SMP. Kriteria tersebut pada

    dasarnya tidak sulit bagi peserta maupun bagi sekolah

    yang menugaskannya dan dapat dipenuhi.

    Setelah dievaluasi, dalam penentuan kriteria

    peserta pelatihan pada umumnya telah mengacu pada

    mekanisme yang telah ditetapkan dalam pedoman

    standar teknis penyelenggaraan pelatihan tahun 2007

    Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat Jenderal

    Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    (PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional yang

    menyatakan bahwa calon peserta pelatihan harus

    memiliki karakteristik yang sesuai dengan yang

    dipersyaratkan, seperti sehat jasmani dan rohani,

  • 86

    bertugas sebagai guru Bahasa Inggris, mampu

    mengimbaskan hasil pelatihan serta ditugaskan oleh

    kepala sekolah.

    Dalam persiapan pelatihan peningkatan

    kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

    pemberdayaan MGMP mengacu pada mekanisme yang

    telah ditetapkan dalam pedoman standar teknis

    penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat)

    Tahun 2007 Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat

    Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

    Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, yang menyatakan

    dalam persiapan pembelajaran diawali dengan

    identifikasi calon peserta pelatihan, penyusunan

    program kerja yang mencakup latar belakang, tujuan,

    waktu dan tempat, strategi pelaksanaan, guru

    pemandu, kepanitiaan, dan jadwal kegiatan. Dari hasil

    analisis dalam persiapan pelatihan peningkatan

    kompetensi guru Bahasa Inggris pada umumnya telah

    memenuhi kriteria yang ditetapkan.

    Berdasarkan hasil evaluasi terhadap persiapan

    mengajar guru pemandu 80% peserta pelatihan

    mengatakan baik, terutama pada pemilihan materi

    pembelajaran mereka yang mengacu kepada struktur

    program, 10% peserta pelatihan mengatakan cukup,

    komponen yang menonjol untuk kategori ini adalah

    kegiatan media pelatihan menunjang kompetensi yang

    akan dicapai dan dan 10% peserta pelatihan

    mengatakan kurang, yaitu dalam hal kesiapan

    Laptop/LCD.

  • 87

    4.2.3.2 Proses Pelatihan

    Evaluasi proses pelaksanaan pelatihan pertama

    ditekankan pada pelaksanaan pelatihan secara nyata

    dan dibandingkan dengan jadwal yang ada di dalam

    rencana operasional. Di dalam rencana oprerasional

    pelaksanaan pelatihan dijadwalkan 8 kali pertemuan

    dan dilaksanakan setiap hari MGMP Bahasa Inggris

    yaitu setiap hari Selasa, dari bulan Oktober 2013

    sampai dengan bulan November 2013. Penyaji materi

    atau guru pemandu melaksanakan tugasnya sebagai

    instruktur juga sudah sesuai dengan jadwal kegiatan

    yang diberikan. Dalam hal ini pelaksanaan pelatihan

    dan penyajian materi pelatihan tidak menyimpang dari

    rencana operasional yang telah dibuat dan kedua aspek

    itu dinilai baik untuk kategori tertentu.

    Berkaitan dengan hasil penelitian terdahulu,

    hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Adri

    Margono (2007) tentang evaluasi pelaksanaan program

    pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi

    guru SMK mata pelajaran Bimbingan Konseling di

    LPMP DIY, yang menyimpulkan bahwa “secara umum

    hasil evaluasi proses yang mencakup persiapan

    mengajar, penampilan guru pemandu dan keberhasilan

    pelaksanaan pelatihan dalam persentase kategori baik.

    Hanya pada hasil pre test belum tertangani dengan

    baik.” Sedangkan pada penelitian ini hasil pre test

    sudah tertangani dengan baik sehingga tingkat

    kompetensi awal peserta bisa diketahui, namun yang

    menjadi kelemahan dalam pelatihan peningkatan

  • 88

    kompetensi guru bahasa Inggris SMP melalui

    pemberdayaan MGMP ini adalah salah satu materi

    pelatihan belum terspesialisasi dengan pembelajaran di

    kelas.

    Evaluasi terhadap penampilan guru pemandu

    dapat diuraikan bahwa 80% peserta pelatihan

    mengatakan baik, menurut peserta pelatihan semua

    guru pemandu sangat menguasai materi pembelajaran

    dan metode yang dipilih sangat tepat. Sedangkan 20%

    peserta pelatihan mengatakan bahwa penampilan guru

    pemandu cukup baik, terutama dalam memilih startegi

    pembelajaran, startegi dalam bertanya terhadap peserta

    serta ketercapaian kompetensi.

    Evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan

    pelatihan menurut persepsi 80% peserta pelaksanaan

    pelatihan ada dalam kategori baik, semua unsur pada

    umumnya bisa tercakup atau merata, dan 10% peserta

    mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan dalam

    kategori cukup, sedangkan 10% peserta mengatakan

    bahwa pelaksanaan pelatihan dalam kategori kurang.

    Menurut peserta salah satu kekurangan dalam

    pelaksanaan pelatihan adalah materi yang diberikan

    ada yang cenderung teoritis sehingga aplikasi di

    sekolah tidak optimal. Harapan peserta pelatihan

    sebaiknya pelatihan peningkatan kompetensi bagi guru

    Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP yang

    akan datang materi lebih spesialisasi sesuai dengan

    perkembangan kurikulum yang ada.

  • 89

    4.2.4 Evaluasi Product Program Pelatihan

    Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa

    Inggris SMP

    Berdasarkan hasil wawancara dan studi

    dokumen dengan panitia penyelenggara pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    melalui pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal,

    mereka menyatakan bahwa pelatihan mengacu pada

    tujuan umum dari program pelatihan yaitu untuk

    meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    dan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan

    kemampuan, ketrampilan dan wawasan guru Bahasa

    Inggris SMP dalam melaksanakan tugas sehari-harinya,

    seperti tersirat pada indikator-indikator meningkatnya

    pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan

    pelajaran bahasa Inggris, meningkatnya kemampuan

    teknik mengajar, meningkatnya pengetahuan tentang

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meningkatnya

    pengetahuan di bidang metodologi pembelajaran, dan

    meningkatnya pengetahuan di bidang media

    pembelajaran, serta meningkatnya pengetahuan di

    bidang evaluasi pembelajaran yang berbasis

    kompetensi.

    Sedangkan untuk sistem pengujian pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    melalui pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal

    menganut sistem konvensional yaitu melalui tes tulis,

    praktik dan penilaian hasil kerja yang dibuat oleh

    masing-masing peserta pelatihan. Sistem pengujian ini

  • 90

    didasarkan atas program-program atau mata tataran

    yang harus diberikan dan tercapai targetnya serta

    pelaksanaan pelatihan tersebut dimulai dari proses,

    pelaksanaan dan evaluasi dari setiap mata tataran

    diserahkan sepenuhnya kepada guru pemandu tanpa

    ada evaluasi dari pihak luar.

    Peserta pelatihan dapat meningkatkan kualitas

    sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan

    sekolah, menerapkan hasil pelatihan yang didapat dari

    MGMP dan menularkannya kepada teman sejawat serta

    memiliki sikap profesional sebagai guru Bahasa Inggris

    yang dicerminkan dalam etos kerja, sikap mental dan

    disiplin kerja yang baik dan benar.

    Secara umum hasil pelatihan peningkatan

    kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

    pemberdayaan MGMP telah sesuai rencana program,

    dimana peserta pelatihan telah mencapai standar

    kompetensi yang harus dimiliki. Alat yang dipakai

    untuk mengukur keberhasilan kompetensi yang telah

    distandarkan dalam suatu pelatihan yaitu melalui

    evaluasi atau melalui test akhir kegiatan (post-test).

    Oleh karena itu evaluasi merupakan bagian penting

    dalam kegiatan pelatihan sebagai dasar pencapaian

    tingkat keberhasilan pelaksanaan pelatihan.

    Penjelasan di atas, sejalan dengan pendapat

    Worthen dan Sanders dalam Tayibnapis (2008) bahwa

    evaluasi memegang peranan penting dalam suatu

    program, salah satunya adalah memberikan informasi

    yang dapat dipakai untuk membuat kebijaksanaan dan

  • 91

    menilai hasil yang dicapai. Pandangan Soebagio (2002)

    melengkapi penjelasan di atas bahwa salah satu

    manfaat evaluasi adalah untuk memperoleh informasi

    tentang kualitas pelaksanaan program pendidikan dan

    pelatihan serta menentukan apakah program diklat itu

    perlu dilanjutkan atau tidak.

    Untuk mengukur kinerja lulusan telah dilakukan

    evaluasi terhadap persiapan mengajar peserta

    pelatihan, penampilan mengajar peserta pelatihan, dan

    evaluasi terhadap kinerja peserta pelatihan di luar

    tugas rutin mengajar. Hasil evaluasi terhadap

    persiapan mengajar peserta pelatihan diperoleh data

    untuk kategori baik ada 70%, kategori cukup ada 20%,

    dan kategori kurang ada 10%. Hasil evaluasi terhadap

    penampilan mengajar peserta pelatihan diperoleh data

    untuk kategori baik ada 80%, dan kategori cukup ada

    20%. Evaluasi terhadap kinerja peserta pelatihan di

    luar tugas rutin mengajar diperoleh data untuk kategori

    baik ada 70%, kategori cukup ada 20%, dan kategori

    kurang ada 10%. Hal ini sejalan dengan kesimpulan

    hasil wawancara dengan pimpinan SMP Negeri 1

    Singorojo Kabupaten Kendal dan rekan sejawat dari

    peserta pelatihan bahwa peserta pelatihan secara

    umum telah menunjukkan kinerja yang baik dan

    produktif. Mereka mencontohkan peserta pelatihan

    telah dapat mengembangkan program pembelajaran

    Bahasa Inggris berdasarkan KTSP. Secara umum

    kedisiplinan bekerja baik dan dalam penampilan

    mengajar peserta pelatihan menguasai materi bidang

    studi, serta ada peningkatan dalam metode mengajar.

  • 92

    Meskipun dalam menularkan materi pelatihan yang

    diterima oleh peserta kepada rekan sejawatnya ada

    sedikit penyusutan informasi, hal ini bukan

    dikarenakan pelatihannya yang gagal tetapi karena

    faktor individu peserta tersebut.

    Hasil evaluasi terhadap peserta pelatihan

    peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

    melalui pemberdayaan MGMP secara umum kategori

    baik dan setelah dianalisis berdasarkan program kerja

    pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP tahun 2013,

    tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

    operasional kegiatan pelatihan tercapai dan Product

    penyelenggaraan pelatihan berdampak positif dalam

    rangka peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris

    SMP di Kabupaten Kendal.