BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Respondenthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00033-AK Bab...

21
161 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. 4.1.1 Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin responden, dapat diketahui bahwa sebanyak 67 % (enam puluh tujuh persen) atau 58 (lima puluh delapan) responden berjenis kelamin pria dan sisanya sebesar 33 % (tiga puluh tiga persen) atau 29 (dua puluh sembilan) responden berjenis kelamin wanita. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Urut Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase 1 Pria 58 67% 2 Wanita 29 33% Jumlah 87 100%

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Respondenthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-3-00033-AK Bab...

161

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan

sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden

meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja.

4.1.1 Jenis Kelamin

Dilihat dari jenis kelamin responden, dapat diketahui bahwa

sebanyak 67 % (enam puluh tujuh persen) atau 58 (lima puluh delapan)

responden berjenis kelamin pria dan sisanya sebesar 33 % (tiga puluh tiga

persen) atau 29 (dua puluh sembilan) responden berjenis kelamin wanita.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Urut Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1 Pria 58 67%

2 Wanita 29 33%

Jumlah 87 100%

162

Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Wanita33%

Pria67%

Pria Wanita

Gambar 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Responden merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang

mayoritas adalah pria. Hal ini dapat dilihat dari diagram diatas dengan

persentase pria sebesar 67 % (enam puluh tujuh persen) berbanding 33

% (tiga puluh tiga persen) wanita.

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Responden dari penelitian ini sebagian besar berusia lebih dari 40

(empat puluh) tahun yaitu sebesar 78 % (tujuh puluh delapan persen) atau

sebanyak 68 (enam puluh delapan) responden, sebanyak 14 % (empat belas

persen) atau sebanyak 12 (dua belas) responden berusia antara 20 (dua puluh)

163

tahun sampai 30 (tiga puluh) tahun. Dan sebanyak 8 % (delapan persen) atau

sebanyak 7 (tujuh) responden berusia antara 30 (tiga puluh) tahun sampai 40

(empat puluh) tahun.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Urut Usia (Tahun) Jumlah Responden Persentase

1 < 20 Tahun 0 0%

2 20 - 30 Tahun 12 14%

3 30 - 40 Tahun 7 8%

4 > 40 Tahun 68 78%

Jumlah 87 100%

Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat diketahui bahwa responden merupakan

karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang mayoritas usia karyawan adalah 30 (tiga

puluh) tahun sampai dengan 40 (empat puluh) tahun. Hal ini dapat dilihat dari

diagram diatas dengan persentase pria sebesar 78 % (tujuh puluh delapan

persen).

164

Karakterisrik Usia Responden

30 - 40 Tahun8%

> 40 Tahun78%

< 20 Tahun0% 20 - 30 Tahun

14%

< 20 Tahun20 - 30 Tahun30 - 40 Tahun> 40 Tahun

Gambar 4.2 Karakteritik Usia Responden

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Responden dilihat dari jenjang pendidikan, paling besar adalah Strata satu

(S1) sebanyak 47 % (empat puluh tujuh persen) atau 41 (empat puluh satu)

responden, Strata dua (S2) sebanyak 38 % (tiga puluh delapan persen) atau

33 (tiga puluh tiga) responden, dan sebanyak 15 % (lima belas persen) atau

13 (tiga belas) responden.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Urut Pendidikan Jumlah Responden Persentase

1 SMA / Sederajat 0 0%

2 Diploma 13 15%

3 S1 41 47%

4 S2 33 38%

Jumlah 87 100%

165

Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat diketahui bahwa

responden merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang mayoritas

pendidikan karyawan adalah 33 (tiga puluh tiga) responden berpendidikan

Strata satu (S1), dan diikuti oleh karyawan yang berpendidikan Stata dua (S2)

sampai dengan 40 (empat puluh) tahun. Hal ini dapat dilihat dari diagram

dibawah dengan persentase Strata satu (S1) sebesar 47 % (tujuh puluh

delapan persen) dan persentase Strata dua (S2) sebesar 38 % (tiga puluh

delapan persen).

Karakteristik Pendidikan Responden

S1 47%

S238%

SMA / Sederajat0%

Diploma15%

SMA / SederajatDiplomaS1S2

Gambar 4.3 Karakteristik Jenjang Pendidikan Responden

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan lama bekerja, terdapat 74 (tujuh puluh empat) responden atau

85 % (delapan puluh lima persen) yang bekerja lebih dari lima tahun,

sebanyak 10 (sepuluh) responden atau 11 % (sebelas persen) yang bekerja

166

kurang dari tahun, dan sisanya sebanyak 3 (tiga) responden atau 3 % (tiga

persen) yang bekerja antara 3 (tiga) tahun sampai 5 (lima) tahun.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan diagram dibawah ini, dapat diketahui bahwa responden

merupakan karyawan PT Aneka Tambang Tbk, yang telah bekerja lebih dari 5 (lima)

tahun, hal ini dapat dilihat dari diagram dibawah ini bahwa sebanyak 85 % (delapan

lima persen) karyawan bekerja lebih dari 5 (lima) tahun. Sedangkan karyawan yang

bekerja kurang dari 1 (satu) tahun hanya sebanyak 10 (sepuluh) responden atau

sebesar 11 % (sebelas persen) dan sisanya adalah karyawan yang bekerja 3 (tiga)

tahun sampai 5 (lima) tahun atau sebesar 3 % (tiga persen). Untuk karyawan yang

lama berkerjanya 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun tidak ada, hal ini dapat dilihat bahwa

tidak ada respondennya atau sebanyak 0 % (nol persen).

Gambar 4.4 Karakteristik Lama Bekerja Responden

Karakteristik Lama Bekerja Responden

> 5 Tahun86%

1 - 2 Tahun0%

< 1 Tahun11%

3 - 5 Tahun3%

< 1 Tahun

1 - 2 Tahun

3 - 5 Tahun

> 5 Tahun

No. Urut Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase 1 < 1 Tahun 10 11% 2 1 - 2 Tahun 0 0% 3 3 - 5 Tahun 3 3% 4 > 5 Tahun 74 85%

Jumlah 87 100%

167

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

4.2 1 Deskripsi Data terdistribusi Penerapan Budaya Perusahaan (X)

Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala lima

diperoleh rentang teoritis antara 20 - 100. Rentang skor empiris diperoleh

dari skor minimal 60 dan skor maksimal 99, dengan rentang skor sebesar

39. Nilai rata – rata 84,38. Median dengan nilai 87, modus dengan nilai 87,

varians dengan hasil 89,447 dan standar deviasi sebesar 9,458. Berikut

tabel dari distribusi frekuensi untuk variabel budaya perusahaan (x).

Tabel 4.5

Tabel Distribusi Frekuensi Penerapan Budaya Perusahaan (X)

Dari tabel diatas menunjukan bahwa 8,05 % dari responden merasa

tidak setuju pada penerapan budaya perusahaan (nilai tersebut diperoleh

dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama diakumulasikan

dengan presentase frekuensi relatif kelas interval kedua), 28,73 % dari

responden merasa kurang setuju pada penerapan budaya perusahaan (nilai

tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas ketiga

diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval ke-

empat), 63,22 % dari responden merasa setuju pada penerapan budaya

Frekuensi No. Urut Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Absolut Relatif Kumulatif

1 60 - 65 59.5 65.5 5 5.75 5.75 2 66 - 71 65.5 71.5 2 2.30 8.05 3 72 - 77 71.5 77.5 11 12.64 20.69 4 78 - 83 77.5 83.5 14 16.09 36.78 5 84 - 89 83.5 89.5 21 24.14 60.92 6 90 - 95 89.5 95.5 28 32.18 93.10 7 96 – 101 95.5 1001.5 6 6.90 100.00

Total 87 100.00

168

perusahaan (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas

kelima diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke-enam

dan presentase frekuensi relatif kelas ke-tujuh ).

Gambar 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Budaya Perusahaan

59.5 65.50 71.50 77.50 83.50

Interval Skor Butir

0

5

10

15

20

25

BUDAYA PERUSAHAAN (X)

89.5 95.5

30

101.5

5

2

11

14

6

28

21

Jumlah Responden

169

4.2.2 Deskripsi Data Terdistribusi Penerapan Good Corporate Governance (Y)

Dari instrumen yang dilakukan dengan menggunakan skala lima

diperoleh rentang teoritis antara 18 – 90. Rentang skor empiris diperoleh skor

minimal 62 dan skor maksimal 89, dengan rentang skor sebesar 27. Nilai rata

– rata 76,56 . Median dengan nilai 78, modus dengan nilai 83, varians dengan

hasil 41,412 dan standar deviasi sebesar 6,43. Berikut tabel dari distribusi

frekuensi untuk kinerja user.

Tabel 4.6

Tabel Distribusi Frekuensi Penerapan Good Corporate Governance (Y)

Frekuensi No. Urut

Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Absolut Relatif Kumulatif

1 62 - 65 61.5 65.5 4 4.60 4.60 2 66 - 69 65.5 69.5 7 8.05 12.64 3 70 - 73 69.5 73.5 17 19.54 32.18 4 74 - 77 73.5 77.5 15 17.24 49.43 5 78 - 81 77.5 81.5 19 21.84 71.26 6 82 - 85 81.5 85.5 21 24.14 95.40 7 86 - 89 85.5 89.5 4 4.60 100.00

Total 87 100.00 Dari tabel diatas menunjukan bahwa 12,11 % dari responden merasa

tidak setuju pada penerapan good corporate governance (nilai tersebut

diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas interval pertama

diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas interval, 36,78 %

dari responden merasa kurang setuju pada penerapan good corporate

governance (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas ke-

tiga diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke -empat), dan

50,58 % dari responden merasa setuju pada penerapan good corporate

governance (nilai tersebut diperoleh dari persentase frekuensi relatif kelas ke-

170

lima diakumulasikan dengan presentase frekuensi relatif kelas ke-enam dan

ke-tujuh).

Gambar 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Good Corporate Governance (Y)

61.5 65.50 69.50 73.50

77.50

0

4

8

12

16

20

24

Frequency

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y)

85.50 89.581.5

4

7

1715

19

21

4

Interval Skor Butir

Jumlah Responden

171

Secara keseluruhan deskripsi data semua variabel penelitian tampak

pada tabel rangkuman berikut :

Tabel. 4.7

Rangkuman Deskripsi Data Distribusi Frekuensi

4.3 Pengujian Persyaratan analisis

Uji persyaratan analisis merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi

agar analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk kepentingan prediksi

maupun untuk pengujian hipotesis. Tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum

melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi

ganda, yaitu (1) uji normalitas dengan galat taksiran ( Y – Ŷ ) dari suatu

regresi sederhana, ( 2 ) uji homogenitas varians kelompok - kelompok skor Y

yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variabel predictor ( X ), dan

( 3 ) uji linieritas bentuk regresi Y atas X untuk regresi sederhana.

Berdasarkan ke tiga persyaratan tersebut terdapat dua persyaratan yang

STATISTIK Variabel Budaya Perusahaan

(X) Variabel Good Corporate

Governance (Y) Skor Empirik

Minimal 60 62 Maksimal 99 89 Rentang 39 27

Rata-Rata 84.38 76.56 Median 87 78 Modus 87 83

Standar Deviasi 9.458 6.43 Varians 89.447 41.412

Skor Teoritis Minimal 20 18

Maksimal 100 90 Rentang 80 72

172

disajikan pengujiannya yaitu pertama, uji persyaratan normalitas galat

taksiran regresi Y atas X dengan asumsi bahwa distribusi populasi yang

normal tercermin dari distribusi sampel yang normal juga.

Pengujian ini dilakukan karena pengujian hipotesis mensyaratkan

bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kedua, uji

persyaratan homogenitas varians kelompok - kelompok skor Y berdasarkan

kesamaan data X, sedang uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas X

akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian. Uji persyaratan

homogenitas yang mengasumsikan bahwa skor - skor variabel terikat (Y)

yang berpasangan dengan setiap skor variabel bebas (X) memiliki varians

yang homogen.

4.3.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji

Liliefors terhadap nilai galat taksiran regresi Y atas X. Pengujian untuk

mengungkapkan apakah nilai galat taksiran ( Y – Ŷ ) distribusi normal atau

tidak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H0 : ( Y – Ŷ )

berdistribusi normal. Kriteria pengujian diterapkan menggunakan statistik L

(Liliefors) sebagai berikut :

• H0 : Diterima jika Lhitung ≤ Ltabel

• H0 : Ditolak jika Lhitung ≥ Ltabel

173

Pengujian dilakukan dengan cara menghitung nilai Lhitung melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

Data hasil pengamatan disusun berdasarkan pasangan Xi dan Yi

kemudian dihitung nilai ( Y – Ŷ ) ke dalam tabel. Dan diurutkan mulai

dari nilai terkecil sampai terbesar.

Menghitung nilai rata-rata ( Y – Ŷ ) dan simpangan baku ( Y – Ŷ )

berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X yang hasilnya

diperoleh dari hasil penelitian.

Menghitung nilai Zi

(Y – Ŷ) – Y – Ŷ

Zi =

s

Berdasarkan tabel urutan data dihitung nilai peluang F( Zi )

menggunakan daftar distribusi normal baku:

Menghitung proporsi S ( Zi ) yaitu banyaknya data dibagi total data secara

kumulatif.

Menghitung harga mutlak selisih antara F ( Zi ) dengan S ( Zi ).

Menetapkan harga Lhitung.

Lhitung = | F ( Zi ) – S ( Zi ) | maks

Menetapkan nilai statistik – L berdasarkan tabel atau rumus sebagai

berikut:

1.031 L = √ n

174

Membandingkan nilai Lhitung dengan Ltabel sesuai dengan kriteria

pengujian.

Data terdistribusi normal jika Lhitung ≤ Ltabel

Berdasarkan pengujian didapat Lhitung paling tinggi adalah sebesar

0,0856 dan nilai L pada tabel n = 87 dan alpha = 0,01 adalah 0,11054. Jadi

Lhitung lebih kecil sama dengan Ltabel sehingga H0 diterima. Dapat disimpulkan

bahwa galat taksiran dari persamaan Ŷ = 60,1 + 0,195 X adalah

berdistribusi normal.

Uji normalitas tersebut di atas Y atas X, dapat dilihat melalui tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas

Pengujian Normalitas

Pasangan Variabel Penelitian L-hitung L-tabel Kesimpulan

X - Y 0.0856 0.11054 Normal

175

4.3.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas (Uji Bartlett) dilakukan untuk melihat

homogenitas pasangan skor variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis

yang diajukan dalam pengujian homogenitas adalah H0 : pasangan variabel

memiliki pasangan yang homogen. Kriteria pengujian yang diterapkan

berdasarkan statistik uji χ² yaitu sebagai berikut :

• H0 : Diterima jika χ² hitung ≤ χ² tabel

• H0 : Ditolak jika χ² hitung ≥ χ² ≥tabel

Untuk setiap pasangan variabel X dengan Y dapat dihitung nilai χ²

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

▪ Data skor Y dikelompokkan berdasarkan skor X yang sama, jumlah

anggota untuk setiap kelompok diberi simbol ni.

▪ Kelompok yang nilai n yang kurang dari 2 tidak dimasukkan ke dalam

perhitungan atau pengujian.

▪ Menghitung nilai dk = n - 1 untuk masing-masing kelompok.

▪ Menghitung nilai 1/dk untuk masing-masing kelompok.

▪ Menghitung nilai varians skor untuk masing-masing kelompok (s²i).

▪ Menghitung nilai log s²i.

▪ Menghitung nilai-nilai (dk x s²i) dan (dk x log s²i).

▪ Nilai - nilai tersebut selanjutnya disusun dalam tabel, kemudian dihitung

nilai - nilai yang diperlukan dalam pengujian dengan menggunakan

rumus - rumus berikut:

176

Varians gabungan dari semua sampel

s² = ∑ (ni – 1) s²i / ∑ (ni-1)

Harga satuan B

B = (log s²i) ∑ (ni – 1)

Nilai χ² untuk uji Bartlett

χ² = (In 10) { B - ∑ (ni – 1) log s²i

Membandingkan nilai χ²hitung dengan χ²tabel sesuai dengan kriteria

pengujian. Melalui perhitungan homogenitas varians Y atas X bahwa χ² =

23,169 nilainya lebih kecil sama dengan χ²tabel = 40,289. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan varians kelompok Y atas X adalah

homogenitas.

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Homogenitas

Pengujian Normalitas Pasangan

Variabel

Penelitian

(χ² hitung)

(χ² tabel)

Kesimpulan

X - Y

23,169

<

40,289

Terima H0 :

Galat taksiran ( Y – Ŷ )

Berdistribusi Homogen

177

4.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan menjawab hipotesis secara

empiris. Hipotesis yang dimaksud adalah asumsi atau kesimpulan

sementara yang sudah dirumuskan pada Bab 2 Teori Umum mengenai

hipotesa penelitian, yaitu: “Terdapat hubungan antara Budaya

Perusahaan (X) dengan Good Corporate Governane (Y)”. Yang

berarti hipotesa nol diterima.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hubungan antara

Efektivitas Sistem Informasi Keuangan dengan Kinerja User, yang

dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X. Pengujian

siginifikansi dan linearitas pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Analisis Varians untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas

Persamaan Regresi Ŷ = 60,1 + 0,195 X

Sumber Variasi dk JK KT Fhit Ftab (0,05) Ftab (0,01)

Total 87 513549 5902,86

Koesifien a 1 509987,6 509987,6

Regresi b/a 1 292,580 292,580 7,61 3,96 6,96

Sisa 85 3268,822 38,46

Tuna Cocok 22 857,722 38,974 1.02* 1,75 2,2

Galat 63 2411,1 38,27143

178

Keterangan :

* = Regresi Signifikan pada Fhitung 7,61 > F tabel = 6.96

* = Regresi Linier pada F hitung 1,02 < F tabel = 2.2

dk = Derajat Kebebasan

JK = Jumlah Kuadrat

KT = Kuadrat Tengah

Fhit = F Hitung

Ftab = F Tabel

Berdasarkan pada tabel pengujian signifikansi dan pengujian linearitas

persamaan regresi tersebut di atas, maka disimpulkan bahwa persamaan regresi

Ŷ = 60,1 + 0,195 X adalah siginifikan dan linear. Persamaan regresi tersebut

memberi arti bahwa setiap peningkatan satu satuan skor budaya perusahaan akan

diikuti kenaikan skor good corporate governance sebesar 0,195 pada konstanta 60,1.

Secara visual kronologis tersebut tampak pada grafik berikut

179

Gambar 4.6

Grafik Hubungan antara X atas Y dalam Persamaan Regresi

Ŷ = 60,1 + 0,195 X

Hasil perhitungan kekuatan hubungan antara budaya perusahaan (X) dengan

good corporate governance (Y) ditunjukkan koefisien korelasinya = 0,606. Hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara budaya perusahaan dengan

good corporate governance.

GRAFIK BUDAYA PERUSAHAN (X) ATAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y)

0; 60,1

40; 67,9

0

10

20

30

40

50

60

0 10 20 30 40 50 60

70

180

Tabel 4.11

Uji Signifikansi Koefisien Hubungan Antara BudayaPerusahaan (X)

dengan Good Corporate Governance (Y)

t – tabel Cacah

Observasi

Koefisien

Korelasi

(ry1)

t-hit 0,05

0,01

87 0,606 7,0188 1,6641 2,3739

* koefisien hubungan Signifikansi (t - hit = 7,0188 > t – tabel = 2,374)

Dari hasil penghitungan uji signifikansi koefisien hubungan tersebut

thitung = 7,0188 lebih besar dari ttabel = 2,374. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa koefisien hubungan antara budaya perusahaan (X)

dengan Good Corporate Governance (Y) sebesar 0,606 adalah signifikan, ini

berarti terdapat hubungan antara budaya perusahaan (X) dengan Good

Corporate Governance (Y). Hasil koefisien determinasinya (ry1)² = 0,367

atau 36,7 %. Ini berarti bahwa budaya perusahaan mempengaruhi Good

Corporate Governance Sebesar 36,7 %.

181

4.5 Keterbatasan Penelitian

Sebagai seorang manusia biasa disadari secara kodrati tidak dapat

terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Ada beberapa hal yang menjadi

kelemahan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian ini. Penelitian

menggunakan metode penelitian kuantitatif yang memiliki kesulitan dalam

mengukur peristiwa yang bersifat kualitatif.

Penelitian ini telah dipersiapkan dengan semaksimal mungkin dengan

melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap butir pernyataan dalam

kuesioner telah melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas, namun masih

terdapat kelemahan dalam kuesioner tersebut terutama pada situasi responden

dalam mengisi kuesioner tersebut.

Penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri lima pilihan pada setiap

butir pernyataannya. Butir pernyataannya ini memiliki keterbatasan dan

kelemahan karena masih memberi kesempatan kepada responden dalam

menilai pernyataan - pernyataan yang ada dengan tidak menggambarkan

keadaan yang sebenarnya sebagaimana dialami oleh responden sendiri.