Sepuluh keunikan Kopdit

37
Sepuluh keunikan Kopdit Barangkali tidak ada usaha yang fokusnya pada para pemilik usaha tersebut, kecuali usaha Credit Union. Hal ini disebabkan, pemilik usaha adalah juga pengguna jasa seluruhnya. Uniknya di Credit Union adalah pemilik usaha juga anggota semua Credit Union. Credit Union sangat melindungi anggota dalam simpanannya dan ketidakmampuan mengembalikan pinjaman kalau meninggal dunia sewaktu-waktu, dengan cara simpanan dan pinjaman dilindungi dengan semacam asuransi yang disebut Dana Perlindungan Bersama (DAPERMA). Hal ini guna menghindari agar anggota yang meninggal dunia tidak membebani utang pada ahli waris. Koperasi Kredit (Credit Union) selalu mendidik anggotanya saat mulai masuk menjadi keluarga besar Credit Union. Dengan mengenyam pendidikan dasar tadi maka lalu tahu akan hak-hak dan kewajiban- kewajibannya. Mereka tidak buta akan koperasi, baik dari segi Anggaran Dasar maupun dari akuntansi sudah mulai faham. Anggota yang sudah faham kegunaan menabung itu sangat perlu didunia perkoperasian. Binatang Lebah saja bisa menabung madu, mosok manusia tak mampu menabung. Dengan cara semua anggota menabung, maka lambat laun kopdit bisa berswadaya modal yang lalu bisa dipinjamkan kepada seluruh anggota meskipun terkadang harus bergantian. Guna mencukupi kemauan banyak anggota, maka pelayanan Kopdit dilakukan secara harian. Hal ini lalu memudahkan anggota bertransaksi dengan kopditnya, kapan saja. Tentu saja kopdit demikian pasti sudah memiliki tempat pelayanan yang menetap, bukan berpindah-pindah lagi. Credit Union di Indonesia (dan bahkan diseluruh dunia) perlu patuh hukum, maka Kopdit harus berbadan hukum sesuai UU No 25/1992 tentang Koperasi. Dengan demikian, CU bukanlah usaha yang amatiran tetapi usaha yang tertib hukum dan patuh hukum. Hal ini mencerminkan Budaya yang tinggi bagi Credit Union. Para founding father’s Credit Union ditahun 1900 sudah mencanangkan bahwa Credit Ubion harus patuh hukum dan menghormati hukum secara

Transcript of Sepuluh keunikan Kopdit

Page 1: Sepuluh keunikan Kopdit

Sepuluh keunikan Kopdit

Barangkali tidak ada usaha yang fokusnya pada para pemilik usaha tersebut, kecuali usaha Credit Union. Hal ini disebabkan, pemilik usaha adalah juga pengguna jasa seluruhnya. Uniknya di Credit Union adalah pemilik usaha juga anggota semua Credit Union.

Credit Union sangat melindungi anggota dalam simpanannya dan ketidakmampuan mengembalikan pinjaman kalau meninggal dunia sewaktu-waktu, dengan cara simpanan dan pinjaman dilindungi dengan semacam asuransi yang disebut Dana Perlindungan Bersama (DAPERMA). Hal ini guna menghindari agar anggota yang meninggal dunia tidak membebani utang pada ahli waris.

Koperasi Kredit (Credit Union) selalu mendidik anggotanya saat mulai masuk menjadi keluarga besar Credit Union. Dengan mengenyam pendidikan dasar tadi maka lalu tahu akan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Mereka tidak buta akan koperasi, baik dari segi Anggaran Dasar maupun dari akuntansi sudah mulai faham.

Anggota yang sudah faham kegunaan menabung itu sangat perlu didunia perkoperasian. Binatang Lebah saja bisa menabung madu, mosok manusia tak mampu menabung. Dengan cara semua anggota menabung, maka lambat laun kopdit bisa berswadaya modal yang lalu bisa dipinjamkan kepada seluruh anggota meskipun terkadang harus bergantian.

Guna mencukupi kemauan banyak anggota, maka pelayanan Kopdit dilakukan secara harian. Hal ini lalu memudahkan anggota bertransaksi dengan kopditnya, kapan saja. Tentu saja kopdit demikian pasti sudah memiliki tempat pelayanan yang menetap, bukan berpindah-pindah lagi.

Credit Union di Indonesia (dan bahkan diseluruh dunia) perlu patuh hukum, maka Kopdit harus berbadan hukum sesuai UU No 25/1992 tentang Koperasi. Dengan demikian, CU bukanlah usaha yang amatiran tetapi usaha yang tertib hukum dan patuh hukum. Hal ini mencerminkan Budaya yang tinggi bagi Credit Union. Para founding father’s Credit Union ditahun 1900 sudah mencanangkan bahwa Credit Ubion harus patuh hukum dan menghormati hukum secara konsekwen, maka dari itu Credit Union (= Kopdit) selali memiliki nomer Badan Hukum.

Analog dari Berbadan Hukum, maka Kopditpun harus patuh membayar Pajak-pajak bagi negara, umpama Pajak Penghasilan pribadi maupun Badan (PPh ps 21 dan 23 dan 25). Inilah bentuk nyata bagi kopdit terhadap lingkungannya, masyarakat dan tanah air tercinta.

Credit Union selalu solider terhadap Kopdit lain dan koperasi lain, terutama pelayanan pendidikan. Hal ini guna mencerdaskan bangsa dan warga negara terhadap perjuangan ekonomi kerakyatan yang dicanangkan oleh Bung Hatta. Lihat UU Dasar 1945 Pasal 33. Pendidikan Koperasi bagi bangsa Indonesia sangat penting, sebab ekonomi lalu dipegang pemilik usaha yaitu para anggotanya. Bangsa Amerika (250 juta) yang terkenal dengan ekonomi liberalisme, tetapi memiliki 85 juta (atau 34%) rakyatnya anggota credit union. Artinya apa ? Rakyat Amerika lebih faham koperasi dari pada Rakyat Indonesia yang azas ekonominya kerakyatan/gotong royong.

Page 2: Sepuluh keunikan Kopdit

Credit Union dalam usahanya harus mengikuti aturan-aturan yang diwajibkan oleh Induk Koperasi Kredit Indonesia (INKOPDIT), umpama Pengelolaan Keuangan perlu mengetrapkan SAKKK (Sistem Akuntansi Keuangan Koperasi Kredit). Agar apa ? Agar bisa diaudit / diawasi dengan baik oleh Daperma / Asuransi. Juga perlu memakai Parameter Rasio yang baku dari WOCCU/ACCU antara lain : PEARLS. Dengan demikian, pengelolaan keuangan di Kopdit dijalankan penuh disiplin dan aturan-aturan baku, sehingga terhindar dari tangan-tangan yang mau korupsi, manipulasi, merusak tatanan dan lain-lain.

Credit Union, yang memiliki AD-ART-Poljak dan Aturan-aturan, perlu selalu tumbuh layaknya usaha yang sehat. Pertumbuhan kekayaan setiap tahun harus diatas 15% - 20%, sedangkan pertumbuhan anggota perlu diatas 12% tiap tahun.

Semakin lama, Credit Union di Indonesia akan semakin bertumbuh besar, sehat, kuat dan profesional, karena mengandalkan : pendidikan bersinambungan yang setara Internasional, lalu swadaya modal, dan siap selalu solidaritas.

Anggota Credit Union se-Indonesia 1,534 juta (dari Sabang sampai Merauke), dan total kekayaannya Rp 9,650 Trilyun, atau rata-rata 1 anggota Credit Union memiliki Tabungan senilai Rp 6,29 juta. Uang senilai Rp 9,65 Trilyun diatas adalah Tabungan murni anggota, bukan meminjam kepada fihak ketiga.

Akhir kata, demikian kami sampaikan ada 10 lebih keunikan Kopdit yang bisa kita ambil hikmah.

Dampak Tabungan Anggota Kopdit (Credit Union )

“Beli rokok bisa, beli pulsa mampu, beli jajan terbayar, tetapi untuk menabung, mereka sulit melakukan. Mengapa ? Lemahkah daya juang hatinya ?” (Motivator)

Prakata

Sebuah perusahaan, bisa hidup kalau mendapat pendapatan / income dari usahanya. Setelah mendapat pendapatan, lalu ia bisa mengeluarkan biaya pokok dan biaya operasionalnya. Selisih antara income dengan biaya-biaya diatas kita sebut suatu profit/keuntungan.

Credit Union

Di Credit Union (Koperasi Kredit) yang berprinsip Trilogi salah satu yaitu swadaya modal, maka modal dihimpun dari Tabungan para anggota, baik Tabungan besar maupun Tabungan-tabungan kecil, dari seluruh anggota CU.

Tabungan semua anggota, saat Kopdit masih kecil (hanya berjumlah kecil, namun seiring dengan perkembangan Kopdit, jumlah tabungan akan membesar, apalagi kalau jenis tabungan semakin bervariasi dan menarik.

Page 3: Sepuluh keunikan Kopdit

Semua Tabungan akan membawa dua dampak yang harus dikelola / dimanage) oleh Pengelola harian, yaitu :

Dampak Pertama : Tabungan dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan dana, yang lazim kita sebut Pinjaman anggota/Piutang/Loan-prduct. Pada dampak pertama ini menyebabkan kopdit mendapat jasa/bunga/rent, dimana dihimpun dalam Pendapatan Kopdit. Hal ini di Kopdit lazim disebut angsuran pokok serta jasa pinjaman secara bulanan. Semakin besar dana dipinjamkan kepada anggota (= karena yang membutuhkan dana untuk usaha anggota semakin menanjak), maka pengembalian per bulan akan semakin meninggi juga, atau pendapatan bunga semakin membesar.

Pada Kopdit yang semakin besar, maka jenis pinjaman tidak hanya satu dua, tetapi bisa 8 atau lebih. Hal ini agar para anggota bisa meminjam uang ke Kopdit, dengan lebih dari satu macam pinjaman. Bukankah lebih baik meminjam uang ke Kopdit dari pada terjerat renternir atau lintah darat?  Pinjaman lebih dari satu diperkenankan di Kopdit, asalkan menurut CBL ybs mampu mengembalikan.

Dampak Kedua : adalah suatu konsekwensi dari hukum dagang, bahwa seseorang penabung uang di suatu kopdit tentu akan mendapat suatu jasa, yang lazim di Kopdit disebut Bunga Tabungan. Bunga Tabungan sangat bervariatip prosentasenya, tetapi yang pasti lebih besar dari bank BPR.

Dampak kedua ini setiap bulan dikeluarkan dari kas Kopdit dan lazim disebut Biaya Modal (= Pokok). Semakin banyak jenis Tabungan dan semakin besar tabungan-tabungan anggota, maka Biaya Modal akan semakin besar. Unsur dari dampak kedua ini sangat berbahaya manakala para anggota cuma senang menabung alias hanya suka menikmati uang jasa bunga uang, namun kurang memikirkan penyaluran dana Tabungan untuk dipinjamkan kepada anggota. Anggota seperti begini belum matang berpikir secara insan kopdit yang prima.

Dampak Ketiga : Pengelola Harian yang cerdik, pasti sudah menghitung, berapakah perbedaan pendapatan dan Biaya Modal. Kalau cukup positif maka masih lampu hijau, namun kalau negatif maka perlu mengambil langkah-langkah drastis, antara lain :

Apabila terdapat dana menganggur (idle money) diaktiva maka perlu diinvestasikan lebih agresif dengan jasa yang layak

Apabila biaya lebih besar dari anggaran-anggarannya, berarti terjadi pembengkakan biaya yang perlu ditekan / dipangkas secepatnya

Apabila biaya sudah sesuai anggaran, tetapi pendapatan kurang dari anggaran, pasti ada tagihan-tagihan/pinjaman/pinjaman / piutang-piutang yang lalai belum tertagih pada angsuran pokok + bunganya

Apabila semua sudah berjalan baik, tetapi masih saja kurang positif hasil SHU-nya, sangat mungkin kurang cepat perputaran uang (turn over). Hal ini mungkin Rescheduling dalam jumlah besar perlu dilakukan oleh Kopdit

Page 4: Sepuluh keunikan Kopdit

Dampak ketiga penuh dengan jebakan dimana perlu analisa-analisa yang mau tak mau harus dilakukan Manajer/Bagian Keuangan untuk jangan sampai keuangan Kopdit menjadi kurang lancar, kurang menghasilkan, dan lain-lain.

Penutup

Semakin kita faham Credit Union dengan swadaya modalnya, maka kita semakin faham arti : dari, untuk, oleh anggota dalam hal keuangan Koperasi Kredit, tanpa campur tangan fihak ketiga. Saat ini Kopdit CU Melati, berkah anggota (dari, untuk, oleh) tadi sudah mencapai Rp 23 milyar. Sekian dahulu.

Sayur tanpa Garam

Oleh : RAY Soesilo

“Pendidikan koperasi, penting bagi anggota dan lebih-lebih bagi pengurusnya” (Bung Hatta, bapak koperasi (RI)

Prakata

Roh dari koperasi bukan uang, bukan besarnya koperasi, tetapi para anggota harus berpendidikan koperasi yang cukup. Mereka akan berpotensi untuk maju, mandiri dan tegak kuat.

Lincah

Koperasi Kredit, biasanya identik dengan Credit Union dan sudah tersebar diseluruh Indonesia. Koperasi Kredit (disingkat Kopdit) memang ogah disebut koperasi biasa, sebab memang lain cara kerja dan Visi Misinya. Sama-sama bergerak dibidang koperasi, tetapi perbedaannya seperti bumi dan langit.

Koperasi Kredit, bergerak lebih lincah dari pada koperasi lain. Ia menerobos dari daerah satu ke daerah lain dengan lincah tanpa kenal lelah. Ia berperahu 8 jam, kehulu sungai di Kalimantan untuk memotivasi sekelompok suku untuk masuk menjadi anggota CU. Tiga fasilitator CU masih muda, terus bekerja memotivasi sekelompok pemuda-pemudi karyawan Mall di Bogor dari jam 07.00 – 12.00, agar mereka menjadi anggota Cresit Union. Dan 5 fasilitator sejak subuh sudah menuju ke desa Jatiasih Bekasi untuk memberi pendidikan dasar manajemen Kopdit kepada 20 calon anggota.

Mengapa calon anggota perlu terdidik

Bung Hatta mengajarkan, bahwa pendidikan koperasi bagi calon anggota dan Pengurus Koperasi sangatlah penting. Pengurus tanpa modal kepandaian, ibarat nahkoda kapal tanpa kompas, seperti nyopir mobil dengan ditutup matanya. Bung Hatta belajar ekonomi dinegeri Belanda (1922 – 1931), dan selama 9 tahun ia menekuni koperasi-koperasi di Eropa yang saat itu sedang tenar-

Page 5: Sepuluh keunikan Kopdit

tenarnya credit union (lahir 1900). Kembali pada judul diatas, mengapa perlu pendidikan, jawabannya adalah : usaha koperasi adalah usaha jasa, dan unik, perlu dengan verbal (bicara= oral) disebabkan beberapa hal memerlukan penjelasan-penjelasan yang harus fase to fase (bertemu muka). Kalau dalam interaksi, sudah berhasil saling ada pengertian, maka proses selanjutnya akan bergulir kearah tujuan bersama.

Jadi, kalau menganggap masuk koperasi kredit tanpa pendidikan sah saja, dapat diibaratkan masuk lingkungan credit union tanpa tahu apa itu Credit Union. Juga sah-sah saja ? Ibaratnya, makan nasi dengan sayur tetapi tanpa garam. Hambar ‘kan ?

Siapa yang mengambil uang saya?

Credit Union / Kopdit terus bergerak melaju dinusantara. setiap kota agak besar pasti sudah terhimpun Credit Union. Ada yang baru terdiri, ada yang susah lama tetapi pertumbuhan anggota senin – kemis (sulit berkembang), ada pula yang harus berjuang hebat menaklukkan kegamangan warga desa, yang takut uangnya dibawa lari koperasi kredit.

Pada suatu kesempatan pendidikan CU, penulis menghadapi sekumpulan warga desa yang acuh tak acuh terhadap penjelasan-penjelasan Kopdit. Sebelum penutupan ditempatkan ada 2 orang (laki dan perempuan) untuk curah hati. Bapak A mengatakan : “Saya semula curiga dengan Kopdit. Koperasi ini pasti akan membawa pergi uang kita bersama. Namun, setelah 2 hari saya mendapat pendidikan CU, pikiran saya berubah. Kalau saya menabung di CU Rp 1.500.000,- dan saya boleh meminjam uang RP 3.000.000,- Ini ‘kan aneh. Bukan uang saya yang diambil, tetapi justru koperasi yang baik hati mau mengulurkan pinjam kepada saya. Maka, saya sekarang sadar, dan saya akan masuk Kopdit. Mohon dicatat nama asaya !” (Dan tepuk tangan mengiringi pidato itu).

Dan  sampailah pada babak akhir pendidikan 2 hari, dari 25 calon anggota ternyata ada 20 calon yang masuk langsung menjadi anggota.

Jangka Panjang

Kopdit (Credit Union) bersikap tegas terhadap para calon anggota, yaitu agar mereka sejak awal masuk sudah belajar menabung, yang kelak berguna bagi dirinya.

Seseorang yang sudah memiliki tabungan, akan hidup tenang, lalu bisa merencanakan hidup untuk jangka pendek dan jangka panjang. Pendidikan koperasi di CU sangat berguna bagi calon anggota dan para anggota karena diajarkan mengatur Ekonomi Rumah Tangga (ERT), belajar Anggaran Dasar, belajar Manajemen Dasar Kopdit, Akuntansi Dasar, Jatidiri Koperasi, dan yang tak kalah penting adalah membangun jiwanya untuk menjadi manusia yang berwatak usaha produktif (bukan konsumtif), gemar menabung serta menemukan diri pribadi sebagai manusia yang swadaya (self help), mandiri, tetapi tetap berwatak sosial.

Hanya dengan pendidikan koperasi yang benar, maka koperasi akan maju, swadaya modal dan mandiri dalam usaha, berwatak solidaritas, dan pantang menyerah pada rintangan-rintangan yang menghadangnya.

Page 6: Sepuluh keunikan Kopdit

Menyambut HUT ke 41 Dirgahayu Koperasi Kredit dan Dirgahayu Koperasi di Indonesia ke – 64.

KOPDIT perlu Teknologi Informasi

Oleh : RAY Soesilo

Menunjang

Koperasi Kredit pada era Reformasi (1998 – 2011 dan seterusnya) perlu melakukan pelayanan dengan cara-cara modern yaitu memakai IT (Informasi Teknologi). CU (Kopdit) perlu menggunakan Komputer, Lap Top, IPad, LCD, Website dan Email dalam melayani anggota-anggotanya. Anggota semua membutuhkan sarana IT, guna menunjang:

1. Kecepatan dan ketepatan pelayanan agar angka-angka valid 2. Mengurangi human error sekecil mungkin 3. Menjaga image Kopdit yang tak kalah dengan lembaga keuangan yang lain 4. Anggota sadar, bahwa dengan input data hanya sekali maka beberapa transaksi bisa

diselesaikan dengan betul, cepat, tepat dan akurat 5. Dengan memakai IT, maka anggota bisa melihat secara nyata, bahwa pelayanan Kopdit

dilakukan serius dan berkualitas tinggi

Kalau Kopdit tak mau memakai IT, maka lambat atau cepat akan ditinggalkan para anggotanya. Kelak, sejarah akan membuktikan.

Terdapat beberapa bentuk pelayanan Kopdit harus memakai IT. Hal-hal ini membuktikan, anggota akan senang kalau :

1. Tulisan pada kartu Simpanan dan Kartu Pinjaman, harus bertuliskan hasil komputer, hasil printer.

2. Surat-surat Perjanjian Pinjaman harus hasil komputer, hasil printer.3. Laporan Keuangan (dan perinciannya), juga harus hasil komputer, sehingga laporan

bulanan cepat bisa dibaca.4. Bulan Januari tiap tahun bisa melakukan RAT, sebab olah data bisa cepat. Meski diakui,

transaksi cukup banyak dan repot, perlu audit dan lain-lain.

Tahun 1311

Penulis membaca buku Manajemen Strategik , (Setiawan HP, SE, MBA) dimana diakhir tulisan buku tersebut menyimpulkan sebagai berikut :

Page 7: Sepuluh keunikan Kopdit

1. Banyak perusahaan-perusahaan dunia ambruk pada usia ke 10 – 20 tahun karena mencampakkan kebutuhan manusia sebagai pelanggan/nasabanhnya.

2. Beberapa perusahaan dunia tetap hidup, ratusan tahun, karena mau mendengarkan kemauan pelanggannya, termasuk perusahaan-perusahaan besar

3. Ada perusahaan plastic dan kimia di Swedia, yang usianya sudah 700 tahun (lahir 1311), sampai sekarang masih tetap eksis dan perusahaan itu bernama : STORA

4. Credit Union (= Koperasi Kredit= Kopdit), terlahir tahun 1900, berusia 111 tahun, bisa tetap eksis karena terus menerus melaksanakan pembaharuan dalam melayani para anggotanya yang bertindak juga sebagai pelanggannya.

SDM

Ternyata, kunci sukses suatu perusahaan (apapun), memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM ) yang mumpuni. Banyak perusahaan/usaha, sangat sukses dan maju pesat, tetapi dalam waktu hanya 10 tahun – 30 tahun langsung melorot turun drastic. Selidik punya selidik ternyata saat sukses dan maju, lupa menjalankan kaderisasi secara sistematis. Akhir kisah perusahaan/usaha tersebut langsung gulung tikar semenjak para “pahlawan” mereka menjadi uzur dilanda teknologi yang begitu cepat merambah dunia.

Unsur manusia, sebagai sumber daya paling menentukan perlu dicari, dipupuk, disemai, dengan cara diberi ilmu teknologi informasi yang sangat ampuh kelak dikemudian hari. Perang melawan pesaing telah datang, siapapun yang ber-SDM berkualitas akan mampu bertahan, dan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas memperebutkan kepercayaan para anggota, calon anggota, dan merebut hati masyarakat.

Mengelola Koperasi kredit bukan pekerjaan sambilan layaknya orang mengisi waktu luang, tetapi pengelolaannya harus serius dan menerapkan teori-teori ekonomi abad 21 agar berguna menangkal kelesuan kopdit yang selalu muncul disebabkan rutinitas yang tinggi.

SDM berkualitas akan selalu mencari inovasi baru dengan cara pelayanan-pelayanan modern yang menyentuh hati para anggota / calon anggota dan semua saja yang membutuhkan Kopdit.

Belasan pelayanan telah diciptakan oleh Kopdit, namun tiap tahun terus bertambah saja, antara lain :

1. Pelayanan Simpanan2. Pelayanan Pendidikan Koperasi3. Pelayanan Asuransi intern4. Pelayanan Konsultasi dan Informasi5. Pelayanan Beasiswa6. Pelayanan Pinjaman7. Pelayanan dana kesehatan8. Pelayanan dana hari tua9. Pelayanan dana kecelakaan 10. Pelayanan melalui Media Buletin11. Pelayanan melalui Media Website

Page 8: Sepuluh keunikan Kopdit

12. Pelayanan membayar pajak13. Pelayanan menabung anak sekolah14. Pelayanan kewirausahaan

Penutup

Semua SDM di Kopdit perlu akrab dengan Informasi teknologi, dan bukan mencampakkannya. Siapapun yang menjauh dari IT, maka ia akan terisolir dalam masyarakat yang terbatas saja. Dunia website sangat luas dan anda para Kopdit bebas membaca, menelaah, mempelajari, bahkan mengunduh Sekian dahulu, sampai jumpa.

Ada ubi ada talas, ada budi pasti terbalas

Oleh : RAY Soesilo

”Jaminan untuk hidup layak berkecukupan dan sejahtera sudah dipancangkan oleh pendiri-pendiri Republik ini..” (Slogan motivasi bangsa)

Prakata

Semakin kita menghayati koperasi, maka badan usaha ini semakin menarik untuk dikaji di Indonesia. Sebab koperasi bukan perkumpulan uang tetapi perkumpulan manusia yang penuh dengan karakter, budaya, tradisi, usia dll yang unik

Aneka Ragam

Tradisi di Republik Indonesia sangat penting difahami dan dihayati bagi rakyatnya. Tradisi yang baik kita ambil hikmahnya, sedangkan tradisi yang merugikan kita buang jauh-jauh. Contoh sederhana, terdapat suku tertentu yang memiliki tradisi agar gadis-gadis dipinang dengan mahar sangat mahal. Akibatnya para pemuda tak kuat menyediakan mahar yang mahal, maka gadis-gadis lalu layu sampai usia tua belum juga ada yang meminang.

Tradisi seperti diatas bagus tujuannya yaitu agar para pemuda mau bekerja berat menyediakan mahar yang mana membantu ekonomi para kerabat sang gadis. Namun kadang-kadang sang pemuda cekak rezeki, ya melarat sajalah dan pergi merantau mencari gadis lain dari suku lain yang maharnya cuma daun pisang dan ubi talas (cuma kasih sayang nan memanas)

Tradisi di Indonesia bermacam-macam corak dan ragamnya, terutama cara hidup berekonomi di masyarakat. Ada masyarakat yang suka sekali menabung dalam hidupnya. Mereka sangat tak senang dengan cara-cara meminjam uang, umpama suku Tionghoa, Suku Dayak, dll. Sebaliknya, ada suku yang sangat suka meminjam uang dan lupa menabung sehingga seperti hidup boros saja. Suku ini gemar pesta wah, pergaulan adalah nomer satu.

Page 9: Sepuluh keunikan Kopdit

Nah, suku satu ini unik yaitu gemar menyendiri dan bergerombol dengan satuannya saja. Akibatnya seperti kurang bergaul, padahal mereka ini cerdas-cerdas anaknya/orang tuanya dan Bapak Ibunya.

Mengamati banyak suku di Indonesia, lalu menjadi tahu bahwa kita ini memang Bhineka Tunggal Ika. Baru-baru ini saya bertemu teman lama (lain suku) yang sudah berpisah selama 50 tahun (1961 – 2011). Aku lupa-lupa ingat wajahnya, tetapi ia sangat yakin pada saya. Saat mengungkap nama-nama teman lama kita, saya semakin faham kalau teman saya ini dulu berperawakan paling kecil, aneh dan fasih berpidato (menggurui teman). Ia paling sebel dengan kita kalau ia sedang ngobrol sesama sukunya (bahasa Sunda), lalu kita ikut omong sunda tetapi artinya gak karu-karuan. Maklum, kita kepingin ramah dan berlatih bahasa sunda tetapi nggak ada yang diajak omong. Runyamlah kita semua.

Suku yang paling mudah bergaul dan mudah dibuat menjadi ketawa karena sulit marah ya suku mana lagi kalau bukan Suku Djawa (Tengah). Mungkin karena paling banyak populasinya, maka dimana-mana disuruh jadi penengah / pengawas / pendamping / ketua panitia. Sebab apa ? Sebab kalau salah tindakan kita mudah saja : dimarahi, toh dia tak marah, karena ”nrimo” (menerima tindakan itu ). Ini lucu, tetapi kenyataan dimasyarakat Indonesia

Wajar

Sekarang ini, jaman Reformasi, dimana-mana memakai baju reformasi, akhirnya kebablasan. Tanda-tanda jamantak digubris lagi, yang dipakai Cuma akal sehat, bukan yang tersirat tetapi yang tersurat. Akhirnya ketenangan Republik terus menerus terganggu dengan orang-orang yang tak pernah ”meditasi” tak pernah ’khalwat’, tak tahu falsafah dan ’filsafat’ dan sederet olah pengekangan nafsu duniawi dicampakkan.

Betapa hebatnya kekayaan bumi nusantara Indonesia. Minyak dibumi Indonesia sebentar lagi habis, tetapi gas bumi di Indonesia masih terus akan ada dan bisa dieksport. lautan Indonesia tak habis-habis menghasilkan devisa mulai dari ikan, rumput laut, mutiara, pariwisata, dan sederet usaha laut yang tak habis-habisnya. Apapun ditanam di bumi Indonesia selalu dan pasti tumbuh, sebab Indonesia hanya punya 2 musim, dan matahari selalu datang tiap hari menyinari bumi pertiwi kita.

Banyak orang Indonesia mengatakan : ”Bila anda sudah pernah ke luar negeri beberapa kali, maka Bumi Nusantara yang paling cantik di Bumi ini”. Benarkah ? Memang benar demikian. Di Indonesia apapun murah dan terbeli secara wajar.

Lalu saya pernah bersantai dengan orang bule, ia mengatakan orang-orang Asia tenggara biasanya cerdas dan pandai bergaul, ramah, dan santai. Kata dan perbuatan jauh berbeda, kata-kata banyak tetapi bekerja sedikit saja. Ini ciri khas orang-orang Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Benarkah ? Mari kita resapi saja, yang penting ada ubi ada talas ada budi pasti terbalas. Apa artinya ? Semangat berbuat baik pasti dibalas dengan perbuatan lain yang baik juga, meski kita terkadang tak tahu pembalasan baik itu.

Uniknya CU

Page 10: Sepuluh keunikan Kopdit

Asal muasal Koperasi memang dari negara barat (Jerman, Swedia, Skandinavia, Inggris, Kanada, USA) dan kalau Koperasi Kredit dianggap yang paling kebarat-baratan juga tidaklah ! Jaman Raiffeisen koperasi simpan pinjam sudah ada di Jerman, dan KSP ini sekarang namanya diadop oleh KSP-USP di Indonesia. Credit Union (= Koperasi Kredit) memang khas bentuk dan cara pengelolaannya. Bentuk awal namanya bukan CU tetapi SC = “Saving and Credit” (lahir 1900 di Canada), tetapi lama kelamaan menjadi Credit Union, setelah menuntaskan “sekolah uji coba di USA” dengan diterapkan Undang-Undang tentang Credit Union. Ini memang aneh tetapi nyata, Credit Union (CU = Koperasi Kredit) telah menjadi kakek, tua renta, dan jenggotan dengan usia 111 tahun (1900 – 2011), toh tetap gagah, tegar, dan gesit melalang dunia sampai di 94 negara di dunia.

Koperasi Kredit masuk Indonesia pada tahun 1965 dan diperbolehkan hidup sejak 1970, meski baru diberi nomer Badan Hukum tahun 1998 secara resmi. Apa dan bagaimana keistemewaan Credit Union ? Unik. Inilah keistemewaan tersebut :

1. Credit Union hanya melayani anggotanya 2. Modal CU berasal dari anggota, dipinjam untuk para anggota dan dikelola oleh anggota 3. Diawali dengan pendidikan CU, dikawal dengan pendidikan dalam usaha dan dikontrol

dengan pendidikan4. Menganut Trilogi, Solidaritas – Pendidikan dan Swadaya 5. Menganut Jatidiri koperasi yang mendunia 6. Selalu adil dalam mengelola uang anggota7. SHU dibagi sesuai AD dan ART 8. Berbadan Hukum dan patuh pada UU Koperasi9. Menjalankan 5 wajib dengan perekat Puskopditnya 10. Perlu dan mampu menjadi Kopdit Ideal 11. Memiliki payung Daperma sebagai Asuransi Pinjaman & Tabungan 12. Penentuan suku bunga selalu amanah anggota 13. Selalu dan pasti tumbuh terus mengikuti konsentrasi anggota 14. Menabung adalah tujuan utama masuk CU 15. Semua Tabungan mendapat jasa/Bunga yang layak

Penutup

Ada ubi ada talas, siapa berbuat budi pasti mendapat balas. Balasan ini, bisa di dunia bisa diakhirat dan itu tak perlu kita perhitungkan, yang penting berbuatlah kebajikan sebanyak-banyaknya antar sesama manusia. Sampai jumpa.

Sadar membayar pajak

Oleh : RAY Soesilo

”Orang bijak selalu membayar Pajak” (Slogan Fiscus)

Page 11: Sepuluh keunikan Kopdit

Prakata

Sejak jaman dahulu kala, negara-negara besar selalu mendorong warganya untuk membayar pajak. Banyak cara dan ragam pajak diterapkan, agar uang/dana masuk ke kas negara. Sebab negara butuh dana untuk pembangunan.

 

Warga Negara

Membayar Pajak bagi warga Indonesia adalah memang kewajiban setiap insan didunia, dimanapun untuk negaranya. Negara memang memerlukan dana/uang untuk segala hal yang bersifat umum bagi warganya.

Semakin kita memahami kwajiban-kwajiban warga negara maka keinsafan membayar pajak menjadi menebal dan memang demikian.

Memang, pembayar pajak bagi warga negara pun diatur sangat ringan yaitu bagi warga negara yang memiliki penghasilan wajib membayar pajak.

Menjadi pertanyaan, penghasilan sebulan berapa sehingga kena pajak. Sebagai patokan mudah, seseorang yang berpenghasilan Rp 70.000/per hari (atau sebulan Rp 1.750.000, atau setahun Rp 21.000.000) perlu membayar pajak penghasilan

Ada yang bertanya, penghasilan saya tak menentu itu terkena atau tidak ? Berapapun penghasilan anda kalau setahun dijumlahkan melebihi Rp 17.500.000,- maka terkena pajak. Jadi, janganlah tidak membayar pajak.

Seorang ibu usaha katering, tak menentu hasilnya, tetapi yang pasti setiap bulan mengantongi Rp 1,5 juta – Rp 2 juta bersih. Apa terkena pajak ? Ya, terkena pajak, sebab rata-rata sebulan ia berpenghasilan Rp 1.750 juta 9atau setahun Rp 21 juta)

Toleransi

Negara juga sadar seseorang pasti menanggung beban keluarga dalam banyak hal, umpama menanggung makan, minim, rumah sekolah anak dll). lalu oleh negara (yaitu Dinas Pajak) memberi suatu potongan yang disebut PTKP ( Penghasilan Tidak kena pajak), dengan jumlah sbb :

Status Anak PTKP 1 tahun Keterangan PPh ps 21TK

K

K

0

0

1

Rp 15.840.000,-

Rp 17.160.000,-

Rp 18.460.000,-

Anak ditanggung max 3 jiwa

TK = Tidak Kawin /

Belum Kawin

Page 12: Sepuluh keunikan Kopdit

K

K

PR

2

3

-

Rp 19.800.000,-

Rp 21.120.000,-

Rp 15.840.000,-

PR = Perempuan

K = Kawin/keluarga

Contoh : Dengan melihat hal diadat, maka seseorang yang sudah kawin dan berputera satu, berpenghasilan Rp 2.100.000/bulan bisa dihitung kena pajak berapa

Jawab : Penghasilan 1 bulan Rp 2.100.000 setahun Rp 25.200.000,-

THR Idulfitri (contoh) ” 2.500.000,-

Jumlah Rp 27.700.000,-

Pengurang I : Tunj. Jabatan 5% (Rp 1.385.000,-)

Jumlah sementara Rp 26.315.000,-

Pengurang II PTKP (K/1) ( ” 17.160.000,-)

Jumlah kena Pajak Rp 9.155.000,-)

Pajak yang harus dibayar 5% x Rp 9.155.000 = Rp 457.750,-

Pajak senilai Rp 457.750 harus dibayar selambat-lambatnya pada bulan Januari setiap tahun berikutnya.

Memang, sadar membayar pajak harus dilakukan dan dilaksanakan sedini mungkin.

Fasilitas

Apa sebab kita harus membayar pajak disuatu negara ? Karena beberapa sebab yang akan kita tulis :

1. Warga negara perlu sadar membayar pajak karena negara membutuhkan dana (segi kesadaran)

2. Warga negara dipaksa membayar pajak karena UUD 45 pasal 23 ayat 2 mengharuskan bayar pajak (segi hukum)

3. Negara butuh dana untuk membiayai fasilitas umum yaitu : keamanan, jalan, aparat, pendidikan, dan banyak sekali pengeluaran (segi kebutuhan dana)

4. Negara menyediakan fasilitas bagi warganya dengan : aman, tentram, usaha nyaman, sekolah pantas, transport mudah (Segi Perimbangan)

5. Bagi yang bergerak dalam usaha dagang/usaha/kantor negara memberi ijin usaha, ijin mendirikan bangunan, ijin edar barang dll (segi fasilitas oleh negara)

Page 13: Sepuluh keunikan Kopdit

Penutup

Demikian, selintas kita tulis sedikit tentang sadar membayar pajak. Pada bulan depan kita tulis Kopdit Melati juga membayar pajak untuk badan Usahanya, karena Kopdit CU Melati diberi oleh pemerintah nomer Badan Usaha, yaitu wewenang usaha diantara para anggotanya. Kita nantikan tulisan bulan depan

Bayarlah pajak, sesuai NPWP (Nomer Pokok Wajib Pajak) yang anda miliki. Kalau belum punya, mintalah nomer NPWP pada KPP (Kantor Pelayanan Pajak) terdekat. Salam.

Petuah dan tuah Koperasi

Oleh : RAY Soesilo

“Insan koperasi harus dibiasakan untuk terus menerus belajar menabung, agar kelak bisa self help koperasinya. Hal ini sulit, namun perlu dijalankan “(Intisari tulisan Bung Hattta, Bapak Koperasi Indonesia)

 

Prakata

“Tanpa bekerja keras, maka sesuatu didunia tak akan terwujud, kecuali ia diciptakan Tuhan menjadi pewaris dari konglomerat” (kata orang bijak)

Bung Hatta

Cukup sudah, tidur lelap selama 66 tahun dengan mimpi indah mengharap Negara aman, adil dan makmur. Sudah sangat lama, kita mengharap dari waktu ke waktu dari malam ke malam, kapan Negara ini bisa mensejahterakan warganya dengan adil.

Sejak 1945 kita berharap dan mendambakan koperasi menjadi benar-benar soko guru ekonomi Indonesia. Kalau saja kita mau berpikir sejenak, dimana letak kekeliruan koperasi yang dimana-mana remuk redam, dan terpateri dengan nama koperasi kurang dihargai di masyarakat

Sudah cukuplah Founding Father’s negeri ini meletakkan koperasi di UUD 1945 pada pasal 33 ? Kita sebagai warga Negara pecinta koperasi dengan jelas dan lantang mengatakan : “Bung Hatta, Bapak sudah cukup meletakkan dasar ekonomi kerakyatan di pasal 33 tersebut”.

Lalu menjadi pertanyaan, mungkinkah kita yang tak mampu menerjemahkan buah-buah pikiran beliau, apa kita kurang menggali makna-makna yang tersurat dan tersirat di buku-buku beliau ? Akan sederet panjang pertanyaan ini diteruskan, namun yang pasti satu kata kunci sudah kita kantongi, yaitu saat ini kita masih “terpuruk” dengan kegiatan koperasi di Indonesia.

Page 14: Sepuluh keunikan Kopdit

Apabila kita telusuri koperasi-koperasi simpan pinjam di daerah-daerah, sungguh menyedihkan. Suatu Pemkot memiliki 900 koperasi, namun ternyata yang 500 koperasi jadi-jadian (tak beralamat), sedangkan yang 400 ada beralamat, tetapi yang mampu RAT cuma 40 koperasi. kesimpulan sementara hanya (40 : 900) x 100% = 4 – 5 % koperasi yang hidup di daerah-daerah pedesaan dan perkotaan.

Beberapa teman yang pernah keluar negeri, mengatakan bahwa koperasi di luar negeri lebih maju. betulkah ? Kita perlu ada data untuk perbandingan

Menelusuri butir-butir pikiran tulisan-tulisan di buku Bung Hatta, ternyata buah mutiara Bung hatta hanya sederet-deret kata yang seperti tak bermakna banyak, tetapi memendam kilau mutiara yang belum kita gosok bersama-sama. buah tulisan Bung Hatta (Bapak Koperasi), terdapat pada 3 kata yang mentakjubkan dan merupakan endapan beliau saat belajar ekonomi di Nederland Tahun 1922 – 1931 sebelum beliau kembali ke Indonesia. Banyak Negara dikunjungi beliau disana, terutama Negara-negara koperasi yang telah maju koperasinya.

Dari ketiga kata tersebut, kalau kita jabarkan dengan kata akan menghasilkan puluhan buku dan jutaan perbuatan para koperasiwan. Tiga kata tadi memang sulit dijalankan, tetapi sangat ampuh dan sangat tangguh untuk menjadikan ekonomi Indonesia benar-benar disokong oleh ekonomi kerakyatan.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang easy going (serba tak mau report), dari bapak sampai rakyat kecil. Ini memang demikian, karena bangsa kita selalu di manja oleh alam yang menina bobokan kita semua. Dari sinilah menjadi jelas, kita lalu lupa mutiara warisan Bung Hatta. Kedua Bapak Proklamator kita Bung Karno dan Bung Hatta tak pernah meninggalkan harta karun berupa mutiara – emas – berlian – minyak – gas alam – tabungan di negara asing, tetapi mereka berdua meninggalkan suatu warisan yang sangat berharga bagi kita bangsa Indonesia, yang sangat berharga bagi kita bangsa Indonesia, yang satu meninggalkan warisan : Persatuan Indonesia (NKRI) sedangkan yang satu mewariskan ekonomi kerakyatan (Koperasi)

Saat ini banyak sekali bangsa / rakyat Indonesia tak mengenal Koperasi. Kalaupun mengenal akan berpaling muka, karena kurang tahu, kurang faham, atau kurang informasi, atau tak mau lagi berhubungan dengan koperasi karena telah dikecewakan oleh Pengurus Koperasi.

Negara Kesatuan RI selalu dilanda ketidak stabilan sejak berdiri sampai sekarang. Beberapa aliran dan oknum ingin memecah belah, termasuk didanai oleh asing, tetapi warisan Bung Karno tetap utuh.

Ekonomi Kerakyatan, sangat sulit berkembang karena banyak ekonom dan konglomerat ikut berkepentingan. Tuah (atau kesaktian) Ekonomi Kerakyatan pernah dibuktikan semasa krisis moneter tahun 1997 – 1998 di Indonesia. Semua Bank-Bank – perusahaan – perusahaan besar – dan BUMN/D lumpuh total. Semua pers luar negeri mengatakan Indonesia ekonominya hancur total, dan baru akan pulih 10 tahun lagi. Mengerikan. Namun, apa yang terjadi ??? Keajaiban terjadi, dalam waktu 3 bulan, ekonomi kerakyatan – UKM – ekonomi koperasi membangkitkan ekonomi Indonesia yang tidur. Dunia kagum akan ekonomi kerakyatan Indonesia.

Page 15: Sepuluh keunikan Kopdit

Mengapa bisa demikian ? Karena ekonomi kerakyatan tidak pernah dapat akses dengan bank. Bank-bank menolak direcokin oleh rakyat kecil. Tetapi tuah ekonomi kerakyatan sangat jelas, dan ini membuka mata semua pejabat negara, ekonomi kelas kaliber dunia, para kritikus ekonomi, maupun semua pelaku ekonomi Indonesia maupun dunia.

Meneliti dan mengamati yang dipelajari Bung Hatta, ternyata terdapat tiga hal mutiara koperasi yang perlu kita jalani kalau koperasi mau bangkit, berdiri, lalu bisa lari mengejar ketinggalan dengan negara lain. Bayangkan saja, kalau saja ada 50 juta anggota koperasi di Indonesia yang benar-benar baik, maka Indonesia sudah mulai sejahtera. Apa saja tiga mutiara itu ? Ternyata kalau kita teliti dan dalami sudah dimuat di UU No 25/1992 yaitu Undang-undang Koperasi.

Tiga pilar penting

Semenjak membaca Buku Bung Hatta, kita sudah bermaksud menggali dan mendalami latar belakang, mengapa Bung Hatta memilih koperasi dalam soko guru ekonomi Indonesia ? Hal itu disebabkan : (a) Kepemilikan koperasi adalah milik bersama-sama, atau pemilik koperasi adalah anggota (b) Modal koperasi dari anggota, diperuntukkan bagi anggota dan dikelola oleh anggota (c) Keuntungan (Surplus Usaha Anggota) diperuntukkan bagi anggota. (d) Kepengawasan Koperasi dilakukan oleh Anggota melalui Pengawas (e) Badan usaha koperasi dikelola secara transparan oleh Pengurus sebagai amanah dari Anggota.

Jadi, usaha koperasi sebenarnya sangat sederhana tetapi cukup rumit, sebab perkumpulan koperasi tidak mengandalkan uang, tetapi perkumpulan koperasi sangat menjunjung tinggi perkumpulan manusia-nya.

Negara USA dengan Presiden Barack Obama, disana (250 juta orang) terkenal dengan negara kapitalis, tetapi yang menjadi anggota koperasi ada 80 jt orang (30%)

Betapa sulitnya mengelola koperasi, sebenarnya Bung Hatta menempatkan koperasi di UUD 1945 membingungkan, tetapi dari arah banyaknya penduduk Indonesia lalu menjadi betul. Kalau ekonomi ditangan rakyat, maka akan sulit diterobos oleh kapitalis, sosialis, maupun neokapitalis. Disini letaknya, musuh-musuh koperasi dibidang ekonomi berolah sekuat tenaga agar koperasi tidak berkembang dibumi Indonesia, khususnya di pedesaan. Begitu banyaknya renternir, bank keliling, bank gelap, pinjam gampang, yang membelenggu rakyat pedesaan. Usaha Bung Hatta yang pertama adalah melalui pendidikan koperasi (co-op education). Lagi-lagi ada kendala, banyak rakyat desa buta huruf saat itu (1945 – 1960). pendidikan koperasi baru jalan pelan-pelan saat Presiden Suharto menjabat presiden. Sayang pendidikannya kurang menyentuh jatidiri manusia sebagai ciptaan Tuhan yang bebas untuk usaha. Dengan demikian, pendidikan dianggap gagal, padahal Koperasi tanpa pendidikan koperasi, berarti koperasi ”ngawur”. Maksud ngawur adalah Pengurus kurang faham koperasi, apalagi anggota biasa. Bayangkan seperti apa jadinya koperasi itu, paling 6 bulan pasti bubar. Pendidikan koperasi adalah alat paling penting untuk tegaknya koperasi. dengan pendidikan dan pelatihan koperasi

1. Pengurus demikian juga Pengawas bisa tahu kwajiban-kwajibannya, cara mengelola, cara mengembangkan, membukukan, melayani, dan hak-haknya

Page 16: Sepuluh keunikan Kopdit

2. Dengan pendidikan anggota faham akan kwajiban-kwajibannya, hak-haknya, dan membantu Pengurus melebarkan sayap koperas

3. Melalui pendidikan yang teratur, maka semua kekeliruan dan tindakan koperasi masa lalu bisa dibetulkan, diluruskan, agar menjadi benar dan menatap kedepan dengan penuh cita-cita mulia

4. Dengan mengenyam pendidikan koperasi maka meniadakan kesalah pahaman, kejujuran bisa dipupuk, rencana – rencana bisa dibuat, dan masih segudang masalah bisa dibicarakan di pendidikan / pelatihan koperasi, termasuk kaderisasi, penilaian koperasi dan hakekat koperasi

Semakin hari, apabila pendidikan sudah jalan teratur (dengan dana pas-pasan saja, kalau perlu lesehan), akan terbentuk hal-hal positif tentang rasa mampu berdiri sendiri, atau mandiri, atau swadaya. Oleh Bung Hatta dipakai istilah self help (= mampu menolong diri sendiri). Self help inilah mutiara Bung hatta yang kedua, dan bisa meliputi:

1. Self help dalam pendidikan / pelatihan2. Self help mampu menabung dikit demi dikit3. Self help dalam mengelola koperasi sehingga mampu RAT teratur4. Self help dalam permodalan koperasi sehingga tak tergantung kepada siapapun 9=

mandiri) 5. Self help dalam melayani simpan dan pinjam

Memang, self help terlihat sulit, namun kalau dijalankan dengan penuh ketekunan pasti berhasil. Banyak koperasi yang sinis dan menyangsikan benarkah ada Koperasi yang modalnya self help ?? Jawabannya, banyak bias menolong diri sendiri, yaitu dengan cara anggota semua harus menabung teratur. Anda tak percaya ? Ya, karena anda yang tak percaya belum melaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Kesulitan utama anggota tak mau menabung, antara lain :

1. Pengurus, Pengawas, Manajemen, Pamong tak memberi contoh perlunya menabung teratur dengan tindakan nyata. Dengan kesadaran tinggi diperlihatkan kepada para anggota bahwa Pengurus mau menabung, maka anggota – pun pasti akan ikut menabung

2. Selalu dan dimana-mana keluar kata-kata ”untuk makan tak cukup, koq menabung”. Tetapi balik kita bertanya untuk beli rokok dan pulsa ada uang, menabung mana ?

3. Masyarakat tak tahu arti menabung dan manfaat menabung, sehingga cuek dan meremehkannya, pada hal menabung adalah untuk kepentingan dia semata-mata

4. Kalau saja mereka sudah terlatih menabung maka akan ada suatu kebiasaan menabung yang sangat bagus.

Pilar yang ketiga dari Bung hatta adalah mutiara yang sudah ada diIndonesia yaitu gotong royong, bahasa kerennya solidaritas. Apabila semua hal sudah berjalan dengan baik yaitu pendidikan dan swadaya sudah ditangan, maka perlu menekuni yang ketiga yaitu mau bekerja sama dengan koperasi menularkan ilmu, kiat, cara dan teknik-teknik agar koperasi mau mandiri, tidak menyulitkan PEMDA, PEMKOT, PEMERINTAH, atau lain fihak.

Page 17: Sepuluh keunikan Kopdit

Penutup

Bung Hatta telah meletakkan dasar-dasar, tinggal kita yang harus mau mengembangkan dasar-dasar tadi. tanpa Trilogi : ”Pendidikan – Self help – Solidaritas”, sepertinya koperasi di Indonesia akan seperti ini terus, lagu poco-poco akan cocok untuk menggambarkannya. Bantuan pemerintah apapun bentuknya bermaksud baik, tetapi oleh penerima bantuan dianggap hibah yang tak perlu ada pertanggungjawabannya. Dan ini, dipelatihan akuntansi Koperasi harus ada pertanggung jawabannya, bukan dihilangkan begitu saja. inilah bentuk kelemahan nyata koperasi di Indonesia. Mau merubah mindset koperasi ? Jalankah amanah Bung Hatta : Trilogi Koperasi, pasti hasilnya nyata ada.

….. dan Padamlah kiprah kawula muda

Oleh : Christ

Regenerasi adalah bagian penting dari mimpi kita. Tanpa regenerasi maka Kopdit akan hancur luluh dilindas informasi dan teknologi canggih, yang umumnya orang-orang tua kedodoran menghadapi IT yang semakin membuat ruwet pola pikirnya. Tetapi Kopdit kita bahkan Puskopdit kita baru sekali saja melaksanakan kegiatan Kiprah Kawula Muda. Mungkin dipertimbangkan bahwa acara itu kurang greget sehingga kawula mudapun emoh bergabung. Waktu itu para fasilitator dihujani pertanyaan dari peserta yang notabene anak-anak muda “Acara Kawula Muda kok fasilitatornya tua-tua sih pak?”

Tujuh puluh juta jiwa penduduk Indonesia adalah anak-anak berumur 0-14 tahun, jadi sekitar 28,4% dari jumlah penduduk Indonesia. Namun Kopdit belum merasa bahwa keadaan itu adalah masa depan yang cemerlang bagi Kopdit. Benarkah ungkapan bahwa barang siapa yang sekarang mengurus kaum muda dengan baik, dia akan menguasai masa depan. Seharusnya kita segera menyadari bahwa masa depan Kopdit bergantung kepada mereka yang kini berusia 14 tahun itu. Koperasi-koperasi non CU, tidak menerima anak-anak sebagai anggota, karena dari sisi hukum belum dapat dipertanggung jawabkan. Namun Kopdit lebih maju selangkah karena kita juga menerima anak-anak sebagai anggota, kendati statusnya sebagai anggota luar biasa.. Kita harus ingat bahwa tidak akan terjadi kaderisasi alamiah, kaderisasi harus terprogram dan prosesnya harus dijalani penuh dengan kesabaran. Kopdit kita takut dan was-was karena membina mereka dengan pendidikan dan pelatihan perkoperasian akan menuai kerugian besar, karena dari seratus orang remaja yang tertarik dan benar-benar masuk menjadi anggota hanya dua orang saja (pengalaman Kopdit CU Melati). Kita pernah mengadakan acara kiprah kawula muda Kopdit di daerah Parung dengan peserta hampir 350 orang muda-mudi, tetapi hanyab 6 orang yang berminat dan akhirnya juga gugur tinggal dua orang saja. sementara pengeluaran dana cukup tinggi. Itulah sebabnya Kopdit-Kopdit enggan melaksanakan acara hura-hura tapi bermanfaat itu.

Kita sadar bahwa Kopdit bukan hanya sekedar menghimpun anggota untuk bersimpan pinjam. Tetapi aset paling mahal di Kopdit kita adalah anggota yang berkualitas. Jadi bukan cuma sekedar anggota ikut-ikutan. Untuk menciptakan anggota yang berkualitas, kita perlu

Page 18: Sepuluh keunikan Kopdit

mengadakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu dan terus menerus berkesinambungan. Kalau Kopdit memimpikan anggota yang berkualitas dimasa depan, maka sekaranglah saatnya untuk mendidik dan melatih mereka para muda mudi, yang nantinya akan menjelma menjadi anggota-anggota yang berkualitas. P. Florus, penggerak CU dari Kalimantan Barat memiliki resep untuk menangani dan mewujudkan masalah pelik diatas. Langkah awalnya adalah melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus, pengawas dan manajemen untuk mrengubah mindset, dan selanjutnya mengubah orientasi program kearah kepedulian tinggi terhadap anak-anak dan remaja. Langkah kedua adalah melakukan pendidikan dan pelatihan bagi orang-orang tua (ayah dan ibu) untuk membantu mengembangkan kecerdasan finansial yang benar kepada anak-anak. Dalam konteks ekonomi, pencerdasan finansial adalah pengembangan sikap, kebiasaan dan kemampuan memperoleh serta memanfaatkan harta benda dan situasi untuk kebahagiaan yang hakiki.

Langkah berikutnya adalah melakukan pengembangan program Kopdit dengan indikator jelas sebagai kepedulian terhadap anak-anak dan remaja. Berapa kali kegiatan? Terutama Pendidikan dan pelatihan? Apa hasil yang diharapkan? Berapa besar dana yang dialokasikan? P.Florus menemukan contoh 6 Kopdit di Kalimantan Barat masing-masing dengan anggota anak-anak dan remaja lebih dari 200 orang, tetapi belum pernah melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada mereka. Alasannya belum faham cara melaksanakannya. Gagasan P.Florus berikutnya adalah menyediakan produk tabungan khusus bagi anak-anak dan remaja. Beberapa Kopdit mempunyai produk tabungan bagi anak-anak dan remaja, tetapi itu bukan produk unggulan terutama bila dilihat dari perspektif ekonomi. Produk tabungan bagi anak-anak dan remaja hendaknya dipandang sebagai sarana latihan disiplin menabung dan membuat rencana kehidupan dimasa depan. Tanpa ada diklat, produk tabungan hanya akan “menggantung” tanpa penopang. Begitu kata P.Florus si penggerak CU di Kalimanatan Barat itu.

Akhirnya inspirasipun terbuka walau kini masih terbatas pada wacana. Tetapi kita harus segera bangun dari tidur nyenyak yang tidak mempedulikan anak-anak dan remaja. Kita perlu menyusun paket Diklat untuk mereka, agar anak-anak dan remaja terbiasa dengan pola pikir dan perilaku hidup ekonomis. Dengan demikian mereka akan mengerti ketika minta sesuatu kepada orang tua dan tidak atau belum dikabulkan. Oleh karenanya kita harus bisa menyusun dilklat yang sesuai dengan perkembangan kejiwaan anak-anak. Tentu materinya yang ringan dan menyenangkan, seperti menggambar, menyanyi, berdiskusi, bermain peran, yang semuanya dikemas dengan muatan nilai-nilai Kopdit. Saya tidak tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk itu, tetapi menurut saya, sekaranglah saatnya kita mulai. “Rawe-rawe rantas, malang-malang putung”.

Aggressive marketing

Oleh : Hj. Ainun Nurzanah,SH

Kita semua memahami bahwa Kopdit kita bergerak dalam bidang jasa keuangan. Oleh karenanya dalam memasarkan Kopdit, kiranya kita perlu kiat-kiat khusus dengan cara mengubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang terfokus pada kegitan pemasaran atau marketing. Memang di

Page 19: Sepuluh keunikan Kopdit

lapangan kita akan mendapatkan kesulitan, mengingat produk jasa ini tidak berwujud, bahkan tidak dapat diraba dan dicium seperti halnya memasarkan buah durian atau mangga. Produk jasa yang tidak kentara ini memerlukan tenaga marketing yang handal.

Konsumen harus terlibat secara langsung dalam aktivitas produksi jasa, memang cukup sulit dalam melaksanakan standarisasi dan pengendalian kualitas jasa. Apalagi jasa Kopdit tidak dapat disimpan. Kiat yang paling penting disini dalam mengubah pola pikir adalah mempersiapkan AD/ART kita untuk dasar marketing serta menggali petunjuk-petunjuk atau model untuk peragaan marketing. Dalam mencapai yang baru, yang sudah “jadul” pun masih bisa dipergunakan. Yaitu antara lain penyebaran leaflet, brosur, majalah, selebaran, dan kita modivikasikan dengan yang baru yaitu pemutaran film-film produk, Film tentang Company Profile dan film kegiatan Kopdit yang bisa menarik perhatian calon anggota. Juru Pemasar perlu dipilih orang-orang yang berpenampilan meyakinkan, dengan SDM yang memadai.Sopan dan memiliki daya pikat yang tinggi, menguasai materi dan lancar dalam bertutur kata. Selalu mengajak calon anggota untuk berhitung dengan biaya (cost). Dengan cara open management, maka calon anggota mengerti dan paham akan rate bunga, rate biaya modal, rate SHU yang normal dan cost masing-masing komponen biaya. Calon anggota diperkenalkan dengan sistem komunikasi yang efektif, praktis dan dapat dipertanggung jawabkan. Perlu juga menyampaikan beberapa tip seperti : Setelah transfer ke Kopdit agar disusul dengan telepon, dengan menyebutkan nama dan No.BA, jumlah uang yang ditransfer dan diperuntukan untuk apa saja (SW,SS,cicilan utang,bunga dll)

 

Teknis marketing yang efektif bahwa juru pemasar harus langsung aktif, jangan sekali-sekali meloloskan momentum yang tepat dan menguntungkan. Begitu calon anggota mulai tertarik dan merespon penjelasan kita, maka segera bagikan formulir pendaftaran anggota. Pengisiannya dipandu bersama-sama seolah-olah hanya sekedar belajar mengisi. Namun diakhir pengisian kita segera menawarkan bagi yang berminat. Perlu panduan masalah lampiran-lampirannya yaitu fotocopy KTP, KK dan pas foto 2X3cm sebanyak 2 lembar. Kalau perlu ambil aslinya dari mereka dan kita yang memotocopy, agar mereka tidak merasa dibebani. Juru pemasar harus sadar bahwa yang dipasarkan adalah jasa Kopdit yang bersifat intangiable, insseparability, perishability dan variability. Tidak berwujud, tidak bisa dipisahkan, tidak tahan lama dan sangat beragam bentuknya. Oleh karna itu bentuk pemasaran Kopdit perlu disosialisasikan, diucapkan bahkan didiskusikan. Tawaran untuk meminjam, akan lebih mendapat respon daripada tawaran menabung. Jadi untuk melepas pinjaman kepada para anggota adalah pekerjaan yang gampang, tetapi bagaimana mengajak anggota tertib mengembalikan beserta bunganya, adalah pekerjaan yang sungguh-sungguh sulit.

Juru pemasar harus mampu menetapkan sasaran pemasaran yang efektif, yaitu tetapkan sasaran dengan jelas dan fokus dan tahu persis sasaran pasar yang dituju. Kita perlu meyakinkan bahwa posisi tawaran kita benar-benar bermanfaat bagi pasar dengan menyiapkan strategi penunjung agar strategi pokok menjadi aman. Lakukan evaluasi tentang apa yang telah dilakukan, sebagai kontrol dan perbaikan capaian-capaian. Yang penting bahwa kita mengerti dan paham bahwa sasaran pemasaran ini untuk meningkatkan jumlah anggota, meningkatkan jumlah simpanan dan pinjaman anggota dan menyadarkan para anggota dan calon anggota tentang hal ihwal Koperasi

Page 20: Sepuluh keunikan Kopdit

Kredit. Sedangkan sasaran segmen pasar, kita harus memilih calon anggota yang, potensial, aktif produktif dan mendukung perkembangan Kopdit. Kita harus tahu persis pekerjaan, usia, kelamin, status sosial, alamat dan nomor telepon. Lebih mendalam lagi kita perlu mengetahui sifat-sifat calon anggota tersebut. Apakah mereka calon penabung yang hebat, apakah mereka calon peminjam yang tertib dan bertanggung jawab. Untuk menentukan hal ini memang sulit, apalagi perkenalan dengan mereka dalam waktu yang singkat. Oleh karenanya para juru pemasar ini harus mendapat pendidikan khusus tentang marketing Kopdit. Kecuali itu juga dukungan dari Kopdit yang berupa transportasi, seragam, KTA dan surat tugas. Yang sering terjadi dilapangan, seorang juru pemasar menemui kegagalan hanya karena kehabisan pulsa, sehingga mereka tidak dapat berkomunikasi dengan kantor pusat, tentang hal-hal yang penting yang belum dikuasai, untuk menjawab pertanyaan para calon anggota di lapangan.

SHU

Oleh : Novalia Oktora Fauziah,SE

Ketika saya menterjemahkan SHU sebagai Sisa Hasil Usaha, eyang Christ merevisi terjemahan saya itu menjadi Surplus Hasil Usaha. Menurutnya bahwa kata “sisa” melahirkan kesan bahwa anggota hanya diberikan sisanya saja. Padahal anggota adalah pengguna dan sekaligus pemilik koperasi itu, kata eyang Christ. Apakah penggantian “Sisa” menjadi “Surplus” sudah dibakukan, saya sendiri belum tau. Tetapi okeylah kita pakai istilah surplus saja, sesuai saran eyang yang telah malang melintang dalam mengelola Credit Union.

Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial Surplus Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan atau pendapatan terhadap biaya-biaya. Dari aspek kelegalistikan, pengertian SHU menurut UU 25/1992 tentang Perkoperasian Bab IX Pasaal 45, bahwa SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lain, termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Dalam PDMK yang saya ikuti di Cipanas Singdanglaya beberapa bulan yang lalu, dijelaskan bahwa SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota (RA). Perlu diketahui bahwa penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya untuk keperluan lain, ditetapkan oleh RA sesuai dengan AD/ART Koperasi. Dalam hal ini jasa usaha mencakup transaksi usaha dan pertisipasi modal.

 

Mengacu pada ketentuan diatas, maka pembagian SHU terhadap anggota, besar dan jumlahnya akan tidak sama. Hal ini tergantung dari partisipasi modal (Simpanan) dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi (Pinjaman). Jelasnya semakin besar anggota menabung dan semakin besar anggota meminjam dengan tertib mengembalikan beserta bunganya, maka anggota yang bersangkuan akan mendapat pembagian SHU yang besar pula.

Page 21: Sepuluh keunikan Kopdit

Tentu berbeda terhadap anggota yang hanya menabung dan tidak pernah meminjam. Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi Indonesia dasar hukumnya adalah Pasal 5 ayat (1) UU No.25/1992 tentang Perkoperasian yang dalam penjelasannya mengatakan bahwa : “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdsarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”. Dengan demikian SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri yaitu dari Simpanan dan Pinjaman anggota. Pada Credit Union (Kopdit CU Melati Depok) pembagian SHU terbadi menjadi tiga bagian atau golongan. Bagi anggota yang simpanan wajibnya dibayar tertib, serta pinjamannya diangsunr sesuai perjanjian, maka SHU yang diterima sebasar 100%. Bagi yang menunggak SW sampai 12 bulan, maka SHU yang diterima hanya 50%, dan bagi anggota yang menunggak SW sampai 18 bulan maka mereka hanya menerima SHU sebesar 25% saja.

Pada hakikatnya pembagian SHU selalu dilakukan oleh koperasi secara transparan. Artinya bahwa proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa patisipasi mereka kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalamm proses demokrasi. SHU anggota selalu dibayar secara tunai. Karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya. Di Kopdit CU Melati Depok, pembagian SHU diumumkan secara terbuka dan dicetak dalam buku khusus berwarna kuning. Disana kita dapat membaca pembagian SHU kita, walaupun hanya disebut nomor anggota (BA)nya saja. Kopdit CU Melati juga tidak membagikan SHU dengan amplop-amplop karena anggotanya telah berjumlah 4000 orang. Secara teknis untuk keselamatan maka SHU langsung dimasukkan kedalam Simpanan Sukarela (SS) anggota dan sewaktu-waktu dibutuhkan dapat diambl dengan mudah.

Mencari dan menemukan ide-ide usaha

Oleh : Hj. Euis Marwah Hastinayah

Mencari dan menemukan ide-ide usaha adalah salah satu kunci sukses bagi seorang wirausahawan koperasi. Ia dituntut untuk lebih berpola fikir kreatif baik dalam mengelola koperasi maupun dalam mencari dan menemukan ide-ide usaha. Menurut Renald Kasali seorang wirausahawan muda dan mandiri, bahwa orang-orang yang kreatif dalam dunia usaha itu memiliki ciri-ciri khusus, dan tidak terdapat pada setiap orang karena sungguh spesifik.

Seorang wirausahawan harus terbuka pada setiap pilihan dan sekaligus mengeksplorasi pilihan-pilihan tersebut. Ia membuka usaha melalui berbagai jalan, website, sekolah, komunitas dan sebagainya. Ia berusaha menemukan semua jawaban atas pertanyaan mengenai pilihan apa yang

Page 22: Sepuluh keunikan Kopdit

bisa digunakan untuk menjalankan binisnya Oleh karenanya ia selalu memupuk jaringan sehingga ia mampu menghubungkan hal-hal yang memang tidak terhubung. Hal-hal yang terputus diusahakan untuk disambung kembali sehingga merupakan rangkaian karena ia bekerja secara kolektif yang tentu melibatkan banyak orang. Wirausahawan ini harus memiliki kemampuan eksplorasi dan selalu konstruktif, artinya ia selalu menambah value pada apa yang ia ciptakan.. Ia mampu mengembangkan produk, akses dan selera dengan memperhatikan dan fokus pada isyu pasar, jadi selalu tanggap akan permintaan pasar. Ia menganggap bahwa kegagalan adalah sumber penemuan yang baru, sehingga ia tidak takut dengan kegagalan. Oleh karenanya ia selalu mendorong orang untuk berbuat kreatif, menolong sesama untuk belajar lebih banyak.

 

Disiplin merupakan modal andalan dan selalu diterapkan dalam menjalankan usaha dengan sistem dan aturannya. Ajakannya tak pernah behenti agar orang melakukan hal-hal dengan tepat waktu dan merasa risi manakala ia terlambat dalam beraktivitas.Dengan menjadi orang kreatif maka seorang wirausahawan koperasi dapat menemukan ide-ide untuk usaha barunya. Ia tidak hanya stagnan pada suatu gagasan dalam menggapai kesuksesan. Dalam hal membangun kiat memilih usaha, seorang wirausahawan koperasi harus lihai dan piawai dalam memilih jenis usaha apa yang hendak dijalankannya. Ada dua langkah yang perlu diperhatikan yakni menggali ide bisnis yang menghasilkan dan pandai mengenali dan memanfaatkan tren. Apa yang dimaksud dengan menggali ide bisnis yang menghasilkan? Tung Desem Waringin seorang motivator marketing kelahiran Solo 1967, mengatakn bahwa apapun yang kita lihat dapat membuat seseorang lebih kaya. Dia mengambil contoh obyek yang dilihat itu adalah rambut. Rambut ternyata dapat membuat penjual Shampo, penjual sisir, si pembuat shampo dan sisir, tukang keramas, tukang cukur , pedagang aksesori rambut menjadi kaya. Dari contoh tersebut wirausahawan koperasi dapat memilih jenis usaha seperti : Produsen barang atau jasa, menjadi supplyier, menjadi distributor, penyedia alat-alat produksi dan penyedia alat pengangkutan.

Sekarang bagaimana kiat bisa mengenal dan memanfaatkan tren. Tung menambahkan bahwa agar sukses dalam usaha, harus mengenali dan memanfaatkan tren Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu antara lain menganalisis umur, junlah penduduk, jumlah penghasilan dan jumlah pengeluaran. Dengan melakukan analisis umur dan jumlah penduduk, jumlah penghasilan dan jumlah pengeluaran, tentu akan memperoleh data. Data analisis tersebut dapat dijadikan sumber ide mengenai produk atau jasa apa yang dibutuhkan mereka. Cara pengemasan yang seperti apa yang bisa menarik perhatian mereka. Ide tersebut selanjutnya dibuat sebagai referensi dalam memilih jenis usaha.. Ada lagi hal yang tidak boleh tertinggal yaitu mengamati kecepatan penetrasi usaha. Kecepatan penetrasi sebuah usaha kedalam masyarakat dapat menjadi ide bisnis yang menjanjikan. Misalnya dimasyarakat sedang maraknya kredit kendaraan bermotor. Maka kitapun bisa memnfaatkan tren tersebut dengan mendirikan usaha perkreditan. Kecuali itu kita juga bisa melihat tren luar negeri atau memodifikasi produk yang sudah ada. Produk yang sudah ada dimodifikasi dari segi bentuk, warna, rasa, ukuran, berat dan kegunaan. Kita bisa memodifikasi teh botol menjadi teh saset dengan ukuran yang lebih kecil, dan menambahkan aroma serta rasa yang lebih nikmat.

Page 23: Sepuluh keunikan Kopdit

Mereka akan bertanya-tanya, semuanya itu gampang dilakukan, Kita bisa kursus, membaca buku dan magang, tetapi dari mana modalnya? Pertanyaan yang terakhir itu akan menjadi momok bagi wirausahawan yang modalnya cekak. Tetapi sebenarnya hal itu sangat mudah solusinya. Dan solusi yang paling ampuh adalah masuk menjadi anggota Credit Union CU atau Koperasi Kredit. Karena di CU kalau kita memiliki tabungan Rp.100,- bisa meminjam Rp.200,- bahkan Rp.300,- Pengembaliannya kita cicil sesuai dengan kekuatan kita. Coba solusinya lewat bank. Apakah kalau kita memiliki tabungan di bank Rp.5juta, bisa pinjam Rp.10 juta? Hal itu tidak akan mungkin, tetapi di CU hal yang semacam itu bisa saja mungkin. Di Kopdit CU Melati menawarkan jenis simpanan dan pinjaman yang bervariasi, kita tinggal memilih mana yang cocok dengan usaha kita. Oleh karenanya, ajo kita rame-rame bergabung kesana. Semoga.

Kiat menciptakan produk idaman credit union

Oleh: Theresia Euis Nini Rinjani,ST

Produk Koperasi Kredit di Indonesia terbatas hanya dua macam, yaitu produk simpanan dan produk pinjaman. Untuk menambah gairah para anggota, maka Kopdit perlu menciptakan produk-produk idaman, khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidup anggota. Produk-produk yang manarik dan menguntungkan anggota juga akan berfungsi sebagai daya tarik Kopdit yang bersangkutan. Saya pernah membeli buku produk yang diterbitkan oleh Kopdit CU Melati Depok, waktu itu harganya hanya lima ribu saja. Banyak produk yang ditawarkan, namun tidak semuanya diminati oleh anggota. Dan ternyata produk andalannya adalah Sisehat (Simpanan Dana Kesehatan).

Pada saat calon anggota mendaftar masuk menjadi anggota, maka kecuali kewajiban pokok juga harus mengikuti atau menggunakan produk Sisehat. Pertama kesannya memang terpaksa, namun setelah tahu manfaatnya maka banyak anggota yang enggan pindah ke Kopdit lain gara-gara Sisehat. Keampuhan Sisehat adalah hanya menabung Rp.25.000,- setahun sekali, kalau yang bersangkutan sakit dirawat di rumah sakit, akan mendapat santunan sebesar Rp.800.000,- Begitu seterusnya sampai santunannya berjumlah Rp.4.200.000,- Ketika saya konfirmasi ke eyang Christ, apakah produk Sisehat tidak rugi? Eyang Christ menjawab sambil senyum : “Memang itu proyek rugi kok, ya bisa dikatakan sebuah solidaritas sesama anggota”. Saya terus berfikir, bagaimana caranya agar kita bisa meluncurkan produk idaman seperti Sisehat, tetapi tidak sekedar solidaritas yang tidak menuai untung.

Ada beberapa kiat untuk menciptakan produk idaman yaitu antara lain berilah nama produk itu yang mudah diingat dan mudah diucapkan. Sebagai contoh Simapan atau Simpanan Masa Depan. Simapan memiliki makna “hidup mapan” setelah menabung untuk masa depan. Jadi singkatan nama produk harus mengandung makna bahwa Simapan akan mengarahkan para anggota untuk hidup lebih baik pada masa depannya. Yang jelas produk yang kita ciptakan bukan berdasarkan keinginan tetapi berdasarkan kebutuhan anggota. Oleh karenanya pengurus harus jeli dalam hal menangkap isyu kebutuhan anggota. Karena produk yang tidak dibutuhkan oleh anggota adalah produk yang sia-sia. Produk baru harus dibarengi dengan kesiapan tenaga dan administrasinya, agar produk yang direspon anggota secara cepat itu tidak terhenti, bahkan

Page 24: Sepuluh keunikan Kopdit

bisa menghilang. Dulu saya pernah dengar produk Sipanji (Simpanan Persiapan Ibadah Haji). Peminatnya cukup banyak, apalagi Sipanji diluncurkan karena banyak anggota yang sangat ingin dan membutuhkan agar mereka bisa menunaikan ibadah haji. Tetapi karena tenaga dan administrasinya belum siap, Sipanji itupun redup dan akhirnya menghilang dari percaturan anggota.

Idealnya produk-produk yang diluncurkan diimbangi dengan sosialisasi yang terus menerus. Mungkin kecuali dicetak merupakan buku kumpulan produk, juga bisa diterbitkan dalam Buletin yang kini sudah berubah menjadi Majalah. Kopdit-kopdit kecil yang berada dipedesaan kurang kreatif dalam meluncurkan produk. Hal ini karena situasi dan kondisi daerah serta tangkapan masyarakat terhadap produk baru kurang peka. Tetapi yang jelas justru pengurusnya yang kurang kreatif. Yang penting sudah ada SP SW SS dan bisa meminjam, maka selesailah sudah sampai disitu   Kopdit di perkotaan yang kaya akan produk, ternyata juga jarang melakukan evaluasi terhadap produknya yang tidak berdaya. Produk bukan sekedar hiasan tetapi harus benar-benar dibutuhkan oleh anggota. Sebaiknya memang produk yang tidak diminati oleh anggota, seyogyanya dihapus saja. Bila Kopdit kita memiliki 10 produk, maka diharapkan 5-6 jenis produk menjadi produk idaman anggota. Akhirnya Kopdit akan menjadi lembaga keuangan non bank yang dicintai oleh komunitas anggota dan masyarakat luas. Semoga..

Tata kelola sehat (good governance = GG)

Oleh: RAY Soesilo, Manager Kopdit CU Melati

Untuk menyongsong tahun 2020, Koperasi Kredit (Credit Union) telah mencanangkan sepuluh prinsip tata kelola sehat yang perlu kita patuhi bersama.  Kesepuluh prinsip itu kita harus tanamkan dalam hati dan menjadi pedoman sehari-hari mengelola Kopdit agar sehat.

1.  Pengawasan Ketat

Semua segi pelayanan di Kopdit perlu dilakukan dengan pengawan ketat dan disiplin tinggi dalam hal keuangan terutama, yaitu hasil penagihan-penagihan, kewajiban bulan, angsuran , bayar SW teratur dan lain-lain.

2.  Efektif dan efisien

Perlu bekerja dengan efektif agar efisien dalam tenaga, pikiran, waktu, maka segala pekerjaan dilakukan dengan rencana yang baik.

3.  Setara/sepadan

Tuntutan bekerja dan lain-lain tersebut, tertuju sama antara lelaki dan perempuan sama/setara, sehingga kaum lelaki dan perempuan merupakan partner yang sepadan.  Kewajiban-kewajiban melunasi pinjaman pun harus setara tanpa beda.

4.  Tanggap

Page 25: Sepuluh keunikan Kopdit

Setelah sadar dari sepadan, baik laki maupun perempuan agar selalu tanggap diri dalam mengelola kopdit.  Anggota, Pengurus, Pengawas, Manajemen, Ketua-ketua TPA selalu tanggap akan tugas yang menjadi bagian yang harus dikerjakan.

5.  Transparan

Semua pekerjaan perlu ditulis dan dilaporkan dengan bentuk laporan yang bisa diaudit/diperiksa, umpama memakai SUM-SUK, Kartu Simpanan, Kartu Pinjaman dan lain-lain.

6.  Akuntabel (dapat dihitung/ditelusuri)

Semua kegiatan harus bisa dihitung dengan catatan-catatan sebagai data untuk tujuan bisa ditelusuri secara ketat dan bisa dianalisa bersama-sama.

7.  Partisipatif

Tanpa partisipasi semua anggota, maka tata kelola (manajemen) yang sehat di Koperasi Kredit tak akan berhasil dengan baik.  Semua anggota aktif, partisipatif, ikut bergerak aktif, umpama menjalankan "member get member" untuk pertambahan anggota, kan ada rewatnya.

8.  Patuh hukum

Semua CU/Kopdit/Kopkar dan para pengurusnya serta manajer perlu patuh hukum.  Kopdit perlu berbadan hukum, patuh hukum dengan membayar pajak, PBB, Ipeda, pajak mobil dan sepeda motor dan lain-lain.

9.  Profesional

Apa pun yang dikerjakan 1 sampai dengan 8 di atas perlu dilakukan secara profesional, yaitu dengan ukuran, strategi dan pelaporan yang profesional agar menghembat biaya, tenaga, waktu, tetapi menghasilkan nilai-nilai tinggi.

10.  Visioner

Kopdit di dunia telah berusia 111 tahun, dan kita terus diajak untuk selalu melihat ke depan untuk 5 sampai 10 tahun ke depan, dengan mencanangkan target, dan visioner.

Setelah kita telusuri ke-10 prinsip tata kelola sehat tadi, kita akan mudah kalau mengingatnya memakai huruf dan kata yang disingkat sebagai berikut:

1.  Pengawasan ketat

2.  Efisiensi dan efektif

3.  Setara dan sepadan

Page 26: Sepuluh keunikan Kopdit

4.  Tanggap

5.  Transparan

6.  Akuntabel

7.  Partisipatif

8.  Patuh hukum

9.  Profesional

10.  Visioner

Agar mudah diingat dan dihafal, maka kita buat singkatan sebagai berikut: "PESTTA PAPA PROVI GG", yakni "Sepuluh Prinsip Good Governance".

 

Sumber: Makalah Manajemen Code CU, oleh Bp. Rubby Rulus)