BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045...

33
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Objek pada penelitian ini adalah CV. Tani Jaya Perkasa yang merupakan perusahaan manufactur yang bergerak dibidang pupuk khususnya pupuk organik. beralamatkan di KM 9 jalan Purwodadi-Kudus, tepatnya di Desa Karangsari kota Purwodadi Kabupaten Grobogan. Perusahaan ini berdiri pada bulan September 2007. Pendiri perusahaan ini yang juga merupakan distributor pupuk urea, melihat adanya peluang dalam memproduksi pupuk bersubsidi karena masih terbatasnya pabrik pupuk bersubsidi di Jawa Tengah. Berbekal pengetahuan tentang pupuk yang didapat dari pengalaman sebagi distributor pupuk urea maka Ibu Sri membranikan diri mengajukan ke PT. Petrokimia Gersik untuk bekerjasama sebagai mitra dalam memproduksi pupuk bersubsidi. Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik pupuk dengan standart yang telah ditetapkan oleh PT. Petrokimia Gersik. Pabrik pupuk tersebut tetap beroprasi hingga sekarang dengan bermitra dengan PT. Petrokimia Gersik. Saat ini CV. Tani Jaya Perkasa dipimpin oleh Agus Sudiharto. Produk dari CV. Tani Jaya Perkasa hanya satu yaitu pupuk organik bersubsidi bernama Petroganik.

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Objek pada penelitian ini adalah CV. Tani Jaya Perkasa yang merupakan

perusahaan manufactur yang bergerak dibidang pupuk khususnya pupuk organik.

beralamatkan di KM 9 jalan Purwodadi-Kudus, tepatnya di Desa Karangsari kota

Purwodadi Kabupaten Grobogan. Perusahaan ini berdiri pada bulan September

2007. Pendiri perusahaan ini yang juga merupakan distributor pupuk urea,

melihat adanya peluang dalam memproduksi pupuk bersubsidi karena masih

terbatasnya pabrik pupuk bersubsidi di Jawa Tengah. Berbekal pengetahuan

tentang pupuk yang didapat dari pengalaman sebagi distributor pupuk urea maka

Ibu Sri membranikan diri mengajukan ke PT. Petrokimia Gersik untuk

bekerjasama sebagai mitra dalam memproduksi pupuk bersubsidi.

Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik pupuk dengan standart

yang telah ditetapkan oleh PT. Petrokimia Gersik. Pabrik pupuk tersebut tetap

beroprasi hingga sekarang dengan bermitra dengan PT. Petrokimia Gersik. Saat

ini CV. Tani Jaya Perkasa dipimpin oleh Agus Sudiharto. Produk dari CV. Tani

Jaya Perkasa hanya satu yaitu pupuk organik bersubsidi bernama Petroganik.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

44

4.2. Analisis Hasil Penelitian

4.2.1. Menghitung Parameter-Parameter Perhitungan EOQ Probabilistik

Analisis pengendalian ini menggunakan alat analisis metode EOQ

Probabilistik. Alat ini dipilih karena pemakain bahan baku dari CV. Tani

Jaya perkasa selalu berubah ubah atau tidak konsisten. Untuk mengetahui

jumlah pemesanan yang paling ekonomis, diperlukan data pemakaian

bahan baku dalam 1 periode sebelumnya pada CV. Tani Jaya Perkasa.

Dalam EOQ Probabilistik Terdapat beberapa hal yang harus diketahui

terlebih dahulu, yaitu:

a. Penggunakan bahan baku selama satu tahun (D)

b. Biaya pemesanan (S)

c. Biaya simpan (H)

d. Biaya kehabisan (BK)

e. Titik pemesanan kembali (SP)

f. Probabilitas pemakaian bahan baku (PKi)

a. Penggunakan Bahan Baku (D)

Bahan baku yang dijadikan sebagai objek adalah kotoran ayam

dan kotoran sapi yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan

pupuk organik tersebut. Data yang digunakan adalah data pemakaian

tahun 2016. Dimana pemakaian terbanyak terjadi pada bulan Februari

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

45

yaitu 285 ton untuk kotoran sapi dan 218 ton untuk kotoran ayam.

Data pemakain bahan baku dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Produksi Pupuk dan Pemakaian Bahan Baku 2016

No Bulan Produksi

(ton)

Pemakaian Bahan baku (ton)

kotoran sapi kotoran ayam

1 Januari 300 180 138

2 Februari 475 285 218

3 Maret 165 99 76

4 April 172 103 79

5 Mei 210 126 97

6 Juni 143 86 66

7 Juli 57 34 26

8 Agustus 433 260 199

9 September 260 156 120

10 Oktober 213 128 98

11 November 198 119 91

12 Desember 302 181 139

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Selanjutnya dilakukan peramalan untuk mengetahui kebutuhan

bahan baku pada tahun 2017. Metode peramalan yang digunakan

adalah metode peramalan regresi sederhana. Peramalan regresi

sederhana dipilih karena metode ini didasarkan kepada variabel yang

ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan. Sesuai dengan

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

46

keadaan di CV. Tani Jaya Perkasa dimana pembelian kotoran ayam

akan mempengaruhi produksi perusahaan karena persediaan kotoran

ayam dari pemasok selalu berubah ubah. Metode regresi sederhana

merupakan sebuah metode peramalan dengan metode perhitungan :

Notasi :

Berikut adalah hasil peramalan menggunakan metode regresi

sederhana :

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

47

Tabel 4.2

Hasil Peramalan Produksi Pupuk Dengan Metode Regresi

Sederhana

y x xy y2 x2

Peramalan

(ton)

300 64 19200 90000 4096 168

475 206 97850 225625 42436 310

165 90 14850 27225 8100 194

172 77 13244 29584 5929 181

210 92 19320 44100 8464 196

143 151 21593 20449 22801 255

57 13 741 3249 169 117

433 247 106951 187489 61009 351

260 79 20540 67600 6241 183

213 33 7029 45369 1089 137

198 91 18018 39204 8281 195

302 148 44696 91204 21904 252

2928 1291 384032 871098 190519 2539

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

48

Setelah mengetahui hasil peramalan produksi maka peramalan

penggunakan bahan baku kotoran sapi dan ayam dapat diketahui

mengingat komposisi dari 1 ton pupuk adalah 60% kotoran sapi dan

46% kotoran ayam.

Tabel 4.3

Pemakaian Bahan Baku Berdasarkan Hasil Peramalan Produksi

Bulan

Produksi

(ton)

Pemakaian Bahan baku (ton)

Kotoran Sapi Kotoran Ayam

Januari 168 100,8 77,28

Februari 310 186 142,6

Maret 194 116,4 89,24

April 181 108,6 83,26

Mei 196 117,6 90,16

Juni 255 153 117,3

Juli 117 70,2 53,82

Agustus 351 210,6 161,46

September 183 109,8 84,18

Oktober 137 82,2 63,02

November 195 117 89,7

Desember 252 151,2 115,92

Total 2539 1523,4 1167,94

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

49

b. Biaya Pesan

Komponen biaya pesan pada CV. Tani Jaya Perkasa adalah

biaya menelepon pemasok dan biaya bongkar muat yang dapat dilihat

dalam table berikut.

Tabel 4.4

Komponen Biaya Pesan Tahun 2017 CV. Tani Jaya Perkasa

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Untuk setiap menelepon pemasok baik itu kotoran ayam dan sapi

diperlukan Rp 10.000,00 umtuk biaya telepon dan biaya bongkar muat

yang sebesar Rp 100.000,00 untuk setiap orang dan diperlukan 2 orang

untuk bongkar muat jadi setiap kali pemesanan diperlukan biaya

bongkar muat sebesar Rp 200.000,00 baik itu kotoran ayam maupun

kotoran sapi. Total biaya pesan untuk setaip kali pesan adalah

penjumlahan biaya telepon dan biaya bongkar muat yaitu Rp

210.000,00 baik kotoran ayam maupun kotoran sapi.

Jenis Biaya Jumlah

Sapi Ayam

Biaya Telepon Rp 10.000,00 Rp 10.000,00

Biaya Bongkar Muat (2 orang @

Rp 100.000,00) Rp 200.000,00 Rp 200.000,00

Jumlah Rp 210.000,00 Rp 210.000,00

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

50

c. Biaya Simpan

Biaya simpan pada CV. Tani Jaya Perkasa adalah biaya gaji

penjaga gudang dan biaya depresiasi gedung gudang tempat

penyimpanan. Komponen biaya simpan dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Tabel 4.5

Komponen Biaya Simpan Tahun 2017 CV. Tani Jaya Perkasa

Jenis Biaya Jumlah

Biaya Gaji Penjaga Gudang Rp 17.220.000,00

Penyusutan Bangunan Gudang Bahan

Baku Rp 15.000.000,00

Jumlah Rp 32.220.000,00

Demand (ton) 2691

Biaya Simpan Per ton Rp 11.973,00

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Kotoran ayam dan sapi dalam penyimpanannya dijadikan satu

gudang. Berati biaya penyimpanan baik kotoran ayam dan sapi adalah

sama. Biaya penjaga gudang dengan gaji Rp 1.435.000,00 perbulan

yang berati dalam satu tahun mencapai Rp 17.220.000,00 sedangkan

biaya penyusutan gudang yang dipakai menyimpan pertahunnya

adalah Rp 15.00.000,00. Peggunakan bahan baku pada peramalan

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

51

tahun 2017 mencapai 2691 ton yang terdiri dari 1523 ton kotoran sapi

dan 1168 ton kotoran ayam.

d. Biaya Kehabisan

Biaya kehabisan persediaan merupakan biaya yang terjadi karena

persediaan bahan baku tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

produksi. Dari tahun sebelumnya diketahui bahwa jika perusahaan

mengalami kekurangan bahan baku, perusahaan terpaksa membeli

kotoran sapi dan ayam yang masih basah dengan harga Rp 150.000,00

untuk kotoran sapi dan Rp. 310.000,00 untuk kotoran ayam. Tetapi

setelah dikeringkan berat dari kotoran basah baik ayam maupun sapi

akan berkurang beratnya sekitar 25% jadi untuk mendapat 1 ton

kotoran sapi kering diperlukan 1,25 ton kotoran sapi basah yang

berharga Rp 187.500,00 yang berati ada selisih Rp. 12.500,00 lebih

mahal tiap tonnya mengingat harga kotoran sapi kering Rp 175.000,00

per ton. Begitu pula dengan kotoran ayam diperlukan 1,25 ton kotoran

ayam kotor berharga Rp. 387.500,00 untuk menjadi 1 ton kotoran

ayam kering yang berati adalah selisih Rp 17.000,00 lebih mahal

tiap tonnya mengingat kotoran ayam kering berharga Rp 370.000,00

per ton. Biaya kehabisan persediaan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

52

Tabel 4.6

Komponen Biaya Kehabisan Tahun 2017 CV. Tani Jaya Perkasa

Keterangan

Bahan Baku

Kotoran Sapi Kotoran Ayam

Selisih harga per ton Rp 12.500,00 Rp 17.500,00

Total biaya kehabisan bahan baku

(per ton) Rp 12.500,00 Rp 17.500,00

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

e. Menetukan Titik Pemesanan Kembali (SP)

Dalam menentukan titik pemesanan kembali perlu diketahui

besarnya safety stock perusahaan. Sedangkan dalam menentukan

safety stock perusahaan perlu diketahui faktor keamanan. Faktor

keamanan dapat diperoleh setelah mengetahui peluang kehabisan

bahan baku. Peluang kehabisan bahan baku dapat diperoleh dengan

menetukan terlebih dahulu Q sementara. Berikut perhitungan titik

pemesanan kembali :

1. Menetukan Q dengan Menganggap Tidak Ada Kehabisan

Q semetara dihitung dengan menganggap bahwa tidak adanya

kehabisan bahan baku. Pencarian Q sementara berguna untuk

mengetahui peluang kehabisan persediaan. Sebelumnya telah

diketahui dari perusahaan biaya yang berkaitan dengan persediaan

yaitu sebagai berikut:

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

53

a. Kotoran Sapi

1. Biaya pesan : Rp 210.000,00

2. Biaya simpan : Rp. 11.973,00

3. Biaya kehabisan persediaan : Rp 12.500,00

4. Demand 1 tahun : 1523 ton

b. Kotoran Ayam

1. Biaya pesan : Rp 210.000,00

2. Biaya simpan : Rp 11.973,00

3. Biaya kehabisan persediaan : Rp 17.500,00

4. Demand 1 tahun : 1168 ton

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

54

2. Menetukan Peluang Kehabisan Persediaan atau P(KP)

Menentukan peluang kehabisan persedian untuk mengetahui

faktor keamanan yang digunakan untuk perhitungan safety stock.

Dari data analisis sebelumnya sudah diketahui :

a. Kotoran Sapi

1. Pemakaian bahan baku per tahun : 1523 ton

2. Q optimal sementara : 231 ton

3. Biaya simpan : Rp 11.973,00

4. Biaya kehabisan persediaan : Rp 12.500,00

Peluang kehabisan persediaan sebesar 0,1453 itu berati

peluang tidak kehabisan persediaan adalah 1-0,1453 = 0,8547.

Peluang tidak kehabisan persediaan dengan nilai 0,8547 dapat

dilihat pada kurva normal (lampiran) terletak diantara nilai

0,8531 pada z = 1,05 dan nilai 0,8554 pada z = 1,06. oleh

karena itu teknik interpolasi linear harus diterpakan sebagai

berikut :

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

55

Jadi nilai z atau faktor keamanan adalah 1,057.

b. Kotoran Ayam

1. Pemakaian bahan baku per tahun : 1168 ton

2. Q optimal sementara : 202 ton

3. Biaya simpan : Rp 11.973,00

4. Biaya kehabisan persediaan : Rp 17.500,00

Peluang kehabisan persediaan sebesar 0,1183 itu berati

peluang tidak kehabisan persediaan adalah 1-0,1183 = 0,8817.

Peluang tidak kehabisan persediaan dengan nilai 0,8817 dapat

dilihat pada kurva normal (lampiran) terletak diantara nilai

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

56

0,8810 pada z = 1,18 dan nilai 0,8830 pada z = 1,19. oleh

karena itu teknik interpolasi linear harus diterpakan sebagai

berikut :

Jadi nilai z atau faktor keamanan adalah

3. Safety Stock

Safety stock ini merupakan persediaan yang harus ada

digudang untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku. Hal ini

dilakukan agar saat permintaan berfluktuatif , perusahaan tetap

dapat memenuhi permintaan pelanggan. Jumlah persediaan

cadangan atau safety stock adalah

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

57

Faktor keamanan (z) sudah diketahui yaitu 1,057 untuk

kotoran sapi dan 1,184 untuk kotoran ayam, kini tinggal

menghitung standart deviasi dengan rumus :

Berikut adalah perhitungannya :

a. Kotoran Sapi

Tabel 4.7

Perhitungan Standart Deviasi Pemakaian Bahan Baku

Kotoran Sapi Tahun 2017

Bulan Pemakaian Bahan Baku x- (x- )2

Januari 100,8 -26,15 683,82

Februari 186 59,05 3486,90

Maret 116,4 -10,55 111,30

April 108,6 -18,35 336.,2

Mei 117,6 -9,35 87,42

Juni 153 26,05 678,60

Juli 70,2 -56,75 3220,56

Agustus 210.6 83,65 6997,32

September 109,8 -17,15 294,12

Oktober 82,2 -44,75 2002,56

November 117 -9,95 99,00

Desember 151,2 24,25 588,06

Total 1523,4

18586,41

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

= 1523,4 : 12 = 126,95

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

58

Karena faktor keamanan adalah 1,057 maka persediaan

cadangannya adalah

b. Kotoran Ayam

Tabel 4.8

Perhitungan Standart Deviasi Pemakaian Bahan Baku

Kotoran Ayam Tahun 2017

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Bulan

Pemakaian Bahan

Baku x- (x- )2

Januari 77,28 -20,05 401,94

Februari 142,6 45,27 2049,52

Maret 89,24 -8,09 65,42

April 83,26 -14,07 197,92

Mei 90,16 -7,17 51,39

Juni 117,3 19,97 398,87

Juli 53,82 -43,51 1892,98

Agustus 161,46 64,13 4112,87

September 84,18 -13,15 172,88

Oktober 63,02 -34,31 1177,06

November 89,7 -7,63 58,19

Desember 115,92 18.,9 345,65

Total 1167,94

10924,68

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

59

= 1167,94: 12 = 97,33

Karena faktor keamanan adalah 1,184 maka persediaan

cadangannya adalah

4. TItik Pesan Kembali (SP)

a. Kotoran Sapi

Lead time pemesanan adalah 1 hari setiap kali melakukan

pesanan. Diketahui penggunakan bahan baku tahun 2017 1523,4

ton. Sedangkan terdapat 297 hari kerja pada 2017. Maka rata-

rata pemakaian bahan baku perhari adalah 1523,4 : 297 = 5.1

ton dibulatkan menjadi 5 ton

b. Kotoran Ayam

Lead time pemesanan adalah 3 hari setiap kali melakukan

pesanan. Diketahui penggunakan bahan baku tahun 2017

1167,94 ton. Sedangkan terdapat 297 hari kerja pada 2017.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

60

Maka rata-rata pemakaian bahan baku perhari adalah 1167,94 :

297 = 3,9 ton dibulatkan menjadi 4 ton

f. Pemakaian Bahan Baku Selama Lead Time (K)

Pemakaian bahan baku selama lead time dapat dihitung dengan

mengkalikan rata-rata pemakaian perhari dengan lead time.

a. Kotoran Sapi

Tabel 4.9

Pemakaian Kotoran Sapi Selama Lead Time Tahun 2017

Bulan Pemakaian

(Ton)

Hari

Kerja

Pemakaian

per Hari

(Ton)

Lead

Time

(Hari)

Pemakaian

Bahan

Baku

Selama

Lead Time

(Ton)

Januari 100,8 25 4,03 1 4,03

Februari 186 24 7,75 1 7,75

Maret 116,4 26 4,48 1 4,48

April 108,6 23 4,72 1 4,72

Mei 117,6 24 4,90 1 4,90

Juni 153 22 6,95 1 6,95

Juli 70,2 26 2,70 1 2,70

Agustus 210,6 26 8,10 1 8,10

September 109,8 25 4,39 1 4,39

Oktober 82,2 26 3,16 1 3,16

November 117 26 4,50 1 4,50

Desember 151,2 24 6,30 1 6,30

Total 1523,4 297

61,99

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

61

Dari data diatas dapat diketahui rata-rata pemakaian

bahan baku selama lead time tahun 2017 adalah 61,99 : 12 =

5,16 ton dibulatkan menjadi 5 ton.

b. Kotoran Ayam

Tabel 4.10

Pemakaian Kotoran Ayam Selama Lead Time Tahun 2017

Bulan Pemakaian

(Ton)

Hari

Kerja

Pemakaian

per Hari

(Ton)

Lead

Time

(Hari)

Pemakaian

Bahan

Baku

Selama

Lead Time

(Ton)

Januari 77,28 25 3,09 3 9,27

Februari 142,6 24 5,94 3 17,83

Maret 89,24 26 3,43 3 10,30

April 83,26 23 3,62 3 10,86

Mei 90,16 24 3,76 3 11,27

Juni 117,3 22 5,33 3 16,00

Juli 53,82 26 2,07 3 6,21

Agustus 161,46 26 6,21 3 18,63

September 84,18 25 3,37 3 10,10

Oktober 63,02 26 2,42 3 7,27

November 89,7 26 3,45 3 10,35

Desember 115,92 24 4,83 3 14,49

Total 1167,94 297

142,57

Total 1523,4 297

61,99

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Dari data diatas dapat diketahui rata-rata pemakaian

bahan baku selama lead time tahun 2017 adalah 142,57 : 12

= 11,88 ton dibulatkan menjadi 12 ton.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

62

g. Probabilitas Pemakaian Selama Lead Time

Besarnya probabilitas didapat dari frekuensi pemakaian benang

selama lead time dalam periode 2017.

1. Kotoran Sapi

Banyak kelas : 1+3,3 log (n) = 1+3,3 log 12 = 4,56 dibulatkan

menjadi 5.

Tabel 4.11

Probabilitas Pemakaian Kotoran Sapi Selama Lead Time

Tahun 2017 (dalam ton) dengan Lead Time 1 Hari

Pemakaian Selama Lead

Time (Ton) Frekuensi Probabilitas

2,7-3,78 2 0,167

3,79-4,86 4 0,333

4,87-5,94 2 0,167

5,95-7,02 2 0,167

7,03-8,1 2 0,167

Total 12 1

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Sebelumnya telah diketahui bahwa rata-rata pemakaian bahan

baku kotoran sapi selama lead time tahun 2017 adalah 5 ton. Dan 5

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

63

ton terdapat pada interval 4,87-5,94 yang berati probabilitasnya

adalah 0,167.

2. Kotoran Ayam

Banyak kelas : 1+3,3 log (n) = 1+3,3 log 12 = 4,56 dibulatkan

menjadi 5.

Tabel 4.12

Pemakaian Kotoran Ayam Selama Lead Time Tahun 2017

(dalam ton) Lead Lead Time 3 Hari

Pemakaian Selama

Lead Time (Ton) Frekuensi Probabilitas

6,21-8,69 2 0,167

8,70-11,18 5 0,417

11,19-13,66 1 0,083

13,67-16,14 2 0,167

16,15-18,63 2 0,167

Total 12 1

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Sebelumnya telah diketahui bahwa rata-rata pemakaian

bahan baku kotoran ayam selama lead time tahun 2017 adalah 12

ton. Dan 12 ton terdapat pada interval 11,19-13,66 yang berati

probabilitasnya adalah 0,083.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

64

4.2.2. Menghitung EOQ Probabilistik

a. Perhitungan EOQ Probabilistik

Berikut adalah perhitungan EOQ Probabilisistik :

Tabel 4.13

Perhitungan EOQ Probabilistik Kotoran Sapi dan Ayam Tahun

2017

Bahan

Baku

D

(ton) S BK

K

(ton)

R

(ton) P(Ki) H

EOQ

(ton)

Kotoran

Sapi 1523

Rp

210.000,00

Rp

12.500,00 5 47 0.167

Rp

11.973,00 176,4

Kotoran

Ayam 1168

Rp

210.000,00

Rp

17.500,00 12 48 0.083

Rp

11.973,00 175,4

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Dengan menggunakan rumus

Maka EOQ dapat dihitung sebagai berikut

Dengan demikian kuantitas pesanan optimal kotoran sapi pada

tahun 2017 adalah 176,4 ton. Berarti perusahaan setiap melakukan

pembelian bahan baku sebesar 176,4 ton dan dengan lead time 1 hari

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

65

pemebelian dilakukan pada saat persedian mencapai 47 ton. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 4.1

Hubungan Q, SP dan SS Kotoran Sapi

Sedangkan untuk kuantitas pesanan optimal kotoran ayam

dapat dihitung sebagai berikut :

Dengan demikian kuantitas pesanan optimal kotoran ayam

pada tahun 2017 adalah 175,4 ton. Berarti perusahaan setiap

melakukan pembelian bahan baku sebesar 175,4 ton dan dengan lead

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

66

time 3 hari pemebelian dilakukan pada saat persedian mencapai 36

ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 4.2

Hubungan Q, SP dan SS Kotoran Ayam

Jadi frekuensi pemesanan kotoran sapi tahun 2017 adalah 1523

: 176,4 = 8,6 kali, dibulatkan menjadi 9 kali. Sedangkan untuk kotoran

ayam frekuensi pemesanan kotoran ayam tahun 2017 adalah 1168 :

175,4 = 6,6 kali, dibulatkan menjadi 7 kali.

Biaya pesan dengan kebijakan EOQ Probabilistik pada

peramalan tahun 2017 = jumlah pesan dalam 1 tahun x biaya pesan.

Jadi biaya pesan kotoran sapi = 9 x Rp 210.000,00 = Rp 1.890.000,00.

Sedangkan biaya pesan kotoran ayam = 7 x Rp 210.000,00 = Rp

1.470.000,00.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

67

Biaya simpan dengan kebijakan perusahaan tahun 2017 = rata-rata

jumlah bahan baku per pesan dalam 1 tahun : 2 x biaya simpan. Jadi

biaya simpan kotoran sapi = (176,4/2) ton x Rp 11.973,00 = Rp

1.056.019,00. Sedangkan biaya simpan kotoran ayam = (175,4/2) ton

x Rp 11.973,00 = Rp 1.050.032,00.

Jadi Biaya Total Persediaan (BTP) kotoran sapi pada 2017 dengan

metode EOQ = biaya pesan + biaya simpan = Rp 1.890.000,00 + Rp

1.056.019,00 = Rp 2.946.019,00. Sedangkan Biaya Total Persediaan

(BTP) kotoran ayam pada 2017 dengan metode EOQ adalah = biaya

pesan + biaya simpan = Rp 1.470.000,00 + Rp 1.050.032,00 = Rp

2.520.032,00.

b. Elastisitas Pemesanan

Elastisitas pemesanan dihitung dengan mengkalikan nilai

standar deviasi pemakaian harian dengan (rata-rata hari kerja/

(frekuensi pesan EOQ/ jumlah bulan).

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

68

Tabel 4.14

Perhitungan Standart Deviasi Pemakaian Harian Kotoran Sapi

Tahun 2017

Bulan x x- (x- )2

Januari 4,03 -1,13 1,29

Februari 7,75 2,58 6,68

Maret 4,48 -0,69 0,47

April 4,72 -0,44 0,20

Mei 4,90 -0,27 0,07

Juni 6,95 1,79 3,20

Juli 2,70 -2,47 6,08

Agustus 8,10 2,93 8,61

September 4,39 -0,77 0,60

Oktober 3,16 -2,00 4,02

November 4,50 -0,67 0,44

Desember 6,30 1,13 1,29

Total 61,99

32,94

Rata-Rata 3,96

Standart

Deviasi 1,66

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Diketahui standar deviasi pemakaian harian kotoran sapi 1,66.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

69

Tabel 4.15

Perhitungan Standart Deviasi Pemakaian Harian Kotoran Ayam

Tahun 2017

Bulan x x- (x- )2

Januari 3,09 -0,87 0,76

Februari 5,94 1,98 3,93

Maret 3,43 -0,53 0,28

April 3,62 -0,34 0,12

Mei 3,76 -0,20 0,04

Juni 5,33 1,37 1,88

Juli 2,07 -1,89 3,57

Agustus 6,21 2,25 5,06

September 3,37 -0,59 0,35

Oktober 2,42 -1,54 2,36

November 3,45 -0,51 0,26

Desember 4,83 0,87 0,76

Total 47,52

19,36

Rata-Rata 3,96

Standart

Deviasi 1,27

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Diketahui standar deviasi pemakaian harian kotoran ayam

1,27.

Setelah mengetahui Standart deviasi pemakaian harian,

perhitungan elastisitas dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

70

Tabel 4.16

Elastisitas

Bahan

Baku

Standart

Deviasi

Rata- Rata

Hari Kerja

Jumlah

Bulan

Dalam 1

Tahun

Frekuensi

Pesan Sesuai

EOQ

Probabilistik

Elastisitas

(ton)

Kotoran

Sapi 1,66 24,75 12 9 54,8

Kotoran

Ayam 1,27 24,75 12 7 54,2

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

4.2.3. Kebijakan Perusahaan Saat Ini

Dalam melakukan pemesanan bahan baku baik kotoran sapi

maupun kotoran ayam perusahaan melakukannya sebulan sekali dimana

itu berati dalam setaun perusahaan melakukan pengadaan bahan baku

sebanyak 12 kali. Dengan demikian pada tahun 2017 dengan mengunakan

peramalan regresi sederhana dapat diketahui rata-rata pengunakan bahan

baku kotoran sapi adalah 1523 ton : 12 kali = 127 ton, dan kotoran ayam

adalah 1168 : 12 kali = 97 ton.

Biaya pesan dengan kebijakan perusahaan tahun 2017 = jumlah

pesan dalam 1 tahun x biaya pesan. Jadi biaya pesan kotoran sapi = 12 x

Rp 210.000,00 = Rp 2.520.000,00. Sedangkan biaya pesan kotoran ayam

= 12 x Rp 210.000,00 = Rp 2.520.000,00.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

71

Biaya simpan dengan kebijakan perusahaan tahun 2017 = rata-rata

jumlah bahan baku per pesan dalam 1 tahun : 2 x biaya simpan. Jadi biaya

simpan kotoran sapi = (127/2) ton x Rp 11.973,00 = Rp 760.286,00.

Sedangkan biaya simpan kotoran ayam = (97/2) ton x Rp 11.973,00 = Rp

580.691,00.

Jadi Biaya Total Persediaan (BTP) kotoran sapi pada 2017 dengan

kebijakan saat ini = biaya pesan + biaya simpan = Rp 2.520.000,00 + Rp

760.286,00 = Rp 3.280.286,00. Sedangkan Biaya Total Persediaan (BTP)

kotoran ayam pada 2017 dengan kebijakan saat ini adalah = biaya pesan +

biaya simpan = Rp 2.520.000,00 + Rp 580.691,00 = Rp 3.100.691,00.

4.2.4. Perbandingan EOQ Probabilistik dengan Kebijakan Perusahaan Saat Ini

Besarnya penghematan total biaya persediaan dapat dilihat dengan

perhitungan BTP, dimana ditentukan dengan nilai jumlah bahan baku

pemesanan, biaya pesan, dan biaya simpan. Sebelumnya telah diketahui

bahwa biaya Maka dapat dilihat perbandingan jumlah BTP metode

perusahaan tanpa EOQ dengan metode EOQ probabilistik pada tabel 4.17

sebagai berikut:

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

72

Tabel 4.17

Perbandingan BTP EOQ Probabilistik dan Tanpa EOQ Probabilistik

(Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017)

Dari hasil perhitungan dapat diketahui adanya penghematan

sebesar Rp 914.926,00 atau sekitar 14,3 %.

4.3. Implikasi Manajerial

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, perbandingan jumlah

BTP menunjukan bahwa adanya penghematan pada metode EOQ

Probabilistik karena dilihat dari segi biaya lebih kecil biaya yang

dikeluarkan dibandingkan dengan metode tanpa EOQ walaupun selisihnya

tidak begitu signifikan bagi perusahaan. Penggunakan EOQ Probabilistik

dipilih karena sesuai dengan keadaan perusahaan dimana demand selalu

berganti setiap bulannya. Hal tersebut memenuhi asumsi EOQ

Probabilistik dimana adanya ketidakonsistenan demand atau leadtime atau

keduanya (demand dan leadtime). Untuk segi pembelian bahan baku,

metode EOQ Probabilitas melakukan pembelian sebanyak 176,4 ton untuk

Kotoran Sapi Kotoran Ayam

EOQ Probabilistik Tanpa EOQ

EOQ Probabilistik Tanpa EOQ

BTP Rp 2.946.019,00 Rp

3.280.286,00 Rp

2.520.032,00 Rp

3.100.691,00

Penghematan Rp 334.267,00 Rp 580.659,00

Total Penghematan Rp 914.926,00

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

73

kotoran sapi dan 175,4 ton untuk kotoran ayam dengan nilai elastisitas

sebesar 54,8 ton untuk kotoran sapi dan 54,2 ton untuk kotoran ayam

sehingga pemesanan dapat dilakukan sebesar 176,4 ±54,8 ton untuk

kotoran sapi dan 175,4 ±54,2 ton pada tahun 2017. Dengan metode EOQ

probabilitas perusahaan akan menghemat sebesar Rp 914.926,00 pada

tahun 2017.

Perusahaan memiliki gudang dengan kapasitas maksimal ± 800 ton

yang mampu menampung jumlah bahan baku kotoran sapi dan ayam yang

dipesan dengan menggunakan metode EOQ. Maka dengan menerapkan

metode EOQ perusahaan tidak ada masalah didalam penyimpanan bahan

baku nya. Hanya saja dalam implementasinya perlu juga diperhatikan

selain kapasitas gudang untuk menyimpan bahan baku kotoran sapi dan

ayam yang dibeli dengan mengunakan metode EOQ Probabilistik perlu

juga diperhatikan kemampuan pemasok didalam menyediakan kebutuhan

bahan baku, ini dan kondisi keuangan CV. Tani Jaya Perkasa yang

berkaitan dengan pemesanan bahan baku serta lamanya waktu

pembokaran dan lain-lain. Aspek-aspek tersebut perlu diperhatikan karena

EOQ Probabilistik hanya mengasumsikan penghematan biaya pada biaya

pesan dan biaya simpan saja dan mengabaikan aspek-aspek lainnya.

Kotoran sapi dan ayam dapat bertahan selama 3 bulan sehingga tidak

menimbulkan masalah bahan baku rusak dan tidak dapat digunakan

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

74

karena pemesanan dilakukan 9x per tahun untuk kotoran sapi dan 7x per

tahun untuk kotoran ayam.

Masalah utama yang perlu diperhatikan perusahaan didalam

menggunakan metode EOQ adalah apakah pemasok bahan baku kotoran

sapi dan ayam secara konsisten karena seperti yang diketahui pemasok

kotoran terutama ayam tidak dapat menjual bahan baku dengan jumlah

konsisten dikarenakan ketersediaan kotoran ayam dan sapi yang

memenuhi ketentuan sangat bergantung pada kondisi kesahatan ayam dan

sapi tersebut. Bila kondisi ayam atau sapi kurang baik maka kotoran yang

dihasilkan akan berair dan tidak dapat dijadikan bahan baku. Seperti yang

diketahui kondisi ayam lebih mudah terserang penyakit daripada sapi hal

ini yang menyebabkan persediaan kotoran ayam lebih tidak konsisten.

Maka dari itu perusahaan harus mengevaluasi pemasok saat ini.

Bila dirasa tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan sebaiknya

perusahaan mencari pemasok baru yang dapat diandalkan agar mampu

menyediakan bahan baku yang dipesan tiap kali pesan. Selain dengan

mencari pemasok baru yang mampu menyediakan bahan baku setiap kali

pesan, perusahaan juga dapat membuat perjanjian kontrak jangka panjang

dengan pemasok yang berisikan pemasok harus mampu menyediakan

bahan baku yang dipesan dan jika pemasok tidak mampu memenuhi

permintaan pesanan maka pemasok akan dikenakan denda yang besar

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/15193/5/13.30.0045 Eliezer Andre Prayitno BAB IV.pdf · Pengajuan diterima dan Ibu Sri membangun pabrik

75

yang harus dibayarkan kepada perusahaan sesuai dengan isi perjanjian

kontrak yang telah disetujui. Dengan adanya sistem kontrak seperti itu

diharapkan pemasok dapat memenuhi permintaan pesanan tiap kali pesan

dengan menggunakan metode EOQ.

Perusahaan juga harus menyediakan safety stock sebagai upaya

antisipasi bila adanya permintaan produksi yang mendadak dan untuk

berjaga-jaga atas keadaan yang tidak terduga. Perusahaan juga dapat

melakukan pemesanan ulang pada saat persediaan pada titik pemesanan

ulang. Hal ini berguna untuk menghindari perusahaan dari kehabisan

persediaan bahan baku pada waktu lead time. Bila semua itu dapat

dijalankan dengan baik dan benar oleh perusahaan makan perusahaan

akan mendapatkan sistem produksi yang lancar dan rapi.