BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf ·...

48
8 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari pulau-pulau dan juga memiliki penduduk yang beraneka ragam agama, suku, dan bahasa. Penduduk Nusa Tenggara Timur yang memiliki total jumlah penduduk sebanyak 5.287.302 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 2.577.953 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 2.625.561 jiwa. Provinsi Nusa Tenggara Timur sebelumnya lazim disebut dengan “Flobamora” (Flores, Sumba, Timor dan Alor). Sebelum kemerdekaan RI, Flobamora bersama Kepulauan Bali, Lombok dan Sumbawa disebut Kepulauan Sunda Kecil. Namun setelah proklamasi kemerdekaan , beralih nama menjadi “Kepulauan Nusa Tenggara”. Sampai dengan 1957 Kepulauan Nusa Tenggara merupakan daerah Swantara Tingkat I sekaligus (Status yang sama dengan provinsi sekarang ini). Selanjutnya tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, daerah Swantara Tingkat I Nusa Tenggara dikembangkan menjadi 3 provinsi yaitu Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian Provinsi Nusa Tenggara Timur keberadaannya adalah sejak tahun 1958 sampai sekarang. Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ibukota Provinsi Kupang, terletak di Pulau Timor, tepatnya 8° - 120° Lintang Selatan dan 118° - 125° Bujur Timur. Berdasarkan letak geografisnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki batas-batas:

Transcript of BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf ·...

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

8

BAB IV

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur

Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari pulau-pulau dan juga

memiliki penduduk yang beraneka ragam agama, suku, dan bahasa.

Penduduk Nusa Tenggara Timur yang memiliki total jumlah penduduk

sebanyak 5.287.302 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 2.577.953

jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 2.625.561 jiwa. Provinsi Nusa

Tenggara Timur sebelumnya lazim disebut dengan “Flobamora” (Flores,

Sumba, Timor dan Alor). Sebelum kemerdekaan RI, Flobamora bersama

Kepulauan Bali, Lombok dan Sumbawa disebut Kepulauan Sunda Kecil.

Namun setelah proklamasi kemerdekaan , beralih nama menjadi

“Kepulauan Nusa Tenggara”. Sampai dengan 1957 Kepulauan Nusa

Tenggara merupakan daerah Swantara Tingkat I sekaligus (Status yang

sama dengan provinsi sekarang ini). Selanjutnya tahun 1958 berdasarkan

Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, daerah Swantara Tingkat I Nusa

Tenggara dikembangkan menjadi 3 provinsi yaitu Provinsi Bali, Provinsi

Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan

demikian Provinsi Nusa Tenggara Timur keberadaannya adalah sejak

tahun 1958 sampai sekarang.

Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ibukota Provinsi Kupang,

terletak di Pulau Timor, tepatnya 8° - 120° Lintang Selatan dan 118° -

125° Bujur Timur. Berdasarkan letak geografisnya, Provinsi Nusa

Tenggara Timur memiliki batas-batas:

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

9

a. Utara : Laut Flores

b. Selatan : Samudra Hindia

c. Timur : Negara Timor Leste

d. Barat : Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berdasarkan letak geografisnya, Kepulauan Nusa Tenggara Timur

diantara Benua Asia dan Benua Australia serta berada diantara Samudra

Indonesia dan Samudra Hindia. Luas wilayah daratan 4.734.990 ha

tersebar pada 1.192 pulau. Sejak administrasi, sejak tahun 1999 telah

terjadi pemekaran sejumlah kabupaten di NTT seiring dengan tuntutan

otonomi daerah, yaitu:

a. Kabupaten Lembata dimekarkan dari Kabupaten Flores Timur pada 12

Oktober 1999.

b. Kabupaten Rote Ndao dimekarkan dari Kabupaten Kupang pada 10

April 2002.

c. Kabupaten Manggarai Barat dimekarkan dari Kabupaten Manggarai

pada 23 Februari 2003.

d. Kabupaten Sumba Barat Daya dimekarkan dari Kabupaten Sumba

Barat pada 22 januari 2007.

e. Kabupaten Sumba tengah dimekarkan dari Kabupaten Sumba Barat

pada 2 Januari 2007.

f. Kabupaten Manggarai Timur dimekarkan dari Kabupaten Manggarai

pada 14 Agustus 2007.

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

10

g. Kabupaten Sabu Rai Jua dimekarkan dari Kabupaten Kupang pada 26

November 2008.

h. Kabupaten Malaka diekarkan dari Kabupaten Belu pada 11 Januari

2013.

4.2 Gambaran Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur

4.2.1 Kota Kupang

Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur,

terletak di Pulau Timor, tepatnya 10°36’14” - 10°39’58” Lintang Selatan

dan 123°32’23” - 10°37’01” Bujur Timur. Luas wilayah Kota Kupang

165,34 km2 atau sebesar 0,37% dari total luas wilayah Provinsi Nusa

tenggara Timur. Berdasarkan letak geografisnya, Kota Kupang memiliki

batas-batas:

a. Timur : Kabupaten Kupang;

b. Barat : Kabupaten Kupang Barat dan Selat Semao;

c. Utara : Teluk Kupang; dan

d. Selatan : Kabupaten Kupang.

Kota Kupang terdiri dari 6 kecamatan. Kota Kupang menjadi

kotamadya berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang

Pembentukkan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang yang Tertuang

dalam Lembaran Negara RI Nomor 2632 Tahun 1996 Pembentukan

Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang diresmikan oleh Mendagri Moh.

Yogi SM pada tanggal 25 April 1996. Kota Kupang mempunyai 51 desa

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

11

atau kelurahan yang terbagi dalam 6 kecamatan. Kota Kupang dipimpin

oleh seorang Wali Kota dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan. Kota

Kupang memiliki perangkat daerah berupa dinas, badan, kantor dan

bagian, yaitu: 18 dinas, 8 badan, 3 kantor dan 8 bagian. Disamping itu, 3

instansi vertikal, yaitu: Kementerian Agama, Badan Pertahanan Nasional

(BPN) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

4.2.2 Kabupaten Kupang

Kabupaten Kupang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Ibu kota kabupaten berlokasi di Oelamasi, mulai 22

Oktober 2010, setelah sebelumnya berlokasi di Kota Kupang sejak tahun

1958. Kabupaten Kupang memiliki 24 pulau, dimana 3 pulau diantaranya

telah berpenghuni, yaitu:

a. Pulau Timor dengan luas wilayah 4.937,62 km2;

b. Pulau Semau dengan luas wilayah 246,66 km2; dan

c. Pulau Kera dengan luas wilayah 1,5 km2.

Sedangkan, 21 pulau sisanya merupakan pulau-pulau yang tidak

berpenghuni. Kabupaten Kupang terletak diantara 9°19 - 10°57 Lintang

Selatan dan 121°30 - 124°11 Bujur Timur.

Kabupaten Kupang terdiri dari 24 kecamatan, 17 kelurahan dan

160 desa dengan luas ilayah darat yang terdiri dari wilayah administrasi

desa dan kecamatan adalah 5.298,13 km2 dengan panjang garis pantai

sepanjang 442,52 km. secara geografis, Kabupaten Kupang terletak pada

123°16’10.66” BT - 124°13’42.15” - 9°15’11.78” - 10°22”14.25”.

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

12

Per tanggal 29 Oktober 2009, Kabupaten Kupang, memiliki batas-

batas wilayah sebagai berikut:

a. Utara berbatasan dengan Laut Sawu dan Selat Ombai;

b. Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan Laut Timor.

c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah

Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Ambeno/Timor Leste.

d. Barat berbatasan dengan Kota Kupang, Kabupaten Rote Ndao,

Kabupaten Sabu Raijua dan Laut Sawu.

4.2.3 Kabupaten Timor Tengah Selatan

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), secara geografis terletak

pada koordinat 120º4’00”BT - 124º49’01”BT dan 9º28’13”LS -

10º10’26”LS. Kabupaten TTS berbatasan dengan:

a. Utara : Kabupaten Timor Tengah Utara;

b. Selatan : Laut Timor;

c. Timur : Kabupaten Belu; dan

d. Barat : Kabupaten Kupang.

Kabupaten TTS memiliki luas wilayah seluas 3.947 km² atau

394.700 Ha, dimana sekitar 49% dari luas wilayah berada pada ketinggian

0-500 m dari permukaan laut dan selebihnya, yaitu 51% berada pada

ketinggian diatas 500 m dari permukaan laut. Wilayah administratif

Kabupaten TTS terdiri atas 32 kecamatan, 266 desa dan 12 kelurahan.

Berdasarkan topografi wilayah, maka Kabupaten TTS terbagi

dalam dua katagori yaitu wilayah dataran rendah yang dominan berada di

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

13

wilayah bagian selatan dan wilayah datarn tinggi yang dominan berada di

wilayah tengah dan utara. Perbedaan topografi menurut adanya perbedaan

pendekatan pembangunan khususnya kegiatan pembangunan pertanian.

Untuk wilayah dataran rendah, maka dikembangkan kegiatan ekonomi

berbasis pertanian yang memiliki kesesuaian dengan ketinggian < 500 dpl,

dan kegiatan ekonomi berbasis pertanian di wilayah dataran tinggi untuk

usaha pertanian yang memiliki kesesuaian dengan ketinggian > 500 m dpl

atau usaha yang sesuai diantara dataran rendah dan dataran tinggi.

Berdasarkan ketinggian wilayah mengindikasikan adanya tiga tipologi

wilayah yang masing-masing membutuhkan pendekatan spesifik

khususnya dalam pembangunan ekonomi, prasarana dan pembangunan

sosial berbasis topografi wilayah.

4.2.4 Kabupaten Timor Tengah Utara

Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) , secara astronomis terletak

antara 02’48”LS – 37’36” Lintang Selatan dan antara 04’02” BT – 46’00”

Bujur Timur. Kabupaten TTU memiliki daerah daratan dengan luas

2.669,70 km2 atau sekitar 5,6% dari luas daerah Provinsi Nusa Tenggara

Timur. Sedangkan sebagian wilayah Kabupaten TTU yang berbatasan

dengan Laut Sawu atau lazim dikenal dengan sebutan wilayah pantura

(Pantai Utara) memiliki luas lautan ± 950 dengan panjang garis pantai 50

km.

Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten TTU yakni:

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

14

a. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Timor Tengah

Selatan;

b. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Ambenu/Timor Leste dan

Laut Sawu;

c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kupang dan

Kabupaten Timor Tengah Selatan;

d. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Belu.

Secara administrasi pemerintahan, Kabupaten TTU terdiri dari 24

kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 174 (143 desa dan 31

kelurahan).

4.2.5 Kabupaten Alor

Kabupaten Alor adalah wilayah kepulauan dengan 15 pulau, yaitu

9 pulau yang telah dihuni dan 6 pulau lainnya belum atau tidak

berpenghuni. Luas wilayah daratan 2.864,64 km², luas wilayah perairan

10.773,62 km² dan panjang garis pantai 287,1 km. Secara geografis daerah

ini terletak di bagian utara dan paling timur dari wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Timur pada 8º6’LS - 8º36’ LS dan 123º48’ BT - 125º48’ BT.

Batas alam Kabupaten Alor, yaitu:

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Selat Ombay;

c. Timur : Selat Wetar dan perairan Republik Demokratik Timor Leste;

d. Barat : Selat Alor (Kabupaten Lembata).

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

15

Pulau Alor merupakan bagian dari Kabupaten Alor, Provinsi Nusa

Tenggara Timur (NTT), sekitar 260 km dari Kupang (Ibu Kota Provinsi

NTT), 360 km dari Ende (Flores), dan 1600 km sebelah Timur Ibu Kota

Jakarta. Lokasi ini bisa dicapai dengan menggunakan kapal boat dari

Kupang selama sekitar 8 jam atau 55 menit dengan menggunakan pesawat

udara melalui Bandara Mali. Secara geografis kondisi daerah Alor

merupakan daerah dengan pegunungan yang tinggi, dibatasi oleh lembah

juga jurang yang cukup dalam dan sekitar 60 persen wilayahnya

mempunyai tingkat kemiringan di atas 40 persen. Dataran tinggi Alor

merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan pertanian karena

mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi sedangkan daerah lereng lebih

cocok untuk pengembangan sistem terasering.

Alor adalah kelompok terakhir dari pulau-pulau di ujung timur

jauh dalam gugusan Kepulauan Solor-Alor. Jaraknya sekitar 65 kilometer

dari Pulau Timor. Negara Timor Leste dapat dengan mudah dilihat dari

Pantai Kolana, Alor Timur. Kepulauan Alor terdiri dari 15 buah pulau

sebagian dihuni dan tidak dihuni. Pulau berpenghuni terbanyak adalah

Alor, diikuti oleh Pantar, Pura, Ternate, Tereweng, Buaya, Kangge dan

Kepa. Sedangkan dari aspek Geofisika, Kabupaten Alor merupakan daerah

yang rawan gempa bumi karena terletak pada jalur Laut Banda yang

merupakan area pertemuan 3 (tiga) lempeng bumi.

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

16

4.2.6 Kabupaten Belu

Kabupaten Belu merupakan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara

Timur yang resmi terbentuk pada tahun 1958, yang terletak kurang lebih

280 km dari ibu kota Provinsi NTT. Ibu kota Kabupaten Belu adalah

Atambua. Kabupaten Belu memiliki luas wilayah sebesar 1284,94 km

yang memiliki populasi penduduk sebanyak 368.081 jiwa pada kepadatan

0,29 jiwa/km. Total penduduk Kabupaten Belu sebanyak 218.669 jiwa

dengan jumlah laki-laki 109.883 jiwa dan perempuan sebanyak 118.786

jiwa. Visi pembangunan Kabupaten Belu yaitu: “Belu Yang Berkualitas,

Mandiri, Demokratis Dan Berbudaya”. Misi pembangunan Kabupaten

Belu merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama

pembangunan yang menjadi penentu untuk mencapai keberhasilan

pencapaian visi pembangunan. Ada 4 (empat) misi pembangunan yang

menjadi acuan dalamn penyiapan kerangka kerja dan agenda

pembangunan yaitu:

1. Meningkatkan sumberdaya manusia;

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah sebagai wilaya

perbatasan dan pengelolaan lingkungan hidup;

3. Meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan;

dan

4. Meningkatkan kinerja birokrasi, penegakan hukum dan kualitas

pelayanan publik.

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

17

Kabupaten Belu terletak dipaling ujung pulau Timor dan

berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste. Secara geografis

Kabupaten Belu meliputi wilayah dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Ombai;

b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Laut Timur dan Kabupaten

Malaka;

c. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten TTU; dan

d. Sebelah Timur : berbatasan dengan Negara Timor Leste.

Kabupaten Belu memiliki pelabuhan laut: Atapupu, Bandara: A.A. Bere

Talo dan Pintu Imigrasi terpenting: Montaain, Turiskain, Lakmaras dan

Laktutus.

4.2.7 Kabupaten Flores Timur

Kabupaten Flores Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tk II dalam

wilayah Daerah-Daerah Tk I Bali, NTB dan NTT. Undang-Undang

tersebut ditetapkan tanggal 20 Desember 1958 sehingga setiap tanggal 20

Desember diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Flores Timur.

Luas wilayah Kabupaten Flores Timur adalah 5.983,38 km2

terdiri dari

luas daratan 1.812,85 km2 dan luas perairan sekitar 4.170,53 km

2 sesuai

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur No. 13 tahun 2008

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Flores Timur tahun

2007-2027 yang terdiri dari 19 kecamatan terbagi ke dalam 229 desa dan

21 kelurahan.

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

18

Menurut letak geografis, eilayah administratif Kabupaten Flores

Timur berbatasan langsung dengan wilayah administratif:

a. Utara : Laut Flores

b. Selatan : Laut Sawu

c. Barat : Kabupaten Sikka

d. Timur : Kabupaten Lembata

Kabupaten Flores Timur memiliki visi “Flores Timur Sejahtera dalam

Bingkai Desa Membangun Kota Merata” dan misi, antara lain:

1. Selamatkan Orang Muda Flores Timur;

2. Selamatkan Infrastruktur Flores Timur;

3. Selamatkan Tanaman Rakyat Flores Timur;

4. Selamatkan Laut Flores; dan

5. Reformasi Birokrasi.

4.2.8 Kabupaten Sikka

Kabupaten Sikka berada disebelah timur Pulau Flores dari Propinsi

Nusa Tenggara Timur dan Kota Maumere merupakan ibukota kabupaten

Sikka. Kabupaten Sikka terdiri dari 11 kecamatan yaitu Kecamatan Paga,

Kecamatan Mego, Kecamatan Lela, Kecamatan Nita, Kecamatan

Maumere, Kecamatan Palue, Kecamatan Alok, Kecamatan Kewapante,

Kecamatan Bola, Kecamatan Waigete dan Kecamatan Talibura.

Kabupaten Sikka memiliki luas wilayah mencapai 1.731,91 km2,

dengan wilayah adiministratif yang berbatasan dengan :

1. Sebelah utara : Laut Flores;

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

19

2. Sebelah timur : Kabupaten Flores Timur;

3. Sebelah selatan : Laut Sawu; dan

4. Sebelah barat : Kabupaten Ende.

4.2.9 Kabupaten Ende

Kabupaten Ende, memiliki astronomis pada 8°26’24,71” LS –

8°54’25,46” LS dan 121°23’40,44” BT – 122°1’33,3” BT. Wilayah

Kabupaten Ende Ini Termasuk Juga Dalam Deretan Jalur Gunung Berapi,

Sebut Saja Gunung Berapi Iya Yang Memiliki Ketinggian 637 Mdpl, Di

mana Letusan Terakhirnya Terjadi Pada Tahun 1969. Masih Ada Juga

Gunung Berapi Mutubusa Yang Memiliki Ketinggian 1.690 Mdpl, Di

mana Terakhir Kalinya Tercatat Memuntahkan Lahar Panas Pada Tahun

1938.

Kabupaten Ende, memiliki batas wilayah administratif:

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Laut Sawu;

c. Barat : Kabupaten Ngada; dan

d. Timur : Kabupaten Sikka.

4.2.10 Kabupaten Ngada

Kabupaten Ngada, sebelum terjadinya pemekaran, memiliki batas

geografis 8° - 9° LS dan 120° 45° BT -121° 5° BT. Kabupaten Ngada

memiliki batas wilayah, yaitu:

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Laut Sawu;

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

20

c. Timur : Kabupaten Ende; dan

d. Barat : Kabupaten Manggarai.

Kabupaten Ngada memiliki luas daratan 3.037,88 km2, luas perairan

689.988 ha dan panjang pantai 219 km dengan rincian sebagai berikut:

luas perairan pantai utara 3.443,25 km2 dengan panjang pantai 105 km,

luas perairan pantai selatan 3.456,25 km dengan panjang pantai 144 km.

setalah terjadi pemekaran batas geografis kabupaten Ngada adalah

8o20’24.28 “ LS - 8

o57’28.39” LS dan 120

o48

’29.26” BT - 121

o11’8.57”

BT dengan batas wilayah administratif, sebagai berikut:

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Laut Sawu;

c. Timur : Kabupaten Nagekeo; dan

d. Barat : Kabupaten Manggarai Timur.

Kabupaten Ngada memiliki Luas daratan 1.776,72 Km², luas perairan

708,64 Km² dan panjang pantai 102,318 Km dengan rincian sebagai

berikut: luas perairan pantai Utara 381,58 Km2 dengan panjang pantai

58,168 Km, luas perairan pantai Selatan 327,06 Km2 dengan panjang

pantai 44,15 Km.

Kondisi topografi Kabupaten Ngada sebelum pemekaran bervariasi

mulai dari dataran datar, bergelobang, berbukit sampai pegunungan, hal ini

terlihat klasifikasi lereng yang mendominasi yaitu 16%-25% mencapai

86.901 Ha (28,61%) dan lereng 26%-40% mencapai 72.719 Ha (23,94%)

dari total luas wilayah Kabupaten Ngada secara keseluruhan. Sedangkan

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

21

luas areal lereng lainnya (0-3%, 4-8%, 9-15%, 40-60% dan > 60%) berada

di bawah kisaran 13 % dari total luas kabupaten. Sedangkan setelah terjadi

pemekaran kondisi topografi Kabupaten Ngada pada umumnya berbukit

dan tingkat kemiringan lahan yang relatif tinggi, dengan komposisi

kemiringan 0 – 15 derajat seluas 45.02 % ; kemiringan 16 – 20 derajat

seluas 40.64 %; dan kemiringan diatas 20 derajat seluas 14.34 %. Kondisi

topografi perbukitan dan pegunungan ini pada umumnya merupakan

daerah-daerah yang rawan terhadap terjadinya bencana alam seperti tanah

longsor terutama di wilayah Kabupaten Ngada bagian Selatan.

4.2.11 Kabupaten Nagekeo

Kabupaten Nagekeo terletak di antara 8026’00” – 8064’40”

Lintang Selatan dan 12106’20” – 121032’00” Bujur Timur. Bagian utara

berbatasan dengan Laut Flores, bagian selatan berbatasan dengan Laut

Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Ende dan bagian barat

berbatasan dengan Kabupaten Ngada. Kabupaten Nagekeo terdiri dari 7

kecamatan, 84 desa dan 16 kelurahan, dengan luas wilayah 1.416,96 Km2

dan dihuni oleh 129.956 jiwa pada tahun 2009. Pada tahun 2009 ini

kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Aesesa dengan luas

wilayahnya mencapai 432,29 Km2. Atau 30,51 persen dari keseluruhan

luas wilayah Kabupaten Nagekeo. Kecamatan yang luas wilayahnya paling

kecil adalah Kecamatan Keo Tengah dengan luas wilayah 65,62 km2 atau

4,63 persen dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Nagekeo.

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

22

Kabupaten Nagekeo adalah sebuah kabupaten di Provinsi NTT,

yang berada di Pulau Flores yang diresmikan pada 22 Mei 2007 oleh

Pejabat Mendagri Widodo A. S. dan Drs. Elias Djo ditunjuk sebagai

pejabat bupati. Pusat pemerintahan Kabupaten Nagekeo berlokasi

di Mbay. Luas wilayah 1.386 km2 persegi dan berpenduduk 110.147 jiwa.

Wilayah ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada.

4.2.12 Kabupaten Manggarai

Kabupaten Manggarai berada di Pulau Flores, Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Kabupaten Manggarai memiliki Ibu Kota Kabupaten,

yaitu Ruteng. Luas wilayahnya adalah 7.136,4 km², dengan jumlah

penduduk 382.422 jiwa (2016).

Kabupaten Manggarai memiliki batas wilayah administratif, yaitu:

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Laut Sawu;

c. Barat : Kabupaten Manggarai Barat; dan

d. Timur : Kabupaten Manggarai Timur.

4.2.13 Kabupaten Manggarai Timur

Kabupaten Manggarai Timur merupakan kabupaten pemekaran

dari Kabupaten Manggarai, pada tanggal 17 Juli 2007. Luas wilayahnya

2.643,41 km2; memiliki 9 Kecamatan, 17 Kelurahan dan 159 Desa. Jumlah

penduduk Kabupaten Manggarai Timur adalah 289.148 jiwa (2013). Pusat

pemerintahannya berada di Kecamatan Borong. Kabupaten Manggarai

memiliki batas wilayah administratif, yaitu:

Page 16: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

23

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Laut Sawu;

c. Barat : Kabupaten Manggarai; dan

d. Timur : Kabupaten Ngada.

Secara geografis, Kabupaten Manggarai Timur terletak antara

08°14’LS - 09°00LS dan 120°20’BT - 120°55’°BT.Pola topografi ini

sedikit banyak mempengaruhi bentuk tata guna lahan yang ada. Daerah

Timur Sepanjang jalan Lintas Flores yang relatif kemiringan lahannya

agak rendah dipergunakan sebagai kawasan pemukiman.selain itu dilokasi

ini juga dimanfaatkan warga untuk daerah persawahan dan peternakan.

Lahan dengan tingkat lekukan tinggi rendah yang berada di Utara,dan

sebagian selatan merupakan daerah hutan lindung dan perkebunan milik

rakyat yang ditanami kopi,kemiri,kakao/coklat,dan vanili.

4.2.14 Kabupaten Manggarai Barat

Kabupaten Manggarai Barat adalah kabupaten hasil pemekaran

dari Kabupaten Manggarai berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun

2013. Wilayahnya meliputi, daratan Pulau Flores bagian barat dan

beberapa pulau kecil disekitarnya, diantaranya adalah Pulau Komodo,

Pulau Rinca, Pulau Seraya Besar, Pulau Seraya Kecil, Pulau Bidadari dan

Pulau Longos. Luas wilayah Kabupaten Manggarai Barat adalah 9.450

km2 yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2.947,50 km

2 dan wilayah

lautan 7.502,97 km2.

Page 17: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

24

Ide pemekaran wilayah Kabupaten Manggarai Barat sudah ada

sejak tahun 1950-an. Ide ini dimunculkan pertama kali oleh Bapak

Lambertus Kape, tokoh Manggarai asal Kempo Kecamatan Sano

Nggoang yang pernah duduk sebagai anggota Konstituante di Jakarta.

Pada tahun 1963 aspirasi untuk memekarkan Kabupaten

Manggarai dengan membentuk Kabupaten Manggarai Barat mulai

diperjuangkan secara formal melalui lembaga politik

partai Katolik Subkomisariat Manggarai. Pada tahun 1982 Manggarai

Barat diberikan status Wilayah Kerja Pembantu Bupati Manggarai Bagian

Barat dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 821.26-1355

tanggal 11 november 1982.

Melalui proses pengkajian yang matang dengan memperhatikan

potensi dan luas wilayah serta kebutuhan untuk pendekatan pelayanan

kepada masyarakat maka melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 27

Januari 2003 aspirasi dan keinginan masyarakat Manggarai

Barat mencapai puncaknya dengan disahkannya Undang-undang Nomor 8

tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Manggarai Barat maka

Kabupaten Manggarai Barat resmi terbentuk.

4.2.15 Kabupaten Sumba Barat

Kabupaten Sumba Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di

Provinsi NTT dengan ibu kota kabupaten di Kota Waikabubak. Kabupaten

Sumba Barat pernah mengalami pemerkaran wilayah menjadi Kabupaten

Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2007.

Page 18: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

25

Kabupaten Sumba Barat terletak di Pulau Sumba bagian barat, yang

memiliki letak geografis pada 119°6’43,61” - 119°32’5,87” Bujur Timur

dan 9°22’24,27” - 9°47’50,14” Lintang Selatan. dengan luas wilayah

737,42 km2.

Kabupaten Sumba Barat memiliki batas wilayah:

a. Utara : Laut Sawu;

b. Selatan : Samudra Hindia;

c. Barat : Kabupaten Sumba Barat Daya; dan

d. Timur : Kabupaten Sumba Tengah.

4.2.16 Kabupaten Sumba Timur

Kabupaten Sumba Timur dahulu berada pada keresidenan Timor.

Kabupetan Sumba Timur meliputi 60% dari wilayah yang ada di Pulau

Sumba. Kabupaten Sumba Timur memiliki batas-batas wilayah:

a. Utara : Selat Sumba;

b. Selatan : Samudra Hindia;

c. Barat : Kabupaten Sumba Tengah; dan

d. Timur : Laut Sumba.

Kabupaten Sumba Timur juga meliputi 4 pulau kecil di selatan, yakni:

Pulau Salura, Pulau Mengkudu, Pulau Kotak dan Pulau Nusa.

4.2.17 Kabupaten Sumba Tengah

Kabupaten Sumba Tengah memiliki ibu kota kabupaten di Kota

Waibakul. Kabupaten Sumba Tengah merupakan pemekaran dari

Kabupaten Sumba Barat pada 22 Mei 2007. Kabupaten Sumba Tengah

Page 19: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

26

terletak di Pulau Sumba bagian barat. Secara geografis, kabupaten Sumba

Tengah terletak pada 119°24’56,26” - 120°50’55,29” Bujur Timur dan

9°20’38,31” - 9°50’38,86” Lintang Selatan dengan luas wilayah 1.868,74

km2.

Kabupaten Sumba Tengah memilki batas wilayah:

a. Utara : Laut Ssawu;

b. Selatan : Samudra Hindia;

c. Barat : Kabupaten Sumba Barat; dan

d. Timur : Kabupaten Sumba Timur.

4.2.18 Kabupaten Sumba Barat Daya

Kabupaten Sumba Barat Daya adalah kabupaten hasil pemekaran

dari Kabupaten Sumba Barat, dan dibentuk berdasarkan UU. No. 16 tahun

2007. Peresmian dilakukan oleh Pejabat Mendagri Widodo A.S. pada

tanggal 22 Mei 2007. Kabupaten Sumba Barat Daya adalah salah satu

kabupaten/kota baru yangdimekarkan pada tahun 2006, setalah DPR

menyetujui Rancangan Undang-Undang pada tanggal 8 Desember 2006.

4.2.19 Kabupaten Lembata

Kabupaten Lembata terletak pada sebuah pulau gugusan

Kepulauan Solor yang terletak di antara Kabupaten Flores Timur dan

Kabupaten Alor. Kabupaten Lembata memiliki batas-batas sebagai

berikut:

a. Utara : Laut Flores;

b. Selatan : Laut Sawu;

Page 20: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

27

c. Barat : Selat Boleng dan Selat Lamakera; dan

d. Timur : Selat Alor.

Secara astronomis, Kabupaten Lembata terletak pada posisi 8°10' - 8°11'

LS dan 123°12' - 123°57' BT.

4.2.20 Kabupaten Rote Ndao

Kabupaten Rote Ndao memilki ibu kota kabupaten yang terletak di

Baa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.280,10 km2. Kabupaten Rote

Ndao pada awalnya memiliki 6 kecamatan, namun telah mengalami

pemekaran menjadi 8 kecamatan dan pada tahun 2012 terjadi pemekaran

wilayah sehingga bertambah menjadi 10 kecamatan, dengan rincian

sebagai berikut:

1. Landu Leko;

2. Lobalain;

3. Ndao Nuse;

4. Rote Timur;

5. Pantai Baru;

6. Rote Tengah;

7. Rote Selatan;

8. Rote Barat Daya;

9. Rote Barat Laut; dan

10. Rote Barat.

Page 21: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

28

Secara geografis Kabupaten Rote Ndao terletak pada 10°25' - 11°00'

Lintang Selatan dan 121°49' - 123°26' Bujur Timur. Kabupaten Rote Ndao

memiliki batas wilayah, yakni:

a. Utara : Laut Sawu;

b. Selatan : Samudra Hindia;

c. Barat : Laut Sawu dan Samudra Hindia; dan

d. Timur : Laut Timor.

4.2.21 Kabupaten Sabu Raijua

Kabupaten Sabu Raijua diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri

Indonesia, Mardiyanto pada 29 Oktober 2008 sebagai hasil pemekaran dari

Kabupaten Kupang. Kabupaten Sabu Raijua merupakan Daerah Otonom

yang baru terbentuk Tahun 2008 berdasarkan Undang - undang Nomor 52

Tahun 2008 tanggal 26 Nopember 2008, yaitu pemekaran dari Kabupaten

Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur di mana Kabupaten Sabu Raijua

merupakan Kabupaten yang ke-21 di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Wilayah Kabupaten Sabu Raijua dibagi menjadi 6 kecamatan,

yaitu:

1. Hawu Mehara;

2. Raijua;

3. Sabu Barat;

4. Sabu Liae;

5. Sabu Tengah; dan

6. Sabu Timur.

Page 22: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

29

Kabupaten Sabu Raijua memiliki batas-batas wilayah, antara lain:

a. Utara : Laut Sawu;

b. Selatan : Samudra hindia;

c. Barat : Laut Sawu; dan

d. Timur : Laut Sawu.

4.2.22 Kabupaten Malaka

Kabupaten Malaka memiliki ibu kota kabupaten yang terletak di

Betun, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Belu yang disahkan

dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR

RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Kabupaten

Malaka langsung berbatasan dengan Negara Timor Leste.

Secara geografis, Kabupaten Malaka terletak pada 9°18'7.19" -

9°47'26.68" Lintang Selatan dan 124°38'32.17" - 125°5'21.38" Bujur

Timur. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Timor Leste. Kabupaten

Malaka berjarak kira-kira 232 km dari Kota Kupang kea rah barat.

Kabupaten Malaka memiliki batas-batas wilayah, antara lain:

a. Utara : Kabupaten Belu;

b. Selatan : Laut Timor;

c. Barat : Kabupaten TTU dan Kabupaten TTS; dan

d. Timur : Timor Leste dan Laut Timor.

Page 23: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

30

4.3 Profil Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Badan Pendapatan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah (BPPKAD) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun visi

dan misi Kantor BPPKAD, yaitu:

4.3.1 Visi BPPKAD

Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah, pendapatan daerah dan

aset daerah yang berkualitas, transparan, partisipatif dan akuntabel.

4.3.2 Misi BPPKAD

1. Menjadi penggerak dala menyediakan saran-saran yang

berwawasan tentang pengelolaan Keuangan Daerah kedepan.

2. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme Sumber Daya

Manusia (SDM) aparat dan pelaksana pengelola keuangan

daerah pemungut pajak retribusi dan pengelola aset daerah

kedepan.

3. Memantapkan tata kelola keuangan daerah, sistem pemungutan

pajak, retribusi dan aset daerah dalam budaya kinerja.

4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Badan Pendapatan,

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

5. Membangun sistem informasi manajemen pelayanan keuangan

daerah, pajak, retribusi dan aset daerah yang terintegrasi secara

cepat, tepat, mudah, adil dan tuntas

Page 24: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

31

4.4 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor

1. Tugas pokok Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

adalah membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah yang menjadi kewenangan daerah.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dala ayat (1), Badan

Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menyelenggarakan

fungsi penyusunan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelola

keuangan dan aset daerah menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang pendapatan,

pengelola keuangan dan aset daerah.

2. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan

teknis di bidang pendapatan, pengelola keuangan dan aset daerah.

3. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan

pemerintah daerah di bidang pendapatan, pengelola keuangan dan

aset daerah.

4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 25: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

32

4.5 Struktur Organisasi Kantor BPPKAD

Susunan struktur organisasi Kantor BPPKAD, sebagai berikut:

1. Kepala Badan Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

2. Sekretariat

3. Kepala Bidang Pajak

4. Kepala Bidang Retribusi

5. Kepala Bidang Anggaran

6. Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan

7. Kepala Bidang Pembinaan Keuangan Kabupaten/Kota

8. Kepala Bidang Pengelolaan Aset Daerah

9. Kepala Bidang Perbendaharaan

(Gambar struktur organisasi terlampir pada halaman berikut)

Page 26: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

54

Page 27: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

4.6 Uraian Tugas Jabatan Struktural

Adapun tugas dan fungsi pokok dari masing-masing bagian pada

BPPKAD Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu:

4.6.1 Kepala BPPKAD

a. Rumusan Tugas

Mengkoordinasikan penyusunan, perumusan dan pelaksanaan

kebijakan pengelolaan keuangan daerah meliputi pembinaan

administrasi keuangan kabupaten/kota, anggaran, perbendaharaan,

verifikasi, akuntansi dan pelaporan berdasarkan ketentuan yang

berlaku.

b. Uraian Tugas

1. Menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Badan berdasarkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kebijakan Daerah serta

masukan dari komponen masyarakat untuk peningkatan

pelayanan anggaran yang berorientasi pada kepentingan publik;

2. Menyusun rencana kinerja tahunan Badan berdasarkan

Perencanaan Strategis (RENSTRA) Badan dan masukan dari

komponen masyarakat untuk digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

3. Menetapkan pencapaian standar pelayanan minimal untuk urusan

wajib secara tepat pada Penetapan Kinerja (PK) Badan;

Page 28: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

4. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan baik

secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan dan

bidang tugasnya masing-masing agar tercapai hasil kerja yang

optimal.

5. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih

lanjut;

6. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja

yang telah ditetapkan agar realisasinya tepat waktu dan tepat

sasaran;

7. Melakukan koordinasi penyusunan Rancangan Anggaran

Penanganan Urusan Pemerintah Provinsi bersama Tim Anggaran

Pemerintah Daerah (TAPD) guna penyusunan KUA dan PPAS

berdasarkan RKPD dan RPJMD sebagai bahan penyusunan

RAPBD;

8. Mengkoordinir penyusunan Rancangan Perda tentang APBD dan

Perubahan APBD serta Peraturan Gubernur tentang Penjabaran

APBD dan Penjabaran Perubahan APBD berdasarkan KUA dan

PPAS untuk dibahas dan ditetapkan sebagai Perda dan Pergub;

9. Mengkoordinir penyampaian Nota Keuangan dan Pengantar Nota

Keuangan APBD dan Perubahan APBD berdasarkan RAPBD

untuk disampaikan kepada DPRD;

Page 29: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

10. Mengkoordinir Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan

Umum Fraksi atas Nota Keuangan dan Pengantar Nota Keuangan

APBD dan Perubahan APBD berdasarkan RAPBD untuk

disampaikan kepada DPRD;

11. Mengkoordinir penyusunan Rancangan Perda APBD dan

Rancangan Pergub tentang Penjabaran APBD berdasarkan hasil

persetujuan bersama antara Pemerintah dengan DPRD untuk

mendapat persetujuan dari Departemen Dalam Negeri;

12. Mengkoordinir penyempurnaan Ranperda dan Ranpergub

berdasarkan hasil evaluasi Departemen Dalam Negeri untuk

ditetapkan menjadi Perda dan Pergub;

13. Mengkoordinir penyelesaian Perda dan Pergub tentang APBD

dan penjabaran APBD yang dijadikan sebagai dasar pelaksanaan

anggaran tahunan;

14. Menandatangani DPA SKPD yang telah disusun berdasarkan

penjabaran APBD untuk dijadikan dasar pelaksanaan anggaran

pada SKPD;

15. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD berdasarkan

ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk meningkatkan

kualitas pengelolaan keuangan daerah berbaisis kinerja;

16. Menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD) berdasarkan DPA

sebagai dasar bagi SKPD dalam rangka penerbitan SPP dan SPM;

Page 30: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

17. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD) dalam hal

pengesahan DPA/DPPA SKPD, melakukan pengendalian dan

pelaksanaan APBD, memberikan petunjuk teknis pelaksanaan

sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah, penetapan Surat

Penyediaan Dana (SPD) berdasarkan ketentuan peraturan yang

berlaku untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang

efektif dan efisien;

18. Mengendalikan penerbitan Surat Perintah Pencairann Dana

(SP2D) dan penyediaan anggaran belanja berdasarkan ketentuan

yang berlaku untuk mencapai hasil kerja yang optimal;

19. Mengendalikan pemberian bantuan subsidi, hibah, bantuan sosial,

pembiayaan, bantuan keuangan dan belanja bagi hasil pajak

sesuai petunjuk teknis dan ketentuan peraturan yang berlaku agar

pemberian bantuan tepat sasaran;

20. Melaksanakan pelaksanaan pinjaman atas nama pemerintah

daerah berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk

meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan

efisien;

21. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah

berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk

meningkatkan transpirasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah;

Page 31: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

22. Mengkoordinir penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan

Rancangan Peraturan Gubernur tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD;

23. Menyajikan informasi keuangan daerah berdasarkan data dan

informasi yang akurat untuk meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah;

24. Melaksanakan kebijakan dan pedoman penyusunan neraca barang

daerah berdasarkan data informasi pengelolaan barang yang

akurat untuk meningkatkan transparasi dan akuntabilitas

pengelolaan barang daerah;

25. Meneliti dan mengusulkan pejabat pengelola keuangan daerah

berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam rangka optimalisasi

pengelolaan keuangan daerah;

26. Meneliti dan mengusulkan pejabat pengelola dana dekonsentrasi

dan tugas pembantuan berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam

rangka tertib administrasi pengelolaan dana dekonsentrasi dan

tugas pembantuan;

27. Meneliti dan menandatangani laporan realisasi keuangan

anggaran berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk bahan

penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi;

28. Memantau dan mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran,

perubahan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD provinsi

bersama instansi ter

Page 32: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

29. kait agar pengelolaan keuangan daerah lebih efektif dan

efisien.Mengkaji dan memproses penandatanganan naskah

laporan pertanggungjawaban keuangan, pemerintah provinsi

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk bahan penyusunan

laporan keuangan;

30. Melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap RAPBD/APBD dan

pertanggungjawaban Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan yang

berlaku untuk menjamin sinkronisasi pengelolaan keuangan

antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

31. Meneliti dan memaraf Keputusan Gubernur Kepala Daerah

tentang pertanggungjawaban pelaksanaan, perubahan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk menghindari

kekeliruan dan kesalahan;

32. Melakukan pembinaan keuangan kepada aparatur/pengelola

administrasi dengan melalui sosialisasi, asistensi, bimbingan, dan

pelatihan teknis meningkatkan kualitas aparatur/pengelola

keuangan berbasis kinerja;

33. Mengkoordinasikan pengusulan program dan kegiatan provinsi

untuk didanai dari DAK serta koordinasi usulan DAK

Kabupaten/Kota berdasarkan data dan informasi yang akurat agar

terwujud sinkronisasi pendanaan;

Page 33: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

34. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan badan berdasarkan

rencana kerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan serta

permasalahannya guna menyusun alternatif pemecahan masalah.

4.6.2 Sekretaris

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan meliputi program, data dan evaluasi, keuangan,

kepegawaian dan umum berdasarkan ketentuan dan prosedur yang

berlaku agar terwujudnya pelayanan administratif yang cepat, tepat

dan lancar.

b. Uraian Tugas

1. Merencanakan langkah-langkah operasional Sekretariat

berdasarkan rencana kerja dan hasil evaluasi tahun sebelumnya

serta sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

2. Membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja

bawahan agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;

3. Mengkoordinir penyusunan rencana program/kegiatan

berdasarkan masukan data dari bidang di lingkungan badan agar

tersedia program kerja yang partisipatif;

4. Mengkoordinir penyusunan laporan pelaksanaan Budaya

Kerja, Pengawasan Melekat, Akuntabilitas Kinerja

Pemerintahan, LKPJ, LPPD, Laporan Keuangan, Laporan Kinerja

Page 34: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

Daerah dan pelaporan kinerja lainnya sesuai prosedur dan

ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai bahan

pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja;

5. Mengendalikan pelaksanaan layanan administrasi umum kepada

semua unsur yang ada pada Badan Pengelola Keuangan & Aset

Daerah Provinsi NTT agar tercipta pelayanan administrasi yang

cepat, tepat dan lancar;

6. Mengendalikan pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi

program, data dan evaluasi, keuangan, kepegawaian dan umum

agar pelaksanaan tugas badan berjalan dengan baik dan lancar;

7. Melaksanakan pembinaan disiplin terhadap bawahan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar terciptanya

PNS yang handal, profesional dan bermoral;

8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi

program, data dan evaluasi, keuangan, kepegawaian dan

umum melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang telah

dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan mencari

solusinya;

9. Melakukan koordinasi tugas dengan instansi dan pihak terkait

agar terjalin kerjasama yang baik;

10. Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan Badan Pengelola

Keuangan & Aset Daerah Provinsi NTT serta laporan hasil

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan sumber data yang

Page 35: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar

dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;

11. Mengkoordinir dokumentasi produk-produk hukum di Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTT;

12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

4.6.3 Bidang Pajak

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

kegiatan pajak meliputi penetapan pajak, penatausahaan dan verifikasi

pajak serta pemindahbukuan dan pertimbangan keberatan berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk peningkatan pendapatan

daerah.

b. Uraian Tugas

1. Merencanakan langkah – langkah operasional bidang pajak

berdasarkan rencana kerja Badan dan hasil evaluasi sebelumnya

serta sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan dengan

memberi arahan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan

permasalahan dan bidang tugasnya masing – masing agar tercapai

efektivitas pelaksanaan tugas;

Page 36: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

3. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja

yang telah ditetapkan agar pelaksanaannya tepat waktu dan tepat

sasaran;

4. Melaksanakan pembinaan pembukuan penerimaan pajak daerah

berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang

berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

5. Melakukan pembinaan dan penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria di bidang perpajakan serta penatausahaan pajak

daerah berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang –

undangan yang berlaku untuk tertib administrasi.

Bidang pajak mempunyai 3(tiga) sub bagian yaitu:

1. Sub Bagian Penetapan Pajak

Sub bagian penetapan pajak mempunyai tugas merencanakan dan

melaksanakan kegiatan penetapan pajak melalui penetapan nilai

jual kendaraan bermotor, penetapan target penerimaan pajak

daerah dan alokasi bagi hasil pajak daerah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang – undangan untuk peningkatan

penerimaan PAD.

2. Sub Bagian Penatausahan dan Verifikasi Pajak

Sub bagian penatausahaan dan verifikasi pajak mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan kegiatan penatausahaan dan

verifikasi pajak melalui penatausahaan dan pembukuan

penerimaan pajak daerah, mengevaluasi penerimaan dan

Page 37: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

memverifikasi bukti – bukti pungutan pajak daerah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang – undangan untuk peningkatan

penerimaan PAD.

3. Sub bagian Pemindahbukuan dan Pertimbangan Keberatan

Sub bagian pemindahbukuan dan Pertimbangan Keberatan

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pemindahbukuan dan pertimbangan keberatan melalui restitusi,

pemindahbukuan dan pemberian rekomendasi terhadap

permohonan keberatan pajak daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang – undangan untuk ketepatan penetapan dan

peningkatan penerimaan PAD.

4.6.4 Bidang Retribusi, Penerimaan Lain-lain dan Dana Perimbangan

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

kegiatan retribusi, penerimaan lain – lain dan dana perimbangan serta

bagi hasil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan

untuk peningkatan penerimaan PAD.

b. Uraian Tugas

1. Merencanakan langkah – langkah operasional bidang retribusi,

penerimaan lain – lain dan dana perimbangan berdasarkan

rencana kerja Badan dan kegiatan tahun sebelumnya dan sumber

data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan;

Page 38: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

2. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

retribusi, penerimaan lain – lain dan dana perimbangan dan bagi

hasil agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik dan lanca;.

3. Mengusahakan sumber – sumber pendapatan baru berdasarkan

potensi yang tersedia guna peningkatan PAD;

4. Melaksanakan verifikasi bukti pungutan retribusi daerah

berdasarkan bukti pungutan yang digunakan sesuai nomorator

agar tertibnya penggunaan bukti pungutan;

5. Melaksanakan kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik

secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

Bidang Retribusi, Penerimaan lain –lain dan Dana perimbangan

mempunyai 3 (tiga) sub bagian yaitu:

1. Sub bagian Penerimaan Lain – lain

Sub bagian penerimaan lain – lain mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan kegiatan penerimaan lain – lain

melalui koordinasi teknis pemungutan penerimaan lain – lain

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

2. Sub bagian Dana Perimbangan Dan Bagi Hasil

Sub bagian dana perimbangan dan bagi hasil mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan kegiatan dana perimbangan dan

bagi hasil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –

undangan untuk tertib administrasi.

Page 39: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

3. Sub bagian Retribusi

Sub bagian retribusi mempunyai tugas merencanakan dan

melaksankan kegiatan retribusi melalui retribusi daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

4.6.5 Bidang Anggaran

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

kegiatan penyusunan anggaran bidang pemerintahan dan kesra,

penyusunan anggaran bidang perekonomian dan pembangunan serta

penyusunan anggaran bidang administrasi umum berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedianya anggaran yang

berbasis kinerja.

b. Uraian Tugas

1. Merencanakan langkah – langkah operasional bidang anggaran

berdasarkan rencana kerja Badan dan kegiatan tahun sebelumnya

dan sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman

dalam melaksanakan kegiatan.

2. Memeriksa hasil bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan – kesalahan guna penyempurnaan lebih

lanjut.

3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang

penyusunan anggaran pendapatan daerah, anggaran belanja

Page 40: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

daerah, anggaran pembiayaan, standar biaya, dana cadangan, dan

investasi pemerintah daerah.

4. Mengoreksi atas anggaran kas SKPD sesuai DPA – SKPD

sebagai pedoman OPD dalam pengajuan permintaan pembayaran.

5. Menyusun konsep kebijakan keseimbangan fiskal antar

kabupaten/kota sebagai dasar penetapan fiskal daerah.

Bidang Anggaran mempunyai 3(tiga) sub bidang yaitu:

1. Sub Bidang Penyusunan Anggaran bidang Perekonomian dan

Pembangunan

Sub bidang penyusunan anggaran bidang perekonomian dan

pembangunan mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan

kegiatan penyusunan anggaran bidang perekonomian dan

pembangunan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku

agar tersedianya anggaran berbasis kinerja.

2. Sub bidang Penyusunan Anggaran bidang Administrasi Umum

Sub bidang penyusunan anggaran bidang administrasi umum

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

penyusunan anggaran bidang administrasi umum berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedianya Anggaran

berbasis kinerja.

3. Sub bidang Penyusunan Anggaran bidang Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat

Page 41: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

Sub bidang penyusunan anggaran bidang pemerintahan dan

kesejahteraan rakyat mempunyai tugas merencanakan dan

melaksanakan kegiatan penyusunan anggaran bidang anggaran

pemerintahan dan kesejahteraan rakyat berdasarkan ketentuan dan

prosedur yang berlaku agar tersedianya anggaran berbasis kinerja.

4.6.6 Bidang Akuntansi dan Pelaporan

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan, dan mengevaluasi

kegiatan perbendaharaan meliputi akuntansi pendapatan, piutang dan

penerimaan pembiayaan, akuntansi belanja, asset hutang dan

pengeluaran pembiayaan serta akuntansi penyusunan laporan

keuangan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk

memenuhi prinsip tranparasi dan akuntanbilitas pengelolaan keuangan

daerah.

b. Uraian Tugas

1. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan – kesalahan guna penyempurnaan lebih

lanjut.

2. Melaksanakan kebijakan di bidang akuntansi pendapatan, piutang

dan penerimaan pembiayaan, akuntansi belanja aset, hutang dan

pengeluaran pembiayaan dan pelaporan keuangan pemerintah

daerah.

Page 42: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

3. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

akuntansi pendapatan, piutang dan penerimaan pembiayaan,

akuntansi belanja aset, hutang dan pengeluaran pembiayaan dan

pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai 3 (tiga) sub bidang

antara lain:

a. Sub bidang Akuntansi Pendapatan, Piutang dan Penerimaan

Pembiayaan

Sub bidang akuntansi pendapatan, piutang dan penerimaan

pembiayaan mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan

kegiatan akuntansi pendapatan, piutang dan penerimaan

pembiayaan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku

agar tertib administrasi keuangan daerah.

b. Sub bidang Akuntansi Belanja, Aset, Hutang dan Pengeluaran

Pembiayaan

Sub bidang akuntansi belanja, aset, hutang dan pengeluaran

pembiayaan mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan

kegiatan akuntansi belanja, aset, hutang dan pengeluaran

pembiayaan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku

agar tertib administrasi keuangan daerah.

c. Sub bidang Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan

Sub bidang akuntansi penyusunan laporan keuangan mempunyai

tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan akuntansi

Page 43: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

penyusunan laporan keuangan berdasarkan ketentuan dan

prosedur yang berlaku untuk bahan pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan daerah.

4.6.7 Bidang Pembinaan Keuangan Kabupaten/Kota

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

kegiatan perbendaharaan meliputi pembinaan dan evaluasi wilayah I,

pembinaan dan evaluasi wilayah II, serta pembinaan dan evaluasi

wilayah III.

b. Uraian Tugas

1. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait tugas yang akan

dikerjakan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku agar

dapat bekerja secara terarah, efektif, dan efisien.

2. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan – kesalahan guna penyempurnaan lebih

lanjut.

3. Meneliti dan menyusun pedoman, standar, norma, kriteria

pembinaan dan petunjuk dan rekomendasi teknis pembinaan

keuangan kabupaten/kota berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Bidang Pembinaan Keuangan kabupaten/kota mempunyai 3 (tiga) sub

bidang yaitu:

1. Sub bidang Pembinaan dan Evaluasi Wilayah I

Page 44: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

Sub bidang pembinaan dan evaluasi wilayah I mempunyai tugas

merencanakan dan melaksankan kegiatan pembinaan dan evaluasi

wilayah I meliputi wilayah Flores berdasarkan ketentuan dan

prosedur yang berlaku agar tercapai keserasian pengelolaan

keuangan antara pemerintah pusat provinsi dan kabupaten/kota.

2. Sub bidang Pembinaan dan Evaluasi Wilayah II

Sub bidang pembinaan dan evaluasi wilayah II mempunyai tugas

merencanakan dan melaksankan kegiatan pembinaan dan evaluasi

wilayah II meliputi wilayah Sumba, Lembata, Alor, dan Sabu Rai

Jua berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar

tercapai keserasian pengelolaan keuangan antara pemerintah pusat

provinsi dan kabupaten/kota.

3. Sub bidang Pembinaan dan Evaluasi Wilayah III

Sub bidang pembinaan dan evaluasi wilayah III mempunyai tugas

merencanakan dan melaksankan kegiatan pembinaan dan evaluasi

wilayah III meliputi wilayah Timor dan Rote Ndao berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tercapai keserasian

pengelolaan keuangan antara pemerintah pusat provinsi dan

kabupaten/kota.

4.6.8 Bidang Pengelolaan Aset Daerah

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

kegiatan pengelolaan aset daerah meliputi analisa kebutuhan dan

Page 45: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

penatausahaan aset, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan

penghapusan aset serta pengamanan dan penyelesaian sengketa aset

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tugas

penyelenggaraan pemrintah dapat berjalan dengan baik.

b. Uraian Tugas

1. Merencanakan langkah-langkah operasional bidang pengelolaan

aset daerah berdasarkan rencana kerja badan dan kegiatan tahun

sebelumnya dan sumber data yang ada untuk digunakan sebagai

pedoman dalam melaksanakan kegiatan.

2. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait tugas yang akan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku

agar dapat bekerja secara terarah, efektif dan efisien.

3. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih

lanjut.

Bidang pengelolaan Aset Daerah mempunyai 3 (tiga) sub bidang

yaitu:

1. Sub Bidang Analisa Kebutuhan Dan Penatausahaan Aset

Sub Bidang Analisa Kebutuhan Dan Penatausahaan Aset

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

analisa kebutuhan dan penatausahaan aset berdasarkan ketentuan

dan prosedur yang berlaku agar terpenuhninya kebutuhan barang

Page 46: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

untuk menunjang pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat

daerah.

2. Sub Bidang Pemanfaatan, Pemindatanganan Dan Penghapusan

Aset

Sub Bidang Pemanfaatan, Pemindatanganan Dan Penghapusan

Aset mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pemanfaatan, pemindatanganan dan penghapusan aset

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang untuk penertiban aset

daerah.

3. Sub Bidang Pengamanan Dan Penyelesaian Sengketa Aset

Sub Bidang Pengamanan Dan Penyelesaian Sengketa Aset

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pengamanan dan penyelesaian sengketa aset berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terpenuhinya tertib

pengelolaan barang milik daerah.

4.6.9 Bidang Perbendaharaan

a. Rumusan Tugas

Merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi

kegiatan perbendaharaan meliputi pembayaran bidang pemerintahan,

kesra dan administrasi umum, pembayaran bidang perekonomian dan

pembangunan serta pengelolaan kas dan pembinaan bendahara

berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedia dana

bagi pembiayaan program dan kegiatan.

Page 47: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

b. Uraian Tugas

1. Merencanakan langkah-langkah operasional bidang

perbendaharaan berdasarkan rencana kerja badan kegiatan tahun

sebelumnya dan sumber data yang ada untuk digunakan sebagai

pedoman dalam melaksanakan kegiatan.

2. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait tugas yang dikerjakan

sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku agar dapat

bekerja secara terarah, efektif dan efisien.

3. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk

menemukan kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih

lanjut.

Bidang Perbendaharaan mempunyai 3 (tiga) sub bidang yaitu:

1. Sub Bidang Pembayaran Bidang Pemerintahan, Kesejahtraan

Rakyat Dan Administrasi Umum

Sub Bidang Pembayaran Bidang Pemerintahan, Kesejahtraan

Rakyat Dan Administrasi Umum mempunyai tugas merencanakan

dan melaksanakan kegiatan pembayaran bidang pemerintahan,

kesejahtraan rakyat dan administrasi umum berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedia dana

pembiayaan program dan kegiatan bidang pemerintahan,

kesejahtraan rakyat dan administrasi umum.

Page 48: BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum …repository.unwira.ac.id/5650/5/BAB IV.pdf · c. Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten

2. Sub Bidang Pembayaran Bidang Perekonomian Dan

Pembangunan

Sub bidang pembayaran bidang perekonomian dan pembangunan

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pembayaran bidang perkonomian dan pembangunan berdasarkan

ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedia dana

pembiayaan program dan kegiatan bidang perekonomian dan

pembangunan.

3. Sub Bidang Pengelolaan Kas Dan Pembinaan Bendahara

Sub bidang pengelolaan kas dan pembinaan bendahara

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan

pengelolaan kas dan pembinaan bendahara meliputi

penatausahaan penerimaan dan pengeluaran,

mengadministrasikan SP2D setelah divalidasi oleh bank

operasional dan mengkoordinasikan dengan bank lainya serta

melakukan pembinaan terhadap bendahara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan