BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab...

43
58 BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hal–hal mengenai pelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan pelaksanaan perpajakan yang belum sesuai dengan peraturan perpajakan. Evaluasi yang akan dilakukan mengacu pada landasan teori yang telah diuraikan pada Bab 2. Maka penulis berusaha membandingkan antara pelaksanaan pajak penghasilan yang terjadi pada PT Nano Information Technology terhadap pelaksanaan peraturan perpajakan yang terdapat pada landasan teori yang penulis jadikan dasar dalam melakukan evaluasi. Berikut ini penulis akan menyajikan perhitungan pajak atau laporan laba rugi fiskal yang dibuat oleh pihak PT Nano Information Technology, penulis mencoba untuk membandingkan antara laporan keuangan fiskal yang dibuat perusahaan dengan hasil laporan laba fiskal yang dibuat oleh penulis, diharapkan dengan melihat komparasi atau perbandingan laporan fiskal tersebut dapat mempermudah melakukan evaluasi dan memberikan komentar atas perhitungan PPh Badan Pasal 25 & Pasal 29.

Transcript of BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab...

Page 1: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

58

BAB IV

EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang

telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hal–hal mengenai

pelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan pelaksanaan

perpajakan yang belum sesuai dengan peraturan perpajakan.

Evaluasi yang akan dilakukan mengacu pada landasan teori yang telah diuraikan

pada Bab 2. Maka penulis berusaha membandingkan antara pelaksanaan pajak

penghasilan yang terjadi pada PT Nano Information Technology terhadap pelaksanaan

peraturan perpajakan yang terdapat pada landasan teori yang penulis jadikan dasar dalam

melakukan evaluasi.

Berikut ini penulis akan menyajikan perhitungan pajak atau laporan laba rugi

fiskal yang dibuat oleh pihak PT Nano Information Technology, penulis mencoba untuk

membandingkan antara laporan keuangan fiskal yang dibuat perusahaan dengan hasil

laporan laba fiskal yang dibuat oleh penulis, diharapkan dengan melihat komparasi atau

perbandingan laporan fiskal tersebut dapat mempermudah melakukan evaluasi dan

memberikan komentar atas perhitungan PPh Badan Pasal 25 & Pasal 29.

Page 2: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

59

IV.1 Evaluasi atas akun pendapatan, harga pokok penjualan, dan biaya–biaya

dalam PT Nano Information Technology

Perlakuan Standar Akuntansi Keuangan berbeda dengan peraturan-

peraturan perundang–undangan perpajakan sehingga diperlukan evaluasi atas

akun pendapatan, Harga Pokok Penjualan dan biaya, baik pendapatan dan biaya

operasional maupun pendapatan dan biaya lain–lain. Evaluasi pajak ini

dimaksudkan agar transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dapat disesuaikan

dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Sehingga rekonsiliasi yang dilakukan

oleh pihak manajemen perusahaan antara akuntansi komersial dan akuntansi

fiskal dapat dilakukan sepenuhnya.

Evaluasi yang dimaksud dilakukan disetiap akhir tahun pajak, di mana

secara komersial atau akuntansi pencatatan dilakukan setiap tanggal transaksi,

tidak ada aturan khusus yang diatur dalam peraturan perpajakan, bagaimana

melakukan pencatatan setiap transaksi yang terkait dengan aspek perpajakan. Pada

saat pengisian SPT Tahunan Wajib Pajak Badan wajib melakukan rekonsiliasi

dengan melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keuangan komersial,

koreksi fiskal dapat berupa koreksi positif dan koreksi negatif. Berikut akan

dilampirkan rincian laporan laba/rugi komersial PT Nano Information Technology

beserta pembahasan evaluasi atas tiap–tiap akun dalam laporan laba–rugi menurut

manajemen perusahaan dan menurut pendapat penulis yang dilandasi oleh

peraturan perpajakan yang berlaku selama Tahun 2006, 2007, dan Tahun 2008.

Page 3: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

60

( Tabel 4.1 ) PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

LAPORAN LABA / RUGI PER 31 DESEMBER 2006, 2007, DAN 2008

2006 2007 2008 Penjualan 14.665.527.253 11.291.198.060 13.788.300.495 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 14.665.527.253 11.291.198.060 13.788.300.495 Harga pokok penjualan Persediaan awal

76.183.468

3.716.119.326

3.687.680.761

Pembelian 17.798.959.026 10.601.447.141 9.462.986.901 Persediaan akhir ( 3.716.119.326 ) (3.687.680.761) (235.179.249) Harga pokok penjualan 14.159.023.168 10.629.885.706 12.915.488.414 Laba kotor 506.504.085 661.312.354 872.812.081 Biaya - biaya Biaya Operasional Biaya gaji, THR, Bonus 95.801.000 257.170.000 249.320.000 Biaya listrik dan air 17.184.175 27.310.450 26.446.135 Biaya telepon 58.047.446 65.073.980 48.188.171 Biaya pos dan materai 6.911.669 6.869.000 7.923.000 Biaya BBM, parkir dan tol 31.525.400 40.180.700 37.775.200 Biaya entertainment 5.676.425 4.593.100 1.820.950 Biaya iklan/promosi 4.800.000 4.174.000 0 Biaya cetakan 6.667.020 1.120.000 2.461.000 Biaya pemeliharaan 8.735.000 14.076.700 6.236.000 Biaya fotocopy / jilid 1.269.425 376.600 283.85 Biaya asuransi 3.406.800 4.299.850 2.765.450 Biaya Pengobatan 12.390.665 17.850.250 12.909.960 Biaya iuran / sumbangan 2.939.300 1.540.000 1.535.000 Biaya pengiriman barang 59.795.193 22.629.120 3.789.000 Biaya alat tulis kantor 3.004.100 2.850.850 913.700 Biaya tender 1.798.100 6.273.550 14.040.150 Biaya koran / majalah 1.320.400 1.754.000 2.280.000 Biaya perlengkapan kantor 4.091.061 1.203.300 4.059.595 Biaya ijin / pengutusan surat 2.938.500 8.686.800 17.522.300 Biaya transport 2.719.500 2.096.300 654.000 Biaya perawatan gedung/peralatan kantor

0

5.765.550

3.167.000

Biaya penyusutan peralatan kantor 57.402.846 49.869.529 50.526.946 Biaya penyusutan kendaraan 14.315.711 37.918.083 30.442.833 Total Biaya Operasional 402.739.736 583.681.712 525.060.240 Laba dari Operasional 103.764.348 77.630.642 347.751.841 Pendapatan & biaya lainnya Pendapatan jasa giro 2.097.499 4.400.989 7.148.644 Pendapatan lainnya 2.238 31.168 1.490.099 2.099.737 4.432.157 8.638.743 Pajak atas jasa giro (415.359) (810.720) (1.429.057) Biaya administrasi bank (3.536.657) (8.889.589) (7.945.017) Biaya lainnya (1.669.635) (2.731.148) (55.861.891) Biaya denda/pinalti 0 (4.622.332) (64.537) PBB 0 (2.717.300) (2.717.270) Selisih kurs (33.053.489) 23.743.401 15.439.276 (36.575.403) 8.404.470 (43.939.754) Laba bersih sebelum pajak 67.188.945 86.035.112 303.812.087 Pajak 10.265.900 15.764.625 93.803.060 Laba bersih setelah pajak 56.923.045 70.270.460 210.009.027

Page 4: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

61

IV.1.1 Evaluasi Perhitungan atas Pendapatan

Pada PT Nano Information Technology penghasilan terbagi menjadi

Pendapatan Operasional dan Pendapatan lain–lain. Berdasarkan kategori ini

Evaluasi Perhitungan atas Pendapatan diuraikan sebagai berikut :

1. Penjualan

Dalam menjalankan usahanya dibidang distributor, penjualan merupakan

kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh penghasilan. Jenis barang

yang diperdagangkan berupa alat elektrikal/mekanikal/komputer dan suku

cadangnya. Penjualan yang dilakukan berlokasi di Jakarta dan antar

pulau/daerah. Penjualan bersih yang diperoleh PT Nano Information

Technology sebesar Rp14.665.527.253 Pada Tahun 2006, Rp11.291.198.060

Pada Tahun 2007, dan Rp13.788.300.495 Pada Tahun 2008.

Penjualan diakui pada saat hak kepemilikan beralih kepada pelanggan,

yaitu pada penyerahan barang atau dalam hal barang disampaikan di gudang

perusahaan atas permintaan pelanggan.

2. Pendapatan lain-lain

Pendapatan lain-lain ini merupakan penghasilan yang diperoleh dari

transaksi atau kegiatan–kegiatan lain di luar dari kegiatan usaha perusahaan,

seperti pendapatan jasa giro keuntungan selisih kurs/beda kurs mata uang

asing, pendapatan lainnya yang berasal dari rebate, dan lain-lain.

Page 5: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

62

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap tiap–tiap akun-akun pendapatan lain-lain:

a. Pendapatan Jasa Giro

PT Nano Information Technology melakukan koreksi fiskal negatif

selama Tahun 2006, 2007, dan 2008 terhadap akun Pendapatan Jasa Giro

karena menurut perusahaan akun ini merupakan penghasilan yang harus

dikenakan PPh Final, berdasarkan PP. No.131/2000.

Penulis sependapat dengan perusahaan, bahwa akun ini merupakan

penghasilan yang harus dikenakan PPh-final, berdasarkan PP. No.131/2000.

Dan pernyataan ini diperkuat dengan Pasal 4 ayat 2 UU Pajak Penghasilan

yang menyatakan bahwa penghasilan yang telah dikenakan Pajak Final tidak

perlu dihitung kembali pada akhir tahun pajak untuk menghitung PPh

terhutang. Berdasarkan pasal tersebut maka atas Pendapatan Pajak Giro

dikenakan PPh Final sebesar 20% yang dipotong langsung oleh bank yang

bersangkutan. Besarnya koreksi fiskal atas Pendapatan Jasa Giro yang telah

dilakukan oleh PT Nano Information Technology selama Tahun 2006, 2007,

dan 2008 dapat dilihat di dalam tabel 4.1.

b. Pendapatan lainnya

Pendapatan lainnya merupakan pendapatan di luar penjualan barang,

seperti mendapat rebate dari distributor atau supplier, di mana rebate

merupakan bonus berupa uang yang akan diterima setelah si pembeli

melakukan pembayaran. Selain itu pendapatan lainnya dalam perusahaan juga

berasal dari bonus–bonus lainnya dan berbagai voucher belanja dari setiap

pembelian dalam program khusus. Terhadap akun ini perusahaan melakukan

koreksi fiskal negatif pada Tahun 2006, 2007, dan 2008.

Page 6: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

63

Penulis berpendapat bahwa terhadap akun ini perusahaan tidak

seharusnya melakukan koreksi fiskal negatif, pendapat penulis didasarkan

pada PPh Pasal 4 ayat 1 Undang–Undang PPh dimana di dalam pasal itu

tercantum bahwa penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh badan berupa

hadiah atau penghargaan termasuk Obyek Pajak Penghasilan Badan, penulis

berasumsi bahwa rebate atau voucher merupakan hadiah atau penghargaan

yang diterima oleh perusahaan karena perusahaan membeli produk tertentu

dalam partai besar. Pendapatan lain–lain yang diperoleh perusahaan sebesar

Rp2.238 Pada Tahun 2006, Rp31.168 Pada Tahun 2007, dan Rp1.490.099

Pada Tahun 2008.

c. Selisih Kurs

Pada Tahun 2006 perusahaan mengalami kerugian akibat dari selisih

kurs, kerugian karena selisih kurs mata uang asing dapat disebabkan oleh

adanya fluktuasi kurs yang terjadi sehari-hari. Kerugian selisih kurs mata uang

asing yang disebabkan oleh fluktuasi kurs, pembebanannya dilakukan

berdasarkan sistem pembukuan yang dianut, dan harus dilakukan secara taat

asas. Wajib Pajak menggunakan sistem pembukuan berdasarkan kurs tengah

Bank Indonesia atau kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun (per

tanggal neraca). Perusahaan telah membebankan seluruh biaya tersebut sebagai

pengurang penghasilan bruto Pada Tahun 2006 sebesar Rp33.053.489.

Berdasarkan peraturan dalam UU PPh Pasal 6 ayat (1) huruf e, kerugian

dari selisih kurs mata uang asing dapat dikurangkan dari penghasilan bruto,

sehingga penulis membenarkan apa yang sudah dilakukan oleh Wajib Pajak.

Karena Wajib Pajak menggunakan sistem pembukuan berdasarkan kurs tengah

Page 7: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

64

Bank Indonesia, maka pembebanan selisih kursnya dilakukan pada setiap akhir

tahun berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia atau kurs yang sebenarnya

berlaku pada akhir tahun. Pernyataan ini berdasarkan Surat Edaran Direktur

Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ.31/1997 Tanggal 13 Agustus 1997 tentang

Perlakuan Pajak Penghasilan terhadap selisih kurs.

Keuntungan selisih kurs mata uang asing sebesar Rp23.743.401,00 Pada

Tahun 2007, dan Rp15.439.276 Pada Tahun 2008 diperoleh dari keuntungan

kurs mata uang asing terhadap rupiah yang diperoleh perusahaan. Perusahaan

telah menambahkan keuntungan selisih kurs ke dalam laporan keuangan fiskal.

Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 4 ayat (1) huruf L UU PPh

Nomor 17 Tahun 2000, bahwa keuntungan selisih kurs mata uang asing

termasuk penghasilan yang menjadi Objek Pajak Penghasilan dan pengenaan

pajaknya dikaitkan dengan sistem pembukuan yang dianut oleh Wajib Pajak

secara taat azas. Berdasarkan peraturan tersebut penulis berpendapat bahwa

keuntungan dari selisih kurs merupakan penghasilan yang dapat dikenakan

pajak yang harus ditambahkan seluruhnya ke dalam penghasilan bruto.

Page 8: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

65

IV.1.2 Evaluasi Perhitungan atas Harga Pokok Penjualan

Penilaian persediaan yang dilakukan oleh PT Nano Information

Technology dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out) selama

tahun 2006, 2007, dan 2008. Penilaian persediaan ini sesuai dengan Ketentuan

Perpajakan yang berlaku dalam penentuan metode persediaan yaitu sesuai

dengan Undang–undang Pajak Penghasilan Pasal 10 ayat (6). Sehingga Harga

Pokok Penjualan tidak perlu dilakukan koreksi. Perhitungan Harga Pokok

Penjualan adalah sebagai berikut :

(Tabel 4.2)

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

HARGA POKOK PENJUALAN

Keterangan 2006 2007 2008 Harga pokok penjualan Persediaan awal

76.183.468 3.716.119.326 3.687.680.761

Pembelian

17.798.959.026 10.601.447.141 9.462.986.901

Persediaan akhir ( 3.716.119.326 ) (3.687.680.761) (235.179.249) Harga pokok penjualan 14.159.023.168 10.629.885.706 12.915.488.414

Page 9: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

66

IV.1.3 Evaluasi atas biaya – biaya dalam kebijakan fiskal PT Nano Information

Technology

PT Nano Information Technology melakukan beberapa koreksi fiskal

terhadap akun beban yang terdapat dalam laporan keuangan komersialnya. Untuk

lebih jelasnya, maka berikut ini diuraikan mengenai evaluasi atas masing–

masing akun beban menurut Wajib Pajak dan menurut pendapat penulis

berdasarkan peraturan perpajakan yang terjadi selama Tahun 2006, 2007, 2008,

dan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dilihat dalam rincian

tabel 4.1.

1. Biaya Gaji, Bonus, THR

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT Nano Information

Technology selama Tahun 2006, 2007, dan 2008 untuk mencatat pengeluaran

berupa pembayaran gaji karyawan, bonus serta pemberian tunjangan karyawan

pada hari raya.

Pada akhir tahun pajak perusahaan telah mengisi SPT PPh Pasal 21 atas

penghasilan karyawan. Unsur biaya gaji tersebut telah sesuai dengan ketentuan

perpajakan dan telah sesuai dengan SPT 1721, bonus yang diberikan juga telah

sesuai dengan peraturan perpajakan, semua tunjangan yang diberikan dalam

bentuk uang, sehingga menurut penulis terhadap akun ini tidak dilakukan koreksi

fiskal ( Pasal 6 huruf a UU PPh ).

Page 10: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

67

2. Biaya Listrik dan Air

Biaya listrik dan air di kantor merupakan biaya yang dikeluarkan

sehubungan dengan penggunaan fasilitas listrik untuk mendukung kegiatan

operasional perusahaan. PT Nano Information Technology telah membebankan

seluruh biaya listrik sebagai pengurang penghasilan bruto selama Tahun 2006,

2007, dan 2008.

Menurut keterangan dari pihak perusahaan kepada penulis, kantor hanya

digunakan untuk kegiatan usaha, tidak ada keluarga/penjaga yang tinggal/tidur

malam atau tunggu di kantor, sehingga penggunaan fasilitas ini hanya untuk

kepentingan usaha saja, yang digunakan oleh para karyawan selama jam kerja,

biaya yang digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan

yang merupakan Objek Pajak tidak perlu dikoreksi sesuai dengan Pasal 6 ayat (1)

huruf a, UU PPh No.17 Tahun 2000, maka biaya tersebut dapat dikurangkan dari

penghasilan bruto.

3. Biaya Telepon

Pengeluaran atas penggunaan fasilitas komunikasi termasuk penggunaan

telepon, faksimile, dan internet dalam menunjang kegiatan operasional

perusahaan. Biaya yang dikeluarkan oleh PT Nano untuk keperluan telepon Pada

Tahun 2006 hingga Tahun 2008, telah dibebankan oleh perusahaan sebagai

pengurang penghasilan bruto.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pejabat terkait dalam

perusahaan, bahwa penggunaan telepon pada PT Nano Information Technology

ini dibatasi hanya untuk kepentingan perusahaan saja seperti untuk menghubungi

klien maupun supplier, karena perusahaan memiliki pengamanan terhadap

Page 11: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

68

penggunaan fasilitas ini seperti pemberian pasword untuk membatasi ke mana

saja telepon dapat digunakan untuk keluar, sehingga para karyawan tidak dapat

menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi. Biaya yang dikeluarkan

Perusahaan untuk keperluan telepon selama Tahun 2006, 2007, dan 2008 dapat

dilihat pada rincian tabel 4.1. Karena dibebankan seluruhnya untuk kepentingan

usaha maka menurut penulis seluruh biaya ini dapat dibebankan sebagai

pengurang penghasilan bruto.

4. Biaya Pos dan Materai

Biaya ini merupakan biaya yang berhubungan dengan kegiatan

pengiriman–pengiriman melalui pos serta pembelian materai untuk keperluan

administrasi kantor. Jumlah yang dikeluarkan untuk keperluan ini telah

dikurangkan oleh perusahaan dari penghasilan brutonya.

Dengan dilandasi ketentuan peraturan pajak yang berlaku yaitu Undang-

Undang Pajak Penghasilan Pasal 6 ayat 1 huruf a yang isinya menyatakan

diantaranya biaya yang dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto adalah

biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, sehingga

dengan asumsi ini maka penulis menyatakan seluruh biaya ini dapat dikurangkan

dari pendapatan fiskal.

5. Biaya BBM, Parkir, & Tol

Biaya ini dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan penggunaan

kendaraan perusahaan yang beroperasi selama Tahun 2006, 2007 dan 2008,

pengeluaran ini berhubungan dengan penggunaan bahan bakar, serta tarif parkir,

dan penggunaan fasilitas jalan tol, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp31.525.400

Pada Tahun 2006, Rp40.180.700 Pada Tahun 2007, dan Rp37.775.200 Pada

Page 12: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

69

Tahun 2008. PT Nano Information Technology membebankan seluruh biaya ini

sebagai pengurang penghasilan bruto.

Penulis berpendapat biaya tersebut harus dikoreksi karena ada sebagian

atas pengeluaran tersebut yang tidak dipergunakan untuk kegiatan usaha selain

itu karena biaya ini berhubungan dengan penggunaan bahan bakar, serta tarif

parkir, dan penggunaan fasilitas jalan tol oleh kendaraan milik perusahaan yang

digunakan pegawai/direksi dan dibawa pulang. Berdasarkan Kep–220/PJ/2002

biaya ini harus dikoreksi fiskal positif sebesar 50% yaitu Rp15.762.700 Pada

Tahun 2006, Rp20.090.350,00 Pada Tahun 2007,dan Rp18.887.600 Pada Tahun

2008. Sehingga Biaya BBM, Parkir dan Tol dalam laporan keuangan fiskal

sebesar Rp15.762.700 Pada Tahun 2006, Rp20.090.350,00 Pada Tahun 2007,dan

Rp18.887.600 Pada Tahun 2008.

6. Biaya Entertainment

Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjamu mitra

bisnis sehubungan dengan pemasaran produk perusahaan selama Tahun 2006,

2007, dan 2008. Pengeluaran berupa entertainment ini sangat mendukung dalam

meningkatkan penjualan perusahaan menurut pejabat perusahaan terkait.

PT Nano Information Technology tidak memiliki daftar nominatif atas

pengeluaran tersebut dan telah melakukan koreksi fiskal positif terhadap akun

biaya ini.

Biaya ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, namun dengan syarat

dibuatkan daftar nominatif, seperti : nomor urut, jenis, nama, tempat, alamat dan

jumlah entertainment yang diberikan, relasi : nama, posisi, nama dan jenis

perusahaan, serta dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh 1771, hal ini sesuai

Page 13: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

70

dengan SE-27/PJ.22/1986. Tetapi karena pihak Perusahaan tidak membuat bukti

nominatifnya, maka dari itu penulis berpendapat bahwa apa yang telah dilakukan

PT Nano Information Technology telah sesuai dengan peraturan perpajakan

dengan melakukan koreksi fiskal positif sebesar biaya yang dikeluarkan, yaitu

Rp5.676.425 Pada Tahun 2006, Rp4.593.100 Pada Tahun 2007, dan

Rp1.820.950 Pada Tahun 2008.

7. Biaya Iklan / Promosi

Biaya iklan atau promosi dikeluarkan perusahaan per tahunnya untuk

membangun jaringan distribusi yang luas dalam rangka pengenalan produk,

perusahaan melakukan berbagai cara seperti membuat brosur, serta membuat

layanan iklan melalui website. Seluruh biaya tersebut telah dibebankan oleh PT

Nano Information Technology sebagai pengurang penghasilan bruto perusahaan

selama Tahun 2006, dan 2007. Sedangkan Pada Tahun 2008, perusahaan tidak

melakukan iklan atau promosi lagi, sehingga tidak terdapat akun biaya

iklan/promosi Pada Tahun 2008.

Penulis menemukan bukti atas biaya ini telah dilakukan pemotongan PPh

Pasal 23 pada Tahun 2006 dan 2007, berdasarkan UU Pajak Penghasilan Pasal

23 ayat (1) huruf c, imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen,

jasa konsultan hukum, jasa konsultan pajak, dan jasa lain dipotong Pajak

Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari perkiraan penghasilan netto 40%. Karena

telah didukung oleh bukti yang sah, maka seluruh biaya tersebut dibebankan

sebagai pengurang penghasilan bruto perusahaan selama Tahun 2006, dan 2007,

sehingga perusahaan tidak perlu melakukan koreksi fiskal.

Page 14: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

71

8. Biaya Cetakan

Biaya cetakan untuk membuat kop surat yang diperlukan oleh perusahaan

dalam menunjang kegiatan operasionalnya. Perusahaan telah membebankan

seluruh biaya cetakan sebagai pengurang penghasilan bruto Pada Tahun 2006,

2007, dan 2008, karena menurut perusahaan biaya ini berhubungan dengan

kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan telah memiliki bukti potong PPh

Pasal 23 dengan tarif 15% dari perkiraan penghasilan netto sebesar 40% untuk

Tahun 2006 dan 2007, dan dengan tarif 15% dari perkiraan penghasilan netto

sebesar 30% Pada Tahun 2008, pemotongan PPh Pasal 23 ini dilakukan terhadap

mirta bisnisnya PT Niaga Grafika atas jasa percetakan yang digunakan, maka

menurut penulis biaya ini dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan

bruto.

9. Biaya Pemeliharaan

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan

dengan pemeliharan dan perawatan kendaraan yang dimiliki perusahaan baik

secara rutin maupun tidak rutin seperti service kendaraan atau perbaikan

kendaraan jika terjadi kerusakan dan juga biaya untuk mengurus surat – surat

kendaraan, seperti perpanjangan STNK kendaraan. Biaya pemeliharaan sebesar

Rp8.735.000 Tahun 2006, Rp14.076.700 Tahun 2007, dan Rp6.236.000 pada

Tahun 2008 telah dibebankan seluruhnya oleh Wajib Pajak ke dalam penghasilan

bruto.

Dengan berlandaskan pada Keputusan Dirjen Pajak No.KEP-

220/PJ/2002, yang menyatakan atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin

kendaraan yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk pegawai tertentu

Page 15: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

72

karena jabatan atau pekerjaannya dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan

sebesar 50% dari jumlah biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin dalam tahun

pajak yang bersangkutan, oleh karena itu penulis berpendapat bahwa terhadap

biaya pemeliharaan kendaraan dikoreksi fiskal positif sebesar 50%, yaitu

Rp4.367.500 Pada Tahun 2006, Rp7.038.350 Pada Tahun 2007, dan

Rp3.118.000 Pada Tahun 2008. Sehingga biaya perbaikan kendaraan dalam

laporan keuangan fiskal adalah sebesar Rp4.367.500 Pada Tahun 2006,

Rp7.038.350 Pada Tahun 2007, dan Rp3.118.000 Pada Tahun 2008. Atas akun

ini telah dilakukan pemotongan PPh Pasal 23 dengan tarif efektif sebesar 4,5 %

Pada tahun 2008 berdasarkan PER-70/PJ/2007, sedangkan untuk Tahun 2006

dan 2007 dilakukan pemotongan pasal PPh Pasal 23 sebesar 15% dari perkiraan

penghasilan neto 40%, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c

Undang-Undang Pajak Penghasilan yang selanjutnya ditetapkan dengan

Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep.176/PJ/2000 Tanggal 26 Juni 2000 yang

deperbaharui dengan Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep. 96/PJ/2001 Tanggal 7

Februari 2001.

10. Biaya Fotocopy

Biaya ini merupakan pengeluaran perusahaan untuk keperluan fotocopy

dokumen atau arsip-arsip yang diperlukan untuk mendukung kegiatan

operasional perusahaan. Seluruh biaya ini telah dibebankan sebagai pengurang

penghasilan bruto oleh perusahaan.

Menurut penulis, perusahaan dapat membiayakan biaya fotocopy ini

sebagai pengurang penghasilan bruto selama Tahun 2006, 2007, dan 2008,

karena pengeluaran ini berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dalam hal

Page 16: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

73

mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Hal ini diatur dalam pasal

6 ayat (1) Undang-Undang Penghasilan.

11. Biaya Asuransi

Perusahaan mengasuransikan aktivanya yang berupa kendaraan, untuk

menghindari kerugian bila terjadi musibah yang mengakibatkan harta perusahaan

tersebut kehilangan fungsinya. Biaya asuransi yang dikeluarkan oleh perusahaan

dijadikan sebagai biaya pengurang seluruhnya dalam penghasilan bruto selama

Tahun 2006, 2007, dan Tahun 2008.

Penulis mengevaluasi biaya ini harus dikoreksi fiskal positif sebesar 50%.

yaitu sebesar Rp1.703.400 Pada Tahun 2006, Rp2.149.925 Pada Tahun 2007,

dan Rp1.382.725 Pada Pahun 2008. Hal ini berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak

No. KEP-220/PJ./2002.

12. Biaya Pengobatan

Perusahaan menanggung biaya pengobatan karyawannya yang sakit.

Biaya ini tidak termasuk dalam biaya fiskal berdasarkan peraturan Undang-

undang PPh No.17 Pasal 9 ayat 1 huruf e karena dari sisi perpajakan

menganggap hal ini sebagai natura/kenikmatan yang diberikan oleh perusahaan,

serta tidak terkait dengan kegiatan menagih, mendapatkan dan memelihara

penghasilan.

Perusahaan menyediakan sarana Rumah Sakit yang dapat digunakan

karyawan untuk melakukan pengobatan. Penulis berpendapat bahwa ini

merupakan salah satu natura yang diperoleh karyawan. Hal ini diperkuat dalam

Pasal 9 huruf e UU PPh, sehingga biaya pengobatan dikoreksi fiskal positif

sesuai dengan besarnya biaya yang dikeluarkan selama Tahun 2006, 2007, dan

Page 17: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

74

Tahun 2008, untuk rincian biaya yang dikeluarkan perusahaan per tahun dapat

dilihat dalam rincian tabel 4.1.

13. Biaya Iuran / Sumbangan

Biaya sumbangan tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha,

maka atas biaya ini dikoreksi positif oleh pihak perusahaan. Biaya sumbangan

yang dikeluarkan perusahaan berupa partisipasi perusahaan ikut menyumbang

dalam acara grand opening yang diselenggarakan customer. Perusahaan telah

melakukan koreksi fiskal positif terhadap biaya ini seluruhnya selama Tahun

2006, 2007, dan Tahun 2008.

Menurut penulis, biaya sumbangan ini sudah jelas tidak boleh

dimasukkan menjadi pengurang penghasilan bruto, karena sumbangan tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, ini sesuai dengan Undang-

Undang Pajak Penghasilan Pasal 9 ayat 1 point g Tahun 2000 bahwa harta yang

dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (3) huruf a dan b, tidak boleh dikurangkan dengan penghasilan

bruto, maka biaya ini harus dikoreksi positif seluruhnya selama Tahun 2006,

2007 dan 2008.

14. Biaya Pengiriman Barang

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka

mengirimkan barang sampai kepada customer, misalnya untuk melayani

pemesanan di luar kota perusahaan menggunakan bantuan jasa antar melalui jasa

ekspedisi. Perusahaan telah membebankan seluruh biaya pengiriman barang ke

dalam laporan fiskalnya.

Page 18: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

75

Biaya pengiriman barang ini berhubungan langsung dengan kegiatan

usaha, dan menurut penulis selama Tahun 2006 hingga Tahun 2008, perusahaan

memiliki bukti yang lengkap dan wajar, sehingga perusahaan tidak perlu

melakukan koreksi fiskal.

15. Biaya Alat Tulis Kantor

Biaya ini dikeluarkan perusahaan dalam pembelian alat tulis kantor dan

sejenisnya guna menunjang kegiatan operasional perusahaan selama Tahun 2006,

2007, 2008. Menurut penulis, dapat membiayakan seluruh operasional

perusahaan sepanjang di dukung oleh bukti–bukti yang pendukung yang sah dan

wajar. PT Nano Information Technology memiliki bukti pendukung yang

lengkap sehingga penulis juga berpendapat biaya ini dapat dijadikan sebagai

pengurang penghasilan bruto.

16. Biaya Tender

Biaya tender ini berhubungan langsung dengan kegiatan operasional

perusahaan, yang dimaksud dengan biaya tender ini adalah biaya administrasi

yang berhubungan dengan tender dari pengurusan surat–surat, dokumen–

dokumen serta arsip–arsip yang dibutuhkan dalam tender, biaya ini sudah

dikurangkan dalam penghasilan bruto. Karena perusahaan memiliki bukti berupa

tanda terima yang lengkap dan wajar, maka menurut penulis atas akun ini tidak

diperlukan adanya koreksi fiskal.

17. Biaya Koran / Majalah

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 9 ayat 1 point e,

yang menyatakan bahwa penggantian atau imbalan sehubungan dengan

pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan tidak

Page 19: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

76

boleh dikurangkan dengan penghasilan bruto. Biaya koran atau majalah termasuk

salah satu bentuk pemberian natura sehingga dikoreksi fiskal positif Pada Tahun

2006, 2007, dan 2008.

Biaya koran atau majalah yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak sesuai

atau tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha perusahaan dan penulis

berasumsi bahwa biaya ini merupakan bentuk dari natura, sehingga biaya ini

tidak boleh dibiayakan.

18. Biaya Perlengkapan kantor

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli perlengkapan kantor

seperti paper shedder, filing cabinet, mesin tik electric, dan lain-lain. Perusahaan

telah membebankan biaya ini sebagai pengurang penghasilan bruto karena

berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dalam hal untuk mendapatkan,

menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan Pasal 6 UU PPh, sehingga

biaya perlengkapan mengurangi penghasilan bruto.

Biaya perlengkapan kantor digunakan perusahaan untuk menunjang

kegiatan operasional perusahaan, menurut penulis biaya perlengkapan sudah

didukung oleh bukti yang lengkap dan wajar, sehingga biaya perlengkapan dapat

mengurangi penghasilan bruto.

19. Biaya Ijin / Pengurusan surat

Biaya ini dikeluarkan perusahaan untuk mengurus surat–surat kantor

seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), mengurus akte perusahaan,

mengurus surat keterangan domisili perusahaan, Tanda Daftar Perusahaan

(TDP), biaya yang dikeluarkan selama Tahun 2006, 2007, dan 2008 berhubungan

Page 20: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

77

dengan kegiatan usaha maka oleh perusahaan dijadikan sebagai biaya pengurang

penghasil bruto.

Fakta yang ditemukan penulis, semua surat itu perlu diurus karena

memiliki masa berlaku dalam jangka waktu tertentu dan harus segera

diperbaharui jika masa berlakunya habis, perusahaan memiliki bukti tanda terima

resmi atas pengurusan surat ijin melalui Biro Jasa Notaris Eliwaty Tjitra, SH,

Jasa Notaris masuk dalam PPh Pasal 21 tenaga ahli orang pribadi, dan dikenakan

PPh 21 sebesar 7,5%, hal ini mengacu pada Per Dirjen Pajak 15/PJ/2006.

Perusahaan telah melakukan pemungutan PPh 21nya sehingga biaya ini boleh

dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto.

20. Biaya Transport

Perusahaan mengeluarkan biaya transport sehubungan dengan transport

karyawan yang menggunakan kendaraan umum ke kantor. Transport tidak

diberikan dalam bentuk fasilitas seperti bus antar jemput karyawan, tetapi biaya

transport diberikan dalam bentuk uang tunai, sehingga perusahaan membebankan

biaya ini ke dalam penghasilan brutonya Pada Tahun 2006, 2007, dan 2008.

Penulis menemukan bukti dokumen pembayaran yang lengkap dan wajar

atas pengeluaran unsur biaya transport yang terdapat dalam slip gaji masing–

masing karyawan, sehingga perusahaan dapat membiayakan seluruh pengeluaran

ini Pada Tahun 2006, 2007, dan 2008 terhadap penghasilan brutonya.

21. Biaya Perawatan Gedung, Peralatan kantor

Biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan pembelian

bahan–bahan yang digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan gedung serta

perawatan alat–alat inventaris kantor . Perusahaan telah membebankan seluruh

Page 21: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

78

biaya ini sebagai pengurang penghasilan brutonya Pada Tahun 2007 dan 2008,

sedangkan Pada Tahun 2006 perusahaan tidak melakukan pengeluaran atas akun

biaya ini. Perusahaan telah memiliki bukti potong PPh Pasal 23 Pada Tahun 2007

dan Pada Tahun 2008 , dengan tarif sebesar 15% dari perkiraan penghasilan

netto sebesar 40% untuk Tahun 2007, hal ini mengacu pada Undang–Undang

penghasilan Pasal 23 ayat (1) huruf c. Sesuai dengan Pasal 6 Undang–Undang

PPh, dan menggunakan tarif efektif sebesar 4,5% untuk Tahun 2008. Penulis

tidak perlu mengkoreksi fiskal atas biaya ini karena perusahaan telah memiliki

bukti berupa dokumen yang lengkap dan wajar.

22. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan terdiri dari penyusutan peralatan kantor sebesar

Rp57.402.846 Pada Tahun 2006, Rp49.869.529 Pada Tahun 2007, dan

Rp50.526.946 Pada Tahun 2008 serta penyusutan kendaraan sebesar

Rp14.315.711 Pada Tahun 2006, Rp37.918.083 Pada Tahun 2007, dan

Rp30.442.833 Pada Tahun 2008. PT Nano menggunakan metode garis lurus

dalam menghitung penyusutan aktiva tetap milik perusahaan. Penggunaan

metode tersebut dilakukan secara taat asas dan konsisten. Perusahaan telah

membebankan seluruh biaya penyusutan sebagai pengurang penghasilan bruto.

Menurut penulis, biaya penyusutan kendaraan hanya dapat dibebankan

sebesar 50%, karena terdapat jenis kendaraan sedan dan sejenisnya yang dibawa

pulang oleh pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, hal ini

berdasarkan KEP-220/PJ/2002. Sehingga biaya penyusutan kendaraan dalam

laporan keuangan fiskal sebesar Rp7.157.855 Pada Tahun 2006, Rp18.959.041

Pada Tahun 2007 dan Rp15.221.416 Pada Tahun 2008. Sedangkan untuk biaya

Page 22: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

79

penyusutan peralatan kantor, pembebanan yang masa manfaatnya lebih dari satu

tahun, dengan cara penyusutan sesuai Pasal 11 UU No.10 Tahun 1994 dapat

dijadikan sebagai biaya pengurang penghasilan bruto hal ini diatur dalam Pasal 6

Undang-Undang PPh.

23. Biaya Administrasi Bank

Merupakan pengeluaran perusahaan sehubungan dengan biaya

administrasi yang dikenakan oleh bank. Selama Tahun 2006, 2007, dan 2008.

PT Nano Information Technology telah membebankan seluruh pengeluaran

biaya administrasi bank sebagai pengurang penghasilan bruto.

Biaya administrasi bank ini merupakan biaya yang dikenakan oleh bank

untuk segala jenis transaksi melalui bank. Hal ini berhubungan langsung dengan

kegiatan operational perusahaan, sehingga penulis berasumsi perusahaan dapat

membebankan biaya ini sebagai pengurang penghasilan bruto.

24. Biaya Denda / Pinalti

Biaya denda atau pinalti merupakan akun untuk mencatat biaya denda

yang harus ditanggung perusahaan karena keterlambatan pengiriman barang

kepada customer. Atas biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya denda ini

selama Tahun 2007 dan 2008, perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal

terhadap pengeluaran ini.

Penulis berpendapat biaya denda atau pinalti tidak perlu dikoreksi fiskal

positif karena asumsi penulis biaya denda yang harus ditanggung perusahaan

karena keterlambatan pengiriman barang kepada customer berhubungan dengan

kegiatan usaha antar kedua belah pihak yang bersangkutan.

Page 23: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

80

25. Biaya Pajak atas Giro

PT Nano Information Technology melakukan koreksi positif atas Pajak

Jasa Giro selama Tahun 2006, 2007 dan 2008 yang merupakan PPh Final atas

Pendapatan Jasa Giro dan tidak bisa dijadikan beban dalam laporan laba rugi

fiskal dengan berlandaskan Pasal 4 ayat 2 UU pajak penghasilan dan PP.No.

131/2000. Menurut penulis yang dilakukan perusahaan telah sesuai peraturan

perpajakan dengan mengacu pada Undang–Undang perpajakan.

26. Biaya Lainnya

Biaya yang dikeluarkan perusahaan yang sifatnya relative kecil dengan

besarnya selama Tahun 2006, 2007 dan 2008. Perusahaan tidak membuat

daftar nominatif sehingga harus dikoreksi fiskal positif karena termasuk biaya

yang tidak dapat dijadikan sebagai biaya fiskal, disebabkan karena perusahaan

tidak mempunyai bukti dokumen yang lengkap, menurut penulis maka atas

akun ini perlu dilakukan koreksi fiskal positif.

27. Biaya PBB

Pengeluaran perusahaan untuk membayar besarnya pajak terutang atas

Bumi dan Bangunan yang dimilki perusahaan. Biaya PBB yang dikeluarkan

oleh PT Nano Information Technology selama Tahun 2007 dan Tahun 2008

dapat dilihat dalam table 4.1.

Penulis menemukan fakta PBB atas tanah dan bangunan adalah benar

dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam perusahaan. PBB adalah

pajak yang dibayar sehubungan dengan pemilikan hak atau perolehan manfaat

atas tanah dan atau pemilikan, penguasaan, atau perolehan manfaat atas

bangunan, yang merupakan biaya/pengeluaran rutin setiap tahun.

Page 24: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

81

PBB atas tanah dan bangunan yang dimiliki dan dipergunakan dalam

perusahaan, atau dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara

penghasilan, dapat dikurangi sekaligus sebagai biaya dalam penghitungan

Penghasilan Kena Pajak, hal ini diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal

Pajak Nomor SE-01/PJ.42/2002 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas

Pengeluaran untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai Biaya/Pengurang Penghasilan Bruto,

sehingga atas biaya ini tidak perlu dilakukan koreksi fiskal.

Koreksi Fiskal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Koreksi Fiskal Positif

Koreksi Fiskal Positif yaitu koreksi yang mengakibatkan laba kena pajak

bertambah sebagai akibat beban menurut akuntansi tidak diakui sebagai beban

menurut pajak.

Tabel 4.3

Koreksi Fiskal Positif

(Tahun 2006)

Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal (Oleh PT NIT ) ( 2006 ) ( Oleh Penulis ) ( 2006 )

Entertainment 5.676.425 BBM, Parkir, dan Tol 15.762.700 Pengobatan 12.390.665 Entertainment 5.676.425 Iuran / Sumbangan 2.939.301 Pemeliharaan 4.367.500 Koran / Majalah 1.320.400 Asuransi 1.703.400 Pajak Atas Jasa / Giro

415.359 Pengobatan

12.390.665

Biaya Lainnya 1.669.635 Iuran / Sumbangan 2.939.301 Koran / Majalah 1.320.400 Penyusutan Kendaraan 7.157.855 Pajak Atas Jasa / Giro 415.359 Biaya Lainnya 1.669.635 Total Koreksi Fiskal 24.411.785 53.403.240

Page 25: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

82

Tabel 4.3.1

Koreksi Fiskal Positif

(Tahun 2007)

Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal (Oleh PT NIT ) ( 2007 ) ( Oleh Penulis ) ( 2007 )

Entertainment 4.539.100 BBM, Parkir, dan Tol 20.090.350 Pengobatan 17.850.250 Entertainment 4.593.100 Iuran / Sumbangan 1.540.000 Pemeliharaan 7.038.350 Koran / Majalah 1.754.000 Asuransi 2.149.925 Pajak Atas Jasa / Giro 810.72 Pengobatan 17.850.250 Biaya Lainnya 2.731.148 Iuran / Sumbangan 1.540.000 Koran / Majalah 1.754.000 Penyusutan Kendaraan 18.959.041 Pajak Atas Jasa / Giro 810.720 Biaya Lainnya 2.731.148 Total Koreksi Fiskal 29.225.218 77.516.884

Tabel 4.3.2

Koreksi Fiskal Positif

(Tahun 2008)

Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal (Oleh PT NIT ) ( 2008 ) ( Oleh Penulis ) ( 2008 )

Entertainment 1.820.950 BBM, Parkir, dan Tol 18.887.600 Pengobatan 12.909.960 Entertainment 1.820.950 Iuran / Sumbangan 1.535.000 Pemeliharaan 3.118.000 Koran / Majalah 2.280.000 Asuransi 1.382.725 Pajak Atas Jasa / Giro 1.429.057 Pengobatan 12.909.960 Biaya Lainnya 55.861.891 Iuran / Sumbangan 1.535.000 Koran / Majalah 2.280.000 Penyusutan Kendaraan 15.221.416 Pajak Atas Jasa / Giro 1.429.057 Biaya Lainnya 55.861.891 Total Koreksi Fiskal 75.836.858 114.446.599

Page 26: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

83

2) Koreksi Fiskal Negatif

Koreksi negatif artinya penghasilan yang diakui oleh akuntansi

komersial namun secara fiskal harus dikoreksi baik karena bukan merupakan

objek pajak maupun karena telah dikenakan PPh final, akan menyebabkan laba

kena pajak akan berkurang yang akhirnya akan menyebabkan PPh terutang akan

lebih kecil.

PT Nano Information Technology telah melakukan koreksi fiskal negatif

atas akun pendapatan jasa giro sebesar Rp2.097.499 Pada Tahun 2006

Rp4.400.989 Pada Tahun 2007, dan Rp7.148.644 Pada Tahun 2008 serta

pendapatan lainnya Rp2.238, selama Tahun 2006, Rp31.168 selama Tahun 2007,

dan Rp1.490.099 selama Tahun 2008.

Sedangkan menurut Penulis, koreksi fiskal negatif yang dilakukan hanya

pada Pendapatan Jasa Giro saja karena Pendapatan Jasa Giro merupakan

penghasilan yang harus dikenakan PPh-final, berdasarkan PP.No 131/2000.

Pendapatan Jasa Giro dikoreksi fiskal negatif sebesar Rp2.097.499 Pada Tahun

2006, Rp4.400.989 Pada Tahun 2007, dan Rp7.148.644 Pada Tahun 2008 serta

pendapatan lainnya Rp2.238 selama Tahun 2006, Rp31.168 selama Tahun 2007,

dan Rp1.490.099 selama Tahun 2008. Sementara pendapatan lainnya tidak perlu

dikoreksi negatif karena merupakan hadiah kegiatan atau penghargaan yang

merupakan obyek PPh Badan sebagaimana tercantum dalam PPh Pasal 4 ayat 1

Undang-Undang PPh.

Page 27: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

84

IV.2 Rekonsiliasi Laporan Laba/Rugi Fiskal yang telah dilakukan oleh PT Nano

Information Technology

Rekonsiliasi fiskal pada hakikatnya adalah merupakan proses untuk

mendapatkan laba fiskal atau laba kena pajak dengan melakukan penyesuaian-

penyesuaian terhadap laba komersial atau laporan rugi laba. Sebagai bahan baku

dalam proses rekonsiliasi fiskal ini adalah laporan rugi laba komersial yang

biasanya disusun berdasarkan standar akuntansi. PT Nano Information

Technology memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik.

Dua unsur utama dalam perhitungan rugi laba adalah penghasilan dan

biaya. Penghasilan bisa berupa penghasilan usaha maupun penghasilan dari luar

usaha. Begitu pula biaya, ada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan

usaha ada juga biaya-biaya di luar usaha. Dalam konteks Pajak Penghasilan,

unsur dalam penghitungan laba fiskal juga terdiri dari penghasilan dan biaya,

baik penghasilan dan biaya usaha maupun penghasilan dan biaya di luar usaha.

Namun demikian, tidak semua penghasilan dalam rugi laba komersial

merupakan objek pajak dalam penghitungan Pajak Penghasilan. Begitu pula,

tidak semua biaya dalam rugi laba komersial dapat dikurangkan dalam rangka

menghitung Pajak Penghasilan. Perbedaan-perbedaan seperti ini disebabkan

karena Pajak Penghasilan tunduk kepada ketentuan dalam Undang-Undang Pajak

Penghasilan., karena perbedaan seperti inilah maka perlu dilakukan penyesuaian.

Setelah dilakukan koreksi, terdapat selisih perhitungan antara Laporan

Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal. Berikut hasil rekonsiliasi

yang telah dilakukan oleh PT Nano Information Technology dalam laporan

keuangannya selama tahun 2006, 2007, dan 2008

Page 28: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

85

Tabel 4.4 LAPORAN REKONSILIASI FISKAL LABA RUGI

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY TAHUN 2006

LAPORAN LABA RUGI LABA KOMERSIAL KOREKSI FISKAL LABA FISKAL

Penjualan 14.665.527.253 0 14.665.527.253 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 14.665.527.253 0 14.665.527.253 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 76.183.468 0 76.183.468 Pembelian 17.798.959.026 0 17.798.959.026 Persediaan akhir ( 3.716.119.326 ) 0 ( 3.716.119.326 ) Harga Pokok Penjualan 14.159.023.168 0 14.159.023.168 Laba Kotor 506.504.085 506.504.085 Biaya - Biaya Biaya Operasional Biaya Gaji, THR, bonus 95.801.000 0 95.801.000 Biaya listrik dan air 17.184.175 0 17.184.175 Biaya telepon 58.047.446 0 58.047.446 Biaya Pos dan materai 6.911.669 0 6.911.669 Biaya BBM, parkir dan tol 31.525.400 0 31.525.400 Biaya entertainment 5.676.425 5.676.425 0 Biaya iklan / promosi 4.800.000 0 4.800.000 Biaya cetakan 6.667.020 0 6.667.020 Biaya Pemeliharaan 8.735.000 0 8.735.000 Biaya fotocopy 1.269.425 0 1.269.425 Biaya Asuransi 3.406.800 0 3.406.800 Biaya Pengobatan 12.390.665 12.390.665 0 Biaya Iuran / Sumbangan 2.939.300 2.939.300 0 Biaya Pengiriman barang 59.795.193 0 59.795.193 Biaya alat tulis kantor 3.004.100 0 3.004.100 Biaya Tender 1.798.100 0 1.798.100 Biaya koran / majalah 1.320.400 1.320.400 0 Biaya Perlengkapan kantor 4.091.061 0 4.091.061 Biaya ijin / pengurusan surat 2.938.500 0 2.938.500 Biaya transport 2.719.500 0 2.719.500 Biaya penyusutan peralatan kantor 57.402.846 0 57.402.846 Biaya penyusutan kendaraan 14.315.711 0 14.315.711 Total biaya operasional 402.739.736 308.412.946 Laba dari operasional 103.764.348 126.091.139 Pendapatan dan biaya lainnya Pendapatan jasa giro 2.097.499 (2.097.499) 0 Pendapatan lainnya 2.238 (2.238) 0 2.099.737 0 Pajak atas jasa giro (415.359) 415.359 0 Biaya administrasi bank (3.536.657) 0 (3.536.657) Biaya lainnya (1.669.635) 1.669.635 0 Selisih kurs (33.053.489) 0 (33.053.489) (36.575.403) (36.590.146) Laba Bersih Sebelum Pajak 67.188.945 89.500.992 Pajak 10.265.900 10.265.900 Laba Bersih Setelah Pajak 56.923.045 22.312.047 79.235.092

Page 29: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

86

Tabel 4.4.1 LAPORAN REKONSILIASI FISKAL LABA RUGI

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY TAHUN 2007

LAPORAN LABA RUGI LABA KOMERSIAL

KOREKSI FISKAL LABA FISKAL

Penjualan 11.291.198.060 0 11.291.198.060 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 11.291.198.060 0 11.291.198.060 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 3.716.119.326 0 3.716.119.326 Pembelian 10.601.447.141 0 10.601.447.141 Persediaan akhir ( 3.687.680.761 ) 0 ( 3.687.680.761 ) Harga Pokok Penjualan 10.629.885.706 0 10.629.885.706 Laba Kotor 661.312.354 661.312.354 Biaya - Biaya Biaya Operasional Biaya Gaji, THR, bonus 257.170.000 0 257.170.000 Biaya listrik dan air 27.310.450 0 27.310.450 Biaya telepon 65.073.980 0 65.073.980 Biaya Pos dan materai 6.869.000 0 6.869.000 Biaya BBM, parkir dan tol 40.180.700 0 40.180.700 Biaya entertainment 4.593.100 4.593.100 0 Biaya iklan / promosi 4.174.000 0 4.174.000 Biaya cetakan 1.120.000 0 1.120.000 Biaya Pemeliharaan 14.076.700 0 14.076.700 Biaya fotocopy 376,600 0 376,600 Biaya Asuransi 4.299.850 0 4.299.850 Biaya Pengobatan 17.850.250 17.850.250 0 Biaya Iuran / Sumbangan 1.540.000 1.540.000 0 Biaya Pengiriman barang 22.629.120 0 22.629.120 Biaya alat tulis kantor 2.850.850 0 2.850.850 Biaya Tender 6.273.550 0 6.273.550 Biaya koran / majalah 1.754.000 1.754.000 0 Biaya Perlengkapan kantor 1.203.300 0 1.203.300 Biaya ijin / pengurusan surat 8.686.800 0 8.686.800 Biaya transport 2.096.300 0 2.096.300 Biaya Perawatan gedung / peralatan kantor 5.765.550 0 5.765.550 Biaya penyusutan peralatan kantor 49.869.529 0 49.869.529 Biaya penyusutan kendaraan 37.918.083 0 37.918.083 Total biaya operasional 583.681.712 557.944.362 Laba dari operasional 77.630.642 103.367.992 Pendapatan dan biaya lainnya Pendapatan jasa giro 4.400.989 (4.400.989) 0 Pendapatan lainnya 31,168 (31.168) 0 4.432.157 0 0 Pajak atas jasa giro ( 810.720 ) 810.720 0 Biaya administrasi bank ( 8.889.589 ) 0 ( 8.889.589 ) Biaya lainnya ( 2.731.148 ) 2.731.148 0 Biaya denda / pinalti ( 4.622.332 ) 0 ( 4.622.332 ) PBB ( 2.717.300 ) 0 ( 2.717.300 ) Selisih kurs 23.743.401 0 23.743.401 8.404.470 7.514.181 Laba Bersih Sebelum Pajak 86.035.112 110.882.173 Pajak 15.764.625 15.764.652 Laba Bersih Setelah Pajak 70.270.460 24.847.061 95.117.521

Page 30: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

87

Tabel 4.4.2 LAPORAN REKONSILIASI FISKAL LABA RUGI

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY TAHUN 2008

LAPORAN LABA RUGI LABA

KOMERSIAL KOREKSI FISKAL LABA FISKAL

Penjualan 13.788.300.495 0 13.788.300.495 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 13.788.300.495 13.788.300.495 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 3.687.680.761 0 3.687.680.761 Pembelian 9.462.986.901 0 9.462.986.901 Persediaan akhir (235.179.249) 0 (235.179.249) Harga Pokok Penjualan 12.915.488.414 12.915.488.414 Laba Kotor 872.812.081 872.812.081 Biaya – Biaya Biaya Operasional Biaya Gaji, THR, bonus 249.320.000 0 249.320.000 Biaya listrik dan air 26.446.135 0 26.446.135 Biaya telepon 48.188.171 0 48.188.171 Biaya Pos dan materai 7.923.000 0 7.923.000 Biaya BBM, parkir dan tol 37.775.200 0 37.775.200 Biaya entertainment 1.820.950 1.820.950 0 Biaya cetakan 2.461.000 0 1.120.000 Biaya Pemeliharaan 6.236.000 0 14.076.700 Biaya fotocopy 283.850 0 283.850 Biaya Asuransi 2.765.450 0 2.765.450 Biaya Pengobatan 12.909.960 12.909.960 0 Biaya Iuran / Sumbangan 1.535.000 1.535.000 0 Biaya Pengiriman barang 3.789.000 0 3.789.000 Biaya alat tulis kantor 913.700 0 913.700 Biaya Tender 14.040.150 0 14.040.150 Biaya koran / majalah 2.280.000 2.280.000 0 Biaya Perlengkapan kantor 4.059.595 0 4.059.595 Biaya ijin / pengurusan surat 17.522.300 0 17.522.300 Biaya transport 654.000 0 654.000 Biaya Perawatan gedung / peralatan kantor 3.167.000 0 3.167.000 Biaya penyusutan peralatan kantor 50.526.946 0 50.526.946 Biaya penyusutan kendaraan 30.442.833 0 30.442.833 Total biaya operasional 525.060.240 506.514.330 Laba dari operasional 347.751.841 366.297.751 Pendapatan dan biaya lainnya Pendapatan jasa giro 7.148.644 (7.148.644) 0 Pendapatan lainnya 1.490.099 (1.490.099) 0 8.638.743 Pajak atas jasa giro 1.429.057 1.429.057 0 Biaya administrasi bank (7.945.017) 15.890.035 7.945.017 Biaya lainnya 55.861.891 55.861.891 0 Biaya denda / pinalti (64.537) 129.074 64.537 PBB (2.717.270) 5.434.540 (2.717.270) Selisih kurs 15.439.276 (30.878.551) (15.439.276) (43.939.754) (4.712.451) Laba Bersih Sebelum Pajak 303.812.087 371.010.202 Pajak 93.803.060 93.803.060 Laba Bersih Setelah Pajak 210.009.027 67.198.115 277.207.142

Page 31: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

88

IV. 3 Fakta Perhitungan Pajak PPh Pasal 25 PT Nano Information Technology

oleh Wajib Pajak

Setelah dilakukannya rekonsiliasi fiskal terdapat perbedaan pada laba bersih

sebelum pajak, antara laba komersial dan laba fiskal, Dimana laba sebelum pajak secara

komersialnya sebesar Rp67.118.945 berubah menjadi Rp89.500.992 secara fiskal pada

tahun 2006, Rp86.035.112,00 secara komersial berubah menjadi Rp110.882.173,00

secara fiskal pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 Rp303.812.087 secara komersial

berubah Rp371.010.202 secara fiskal.

Tabel 4.5

(Penghitungan PPh Pasal 25 oleh PT Nano Information Technology)

Keterangan 2006 2007 1. Penghasilan yang menjadi dasar penghitungan anggaran Rp 89.500.992 Rp 110.882.173 2. Kompensasi kerugian Rp (4.395.003) 0 3. Penghasilan Kena Pajak Rp 85.105.988 Rp 110.882.173 4. PPh Pasal 29 yang terutang Rp 10.265.898 Rp 15.754.652

10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000

10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000

15% x Rp 35.105.988 = Rp 5.265.898

15% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000

30% x Rp 10.882.173 = Rp 3.264.652

PPh Pasal 29 yang terutang Rp 10.265.898 Rp 15.754.652 5. kredit pajak tahun lalu atas penghasilan Rp (426.833) Rp (6.505.912) 6. PPh yang harus dibayar sendiri Rp 9.839.065 Rp 9.258.740 7. PPh yang dibayar sendiri 0 Rp (7.379.100) 8. PPh kurang bayar Rp 9.839.065 Rp 1.879.640 9. PPh Pasal 25 ( PPh kurang bayar / 12 ) Rp 819.900 Rp 156.600

Page 32: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

89

Keterangan 2008 1. Penghasilan yang menjadi dasar penghitungan anggaran Rp 371.010.202 2. Kompensasi kerugian 0 3. Penghasilan Kena Pajak Rp 371.010.202 4. PPh Pasal 29 yang terutang Rp 93.803.060 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000 15% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000 30% x Rp 271.010.202 = Rp 81.303.060 PPh Pasal 29 yang terutang Rp 93.803.060 5. kredit pajak tahun lalu atas penghasilan Rp (87.450.260) 6. PPh yang harus dibayar sendiri Rp 6.352.800 7. PPh yang dibayar sendiri Rp (3.869.100) 8. PPh kurang bayar Rp 2.483.700 9. PPh Pasal 25 ( PPh kurang bayar / 12 ) Rp 206.900

Jadi faktanya adalah PT Nano Information Technology membayar Pajak PPh Pasal

25 adalah sebesar Rp 819.900.00 untuk tahun 2006, Rp. 156.600.00 Per bulannya untuk

tahun 2007 dan Rp 206.900.00 untuk tahun 2008. Hal ini tertera di Form 1771 nya.

Menurut penulis, dalam hal ini PT. Nano Information Technology melakukan kesalahan

terhadap pembulatan, berdasarkan Pasal 17 ayat (4) UU No.17 Tahun 2000, maka

dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh terhadap jumlah PPh terutang, sebelum

pengenaan tarif pajak, kesalahan itu dilakukan berulang-ulang oleh Wajib Pajak Pada

Tahun 2006, 2007, dan Tahun 2008.

Page 33: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

90

IV.4 Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Fiskal yang dilakukan oleh Penulis dengan

mengacu pada Undang–Undang perpajakan

Setelah melihat laporan laba rugi komersial, dan penulis telah melakukan

koreksi fiskal, baik koreksi fiskal positif maupun negatif, maka selanjutnya

menghitung laba kena pajak dengan melakukan rekonsiliasi fiskal antara laba

sebelum pajak menurut akuntansi, dan penghasilan kena pajak untuk Tahun

2006, 2007, dan 2008.

Tabel 4.6 Koreksi Fiskal Positif

Koreksi Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal Positif Jumlah Koreksi

Fiskal Positif (Oleh Penulis ) ( 2006 ) ( 2007 ) ( 2008 )

BBM, Parkir, dan Tol 15.762.700 20.090.350 18.887.600 Entertainment 5.676.425 4.593.100 1.820.950 Pemeliharaan 4.367.500 7.038.350 3.118.000 Asuransi 1.703.400 2.149.925 1.382.725 Pengobatan

12.390.665

17.850.250 12.909.960

Iuran / Sumbangan 2.939.301 1.540.000 1.535.000 Koran / Majalah 1.320.400 1.754.000 2.280.000 Penyusutan Kendaraan 7.157.855 18.959.041 15.221.416 Pajak Atas Jasa / Giro 415.359 810.720 1.429.057 Biaya Lainnya

1.669.635

2.731.148

55.861.891

Total Koreksi Fiskal 53.403.240 77.516.884 114.446.599

Tabel 4.7 Koreksi Fiskal Negatif

Koreksi Fiskal Negatif Jumlah Koreksi Fiskal Negatif

Jumlah Koreksi Fiskal Negatif

Jumlah Koreksi Fiskal Negatif

(Oleh Penulis ) ( 2006 ) ( 2007 ) ( 2008 ) Pendapatan Jasa Giro 2.097.499 4.400.989 7.148.644

Page 34: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

91

Beda Tetap dan Waktu

Koreksi yang terjadi pada Laporan Keuangan PT Nano Information Technology

dapat diklasifikasikan kedalam dua perbedaan yaitu :

Beda Tetap ( Permanent Difference )

Terjadi karena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan

perhitungan menurut SAK. Menurut akuntansi komersial merupakan beban ( biaya)

sedangkan menurut ketentuan Pph tidak dapat dibebankan sebagai pengurang

penghasilan bruto (Pasal 9 Undang-Undang No.17/2000) seperti koreksi atas biaya

BBM, Parkir, dan Tol, Entertainment, Pemeliharaan, Asuransi, Pengobatan,

Iuran/Sumbangan, Koran/Majalah, Biaya Pajak atas Giro dan Biaya Lain – Lain

(untuk rincian besar biaya yang dikeluarkan untuk Tahun 2006, 2007, dan 2008 atas

masing–masing akun tersebut, lihat tabel 4.7 ).

Beda Waktu ( Temporary Diference )

Tidak terdapat perbedaan waktu dalam pengakuan biaya penyusutan karena

pengakuan beban menurut ketentuan perpajakan sama dengan pengakuan beban

akuntansi komersial.

Setelah dilakukan koreksi, terdapat selisih perhitungan antara Laporan Keuangan

Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal.

Untuk Tahun 2006 :

Laba bersih ( Komersial ) 67.188.945

Jumlah Koreksi Fiskal Positif : 53.403.240

Jumlah Koreksi Fiskal Negatif : ( 2.097.499 )

Laba (penghasilan) kena pajak menurut fiskal 118.494.686

Kompensasi Kerugian (4.395.003)

Page 35: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

92

Penghasilan kena Pajak 114.099.683

Dari koreksi – koreksi yang telah dilakukan maka diperoleh laba sebelum pajak

sebesar Rp114.099.683,00. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (4) UU No.17 Tahun 2000,

maka dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh terhadap jumlah PPh terutang

menjadi Rp114.099.000,00. Besarnya Pajak Penghasilan terutang yang dihitung

berdasarkan tarif umum adalah sebesar :

10 % x Rp50.000.000 = Rp5.000.000

15 % x Rp50.000.000 = Rp7.500.000

30 % x Rp14.099.000 = Rp4.229.700

Jumlah PPh yang terutang = Rp16.729.700

Untuk Tahun 2007 :

Laba bersih ( Komersial ) sebelum pajak 86.035.112

Jumlah Koreksi Fiskal Positif : 77.516.884

Jumlah Koreksi Fiskal Negatif : (4.400.989)

Laba (penghasilan) kena pajak menurut fiskal 159.151.007

Dari koreksi – koreksi yang telah dilakukan maka diperoleh laba sebelum pajak

sebesar Rp159.151.007,00. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (4) UU No.17 Tahun 2000,

maka dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh menjadi Rp159.151.000,00.

Besarnya Pajak Penghasilan terutang yang dihitung berdasarkan tarif umum adalah

sebesar :

10 % x Rp50.000.000 = Rp 5.000.000

15 % x Rp50.000.000 = Rp 7.500.000

30 % x Rp59.151.000 = Rp17.745.300

Jumlah PPh yang terutang = Rp30.245.300,00.

Page 36: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

93

Untuk Tahun 2008 :

Laba bersih (Komersial) sebelum pajak 303.812.087

Jumlah Koreksi Fiskal Positif : 114.446.599

Jumlah Koreksi Fiskal Negatif : ( 7.148.644 )

Laba (penghasilan) kena pajak menurut fiskal 411.110.042

Dari koreksi – koreksi yang telah dilakukan maka diperoleh laba sebelum pajak

sebesar Rp411.110.042,00. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (4) UU No.17 Tahun 2000,

maka dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh menjadi Rp411.110.000,00.

Besarnya Pajak Penghasilan terutang yang dihitung berdasarkan tarif umum adalah

sebesar :

10 % x Rp50.000.000 = Rp 5.000.000

15 % x Rp50.000.000 = Rp 7.500.000

30 % x Rp311.110.000 = Rp 93.333.000

Jumlah PPh yang terutang = Rp105.833.000,00.

IV.4 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 25 yang mengacu pada ketentuan perpajakan yang berlaku

Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah pajak atas penghasilan dalam tahun

berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap masa pajak

yang besarnya ditentukan oleh jumlah pajak yang terutang pada tahun

sebelumnya dikurangi dengan PPh Pasal 22, 23, 24 dari tahun pajak yang

bersangkutan dibagi dengan 12.

PPh Pasal 25 :

PPh terutang menurut SPT tahun lalu – (PPh Pasal 22, 23, 24 tahun lalu) 12

Page 37: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

94

PPh Pasal 22 : Transaksi PT. Nano Information Technology yang berkaitan

dengan PPh Pasal 22 selama beroperasi tahun 2006,2007, dan 2008 adalah hal –

hal yang berhubungan dengan pemungutan pajak yang dilakukan oleh

bendaharawan pemerintah, seperti bendahara pengguna RS Kanker Dharmais,

PT Bank Mandiri, bendaharawan pengeluaran RS Jantung Harapan Kita, Badan

Pusat Statistik, Universitas Terbuka, dan Kuasa Penggguna Anggaran BPK RI.

Seluruh pihak pemungut pajak terkait Pasal 22 telah tercantum di dalam SPT

1771 lampiran III.

PPh Pasal 23 :

Transaksi PT Nano Information Technology yang berkaitan dengan PPh Pasal 23

yang terjadi selama Tahun 2007 dan 2008 yang dapat dikreditkan adalah:

• Pendapatan yang berasal dari hadiah atau penghargaan

• Penggunaan Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan,

pemeliharaan, serta perbaikan.

PPh Pasal 24 : PT Nano Information Technology tidak memiliki penghasilan

yang berasal dari Luar Negeri, sehingga tidak dikenakan PPh Pasal 24.

Untuk Tahun 2006, Perhitungan atas angsuran pajak penghasilan Pasal 25

adalah sebagai berikut:

1. Penghasilan yang menjadi dasar perhitungan anggaran Rp118.494.686,00

2. Kompensasi Kerugian Rp (4.395.003,00)

3. Penghasilan Kena Pajak Rp114.099.683,00

Pembulatan 683

Penghasilan Kena Pajak Rp114.099.000,00

4. PPh yang terutang Rp 16.729.700,00

Page 38: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

95

PPh Pasal 29 yang terutang :

10 % x Rp50.000.000 = Rp 5.000.000

15 % x Rp50.000.000 = Rp 7.500.000

30 % x Rp14.099.000 = Rp 4.229.700

Jumlah PPh yang terutang = Rp16.729.700

5. Kredit Pajak tahun lalu atas penghasilan Rp 426.883,00

6. PPh yang harus dibayar sendiri

(Rp16.729.700 – Rp 426.883) Rp 16.302.817,00

7. PPh Pasal 25/29 ( Rp 16.302.817/12) Rp 1.358.568,00

Untuk tahun 2007, Perhitungan atas angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25

adalah sebagai berikut:

1. Jumlah PPh Pasal 29 yang terutang = Rp30.245.300,00

2. Kredit Pajak tahun lalu atas penghasilan = Rp 6.505.912,00

3. PPh yang harus dibayar sendiri

(Rp30.245.300 – Rp6.505.912) Rp23.739.388,00

4. PPh Pasal 25/29 ( Rp23.739.388/12) Rp 1.978.282,00

Untuk Tahun 2008, Perhitungan atas angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25

adalah :

1. Jumlah PPh Pasal 29 yang terutang = Rp105.833.000,00

2. Kredit Pajak tahun lalu atas penghasilan = Rp 87.450.260,00

3. PPh yang harus dibayar sendiri

(Rp105.833.000 – Rp 87.450.260) Rp 18.382.740,00

6. PPh Pasal 25 ( Rp18.382.740 /12) Rp 1.531.895,00

Page 39: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

96

Dalam perhitungan PPh Pasal 25 antara perusahaan dengan fiskus

terdapat perbedaan perhitungan.

Pada Tahun 2006, menurut perhitungan Wajib Pajak, perusahaan harus

membayar PPh yang terutang sebesar Rp10.265.898 sedangkan menurut fiskus

sebesar Rp16.729.700. Kredit pajak tahun lalu sebesar Rp426.883, maka PPh

yang harus dibayar sendiri oleh perusahaan setelah dikurangi kredit pajak sebesar

Rp9.839.065 dan menurut fiskus sebesar Rp16.302.817.

Pada Tahun 2007, menurut perhitungan Wajib Pajak, perusahaan harus

membayar PPh yang terutang sebesar Rp15.754.652 sedangkan menurut fiskus

sebesar Rp30.245.300. Kredit pajak tahun lalu sebesar Rp6.505.912, maka PPh

yang harus dibayar sendiri oleh perusahaan setelah dikurangi kredit pajak sebesar

Rp9.258.740 dan menurut fiskus sebesar Rp23.739.388.

Pada Tahun 2008, Perusahaan harus membayar PPh yang terutang

sebesar Rp93.803.060 menurut perhitungan yang dilakukan oleh Wajib Pajak,

sedangkan menurut fiskus sebesar Rp105.833.000. Kredit pajak tahun lalu

sebesar Rp87.450.260, maka PPh yang harus dibayar sendiri oleh perusahaan

setelah dikurangi kredit pajak sebesar Rp6.352.800 dan menurut fiskus sebesar

Rp18.382.740.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, Pada Tahun 2006 PT

Nano Information Technology tidak melakukan pembayaran angsuran PPh Pasal

25 tiap bulannya, karena Pada Tahun 2005 perusahaan mengalami kerugian.

Perusahaan tidak pernah mendapatkan Surat Tagihan Pajak (STP), dan Surat

Teguran dari kantor pajak (fiskus), menurut bukti pembayaran surat setoran

pajaknya bahwa PT Nano Information Technology telah menyampaikan SPT

Page 40: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

97

Masa PPh Badan Pasal 25/29 sesuai dengan batas waktu penyampaiannya adalah

Tanggal 15 bulan berikutnya dari masa pajak yang terutang, sesuai dengan table

SSP yang tercantum dalam Bab 3, Pada Tahun 2007 perusahaan telah

membayarkan SPT Masa Bulan Maret Pada Tanggal 10 April 2007 hingga SPT

Masa Bulan Desember Pada Tanggal 9 Januari 2007, begitu pula Pada Tahun

2008, perusahaan telah membayarkan SPT Masa Bulan Januari Pada Tanggal 8

Februari 2008, hingga pembayaran SPT Masa bulan Desember yang dibayarkan

Pada Tanggal 9 Januari 2009. Berarti dalam hal ini Perusahaan tepat waktu

dalam melaporkan atau menyampaikan SPT.

Sebagai pembanding atas koreksi fiskal yang dilakukan Pada Tahun

2006–2008, penulis menemukan kesalahan yang sama yang dilakukan

perusahaan, yaitu ada beberapa akun yang dijadikan biaya yang tidak sesuai

dengan ketentuan perpajakan yang ada, penulis hanya membatasi ruang

lingkupnya dari Tahun 2006-2008, maka penulis hanya menghimbau pada

perusahaan agar memperhatikan lagi aspek perhitungan evaluasi biaya Pada

Tahun 2005 yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian dan tidak

melaksanakan kewajiban perpajakannya dalam melakukan pembayaran angsuran

PPh Pasal 25 Pada Tahun 2006. Sanksi yang berlaku untuk Tahun 2006, 2007,

dan 2008, sesuai dengan Pasal 14 ayat 1 huruf b, hasil penelitian SPT terdapat

kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis atau hitung dikenakan

sanksi 2% perbulan, dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal

pembayaran.

Page 41: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

98

Tabel 4.8 LAPORAN REKONSILIASI FISKAL LABA RUGI

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY TAHUN 2006

LAPORAN LABA RUGI LABA KOMERSIAL

KOREKSI FISKAL

(oleh Penulis) LABA FISKAL Penjualan 14.665.527.253 0 14.665.527.253 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 14.665.527.253 0 14.665.527.253 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 76.183.468 0 76.183.468 Pembelian 17.798.959.026 0 17.798.959.026 Persediaan akhir ( 3.716.119.326 ) 0 ( 3.716.119.326 ) Harga Pokok Penjualan 14.159.023.168 0 14.159.023.168 Laba Kotor 506.504.085 506.504.085 Biaya - Biaya Biaya Operasional Biaya Gaji, THR, bonus 95.801.000 0 95.801.000 Biaya listrik dan air 17.184.175 0 17.184.175 Biaya telepon 58.047.446 0 58.047.446 Biaya Pos dan materai 6.911.669 0 6.911.669 Biaya BBM, parkir dan tol 31.525.400 15.762.700 15.762.700 Biaya entertainment 5.676.425 5.676.425 0 Biaya iklan / promosi 4.800.000 0 4.800.000 Biaya cetakan 6.667.020 0 6.667.020 Biaya Pemeliharaan 8.735.000 4.367.500 4.367.500 Biaya fotocopy 1.269.425 0 1.269.425 Biaya Asuransi 3.406.800 1.703.400 1.703.400 Biaya Pengobatan 12.390.665 12.390.665 0 Biaya Iuran / Sumbangan 2.939.300 2.939.300 0 Biaya Pengiriman barang 59.795.193 0 59.795.193 Biaya alat tulis kantor 3.004.100 0 3.004.100 Biaya Tender 1.798.100 0 1.798.100 Biaya koran / majalah 1.320.400 1.320.400 0 Biaya Perlengkapan kantor 4.091.061 0 4.091.061 Biaya ijin / pengurusan surat 2.938.500 0 2.938.500 Biaya transport 2.719.500 0 2.719.500 Biaya penyusutan peralatan kantor 57.402.846 0 57.402.846 Biaya penyusutan kendaraan 14.315.711 7.157.855 7.157.856 Total biaya operasional 402.739.736 351.421.491 Laba dari operasional 103.764.348 155.082.594 Pendapatan dan biaya lainnya Pendapatan jasa giro 2.097.499 (2.097.499) 0 Pendapatan lainnya 2.238 0) 2.238 2.099.737 2.238 Pajak atas jasa giro (415.359) 415.359 0 Biaya administrasi bank (3.536.657) 0 (3.536.657) Biaya lainnya (1.669.635) 1.669.635 0 Selisih kurs (33.053.489) 0 (33.053.489) (36.575.403) (36.590.146) Laba Bersih Sebelum Pajak 67.188.945 51.305.740 118.494.686

Page 42: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

99

Tabel 4.8.1 LAPORAN REKONSILIASI FISKAL LABA RUGI

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY TAHUN 2007

LAPORAN LABA RUGI LABA KOMERSIAL

KOREKSI FISKAL

( oleh Penulis) LABA FISKAL

Penjualan 11.291.198.060 0 11.291.198.060 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 11.291.198.060 0 11.291.198.060 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 3.716.119.326 0 3.716.119.326 Pembelian 10.601.447.141 0 10.601.447.141 Persediaan akhir ( 3.687.680.761 ) 0 ( 3.687.680.761 ) Harga Pokok Penjualan 10.629.885.706 0 10.629.885.706 Laba Kotor 661.312.354 661.312.354 Biaya - Biaya Biaya Operasional Biaya Gaji, THR, bonus 257.170.000 0 257.170.000 Biaya listrik dan air 27.310.450 0 27.310.450 Biaya telepon 65.073.980 0 65.073.980 Biaya Pos dan materai 6.869.000 0 6.869.000 Biaya BBM, parkir dan tol 40.180.700 20.090.350 20.090.350 Biaya entertainment 4.593.100 4.593.100 0 Biaya iklan / promosi 4.174.000 0 4.174.000 Biaya cetakan 1.120.000 0 1.120.000 Biaya Pemeliharaan 14.076.700 7.038.350 7.038.350 Biaya fotocopy 376,600 0 376,600 Biaya Asuransi 4.299.850 2.149.925 2.149.925 Biaya Pengobatan 17.850.250 17.850.250 0 Biaya Iuran / Sumbangan 1.540.000 1.540.000 0 Biaya Pengiriman barang 22.629.120 0 22.629.120 Biaya alat tulis kantor 2.850.850 0 2.850.850 Biaya Tender 6.273.550 0 6.273.550 Biaya koran / majalah 1.754.000 1.754.000 0 Biaya Perlengkapan kantor 1.203.300 0 1.203.300 Biaya ijin / pengurusan surat 8.686.800 0 8.686.800 Biaya transport 2.096.300 0 2.096.300 Biaya Perawatan gedung / peralatan kantor 5.765.550 0 5.765.550 Biaya penyusutan peralatan kantor 49.869.529 0 49.869.529 Biaya penyusutan kendaraan 37.918.083 18.959.041 18.959.042 Total biaya operasional 583.681.712 509.706.696 Laba dari operasional 77.630.642 151.605.658 Pendapatan dan biaya lainnya Pendapatan jasa giro 4.400.989 (4.400.989) 0 Pendapatan lainnya 31,168 0 31,168 4.432.157 0 0 Pajak atas jasa giro ( 810.720 ) 810.720 0 Biaya administrasi bank ( 8.889.589 ) 0 ( 8.889.589 ) Biaya lainnya ( 2.731.148 ) 2.731.148 0 Biaya denda / pinalti ( 4.622.332 ) 0 ( 4.622.332 ) PBB ( 2.717.300 ) 0 ( 2.717.300 ) Selisih kurs 23.743.401 0 23.743.401 8.404.470 7.545.348 Laba Bersih Sebelum Pajak 86.035.112 73.115.895 159.151.007

Page 43: BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2009-2-00504-AK Bab 4.pdfpelaksanaan perpajakan yang telah sesuai dengan peraturan perpajakan dan ... oleh

100

Tabel 4.8.2 LAPORAN REKONSILIASI FISKAL LABA RUGI

PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY TAHUN 2008

LAPORAN LABA RUGI LABA KOMERSIAL

KOREKSI FISKAL

( oleh Penulis) LABA FISKAL

Penjualan 13.788.300.495 0 13.788.300.495 Retur Penjualan 0 0 0 Penjualan Bersih 13.788.300.495 13.788.300.495 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 3.687.680.761 0 3.687.680.761 Pembelian 9.462.986.901 0 9.462.986.901 Persediaan akhir (235.179.249) 0 (235.179.249) Harga Pokok Penjualan 12.915.488.414 12.915.488.414 Laba Kotor 872.812.081 872.812.081 Biaya – Biaya Biaya Operasional Biaya Gaji, THR, bonus 249.320.000 0 249.320.000 Biaya listrik dan air 26.446.135 0 26.446.135 Biaya telepon 48.188.171 0 48.188.171 Biaya Pos dan materai 7.923.000 0 7.923.000 Biaya BBM, parkir dan tol 37.775.200 18.887.600 18.887.600 Biaya entertainment 1.820.950 1.820.950 0 Biaya cetakan 2.461.000 0 2.461.000 Biaya Pemeliharaan 6.236.000 3.118.000 3.118.000 Biaya fotocopy 283.850 0 283.850 Biaya Asuransi 2.765.450 1.382.725 1.382.725 Biaya Pengobatan 12.909.960 12.909.960 0 Biaya Iuran / Sumbangan 1.535.000 1.535.000 0 Biaya Pengiriman barang 3.789.000 0 3.789.000 Biaya alat tulis kantor 913.700 0 913.700 Biaya Tender 14.040.150 0 14.040.150 Biaya koran / majalah 2.280.000 2.280.000 0 Biaya Perlengkapan kantor 4.059.595 0 4.059.595 Biaya ijin / pengurusan surat 17.522.300 0 17.522.300 Biaya transport 654.000 0 654.000 Biaya Perawatan gedung / peralatan kantor 3.167.000 0 3.167.000 Biaya penyusutan peralatan kantor 50.526.946 0 50.526.946 Biaya penyusutan kendaraan 30.442.833 15.221.416 15.221.417 Total biaya operasional 525.060.240 467.904.590 Laba dari operasional 347.751.841 404.907.491 Pendapatan dan biaya lainnya Pendapatan jasa giro 7.148.644 (7.148.644) 0 Pendapatan lainnya 1.490.099 0 1.490.099 8.638.743 1.490.099 Pajak atas jasa giro 1.429.057 1.429.057 0 Biaya administrasi bank (7.945.017) 0 (7.945.017) Biaya lainnya 55.861.891 55.861.891 0 Biaya denda / pinalti (64.537) 0 (64.537) PBB (2.717.270) 0 ( 2.717.270) Selisih kurs 15.439.276 15.439.276 (43.939.754) 6.202.551 Laba Bersih Sebelum Pajak 303.812.087 107.297.955 411.110.042