BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

60
59 BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI BANJARMASIN 4.1 Analisa Eksternal Alternatif Site 1 : Lokasi tapak berada di Jl. Pramuka, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kelurahan Sungai Lulut, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Luas Tapak: 154.812 m² Gambar 4. 1Ukuran tapak

Transcript of BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

Page 1: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

59

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI BANJARMASIN

4.1 Analisa Eksternal

Alternatif Site 1 :

Lokasi tapak berada di Jl. Pramuka, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kelurahan

Sungai Lulut, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Luas Tapak: 154.812 m²

Gambar 4. 1Ukuran tapak

Page 2: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

60

Gambar 4. 2Analisa lingkunngan pada tapak

Kriteria Tapak :

1. Strategis dan mudah di jangkau oleh masyarakat

2. Lokasi di perkotaan

3. Terletak pada kawasan yang berpotensi untuk terus berkembang

sehingga dapat bermanfaat di masa yang akan datang

4. Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang bagus

5. Jauh dari pabrik

6. Terletak di kawasan perdagangan

7. Lokasi yang aman, sehat, nyaman, dan strategis

8. Memiliki akses dan jalur transportasi yang baik

Potensi Tapak :

Tapak yang dipilih memiliki beberapa potensi yang dapat memenuhi

persyaratan tapak untuk Perencanaan Sport Center. Di sekitar tapak

terdapat SPBU, Terminal B, Sekolah, Permukiman, Puskesmas, Rumah

makan, Hotel, Universitas, Apotek, Mesjid, Klinik, Fasilitas Olahraga,

dll.

Page 3: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

61

4.1.1 Studi Pemilihan dan Analisa Tapak Terpilih

Sesuai dengan judulnya “Perancangan Sport Center di Banjarmasin”

maka untuk pemilihan lokasi bangunan berada di kawasan Kota Banjarmasin.

Lokasi yang ideal untuk sport center ini sebaiknya dekat dengan pemukiman

penduduk dan di di kawasan kota yang bisa dijangkau oleh masyarakat dari luar

kota maupun dalam kota. Maka lokasi yang sesuai dan ideal dengan sport

center yaitu di wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur.

Di dalam RTRW Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Timur

merupakan kawasan strategis pusat perdagangan dan pemukiman, yang mana

terletak pada kawasan yang berpotensi untuk terus berkembang sehingga dapat

bermanfaat di masa yang akan datang.

Jalan Pramuka termasuk jalan kolektor

Page 4: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

62

4.1.2 Analisa Kondisi dan Batas Eksisting Tapak

Gambar 4. 3Analisa dan kondisi batas eksisting tapak

Di sebelah timur berbatasan dengan

Perumahan Komplek Bina Lestari

Di sebelah

selatan tapak

berbatasan

dengan

Perumahan Gg.

Semanda

Di sebelah

utara

berbatasan

dengan

Perumahn Jl.

Rahayu Komp.

Pembina

Di sebelah barat tapak berbatasan

dengan jalan utama yaitu Jl. Pramuka

Page 5: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

63

4.1.3 Analisa Peraturan Setempat

Luas Tapak: 154.812 m²

Gambar 4. 4Analisa Peraturan Setempat

Kondisi Tapak

Tapak kontur relative datar

Drainase kota yang berada di sebelah barat tepatnya di depan tapak

Lokasi tapak merupakan kawasan strategis ekonomi dan juga

sebagai pusat perdagangan dan dekat permukiman.

Tapak berada di area beresiko rendah pada air limbah domestic

Tapak berada di area beresiko rendah pada permasalahan sampah

Tapak berada di area beresiko rendah pada permasalahan drainase

Page 6: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

64

4.1.4 Analisa Pencapaian Pada Tapak

Gambar 4. 5Analisa Pencapaian Tapak

Kriteria Pencapaian :

1. Mudah dicapai oleh pejalan kaki maupun pengguna

kendaraan

2. Tidak mengganggu lingkungan sekitar

3. Memiliki orientasi yang jelas

Respon :

Mudah dicapai dengan pejalan kaki serta kendaraan

pribadi yaitu mobil dan motor , untuk kendaraan

umum seperti bus, mobil sewa, dll.

Pencapaian menuju tapak bisa di akses dari arah

dalam kota yaitu Jl. Veteran dan dari arah luar kota

yaitu Jl. A.Yani.

Arah ke luar

kota

Arah ke

dalam kota

Page 7: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

65

4.1.5 Analisa Entrance Pada Tapak

Gambar 4. 6Analisa Entrance Pada Tapak

4.1.6 Analisa Sirkulasi Pada Tapak

Gambar 4. 7Analisa Sirkulasi Pada Tapak

Sirkulasi pejalan kaki di luar

tapak berada di sebelah jalan

utama. Jalur pejalan kaki yang

relatif tidak ramai.

Jalan ini termasuk jalan

kolektor yang berukuran 10 m.

Dengan masing – masing 5

meter.

Kepadatan kendaraan tinggi di

jalan utama yaitu jl.Pramuka

yaitu kendaraan padat pada

waktu hari kerja, jalur

kendaraan terdiri dari dua arah,

kepadatan terjadi sekitar jam

07.00 – 09.00 WITA (hari

kerja), dan jam 16.00-19.00

WITA. Hal ini disebabkan

oleh kendaraan yang berangkat

kerja ataupun sekolah serta

aktifitas pedagang dan jasa.

Karena site berada di

satu jalan utama dan

dikelilingi

pemukiman, maka

entrance yang bisa

dicapai ialah hanya

satu bagian depan

pada tapak yang

menjadi main

entrance nantinya.

Dan main entrance ini

akan menjadi akses

kegiatan keluar masuk

kendaraan maupun

pejalan kaki.

Page 8: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

66

4.1.7 Analisa View Pada Tapak

Gambar 4. 8Analisa view pada tapak

Di sebelah timur adalah permukiman warga. View di sisi ini kurang bagus

dilihat,maka nantinya akan diciptakan view buatan dari dalam site agar

terlihat nyaman ketika dilihat oleh pengguna dari dalam site.

Di sebelah utara

adalah permukiman

warga. Di sisi sebelah

sini juga nantinya

akan diciptakan view

buatan yaitu dengan

menambahkan

vegetasi maupun

taman mini agar

nyaman dilihat ketika

dilihat oleh pengguna

dari dalam site.

Di sebelah Selatan

adalah permukiman

warga. Di sisi

sebelah sini juga

nantinya akan

diciptakan view

buatan dari dalam

site yaitu dengan

menambahkan

vegetasi agar terlihat

nyaman ketika

dilihat oleh

pengguna dari dalam

site.

Di sebelah barat adalah jalan raya, kendaraan dan

orang – orang yang melintas. View utama ada di

bagian ini, maka dari itu akan diciptakan view buatan

yaitu perlunya vegetasi agar lebih terlihat nyaman

dan asri serta akan dibuatnya taman yang akan

mempercantik view di sisi ini.

Page 9: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

67

Di sebelah

Selatan adalah

permukiman

warga. Maka

view dari luar

ke dalam ialah

bangunan

utama dan

pepohonan

yang akan di

letakkan di

pinggir site

Di sebelah Utara

adalah

permukiman

warga. Maka

view dari luar ke

dalam ialah

bangunan utama

dan pepohonan

yang akan di

letakkan di

pinggir site

Di sebelah Timur adalah permukiman

warga. Maka view dari luar ke dalam

ialah bangunan utama dan pepohonan

yang akan di letakkan di pinggir site

Di sebelah Barat adalah Jalan utama. Maka

view dari luar ke dalam di bagian ini

sangatlah penting, jadi view yang akan

diciptakan ialah view taman dan tulisan sport

center agar menjadi daya tarik oleh

masyarakat yang melinntas di depan.

Page 10: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

68

4.1.8 Analisa Parkir Pada Tapak (Kapasitas parkir, posisi/pola

penyebaran dan perletakkan parkir, dll)

Gambar 4. 9Analisa Parkir Pada Tapak

4.1.9 Analisa Lansekap Pada Tapak (Soft Material dan Hard

Material)

Area Parkir berada di depan

bangunan dekat dengan akses

masuk dan keluar, agar mudah

dijangkau oleh pengguna.

Kapasitas parkir di tentukan dengan

kapasitas pengguna yaitu 1200

yang dibagi menjadi parkir mobil

dan parkir motor untuk pengunjung

maupun pengelola.

Pola parkir pada mobil yang

ditentukan ialah pola parkir

menyudut dengan lalu lintas searah

bertujuan pengefektifan lahan serta

memudahkan pengguna.

Pola parkir pada motor yang

ditentukan ialah pola sudut 90°

Area

Parkir

Di sepanjang

pinggir jalan

sudah

terdapat

pohon –

pohon

peneduh.

Di dalam site

terdapat

pepohonan dan

rumput –

rumput liar .

Kontur site

tergolong datar

Page 11: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

69

Gambar 4. 10Analisa Lansekap Pada Tapak

4.1.10 Analisa Drainase Pada Tapak

Gambar 4. 11Analisa Drainase Pada Tapak

Page 12: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

70

4.1.11 Analisa Kebisingan Pada Tapak

Gambar 4. 12Analisa Kebisingan Pada Tapak

= Tingkat kebisingan rendah

= Tingkat kebisingan tinggi

Tingkat kebisingan yang tinggi yaitu di

jalan utama di sebelah barat. Kebisingan

berasal dari kendaraan yang melintas di

jalan utama.

Respon :

1. Meletakkan bangunan agak jauh dari

sumber kebisingan yang tinggi, agar

kenyamanan pelaku di dalam ruangan

terjaga.

2. Menanam vegetasi hijau dengan

daun yang cukup lebar di sekitar

sumber kebisingan yang tinggi.

Tingkat kebisingan yang rendah yaitu

di sebelah selatan, timur, dan utara.

Kebisingan berasal dari pemukiman

warga.

Tingkat kebisingan yang tinggi juga

berada di dalam bangunan, karena

aktivitas di dalam bangunan sangat

aktif dan banyak pengguna berada di

dalam bangunan.

Respon :

Menempatkan bangunan berzona

publik di sebelah barat atau depan

dekat dengan jalan raya. Letak

bangunan agak jauh dari pemukiman,

agar warga yang berada di daerah

pemukiman tidak terganggu akan

suara kebisingan dari aktivitas di

dalam bangunan.

Page 13: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

71

4.1.12 Analisa Utilitas Pada Tapak

Gambar 4. 13Analisa Utilitas Pada Tapak

4.1.13 Analisa Iklim Pada Tapak

Klimatologi

Suhu udara 27,4° C - 38° C

Curah hujan 2.400 mm – 3.500 mm dengan fluktuasi tahunan

berkisar antara 1.600 mm – 3.500 mm

Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan –

bulan November – April.

Iklim sabana tropis (Aw) dengan curah hujan yang cukup

tinggi sepanjang tahun.

A. Analisa Hujan

Curah hujan 2.400 mm – 3.500 mm dengan fluktuasi

tahunan berkisar antara 1.600 mm – 3.500 mm

Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada

bulan – bulan November – April.

Iklim sabana tropis (Aw) dengan curah hujan yang cukup

tinggi sepanjang tahun.

Mekanikal Elektrikal :

Jalur listrik yang berasal dari

PLN dengan kondisi yang baik

Kondisi saluran air bersih dari

PDAM sudah maksimal karena

tapak berada di wilayah yang

aliran airnya lancar dan bersih.

Aliran drainase kota yang

menuju ke Sungai Martapura

Page 14: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

72

B. Analisa Angin

Gambar 4. 14Analisa Anginn

Tekanan tinggi di Benua Australia yang

bertiup dari arah Timur adalah angin kering

pada musim kemarau.

Angin muson dari arah Barat yang bertiup

akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia

melewati Samudera Hindia menyebabkan

terjadinya musim hujan.

Respon :

Memaksimalkan pergerakan

angin sebagai penghawaan alami

pada bangunan serta membuat

bukaan yang lebar agar udara

bisa masuk dengan optimal

Page 15: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

73

C. Analisa Matahari

Gambar 4. 15Analisa Matahari

4.1.14 Analisa Zoning Pada Tapak

Pergerakan siklus matahari (matahari

terbit). Matahari di pagi hari tidak panas

dan tidak menyilaukan

Pergerakan siklus matahari (matahari terbenam) Matahari di

sore hari tidak panas dan tidak menyilaukan.

Matahari di

siang hari

panas dan

menyilaukan

.

Respon :

1 Intensitas cahaya matahari yang tinggi pada sisi timur dan barat tapak, maka

mengurangi luasan vertikal bangunan yang menghadap kedua sisi tersebut

2 Kisi – kisi miring diletakkan pada bagian luar ruang karena sangat efektif untuk

menghalangi sinar matahari sebelum mencapai dinding atau jendela dan sebagai

peneduh.

3 Tritisan ini akan digunakan pada bukaan ruang yang berada di sisi timur dan

barat bangunan.

4 Pengoptimalan desain sun shading sangat diperlukan sebagai penghalang

intensitas sinar matahari yang sangat tinggi

5 Bentuk massa dibuat lebih responsive terhadap sinar matahari untuk

menghindari panas yang masuk secara berlebihan.

6 Pengoptimalan penggunaan vegetasi (tanaman pohon) sebagai buffer cahaya

matahari sore.

Page 16: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

74

Privat

Servis

Publik

Zona servis di letakkan di depan karena apabila terjadi

kerusakan ataupun darurat, maka akan mudah dijangkau

dari luar tapak ke dalam tapak

Zona Publik diletakkan di bagian depan agar mudah

dijangkau oleh pengguna. Zona publik ini nantinya

digunakan sebagai kegiatan utama

Zona Semi publik diletakkan dibelakang zona publik agar

bisa digunakan oleh semua pengguna namun ada

batasan.

Semi Publik

Zona Privat diletakkan di belakang zona semi public agar

terjaga ruang privasi

Page 17: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

75

4.2 Analisa Internal

4.2.1 Analisa Jumlah Pengguna Bangunan

Kapasitas Sport Centredalam penentuan fasilitasnya disesuaikandengan

kegiatan olahraga di Kota Banjarmasin. Penentuan jumlah pengguna setiap

aktivitas.

Untuk kapasitas penonton lapangan untuk pertandingan yaitu :

Lapangan futsal : 400 Orang

Lapangan Basket : 400 Orang

Lapangan Tennis : 400 Orang

Sedangkan untuk kapasitas lapangan untuk pemain yaitu :

Lapangan basket : 10 orang x 2 lapangan basket = 20 Orang

Lapangan Futsal : 10 Orang x 2 Lapangan futsal = 20 Orang

Lapangan Tenis : 4 Orang x 2 Lapangan Tenis = 8 orang

4.2.2 Analisa Aktifitas Pengguna Bangunan dan Penetapan Program

Kegiatan

Kelompok

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaku

Kegiatan

Utama

Berlatih dan

bertanding dalam

cabang olahraga

futsal, basket, tenis

lapangan

Ganti pakaian

Menjaga kesehatan

pemain, mengobati

cidera pemain

Mengawasi jalannya

pertandingan

Mengatur permainan

dan pertandingan serta

mengarahkan tim

Memberikan pelatihan

fisik di lapangan

Memberikan latihan

teori

Mengurus lapangan

Atlet futsal

Atlet basket

Atlet tenis lapangan

Tim medis

Tim pelatih lapangan

Tim pelatih teori

Manager

Wasit

Penanggung jawab

latihan

Penanggung jawab

pertandingan

Petugas kebersihan

lapangan

Page 18: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

76

saat latihan

Mengurus lapangan

saat pertandingan

Membersihkan

lapangan sebelum dan

sesudah pertandingan

Kegiatan

Penunjang Melakukan latihan

dan cabang olahraga

futsal, basket, tenis

lapangan

Melakukan olahraga

rekreatif

Melakukan

administrasi

Melakukan rapat,

pertemuan dan diskusi

Makan, istirahat, dan

sholat

Masyarakat umum non

atlet pengguna sport

center :

- Keluarga

- Anak – anak

- Remaja dan dewasa

- Lansia

- Difabel

- Club

Pengelola dan karyawan

sport center

Kegiatan

Pendukung Membeli barang yang

berkaitan dengan

olahraga

Mengambil uang

sesuai kebutuhan

Area khusus anak –

anak

Area khusus keluarga

Area khusus

penjemputan

Menonton

pertandingan

Ke toilet

Memarkir kendaraan

Pedagang retail shop

Penjaga di bagian ATM

Center

Masyarakat umum

Atlet

Pelatih

Pengelola

Penonton pertandingan

Kegiatan

Servis Menjaga keamanan

Menyimpan alat – alat

kebersihan

Melakukan kegiatan

maintanenance

Security

Cleaning service

Teknisi

Page 19: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

77

4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang Pada Bangunan

Tenis Lapangan

Olahraga

Rekreatif

Jogging

Track

dan R.

Gym,

Fitness

Center

Atlet Olahraga Prestasi

Basket Futsal

Official

Menangani

pemain

yang cidera

Tempat

persiapan

wasit

Tempat

persiapan

pelatih

Ruang

Medis

R. Wasit Ruang

Pelatih

Bertanding

dan berlatih

Ganti

Pakaia

n

Membersihk

an badan

Menyimp

an

Pakaian Lapangan

Basket,

Futsal,

Tenislapang

an

Ruang

Ganti Ruang Bilas Loker

Tempat

pemanasan

atlet Ruang

Pemanasan

KegiatanPe

nunjang

Makan

dan

Minum

Beribadah Buang Air Besar

dan kecil

Parkir

Kendaraa

n Kantin / R.

Santai

Musholla Toilet Parkir

Page 20: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

78

Tenis Lapangan

Menangani

pemain yang

cidera

R. Medis

Olahraga

Rekreatif

Jogging

Track

dan R.

Gym,

Fitness

Center

Masyarakat

umum

pengguna

sport center

Olahraga Rekreasi

Basket Futsal

Berlatih Ganti

Pakaia

n

Membersih

kan badan

Menyimp

an

Pakaian Lapangan

Basket ,

Futsal,

dan tenis

lapangan

Ruang

Ganti Ruang Bilas Loker

KegiatanP

enunjang

Makan

dan

Minum

Beribadah Buang Air

Besar dan

kecil

Parkir

Kendara

an

Kantin /

R. Santai

Musholla

Toilet

Parkir

Page 21: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

79

Mempersiapkan

masalah teknis

R.

AC

Gudang

Olahraga

Rekreatif

Jogging

Track

dan R.

Gym,

Fitness

Center

Tempat

bongkar

muat Loading

dock

Pengelola Kegiatan

Utama

Maintenanc

e

Ruang

MEE

R. Genset R.

Pompa

Kegiatan

Administrasi

Rapat Tempat

pimpina

n

Tempat

Karyawan /

Staff Ruang

Administrasi

Ruang

Rapat

R.

Pimpinan R. Karyawan /

Staff

KegiatanP

enunjang

Makan

dan

bersantai

Beribadah Buang Air

Besar dan

kecil

Parkir

Kendaraan

Kantin /

R. Santai

Musholla

Toilet

Parkir

Page 22: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

80

Masyarakat

umum non

pemakai sport

center

Kegiatan

Utama

KegiatanPe

nunjang

Makan

dan

Minum

Beribadah Buang

Air

Besar

dan

kecil

Parkir

Kendaraan

Kantin

/ R.

Santai

Musholla

Toilet

Parkir

Menonton

Pertandingan

dan latihan

Menjem-

put

orang

sehabis

latihan

atau

bertandi

ng

Tribun

Penonton

Area

Penjem-

putan

Mengambil

Uang

ATM

Center

Kids

Zone

Kids

Zone

Page 23: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

81

a. Kebutuhan Parkir Bus Pengunjung

Jika diasumsikan setiap bus membawa 45 orang penumpang,

dan kapasitas parkir bus 20%dari pengunjung, maka :

Kebutuhan parkir bus = 20% x (1200 : 45) = 5,3 = 5 bus

b. Kebutuhan Parkir Mobil Pengunjung

Jika diasumsikan setiap mobil membawa 4 orang penumpang,

dan kapasitas parkir mobil 30% dari pengunjung, maka :

Kebutuhan parkir mobil = 30% x (1200 :4) = 90 mobil

c. Kebutuhan Parkir Motor Pengunjung

Jika diasumsikan setiap motor membawa 2 orang penumpang,

dan kapasitas parkir motor 40% dari pengunjung, maka :

Kebutuhan parkir motor = 40% x (1200 :2) = 240 motor

d. Pengunjung Yang Berjalan Kaki

Jika diasumsikan pengunjung berjalan kaki atau naik angkutan

umum sebanyak 10% dari jumlah pengunjung, maka = 10% x

1200 = 120 orang

e. Kebutuhan Parkir Pengelola

Terdapat 52 pengelola dengan asumsi penggunaan kendaraan

adalah:

- Kebutuhan parkir mobil (40%)= 52 x40% = 20,8 = 21 mobil

- Kebutuhan parkir motor (60%) = 52 x60% = 31,2 = 31 motor

Page 24: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

82

4.2.4 Analisa Sirkulasi Pengguna Pada Bangunan

Pola sirkuasi untuk menuju ruang berdasarkan fungsi ruang dan tujuan

pengguna.

Pola sirkulasi menggunakan pola linear. Hal ini di karenakan tata letak

ruang yang sejajar dan memudahkan pengguna mencapai tujuan. Pola linear

adalah suatu pola sirkulasi ruang melalu garis yang mempunyai arah

sehingga dapat menjadi unsur pembentuk ruang.

Untuk sirkulasi pengguna sport center diarahkan ke lobby – resepionis –

dan melakukan kegiatan olahraga

Untuk sirkulasi non pengguna sport center diarahkan ke lobby – tribun

penonton

Untuk sirkulasi pengeloa diarahkan ke lobby – ke ruang pengelola

Untuk sirkulasi service diarahkan ruang service

Signage pada bangunan juga penting untuk mengarahkan sirkulasi

pengguna. Tujuan utama dari penggunaan signage adalah untuk

mengkomunikasikan, dan menyampaikan informasi serta sebagai navigasi

dan penunjuk lokasi suatu fasilitas pelayanan, ruang, dan jalan kepada

pengguna dalam bangunan maupun luar bangunan.

Alur kegiatan atlet basket, futsal, tenis lapangan

Bersiap-siap/merapikan

perlengkapan/ganti baju

Pemanasan

Bertanding

/Berlatih

Pendingin

an

Istirahat

Ganti Baju

Datan

g

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Resepsionis

Membeli

Alat

Olahraga

Meminjam

Alat

Olahraga

Beribadah

Jogging /

Fitness

Makan &

minum

Toilet

Page 25: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

83

Alur Kegiatan Masyarakat Umum Pengguna Sport Center

Bersiap-siap/merapikan

perlengkapan/ganti

baju

Pemanasan

Bertanding/

Berlatih

Pendinginan

Istirahat

Ganti

Baju

Datang

Pulang

Lobby

Ke

ATM

Center

Parkir

Resepsionis

Membeli

Alat

Olahraga

Meminjam

Alat

Olahraga

Beribadah

Jogging

/

Fitness

Makan &

minum

Toilet

Page 26: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

84

Alur Kegiatan Masyarakat Umum Non Pengguna Sport Center

Alur Kegiatan Pelatih

Datang

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Resepsionis

Ruang

Tunggu

Penjemputan

Beribadah Makan &

minum

Toilet

Tribun

Penonton

Retail Shop

Cek Pemain

Melatih

Berdiskusi Datang

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Resepsionis

Beribadah Makan &

minum

Toilet

Page 27: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

85

Alur Kegiatan Wasit

Alur Kegiatan Tim Medis

Datang

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Resepsionis

Beribada

h

Makan &

minum

Toilet

Ganti

Pakaian

Memimpin

pertandingan

Mengawasi

semua

pelanggaran

ppelangga Mengawasi

pemain pada

pertandinga

n

Mengobati pemain

yang cidera maupun

sakit

Memeriksa kesehatan

pemain

Datang

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Resepsionis

Beribadah Makan &

minum

Toilet

Page 28: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

86

Alur Kegiatan Pengelola

Alur Kegiatan Karyawan/Staff

Datang

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Mengelola

Sport Center

Beribadah

Makan &

minum

Istirahat

Mengatur

Kegiatan

Operasional

Rapat

Mengawasi

Kegiatan di

Sport Center Toilet

Datang

Pulang

Lobby

Ke ATM

Center

Parkir

Menerima

Pengunjung

Beribadah

Makan &

minum

Istirahat

Menangani Kegiatan

Perawatan alat

olahraga

Menangani kegiatan

keselamatan

Mengatur kegiatan

olahraga

Toilet

Membersihkan

Lapangan dan Ruang

- ruang

Page 29: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

87

4.2.5 Analisa Hubungan Ruang Pada Bangunan

Kelompok

Kegiatan

Utama

Kelompok

Kegiatan

Penunjang

Kelompok

Kegiatan

Servis

Kelompok

Kegiatan

Pendukung

Hubungan Erat

Hubungan Kurang Erat

Keterangan :

Page 30: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

88

4.2.6 Analisa Besaran Ruang Pada Bangunan

a. Kelompok Kegiatan Utama Z

on

a P

ub

lik

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Olahraga Futsal Lapangan

Futsal

Bertanding

Sesuai standar

nasional

Permenpora

1

Indoor

P x L = 31

m x 16 m =

496 m²

Lapangan

Futsal

Berlatih

Sesuai Standar

Permenpora

1

Indoor

P x L = 25

m x 16 m =

400 m²

Tribun

Penonton

Tribun akan

dilengkapi ramp

untuk difabel

dan tangga bagi

yang ingin

menggunakan

tangga.

Diperkirakan

ada 400

penonton di

bagian ini.

Luasan standar

0,5 m²/orang

normal dan

untuk difabel 2

m².

Difabel = 100 x

2 m² = 200 m²

Orang normal =

300 x 0,5 m² =

150 m²

NAD

TS

BF

CDA

1 Difabel =

100 x 2

m² = 200

Orang

normal =

300 x 0,5

m² = 150

Maka 200

m² + 150 m²

= 350 m²

Jumlah 1.246

Sirkulasi 100% 1.246

Total 2.492

Page 31: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

89

Zo

na

Pu

bli

k

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Olahraga Basket Lapangan

Basket

Bertanding

Sesuai standar

nasional

Permenpora

1

Indoor

P x L = 29

m x 15 m =

435 m²

Lapangan

Basket

Berlatih

Sesuai Standar

Permenpora

1

Indoor

P x L = 26

m x 15 m =

390 m²

Tribun

Penonton

Tribun akan

dilengkapi ramp

untuk difabel

dan tangga bagi

yang ingin

menggunakan

tangga.

Diperkirakan

ada 400

penonton di

bagian ini.

Luasan standar

0,5 m²/orang

normal dan

untuk difabel 2

m².

Difabel = 100 x

2 m² = 200 m²

Orang normal =

300 x 0,5 m² =

150 m²

NAD

TS

BF

CDA

1 Difabel =

100 x 2

m² = 200

Orang

normal =

300 x 0,5

m² = 150

Maka 200

m² + 150 m²

= 350 m²

Jumlah 1.175

Sirkulasi 100% 1.175

Total 2.350

Page 32: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

90

Zo

na

Pu

bli

k

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Olahraga Tenis Lapangan Lapangan

Tenis

Bertanding

Sesuai standar nasional

Permenpora.

Lapangan (ganda)

1 Indoor P x L = 23,77 m x

10,97 m = 260,8

Lapangan

Tenis

Berlatih

Sesuai Standar

Permenpora

(Lapangan ganda)

1 Indoor P x L = 23,77 m x

10,97 m = 260,8

Tribun

Penonton

Tribun akan dilengkapi

ramp untuk difabel dan

tangga bagi yang ingin

menggunakan tangga.

Diperkirakan ada 400

penonton di bagian ini.

Luasan standar 0,5

m²/orang normal dan

untuk difabel 2 m².

Difabel = 100 x 2 m² =

200 m²

Orang normal = 300 x

0,5 m² = 150 m²

NAD

TS

BF

CDA

1 Difabel = 100 x

2 m² = 200 m²

Orang normal =

300 x 0,5 m² =

150 m²

Maka 200 m² +

150 m² = 350 m²

Jumlah 871,6

Sirkulasi 100% 871,6

Total 1743,2

Page 33: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

91

b. Kelompok Kegiatan Penunjang

Kegiatan atlet

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Penunjang Olahraga Futsal Ruang

Pemanasan

Standar luasan

81 m².

Permenpora 1 81 m².

Ruang

Ganti

Luasan yang di

dapat 3m x 6 m

= 18 m².

2

untuk

wanita

2

untuk

pria

2 x 18

m² = 36

2 x 18

m² = 36

Zo

na

Pri

vat

Ruang

Bilas

Luasan yang di

dapat 3m x 6 m

= 18 m²

2

untuk

wanita

2

untuk

pria

2 x 18

m² = 36

2 x 18

m² = 36

Lavatory

Pria

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel = 0,9

m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

2 unit x 4 m² = 8

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x

4 m² = 8

Lavatory

Wanita

Untuk orang

normal

DA 2 unit

untuk

35,4 m²

Page 34: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

92

Luasan

wastafel = 0,9

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

2 unit x 4 m² = 8

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

2 unit x

4 m² = 8

Toilet

wasit Luasan

wastafel = 0,9

m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

DA 1 unit

21,2 m²

Toilet

pelatih Luasan

wastafel = 0,9

m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

DA 1 unit

21,2 m²

Ruang

Santai

Luasan yang di

dapat 3 x 6 = 18

m²/ 5 orang.

AS 1 18 m²

Ruang

Wasit

Luasan yang di

dapat 50 m²

AS 1 50 m²

Ruang

Pelatih

Luasan yang di

dapat 50 m²

AS 1 50 m²

Ruang

Medis

Standar luas 1

unit minimal 15

m².

Kelengkapannya

Permenpora 1 15 m²

Page 35: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

93

1 buah tempat

tidur untuk

perawatan, 1

buah tempat

tidur untuk

pemeriksaan

dan 1 buah

kamar mandi

untuk

pemeriksaan

doping

Jumlah 486,8

Sirkulasi 50% 243,4

Total 730,2

Zo

na

Pri

vat

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Penunjang Olahraga Basket Ruang

Pemanasan

Standar luasan 81

Permenpora 1 81 m²

Ruang Ganti Luasan yang di

dapat 3m x 6 m = 18

m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² =

36 m²

2 x 18 m² =

36 m²

Ruang Bilas Luasan yang di

dapat 3m x 6 m = 18

m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² =

36 m²

2 x 18 m² =

36 m²

Lavatory

Pria

Untuk orang normal

Luasan wastafel =

0,9 m²/org

Luasan urinoir =

1,2 m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x 4 m²

= 8 m²

Page 36: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

94

1 lavatory difabel =

4 m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

Lavatory

Wanita

Untuk orang normal

Luasan wastafel =

0,9 m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel =

4 m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35,4 m²

2 unit x 4 m²

= 8 m²

Toilet wasit Luasan wastafel =

0,9 m²/org

Luasan urinoir =

1,2 m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

DA 1 unit

21,2 m²

Toilet

Pelatih Luasan wastafel =

0,9 m²/org

Luasan urinoir =

1,2 m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

DA 1 unit

21,2 m²

Ruang Wasit Luasan yang di

dapat 50 m²

AS 1 50 m²

Ruang

Pelatih

Luasan yang di

dapat 50 m²

AS 1 50 m²

Ruang santai Luasan yang di

dapat 3 x 6 = 18 m²/

5 orang.

AS 1 18 m²

Ruang

Medis

Standar luas 1 unit

minimal 15 m².

Kelengkapannya 1

buah tempat tidur

untuk perawatan, 1

Permenpora 1 15 m²

Page 37: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

95

buah tempat tidur

untuk pemeriksaan

dan 1 buah kamar

mandi untuk

pemeriksaan doping

Jumlah 486,8

Sirkulasi 50% 243,4

Total 730,2

Zo

na

Pri

vat

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Penunjang Olahraga Tenis Lapangan Ruang

Pemanasan

Standar luasan 81 m² Permenpor

a

1 81 m²

Ruang Ganti Luasan yang di dapat 3m

x 6 m = 18 m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² = 36

2 x 18 m² = 36

Ruang Bilas Luasan yang di dapat 3m

x 6 m = 18 m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² = 36

2 x 18 m² = 36

Lavatory

Pria

Untuk orang normal

Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel = 4

m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x 4 m² =

8 m²

Lavatory

Wanita

Untuk orang normal

Luasan wastafel = 0,9

DA 2 unit

untuk

35,4 m²

Page 38: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

96

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel = 4

m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

2 unit x 4 m² =

8 m²

Toilet wasit Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

DA 1 unit

21,2 m²

Toilet

Pelatih Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

DA 1 unit

21,2 m²

Ruang Wasit Luasan yang di dapat 50

AS 1 50 m²

Ruang

Pelatih

Luasan yang di dapat 50

AS 1 50 m²

Ruang santai Luasan yang di dapat 3 x

6 = 18 m²/ 5 orang.

AS 1 18 m²

Ruang

Medis

Standar luas 1 unit

minimal 15 m².

Kelengkapannya 1 buah

tempat tidur untuk

perawatan, 1 buah

tempat tidur untuk

pemeriksaan dan 1 buah

kamar mandi untuk

pemeriksaan doping

Permenpor

a

1 15 m²

Jumlah 486,8

Sirkulasi 50% 243,4

Total 730,2

Page 39: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

97

Kegiatan masyarakat umum pengguna sport center

Kebutuha

n Ruang Perhitungan Dasar

Jumla

h

(unit)

Luas

(m²/unit

)

Kegiatan Penunjang Olahraga Futsal Lapangan

futsal

Sesuai Standar

Permenpora

2

Indoor

P x L =

25 m x

16 m =

400 m²

2x400

m² =

800 m²

Ruang

Ganti

Luasan yang di

dapat 3m x 6 m

= 18 m².

2

untuk

wanita

2

untuk

pria

2 x 18

m² = 36

2 x 18

m² = 36

Zo

na

Pu

bli

k

Ruang

Bilas

Luasan yang di

dapat 3m x 6 m

= 18 m²

2

untuk

wanita

2

untuk

pria

2 x 18

m² = 36

2 x 18

m² = 36

Lavatory

Pria

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel = 0,9

m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

DA 2 unit

untuk

orang

norma

l

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x

4 m² = 8

Page 40: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

98

2 unit x 4 m² =

8 m²

Lavatory

Wanita

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel = 0,9

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

2 unit x 4 m² =

8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

norma

l

2 unit

untuk

difabel

35,4 m²

2 unit x

4 m² = 8

Ruang

Santai

Luasan yang di

dapat 3 x 6 = 18

m²/ 5 orang.

AS 1 18 m²

Ruang

Medis

Standar luas 1

unit minimal 15

m².

Kelengkapanny

a 1 buah tempat

tidur untuk

perawatan, 1

buah tempat

tidur untuk

pemeriksaan

dan 1 buah

kamar mandi

untuk

pemeriksaan

doping

Permenpor

a

1 15 m²

Jumlah 1063,4

Sirkulasi 100% 1063,4

Total 2126,8

Page 41: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

99

Z

on

a S

emi

Pu

bli

k

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Penunjang Olahraga Basket Lapangan

Basket

Sesuai Standar

Permenpora

2 Indoor P x L = 26 m x

15 m = 390 m²

2x390 m² = 780

Ruang Ganti Luasan yang di dapat 3m

x 6 m = 18 m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² = 36

2 x 18 m² = 36

Ruang Bilas Luasan yang di dapat 3m

x 6 m = 18 m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² = 36

2 x 18 m² = 36

Lavatory

Pria

Untuk orang normal

Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel = 4

m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x 4 m² =

8 m²

Lavatory

Wanita

Untuk orang normal

Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

DA 2 unit

untuk

orang

normal

35,4 m²

Page 42: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

100

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel = 4

m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

2 unit

untuk

difabel

2 unit x 4 m² =

8 m²

Ruang santai Luasan yang di dapat 3 x

6 = 18 m²/ 5 orang.

AS 1 18 m²

Ruang

Medis

Standar luas 1 unit

minimal 15 m².

Kelengkapannya 1 buah

tempat tidur untuk

perawatan, 1 buah

tempat tidur untuk

pemeriksaan dan 1 buah

kamar mandi untuk

pemeriksaan doping

Permenpor

a

1 15 m²

Jumlah 1043,4

Sirkulasi 100% 1043,4

Total 2086,8

Zo

na

Pu

bli

k

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Penunjang Olahraga Tenis Lapangan Lapangan

tenis

Sesuai Standar

Permenpora

(Lapangan ganda)

2 Indoor P x L = 23,77 m

x 10,97 m =

260,8 m²

2x260,8 m² =

521,6 m²

Ruang Ganti Luasan yang di dapat 3m

x 6 m = 18 m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² = 36

2 x 18 m² = 36

Ruang Bilas Luasan yang di dapat 3m

x 6 m = 18 m².

AS 2 untuk

wanita

2 untuk

pria

2 x 18 m² = 36

2 x 18 m² = 36

Page 43: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

101

Lavatory

Pria

Untuk orang normal

Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel = 4

m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x 4 m² =

8 m²

Lavatory

Wanita

Untuk orang normal

Luasan wastafel = 0,9

m²/org

Luasan wc = 2,5

m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory difabel = 4

m².

2 unit x 4 m² = 8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35,4 m²

2 unit x 4 m² =

8 m²

Ruang santai Luasan yang di dapat 3 x

6 = 18 m²/ 5 orang.

AS 1 18 m²

Ruang

Medis

Standar luas 1 unit

minimal 15 m².

Kelengkapannya 1 buah

tempat tidur untuk

perawatan, 1 buah

tempat tidur untuk

pemeriksaan dan 1 buah

kamar mandi untuk

pemeriksaan doping

Permenpor

a

1 15 m²

Jumlah 785

Sirkulasi 100% 785

Total 1.570

Page 44: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

102

Zo

na

Pri

vat

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Pengelola Ruang

pimpinan

Berkapasitas 1

orang dengan

luasan standar

15 m²

NAD 1 15 m²

Ruang

sekretaris

dan arsip

Luasan standar

= 3m²/orang.

Terdapat 2

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

2 x 3 m²=

6 m²

Ruang

kepala

bagian

humas

Luasan standar

= 4 m²/orang

AS 1 4 m²

Ruang

kepala

bagian

administrasi

dan

manajemen

keuangan

Luasan standar

= 4 m²/orang.

Terdapat 2

orang dalam

bagian ini.

AS 1 2 x 4 m² =

8 m²

Ruang

kepala

teknisi

Luasan standar

= 4 m²/orang

AS 1 4 m²

Ruang rapat Luasan standar

untuk ruang

rapat = 80 m²

NAD 1 80 m²

Ruang

karyawan

bagian

administrasi

dan

keuangan

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 3

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

3 x 3 m² =

9 m²

Ruang

karyawan

bagian

humas

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 4

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

4 x 3 m² =

12 m²

Ruang

karyawan

bagian

teknisi

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 4

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

4 x 3 m² =

12 m²

Ruang untuk

staff bagian

Luasan standar

= 3 m²/orang.

AS 1 3

m²/orang

Page 45: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

103

basket Terdapat 5

orang dalam

bagian ini.

5 x 3 m² =

15 m²

Ruang staff

bagian futsal

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 5

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

5 x 3 m² =

15 m²

Ruang untuk

staff bagian

alat khusus

(gym,fitness,

jogging

track)

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 5

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

5 x 3 m² =

15 m²

Ruang staff

keamanan

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 3

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

3 x 3 m² =

9 m²

Ruang staff

kebersihan

Luasan standar

= 3 m²/orang.

Terdapat 5

orang dalam

bagian ini.

AS 1 3

m²/orang

5 x 3 m² =

15 m²

Lavatory

pria

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel =

0,9 m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

2 unit x 4 m² =

8 m²

DA 1 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

21,2 m²

2 unit x 4

m² = 8 m²

Lavatory

wanita

Untuk orang

normal

Luasan

DA 1 unit

untuk

orang

27,7 m²

Page 46: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

104

wastafel =

0,9 m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

2 unit x 4 m² =

8 m²

normal

2 unit

untuk

difabel

2 unit x 4

m² = 8 m²

Jumlah 283,9

Sirkulasi 100% 283,9

Total 567,8

c. Kelompok Kegiatan Pelengkap

Zo

na

Pu

bli

k

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Pelengkap Sport Center R.Tiket Luasan yang di

dapat

2 x 4 = 8 m².

- Meja 1

- Kursi 4

- Loker barang

NAD 2 2 X 8 m²

= 16 m²

Resepsionis Luasan yang di

dapat

3 x 4 = 12 m²

AS 1 12 m²

Lobby dan

ruang

tunggu

Standar Neufert

dengan luasan

65 m²

SR

NAD

1 65 m²

Tempat

peminjaman

alat

olahraga

Luasan yang

didapatkan 4 x

4 = 16 m². Pada

bagian ini

terdapat 2 unit

yaitu tempat

peminjaman

untuk futsal

dan basket

SR

SB

1 untuk

tempat

alat

olahraga

basket

1 untuk

tempat

alat

futsal

16 m²

16 m²

Musholla Standar Neufert

musholla

berkapasitas 50

SR

NAD

1 100 m²

Page 47: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

105

orang dengan

luasan 100 m².

Masing –

masing orang

membutuhkan

luas 2 m²

ATM

Center

4 unit standar

dan 1 unit

khusus difabel

BFF

CDA

4

standar

1 untuk

difabel

Standar =

2,25

m²/unit. 4

x 2,25 m²

= 9 m²

Difabel =

3,24 m²

Lavatory

Pria

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel =

0,9 m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

2 unit x 4 m² =

8 m²

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35 m²

2 unit x 4

m² = 8 m²

Lavatory

Wanita

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel =

0,9 m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

10 wc

Untuk difabel

1 lavatory

difabel = 4 m².

DA 2 unit

untuk

orang

normal

2 unit

untuk

difabel

35,4 m²

2 unit x 4

m² = 8 m²

Page 48: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

106

2 unit x 4 m² =

8 m²

Retail Shop 1 unit retail

shop terdiri

dari :

- 2 rak media :

4,5 m²/rak

- 1 kasir : 3

m²/org

1 unit retail

shop = 15 m²

NAD

SR

SB

3 3 x 15 m²

= 45 m²

Kids zone Sesuai standar,

1 ruang

bermain anak

membutuhkan

ruang 150 m²

TS

NAD

CDA

1 150 m²

Jogging

track

outdoor

Standar luasan

20 x 20 m =

400 m²

NAD

1 400 m²

Fitness

Center dan

Gym

Untuk 40 – 45

orang luas

minimal 200

m². Terdapat

45 orang di

bagian ini.

NAD 1 200 m²

Kantin /

cafetaria

50 set

Meja kasir : 3

m²/org

2 wastafel :

0,96 m²/org

2 set dapur

:12,5 m²/set

Standar Neufert

cafetaria

berkapasitas 50

orang dengan

luasan 400 m²

SR

NAD

1 400 m²

Jumlah 1518,64

Sirkulasi 40% 607,456

Total 2126,096

Page 49: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

107

d. Kelompok Kegiatan Servis

Zo

na

Ser

vis

Kebutuhan

Ruang Perhitungan Dasar

Jumlah

(unit)

Luas

(m²/unit)

Kegiatan Servis Pos

Keamanan

Berdasarkan

standar Neufert

didapatkan

dengan luasan

7,5m²

SR

NAD

1 7,5 m²

Janitor Luasan 5 m² SR

NAD

3 5 m²

Gudang Luasan standar

untuk gudang =

10 m²

NAD 1 10 m²

R. Genset Luasan yang

didapatkan 2,5

x 3,5 = 8,75 m²

AS

SR

1 8,75 m²

R.MEE Luasan yang

didapatkan 3,5

x 3,5 = 12,25m²

AS

SR

1 12,25 m²

R. AC Luasan yang

didapatkan 5 x

5 = 25 m²

AS

SR

2 2 x 25 m²

= 50 m²

R. Pompa Luasan yang

didapatkan 5 x

5 = 25 m²

AS

SR

1 25 m²

R. Trafo Luasan yang

didapatkan 4 x

3 = 12 m²

AS

SR

1 12 m²

R. Roof

Tank

Luasan yang

didapatkan 5 x

5 = 25 m²

AS

SR

1 25 m²

R. Ground

Tank

Luasan yang

didapatkan 3 x

5 = 15 m²

AS

SR

1 15 m²

Loading

dock

Luasan yang

didapatkan 100

1 100 m²

Lavatory

Pria

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel =

0,9 m²/org

Luasan

urinoir = 1,2

m²/org

DA 1 unit

untuk

orang

normal

21,2 m²

Page 50: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

108

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

5 urinoir

5 wc

Lavatory

Wanita

Untuk orang

normal

Luasan

wastafel =

0,9 m²/org

Luasan wc =

2,5 m²/org

3 wastafel

10 wc

DA 1 unit

untuk

orang

normal

27,7 m²

Jumlah 319,4

Sirkulasi 20% 63,88

Total 383,28

e. Kelompok Kegiatan Parkir

Zo

na

Pu

bli

k

Area

Parkir Jenis Parkir Dasar

Jumlah

(unit) Luas

Kegiatan Parkir Parkir

Kendaraan

Parkir

pengelola

Mobil (15

m²) untuk 4

orang

Motor (2 m²)

untuk 2 orang

AD

TS

BF

CDA

Mobil

= 21

Motor

= 31

315 m²

62 m²

Parkir

pengunjung

Bus (30 m²)

untuk 45

orang

Mobil (15

m²) untuk 4

orang

Motor (2 m²)

untuk 2 orang

NAD Bus =

5

Mobil

= 90

Motor

= 240

150 m²

1350 m²

480 m²

Jumlah 2.357

Sirkulasi 100% 2.357

Total 4.714

Page 51: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

109

Nama Ruang Jumlah Luasan (m²)

Ruang Dalam

Kelompok Kegiatan Utama 6585,2 m²

Kelompok Kegiatan Penunjang 8.542m²

Kelompok Kegiatan Pelengkap 2.126,096 m²

Kelompok Kegiatan Servis 383,28 m²

Total 17.636,576 m²

Ruang Luar

Kelompok Kegiatan Parkir 4.714 m²

Total Keseluruhan 22.350,576 m²

22.351 m²

Area Jumlah Luasan (m²)

Total luas bangunan dan parkir 22.350,576

Akses 10% 2.235,0576

Open Space 50% 11.175,288

Sirkulasi 40% 8.940,2304

Total 44.701,152

4.2.7 Analisa Massa Bangunan

a. Zoning Massa Vertikal

4.2.8 Analisa Bentuk Bangunan

Pada proses pembentukan massa, nantinya akan ditentukan dengan

mengikuti bentuk site, lalu bentukan massa yang akan di dapat akan di

sempurnakan dengan mempertimbangkan arah matahari, arah angin, fungsi,

dan sirkulasi akan disatukan sehingga akan menghasilkan konsep bentuk

massa secara global.

R. Penunjang Sport

Center

R. Pengelola

Massa 2

R. Pertandingan dan

latihan untuk atlet

R. Latihan untuk masyakat

Massa 1

Pada massa 2 :

Dengan penggabungan r.pengeloa

dan r. penunjang sport center

Pada massa 1 :

Dikhusus kan untuk kegiatan olahraga berupa

kegiatan pertandingan maupun berlatih

Page 52: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

110

4.2.9 Analisa Struktur Bangunan

A. Struktur Bawah / Pondasi

Dari beberapa macam tipe

pondasi yang dipergunakan

salah satu di antaranya

adalah pondasi tiang

pancang. Pemakaian tiang

pancang dipergunakan

untuk suatu bangunan

apabila tanah dasar

bangunan tersebut tidak

mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul

berat bangunan dan bebannya, atau apabila tanah keras yang mana

mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan

letak bebannya sangat dalam. Pondasi tiang pancang ini berfungsi untuk

memindahkan atau mentransferkan beban – beban dari konstruksi di

atasnya (upperstructure) ke lapis tanah yang dalam.

B. Dinding

Struktur tengah adalah sistem struktur yang digunakan untuk

menyalurkan beban dari struktur bagian atas menuju struktur bagian

bawah. Pada perancangan sport centre struktur tengah yang akan

dipergunakan ialah struktur rigid frame dengan material beton bertulang,

sistem struktur rigid frame dapat menahan beban horizontal dan beban

vertikal. Rigid frame pada umumnya berbentuk simetris dan teratur yang

dihubungkan dengan suatu bidang menggunakan sambungan kaku.

C. Atap

Sistem Struktur utama pada bangunan Sport Center ini menggunakan

sistem struktur rangka (space frame). Sistem ini dipilih karena

mempunyai ketahanan dan cocok untuk dijadikan struktur utama pada

sport center ini. Dalam arsitektur modern struktur dalam ruang yang

berdimensi tiga lebih diutamakan karena lebih efisien dan ekonomis.

Page 53: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

111

4.2.10 Analisa Sirkulasi Horizontal dan Vertikal

Sirkulasi Vertikal

Tangga

Tangga utama pada sport center nantinya akan di letakkan di tribun,

menuju bangunan, dan menuju ke lantai 2. Sedangkan tangga darurat

akan diletakkan di samping lift dan dekat dengan kegiatan utama agar

memudahkan para pengguna untuk evakuasi bila terjadi bencana alam

maupun kebakaran di dalam bangunan maupun di luar bangunan.

Lift

Lift digunakan untuk pengelola, pengguna penyandang disabilitas,

maupun pengguna lainnya. Lift ini untuk menuju ke lantai 2 pada sport

center. Lift dirancang seefesisen mungkin agar tetap bisa menunjang

kegiatan. Ukuran lift 140cm x 140cm.

Sirkulasi Horizontal

a. Pintu

Berdasarkan Permen PUPR RI Nomor 14/PRT/M/2017 pintu ini

memiliki ukuran dengan lebar yang mampu memberi akses

pengguna kursi roda dengan lebar 2,4 meter.

Berdasarkan Permenpora, Pintu gedung olahraga harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

a) lebar bukaan pintu minimum 120 cm; khusus untuk tribun lebar

bukaan minimum 200 cm;

b) jumlah dan lebar pintu harus memenuhi persyaratan sebagai

jalan ke luar pada saat terjadi keadaan darurat di dalam gedung

(emergency exit) sehingga gedung dapat dikosongkan dari

pengunjung gedung olahraga maksimum dalam waktu 6 menit;

c) lebar bukaan pintu minimum 60 cm dan harus dapat dilalui oleh

40 orang/menit;

d) jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya maksimum 25 m;

e) jarak antara pintu dengan setiap tempat duduk maksimum 18 m;

f) pintu harus membuka ke luar, tidak boleh menggunakan pintu

geser;

g) bukaan pintu pada dinding arena tidak boleh mempunyai sisi

atau sudut yang tajam dan harus dipasang rata dengan permukaan

dinding atau lebih kedalam; dan

Page 54: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

112

h) bukaan pintu harus diatur agar cahaya matahari tidak menembus

langsung ke arena dan menyilaukan pemain karena terjadi kontras

kuat cahaya.

b. Koridor

Berdasarkan Permen PUPR RI Nomor 14/PRT/M/2017, ukuran lebar

koridor adalah 3,4 meter, yang memenuhi standar untuk aksesbilitas 2

pengguna kursi roda yang berjalan berlawanan arah.

c. Ramp

Ramp ini digunakan untuk penyandang disabilitas. Menurut ketentuan

dari Permenpora Rampharus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) sudut kemiringan maksimum di dalam bangunan 7°, di luar

bangunan 6°, atau untuk kenyamanan dapat menggunakan

perbandingan 1:10 dan 1:12;

b) Panjang ramp maksimum 900 cm, diawali dan diakhiri dengan lantai

datar rata air (horisontal) atau bordes minimum 160 cm berfungsi untuk

kursi roda berputar arah;

c) Permukaan lantai awalan dan akhiran harus memiliki tekstur supaya

tidak licin;

d) Lebar ramp minimum 95 cm tanpa tepi pengaman atau 120 cm bila

dilengkapi dengan tepi pengaman (low kerb) tinggi 10 cm, dirancang

untuk mencegah agar kursi roda tidak terperosok keluar jalur ramp;

e) Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) dengan

ketinggian yang sesuai dan dijamin kekuatannya; dan

f) Ramp harus mendapat pencahayaan

4.2.11 Analisa Transportasi Pada Bangunan

Pengguna pada sport center ini berkelompok dan memiliki banyak pengguna,

maka sport center harus bisa mencakup beberapa moda transportasi berskala

kecil maupun besar, baik yang drop off atau langsung memarkirkan kendaraan.

Moda transportasi yang bisa menjangkau ke sport center ialah mobil, motor, dan

bus.

4.2.12 Analisa Utilitas Pada Bangunan

A. Analisa Sistem Listrik

Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama.

Setelah melalui trafo, aliran tersebut di distribusikan ke panel utama lalu

di alirkan ke panel tiap massa bangunan dan di salurkan ke tiap – tiap

Page 55: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

113

ruangan. Disediakannya genset yang secara otomatis lalu menggantikan

daya listrik yang putus. Untuk meredam suara dan getaran yang

ditimbulkan, maka akan menggunakan double slab, pada ruang ini juga

bisa dilapisi dengan rockwall.

B. Analisa Sistem Air Bersih

Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur artetis

dengan kedalaman 100 meter lebih. Ada dua macam system

pendistribusian air bersih, yakni :

a) Down Feed System

Dalam system ini air ditampung di tangki bawah (ground tank),

kemudian dipompa ke tangki atas (upper tanki) yang biasanya dipasan

di atas atap atau di lantai paling atas bangunan. Setelah itu air di

distribusikan ke seluruh bangunan. System tangki atap ini cukup

efisien di terapkan karena :

Selama air digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat

plumbing hampir tidak berarti

System pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara

otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan

dapat ditekan

Perawatan tangki yang sangat sederhana dibandingkan dengan

tangki tekan

Kelebihan :

Pompa tidak bekerja secara terus – menerus sehingga lebih

efisien dan awet

Air bersih selalu tersedia setiap saat

Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk system

pencegah bahaya kebakaran (sprinkler dan hydrant)

Kekurangan :

Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki

tambahan

Menambah beban pada struktur bangunan

Menambah biaya pemeliharaan

b) Up Feed System

Dalam system ini pipa di distribusi langsung dari tangki bawah

(ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa

utama penyediaan air besih pada bangunan, dalam hal ini

Page 56: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

114

menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. Kerugian system ini

adalah pompa bekerja terus menerus dan ketinggian terbatas karena

kekuatan pipa terbatas untuk mengantisipasi tekanan air di dalamnya.

C. Analisa Sistem Air Kotor

Terdapat 2 sistem menurut pembuangannya yaitu :

Sistem pengasingan air campuran, yakni suatu system pembuangan

dimana air kotor dan air bekas dialirkan ke dalam satu drainase

System pengasingan air terpisah, yakni system pengasingan dimana

air kotor dan air bekas setiap dialirkan secara terpisah atau memakai

pipa yang berlainan.

Terdapat 2 sistem pembuangan air buangan dipisahkan menurut

perletakannya yaitu :

System pengasingan gedung, ialah system pengasingan yang

berada di dalam gedung

System pengasingan luar, ialah system yang berada diluar gedung,

disebut riol gedung.

D. Analisa Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal

dari sinar matahar. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan,

selain mengehemat energy listrik juga dapat membunuh kuman.

Untuk mendapatkan cahaya alami pada suatu ruang diperlukan

jendela – jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang –

kurangnya 1/6 daripada luas lantai. System pencahayaan alami

hanya bisa diambil dari cahaya matahari saat siang. Faktor – faktor

yang perlu di perhatikan agar pengguna sinar alami memberikan

manfaat optimal dalam ruangan, yaitu :

1. Letak geografis dan fungsi bangunn

2. Efek dari lokasi jendela dan arah datangnya cahaya matahari

3. variasi intensitas penyinaran cahaya matahari

4. Efek pemantulan dan pembiasan cahaya (refleksi & refraksi)

Sistem pencahayaan buatan

Berdasarkan standar Permenpora :

- Penerangan buatan dan/atau penerangan alami tidak menyilaukan

bagi para pemain dan penonton.

- Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai ketentuan dan

standar yang berlaku.

Page 57: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

115

- Pencahayaan arena pertandingan harus menyediakan minimum

20% dari tingkat pencahayaan yang direncanakan sebagai

pencahayaan darurat (emergency). Jenis sumber cahaya yang

digunakan untuk keperluan tersebut adalah tipe halogen

(incandencent), Metalhalide Hot Re Strike, atau LED

(disesuaikan dengan kebutuhannya).

- Untuk pencegahan silau yang diakibatkan oleh pencahayaan

alami maupun buatan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a) sumber cahaya lampu atau bukaan harus diletakkan dalam satu

area pada langit-langit sedemikian rupa sehingga-sudut yang

terjadi antara garis yang menghubungkan sumber cahaya tersebut

dengan titik terjauh dari arena setinggi 1,5 m garis horisontal

minimum 30° dan maksimum 55°

b) pencegahan silau akibat pencahayaan buatan dapat diantisipasi

dengan peletakan lampu yang arah cahayanya tidak sejajar

dengan arah permainan;

c) menggunakan asesoris peredam silau; dan

d) tipe lampu yang digunakan disesuaikan dengan ketinggian

instalasi tata cahaya, untuk 3-12 m disarankan menggunakan

jenis fluorescent/metalhalide watt rendah, untuk 12-20 m

disarankan menggunakan jenis metalhalide watt menengah, dan

untuk 20 m keatas disarankan menggunakan jenis metalhalide

watt tinggi.

- Peletakan, jumlah dan tingkat pencahayaan lampu arena pada

suatu gedung olahraga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan

ketentuan teknis masing-masing cabang olahraga.

- Pencahayaan arena harus memperhatikan faktor-faktor sebagai

berikut:

a) tingkat pencahayaan horisontal dan vertikal (horizontal and

vertical illumination index);

b) keseragaman / kerataan(uniformity)

c) pemberian kesan warna (color rendering) dan suhu cahaya

(colour temperature); dan

d) tidak menyilaukan (glare).

- Sistem pencahayaan arena dibedakan dalam empat tingkatan

untuk :

a) latihan;

Page 58: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

116

b) pertandingan amatir;

c) pertandingan professional; dan

d) pertandingan professional dengan liputan TV.

- Pencahayaan pertandingan professional yang diliput kamera TV

harus mempertimbangkan pemberian kesan/renderasi warna

(colour rendering) terhadap suatu objek dengan nilai yang

direkomendasikan minimum 80 sedangkan nilai colour

temperature yang direkomendasikan antara 4000 – 6000 K.

- Tingkat pencahayaan horisontal pada arena dengan posisi 1 m di

atas permukaan lantai harus dibedakan sesuai dengan kebutuhan

untuk:

a) latihan minimum 200 Lux;

b) pertandingan antara 300 – 600 Lux; dan

c) pengambilan gambar dengan kamera TV minimum 1200 Lux.

- Gedung olahraga harus dilengkapi dengan lampu-lampu darurat

(emergency lamp) yang terpasang pada tempat-tempat strategis.

E. Analisa Sistem Penghawaan

- Gedung olahraga harus dilengkapi dengan tata udara yang memadai,

dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi buatan.

- Penggunaan ventilasi alami, harus memenuhi ketentuan:

a) luas bukaan minimum 40% dari luas dinding efektif;

b) ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang.

- Penggunaan ventilasi buatan (exhaust fan/AC), harus memenuhi

ketentuan:

a) volume pengganti udara dalam ruang minimum sebesar 15-25

m3/jam/orang, dan cukup merata pada seluruh bagian ruang;

b) alat ventilasi buatan tidak boleh menimbulkan kebisingan atau

gangguan suara lainnya baik di dalam arena maupun di tribun

penonton.

F. Analisa Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam api pada bangunan mempunyai sistem deteksi awal

bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara otomatis

memberikan alarm bahaya. Terbagi atas dua bagian, yaitu system

otomatis dan system semi otomatis. Pada system otomatis

Sistem pendeteksi yaitu :

a. Alat deteksi asap (smoke detector)

Page 59: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

117

Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila

terjadi asap di ruang tempat alat tersebut dipasang

b. Alat deteksi nyala api (flame detector)

Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara

menangkap sinar ultraviolet yang dipancarkan nyala api tersebut.

c. Hydrant kebakaran

Hidran kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran

yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air. Jumlah

pemakaian hidran 1 (satu) buah per 800m2. Hidran ini dibagi menjadi

Hydrant kebakaran dalam gedung

Selang kebakaran dengan diameter antara 1,5”-2” harus terbuat

dari bahan yang tahan panas, dengan panjang 20-30 meter.

Hidran kebakaran di halaman

Hidran di halaman harus menggunakan katup pembuka dengan

diameter 4” untuk 2 kopling, diameter 6” untuk 3 kopling dan

mampu mengalirkan air 250 galon/menit atau 950 liter/menit

untuk setiap kopling.

d. Sprinkler

Alat ini akan bekerja bila suhu udara di ruangan mencapai 60°C-

70°C. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan menyemburkan

air. Setiap sprinkler head dapat melayani luas area 10-20m2 dengan

ketinggian ruangan 3 meter. Jarak antara dua sprinkler head biasanya

4 meter di dalam ruangan dan 6 meter di koridor.Sprinkler biasanya

diletakkan di dalam ruangan dan koridor.

e. Fire Extenghuiser

Berupa tabung yang berisi zat kimia, penempatan setiap 20-25 meter

dengan jarak jangkauan seluas 200-250 cm.

f. Hydrant pillar dan hydrant box di luar bangunan

g. Hydrant box dan fire extinguisher

h. Lampu pemandu dan pengarah penyelamtan

G. Analisa Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir pada bangunan memiliki beberapa jenis, yaitu :

1. Sistem penangkal petir Franklin

Konduktor petir ini terdiri dari batang logam meruncing setinggi 2 m

– 8 m yang berada di puncak struktur yang akan dilindungi dan yang

terhubung ke minimum dua konduktor yang mengalirkan dan dua

sistem grounding. Karena radius perlindungan jenis Air – Termination

Page 60: BAB IV ANALISA PERANCANGAN SPORT CENTER DI …

118

Rod ini terbatas pada sekitar 30 meter lingkungan, biasanya hanya

digunakan untuk melindungi bangunan atau zona kecil seperti tiang,

cerobong asap, tangki, menara air, tiang – tiang udara, rumah tinggal,

dll yang areanya dibawah radius 30 meter.

2. Sistem penangkal petir Faraday

Perlindungan petir ini, berasal dari sistem Faraday Cage atau type

sangkar, terdiri dari konduktor bertautan yang menutupi atap dan

dinding bangunan yng akan dilindungi.

H. Analisa Sistem Akustik

1. Sistem akustik alami yaitu dengan pengolahan massa bangunan dan

menggunakan jenis tanaman yang bisa meredam kebisingan. Contoh

tanamannya yaitu Imodia, Furing Telor, Soka, Furing Tissue, dan pucuk

merah. Jenis tanaman ini memiliki luas permukaan daun mulai dari yang

paling kecil hingga yang lebih lebar.

2. Sistem akustik buatan yaitu dengan penggunaan bahan – bahan

bangunan yang bisa meredam kebisingan yaitu bahan yang mempunyai

tingkat absorbsi tinggi