bab I,II,III.rtf
-
Upload
noviandri-cahyadi -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of bab I,II,III.rtf
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 1/32
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di
dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia tergolong kelompok sosial
ekonomi rendah karena kesejahteraan sosial ekonomi rakyat Indonesia belum
tersebar merata. Terlihat masih tingginya jenjang sosial ( gap) antara
kelompok sosial ekonomi tinggi dan sosial ekonomi rendah. Di zaman
sekarang ini makin banyak penyakit-penyakit baru bermunculan, sedangkan
harga obat-obatan sintetik semakin mahal dipasaran sehingga tidak semua
masyarakat mampu membeli obat-obat sintetik. ungkin hanya kelompok
sosial ekonomi tinggi saja yang mampu membeli. Selain itu obat-obatan
sintetik tidak selamanya aman dikonsumsi, karena sebagian besar obat-obatan
sintetik memiliki e!ek samping yang merugikan. "al inilah yang
menyebabkan masyarakat mencari alternati! lain untuk mengobati penyakit,
salah-satunya ialah menggunakan obat-obatan tradisional.
#egunaan dan khasiat obat tradisional pada umumnya diketahui secara turun
temurun, sehingga masyarakat beranggapan bah$a penggunaan tanaman obat
atau obat tradisional relati! lebih aman dibandingkan obat sintetik. %bat
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 2/32
2
tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari
tumbuhan, he$an, mineral, atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara
tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
(&ramono dan #atno, ').
Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus *.) sebagai tanaman liar yang
tumbuh di sembarang tempat. #ehadirannya sering dianggap sebagai gulma
atau tanaman pengganggu yang layak dicabut atau digunakan sebagai
makanan ternak. +amun dalam pengobatan tradisional Tiongkok maupun
India, keampuhan rumput teki telah lama diakui secara empiris untuk
mengatasi masaalah-masalah ke$anitaan dalam membantu meringankan
ketidakteraturan siklus haid (ardana, ').
impang rumput teki mangandung saponin, !laonoid, terpenoid dan minyak
atsiri. Diduga diantara kandungan tersebut ada yang bersi!at anti estrogen
atau estrogen lemah (Sa/roni dan ahjoedi, ''). 0pabila terjadi penurunan
estrogen sehingga estrogen dalam darah lemah maka akan berpengaruh pada
saluran-saluran reproduksi, antara lain pada uterus (Suhargo, '1).
2kstrak rimpang rumput teki (Cyperus rotundus *.) memberikan e!ek pada
uterus pada saat hamil atau tidak. 2kstrak rimpang rumput teki menghambat
dan mengurangi ketegangan otot. 2kstrak dari rumput teki juga dapat
digunakan sebagai obat untuk mengurangi demam, radang, rasa sakit serta
mengurangi rasa pusing (TheU.S Department of Agriculture, ').
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 3/32
3
&emakaian sebagai obat gangguan menstruasi berarti memungkinkan adanya
pengaruh terhadap siklus menstruasi (haid) pada manusia dan siklus estrus
pada mencit. &ada saat kehamilan setelah terjadi implantasi maka hormon
human chorionic gonadotropin (h34) mulai dihasilkan oleh embrio yang
sedang berkembang. "al ini yang mempertahankan kelangsungan hidup
korpus luteum (5un6uiera, dkk, 7889). #orpus luteum meningkatkan produksi
progesteron dan estrogen yang ber!ungsi melindungi kehamilan sehingga
mencegah terjadinya menstruasi (&ra$irohardjo, '9). impang rumput teki
diduga mengandung hormon anti estrogen yang !ungsinya berla$anan dengan
hormon estrogen sehingga kemungkinan akan terjadi abortus pada saat
kehamilan karena endometrium mangalami atro!i dan proses implantasi
terganggu (Sa/roni dan 0djirni, '7).
:ji untuk mengetahui potensi anti estrogen rimpang rumput teki digunakan
obat anti estrogen sintetik yang banyak digunakan secara klinik untuk
pembanding, salah satunya adalah tamo;i!en. Tamo;i!en digunakan untuk
pengobatan paliati! kanker payudara yang telah lanjut pada $anita pasca
menopause (ycek, '7). 0nti estrogen pada obat tamo;i!en bekerja
memodi!ikasi atau mengantagonis kerja estrogen (ycek, '7). +amun
tamo;i!en memiliki e!ek samping terhadap uterus (0scher et al., ').
&enggunaan tamo;i!en diperkirakan meningkatkan resiko karsinoma
endometrium '-< kali lipat (+ephe$ et al., ').
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 4/32
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 5/32
5
2. Tujuan Khusus
:ntuk membandingkan ketebalan lapisan epitel endometrium antara
kelompok mencit yang diberi ekstrak rimpang rumput teki dengan
kelompok mencit yang diberi obat anti estrogen tamo;i!en.
D. Manfaat peneltan
1. Sebagai tahap uji preklinik terhadap he$an coba dalam membuktikan
tingkat e!ikasi ekstrak rimpang rumput teki, sehingga diharapkan nantinya
ekstrak rimpang rumput teki dapat digunakan sebagai obat anti estrogen.
2. engaplikasikan teori-teori yang diberikan pada perkuliahan khususnya
yang berkaitan dengan obat tradisional.
3. enambah $a$asan dan khasanah ilmu pengetahuan penulis terutama
tentang obat tradisional khususnya rimpang rumput teki
4. embantu memberikan pertimbangan terhadap langkah pengobatan
supporti! maupun preenti! dengan menggunakan obat tradisional yang
telah mangalami uji preklinik maupun klinik.
5.embantu pembaca untuk menambah khasanah pengetahuan terutamatentang obat tradisional terutama rimpang rumput teki.
6. embantu memberikan gambaran bagi peneliti selanjutnya untuk bisa
melakukan penelitian yang lebih baik dan lebih mendalam terutama tentang
rumput teki.
E. Kerangka Pemkran
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 6/32
6
1. Kerangka Te!r
4ambar 7. #erangka Teori
2. Kerangka k!nsep
4ambar '. #erangka #onsep
F. Hp!tess
Larutan aquades Ekstrak rimpang
rumput teki
135mg/40grBB
Aquades+obat
tamoxien 0!16mg/40
grBB
"eteba#an #apisanepite# endometrium"eteba#an #apisanepite# endometrium"eteba#an #apisanepite# endometrium
$ibandingkan
%umput &eki
'Cyperus
)in*ak atsiri &erpenoidaponin ,#a-onoid
.erubaan keteba#an #apisan epite#
at akti
Eek anti estrogen
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 7/32
&emberian ekstrak rimpang rumput teki 7<1mg>?gr== menghasilkan e!ek
anti estrogen yang sama dengan pemberian obat Tamo;i!en ,7mg>?gr==
pada gambaran ketebalan lapisan epitel endometrium mencit.
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 8/32
II. TIN"AUAN PU#TAKA
A. Tanaman Rumput Tek $Cyperus rotundus L%
1. Klasfkas
enurut Tjitrosoepomo (788<), rumput teki dapat diklasi!ikasikan
sebagai berikut yaitu@ egnum &lantae, diisi Spermatophyta, subDiisi
0ngiospermae, kelas onocotyledoneae, ordo 3yperales, !amili
3yperaceae, genus 3yperus, species Cyperus rotundus *.
2. M!rf!l!g
Daun umput teki berbentuk pita, ber$arna hijau mengkilat dan terdiri
dari ?-7 helai, tedapat pada pangkal batang membentuk rozel akar,
dengan pelepah daun tertutup tanah. &ada rimpangnya yang sudah tua
terdapat banyak tunas yang menjadi umbi ber$arna coklat atau hitam.
=unganya ber$arna hijau kecoklatan, terletak diujung tangkai dengan tiga
tunas kepala benang sari ber$arna kuning jernih, membentuk bunga-bunga
berbulir, mengelompok menjadi satu beupa payung (Tjitrosoepomo, 788<).
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 9/32
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 10/32
10
impang
4ambar ?. impang rumput teki
(http@>>cybermed.cbn.net.id, '9)
B. UTERU#
:terus berbentuk seperti buah aokad atau buah pir yang sedikit gepeng ke
arah depan belakang. :kurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.
Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. :kuran panjang uterus adalah A-A.1
cm, lebar di atas 1,'1 cm, tebal ',1 cm, dan tebal dinding 7,'1 cm. *etak
uterus dalam keadaan !isiologis adalah anteersio!leksio (seriks kedepan dan
membentuk sudut dengan agina, sedangkan korpus uteri ke depan dan
membentuk sudut dengan seriks uteri) (&ra$irohardjo, '9).
:terus terdiri atas !undus uteri, korpus uteri, dan seriks uteri. Bundus uteri
adalah bagian uterus proksimal, di situ kedua tuba !alopii masuk ke uterus.
#orpus uteri adalah bagian uterus yeng terbesar. &ada kehamilan bagian ini
mempunyai !ungsi utama sebagai tempat janin berkembang. ongga yang
terdapat di korpus uteri disebut kaum uteri (rongga rahim). Seriks uteri
terdiri atas pars aginallis serisis uteri yang dinamakan porsio dan pars
serisis uteri yaitu bagian seriks yang berada di atas agina (&ra$irohardjo,
'9).
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 11/32
11
4ambar 1. 0natomi :terus anusia
(oore dan 0gur, '')
:terus diperdarahi oleh arteri :terina kiri dan kanan yang terdiri atas ramus
ascendens dan ramus descendens. &embuluh darah ini berasal dari arteria
iliaka interna yang melalui dasar ligamentum latum masuk ke dalam uterus di
daerah seriks kira-kira 7,1 cm diatas !orniks lateralis agina. &embuluh
darah lain yang memberi darah ke uterus adalah arteria %arika kiri dan
kanan. Inerasi uterus terutama terdiri atas system sara! simpatetik dan untuk
sebagian terdiri atas system parasimpatetik dan serebrospinal (&ra$irohardjo,
'9).
:terus(dinding rahim) terdiri atas < lapisan @
1. Permetrum
*apisan luar dinding rahim yaitu serosa atau perimetrium yang terdiri atas
selapis sel mesotel ditopang oleh jaringan ikat tipis (Tambajong dan
onodirekso,788<).
2. M!metrum
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 12/32
12
iometrium merupakan lapisan paling tebal dari uterus, terdiri atas
berkas-berkas serat otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat.
Selama kehamilan miometrium mengalami masa pertumbuhan hebat
sebagai akibat dari hiperplasi (bertambahnya jumlah sel otot polos) dan
hipertropi (bertambahnya ukuran sel). Selama kehamilan, banyak sel otot
polos mempunyai ciri ultrastruktur sebagai sel penghasil protein dan
secara akti! mensintesis kolagen, meningkatkan kandungan kolagen uterus
secara nyata (5un6ueira, dkk, 7889).
3. En'!metrum
2ndometrium terdiri atas epitel dan lamina propria yang mengandung
kelenjar tubular simpleks yang kadang-kadang bercabang pada bagian
dalamnya (dekat miometrium). Sel epitel pelapisnya adalah suatu sel epitel
silindris dan merupakan campuran sel sekresi dan bersilia. 2pitel kelenjar
uterina serupa dengan epitel super!isial tetapi sel bersilia jarang ada pada
kelenjar (5un6ueira, dkk, 7889).
5aringan ikat dari lamina propria mengandung banyak !ibroblas dan
substansi dasar amor!. Serat jaringan ikat yang ada kebanyakan dari jenis
retikulin (5un6ueira, dkk, 7889).
4ambar . Struktur "istologi :terus
(2roschenko, '<)
*apisan endometrium menurut buku jun6ueira dapat dibagi dalam ' zona @
a. Stratum !ungsionalis
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 13/32
13
erupakan bagian yang dilepaskan saat haid dan diperbarui selama
setiap siklus haid.
b. Stratum basalis
erupakan bagian yang dipertahankan selama haid kemudian diberi
epitel dan kelenjar lamina propria baru bagi endometrium baru.
0kibat perubahan siklis berulang yang terjadi selama masa reproduksi, tebal
endometrium biasanya sangat berariasi, yaitu dari ,1 mm hingga 1mm.
2ndometrium terdiri dari epitel permukaan, kelenjar, dan jaringan mesenkim
antar kelenjar yang mengandung banyak pembuluh darah (&ra$irohardjo,
'9).
2pitel permukaan endometrium terdiri selapis sel torak tinggi, bersilia dan
tesusun rapat. Selama sebagian besar siklus endometrium, nucleus yang oal
terletak di bagian ba$ah sel, namun tidak terlalu dekat ke membran basal
seperti pada endoseriks. Sel-sel bersilia terletak pada potongan-potongan
tersendiri, sedangkan aktiitas sekretorik tampaknya hanya ditemukan pada
sel yang tidak bersilia (&ra$irohardjo, '9).
5aringan ikat endometrium di antara sel epitel permukaan dan miometrium
adalah stroma mesenkim. Segera setelah menstruasi, stroma terdiri dari sel-sel
yang tersusun rapat dengan nucleus berbentuk oal dan kumparan, dengan
sitoplasma yang sangat sedikit. 5ika terpisah karena edema, sel-sel +ampak
menyerupai bintang dengan tonjolan sitoplasma yang bercabang-cabang
untuk membentuk anstomosis. Sel-sel ini tersusun lebih rapat disekitar
kelenjar dan pembuluh darah dibandingkan tempat lain. =eberapa hari
sebelum menstruasi, sel stroma biasanya membesar dan menjadi lebih
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 14/32
14
ascular, seperti sel-sel desidua, dan bersamaan dengan itu, terjadi in!iltrasi
leukosit di!us (&ra$irohardjo, '9).
C. #klus menstruas
#erja hormon oarium (estrogen dan progesteron) diba$ah rangsangan lobus
anterior hipo!isis menyebabkan endometrium mangalami modi!ikasi
struktural secara siklik selama menatruasi (haid). *amanya siklus menstruasi
berariasi tetapi rata-rata '9 hari. Siklus menstruasi biasanya dimulai antara
umur 7' dan 71 tahun dan berlanjut hingga umur ?1-1 tahun.
Siklus menstruasi memiliki beberapa !ase, diantaranya @
1. Base proli!erasi
&ada a$al siklus, kadar BS" dan *" relatie tinggi. Bungsi BS" adalah
memacu pematangan !olikel. *" dibantu BS" ber!ungsi menseksresi
hormon steroid, terutama estrogen oleh sel granulose dari !olikel matang
mencapai puncak 79 jam sebelum oulasi. #arena kadar estrogen terus
meningkat, pelepasan kedua gonadotropin ditekan (umpan balik negatie)
yang berguna mencegah hiperstimulasi dari oarium dan pematangan
banyak !olikel. Sel granulose juga menghasilkam inhibin dan mempunyai
implikasi sebagai !aktor dalam mencegah jumlah !olikel yang matang
(&ra$irohardjo, '9).
Base proli!erasi juga dikenal sebagai !ase !olikular karena bertepatan
dengan pembentukan !olikel oarium dan produksi estrogen. &roli!erasi
sel berlanjut selama !ase proli!erasi, dan membentuk kembali kelenjar-
kelenjar dan epitel permukaan yang melapisi endometrium. 5uga terjadi
proli!erasi sel jaringan ikat dan peletakan substansi dasar dalam lamina
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 15/32
15
propria, berakibat tumbuhnya endometrium sebagai keseluruhan
(5un6ueira, dkk, 7889).
2. Base sekresi
Base ini dimulai setelah oulasi dan bergantung pada progesteron yang
disekresikan oleh korpus luteum. =ekerja pada kelenjar-kelenjar yang telah
berkembang oleh kerja estrogen, progesteron merangsang sel-sel kelenjar
untuk manghasilkan glikoprotein yang akan merupakan sumber utama bagi
nutrisi embrio sebelum terjadi implantasi. &rogesteron menghambat
kontraksi sel otot polos dari miometrium yang mungkin dapat
mengganggu implantasi dari embrio.
&ada akhir !ase sekresi, dinding arteri spiralis berkerut, menutup aliran
darah dan mengakibatkan iskemia, yang menyebabkan matinya (nekrosis)
dinding dan lapisan !ungsional endometrium. &ada saat ini pembuluh
darah diatas pengerutan ini pecah, dan mulailah terjadi perdarahan
(5un6ueira, dkk, 7889).
3. Base menstruasi
=ila tidak terjadi pembuahan dan implantasi oum yang dilepaskan
oarium, maka corpus luteum secara spontan berhenti ber!ungsi setelah
lebih kurang 7? hari. #adar progesteron dan estrogen dalam darah dengan
cepat turun, dan endometrium yang dibentuk sebagai respon terhadap
hormon-hormon ini mengalami oulasi dan sebagian dilepaskan.
&ada akhir !ase menstruasi, endometrium hampir selalu menipis samapi
hanya tersisa lapisan basal, mengandung ujung basal dari kelenjar
endometrium (5un6ueira, dkk, 7889).
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 16/32
16
D. Pr!ses Implantas
Implantasi adalah suatu proses melekatnya blastosis ke endometrium uterus
dia$ali dengan menempelnya embrio pada permukaan epitel endometrium,
menembus lapisan epitelium selanjutnya membuat hubungan dengan sistem
sirkulasi ibu. Implantasi pada manusia terjadi '-< hari setelah telur yang telah
dibuahi memasuki uterus atau -A hari setelah terjadinya !ertilasi dimana
ditandai dengan menempelnya blastosis pada epitel uterus (=udi, '1).
2strogen memiliki peran penting dalam meningkatkan ketebalan epitel lumen
endometrium (+ikna!s, et al., '?).
4ambar A. 4ambar skematis potongan blastokis menempel pada epitel
endometrium (Sadler, ').
E. Ant estr!gen
0nti estrogen adalah senya$a yang dapat menghambat atau memodi!ikasi
kerja estrogen, antara lain dapat bekerja secara antagonis kompetiti! pada
reseptor estrogen, atau menghambat sintesis estrogen (misalnya klomi!en dan
tamo;i!en) atau senya$a yang secara !isiologi kerjanya berla$anan dengan
estrogen (misalnya progestin dan androgen). Cang banyak digunakan di
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 17/32
1
klinik ialah anti estrogen kompetiti! yakni klomi!en dan tamo;i!en
(Suherman, '1).
F. Tam!(fen
Tamo;i!en adalah penghambat agonis parsial estradiol yang kompetiti! pada
reseptor estrogen dan banyak digunakan untuk pengobatan paliati! kanker
payudara stadium lanjut pada $anita pasca menopause (#atzung, '').
#ompleks tamo;i!en-reseptor masih mengalami translokasi ke inti sel, tetapi
tidak menghasilkan e!ek estrogen. Selanjutnya, anti estrogen ini mengurangi
jumlah reseptor di sitoplasma. 2!ek tersebut menyebabkan, hambatan atau
gangguan kelangsungan pertumbuhan sel tumor yang tergantung estrogen
(estrogen dependent). #arena si!at inilah maka tamo;i!en digunakan sebagai
terapi tambahan pada kanker payudara (Suherman, '1).
4ambar 9. Struktur #imia Tamo;i!en
(http@>> $ikimedia.org, '7)
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 18/32
1
Tamo;i!en diabsorpsi dengan baik secara oral, kadar puncaknya dicapai
dalam $aktu ?-A jam. asa paruh a$al A-7? jam. etabolisme terjadi di
hepar. 2kskresinya terutama melalui tinja, sedangkan ekskresi melalui ginjal
hanya sedikit (Suherman, '1).
Tamo;i!en digunakan dalam dosis 7-' mg dua kali sehari. "ot !lushes
(kulit kemerahan hangat), mual dan muntah terjadi pada '1 pasien dan
terjadi banyak e!ek-e!ek yang tidak diinginkan yang ringan lainnya. Studi
tentang pasien-pasien yang diobati dengan tamo;i!en sebagai terapi adjuan
untuk kanker payudara stadium dini menunjukkan penurunan sebesar <1
pada kanker payudara kontralateral. 0kan tetapi, terapi adjuant yang
diperpanjang lebih dari lima tahun pada pasien-pasien kanker payudara tidak
menunjukkan hasil yang membaik (#atzung, '').
G. Men)t $ Mus musculus L%
1. Klasfkas
#lasi!ikasi mencit ( Mus musculus *.) menurut &riyambodo ('<)
adalah sebagai berikut @ #ingdom 0nimalia, &hylum 3hordata, kelas
amalia, ordo odentia, !amili uridae, genus us, spesies Mus
musculus *.
2. M!rf!l!g
encit ( Mus musculus *.) memiliki berat 7-? gram, panjang -7 cm
dengan hidung runcing, ekornya sama atau lebih panjang sedikit dari
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 19/32
1
kepala dan badan yaitu berukuran A-77 cm, pada ekor tidak ada rambut,
memiliki telinga tegak, memiliki bulu ber$arna putih keabu-abuan pada
bagian perut, keabuan pada bagian punggung (0nonim, '7).
4ambar 8. or!ologi mencit (us musculus *)
(0nonim, '9)
3. Uterus
Secara umum, uterus he$an terdiri atas sebuah korpus uteri dan dua buah
kornua uterin (cornua E tanduk) (&artodihardjo, 789). :terus adalah
suatu struktur saluran muskuler yang diperlukan untuk penerimaan oum
yang telah dibuahi, nutrisi dan perlindungan !etus serta stadium
permulaan ekspulsi !etus pada $aktu kelahiran (Toelihere, 788A).
Tipe uterus rodentia merupakan tipe uterus duplek, kedua uterus selalu
terpisah dan mempunyai lubang keluar masing-masing di dalam agina
(Djuanda, 7897).
enurut 5almo (788') struktur uterus mencit terdiri atas tiga lapisan
dengan susunan jaringan dari luar ke dalam adalah @
a. *apisan serosa (perimetrium), terdiri atas satu lapis sel epitel dan
sedikit jaringan ikat kendur.
b. *apisan otot (miometrium), tersusun dari sel-sel otot polos, lapisan
otot polos sebelah luar sel ototnya tersusun memanjang dan terdapat
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 20/32
20
di dalam berkas-berkas, sedangkan lapisan otot sebelah dalam sel
ototnya tersusun melingkar.
c. *apisan mukosa (endometrium), membentuk beberapa lipatan.
*apisan ini terdiri atas lamina propria dan epitel selapis. *amina
propria terdiri atas jaringan ikat kendur dan didalamnya terdapat
kelenjar, lapisan epitel luminal mempunyai permukaan yang rata,
terdiri dari satu lapis sel silindris.
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 21/32
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 22/32
22
putih ialah sebesar 7 mg>kg==. =erat tikus putih sama dengan ',1 kali berat
mencit (Sa/roni dan ahjoedi, ''). *alu setelah disesuaikan dengan ukuran
mencit maka dosis yang digunakan ,7 mg>?gr== dalam ,? ml a6uades.
#elompok ketiga setiap mencit diberikan ekstrak rimpang rumput teki,
berdasarkan penelitian =usman dan agustina ('9), dari ketiga dosis
?,1mg>?gr==, ?1mg>?gr==, dan 7<1mg>?gr== hanya pada dosis
7<1mg>?gr== yang menyebabkan peningkatan jumlah !olikel atresis secara
signi!ikan. "al ini disebakan pengaruh senya$a kimia (saponin) yang
terdapat dalam ekstrak rimpang rumput teki yang diduga bersi!at anti
estrogen enurut %kta!iyanti ('9), mendapatkan e!ek anti estrogen
tertinggi pada ekstrak rimpang rumput teki pada dosis 7<1mg>?gr==
dibandingkan dengan ekstrak rimpang rumput teki dosis ?,1mg>?gr== dan
?1mg>?gr==. aka pada kelompok ketiga ini setiap mencit diberikan
ekstrak rimpang rumput teki dengan dosis 7<1 mg>?gr==.
C. Alat 'an Bahan Peneltan
1. Alat peneltan
0lat-alat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu @ kandang mencit yang
terbuat dari ka$at sebanyak 79 kandang, spuit yang ujungnya telah
ditumpulkan sebagai alat pencekok, seperangkat alat bedah, mikroskop,
pipet tetes, 2rlenmeyer, mikrotom, rotary eaporator, so;hlet, pipet
eppendor!, objek glass, alumunium !oil, neraca analitik dan cover glass.
2. Bahan Peneltan
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 23/32
23
a. Delapan belas ekor mencit betina !ertil berumur <-? bulan dengan
berat badan <-? gram
b. &enelitian ini menggunakan ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus
rotundus *.) dengan dosis 7<1 mg>?gr==.
c. %bat Tamo;i!en
d. 06uades sebanyak 7 ml
e. &ellet ayam sebagai makanan mencit
f. 0lcohol A-7 , para!!in, ;ylol, 3anada balsam, dan zat $arna "2
("ematoksilin-2osin)
D. #u&jek peneltan
&enelitian ini menggunakan 79 ekor mencit yang berumur <-? bulan dengan
rata-rata berat <-? mg. encit tersebut diperoleh dari =andung. encit
tersebut dira$at di *aboratorium Foologi BI&0 :niersitas *ampung dandiberi makan pellet ayam, serta diberi minum air.
E. Pr!se'ur peneltan
1. Pr!se'ur pem&uatan &ahan peneltan
a. &embuatan ekstrak rimpang rumput teki
Sebelum dibuat ekstrak, rumput teki diidenti!ikasi untuk memastikan
bah$a rimpang yang diambil berasal dari tumbuhan teki (Cyperus
rotundus *.), kemudian rimpang yang diperoleh (J>- 1 gram)
dibersihkan dan dijemur. Setelah kering, rimpang rumput teki digiling
hingga menjadi serbuk, kemudian dimasukkan ke dalam so;hlet dan
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 24/32
24
ditambahkan pelarut methanol. Selanjutnya, ekstrak dipekatkan dengan
rotary eaporator dengan suhu <13 dan kecepatan rpm selama 7
jam. Dari hasil pemekatan tersebut, maka diperoleh ekstrak rimpang
rumput teki dalam bentuk pasta yang kemudian diencerkan dalam
bentuk cair.
b. &embuatan larutan Tamo;i!en
enurut penelitian +ephe$ et al.('), dosis penggunaan obat
tamo;i!en pada tikus putih ialah sebesar 7 mg>kg==. =erat tikus putih
sama dengan ',1 kali berat mencit. *alu setelah disesuaikan dengann
ukuran mencit maka dosis yang digunakan ,7 mg>?gr== dalam ,?
ml a6uades.
2. Pr!se'ur peneltan
&enelitian ini menggunakan 79 ekor mencit yang dibagi dalam < kelompok,
setiap kelompok terdiri dari ekor mencit. encit diaklimatisasi selama 7
minggu dalam kondisi laboratorium yang bertujuan untuk penyesuaian bagi
mencit dalam lingkungan dan perlakuan yang baru, serta membatasi
pengaruh lingkungan dalam percobaan. Setiap hari selama A hari diberikan
makan berupa pellet ayam dan minum dua kali dalam sehari.
#elompok pertama semua mencit diberi a6uades dengan menggunakan
spuit yang ujungnya telah ditumpulkan. Setelah 7? hari dilihat ketebalan
lapisan epitel endometrium. #etebalan lapisan epitel endometrium tersebut
digunakan sebagai kontrol.
#elompok mencit kedua diberikan obat tamo;i!en yang telah dilarutkan
dengan a6uades dengan menggunakan spuit yang ujungnya telah
ditumpulkan sesuai dengan dosis ,7mg>?gr==. Setelah 7? hari dilihat
ketebalan lapisan epitel endometrium, lalu dibuat perbandingan hasil rata-
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 25/32
25
rata ketebalan lapisan epitel endometrium dengan kelompok kontrol dan
ekstrak rimpang rumput teki.
#elompok mencit ketiga diberikan ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus
rotundus *) 7<1mg>?gr== dengan menggunakan spuit yang ujungnya
telah ditumpulkan. Setelah 7? hari dilihat ketebalan lapisan epitel
endometrium, lalu dibuat perbandingan hasil rata-rata ketebalan lapisan
epitel endometrium dengan kelompok kontrol dan tamo;i!en.
F. Pr!ses Pem&e'ahan 'an Pengam&lan Uterus
empersiapkan alat-alat bedah (bak warfarin, gunting, pinset, jarum) yang
akan digunakan. eletakkan mencit yang telah dibius dengan alcohol A di
bak warfarin, kemudian bagian kaki mencit ditusuk dengan jarum agar
mencit dapat dengan mudah dibedah. Setelah pembedahan selesai,
pengambilan bagian uterus dengan menggunakan gunting.
G. Pem&uatan Preparat Hst!l!g
&rosedur &embuatan &reparat "istopatologi (0ksoro et. al., 1!
0dapun prosedur pembuatan preparat histopatologi, yaitu@
1. "i#ation
Specimen yang akan digunakan dalam pembuatan preparat dimasukkan ke
dalam larutan penga$et berupa bu!!er !ormalin 7.
2. Trimming
&ada tahap trimming, spesimen yang telah di!iksasi kemudian
dipotong setebal '-? mm dan masukkan potongan jaringan tersebut ke
dalam em$edding cassette. Dalam satu em$edding cassette dapat diisi 7-1
buah potongan jaringan disesuaikan dengan ukuran dari besar kecilnya
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 26/32
26
potongan. Setelah itu, cuci dengan air mengalir.
3. Dehydration
&ada tahap ini dilakukan perendaman potongan jaringan dalamalkohol 9 selama ' jam. *alu dilakukan perendaman dalam
alkohol 81 selama ' jam. Setelah itu, dilanjutkan perendaman
selama 7 jam dalam alkohol 81. #emudian potongan jaringan itu
direndam dalam alkohol absolut I selama 7 jam, 7 jam dalam
alkohol absolut II, dan 7 jam dalam absolut III.
4. Clearing
&ada tahap clearing, dilakukan perendaman potongan jaringan dalam ;ylol
I. Setelah itu, direndam dalam ;ylol II dan ;ylol III. asing - masing perendaman dilakukan selama 7 jam.
5. %mpregnation
&ada tahap impregnasi, potongan jaringan diletakkan dalam para!!in I.
#emudian direndarn dalam para!!in II dan para!!in III. asing K masing
dilakukan selama ' jam.
6. &m$edding
&ada tahap ini sisa Ksisa para!!in dibersihkan didalam pan dengan
memanaskan pan beberapa saat diatas api dan diusap dengan kapas. *alu
para!!in cair disiapkan dengan memasukkan para!!in kedalam cangkir
logam dan dimasukkan dalam oen dengan suhu diatas 19o3. #emudian
para!!in cair dituangkan kedalam pan, satu persatu jaringan dipindahkan
dari em$edding cassette ke dasar pan dengan mengatur jarak satu
dengan yang l ainnya. Sete lah itu , pan diapungkan di dalam air. =ila
pan telah dingin, para!!in yang berisi jaringan tersebut dilepaskan dari pan
dengan memasukkan ke dalam suhu ?- L3 beberapa saat. &ara!!in
yang berisi jaringan lalu dipotong sesuai letak jaringan yang ada
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 27/32
2
menggunakan skalpel hangat. Selanjutnya, diletakkan pada balok kayu
dan pinggirannya diratakan serta ujungnya dibuat sedikit meruncing. =lok
para!!in siap dipotong dengan mikrotom.
7. Cutting
=lok para!!in yang telah terbentuk didinginkan terlebih dahulu.
Selanjutnya, dilakukan pemotongan blok para!!in di ruangan dingin.
Dilakukan pemotongan kasar dan dilanjutkan dengan pemotongan halus
dengan ketebalan ?-1 mikron. Setelah pemotongan, dipilih lembaran
jaringan yang paling baik, kemudian diapungkan didalam air dan
kerutannya dihilangkan dengan cara menekan salah satu sisi lembaran
jaringan tersebut dengan ujung jarum dan sisi yang lain ditarik
menggunakan kuas yang runcing. #emudian l embaran jaringan
tersebut dipindahkan ke dalam $ater bath selama beberapa detik sampai
mengembang sempurna. *embaran jaringan tersebut dia mbil deng an
slide b ers ih. Ini dila kukan de ngan gera kan menyendok. *alu
diletakkakan ditengah atau pada sepertiga atas ataupun ba$ah.
:sahakan jangan sampai ada gelembung udara diba$ah jaringan.
8. Staining (pe$amaan) dengan "arris "emato;ylin 2osin
Setelah jaringan melekat sempurna pada slide dipilih yang terbaik.
Selanjutnya secara berurutan slide dimasukkan ke dalam zat kimia
diba$ah ini dengan $aktu sebagai berikut@
a. Slide dimasukkan ke dalam ;ylol I, ;ylol II, dan ;ylol III. asing -
masing dilakukan selama 1 menit.
b. Slide dimasukkan ke dalam alkohol absolut I dan alkohol absolute II.
asing - masing selama 1 menit.
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 28/32
2
c. Slide di cuci dengan a6uadest selama 7 menit
d. Tuangkan bahan pe$arna preparat harris hemato;ylin selama '
menit, kemudian dicuci dengan a6uadest selama 7 menit.
e. Slide dimasukkan ke dalam acid alkohol sebanyak '-< celupan.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam a6uadest selama 7 menit. *alu slide
dicuci dengan a6uadest selama 71 menit.
f. 3elupkan slide ke dalam eosin selama ' menit. Setelah itu,
masukkan ke dalam alkohol 8 I selama. ' menit, dan alkohol
8 II selama < menit. Selanjutnya dicelupkan ke dalam alkohol
absolut III dan alkohol absolut IM. asing K masing dilakukan selama
< menit.
g. 3elupkan ke dalam ;ylol IM, *alu ke dalam ;ylol M. asing K masing
dilakukan selama 1 menit.
9. Mounting
Setelah proses pe$arnaan selesai, slide ditempatkan diatas kertas tissue
pada tempat datar. Tetesi slide dengan bahan mounting yaitu kanada
balsam. #emudian ditutup dengan coer glass. *akukan secara hati K
hati agar tidak terbentuk gelembung udara di ba$ah jaringan.
10. &embacaan slide dengan mikroskop
Slide diperiksa diba$ah mikroskop sinar dengan perbesaran ? kali,
7 kali atau ? kali. &embacaan slide dilakukan dengan metode
dou$le $linded agar aliditas data yang diperoleh dapat tejaga.
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 29/32
2
H. Pemerksaan Hst!l!g
&emeriksaan struktur histologi uterus dilakukan terhadap preparat a$etan
yang di$arnai dengan "aemato;ilin-2osin. &emeriksaan dilakukan di
*aboratorium "istologi &rogram Studi &endidikan Dokter :niersitas
*ampung.
I. I'entfkas ,ara&el 'an Defns *peras!nal ,ara&el
1. I'entfkas -ara&el
a. Mariabel independen
1) Dosis ekstrak rimpang rumput teki
') Dosis tamo;i!en
b. Mariabel dependen
7) ketebalan lapisan epitel endometrium
2. Defns !peras!nal -ara&el
a. Dosis ekstrak rimpang rumput teki
rimpang yang diperoleh (J>- 1 gram) dibersihkan dan dijemur.
Setelah kering, rimpang rumput teki digiling hingga menjadi serbuk,
kemudian dimasukkan ke dalam so;hlet dan ditambahkan pelarut
methanol. Selanjutnya, ekstrak dipekatkan dengan rotary eaporator
dengan suhu <13 dan kecepatan rpm selama 7 jam. Dari hasil
pemekatan tersebut, maka diperoleh ekstrak rimpang rumput teki.
Setelah itu diberikan kepada semua mencit kelompok ketiga, dengan
skala pengukuran ariabel numerik.
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 30/32
30
b. Dosis tamo;i!en
Dosi tamo;i!en adalah dosis ,7 mg>? gr== yang dilarutkan kedalam
a6uades. #emudian diberikan kepada semua mencit kelompok kedua,
dengan skala pengukuran numerik.
c. Struktur epitel endometrium
Struktur epitel endometrium adalah struktur epitel yang dibentuk oleh
uterus mencit. &ada masing-masing perlakuan dihitung dalam satuan
mikrometer dengan skala pengukuran ariabel numerik.
J. Parameter ang Damat
&arameter yang diamati dalam penelitian ini adalah @
#etebalan lapisan epitel endometrium
K. Analss Data
Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program S&SS !or
$indo$s ersi 7A.. :ji statistik yang digunakan adalah uji %ne ay 0noa
dengan N E ,1. :ntuk mengetahui kebermaknaan perbedaan ketebalan
lapisan epitel endometrium mencit antar kelompok, dilanjutkan dengan
analisis 'ost (oc *SD ( )east Significant Difference) (Soekidjo, '').
Persapan Peneltan /
• Kan'ang
• He0an Uj
• Alat 'an Bahan
Mula
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 31/32
31
4ambar 7. Tata 0lur &enelitian
Pem&eran Ekstrak Rmpang Rumput Tek
'an Tam!ksfen pa'a men)t &etna
Persapan Peneltan
Pem&e'ahan 1Pengam&lan Uterus
Pem&uatan 'an Pengamatan preparat
hst!l!gs
Interpretas 'ata 'an Penusunan lap!ran
#elesa
8/16/2019 bab I,II,III.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iiiiiirtf 32/32
32