BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu...

33
30 BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar Penulis memaparkan hasil penelitian di dalam bab tiga terkait dengan studi pengalaman religius terhadap pendoa-pendoa yang memiliki karunia-karunia khusus. Pemaparan ini akan dijelaskan secara terstruktur dalam bentuk poin-poin yang disajikan pada uraian selanjutnya. Penulis mendeskripsikan tempat yang menjadi pilihan untuk melakukan studi pengalaman religius. Studi ini dilakukan di salah satu jemaat di wilayah klasis Kupang Tengah, yaitu GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Penulis memilih lokasi penelitian di jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua karenapertama penulis memiliki akses untuk berkomunikasi langsung dengan pendoa-pendoa.Kedua, ada satu persoalan yang melibatkan seorang pendeta, jemaat dan pendoa yang memiliki karunia. Satu persoalan yang akan dibahas selanjutnya membangun kerangka berpikir penulis untuk mengelaborasi bentuk- bentuk pengalaman religius dari pendoa-pendoa yang memiliki pengalaman religius. Pengalaman religius ini akhirnya mengundang ketertarikan jemaat untuk pergi berdoa ke pendoa-pendoa. Pendoa-pendoa yang menjadi narasumber bukan berasal dari jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Pendoa-pendoa tersebut berdomisili di wilayah pelayanan GMIT Kaisarea BTN. Penulis menampilkan beberapa data penelitian yang terkait dengan rumusan masalah. Penulis menyajikan beberapa data penelitian yang diantaranya melampirkan dokumen tentang sejarah Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua, hasil wawancara dengan pendoa-pendoa dan beberapa jemaat GMIT Kaisarea BTN

Transcript of BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu...

Page 1: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

30

BAB III

TEMUAN LAPANGAN

3.1. Pengantar

Penulis memaparkan hasil penelitian di dalam bab tiga terkait dengan studi

pengalaman religius terhadap pendoa-pendoa yang memiliki karunia-karunia

khusus. Pemaparan ini akan dijelaskan secara terstruktur dalam bentuk poin-poin

yang disajikan pada uraian selanjutnya. Penulis mendeskripsikan tempat yang

menjadi pilihan untuk melakukan studi pengalaman religius. Studi ini dilakukan

di salah satu jemaat di wilayah klasis Kupang Tengah, yaitu GMIT Kaisarea BTN

Kolhua. Penulis memilih lokasi penelitian di jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua

karenapertama penulis memiliki akses untuk berkomunikasi langsung dengan

pendoa-pendoa.Kedua, ada satu persoalan yang melibatkan seorang pendeta,

jemaat dan pendoa yang memiliki karunia. Satu persoalan yang akan dibahas

selanjutnya membangun kerangka berpikir penulis untuk mengelaborasi bentuk-

bentuk pengalaman religius dari pendoa-pendoa yang memiliki pengalaman

religius. Pengalaman religius ini akhirnya mengundang ketertarikan jemaat untuk

pergi berdoa ke pendoa-pendoa. Pendoa-pendoa yang menjadi narasumber bukan

berasal dari jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Pendoa-pendoa tersebut

berdomisili di wilayah pelayanan GMIT Kaisarea BTN.

Penulis menampilkan beberapa data penelitian yang terkait dengan rumusan

masalah. Penulis menyajikan beberapa data penelitian yang diantaranya

melampirkan dokumen tentang sejarah Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua, hasil

wawancara dengan pendoa-pendoa dan beberapa jemaat GMIT Kaisarea BTN

Page 2: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

31

yang didoakan oleh pendoa-pendoa dan melakukan observasi dengan mengamati

proses berdoa yang dilakukan antara pendoa-pendoa yang memiliki pengalaman

religius dan jemaat yang didoakan. Poin-poin yang akan dipaparkan berdasarkan

hasil penelitian dalam bab ini berupa : gambaran umum lokasi penelitian,

pengalaman religius pendoa-pendoa dan alasan-alasan jemaat GMIT Kaisarea

BTN memilih untuk berdoa ke pendoa-pendoa.

3.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

3.2.1. Letak Geografis Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua

Jemaat GMIT Kaisarea berada di sebuah kompleks perumahan (real estate)

yang dibangun oleh PT Lopo Indah Permai di wilayah kelurahan Kolhua yang

berbatasan dengan kelurahan Belo dan kelurahan Maulafa pada kecamatan

Maulafa Kota Kupang. Lokasi Jemaat GMIT Kaisarea BTN berada di Jalan Fetor

Funay. Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja

Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang Tengah.1

3.2.2. Sejarah Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua

Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua mulai berdiri atas dasar inisiatif dari

tiga rumpun keluarga, yakni: keluarga Nyoman Mertha Yasa, keluarga Edmundus

Josef Klau, dan keluarga Pieter Agustinus Ahab. Pada tanggal 16 Oktober tahun

1988, tiga keluarga tersebut mengadakan Kebaktian Anak dan Kebaktian Remaja

(KAKR) bagi anak-anak mereka. Ibu Petrosina R. Klau Lubalu dan nona Paulina

Ahab merupakan guru mereka. Akibat dari diadakannya KAKR tersebut, maka

pada tahap-tahap selanjutnya diadakan berbagai pertemuan-pertemuan yang pada

akhirnya memunculkan pemahaman bersama untuk membentuk jemaat GMIT

1 Nand Fangidae, Komentar Facebook, 19 November, 2015 (21:08), diakses pada 19

November 2017, http://facebook.com/nandfangidae .

Page 3: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

32

yang mandiri dan pada saat itu dikoordinir oleh bapak Os Mada.2 Penghuni

kompleks KPR BTN Kolhua membentuk sebuah Badan Koordinasi (atau

BAKOR) yang diketuai oleh Bapak Benny Johan Amalo dalam rangka

pembentukan jemaat. Sesuai dengan Tata Peraturan Gereja Masehi Injili di Timor

(GMIT) dalam menjalankan roda pelayanan bakal jemaat, maka dalam rangka

pembentukan jemaat tersebut harus berada di bawah koordinasi salah satu Jemaat

GMIT yang terdekat. Badan Koordinasi melakukan pendekatan kepada jemaat

yang terdekat, yaitu Jemaat Bethesda Maulafa Ketua majelis jemaatnya bernama

Pendeta Antonia Ruth Belandina Nalle. Pendekatan ini membuahkan hasil yang

positif dengan kesepakatan untuk membentuk persekutuan Jemaat GMIT di

Kompleks KPR BTN Kolhua. Persekutuan itu ada dalam bentuk ibadah rumah

tangga dan ibadah-ibadah lainnya sesuai kebutuhan. Ibadah rumah tangga untuk

pertama kalinya dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 1989 di rumah Bapak Os Mada

dengan jumlah jemaat yang hadir pada saat itu berjumlah 44 orang. Pada masa

persiapan menuju pembentukan jemaat yang mandiri,Jemaat GMIT penghuni

kompleks KPR BTN Kolhua membentuk Badan Pengurus Pemuda dan Badan

Pengurus Wanita. Pelayanan di Jemaat GMIT penghuni kompleks KPR BTN

Kolhuamengalami dua jenis peresmian atau pengesahan.

Pertama ialah peresmian de facto, yakni peresmian yang berdasarkan

“kenyataan” di masyarakat yang berjemaat di kompleks KPR BTN Kolhua.

“Kenyataan” tersebut menunjukkan bahwa mereka melaksanakan pelayanan

Firman Allah atas prakarsa mereka sendiri untuk bersekutu bersama. Hal ini

merupakan kebutuhan nyata hidup orang beriman yang merindukan pelayanan

2 Catatan Kenangan Tentang Tapak-Tapak Sejarah Pembentukan, Pengresmian dan

PenataanJemaat GMIT “Kaisarea” Kolhua – Kupang, 1.

Page 4: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

33

Firman Allah di kompleks pemukimannya sendiri. Pernyataan resmi pengakuan

dan penerimaan ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Badan Pekerja Klasis

(BPK) Kupang Tengah kepada Badan Koordinasi bersama semua anggota Jemaat

bersangkutan bahkan masyarakat publik di kompleks KPR BTN Kolhua pada

tanggal 17 Maret 1990.

Kedua, peresmian secara de jure, yakni peresmian yang dilakukan

berdasarkan hukum. Artinya bahwa jemaat GMIT yang bersangkutan di kompleks

ini terlebih dahulu wajib memenuhi persyaratan-persyaratan atau kriteria-kriteria

tertentu berdasarkan hukum atau tata aturan organisasi Gereja Masehi Injili di

Timor (GMIT). Setelah ketentuan tata cara GMIT dipenuhi secara hukum, maka

pimpinan Majelis Sinode GMIT menerbitkan Surat Keputusan (SK) Peresmian

Gereja atau Jemaat GMIT di kompleks KPR BTN Kolhua pada tanggal 30

November 1990 dengan nomor surat 296 A/II.2/ 1990. Surat Keputusan tersebut

menetapkan bahwa terhitung mulai tanggal 1 Desember 1990, status Mata Jemaat

“Kaisarea” KPR BTN Kolhua, yang jemaat-jemaatnya terdiri dari anggota jemaat

pindahan dari jemaat-jemaat dalam Klasis Kota Kupang dan Kupang Barat

dinyatakan berakhir dan memperoleh status Jemaat Dewasa. Proses perjalanan

pelayanan di Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua telah berlangsung selama

kurang lebih 25 tahun. Pada tanggal 21 Mei 1990 nama Jemaat ”Kaisarea”

diambil dari Injil Matius 16:13 yang merupakan kesepakatan bersama dalam

musyawarah majelis jemaat beserta dengan tokoh-tokoh jemaat.3 Inilah sekilas

tentang sejarah Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Selanjutnya, para pelayan

3Sekilas Sejarah Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua, 1.

Page 5: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

34

yang melayani di Jemaat Kaisarea BTN Kolhua, yakni tiga pendeta, Pdt. Adriana

Riwu-Riwu Ga, Pdt. Ronny Steven Runtu, dan Pdt. Mieke A.M. Modok.4

Penulis menampilkan data terkait dengan keseluruhan mayoritas umat

beragama di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Data dari BPS Provinsi Nusa

Tenggara Timur tahun 2016, presentase penduduk penganut agama di Kota

Kupang, sebagai berikut:penganut Agama Protestan 87,35 %, penganut Agama

Katolik 10,75 , penganut Agama Islam 1,77%, penganut Agama Hindu 0,12 %,

dan penganut Budha 0,00%.5 Kemudian jumlah anggota Jemaat Kaisarea BTN

Kolhua sekarang ini terdiri dari ± 554 KK, dengan jumlah ± 2.421 jiwa, yang

tersebar di 8 wilayah pelayanan rayon, dan berasal dari berbagai latar belakang

etnis di Indonesia, yakni: suku Timor, Helong, Rote, Sabu, Alor, Sumba, Flores,

Jawa, Batak, Nias, Minahasa, Toraja, dan Dayak.

Jemaat Kaisarea BTN Kolhua terus melaksanakan Panca Pelayanan GMIT

menuju cita-cita GMIT: “Jemaat yang missioner dan mandiri”sampai kepada

akhir zaman.6 Perkiraan pendeta dan majelis-majelis jemaat Ketua Rayon 2, Ketua

Rayon 3, Ketua Rayon 4 dan Ketua Rayon 5) selama menjadi pelayan di GMIT

Kaisearea BTN Kolhua, dari jumlah ± 554 jemaat Kaisarea BTN Kolhua terdapat

sekitar 43 KK (kepala keluarga) yang sering didoakan oleh pendoa-pendoa.Data

sementara ini dihasilkan dari hasil diskusi dengan pendeta dan majelis-majelis

berdasarkan data sementara per kepala keluarga di wilayah Rayon. Pada wilayah

Rayon 1 terdapat ± 5 KK, wilayah Rayon II ± 6 KK, wilayah Rayon III ± 7 KK,

4Catatan Kenangan Tentang: Tapak-Tapak Sejarah, 2.

5 BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Angka

2016, 210. 6Sekilas Sejarah Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua, 1.

Page 6: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

35

wilayah Rayon IV ± 5 KK, wilayah Rayon V ± 5 KK, wilayah Rayon VI ± 6,

wilayah Rayon VII ± 4 KK, wilayah Rayon VIII ± 5 KK.7

3.2.3. Bentuk Penatalayanan dan Pengorganisasian Jemaat GMIT Kaisarea

BTN Kolhua.

Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) pada hakekatnya menerima

presbiterial sinodal di mana secara kelembagaan, GMIT bukanlah „gereja dunia

atau universal‟ seperti Gereja Katolik Roma. Secara kelembagaan, GMIT tidak

dipimpin secara hirarkis oleh satu orang di puncak kepemimpinan gereja,

melainkan dipimpin secara kolektif atau beberapa orang yang disebut

konsistorium/presbiterium/kemajelisan. Aspek sinodal berarti bahwa masing-

masing jemaat tidak berjalan sendiri-sendiri. Ada komitmen untuk berjalan secara

bersama-sama dalam iman dan pelayanan. Kebersamaan ini diwujudkan dalam

ikatan klasis dan sinode melalui persidangan para pejabat gereja. Pembagian tugas

pelayanan, tugas majelis adalah mengelola pelayanan di masing-masing jemaat,

sedangkan tugas Majelis Klasis dan Sinode adalah mengelola hal-hal yang

berkaitan dengan kebersamaan atau keseluruhan. Klasis dan Sinode serta Badan-

badan Pembantu Pelayanan Klasis dan Sinode memiliki tugas mendorong dan

memfasilitasi terwujudnya bantuan antar jemaat-jemaat GMIT. Organisasi kerja

jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua diberlakukan pimpinan dan tanggungjawab

berdasarkan kesepakatan dalam keputusan dan kebijakan-kebijakan oleh Jemaat

dan Majelis Jemaat harian. Bentuk pelayanan di GMIT Kaisarea BTN Kolhua

7Data sementara dari hasil wawancara dengan, Bapak A. R., Bapak F.T, Bapak B. L dan

Bapak E. K pada tanggal 16 September 2017.

Page 7: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

36

mengacu pada Panca Program Pelayanan yang meliputi bidang Koinonia,

Diakonia, Marturia, Lirtugia, dan Oikonomia8.

Pengembangan pelayanan di samping pelayanan rutin oleh Majelis Jemaat

Harian, Komisi-komisi, Badan Pengurus Teritorial, Kategorial dan Fungsional

untuk menunjang pengembangan pelayanan jemaat di bidang pendidikan,

kesehatan, dan kesaksian. Bidang pendidikan, jemaat mendirikan TK Kaisarea

pada tanggal 18 Agustus 1991. Bidang kesehatan terdapat Pos Pelayanan

Kesehatan yang beroperasi sejak bulan Mei tahun 2000. Bidang kesaksian, jemaat

membuat Radio Kaisarea Voice pada tanggal 5 Februari 2004. 9

Ketua wilayah rayon tiga berpendapat bahwa pada dasarnya dalam

pengembangan pelayanan di bidang kesaksian, ada satu persekutuan doa di GMIT

Kaisarea BTN Kolhua. Namun persekutuan doa ini hanya ada di dalam satu

wilayah rayon saja. Persekutuan doa ini aktif sampai sekarang. Persekutuan doa

ini didirikan oleh salah satu keluarga di wilayah rayon III, yakni keluarga Kido.

Persekutuan ini didirikan pada tahun 2004 sampai sekarang dan ini berdasarkan

keinginan dari keluarga untuk membangun satu persekutuan guna membina

anggota jemaat di wilayah rayon tiga. Namun demikian, warga jemaat yang aktif

dalam persekutuan itu hanya sekitar 15-20 orang. Persekutuan ini tidak meluas

sampai ke jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua secara keseluruhan. Namun

persekutuan doa ini merupakan bagian dari pelayanan kesaksian. Ada pula

kegiatan pelayanan lainnya yang turut melibatkan warga jemaat GMIT Kaisarea

BTN Kolhua dan dari luar jemaat, Kebaktian Penyegaran Rohani (KPI) diadakan

sekitar 2009 dan 2010. Pelayanan KPI ini bersifat terbuka untuk umum, artinya

8 Tata Dasar GMIT dan Peraturan-Peraturan GMIT, 18-19.

9 Sekilas Sejarah Jemaat, 2.

Page 8: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

37

melibatkan warga jemaat yang bukan dari jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua

juga turut terlibat.10

3.3. Pendoa-pendoa di wilayah pelayanan GMIT Kaisarea BTN Kolhua

Penulis memulai dari sejarah munculnya kelompok doa yang dikenal

sebagai bentuk dari sebuah „Gerakan Roh‟ di Timor, kelompok-kelompok doa

hadir di wilayah pelayanan GMIT daerah So‟e Nusa Tenggara Timur tahun 1965

sampai awal tahun 1970. Kelompok-kelompok doa juga dalam perkembangannya

hadir di dalam wilayah pelayanan GMIT secara luas. Kelompok-kelompok doa

sangat menarik perhatian jemaat GMIT karena adanya penyampaian pesan-pesan

atau penglihatan-penglihatan tertentu11

. Secara khusus dalam penulisan ini

kekuatan dari penglihatan yang menimbulkan perhatian jemaat, terjadi juga dalam

kehidupan jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Hanya saja kehadiran orang-

orang yang memiliki karunia penglihatan, tidak secara berkelompok, tetapi secara

individu.Oleh karena itu,mereka disebut pendoa-pendoa di wilayah pelayanan

GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Pendoa-pendoa yang melayani jemaat GMIT

Kaisarea BTN Kolhua secara keseluruhan sampai saat ini berjumlah 8 pendoa,

yang diwawancarai berjumlah 4 pendoa, dengan alasan penulis hanya memiliki

akses ke 4 pendoa yang menjadi informan kunci.

Antara tahun 2015 sampai 2017 terlihat dengan jelas pelayanan yang

dilakukan secara pribadi di beberapa keluarga. Pelayanan ini mencakup partisipasi

jemaat yang pergi berdoa kepada seorang pendoa yang memiliki karunia-karunia.

10 Wawancara Bapak F.T 25 Agustus 2017 11 Pengertian gerakan roh di Timor ialah gerakan yang melibatkan anggota-anggota jemaat dan

sebagian dari pejabat-pejabat gerejawi GMIT untuk memberitakan injil Yesus Kristus, salah satu aktivitas

ialah kelompok doa. Gerakan ini dimulai pada pertengahan kedua tahun 1965 hingga akhir 1969/awal 1970

yang berpusat di So‟e, Kabupaten TTS, NTT) Telnoni, J.A. GMIT Menghadapi Kelompok Doa. (Kupang:

Jurnal Intim No 4, 2003), 24.

Page 9: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

38

Pendoa-pendoa yang melayani jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua, juga turut

menarik perhatian pekerja-pekerja gereja seperti pendeta dan majelis yang juga

mengemban tugas untuk melayani jemaat. Hal ini menimbulkan berbagai gejolak

sesuai dengan pengamatan daerah pelayanan pendeta dan para majelis. 12

Jemaat GMIT Kaisarea pada saat ini berada dalam pelayanan yang dinamis

baik secara kelompok besar maupun kelompok kecil. Kelompok besar yang

dimaksudkan mencakup komunitas gereja dan persekutuan di dalamnya. Bentuk-

bentuk pelayanan seperti ibadah rutin dan sebagainya yang telah terorganisir di

gereja. Sementara itu, pelayanan kelompok kecil berada dalam lingkup

keluarga.Pendeta berpendapat bahwa berdoa kepada pendoa menjadi hal yang

lumrah bagi jemaat. Jemaat yang meminta untuk dilayani oleh seorang pendoa,

tidak bisa dipungkiri dikarenakan sebuah kepentingan jemaat dalam

menyelesaikan persoalannya.13

Timbul pengharapan di dalam diri jemaat agar

persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan.14

Informasi yang diperoleh dari pendeta terkait dengan pelayanan dari pendoa-

pendoa di luar jemaat yang melayani jemaat GMIT Kaisarea, pendoa yang

memiliki karunia menjadi daya tarik bagi jemaat. Selama tiga tahun pelayanan

khususnya dalam mengunjungi dan membangun relasi dengan jemaat, ada hal-hal

yang beliau temui dengan berbagai pengalaman jemaat yang berdoa ke pendoa-

pendoa. Beliau memang menemukan bahwa ada beberapa jemaat yang

menempatkan waktu khusus mereka untuk berdoa ke pendoa secara rutin. Satu

masalah muncul ketika salah satu pendeta di jemaat GMIT Kaisarea mulai tertarik

untuk membawa beberapa jemaat pergi ke pendoa melalui perkunjungan-

12

Wawancara dengan Bapak F.T pada tanggal 25 Agustus 2017 13

Wawancara dengan Ibu Pdt M.M pada tanggal 01 September 2017 14

Wawancara dengan Bapak F.T pada tanggal 25 Agustus 2017

Page 10: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

39

perkunjungan pastoral yang pada akhirnya membawa dampak yang cukup besar

bagi kehidupan berjemaat. Sebenarnya kehadiran pendoa-pendoa ini merupakan

satu fenomena yang unik, karena ketika karunia yang dimiliki mampu membuat

orang tertarik. Pendeta jemaat melihat ada sisi negatif dari pendoa-pendoa. Sisi

yang negatif yang dijelaskan, bertolak dari pengalaman jemaat dengan seorang

pendoa. Pada tahun 2016, terjadi kasus di Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua,

antara pendeta A, keluarga B dengan seorang pendoa C.15

Pendeta A -adalah

pendeta yang melayani di Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua, begitu juga

dengan Keluarga B yang merupakan warga jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua.

Pendoa C-bukan merupakan jemaat GMIT Kaisarea, tetapi kebetulan bertempat

tinggal di daerah Jalur 40, di kawasan lingkungan BTN Kolhua. Persoalan terjadi

ketika Pendeta A melakukan pendampingan pastoral terhadap istri dari keluarga B

karena sang istri mengidap penyakit yang cukup serius, yaitu kanker. Di dalam

proses pendampingan pastoral itu, Pendeta A mencoba mengajak istri keluarga B

untuk pergi berdoa ke pendoa C. Pendeta A memiliki relasi dengan pendoa C, dari

relasi yang dibangun. Kemudian Pendeta A mencoba untuk membawa istri

keluarga B berdoa ke pendoa C itu. Pada saat berdoa, dan mendapatkan satu

penglihatan yang menunjuk pada istri keluarga B, penglihatan yang disampaikan

yakni bahwa;

“Penyakitnya ini akibat dari dosa leluhur dan pendoa memintanya

untuk segera keluar dari rumahnya, karena Tuhan tunjukan rumah

yang ia tempati sekarang ini sangat „gelap‟.”16

15

Wawancara dengan Bapak Pdt R.R pada tanggal 23 Agustus 2017. 16

Wawancara dengan Bapak Pdt R.R pada tanggal 23 Agustus 2017.

Page 11: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

40

Penyampaian ini menimbulkan rasa percaya dari istri keluarga B terhadap

tutur kata dari pendoa C. Setelah itu, terjadi pertemuan-pertemuan lainnya dengan

pendoa C tersebut, sampai akhirnya suami dari keluarga B meminta sang istri

untuk berhenti berdoa ke pendoa karena dampak dari penglihatan yang

disampaikan, istri dari keluarga B menunjukkan perilaku yang tidak baik terhadap

suaminya bahkan menimbulkan pertengkaran karena sudah tertanam bahwa

rumah yang ditempatinya „gelap‟. Gelap yang dimaksudkan disini ialah rumah ini

memiliki aura yang tidak baik sehingga ia harus keluar. Pada akhirnya persoalan

ini berdampak pada pihak keluarga dari laki-laki yang akhirnya tidak lagi

memiliki respek terhadap pendeta A.Mereka juga sampai pada titik kesimpulan

bahwa Pendoa C yang memilki karunia ini patut untuk dipertanyakan

kebenarannya. Kasus ini memperlihatkan bahwa penglihatan yang disampaikan

tidak membantu istri dari keluarga B keluar dari persoalan yang dialami, namun

menimbulkan persoalan baru antara istri keluarga B dan keluarganya. Pendeta A

tidak hanya membawa istri keluarga B saja melainkan ada beberapa jemaat

lainnya yang dibawa untuk berdoa ke pendoa C.

Pendeta jemaat berpendapat bahwa kasus ini tidak hanya mempengaruhi

pihak keluarga melainkan juga pandangan jemaat GMIT Kaisarea BTN terhadap

pendeta A dan pendoa C. Dalam kasus ini, terlihat bahwa pendeta A terjebak

dalam tugas pelayanannya akibat dari rasa percaya terhadap karunia yang dimiliki

oleh pendoa C. Rasa percaya itu kemudian ditularkan kepada jemaat yang

dikunjunginya sehingga jemaat menjadi percaya dengan karunia penglihatan

setelah bertemu dengan pendoa C. Percaya dalam hal bahwa penglihatan dan tutur

kata yang disampaikan berasal dari Tuhan. Pada akhir perbincangan, Pendeta

Page 12: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

41

jemaat berpendapat bahwa jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua perlu untuk bisa

memahami dan membedakan karunia yang benar-benar datang dari Tuhan atau

hanya seperti imajinasi yang dibuat sendiri oleh pendoa. Hal ini sangat berdampak

bagi kehidupan jemaat GMIT Kaisarea BTN secara pribadi. Dalam pemahaman

jemaat, karunia adalah sesuatu hal yang „datang dari Tuhan‟ dan patut atau wajib

untuk disimak dan dilakukan. Jadi di dalam kasus ini, pendoa C dengan

penglihatan yang disampaikan, memiliki satu kekuatan yang besar yang dapat

merubah pola pikir dan kehidupan dari isteri keluarga B.17

3.3. Pengalaman Religius Pendoa-pendoa di wilayah Jemaat GMIT

Kaisarea.

Kasus yang telah dijelaskan di atas memberi gambaran bagi penulis

menjelaskan kepada pembaca untuk terlebih dahulu melihat bentuk pengalaman-

pengalaman religius dari pendoa-pendoa dengan berbagai karunia. Penulis

membatasi informan kunci khususnya kepada pendoa-pendoa yang bertempat

tinggal di wilayah GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Pembatasan ini dilakukan dalam

rangka mendapat akses untuk bertemu langsung dengan pendoa-pendoa tersebut,

karena beberapa di antaranya sulit untuk ditemui berkaitan dengan jadwal

pelayanan pendoa yang lain. Penulis hanya dapat mewancarai 4 dari 8 pendoa

yang terlampir pada data sebelumnya Empat pendoa yang menjadi informan kunci

diantaranya terdiri dari 3 perempuan dan 1 laki-laki. Secara lengkapnya dalam

bentuk tabel, seperti berikut ini:

17

Wawancara dengan Bapak Pdt R.R pada tanggal 23 Agustus 2017.

Page 13: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

42

No Nama Pendoa Umur Tingkat

Pendidikan

Asal Gereja

1 Mina F. 49 SMA GMIT Imanuel

Oepura

2 Sepus T. 60 SMA GMIT Kuanino

3 Yeti P. 52 SMA GMIT Maranatha

Oebufu

4 Merry. W 55 S1 GMIT Pniel

Oebobo

Penulis akan menjelaskan tentang apa bentuk-bentuk dari pengalaman

religius dari pendoa-pendoa dan menampilkannya dalam tiga bagian, yaitu:

kehidupan masa lalu, pengalaman perjumpaan dengan Ilahi dan bentuk pelayanan.

Sesuai dengan urutan tabel di atas, penulis memulainya dari pendoa yang pertama

dan kemudian diikuti dengan pendoa-pendoa berikutnya.

3.3.1. Kehidupan Masa Lalu

Penulis memberikan informasi pengalaman masa lalu dari pendoa yang

pertama, yaitu Mina Finit. Pendoa Mina membagikan pengalamannya terkait

dengan masa-masa yang lalu sebelum menerima satu pengalaman yang

menurutnya merupakan pengalaman yang luar biasa. Pendoa tersebut berada

dalam kehidupan yang tidak baik dalam arti bahwa hidup dalam keluarga yang

tidak mendidiknya dengan baik. Orang tuanya merupakan penganut agama

Protestan, tetapi bukan penganut yang aktif dalam mengikuti seluruh peribadahan

di gereja.

Pendoa mengalami satu peristiwa yang tidak dilupakan sebagai satu

peristiwa yang luar biasa pada tahun 1994. Waktu itu, ia mengalami sakit. Hal itu

ditandai dengan muntah darah secara terus-menerus. Akhirnya pendoa

Page 14: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

43

memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di RSUD Kupang. Pemeriksaan itu

dilakukan sebanyak dua kali. Pada pemeriksaan yang pertama, pendoa didiagnosa

oleh dokter mengidap penyakit TBC. Kemudian pendoa meminta untuk dilakukan

pemeriksaan ulang oleh dokter. Karena ia tidak percaya terhadap hasil diagnosa

yang pertama maka dilakukan pemeriksaan lagi.Hasilnya, ia justru didiagnosa

mengidap penyakit kanker darah atau leukimia. Hal ini membuatnya percaya dan

merasa pasrah dengan apa yang dialami.Alasan ini disampaikan karena

keterangan dokter tentang penyakit yang diderita ini sudah berada dalam status

stadium 4. Ia mengatakan demikian:

“Saya merasa pasrah dengan keadaan yang saya alami.Saya bahkan

sudah benar-benar ingin menyerahkan kehidupan saya. Saya merasa

putus asa dan putus harapan dengan hasil diagnosa yang saya terima”

Pendoa dirawat di RSUD, namun pada hari yang ketiga, ia dipindahkan ke

dalam ruang isolasi. Di ruang ini, ia mengalami suatu peristiwa yang luar biasa

terkait dengan perjumpaannya dengan yang Ilahi.18

Penulis beralih ke kehidupan masa lalu yang dialami oleh pendoa yang

kedua, yaitu Sepus Tefa. Pendoa bercerita tentang kehidupan masa lalunya

sebelum menerima mengenai apa yang dia anggap sebagai sebuah karunia dari

Tuhan. Ia adalah penganut agama Protestan, tetapi dalam hidupnya tidak ada

relasi dengan Tuhan.Begitu juga pola kehidupannya, dalam hal ini cara bertindak

dan berperilakunya terlihat tidak baik. ia menjelaskan bahwa dalam hidupnya

terdapat banyak kesalahan atau dosa yang dilakukan, misalnya:

“Saya pernah melempar batu ke jemaat yang pernah beribadah karena

waktu itu mereka di dalam gereja seperti berteriak-teriak mengganggu

ketenangan di tempat tinggal kami. Selain itu saya juga bukan seorang

bapak yang baik karena saya sering berperilaku kasar kepada anak-

18

Wawancara dengan Ibu Mina F. pada tanggal 06 September 2017.

Page 15: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

44

anak bahkan mereka juga membenci saya dengan perlakuan yang kasar

itu”.19

Keterangan tersebut kemudian diberi tambahan informasi dari istri pendoa

dengan menjelaskan bahwa suaminya memiliki latar belakang kehidupan yang

buruk. Suaminya tidak bijaksana dalam mendidik anak-anak agar dapat menjadi

orang yang memiliki perilaku yang baik tetapi memberikan kesan yang tidak baik

terhadap anak-anak.20

Inilah gambaran besar tentang pengalaman masa lalu dari

pendoa yang kedua.Hal ini akan dilanjutkan dengan pemaparan tentang

perjumpaan pendoa tersebut dengan yang Ilahi pada poin berikutnya.

Pendoa yang ketiga, yaitu Yeti Pello.Pendoa ini memiliki pengalaman masa

lalu yang mungkin berbeda dari pendoa sebelumnya. Pendoa tersebut merupakan

salah satu orang yang taat pada ajaran-ajaran agama. Sebagai orang yang

beragama Kristen Protestan, ia menyadari tentang keberadaan dirinya sebagai

warga jemaat.Ia menyatakan ,bahwa:

“Saya percaya pada hal-hal yang baik yang patut untuk dilakukan dan

yang tidak boleh dilakukan. Hal-hal ini dilihat dari bagaimana saya

diajarkan oleh orang tua untuk menjadi orang yang memiliki hubungan

dengan Tuhan agar saya dapat membedakan mana yang baik dan tidak

baik sesuai dengan kehendak-Nya21

.

Pendoa tersebut rajin mengikuti peribadahan dan segala bentuk kegiatan

pelayan di gereja. Ia meyakini bahwa ia hidup dalam landasan iman percaya

kepada Tuhan. Pada tahun 2005 suaminya meninggal, peristiwa ini membuat

hidupnya menjadi tidak stabil. Ia sangat berduka dan muncul rasa kecewa

terhadap Tuhan. Selain itu, saudara-saudara iparnya secara tiba-tiba mengalami

sakit selama beberapa minggu. Ia memiliki tanggungjawab atas apa yang

19

Wawancara dengan Bapak Sepus T. pada tanggal 08 September 2017 20

Wawancara dengan Marlin T. pada tanggal 08 September 2017. 21

Wawancara dengan Ibu Yeti P. pada tanggal 09 September 2017.

Page 16: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

45

dialaminya serta saudara-saudara iparnya. Ia berpendapat bahwa mungkin

kesedihan yang dialami merupakan titik awal di mana ia mengalami perjumpaan

dengan Tuhan22

. Selanjutnya, penulis memberi pengalaman dari pendoa yang

keempat terkait dengan pengalaman masa lalunya.

Pendoa yang keempat, yaitu Merry . Ia memiliki pengalaman masa lalu

yang tidak jauh berbeda dengan pendoa-pendoa sebelumnya. Pengalaman ini

berkaitan dengan bentuk pelayanan yang telah ia ikuti selama menjalani proses

pelayanan di gereja. Ia penganut agama Protestan.Pelayanan yang ia dilakukan

tidak hanya terbatas di gereja, melainkan juga di dalam persekutuan doa yang

telah diikutinya sekitar tahun 2001. Ia menjelaskan bahwa pelayanan yang

dilakukan merupakan kewajibannya sebagai seorang Kristen. Kepercayaan

terhadap Tuhan membuatnya lebih diberkati dalam kehidupannya dan kehidupan

keluarganya.

“Saya merasa bahwa ketika melayani Tuhan saya memperoleh berkat

dan menjadi berkat bagi orang lain. Namun saya tahu bahwa orang

yang mengikut Tuhan itu tidak mudah, perjalanan dalam pelayanan

pasti ada saja rintangan.”

Ia menjelaskan bahwa ada rintangan yang dihadapinya ketika ia mengalami

satu peristiwa dari suaminya tepat pada tahun 2004. Peristiwa kecelakaan mobil

yang dialami oleh suaminya membuatnya terkejut dengan situasi yang dialami ini.

Ia beranggapan bahwa peristiwa ini merupakan rintangan yang harus dihadapinya

secara bersama dengan suaminya. Ketika dokter mengatakan bahwa suaminya

mengalami lumpuh total atau tidak dapat berjalan, ia merasa sedih sekaligus

kecewa dengan apa yang terjadi. Ia merasa bahwa seharusnya ini tidak perlu

terjadi pada keluarganya.Karena itulah, ia mengungkapkan kekecewaannya ini

22

Wawancara dengan Ibu Yeti P. pada tanggal 09 September 2017.

Page 17: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

46

dengan menyalahkan Tuhan. Berangkat dari pengalaman pendoa ini, ia jarang

melakukan pelayanan di gereja maupun di rumah sakit.

“Saya merasa rintangan itu datang kepada saya, ketika suami saya

mengalami kecelakaan pada tahun 2004 membuat saya sedih sekali karena

dari peristiwa itu saya sudah jarang sekali pergi pelayanan di gereja dan

persekutuan doa. Saya hanya di rumah dan merawat suami saya. Peristiwa

itu yang membuat saya akhirnya kecewa dengan keadaan yang menimpa

keluarga saya.23

3.3.2. Pengalaman Perjumpaan dengan yang Ilahi

Penulis tiba pada bagian yang kedua, yaitu bagaimana pengalaman-

pengalaman masa lalu dari pendoa-pendoa di atas menjadi sebuah titik awal

perjumpaan mereka dengan apa yang dianggap sebagai perjumpaan dengan

Tuhan.Untuk pendoa pertama, ia mengalami kisah perjumpaan dengan Tuhan,

sebagai berikut:

“Saya berdoa kepada Tuhan. Doa saya kepada Tuhan seperti ini: “

Tuhan, semua orang pasti akan mati, mati hari ini sama dengan esok

hari, namun saya mau mati untuk Tuhan artinya bahwa walaupun

tubuh saya mati, tetapi jiwa saya hidup di dalam-Nya.” Ketika saya

selesai berdoa, seperti ada satu kekuatan yang entah datangnya dari

mana tiba-tiba membuat saya merasa tidak lemah, kemudian ada satu

suara yang muncul dan mengatakan bahwa “hai Anakku, pilih

kematian atau kehidupan.” Pada awalnya, saya merasa ketakutan yang

luar biasa dengan suara yang muncul itu.Saya tidak menanggapi suara

itu karena ketakutan setengah mati dengan suara yang muncul tiba-

tiba. Namun demikian, suara tersebut muncul lagi dengan ucapan yang

sama bahwa “hai anakku pilih kematian atau kehidupan” dengan suara

yang lembut. Saya melihat apa mungkin ada orang di dalam ruangan.

Suara tersebut muncul kali yang ketiga dengan ucapan “hai anakku

yang kukasihi, pilih kematian atau kehidupan.” Saya berpikir sejenak

tentang suara yang muncul dan berkata dalam benak bahwa

kemungkinan besar saya harus memilih diantara kematian atau

kehidupan. Suara yang ketiga kali membuat saya menjadi yakin bahwa

suara ini berasal dari suara Tuhan. Saya yakin karena ketika suara

yang ketiga muncul dan pada saat itu juga saya menjawab dalam hati

“saya memilih kehidupan”. Setelah saya memilih kehidupan, tiba-tiba

saya melihat seperti muncul semacam layar di tembok dalam ruangan

dan ada sinar yang terang sekali. Layar tersebut bertuliskan tinta emas

dengan satu kata, yakni “iman”. Ketika peristiwa ini terjadi maka

23 Wawancara dengan Ibu Mery Wungubellen pada tanggal 12 September 2017.

Page 18: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

47

dalam benak saya seakan tidak percaya dengan apa yang saya telah

lihat, namun seketika itu juga saya merasakan ada kekuatan dalam

tubuh saya sehingga saya seperti memiliki tenaga yang kuat sekali

tetapi justru jiwa saya yang terangkat menuju ke tempat yang tidak ada

di dunia ini. Ada dua sosok yang menemani saya namun saya yakin

bahwa dua sosok tersebut ialah sosok malaikat. Saya pergi ke suatu

tempat dimana saya berada di sebuah terowongan. Terowongan itu

menuju pada suatu tempat dan saya melihat tempat itu penuh dengan

api yang menyala-nyala, api tersebut tidak pernah padam. Setelah saya

beranjak dari tempat tersebut ke tempat yang lain ada satu tempat yang

membuat saya merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Tempat

tersebut penuh dengan sukacita dan sorak-sorai. Kemudian saya

berkata bahwa saya tidak ingin kembali, namun ada suara yang muncul

mengatakan bahwa “pekerjaanmu belum selesai, kembalilah.” Setelah

itu saya tersadar dan saya masih berada di rumah sakit, tepatnya di

tempat tidur. Pada saat saya sadar, saya tidak lagi merasakan tubuh

fisik saya yang lemah melainkan saya memiliki tenaga yang kuat

sekali hingga saya bisa bangun dan berdiri. Setelah saya bangun saya

memutuskan untuk pulang ke rumah.24

Kesaksian pendoa pertama tersebut meyakini bahwa apa yang ia alami

merupakan suatu karunia yang ia dapat dari Tuhan. Pernyataan yang disampaikan

oleh pendoa pertama kemudian dikonfirmasi oleh saudaranya. Saudara dari

pendoa pertama mendampingi saat proses pemeriksaan penyakit.Ia menjaga di

rumah sakit setelah pendoa pertama diagnosa mengidap penyakit kanker darah.

Adiknya terkejut ketika kakaknya dengan secara tiba-tiba keluar dan memegang

tas dan mengatakan untuk pulang ke rumah. Ia hanya diam dalam perjalanan

pulang dan sampai dirumah kakak menceritakan kepadanya tentang apa yang

dialaminya selama berada di ruang isolasi.

“Lalu saya katakan kepada kakak saya, bagaimana saya harus percaya

dengan perkataan yang kakak sampaikan? Sambil merasa sangat

terkejut dengan keadaan fisik kakak yang sangat sehat berbeda ketika

berada di rumah sakit, lalu kakak hanya menjawab „saya tidak

meminta untuk percaya, karena saya juga tidak percaya dengan apa

yang saya alami, saya hanya meminta untuk mendengarkan

pengalaman saya bertemu dengan Tuhan, saya yakin pada waktu yang

tepat adik akan percaya.25

24

Wawancara dengan Ibu Mina Finit pada tanggal 06 September 2017. 25

Wawancara dengan J. F pada tanggal 06 September 2017.

Page 19: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

48

Ia mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh kakaknya, namun pada

akhirnya ia tiba pada kesimpulan bahwa ia percaya dengan apa yang dialami oleh

kakaknya dan ia melihat bahwa kakaknya menerima karunia yang berasal dari

Tuhan. Rasa percaya mulai timbul ketika beberapa waktu kedepan kakaknya

mulai mendoakan keluarganya.26

Berikutnya, kita akan mencermati pengalaman religius pendoa kedua. Ia

menjelaskan bahwa pada tahun 1986, ia mengalami satu peristiwa ketika berada di

kolam pemandian di Jalan Fontein. ia datang ke kolam pemandian dengan tujuan

mandi. Pada saat masuk di dalam kolam, tidak terpikirkan olehnya kalau kolam

itu sangat dalam dan dalam sekejap ia tenggelam27

. Istri pendoa tersebut

menjelaskan bahwa ia sedang berada di rumah dan tiba-tiba ada beberapa orang

datang membawa suaminya. Orang-orang tersebut mengatakan bahwa suaminya

tenggelam pada saat mandi.28

Disisi lain menurut pemahaman pendoa, ia tidak

tahu bahwa dirinya sudah meninggal, tetapi di dalam situasi itu ia mengatakan

bahwa ini merupakan momen berjumpa dengan Tuhan.Ia mengatakan demikian:

“Namun dalam situasi ini saya ditangkap oleh Tuhan.Saya berada di

sebuah tempat yang tidak pernah saya temui di dunia mana pun. Tuhan

datang kepada saya dan mengajak saya untuk berjalan-jalan, seketika

itu saya langsung ikuti langkah tersebut. Saya tanpa berkata apapun

saya mengikuti langkah Tuhan dan Tuhan seperti dihalau oleh sinar

yang begitu terang. Saya dibawa berkeliling selama kurang lebih dua

jam. Di dalam situasi ini mulai membuat saya bertanya-tanya akan

dibawa kemana, kemudian Tuhan membawa saya ke satu kolam di

dekat sebuah gunung. Tempat itu tidak seperti tempat-tempat disini,

kolam yang saya temui benar-benar beda. Kemudian Tuhan

menghampiri saya dan membaptis saya di kolam itu. Tuhan berkata

kepada saya “teruslah ikut langkahku” dan saya terus mengikuti

langkah Tuhan. Saya mengikuti langkah Tuhan dengan penuh banyak

pertanyaan. Setelah itu, saya tiba di dua jalur jalan. Jalur yang sempit

26

Wawancara dengan J.F pada tanggal 06 September 2017. 27

Wawancara dengan Bapak Sepus T. pada tanggal 08 September 2017. 28

Wawancara dengan Ibu Marlin T. pada tanggal 08 September 2017.

Page 20: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

49

dan jalur yang lebar di bagian kiri dan di bagian kanan. Jalur bagian

kiri atau jalur yang sempit ini, saya melihat orang-orang penuh dengan

air mata dan meminta pertolongan kepada Tuhan dan Tuhan katakan

bahwa “tidak ada waktu lagi”. Pada jalur bagian kanan yaitu jalur

yang sempit sekali dan sangat terang. Saya melihat orang-orang

memegang Alkitab dan bernyanyi bersukacita memuji nama Tuhan.

Lalu, Tuhan masuk ke satu jalan yang sempit dan saya terus

mengikuti-Nya. Ketika saya masuk, Tuhan katakan kepada saya

“lihatlah ”. Saya lihat ada tiga tinta, tinta hitam, biru, dan merah. Tinta

yang hitam menandakan bagian yang sudah tidak dapat diampuni lagi

yang kemudian menuju pada kematian, merah dan biru masih bisa

diampuni. Saya terus bertanya dengan semua hal yang sudah Tuhan

tunjukan tetapi Tuhan hanya mengatakan kepada saya untuk “ikut

langkah ku terus” sampai di dalam tempat yang namanya surga. Tuhan

katakan kepada saya “siaplah dan ikut langkah saya dan kembalilah ke

tempat”. Lalu pada saat itu saya langsung bertanya “apakah saya harus

kembali Tuhan tapi apa yang harus mulai saya lakukan?” Tuhan tidak

menjawab saya tetapi hanya katakan kepada saya bahwa dengan

kelapa muda, minyak kelapa dan uas (lengkuas). Tuhan katakan

kepada saya bahwa untuk minyak kelapa untuk menyembuhkan yang

sakit, uas yang direndam dalam rebusan air dan bersihkan untuk

membasuh orang-orang agar dapat dipulihkan. Artinya bahwa Tuhan

berikan ini kepada saya sebagai tanda pelayanan yang harus saya

perbuat ke orang lain. Kelapa muda ini kelapa yang bukan pada

umumnya ada di sekitar kita, justru saya pulang kembali dengan

kelapa muda yang Tuhan berikan. Seketika itu saya tersadar dan

menceritakan peristiwa ini di dalam keluarga.29

Contoh pengalaman religius di atas menjadi satu momen yang menurut

pendoa tersebut merupakan momen pertemuannya dengan Tuhan.Pasalnya setelah

memperoleh pengalaman religius itu, ia sampai pada kesimpulan bahwa apa yang

dialaminya diterima sebagai suatu karunia dari Tuhan.30

Pengalaman pendoa yang ketiga, yaitu pendoa Yeti Pello, ia memperoleh

satu pengalaman yang menarik ketika berhadapan dengan suasana duka.

Menurutnya, „kehadiran‟ Tuhan terjadi melalui suara-suara, mimpi, dan

penglihatan. ia menjelaskan bahwa pengalaman yang dialami berkaitan dengan

kematian suami karena sakit. Ketika suaminya meninggal dan keluarga ada dalam

29

Wawancara dengan Bapak Sepus pada tanggal 08 September 2017. 30

Wawancara dengan Bapak Sepus pada tanggal 08 September 2017.

Page 21: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

50

suasana duka, tiba-tiba beberapa dari iparnya mengalami sakit. Kakak

kandungnya datang dan mengajaknya untuk bertemu dengan satu hamba Tuhan

dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke hamba Tuhan tersebut.

Kakak kandungnya menjelaskan bahwa pada saat suasana duka, pihak

keluarga tiba-tiba mengalami sakit. Ia dapat memahami bahwa ini situasi duka

yang sangat mendalam terutama bagi adiknya. Beliau mengikuti satu persekutuan

di salah satu gereja dan ia mengajak adiknya berdoa ke salah satu hamba Tuhan di

dalam satu persekutuan itu dengan maksud untuk mendapat topangan dan

dukungan.31

Pendoa tersebut berdoa ke hamba Tuhan, tepat pada minggu kedua

setelah kematian suaminya ia mengalami satu kejadian yang menurutnya ini

merupakan sesuatu yang tidak masuk akal atau masuk dalam logika manusia.

“Pada waktu saya tidur, saya mimpi bahwa ada orang yang

menggosok-gosok tubuh orang mati kalau mengenai seseorang maka ia

akan mati. Saya terbangun dan awalnya saya berpikir itu hanya mimpi

atau semacam bunga tidur tetapi saya seketika itu berdoa kepada

Tuhan.32

Pendoa tersebut tergerak hatinya untuk mengikuti persekutuan doa yang

juga diikuti oleh kakak kandungnya. Ketika sampai di tempat persekutuan itu,

mereka dalam keadaan berdoa kemudian pendoa tersebut masuk dan berdoa. Pada

saat berdoa, pendoa tersebut tidak mengucapkan doa yang ingin ia sampaikan

melainkan ia hanya menangis sampai doa itu selesai.

“Pada hari berikutnya, saya berdoa, di dalam doa itu tiba-tiba saya

menerima satu penglihatan. Penglihatan ini seperti layar film yang

muncul tiba-tiba di depan saya ketika berdoa. Saya dalam keadaan

yang panik dan takut waktu karena ini pertama kalinya dalam hidup

saya mengalami hal ini. Namun dalam keadaan yang panik dan

ketakutan itu saya berusaha untuk melihat apa yang ditunjukan melalui

penglihatan tersebut. Penglihatan itu menunjukkan bahwa ada satu

rumah yang sebenarnya sudah pernah saya kunjungi.Penglihatan

31

Wawancara dengan John Pello pada tanggal 09 September 2017.

32

Wawancara dengan Ibu Yeti Pello pada tanggal 09 September 2017.

Page 22: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

51

tersebut menunjukkan bahwa ada seseorang yang meninggal di rumah

tersebut dan banyak orang yang sedang mengangkatnya dan melintas

melewati saya. Orang yang meninggal itu ternyata seorang laki-laki”.

Sesaat setelah pendoa menerima penglihatan itu,ia menceritakan hal ini

kepada saudaranya.Tiba-tiba ada banyak orang yang lewat di depan rumahnya dan

ternyata ada orang yang meninggal.

“Lalu saya tanya „siapa yang meninggal?‟ Saudara ipar saya bilang „itu

paman di bawah yang meninggal‟. Saya langsung mengingat

penglihatan yang Tuhan tunjukkan tetapi saya masih membandingkan

karena saya masih belum percaya. Akhirnya penglihatan itu terus

muncul ketika saya berdoa dan saya percaya bahwa itu berasal dari

Tuhan dan itulah karunia.33

Pendoa di atas memiliki pengalaman harus melewati suasana yang berduka,

namun dalam situasi itu ada suatu perjumpaan dengan yang Ilahi. Hal ini

membuatnya tidak percaya atau tidak masuk di akal. Namun pada tahap-tahap

selanjutnya karunia berupa penglihatan terus muncul dan membuatnya percaya

bahwa karunia ini berasal dari Tuhan.

Pendoa yang keempat atau yang terakhir mengalami perjumpaan dengan

yang Ilahi dalam suasana kecewa.

“Selama proses merawat suami saya yang mengalami kecelakaan dan

lumpuh, malam hari saya tidur. Tiba-tiba saya bermimpi Tuhan

datang kepada saya dalam sosok yang sangat terang dan memegang

pundak saya dan berkata bangunlah. Saya seketika itu langsung kaget

dan bangun. Saya berpikir ini hanya bunga tidur saja, tapi hati saya

ini tergerak untuk berdoa. Ketika berdoa saya mengalami hal yang

benar-benar membuat saya ketakutan karena mimpi yang saya

ceritakan itu menjadi nyata. Jiwa saya itu terangkat dan saya dibawa

ke satu tempat yang saya sendiri tidak tahu. Saya melihat ada dua

tempat. Tempat yang sangat terang dan saya melihat di tempat itu

terdengar suara yang menggelegar begitu, penuh dengan sukacita,

suasana kedamaian, sedangkan di tempat yang satunya saya melihat

bahwa ada orang yang berteriak kesakitan, betul-betul menderita, itu

tempat yang mengerikan dan seolah-seolah penderitaan itu tidak ada

akhirnya, terus saja seperti itu. Saya merasa heran sekaligus

33

Wawancara dengan Ibu Yeti P. pada tanggal 09 September 2017.

Page 23: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

52

mengagumi akan kejadian yang terjadi dalam hidup saya karena saya

percaya betul bahwa saya bertemu dengan Tuhan ketika jiwa saya

benar-benar terangkat. Mengapa kemudian saya berani bilang bahwa

ini Tuhan? Karena tempat yang saya temui adalah surga dan neraka.

Dua tempat yang berbeda. Selama itu saya hanya terkagum-kagum

dengan apa yang saya alami. dan setelah saya dibawa berkeliling,

saya tidak ingin kembali, rasanya ingin terus berada di tempat yang

Tuhan tunjukan. Tuhan berkata kepada ke saya “ kembalilah dan

lakukan pekerjaanmu” dan seketika itu saya hanya bilang “ya

Tuhan”. Sekejap, saya langsung ada di dalam posisi ketika saya

berdoa tadi. Saya menangis sekaligus bahagia karena saya berjumpa

dengan Tuhan. Saya membangunkan suami saya dan

menceritakannya kepada saya. Awalnya suami saya tidak percaya.

Namun setelah beberapa kali saya berdoa dan saya mendapat

penglihatan yang muncul seperti layar lebar yang datang ketika

berdoa. Lalu suami saya percaya dan setelah itu saya melakukan

berbagai pelayanan sebagai bentuk tanggungjawab pelayanan.34

3.3.3 Bentuk Pelayanan Pendoa-pendoa

Dalam poin yang terakhir, penulis menyajikan tindakan-tindakan pendoa

setelah mereka mengalami perjumpaan dengan yang Ilahi.Di sini kita akan

memahami bagaimana karunia-karunia yang dianggap sebagai power pendoa itu

itu mampu mempengaruhi atau memberi daya tarik bagi jemaat GMIT

Kaisarea.Untuk pendoa pertama, ia menyatakan demikian:

Tahun 1994, saya melayani Tuhan dari tanda yang telah Tuhan

tunjukkan kepada saya bersama-sama dengan hamba Tuhan yang

waktu itu datang ke rumah saya. Proses pelayanan itu terjadi dalam

bentuk 1) pergumulan doa pribadi 2) doa pelepasan dosa nenek

moyang 3) pemurnian diri. Saya berjalan berdasarkan petunjuk Tuhan.

Pertama kali saya mendoakan orang ialah mendoakan keluarga. Bagi

saya pelayanan itu ada tiga bagian 1) pelayanan pribadi 2) pelayanan

keluarga 3) pelayanan dengan orang lain. Masalah waktu pelayanan

sebenarnya tergantung dari orang yang minta didoakan,tetapi saya

mendoakan orang itu setiap hari.35

Selain wawancara dengan pendoa yang pertama, penulis juga melakukan

observasi dengan mengamatinya ketika sedang mendoakan seseorang. Di dalam

34

Wawancara dengan Ibu M.W pada tanggal 12 September 2017. 35

Wawancara dengan Ibu Mina F. pada tanggal 06 September 2017.

Page 24: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

53

tata cara beribadah yang dibawakan oleh pendoa, pertama yang dilakukan ketika

orang datang dan berdoa adalah menyanyikan satu lagu rohani. Setelah itu, orang

yang didoakan memberitahukan pokok-pokok doa yang ingin didoakan. Pada saat

memulai untuk berdoa khususnya berdoa untuk pokok doa orang yang didoakan,

pendoa sambil mengucapkan doa tiba-tiba ada jeda sejenak (sekitar 15-20 detik)

karena ia mendapat semacam penglihatan. Penglihatan itu berupa ayat Alkitab

yang ditunjukkan. Setelah jeda itu, pendoa kembali mengucapkan kata-kata dalam

doanya dengan kalimat “terima kasih Tuhan” lalu lanjut berdoa dan kemudian

penglihatan itu muncul lagi. Secara garis besar,pendoa dan orang yang didoakan

itu berdoa selama kurang lebih 15 menit. Doa tersebut cukup panjang.Jjika dalam

doa tersebut tidak lagi ditunjukkan semacam penglihatan itu, maka menurut

pendoa petunjuk yang Tuhan berikan itu sudah cukup. Pendoa di atas lebih suka

menggunakan kata “petunjuk,” karena “petunjuk”dipahami sebagai suatu maksud

untuk sesuatu yang harus ia lakukan.36

Selesai berdoa, mereka menyanyikan satu lagu untuk masuk dalam

pembacaan ayat Alkitab. Ayat Alkitab yang diperoleh dari penglihatan itu akan

dibacakan oleh orang yang bersangkutan. Ketika selesai membaca, pendoa akan

menyampaikan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan dilanjutkan dengan pokok

permasalahan yang dihadapi.Pendoa juga memberikan kebebasan bagi orang yang

didoakan untuk menyampaikan apa yang dimaksud ayat Alkitab untuk dirinya.

Setelah membicarakan pokok masalah berkaitan dengan petunjuk yang diberikan,

maka pendoa akan berdoa lagi untuk pasien itu sekaligus doa penutup. Hal ini

diteruskan dengan bercerita bersama dan menyuguhi minuman dan makanan dan

36

Wawancara dengan Ibu Mina F. pada tanggal 06 September 2017.

Page 25: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

54

kemudian pulang. Inilah tata cara bentuk pelayanan yang dilakukan oleh pendoa

pertama.37

Berbeda dengan pendoa kedua. Ada semacam simbol-simbol yang

disematkan kepada orang yang datang berdoa.Kebanyakan orang memanggil

pendoa kedua dengan nama panggilan “Opa Sepus”. Dalam kesaksiannya, ia

menyatakan demikian:

“Pada awalnya saya tidak mengerti apa karunia ini.Ketika saya

bertemu dengan Tuhan, saya tidak tahu harus memulai pelayanan ini

dari mana. Pelayanan yang saya lakukan ini kurang lebih sudah 40

tahun. Ketika pertama kali saya mengalami perjumpaan itu,

sebenarnya pada waktu itu saya tinggal di So‟e. Saya membuat sebuah

kelompok doa, kelompok doa itu namanya Pelita Sion. Saya membuat

kelompok doa ini supaya tanggungjawab pelayanan saya kepada orang

lain melalui karunia yang Tuhan tunjukan itu terpenuhi artinya bahwa

pekerjaan saya harus berlanjut untuk menolong orang lain. Awalnya

kami ini hanya 5 orang saja termasuk isteri saya, tapi selanjutnya

mulai bertambah hingga sampai kurang lebih dari 56 KK, mengapa

kemudian banyak orang yang datang ke kelompok doa kami karena

pada waktu itu saya bersaksi tentang pengalaman saya bertemu dengan

Tuhan dan saya tidak pernah berpikir bahwa itu akan membuat banyak

orang datang dan mau melayani Tuhan. Saya yakin bahwa setiap apa

yang saya lakukan juga pasti akan berhubungan dengan orang lain.

Namun pada akhirnya saya harus membubarkan kelompok doa Pelita

Sion ini karena banyak persoalan yang kami hadapi. Hal-hal kecil saja

antara anggota satu dengan yang lain selalu berbeda pendapat. Itu yang

menjadi titik tolak mengapa saya pada akhirnya melakukan pelayanan

sendiri karena banyak hal yang telah saya lewati. Setelah itu saya

memutuskan untuk melakukan pelayanan sendiri. Terkait dengan

jadwal pelayanan itu biasanya dilakukan hanya pada hari senin dan

jumat mulai dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 21.00 malam bahkan

bisa sampai tengah malam.38

Pendoa yang kedua menjelaskan bahwa orang-orang yang didoakan datang

dari berbagai latar belakang yang berbeda. Para pejabat daerah, tentara, PNS,

datang untuk minta didoakan. Satu pengalaman yang menarik, ketika pendoa

tersebut mendoakan seseorang yang beragama Islam. Ini merupakan pengalaman

37

Observasi Penulis ketika mengikuti proses berdoa dengan salah satu orang yand

didoakan pada tanggal 06 September 2017.

38

Wawancara dengan Bapak Sepus pada tanggal 08 September 2017.

Page 26: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

55

pertama kalinya dilayani olehnya terhadap orang dari agama lain. Pendoa ini

berpendapat bahwa Tuhan hanya satu yaitu Tuhan yang memilki alam semesta ini.

Berangkat pemahaman ini siapa pun dari agama lain yang datang berdoa

kepadanya ia terima, karena semua orang menyembah pada Tuhan yang satu itu.

Isteri dari pendoa tersebut pernah menanyakan alasan mengapa sampai datang

untuk ingin didoakan oleh suaminya, orang beragama Islam ini mengatakan

bahwa dia mengetahui dari seorang temannya bahwa pendoa ini memiliki satu

karunia yaitu penglihatan.Awalnya ia masih ragu karena baginya untuk datang

berdoa kepada seseorang yang bukan dari agamanya merupakan keputusan yang

berani karena ia mengalami satu persoalan dia butuh jawaban atas persoalannya.

Isteri dari pendoa tersebut memahami dan menghargai kedatangan dari orang

yang beragama Islam ini.39

Sebelum berdoa, pendoa mengatakan kepada ibu yang

beragama Islam itu bahwa;

“Di antara saya dengan orang yang didoakan sama-sama memiliki

keyakinan dalam bentuk-bentuk yang berbeda, di dalam keyakinan

saya, Tuhan memberikan tugas ini untuk melayani siapa yang

membutuhkan-Nya, saya yakin bahwa pertemuan ini juga bagian dari

keyakinan ibu bahwa ibu punya persoalan yang mana ibu juga

membutuhkan-Nya.”40

Pendoa menjelaskannya kepada pasien beragama Islam itu dan dia hanya

memberi tatapan kepadanya dan berkata „terima kasih Opa’. Pendoa tersebut

melayani orang yang beragama Islam. Jadi, selama 40 tahun melayani, pendoa

tersebut juga melayani orang-orang yang beragama Islam dan Katolik. Pada saat

berdoa, pendoa sering menggunakan bahasa Timor, tetapi bisa juga bahasa

Indonesia. Hal ini tergantung dari pilihan orang yang minta untuk didoakan.

Namun secara pribadi pendoa lebih suka menggunakan bahasa Timor, karena

39

Wawancara dengan Marlin T. pada tanggal 08 September 2017.

40

Wawancara dengan Bapak Sepus pada tanggal 08 September 2017

Page 27: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

56

dengan menggunakan bahasa Timor tidak menghilangkan asal usulnya.Baginya

bahasa Timor sama seperti bahasa ibu yang tidak bisa dihilangkan dalam diri

orang Timor.41

Penulis juga mengamati bagaimana bentuk pelayanan dalam hal ini tata cara

berdoa ketika ada orang yang datang untuk didoakan. Sebelumnya telah dikatakan

bahwa bentuk pelayanan yang didoakan oleh pendoa tersebut dapat terbilang unik.

Penulis masuk ke dalam ruang doa dan mengamati prosesi dalam berdoa. Ketika

penulis masuk ke dalam ruang doa, di dalam ruang doa tersebut cukup remang

walaupun waktu itu masih siang hari dan di dalamnya ada satu meja. Di atas meja

itu ada lilin, kelapa kering dan minyak kelapa. Prosesi yang dilakukan sebelum

berdoa sama hanya dengan yang dilakukan oleh pendoa yang pertama yakni

membicarakan mengenai pokok-pokok doa yang ingin didoakan. Setelah

membicarakan pokok-pokok doa, Pendoa tersebut menyalakan satu lilin untuk

masuk di dalam doa. Kemudian, pendoa mulai berdoa dengan menggunakan

bahasa Timor.Penulis mendengar kalimat dari pendoa yang menyebut nama Uis

Neno namun dalam kalimat-kalimat selanjutnya juga menyebut nama Tuhan

Yesus. Doa yang dipanjatkan tidak ada jeda yang sama seperti yang dilakukan

oleh pendoa yang pertama. Pendoa berdoa selama kurang lebih 10 menit. Ketika

selesai berdoa, ia melakukan sedikit percakapan terkait apa yang ditunjukan

Tuhan selama berdoa dan ketika selesai berbincang. Pendoa tersebut mengambil

minyak kelapa dan mengoleskan minyak itu mulai dari kepala, tangan kiri dan

tangan kanan, kaki kiri dan kaki tangan. Penulis melihat bahwa hal yang

dilakukan oleh pendoa ini sama seperti apa yang dialami dalam dirinya ketika

41

Wawancara dengan Bapak Sepus T. pada tanggal 08 September 2017.

Page 28: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

57

mengalami perjumpaan dengan yang Ilahi. Bentuk pelayanan dari pendoa yang

kedua mempunyai ciri khas terkait medium yang disediakan untuk orang yang

ingin didoakan berupa minyak kelapa, buah kelapa kering, dan lilin.42

Pendoa

yang ketiga yaitu Ibu Yeti Pello. Ia memulai pelayanannya ketika bergabung

dalam satu kelompok doa di GMIT Maranatha Oebufu.

“Saya memulai pelayanan tentunya di dalam kelompok doa di GMIT

Maranatha. Namun saya dibimbing oleh kelompok doa itu dengan tata

cara yang sudah diatur di dalamnya. Sebenarnya ada dua tipe

pelayanan yang dilakukan. Tipe pelayanan itu bila menyangkut konflik

yang besar maka itu dilakukan secara kelompok tapi ketika yang lain

berkaitan dengan persoalan yang kecil saja itu bisa dilakukan secara

sendiri. Biasanya kalau melakukan pelayanan secara sendiri, saya yang

langsung pergi ke rumah-rumah dari orang-orang yang minta untuk

didoakan. Ini disebabkan kebiasaan dalam kelompok yang lebih

memilih untuk berjalan keluar untuk pelayanan sehingga ketika

mendoakan orang juga saya lebih memilih untuk pergi langsung ke

rumah orang yang ingin didoakan. Sebelum mendoakan orang lain,

saya merasa perlu untuk melengkapi diri dalam melayani orang yang

didoakan. Maksudnya ialah doa dan puasa.43

Tata cara dalam berdoa yang dilakukan oleh pendoa ketika mendoakan

seseorang secara individu dimulai dari nyanyian-nyanyian yang dibawakan

kemudian masuk dalam pokok-pokok doa yang hendak didoakan. Lalu kemudian

ia mulai berdoa. Berdoa yang dilakukan itu kurang lebih selama 10-15 menit

tergantung dari banyaknya pokok doa. Setelah selesai berdoa, pendoa Yeti akan

memberitahukan apa saja yang telah ditunjukkan Tuhan melalui penglihatan-

penglihatan terhadap orang yang bersangkutan.44

Pendoa yang terakhir yaitu Merry Wungubellen juga memiliki bentuk

pelayanan atau tata cara berdoa ketika mendoakan orang-orang dengan

persoalannya. Ia mengatakan bahwa pelayanan yang dilakukan selama kurang

42

Observasi Penulis dalam mengikuti proses berdoa di antara pendoa dan orang yang

didoakan pada tanggal 08 September 2017. 43

Wawancara dengan Ibu Yeti P. pada tanggal 09 September 2017. 44

Wawancara dengan Ibu Yeti P. pada tanggal 09 September 2017

Page 29: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

58

lebih 13 tahun merupakan pelayanan dengan nilai tanggungjawab yang besar.

Walaupun berada dalam satu kelompok persekutuan, ia tetap melakukan

pelayanan secara pribadi kepada orang-orang yang butuh didoakan. Tidak hanya

fokus pelayanan kepada keluarga-keluarga tetapi juga pelayaan terhadap pemuda-

pemudi. Berkaitan dengan waktu berdoa juga fleksibel, artinya kapan saja bisa

mendoakan orang-orang yang minta dilayani dalam doa. Tata cara dalam berdoa,

pendoa tersebut memulai dengan nyanyian-nyanyian. Durasi nyanyian yang

dinyanyikan cukup panjang atau diulang-ulang. Setelah bernyanyi, akan dibahas

pokok-pokok doa yang ingin didoakan lalu pendoa mulai untuk berdoa. Durasi

berdoa tidak jauh berbeda dengan pendoa-pendoa sebelumnya yakni sekitar 10-15

menit. Selesai berdoa, pendoa akan membahas apa yang ditunjukkan melalui

penglihatan dan setelah itu berdoa lagi, sebagai doa penutup.45

3.5. Alasan jemaat Warga GMIT Kaisarea BTN Kolhua memilih pergi ke

Pendoa.

Pada bagian terakhir, penulis menjelaskan mengenai alasan-alasan

mengapa jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua tertarik untuk berdoa dan didoakan

oleh pendoa-pendoa. Penulis hendak mewancarai perwakilan keluarga yang

memiliki ketertarikan untuk pergi berdoa ke seorang pendoa. Ketertarikan itu

dimulai dari persoalan-persoalan berat yang dihadapi oleh keluarga yang

mencapai titik ketidakmampuan untuk menyelesaikan persoalan yang dialami oleh

beberapa keluarga ini. Berikutnya penulis akan menjabarkan dalam bentuk fase-

fase secara bertahap bagaimana jemaat yang akhirnya memutuskan atau memilih

untuk berdoa ke pendoa.

45

Wawancara dengan Ibu M.W pada tanggal 12 September 2017.

Page 30: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

59

a) Fase yang pertama, ialah problematika warga jemaat. Problematika jemaat

ini berkaitan dengan persoalan yang dihadapi jemaat.Contoh konkritnya dari

hasil temuan lapangan berkaitan dengan sakit penyakit.

“Saya terkena penyakit tiroid, penyakit ini membuat saya kehilangan

berat badan yang drastis, kira-kira 12 Kg. Kondisi tubuh saya sangat

lemah, saya hanya berdoa kepada Tuhan untuk proses kesembuhan

saya. Selama proses pengobatan yang lama, saya berada di rumah sakit

selama satu minggu.Akhirnya saya meminta pendoa mendoakan saya.

Ketika didoakan dan pendoa hanya bilang dengan menggosok minyak

lalu meminum air rebusan dari daun herbal, sekitar 3 hari kedepannya

saya sembuh”.46

Contoh konkritnya yang lain, ada jemaat yang mengalami masalah

dalam tugas pekerjaan di kantor. Hal ini berkaitan dengan kenaikan

pangkat justru menjadi satu persoalan yang sulit karena pada kenyatannya

tidak semua orang yang akan memberikan apresiasi atas pekerjaannya,

melainkan melakukan segala cara untuk menjatuhkannya.47

“Saya pikir pada saat kenaikan pangkat di kantor, setidaknya ada orang

yang menghargai hasil kerja orang lain, tapi ternyata ada orang juga

yang iri dengan keberhasilan saya, selalu ada gangguan yang terjadi di

dalam keluarga saya, bahkan satu kali saya pulang ke rumah, seperti ada

pencuri yang masuk membongkar rumah saya di seluruh ruangan tapi

tidak ada yang hilang”48

Selain itu ada warga jemaat yang sempat kehilangan uang yang cukup

banyak dan akhirnya memutuskan untuk berdoa kepada pendoa yang memiliki

karunia untuk mengetahui siapa yang mengambil uang tersebut.49

“Pada waktu malam hari saya terkejut karena saya kehilangan uang

sebesar 20 juta, uang ini berhubungan dengan tanggungjawab pekerjaan

46 Wawancara dengan Ibu M.L, pada tanggal 22 Agustus 2017.

47 Wawancara dengan Ibu Y. T pada tanggal 08 September 2017.

48

Wawancara dengan Ibu Y. T pada tanggal 08 September 2017. 49

Wawancara dengan Ibu V. N pada tanggal 23 Agustus 2017.

Page 31: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

60

saya. Ini akan jadi persoalan yang besar kalau saya tidak menemukan, saya

harus mencari tahu siapa yang mengambil uang ini”.50

Persoalan- persoalan yang dihadapi warga jemaat kemudian

menjadi titik berangkat jemaat untuk memilih berdoa ke pendoa-pendoa yang

memiliki karunia baik itu berupa penglihatan, mimpi atau suara-suara yang

mampu menjawab persoalan warga jemaat.51

Persoalan-persoalan yang

dihadapi warga jemaat kemudian menjadi titik berangkat jemaat untuk

memilih berdoa ke pendoa-pendoa yang memiliki karunia. Berdasarkan

uraian di atas bahwa warga jemaat yang mengalami persoalan memerlukan

suatu jawaban dari Tuhan berupa petunjuk-petunjuk yang diberikan melalui

pendoa, sehingga masuk pada fase yang kedua.

b) Fase yang kedua, ialah jawaban dan petunjuk. Berdasarkan problematika atau

persoalan yang dihadapi warga jemaat yang telah dijelaskan di atas maka

jemaat membutuhkan suatu jawaban dalam persoalan mereka atau paling

tidak petunjuk dari Tuhan.Contohnya seperti salah satu warga jemaat yang

kehilangan uang tersebut, ketika ia berdoa di pendoa ia langsung mendapat

jawaban seketika itu juga,52

atau salah satu warga jemaat yang mengalami

sakit penyakit, tentu membutuhkan proses yang panjang untuk sampai pada

pemulihan dari sakit penyakitnya.53

Oleh karena itu, warga jemaat

membutuhkan jawaban atau paling tidak petunjuk untuk setiap persoalan

yang dihadapi. Setelah persoalan warga jemaat dapat diatasi maka pada fase

50

Wawancara dengan Ibu V. N pada tanggal 23 Agustus 2017. 51

Wawancara dengan Bapak A. T pada tanggal 08 September 2017

52

Wawancara dengan Bapak R. S pada Tanggal 25 Agustus 2017.

53

Wawancara dengan Ibu M. L, pada tanggal 22 Agustus 2017.

Page 32: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

61

yang berikutnya ialah jemaat yang mengetahui karunia-karunia pendoa untuk

mendapat jawaban dan petunjuk lalu jemaat berdoa ke pendoa.

c) Fase yang ketiga adalah karunia-karunia. Warga jemaat yang didoakan

sebagian besar memilih untuk berdoa ke seorang pendoa karena mengetahui

adanya karunia-karunia yang dimiliki. Karunia itu memiliki ciri yang tidak

dimiliki oleh semua orang dan bagi warga jemaat itu merupakan bagian dari

kehendak Tuhan untuk orang-orang yang dipilihnya dalam arti bahwa karunia

yang berasal dari Tuhan akan terlihat dari bagaimana pendoa itu bisa

memberikan kabar yang menyenangkan hati warga jemaat . Jika warga jemaat

mengalami satu persoalan yang cukup berat sehingga Tuhan peduli dengan

persoalan yang dialami oleh keluarga.54

Bertolak dari karunia-karunia

pendoa, warga jemaat yang dilanda persoalan perlu untuk didoakan oleh

pendoa-pendoa tersebut sehingga masuk yang keempat.

d) Fase yang keempat adalah kepercayaan. Warga jemaat percaya bahwa apa

yang ditampilkan oleh pendoa itu adalah benar-benar karunia Tuhan dan

seketika apa yang ditunjukkan Tuhan melalui karunia misalnya penglihatan,

terjadi di dalam kehidupan warga jemaat”.55

e) Fase yang kelima ialah relasi timbal-balik antar pendoa dan warga jemaat.

Kepercayaan yang dibangun, menciptakan sebuah relasi yang intens antara

pendoa dan warga jemaat. Warga jemaat berpendapat bahwa karunia itu

berasal dari Tuhan yang diberikan bagi sebagian orang yang menjadi

pilihannya untuk menjadi kesaksian bagi banyak orang agar relasi antara

54 Wawancara dengan Ibu F.B pada tanggal 28 Agustus 2017.

55

Wawancara dengan Ibu E.R pada tanggal 02 September 2017.

Page 33: BAB III TEMUAN LAPANGAN 3.1. Pengantar€¦ · Jemaat GMIT Kaisarea BTN Kolhua menjadi salah satu Jemaat Gereja . Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam wilayah pelayanan Klasis Kupang

62

warga jemaat dengan Tuhan tidak putus.56

Warga jemaat juga meyakini

bahwa pengalaman ini harus terus dilakukan tidak hanya secara pribadi tetapi

juga secara keluarga. Kesaksian dari pengalaman pendoa itu menjadi bagian

di dalam kehidupan orang tua dan anak-anak.57

Hal-hal sederhana yang

dilakukan oleh warga jemaat, seperti yang di kemukakan oleh salah satu

warga jemaat:

“Saya sudah terlalu sering didoakan oleh pendoa yang mendukung

kehidupan keluarga saya.Saya sering juga mendoakannya untuk

tugas pelayanannya di tempat yang lain, bahwahal-hal sederhana

seperti selesai berdoa biasa saya suguhkan makanan, bahkan kasih

uang transport pulang.Pertama memang pendoa sempat menolak tapi

saya bilang ini berkat Tuhan bukan sesuatu yang dipikirkan secara

negatif”.58

56

Wawancara dengan Keluarga Bapak M.P pada tanggal 05 September 2017.

57

Wawancara dengan Ibu M. L, pada tanggal 22 Agustus 2017.

58

Wawancara dengan Bapak Y.D pada tanggal 01 September 2017.