Bab III Tanin

5
BAB III ANALISIS TANIN DARI KULIT BUAH RAMBUTAN (NEPHELIUM lappaceum l.) SECARA PERMANGANOMETRI Analisis tanin dari kulit buah rambutan dilakukan secara permanganometri. Analisis tanin dari kulit buah rambutan ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya tanin pada kulit rambutan. Analisis tanin ini dilakukan dengan dua cara yaitu cara kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif ini dilakukan dengan cara mereaksikannya dengan FeCl3, gelatin tes, dan sebagainya. Cara kuantitatif dilakukan dengan cara permanganometri. Analisis kuantitatif untuk mengetahui berapa kadar tanin pada kulit buah rambutan. Pada proses analisis ini dimulai dengan pembuatan ekstrak dari kulit rambutan. Ekstrak kulit rambutan ini digunakan sebagai sampel untuk analisa kualitatif. Pembuatan sampel diperoleh dari pengolahan ekstrak kulit rambutan. Pembuatan ekstrak kulit rambutan dilakukan dengan pemanasan selama 30 menit lalu diendapkan dan didinginkan. Sampel berupa ekstrak dari kulit rambutan kemudian direaksikan dengan FeCl3 , gelatin test, K3[Fe(CN)6], dan ammonia. Analisis kualitatif ini dilakukan menggunakan uji identifikasi tanin. Identifikasi adanya tanin dapat dilakukan uji FeCl3, gelatin test, uji penambahan kalium ferisianida dan ammonia,dan test for chlorogenic acid.

description

tanin permanga

Transcript of Bab III Tanin

Page 1: Bab III Tanin

BAB III

ANALISIS TANIN DARI KULIT BUAH RAMBUTAN (NEPHELIUM lappaceum

l.) SECARA PERMANGANOMETRI

Analisis tanin dari kulit buah rambutan dilakukan secara permanganometri.

Analisis tanin dari kulit buah rambutan ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

tanin pada kulit rambutan. Analisis tanin ini dilakukan dengan dua cara yaitu cara

kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif ini dilakukan dengan cara mereaksikannya

dengan FeCl3, gelatin tes, dan sebagainya. Cara kuantitatif dilakukan dengan cara

permanganometri. Analisis kuantitatif untuk mengetahui berapa kadar tanin pada kulit

buah rambutan. Pada proses analisis ini dimulai dengan pembuatan ekstrak dari kulit

rambutan. Ekstrak kulit rambutan ini digunakan sebagai sampel untuk analisa kualitatif.

Pembuatan sampel diperoleh dari pengolahan ekstrak kulit rambutan. Pembuatan ekstrak

kulit rambutan dilakukan dengan pemanasan selama 30 menit lalu diendapkan dan

didinginkan. Sampel berupa ekstrak dari kulit rambutan kemudian direaksikan dengan

FeCl3 , gelatin test, K3[Fe(CN)6], dan ammonia.

Analisis kualitatif ini dilakukan menggunakan uji identifikasi tanin. Identifikasi

adanya tanin dapat dilakukan uji FeCl3, gelatin test, uji penambahan kalium ferisianida

dan ammonia,dan test for chlorogenic acid. Ekstrak dari kulit rambutan ditambah FeCl3

Gallotanin dan ellagotanin akan memberikan endapan biru-hitam dan condensed tanin

memberikan endapan hitam kehijauan jika kulit buah rambutan mengandung tanin.

Gelatin test Ekstrak ditambah larutan gelatin 1% yang mengandung NaCl, jika timbul

endapan berarti mengandung tanin. Penambahan Kalium ferisianida dan ammonia

Ekstrak yang mengandung tanin akan bereaksi positif, memberikan warna coklat tua.

Test for chlorogenic acid Ekstrak kulit buah rambutan ditambahkan larutan ammonia

kemudian dipijar dengan udara, jika timbul warna hijau berarti mengandung tanin.

(Trease dan Evan, 1996).

Tabel Uji identifikasi Ada atau Tidaknya Tanin :

Page 2: Bab III Tanin

No

Pereaksi Gambar sebelum

Gambar sesudah

Hasil Pustaka Kesimpulan

1 FeCl3 Berwarna biru hitam

Berwarna biru hitam atau hijau hitam

+

2 Gelatin Test

Adanya endapan

Adanya endapan

+

3 Kalium ferrisianida + ammonia

Berwarna coklat tua

Berwarna coklat tua

+

4 Test for chlorogenic acid

Berwarna hijau saat dipijar

Berwarna hijau saat dipijar

+

Page 3: Bab III Tanin

Reaksi FeCl3 dan tanin serta Reaksi

gelatin dan tanin

Page 4: Bab III Tanin

gambar titrasi uji identifikasi tanin.

Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara permanganometri yaitu dengan

menghitung berapa kadar tanin yang terdapat pada kulit buah rambutan. Pertama-tama

kulit rambutan ditimbang dan dipanaskan selama 30 menit sambil diaduk dan didiamkan

selama beberapa menit, diendapkan, lalu tuangkan melalui segumpal kapas atau kertas

saring ke dalam labu ukur 250,0 ml. Sari sisanya dengan aquadem mendidih selama 5

menit, saring larutan ke dalam labu ukur yang sama (250,0 ml). Ulangi penyarian

beberapa kali, hingga larutan bila direaksikan dengan besi (III) ammonium sulfat atau

FeCl3 tidak menunjukkan adanya tanin (tidak menunjukkan warna biru hitam).

Dinginkan cairan, tambahkan aquadem hingga 250,0 ml. Pipet 25,0 ml larutan ke dalam

erlenmeyer 1000 ml Tambahkan 750 ml aquadem dan 25,0 ml asam indigo sulfonat LP.

Titrasi dengan KMnO4 0,1N hingga larutan berwarna kuning emas (1 ml KMnO4 0,1N

setara dengan 0,00 4157 g tanin). Volume KMnO4 yang digunakan dicatat dan dihitung

dengan rumus