BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

37
BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan Analisis Situasi 3.1.1 Profil Perusahaan Chocorose berdiri pada tahun 2009, yang berlokasi di Jl Kp Rawa Pasung RT/RW : 002/001 No 83 Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat. Kota Bekasi. Pada saat awal berdiri pada tahun 2009 sebelumnya Chocorose adalah sebuah nama produk untuk usaha kecil yang dijalani oleh Anis Mawarni selaku pemilik usaha Chocorose. Sebelum memulai usaha ini Anis selaku pemilik telah menjual dan menitipkan coklat beku kepada pedagang dan beberapa kantin sekolah. Chocorose dibangun dengan konsep coklat beku yang memiliki bentuk yang unik dan memiliki beberapa macam isi dan rasa selai didalamnya, sebelumnya Anis mawarni membuat produk cokelat beku ini sendirian, dan untuk saat ini untuk memproduksi produk Chocorose Anis selaku pemilik usaha dibantu oleh ibu ibu rumah tangga sekitar yang memiliki waktu kosong untuk membantu dalam proses memproduksi produk dari Chocorose. Untuk pemesanan bisa langung datang ke alamat rumah produksi atau juga bisa memesan secara online dengan cara menghubungi salah satu akun media social milik Chocorose. Chocorose terus konsisten dalam berinovasi seperti 17

Transcript of BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

Page 1: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

BAB III

STRATEGI KREATIF IKLAN

3.1 Profil Perusahaan dan Analisis Situasi

3.1.1 Profil Perusahaan

Chocorose berdiri pada tahun 2009, yang berlokasi di Jl Kp Rawa Pasung

RT/RW : 002/001 No 83 Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat. Kota

Bekasi. Pada saat awal berdiri pada tahun 2009 sebelumnya Chocorose adalah

sebuah nama produk untuk usaha kecil yang dijalani oleh Anis Mawarni selaku

pemilik usaha Chocorose. Sebelum memulai usaha ini Anis selaku pemilik telah

menjual dan menitipkan coklat beku kepada pedagang dan beberapa kantin

sekolah.

Chocorose dibangun dengan konsep coklat beku yang memiliki bentuk

yang unik dan memiliki beberapa macam isi dan rasa selai didalamnya,

sebelumnya Anis mawarni membuat produk cokelat beku ini sendirian, dan untuk

saat ini untuk memproduksi produk Chocorose Anis selaku pemilik usaha dibantu

oleh ibu ibu rumah tangga sekitar yang memiliki waktu kosong untuk membantu

dalam proses memproduksi produk dari Chocorose.

Untuk pemesanan bisa langung datang ke alamat rumah produksi atau juga

bisa memesan secara online dengan cara menghubungi salah satu akun media

social milik Chocorose. Chocorose terus konsisten dalam berinovasi seperti

17

Page 2: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

18

menambahkan berbagai bentuk cokelat beku yang unik, sehingga Chocorose

mengalami peningkatan pendapatan karena inovasi tesebut .

Chocorose melakukan banyak strategi pemasaran, diantaranya

memberikan sosialisasi terhadap produk coklat beku miliknya agar masyarakat

memiliki awareness jika Chocorose adalah cokelat yang tepat untuk dikonsumsi

dan bisa juga sebagai bingkisan hadiah untuk orang terkasih, karena Chocorose

memiliki perbedaan dari cokelat lainnya berupa rasa, bentuk, dan harga yang

terbilang terjangkau. Banyaknya industri rumahan baru yang tersebar di

Jabodetabek dan harga yang lebih terjangkau sehingga sangat berpengaruh pada

berkurangnya costumer Chocorose akhir-akhir ini, maka dari itu Chocorose ingin

meningkatkan Brand Awareness untuk menjadikan Chocorose sebagai cokelat

home made ( buatan rumah ) nomer satu yang berkualitas dari segi rasa dan

bentuk uniknya dengan harga yang terjangkau untuk para penggemar cokelat dan

masyarakat umum.

Visi

Memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Misi

Menjadikan Chocorose sebagai cokelat home made ( buatan rumahan ) nomer satu

yang berkualitas dari segi rasa, bentuknya yang menarik dengan harga terjangkau

untuk para penggemar cokelat dan masyarakat umum.

Page 3: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

19

3.1.2 Analisis Situasi

A. Kondisi pasar dan Perilaku konsumen

1. Kondisi pasar

Masyarakat pada umumnya senang untuk menikmati berbagai macam

cemilan yang dianggapnya menarik dan mampu memberikan kepuasan tersendiri.

Cemilan yang dimaksud merupakan cemilan yang memberikan kepuasan, seperti

cokelat. Rasa dan kegembiraan tersendiri yang menjadi tujuan penikmat cemilan

cokelat, namun karena keterbatasan biaya yang dimiliki sebagian besar orang

enggan untuk memilah milih makanan ringan cokelat. Berdirilah Chocorose untuk

memenuhi dan memudahkan masyarakat yang ingin menikmati makanan ringan

cokelat. Telah banyak perusahaan atau bisnis makanan ringan cokelat yang sudah

terkenal di Indonesia seperti CHOCHODOT dan COKLAT SESUWATU

BANGED.

Sektor makanan ringan saat ini menjadi peluang yang sangat menjanjikan,

hal ini dapat dilihat dari meningkatnya minat orang yang menyukai makanan

ringan yang unik namun terjangkau. Jumlahnya meningkat hingga berlipat-lipat

karenanya, bisnis makanan ringan/cemilan selalu membuat orang tergiur. Nilai

bisnis dari makanan ringan melibatkan nominal yang tidak sedikit. Jika

dioptimalkan devisa yang dihasilkan tidak bisa diabaikan, ditambah lagi dengan

kepedulian dari pemerintah daerah yang siap membantu kepada masyarakat yang

ingin membangun sektor ukm (usaha kecil masyarakat) dalam meningkatkan

kesejahteraan dan ketenagakerjaan daerah.

“Chocorose” merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang makanan

ringan yang berlokasi di Bekasi, cemilan yang didirikan sejak tahun 2009 ini

Page 4: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

20

merupakan perusahaan cemilan makanan ringan berupa Frozen Choco ( cokelat

beku ) yang dikemas dalam packaging ( kemasan ) yang memiliki berbagai

bentuk.

a. Market Share

Data dan Informasi pasar dan tingkat persaingan

Top Brand produk Makanan Cokelat.

Tabel III.1. Top Brand Indeks Produk Cokelat

Merek TB Keterangan

Chocodot 49% Market Leader (ML)

Chocorose 37% Challenger

Cokelat Sesuwatu Banged 14% Follower

60%

50%

40%

30%

Analisis Kompetitor Berdasarkan Persentase

49%

37%

20%

10%

0%

14%

Chocodot Chocorose Cokelat Sesuwatu Banged

Analisis Kompetitor Berdasarkan Presentase

Gambar III.1. Analisis Kompetitor Berdasarkan Persentase

Sumber: Client Brief Chocorose

Page 5: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

21

b. Top of Mind

Menurut wawancara pada konsumen termasuk individu atau komunitas dan

menurut berbagai sumber, Top Of Mind untuk produk cokelat beku adalah

Chocodot.

2. Perilaku konsumen

a. Aspek politik

Berdasarkan aspek politik pasal 15 UU No. 10/2009 itu mengamatkan bahwa

untuk dapat menyelenggarakan usaha , pengusaha wajib mendaftarkan usahanya

terlebih dahulu kepada pemerintah dan pemerintah daerah. Ketentuan lebih lanjut

mengenai tata cara pendaftaranakan diatur dengan peraturan menteri. Dalam hal

ini Chocorose sebagai perusahaan makanan ringan yang telah berpengalaman

dalam memberikan kepuasan kepada konsumen terhadap kualitas dan rasa,

dengan SK Izin D/482/2014.

b. Aspek Ekonomi

Perekonomian dalam negeri saat ini kurang stabil akibat naiknya jumlah

nilai tukar mata uang rupiah dan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok

dan bahan baku , dari karena itu semakin sedikit minat untuk masyarakat

berkeinginan membeli makanan ringan seperti cokelat. Karena sudah menjadi

pemikiran umum bahwa keputusan konsumen untuk membeli makanan ringan

seperti cokelat ,itu dipengaruhi oleh pendapatan masing-masing konsumen

tersebut,ada orang yang memilih untuk memilih cokelat yang sudah memiliki

Page 6: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

22

brand terkenal dengan harga yang mahal, ada juga yang memilih cokelat yang

harganya murah walau dari segi rasa tidak enak, karena mereka menilai cokelat

hanyalah cokelat semua sama saja.

Chocorose hadir memberikan cokelat dengan harga yang terbilang terjangkau dan

memiliki rasa yang lezat dan bentuknya yang menarik sehingga Chocorose

menjadi pilihan terbaik khususnya bagi para penggemar cokelat dan masyarakat

umum karena Chocorose biasanya selain untuk kudapan camilan Chocorose juga

bisa dijadikan sebagai hadiah atau oleh-oleh untuk kerabat dan sanak keluarga.

c. Aspek Sosial

Berdasarkan aspek sosial , saat ini makanan menjadi istimewa apabila

makanan tersebut memiliki bentuk yang unik baik dari produk ataupun

kemasannya. Biasanya sebelum memakannya, masyarakat memfoto makanan

tersebut dan dibagikan ke media sosial mereka agar kerabat dan temannya

penasaran akan apa yang sedang tersebut. Chocorose memiliki banyak varian

bentuk dan kemasan yang unik sehingga mereka yang memesan biasanya saying

untuk memakannya dan selalu dijadikan objek foto karena memiliki bentuk yang

menarik baik dari produk utama dan kemasannya.

d. Aspek Teknologi

Berdasarkan aspek teknologi,teknologi memudahkan pengusaha makanan

dalam proses memasarkan produknya karena teknologi juga memudahkan para

costumer untuk lebih mudah memesan makanan karna bisa dilakukan secara

online. Chocorose mulai mengikuti perkembangan tekhnologi , sehingga

Page 7: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

23

Chocorose sudah bisa dipesan secara online,agar memudahkan para penggemar

cokelat dan masyarakat umum untuk dapat menkonsumsi produk cokelat

Chocorose bisa menghubungi whatsapp dan social media milik Chocorose seperti

Instagram,Whatsapp,BBM,dan Facebook.

b. Aspek Strategi Pemasaran

1) Product

Produk Chocorose yaitu Frozen Choco Rose,Frozen Choco Nastar,Frozen Choco

Love, dan Frozen Choco Name.

2) Price

Tabel III.2. Daftar Harga Chocorose

Nama Produk Harga Produk

Frozen Choco Rose Rp. 5000,00 /buah

Frozen Choco Nastar Rp. 35.000,00/paket

Frozen Choco Love Rp. 35.000,00/paket

Frozen Choco Name Rp. 65.000,00/paket

Sumber : Chocorose

3) Place

Rumah produksi dan toko Chocorose beralamat di Jl. Kampung Rawa Pasung

Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat. Dengan nomor telepon

082199014229 (whatsapp) dan email [email protected], dan untuk

pemesanan dapat mendatangi rumah produksi bisa juga menghubungi salah satu

Page 8: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

24

kontak social media Chocorose di facebook dan instagram yaitu @Chocorose.id

dan email untuk memesan secara online.

4) Promotion

a) Membagikan brosur dibeberapa titik tempat sekolah, kantor, perumahan di

daerah Bekasi.

b) Membagikan kartu nama dan sticker disaat produk akan dibeli atau dikirim.

c) Melakukan sosialisasi di sosial media Chocorose seperti Instagram,

Whatsapp, dan Facebook.

c. Kompetitor dan Deferensiasi

1) Kompetitor

Untuk kompetitor Chocorose yang saat ini memiliki pangsa pasar lebih besar

diantaranya, sebagai berikut :

a) Chocodot

1) Product

a. Chocodot Gunung Haruman

b. Chocodot Jeruk Mini

c. Chocodot Cipanas Dark

Page 9: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

25

2) Price

a. Chocodot Gunung Haruman :Rp.26.000,00

b. Chocodot Jeruk Mini :Rp.14.000,00

c. Chocodot Cipanas Dark :Rp.14.000,00

3) Place

Rumah produksi beralamat di Jl. Otista No2 Pesawahan Tarogong Garut

Jawa Barat. Email: [email protected], biasanya untuk memesan bisa

ke tempat produksi langsung dan menghubungi kontak tertera untuk

memesan online.

4) Promotion

Promosi yang dilakukan melalui Media Sosial seperti instagram, facebook

dan, whatsapp media sosial lainnya.

b) PT Tama Coklat Indonesia

1) Product

Cokelat Sesuwatu Banged

2) Price

Cokelat Sesuwatu Banged :Rp. 26.500,00

3) Place

Beralamat di Jl. Siliwangi No. 6 Garut Jawa Barat Tlp. 0811 2035 689

bisa diperoleh di alamat rumah produksi dan menghubungi kontak untuk

dapat memesan secara online.

Page 10: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

26

4) Promotion

Promosi yang dilakukan melalui media sosial, website dan event.

2. Diferensiasi

Tabel III.3. Diferensiasi

4P

Chocorose

Chocodot

Coklat Sesuwatu Banged

Produk Frozen Choco Rose, , Frozen

Choco

Nastar,Frozen

Choco Love,

Frozen Choco

Name

Chocodot Gunung Haruman

Chocodot Jeruk

Mini Chocodot Cipanas Dark

Coklat Sesuwatu Banget

Price Mulai dari Rp 5.000,00 – Rp 65.000,00

Mulai dari Rp 14.000,00 – Rp 26.000,00

Rp 26.500,00

Place Pemesanan dapat mendatangi rumah produksi langsung maupun online.

Pemesanan dapat mendatangi rumah produksi langsung maupun online.

Pemesanan dapat men- datangi rumah produksi langsung maupun online.

Promotion Promosi iklan yang dilakukan

melalui

pembagian kartu

nama dan brosur

dan beriklan di

media sosial.

Promosi iklan yang dilakukan melalui media sosial.

Promosi iklan yang dilakukan melalui media sosial, dan event.

Diferensiasi : Kesimpulan dari tabel diferensiasi Chocorose dengan pesaingnya

diatas bisa disimpulkan bahwa Chocorose lebih memiliki banyak varian jenis

Page 11: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

27

cokelat baik dari segi bentuk dan rasa dari dua kompetitornya, walau untuk harga

ketiganya sangat bersaing dan Chocorose memiliki produk dengan harga paling

terjangkau dari kompetitor lainnya dan untuk media promosi dan proses penjualan

mereka ketiganya tidak terdapat perbedaan karena ketiganya sudah melakukan

transaksi secara online.

d. Analisis SWOT

1. Kekuatan (Stregth)

a) Harga yang terjangkau.

b) Banyak pilihan rasa yang lezat.

c) Memiliki produk yang berbentuk unik dan menarik

2. Kelemahan (Weakness)

a) Belum membuka cabang atau tempat pendistribusian terbaru.

b) Sumber daya manusia yang kurang.

3. Peluang (Oppurtunity)

a) Besarnya penggemar cokelat di Indonesia.

b) Cokelat biasanya yang selalu dicari masyarakat sebagai bentuk hadiah

seperti saat hari raya, ulang tahun atau anniversary, dan buah tangan.

4. Ancaman (Threat)

a) Perekonomian di Indonesia belum stabil.

b) Banyaknya kompetitor baru dengan inovasi baru yang berdampak pada

penjualan Chocorose

Page 12: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

28

e. Tujuan Pemasaran

Meningkatkan jumlah pelanggan sebesar 10% setelah beriklan.

3.2 Strategi Kreatif Iklan

3.2.1 Perencanaan Strategi Kreatif Iklan

a. Advertising Objective.

a. Memberitahukan pasar tentang informasi produk pada iklan cetak yang

dibuat.

b. Membangun Brand Awareness untuk menjadikan Chocorose sebagai

produk cokelat beku nomer satu yang berkualitas khususnya dari segi rasa

dan bentuk uniknya dengan harga yang terjangkau untuk para penggemar

cokelat dan masyarakat umum.

b. Target Audience

1. Demografi

Status : Menikah dan belum menikah

Usia : >15-55

Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

SES : B+, B, C+ ( Rp 300.000 – Rp 6.000.000 ).

Sumber AC Nielsen

2. Geografi

Urban dan Sub Urban di seluruh Indonesia

Page 13: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

29

3. Psycografi

Follower – Commander seberapa jauh peranan seseorang dalam

kelompoknya. The attention seeker yaitu seseorang yang cenderung ingin

menarik perhatian. Mereka yang senang membeli barang-barang baru untuk

menarik perhatian orang lain, impulsif dan seringkali irasional.

4. Profile Consumer

Erna susila 23 th, merupakan sosok wanita yang disetiap kegiatannya selalu

memakan cemilan baik sedang di kantor, dirumah, dan dimanapun. Erna

memiliki makanan kegemaran untuk menemaninya dalam setiap kegiatannya,

makanan kegemarannya yaitu cokelat. Setiap hari didalam hidupnya dia

memakan cokelat dan biasanya untuk mengunjungi sanak kerabat dan

keluarga, dia tidak lupa memilih cokelat sebagai buah tangan. Untuk memilih

cokelat biasanya dia melihat dari bentuk kemasan dan bentuk fisik cokelat

tersebut, rasa juga penting tapi baginya yang terpenting adalah kemasan dan

bentuk fisik cokelat, selain dari sifat dasar cokelat yang dapat mengembalikan

mood seseorang dan dapat membuat seseorang gembira setelah

menkonsumsinya bentuk cokelat yang menarik dan harga yang terjangkau

sangat dicari olehnya dan sangat menjadi prioritas untuk produk cokelat

tersebut dijadikan hadiah atau buah tangan.

5. Insight Consumer

Konsumen menginginkan produk cokelat yang lezat, dengan harga

terjangkau dan memiliki kemasan yang menarik.

Page 14: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

30

a. Promise/Positioning

Chocorose memberikan komitmen agar mengutamakan kualitas baik dari segi

rasa dan cokelat dengan inovasi bentuk produk serta kemasan menarik. Chocorose

juga menempatkan dirinya di benak konsumen sebagai produk cokelat yang selalu

berinovasi dalam banyaknya pilihan dari segi rasa, bentuk produk serta kemasan

yang menarik.

Tagline : “ Chocolate Suplement For Your Happiness “

b. The Support/Reason Why

Chocorose mampu memberikan pelayanan prima dan amanah dalam proses

produksi dan proses transaksinya, walau diberitahukan produk chocorose

terjangkau tetapi untuk produk dibuat dengan higienis dengan bentuk dan

kemasan menarik sehingga konsumen merasa puas ketika membeli produk

Chocorose.

c. Brand Character/Personality

Excitemen, dimensi Excitemen atau kegembiraan ini mencerminkan

bagaimana Chocorose sebagai produk cokelat yang dapat menimbulkan rasa

kegembiraan bagi mereka yang mengkonsumsi sendiri maupun mereka yang

memberikannya kepada kerabat dan sanak saudara mereka karena siapapun pasti

akan gembira ketika menkonsumsi cokelat ataupun diberikan cokelat oleh orang

terkasih.

Dengan kegembiraan bisa menimbulkan rasa spirite ( bersemangat ),

Imaginative ( berimajinasi ) dengan bentuk Chocorose yang menarik tidak

Page 15: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

31

sedikit orang sangat sayang untuk memakannya membayangkan bentuknya

seperti lupa kalau itu adalah cokelat dan bisa dimakan.

d. Thema/Big Ide

“Happiness”

Dimaksudkan dalam iklan akan menunjukan nuansa kegembiraan bagi

siapapun baik yang melihat iklan cetak maupun mereka yang menkonsumsi

Chocorose.

e. Tone and Manner communication

Melakukan pendekatan secara “Kombinasi” yaitu menggunakan pendekatan,

rasional dan emosional sekaligus. Pertimbangan penggunaannya karena alasan

pembelian konsumen. Keputusan pembelian konsumen seringkali diambil

berdasarkan pada motif rasional dan emosial sekaligus.

Gaya penyampaian pesan yang dilakukan ada dua yaitu:

1. Suasana hati dan citra ( Mood dan citra)

Gaya ini menggunakan pendekatan yang membangkitkan suasana atau citra

disekitar produk tersebut, seperti kecantikan, cinta atau ketenangan. Tidak ada

pengakuan atas produk tersebut kecuali melalui sugesti. Tampilan mendorong

terciptanya dorongan untuk menikmati suatu suasana atau pencitraan tertentu bagi

khalayak sasaran. Jika khalayak sasaran dapat dibuat menyukai iklan tersebut

maka diharapkan juga akan menyukai produk yang diiklankan.

Page 16: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

32

2. Fantasi (Fantasy)

Gaya ini menggunakan pendekatan dengan menciptakan fantasi disekitar

produk tersebut atau kegunaannya. Produk menjadi bagian pusat dari situasi yang

diciptakan oleh pengiklan. Dengan fantasi khalayak diajak menikmati dunia

khayal menimbulkan kesan bahwa produk memang dapat membantunya meraih

mimpi.

f. Mandatories

Mengandung unsur – unsur yang wajib dicantumkan dalam iklan menurut arahan

dari klien seperti : a. Logo

b. Kontak

c. Akun sosial media

3.2.2 Konsep dan Strategi Media

a. Tinjauan Media

Menurut Morissan , (2014:177) mengemukakan bahwa “Tinjauan media

merupakan kegiatan yang sangat penting dalam periklanan dan promosi.

Perencanaan media yang disiapkandengan baik akan menghasilkan komunikasi

yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapatkan perhatian yang

lebih besar dari audience sasaran”.

Pada prinsipnya iklan dikelompokkan menjadi dua kategori,yaitu:

Page 17: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

33

1. Media lini atas (Above The Line)

Menurut Gunawan , (2013:5) “ Media lini atas atau Above the line adalah

aktifitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat

sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan”.

contohnya: iklan di televisi dengan berbagai versi. Sifat ATL merupakan media

“tidak langsung” yang mengenai audience karena sifatnya yang terbatas pada

penerimaan audience.

Ciri-ciri Above The Line (ATL) ?

a. Target audience yang luas

b. Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide dan tidak ada

interaksi langsung dengan audience

c. Media yang digunakan merupakan media massa berupa TV, radio,

majalah, koran, billboard, dan sebagainya

2. Media lini bawah (Below The Line)

Menurut Gunawan , (2013: 5) “Media lini bawah atau Below the line adalah

segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen

dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan

produk kita”

Contohnya program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumendan banyak lagi.

Semua aktifitas ini biasanya dilakukan oleh kantor perwakilan di daerah yang

menjadi area pemasarannya. Pada intinya aktifitas BTL selalu bertujuan untuk

mendukung dan memfollow up aktifitas ATL. Sifat BTL merupakan media yang

langsung menyerap satu produk/pesan saja.

Ciri-ciri Below The Line ?

Page 18: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

34

1. Target audience terbatas

2. Media atau kegiatannya memberikan audience kesempatan untuk

merasakan, menyentuh, atau berinteraksi bahkan langsung membeli

3. Media yang digunakan adalah event, sponsorship, sampling, point of

sales (POS) materials, costumer promotion, dan sebagainya.

Strategi media yang penulis pakai dalam beriklan adalah dengan menggunakan

media cetak majalah, majalah memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Karakter Majalah

Hampir setiap majalah saat ini diterbitkan untuk memenuhi hampir segala tipe

audiensi berdasarkan segmentasi tertentu, seperti segmentasi demografis atau

gaya hidup tertentu atau pada aktifitas, minat atau ketertarikan pada bidang

tertentu. Beberapa majalah diterbitkan untuk kalangan pebisnis atau industri

tertentu atau untuk kebutuhan individu yang berasaldari berbagai profesi.

2. Kekuatan Majalah

a. Selektivitas, yaitu kemampuan majalah untuk menjangkau khalayak

audience secara selektif.

b. Kualitas reproduksi, dimana majalah dicetak diatas kertas berkualitas tinggi

dan menggunakan proses percetakan yang memungkinkan reproduksi yang

bagus, baik hitam putih ataupun berwarna.

c. Kreatifitas fleksibel, dimana majalah menawarkan pemasangan iklan

fleksibilitas besar dalam tipe, ukuran dan penempatan materi iklan.

d. Permanen, dimana majalah merupakan media yang paling lama disimpan

dirumah dibandingkan dengan media lainnya.

Page 19: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

35

e. Penerimaan dan Lingkungan konsumen, dimana konsumen yang membeli

majalah karena isinya menarik hati pembaca, dan iklan memberikan

tambahan informasi berharga dalam proses keputusan pembelian.

f. Pelayanan, dimana majalah memiliki pelayanan khusus yang dapat

diberikan majalah kepada pemasang iklan.

3. Kelemahan Majalah

a. Biaya relative lebih tinggi (mahal).

b. Jangkauan dan frekuensi terbatas.

c. Pemasangan iklan yang lama, dimana pemasangan iklan majalah harus

melakukan pemesanan terlebih dahulu.

d. Halaman iklan dan tingkat persaingan, dimana pada umumnya pemasangan

iklan memilih beriklan dimajalah besar yang sudah cukup terkenal.

Dengan mengetahui karakter majalah yang signifikan kali ini penulis ingin

memilih destinasi untuk penempatan iklan cetaknya di tiga majalah majalah

tentang perbankan yang mempunyai pelanggan pembacanya agar tepat

penempatan iklan cetak yang dibuat dan dapat menarik perhatian para pembaca

terutama dari kalangan masyarakat luas dan para pengguna jasa perbankan

khususnya.

b. Strategi Eksekusi Media

1. Majalah Sedap

Majalah sedap adalah tabloid tidak hanya mengulas tentang resep kreatif dan

nikmat tapi juga info makanan sehat dan industri kuliner. Pembaca majalah sedap

adalah mayoritas Wanita, Full time mom dan pengusaha kuliner dengan usia 24 -

Page 20: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

36

34 tahun dengan kelas sosial A,B,C. Sirkulasi MAJALAH SEDAP adalah 88,571

copies. Pemasangan iklan display di majalah sedap sudah termasuk bonus

pemasangan iklan di websitenya. Majalah Sedap dijual seharga Rp 29.000;

Tarif : Rp. 25.592.000*

Ukuran : Art Paper, 210mm x 275mm (Full Page) Full color

Sumber : Info data internal Majalah Sedap

2. Majalah Femina

FEMINA merupakan Majalah Mingguan dengan sirkulasi 160.000 copies per

minggunya. Mayoritas pembaca adalah wanita Indonesia yang modern.

Ulasan Majalah FEMINA adalah berisi Fashion & Beauty, Culinary &

Living, Self Improvement, Personal Finance, Health dan Relationship.

Pembaca majalah femina adalah mayoritas wanita, pekerja dan pengusaha

kuliner dengan usia 22 - 34 tahun,lajang atau menikah dengan kelas sosial

A,B,C. Sirkulasi MAJALAH SEDAP adalah 160,000 copies. Majalah femina

dijual seharga Rp 38.000;

Tarif : Rp. 41.500.000*

Ukuran : Art Paper, 210mm x 285mm (Full Page) Full color

Sumber : Info data internal majalah femina

Page 21: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

37

3.3 Eksekusi Perancangan

3.3.1 Pertimbangan Pemilihan Karya

Berdasarkan pemilihan dan pertimbangan dari pihak Client yakni

Chocorose yang diwakili langsung oleh Ibu Anis Mawarni selaku pemilik usaha

Chocorose memutuskan memilih tiga karya iklan terbaik yaitu versi Iklan vector

logo, Versi cokelat terpotong, Versi vector logo dengan model wanita. Karena

dari tiga iklan tersebut sudah sesuai dengan mandatories yang diberikan oleh

Chocorose serta dapat mewakili dari pesan iklan yang ingin disampaikan dari

Chocorose.

3.3.2 Karya iklan

a. Iklan Versi Vector Logo

Page 22: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

38

Gambar III.2. Iklan Versi Vector Logo

b. Penempatan Iklan Cetak di Majalah

Page 23: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

39

Gambar III.3. Iklan Versi Vector Logo di Majalah

c. Iklan Versi Cokelat Potong

Page 24: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

40

Gambar III.4. Iklan Versi Cokelat Potong

d. Penempatan Iklan Cetak di Majalah

Page 25: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

41

Gambar III.5. Iklan Versi Cokelat Potong di Majalah

e. Iklan Versi Logo Dengan Model Wanita

Page 26: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

42

Gambar III.6. Iklan Versi Logo Dengan Model Wanita

f. Penempatan Iklan Cetak di Majalah

Page 27: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

43

Gambar III.7. Iklan Versi Logo Dengan Model Wanita di Majalah

Page 28: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

44

3.4 Justifikasi Strategi kreatif iklan

3.4.1 Aspek Copy

Penggunaan Headline dalam iklan cetak Chocorose dari tiga versi yang

dibuat sama, yang membedakan hanyalah ukuran dan tone warna yang digunakan.

" Dapatkan Cokelat Lezat Bentuk Memikat Harga Hemat Mulai Dari Rp5000,00

". Maksud Headline ini sebagai penegasan agar calon konsumen Chocorose lebih

sadar bahwa produk Chocorose memiliki produk yaitu makanan cokelat dengan

rasanya yang lezat lalu dari bentuk produk yang beraneka ragam diwakilkan dari

kata bentuk memikat, dengan penggunaan harga hemat mulai dari Rp5000,00

yang bermaksud juga menyampaikan kepada komunikan dari iklan cetak yang

dibuat bahwa produk cokelat Chocorose sangat terjangkau dan secara emotional

menggerakkan audience untuk tertarik membeli produk Chocorose. Itu semua

dibuat berhubungan dengan tujuan perancangan iklan cetak chocorose sendiri

yaitu “Membangun Brand Awareness Chocorose Sebagai Cokelat Beku Yang

Lezat ,Berbentuk Unik Dengan Harga Terjangkau”.

Penggunaan Tagline dalam iklan cetak Chocorose yaitu " Chocolate Suplement

For Your Happiness ". Maksud dari tagline yang digunakan adalah Chocorose

yang merupakan produk makanan cokelat beku yang dapat mengembalikan mood

seseorang kembali menjadi kebahagiaan layaknya suplemen atau vitamin bagi

siapapun yang mengkonsumsi produk Chocorose karena rasa bentuk dan dilihat

dari harga yang terbilang terjangkau siapapun bisa mengkonsumsi cokelat,

sehingga munculah perasaan senang atau bahagia dengan memilih Chocorose

yang otomatis pengeluaran lebih hemat dan para penggemar cokelat ataupun

Page 29: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

45

masyarakat tidak perlu lagi khawatir bahwa untuk mengkonsumsi cokelat tak

perlu lagi membayar dengan harga yang relatif mahal.

Penggunaan Headline menggunakan jenis font Poetsenone karena karakternya

yang sangat pas untuk font iklan cokelat dilihat dari sifatnya yang memiliki ekor

yang tidak bersudut dengan melengkung halus font Poetsenone juga memiliki isi

font yang besar dengan tampilan seperti baloon sangat cocok digunakan untuk

iklan produk cokelat karena terlihat tegas dan menarik. Dibuat dengan ukuran

yang berbeda dengan bertujuan mempermanis tampilan untuk menyesuaikan

dengan layout.

Penggunaan Tagline menggunakan jenis font San Sherif karena lebih efisien

dan modern dengan menggunakan mode Italic karena tagline Chocorose

menggunakan Bahasa Inggris tidak lupa mode bold yang menegaskan isi pesan

dalam tagline, ditambah logo Chocorose yang besar diatasnya membuat iklan

cetak Chocorose sangat classy dan membuat image Chocorose tidak terkesan

murahan walaupun Chocorose membuka harga untuk produknya dengan nilai

harga yang cukup terjangkau.

Berikut keterangan ukuran Headline dan Tagline dari ketiga versi iklan yang

dibuat:

a. Versi Vector Logo

Headline : Untuk kata “Dapatkan” ukurannya 50,983 pt. Untuk kata

“Cokelat,Bentuk, dan Harga” berukuran 60,341 pt. Untuk kata “Lezat,Memikat,

dan Hemat” berukuran 87,214 pt. Untuk kata “mulai dari dan Rp” berukuran

28,742 pt. Dan untuk copy “5K” 206,063 pt. Tone Color dalam headline versi

Page 30: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

46

iklan ini yaitu Cokelat tua (C:58 M:97 Y:100 K:52). Ukuran dilihat dalam skala

layout ukuran A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.

Tagline : Ukuran fontnya yaitu 25,134 pt dengan warna Cokelat (C:58 M:97

Y:100 K:52) dalam skala layout ukuran A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.

b. Versi Cokelat Potong

Headline : Untuk kata “Dapatkan” ukurannya 26,594 pt. Untuk kata

“Cokelat,Bentuk, dan Harga” berukuran 60,57 pt. Untuk kata “Lezat,Memikat,

dan Hemat” berukuran 86,972 pt. Untuk kata “mulai dari dan Rp” berukuran

38,827 pt. Dan untuk copy “5000” berukuran 233,456 pt. Terdapat 3 Tone Color

dalam headline versi iklan ini yaitu Cokelat tua (C:58 M:97 Y:100 K:52),

Cokelat muda (C: 38 M:81 Y:100 K:4), dan Merah muda (C:0 M:82 Y:82 K:0).

Ukuran dilihat dalam skala layout ukuran A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.

Tagline : ukuran fontnya yaitu 22,988 pt dengan warna Cokelat (C:58 M:97

Y:100 K:52) dalam skala layout ukuran A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.

c. Versi Logo Dengan Model Wanita

Headline : Untuk kata “Dapatkan,Mulai Dari,dan Rp” ukurannya 38,055 pt.

Untuk kata “Cokelat,Bentuk, dan Harga” berukuran 76,111 pt. Untuk kata

“Lezat,Memikat,Hemat, dan angka 5000” berukuran 105,710 pt. Terdapat 3

Tone Color dalam headline versi iklan ini yaitu Cokelat (C:58 M:97 Y:100

Page 31: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

47

K:52), Hitam (C: 0 M:0 Y:0 K:100), dan Merah (C:0 M:100 Y:100 K:0). Ukuran

dilihat dalam skala layout ukuran A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.

Tagline: Ukuran fontnya yaitu 23,326 pt dengan warna Hitam (C:0 M:0 Y:0

K:100) dalam skala layout ukuran A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.

Page 32: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

48

3.4.2 Aspek Visual

a. Versi Vector Logo

Pada iklan versi “ Vector Logo “ menerapkan prinsip layout keseimbangan

unformal atau non simetris karena dapat dilihat dari keseluruhan visualisasinya.

Lebih menonjolkan tampilan logo dari brand client yaitu logo Chocorose

bermaksud mencapai tujuan utama dari perancangan iklan yang dibuat yaitu

siapapun yang menerima pesan dapat terbangun awareness (kesadaran) akan

brand Chocorose supaya Chocorose lebih diingat dan dikenal setelah melihat

iklan.Terdapat juga beberapa vector ilustrasi yang sifatnya imaginatif seperti

menampilkan ilustrasi gelembung-gelembung cokelat dengan ditengah gelembung

disisipkan foto-foto dari produk Chocorose,demi memperkenalkan beberapa

varian produk dalam gambaran bentuk fisik yang dipasarkan.

Layout seperti ini juga diangkat dari beberapa keterkaitan dari brand

character Chocorose yaitu Excitement atau dimensi kegembiraan dan dari Big

Idea dari hasil perancangan iklan Chocorose yaitu “ Happiness “ yang tidak jauh

memiliki arti dari kegembiraan juga. Dengan warna yang mendominasi pada

design yang dibuat yaitu warna turunan “Cokelat” menyesuaikan dari produk

yang akan diiklankan yaitu makanan cokelat. Menggunakan dua gaya bahasa yaitu

“mood citra atau suasana hati” dan gaya bahasa “fantasi” yakni memberikan

sugesti kepada audience agar siapapun dapat terdorong untuk mencoba membeli

produk setelah merasa suka dengan iklan yang ditampilkan. Karena dengan fantasi

audience diajak menikmati dunia khayal dengan gelembung-gelembung cokelat

yang dihasilkan dari sebuah gambar rumah lalu dari gelembung tersebut tampil

produk-produk Chocorose, adanya icon cokelat beku diatas logo dan kerai unik

Page 33: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

49

pada bagian atas dan bawah yang ditampilkan , semua dibuat dengan harapan

siapapun dapat tertarik perhatiannya untuk melihat iklan dan mencari tahu lebih

dalam tentang apa itu Chocorose sehingga membangun awareness audience akan

Chocorose .

b. Versi Cokelat Potong

Pada iklan versi “ Cokelat potong “ menerapkan prinsip layout Unity atau

kesatuan yakni pesan disampaikan dengan elemen-elemen pesan baik gambar dan

tulisan disusun sedemikian rupa agar menciptakan kesan ke arah satu titik pusat.

Dilihat dari visualisasi yang ditampilkan dari logo, icon, foto produk yang

ditampilkan, Headline, diurut menjadi sebuah kesatuan ke tengah dengan

background menggunakan efeck light radial cahaya tengah, memberikan fokus

kepada audience akan produk yang diiklankan. Menampilkan foto produk dengan

tekhnik pengambilan gambar zoom out menampilkan produk cokelat yang

berbentuk unik yaitu bunga yang dipotong dengan lelehan didalamnya sehingga

menggugah selera para audience, dan dari iklan yang ditampilkan menyampaikan

juga bahwa produk cokelat yang dipasarkan Chocorose memiliki keunggulan

dalam segi rasa yang lain dari cokelat biasanya dan bentuk cetakan yang unik

serta ditampilkan dalam iklan copy text yang menerangkan harga yang terjangkau

iklan versi cokelat potong sangat sesuai dari judul perancangan iklan yang dibuat

yaitu membangun brand awareness chocorose sebagai cokelat beku yang lezat,

berbentuk unik, dengan harga yang terjangkau.

Page 34: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

50

c. Versi Logo Dengan Model Wanita

Pada iklan versi “ Logo Dengan Model Wanita “ juga sama dengan versi

vector logo yaitu menerapkan prinsip layout keseimbangan unformal atau non

simetris karena dapat dilihat dari keseluruhan visualisasinya. Lebih menonjolkan

tampilan logo dari brand client yaitu logo Chocorose, bermaksud mencapai tujuan

utama dari perancangan iklan yang dibuat yaitu siapapun yang menerima pesan

dapat terbangun awareness (kesadaran) akan brand Chocorose agar Chocorose

lebih diingat dan dikenal setelah melihat iklan.Terdapat juga beberapa vector

ilustrasi yang sifatnya imaginatif seperti menampilkan ilustrasi lelehan cokelat

dengan objek model wanita yang tersenyum sambil memegang salah satu produk

dari Chocorose menggambarkan kegembiraannya ketika membeli atau

mengkonsumsi Chocorose sebagai cokelat yang unik dari bentuknya,lezat serta

harga yang terjangkau dan dapat membuat hati senang karna tidak perlu khawatir

lagi untuk mengkonsumsi cokelat yang harus membayar dengan harga yang

mahal. Memilih objek wanita karena cokelat berhubungan dengan wanita

memberikan daya tarik pesan atau gambaran kepada audience karena model yang

ditampilkan dengan background polos dengan effect light radial memfokuskan

objek dan pesan iklan yang ditampilkan.

Page 35: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

51

3.5 Time table dan anggaran produksi 3.5.1 Time table

Table III.4.

Time table

No. Pra Produksi April

I II III IV

1. Bertemu Klien X

2. Wawancara Pertama X

3. Company Profile X

4. Wawancara kedua X

Pra Produksi Mei

I II III IV

5. Client brief X

6. Pembuatan Creative brief X

7. Brainstroming X

8. Big ide & Konsep iklan X

9. Penyusunan media habbit X

Pra Produksi Juni

I II III IV

10. Menghitung biaya X

11. Persiapan Produksi dan review X

12. Revisi X

13. Bimbingan X

Produksi Juni I II III IV

14. Pengambilan gambar untuk iklan cetak X

15. Mencatat kegiatan X

Produksi Juli I II III IV

16. Logistik dan konsumsi X

17. Transfer gambar ke computer X

18. Memilih gambar X

19. Memilih warna X

20. Memilih huruf dan layout X

21. Pengeditan iklan cetak X

22. Penyelesaian akhir iklan cetak X

Pasca Produksi Juli

I II III IV

23. Approval X

Pasca Produksi Agustus

I II III IV

24. Penyusunan Laporan X

Page 36: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

52

3.5.2 Anggaran Produksi

Tabel III.5.

Anggaran Produksi

No Proses Produksi Unit Rp. Total Ket.

PRA PRODUKSI

1. Kamera Canon 1 - -

2. DVD Kosong 2 8.000 16.000

3. Box (Cover) DVD 2 5.000 10.000

4. Properti Iklan 2 25.000 50.000

5. Kertas Art Paper A2 3 40.000 120.000

PRODUKSI

1. Makan Pagi 3 15.000 45.000

2. Makan Siang 3 15.000 45.000

3. Makan Malam 3 15.000 45.000

4. Berbagai Bahan Konsumsi

10 5.000 50.000 Minuman

5. 20 10.000 200.000 Snack

PASCA PRA PRODUKSI

1. Cetak Iklan 3 75.000 225.000

2. Cetak Awal - 90.000 90.000

3. Cetak Akhir - 90.000 90.000

4. Cetak Laporan Print dll - 80.000 80.000

5. Cetak Akhir - 100.000 100.000

Total Rp. 1.166.000

Page 37: BAB III STRATEGI KREATIF IKLAN 3.1 Profil Perusahaan dan ...

53

3.6 Kendala dan Pemecahannya

3.6.1. Kendala

a. Sulitnya mendapatkan client untuk tugas akhir.

b. Sempitnya waktu karena adanya kegiatan lain selain membuat tugas

akhir.

c. Pengambilan gambar yang sulit.

d. Padatnya jadwal client sehingga membuat proses penyelesaian laporan

menjadi terganggu.

3.6.2. Pemecahannya

a. Tetap semangat dan berusaha mencari client yang mau bekerjasama.

b. Tetap semangat dalam mengejar deadline yang telah ditentukan.

c. Walau banyaknya peralatan yang kurang memadai dan seadanya namun

apabila pengambilan gambar yang bagus bisa lebih dibaguskan lagi

diproses editing dan harus sedikit sabar dalam mengedit dan bersabar

untuk mencari ide.

d. Terus berkomunikasi dan memanfaatkan waktu di sela-sela jadwal

perwakilan client.