BAB III PROGRAM DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 · PDF fileAnalisa wastergaard pada perkerasan...
-
Upload
dinhnguyet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
4
Transcript of BAB III PROGRAM DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 · PDF fileAnalisa wastergaard pada perkerasan...
BAB III
PROGRAM DAN METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Program Penelitian
Program penelitian diawali dengan studi pustaka tentang teori dasar struktur perkerasan
kaku berdasarkan metoda ICAO. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disusun, maka
dibuat suatu kerangka penelitian dalam bentuk diagram alir penelitian yang menggambarkan
urutan kegiatan penelitian yang saling terkait seperti terlihat pada Gambar III.1 berikut ini :
Pengumpulan Data Struktur Perkerasan dan Data Teknis Desain - Data konstruksi struktur perkerasan - Data teknis desain
Pengumpulan Data Pergerakan : - Data pergerakan kedatangan dan keberangkatan pesawat udara -Data karakteristik pesawat udara
Analisis Metoda Desain Struktur Perkerasan : -Analisis Fatique -Analisis Tegangan
Analisis LRF
Analisis Kurva Desain
Perhitungan Annual
Departure
Analisis Sensitivitas dengan Metode ICAO
Program Airfield
Membandingkan Hasil Desain ICAO dengan FAA dan PCA
Kesimpulan dan Saran
Identifikasi dan Definisi Masalah
Gambar III.1 Diagram Alir Program Penelitian
27
28
1) Identifikasi dan definisi masalah
Belum adanya ketentuan metoda desain standar yang diseragamkan di Indonesia, masing-
masing metoda desain berbeda dalam memperhitungkan pengaruh dari beban lalu lintas
pesawat udara campuran dan program Airfield diperlukan untuk mempercepat proses
perhitungan, serta untuk meningkatkan akurasi perhitungan. Tujuan dari analisis
perkerasan ini telah diuraikan sebelumnya di bab 1.
2) Analisis metoda desain struktur perkerasan kaku
Analisis tegangan, analisis fatique, analisis LRF dan analisis kurva desain dibahas dalam
penelitian ini sebelum melakukan desain perkerasan. Untuk analisis kurva desain,
dilakukan pembuatan kurva desain secara manual dalam bentuk nomogram.
3) Pengumpulan data
Pengumpulan data dari Bandar Udara Juanda, Surabaya adalah data pergerakan pesawat
udara, data struktur perkerasan dan data teknis desain.
Data pergerakan yaitu data jenis dan volume pesawat udara yaitu volume keberangkatan
pesawat udara (annual departure) dan kedatangan pesawat udara (annual arrival) dalam
setahun, serta data karakteristik pesawat udara.
Data struktur perkerasan dan data teknis desain yaitu parameter desain seperti nilai
modulus subgrade (k) dan kekuatan flexural beton (flexural strength) serta lapisan-
lapisan (layer) yang terdapat dalam struktur perkerasan eksisting dan tebal masing-
masing lapisan.
4) Perhitungan annual departure
Perhitungan annual departure yang dimaksud adalah nilai keberangkatan tahunan
(annual departure) pesawat udara desain dan pesawat udara lainnya (mix traffic) yang
akan menggunakan bandar udara yang bersangkutan setelah dikonversi dulu ke dalam
annual departure pesawat udara desain.
6) Membandingkan hasil desain ICAO dengan FAA dan PCA
Hasil desain yang diperoleh dengan Metoda ICAO dibandingkan dengan metoda FAA
dan PCA, sehingga diketahui perbedaan hasil desain perkerasan dari kedua metoda
tersebut.
8) Analisis sensitivitas
Parameter yang mempengaruhi desain dianalisis untuk diketahui sejauh mana pengaruh
parameter tersebut terhadap tebal dan tegangan maksimum yang terjadi pada struktur
perkerasan.
29
III.2 Metodologi Penelitian
Metodologi terdiri dari pengumpulan data, analisis metoda desain struktur perkerasan
kaku menurut ICAO, pengembangan chart desain dan analisis sensitivitas, akan diuraikan
lebih lanjut untuk masing-masing metodologi tersebut.
III.2.1 Metodologi pengumpulan data
Data yang diperlukan yaitu data struktur perkerasan dan data pergerakan, diperoleh
dari Bandar Udara Juanda, Surabaya, sebagai data sekunder. Data-data tersebut digunakan
sesuai dengan tujuan penelitian ini.
III.2.2 Metodologi analisis metoda desain struktur perkerasan kaku
Kekuatan subgrade dinyatakan dengan modulus reaksi tanah dasar atau nilai k yang
merupakan perbandingan beban (psi) dengan penurunan dari bearing plate.
Modulus subgrade k dituliskan dengan rumus :
=pk ..... (3.1)
dimana :
k = modulus subgrade reaction(MN/m3 atau pci)
p = beban (MN/m2)
= lendutan pada slab beton (m)
Nilai k diperoleh dari pengujian plate bearing dengan metoda pengujian AASHTO
T222-81. Pengaruh variasi nilai k ini dianalisis terhadap tegangan yang ditimbulkan dan
ketebalan lapis perkerasan. Tegangan yang terjadi di dalam perkerasan kaku dianalisa
berdasarkan metoda Wastergaard.
Analisa wastergaard pada perkerasan kaku di bandar udara bertujuan untuk
menghitung tegangan di dalam (interior) slab beton, bagian tepi (edge) slab beton dan di
sudut (corner) slab beton. Tegangan (stress) pada perkerasan kaku akibat beban di interior,
edge, corner diperoleh dari persamaan rumus sebagai berikut :
Untuk corner loading 2/1
.5227,0.8521,0
+=
qPSd
qP
a dd
....... (3.2)
30
=
6,0
2
213l
ahP
c ........ (3.3)
dimana :
a = jari-jari contact area, cm
Pd = Beban untuk satu roda, kg
q = contact/tire pressure, kg/cm2
Sd = Jarak antar dua roda, cm
h = tebal beton, cm
Untuk Interior loading
hhab .675,06,1 22 += ............................................................................................. (3.4)
+
= 069,1log4316,0 2 b
lh
Pi ............................ (3.5)
dimana :
a = jari-jari contact area, cm
P = Beban pada main gear, kg
l = radius relative stiffness, cm
h = tebal beton, cm
Untuk Edge loading
+
= 034,0666,0log4.803,0 2 l
aal
hP
e .......................... (3.6)
Selain dari persamaan rumus di atas, untuk menghitung tegangan di interior atau di
edge dapat juga dilakukan menggunakan chart yang dibuat oleh Pickett dan Ray. Chart
Pickett dan Ray menggunakan count di dalam perhitungan momen akibat posisi beban pada
chart tersebut. Nilai momen yang diperoleh selanjutnya dapat diketahui besarnya tegangan
yang terjadi akibat posisi beban pesawat udara.
Nilai momen (M) dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
000,10
2 NqlM = ...... (3.7)
31
dimana : q = tekanan kontak ban (contact pressure) (kg/cm2)
= radius kekakuan relatif dari pelat (cm) l
N = jumlah blok yang ditutupi oleh jejak roda (chart Pickett and Ray)
Radius kekakuan relatif (Radius of relative stiffeness) ditulis dengan persamaan 3.8
4 23
)1(12 kEhl
= ............. (3.8)
dimana : E = modoulus elastis beton = 4 x 106 psi (27588.483 MPa)
h = tebal beton (cm)
k = modulus reaksi tanah dasar (MN/m3)
= poisson ratio = 0,15
Untuk menghitung tegangan () menggunakan persamaan 3.9
= 26hM ..... (3.9)
dimana : h = tebal perkerasan (cm)
M = nilai momen (kg/cm)
III.2.3 Metodologi pengembangan chart desain
Kurva desain dapat dibuat seperti yang diberikan oleh PCA dan FAA dengan
menggunakan program Airfield. Kurva desain menggambarkan hubungan tebal dan tegangan
dengan MTOW yang sesuai dengan pesawat udara yang beroperasi. Kurva desain perkerasan
yang dibuat dari program Airfield diharapkan sama dengan chart yang lama (PCA dan FAA).
Data untuk membuat kurva desain disesuaikan dengan jenis pesawat udara yang diinginkan.
Data input yang diperlukan menggunakan program Airfield antara lain : data karakteristik
pesawat udara, modulus elastis, dan angka poisson. Data output dari program Airfield : tebal
dalam satuan cm dan tegangan dalam satuan MPa
III.2.4 Metodologi analisis sensitivitas
Hasil desain struktur perkerasan yang diperoleh, dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kepekaannya terhadap ketidakpastian yang terdapat pada masing-masing
32
parameter desain. Dengan mengetahui tingkat kepekaan struktur perkerasan desain,
perencana dapat mengambil keputusan untuk memperkecil/memperbesar resiko dari struktur
perkerasan desain. Parameter yang digunakan yaitu berbagai variasi nilai modulus
subgrade/subbase k, modulus of rupture beton, modulus elastisitas, angka poisson ratio, roda
pesawat udara ketika belok (rotation angle) dan pass to coverage ratio.
2013-02-14T13:25:07+0700ITB Digital Library