BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa....

40
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraan 1. Definisi Kesejahteraan Salah satu tujuan dari penyelenggaraan pemerintahan adalah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang bernaung dibawah pemerintahan tersebut. Tujuan untuk mencapai kesejahteraan ini bukanlah tujuan yang mudah dan cepat dalam meraihnya. Diperlukan demikian besar anggaran untuk mencapainya. Setiap orang memiliki definisi sendiri mengenai arti dari kesejahteraan berdasarkan sudut pandangnya. Secara umum, sejahtera berarti menunjuk pada keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai . Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan sejahtera memiliki arti aman, sentosa, makmur, selamat (terlepas dari segala macam gangguan dan kesusahan). Sedangkan kesejahteraan artinya keamanan, keselamatan, ketentraman, kesenangan hidup dan kemakmuran. Walter A. Friedlander menyatakan bahwa kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraannya secara selaras dengan kebutuhan keluarga dan

Transcript of BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa....

Page 1: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III

PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN

A. Kesejahteraan

1. Definisi Kesejahteraan

Salah satu tujuan dari penyelenggaraan pemerintahan adalah

memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang bernaung dibawah

pemerintahan tersebut. Tujuan untuk mencapai kesejahteraan ini bukanlah tujuan

yang mudah dan cepat dalam meraihnya. Diperlukan demikian besar anggaran

untuk mencapainya. Setiap orang memiliki definisi sendiri mengenai arti dari

kesejahteraan berdasarkan sudut pandangnya.

Secara umum, sejahtera berarti menunjuk pada keadaan yang baik,

kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam

keadaan sehat dan damai. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan sejahtera

memiliki arti aman, sentosa, makmur, selamat (terlepas dari segala macam

gangguan dan kesusahan). Sedangkan kesejahteraan artinya keamanan,

keselamatan, ketentraman, kesenangan hidup dan kemakmuran. Walter A.

Friedlander menyatakan bahwa kesejahteraan sosial adalah sistem yang

terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan

untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar hidup dan

kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang

memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan

meningkatkan kesejahteraannya secara selaras dengan kebutuhan keluarga dan

Page 2: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

masyarakat. Sedangkan menurut Dwi Heru Sukoco, kesejahteraan sosial

mencakup semua bentuk intervensi sosial yang secara pokok dan langsung untuk

meningkatkan keadaan yang baik antara individu dan masyarakat secara

keseluruan. Kesejahteraan sosial mencakup semua tindakan dan proses secara

langsung yang mencakup tindakan dan pencegahan masalah sosial,

pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup.1

Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Pasal

1 menyatakan bahwa:2

a. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak

dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan

fungsi sosialnya.

b. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah,

terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah

daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna

memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi

rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan

perlindungan sosial.

1nn, “Definisi Kesejahteraan Sosial Manurut Para Ahli” dalam

http://comoran.blogspot.com/2012/05/definisi-kesejahteraan-sosial-menurut.html (20 Desember

2014). 2nn, “Undang-Undang No.11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial” dalam

http://www.kemsos.go.id/unduh/UU-Kesos-No11-2009.pdf (20 desember 2014).

Page 3: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c. Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk

mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan

sosial.

d. Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk

menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial

mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya.

e. Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin

seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya

yang layak.

Pengertian kesejahteraan sendiri, mengandung empat makna penting,

yaitu:

a. Sebagai kondisi sejahtera (well-being). Pengertian ini biasanya

menunjuk pada istilah kesejahteraan sosial (social welfare) sebagai

kondisi terpenuhinya kebutuhan material dan non-material. Kondisi

sejahtera terjadi manakala kehidupan manusia aman dan bahagia

karena kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat

tinggal, dan pendapatan dapat dipenuhi; serta manakala manusia

memperoleh perlindungan dari resiko-resiko utama yang

mengancam kehidupannya.

b. Sebagai pelayanan sosial. Di Inggris, Australia dan Selandia Baru,

pelayanan sosial umumnya mencakup lima bentuk, yakni jaminan

Page 4: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

sosial (social security), pelayanan kesehatan, pendidikan,

perumahan dan pelayanan sosial personal (personal social

services).

c. Sebagai tunjangan sosial khususnya di Amerika Serikat (AS),

diberikan kepada orang miskin. Karena sebagian besar

penerima welfare adalah orangorang miskin, cacat, penganggur,

keadaan ini kemudian menimbulkan konotasi negatif pada istilah

kesejahteraan, seperti kemiskinan, kemalasan, ketergantungan.

d. Sebagai proses atau usaha terencana yang dilakukan oleh

perorangan, lembaga-lembaga sosial, masyarakat maupun badan-

badan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan melalui

pemberian pelayanan sosial dan tunjangan sosial.

Kesejahteraan dalam sebuah negara sangat erat kaitannya dengan

kebijakan sosial (social policy) yang di banyak negara mencakup strategi dan

upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, terutama

melalui perlindungan sosial (social protection) yang mencakup jaminan sosial

(baik berbentuk bantuan sosial dan asuransi sosial), maupun jaring pengaman

sosial (social safety nets).

Kebijakan mengenai kesejahteraan yang diselenggarakan oleh negara

pasti akan menemui hambatan. Hambatan-hambatan ini yang akan menjadi

masalah dalam penyelenggaraan kesejahteraan. Masalah kesejahteraan sosial

adalah sebuah masalah yang sangat komplek. Fadhil Nurdin menyatakan bahwa

Page 5: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial

disebabkan oleh 5 hambatan, yaitu:3

a. Ketergantungan Ekonomi

Ketergantungan ekonomi merupakan hambatan utama yang

menyebabkan adanya berbagai masalah. Hal ini dapat dilihat pada

kesulitan yang dialami individu, kelompok dan masyarakat. Sebab

dari ketergantungan ekonomi sebagian besar disebabkan kurangnya

pendapatan sehingga tidak dapat memenuhi standar kehidupan

minimal dalam kehidupannya atau ketidakmampuan mengelola

pendapatan mereka yang seharusnya dapat mencukupi. Dari

hambatan tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah sosial

antara lain kemiskinan.

b. Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri

Ketidakmampuan menyesuaikan diri ini timbul dari masalah

kemiskinan dan emosional, yaitu ketidakmampuan menyesuaikan

diri. Hal ini merupakan jenis hambatan yang dikenal dengan istilah

“hambatan sosial psikologis”. Masalah yang dapat timbul antara

lain: seseorang mengalami perubahan, baik sikap maupun

perilakunya dalam berinteraksi dengan orang lain dan tidak dapat

menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku di

3nn, “Definisi dan Tujuan Kesejahteraan Sosial” dalam

http://umamjurbalcity.blogspot.com/2012/09/definisi-dan-tujuan-kesejahteraan-sosial.html (20

Desember 2014).

Page 6: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

lingkungan tertentu. Masalah-masalah penyesuaian diri dapat

menimbulkan berbagai bentuk masalah seperti kenakalan remaja,

pelacuran dan lain sebagainya.

c. Kesehatan Yang Buruk

Kesehatan yang buruk dapat disebabkan beberapa faktor yaitu

lingkungan yang buruk atau kotor, adanya berbagai penyakit dan

ketidakmengertian anggota masyarakat itu sendiri. Ketiga faktor

tersebut berkaitan pula dengan kemiskinan dan kurangnya

pendidikan. Persoalan-persoalan yang bersumber dari berbagai

faktor diatas dapat menimbulkan berbagai masalah yang

berhubungan dengan penyakit-penyakit menular, kekurangan gizi,

yang akhirnya menuju kematian.

d. Rekreasi dan Pengisian Waktu Senggang

Rekreasi dan pengisian waktu senggang merupakan kebutuhan

yang fundamental bagi kehidupan seseorang serta memiliki fungsi-

fungsi lain untuk memberikan keseimbangan dalam kehidupan

seseorang, pembebasan dari suasana rutin yang terus menerus,

penyegaran dari beban pikiran dan tanggung jawab yang berat, atau

perasaan jenuh selama bekerja di kantor. Perlunya memperhatikan

rekreasi dan pengisian waktu luang yang positif setiap ada waktu

luang yang digunakan dengan baik sifatnya cenderung digunakan

secara negatif. Pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam

Page 7: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

masalah seperti kenakalan remaja, perkelahian, penyalahgunaan

narkoba, pembunuhan, pencurian dan perampokan.

e. Kondisi Sosial

Kondisi sosial, penyediaan dan pengelolaan pelayanan sosial yang

kurang atau tidak baik misalnya keadaan lingkungan pergaulan

yang buruk sehingga dapat dengan kuat mempengaruhi kepribadian

individu. Demikian pula halnya dengan penyediaan dan

pengelolaan pelayanan sosial yang kurang atau tidak baik, akan

mengakibatkan hasil pelayanan yang kurang memadai terhadap

para pengguna pelayanan tersebut. Misalnya, kurangnya kualitas

pelayanan rumah sakit, kurangnya sarana pendidikan yang

memadai dan sebagainya. Masalah-masalah dapat ditimbulkan oleh

kondisi sosial, pelayanan yang kurang atau tidak baik dan tidak

terjangkaunya akses pelayanan oleh penerima pelayanan.

2. Teori Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk

menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi. Kondisi tersebut

juga diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial dalam

masyarakat. Percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat memerlukan kebijakan

ekonomi melalui peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian sebagai

upaya menjaga stabilitas perekonomian.

Page 8: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Ekonomi Italia, Vilveredo Pareto, telah menspesifikasikan suatu kondisi

atau syarat terciptanya alokasi sumberdaya secara efisien atau optimal, yang

kemudian terkenal dengan istilah syarat atau kondisi pareto (Pareto Condition).

Kondisi pareto adalah suatu alokasi barang sedemikian rupa, sehingga bila

dibandingkan dengan alokasi lainnya, alokasi tersebut tidak akan merugikan pihak

manapun dan salah satu pihak pasti diuntungkan. Atas kondisi pareto juga bisa

didefinisikan sebagai suatu situasi dimana sebagian atau semua pihak individu

tidak akan mungkin lagi diuntungkan oleh pertukaran sukarela.4

Berdasarkan kondisi pareto inilah, kesejahteraan sosial (sosial

welfare) diartikan sebagai kelanjutan pemikiran yang lebih utama dari konsep-

konsep tentang kemakmuran (walfare economics). Boulding mengatakan bahwa

pendekatan yang memperkukuh konsepsi yang telah dikenal sebagai sosial

optimum yaitu paretion optimum dimana efesiensi ekonomi mencapai sosial

optimum bila tidak seorang pun bisa menjadi lebih beruntung.

Teori kesejahteraan secara umum dapat diklasifikasi menjadi tiga

macam, yaitu classical utilitarian, neo classical welfare theory dan new

contractarian approach. Pendekatan classical utillatarial menekankan bahwa

kesenangan (pleasure) atau kepuasan (utility) seseoarang dapat diukur dan

bertambah. Berdasarkan pada beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan

bahwa tingkat kesejahteraan seseorang dapat terkait dengan tingkat kepuasan

4 nn, “Teori Kesejahteraan” dalam http://sibokasaci.wordpress.com/teori-kesejahteraan/ (20

Desember 2014).

Page 9: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

(utility) dan kesenangan (pleasure) yang dapat diraih dalam kehidupannya guna

mencapai tingkat kesejahteraannya yang diinginkan. Maka di butuhkan suatu

perilaku yang dapat memaksimalkan tingkat kepuasan sesuai dengan sumber daya

yang tersedia.

Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak

indikator keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa

kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah dapat di representasikan dari

tingkat hidup masyarakat ditandai oleh terentaskannya dari kemiskinan, tingkat

kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan

peningkatan produktivitas masyarakat. Semua hal tersebut merupakan cerminan

dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah kebawah.

Todaro secara lebih spesifik mengemukakan bahwa fungsi kesejahteraan W

(walfare) dengan persamaan sebagai berikut :5

W=W(Y,I,P)

Y adalah pendapatan perkaita, I adalah ketimpangan, dan P adalah kemiskinan

absolut. Ketiga variabel ini mempunyai signifikansi yang berbeda-beda, dan dapat

dipertimbangkan secara menyeluruh untuk menilai kesejahteraan di negara-negara

berkembang. Berkaitan dengan fungsi persamaan kesejahteraan, jika diasumsikan

bahwa kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan perkapital,

maka sebaliknya akan berhubungan negatif dengan kemiskinan.

5 Fakhriza Januari, “Teori Ekonomi Kesejahteraan” dalam

http://fakhrizajanuardi.blogspot.com/2011/07/teori-ekonomi-kesejahteraan.html (20 Desember

2014).

Page 10: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Seperti halnya pendekatan pembangunan lainnya, sistem kesejahteraan

negara tidaklah homogen dan statis. Ia beragam dan dinamis mengikuti

perkembangan dan tuntutan peradaban. Sedikitnya ada empat model kesejahteraan

negara yang hingga kini masih berjalan, yaitu:6

a. Model Universal

Pelayanan sosial diberikan oleh negara secara merata kepada

seluruh penduduknya, baik kaya maupun miskin. Model ini sering

disebut sebagai the Scandinavian Welfare States yang diwakili oleh

Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia. Sebagai contoh,

kesejahteraan negara di Swedia sering dijadikan rujukan sebagai

model ideal yang memberikan pelayanan sosial komprehensif

kepada seluruh penduduknya. Kesejahteraan negara di Swedia

sering dipandang sebagai model yang paling berkembang dan lebih

maju daripada model di Inggris, AS dan Australia.

b. Model Korporasi atau Work Merit Welfare States

Seperti model pertama, jaminan sosial juga dilaksanakan secara

melembaga dan luas, namun kontribusi terhadap berbagai skema

jaminan sosial berasal dari tiga pihak, yakni pemerintah, dunia

usaha dan pekerja (buruh). Pelayanan sosial yang diselenggarakan

oleh negara diberikan terutama kepada mereka yang bekerja atau

mampu memberikan kontribusi melalui skema asuransi sosial.

6 nn, “Teori Welfare State Menurut J.M Keynes- pemikiran dan peran J.M keynes dalam Teori

kesejahteraan Negara”, dalam http://insanakademis.blogspot.com/2011/10/teori-welfare-state-

menurut-jm-keynes.html (20 Desember 2014).

Page 11: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Model yang dianut oleh Jerman dan Austria ini sering disebut

sebagai Model Bismarck, karena idenya pertama kali

dikembangkan oleh Otto von Bismarck dari Jerman.

c. Model Residual

Model ini dianut oleh negara-negara Anglo-Saxon yang meliputi

Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Selandia Baru. Pelayanan

sosial, khususnya kebutuhan dasar, diberikan terutama kepada

kelompok-kelompok yang kurang beruntung

(disadvantaged groups), seperti orang miskin, penganggur,

penyandang cacat dan orang lanjut usia yang tidak kaya. Ada tiga

elemen yang menandai model ini di Inggris, yaitu:

1) Jaminan standar minimum, termasuk pendapatan minimum.

2) Perlindungan sosial pada saat munculnya resiko-resiko.

3) Pemberian pelayanan sebaik mungkin.

Model ini mirip model universal yang memberikan pelayanan

sosial berdasarkan hak warga negara dan memiliki cakupan yang

luas. Namun, seperti yang dipraktekkan di Inggris, jumlah

tanggungan dan pelayanan relatif lebih kecil dan berjangka pendek

daripada model universal. Perlindungan sosial dan pelayanan sosial

juga diberikan secara ketat, temporer dan efisien.

d. Model Minimal

Model ini umumnya diterapkan di gugus negara-negara latin

(seperti Spanyol, Italia, Chile, Brazil) dan Asia (antara lain Korea

Page 12: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Selatan, Filipina, Srilanka, Indonesia). Model ini ditandai oleh

pengeluaran pemerintah untuk pembangunan sosial yang sangat

kecil. Program kesejahteraan dan jaminan sosial diberikan secara

sporadis, parsial dan minimal dan umumnya hanya diberikan

kepada pegawai negeri, anggota ABRI dan pegawai swasta yang

mampu membayar premi. Di lihat dari landasan konstitusional

seperti UUD 1945, UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional),

dan pengeluaran pemerintah untuk pembangunan sosial yang masih

kecil, maka Indonesia dapat dikategorikan sebagai penganut

kesejahteraan negara model ini.

3. Indikator Kesejahteraan

Ukuran tingkat kesejahteraan manusia selalu mengalami perubahan.

Pada tahun 1950-an, sejahtera diukur dari aspek fisik, seperti gizi, tinggi dan berat

badan, harapan hidup, serta income. Pada tahun 1980-an, ada perubahan di mana

sejahtera diukur dari income, tenaga kerja, dan hak-hak sipil. Tahun 1990-an,

Mahbub Ul-Haq, sarjana keturunan Pakistan, merumuskan ukuran kesejahteraan

dengan yang disebut Human Development Index (HDI). Dengan HDI,

kesejahteraan tidak lagi ditekankan pada aspek kualitas ekonomi-material saja,

tetapi juga pada aspek kualitas sosial suatu masyarakat.7

7 Fakhriza Januari, “Teori Ekonomi Kesejahteraan”, dalam

http://fakhrizajanuardi.blogspot.com/2011/07/teori-ekonomi-kesejahteraan.html (20 Desember

2014).

Page 13: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak

indikator keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini kesejahteraan masyarakat

menengah ke bawah dapat di representasikan dari tingkat hidup masyarakat

ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik,

perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas

masyarakat. Hal ini merupakan cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan

masyarakat golongan menengah kebawah.

Adapun indikator kesejahteraan diantaranya adalah:

a. Jumlah dan pemerataan pendapatan.

Hal ini berhubungan dengan masalah ekonomi. Pendapatan

berhubungan dengan lapangan kerja, kondisi usaha, dan faktor

ekonomi lainnya. Penyediaan lapangan kerja secara mutlak harus

dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat memiliki pendapat

tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnyan. Tanpa hal tersebut,

manusia akan mengalami kesulitan untuk mencapai kesejahteraan.

Tanda-tanda ketidaksejahteraan suatu masyarakat adalah jumlah

dan sebaran pendapatan yang mereka terima. Kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha diperlukan agar masyarakat mampu memutar

roda perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan

jumlah pendapatan yang mereka terima. Dengan pendapatan yang

mereka ini, masyarakat dapat melakukan transaksi ekonomi.

b. Pendidikan yang semakin mudah untuk dijangkau. Pengertian

mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang harus dibayarkan oleh

Page 14: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

masyarakat. Pendidikan yang mudah dan murah merupakan impian

semua orang. Dengan pendidikan yang murah dan mudah, semua

orang dapat mengakses pendidikan setinggi-tingginya. Dengan

pendidikan yang tinggi, kualitas sumber daya manusia akan

semakin meningkat. Dengan demikian, kesempatan untuk

mendapatkan pekerjaan yang layak akan semakin terbuka. Akibat

kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, lapangan kerja yang

dibuka tidak lagi berbasis kekuatan otot atau fisik semata, tetapi

lebih banyak menggunakan kekuatan otak. Sekolah dibangun

dengan jumlah banyak dan merata, disertai dengan peningkatan

kualitas pendidikan dan biaya murah. Kesempatan untuk

memperoleh pendidikan tidak hanya terbuka bagi mereka yang

memiliki kekuatan ekonomi, atau mereka yang tergolong cerdas

saja, akan tetapi, semua orang harus memperoleh pendidikan

setinggi-tingginya. Selain itu, sekolah juga mampu memberikan

layanan pendidikan yang sesuia dengan kebutuhan peserta

didiknya. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan baik

bersifat formal maupun non formal. Kedua jalur pendidikan ini

memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama dari pemerintah

dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Angka

melek huruf menjadi semakin tinggi, karena masyarakatnya mampu

menjangkau pendidikan dengan biaya murah. Kesejahteraan

manusia dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk mengakses

Page 15: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

pendidikan, serta mampu menggunakan pendidikan itu untuk

mendapatkan kebutuhan hidupnya.

c. Kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan merata. Kesehatan

merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan pendidikan.

Karena itu, faktor kesehatan ini harus ditempatkan sebagai hal yang

utama dilakukan oleh pemerintah. Masyarakat yang sakit akan sulit

memperjuangkan kesejahteraan dirinya. Jumlah dan jenis

pelayanan kesehatan harus sangat banyak. Masyarakat yang

membutuhkan layanan kesehatan tidak dibatasi oleh jarak dan

waktu. Setiap saat mereka dapat mengakses layanan kesehatan

yang murah dan berkualitas. Lagi-lagi, ini merupakan kewajiban

pemerintah yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Apabila masih banyak

keluhan masyarakat tentang layanan kesehatan, maka itu pertanda

bahwa suatu negara masih belum mampu mencapai taraf

kesejahteraan yang diinginkan oleh rakyatnya.

Inilah tiga indikator utama tentang kesejahteraan rakyat. Indikator ini

akan menjadi faktor penentu dalam usaha-usaha yang dilakukan oleh semua pihak

dalam mencapai kesejahteraan. Ketiga hal ini diyakini merupakan puncak dari

gunung es kesejahteraan yang didambakan oleh semua orang.

Menurut pemerintah, mengukur kesejahteraan dapat menggunakan

Indeks pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia adalah

Indeks yang digunakan untuk menggambarkan capaian disektor kesejahteraan

masyarakat secara agregat, karena indeks ini menangkap perkembangan di sektor

Page 16: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ekonomi dan sektor sosial sekaligus. Di dalam indeks ini, kesejahteraan tidak

hanya ditilik melalui perspektif ekonomi semata sebagaimana terekam dalam

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, tetapi juga diteropong

melalui capaian di sektor sosial, yakni pendidikan dan kesehatan. Dalam hal yang

terakhir, Tingkat Melek Huruf (TMH) dan Tingkat Harapan Hidup (THH) adalah

dua indikator yang lazim termaktub dalam konstruksi IPM.

Sebagai contoh, Pemerintah Kota Pekanbaru dalam rangka ingin

mencapai peningkatan IPM (Indeks pembangunana Manusia) ini telah membuat

fokus-fokus pekerjaan sehingga berbagai macam program dan kegiatan bisa

dibuat dan dilaksanakan. Fokus-fokus itu adalah :8

a. Fokus Kesejahteraan dan pemerataan Ekonomi yang memiliki

Indikator ; Pertumbuhan Ekonomi, Pengendalian Inflasi, PDRB

Perkapita, Indeks Gini yang rendah, Pemerataan Pendapatan,

Penurunan penduduk miskin dan Kriminalitas yang semakin

menurun. Kesemua Indikator ini memiliki ukurannya masing

masing dan bisa dijadikan sarana evaluasi apakah Pemerintah

sukses atau gagal dalam mengurus rakyatnya.

b. Fokus Kesejahteraan Masyarakat. Fokus yang kedua ini juga

memiliki Indikator yaitu: Angka Melek Huruf, Angka rata-rata

lama sekolah, Angka partisipasi kasar, Angka pendidikan yang

ditamatkan dan Angka Partisipasi Murni. Indikator ini tergabung

dalam Fokus Kesejahteraan Masyarakat di Bidang Pendidikan.

8 Bappeda, “Indikator Kesejahteraan Umum”, dalam www.bapeda.go.id (20 Desember 2014).

Page 17: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Selanjutnya Fokus Kesejahteraan Masyarakat di Bidang Kesehatan

memiliki Indikator yaitu: Angka Kelangsungan Hidup Bayi, Angka

Usia Harapan Hidup, Persentase balita gizi buruk.

c. Fokus Seni Budaya dan Olahraga yang memiliki Indikator Jumlah

grup kesenian yang ada, jumlah gedung kesenian yang ada, jumlah

klub olahraga yang ada dan jumlah gedung olahraga yang ada.

Indikator-indikator ini sangat luas dan menarik antara lain karena

adanya fokus Seni Budaya dan Olahraga yang juga termasuk dalam ukuran ukuran

kesejahteraan. Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat

dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua)

sasaran pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu:

a. untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia,

bermoral, beretika, berbudaya dan beradab.

b. mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai

masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.

Secara mudah dapat kita gambarkan ketika kita melihat negara-negara

maju yang masyarakatnya relatif sudah sejahatera dalam hal ini sebagai contoh

adalah negara-negara Eropa Barat dan Skandinavia. Biasanya negara tersebut

masyarakatnya sangat mengapresiasi seni. Hal ini dibuktikan dengan begitu

banyaknya galeri seni, gedung kesenian, teater dan festival-festival kesenian yang

dilaksanakan sepanjang tahun. Selain tinggi apresiasi seninya biasanya mereka

juga memiliki prestasi dibidang olahraga ditingkat dunia.

Page 18: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kenyataan lain yang bisa dilihat dari masyarakat sejahtera adalah tidak

memikirkan lagi mengenai pemenuhan kebutuhan pokok karena telah terpenuhi.

Oleh karena itu waktu yang tersedia dapat digunakan untuk menikmati kesenian

dan olahraga. Diharapkan dengan fokus terhadap 3 (tiga) bidang tersebut dengan

berbagai indikator-indikator tersebut maka pendapatan masyarakat akan

meningkat, Tingkat Melek huruf (TMH) juga meningkat dan Tingkat Harapan

Hidup (THH) juga akan terus naik. sehingga ketika konstruksi IPM ini sebagai

ukuran kesejahteraan meningkat IPM juga akan meningkat.

Paradigma yang mengatakan bahwa kesejahteraan itu hanya ditangkap

disektor ekonomi saja otomatis gugur karena indeks pembangunan manusia (IPM)

telah menjawabnya dengan menggambarkan capaian disektor kesejahteraan

masyarakat secara agregat. Sektor ekonomi dan sektor sosial sekaligus

digambarkan dalam indeks ini sehingga kesejahteraan umum dapat diukur dengan

cakupan yang luas. Indeks pembangunan manusia (IPM) juga mampu

menjelaskan ukuran-ukuran dalam infrastruktur dan kelembagaan yang dibentuk

oleh pemerintah hal inilah yang menyebabkan IPM mampu mendapatkan

gambaran capaian pembangunan dalam sektor ekonomi dan sosial. Ketika

Indikator telah dirumuskan, tantangan berikutnya adalah eksekusi dan

implementasinya.9

4. Perkembangan dan Kebijakan Kesejahteraan di Indonesia

9 Mochamad Syawie, “Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial”, Informasi, Vol.16, No.03 (2011),

213.

Page 19: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Adapun perkembangan kebijakan kesejahteraan di Indonesia dapat

dilihat melalui anggaran belanja yang disusun oleh pemerintah berdasarkan fungsi

yang disajikan dalam tabel 3.1 berikut.

Tabel tersebut menggambarkan bahwa terdapat 11 fungsi yang

mendapat alokasi dari anggaran pemerintah yaitu pelayanan umum, pertahanan,

ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas

umum, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama, pendidikan dan perlindungan

sosial. Dari total jumlah anggaran, fungsi pelayanan umum menempati urutan

tertinggi dalam besaran anggaran yang digunakan setiap tahunnya. Fungsi

pelayanan umum secara konstan bertambah setiap tahun. Demikian pula dengan

fungsi pendidikan yang setiap tahun juga mengalami kenaikan jumlah. Sedangkan

fungsi ekonomi yang menempati urutan kedua dalam prioritas anggaran

berfluktuasi nilainya setiap tahun bahkan mengalami penurunan pada tahun

anggaran 2009.

Dapat disimpulkan bahwa arah kebijakan pemerintah setiap tahunnya

berdasarkan tabel diatas menempatkan pelayanan umum sebagai prioritas utama

dalam anggaran.

B. Peran Pajak Terhadap Peningkatan Kesejahteraan di Indonesia

1. Struktur Perimbangan Keuangan dan Kesejahteraan

Penerimaan negara dari sektor pajak memiliki peranan yang besar

dalam APBN termasuk dalam setiap kebijakan pembiayaan oleh pemerintah. Hal

Page 20: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ini karena pajak memiliki fungsi budgetair, yaitu alat untuk mengumpulkan dana

yang bertujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah terutama

pengeluaran yang sifatnya rutin.

Setelah lahirnya Otonomi daerah pada tahun 2001, struktur pos belanja

dalam APBN mengalami perubahan yaitu meliputi belanja pemerintah pusat dan

dana perimbangan.10

Belanja pemerintah pusat meliputi pengeluaran rutin seperti

gaji pegawai, belanja barang, pembayaran bunga utang, subsidi dan pengeluaran

pembangunan. Sedangkan dana perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil Pajak,

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi

Khusus.

Pasca otonomi daerah ini memberikan implikasi pada perubahan dalam

struktur hubungan antara APBN dan APBD. Perubahan ini terletak pada pos

pengeluaran APBN untuk pos penerimaan APBD. Implikasinya adalah terjadi

pendelegasian yang luas pada pemerintah daerah untuk mengoptimalkan sumber

penerimaannya untuk pembiayaan pembangunan di daerah. Dengan adanya

otonomi daerah, lahir pula kebijakan desentralisasi fiskal.

Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, secara legal formal,

dituangkan dalam UndangUndang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

10

Susi Siti Sapaah, “Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia” dalam

http://susisitisapaah.blogspot.com/2011/03/sejarah-perkembangan-otonomi-daerah-di.html (28

Desember 2014).

Page 21: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Kedua UU ini mengatur pokok-pokok penyerahan kewenangan kepada

pemerintah daerah serta pendanaan bagi pelaksanaan kewenangan tersebut. Selain

itu, terdapat juga Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah yang mengatur hal-hal mengenai kewenangan Pemerintah

Daerah dalam melakukan pemungutan kepada masyarakat daerah guna

mendapatkan sumber pendanaan bagi pembangunan daerah.

Kedua UU pokok dan UU mengenai pajak daerah dan retribusi daerah

tersebut di atas, pada dasarnya dihubungkan dalam suatu prinsip dasar yang sering

disebut sebagai money follows function. Dengan prinsip ini, fungsi yang telah

diserahkan ke daerah melalui UU Nomor 32 Tahun 2004 diikuti dengan

pendanaan untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi dimaksud. Namun, perlu

dipahami bahwa ketersediaan pendanaan selalu mempunyai constraint (kendala),

karena pada dasarnya anggaran selalu terbatas. Oleh karena itu, UU Nomor 33

Tahun 2004 mengatur sumber-sumber pendanaan yang terbatas tersebut yang bisa

digunakan oleh daerah, yaitu melalui pemanfaatan sumber di daerah itu sendiri

maupun melalui transfer ke daerah.

Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal, instrumen utama yang

digunakan adalah pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah untuk

memungut pajak (taxing power) dan transfer ke daerah. Meskipun kewenangan

pemerintah daerah untuk memungut pajak daerah masih sangat terbatas, tetapi

dari tahun ke tahun terdapat peningkatan peran pendapatan asli daerah (PAD)

terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Page 22: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Adanya UU Nomor 28 Tahun 2009 merupakan salah satu wujud upaya

penguatan taxing power daerah, yaitu dengan perluasan basis pajak daerah dan

retribusi daerah yang sudah ada, penambahan jenis pajak daerah dan retribusi

daerah, peningkatan tarif maksimum beberapa jenis pajak daerah, dan pemberian

diskresi penetapan tarif pajak. Mengingat bahwa pajak daerah dan retribusi daerah

sebagai sumber penerimaan daerah sendiri masih sangat terbatas, maka

pemerintah melakukan transfer ke daerah untuk mendukung pendanaan

penyelenggaraan fungsi-fungsi yang telah diserahkan ke daerah. Transfer ke

daerah direalisasikan dalam bentuk transfer Dana Perimbangan dan Dana

Otonomi Khusus dan Penyesuaian.

Apabila dilihat dalam konteks yang lebih luas, maka sebenarnya dana

pemerintah yang bergulir ke daerah pada dasarnya tidak hanya yang dilaksanakan

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Di daerah, Pemerintah juga

mengalokasikan dana untuk membiayai program dan kegiatan yang menjadi

kewenangan Pemerintah di daerah dalam bentuk Dana Dekonsentrasi dan Dana

Tugas Pembantuan. Jumlah dana tersebut akan menjadi lebih besar lagi apabila

ditambahkan dengan dana yang digulirkan ke daerah melalui program nasional

yang menjadi Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, seperti Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Bantuan Operasional Sekolah

(BOS), serta program nasional melalui subsidi yang sebagian besar juga

dibelanjakan di daerah, seperti subsidi energi dan subsidi non-energi.11

11

“Nota Keuangan dan RAPBN 2011” dalam http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/10-08-

16,%20NK%20dan%20RUU%20APBN%202011_BabV.pdf (28 Desember 2011).

Page 23: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dalam konteks pendanaan desentralisasi, hal yang sangat krusial untuk

dilihat adalah efektivitas dana yang semakin besar bergulir ke daerah dibelanjakan

oleh daerah dan dampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan suatu daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara

lain dipengaruhi oleh kebijakan belanja masing-masing pemerintah daerah.

Kebijakan belanja pemerintah daerah dapat tercermin dari besaran alokasi belanja

untuk tiap fungsi dan jenis belanja.

Pada tahun 2005, DAK dialokasikan untuk 8 bidang, yaitu pendidikan,

kesehatan, jalan, irigasi, prasarana pemerintahan, kelautan dan perikanan, air

bersih, serta pertanian. Selanjutnya, pada tahun 2006 bidang yang didanai melalui

DAK ditambah bidang lingkungan hidup. Bahkan pada tahun 2008 bertambah dua

bidang, yaitu bidang Keluarga Berencana (KB) dan bidang kehutanan. Sedangkan

pada tahun 2009 bertambah dua bidang lagi yaitu bidang perdagangan dan bidang

sarana prasarana perdesaan, sehingga menjadi 13 bidang. Selanjutnya, pada tahun

2010 menjadi 14 bidang sebagai akibat dari dipisahkannya DAK Air Minum dan

DAK Sanitasi yang pada tahun sebelumnya tergabung dalam satu bidang.

Desentralisasi fiskal di Indonesia dilakukan dengan pemberian diskresi

belanja daerah yang luas dengan didukung oleh pendanaan transfer dari pusat dan

penguatan local taxing power. Desentralisasi fiskal diharapkan dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaran pemerintahan dan

pelayanan publik di daerah. Hal ini dikarenakan dekatnya tingkatan pemerintahan

yang memberikan layanan dengan masyarakat yang dilayaninya, sehingga

pemerintah daerah memahami kebutuhan dan prioritas daerah mereka.

Page 24: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Selanjutnya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan akan mendorong

semakin baiknya akses layanan publik dan pada akhirnya akan mendorong

perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat dinilai dari

beberapa indikator. Salah satu indikator outcome yang lazim digunakan adalah

pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

daerah adalah tingkat konsumsi, investasi, ketenagakerjaan, dan multiplier effect

dari belanja pemerintah, serta kegiatan perdagangan daerah.

DAK merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan

kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Sementara itu,

DAK dimaksudkan untuk membantu daerah tertentu dalam mendanai kebutuhan

sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat dalam rangka mendorong

percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.

Sebagai contoh, arah kebijakan umum DAK tahun 2011 ditujukan

untuk:

a. Mendukung program yang menjadi prioritas nasional sesuai

kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure

framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based

budgeting).

b. Membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan

relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik sesuai Standar

Page 25: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangka pemerataan pelayanan

dasar publik.

c. Meningkatkan penyediaan data-data teknis, koordinasi pengelolaan

DAK secara utuh dan terpadu di pusat dan daerah, sinkronisasi

kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai APBN dan

APBD, serta meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan

kegiatan DAK di daerah.

Sejalan dengan arah kebijakan umum DAK, kebijakan dan ruang

lingkup kegiatan DAK untuk masing-masing bidang diarahkan antara lain untuk:

a. Pendidikan, diarahkan untuk meningkatkan pelaksanaan Program

Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, untuk

memastikan semua anak Indonesia dapat mengikuti pendidikan

dasar yang bermutu, dan meningkatkan mutu pendidikan dasar

melalui penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan yang

lebih baik dan lengkap untuk memenuhi SPM, serta secara bertahap

memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Lingkup kegiatannya

diprioritaskan untuk rehabilitasi ruang kelas SD/SDLB dan

SMP/SMPLB yang rusak sedang dan berat.

b. Kesehatan, diarahkan untuk meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier dalam rangka

percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan

status gizi masyarakat, pengendalian penyakit, penyehatan

lingkungan, melalui peningkatan sarana dan prasarana di

Page 26: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Puskesmas dan jaringannya termasuk Poskesdes, rumah sakit dan

laboratorium kesehatan provinsi/kabupaten/kota, serta penyediaan

dan pengelolaan obat generik dan perbekalan kesehatan, terutama

untuk pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di

daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan. Lingkup

kegiatannya adalah:

1) Pelayanan Kesehatan Dasar, yang meliputi:

a) pembangunan, peningkatan, dan perbaikan Puskesmas dan

jaringannya.

b) pembangunan pos kesehatan desa.

c) pengadaan peralatan kesehatan untuk pelayanan kesehatan

dasar di Puskesmas dan jaringannya.

d) pengadaan peralatan promosi kesehatan.

2) Pelayanan Kesehatan Rujukan, meliputi:

a) peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III rumah sakit.

b) pembangunan, perbaikan Bank Darah Rumah Sakit

(BDRS) dan peralatan Unit Transfusi Darah (UTD).

c) pembangunan dan pengadaan peralatan Instalasi Gawat

Darurat Rumah Sakit (IGDRS).

d) pembangunan dan pengadaan peralatan Pelayanan Obstetri

dan Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah Sakit

(PONEK RS).

Page 27: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

e) pemenuhan peralatan di laboratorium kesehatan daerah

dan rumah sakit provinsi/kabupaten/kota.

f) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

3) Pelayanan Kefarmasian, meliputi:

a) penyediaan obat generik dan perbekalan kesehatan.

b) pembangunan dan perbaikan instalasi farmasi di

provinsi/kabupaten/kota.

c) pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi di

provinsi/kabupaten/kota.

c. Keluarga Berencana, diarahkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan

yang merupakan bagian dari program prioritas nasional yang telah

menjadi urusan daerah dan tetap disesuaikan dengan kemampuan

keuangan negara dalam rangka:

1) Meningkatkan komitmen pemerintah daerah tentang

pentingnya keluarga berencana.

2) Membantu pemerintah daerah dalam mendanai penyediaan

sarana dan prasarana fisik kepada masyarakat.

3) meneguhkan kembali pelaksanaan Program KB Nasional

beserta sarana dan prasarana fisik pendukungnya dalam rangka

pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan

keluarga.

Page 28: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4) meningkatkan akses dan kualitas informasi dan pelayanan

kontrasepsi, terutama bagi keluarga prasejahtera (Pra-KS) dan

keluarga sejahtera I (KS-I).

5) menunjang percepatan pencapaian program KB di daerah

dengan tingkat fertilitas yang masih tinggi, angka pemakaian

kontrasepsi/contraceptive prevalence rate (CPR) yang masih

rendah, serta proporsi keluarga prasejahtera dan keluarga

sejahtera I yang masih besar.

d. Infrastruktur Jalan, diarahkan untuk membantu daerah-daerah

dengan kemampuan fiskal rendah atau sedang dalam rangka

mendanai kegiatan pemeliharaan berkala, peningkatan dan

pembangunan jalan provinsi, jalan kabupaten/kota yang telah

menjadi urusan daerah, mempertahankan dan meningkatkan tingkat

pelayanan prasarana jalan provinsi, kabupaten dan kota dalam

rangka memperlancar distribusi penumpang, barang jasa, serta hasil

produksi yang diprioritaskan untuk mendukung sektor pertanian,

industri, dan pariwisata sehingga dapat memperlancar pertumbuhan

ekonomi regional, dan menunjang percepatan pembangunan sarana

dan prasarana jalan. Lingkup kegiatannya adalah: pemeliharaan

berkala/periodik jalan dan jembatan provinsi/kabupaten/kota dan

peningkatan prasana jalan dan jembatan provinsi/kabupaten/kota.

e. Infrastruktur Irigasi, diarahkan untuk mempertahankan tingkat

layanan, mengoptimalkan fungsi, dan membangun prasarana sistem

Page 29: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

irigasi, termasuk jaringan reklamasi rawa dan jaringan irigasi desa

yang menjadi kewenangan kabupaten/kota dan provinsi khususnya

daerah lumbung pangan nasional dalam rangka mendukung

program prioritas pemerintah bidang ketahanan pangan. Lingkup

kegiatannya adalah: peningkatan, rehabilitasi dan pembangunan

jaringan irigasi, sedangkan dana untuk Operasional dan

Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi dialokasikan dari APBD

masingmasing pemerintah daerah penerima DAK bidang irigasi.

f. Infrastruktur Air Minum, diarahkan untuk meningkatkan cakupan

pelayanan air minum, meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat, dan memenuhi SPM penyediaan air minum. Lingkup

kegiatannya adalah pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum

(SPAM) baru dan peningkatan SPAM untuk masyarakat

berpenghasilan rendah.

g. Infrastruktur Sanitasi, diarahkan untuk meningkatkan cakupan

pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase), serta

meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi SPM

penyediaan sanitasi. Lingkup kegiatannya adalah:

1) pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal.

2) Pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R

(reduce, reuse, dan recycle).

3) pengembangan prasarana dan sarana drainase mandiri yang

berwawasan lingkungan, yang diutamakan bagi pengembangan

Page 30: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

prasarana dan sarana air limbah komunal. Jika daerah

kabupaten/kota tersebut sudah bebas dari kondisi buang air

besar sembarangan (BABS), maka kabupaten/kota dapat

menggunakan alokasi DAK untuk membiayai pengembangan

fasilitas pengurangan sampah dan pengembangan prasarana

dan sarana drainase mandiri.

h. Prasarana Pemerintahan Daerah, diarahkan untuk meningkatkan

kinerja pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan

publik di daerah pemekaran dan daerah yang terkena dampak

pemekaran sampai dengan tahun 2009 dan daerah lainnya yang

prasarana pemerintahannya sudah tidak layak.

i. Kelautan dan Perikanan, diarahkan untuk meningkatkan sarana dan

prasarana produksi, pengolahan, peningkatan mutu, pemasaran,

pengawasan perikanan, serta penyediaan sarana prasarana

pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

yang terkait dengan peningkatan produksi perikanan, terutama pada

daerah yang memiliki potensi dan sudah ditetapkan sebagai

wilayah pengembangan perikanan (minapolitan), yang didukung

dengan sarana dan prasarana penyuluhan perikanan dan penguatan

statistik perikanan. Lingkup kegiatannya adalah:

1) penyediaan sarana dan rehabilitasi prasarana produksi

perikanan tangkap.

Page 31: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2) penyediaan sarana dan rehabilitasi prasarana produksi

perikanan budidaya.

3) penyediaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pengolahan,

peningkatan mutu dan pemasaran hasil perikanan.

4) penyediaan dan rehabilitasi infrastruktur dasar dan sarana

prasarana pemberdayaan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau

kecil serta kawasan konservasi perairan, yang terkait dengan

wisata bahari dan pengembangan perikanan.

5) penyediaan dan rehabilitasi prasarana Solar Packed Dealer

Nelayan (SPDN)/Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan

(SPBN).

6) penyediaan sarana dan prasarana pengawasan.

7) penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan perikanan.

8) penyediaan sarana dan prasarana pengembangan statistik

perikanan.

j. Pertanian, diarahkan untuk meningkatkan produksi bahan pangan

dalam negeri guna mendukung pencapaian prioritas nasional

ketahanan pangan melalui perluasan areal pertanian dan

penyediaan sarana dan prasarana pertanian di tingkat usaha tani dan

perdesaan. Lingkup kegiatannya adalah:

1) perluasan areal pertanian, meliputi: pencetakan sawah,

pembukaan lahan kering/perluasan areal untuk tanaman

pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan.

Page 32: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2) penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan air, antara lain:

pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani,

jaringan irigasi tersier desa, tata air mikro, irigasi air

permukaan, irigasi tanah dangkal, irigasi tanah dalam,

pompanisasi, dam, parit, dan embung.

3) Pengelolaan lahan melalui pembangunan/rehabilitasi jalan

usaha tani dan jalan produksi, optimasi lahan, peningkatan

kesuburan tanah, konservasi lahan, serta penyediaan Unit

Pengolahan Pupuk Organik (UPPO);.

4) pembangunan/rehabilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan.

5) penyediaan lumbung/gudang pangan masyarakat/pemerintah.

6) penyediaan sarana dan prasarana Balai Perbenihan/Perbibitan

Kabupaten untuk tanaman pangan/holtikultura/perkebunan.

7) pembangunan/rehabilitasi pusat/ pos pelayanan kesehatan

hewan dan inseminasi buatan.

k. Lingkungan Hidup, diarahkan untuk mendukung pencapaian target

prioritas nasional, yaitu penurunan beban pencemaran dan

penurunan tingkat polusi sebesar 50 persen dengan mendukung

pelaksanaan pengendalian pencemaran air, udara dan limbah padat

di daerah serta memperkuat pelaksanaan SPM bidang lingkungan

hidup daerah. Di samping itu, kegiatan bidang Lingkungan Hidup

diarahkan untuk mendukung penurunan emisi Gas Rumah Kaca

(GRK). Lingkup kegiatannya adalah:

Page 33: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1) pemantauan kualitas air melalui kegiatan:

a) pembangunan gedung laboratorium.

b) penyediaan sarana prasarana pemantauan kualitas air.

c) Pembangunan laboratorium lingkungan bergerak.

2) pengendalian pencemaran air melalui kegiatan: penerapan

teknologi sederhana untuk pengurangan limbah (seperti biogas,

3R, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Particulate Matter (PM10),

taman kahati, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) medik

dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

3) Pengendalian polusi udara melalui kegiatan:

a) pengadaan alat pemantau kualitas udara.

b) Penerapan teknologi tepat guna/sederhana untuk

mengurangi polusi udara (alat pembuatan asap cair, briket

arang, dan lain-lain).

l. Kehutanan, diarahkan untuk meningkatkan fungsi Daerah Aliran

Sungai (DAS), dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

daya dukung sumber daya hutan, tanah dan air, serta mendukung

mitigasi perubahan iklim. Kebijakan tersebut dicapai dengan

mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap sumber daya hutan,

tanah, dan air yang berada dalam DAS dengan melaksanakan

rehabilitasi lahan kritis, pengelolaan kawasan hutan yang menjadi

urusan pemerintah kabupaten/kota/provinsi, termasuk

pengembangan kebun bibit desa dan konservasi lahan gambut.

Page 34: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

m. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal, diarahkan untuk

melakukan percepatan pembangunan daerah tertinggal dengan

meningkatkan pengembangan perekonomian daerah dan kualitas

sumberdaya manusia yang didukung oleh kelembagaan dan

ketersediaan infrastruktur perekonomian dan pelayanan dasar,

sehingga daerah tertinggal dapat tumbuh dan berkembang secara

lebih cepat guna dapat mengejar ketertinggalan pembangunannya

dari daerah lain yang sudah relatif lebih maju. Daerah tertinggal

yang dimaksud tidak termasuk daerah tertinggal yang memiliki

kawasan perbatasan. Lingkup kegiatannya adalah:

1) penyediaan moda transportasi perairan/ kepulauan.

2) penyediaan moda transportasi darat.

3) pembangunan dan rehabilitasi jalan di luar jalan provinsi dan

kabupaten/kota.

4) pembangunan dan rehabilitasi dermaga kecil atau tambatan

perahu, khususnya dermaga kecil atau tambatan perahu di

wilayah pesisir yang tidak ditangani Kementerian

Perhubungan.

5) penyediaan/ pembangunan pembangkit energi listrik perdesaan

yang memanfaatkan sumber energi mikrohidro dan pikohidro.

n. Sarana Perdagangan, diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan

sarana perdagangan untuk memperlancar arus barang antar wilayah

dan meningkatkan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok,

Page 35: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

meningkatkan tertib ukur dalam upaya perlindungan konsumen di

daerah serta memberikan alternatif pembiayaan bagi petani dan

UKM melalui Sistem Resi Gudang.

o. Transportasi Perdesaan, diarahkan untuk meningkatkan

ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan

transportasi, serta pengembangan sarana dan prasarana transportasi

perdesaan yang diprioritaskan untuk mendukung pusat-pusat

pertumbuhan.

p. Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan, diarahkan untuk

mengurangi keterisolasian kawasan perbatasan sebagai beranda

depan negara dan pintu gerbang aktivitas ekonomi-perdagangan

dengan negara tetangga dalam rangka mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan menjamin pertahanan keamanan nasional. Lingkup

kegiatannya adalah:

1) pembangunan/rehabilitasi jaringan jalan di luar jalan provinsi

dan kabupaten/kota.

2) pembangunan/rehabilitasi dermaga kecil atau tambatan perahu

di kecamatan perbatasan atau kawasan pulau kecil terluar

berpenduduk.

3) moda transportasi perairan/kepulauan untuk mendukung

mobilisasi angkutan orang dan barang.

q. Listrik Pedesaan, diarahkan untuk meningkatkan jangkauan

pelayanan dengan memberikan prioritas pada pemanfaatan energi

Page 36: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

terbarukan setempat untuk memperluas jangkauan pelayanan energi

dan ketenagalistrikan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan

energi alternatif selain BBM (terutama energi terbarukan) serta

pemanfaatan secara optimal tenaga kerja, barang dan jasa produksi

dalam negeri untuk memberikan nilai tambah (value added) bagi

perekonomian dalam negeri, terutama untuk mendorong

pengembangan industri dan teknologi dalam negeri untuk daerah

yang tidak termasuk daerah tertinggal dan kawasan perbatasan.

r. Keselamatan Transportasi Darat, diarahkan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan terutama keselamatan bagi pengguna

transportasi jalan di kabupaten/kota guna menurunkan tingkat

kecelakaan pada lalu lintas angkutan jalan dalam rangka

melaksanakan rencana aksi road map to zero accident.

s. Perumahan dan Permukiman, diarahkan untuk meningkatkan

penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) kawasan

perumahan dan permukiman sebagai stimulan untuk pembangunan

perumahan dan permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan

Menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di

daerah. Lingkup kegiatannya adalah: pembangunan Prasarana,

Sarana dan Utilitas (PSU) kawasan perumahan dan permukiman

dengan penyediaan jaringan pipa air minum, septik tank komunal,

jaringan distribusi listrik dan penerangan jalan umum.

Page 37: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Peranan Pajak dalam Kesejahteraan

Kebijakan perpajakan yang digagas oleh pemerintah akan menentukan

jalannya perekonomian suatu negara. Karena pajak menjadi sumber utama

pendapatan negara, maka akan mempengaruhi alokasi pengeluaran pemerintah

baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, pajak akan

mempengaruhi kebijakan politik dan ekonomi seperti arah pembangunan dan

alokasi ekonomi. Kebijakan perpajakan bertujuan mendorong kemajuan ekonomi

sebagai upaya peningkatan hasrat konsumsi masyarakat, meningkatkan investasi

pemerintah serta mentransmisikan sumber-sumber ekonomi masyarakat menjadi

penerimaan pemerintah.

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

mencakup perubahan struktur, sikap hidup dan kelembagaan, peningkatan

pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidak merataan, distribusi pendapatan,

pemberantasan kemiskinan dan sebagainya. Bagi negara berkembang, kemajuan

dalam pembangunan ekonomi merepresentasikan keberhasilan negara dalam

menjalanakan program pembangunan sesuai dengan sumber daya yang

dimilikinya. Negara akan berusaha menghindari pinjaman luar negeri untuk

pembiayaan karena konsekuensinya adalah adanya beban utang yang akan

ditanggung oleh negara dalam hal ini rakyat. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber

dana pembiayaan dari dalam negeri khususnya pajak memiliki peran strategis

dalam menjamin keberlangsungan pembangunan.12

12

Simanjuntak dan Mukhlis, “Dimensi Ekonomi Perpajakan…”, 121.

Page 38: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dalam tabel 3.2 dapat dilihat mengenai anggaran pajak yang

dialokasikan secara umum untuk anggaran pendidikan, kesehatan, keamanan dan

infrastruktur.

Tabel 3.2

Perbandingan Jumlah Pajak Terhadap Anggaran Pendidikan, Kesehatan,

Keamanan Dan Infrastruktur

TAHUN ANGGARAN

PENDIDIKAN

ANGGARAN

KESEHATAN

ANGGARAN

KEAMANAN

ANGGARAN

INFRASTRUKTUR

2005 25.988 7.038 37.587 2.280

2006 43.287 12.730 53.572 6.049

2007 54.067 17.467 61.933 10.659

2008 64.029 17.270 29.223 14.129

2009 89.918 17.302 26.730 18.135

2010 84.086 18.002 35.912 20.907

2011 91.483 13.649 69.486 23.425

2012 103.667 15.564 102.669 26.477

2013 118.467 17.493 118.256 30.722

Sumber: www.anggaran.depkeu.go.id diolah

Tabel diatas menunjukkan perbandingan jumlah anggaran pajak dalam

APBN yang digunakan untuk pengeluaran pendidikan, kesehatan, keamanan dan

infrastruktur dari tahun 2005 hingga 2013. Jumlah pendapatan pajak mengalami

fluktuasi sesuai dengan kondisi dan kebijakan anggaran dan ekonomi pada

masanya. Begitu pula jumlah anggaran pengeluaran akan dipengaruhi pula oleh

fluktuasi jumlah pemasukan dan fluktuasi situasi ekonomi dan politik.

Dalam tabel tersebut, dapat dilihat bahwa anggaran kesehatan dan

infrastruktur lebih kecil dari anggaran pendidikan dan keamanan. Dari tahun 2005

hingga 2013, anggaran pendidikan menempati porsi tertinggi dalam alokasi

anggaran dengan rata-rata mencapai 9,6% dari jumlah pajak. Anggaran

Page 39: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

pendidikan mengalami kenaikan setiap tahunnya dan pada tahun 2009 anggaran

pendidikan mencapai 14,5% dari jumlah pajak dan menempati porsi terbanyak

dari pos lainnya. Namun setelah diamati, anggaran pendidikan mengalami

penurunan pada tahun 2006 menjadi sebanyak 2,5% dari jumlah total pajak.

Sedangkan trend anggaran keamanan berubah-ubah. Tahun 2008 hingga

2011, anggaran keamanan berkisar 5% dari jumlah pajak. Pada tahun 2012 hingga

2013 menempati posisi yang sama dengan anggaran pendidikan sebesar 10% dari

jumlah pajak. Hal ini menunjukkan kebijakan pemerintah pada masa tersebut

lebih menitik beratkan pada sisi keamanan dan pendidikan.Tekanan publik

(masyarakat dan media) terhadap pemerintah untuk meningkatkan kualitas

pendidikan karena berbagai permasalahan kriminalitas yang berujung pada

perbaikan sistem dan kurikulum pendidikan dan kesempatan yang sebesar-

besarnya bagi rakyat Indonesia untuk bersekolah serta kasus terorisme dan

sengketa pulau atau perbatasan dengan negeri tetangga membuat arah kebijakan

anggaran negara berfokus pada pendidikan dan keamanan daripada kesehatan dan

infrastruktur. Namun, tidak lantas disimpulkan bahwa anggaran pendidikan dan

keamanan menjadi yang paling penting, tetapi fokus pemerintah pada saat tersebut

adalah pada dua pos yaitu pendidikan dan keamanan tanpa mengabaikan pos yang

lain untuk mensejahterakan dan memakmurkan rakyat Indonesia.

Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi adalah tercapainya

kesejahteraan hidup masyarakat yang meningkat dari waktu ke waktu. Peran

pemerintah dalam mencapai kesejahteraan sangat ditentukan oleh kemampuan

anggaran. Dalam hal ini, peran pemerintah diarahkan sebagai berikut:

Page 40: BAB III PERAN PAJAK TERHADAP KESEJAHTERAAN A. Kesejahteraandigilib.uinsby.ac.id/4444/6/Bab 3.pdfa. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

a. Penyediaan Barang publik

Barang publik seperti pendidikan, kesehatan, keamanan dan

infrastruktur umum harus disediakan oleh pemerintah dan harus

dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

b. Redistribusi

Peran pemerintah sebagai redistribusi dapat dijalankan dengan

mengadakan pengenaan pajak dalam kegiatan ekonomi dan

pengeluaran publik pada pos anggaran.

c. Membuat peraturan

Peran pemerintah dalam regulasi peraturan yang jelas kepada

semua pihak dalam interaksi ekonominya.

d. Membuat Struktur Insentif

Insentif ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan kepada

individu untuk menyediakan barang publik dalam rangka

membantu pemerintah.