BAB III Pengkajian 1. a. -...
Transcript of BAB III Pengkajian 1. a. -...
52
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : An. T
Umur : 5,5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Anak ke : 1
Alamat : Plamongan Sari 03/II Pedurungan Semarang
Diagnosa Medis : DHF
Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam 22.15 )
Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam 08.00 )
b. Identitas Penanggung jawab
Nama Ayah : Tn. M
Nama Ibu : Ny. S
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
53
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Plamongan Sari 03/II Pedurungan Semarang
Sumber Informasi : Didapat dari wawancara orang tua pasien
dan catatan medis
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Orang tua pasien mengatakan badan anaknya panas.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Selama 4 hari pasien panas, mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan
menurun, lemes, tidak mimisan, akral hangat, tidak diare. Kemudian
pasien dibawa ke RS. Roemani oleh orang tuanya dan ditempatkan di
Ruang Lukman.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan 3 bulan yang lalu anaknya pernah mengalami
kejang, Pasien tidak mempunyai riwayat alergi. Pasien mendapat
imunisasi lengkap : BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini.
e. Kesehatan Lingkungan
Menurut ibu pasien kondisi lingkungan bersih, kebersuhan kamar
mandi, bak mandi dikuras minimal 1x/seminggu, tinggal di
perkampungan yang cukup padat, ibu atau keluarga tidak mengetahui
54
apakah disekitar lingkungan ada yang menderita penyakir demam
berdarah.
f. Riwayat Kehamilan dan persalinan
1) Pre natal : tidak ada kelainan atau penyakit pada saat ibu hamil,
usia kehamilan 9 bulan.
2) Natal : bayi lahir spontan di Rumah Bersalin dan di tolong oleh
bidan langsung menangis, tidak ada kebiruan. Berat badan 3800 gr,
panjang badan saat lahir 52 cm.
3) Post natal : pertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal.
Asi diberikan sampai umur 9 bulan. Imunisasi lengkap, tidak ada
alergi terhadap makanan, pasien sulit untuk makan.
3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola nutrisi dan metabolik
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan
nasi, lauk pauk dan sayur yang telah dibuat, 1 porsi habis. Setelah
masuk RS nafsu makan pasien menurun, pasien muntah, pasien makan
3x sehari dengan lauk pauk, sayur, buah yang telah disediakan RS,
anak makan habis ¼ -1/2 porsi. Pasien minum setiap haus : 5 gelas
sehari.
b. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 X sehari,
dengan konsistensi padat, berwarna kuning, BAK 3-5 X sehari. Selama
sakit pasien BAB 1X sehari, dengan konsistensi padat, berwarna
55
kuning, tidak ada lendir atau darah, BAK 3-5 x sehari, tidak ada
keluhan.
c. Pola aktivitas dan latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien seorang anak yang aktif,
setelah di rawat di RS pasien hanya tidur lemah.
d. Pola istirahat dan tidur
Ibu pasien mengatakan ketika dirumah pasien sehari tidur kurang lebih
10-12 jam ( malam pukul 20.00-06.00 WIB dan siang selama 1 atau 2
jam ) setalah dirumah sakit pasien lebih banyak tiduran dan istirahat
dan kurang beraktivitas.
e. Pola persepsi sensori dan kognitf
P : Nyeri saat bergerak
Q : seperti diremas-remas
R : diperut bagian atas
S : Skala 4
T : ± 5 menit
f. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Ibu pasien mengatakan kesehatan merupakan sesuatu yang penting
dan harus dijaga. Jika dalam keluarga pasien ada yang sakit biasanya
langsung diperiksakan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
g. Pola psikososial
Orangtua yang paling berperan dalam keluarga adalah ayah, jika ada
anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan.
56
h. Pola hubungan dengan orang lain
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik terbukti dengan adanya
keluarga pasien yang sering menjenguk.
i. Persepsi diri dan konsep diri
Hal yang dipikirkan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang dan bisa
berkumpul kembali dengan kakaknya
j. Pola nilai kepercayaan
Pasien beragama islam dan pasien rajin berdoa untuk kesehatan diri
dan keluarganya.
4. Pengkajian Persistem
a. Sistem pernafasan : RR 24x / menit, gerakan dada simetris, tidak ada
otot bantu nafas, suara nafas vesikuler.
b. Sistem kardiovaskuler : TD : 110/80 mmHg, N : 125 x / rnenit,
marmur tidak terdengar, akral hangat.
c. Sistem persyarafan : kesadaran composmentis, pasien gelisah dan
cengeng serta rewel.
d. Sistem perkemihan eliminasi urin : BAK 1x saat pengkajian : 400 cc,
warna kuning.
e. Sistem pencernaan-eliminasi alvi : nafsu makan menurun, menolak
setiap kali disuapi, mengeluh sakit menelan. Mukosa mulut kering,
nyeri tekan ulu hati atau perut bagian kanan atas. Mual, bising usus 8x
/ menit. BAB 2x normal, bau khas.
57
f. Sistem tulang integumen : Pasien mengeluh badannya sakit, badan
panas, wajah kemerahan, pergerakan baik, dapat menggerakkan
ekstrimitas sendiri tanpa bantuan, badan masih lemah.
g. Sistem reproduksi : vagina labia miyora menutupi labia minora.
5. Pengkajian tumbuh kembang
a. Pertumbuhan
Tinggi badan : 125 cm
Berat badan : 18 kg
LILA : 13 cm
Lingkar kepala : 40 cm
Lingkar dada : 48 cm
b. Perkembangan
1) Perkembangan motoris kasar
An.T merupakan anak yang aktif, mampu berlari tanpa kesulitan,
bermain lompat tali dengan cukup baik.
2) Perkembangan motoris halus
An.T sedikitnya dapat mengenali 4 warna, dapat membedakan
obyek berdasarkan beratnya.
3) Perkambangan bahasa
An.T dapat menyebut hari-hari dalam seminggu, mengerti
pertanyaan yang berkaitan dengan waktu dan jumlah (berapa
banyak dan kapan), memakai kalimat lengkap.
58
4) Perkambangan psikoseksual
An.T terlihat sopan dan tampaknya kurang terbuka, tertarik dari
mana datangnya bayi.
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
b. Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, N : 125 x/ menit,
S : 38
c. Kepala : Bentuk mesocepal, warna rambut hitam,
bersih, nyeri kepala.
d. Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak
Ikterik.
e. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak
ada gangguan pendengaran.
f. Hidung : Tidak ada perdarahan, tidak ada nafas
cuping hidung.
g. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada perdarahan.
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
i. Dada :
Inspeksi : Simetris, tidak ada penggunaan otot bantu
pernafasan
Palpasi : Taktil fremitus normal
Perkusi : Redup
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan
59
j. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung.
Auskultasi : Bising usus 8x / menit
Palpasi : Turgor kulit elastik, nyeri tekan bagian kanan atas
Perkusi : Tympani
k. Ekstrimitas : Tangan sebelah kanan terpasang infus Ringer
Laktat 20 tetes permenit, tidak ada edema
l. Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Tanggal : 17-05-10 ( pukul 09.58 WIB)
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hitung Jenis
Eosinofil 2.3% 0-5
Basofil 3.0% 0-2
N. Segmen 62.7% 33-66
Monosit 9.7% 2-8
Limfosit 21.9% 22-40
Laju Endap Darah - mm/jam 0-20
Eritrosit 5.90 jt/ul 4.11-5.95
MCV 72 Fl 75-87
MCHC 35 % 31-37
60
b. Tanggal : 17-05-10 ( pukul 22.15 WIB )
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi
Hemoglobin 14.9 g/dl 13.00-16.00
Hematokrit 42.2 % 40.00-54.00
Trombosit 60.000 /mm3 150.000-
400.000
Leukosit 3.200 /mm3 4.000-11.000
c. Tanggal : 18-05-10
Jenis pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 13.8 g/dl
Hematokrit 41.6 %
Trombosit 61.000 /mm3
Leukosit 3.900 /mm3
d. Tanggal : 19-05-10
Jenis pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 11.8 g/dl
Hematokrit 35.2 %
Trombosit 57.000 /mm3
Leukosit 6.100 /mm3
61
8. Diit
a. Minum 3x teh / susu = 200 cc
b. Nasi putih ( lauk saring )
9. Therapy
a. Infus Ringer Laktat 20 tetes permenit
b. Injeksi amoxan 3 x 250 mg
c. PO : Sanmol 4 x 1 ½ sendok teh
Vemarin 3 x ½ sendok teh
Fucoldan 3 x 1 sendok teh
62
B. Analisa Data
No
Waktu Data Fokus Masalah
Keperawatan Etiologi
1 18/05/10
08.00
DS :
- Ibu pasien mengatakan
pasien panas
DO :
- Badan teraba panas
- S : 38,0 C
- Wajah kemerahan
- Pasien tampak lemas
Hipertermi
Proses infeksi
2 18/05/10
11.00
DS :
- Ibu pasien mengatakan
anaknya tidak mau makan,
muntah
DO :
- Pasien tampak makan habis
¼ porsi
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir kering
- BB : 18 kg
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Intake tidak
adekuat
63
3
19-05-10
07.30
DS :
- Pasien mengatakan nyeri
P : Nyeri pada saat bergerak
Q : Nyeri seperti diremas-
remas
R : Nyeri pada bagian perut
atas
S : Skala 4
T : ± 5 menit.
DO :
- Nyeri tekan pada bagian
perut atas
- Anak gelisah, rewel
- Wajah tampak meringis
Nyeri
Proses
patologiss
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
tidak adekuat.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses patologis
64
D. Pathways Kasus
Gigitan nyamuk (aedes aegypti)
Virus dengue
Terjadi viremia
Demam akut stimulasi RES
Hepatomegali
Mendesak rongga
abdomen
Mual,muntah
Nafsu makan menurun
Nyeri otot, tulang & sendi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gg. Rasa nyaman nyeri
Hipertermi
65
E. Intervensi Keperawatan
No Tanggal /
Jam
Diagnosa
keperawatan
Tujuan & Kriteria hasil Intervensi Rasional TT
1 18/05/10
08.00
Hipertermi
berhubungan
dengan proses
penyakit
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 60 menit
diharapkan suhu tubuh
pasien dalam batas
normal (360C- 370C)
KH :
- Pasien tidak panas
- Suhu dalam batas
normal (360C- 370C)
1. Kaji saat timbulnya
demam
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Tingkatkan intake cairan
- Untuk mengidentivikasi
timbulnya demam
- Tanda-tanda vital
merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan
umum pasien
- Peningkatan suhu tubuh
mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat sehingga
perlu diimbangi asupan
66
4. Berikan kompres hangat
5. Berikan terapi cairan intra
vena (Ringer Laktat 20
tetes permenit) dan obat-
obatan (sanmol 4 x 1 ½
sendok teh) sesuai
program dokter.
cairan
- Untuk menurunkan suhu
tubuh
- Pemberian cairan sangat
penting bagi pasien
dengan suhu tinggi
2 18-05-10
11.00
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan kebutuhan
nutrisi pasien terpenuhi
1. kaji status nutrisi
2. Kaji keluhan mual
- Untuk mengetahui status
gizi pasien (kurang,
normal, lebih)
- Untuk menetapkan cara
mengatasinya
67
dengan intake
tidak adekuat
KH :
- Nafsu makan
meningkat dari ¼
porsi menjadi ½ porsi
- Mual berkurang
- Tidak muntah
- Konjungtiva tidak
anemis
- Berat badan
meningkat 0,5 kg
- Mukosa bibir lembab
3. Berikan makanan yang
mudah ditelan seperti
bubur dan dihidangkan
masih hangat.
4. Anjurkan makan porsi
kecil tetapi sering
5. Ukur berat badan tiap hari
6. Motivasi pasien agar mau
makan
- Membantu mengurangi
kelelahan pasien dan
meningkatkan asupan
makanan
- Untuk menghindari mual
dan muntah
- Untuk mengetahui status
gizi pasien
- Motivasi pasien untuk
makan meningkat
3 19-05-10
07.30
Nyeri
berhubungan
dengan proses
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 60 menit
1. kaji karakteristik nyeri
yang dialami pasien
- untuk mengetahui berat
nyeri yang dialami
pasien
68
patologis nyeri berkurang / hilang
KH :
- Rasa nyaman pasien
terpenuhi
- Skala : 2
2. berikan posisi yang
nyaman
3. alihkan perhatian pasien
dari rasa nyeri
4. Kolaborasi pemberian
obat analgetik jika ada
indikasi.
- untuk mengurangi rasa
nyeri
- dengan melakukan
aktivitas lain, pasien
dapat sedikit melupakan
perhatiannya terhadap
nyeri yang dialami
- obat analgetik dapat
menekan atau
mengurangi nyeri
69
F. Implementasi Keperawatan
Tanggal /
Jam
No.
Dx Tindakan Respon Pasien
Tanda
Tangan
18-05-10
08.00
2 - Mengkaji status nutrisi S : Ibu pasien
mengatakan nafsu
makan An.T
menurun, makan
habis ¼ porsi
O : BB : 18 kg, LILA
: 13 cm,
konjungtiva
anemis, mukosa
bibir kering
08.20 - Mengkaji keluhan mual
dan muntah
S : Ibu pasien
mengatakan mual
setiap mencium
bau makanan
O : Pasien terlihat
makan tidak
menghabiskan
makanan yang
70
telah disediakan
RS, makan habis
¼ porsi
12.00 - Memberikan diit nutrisi
sesuai program,
menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
S : -
O : Nasi dan teh manis
12.05 - Membujuk pasien agar
mau makan
S : Pasien mengatakan
akan memakan
makanan
O : Pasien terlihat
mau disuapi
13.00 - Menganjurkan kepada
ibu agar memberikan
makanan sedikit tapi
sering
- Memberikan obat
antiemetik (antacid 3x1
tablet)
S : Ibu pasien
mengatakan akan
melakukannya
O : Kooperatif
S : Pasien mengatakan
terima kasih
O : Pasien terlihat
tidak muntah
71
18-05-10
11.00
1 - Mengobservasi tanda-
tanda vital
S : Ibu pasien
mengatakanbadan
pasien panas
O : S : 380C
11.30 - Memberikan obat
penurun panas
S : -
O : Sanmol 1 sendok
takar
11.10 - Memberikan kompres di
ketiak dan lipatan paha
S : -
O : Rewel, gelisah,
wajah kemerahan,
menangis
11.40 - Memotivasi keluarga
untuk menganjurkan
pasien banyak minum
S : Ibu mengatakan
akan melakukan
O : Kooperatif
11.45 - Menganjurkan pasien
untuk memakai pakaian
tipis dan yang menyerap
keringat
S : -
O : Kooperatif
19-05-10
07.30
3 - Mengkaji nyeri S : Pasien mengatakan
nyeri pada bagian
perut kanan atas,
72
nyeri pada saat
bergerak, nyeri
seperti diremas-
remas
O : Skala : 4, pasien
tampak kesakitan
08.00 - Mengajarkan tehnik
relaksasi dengan tehnik
bermain
S : Pasien mengatakan
tidak mau bermain
O : Pasien tampak
tiduran, skala 4
09.00 - Memberikan posisi yang
nyaman
S : -
O : Pasien tampak
meringis, rewel
73
G. Evaluasi
Tanggal
/ jam
No
Dx
Evaluasi TT
19-05-
10
08.00
2 S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan sudah mulai meningkat
dari ¼ menjadi 1 porsi habis.
O : Makan habis 1 porsi
Pasien terlihat lebih segar
BB bertambah 0.5 kg dari 18 kg menjadi 18,5 kg
Konjungtiva tidak anemis
Mukosa mulut lembab
Mual berkurang
Pasien tidak muntah
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Beri penkes kepada keluarga untuk menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
19-05-
10
10.00
1 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak panas
O : N : 98 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 36,7
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Anjurkan pasien untuk minum yang banyak
74
20-05-
10
08.00
3 S : Ibu pasien mengatakan pasien masih kesakitan
O : Skala nyeri 4
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi (pengalihan perhatian)