BAB III TINJAUAN KASUS -...

28
53 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengumpulan data dan pengorganisasian data Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Mei 2010 pukul 08.30 WIB di RS.Roemani Muhammadiyah Semarang. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa dan melihat dari catatan medik: 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : Tn. S Umar : 59 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Suku/bangsa : Jawa, Indonesia Agama : Islam Status perkawinan : Kawin Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Swasta Alamat : Pedurungan lor 3 / 1 semarang Tanggal masuk : 25 Mei 2010 , jam : 19.45 No. Register : 27 89 39 Diagnosa medis : Tuberkulosis Paru

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS -...

53

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengumpulan data dan pengorganisasian data

Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Mei 2010 pukul 08.30 WIB di

RS.Roemani Muhammadiyah Semarang. Pengkajian dilakukan dengan cara

wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa dan melihat dari catatan

medik:

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : Tn. S

Umar : 59 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku/bangsa : Jawa, Indonesia

Agama : Islam

Status perkawinan : Kawin

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Pedurungan lor 3 / 1 semarang

Tanggal masuk : 25 Mei 2010 , jam : 19.45

No. Register : 27 89 39

Diagnosa medis : Tuberkulosis Paru

54

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny .K

Umur : 50 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Hub.dengan pasien : Istri pasien

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Klien mengeluh sesak nafas.

b. Riwayat penyakit sekarang

Sejak ± 3 hari yang lalu klien mengeluh sering sesak nafas. Sesak

bertambah bila beraktivitas dan sesak tidak dipengaruhi cuaca. Sesak

dirasa berkurang jika klien beristirahat. Klien berobat ke RSUD Kota

Semarang dan didiagnosa sakit infeksi paru, klien mendapat obat dari

RSUD Kota Semarang dan akhirnya di rujuk ke RS roemani. Klien

tinggal serumah dengan anaknya tetapi tidak pernah mengeluh sakit.

Sekitar 3 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sesak

nafas,demam,batuk,dahak susah keluar dan dahak kental. Klien di

periksa ke RSUD Kota Semarang dan di rujuk ke RS. Roemani.

55

c. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam kelurga tidak ada yang sakit tuberkulosis seperti klien. Keluarga

klien juga tidak ada yang menderita penyakit keturunan maupun

penyakit menular lainnya.

d. Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini dan

klien pun juga tidak memiliki penyakit yang lainnya

3. Pola Kesehatan Fungsional ( Data Fokus )

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan saat sakit seperti

sekarang klien berusaha mendapatkan pengobatan di RS agar cepat

sembuh.

b. Pola nutrisi dan metabolisme

Klien mengatakan makan 3x sehari, sebelum masuk RS klien sudah

mengalami penurunan nafsu makan. Selama di RS klien juga

mengalami penurunan nafsu makan, klien makan ± ½ porsi dari yang

disediakan rumah sakit. Klien minum 800-900cc/hari, BB: 50 kg

( klien mengalami penurunan BB yaitu 6 kg ), klien mengeluh mual.

c. Pola eliminasi

1) Eliminasi Feses

Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, tidak ada keluhan

saat BAB.

2) Eliminasi urine

Klien mengatakan BAK dalam sehari 6-7 kali: ± 500cc, warna

56

kuning bau khas.

d. Pola aktivitas dan latihan

Klien mengatakan aktivitas sehari-hari selalu dilakukan sendiri seperti

makan, mandi, BAB, BAK. Setelah masuk RS aktivitas klien dibantu

oleh perawat. Klien mengeluh bertambah sesak saat beraktivitas dan

mengeluh batuk saat tiduran.

e. Pola istirahat dan tidur

1) Kebiasaan tidur

Klien mengatakan sebelum di RS klien jarang tidur siang dan tidur

dari jam 21.00 bangun jam 05.00 WIB. Setelah di RS klien susah

tidur karena klien mengeluh batuk terus dan dahak sulit

dikeluarkan sehingga klien sulit tidur.

2) Kesulitan tidur

Klien mengatakan mengalami kesulitan dalam istirahat / tidur dan

sering terbangun pada malam hari karena klien batuk terus dan

uluhati sakit saat batuk.

f. Pola persepsi sensori dan kognitif

Klien tidak mengalami gangguan penglihatan, penciuman, perabaan,

pendengaran dan pengecap. Klien belum mengetahui tentang proses

therapy, kemungkinan kambuh dan perawatan penyakitnya. Klien

merasa bosan ditempat tidur dan batuk tidak lekas hilang, klien tampak

tegang dan gelisah.

57

g. Pola hubungan dengan orang lain

Klien mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluarga dan

teman-temannya baik di RS maupun dimasyarakat, dengan perawat

juga baik.

h. Pola reproduksi dan seksual

Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah. Selama di RS

klien tidak dapat melakukan hubungan suami istri, tetapi itu tidak

masalah bagi klien.

i. Persepsi diri dan konsepsi diri

Identitas diri : klien adalah laki-laki normal

Peran diri : klien seorang Bapak dan kepala rumah tangga

Ideal diri : klien berharap segera sembuh dari penyakitnya

Gambaran diri : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan

dirawat di RS

Harga diri : klien di RS merasa dirinya sebagai seseorang yang

memerlukan pengobatan dan perawatan yang tepat

sebagai layaknya manusia dan berkeyakinan akan

sembuh.

j. Pola mekanisme, koping

Saat mempunyai masalah klien beristirahat, dengan beristirahat klien

merasa beban masalah berkurang.

k. Pola nilai kepercayaan / keyakinan

Klien beragama Islam dan tetap beribadah dalam keadaan sakit, klien

58

berdoa supaya cepat sembuh, meski klien belum mengetahui

perawatan penyakitnya.

4. Pengkajian Fisik

a. Penampilan / keadaan umum : klien tampak lemah, tampak sesak

b. Tingkat kesadaran : composmentis GCS: E4 M6 V5

c. Tanda-tanda vital :

1) TD : 130/80 mmHg

2) N : 96 X / menit

3) RR : 24 X / menit

4) S : 370C

d. Pengukuran antropometri

BB sebelum sakit : 56 kg

BB sesudah sakit : 50 kg

TB : 167 cm

LILA : 24 cm

e. Kepala

1) Rambut : warna hitam, rambut tebal, kebersihan cukup

2) Mata : reflek cahaya positif, sklera tidak ikterik, konjungtiva

anemis, tidak memakai alat bantu pandang

3) Hidung : tidak ada polip, cuping hidung tampak saat

napas,terpasang kanul O2 3 liter/mnt

4) Telinga : bersih tidak ada penumpukan serumen, pendengaran

baik.

59

5) Mulut : tidak ada bau mulut, bibir lembab, warna merah

muda.

f. Dada

1) Paru-paru

I : secara umum bentuk simetris dan tidak ada lesi

Pal : tactil fremitus teraba sama

Per : pekak

Aus : terdengar suara wheezing dan ronchi

2) Jantung

I : ictus cordis tak tampak

Pal : ictus cordis teraba di ic 5 simetris sejajar garis

midklavikula

Per : pekak

Aus : S1-S2 murni

3) Abdomen

I : tidak ada acites

Aus : peristaltic usus 10 kali/ menit

Pal : hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan

Per : tympani

4) Ekstremitas

a) Ektremitas atas : tidak ada oedema pada ekstremitas atas,

akral hangat kapilery refill < 2 detik, tangan sebelah kanan

terpasang infuse Nacl 0,9% 20 tpm

60

b) Ekstremitas bawah : tidak ada oedema kaki

5) Genetalia

Bersih dan terawat, tidak terpasang DC

6) Integrumen

Kulit warna sawo matang, kulit tidak pucat dan tidak sianosis.

5. Data Penunjang

a. Laboratorium

1) Kimia klinik

Asam urat 4,20 mg/dl 2.60-7.20

Cholesterol 113 mg/dl 50-200

Trigliserida 82 mg/dl 30-150

HDL Cholesterol 19 mg/dl 35-60

IDL Cholesterol 75 mg/dl 62-130

Protein total 6,9 gr/dl 6,4-8,2

Albumin 2,5 gr/dl 3,4-5,0

2) Hematologi

Hit jenis + darah tepi

Easinofil 1% 1-3

Basofil 0% 0-2

Batang 0% 2-5

Segmen 85% 47-80

Limfosit 10% 20-45

Monosit 4% 2-10

61

Lain-lain -

Eritrosit

Anisusitosis ringan ( mikrosit )

Pulkilositosis ringan ( ovalosit )

Trombosit jumlah normal bentuk besar

Leukosit jumlah tampak normal

LED

LED 1 jm 115.0 mm 3,0-14,0 H

LED 2 jm 129,0 mm

3) Hematologi

Hematologi paket

Hemoglobin 10,90 gr% 12,00-15,00

Hematokrit 30,8% 35,0-47,0

Eritrosit 3,79 jt/mmk 3,90-5,60

MCH 28,70 Pg 27,00-32,00

MCV 81,30 Fl 76,00-96,00

MCHC 35,30 g/dl 29,00-36,00

Lekosit 9,93 ribu/mmk 150,0-400,0

Trombosit 399,0 ribu/mmk 11,60-44,80

RDW 13,70% 11,60-44,80

MPV 7,51 Fl 4.00-11,00

62

4) Pengecatan gram

Diplococcus ( + ) / positive

Streptococcus ( + ) / positive

5) Pengecatan ziehl Nielsen

BTA ( 1+ ) / Positive

6) Pengecatan jamur

Jamur ( - ) / negative

7) Reduksi II

HbA1C 10,6% 4,8-6,0

8) Hasil foto thorak

Kesan: cor tak membesar

Gambaran TB paru aktif dengan pneumonia

Reduksi II

Elektrolit

Natrium : 127 mmol / L, N : 136-145

Kalium : 4,5 mmol / L, N : 3,5-5,1

Chlorida : 102 mmol / L, N : 98-107

9) Therapy

O2 nasal 3 lt/mnt

Ceftriaxone 2 x 1 gr ( IV )

Ambroxol 3 x 1 tab

Paracetamol ( jika suhu ≤ 38oC )

OBH 3 x cth

63

Metroclorpramid 3 x 1 amp

Nacl 0,9 % 20 tpm

Inj ceftriaxone 2 x 1mg stop

Tambahan :

- Glimepirrid 2 mg ( 1-0-0 ) P.O ( pg )

- FDC 1 x 3 tablet ( hr-2 )

b. Diet

Diet yang didapat klien adalah lunak diit biasa, tinggi kalori, tinggi

protein 1700 Kkal / hari, protein 30 %

64

B. Analisa Data

No. DATA Problem Etiologi

1. DS : Klien mengatakan setiap

nafas dan batuk

mengeluarkan dahak putih

kental

DO :

- Batuk produktif

- Sputum warna putih kental

- Ekspirasi memanjang suara

nafas tambahan wheezing

- Perkusi : suara paru pekak

- Palpasi : ada peregangan

intercosta saat inspirasi

Bersihkan jalan

nafas tidak

efektif

Akumulasi

sekret yang

berlebih

2. DS : klien mengatakan nafsu

makan menurun, sering

mual dan kadang muntah,

lemah.

DO :

- Klien habis ½ porsi setiap

kali makan

- Mukosa bibir kering

- Diit : TKTP 1700 kkal / hari,

protein 30%

- Konjungtiva anemis

Perubahan/

gangguan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh

Intake yang

tidak adekuat

sekunder

terhadap mual

65

- BB : 56 Kg turun 6 Kg

BB I : 56 – 50

IMT : 17,98 Kg / m ( kurus )

HB : 10,90 gr %

3. DS : Klien mengatakan sering

terbangun dan susah tidur

karena batuk terus dan

sesak

DO : Klien tidak dapat tidur

Wajah tampak kusut

Klien gelisah

Klien tampak cemas

TD : 130/80 mmHg

ND : 96x/menit

S : 370C

Gangguan pola

istirahat tidur

Sesak dan batuk

C. Diagnosa keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret

yang berlebihan

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat sekunder terhadap mual.

3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak napas dan

batuk.

66

D. Intervensi Keperawatan

Tgl. Diagnosa

Keperawatan

Intervensi TTD

Tujuan LKH Tindakan

Keperawatan

Rasional

26/5/10 Bersihan

jalan napas

tidak efektif

berhubungan

dengan

akumulasi

sekret yang

berlebihan

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

2x24 jam

diharapkan

bersihan jalan

napas efektif

dengan KH :

pasien dapat

mempertahank

an jalan napas

dan

mengeluarkan

sekret tanpa

bantuan

a. Kaji fungsi

pernapasan,

ex : bunyi

nafas, kec.

Irama dan

penggunaan

alat bantu

b. Catat

kemampuan

untuk

mengeluarkan

mukosa batuk

efektif, catat

karakter

jumlah

sputum

adanya

hemoptisis

- Peningkat

an bunyi

napas

dapat

menunjuk

kan

ronchi,

mengi,

menung.

akumulasi

secret

- Pengeluar

an sulit

bila

secret

sangat

kental

67

c. Berikan klien

posisi

semi/fowler

tinggi

d. Bersihkan

sekret dari

mulut dan

trakea

penghisapan

sesuai

keperluan.

e. Pertahankan

masukan

cairan

sedikitnya

2500 ml/hari

- Posisi

membantu

memaksi

malkan

ekspansi

paru

untuk

menurunk

an upaya

pernapasa

n

- Mencegah

obstruksi

respirasi,

penghisap

an dapat

diperluka

n bila

pasien

tidak

mampu

mengeluar

kan

secret

- Pemasuka

n tinggi

cairan

membantu

untuk

68

kecuali kontra

indikasi

mengence

rkan

sekret

membantu

untuk

mudah

dikeluarka

n

27/5/10 Perubahan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan

intake yang

tidak

adekuat

sekunder

terhadap

mual

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3x24

jam

diharapkan

kebutuhan

nutrisi

terpenuhi

dengan KH :

pasien

menunjukkan

peningkatan

berat badan

dan

melakukan

prilaku atau

perubahan

pola hidup.

a. Catat status

nutrisi pasien

dari

penerimaan,

catat turgor

kulit, BB dan

derajat

kekurangan

BB, riwayat

mual muntah

diare.

b. Pastikan pada

diet yang

disukai / tidak

disukai.

- Berguna

dalam

mendefini

sikan

derajat/lua

snya

masalah

dan

pilihan

intervensi

yang

tepat.

- Membant

u dalam

mengident

ifikasi

kebutuhan

pertimban

gan

keinginan

individu

69

c. Selidiki

anoreksia

mual dan

muntah dan

catat

kemungkinan

hubungan

dengan obat,

awasi

frekuensi vol

konsistensi

feses

d. Dorong dan

berikan

periode

istirahat

sering

dapat

memperba

iki

masukan

diet.

- Dapat

mempeng

aruhi

pilihan

diet an

mengident

ifikasi

area

pemecaha

n masalah

untuk

meningkat

kan

pemasuka

n/penggun

aan

nutrien.

- Membant

u

menghem

at energi

khususnya

bila

kebutuhan

70

e. Berikan

perawatan

mulut

f. Dorong

makan sedikit

dan sering

dengan

makanan

tinggi protein

g. Kolaborasi

rujuk keahli

diet untuk

menentukan

komp diet

meningkat

saat

demam

- Menurunk

an rasa

tidak enak

karena

sisa

sputum,ob

at untuk

pengobata

n respirasi

yang

merangsa

ng pasien

muntah

- Membant

u dalam

pemasuka

n

kebutuhan

nutrisi

- Bantu

dalam

perencana

an diet

dengan

nutrisi

71

adekuat

untuk

ketahanan

metabolik

diet.

28/5/10 Gangguan

pola istirahat

tidur

berhubungan

dengan

sesak napas

dan batuk.

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3x24

jam

diharapkan

pola tidur

terpenuhi

dengan KH:

pasien dapat

istirahat tidur

tanpa

terbangun

a. Diskusikan

perbedaan

individu

dalam

kebutuhan

tidur

berdasarkan

hal usia

tingkat

aktivitas, gaya

hidup tingkat

stress

b. Rekomendasi

kan tidur 8

jam tiap

malam

tingkatkan

relaksasi

berikan

lingkungan

yang gelap

dan tenang,

berikan

kesempatan

untuk memilih

- Perbedaan

usia dapat

mempeng

aruhi

kebutuhan

tidur

- Tidur

akan sulit

dicapai

sampai

tercapai

relaksasi,

Lingkung

an RS

dapat

menggang

gu

relaksasi.

72

penggunaan

bantal, linen

dan selimut,

berikan ritual

waktu tidur

yang

menyenangka

n

73

E. Implementasi Keperawatan

Tgl/jam No.Dx Implementasi Respon Pasien

26/5 10

08.20

08.25

09.00

10.00

10.40

11.30

12.00

1

1,2.3

1

2

1

1, 2

- Mengkaji pernafasan,

frekuensi, irama,

kedalaman, bunyi nafas,

alat bantu nafas

- Mengobservasi TTV

- Memberikan posisi

semi/fowler tinggi

- Injeksi metroclorpamid 1

ampul IV ( 2ml/10mg )

- Mengajarkan pasien

latihan napas dalam dan

batuk efektif

- Menganjurkan pasien

untuk minum air hangat.

S : klien mengatakan sesak nafas

O : pernafasan cepat, dangkal, RR :

24x/menit, terpasang O2 3 lt /

mnt

S : klien tampak lemah

O : TD :130/ 80 mmHg

N : 96 x/menit, S: 37oC

RR : 24x/menit

S : klien mengatakan sesak

berkurang

O : klien tampak lebih nyaman,

S : -

O : obat dapat masuk ( 2ml/10mg ),

tidak ada alergi

S: Klien mengatakan sekret bisa

dikeluarkan

O : sekret bisa dikeluarkan

Klien kooperati

S: klien mengatakan tenggorokan

terasa gatal

74

12.15

12.30

12.40

13.00

2

2

2

2

3

- Mengkaji status nutrisi

- Menganjurkan klien untuk

makan sedikit tapi sering

- Menimbang BB dan

mengukur lila

- Mengkaji adanya mual dan

muntah

- Mengkaji penyebab klien

tidak bisa tidur

O : klien tampak lebih nyaman

Minum habis 500 cc

S : Klien mengatakan tidak nafsu

makan dan terasa mual

O :

A. IMT : 17,98 kg / m

B. HB : 10,90 gr %

Albumin : 2,5 gr/dl

C. Konjungtiva anemis

D. TKTP : 1700 Kkal

S : klien mengatakan nafsu makan

berkurang

O : klien menghabiskan ½ porsi

makanan

S : klien mengatakan BB berkurang

6 kg dalam sebulan

O : BB : 50 kg, sebelumnya 56 kg,

Lila: 24 cm

S : pasien mengatakan mual

O : klien tampak lemah

S : klien mengatakan tidak bisa tidur

karena batuk terus dan sesak

O : klien tampak tegang

75

13.10

13.20

27/5 10

09.00

09.15

09.30

09.40

1, 3

3

3

1

2

1

- Mengajarkan pasien

distraksi relaksasi

- Menganjurkan klien

minum air hangat

- Menciptakan lingkungan

yang tenang dan nyaman

dengan membatasi

pengunjung

- Mengkaji pernafasan

- Mempertahankan dan

memberikan posisi semi

fowler

- Mempertahankan asupan

cairan sedikitnya 2500

ml/hari

S : klien mengatakan lebih

mendingan

O : klien tampak tenang

S : klien mengatakan susah tidur

karena batuk dan sekret susah

dikeluarkan

O : klien tampak tegang dan gelisah

S : -

O : klien tampak tenang dan nyaman

S : Klien mengatakan kadang masih

sesak

O : Sekret dapat dikeluarkan, RR:

24x/menit

S : klien mengatakan kadang-

kadang masih sesak dan batuk

O : klien terlihat rilek

S : klien mengatakan dahak masih

kental dan susah dikeluarkan

Klien mengatakan minum

habis + 1 botol aqua besar

76

09.50

10.00

11.00

11.10

11.30

12.30

13.00

1

1

2

1,2,3

2

2

3

- Membantu pasien latihan

napas dalam dan batuk

efektif

- Menyarankan pasien untuk

menggunakan tisue saat

batuk dan bersin

- Injeksi metoclorpramid 1

ampul IV ( 2ml/10mg )

- Mengukur TTV

- Menganjurkan perawatan

mulut sebelum dan sesudah

makan

- Memotivasi pasien untuk

makan dan menganjurkan

klien untuk makan sedikit

tapi sering

- Mengobservasi keadaan

O : klien masih batuk dan berdahak

Minum habis + 1500 ml/hari

S : klien mengatakan lebih enakan

dan lega

O : sekret berkurang

S : klien mengatakan mau

melakukannya

O : klien kooperatif

S : -

O : obat dapat masuk( 2ml/10mg ),

tidak ada alergi

S : -

O : TD : 130/80mmHg, N :

96x/menit, RR : 24x/menit, S :

37o C

S : klien mengatakan lebih segar dan

mual berkurang

O : klien tampak segar

S : klien mengatakan mau makan

O : klien menghabiskan 1 porsi

makanannya

S : Klien mengatakan semalam

77

13.30

28/5 10

09.30

10.00

11.00

3

3

1

1

umum klien

- Meningkatkan relaksasi

dan memberikan

lingkungan yang tenang

dan nyaman

- Memotivasi pasien untuk

istirahat

- Memberikan masase pada

punggung dan postural

drainase

- Mempertahankan O2 3

lt/mnt dan memberikan

posisi semi fowler

belum bisa tidur karena masih

batuk terus dan sesak

O : Klien tampak tegang, wajah

kusut

S : klien mengatakan nyaman

O : klien tampak senang dan nyaman

S : klien mengatakan susah tidur

O : klien tampak tegang

S : klien mengatakan rasanya lebih

enakan

O :

klien tampak nyaman

sekret keluar warna putih

kental

S : klien mengatakan sesak

berkurang

O :

klien tampak tenang dan

nyaman

O2 masuk 3 lt / hari

78

12.00

13.00

13.15

1,2,3

2

3

3

- Mengukur TTV

- Memotivasi pasien untuk

makan sedikit tapi sering

dan menganjurkan pasien

untuk minum obat sesuai

advis dokter

- Menciptakan lingkungan

yang tenang dan nyaman

dengan membatasi

pengunjung

- Mengobservasi ulang pola

istirahat tidur Tn. S

S : -

O : TD : 130/80 mmHg, N:

96x/menit, RR: 24x/menit S:

37oC

S : klien mengatakan tidak mual lagi

O : klien menghabiskan 1 porsi

makanan yang disediakan RS

dan mau minum obat

S : -

O : klien tampak tenang

S : klien mengatakan semalam

tidurnya nyenyak, batuk

berkurang,dan sesak nafas hilang

O : klien tampak segar, wajah tidak

kusut,tidak ada kantung mata

79

F. Evaluasi

Tgl/jam No Dx Evaluasi ( SOAP ) TTD

29/5/ ‘10

14.00

14.00

14.00

1

2

3

S : klien mengatakan mengatakan sudah tidak sesak lagi, sekret

bisa dikeluarkan

O : klien tidak sesak,klien dapat melakukan batuk efektif, tidak

ada ronchi dan wheezing, sekret bisa dikeluarkan,TD : 130/80,

`N : 96x/menit, S : 37OC

A : masalah teratasi

P : optimalkan intervensi ( latihan nafas dalam dan batuk

efektif )

S : klien mengatakan tidak mual lagi, nafsu makan sudah

meningkat

O : klien menghabiskan 1 porsi makanannya, konjungtiva tidak

anemis,mukosa bibir lembab, turgor baik,belum ada

kenaikan BB yaitu 50kg.

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi( pantau BB tiap hari, asupan nutrisi )

S : klien mengatakan tidurnya nyenyak, batuk berangsur

kurang,dan sesak nafas hilang

O : klien tampak segar, wajah tidak kusut,tidak ada kantung

mata

A : masalah teratasi

80

P : pertahankan intervensi ( ciptakan lingkungan yang tenang

dan nyaman )