Korelasi Bta Dengan Tadarus

72
KORELASI ANTARA KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN DAN MOTIVASI TADARUS AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII SMP N 31 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu S1 Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: MUSTINGANAH NIM: 083111102 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of Korelasi Bta Dengan Tadarus

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN BACA TULIS

AL-QUR’AN DAN MOTIVASI TADARUS AL-QUR’AN

SISWA KELAS VIII SMP N 31 SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu S1 Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

MUSTINGANAH

NIM: 083111102

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mustinganah

NIM : 083111102

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 19 Juni 2012

Saya yang menyatakan,

Mustinganah

NIM: 083111102

iii

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Korelasi Antara Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Dan

Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa Kelas VIII SMP N 31

Semarang

Nama : Mustinganah

NIM : 083111102

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 28 Juni 2012

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Dr. Musthofa, M.Ag. Drs. Ahmad Sudja’i, M.Ag.

NIP: 19710403 199603 1 002 NIP: 19511005 197612 1 001

Penguji I, Penguji II,

Drs. A. Hasmi Hashona M.Ag. Yunita Rahmawati, M.A.

NIP: 19640308 199303 1 002 NIP: 19780627 200501 2 004

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Muslih, M.A. Nasirudin, M.Ag.

NIP: 15027692 6000000 000 NIP: 19691012 199603 1 002

iv

v

vi

ABSTRAK

Judul : Korelasi antara Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an dan Motivasi

Tadarus Al-Qur’an Siswa Kelas VIII SMP N 31 Semarang.

Penulis : Mustinganah

NIM : 083111102

Skripsi ini membahas tentang Korelasi antara kemampuan baca tulis Al-

Qur’an dan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang,

dengan rumusan masalah: 1) Bagaimana kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa

kelas VIII SMP N 31 Semarang (X)?. 2) Bagaimana motivasi tadarus Al-Qur’an

siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang (Y)?. 3) Adakah Korelasi antara

kemampuan baca tulis Al-Qur’an dan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII

SMP N 31 Semarang?. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif

dengan teknik analisis korelasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini diambil 14%

dari jumlah populasi yaitu 229 siswa beragama Islam, sehingga sampel dalam

penelitian ini sebanyak 33 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen

tes untuk menjaring data X dan menggunakan instrumen angket untuk menjaring

data Y.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Kemampuan baca tulis

Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang termasuk dalam kriteria sedang.

dengan nilai rata-rata sebesar 76,97 yaitu berada pada interval nilai 71–83.

Adapun Nilai rata-rata motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang sebesar 63,09 termasuk dalam kriteria sedang yaitu berada pada interval

nilai 59- 67.

Setelah diketahui dari perhitungan statistik dengan analisis korelasi

product moment, Terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan baca tulis

Al-Qur’an dengan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang. Hal ini di buktikan dengan nilai ro lebih besar dari pada nilai rt (tabel)

baik pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah responden sebanyak 33, diperoleh

rt = 0, 344< ro= 0,653. Pada taraf signifikansi 1% dengan jumlah responden

sebanyak 33, diperoleh rt = 0,442 < ro= 0,653. Dan menunjukkan bahwa hubungan

tersebut masuk pada kriteria “sedang”, karena 0,410 < r < 0,700, serta arah

korelasinya positif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan di terima,

dengan interpretasi bahwa ada korelasi positif antara kemampuan baca tulis Al-

Qur’an dengan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang.

Dengan demikian semakin baik kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa, maka

semakin tinggi pula motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang.

vii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata

sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga sampai saat ini kita

masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.

Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri, jika suatu tugas dapat

terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi merupakan

tugas yang tidak ringan. Penulis menyadari, banyak hambatan yang menghadang

dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang

penulis miliki. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena

bantuan dari berbagai pihak.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan yang sangat berarti bagi penulis.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. H. Nasirudin M.Ag, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

3. H. Mursid, M.Ag. selaku sekertaris jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Dr. Muslih, M.A. selaku Pembimbing I dan H. Nasirudin, M.Ag., selaku

Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan

pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi ini hingga selesai.

5. Drs. H Jazuri, M.S.I selaku dosen wali studi yang selalu membimbing

penulis.

ix

6. Dosen beserta staf pengajar di civitas akademik IAIN Walisongo Semarang

yang membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman.

7. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan

karyawan yang telah memberikan pelayanan yang baik.

8. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang

telah memberikan pelayanan yang baik.

9. Kepala SMP N 31 Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 31 Semarang.

10. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik SMP N 31

Semarang yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi.

11. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta

segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis

dengan penuh kesabaran.

12. Kakak dan Adikku yang senantiasa menjadi penyemangat penulis.

13. Pengasuh Pon-Pes Roudlotut Tholibin Tugu Semarang yang senantiasa

membimbing dan mendo’akan penulis.

14. Teman-teman PAI C angkatan 2008 yang telah menemani penulis dalam suka

dan duka bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta IAIN

Walisongo Semarang.

Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“.

Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-

baiknya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Semarang, 19 Juni 2012

Penulis,

Mustinganah

NIM. 083111102

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii

PENGESAHAN ................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................ ............... vi

TRANSLITERASI ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 5

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7

B. Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an dan Motivasi tadarus Al-

Qur’an.. ......................................................................................... 8

1. Dasar Belajar Baca Tulis Al-Qur'an ....................................... 10

2. Tujuan dan Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ....... 12

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Indikator Kemampuan

Baca Tulis Al-Qur'an .............................................................. 14

4. Motivasi Tadarus Al-Qur'an .................................................... 19

5. Pendekatan Tadarus Al-Qur’an ................................................ 20

6. Fungsi dan Indikator Motivasi Tadarus Al-Qur’an .................. 22

C. Rumusan Hipotesis ....................................................................... 26

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian. ........................................................... 27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 28

D. Variabel dan Indikator Penelitian....................................................... 29

xi

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 29

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 30

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian .................................................................. 32

1. Data Baca Tulis Al-Qur’an ........................................................... 32

2. Data Motivasi Tadarus Al-Qur’an ................................................. 35

B. Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 38

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 42

D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 43

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ......................................................................................... 45

B. Saran-saran ...................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah telah menurunkan Al-Qur’an sebagai kitab suci akhir zaman. Ia adalah

petunjuk bagi manusia dalam mengarungi hidup di dunia,1 menjadi obat dan penawar

bagi orang yang gelisah jiwanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT (QS.

Yunus/10: 57).

Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman. (QS. Yunus/10: 57).2

Ayat tersebut menerangkan secara ijmal, bagaimana Al-Qur’an memperbaiki

jiwa manusia, dalam empat perkara yakni: 1) nasehat yang baik, 2) obat bagi segala

penyakit hati, 3) petunjuk kepada jalan kebenaran dan keyakinan, dan 4) rahmat bagi

orang-orang yang beriman.3

Al-Qur’an mengandung keutamaan-keutamaan serta akan mendatangkan

pahala dan manfaat yang besar bagi pembacanya (tadarus), sabda Rosulullah SAW:

1 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, (Jakarta: Qultum

Media, 2011), hlm. vi.

2 Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Indonesia: Cahaya Qur’an, 2008), hlm.

215.

3 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 11, ter. Bahru Abu Bakar, (Semarang:

Toha Putra, 1993), hlm. 236

2

4

Telah bercerita kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani. Telah

bercerita kepada kami Abu taubah (Robi’ bin Nafi’), telah bercerita

kepadaku Muawiyah (Ibnu Sallam) dari Zaid; sesungguhnya Zaid

telah mendengar Abi Sallam berkata: telah bercerita kepadaku Abu

Umamah Al Bahili telah berkata: Aku telah mendengar Rosulullah

S.A.W bersabda: Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan

datang besok hari kiamat memberi syafaat bagi yang

membacanya.(H.R. Muslim).5

Akan tetapi petunjuk Allah tidak serta merta diturunkan begitu saja kepada

hamba-Nya. Harus ada usaha dan upaya agar seseorang mendapatkan petunjuk itu

dan mau mengamalkannya. Harus ada mujahadah (usaha sungguh-sungguh) dalam

mempelajari Al-Qur’an agar Allah berkenan memberikan petunjuk-Nya.

Salah satu langkah untuk meraih petunjuk Allah adalah dengan mempelajari

kitab suci Al-Qur’an yaitu dengan ber-tadarus secara kontinyu (istiqomah).6 Selama

ini tadarus Al-Qur’an pada umumnya hanya dipahami sebagai kegiatan membaca Al-

Qur’an bersama di suatu majlis dengan cara giliran membaca dan rekannya

menyimaknya.7 Kegiatan yang sangat penting ini harus dikelola lebih profesional

sehingga tidak sebatas hanya membaca teks Al-Qur’an saja, namun juga mampu

memahami kandungannya dan menjadi pelopor lahirnya generasi Qur’ani.8

Tadarus Al-Qur’an juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini

sesuai dengan firman Allah (QS. Al-Muzammil/73: 04).

4 Imam Abi Al Husain Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyaeri An Naisaburi, Shohih Muslim Juz I,

(Beirut Libanon: Daarul Kutub Ilmiyah, t.t) hlm. 553.

5 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari

Hafash, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 63.

6 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. vi.

7 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. 5.

8 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. viii.

3

Atau lebih dari seperdua itu dan bacalah Al-Qur’an itu dengan

perlahan-lahan (tartil). (QS. Al-Muzammil: 04).9

Tartil yang dimaksud pada ayat diatas adalah menghadirkan hati ketika

membaca, tidak hanya sekedar mengeluarkan huruf-huruf dari tenggorokan dengan

mengerutkan muka, mulut dan irama nyanyian, sebagaimana dilakukan oleh para

Qori’. Sehingga hikmah tartil adalah memungkinkan perenungan hakekat-hakekat

ayat dan detail-detailnya.10

Kemampuan baca tulis Al-Qur’an mutlak harus dimiliki oleh setiap insan

muslim untuk dapat memahami, menghayati, kemudian mengamalkan apa yang

terkandung di dalamnya. Islam juga mengharuskan umatnya untuk senantiasa

memelihara Al-Qur’an dengan jalan sering membacanya dan mengaplikasikan

ajarannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai refleksi kebaragamaannya.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:

11

Telah diceritakan kepada kami Hajaj bin Minhal telah diceritakan

kepada kami Syu’bah, ia berkata: telah mengabarkan kepada saya

‘alqamah bin Martsad, saya telah mendengar Sa’ad bin Ubaidah dari

Abi Abdurrahman As-Sulamy, dari Utsman r.a. Nabi SAW bersabda:

Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan

mengamalkannya.(H.R Al Bukhori).12

Kemampuan dasar membaca Al-Qur’an sangat diperlukan bagi anak dalam

rangka memberi bekal untuk dapat menjadi pembuka jalan dan sebagai pengantar

bagi ilmu-ilmu selanjutnya, disamping itu kemampuan membaca Al-Qur’an pada

gilirannya akan bermuara pada peningkatan ketakwaan dan keimanan, sebab Al-

9 Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 574.

10 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 29, ter. Bahru Abu Bakar,

(Semarang: Toha Putra, 1993), hlm. 191.

11 Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail Al Bukhori, Matan Al Bukhori Juz III, (Darul Fikr, t.t),

hlm. 232.

12 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari

Hafash, hlm. 60.

4

Qur’an merupakan petunjuk kita yang benar, oleh karena itu anak harus ditekankan

untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an sejak dini, sehingga mereka mampu

membaca dan menulisnya dengan baik dan benar.

Mengingat betapa pentingnya tadarus Al-Qur’an, banyak lembaga pendidikan

yang menyelenggarakan kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an, tidak terkecuali di lembaga

pendidikan umum. Di SMP N 31 Semarang kegiatan baca tulis Al-Qur’an

diselenggarakan pada jam pelajaran tersendiri sebagai salah satu mata pelajaran

muatan lokal keagamaan yakni untuk membekali siswa dalam hal kemampuan baca

tulis Al-Qur’an. Dengan alasan inilah SMP N 31 Semarang dijadikan sebagai tempat

penelitian.

Baca tulis Al-Qur’an merupakan salah satu bagian mata pelajaran pendidikan

agama Islam yang perlu diajarkan dengan tujuan agar anak dapat membaca dan

menulis Al-Qur’an dengan benar dan lancar. Asas ini nampaknya tidak

mengecualikan kasus bagaimana umat ini bisa kokoh dalam akidah maupun dalam

syari’ah dan memiliki kesadaran dalam berakhlakul karimah, ternyata kokohnya

syari’ah dalam agama dapat dikenali, difahami, diajarkan, dan diwariskan juga

melalui membaca. Menulis merupakan kelaziman dari membaca. Membaca

merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan menulis. Sebagaimana

dalam (Q.S Al-‘Alaq 96/ 1-5):

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran qalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya. (Q.S Al-‘Alaq 96/ 1-5):13

Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan tentang keutamaan membaca,

menulis, dan ilmu pengetahuan. Perintah membaca ini diulang-ulang, sebab

13

Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 597.

5

membaca tidak akan bisa meresap ke dalam jiwa, melainkan setelah berulang-ulang

dan dibiasakan.14

Dari kegiatan baca tulis Al-Qur’an tersebut di harapkan siswa benar-benar

mampu membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada

sehingga menjadi titik awal agar siswa semakin termotivasi untuk melakukan tadarus

Al-Qur’an sebagai refleksi religiusitas dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas VIII mengingat bahwa mereka

sudah satu tahun mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut sehingga diasumsikan

kemampuan baca tulis Al-Qur’an mereka sudah cukup baik serta motivasi mereka

untuk bertadarus Al-Qur’anpun semakin tinggi. Sementara itu fenomena yang ada di

lapangan, sebagian besar dari siswa terlihat kurang semangat dalam tadarus Al-

Qur’an, hal ini nampak pada saat siswa ditunjuk untuk membaca kembali sebagian

ayat-ayat Al-Qur’an, mereka ternyata belum sepenuhnya bisa membaca, bahkan

mereka mengandalkan hafalan dan juga membaca huruf latinnya tanpa membaca teks

lafadz Al-Qur’an yang ada.

Dari fenomena tersebut sangat menarik untuk dilakukan penelitian, dengan

judul ”Korelasi Antara Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Dan Motivasi Tadarus Al-

Qur’an Siswa Kelas VIII SMP N 31 Semarang”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang?

2. Bagaimana motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang?

3. Adakah korelasi antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an dan motivasi tadarus

Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

14

Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 30, ter. Bahru Abu Bakar,

(Semarang: Toha Putra, 1993), hlm. 191.

6

1. Untuk mengetahui kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N

31 Semarang.

2. Untuk mengetahui motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang.

3. Untuk mengetahui adakah korelasi antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an dan

motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah dalam rangka pengembangan

khazanah keilmuan.

b. Memberikan tambahan informasi kepada mahasiswa Tarbiyah sebagai calon

pendidik tentang hal-hal yang berkaitan dengan motivasi tadarus Al-Qur’an

siswa.

c. Bahan informasi bagi para peneliti yang hendak mengadakan penelitian lebih

lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Sumbangan pemikiran bagi Sekolah untuk lebih meningkatkan serta

memperhatikan pelaksanaan baca tulis Al-Qur’an dan motivasi tadarus Al

Quran siswa.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi siswa SMP N 31 Semarang khususnya

kelas VIII bahwa diperlukan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan baik

untuk menjadikan motivasi tadarus juga akan baik.

c. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi bagi para guru dalam rangka

meningkatkan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan penelitian atau tinjauan terdahulu yang

berkaitan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka berfungsi

sebagai perbandingan dan tambahan informasi terhadap penelitian yang hendak

dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian yang hendak dilakukan

oleh penulis adalah sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Djamilah (073111438) yang berjudul

“Pengaruh Kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an Terhadap Prestasi Belajar PAI SD

Negeri Ngaliyan 08 Semarang”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa ada

pengaruh antara kemampuan baca tulis Al-Qur‟an terhadap prestasi belajar PAI

di SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi

0,321 pada N:40 lebih besar dengan taraf signifikan 5%= 0,343.1

Penelitian yang dilakukan oleh Familatul Hidayah (3103159) yang

berjudul “Pengaruh Tadarus Al-Qur‟an Terhadap Minat Mengikuti Mata

Pelajaran Al-Qur‟an Hadist Bagi Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon

Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2007/2008”. Dalam penelitian ini dijelaskan

bahwa ada pengaruh positif antara tadarus Al-Qur‟an terhadap minat mengikuti

mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist yang ditunjukkan dengan rtabel pada taraf

signifikasi 1% (0,403) maupun 5% (0,312) dengan nilai koefisien korelasi rxy =

0,576 dan analisis regresi satu prediktor dengan menggunakan rumus y=ax atau

Y- =a (X- ) diperoleh persamaan regresi Y=0,683 X=13,205. Hasil analisis data

diperoleh Freg=18,836 lebih besar dari Ftabel baik pada taraf signifikasi 1% (7,31)

maupun 5% (4,08). Kebenaran hasil analisis di atas dibuktikan melalui Uji t

1 Siti Djamilah, “Pengaruh Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar PAI

SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang”, Skripsi, (Semarang: Program Gelar Sarjana Strata Satu S.1

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), hlm. ii.

8

dengan hasil t = 4,340 lebih besar dari ttabel, baik pada taraf signifikasi

5%(38)=2,030 maupun 1%(38)=2,724.2

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Nur Septiani Qurbaningrum

(NIM:3103059) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Al-

Qur‟an Siswa Melalui Metode Tadarus Dalam Pembelajaran PAI (Studi

Tindakan Pada Kelas XII Bahasa Di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran

2007-2008)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keberhasilan dalam

menggunakan metode tadarus untuk meningkatkan motivasi membaca Al-Qur‟an

siswa yang ditunjukkan dengan perubahan sikap siswa dalam memberikan

perhatian, respon dan keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan mengaji Al-

Qur‟an.3 Dari penelitian ini dapat diambil penjelasan bahwa motivasi yang

berasal dari luar diri seseorang juga penting, walaupun motivasi yang berasal

dari dalam diri seseorang yang sangatlah penting.

Berbeda dengan penelitian di atas maka penelitian yang hendak dilakukan

berfokus pada hubungan antara kemampuan baca tulis Al-Qur‟an terhadap

motivasi tadarus Al-Qur‟an yang berjudul “Korelasi antara Kemampuan Baca

Tulis Al-Qur‟an dan Motivasi Tadarus Al-Qur‟an Siswa Kelas VIII SMP N 31

Semarang”.

B. Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an dan Motivasi Tadarus Al-Qur’an

Kemampuan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata

“mampu” yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an, yang berarti kesanggupan,

2 Familatul Hidayah , Pengaruh Tadarus Al-Qur’an Terhadap Minat Mengikuti Mata

Pelajaran Al-Qur’an Hadist Bagi Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon Gunungpati Semarang Tahun

Ajaran 2007/2008, Skripsi, (Semarang: Program Gelar Sarjana Strata Satu S.1 Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo, 2008), hlm. ii.

3 Dwi Nur Septiani Qurbaningrum,“Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Al-Qur’an Siswa

Melalui Metode Tadarus Dalam Pembelajaran PAI (Studi Tindakan Pada Kelas XII Bahasa Di SMA

Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2007-2008)”, Skripsi, (Semarang: Program Gelar Sarjana Strata

Satu S.1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008), hlm. ii.

9

kecakapan dan kekuatan untuk melakukan sesuatu.4 Membaca adalah “kegiatan

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau dalam

hati, mengeja atau dengan melafalkan apa yang tertulis”.5 Sedangkan menulis

adalah “usaha yang dilakukan oleh orang untuk membuat huruf (angka dan

sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya)”.6

Adapun kata Al-Qur‟an menurut bahasa ialah bacaan atau yang dibaca.

Al-Qur‟an merupakan “mashdar” dari “qara’a” yang diartikan dengan arti isim

maf‟ul, yaitu “maqru’” berarti yang dibaca.7

Menurut Ali Ash Shabuniy, di Kitab At-Tibyan Fi Ulum Al-Quran:

8

Al-Qur‟an adalah kalamullah sebagai mukjizat, diturunkan kepada

penutup para Nabi dan Rasul melalui perantara Jibril as., yang tertulis

dalam mushhaf, yang dinukilkan kepada kita dengan jalan mutawatir

(berkesinambungan), yang dinilai ibadah karena membacanya, yang

diawali dengan Surat al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat an-Nas.9

Menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, dalam buku Sejarah

dan Pengantar Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir mengatakan bahwa Al-Qur‟an adalah

“wahyu Ilahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW. Yang telah

disampaikan kepada kita umatnya dengan jalan mutawatir, yang dihukum kafir

4 Tim Penyusun Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 707.

5 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 117.

6 Tim Penyusun Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

hlm. 1219.

7 T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1980), hlm. 15.

8 Muhammad Ali Ash Shabuniy, At-Tibyan Fi Ulum Al-Quran, (Indonesia: Dar Al- Kutub Al-

Islamiyah, 2003), hlm. 8.

9 Muhammad Ali Ash Shabuniy, At-Tibyan Fi Ulum Al-Quran (Ikhtisar Ulumul Qur’an

Praktis), terj. Muhammad Qodirun Nur, (Semarang: Pustaka Aman, 1988), hlm. 11.

10

orang yang mengingkarinya”.10

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan baca

tulis Al-Qur‟an adalah kesanggupan dan kecakapan untuk dapat membaca dan

menulis Al-Qur‟an.

1. Dasar Belajar Baca Tulis Al-Qur’an

Pengajaran dan belajar Al-Qur‟an merupakan bagian dari Pendidikan

Nasional yang berdasarkan pada:

1) Dasar Yuridis Formal yaitu:

a. Pancasila pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. UUD 1945 bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, merupakan dasar konstitusional

yang berbunyi:

1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama

masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

3. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bab VI (jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan) bagian kesembilan (pendidikan keagamaan) pasal 30 yang

selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

a) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan atau

kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

b) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memahami nilai-nilai agama dan

atau menjadi ahli ilmu agama.

c) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan

formal, non formal, dan informal.

d) Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,

pasraman/pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

e) Ketentuan mengenai pendidikan keagamaan sebagaimana

dimaksudkan ayat 1-4 diatur lebih lanjut dengan peraturan

pemerintah.11

10

T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, hlm. 17.

11 Tim Penyusun, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011),

hlm. 20-21.

11

2) Dasar Religius

Yang dimaksud dasar religius dalam uraian ini adalah dasar-dasar

yang bersumber pada Al-Qur‟an dan Hadits yang mana kedua sumber

tersebut merupakan pokok pangkal dari ajaran-ajaran agama yang sudah tidak

diragukan lagi kebenaran dan kemurniannya. Dasar hukum diatas yang

menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an adalah merupakan

perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah bagi setiap yang membacanya.

Firman Allah SWT (Q.S Al-„Alaq 96/ 1-5):

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.(Q.S Al-„Alaq: 96/ 1-5).12

Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan tentang keutamaan membaca,

menulis, dan ilmu pengetahuan. Perintah membaca ini diulang-ulang, sebab

membaca tidak akan bisa meresap ke dalam jiwa, melainkan setelah berulang-ulang

dan dibiasakan.13

Kemudian Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori:

14

Telah diceritakan kepada kami Hajaj bin Minhal telah diceritakan

kepada kami Syu‟bah, ia berkata: telah mengabarkan kepada saya

„alqamah bin Martsad, saya telah mendengar Sa‟ad bin Ubaidah dari

Abi Abdurrahman As-Sulamy, dari Utsman r.a. Nabi SAW bersabda:

12

Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 597.

13 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 30, hlm. 191.

14 Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail Al Bukhori, Matan Al Bukhori Juz III, hlm. 232.

12

Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur‟an dan

mengamalkannya. (H.R Al Bukhori).15

3) Dasar Psikologis

Al-Qur‟an dapat memberikan ketenangan jiwa bagi yang

membacanya dan inilah yang menunjukkan bahwa Al-Qur‟an merupakan

obat penyakit yang ada di dalam jiwanya. Sesuai dengan firman Allah SWT

dalam Al-Qur‟an Surat Yunus/10: 57.

Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)

dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang

beriman.(Q.S. Yunus/10: 57)16

Ayat tersebut menerangkan secara ijmal, bagaimana Al-Qur‟an

memperbaiki jiwa manusia, dalam empat perkara yakni: 1) nasehat yang baik,

2) obat bagi segala penyakit hati, 3)petunjuk kepada jalan kebenaran dan

keyakinan, dan 4) rahmat bagi orang-orang yang beriman.17

2. Tujuan dan Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

Dalam mengajarkan Al-Qur‟an, bertujuan memberikan pengetahuan

kepada siswa yang mampu mengarah kepada:

1. Kemantapan membaca sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

2. Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna.

3. Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan problem

hidup sehari-hari.

4. Kemampuan memperbaiki tingkah laku siswa melalui metode pengajaran

yang tepat.

5. Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan uslub Al-Qur‟an.

15

Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari

Hafash, hlm. 60.

16 Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 215.

17 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 11, hlm. 236.

13

6. Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur‟an dalam jiwanya.

7. Pembinaan pendidikan Islam berdasarkan sumber-sumber yang utama dari Al-

Qur‟an.18

Adapun Metode-metode pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an diantaranya:

1. Metode Baghdadiyah.

Metode ini disebut juga dengan metode “Eja”, berasal dari Baghdad

masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Secara garis besar, Qoidah

Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu

ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah.19

2. Metode Iqro‟

Metode Iqro‟ disusun oleh Bapak As'ad Humam dari Kotagede

Yogyakarta dan dikembangkan oleh AMM (Angkatan Muda Masjid dan

Musholla) Yogyakarta dengan membuka TK Al-Qur‟an dan TP Al-Qur‟an.

Metode Iqro‟ terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang memikat

perhatian anak TK Al-Qur‟an. 20

3. Metode Qiro‟ati

Metode Qira'ati ditemukan KH. Dachlan Salim Zarkasyi (w. 2001 M)

dari Semarang, Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal 1970-an,

ini memungkinkan anak-anak mempelajari Al-Qur‟an secara cepat dan

mudah. Kiai Dachlan menerbitkan 6 jilid buku Pelajaran Membaca Al-

Qur‟an untuk TK Al-Qur‟an untuk anak usia 4-6 tahun pada l Juli 1986.

Dalam perkembangannya, sasaran metode Qiraati kian diperluas. Kini ada

18

Muhammad Abdul Qodir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, terj. H.A Mustofa,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hlm. 78.

19 Komari, “Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an”, Pelatihan Nasional Guru dan

Pengelola TK-TPA, (Makassar: LP3Q DPP Wahdah Islamiyah, 24-26 Oktober 2008), hlm.1.

20 Komari, “Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an”, Pelatihan Nasional Guru dan

Pengelola TK-TPA, hlm.2.

14

Qiraati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk 6-12 tahun, dan untuk

mahasiswa.21

4. Metode Tilawati.

Metode Tilawati disusun pada tahun 2002 oleh Tim terdiri dari Drs.

H. Hasan Sadzili, Drs H. Ali Muaffa dkk. Kemudian dikembangkan oleh

Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya.22

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Indikator kemampuan baca tulis

Al-Qur’an

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan baca tulis Al-Qur‟an dapat

digolongkan menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor ekternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal ini meliputi dua faktor, yaitu: faktor fisiologis dan faktor

psikologis.

a) Faktor Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang. Begitu juga dengan belajar baca tulis Al-

Qur‟an. Seseorang yang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan

berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Selain itu

hal yang tidak kalah penting nya adalah kondisi panca indra (mata, hidung,

pengecap, telinga, dan tubuh), terutama mata sebagai melihat, dan telinga

sebagai pendengar.23

b) Faktor Psikologis

Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi kemampuan baca

tulis Al-Qur‟an adalah sebagai berikut.

21

Komari, “Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an”, Pelatihan Nasional Guru dan

Pengelola TK-TPA, hlm.2.

22 Komari, “Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an”, Pelatihan Nasional Guru dan

Pengelola TK-TPA, hlm. 4.

23 Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 189.

15

(1) Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang

memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Selain

itu William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: intelegensi

ialah “kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru,

dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan

tujuannya”.24

Sedangkan menurut J.P. Chaplin, intelegensi yaitu

“kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi

yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan

konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan

mempelajarinya dengan cepat”.25

Kemampuan/intelegensi seseorang ini dapat terlihat adanya

beberapa hal, yaitu:

(a) Cepat menangkap isi pelajaran.

(b) Tahan lama memusatkan perhatian pada pelajaran dan kegiatan.

(c) Dorongan ingin tahu kuat, banyak inisiatif.

(d) Cepat memahami prinsip dan pengertian.

(e) Sanggup bekerja dengan pengertian abstrak.

(f) Memiliki minat yang luas.26

(2) Bakat

Di samping Intelegensi (kecerdasan), bakat merupakan faktor

yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang,

khususnya dalam baca tulis Al-Qur‟an.27

Bakat atau aptitude menurut

Hilgard: “the capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah

24

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.

52.

25 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 56.

26 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

hlm. 119.

27 Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 196.

16

“kemampuan untuk belajar. kemampuan itu baru akan terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih”.28

(3) Minat

Minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan itu

diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang”.29

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa.

Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan membaca dan

menulis Al-Qur‟an adalah sebagai berikut.

a) Faktor Instrumental

(1) Guru, adalah “seorang tenaga profesional yang dapat menjadikan siswanya

mampu merencanakan, menganalisa dan mengumpulkan masalah yang

dihadapi”.30

(2) Kurikulum, merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.

Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa

menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran.31

(3) Sarana dan Fasilitas, sarana mempunyai arti penting dalam suatu

pendidikan, khususnya baca tulis Al-Qur‟an. Tersedianya gedung sekolah

misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar di sekolah.32

(4) Lingkungan Masyarakat, yang dimaksud disini adalah lingkungan di luar

sekolah, lingkungan masyarakat dapat berarti lingkungan keluarga dan

lingkungan sekelilingnya.

28

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm, 57.

29 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm, 57.

30 M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat

Press, 2002), hlm. 8.

31 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm, 65.

32 Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 183.

17

b) Faktor Keluarga

Pengaruh dari keluarga dapat berupa: cara orang tua mendidik,

pengertian orang tua, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga

dan keadaan ekonomi keluarga.33

c) Faktor Masyarakat Sekitar

Masyarakat merupakan salah satu faktorn ekstern yang

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena

keberadaan siswa dalam suatu lingkungan masyarakat. Dalam hal ini bisa

berupa: kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk

kehidupan masyarakat, dan lingkungan sosial budaya.34

Indikator kemampuan baca tulis Al-Qur‟an diantaranya sebagai berikut.

1. Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2. Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik terpisah

maupun bersambung.

3. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an.35

Kemudian dengan memperhatikan uraian tentang praktek membaca Al-Qur‟an,

dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa hal yang dapat menjadi indikator bahwa

seseorang tersebut dikatakan mempunyai kemampuan membaca Al-Qur‟an, di

antaranya yaitu:

1. Tartil dalam membaca Al-Qur‟an.

Tartil membaca Al-Qur‟an adalah membaca Al-Qur‟an pembacaan tenang

dan tadabbur, dengan tingkat kecepatan standar, sehingga pembaca bisa maksimal

memenuhi setiap hukum bacaan dan sifat-sifat huruf yang digariskan.36

Hal ini

sesuai dengan firman Allah (QS. Al-Muzammil/73:04).

33

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm, 60.

34 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm, 70.

35 Program Tahunan Mulok BTQ kelas VIII SMP N 31 Semarang.

36 Ahmad Shams Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

hlm. 109.

18

Atau lebih dari seperdua itu dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan

perlahan-lahan (tartil). (QS. Al-Muzammil:04).37

Tartil yang dimaksud pada ayat diatas adalah menghadirkan hati ketika

membaca, tidak hanya sekedar mengeluarkan huruf-huruf dari tenggorokan

dengan mengerutkan muka, mulut dan irama nyanyian, sebagaimana dilakukan

oleh para Qori‟. Sehingga hikmah tartil adalah memungkinkan perenungan

hakekat-hakekat ayat dan detail-detailnya.38

Dengan demikian, ketartilan dapat

menjadi salah satu indikator bahwa seseorang tersebut mempunyaii

kemampuan membaca Al-Qur‟an.

2. Ketepatan pada Tajwid

Tajwid adalah ilmu yang memberikan kepada huruf akan hak-hak nya

dan tertibnya, mengembalikan huruf pada makhroj dan asalnya, serta

mengahaluskan pengucapannya dengan cara yang sempurna tanpa berlebihan,

kasar, tergesa-gesa, dan dipaksa-paksakan.39

Dengan demikian orang yang

mempunyai kemampuan membaca Al-Qur‟an dapat di ukur dengan betul

salahnya pelafalan huruf-huruf Al-Qur‟an, yang berkaitan dengan tempat

berhenti, panjang pendeknya bacaan huruf dan lain sebagainya.

3. Kefasihan dalam Membaca Al-Qur‟an

Dalam membaca Al-Qur‟an harus dengan bacaan yang pelan-pelan,

hati-hati dan penuh dengan pengertian itulah yang lebih utama walaupun

jumlahnya sedikit. Standar kefasihan bacaan disesuaikan dengan bagaimana

orang Arab mengucapkan huruf hijaiyah atau sering disebut dengan langgam

arab.40

Maksudnya dengan ucapan Arab yang fasih.

Dalam Al-Qur‟an Surat Al-Qiyamah/75: 16-18.

37

Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 574.

38 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 29, hlm. 191.

39 Manna Khalil Al Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, terj. Mudzakir AS., (Jakarta: Pustaka

Litera Antar Nusa, 2001), hlm. 265.

40 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. 94.

19

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena

hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan

kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)

membacanya. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka

ikutilah bacaannya itu. (Q.S Al Qiyamah/75:16-18).41

Apabila turun wahyu kepada Nabi, beliau menggerakkan lisan dan

kedua bibirnya untuk mengikutinya, sehinnga sulitlah baginya. Dan jika jibril

telah pergi, dia membacanya sebagimana diperintahkan Allah kepadanya. Dan

apabila malaikat telah membacakannya, maka amalkanlah syari‟at-syari‟at dan

hokum-hukum yang terkandung di dalamnya.42

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan

memiliki kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an adalah dengan indikator sebagai

berikut.

1) Penguasaan tajwid.

2) Kefasihan dalam membaca Al-Qur‟an.

3) Ketartilan dalam membaca Al-Qur‟an.

4) Benar dan salah penulisan huruf.

5) Kerapian bentuk tulisan.

4. Motivasi Tadarus Al-Qur’an

Menurut Sardiman, kata motivasi berpangkal pada kata motif. Motif

diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

41

Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 577.

42Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 21, hlm. 246.

20

sesuatu. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif.43

Dari pengertian diatas dapat diambil penjelasan bahwa motivasi

merupakan suatu dorongan/stimulus untuk bertadarus Al-Qur‟an dan dorongan

atau stimulus tersebut bisa berasal dari dalam dan dari luar diri seseorang.

Motivasi mengandung tiga elemen penting, yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap manusia.

2. Motivasi di tandai dengan munculnya rasa/felling dan afeksi seseorang.

3. Motivasi akan di rangsang karena adanya tujuan.44

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi seseorang timbul

karena adanya kebutuhan sehingga menyebabkan keseimbangan dalam jiwa

seseorang terganggu, padahal motivasi merupakan hal yang tidak bisa diamati

akan tetapi sesuatu hal yang dapat disimpulkan lewat tingkah laku seseorang

dalam berbuat atau beraktifitas tersebut dilatarbelakangi oleh motif, disebut juga

tingkah laku bermotivasi.

5. Pendekatan Tadarus Al-Qur’an

1. Pendekatan Lama

Istilah tadarus tentu tidak asing di telinga kita. Hampir setiap orang islam

mengerti arti kata itu. Umat Islam di Indonesia pada umumnya memahami

tadarus Al-Qur‟an sebagai kegiatan membaca Al-Qur‟an bersama di suatu

tempat secara bergiliran. Jika giliran seseorang untuk membaca tiba maka

temannya yang lain bertugas menyimak dan mengoreksi bacaannya.45

Tadarus dengan pendekatan ini mudah kita jumpai di masjid-masjid pada

bulan Ramadhan. Biasanya, sejumlah masjid atau mushola menyelenggarakan

kegiatan tersebut setelah sholat tarawih hingga larut malam. Dan ada juga yang

43

Sardiman, Interkaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010), hlm. 73.

44 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, hlm. 74

45 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. 4-5.

21

melakukannya setiap selesai sholat subuh, bahkan ada yang melakukannya

setiap selesai sholat fardhu.

Bila kita melihat pendekatan di atas, penggunaan istilah tadarus untuk

kegiatan tersebut, meski tidak salah, sebenarnya kurang sesuai. Mengingat yang

dipraktikkan hanya sebatas membaca Al-Qur‟an tanpa diiringi usaha untuk

menggali makna dan pesan di balik ayat-ayatnya, kegiatan tersebut lebih tepat

disebut tilawatil qur’an atau qiro’atul qur’an (membaca Al-Qur‟an). Tadarus

memiliki makna yang lebih luas dan mencakup lebih banyak hal tentang Al-

Qur‟an.

2. Pendekatan Baru

Dari sisi bahasa, tadarus berasal dari bahasa aran tadaarus, tadaarus

merupakan bentuk kata benda dari kata kerja tadaarasa-yatadaarasu yang

bermakna „saling mengajari‟ atau „belajar-mengajar‟. Tadarus Al-Qur‟an dengan

demikian bermakna proses belajar-mengajar Al-Qur‟an. Dalam tadarus Al-

Qur‟an, ada pihak yang mempelajari dan ada pihak yang menyimaknya. Kedua

pihak saling bertukar ilmu pengetahuan seputar Al-Qur‟an.46

Makna ini bisa kita telusuri lebih jauh dengan merujuk kepada hadits

Imam Muslim yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:

47

Telah bercerita Abu Mu‟awiyah kepada kita dari A‟masy dari Abi

Solih dari Abi Hurairoh berkata: Rosulullah SAW bersabda: Tidaklah

berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah untuk membaca

kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan turun kepada mereka

ketenangan, mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat, dan

46

Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. 7-8.

47 Imam Abi Al Husain Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyaeri An Naisaburi, Shohih Muslim Juz I,

hlm. 553.

22

disebut oleh Allah (di depan para malaikat) sebagai orang-orang yang

dekat di sisi-Nya.(H.R Muslim) 48

Dalam hadits diatas terdapat kata yatluuna yang berarti membaca.

Membaca dalm konteks ini adalah membaca tulisan Al-Qur‟an. Selanjutnya, kita

juga menjumpai kata yatadaarosuunahu yang artinya saling belajar. dari hadits

diatas dapat kita simpulkan bahwa tadarus yang benar, baik secara lughowi

maupun istilahi harus mengandung proses balajar mengajar Al-Qur‟an, mulai

dari membaca ayat-ayatnya hingga memahami makna dan mengamalkan

kandungannya.49

Dalam penelitian ini penulis cenderung mengambil jalan

tengah antara kedua pendekatan tersebut yakni tadarus disini dapat diartikan

sebagai kegiatan yang tidak sebatas hanya membaca teks Al-Qur‟an saja,

namun juga dengan memahami kandungannya.

6. Fungsi dan Indikator Motivasi Tadarus Al-Qur’an

Peranan yang khas dari motivasi adalah dalam hal penumbuhan gairah,

merasa senang, dan semangat untuk bertadarus Al-Qur‟an. Siswa yang memiliki

motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk bertadarus Al-Qur‟an.50

Menurut Alisuf Sabri fungsi motivasi adalah sebagai berikut:

1. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

2. Penentu arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi

senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.51

Pendapat hampir senada juga diungkapkan Oemar Hamalik, bahwa fungsi

motivasi adalah sebagai berikut:

48

Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. 9.

49 Irfan Supandi, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, hlm. 9.

50 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, hlm. 75.

51 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan: Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas

Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86.

23

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.

2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada tercapainya tujuan

yang diinginkan.

3. Sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan.52

Jadi motivasi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang,

karena tanpa motivasi seseorang tidak akan punya semangat untuk melakukan

suatu kegiatan. Di samping itu suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan

tanpa adanya motivasi tentu saja tidak akan memperoleh hasil yang maksimal,

begitu juga dalam hal tadarus Al-Qur‟an.

Sebagaimana dipaparkan di atas bahwa motivasi mengandung tiga

elemen penting, yaitu sebagai berikut:

1) Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap manusia.

2) Motivasi di tandai dengan munculnya rasa/felling dan afeksi seseorang.

3) Motivasi akan di rangsang karena adanya tujuan.53

Dalam perumusan mengenai tingkah laku bermotivasi tersebut dapat

diketahui unsur-unsurnya yaitu kebutuhan yang merupakan dasar dari adanya

motif, kemudian diwujudkan dalam tingkah laku atau aktifitas dan diarahkan

untuk mencapai tujuan, yang mana hal tersebut dilakukan berulang-ulang atau

sesering mungkin apabila hal tersebut memuaskan. Antara kebutuhan, tingkah

laku atau perbuatan, tujuan dan kepuasan terdapat hubungan dan kaitan yang

erat. Setiap perbuatan atau aktifitas disebabkan oleh motivasi. Adanya motivasi

karena seseorang merasakan adanya kebutuhan dan untuk mencapai tujuan.

Unsur-unsur diatas merupakan indikator-indikator motivasi yang akan

dijadikan rujukan sebagai pembuatan angket dalam penelitian ini.

1) Kebutuhan

52

Oemar Hamalik, Pskilologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru Algesindo,

2000), hlm. 175.

53 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, hlm. 74.

24

Kebutuhan adalah kecenderungan-kecenderungan permanen dalam

diri seseorang yang menimbulkan dorongan melakukan suatu perbuatan atau

aktifitas untuk mencapai tujuan. Kebutuhan tersebut menimbulkan dorongan

atau motivasi bagi seseorang untuk bertingkah laku atau melakukan aktifitas

tertentu.

2) Aktifitas atau tingkah laku

Tingkah laku atau aktifitas merupakan suatu kegiatan seseorang

dalam melakukan suatu perbuatan. Yang dimaksud aktifitas disini adalah

aktifitas tadarus Al-Qur‟an. Seseorang yang mempunyai motivasi tadarus Al-

Qur‟an akan terdorong untuk melakukan aktifitas tersebut. Aktifitas tersebut

bisa terliahat dari dua aspek, yakni:

a) Frekuensi Tadarus Al-Qur‟an

Sebagaimana firman Allah Swt Q.S Ali Imran/03: 191.

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring. (Q.S Ali Imran/03: 191)54

Ayat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa keseringan

mengingat Allah SWT. (frekuensi tadarus Al-Qur‟an), yaitu dilakukan

baik siang maupun malam, dalam shalat fardlu maupun sunat, dalam

keadaan sehat maupun sakit.55

b) Kuantitas Tadarus Al-Qur‟an

Banyak sedikitnya dalam membaca atau mempelajari Al-Qur‟an,

sebaiknya paling sedikit tiga ayat. Hal ini sesuai hadits Nabi Saw:

54

Fadhol Abdurrahman, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm.75.

55 Ahmad Musthofa Al Maraghi, Tafsir Al Maraghi, Juz 21, hlm. 246.

25

56

Telah bercerita kepada kami Ali, telah bercerita kepada kami Sufyan,

telah berkata kepadaku Ibnu Subrumah: Aku melihat seorang laki-laki

telah menyelesaikan seberapa dari al-qur‟an, dan aku tidak melihat

kurang dari tiga ayat, maka aku berkata: tidak sepantasnya bagi

seseorang membaca al-qur‟an kurang dari tiga ayat. Sufyan berkata,

Mansur telah memberi kabar kepada kami, dari Ibrahim dari Abd

Rohman bin Yazid, telah bercerita kepadanya Alqomah, dari Abi

Mas‟ud: dan aku telah menemuinya ketika sedang lewat di rumah,

maka Rosulullah SAW mengingatkan: sesungguhnya seseorang yang

membaca dua ayat dari surat al-Baqarah dalam suatu malam, maka

telah dicukupkan baginya. (H.R Bukhori).

3) Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan,

yang apabila tercapai akan memuaskan kebutuhan individu. Adanya tujuan

yang jelas dan disadari akan kebutuhan akan mendorong timbulnya

motivasi. Ini berarti bahwa suatu tujuan dapat pula membangkitkan motivasi

dalam diri seseorang. Ketika seseorang bermotivasi tadarus Al-Qur‟an

tentunya mempunyai tujuan mengapa dia membaca Al-Qur‟an.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa indikator

seseorang memiliki Motivasi Tadarus Al-Qur‟an adalah sebagai berikut.

1) Dorongan untuk bertadarus Al-Qur‟an.

2) Usaha untuk memahami kandungan Al-Qur‟an.

3) Aktifitas atau tingkah laku bertadarus yang meliputi: intensitas atau

frekwensi dalam melakukan tadarus Al-Qur‟an dan durasi/volume

(kuantitas) dalam melakukan tadarus Al-Qur‟an.

4) Pengamalan tadarus Al-Qur‟an.

56

Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail Al Bukhori, Matan Al Bukhori Juz III, hlm. 235.

26

C. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat

dugaan dari suatu penelitian. Dugaan sementara ini adakalanya benar dan adakalanya

salah setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil penelitian lapangan.57

Adapun

hipotesis yang diajukan adalah ada korelasi positif antara kemampuan baca tulis Al-

Qur‟an dan motivasi tadarus Al-Qur‟an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang, yang

artinya semakin tinggi kemampuan baca tulis Al-Qur‟an siswa semakin tinggi pula

motivasi tadarus Al-Qur‟annya.

57

Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Semarang: Walisongo

Press, 2009), hlm. 129.

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan jenis

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah “penelitian yang menekankan

analisisnya pada data-data numeral (angka) yang diolah dengan metode statistik.”1

Adapun penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dari penelitian ini adalah SMP N 31 Semarang. SMP N 31 Semarang

berdiri tahun 1987 berdasarkan surat keputusan Mendikbud RI No. 052/0/1988.

berlokasi di Jalan Tambakharjo Semarang Barat Kode Pos 50145. Ibu Endang Sarwo

Sri, S.Pd sebagai kepala sekolah. Yang mimiliki visi dan misi sebagi berikut:

Visi : “Pengembangan potensi dalam pencapaian puncak prestasi”.

Misi : 1. Meningkatkan perilaku disiplin dalam dalam tata krama.

2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

3. Mendorong dan membantu siswa, mengenali potensi dirinya baik

oleh raga, seni maupun ketrampilan spiritual dapat dikembangkan

secara optimal.

4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah dan komite.

SMP N 31 Semarang merupakan sekolah yang mempunyai kelebihan dengan

menawarkan mulok keagamaan (BTQ) sebagai mata pelajaran yang masuk dalam

intrakurikuler. Hal inilah yang membedakan SMP N 31 Semarang dengan sekolah-

sekolah yang lain, dengan cirri khususnya antara lain:

1. Tidak meninggalkan nilai-nilai Islami.

2. Kurikulum muatan lokal disesuaikan dengan lingkungan.

1 Muchaamad Fauzi, Metode Peneliitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, hlm. 18.

28

3. Berorientasi pada bidang IMTAQ (iman dan taqwa), dan IPTEK (ilmu

pengetahuan dan teknologi).

4. Menyiapkan peserta didik untuk memahami agama secara mendalam.

5. Membekali peserta didik dengan akhlaq yang terpuji.

Dengan ciri muatan lokal di atas, SMP N 31 Semarang sebagai tempat

penyelenggara pendidikan dari tahun ke tahun memperlihatkan prestasi yang

cemerlang, baik dari segi akademis maupun dalam kemampuan keagamaan.

Kaitannya dengan mulok keagamaan (BTA), sehingga dapat dilihat perubahan yang

terjadi pada peserta didik setelah melalui proses pembelajaran, antara lain:

a. Peserta didik bisa bermasyarakat dengan baik.

b. Berperilaku lebih baik dari sebelumnya.

c. Dapat mengamalkan amalan-amalan ibadah dalam kehidupan sehari hari.

d. Dapat membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2011/2012. Terhitung dari tanggal 25 Januari sampai dengan 8 Februari 2012.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang yang terdiri dari

7 kelas yakni kelas VIII A-H dengan total seluruh kelas VIII adalah 246 terdiri

dari 229 siswa beragama Islam dan 17 siswa non Islam. Adapun yang akan diteliti

hanya siswa yang beragama Islam yakni berjumlah 229.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Penelitian ini

merupakan penelitian sampel karena peneliti hanya meneliti sebagian populasi.

Menurut Suharsimi Arikunto “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di

ambil semuanya, tetapi jika jumlah subjeknya lebih besar maka dapat diambil

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 173.

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 174.

29

antara 15% atau 20-25%”4. Dan dalam penelitian ini karena jumlah subyeknya

229, maka sampelnya adalah 14% persen dari 229 yaitu 33.

Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik

random sampling yakni dilakukan dengan cara mengambil sampel secara acak

dari seluruh populasi,5 dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMPN 31 Semarang.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu:

1. Variabel (X) sebagai variabel independent adalah kemampuan Baca Tulis Al-

Qur’an. Dengan indikator sebagai berikut:

a) Penguasaan tajwid.

b) Kefasihan dalam membaca Al-Qur’an.

c) Ketartilan dalam membaca Al-Qur’an.

d) Benar dan salah penulisan huruf.

e) Kerapian bentuk tulisan.

2. Variabel (Y) sebagai variabel dependent adalah Motivasi Tadarus Al-Qur’an.

Dengan Indikator sebagai berikut.

a) Dorongan untuk bertadarus Al-Qur’an.

b) Aktifitas atau tingkah laku bertadarus yang meliputi: intensitas atau frekwensi

dalam melakukan tadarus Al-Qur’an dan durasi/volume (kuantitas) dalam

melakukan tadarus Al-Qur’an.

c) Usaha untuk memahami kandungan Al-Qur’an.

d) Pengamalan dan bentuk tujuan dari tadarus Al-Qur’an.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data.6 Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), hlm. 134.

5 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru-karyawan dan Penelitian Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2008 ), hlm. 60.

30

1. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok.7 Metode tes ini diberikan kepada siswa kelas

VIII SMP N 31 Semarang untuk mengetahui kemampuan baca tulis Al-Qur’an

siswa.

2. Kuesionner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.8

Dalam penelitian ini pemberian angket diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N

31 Semarang untuk mengetahui seberapa besar motivasi tadarus Al-Qur’an siswa.

F. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian merupakan tahapan analisis penelitian pertama kali

yang dilakukan dengan memasukkan hasil pengolahan data hasil tes kemampuan

baca tulis Al-Qur’an siswa, dilanjutkan dengan memasukkan data hasil angket

responden ke dalam tabel distribusi frekuensi. Pengolahan angket penulis lakukan

dengan penskoran pada tiap-tiap item dari angket responden dengan menggunakan

standar sebagai berikut.

- Untuk alternatif jawaban a dengan nilai 5.

- Untuk alternatif jawaban b dengan nilai 4.

- Untuk alternatif jawaban c dengan nilai 3.

- Untuk alternatif jawaban d dengan nilai 2.

- Untuk alternatif jawaban e dengan nilai 1.

6 Muchamad Fauzi, Metode Peneliitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, hlm. 171.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 193.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfa Beta, 2008), hlm. 199.

31

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun

analisisnya adalah melalui pengolahan data untuk mencari pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam hal ini menggunakan

analisis korelasi product moment dengan rumus9, yaitu:

22 yx

xyrxy

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi product moment

xy : perkalian skor masing-masing variabel x dan y

x2 : jumlah kuadrat skor masing-masing variabel x

y2 : jumlah kuadrat skor masing-masing variabel y

3. Analisis Lanjutan

Setelah diperoleh rxy maka langkah selanjutnya adalah membandingkan harga

ro (hitung) dengan nilai rt (tabel) baik taraf signifikansi 5% maupun 1%. Adapun

ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Apabila ro sama dengan atau lebih besar daripada rt ( tabel), maka signifikan

(hipotesis diterima). Yakni ada korelasi positif antara kemampuan baca tulis

Al-Qur’an dengan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMPN 31

Semarang.

b. Apabila ro lebih kecil daripada rt (tabel), maka non signifikan (hipotesis

ditolak). Yakni tidak ada korelasi antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an

dengan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMPN 31 Semarang.

9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

hlm. 206.

32

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang.

Adapun nilai kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N

31 Semarang adalah sebagaimana yang tertera di bawah ini.

Tabel I: Nilai kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang

NO.

RES

Aspek Membaca Aspek Menulis JUMLAH

A B C D E

R-1 18 17 20 16 18 89

R-2 18 18 18 13 15 82

R-3 17 16 12 12 13 70

R-4 18 18 19 17 18 90

R-5 12 10 10 16 15 63

R-6 19 16 16 13 16 80

R-7 10 8 10 13 15 56

R-8 19 18 18 18 17 90

R-9 12 16 16 12 12 68

R-10 20 18 20 18 17 93

R-11 20 19 19 17 18 93

R-12 12 10 12 13 15 62

R-13 13 12 14 15 15 69

R-14 20 12 13 10 16 71

R-15 20 20 20 18 17 95

R-16 19 18 18 13 16 84

R-17 17 13 13 12 16 71

R-18 19 19 19 17 19 93

R-19 9 13 9 17 18 66

R-20 20 20 20 17 18 95

R-21 13 16 13 12 14 68

R-22 18 18 19 17 18 90

R-23 17 17 17 13 14 78

R-24 13 16 16 17 16 78

R-25 12 12 12 16 17 69

33

R-26 17 18 18 17 16 86

R-27 12 13 13 13 15 66

R-28 20 20 20 17 18 95

R-29 10 10 10 15 16 61

R-30 8 12 13 12 16 61

R-31 18 17 17 13 15 80

R-32 12 10 10 10 10 52

R-33 18 18 18 17 15 86

Ket.

A = Kelancaran (Tartil)

B = Ketepatan tajwid

C = Kefasihan (Makhorijul huruf)

D = Benar salah penulisan

E = Kerapihan tulisan

Berdasarkan data kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII

SMP N 31 Semarang (variabel X) di atas, langkah selanjutnya adalah mencari

rata-rata dan kualitas variabel tersebut.

1) Untuk mencari mean pada tabel di atas (variabel X), maka dilakukan langkah

sebagai berikut.

= ∑

=

= 76,97

2) Mencari range

R = H – L+1

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

R = H – L +1 = 95– 52+1 = 44

3) Menentukan kelas interval

K = 1+ 3,3 logN

= 1+3,3 log33

34

= 1+3,3(1,518)

= 1+5,0094

= 6,0094 dibulatkan menjadi 6

4) Menentukan Interval kelas ( i )

33,76

44

K

Ri

Dibulatkan menjadi 7

Tabel II : Nilai Distribusi Frekuensi Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa

kelas VIII SMP N 31 Semarang.

Interval Frekuensi

52-58 2

59-66 6

67-73 7

74-80 4

81-87 4

88-95 10

Jumlah 33

Gambar I: Histogram Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Kelas VIII

SMPN 31 Semarang.

52-58; 2

59-66; 6

67-73; 7

74-80; 4 81-87; 4

88-95; 10

35

2. Data Hasil Angket tentang Motivasi Tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII

SMP N 31 Semarang.

Pengolahan angket tentang motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII

SMP N 31 Semarang berjumlah 20 pertanyaan, dengan penskoran pada tiap tiap

item dari jawaban angket responden dengan menggunakan standar sebagai

berikut:

- Untuk alternatif jawaban A dengan nilai 5

- Untuk alternatif jawaban B dengan nilai 4

- Untuk alternatif jawaban C dengan nilai 3

- Untuk alternatif jawaban D dengan nilai 2

- Untuk alternatif jawaban E dengan nilai 1

Tabel III: Hasil Angket Tentang Motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII

SMP N 31 Semarang.

NO.RE

S

ALTERNATIF

JAWABAN SKOR JUMLAH

A B C D E 5 4 3 2 1

R-1 7 5 5 3 0 35 20 15 6 0 76

R-2 13 3 3 1 0 65 12 9 2 0 88

R-3 4 6 1 5 4 20 24 3 10 4 61

R-4 10 4 1 4 1 50 16 3 8 1 78

R-5 5 1 5 4 5 25 4 15 8 5 57

R-6 9 3 1 2 5 45 12 3 4 5 69

R-7 2 4 6 2 6 10 16 18 4 6 54

R-8 7 3 6 1 3 35 12 18 2 3 70

R-9 4 4 5 2 5 20 16 15 4 5 60

R-10 7 5 4 2 2 35 20 12 4 2 73

R-11 6 5 5 2 2 30 20 15 4 2 71

R-12 1 3 8 4 4 5 12 24 8 4 53

R-13 4 4 2 4 6 20 16 6 8 6 56

R-14 3 3 4 3 7 15 12 12 6 7 52

R-15 3 6 7 4 0 15 24 21 8 0 68

R-16 4 2 7 2 5 20 8 21 4 5 58

R-17 3 5 3 4 5 15 20 9 8 5 57

R-18 6 1 7 5 1 30 4 21 10 1 66

R-19 5 6 4 3 2 25 24 12 6 2 69

36

R-20 5 3 10 2 0 25 12 30 4 0 71

R-21 4 0 13 2 1 20 0 39 4 1 64

R-22 4 4 3 2 7 20 16 9 4 7 56

R-23 2 8 4 6 0 10 32 12 12 0 66

R-24 5 2 4 2 7 25 8 12 4 7 56

R-25 2 6 5 3 4 10 24 15 6 4 59

R-26 6 2 2 3 7 30 8 6 6 7 57

R-27 4 3 2 5 6 20 12 6 10 6 54

R-28 1 3 8 4 4 5 12 24 8 4 53

R-29 4 2 2 4 8 20 8 6 8 8 50

R-30 5 3 2 3 7 25 12 6 6 7 56

R-31 6 5 2 4 3 30 20 6 8 3 67

R-32 3 3 3 4 7 15 12 9 8 7 51

R-33 6 2 9 1 2 30 8 27 2 2 69

Selanjutnya berdasarkan data Angket Tentang Motivasi tadarus Al-

Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang (variabel Y) di atas langkah

selanjutnya adalah mencari rata-rata dan kualitas variabel tersebut.

1) Untuk mencari mean pada tabel di atas (variabel Y), maka dilakukan langkah

sebagai berikut.

= ∑

=

= 63,09

2) Mencari range (R)

R = H – L+1

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

R = H – L+1= 88-50+1=39

3) Menentukan kelas interval (K)

K = 1+ 3,3 logN

= 1+3,3 log33

= 1+3,3(1,518)

37

= 1+5,0094

= 6,0094 dibulatkan menjadi 6

4) Menentukan interval kelas (i)

5,66

39

K

Ri dibulatkan menjadi 7.

Tabel IV : Nilai Distribusi Frekuensi Angket Tentang Motivasi Tadarus

Al-Qur’an Siswa Kelas VIII SMP N 31 Semarang

Interval Frekuensi

50-56 11

57-63 7

64-70 9

71-77 4

78-84 1

85-92 1

Jumlah 33

Gambar II: Histogram Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa Kelas VIII SMPN

31 Semarang

50-56; 11

57-63; 7

64-70; 9

71-77; 4

78-84; 1 85-92; 1

38

B. Analisis Uji Hipotesis

Pada tahap analisis uji hipotesis ini penulis menguji hipotesis yang penulis

kemukakan yaitu ada korelasi antara kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an dengan

motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang. Untuk

membuktikan hipotesis tersebut, digunakan teknik analisis korelasi product

moment.

Tabel V: Tabel Product Moment:

No X x=X- X x² Y y=Y- Ῡ y² xy

R_1 89 12.03 144.73 76 12.91 166.64 155.30

R_2 82 5.03 25.30 88 24.91 620.46 125.30

R_3 70 -6.97 48.58 61 -2.09 4.37 14.57

R_4 90 13.03 169.79 78 14.91 222.28 194.27

R_5 63 -14 195.15 57 -6.09 37.10 85.09

R_6 80 3.03 9.18 69 5.91 34.92 17.91

R_7 56 -21 439.73 54 -9.09 82.64 190.63

R_8 90 13.03 169.79 70 6.91 47.74 90.03

R_9 68 -8.97 80.46 60 -3.09 9.55 27.72

R_10 93 16.03 256.97 73 9.91 98.19 158.85

R_11 93 16.03 256.97 71 7.91 62.55 126.79

R_12 62 -15 224.09 53 -10.09 101.83 151.06

R_13 69 -7.97 63.52 56 -7.09 50.28 56.51

R_14 71 -5.97 35.64 52 -11.09 123.01 66.21

R_15 95 18.03 325.09 68 4.91 24.10 88.51

R_16 84 7.03 49.43 57 -6.09 37.10 -42.82

R_17 71 -5.97 35.64 66 2.91 8.46 -17.37

R_18 93 16.03 256.97 69 5.91 34.92 94.72

R_19 66 -11 120.33 71 7.91 62.55 -86.76

R_20 90 13.03 169.79 64 0.91 0.83 11.85

R_21 68 -8.97 80.46 56 -7.09 50.28 63.60

R_22 90 13.03 169.79 66 2.91 8.46 37.91

R_23 78 1.03 1.06 56 -7.09 50.28 -7.31

R_24 78 1.03 1.06 59 -4.09 16.74 -4.21

R_25 69 -7.97 63.52 57 -6.09 37.10 48.54

R_26 86 9.03 81.55 75 11.91 141.83 107.54

R_27 66 -11 120.33 54 -9.09 82.64 99.72

R_28 90 13.03 169.79 53 -10.09 101.83 -131.49

39

R_29 61 -16 255.03 50 -13.09 171.37 209.06

R_30 61 -16 255.03 56 -7.09 50.28 113.24

R_31 80 3.03 9.18 67 3.91 15.28 11.85

R_32 52 -25 623.49 51 -12.09 146.19 301.91

R_33 86 9.03 81.55 69 5.91 34.92 53.36

2540

4988.97 2082

2736.73 2412.09

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai-nilai sebagai berikut:

∑X = 2540

∑Y = 2082

∑x2 = 4988,97

∑y2

= 2736,73

∑xy = 2412,09

1. Mencari Simpangan Baku (standar deviasi)

2Sx = ∑x2/ N – 1

= 4988,97 / 33-1

= 4988,97/ 32

= 155,90

Sx = 2Sx

= √

= 12,49

2. Menentukan kualitas variabel X (Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas

VIII SMP N 31 Semarang)

M + 1,5 SD = 76,97 + (1,5) (12,49) = 95,71

M + 0,5 SD = 76,97 + (0,5) (12,49) = 83,22

M – 0,5 SD = 76,97 – (0,5) (12,49) = 70,73

M – 1,5 SD = 76,97 – (1,5) (12,49) = 58,24

40

Tabel VI.

Kualitas Variabel X (Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an siswa kelas

VIII SMP N 31 Semarang)

Rata – Rata Interval Kualitas Kreteria

76,97

96 ke atas Sangat baik

Sedang

84 – 95 Baik

71 – 83 Sedang

59 – 70 Kurang

58 ke bawah Sangat kurang

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Kemampuan Baca

Tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang termasuk dalam

kategori “sedang”, yaitu berada pada interval nilai 71–83 dengan nilai

rata- rata 76,97.

3. Mencari Simpangan Baku (standar deviasi)

2Sy = ∑y2/N – 1

= 2736,73/33- 1

= 2736,73/ 32

= 85,52

Sy = 2Sy

= √

= 9,24

4. Menentukan kualitas variabel Y (Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa Kelas VIII

SMPN 31 Semarang)

M + 1,5 SD = 63,09 + (1,5) (9,24) = 76,95

M + 0,5 SD = 63,09 + (0,5) (9,24) = 67,71

M – 0,5 SD = 63,09 – (0,5) (9,24) = 58,47

M – 1,5 SD = 63,09 – (1,5) (9,24) = 49,23

41

Tabel VII.

Kualitas Variabel Y (Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa Kelas VIII

SMPN 31 Semarang)

Rata – Rata Interval Kualitas Kreteria

63,09

77 ke atas Sangat baik

Sedang

68 – 76 Baik

59 – 67 Sedang

50 – 58 Kurang

49 ke bawah Sangat kurang

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa

Kelas VIII SMPN 31 Semarang termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada

interval nilai 59- 67 dengan nilai rata- rata 63,09.

Setelah data tersebut diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan

perhitungan untuk mengetahui koefisi atau indek korelasi antara variabel X dan Y

yaitu:

rxy = 22 yx

xyrxy

=

√[ ][ ]

=

=

= 0,653

Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment,

diperoleh angka korelasi 0,653 kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan

dengan nilai koefisien Korelasi Product Moment yang ada dalam tabel dengan

N=33, baik taraf signifikan 5% dan 1%.

1. Untuk taraf signifikan 5%

ro = 0,653

rt = 0,344

42

Jadi ro > rt berarti signifikan.

2. Untuk taraf signifikan 1%

ro = 0,653

rt = 0,442

Jadi ro > rt berarti signifikan.

Mengenai sifat suatu hubungan atau pengaruh dari kedua variabel tersebut

di atas, dapat dilihat pada penafsiran akan besarnya koefisien korelasi yang

umum digunakan adalah:

0,00 – 0,20 Korelasi rendah sekali.

0,21 – 0,40 Korelasi rendah.

0,41 – 0,70 Korelasi sedang

0,71 – 0,90 Korelasi tinggi.

0,91 – 1,00 Korelasi tinggi sekali.

Dari kriteria tersebut, maka nilai koefisien korelasi sebesar 0,653

termasuk dalam kriteria (0,41-0,70) yang berarti tergolong dalam kategori

korelasi sedang.

Dari hasil interpretasi di atas hipotesis yang mengatakan adanya korelasi

positif antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan motivasi tadarus Al-

Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang adalah diterima. Dengan demikian

semakin baik kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa, semakin tinggi pula

motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang.

C. Pembahasan Hasil Penelitian.

Berdasarkan data hasil penelitian, kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa

kelas VIII SMP N 31 Semarang termasuk dalam kriteria sedang. Hal ini dibuktikan

dengan data kuantitatif dari hasil tes dengan nilai rata-rata sebesar 76,97 termasuk

dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 71–83.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan baca tulis Al-

Qur’an siswa bahwasanya sebagian besar dari mereka selain mengikuti mata

pelajaran BTA di sekolah juga mengikuti kegiatan TPQ dan ada pula sebagian yang

les privat.

43

Kemudian data motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N

31Semarang termasuk dalam kriteria sedang. Hal ini dibuktikan dengan data

kuantitatif dari hasil angket dengan nilai sebesar 63,09 termasuk dalam kategori

sedang, yaitu berada pada interval nilai 59- 67.

Tinggi rendahnya motivasi tadarus Al-Qur’an siswa juga disebabkan oleh

beberapa faktor pendukung yakni tingginya kesadaran akan pentingnya tadarus Al-

Qur’an karena tidak hanya ingin mendapat pahala atau hadiah bahkan pujian semata,

melainkan ingin mendapat Ridho Allah SWT. Namun selain ada faktor pundukung

juga ada faktor yang menghambat yakni kurangnya dorongan dari pihak luar seperti

orang tua. Hal ini disebabkan karena kesibukannya sehingga tidak jarang atau

bahkan hampir tidak pernah memberikan contoh serta mengingatkan anak untuk

bertadarus Al-Qur’an.

Berdasarkan data hasil penelitian dan analisis diatas dapat diketahui bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan

motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang. Hal ini di

buktikan dengan nilai ro lebih besar dari pada nilai rt (tabel) baik pada taraf

signifikansi 5% dengan jumlah responden sebanyak 33, diperoleh rt = 0, 344< ro=

0,652. Pada taraf signifikansi 1% dengan jumlah responden sebanyak 33, diperoleh rt

= 0,442 < ro= 0,653. Dan menunjukkan bahwa hubungan tersebut masuk pada

kriteria “sedang”, karena 0,410 < r < 0,700, serta arah korelasinya positif. Dengan

interpretasi bahwa ada korelasi positif antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an

dengan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang. Dengan

demikian semakin baik kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa, semakin tinggi pula

motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak terjadi kendala

dan hambatan. Hal tersebut bukan faktor kesengajaan, namun terjadi karena

keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian.

Adapun beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

44

1. Keterbatasan Lokasi.

Penelitian ini hanya difokuskan pada kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an

dan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang Tahun

Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 33 responden. Oleh karena itu hasil

penelitian ini hanya berlaku bagi siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang Tahun

Pelajaran 2011/2012 saja dan tidak berlaku bagi siswa di sekolahan lain.

2. Keterbatasan Waktu.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu, karena

waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya memiliki waktu

sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu

yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat

dalam penelitian ilmiah.

3. Keterbatasan Kemampuan.

Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan

demikian peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam

pengetahuan untuk membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha

semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian sesuai dengan kemampuan

keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.

45

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisis data yang di peroleh

baik yang bersifat teori maupun lapangan, dengan pembahasan skripsi yang berjudul

“Korelasi antara Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an dengan Motivasi Tadarus Al-

Qur’an Siswa Kelas VIII SMP N 31 Semarang”, maka dapat di tarik kesimpulan

sebagai berikut;

1. Kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang termasuk

dalam kriteria sedang. Hal ini dibuktikan dengan data kuantitatif dari hasil tes

dengan nilai rata-rata sebesar 76,97 yaitu berada pada interval nilai 71–83.

Dengan beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya: siswa mengikuti

kegiatan TPQ dan les ngaji privat.

2. Motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang termasuk

dalam kriteria sedang. Hal ini dibuktikan dengan data kuantitatif dari hasil angket

dengan nilai rata-rata sebesar 63,09, yaitu berada pada interval nilai 59- 67.

Dengan beberapa faktor yang mendukung diantaranya kesadaran akan

pentingnya tadarus Al-Qur’an karena tidak hanya ingin mendapat pahala atau

hadiah bahkan pujian semata, melainkan ingin mendapat Ridho Allah SWT.

Namun selain ada faktor pundukung juga ada faktor yang menghambat

diantaranya kurangnya dorongan dari pihak luar seperti orang tua. Hal ini

disebabkan karena kesibukan dan rutinitas orang tua di luar rumah.

3. Terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan

motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31 Semarang. Hal ini di

buktikan dengan nilai ro lebih besar dari pada nilai rt (tabel) baik pada taraf

signifikansi 5% dengan jumlah responden sebanyak 33, diperoleh rt = 0, 344< ro=

0,653. Pada taraf signifikansi 1% dengan jumlah responden sebanyak 33,

46

diperoleh rt = 0,442 < ro= 0,653. Dan menunjukkan bahwa hubungan tersebut

masuk pada kriteria sedang, karena 0,410 < r < 0,700, serta arah korelasinya

positif. Dengan interpretasi bahwa ada korelasi positif antara kemampuan baca

tulis Al-Qur’an dengan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang. Dengan demikian semakin baik kemampuan baca tulis Al-Qur’an

siswa, semakin tinggi pula motivasi tadarus Al-Qur’an siswa kelas VIII SMP N 31

Semarang.

B. Saran-Saran

Ada beberapa saran yang akan peneliti sampaikan, antara lain:

1. Mengingat motivasi tadarus tidak hanya berasal dari diri siswa tersebaut,

maka para guru hendaknya senantiasa memotivasi siswanya agar selalu

semangat dalam bertadarus Al-Qur’an.

2. Mengingat begitu pentingnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an dalam

menumbuhkan motivasi tadarus Al-Qur’an siswa, maka alangkah baiknya jika

kegitan baca tulis Al-Qur’an yang telah diadakan di SMP N 31 dapat di ikuti

semua siswa dengan penuh kesungguhan agar kemampuan baca tulis Al-

Qur’annya semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Fadhol, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Indonesia: Cahaya Qur’an,

2008.

Ahmad, Muhammad Abdul Qodir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, terj. H.A

Mustofa, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Alam, Tombok, Ilmu Tajwid, Jakarta: Amzah, 2010.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Bukhori, Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail Al, Matan Al Bukhori Juz III, Darul

Fikr, t.t.

Darajat, Zakiyah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,

1995.

Djamarah, Saiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Djamilah, Siti, “Pengaruh Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi

Belajar PAI SD Negeri Ngaliyan 08 Semarang”, Skripsi, Semarang: Program

Gelar Sarjana Strata Satu S.1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.

Fauzi, Muchamad, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, Semarang

Walisongo Press, 2009.

Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru

Algesindo, 2000.

Hidayah, Familatul, Pengaruh Tadarus Al-Qur’an Terhadap Minat Mengikuti Mata

Pelajaran Al-Qur’an Hadist Bagi Siswa Kelas X MA Al Asror Patemon

Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi, Semarang: Program

Gelar Sarjana Strata Satu S.1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008.

Khon, Abdul Majid, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at

Ashim dari Hafash, Jakarta: Amzah, 2008.

Komari, “Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an”, Pelatihan Nasional Guru dan

Pengelola TK-TPA, Makassar: LP3Q DPP Wahdah Islamiyah, 24-26 Oktober

2008.

Madyan, Ahmad Shams, Peta Pembelajaran Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008.

Maraghi, Ahmad Musthofa Al, Tafsir Al Maraghi, Juz 11, terj. Bahru Abu Bakar,

Semarang: Toha Putra, 1993.

, Tafsir Al Maraghi, Juz 29, terj. Bahru Abu Bakar, Semarang: Toha

Putra, 1993.

, Tafsir Al Maraghi, Juz 30, terj. Bahru Abu Bakar, Semarang: Toha

Putra, 1993.

Naisaburi, Imam Abi Al Husain Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyaeri An, Shohih

Muslim Juz I, Beirut Libanon: Daarul Ilmiyah, t.t.

Program Tahunan Mulok BTQ kelas VIII SMP N 31 Semarang.

Qattan, Manna Khalil Al, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, terj. Mudzakir AS., Bogor:

Pustaka Litera Antar Nusa, 2001.

Qurbaningrum, Dwi Nur Septiani,“Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Al-

Qur’an Siswa Melalui Metode Tadarus Dalam Pembelajaran PAI Studi

Tindakan Pada Kelas XII Bahasa Di SMA Negeri 8 Semarang Tahun

Pelajaran 2007-2008”, Skripsi, Semarang: Program Gelar Sarjana Strata

Satu S.1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008.

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru-karyawan dan Penelitian

Pemula,Bandung: Alfabeta, 2008.

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan: Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN

Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.

Sardiman, Interkaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2010.

Shabuniy, Muhammad Ali Ash, At-Tibyan Fi Ulum Al-Quran, Indonesia: Dar Al-

Kutub Al-Islamiyah, 2003.

, At-Tibyan Fi Ulum Al-Quran (Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis), terj.

Muhammad Qodirun Nur, Semarang: Pustaka Aman, 1988.

Shiddieqy, T. M. Hasbi Ash, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir,

Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,

2010.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfa Beta, 2008.

Supandi, Irfan, Bacalah Al-Qur’an! Agar Keluarga Selalu Dilindungi Allah, Jakarta:

Qultum Media, 2011.

Tim Penyusun, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993.

,Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika,

2011.

Usman, M. Basyiruddin, Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum, Jakarta:

Ciputat Press, 2002.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Responden

Lampiran 2 Kisi-Kisi Tes Baca Tulis Al-Qur’an Siswa

Lampiran 3 Instrumen Tes Baca Tulis Al-Qur’an Siswa

Lampiran 4 Tabel Penskoran Tes Baca Tulis Al-Qur’an Siswa

Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa

Lampiran 6 Instrumen Angket Motivasi Tadarus Al-Qur’an Siswa

Lampiran 7 Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 8 Surat Izin Riset

Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 10 Uji Laboratorium

Lampiran 11 Surat Keterangan Ko. Kurikuler

Lampiran 12 Transip Ko. Kurikuler

Lampiran 13 Piagam OPAK Institut

Lampiran 13 Piagam OPAK Fakultas

Lampiran 13 Piagam Orientasi Keagamaan

Lampiran 13 Riwayat Hidup

DAFTAR NAMA RESPONDEN

1. AGUS FATKHUL HADI

2. AHMAD FAI'IQ I.N.J

3. AMALIA CHOIRUL JANNAH

4. ANGGI RISKI

5. ANIS KHOIRUN NISSA

6. ARDIYAN M

7. BAGUS PANGESTU

8. BASUKI RAHMAD

9. DAVID. K

10. DEVI HARDIYANTI WIJAYA

11. DIAH INDAH S

12. DITA ANGGITA SARI

13. ERLINA ARDIYANTI

14. EVA ZULIANA S

15. FATKHA SAFARIYANI

16. FIRNANDA ADI SAPUTRA

17. HANNISYAH P.W

18. IFAN FADLI P

19. IRFAN YUSRIZAL H

20. KALFIN DWI P

21. LAILA MAGHFIROH

22. LUTFIANA, LN

23. M. MAKRUF AL BAZY

24. M. RIZKINANDA. R

25. NIA NURUN NISA

26. NOVIRA P

27. NOVITA DWI LESTARI

28. OLSHA CANIAGO

29. SELVIA A.A

30. SYAFIRA NUR M

31. TRI WAHYUNI

32. VIAN TANJUNG

33. WAHYUNI C.N

KISI-KISI TES BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII

SMP N 31 SEMARANG

Indikator No. Soal Jumlah

Kelancaran (tartil)

1a, 1b, 1c, 1d, 1e 5 Ketepatan tajwid

Kefasihan (makhorijul huruf)

Benar salah penulisan

2a,2b,2c 3 Kerapihan tulisan

Jumlah 8

KISI-KISI ANGKET TENTANG MOTIVASI TADARUS AL-QUR’AN SISWA

KELAS VIII SMP N 31 SEMARANG

Indikator No. soal Jumlah

soal

Dorongan untuk tadarus 1, 2, 3, 4 4

Intensitas atau frekwensi dalam

melakukan tadarus 5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 10

Usaha untuk memahami dalam bertadarus 15,16,17,18 4

Pengamalan dan bentuk tujuan bertadarus 19,20 2

Jumlah 20

INSTRUMEN TES TENTANG KEMAMPUAN BACA TULIS AL QUR’AN

SISWA KELAS VIII SMP N 31 SEMARANG

I. Petunjuk

1. Tes ini hanya bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas akhir studi.

2. Hasil dari tes ini tidak akan mempengaruhi nilai raport atau kenaikan kelas

Anda.

3. Jawaban tes ini akan dirahasiakan.

4. Isilah nama Anda pada kolom yang tersedia!.

5. Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti!.

6. Jawablah pertanyaan sesuai dengan kemampuan Anda masing-masing!.

7. Atas partisipasi Anda disampaikan terima kasih.

II. Identitas responden

Nama :.........................

Kelas :..........................

III. Pertanyaan

1. Membaca Al Qur’an

(‌أ

(‌ب

(‌ت

(‌ث

(‌ج

2. Menulis Al Qur’an

a. Salinlah ayat di bawah ini QS. Al ‘Asr ayat 1-3:

b. Berilah syakal/ harokat ayat di bawah QS. Al Kaustar ayat 1-3:

c. Salin ayat di bawah ini ke dalam huruf hijaiyah bersambung:

1. Bismillahir Rahmanir Rahim(i).

2. Allahu akbar(u).

3. Subhanallah(i).

4. Astaghfirullah al’adzim(i).

5. Alhamdu lillah(i).

INSTRUMEN ANGKET TENTANG MOTIVASI

TADARUS AL-QUR’AN SISWA KELAS VIII SMP N 31

SEMARANG

I. Petunjuk

1. Angket ini hanya bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas akhir studi.

2. Jawablah dengan jujur karena hasil angket ini tidak akan mempengaruhi

nilai raport atau kenaikan kelas anda!.

3. Jawaban angket ini akan dirahasiakan.

4. Isilah nama anda pada kolom yang tersedia!.

5. Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti!.

6. Pilihlah alternatif jawaban a, b, c, d, dan e sesuai dengan keadaan anda

dengan memberikan tanda silang (X).

CONTOH: a. b. c. d. e.

7. Jika akan mengganti jawaban, maka tambahkan tanda (=) pada jawaban

awal dan tandai jawaban yang baru.

CONTOH: a. b. c. d. e.

8. Atas partisipasi Anda disampaikan terima kasih.

II. Identitas Responden

Nama :...............................

Kelas :...............................

Pekerjaan Orang Tua :...............................

Pendidikan Orang Tua :...............................

III. Pertanyaan

A. Dorongan

1. Orang Tua memotivasi Anda untuk tadarus Al-Qur’an.

a. Selalu (setiap hari) d. Pernah (dalam 1 tahun)

b. Sering (setiap minggu) e. Tidak pernah (seumur hidup)

c. Kadang-kadang (setiap bulan)

2. Bapak/ibu guru BTA Anda, memotivasi Anda untuk tadarus Al-Qur’an.

a. Selalu (setiap kali pertemuan/ minggu) d. Pernah (1 kali dalam 2 semester)

b. Sering (1 kali setiap satu bulan) e. Tidak pernah (dalam 2 semester)

c. Kadang-kadang (1 kali dalam 1 semester)

3. Anda melakukan tadarus Al-Qur’an atas kesadaran sendiri.

a. Selalu (kewajiban sebagai seorang muslim)

b. Sering (pentingnya bertadarus)

c. Kadang-kadang (ketika Ramadhan datang)

d. Pernah (atas perintah orang lain)

e. Tidak pernah (terpaksa)

4. Anda melakukan tadarus ketika Orang Tua Anda juga melakukannya.

a. Selalu (kewajiban sebagai seorang muslim)

b. Sering (pentingnya bertadarus)

c. Kadang-kadang (ketika Ramadhan datang)

d. Pernah (atas perintah orang lain)

e. Tidak pernah (terpaksa)

B. Aksi (Frekuensi dan Kuantitas dalam Tadarus Al-Qur’an)

5. Anda bertadarus Al-Qur’an setiap setelah sholat Isya’.

a. Selalu (setiap hari) d. Pernah (1-2 kali dalam 1 minggu)

b. Sering (5-6 kali dalam 1 minggu) e. Tidak pernah (dalam 1 minggu)

c. Kadang-kadang (3-4 kali dalam 1 minggu)

6. Anda bertadarus Al-Qur’an setiap setelah sholat Subuh.

a. Selalu (setiap hari) d. Pernah (1-2 kali dalam 1 minggu)

b. Sering (5-6 kali dalam 1 minggu) e. Tidak pernah (dalam 1 minggu)

c. Kadang-kadang (3-4 kali dalam 1 minggu)

7. Anda bertadarus Al-Qur’an setiap setelah sholat Dzuhur.

a. Selalu (setiap hari) d. Pernah (1-2 kali dalam 1 minggu)

b. Sering (5-6 kali dalam 1 minggu) e. Tidak pernah (dalam 1 minggu)

c. Kadang-kadang (3-4 kali dalam 1 minggu)

8. Anda bertadarus Al-Qur’an setiap setelah sholat ‘Asar.

a. Selalu (setiap hari) d. Pernah (1-2 kali dalam 1 minggu)

b. Sering (5-6 kali dalam 1 minggu) e. Tidak pernah (dalam 1 minggu)

c. Kadang-kadang (3-4 kali dalam 1 minggu)

9. Anda bertadarus Al-Qur’an setiap setelah sholat Maghrib.

a. Selalu (setiap hari) d. Pernah (1-2 kali dalam 1 minggu)

b. Sering (5-6 kali dalam 1 minggu) e. Tidak pernah (dalam 1 minggu)

c. Kadang-kadang (3-4 kali dalam 1 minggu)

10. anda bertadarus Al Qur’an diluar waktu sholat fardhu (sholat malam).

a. Selalu (dalam hari) d. Pernah (dalam tahun)

b. Sering (dalam minggu) e. Tidak pernah (dalam 2 tahun)

c. Kadang-kadang (dalam bulan)

11. Berapa lama Anda bertadarus Al-Qur’an pada tiap sesi?

a. 1 jam b. ½ jam c. kurang ½ jam d. ¼ jam e. kurang ¼ jam

12. Pada setiap bertadarus Al-Qur’an, jumlah halaman yang saya baca......

a. 1 hal lebih b. 1 hal c. ½ hal d. ¼ hal e. kurang ¼ hal

13. Saya dapat bertadarus Al-Qur’an......... juz dalam satu bulan.

a. 4 juz b. 3 juz c. 2 juz d. 1 juz e. kurang 1 juz

14. Saya dapat menghatamkan Al-Qur’an dalam waktu........

a.kurang dari 3 bulan b. 3 bulan c. 6 bulan d. 1 tahun e. lebih dari 1 tahun

C. Usaha Memahami

15. Anda berusaha memahami maksud yang terkandung dalam ayat yang

sedang Anda baca dengan menggunakan Al-Qur’an Terjemah.

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. pernah e. tidak pernah

16. Anda berusaha memahami maksud yang terkandung dalam ayat yang

sedang Anda baca dengan menggunakan Tafsir.

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. pernah e. tidak pernah

17. Anda membaca Al-Qur’an selain dalam mushaf Al-Qur’an misal (HP/

Komputer).

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. pernah e. tidak pernah

18. Dan suatu saat Anda menemukan kesulitan, Anda kemudian berusaha

bertanya kepada yang lebih tahu.

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. pernah e. tidak pernah

D. Pengamalan

19. Anda ikut bertadarus ketika mendengar bacaan Al-Qur’an.

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. pernah e. tidak pernah

20. Anda bertadarus Al Qur’an bertujuan untuk.....

a. Mendapat Ridho Allah semata d. Mendapat hadiah

b. Mendapat pahala e. Mendapat pujian dari orang lain.

c. Agar meningkatkan prestasi sekolah

Jumlah pertanyaan angket sebanyak 20. Pengolahan angket penulis

lakukan dengan penskoran pada tiap-tiap item dari angket responden dengan

menggunakan standar sebagai berikut:

- Untuk alternatif jawaban a dengan nilai 5.

- Untuk alternatif jawaban b dengan nilai 4.

- Untuk alternatif jawaban c dengan nilai 3.

- Untuk alternatif jawaban d dengan nilai 2.

- Untuk alternatif jawaban e dengan nilai 1.

Jadi akan didapatkan nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut.

20×5 = 100 (nilai tertinggi).

20×1 = 20 (nilai terendah).

TABEL PENSKRORAN TES KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN

kelancaran (tartil) ketepatan tajwid kefasihan (makroj) benar salah penulisan kerapihan

1

2

3

4

5

no. respaspek membaca aspek menulis

jumlah

Ket.

Skor masing-masing aspek :

20-17 = sangat baik

16-13 = baik

12-9 = cukup

8-5 = kurang

4-1 = sangat kurang

Pengolahan nilai dengan menjumlahkan skor tiap item aspek, sehingga akan didapatkan nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai

berikut.

a. 20+20+20+20+20= 100 (nilai tertinggi)

b. 1+1+1+1+1= 5 (nilai terendah)

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Mustinganah

2. Tempat & Tgl. Lahir : Purworejo,19 Juli 1991

3. NIM : 083111102

4. Alamat Rumah : Desa Cepedak Rt.02 Rw. IV Kec. Bruno Kab. Purworejo

HP : 0877 3146 3031

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD N 1 Cepedak, Bruno, Purworejo

b. MTs AL-IMAN Bulus, Gebang, Purworejo

c. MA AL-IMAN Bulus, Gebang, Purworejo

d. IAIN Walisongo Semarang angkatan 2008

2. Pendidikan Non-Formal

a. Ponpes AL-IMAN Bulus, Gebang, Purworejo

b. Ponpes Roudlotut Tholibin Tugu Semarang

Semarang, 19 Juni 2012

Mustinganah

NIM: 083111102