BAB III Path Analysis

18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara alamiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Arikunto (2006:160), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan teknik survey, yaitu salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Berdasarkan variabel yang diuji, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji statistic Path Analysis (Analisis Jalur). Analisis Jalur (Path Analysis) dikembangkan oleh Sewall Wright (1934). Path Analysis digunakan apabila

Transcript of BAB III Path Analysis

Page 1: BAB III Path Analysis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara alamiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Arikunto

(2006:160), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya.

Penelitian ini menggunakan teknik survey, yaitu salah satu pendekatan

penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan

banyak. Penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Berdasarkan variabel yang

diuji, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji statistic Path

Analysis (Analisis Jalur).

Analisis Jalur (Path Analysis) dikembangkan oleh Sewall Wright (1934).

Path Analysis digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan

masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat

langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab,

terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

untuk menemukan atau memperoleh konfimasi tentang hubungan sebab akibat

Page 2: BAB III Path Analysis

yang biasanya digunakan untuk memprediksi pola-pola umum suatu gejala sosial.

Karena bersifat deduktif maka penelitian kuantitatif dimulai dengan teori-teori.

Dari teori-teori ini dibuat suatu konsep, kemudian dari konsep tersebut

dirumuskan beberapa hipotesis. Hipotesis yang sudah dirumuskan perlu diuji

dengan cara mengambil sampel untuk menguji hipotesis tersebut. Kesimpulan dari

hasil uji hipotesis tersebut dapat diberlakukan secara umum. Untuk penelitian

kuantitatif, data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang dapat

diukur sehingga dapat menggunakan statistik dalam pengujiannya.

3.1.1 Populasi dan Sampel3.1.1.1 Populasi

Populasi merupakan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari

sifat-sifatnya. Populasi penelitian ini adalah seluruh dealer penjualan sepeda

motor Honda di Kota Bandung. Populasi menurut Rakhmat, (2002:24) adalah

“sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Rakhmat (2007:78), mengemukakan bagian yang diamati itu disebut

sample. Sampel merupakan proses penarikan objek yang ada pada populasi,

sampel yang dimaksud untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi,

maka teknik sampling membutuhkan perhatian yang seksama agar didapat hasil

yang representatif. Sampel yang representatif harus mencerminkan semua unsur

dalam populasi secara proposional.

Page 3: BAB III Path Analysis

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Main Dealer Mitradeka

Mandiri yang melakukan pembelian Honda Spacy Helm-In selama dua bulan,

yaitu dari Januari 2012 sampai Februari 2012 dikarenakan pada bulan tersebut

terjadinya pembelian tertinggi produk. Adapun jumlah populasinya adalah 47

orang.

3.1.1.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya. David Nachmias dan Vhava

Nachmias mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang

dikarakteristiknya tidak berbeda dengan karakteristik populasi (Bulaeng,

2004:156).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

random sampling, cara pengambilan sample dari populasi sedemikian rupa

sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama

besar untuk terpilih dan itu diketahui sebelum pemilihan dilakukan.

Untuk menetukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin, yaitu:

Nn =

1 + Ne2

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel 5%

(Kriyantono, 2008: 162)

Page 4: BAB III Path Analysis

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu :

1. Angket

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden. Jenis

angket yang digunakan adalah angket berstruktur yang daftar pertanyaannya

sudah tertulis dan jawabannya sudah ditetapkan oleh penulis, sedangkan

responden memilih salah satu jawaban yang telah disediakan yang

menurutnya paling sesuai.

Hasil angket digunakan sebagai sumber membuat analisa data dan uraian

serta kesimpulan akhir dari penelitian. Pada penilitian ini angket disebarkan

kepada konsumen Honda Spacy Helm-In Main Dealer Mitradeka Mandiri

Bandung.

2. Wawancara

Wawancara, yaitu pembicaraan tatap muka yang ditujukan untuk

mengungkapkan data yang berkaitan dengan masalah. Dalam pengumpulan

data penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara berupa pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian terhadap Manajer

Pemasaran Main Dealer Mitradeka Mandiri.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik yang dilakukan dengan menelaah teori-teori,

pendapat-pendapat, serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media

cetak, khususnya buku-buku yang relevan dengan masalah yang dibahas

dalam penelitian. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara

Page 5: BAB III Path Analysis

membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

Seperti buku yang berkaitan dengan komunikasi massa, komunikasi

pemasaran, periklanan dan tentang perilaku konsumen yang digunakan

sebagai dasar konsep dan teori terhadap objek dan realita yang diteliti.

3.1.3 Teknik Analisis Data

3.1.3.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data secara deskriptif yaitu dengan menguraikan data atau

jawaban yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dari angket yang diajukan

kepada responden dengan menyusunnya ke dalam bentuk tabel. Untuk selanjutnya

dari tabel tersebut dilakukan analisis ke dalam bentuk frekuensi dan persentase,

dibahas berdasarkan teori dengan didukung dari hasil wawancara, observasi

maupun berdasarkan studi kepustakaan atas teori yang diperoleh para ahli.

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai objek

penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek

yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis (Azwar, 1998:

126).

Data yang terkumpul dikelompokkan dan ditabulasikan dalam bentuk

distribusi frekuensi, kemudian diintepretasikan untuk mengetahui makna dari

penelitian tersebut. Teknik deskriptif ini memaparkan jawaban responden dengan

cara mentabulasikan lalu diinterpretasikan dalam kuesioner untuk mengetahui

makna hasil penelitian. Penghitungan presentase dilakukan dengan rumus:

Page 6: BAB III Path Analysis

Keterangan:

P = presentasi

f = frekuensi

n = jumlah

Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya diolah. Untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau kelompok orang tentang fenomena

sosial digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Kategori tinggi, sedang, rendah dapat diketahui dengan menentukan nilai

indeksnya terlebih dahulu. Berikut adalah cara mengetahui nilai indeks minimum,

maksimum, serta jarak interval:

1. Nilai indeks minimum adalah skor terendah dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah respon,

2. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah respon.

3. Range adalah selisih indeks maksimum dengan indeks minimum.4. Interval adalah range dibagi jumlah jenjang yang diinginkan.

(Panuju, 2000:45).

3.1.3.2 Teknik Analisis Inferensial

Pada penelitian ini, analisis inferensial digunakan untuk penelitian sampel

dengan uji parametrik , dimana penulis ingin membuat generalisasi dari penelitian

yang digunakan. Analisis statistik parametrik, memerlukan terpenuhinya

persyaratan bahwa skala pengukuran minimal Interval, sedangkan bila dari data

penelitian diperoleh data yang memberikan skala pengukuran Ordinal

(kebanyakan dalam kasus-kasus penelitian sosial), sehinga agar analisis tersebut

Page 7: BAB III Path Analysis

Power (X4)

PYX4

rX2X3

rX3X4

PYε

Visibility (X1)

Credibility (X2)

(X2)

Attraction (X3)

Tahapan Keputusan Pembelian

(Y)

PYX1

PYX2

PYX3

rX1X2

rX1X4

dapat dilanjutkan maka skala pengukuran Ordinal harus dinaikkan

(ditransformasikan) ke dalam skala Interval dengan menggunakan Methods

Successive Interval (MSI).

Setelah data penelitian yang berskala ordinal di konversi menjadi interval,

maka data akan dianalisis dengan analisis jalur atau uji koefisien jalur. Analisis

jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi

pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikat tidak

hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung (Robert D. Rutherford,

1993). Berikut adalah langkah-langkah dalam analisis jalur yaitu:

1. Menggambarkan secara jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, dengan strukturalnya, Diagram Jalur Penelitian, sebagai berikut :

Gambar 1.4Diagram Jalur Penelitian

Page 8: BAB III Path Analysis

2. Menghitung matriks korelasi antar variabel eksogennya (variabel bebas) (Xi)

Rumus untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan

Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik

koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang

hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

Rumusnya adalah :

Setelah diketahui korelasinya, maka sebagai panduan menganalisa seberapa besar

hubungan antara variabel yang diuji, digunakan pedoman menurut Riduwan

(2006:138) sebagai berikut :

Tabel 1.3 Kriteria Nilai Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Keeratan

0,00 – 0 199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Riduwan (2006:138)

Page 9: BAB III Path Analysis

1. Menghitung invers matrik korelasi variabel eksogennya (Xi)

2. Menghitung taksiran koefisien jalur

3. Interpretasi koefisien jalur :

Tabel 1.4 Interpretasi Koefisien Jalur

Nilai P (%) Interpretasi

0,00 – 19,99

20,00 – 39,99

40,00 – 59,99

60,00 – 79,99

80,00 – 100

Pengaruh rendah sekali

Pengaruh rendah

Pengaruh sedang

Pengaruh tinggi

Pengaruh tinggi sekali

Sumber : Riduwan (2007:89)

4. Pengujian koefisien jalur secara simultan

- Hipotesis Statistik

H0:PYXi

=0 (tidak ada pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen)

H1:PYXi

≠0 (minimal ada satu variabel eksogen yang berpengaruh terhadap

variabel endogen)

Page 10: BAB III Path Analysis

- α = 5%

- Statistik uji:

5. Pengujian koefisien jalur secara parsial

H0: (tidak ada pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel

endogen (Y))

H1: (ada pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen

(Y))

Statistik Uji:

Statistik ini hanya mengolah data sampel hasil pengumpulan data. Karena

hanya menganalisis sampel dan mengetahui populasinya maka teknik sampling

menjadi penting untuk diperhatikan. Statistik inferensial mempunyai teknik yang

lebih lengkap dibandingkan analisis deskriptif, misalnya teknik korelasi,

komparasi, mencari pengaruh, efektifitas.

3.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.2.1 Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu alat

ukur atau instrument penelitian. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat

Page 11: BAB III Path Analysis

ukur mampu mengukur apa yang akan diukur dalam suatu penelitian

(Singarimbun dan Effendi, 1995:124).

Uji validitas dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan

tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu

penelitian. Sebuah indikator sebaiknya tidak cukup hanya realibel, tetapi juga

harus valid. Untuk menguji validitas jumlah anggota yang digunakan sekitar 20

responden.

Teknik pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji

validitas menggunakan teknik korelasi melalui koefisien korelasi product moment

dari Pearson dengan rumus :

Keterangan :

= koefisien korelasi antara variabel x dan y

= banyaknya jumlah sampel yang akan diuji

= jumlah skor untuk pertanyaan ganjil

= jumlah skor untuk pertanyaan genap

Kriteria keputusan :

r ≥ 0.30, maka item pernyataan tersebut valid

r < 0.30, maka item pertanyaan tersebut tidak valid

(Azwar 1997:158)

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program Microsoft Office Excel.

Page 12: BAB III Path Analysis

3.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh

relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain

reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur

gejala yang sama (Singarimbun, 1995:140).

Teknik pengujian realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan Koefisien Alpha Cronbach. Dimana rumusan formula koefisien

alpha adalah sebagai berikut :

(Azwar, 1997:78)

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas Alpha

k = Banyaknya belahan tes

2js

= Jumlah varians dari skor tiap item

2XS = Varians dari skor total item

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel

dan berhasil mengukur variabel-variabel yang kita ukur jika koefisien

reliabilitasnya besar dari sama dengan 0,70. (Barker et al., 2002:70)

Page 13: BAB III Path Analysis

Jika ri positif, serta r besar dari sama dengan 0,70 maka variabel tersebut

reliabel. Jika ri negatif, serta r kecil dari sama dengan 0,70 maka variabel tersebut

tidak reliabel.