BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian Quasi
eksperimen(Quasi Experimental Design) yaitu penelitian yang melibatkan dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang mana
kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan
(treatment). Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random (acak) tetapi
secara alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab
akibat dari kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang
pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran student facilitator
and explaning dengan kelas kontrol dengan menggunakan metode yang
konvensional. Untuk selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi hasilnya untuk
melihat perubahan yang terjadi terhadap hasil belajar Matematika dalam kelas
yang mendapatkan perlakuaan (kelas ekperimen) dengan kelas yang tidak
diberikan perlakuan (kelas kontrol).
3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret di SDN Klero 01 pada kelas
4 semester II tahun pelajaran 2012/2013. SD ini terletak di Kecamatan Tengaran,
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelompok Pertemuan
Pretest 1 2 Posttest
Kontrol 14/03/2013 20/03/2013 21/03/2013 21/03/2013
Eksperimen 14/03/2013 19/03/2013 20/03/2013 8/03/2013
16
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu : 1) Model pembelajaran SFAE
(student facilitator and explaning) sebagai variabel bebas, 2) Aktivitas belajar
sebagai variabel terikat dan, 3) Hasil belajar sebagai variabel terikat.
Untuk memperjelas dan memperinci setiap variabel maka dibuat definisi
operasional sebagai berikut:
1) Model pembelajaran SFAE (student facilitator and explaning)
Adalah suatu model dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat
pada siswa lainnya bisa menggunakan peta konsep atau bagan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai, b) Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi,
c) Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa
lainnya, d) Guru menyimpukan ide atau pendapat dari siswa, dan e) Guru
menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
2) Hasil Belajar
Adalah hasil yang dicapai siswa sebagai bukti keberhasilan proses belajar
mengajar melalui tes yang dapat dinilai dalam bentuk skor.
3) Aktivitas Belajar
Adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswapada saatproses pembelajaran
yang dapat diukur dengan lembar angket atau Skala sikap.
3.3 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 semester II SD Negeri
Klero 01. Kelas 4 dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu kelas 4 A yang berjumlah
30 siswa dan siswa kelas 4 B berjumlah 32 siswa. Kelas 4 A terdiri dari 15 siswa
laki-laki dan 15 siswa perempuan. Sedangkan untuk kelas 4 B terdiri dari 13 siswa
laki-laki dan 19 siswa perempuan. Kelas 4 A sebagai kelompok kontrol dan kelas
4 B sebagai kelompok eksperimen.
17
3.4 Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian
3.4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design. Dalam desain ini terdapat kelompok eksperimen dan kontrol,tetapi
pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut tidakdilakukan
secara random (Sugiyono, 2010: 443). Dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
O1 dan O3 = kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperiemen dan kelompok kontrol.
O2 dan O4 = kedua kelompok tersebut diberi posttest untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperiemen dan kelompok kontrol.
X = Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen
diberi perlakuan, yaitu dengan menggunakan model
pembelajaranSFAE, sedangkan kelompok bawah yang
merupakan kelompok kontrol, menggunakan model
pembelajaran konvensional seperti yang dilakukan di
sekolah dasar pada umumnya.
3.4.2 Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
1. Peneliti melakukan observasi di sekolah dengan mengumpulkan
data-data yang diperlukan seperti daftar siswa dan jadwal
pelajaran.
O1 X O2
O3 O4
18
2. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen tes dan
angket.
3. Membuat instrumen tes dan angket.
4. Mengujicobakan instrumen tes dan angket pada kelas uji coba
yaitu kelas 4 SDN Tlogo Kecamatan Tuntang, Kabupaten
Semarang. Instrumen tes dan angket uji coba akan digunakan
sebagai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
5. Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan
realibilitas instrumen tes dan angket.
6. Peneliti melakukan uji homogenitas guna menentukan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
7. Peneliti mengujikan soal dan angket pretest pada siswa kelas 4 A
dan 4 B SDN Klero 01.
8. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
9. Konsultasi RPP dengan dosen pembimbing dan guru kelas.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang
meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.
Desain perlakukan yang akan dilakukan dalam eksperimen adalah sebagai
berikut:
1. Siswa dipersiapkan untuk menerima pelajaran
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Siswa diantar masuk dalam materi pelajaran melalui kegiatan
apersepsi
4. Siswa mengamati demonstrasi dari guru
5. Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan bangun ruang
6. Siswa melakukan presentasi/ menerangkan hasil pengamatan
dengan peta konsep
7. Siswa dan guru membuat kesimpulan pada setiap kegiatan
8. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
19
9. Siswa mengerjakan lembar evaluasi dan mengisi angket
10. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang apa yang belum
dimengerti
Desain perlakukan yang dilakukan dalam kelompok kontrol adalah sebagai
berikut :
1. Siswa dipersiapkan untuk menerima pelajaran
2. Guru menjelaskan materi di depan kelas
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
4. Siswa dam guru membuat kesimpulan
5. Siswa diberi lembar evaluasi dan lembar angket
6. Guru menilai lembar evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
siswa dapat menerima materi
c. Tahap Penyusunan
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan
laporan serta persiapan ujian dan penyusunan skripsi serta persiapan ujian.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung, maka peneliti
menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Lembar observasi, berfungsi sebagai penilaian kegiatan mengajar guru.
Dalam hal ini penulis sebagai observer mengobservasi kegiatan belajar
mengajar guru. Observasi dilakukan di kelas 4 SDN Klero 01. Lembar
observasi terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru menggunakan
model pembelajaran SFAE.
2. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran SFAE.
20
3. Skala sikap
Skala sikap untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran SFAE.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi,
lembar angket dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilaksanakan pada saat
proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat
pembelajaran. Lembar angket dan lembar tes dilaksanakan setelah pembelajaran
dilakukan.
Instrumen penggumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini terdiri dari :
1. Kisi-kisi observasi guru
Tabel 4
Lembar Observasi Guru
Konsep /
Variabel Indikator No.
Penerapan Model
Pembelajaran
SFAE
1. Menyiapkan kelas dan memberikan
motivasi 1, 2, 3
2. Pemberian stimulus dan
kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pertanyaan dan
pendapat
4, 5
3. Pengelolaan kelas
6, 7, 8, 9,
10, 11, 12,
13, 14, 15,
16
4. Pengambilan kesimpulan dan
pemberian evaluasi
17, 18, 19,
20
21
2. Kisi-kisi Observasi Siswa
Tabel 5
Lembar Observasi Siswa
3. Kisi-kisi Skala Sikap aktivitas belajar
Tabel 6
Kisi-kisi Skala Sikap aktivitas belajar
No. Aspek Indikator Item Negatif Item Positif
1. Kegiatan Visual Membaca buku
referensi 2 1, 5
2. Kegiatan Lisan
Mengamati demonstrasi
guru - 4
Mengajukan pertanyaan - 6
Menjawab pertanyaan -
Berdiskusi 8, 10 7, 11
3. Kegiatan
mendengar
Mendengarkan
penjelasan dari
guru/teman
3, 9, 12, 13,
19 -
4. Kegiatan menulis Membuat catatan 15 14
5. Kegiatan motorik Melakukan pengamatan 16, 17 -
6. Kegiatan mental Memecahkan masalah 18 -
Mengerjakan soal 20 21
7 Kegiatan
emosional
Bersemangat 22, 24 -
Berani 23, 25 -
Skala sikap aktivitas ini adalah untuk mengukur apa saja aktivitas yang
dilakukan siswa dan bagaimana aktivitas itu dilakukan. Peneliti mengadopsi dari
Konsep /
Variabel
Aspek /
Dimensi Indikator No.
Penerapan Model
Pembelajaran
SFAE
1. Pra
pembelajaran
1. Kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran 1, 2
2. Kegiatan
Pembelajaran
1. Menyimak penjelasan
materi 3, 4, 11
2. Keterlibatan dalam
pembentukan kelompok
5, 6, 7,
8, 9, 10
3. Memahami dan
melaksankan tugas yang
diberikan guru
12, 13,
14
3. Akhir
Pembelajaran Menanggapi evaluasi 15
22
angket aktivitas belajar Agustina Sri (2012). Dalam menentukan skor, dengan 4
pilihan jawaban yaitu Sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak setuju (TS), dan
Sangat tidak setuju (STS). Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah
4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.
4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Tabel 7
Kisi-Kisi Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
(SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Bentuk
Soal
Item
Soal
8.Memahami
sifat bangun
ruang
sederhana
dan
hubungan
antarbangun
datar.
8.1 Menentukan sifat-
sifat bangun ruang
sederhana
Mampu
menyebutkan
jumlah sisi, titik
sudut, dan rusuk
bangun ruang
kubus dan balok
Pilihan
ganda
4, 5, 6,
10, 11,
13, 18,
19
Mampu
menyebutkan
jumlah sisi, titik
sudut, dan rusuk
bangun ruang
kubus dan balok
9, 12,
15, 16,
17
Mampu
menyebutkan
sifat-sifat bangun
ruang kubus dan
balok
1,2, 3,
7, 8,
14, 20,
21, 22
5. Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Batasan untuk
menentukan validitas instrumen menggunakan pedoman Azwar dalam Duwi
23
Priyatno (2010 : 21) yaitu semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal
0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan.
Berdasarkan teori tersebut dikatakan valid jika memiliki koefisien validitas
> 0,30. Validitas angket dan tes dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for
windows version 16.0 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Anaylsis.
Instrumen angket dan Instrument tes yang nantinya akan digunakan dalam
tes individual dalam pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba. Uji coba
dilakukan pada bulan Maret 2013 di SDN Tlogo pada kelas 4. Berikut ini adalah
hasil validitas angket aktivitas belajar dan Instrumen tes.
Tabel 8
Hasil Validitas Angket Aktivitas Belajar
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid
Pernyataan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25
-
Total 25 item pernyataan
anget 25 valid
-
Dari tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa semua item soal valid, karena
memiliki nilai corrected item-total correlation lebih dari 0,30.
Tabel 9
Hasil Validitas Instrument Tes
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak valid
Pilihan Ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 12, 13, 15, 16,
18, 19, 20, 21, 23,
25, 26, 27, 28, 29
2, 10, 11, 14, 17,
22, 24, 30
Total 30 soal pilihan
ganda 22 valid 8 tidak valid
24
Dari tabel 9 di atas dapat diketahu bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang
dapat diujikan 20 soal yang valid, karena memiliki nilai corrected item-total
correlation lebih dari 0,30. Soal yang tidak valid bernomor 2, 10, 11, 14, 17, 22,
24, 30.
6. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetapkonsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering
digunakan adalah Alpha Cronbach. Menurut Sekaran dalam Duwi Priyatno
(2010:98), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung
menggunakan banyuan SPSS for windows 16.0 yaitu dnegan caraAnalyze – Scale
– Reliability Analysis. Berikut ini adalah hasil reliabilitas angket aktivitas belajar
dan instrument tes.
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas Angket Aktivitas Belajar
Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (α) Kategori
Pernyataan 0,965 Reliabilitas Baik
Dalam tabel 10 yang terdiri dari 25 pernyataan terdapat Cronbach’s Alpha
(∝) sebesar 0,965, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Tabel 11
Hasil Uji Reliabilitas Instrument tes
Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (α) Kategori
Pilihan Ganda 0,902 Reliabilitas Baik
Dalam tabel 4.0 soal pilihan ganda yang terdiri dari 22 soal
terdapatCronbach’s Alpha (∝) sebesar 0,902, maka instrumen dinyatakan reliabel.
7. Uji Tingkat Kesukaran
Berikut ini hasil uji tingkat kesukaran soal yang diolah dari soal yang telah
diberikan pada kelas uji.
25
JS
BP (Arikunto, 2005)
Tabel 12
Kriteria Tingkat Kesukaran
Jumlah soal Kriteria Keterangan
4 0,00-0,30 Sukar
13 0,31-0,70 Sedang
5 0,71-1,00 mudah
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 4 butir soal termasuk
dalam kategori sukar, 13 butir soal termasuk kategori sedang dan 5 butir soal
termasuk dalam kategori mudah. Penentuan kriteria kesukaran sesuai Menentukan
taraf kesukaran (TK) digunakan rumus sebagai berikut dalam Mawardi (2010):
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Teknik Analisis Data Variabel X
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
deskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan
obyek yang diteliti Sugiyono (2010: 207). Tabel digunakan dalam menyajikan
data tentang peragaan dalam penyampaian materi pelajaran karena lebih mudah
untuk dibaca dan dipahami. Teknik analisis ini dapat mendeskripsikan
penggunaan model pembelajaran SFAE yang dilakukan oleh peneliti apakah
sudah sesuai dengan prinsip penggunaan model pembelajaran SFAE. Data ini
bersumber dari lembar observasi yang diisikan oleh observer. Penggunaan model
pembelajaran SFAE dikatakan berhasil apabila semua aspek sudah dilaksanakan
dan sesuai dengan prosedur.
26
3.6.2 Teknik Analisis Variabel Y
Teknik analisis data pada variabel Y berupa data dari aktivitas dan hasil
belajar siswa. Aktivitas belajar diukur menggunakan skala sikap. Menurut
Sugiyono (2010:145) data yang menggunakan skala sikap berbentuk data interval.
Untuk pengujian hipotesis data interval menggunakan uji statistic parametic. Jika
data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian uji
statistik para metik, menggunakan uji t atau Independent Samples t Test. Menurut
Priyatno, D (2010: 99) Cara menganalisis hasil output pada Independet Samples
Test adalah sebagai berikut :
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples T Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama
atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance
Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan
Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika
signifikansi > 0,05, maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi <
0,05 maka memiliki varian yang berbeda.
2. Melihat tabel Independent Samples T Test pada t-test for Equality of
Means pada sig. (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada
perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.