BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

17
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersumber pada data- data matematis dan serangkaian observasi dan pengukuran yang dinyatakan dalam angka. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. (Suharsimi Arikunto, 2002 :10). 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode eksplanasi. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel, dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu” (Sugiyono, 2006: 1). Artinya, metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara yang di tempuh untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan untuk memudahkan terlaksananya penelitian tersebut dan menyusun hasilnya secara sistematis dan memudahkan dalam pemahaman. 3.3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah kecamatan Sidorejo Salatiga. Sidorejo memiliki 6 desa yaitu Blotongan, Bugel, Kauman Kidul, Pulutan, Salatiga, dan Sidorejo Lor. Berdasarkan data KPU Salatiga tahun 2014 (grafik 3.1). Jumlah pemilih pada kecamatan Sidorejo adalah 36,525

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersumber pada data-

data matematis dan serangkaian observasi dan pengukuran yang

dinyatakan dalam angka. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang

banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.

(Suharsimi Arikunto, 2002 :10).

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode eksplanasi. Metode

penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan

data yang objektif, valid dan reliabel, dengan tujuan dapat ditemukan,

dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah

dalam bidang tertentu” (Sugiyono, 2006: 1). Artinya, metode penelitian

pada dasarnya merupakan suatu cara yang di tempuh untuk

melaksanakan penelitian dengan tujuan untuk memudahkan

terlaksananya penelitian tersebut dan menyusun hasilnya secara

sistematis dan memudahkan dalam pemahaman.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah kecamatan Sidorejo Salatiga. Sidorejo

memiliki 6 desa yaitu Blotongan, Bugel, Kauman Kidul, Pulutan,

Salatiga, dan Sidorejo Lor. Berdasarkan data KPU Salatiga tahun 2014

(grafik 3.1). Jumlah pemilih pada kecamatan Sidorejo adalah 36,525

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

27

orang. Berikut ini grafik Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kecamatan

Sidorejo:

Grafik 3.1

Daftar pemilih Tetap Pemilu 2014 Kecamatan Sidorejo

Sumber: Komisi Pemilihan Umum Salatiga tahun 2014

3.4 Unit Analisis dan Unit Amatan

Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting

dilakukan agar jelas satuan analisis dan siapa yang hendak diteliti.

Perumusan yang jelas akan mempermudah dalam pengumpulan data.

3.4.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah keberadaan atau populasi yang terhadapnya

dibuat kesimpulan atau kerampatan empiric (Ihalauw, 1994: 29).

Berdasarkan pengertian tersebut maka unit analisis penelitian ini yaitu

pengaruh terpaan media massa terhadap partisipasi politik di Salatiga.

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

10.323

2.722 2.133

9.997 8.438

2.912

36.525

DAFTAR PEMILIH TETAP KEC. SIDOREJO

L

P

Jumlah

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

28

3.4.2 Unit Amatan

Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk

memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan

tentang satuan analisis (Ihallauw, 2003:178). Dalam penelitian ini yang

dijadikan unit amatan adalah enam desa di Kecamatan Sidorejo, yaitu

Salatiga, Kauman Kidul, Bugel, Sidorejo Lor, Blotongan, dan Pulutan.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Arikunto (2002: 108) populasi adalah “keseluruhan

subjek penelitian yang memiliki karakteristik yang sama”. Singarimbun

dan Effendi (2000: 152) mengungkapkan populasi adalah jumlah

keseluruhan dari analisis yang ciri-cirinya akan diduga.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Warga Kecamatan Sidorejo sebanyak 36.525

orang karena memiliki tingkat partisipasi tertinggi di kota Salatiga.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto,

2002: 109). Sugiyono (2006: 90) menyebutkan bahwa “sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”.Dengan demikian bahwa sampel merupakan objek yang

diteliti sebagai bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang

sama dengan populasi.

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah

sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182),

sebagai berikut:

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

29

Keterangan:

n: jumlah sampel

N:jumlah populasi

E:batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas

toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan

persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel

menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan

5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas

kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%.Dengan jumlah populasi

yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah

sampel yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, sampel yang akan digunakan sebanyak 395

responden. Hasil tersebut di dapat sebagai berikut:

n = ___36525____

1+ 36525 (0,05)2

=____36525 ____

92,31

= 395,67 = 396 responden.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

30

3.6 Metode Pegumpulan Data

3.6.1 Jenis Data

Data yang diperoleh pada akhirnya akan diolah dengan

menggunakan program SPSS, yaitu merupakan paket program aplikasi

computer untuk menganalisis data yang digunakan pada berbagai

disiplin ilmu, terutama untuk analisis statistic serta menampilkan angka-

angka hasil perhitungan grafiknya, tabel dengan berbagai model, baik

variable tunggal atau hubungan antara satu variable dengan variabel

lain (Sugiyono, 2001: 1). Secara umum data terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Data Primer

Adalah data dimana diperoleh secara langsung dari obyek

penelitian (Sumarsono, 2004: 69). Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan staff KPU Kota

Salatiga dan juga menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu

Warga Kecamatan Sidorejo karena memiliki tingkat partisipasi

tertinggi di kota Salatiga.

b. Data Sekunder

Adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari

objek yang diteliti (Sumarsono, 2004: 69). Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: mengambil dan

mengelolah data yang sudah ada, yakni dokumen-dokumen yang

dirasa penting untuk tujuan penelitian.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan

menyebarkan suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan tertulis

yang disusun secara sistematis, yang diserahkan langsung kepada

responden yang akan diteliti untuk diisi (Singarimbun, 2000: 176).

Sehubungan dengan penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

31

kepada 396 Warga Kecamatan Sidorejo karena memiliki tingkat

partisipasi tertinggi di kota Salatiga.

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan

sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan

atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan (Arikunto,

2002: 130). Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau

wawancara secara langsung kepada staf atau pengurus KPU Kota

Salatiga. Wawancara ini dilakukan peneliti untuk mendukung data yang

dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian.

c. Dokumentasi

Adalah data yang dikumpulkan dengan melihat dokumen atau

catatan-catatan yang relevan dengan masalah (Arikunto, 2002: 144).

Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat majalah, brosur dan

internet yang berhubungan dengan proses Pemilu 2014 Kota Salatiga

untuk memperoleh landasan teori dan mendapatkan data yang dapat

mendukung penelitian.

3.7 Design Penelitian

Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan:

Independen Dependen

Variabel Bebas = X ( Terpaan Media Massa)

Variabel Terikat = Y (Partisipasi Politik)

X (V. Independen)

Terpaan Media Massa

Y (V. Dependen)

Partisipasi Politik

(Roth dan Wilson)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

32

3.7.1 Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan maka

variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel Independen (x), Sugiyono (2009: 59) mendefenisikan variabel

independen atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sosialisasi dari

KPU dalam bentuk spanduk/baliho, stiker, dan poster.

Tabel 3.1

Variabel Independen (x) = Pengaruh terpaan media massa

Variabel Indikator

Empirik

Epistemic

Correlation

Skala

Terpaan Media Massa

Media exposure

(terpaan media) dapat

dioperasionalkan

sebagai frekuensi

individu dalam

menonton televisi, film,

membaca majalah atau

surat kabar, maupun

mendengarkan radio.

Selain itu, media

exposure berusaha

mencari data audiens

tentang penggunaan

media, yaitu:

a. jenis media (media

cetak dan media

elektronik)

b. frekuensi (berapa kali

a. Jenis Media

b. Frekuensi

c. Durasi

1. Apakah tingginya

hasil Pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh media cetak dan

media elektronik?

2. Apakah tingginya

hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh seberapa sering

melihat media

tersebut?

3. Apakah tingginya

hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh lamanya (waktu)

melihat media

tersebut?

Ordinal

Rasio

Rasio

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

33

penggunaan media

tersebut)

c. durasi (bergabung

dengan suatu media)

d. atensi/perhatian

(ketertarikan

khalayak pada

informasi media)

e. pemahaman (cara,

perbuatan memahami

atau memahamkan)

f. perolehan informasi

(informasi yang

didapat dari media)

d. Atensi/perhatian

e. Pemahaman

f. Perolehan

informasi

4. Apakah tingginya

hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh ketertarikan

terhadap informasi

media?

5. Apakah tingginya

hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh cara memperoleh

informasi dari media?

6. Apakah tingginya

hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh mengerti

informasi dari media?

7. Apakah tingginya

hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi

oleh sampainya

informasi dari media?

rasio

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

34

b. Variabel dependen atau terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas. Dalampenelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

kegiatan ikut dalam berkampanye, kirab peserta pemilu, factor perasaan,

dan ikut memberikan suara.

Tabel 3.2

Variabel dependen atau terikat (Y)

Variable Indikator

Empirik

Epistemic Correlaction Skala

Partisipasi Politik

Kegiatan politik yang

tercakup dalam konsep

partisipasi polirik

mempunyai bermacam

– macam bentuk dan

intensitas. Berikut ini

adalah piramida

partisipasi politik

menurut David F. Roth

dan Frank L. Wilson

(1980):

Ikut dalam

berkampanye

Menggunakan hak

pilih

Pembangkang

politik,

demonstrasi,

kekerasan politik.

Memberikan

kritik/saran

Mengawasi/

mengikuti

perkembangan

politik melalui

media

a. Ikut dalam

berkampanye.

b. Menggunakan

hak pilih

c. Pembangkang

politik,

demonstrasi,

kekerasan

politik.

d. Memberikan

kritik dan saran

e. Mengawasi/

mengikuti

perkembangan

politik melalui

media

1. Apakah keikutsertaan

dalam berkampanye

merupakan bentuk

partisipasi politik?

2. Apakah menggunakan hak

pilih merupakan bentuk

partisipasi politik?

3. Apakah pembangkang

politik, demonstrasi, dan

kekerasan politik

merupakan partisipasi

politik?

4. Apakah memberikan kritik

dan saran merupakan

partisipasi politik?

5. Apakah

mengawasi/mengikuti

perkembangan politik

melalui media?

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

35

Pengukuran untuk setiap indicator empiric atau pertanyaan

mengunakan skala ordinal berupa empat pilihan jawaban sebagai

berikut:

a. Sangat sering

b. Sering

c. Tidak Sering

d. Sangat tidak sering

3.7.2 Instrument Penelitian

a. Terpaan Media Massa

Tabel 3.3

No Epistemic Corellation Konkret

1.

2.

3.

4.

Apakah tingginya hasil Pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh media cetak

dan media elektronik?

Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh seberapa

sering melihat media tersebut?

Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh lamanya

(waktu) melihat media tersebut?

Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh ketertarikan

terhadap informasi media?

1. Apakah anda melihat iklan Pemilu Legislatif dari

media massa?

2. Media apa saja yang berada disekiatr rumah/temapt

tinggal anda?

3. Pada media apakah anda melihat iklan tersebut?

(dalam peringkat)

4. Apakah disekitar tempat tinggal anda ada iklan

tersebut?

5. Seberapa sering melihat iklan Pemilu Legislatif

2014 di media cetak?

6. Seberapa sering melihat iklan pemilu legislative

2014 di media elektronik?

7. Berapa kali anda melihat iklan tersebut?

8. Berapa lama anda melihat iklan Pemilu Legislatif

2014 di media cetak/eletronik?

9. Apakah anda mengikuti perkembangan pemilu

legislative 2014 dari media cetak / elektronik?

10. Apakah anda melakukan aktivitas lain ketika

media cetak/elektronik tersebut menampilakn iklan

Pemilu Legislatif 2014?

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

36

5.

6.

7.

Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh cara

memperoleh informasi dari media?

Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh mengerti

informasi dari media?

Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif

2014 dilatarbelakangi oleh sampainya

informasi dari media?

11. Apakah anda melakukan menyaksikan iklan

pemilu legislative 2014 dari awa-akhir?

12. Apakah anda membaca/mendengar iklan

Pemilu legislative 2014 tersebut berulang-ulang?

13. Pada media elektronik. Seberapa sering anda

mengganti saluran/channel ketika iklan sosialisasi

tersebut ditayangkan? (Ordinal)

14. Apakah anda berusaha mencari informasi lain

mengenai pemilu legislative 2014 menggunakan

media massa?

15. Media massa apa yang paling membantu anda

memperoleh informasi pemilu legislative 2014?

16. Selain media cetak/elektronik, media apa yang

membantu memperoleh informasi tersebut?

17. Anda mendapatkan inisiatif mencari informasi

dari mana?

18. Apakah media massa memberikan informasi

lengkap tentang pemilu legislative 2014?

19. Dengan informasi tersebut, apakah membuat

anda yakin untuk mengikut pemilu legislative

2014?

20. Kapan anda mengetahui informasi pileg 2014

jatuh pada tanggal 9 April 2014?

21. Apakah informasi yang disampaikan di media

massa tepat pada waktunya?

22. Dimanakah lokasi anda melihat iklan tersebut

pertama kali? (rasio)

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

37

b. Partisipasi Politik

Tabel 3.4

No. Epistemic Corellation Konkret

1.

2.

3.

Apakah keikutsertaan

dalam berkampanye

merupakan bentuk

partisipasi politik?

Apakah menggunakan

hak pilih merupakan

bentuk partisipasi

politik?

Apakah pembangkang

politik, demonstrasi, dan

kekerasan politik

merupakan partisipasi

politik?

1. Ikut dalam kegiatan sosialisasi Pileg

2014.

2. Tahu jadwal kampanye sosialisasi pileg

2014.

3. Menyebarkan informasi pemilu

legislative 2014.

4. Ikut mempersiapkan sosialisasi

kampanye.

5. Menyebarkan berita kampanye melalui

media massa.

6. Tergabung dalam komunitas politik di

media massa.

7. Menggunakan media massa sbg

penyebaran informasi kampanye.

8. Sama sekali belum pernah mengikuti

kampanye.

9. Menyimpan informasi kampanye

sendiri.

10. Terdaftar sebagai pemilih

11. Pasif dalam mencari data

terpilih/tidak terpilih.

12. Mengajak orang lain untuk

mendaftar sebagai pemilih.

13. Datang ke TPS untuk memberikan

suara.

14. Tidak menggunakan hak

suara/golput.

15. Membujuk orang lain untuk golput.

16. Men’share’ing informasi yang tidak

akurat di media social/media massa.

17. Ikut dalam demonstrasi politik.

18. Menolak keputusan KPU.

19. Meneror saat pemilu legislative

berlangsung.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

38

4.

5.

Apakah memberikan

kritik dan saran

merupakan partisipasi

politik?

Apakah

mengawasi/mengikuti

perkembangan politik

melalui media?

20. Menyampaikan kritik/saran pileg

2014 kepada KPU.

21. Menyampaikan saran/kritikan

melalui media massa.

22. Menyaksikan informasi pileg 2014

melalui media massa

23. Mencari informasi pileg 2014 di

media massa.

24. Mengikuti tahapan – tahapan

pemilu legislative 2014.

3.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan Media

Massa

Variabel Terpaan Media Massa dalam penelitian ini meliputi

sebelas indiktaor empirik. Hasil analisis validitas dan

reliabilitas dari variabel Terpaan Media Massa disajikan

dalam tabel 3.5. berikut ini.

Tabel 3.5

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan Media Massa

Indikator empirik Corrected Item-

Total

Correlation

r 0,05 (df =

30)

keterangan

B8 0,473

0,361

Valid

B12 0,459 Valid

B15 -0,163 Tidak Valid

B16 -0,287 Tidak Valid

B17 0,450 Valid

B18 0,477 Valid

B19 0,325 Tidak Valid

B20 0,367 Valid

B26 0,451 Valid

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

39

B27 0,512 Valid

B30 0,468 Valid

Cronbach alpha 0,637

Berdasarkan Uji Validitas, dan Uji Realibilitas, indikator

pertanyaan dari variabel terpaan media massa mendapatkan hasil

delapan indikator valid dan tiga indikator yang tidak valid. Hasil

tersebut di dapatkan dengan df 0,361. Maka indikator yang nilai

correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid ( B15, B16, B,19),

sedangkan indikator dengan nilai correlation >0,361 dinyatakan

valid (B8, B12, B17, B18, B20,B26, B27, B30).

3.8.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Partisipasi Politik

Variabel Partisipasi Politik dalam penelitian ini meliputi 24

indiktaor empirik. Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari

variabel Partisipasi Politik disajikan dalam tabel 3.6. berikut ini.

Tabel 3.6

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Partisipasi Politik

Indikator

empirik

Corrected Item-

Total Correlation

r 0,05 (df = 30) keterangan

C32 0,375

0,361

Valid

C34.1 0,435 Valid

C34.2 0,600 Valid

C34.3 0,690 Valid

C34.4 0,282 Tidak Valid

C34.5 -0,306 Tidak Valid

C34.6 -0,509 Tidak Valid

C34.7 0,045 Tidak Valid

C34.8 -0,446 Tidak Valid

C34.9 0,508 Valid

C34.10 0,090 Tidak Valid

C34.11 0,379 Valid

C34.12 0,425 Valid

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

40

C34.13 0,118 Tidak Valid

C34.14 0,326 Tidak Valid

C34.15 0,041 Tidak Valid

C34.16 0,478 Valid

C34.17 0,043 Tidak Valid

C34.18 0,392 Valid

C34.19 0,179 Tidak Valid

C34.20 0,389 Valid

C34.21 0,309 Tidak Valid

C34.22 0.575 Valid

C34.23 0,286 Tidak Valid

Cronbach alpha 0,675

Berdasarkan Uji Validitas, dan Uji Realibilitas, indikator

pertanyaan dari variabel terpaan media massa mendapatkan hasil 24

indikator dinyatakan 11 valid dan 13 indikator yang tidak valid. Hasil

tersebut di dapatkan dengan df 0,361. Maka indikator yang nilai

correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid (C34.4, C34.5, C34.6,

C34.7, C34.8, C34.10, C34.13, C34.14, C34.15, C34.17, C34.19,

C34.21, C34.23), sedangkan indikator dengan nilai correlation

>0,361 dinyatakan valid (C32, C34.22, C34.20, C34.18, C34.16,

C34.11, C34.12, C34.9, C34.1, C34.2, C34.3).

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Regresi Linier

Analisis regresi digunakan untuk mencari tahu pengaruh variabel

independen (terpaan media massa) terhadap variabel dependen

(partisipasi politik).

a. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui

bagaimana hubungan antara variabel independent (X) dan

variabel dependent (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

41

besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang

ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk

persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional

antara kedua variabel tersebut.

Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum

regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut

Sugiyono (2008 : 272) ditentukan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

X = Variabel Independen (terpaan media massa)

Y = Variabel Dependen (partisipasi politik)

a = Konstanta/nilai Y jika X = 0

b = Keofisien arah/ nilai pertambahan/pengurangan variabel Y

n = banyaknya sampel.

b. Regresi Linier Ganda

Pengertian analisis regresi linier berganda menurut

Sugiyono (2010:277), adalah sebagai berikut :

“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya)”.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10105/4/T1_362010005_BAB III.pdf · Adalah data yang dikumpulkan. dengan. melihat dokumen

42

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara

linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn)

dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui

arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah masing-masing variabel independen

berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai

dari variabel dependen apabila nilai variabel independen

mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan

biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (Partisipasi Politik)

X1 dan X2 = Variabel independen (terpaan media massa)

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun

penurunan)