26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersumber pada data-
data matematis dan serangkaian observasi dan pengukuran yang
dinyatakan dalam angka. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang
banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.
(Suharsimi Arikunto, 2002 :10).
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode eksplanasi. Metode
penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
data yang objektif, valid dan reliabel, dengan tujuan dapat ditemukan,
dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah
dalam bidang tertentu” (Sugiyono, 2006: 1). Artinya, metode penelitian
pada dasarnya merupakan suatu cara yang di tempuh untuk
melaksanakan penelitian dengan tujuan untuk memudahkan
terlaksananya penelitian tersebut dan menyusun hasilnya secara
sistematis dan memudahkan dalam pemahaman.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah kecamatan Sidorejo Salatiga. Sidorejo
memiliki 6 desa yaitu Blotongan, Bugel, Kauman Kidul, Pulutan,
Salatiga, dan Sidorejo Lor. Berdasarkan data KPU Salatiga tahun 2014
(grafik 3.1). Jumlah pemilih pada kecamatan Sidorejo adalah 36,525
27
orang. Berikut ini grafik Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kecamatan
Sidorejo:
Grafik 3.1
Daftar pemilih Tetap Pemilu 2014 Kecamatan Sidorejo
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Salatiga tahun 2014
3.4 Unit Analisis dan Unit Amatan
Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting
dilakukan agar jelas satuan analisis dan siapa yang hendak diteliti.
Perumusan yang jelas akan mempermudah dalam pengumpulan data.
3.4.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah keberadaan atau populasi yang terhadapnya
dibuat kesimpulan atau kerampatan empiric (Ihalauw, 1994: 29).
Berdasarkan pengertian tersebut maka unit analisis penelitian ini yaitu
pengaruh terpaan media massa terhadap partisipasi politik di Salatiga.
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
10.323
2.722 2.133
9.997 8.438
2.912
36.525
DAFTAR PEMILIH TETAP KEC. SIDOREJO
L
P
Jumlah
28
3.4.2 Unit Amatan
Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk
memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan
tentang satuan analisis (Ihallauw, 2003:178). Dalam penelitian ini yang
dijadikan unit amatan adalah enam desa di Kecamatan Sidorejo, yaitu
Salatiga, Kauman Kidul, Bugel, Sidorejo Lor, Blotongan, dan Pulutan.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Menurut Arikunto (2002: 108) populasi adalah “keseluruhan
subjek penelitian yang memiliki karakteristik yang sama”. Singarimbun
dan Effendi (2000: 152) mengungkapkan populasi adalah jumlah
keseluruhan dari analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Warga Kecamatan Sidorejo sebanyak 36.525
orang karena memiliki tingkat partisipasi tertinggi di kota Salatiga.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Arikunto,
2002: 109). Sugiyono (2006: 90) menyebutkan bahwa “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.Dengan demikian bahwa sampel merupakan objek yang
diteliti sebagai bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang
sama dengan populasi.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182),
sebagai berikut:
29
Keterangan:
n: jumlah sampel
N:jumlah populasi
E:batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas
toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan
persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel
menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan
5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas
kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%.Dengan jumlah populasi
yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah
sampel yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, sampel yang akan digunakan sebanyak 395
responden. Hasil tersebut di dapat sebagai berikut:
n = ___36525____
1+ 36525 (0,05)2
=____36525 ____
92,31
= 395,67 = 396 responden.
30
3.6 Metode Pegumpulan Data
3.6.1 Jenis Data
Data yang diperoleh pada akhirnya akan diolah dengan
menggunakan program SPSS, yaitu merupakan paket program aplikasi
computer untuk menganalisis data yang digunakan pada berbagai
disiplin ilmu, terutama untuk analisis statistic serta menampilkan angka-
angka hasil perhitungan grafiknya, tabel dengan berbagai model, baik
variable tunggal atau hubungan antara satu variable dengan variabel
lain (Sugiyono, 2001: 1). Secara umum data terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Data Primer
Adalah data dimana diperoleh secara langsung dari obyek
penelitian (Sumarsono, 2004: 69). Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan staff KPU Kota
Salatiga dan juga menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu
Warga Kecamatan Sidorejo karena memiliki tingkat partisipasi
tertinggi di kota Salatiga.
b. Data Sekunder
Adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek yang diteliti (Sumarsono, 2004: 69). Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: mengambil dan
mengelolah data yang sudah ada, yakni dokumen-dokumen yang
dirasa penting untuk tujuan penelitian.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan
menyebarkan suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan tertulis
yang disusun secara sistematis, yang diserahkan langsung kepada
responden yang akan diteliti untuk diisi (Singarimbun, 2000: 176).
Sehubungan dengan penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner
31
kepada 396 Warga Kecamatan Sidorejo karena memiliki tingkat
partisipasi tertinggi di kota Salatiga.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan
sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan
atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan (Arikunto,
2002: 130). Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau
wawancara secara langsung kepada staf atau pengurus KPU Kota
Salatiga. Wawancara ini dilakukan peneliti untuk mendukung data yang
dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian.
c. Dokumentasi
Adalah data yang dikumpulkan dengan melihat dokumen atau
catatan-catatan yang relevan dengan masalah (Arikunto, 2002: 144).
Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat majalah, brosur dan
internet yang berhubungan dengan proses Pemilu 2014 Kota Salatiga
untuk memperoleh landasan teori dan mendapatkan data yang dapat
mendukung penelitian.
3.7 Design Penelitian
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan:
Independen Dependen
Variabel Bebas = X ( Terpaan Media Massa)
Variabel Terikat = Y (Partisipasi Politik)
X (V. Independen)
Terpaan Media Massa
Y (V. Dependen)
Partisipasi Politik
(Roth dan Wilson)
32
3.7.1 Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan maka
variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel Independen (x), Sugiyono (2009: 59) mendefenisikan variabel
independen atau variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sosialisasi dari
KPU dalam bentuk spanduk/baliho, stiker, dan poster.
Tabel 3.1
Variabel Independen (x) = Pengaruh terpaan media massa
Variabel Indikator
Empirik
Epistemic
Correlation
Skala
Terpaan Media Massa
Media exposure
(terpaan media) dapat
dioperasionalkan
sebagai frekuensi
individu dalam
menonton televisi, film,
membaca majalah atau
surat kabar, maupun
mendengarkan radio.
Selain itu, media
exposure berusaha
mencari data audiens
tentang penggunaan
media, yaitu:
a. jenis media (media
cetak dan media
elektronik)
b. frekuensi (berapa kali
a. Jenis Media
b. Frekuensi
c. Durasi
1. Apakah tingginya
hasil Pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh media cetak dan
media elektronik?
2. Apakah tingginya
hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh seberapa sering
melihat media
tersebut?
3. Apakah tingginya
hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh lamanya (waktu)
melihat media
tersebut?
Ordinal
Rasio
Rasio
33
penggunaan media
tersebut)
c. durasi (bergabung
dengan suatu media)
d. atensi/perhatian
(ketertarikan
khalayak pada
informasi media)
e. pemahaman (cara,
perbuatan memahami
atau memahamkan)
f. perolehan informasi
(informasi yang
didapat dari media)
d. Atensi/perhatian
e. Pemahaman
f. Perolehan
informasi
4. Apakah tingginya
hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh ketertarikan
terhadap informasi
media?
5. Apakah tingginya
hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh cara memperoleh
informasi dari media?
6. Apakah tingginya
hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh mengerti
informasi dari media?
7. Apakah tingginya
hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi
oleh sampainya
informasi dari media?
rasio
Ordinal
Ordinal
Ordinal
34
b. Variabel dependen atau terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Dalampenelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
kegiatan ikut dalam berkampanye, kirab peserta pemilu, factor perasaan,
dan ikut memberikan suara.
Tabel 3.2
Variabel dependen atau terikat (Y)
Variable Indikator
Empirik
Epistemic Correlaction Skala
Partisipasi Politik
Kegiatan politik yang
tercakup dalam konsep
partisipasi polirik
mempunyai bermacam
– macam bentuk dan
intensitas. Berikut ini
adalah piramida
partisipasi politik
menurut David F. Roth
dan Frank L. Wilson
(1980):
Ikut dalam
berkampanye
Menggunakan hak
pilih
Pembangkang
politik,
demonstrasi,
kekerasan politik.
Memberikan
kritik/saran
Mengawasi/
mengikuti
perkembangan
politik melalui
media
a. Ikut dalam
berkampanye.
b. Menggunakan
hak pilih
c. Pembangkang
politik,
demonstrasi,
kekerasan
politik.
d. Memberikan
kritik dan saran
e. Mengawasi/
mengikuti
perkembangan
politik melalui
media
1. Apakah keikutsertaan
dalam berkampanye
merupakan bentuk
partisipasi politik?
2. Apakah menggunakan hak
pilih merupakan bentuk
partisipasi politik?
3. Apakah pembangkang
politik, demonstrasi, dan
kekerasan politik
merupakan partisipasi
politik?
4. Apakah memberikan kritik
dan saran merupakan
partisipasi politik?
5. Apakah
mengawasi/mengikuti
perkembangan politik
melalui media?
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
35
Pengukuran untuk setiap indicator empiric atau pertanyaan
mengunakan skala ordinal berupa empat pilihan jawaban sebagai
berikut:
a. Sangat sering
b. Sering
c. Tidak Sering
d. Sangat tidak sering
3.7.2 Instrument Penelitian
a. Terpaan Media Massa
Tabel 3.3
No Epistemic Corellation Konkret
1.
2.
3.
4.
Apakah tingginya hasil Pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh media cetak
dan media elektronik?
Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh seberapa
sering melihat media tersebut?
Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh lamanya
(waktu) melihat media tersebut?
Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh ketertarikan
terhadap informasi media?
1. Apakah anda melihat iklan Pemilu Legislatif dari
media massa?
2. Media apa saja yang berada disekiatr rumah/temapt
tinggal anda?
3. Pada media apakah anda melihat iklan tersebut?
(dalam peringkat)
4. Apakah disekitar tempat tinggal anda ada iklan
tersebut?
5. Seberapa sering melihat iklan Pemilu Legislatif
2014 di media cetak?
6. Seberapa sering melihat iklan pemilu legislative
2014 di media elektronik?
7. Berapa kali anda melihat iklan tersebut?
8. Berapa lama anda melihat iklan Pemilu Legislatif
2014 di media cetak/eletronik?
9. Apakah anda mengikuti perkembangan pemilu
legislative 2014 dari media cetak / elektronik?
10. Apakah anda melakukan aktivitas lain ketika
media cetak/elektronik tersebut menampilakn iklan
Pemilu Legislatif 2014?
36
5.
6.
7.
Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh cara
memperoleh informasi dari media?
Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh mengerti
informasi dari media?
Apakah tingginya hasil pemilu Legislatif
2014 dilatarbelakangi oleh sampainya
informasi dari media?
11. Apakah anda melakukan menyaksikan iklan
pemilu legislative 2014 dari awa-akhir?
12. Apakah anda membaca/mendengar iklan
Pemilu legislative 2014 tersebut berulang-ulang?
13. Pada media elektronik. Seberapa sering anda
mengganti saluran/channel ketika iklan sosialisasi
tersebut ditayangkan? (Ordinal)
14. Apakah anda berusaha mencari informasi lain
mengenai pemilu legislative 2014 menggunakan
media massa?
15. Media massa apa yang paling membantu anda
memperoleh informasi pemilu legislative 2014?
16. Selain media cetak/elektronik, media apa yang
membantu memperoleh informasi tersebut?
17. Anda mendapatkan inisiatif mencari informasi
dari mana?
18. Apakah media massa memberikan informasi
lengkap tentang pemilu legislative 2014?
19. Dengan informasi tersebut, apakah membuat
anda yakin untuk mengikut pemilu legislative
2014?
20. Kapan anda mengetahui informasi pileg 2014
jatuh pada tanggal 9 April 2014?
21. Apakah informasi yang disampaikan di media
massa tepat pada waktunya?
22. Dimanakah lokasi anda melihat iklan tersebut
pertama kali? (rasio)
37
b. Partisipasi Politik
Tabel 3.4
No. Epistemic Corellation Konkret
1.
2.
3.
Apakah keikutsertaan
dalam berkampanye
merupakan bentuk
partisipasi politik?
Apakah menggunakan
hak pilih merupakan
bentuk partisipasi
politik?
Apakah pembangkang
politik, demonstrasi, dan
kekerasan politik
merupakan partisipasi
politik?
1. Ikut dalam kegiatan sosialisasi Pileg
2014.
2. Tahu jadwal kampanye sosialisasi pileg
2014.
3. Menyebarkan informasi pemilu
legislative 2014.
4. Ikut mempersiapkan sosialisasi
kampanye.
5. Menyebarkan berita kampanye melalui
media massa.
6. Tergabung dalam komunitas politik di
media massa.
7. Menggunakan media massa sbg
penyebaran informasi kampanye.
8. Sama sekali belum pernah mengikuti
kampanye.
9. Menyimpan informasi kampanye
sendiri.
10. Terdaftar sebagai pemilih
11. Pasif dalam mencari data
terpilih/tidak terpilih.
12. Mengajak orang lain untuk
mendaftar sebagai pemilih.
13. Datang ke TPS untuk memberikan
suara.
14. Tidak menggunakan hak
suara/golput.
15. Membujuk orang lain untuk golput.
16. Men’share’ing informasi yang tidak
akurat di media social/media massa.
17. Ikut dalam demonstrasi politik.
18. Menolak keputusan KPU.
19. Meneror saat pemilu legislative
berlangsung.
38
4.
5.
Apakah memberikan
kritik dan saran
merupakan partisipasi
politik?
Apakah
mengawasi/mengikuti
perkembangan politik
melalui media?
20. Menyampaikan kritik/saran pileg
2014 kepada KPU.
21. Menyampaikan saran/kritikan
melalui media massa.
22. Menyaksikan informasi pileg 2014
melalui media massa
23. Mencari informasi pileg 2014 di
media massa.
24. Mengikuti tahapan – tahapan
pemilu legislative 2014.
3.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan Media
Massa
Variabel Terpaan Media Massa dalam penelitian ini meliputi
sebelas indiktaor empirik. Hasil analisis validitas dan
reliabilitas dari variabel Terpaan Media Massa disajikan
dalam tabel 3.5. berikut ini.
Tabel 3.5
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan Media Massa
Indikator empirik Corrected Item-
Total
Correlation
r 0,05 (df =
30)
keterangan
B8 0,473
0,361
Valid
B12 0,459 Valid
B15 -0,163 Tidak Valid
B16 -0,287 Tidak Valid
B17 0,450 Valid
B18 0,477 Valid
B19 0,325 Tidak Valid
B20 0,367 Valid
B26 0,451 Valid
39
B27 0,512 Valid
B30 0,468 Valid
Cronbach alpha 0,637
Berdasarkan Uji Validitas, dan Uji Realibilitas, indikator
pertanyaan dari variabel terpaan media massa mendapatkan hasil
delapan indikator valid dan tiga indikator yang tidak valid. Hasil
tersebut di dapatkan dengan df 0,361. Maka indikator yang nilai
correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid ( B15, B16, B,19),
sedangkan indikator dengan nilai correlation >0,361 dinyatakan
valid (B8, B12, B17, B18, B20,B26, B27, B30).
3.8.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas variabel Partisipasi Politik
Variabel Partisipasi Politik dalam penelitian ini meliputi 24
indiktaor empirik. Hasil analisis validitas dan reliabilitas dari
variabel Partisipasi Politik disajikan dalam tabel 3.6. berikut ini.
Tabel 3.6
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Partisipasi Politik
Indikator
empirik
Corrected Item-
Total Correlation
r 0,05 (df = 30) keterangan
C32 0,375
0,361
Valid
C34.1 0,435 Valid
C34.2 0,600 Valid
C34.3 0,690 Valid
C34.4 0,282 Tidak Valid
C34.5 -0,306 Tidak Valid
C34.6 -0,509 Tidak Valid
C34.7 0,045 Tidak Valid
C34.8 -0,446 Tidak Valid
C34.9 0,508 Valid
C34.10 0,090 Tidak Valid
C34.11 0,379 Valid
C34.12 0,425 Valid
40
C34.13 0,118 Tidak Valid
C34.14 0,326 Tidak Valid
C34.15 0,041 Tidak Valid
C34.16 0,478 Valid
C34.17 0,043 Tidak Valid
C34.18 0,392 Valid
C34.19 0,179 Tidak Valid
C34.20 0,389 Valid
C34.21 0,309 Tidak Valid
C34.22 0.575 Valid
C34.23 0,286 Tidak Valid
Cronbach alpha 0,675
Berdasarkan Uji Validitas, dan Uji Realibilitas, indikator
pertanyaan dari variabel terpaan media massa mendapatkan hasil 24
indikator dinyatakan 11 valid dan 13 indikator yang tidak valid. Hasil
tersebut di dapatkan dengan df 0,361. Maka indikator yang nilai
correlation < 0,361 dinyatakan tidak valid (C34.4, C34.5, C34.6,
C34.7, C34.8, C34.10, C34.13, C34.14, C34.15, C34.17, C34.19,
C34.21, C34.23), sedangkan indikator dengan nilai correlation
>0,361 dinyatakan valid (C32, C34.22, C34.20, C34.18, C34.16,
C34.11, C34.12, C34.9, C34.1, C34.2, C34.3).
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Regresi Linier
Analisis regresi digunakan untuk mencari tahu pengaruh variabel
independen (terpaan media massa) terhadap variabel dependen
(partisipasi politik).
a. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara variabel independent (X) dan
variabel dependent (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui
41
besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang
ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk
persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional
antara kedua variabel tersebut.
Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum
regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut
Sugiyono (2008 : 272) ditentukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
X = Variabel Independen (terpaan media massa)
Y = Variabel Dependen (partisipasi politik)
a = Konstanta/nilai Y jika X = 0
b = Keofisien arah/ nilai pertambahan/pengurangan variabel Y
n = banyaknya sampel.
b. Regresi Linier Ganda
Pengertian analisis regresi linier berganda menurut
Sugiyono (2010:277), adalah sebagai berikut :
“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya)”.
42
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara
linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (Partisipasi Politik)
X1 dan X2 = Variabel independen (terpaan media massa)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun
penurunan)
Top Related