BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode
pengumpulan data, populasi dan sampel, tekhnik analisis data, definisi operasional
dan instrumentasi yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh
kepemimpinan kepala desa terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam
membayar pajak di Desa Kadirejo.
A. Jenis Penelitian
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang pengaruh
kepemimpinan kepala desa terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam
membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Desa Kadirejo Kecamatan
Pabelan adalah jenis penelitian kuantitaif.
Menurut Arikunto (2002:12), menyatakan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Sedangkan Sugiyono
(2010:14) menyatakan metode penelitian kuatitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
dan sampel tertentu, teknik pengambilanya dilakukan secara rando, pengumpulan
data mengunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis.
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang pengaruh kepemimpinan kepala desa terhadap
peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dilaksanakan oleh peneliti di Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan selesai. Waktu penelitian
ditentukan untuk memberi rentang waktu kepada peneliti untuk mengambil data
guna keperluan penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian tentang pengaruh kepemimpinan
kepala desa terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Saifuddin
Azwar, 2001). Data primer diperoleh melalui metode kuesioner. Kuesioner
merupakan suatu metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang harus dijawab dan dikerjakan oleh orang-orang yang menjadi subyek
penelitian (Suryabrata, 2000). Adapun kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner yang terstruktur (structured questionatire) artinya jawaban yang
diajukan sudah disediakan. Kuesioner yang disebarkan sejumlah responden yang
telah ditentukan. Penyebaran kuesioner secara langsung ke responden dengan
carameminta waktu kepada responden yaitu masyarakat di Desa Kadirejo.
32
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kadirejo
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sebanyak 1756 wajib pajak.
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber
data (Sukardi, 2003). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti
menetapkan sampelnya sebesar 10% sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto
(1998), yaitu “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-50% atau lebih”. Karena
populasinya berjumlah 1756 wajib pajak, maka besar sampelnya adalah 10% x
1756 = 175.6 wajib pajak yang dibulatkan menjadi 176 wajib pajak.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional atas variabel adalah penegasan arti dari konstruk atau
variabel yang digunakan dalam cara tertentu untuk mengukurnya (Kerlinger,
1993). Operasional variabel penelitian ini meliputi:
1. Kepemimpinan Kepala Desa
Kepemimpinan merupakan suatu kapasitas yang mempunyai kemampuan
atau hak untuk mengarahkan, membimbing, atau mendorong sesorang untuk
melakukan segala sesuatu yang merupakan kebijaksanaan atau perintah untuk
33
tujuan tertentu. Kepemimpinan Kepala Desa pada subyek penelitian di ukur
dengan skala kepemimpinan. Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek
kepemimpinan menurut Kouzes dan Posner (2004:13) yaitu :
- Memberikan motivasi kepada masyarakat, yaitu untuk
mendapatkan hasil yang baik secara optimal.
- Tanggung jawab sebagai seorang pemimpin terhadap setiap
keputusan yang diambil.
- Keaktifan pemimpin dalam mendorong berpartisipasi dan
memperhatikan timbal balik dengan masyarakat.
- Komunikasi pemimpin sebagai stabilisator (unsur penengah
antara masyarakat dengan pemerintah) dan fasilisator
(mempermudah, memperlancar kegiatan masyarakat).
2. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak Bumi dan
Bangunan
Kesadaran masyarakat diartikan sebagai keadaan tahu, mengerti, dan
mampu oleh masyarakat untuk menyeimbangkan, menyelaraskan hak-hak dan
kewajibannya sesuai dengan peraturan perundangan yang di dukung oleh adanya
etika dan moral masyarakat tersebut. Adanya kesadaran masyarakat itu akan
mendorong keinginan yang kuat untuk meningkatkan dan mengembangkan
kepentingan bersama guna mencapai kehidupan yang lebih baik.
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar PBB pada subyek
penelitian ini digunakan alat ukur berupa skala peningkatan kesadaran masyarakat
dalam membayar PBB. Skala ini disusun berdasarkan faktor yang mepengaruhi
kesadaran masyarakat dalam membayar PBB akan diukur melalui indikator-
indikator sebagai berikut :
a) Pengetahuan tentang pajak dan fungsi pajak
- Pemahaman masyarakat terkait dari mana asal dana pajak
diperoleh
- Pengetahuannya tentang tujuan/ fungsi adanya PBB yang berkaitan
34
dengan mentalitas masyarakat sebagai warga Negara yang baik
- Kedisiplinan masyarakat dalam pembayaran pajak
b) Peraturan perpajakan
- Pengetahuan masyarakat tentang dasar hukum pemungutan pajak
- Pemahaman masyarakat terkait cara menghitung besarnya pajak
- Pengetahuan wajib pajak terkait hak-hak wajib pajak
- Pengetahuan wajib pajak tentang sanksi
c) Cara Pandang Wajib Pajak
- Adanya pajak m emperngaruhi perekonomian keluarga
- Keadilan perlakuan bagi wajib pajak, disesuaikan dengan
kemampuan membayar dari masyarakat
d) Sikap petugas pajak
- Cara petugas bersikap dalam meberikan pelayanan kepada
masyarakat akan kewajiban dalam membayar PBB
e) Ketaatan membayar pajak
- Tingkat kesadaran masyarakat terkait batasan waktu kewajiban
membayar pajak
- kewajiban wajib pajak untuk membayar pajak atas tanah dan
bangunan yang dimiliki wajib pajak
F. Instrumentasi
Instrument digunakan dalam upaya memperoleh informasi yang akurat dan
terpercaya. Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang di amati (Sugiyono, 2009). Dalam
mendukung proses pengumpulan data dan memperoleh data yang diinginkan,
peneliti menggunakan instrument berupa: Angket atau kuesioner. Butir-butir
pertanyaan atau pernyataan dalam angket dikembangkan berdasar atas teori yang
relevan dengan masing-masing variabel penelitian. Pertanyaan atau pernyataan
dalam angket diukur dengan menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono
(2010:134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari yang
mengunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif yang dapat berupa kata kata.
35
Terdapat 23 pernyataan yang digunakan untuk mengungkap gaya
kepemimpinan dan kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar. Semua
pernyataan diungkapkan dalam kalimat positif. Adapun alternatif jawaban yang
diberikan untuk menanggapi pernyataan yang ada meliputi:
a) Skor 5 : untuk alternative jawaban A
b) Skor 4 : untuk alternative jawaban B
c) Skor 3 : untuk alternative jawaban C
d) Skor 2 : untuk alternative jawaban D
e) Skor 1 : untuk alternative jawaban E
Berdasarkan definisi operasional yang telah dibuat maka instrument yang
disusun adalah sebagai berikut :
36
Table 3.1 pengaruh kepemimpinan kepala desa terhadap kesadaran
masyarakat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
di Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan
Variabel Indikator Pernyataan No. Item
Kepemimpinan
kepala
Kesadaran
wajib pajak
dalam
membayar
PBB
1. Memberikan
Motivasi
2. Pertanggung
jawaban
3. Keaktifan
4. Komunikasi
1. Pengetahuan
tentang pajak
dan fungsi pajak
2. Peraturan
Perpajakan
1. Kepala desa memberikan
motivasi kepada masyarakat
dalam pembayaran PBB.
1. Kepala desa
mempertanggungjawabkan
setiap keputusan/ kebijakan
yang dibuatnya.
2. Setiap keputusan/ kebijakan
yang dibuat kepala desa
terealisasikan sesuai dengan
keputusan/ kebijakan yang
diambil.
1. Kepala desa aktif mengajak
masyarakat untuk
berpartisipasi dalam
membayar pajak.
1. Kepala desa memberikan
informasi tentang
pembayaran PBB kepada
masyarakat.
2. Kepala desa menjadi
stabilisator (unsur penengah
antara masyarakat dengan
pemerintah).
3. Kepala desa sebagai
fasilitator memperlancar
kegiatan masyarakat terkait
tentang PBB.
1. Pajak merupakan dana yang
berasal dari rakyat.
2. Dana untuk pembangunan
di Indonesia sebagian besar
berasal dari pajak.
3. Membayar pajak
merupakan kewajiban
warga Negara.
4. Fungsi-fungsi pajak
5. Kedisiplinan membayar
pajak
1. Mengetahui dasar hukum
pemungutan pajak.
1
2
3
4
5
6
7
8, 9, 10
11, 12, 13
14, 15,
16, 17
37
3. Cara pandang
wajib pajak
4. Sikap petugas
pajak
5. Ketaatan
membayar pajak
2. Memahami cara
menghitung besarnya PBB.
3. Wajib pajak mengetahui
hak-hak wajib pajak.
4. Mengetahui resiko
keterlambatan membayar
pajak.
1. Pajak selama ini hanya
menggangu perekonomian
keluarga.
2. Wajib pajak tetap
membayar pajak meski
perekonomian keluarga pas-
pasan.
3. Menyadari masyarakat yang
baik tetap membayar pajak.
1. Sikap petugas pajak cukup
ramah dalam melayani
wajib pajak.
1. Wajib pajak melunasi
kewajiban PBB setelah
mendapat Surat
Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT) sebelum
jatuh tempo.
2. Tanah dan bangunan milik
wajib pajak sendiri. wajib
pajak tetap membayar
pajak.
18, 19, 20
21
22,23
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2002:144).
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap butir
pertanyaan dalam angket (kuisioner). Pengujian validitas dengan rumus korelasi
38
product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,2002:146). Data
diolah dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0.
Kemudian hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf
signifikasi 5%. Jika didapatkan harga rhitung > rtabel, maka butir instrumen dapat
dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rhitung < rtabel, maka dikatakan
bahwa instrumen tidak valid (Arikunto, 2002:146). Besarnya rtable sebagai
patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30
sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah ítem. Artinya, sama atau lebih besar
dari 0,25 atau 0,30 mengindikasikan item tersebut memiliki validitas yang
memadai menurut Kusnendi dalam(http://teorionline.wordpress.com).
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan (Arikunto, 2002:154). Pengujian reabilitas digunakan rumus
Cronbach Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari
masing-masing angket variabel. Apabila nilai Cronbach Alpha semakin
mendekati 1 mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula konsistensi internal
reliabilitasnya.
39
Hasil uji aliditas dan reabilitas dijabarkan pada table 3.3 dan 3.4 berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kepemimpinan Kepala
Desa
Variabel No.
Item rhitung rtabel Ket Alpha Ket
Kepemimpinan
Kepala Desa
Soal 1 0.486 0.25 valid
0.575 Reliabel
Soal 2 0.474 0.25 valid
Soal 3 0.064 0.25 Tidak valid
Soal 4 0.086 0.25 Tidak valid
Soal 5 0.353 0.25 valid
Soal 6 0.245 0.25 Tidak valid
Soal 7 0.485 0.25 valid
Sumber: Data Primer yang diolah
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kesadaran Mayarakat
Membayar PBB
Variabel No.
Item rhitung rtabel Ket Alpha Ket
Kesadaran
masyarakat
membayar
PBB
Soal 8 0.089 0.25 Tidak valid
0.863 Reliabel
Soal 9 0.310 0.25 valid
Soal 10 0.740 0.25 valid
Soal 11 0.382 0.25 valid
Soal 12 0.467 0.25 valid
Soal 13 0.089 0.25 Tidak valid
Soal 14 0.590 0.25 valid
Soal 15 0.708 0.25 valid
Soal 16 0.382 0.25 valid
Soal 17 0.467 0.25 valid
Soal 18 0.626 0.25 valid
Soal 19 0.740 0.25 valid
Soal 20 0.673 0.25 valid
Soal 21 0.694 0.25 valid
Soal 21 0.508 0.25 valid
Soal 23 0.467 0.25 valid
Sumber: Data Primer yang diolah
Hasil uji validitas yang disajikan tabel diatas menunjukan bahwa nilai
rhitung lebih besar dari rtabel (0,25) pada taraf kesalahan signifikansi 0,05. Artinya
setiap pernyataan berkorelasi dengan skor-skor totalnya dan data yang
40
dikumpulkan dinyatakan valid (sahih) dan siap untuk dianalisis. Sedangkan hasil
uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha diperoleh koefisien
reliabilitas untuk kepemimpinan kepala desa sebesar 0,575 dan untuk Kesadaran
masyarakat membayar PBB sebesar 0,863. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh
pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel (dapat diandalkan).
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebanyak 18 soal
dinyatakan valid dan reliabel yang terdiri dari 4 soal untuk variabel
kepemimpinan kepala desa dan 14 soal untuk variabel kesadaran masyarakat
membayar PBB, kemudian kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan
data.
H. Anlisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Menurut Sugiyono (2010:207) menyatakan
bahwa analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenaranya melalui
pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun kualitatif untuk
menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut.
a. Regresi Linear
Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear adalah
regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan
41
variabel bebas (variabel X). Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan
program SPSS for Windows. Model hubungan variabel akan dianalisis
sesuai dengan persamaan regresi. Langkah – langkah yang dilakukan
untuk menganalisis adalah sebagi berikut:
Mencari persamaan garis regresi
Y = a + bX
Y : Variabel terikat
X : Variabel kepemimpinan kepala desa
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
b. Uji hipotesis distribusi t
Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara
prediktor X (kepemimpinan kepala desa) terhadap Y( kesadaran
mamsyarakat membayar PBB). Penghitungan harga thitung kemudian di
konsultasikan dengan ttabel dalam taraf signifikansi 5%. Apabila thitung
lebih besar dari ttabel maka Ha diterima. Sebaliknya jika thitung lebih kecil
dari pada ttebel maka H0 diterima.
c. Uji hipotesis distribusi F
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara
prediktor X (kepemimpinan kepala desa) terhadap Y( kesadaran
mamsyarakat membayar PBB). Dari perhitungan harga Fhitung kemudian
dikonsultasikan dengan harga Ftabel dalam taraf signifikan 5%. Apabila
42
Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H1 diterima. Sebaliknya jika Fhitung lebih
kecil dari pada Ftebel maka H0 diterima.
d. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent/terikat
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Jika R mendekati 1,
maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan
variasi variabel independen/bebas terhadap variabel dependen.
Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi varibel
independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat terbatas.