BAB III Metodologi Penelitian A. Tujuan Penelitian 1 ...repository.unj.ac.id/27/9/11. BAB...
Transcript of BAB III Metodologi Penelitian A. Tujuan Penelitian 1 ...repository.unj.ac.id/27/9/11. BAB...
42
BAB III
Metodologi Penelitian
A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum kegiatan penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan data empiris mengenai pengaruh menonton tayangan
animasi terhadap interaksi sosial anak usia 5-6 tahun di RW 04
Kelurahan Pondok Ranggon.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan variabel X (Menonton film animasi)
2. Mendeskripsikan variabel Y (Interaksi sosial anak usia 5-6 tahun)
3. Menganalisa dan menyimpulkan pengaruh dari variabel X
(menonton film animasi) terhadap variabel Y (interaksi sosial anak
usia 5-6 tahun)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di RW 04 Kelurahan Pondok
Ranggon, Jakarta Timur. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena anak
yang tinggal di lingkungan RW 04 ini mayoritas pasti menonton
tayangan animasi sehingga dapat diamati ada atau tidaknya pengaruh
43
dari menonton film animasi terhadap interaksi sosial pada anak usia 5-
6 tahun di lokasi ini.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Tahun 2018
Tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2
1. Pengajuan Judul
√
2. ACC Judul √
3. Penyusunan Proposal
√ √ √ √ √ √ √
4. Seminar Proposal
√
5. Perbaikan Seminar Proposal
√
6. Expert Judgement
√
7. Turun Lapangan
√
8. Penyusunan Hasil Penelitian
√
9. Analisis Data
√
10. Sidang Skripsi
√
11. Perbaikan Sidang Skripsi
√
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex
post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir penelitian kausal komparatif
(causal comparative research) atau disebut juga sebagai penelitian ex
44
post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana
ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel
tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.1 Hal tersebut berarti
bahwa penelitian expost facto adalah variabel bebas yang tidak
diberikan perlakuan khusus atau tidak dapat dikendalikan oleh peneliti
karena peristiwa tersebut telah terjadi.
Berdasarkan uraian tersebut, pada penelitian ini peneliti,
meneliti variabel bebas yang memang sudah ada dan terjadi, dan tidak
memberikan perlakuan khusus terhadap variabel bebas tersebut,
tetapi lebih mengkaji adanya pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sehingga dalam penelitian ini menemukan pengaruh
menonton tayangan animasi terhadap interaksi sosial anak usia 5-6
tahun.
Tabel 3.2 Desain Penelitian Expost Facto
Kelompok Variabel Bebas Variabel Terikat
E X1 (Menonton film animasi tinggi)
Y1
(Interaksi sosial dengan menonton film animasi Tinggi)
P X2 (Menonton film
animasi rendah)
Y2 (Interaksi sosial
dengan menonton film animasi rendah)
1Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2008. hal 119
45
Keterangan :
E : Kelompok coba P : Kelompok pembanding X1 : Menonton film animasi tinggi X2 : Menonton film animasi rendah Y1 : Interaksi sosial dengan menonton film animasi tinggi Y2 : Interaksi sosial dengan menonton film animasi rendah
Tabel diatas menjelaskan bahwa terdapat dua kelompok yaitu
kelompok coba dan kelompok pembanding. Pada kelompok coba
dengan menonton film animasi tinggi, maka interaksi sosial anak yang
menonton film animasi tinggi. Kemudian pada kelompok pembanding
dengan menonton film animasi rendah, maka interaksi sosial anak
yang menonton film animasi rendah.
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.2 Hal tersebut berarti seluruh subjek yang akan
diteliti disebut populasi. Adapun populasi pada penelitian ini adalah
anak usia 5-6 tahun di RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta
Timur.
2Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta. 2009. Hal 117
46
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.3 Artinya, sampel ialah sebagian dari jumlah
yang ada di populasi. Sampel dari penelitian ini adalah 30 anak
usia 5-6 tahun yang tinggal di RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon,
Jakarta Timur.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random
sampling dan simple random sampling. Cluster random sampling
adalah untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
sangat luas.4 Adapun simple random sampling adalah teknik
pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.5 Sehingga seluruh
anggota dalam populasi memiliki kesempatan untuk terpilih menjadi
sampel dalam penelitian.
Cluster random sampling penelitian ini yaitu seluruh anak usia
5-6 tahun yang tinggal di daerah Kelurahan Pondok Ranggon RW
04 yang terdiri dari 6 RW. Selanjutnya, kembali dilakukan random
untuk mendapatkan anak usia 5-6 tahun yang tinggal di 1 RW
3 Ibid, hal 118 4 Ibid, hal 121 5 Ibid, hal 120
47
tersebut untuk selanjutnya diambil sampel penelitian secara
random.
Berdasarkan 1 RW tersebut yaitu RW 04, akan diambil 30 anak
usia 5-6 tahun secara random sederhana, 30 anak tersebutlah
yang menjadi sampel dari penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu bagian yang
penting dalam penelitian, hal yang perlu diperhatikan dalam
pengumpulan data adalah variabel yang akan menjadi fokus
penelitian. Variabel yang akan diteliti oleh peneliti terdiri dari dua
variabel.
1) Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.6
Dengan kata lain variabel adalah hal yang akan diteliti dan
dipelajari oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas (X) adalah menonton film animasi, dan yang menjadi
variabel terikat (Y) adalah interaksi sosial anak usia 5-6 tahun di
daerah Kelurahan Pondok Ranggon.
6 Ibid, hal 60
48
a. Variabel Menonton Film animasi
1) Definisi Konseptual
Menonton film animasi adalah kegiatan melihat atau
menyaksikan film yang didalamnya berisi gambar dengan
jumlah banyak dan diputar secara cepat.
2) Definisi Operasional
Menonton film animasi adalah skor total yang diperoleh
anak berdasarkan hasil pengisian angket berkaitan dengan
kegiatan melihat atau menyaksikan film animasi, dimana
menonton film animasi diukur bersasarkan frekuensi, durasi dan
atensi. Adapun kategori penilaian skor adalah, 4 untuk jawaban
SL (selalu), 3 untuk jawaban KD (kadang-kadang), 2 untuk
jawaban P (pernah), dan 1 untuk jawaban TP (tidak pernah).
3) Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.7 Dapat
dikatan, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh
peneliti untuk mendapatkan kelengkapan data dari penelitian
yang dilakukan
7 Ibid, hal 148
49
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Menonton Film Animasi
No.
Aspek Indikator Butir Soal Jumla
h
1. Frekuensi Banyaknya anak menonton film animasi dalam satu waktu
1. Aku menonton film animasilebihdari satu kali dalamsehari
2. Aku menonton film animasi saat siang hari
3. Aku menonton film animasi saat malam hari
2. Durasi Lamanya anak menonton film animasi dalam satu waktu
4. Aku mmenonton film animasi satu episode penuh (lebih dari 30 menit)
5. Aku menonton film animasi lebih dari 2 jam setiap harinya
3. Atensi Kemampuan anak menyimak film animasi yang ditonton
6. Aku bisa menyebutkan film animasi yang aku tonton
7. Aku mengenal siapa saja tokoh dan karakter dari film animasi
8. Aku memahami alur cerita film animasi yang ditontonnya
9. Aku menirukan adegan film animasi
50
b. Variabel Interaksi Sosial
1) Definisi Konseptual
Interaksi sosial adalah adalah kemampuan seorang individu
dalam melakukan hubungan sosial yang terjadi ketika dua individu
atau lebih bertemu melakukan kontak sosial dan komunikasi.
2) Definisi Operasional
Interaksi sosial adalah Interaksi sosial adalah skor
kemampuan seorang individu dalam melakukan hubungan sosial
yang terjadi ketika dua individu atau lebih bertemu, menghasilkan
bentuk-bentuk interaksi. Interaksi tersebut berupa komunikasi,
tindakan dan bentuk interaksi seperti kerjasama,persaingan, dan
akomodasi. Aspek yang dilihat dari interaksi sosial adalah
komunikasi, tindakan dan bentuk interaksi seperti
kerjasama,persaingan, dan akomodasi.Adapun kategori penilaian
skor adalah, 4 untuk jawaban SL (selalu), 3 untuk jawaban KD
10. Aku menirukan dialog film animasi
11. Aku menonton film animasi sebagai hiburan
12. Aku menonton film animasi untuk mempelajari sesuatu
Jumlah 12
51
(kadang-kadang), 2 untuk jawaban P (pernah), dan 1 untuk
jawaban TP (tidak pernah).
3) Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrument penelitian Interaksi Sosial
No.
Aspek Indikator ButirSoal Jumlah
1. Komunikasi Memulai percakapan
Mengutarakan perasaan
Bertukar informasi
1. Aku menegur teman lebih dulu
2. Aku mampu mengutarakan pendapatku
3. Aku berbagi cerita dengan teman
4. Aku mendengarkan teman berbicara
5. Aku memberi respon ketika teman berbicara
2. Perilaku Bermain dengan teman
Berperilaku baik dan sopan ketika bermain
6. Aku berbicara kata kasar dengan teman
7. Aku menegur teman yang berbuat salah
8. Aku menggoda/menjahili teman
9. Aku memukul, mencubit, menendang teman
3. Bentuk interaksi sosial
Menunjukkan sikap kooperatif ketika bermain
10. Aku selalu ingin menang ketika bermain
11. Aku merasa paling berkuasa
52
c. Uji Coba Instrumen
Sebelum digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu
melakukan uji coba instrumen agar peneliti mengetahui kualitas
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, karena instrumen
yang akan digunakan harus teruji kevalidan dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui tingkat
kevaliditasan suatu instrumen. Untuk menguji validitas instrument
pada penelitian ini dilakukan dengan menganilasa butir instrument
dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Rumus yang
digunakan yakni korelasi Product Moment.Korelasi Product
Moment merupakan salah satu teknik untuk mencari korelasi antar
dua variabel yang sering digunakan.8 Adapun rumus korelasi
Product Moment adalah sebagai berikut:
8 Anas Sudjiono, Pengantar Statistika Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010
hal.191
Merasa berkuasa
Melerai teman yang berkelahi
dan suka menyuruh teman
12. Aku bisa melerai teman yang sedang berkelahi
Jumlah 12
53
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah responden ∑X = Jumlah skor sebaran X ∑Y = Jumlah skor sebaran Y ∑XY = Jumlah kali antara skor X dan Y ∑X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
Adapun syarat bahwa butir soal dikatakan valid adalah jika
rhitung> rtabel dikatakan valid, jika sebaliknya maka dikatakan
drop. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan ke 13
anak di RW 05diperoleh nilai rtabel = 0,553. Pada instrumen
menonton film animasi, dari 15 butir soal terdapat 3 butir soal
yang drop. Sedangkan pada instrumen interaksi sosial anak
usia 5-6 tahun dari 20 butir soal terdapat 13 butir soal yang
drop.
2. Uji Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas berhubungan dengan hasil
pengukuran. Reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik. Melalui tingkat reliabilitas
instrumen menonton film animasi dan interaksi sosial anak usia 5-6
tahun maka menggunakan rumus alpha croanbach, yaitu sebagai
berikut:
54
Keterangan : r11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan ∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St = Varians total
Setelah instrument menoton film animasi dan interaksi
sosial anak usia 5-6 tahun di uji coba kan pada 13 responden
dengan menggunakan rumus Alpha croanbach diperoleh rhitung =
0,903 untuk instrument menonton, dan rhitung = 0,729 untuk
instrument interaksi sosial anak usia 5-6 tahun. Dengan demikian
kedua instrument tersebut merupakan instrument yang baik dan
dapat dipercaya karena hasil reliabilitas pada 13 masuk ke dalam
tingkat kuat dan sangat kuat. Hasil uji coba reliabilitas
diinterpretasikan pada tabel kriteria berikut ini.
Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Nilai r
Interval Koefisien Kriteria
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
55
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Stastistik deskriptif dilakukan dengan mengolah data awal
untuk mencari rata-rata, mean, median, modus, simpangan baku,
nilai minimum dan maksimum suatu data.
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial merupakan teknik yang digunakan untuk
menganalisis data dan dilakukan pengujian analisis, yaitu uji
analisis normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Persyaratan Normalitas
Uji persyaratan analisis normalitas digunakan untuk menguji
normalitas sampel sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan. Rumus yang digunakan adlah rumus uji
normalitas Liliefors. Kriteria pengujian ini dianggap berdistribusi
normal apabila Lhitung < Ltabel dan sebaliknya jika harga Lhitung
>Ltabel maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal.
Adapun rumus liliefors, tersebut sebagai berikut:
Lo = │F (zi) – S(zi)│
Keterangan :
Lo = Normalitas liliefors
F(zi) = nilai z (peluang pada kurva normal)
S(zi) = proposi data z terhadap keseluruhan
56
b. Uji Persyaratan Homogenitas
Uji homogenitas atau kesamaan dua varians dari populasi
penelitian dua kelompok sampel dilakukan dengan menggunakan
rumus uji-F (Fisher) pada taraf signifikansi 0.05 sebagai berikut.9
F =varians besar
varians kecil
Keterangan : F = Persamaan dua varians
Varians besar = varians besar data hasil penelitian Varians kecil = varians kecil data hasil penelitian
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan tahap akhir yang dilakukan
dalam uji persyaratan analisis data setelah diketahui data
sampel distribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan
dengan rumus uji-t yaitu uji perbedaan dua rata-rata dengan
kriteria apabila thitung < ttabel maka Ho ditolak dan tabel maka H1
diterima. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Adapun rumus uji t tersebut sebagai berikut:10
9Supardi.Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication, 2013. hal.143 10Sugiyono, hal.239
57
Dengan
Keterangan : X1 = nilai rata-rata hitung hasil data anak yang menonton film animasi tinggi X2 = nilai rata-rata hitung hasil data anak yang menonton film animasi rendah S1
2 = varians simpang baku dari X1
S22 = varians simpang baku dari X2
n1 = jumlah anak x1
n2 = jumlah anak x2
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hipotesis kerja.
H0 :µ1 ≤ µ2 (ɑ = 0.05)
H1 : µ1 > µ2 (ɑ = 0.05)
Keterangan :
H0 = hipotesis 0
H1 = hipotesis alternatif µ1 = Rata-rata hitung interaksi sosial dengan menonton film animasi pada kelompok tinggi µ2 = rata-rata hitung interaksi sosial dengan menonton film animasi pada kelompok rendah
Hipotesis penelitian yang diajukan peneliti adalah menonton film
animasi diduga berpengaruh terhadap interaksi sosial anak usia 5-6
tahun di RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon. Hipotesis nol di tolak dan
H1 diterima jika thitung> ttabel.