BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...
| 31
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,
misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik
serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan
memperhitungkan kewajibannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari
situasi penyelidikan.
Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini maka
metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
yang ditunjang oleh studi kepustakaan. Penelitian kuantitatif dilihat dari jenis
datanya adalah penelitian yang data penelitiannya bersifat numerik, yaitu data
yang berhubungan dengan angka-angka.
Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menjawab atau
memecahkan permasalahan yang sedang terjadi pada masa sekarang.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (1992:l2l) bahwa: "Metode penelitian
deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang”.
Selanjutnya Surakhmad (1998:140) mengemukakan ciri-ciri dari metode
deskriptif ini, yaitu:
Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah-masalah aktual.
| 32
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Data yang dikumpulkan mula-mula diteliti, dijelaskan dan kemudian
dianalisis. Oleh karena itu, metode ini sering disebut metode analisis.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan secara kuantitatif. Keadaan ini diselaraskan dengan variabel
penelitian yang memusatkan diri pada masalah-masalah aktual dan fenomenal
yang sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa
angka-angka yang memiliki makna.Pengumpulan data dalam penelitian ini
meliputi penyebaran angket yang ditujukkan kepada guru-guru di SMK
Unggulan Terrpadu PGII, selaku objek utama dalam penelitian ini.
Adapun alasan penulis menggunakan metode desktriptif adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini ditunjukkan untuk memecahkan masalah yang terjadi saat
sekarang dan bersifat actual.
2. Dapat memberikan gambaran yang nyata tentang masalah pengaruh
gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja
guru.
3. Metode ini selain dapat mengumpulkan menyusun dan
menginterprestasikan data, juga datanya dapat disimpulkan.
4. Untuk menunjang penelitian ini dilakukan pula studi kepustakaan. Studi
kepustakaan merupakan suatu upaya untuk mendapatkan keterangan atau
informasi melalui suatu penelaahan terhadap berbagai literatur yang
relevan.
| 33
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Metode ini dimaksudkan untuk menambah keterangan-keterangan melalui
penelaahan berbagai sumber tertulis dari buku-buku , majalah-majalah , brosur
dan karya ilmiah lainnya. Berkaitan dengan studi kepustakaan ini Winarno
Surakhmad (1992:61) mengemukakan bahwa : “Penyelidikan bibliografis tidak
dapat diabaikan sebab disinilah penyelidikan berusaha menemukan keterangan
mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalahnya, pendapat para ahli
mengenai itu, penyelidikan yang sedang berjalan, atau masalah-masalah yang
dirasakan oleh para ahli”.
Dengan demikian metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
metode deskriptif yang ditunjang dengan studi kepustakaan.
B. Desain Penelitian
Dalam sebuah penelitian sangat diperlukan perencanaan yang matang agar
penelitian tersebut terarah, efektif, dan efisien. Maka dari itu peneliti sangat
memerlukan desain penelitian sebagai pedoman penelitiannya. Menurut
Nasution (2009, hlm. 23) “desain penelitian merupakan rencana tentang cara
mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara otomatis
serta serasi dengan tujuan enelitian itu”. Sedangkan menurut Jonathan Sarwono
(2006, hlm. 79) menyatah=kan bahwa “desain penelitian merupakan rencana
tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan
secara otomatis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Adapun kegunaan dari
desain penelitian ini menurut Nasution (2009:23) yaitu:
| 34
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Dalam penelitian desain merupakan syarat mutlak
agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi.
2. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan
penelitian.
3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang
harus dilakukan juga memberi gambaran tentag macam-macam kesulitan
yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.
Adapun Arikunto (2006, hlm. 20) membagi langkah-langkah penelitian lebih
rinci lagi yaitu sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi permasalahan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis
5. Memilih metode dan pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyususn instrument
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menyusun laporan
Desain penelitian berguna untuk memberikan pegangan kepada peneliti
dalam melakukan penelitiannya. Desain penelitian juga dapat menentukan
| 35
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
batas-batas penelitian juga bertalian dengan tujuan penelitian. Selain itu, desain
penelitian juga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang
harus dilakukan dalam melakukan penelitian ini.
C. Partisipan
Partisipan dslam penelitian ini adalah para guru yang bekerja di SMK
Unggulan Terpadu PGII Bandung. Penulis memilih guru untuk menjadi
partisispan pada dasarnya karena penelitian yang akan dilakukan berkaitan
dengan pengaruh gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
disiplin kerja guru.
D. Lokasi, Populasi dan Sampel
1. Lokasi
Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian dilakukan.
Adapun pengambilan lokasi yang dipilih peneliti adalah SMK Unggulan
Terpadu PGII Bandung.
2. Populasi
Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber data
yang dapat dipercaya agar data atau informasi tersebut dapat digunakan
untuk memecahkan masalah atau untuk menguji hipotesis penelitian.
Seluruh sumber data yang diperlukan dalam penelitian disebut populasi
sebagaimana yang dikemukakan Sujana (1989:84) bahwa: “Dalam istilah
penelitian, seluruh sumber data yang memungkinkan memberikan
| 36
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
informasi yang berguna bagii masalah penelitian disebut populasi”.
Selanjutnya lebih jelas Sugiyono (1999:57) mengemukakan bahwa: “Populasi
yang dimaksud dalam penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda
alam yang lain, dan bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek/ objek itu”.
Sutrisno Hadi (1997:70) memberikan definisi populasi adalah semua
individu untuk siapa diperoleh dari sampel itu hendaknya diregeneralisasi.
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya
akan di duga, sedangkan Mohamad Ali (1982: 54), menyatakan bahwa
keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau universe. Populasi:
Populasi dalam penelitian ini yaitu guru-guru di SMK Unggulan Terpadu
PGII. Guru-guru yang dijadikan populasi karena dianggap mampu
memberikan informasi/data yang berkenaan dengan gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan pengaruhnya terhadap disiplin kerja
guru.
Tabel 3.1.
Populasi Sekolah
No Nama Sekolah Jumlah Guru
| 37
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1 SMK Unggulan Terpadu PGII 46
Total 46
3. Sampel Penelitian
Sampling atau Sample adalah suatu cara yang ditempuh dengan
pengambilan contoh yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek
penelitian Nursalam (2008). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana jumlah sampel sama dengan populasi Sugiyono (2007). Alasan
mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi
yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian data
yang dianggap telah dapat mewakili seluruh populasi. Sejalan dengan
pendapat dari Sugiyono (2007:91) yang mengatakan bahwa, “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jumlah
sampel akan sangat bergantung pada berapa banyak jumlah populasi. Untuk
memenuhi jumlah sampel yang akan diambil, penulis akan menggunakan
teknik sample total karena jumlah populasi penelitian relative sedikit yaitu 46
orang guru. Dalam hal ini berarti yang menjadi sumber data adalah guru-guru
yang berada disatu tempat.
Rumus penentuan jumlah sample penelitian
| 38
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dimana:
n = ukuran sample
N = Ukuran Populasi
d = Presisi
1 = Angka konstan
n = 46 = 8,214 = 8
46 (0,1) + 1
Tabel 3.2
Perhitungan Sample
Nama Sekolah Perhitungan Sample Jumlah Sample
SMK Unggulan Terpadu
PGII
n = 46 8
46
8
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari timbulnya salah pengertian dan penafsiran dari pembaca
dikarenakan banyaknya istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu
didefinisikan secara khusus. Bahwa : ”Definisi operasional adalah pengertian
yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi
ciri utama variabel itu:
1. Pengaruh
| 39
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu orang atau benda yang
dapat atau ikut membentuk suatu watak atau tindakan seseorang.
2. Kepemimpinan Transformasional
Upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih positif atau lebih
baik dari apa yang biasa dikerjakan yang berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja.
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi
persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin
yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja,
dengan begitu akan menciptakan Susana kerja yang kondusif dan mendukung
usaha pencapaian tujuan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian menurut Arikunto (2006, hlm. 177) ”merupakan sesuatu
yang terpenting dan strategis kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan
penelitian”. Dimana hubungannya antara data dengan masalah penelitian, tujuan
penelitian dan hipotesis penelitian. Data merupakan bahan penting yang akan
dimanfaatkan untuk menjawab permasalahan, mencari apa saja yang digunakan
untuk mencapai tujuan penelitian, sebagai bukti pencarian fakta dan
membuktikan hipotesis penelitian. Dengan demikian data merupakan kunci
pokok dalam kegiatan penelitian sekaligus menentukan mutu hasil penelitian.
(Riduwan, 2012, hlm. 32).
| 40
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu angket. Angket adalah
alat pengumpul data yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi
yang terdiri dari beberapa pertanyaan/penyataan yang disusun dalam bentuk
tulisan yang memerlukan jawaban dari responden. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Arikunto (1998):140) bahwa: “angket adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, ayau hal-hal yang ia ketahui”.
Alasan penulis menggunakan angket adalah karena angket memiliki beberapa
kelebihan antara lain:
Tidak memerlukan kehadiran peneliti
Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
Data yang dikumpulkan dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan
yang diajukan kepada setiap responden adalah sama
Dapat dibuat anonym sehingga bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (Gaya
Kepeimpinan Transformasional Kepala Sekolah)ndan variabel Y (Disiplin
Kerja Guru). Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah
guru-guru yang ada di SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik variabel X
maupun variabel Y. Adapun penilaian yang dilakukan dalam penyusunan ini
| 41
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggunakn Skala Likert yang nilainya berkisar antara 1 sampai dengan 5.
Perincian nilai tersebut dapat dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.3.
SKALA LIKERT
Alternatif Jawaban Bobot
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
5
4
3
2
1
3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrument penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah
penyusun instrument penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indicator
dari masing-masing variabel yang dimana akan dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan atau pernyataan sebagai instrument penelitian. Dalam penelitian
ini terdapat dua format kisi-kisi instrument yaitu kisi-kisi instrument variabel
X dan kisi-kisi instrument variabel Y, yang terdapat dalam table dibawah ini:
Tabel 3.4.
Kisi-Kisi Instrumen Variabel X
| 42
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No INDIKATOR SUB INDIKATOR NOMOR
ITEM
1
Pemimpin
yang
kharismatik
- Kepala sekolah
memberadayakan atau
memfasilitasi semua
kebutuhan
- Kepala sekolah bersikap
acuh tak acuh terhadap
masalah yang dihadapi
- Kepala sekolah selalu
berkomunikasi dengan baik
- Kepala sekolah selalu
mendahulukan kepentingan
para guru diatas kepentingan
pribadi
1-4
2
Pemimpin
yang
memperhatika
n faktor-faktor
individual
- Kepala sekolah mempunyai
progam kerja untuk
mengevaluasi kinerja
- Kepala sekolah mempunyai
program kerja dalam
melihat kemajuan dan
5-10
| 43
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kualitas
- Kepala sekolah selalu
memberikan bimbingan dan
arahan terhadap pekerjaan
yang dirasa sulit
- Kepala sekolah memberi
simpati serta dukungan
ketika sedang mengalami
kesulitan dalam pekerjaan
- Kepala sekolah memberikan
penghargaan kepada yang
berprestasi
- Kepala sekolah sering
menekankan pentingnya
tugas dan meminta
melaksanakannya dengan
baik
3
Pemimpin
akan
melakukan
stimulasi-
stimulasi
- Kepala sekolah berusaha
memonitoring kinerja kerja
- Kepala sekolah turut
berperan aktif dalam
menangani kepada yang
mangkir/tidak menjalankan
11-15
| 44
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
intelektual
tugas
- Kepala sekolah selalu
berbagi ilmu
- Kepala sekolah
mempengaruhi cara
pandang untuk
menyelesaikan masalah
pekerjaan
- Kepala sekolah
mengkomunikasikan tujuan
dan memberikan
kesempatan untuk mencapai
sesuatu dengan cara sendiri
| 45
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5.
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y
No INDIKATOR SUB INDIKATOR NOMOR
4
Pemimpin
yang bisa
menjadi
inspirasi dan
motivasi
- Kepala sekolah selalu
memberikan saran dan kritik
- Kepala sekolah mengikuti
semua peraturan yang ada
disekolah
- Kepala sekolah memberikan
sanksi kepada yang
melanggar aturan sekolah
- Kepala sekolah memberikan
sikap dan perilaku yang baik
- Kepala sekolah mempunyai
komitmen dan tanggung
jawab dalam bekerja
16-20
| 46
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ITEM
1 Melaksanakan dan
menyelesaikan tugas
pada waktunya
- Mengikuti kegiatan
upacara setiap pagi sesuai
aturan
- Melaksanakan jam
mengajar yang telah
ditentukan
- Melaksanakan piket
sesuai jadwal
- Menyelesaikan jam
mengajar sesuai dengan
waktu jam mengajar
1-4
2 Bekerja dengan
penuh kreatif dan
inisiatif
- Memberitahukan kepala
sekolah apabila ada
halangan
- Menginformasikan hal-hal
yang berhubungan dengan
program sekolah
- Memberikan saran dan
kritik
- Mempunyai hubungan
komunikasi yang baik
5-11
| 47
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
- Turut serta berkontribusi
dalam kegiatan sekolah
- Saling memberikan
pengarahan dalam setiap
program sekolah
- Saling membantu antar
sesama
3 Bekerja dengan
jujur, penuh
semangat dan
tanggung jawab
- Mengikuti semua aturan
yang ada
- Mendapatkan motivasi
dari kepala sekolah
- Sering mangkir/tidak
hadir dalam kegiatan
belajar mengajar
- Menerima sanksi apabila
tidak hadir/mangkir dalam
kegiatan belajar mengajar
- Jarak tempat tinggal dan
tempat tidak
mempengaruhi tidak
mempengaruhi ketepatan
waktu bekerja
- Mendahulukan pekerjaan
12-17
| 48
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang harus segera
diselesaikan diatas
kepentingan pribadi
4 Datang dan pulang
tepat pada waktunya
- Datang kesekolah sesuai
aturan
- Pulang sesuai jam
mengajar atau jam kerja
18-19
5 Bertingkah laku
sopan
- Memberikan contoh sikap
dan perilaku yang baik 20
G. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum angket disebarkan pada responden, terlebih dahulu penulis
melakukan uji coba angket. Uji coba ini merupakan suatu syarat yang harus
dipenuhi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan
yang mungkin masih terdapat pada pertanyaan, pernyataan, atau pada alternatif
jawaban. Sanafiah Faisal (1982:38) dalam hal ini mengemukakan bahwa setelah
angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk menggunakan yang
sesungguhnya (tidak langsung dipakai untuk penggunaan yang sesungguhnya
dan pengumpulan data yang sesungguhnya), sebelum pemakaian sesungguhnya
sangat mutlak adanya uji terlebih dahulu terhadap isi maupun bahan redaksi dari
angket yang telah disusun.
| 49
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan,
terlebih dahulu angket yang digunakan diuji dengan responden yang mempunyai
karakteristik sama dengan responden yang telah ditetapkan dalam
pengumpulan data penelitian yang sesungguhnya.
Dalam hal ini penulis mencoba angket tersebut kepada 20 orang yaitu
sebagian guru yang berada di lingkungan smk unggulan terpadu pgii bandung.
Adapun untuk menilai apakah angket tersebut layak untuk digunakan dalam
penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah angket dapat
membedakan gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah yang
tinggi dengan gaya kepemimpinan transfrmasional yang rendah begitu pula
dilakukan untuk mengetahui perbedaan disiplin kerja guru yang tinggi
dengan disiplin kerja guru yang rendah.
Untuk menguji kedua angket digunakan uji dua pihak atau menguji dua
kesamaan dua rata-rata yang berfungsi mencari daya pembeda terhadap skor
kelompok tertinggi dan skor kelompok terendah yang diambil 27% dari
masing-masing kelompok sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiono
(1999:101) bahwa: “untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih
lanjut, maka setelah dikonsultasikan ahli maka selanjutnya dinyatakan dan
dianalisa dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya
pembeda skor tiap item kelompok yang memberikan jawaban tinggi dan
| 50
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
jawaban rendah. Jumlah kelompok yang tinggi diambil 27% dan kelomppok
yang rendah juga 27% dari sampel uji coba.
Selanjutnya diuji daya pembeda dengan menggunakan rumus-rumus
yang dilakukan oleh Sudjana (1992) yaitu :
1). Mencari mean atau rata-rata dari kedua kelompok.
X = n
x
2). Mencari simpang baku dari kedua kelompok
s1
)(
n
XX
3). Mencari baku gabungan dari kedua kelompok
s21
)1()1(
nn
SnSn
4). Memasukkan harga-harga X dan S kedalam rumus t test untuk mencari
daya pembeda.
t
s
nn
XX
11
21
5). Menguji hipotesis dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
Terima Ho jika –t1–1/2 < t 1-1/2 , dimana t1-1/2 diperoleh dari tabel t
dengan dk = (n1+ n2-2) dan tingkat signifikansi tertentu, dikorelasikan
| 51
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan korelasi rank atau sperman dengan rumus sebagai
berikut:
1'r)1(
.62
2
nn
bi
Keterangan :
1r Koefisien korelasi pangkat
b selisih atau beda pangkat X1 dan peringkat X1 yang data aslinya
berpasangan
n banyaknya data
b. Uji Reliabilitas
Dalam rangka menguji reliabilitas angket yang telah dibuat maka
penulis menggunakan teknik belah dua (split Half Methods). Belahan
pertama adalah item bernomor ganjil sedangkan belahan kedua adalah item
bernomor genap. Keduanya kemudian dikorelasikan dengan menggunakan
korelasi rank atau sperman dengan rumus sebagai berikut:
1'r)1(
.62
2
nn
bi
(Sudjana, 1992:455)
Keterangan :
| 52
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1r Koefisien korelasi pangkat
b selisih atau beda pangkat X1 dan peringkat X1 yang data aslinya
berpasangan
n banyaknya data
Berikut ini langkah-langkah yang penulis tempuh untuk menguji
reliabilitas instrument:
1) Memasang item ganjil dan item genap, kemudian menyusunnya menurut
ukuran besar nilainya.
2) Item ganjil dan item genap disusun menurut besarnya, yang terbesar
diberi nomor urut atau peringkat satu, terbesar kedua diberi peringkat
dua, terbesar ketiga diberi nomor urut atau peringkat tiga dan seterusnya.
3) Membentuk selisih atau beda peringkat item ganjil dan item genap yang
data aslinya berpasangan.
4) Menghitung dengan rumus di atas, sehingga diperoleh r’.
5) Menguji signifikansi koefesien korelasi (r’) dengan rumus sebagai
berikut:
'1
21
1
r
nrt
6) Menetapkan Kriteria pengujian :
Terima Ho jika –t1–1/2 < t < t 1-1/2 , dimana t1-1/2 diperoleh dari
daftar distribusi t dengan dk = (n -2) untuk harga –harga lain ditolak.
| 53
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
7) Kesimpulan :
a. Variabel X
Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung 2.26 sedangkan t tabel
dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = (n-2) = 18 diperoleh
sebesar 2,10.
Kriteria pengujian dalah terima Ho jika t hitung terletak antara -
2,101 dan 2,101 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga
lain.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2.26, jadi
dapat disimpulkan bahwa instrumen gaya kepemimpinan
transformasional reliabel.
b. Variabel Y
Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung 2.40 sedangkan t tabel
dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = (n-2) = 18 diperoleh
sebesar 2,10.
Kriteria pengujian dalah terima Ho jika t hitung terletak antara -
2,101 dan 2,101 dan tolak Ho jika t hitung mempunyai harga-harga
lain.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2.40, jadi
dapat disimpulkan bahwa instrument disiplin kerja guru reliabel.
H. Teknik Pengumpulan Data
| 54
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data serta
mengumpulakn informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
penelitian. Dalam menentukan alat pengumpul data tentunya tidak dapat
dipisahkan dengan teknik pengumpulan data, karena ada saling ketergantungan
satu sama lain. Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penyusunan
ini diantaranya adalah angket dan observasi. “Observasi ialah pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti”. Tekbik
observasi yang dilakukan dengan maksud untuk mengamati keadaan yang wajar
dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi,
mengatur dan memanipulasikannya.
Dalam menyusun alat pengumpulan data, penulis berpedoman pada ruang
lingkup variable-variabel yang terkait instrumen dalam penelitian ini terdiri dari
gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan disiplin kerja guru.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam meyusun angket adalah
a. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X yakni Gaya
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan variabel Y yakni
Disiplin Kerja Guru
b. Menetapkan sub variabel dan indikator dari masing-masing variabel.
c. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X (Gaya Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah) dan variabel Y (Disiplin Kerja Guru).
d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan disertai alternatif jawaban dalam bentuk
check list (V) berdasarkan indikator variabelnya.
Adapun hal-hal yang perlu diamati menurut Nasution (1987:63) antara lain :
| 55
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
a. Ruang (tempat dalam aspek fisiknya)
b. Pelaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam sekolah
c. Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu
d. Objek, yaitu benda-benda yang terdapat ditempat itu
e. Perbuatan, tindakan-tindakan tertentu
f. Kejadian, atau rangkaian peristiwa yaitu rangkaian kegiatan
g. Tujuan, apa yang ingin dicapai organisasi
h. Waktu urutan kegiatan
i. Perasaan, emosi yang dinyatakan dan dirasakan
Dalam penelitian ini teknik observasi yang dilakukan adalah yang
berhubungan dengan proses pengumpulan data tentang pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru.
I. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Analisis data dilakukan secara kuantitatif, rumus-
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan
menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan
untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi
syarat untuk diolah.
| 56
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Klasifikasi Data
Setelah melakukan tahap penyeleksian data, langkah selanjutnya adalah
mengklasifikasikan data berdasarkan variabel X dan Y sesuai dengan sampel
penelitian. Kemudian dilakukan skor pada setiap alternative sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu menggunakan skala likert.
Jumlah skor yang diperoleh dari data responden merupakan skor mentah dari
setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data.
3. Pengolahan Data
a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan
Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)
Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan
kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah
ditentukan. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:
Menentukan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban
Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih
Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap
pernyataan yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang
memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian kalikan dengan
alternatif itu sendiri.
Menghitung nilai rata-rata X untuk setiap butir pertanyaan dalam
bagian angket, dengan menggunakan rumus:
| 57
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
N
XX
Keterangan :
X = Nilai rata-rata yang dicari
X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk
setiap alternatif kategori)
N = Jumlah responden
Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata
setiap kemungkinan jawaban.
Adapun kriteria yang penulis pergunakan adalah :
Tabel 3.6.
Daftar Konsultasi WMS
Rentang
nilai
Kriteria
Penafsiran
Variabel X
Gaya Kepemimpinan
Transformasional Kepala
Variabel Y
Disiplin Kerja
Guru
| 58
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sekolah
4,01-5,00 Sangat
Baik
SL (Selalu) SL (Selalu)
3,01-4,00 Baik S (Sering) S (Sering)
2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang) KD (Kadang-
kadang)
1,01-2,00 Rendah JR (Jarang) JR (Jarang)
0,01-1,00 Sangat
Rendah
TP (Tidak Pernah) TP (Tidak
Pernah)
b. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi dimaksud untuk mengetahui normal
tidaknya penyebaran data yang ada. Pengujian ini menentukan teknik
statistik seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad
(1985:956): “Tidak semua populasi secara normal. Dalam hal ini
digunakan teknik yang menyebar normal, teknik statistik yang dipakai
| 59
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang
tidak normal dipakai teknik non parametrik. Sebuah teknik yang tidak
terikat oleh bentuk penyebaran.”
Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, maka Pengujian ini
dilakukan dengan formula Chi-Kuadrat, sebagai berikut :
E
EO
i
ii2
2)(
Dimana :
2
= Kuadrat Chi yang dicari
Oi = Frekuensi hasil penelitian
Et = Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan rumus di atas
sebagai berikut :
a. Menyajikan skor mentah pada variabel yang diteliti
b. Merubah skor mentah menjadi skor baku, dengan formula :
S
XXT i
1050
Keterangan :
X = Data skor rata-rata masing-masing responden
X = Rata-rata
S = Simpangan baku
c. Menguji normalitas data dengan langkah sebagai berikut :
| 60
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor
terendah
Menentukan banyak kelas dengan rumus: BK = 1 + 3.3 log n
Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:
sBanyakKela
gnKL
tanRe
Menyusun tabel distibusi frekuensi skor baku berdasarkan
pengamatan dan yang diharapkan, dengan urutan sebagai berikut :
a) Mengelompokkan data sesuai dengan banyak interval dan
panjang kelas
b) Menghitung frekuensi skor pengamatan tiap kelas pada
masing-masing panjang interval
c) Menentukan batas bawah skor kiri interval dan batas skor
kanan interval
d) Menghitung nilai Z setiap kelas :
S
XBkZ
Keterangan :
Bk = Skor batas kelas distribusi
X = Rata-rata distribusi
S = Standar durasi
e) Menentukan nilai O - Z tabel dari tabel
| 61
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
f) Mencari luas Ei (frekuensi yang diharapkan) yang diperoleh
dengan cara mengalikan luas interval dengan n
g) Mencari Oi (frekuensi hasil penelitian) yang diperoleh dengan
cara melihat jumlah tiap kelas interval (f) pada tabel distribusi
frekuensi
h) Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil
perhitungan
i) Menentukan keberartian chi kuadrat dengan membandingkan
nilai persentase untuk distribusi chi kuadrat.
c. Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan
hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang
dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel
yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan
hubungan antara variabel penelitian. Rumus-rumus yang
dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Korelasi Sederhana
2222 )()(
))((
YYnXn
YXXYnr
| 62
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
(Sudjana, 1992:369)
Untuk menguji signifikansi korelasi diuji dengan menggunakan
rumus t student:
21
2
r
nrt
b. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya
kontribusi variabel independen (variabel X) terhadap variabel
dependen (variabel Y). Untuk mengujinya dipergunakan rumus
sebagai berikut :
%1002 rKD
c. Kategori Korelasi
Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil korelasi, maka
ditentukan tolok ukur yang dikemukakan oleh Subino (1982 : 66-
67), sebagai berikut :
Kurang dari 0,20 = Hubungan dapat dianggap tidak ada
0,21 - 0,40 = Hubungan ada tapi rendah
0,41 - 0,70 = Hubungan cukup
0,71 - 0,90 = Hubungan tinggi dan kuat
0,91 - 1,00 = Hubungan sangat tinggi
2. Analisis Regresi
| 63
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui arah regresi variabel
X atas Y. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Regresi Linier Sederhana
Y = a + bx (Sudjana, 1992 : 312) dengan koefisien a+b yang
diperoleh melalui rumus :
22
2
)(
))(())((
XXn
XYXXYa
22 )(
))(()(
XXn
YXXYnb
b. Untuk mengetahui tingkat linieritas dan ketidakbergantungan
(independen) antar variabel penelitian, maka dipergunakan
analisis varian yang dikemukakan oleh Sudjana (1992:332) seperti
pada tabel. Untuk mencari JK(T), JK(a), JK(b/a), JKres, JK(TC),
JK(E) dipergunakan rumus-rumus sebagai berikut :
JK(T) = E Y2
JK(a) = (E Y)2
JK(b/a) =
n
YXXYb
))((
JKres = JK (T) - JK (a) - JK (b/a)
JK (TC) = JKres - JK (E)
JK (E) =
n
YY
22 )(
| 64
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kriteria pengujian :
Untuk kolom F pertama harga F hitung dibandingkan dengan rumus F
tabel yang terdapat pada daftar I Sudjana (1992 : 453) dengan dk=(1 :
n - 2) diuji pada taraf signifikansi 95%/ Uji F pertama dimaksudkan
untuk mengetahui ada tidaknya ketergantungan antara variabel bebas
(variabel X) dengan variabel terikat (Variabel Y). Variabel terikat
dikatakan tergantung pada variabel bebas jika harga F hitung > F
Tabel, untuk kolom F kedua dimaksudkan untuk menguji linieritas
model regresi.
Harga F hitung dibandingkan dengan harga F tabel, dengan dk untuk
pembilang (k-2) dan dk untuk penyebut (n-k) pada taraf signifikansi
95%. Kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linier jika F
hitung < F tabel.
Keterangan :
F = S2 res / S2 res : Untuk uji independen
F = S2 res / S2 res : Untuk uji linieritas
Tabel 3.7.
Analisis Varians Untuk Menguji Liniearitas Regresi dan
Uji Independen Dalam Regresi Linier
Sumber
Varians
dk JK RJK F
Jumlah N 2Y 2Y
| 65
Chintia Rizki Sabarini, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAHTERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
1
1
n-2
2Y /n
Jkres=JK(b/a)
JKres=2Y - 2Y /n
2Y /n
S2
res=JK(b/a)
S2=JK res / n-2
S2
res / S2 res
Tuna cocok
Kekeliruan
k-2
n-2
JK(TC)
JK(E)
S2TC=JK(TC)/k-2
S2E=JK(E)/n-k
S2TC/S
2E