BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes...

21
Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI Pada bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang dimaksud meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen yang digunakan, prosedur penelitian dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa dan peningkatan penguasaan konsep kelompok kecerdasan majemuk siswa setelah pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan one group pretest - posttest. Dalam desain penelitian ini, sampel diberikan pretest terlebih dahulu sebelum treatment dilakukan, dilanjutkan dengan treatment dan di akhir pembelajaran sampel diberikan posttest. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. dibawah ini: Tabel 3.1. Tabel 3. 1 Desain penelitian One-Group pretest-postest Design. Pretest Treatment Posttest O1 X O2 Keterangan: O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan); X = Perlakuan; O2= nilai posttest (setelah diberi perlakuan) Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang didapatkan melalui hasil pretest dan posttest yang diolah untuk mengetahui penguasaan konsep siswa sebelum atau sesudah pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian adalah siswa kelas VII semester genap tahun ajaran 2018/2019 disalah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Pada pengambilan sampel berdasarkan teknik ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan area

Transcript of BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes...

Page 1: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI

Pada bab ini membahas mengenai metode yang digunakan

dalam penelitian. Metode yang dimaksud meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen yang digunakan,

prosedur penelitian dan teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian.

3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian kuantitatif untuk mengetahui peningkatan penguasaan

konsep siswa dan peningkatan penguasaan konsep kelompok kecerdasan majemuk siswa setelah pembelajaran STEM berbasis

kecerdasan majemuk.

Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental

design dengan one group pretest - posttest. Dalam desain penelitian ini, sampel diberikan pretest terlebih dahulu sebelum

treatment dilakukan, dilanjutkan dengan treatment dan di akhir

pembelajaran sampel diberikan posttest. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. dibawah ini:

Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Desain penelitian One-Group pretest-postest Design.

Pretest Treatment Posttest O1 X O2

Keterangan: O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan); X = Perlakuan; O2= nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang

didapatkan melalui hasil pretest dan posttest yang diolah untuk

mengetahui penguasaan konsep siswa sebelum atau sesudah pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk.

3.2. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian adalah siswa kelas VII semester

genap tahun ajaran 2018/2019 disalah satu SMP Negeri di Kota

Bandung. Pada pengambilan sampel berdasarkan teknik ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan area

Page 2: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

39

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampel yaitu kelas VII semester genap, dan tahap kedua yaitu

menentukan orang-orang yang ada pada area tersebut secara

random. Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini digunakan teknik cluster random sampling dengan sampel dalam

penelitian sebanyak 24 siswa dalam satu kelas dengan sampel

laki-laki berjumlah 11 orang, sementara sampel perempuan 13

orang. Sampel tersebut merupakan siswa yang belum mempelajari materi gempa bumi.

3.3. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan terdiri dari dua jenis instrumen yaitu instrumen tes dan non-tes, sebagai alat

ukur untuk mengumpulkan data pada penelitian ini. Instrumen

dalam bentuk tes yang digunakan yaitu berupa tes kecerdasan majemuk dominan dan tes penguasaan konsep. Sementara

instrumen dalam bentuk non-tes yang digunakan yaitu lembar

kerja peserta didik (LKPD) berdasarkan kecerdasan majemuk

dan lembar observasi.

3.3.1 Tes Kecerdasan Majemuk

Instrumen tes yang pertama dalam penelitian ini adalah tes

kecerdasan majemuk. Instrumen test ini menggunakan tes kecerdasan Howard Gardnerd yang berisi 7 kecerdasan majemuk

siswa yaitu verbal-linguistik, visual-spasial, kinestetik, naturalis,

logika-matematika, musikal, dan interpersonal. Bentuk

instrumen tes ini berupa form checklist yang berisi 21 pernyataan (I. R. Suwarma, 2014). Siswa diminta untuk memilih pernyataan

yang sesuai dengan keadaan. Pernyataan-pernyataan ini

merupakan ciri khas dari kecerdasan majemuk dominan. Nantinya peneliti akan mencocokan pernyataan yang dipilih

siswa dengan kecerdasan majemuk. Data kecerdasan majemuk

siswa lalu dikonsultasikan kepada pembimbing yang ahli di bidang kecerdasan majemuk untuk menjadi landasan pemilihan

LKPD siswa. Contoh instrumen kecerdasan majemuk disajikan

pada Lampiran C1.

Page 3: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

40

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Tes Penguasaan Konsep

Instrumen tes yang kedua yaitu tes penguasaan konsep.

Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran STEM berbasis kecerdasan

majemuk. Tes penguasaan konsep ini dilakukan untuk

mengetahui penguasaan konsep siswa terkait materi gempa bumi.

Tes ini berupa pilihan ganda yang terdiri dari 16 butir soal dengan 4 opsi pilihan. Contoh soal penguasaan konsep disajikan pada

Lampiran C2.

Sebelum instrumen digunakan, terdapat beberapa langkah pengembangan instrumen untuk mengetahui kelayakan

instrumen yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas,

tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Hasil rekapitulasi keseluruhan uji kelayakan instrumen ditunjukan oleh Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Rekapitulasi Keseluruhan Uji Kelayakan Instrumen Tes Penguasaan Konsep

No

Item

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda

Keputusan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 0,5 Sedang 0,5 Sedang 0,41 Baik Digunakan

2 0,41 Sedang 0,46 Sedang 0,33 Cukup Digunakan

3 0,67 Tinggi 0,7 Sedang 0,6 Baik Digunakan

4 0,85 Sangat

Tinggi 0,91 Mudah 0,39 Cukup Digunakan

5 0,77 Tinggi 0,83 Mudah 0,25 Cukup Digunakan

6 0,59 Sedang 0,67 Sedang 0,37 Cukup Digunakan

7 0,71 Tinggi 0,91 Mudah 0,25 Cukup Digunakan

8 0,87 Sangat

Tinggi 0,91 Mudah 0,37 Cukup Digunakan

9 0,78 Tinggi 0,75 Mudah 0,47 Baik Digunakan

10 0,32 Rendah 0,13 Sulit 0,33 Cukup Digunakan

11 0,79 Tinggi 0,88 Mudah 0,58 Baik Digunakan

12 0,71 Tinggi 0,91 Mudah 0,27 Cukup Digunakan

13 0,5 Sedang 0,3 Sulit 0,58 Baik Digunakan

14 0,42 Sedang 0,3 Sulit 0,25 Cukup Digunakan

15 0,68 Tinggi 0,7 Mudah 0,33 Cukup Digunakan

16 0,41 Sedang 0,2 Sulit 0,25 Cukup Digunakan

Reliabilitas 0,58

Kriteria Cukup

Page 4: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

41

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen penelitian ini terdiri dari uji

validasi oleh ahli dan uji validitas dengan statistik. Uji validasi ahli dilakukan untuk menguji validitas konstruk dan validitas isi

dari instrumen yang digunakan. Validitas ini dilakukan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

Skor validitas = Skor Validator I + Skor Validator II

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (1)

Dari hasil uji validitas yang didapatkan koefisien validitas

yang kemudian akan diklasifikasikaan kedalam beberapa tingkatan. Klasifikasi kategori tingkat koefisien validitas

ditunjukan oleh Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Tabel 3. 3 Klasifikasi Kategori Tingkat Koefisien Validitas

Koefisien Validitas Kategori

0,80 < 𝑥 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < 𝑥 0,80 Tinggi

0,40 < 𝑥 0,60 Cukup

0,20 < 𝑥 0,40 Rendah

0,00 < 𝑥 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2015)

Hasil rekapitulasi validasi ahli terhadap butir soal tes penguasaan konsep ditunjukan oleh Tabel 3.4.

Tabel.3.4.

Tabel 3. 4 Rekapitulasi Validasi Ahli Terhadap Tes Penguasaan Konsep

Soal

No

Indikator validasi

Indikator

soal Konsep

Kunci

jawaban

Level

kognitif

V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 5: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

42

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal

No

Indikator validasi

Indikator

soal Konsep

Kunci

jawaban

Level

kognitif

V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 5 0 1 1 1 1 1 0 1

6 0 1 1 1 1 1 0 1

7 1 1 1 0 1 0 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 0 1 0 1 1

10 1 1 1 0 1 0 1 1

11 0 1 1 1 1 1 0 1 12 0 1 1 0 1 0 0 1

13 1 1 0 1 0 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1

Total 12 16 15 12 15 12 12 16

R 0,75 1,00 0,94 0,75 0,94 0,75 0,75 1,00 RV 0,88 0,84 0,84 0,88

I Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Hasil

akhir

0,86

(Sangat Tinggi) Keterangan: V: Validator; R: Rata-rata; RV: Rata-rata validator; I:

Interpretasi;

Berdasarkan hasil pengolahan data validasi oleh ahli

terhadap instrumen penguasaan konsep, diperoleh rata-rata

validasi sebesar 0,86 dengan interpretasi sangat tinggi. Hal

tersebut menunjukkan bahwa setiap butir soal penguasaan konsep sangat valid menurut para ahli.

Selain uji validasi oleh ahli, uji validitas juga dilakukan

secara statistik. Data untuk uji validitas secara statistik diperoleh dari hasil jawaban siswa yang telah belajar mengenai materi

gempa bumi disalah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Teknik

yang digunakan menguji validitas ini adalah menggunakan

Page 6: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

43

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

korelasi product moment. Persamaan yang digunakan adalah

sebagai berikut:

𝑟𝑋𝑌 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌

√(𝑁 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)

2)

(2)

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 = Koefisien validitas N = Jumlah responden

X = Skor pertanyaan tiap nomor

Y = Jumlah skor total pertanyaan

Perhitungan diatas akan menghasilkan koefisien validitas

pearson. Berikut ini klasifikasi interpretasi koefisien validitas pearson ditunjukan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas Pearson Koefisien Korelasi Kriteria

0.00 – 0.200 Sangat rendah

0.200 – 0.400 Rendah

0.400 – 0.600 Sedang 0.600 – 0.800 Tinggi

0.800 – 1.00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2015)

Hasil rekapitulasi validasi secara statistik terhadap butir soal penguasaan konsep ditunjukan oleh Tabel 3.6.

Tabel 3.6.

Tabel 3. 6 Rekapitulasi Valid Secara Statistik Terhadap Soal Penguasaan Konsep

No Item Validitas

Nilai Kriteria

1 0,5 Sedang 2 0,41 Sedang 3 0,67 Tinggi 4 0,85 Sangat Tinggi 5 0,77 Tinggi 6 0,59 Sedang 7 0,71 Tinggi

Page 7: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

44

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 0,87 Sangat Tinggi 9 0,78 Tinggi 10 0,32 Rendah 11 0,79 Tinggi 12 0,71 Tinggi 13 0,5 Sedang 14 0,42 Sedang 15 0,68 Tinggi

16 0,41 Sedang

Rata-rata 0,62 Tinggi

Berdasarkan data hasil uji validitas secara statistik

menggunakan product momen, diperoleh hasil rata-rata nilai

koefisien validitas sebesar 0,62 dengan interpretasi tinggi. Hasil ini

menunjukan bahwa instrumen penguasaan konsep dapat diinterpretasikan valid. Sehingga peneliti memutuskan untuk

menggunakan semua butir soal tes penguasaan konsep.

3.3.2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas merujuk kepada tingkat keajegan instrumen,

artinya instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama maka akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas instrumen

penguasaan konsep menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑟11 = (𝑛

𝑛−1) (1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑖2

) (3)

Keterangan: r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

n = banyaknya butir soal

𝜎𝑖2 = varians skor soal ke – i

Koefisien reliabilitas yang didapatkan dapat

diinterpretasikan menggunakan kriteria standar yang dapat dilihat

dari Tabel 3.7.

Tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Page 8: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

45

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai r11 Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0, 60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah

(Arikunto, 2015)

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada instrumen penguasaan konsep yang terlampir dalam Lampiran C2,

didapat nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,58. Hasil perhitungan

tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Sehingga diperoleh kriteria reliabilitas tes

tersebut adalah cukup.

3.3.2.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah dengan

menggunakan persamaan

𝑃 =𝐵

𝐽𝑋 (4)

Keterangan: P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal benar

JX : jumlah seluruh siswa peserta tes.

Standar yang digunakan untuk pengkategorian tingkat

kesukaran soal ditunjukan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8.

Tabel 3. 8 Klasifikasi Indeks Tingkat Kesukaran Batasan Kategori

0,00 < P ≤ 0,30 Soal sulit

Page 9: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

46

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,30 < P ≤ 0,70 Soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 Soal mudah

(Arikunto, 2015)

Hasil rekapitulasi tingkat kesukaran setiap butir soal pada instrumen penguasaan konsep ditunjukan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Tabel 3. 9 Hasil Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Penguasaan

Konsep No Item Indeks Tingkat Kesukaran Kategori

1 0,5 Sedang

2 0,46 Sedang

3 0,7 Sedang

4 0,91 Mudah

5 0,83 Mudah

6 0,67 Sedang

7 0,91 Mudah

8 0,91 Mudah 9 0,75 Mudah

10 0,13 Sulit

11 0,88 Mudah

12 0,91 Mudah

13 0,3 Sulit

14 0,3 Sulit

15 0,7 Mudah

16 0,2 Sulit

Hasil rekapitulasi menunjukan adanya keberagaman

tingkat kesukaran pada instrumen penguasaan konsep. Dengan

menghitung persentase dan frekuensi untuk setiap interpretasi tingkat kesukaran. Didapat hasil persentasi dan frekuensi

instrumen penguasaan konsep yang ditunjukan oleh Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Tabel 3. 10 Persentase Dan Frekuensi Tingkat Kesukaran Instrumen

Penguasaan Konsep Kriteria Jumlah Soal Persentase

Mudah 8 50

Sedang 4 25

Page 10: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

47

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria Jumlah Soal Persentase

Sulit 4 25

Berdasarkan Tabel 3.10 diperoleh informasi bahwa tingkat

kesukaran instrumen penguasaan konsep cukup bervariatif. Untuk persentase terbesar terdapat pada interpretasi mudah yaitu sebesar

50% atau sebantak 8 soal, untuk interpretasi sedang prsentasenya

yaitu sebesar 25% atau sebanyak 4 soal, dan untuk interpretasi sulit

persentasenya yaitu sebesar 25% atau sebanyak 4 soal.

3.3.2.4 Daya Pembeda

Instrumen yang baik adalah yang dapat membedakan

kelompok siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan yang rendah.

Instrumen penguasaan konsep diuji daya pembedanya sebelum

digunakan untuk penelitian. Pengolahan data untuk pengujian daya pembeda menggunakan persamaan sebagai berikut:

D = 𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (5)

Keterangan:

DP = Indeks pembeda

𝐽𝐴 = Jumlah Peserta tes kelompok atas

𝐵𝐴 = Banyaknya Jumlah peserta kelompok atas menjawab

soal dengan benar

𝐽𝐵 = Jumlah Peserta tes kelompok bawah

𝐵𝐵 = Banyaknya Jumlah peserta kelompok bawah menjawab

soal dengan benar

Dari persamaan di atas, diperoleh indeks pembeda yang

dapat diinterpretasikan berdasarkan kategori untuk setiap butir

soal. Berikut ini kategori daya pembeda ditunjukan oleh Tabel

3.11.

Tabel 3.11.

Tabel 3. 11 Kategori Interpretasi Indeks Daya Pembeda

Page 11: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

48

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indeks Daya Pembeda (DP) Kategori

0,00 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,20

0,21 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,40

0,41 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 0,70

0,71 ≤ 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Negatif

Jelek

Cukup Baik

Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang

Hasil pengolahan daya pembeda instrumen penguasaan

konsep ditunjukan pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Tabel 3. 12 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Penguasaan Konsep

No Soal Indeks daya pembeda Kategori

1 0,41 Baik

2 0,33 Cukup

3 0,6 Baik

4 0,39 Cukup

5 0,25 Cukup

6 0,37 Cukup

7 0,25 Cukup

8 0,37 Cukup

9 0,47 Baik

10 0,33 Cukup

11 0,58 Baik 12 0,27 Cukup

13 0,58 Baik

14 0,25 Cukup

15 0,33 Cukup

16 0,25 Cukup

Bedasarkan Tabel 3.12. secara keseluruhan instrumen penguasaan konsep cenderung memiliki kategori yang cukup baik.

3.3.3 LKPD Kecerdasan Majemuk

Instrumen dalam bentuk non-tes yang pertama yaitu lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai petunjuk teknis dalam

melakukan pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk.

Ada empat jenis LKPD yang disediakan oleh peneliti dan setiap

Page 12: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

49

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LKPD memiliki ciri khas masing-masing berdasarkan kecerdasan

majemuk dominan. Berikut ini penjelasan mengenai keempat

jenis LKPD.

3.3.3.1 LKPD untuk Kecerdasan Majemuk Verbal-Linguistik

LKPD verbal-linguistik dibuat untuk memfasilitasi siswa

yang memiliki kecerdasan dominan linguistik. Pada LKPD ini

disediakan sebuah puzzle dari huruf-huruf yang diacak. Siswa diminta untuk menemukan kata-kata tersembunyi dari puzzle kata

tersebut. Setelah menemukan 10 kata tersembunyi, siswa diminta

untuk mencari arti dan hubungan dari kata-kata tersebut dan menyusunnya menjadi rangkuman materi pembelajaran. Contoh

dari LKPD linguistik yang digunakan ditunjukan pada Lampiran

B2.

3.3.3.2 LKPD untuk Kecerdasan Majemuk Logika-Matematika

LKPD logika-matematika dibuat untuk memfasilitasi

siswa yang memiliki kecerdasan dominan logika-matematika.

Pada LKPD ini disediakan fakta-fakta mengenai berbagai jenis fenomena alam yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Siswa diminta untuk menjelaskan penyebab dari fenomena alam

tersebut berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Contoh dari LKPD logika-matematika yang digunakan

ditunjukan pada Lampiran B2.

3.3.3.3 LKPD untuk Kecerdasan Majemuk Kinestetik

LKPD dibuat untuk memfasilitasi siswa yang memiliki kecerdasan dominan kinestetik. Pada LKPD ini disediakan

seperangkat alat dan bahan disertai instruksi praktikum. Siswa

diminta untuk melakukan eksperimen yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Contoh dari LKPD kinestetik yang

digunakan ditunjukan pada Lampiran B2.

Page 13: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

50

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.3.4 LKPD untuk Kecerdasan Majemuk Visual-Spasial

LKPD visual-spasial dibuat untuk memfasilitasi siswa

yang memiliki kecerdasan dominan visual-spasial. Pada LKPD ini disediakan puzzle gambar yang berhubungan dengan materi

pembelajaran. Siswa diminta untuk menyusun puzzle-puzzle

tersebut dan memberi sedikit penjelasan berkaitan dengan materi

pembelajaran. Contoh dari LKPD visual-spasial yang digunakan ditunjukan pada Lampiran B2.

Peneliti menentukan LKPD yang dikerjakan siswa

berdasarkan tes kecerdasan majemuk dominan siswa. Daftar siswa dan LKPD kecerdasan majemuk ditunjukan oleh Tabel

3.13.

Tabel 3.13. Tabel 3. 13 Daftar Siswa Dan LKPD Kecerdasan Majemuk

No Nama Siswa Kode

Siswa

Jenis

kelamin LKPD siswa

1 AN S4 P

Verbal-Linguistik

2 FR S6 L

3 FUMG S7 P

4 GRP S9 P

5 HNH S10 P

6 IM S12 L

7 MSR S13 L

8 NAF S17 P 9 SRM S24 P

10 IRA S11 L

Logika-Matematika

11 MFRR S14 L

12 MRPH S15 L

13 NYDK S18 L

14 PWM S20 P

15 AFZ S2 P

Kinestetik 16 NDM S19 P

17 SAS S23 P

18 ADS S1 L

Visual-Spasial 19 ADA S3 L

20 CK S5 P

21 FNA S8 P

Page 14: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

51

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Siswa Kode

Siswa

Jenis

kelamin LKPD siswa

22 MDW S16 P

23 RAP S21 L

24 SRI S22 L

3.3.4 Lembar observasi

Instrumen non-tes yang kedua adalah lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi

ini diisi pada setiap pertemuan ketika pengumpulan data. Lembar

observasi pembelajaran menggunakan pilihan “ya” atau “tidak”

yang terbagi menjadi lembar observasi bagi guru dan lembar observasi bagi siswa. Lembar observasi guru dibuat berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran di RPP yang dimulai dari

pembukaan hingga penutupan. Sementara lembar observasi siswa hanya dimulai dari fase pengumpulan data hingga fase

mengkomunikasikan. Lembar observasi siswa terbagi

berdasarkan kelompok kecerdasan majemuknya dan ditujukan

kepada masing-masing siswa secara individu dalam mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi penelitian ini dapat

dilihat pada Lampiran C2 untuk lembar observasi guru, dan

Lampiran C3 untuk lembar observasi siswa.

3.4. Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan pokok yaitu tahap pendahuluan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap

akhir.

Tahapan pertama penelitian ini adalah dengan melakukan

serangkaian kegiatan mulai dari studi pendahuluan dengan melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran,

menganalisis hasil ulangan siswa, dan melakukan wawancara

dengan guru fisika. Kegiatan wawancara ini dilakukan kepada salah satu guru fisika di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

Dari hasil studi pendahuluan tersebut dilakukan kegiatan studi

literatur untuk identifikasi dan merumuskan masalah untuk penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah, dicarilah metode

Page 15: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

52

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang akan digunakan untuk menyelesaikan

masalah. Berdasarkan studi literatur ini, diusulkan judul

penelitian pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk untuk meningkatkan penguasaan konsep pada materi gempa

bumi. Selanjutnya peneliti melakukan studi literatur tentang

pembelajaran STEM, kecerdasan majemuk, dan penguasaan

konsep. Hasil studi literatur ini lalu dituangkan dalam proposal penelitian untuk dikonsultasikan dengan dosen. Setelah proposal

penelitian dikonsultasikan, proposal penelitian ini lalu direvisi

berdasarkan masukan dari dosen, dan akhirnya disetujui oleh dosen untuk dijadikan judul penelitian.

Tahapan kedua penelitian ini adalah tahap persiapan. Pada

tahap ini, peneliti menyusun RPP, instrumen tes kecerdasan majemuk, tes penguasaan konsep gempa bumi, dan lembar kerja

peserta didik berbasis kecerdasan majemuk sebagai tuntunan

siswa dalam pembelajaran. RPP, instrumen tes kecerdasan

majemuk dan LKPD berbasis kecerdasan majemuk yang telah disusun kemudian dikonsultasikan dengan dosen dan akhirnya

disetujui setelah dianggap layak. Sedangkan tes penguasaan

konsep gempa bumi dikonsultasikan dengan dosen dan akhirnya disetujui setelah dianggap layak. Kegiatan selanjutnya adalah

memvalidasi tes penguasaan konsep gempa bumi kepada ahli dan

diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran pada instrumen tersebut. Setelah divalidasi dan

diujicobakan, dilakukan perbaikan berdasarkan saran dan

rekomendasi dari validator.

Tahapan ketiga penelitian ini adalah tahap pelaksanaan. Tahap ini terdiri dari empat kegiatan yaitu pretest, tes kecerdasan

majemuk dominan siswa, pembentukan kelompok, pemberian

treatment, dan posttest. Kegiatan pretest dilakukan untuk mengidentifikasi penguasaan konsep awal siswa. Bersamaan

dengan pretest, dilakukan tes kecerdasan majemuk dominan

untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk dominan yang

dimiliki oleh setiap siswa. Berdasarkan hasil tes kecerdasan ini, siswa dikelompokan berdasarkan kecerdasan dominannya

masing-masing. Setelah kelompok siswa ditentukan, diberikan

Page 16: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

53

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

treatment pembelajaran berbasis STEM. Treatment pembelajaran

berbasis STEM ini berlangsung selama delapan jam pelajaran

dalam empat pertemuan. Selanjutnya dilakukan posttest untuk mengidentikasi penguasaan konsep siswa setelah pemberian

treatment.

Tahapan keempat adalah tahap akhir. Pada tahap ini

dilakukan sejumlah kegiatan mulai dari pengolahan data yang diambil selama penelitian, seperti data penguasaan siswa dari

pretest dan posttest, data dari LKPD yang telah diisi peserta didik

dan data keterlaksanaan pembelajaran dari hasil penilaian observer. Setelah proses pengolahan dilakukan analisis temuan

pada penelitian, lalu menarik kesimpulan. Berikut ini skema alur

kegiatan penelitian ditunjukan pada Gambar 3.1.

Page 17: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

54

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1 Skema Alur Kegiatan Penelitian

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Merumuskan Masalah

Tahap

Pendahuluan

Pretest

Pemberian Treatment

Posttest

Tahap

Pelaksanaan

Instrumen Tes Penguasaan Konsep

Instrumen Tes Kecerdasan

Majemuk LKPD berbasis kecerdasan

majemuk Kelompok Siswa Berdasarkan Kecerdasan

Dominan

Tahap Persiapan

Judgement/Validasi

Pengolahan

Data Analisis

Temuan Kesimpulan

Tahap Akhir

Page 18: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

55

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5. Teknik Analisis Data

Jenis data yang didapatkan dari penelitian ini adalah 1)

Hasil pretest dan posttest penguasaan konsep siswa, 2) Keterlaksanaan pembelajaran STEM berbasis kecerdasan

majemuk.

3.5.1 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa

Peningkatan penguasaan konsep siswa terbagi menjadi

peningkatan penguasaan konsep secara keseluruhan dan

peningkatan penguasaan konsep siswa untuk setiap jenis kecerdasan majemuk.

3.5.1.1 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Secara

Keseluruhan

Setelah diperoleh data hasil penilaian pretest dan posttest, selanjutnya diolah melalui tahap sebagai berikut:

a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kriteria

penskoran yang digunakan.

b. Untuk mengetahui besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa, peneliti manganalisis data hasil tes dengan

rumus gain ternormalisasi (indeks gain) yaitu

membandingkan rata-rata skor pretest dan posttest secara keseluruhan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung

N-Gain ternormalisasi (Meltzer, 2002) yaitu:

<g> = 𝑀 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡− 𝑀 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙− 𝑀 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (6)

Keterangan:

M = Rata-rata

<g> = N-Gain

Page 19: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

56

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.1.2 Peningkatan Penguasaan Konsep Pada Setiap Jenis

Kecerdasan Majemuk

Setelah didapat hasil indeks gain siswa secara individu,

dilanjutkan dengan hasil indeks gain siswa setiap jenis kecerdasan majemuk dengan menghitung N-Gain rata-rata kelompok kecerdasan majemuk menggunakan persamaan 6.

Hasil perhitungan indeks gain siswa secara keseluruhan dan secara kelompok kemudian diinterpretasikan dengan

menggunakan klasifikasi pada Tabel 3.14. dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.14.

Tabel 3. 14 Klasifikasi Nilai N-Gain Besar N-Gain Klasifikasi

g > 0,70 Tinggi

0,30 < g ≤ 0,70 Sedang

g ≤ 0,30 Rendah

Hake (dalam Meltzer, 2002)

3.5.1.3 Perbedaan peningkatan penguasaan konsep kelompok

kecerdasan majemuk.

Untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan

peningkatan penguasaan konsep kelompok kecerdasan majemuk, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan penguasaan konsep

siswa pada setiap jenis kecerdasan majemuk melalui pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk.

Ha: Ada perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa

pada setiap jenis kecerdasan majemuk melalui

pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk.

Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis penelitian,

digunakan statistik kruskall-wallis yang bertujuan untuk menentukan adakah perbedaan yang signifikan antara dua atau

lebih kelompok yang tidak saling berhubungan tanpa

mempertimbangkan normalitas dan homogenitas data.

Page 20: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

57

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan statistik kruskall-wallis ini dikarenakan jumlah

siswa di setiap kelompok kecerdasan majemuk dominan berbeda-

beda sehingga data tidak homogen. Pengolahan data dilakukan dengan melabeli N-Gain penguasaan konsep individu siswa

berdasarkan kecerdasan majemuk dominan lalu diolah

menggunakan statistik kruskal-wallis untuk mendapatkan

koefisien kruskal-wallis (Junaidi, dkk. 2009) dengan persamaan:

𝐾 = 12

𝑁(𝑁+1) ∑

𝑅𝑖2

𝑛𝑖

𝑘𝑖=1 − 3(𝑁 + 1) (8)

Keterangan:

K = Koefisien Kruskal Wallis

N = Jumlah sampel

Ri = Jumlah peringkat pada kelompok i ni = Jumlah sampel pada kelompok i

Selanjutnya setelah mendapatkan nilai koefisien kruskal-wallis atau Chi-Square hitung, nilai tersebut dibandingkan dengan

nilai Chi-Square yang ada pada tabel Chi-Square. Hasil

perbandingan tersebut memberikan kriteria Ho ditolak apabila nilai Chi-Square hitung > nilai Chi-Square tabel, dan Ho diterima jika

nilai Chi-Square hitung < nilai Chi-Square tabel.

Selain menggunakan perhitungan rumus, digunakan juga

aplikasi SPSS untuk mengetahui nilai p-value untuk Chi-Square untuk membandingkannya dengan tingkat signifikansi pengujian

(α), dengan kriteria Ho ditolak apabila p-value < α, dan Ho diterima

jika p-value > α. Penelitian ini mengambil tingkat signifikansi (α)

sebesar 0,05.

3.5.2 Keterlaksanaan Pembelajaran STEM Berbasis

Kecerdasan Majemuk

Untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan

pembelajaran STEM berbasis kecerdasan majemuk dilakukan

kegiatan observasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan

dalam pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran

Page 21: BAB III METODOLOGI Desain Penelitianrepository.upi.edu/35836/4/S_S_FIS_1501909_Chapter3.pdf · Tes penguasaan konsep ini berisi materi gempa bumi yang telah dipelajari dengan pembelajaran

58

Mohammad Ismi Raskanda, 2019 PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI GEMPA BUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pilihan “ya” atau “tidak” yang terbagi menjadi

lembar observasi bagi guru dan lembar observasi bagi siswa.

Terdapat enam orang observer yang merupakan mahasiswa Pendidikan fisika.

Keterlaksanaan Pembelajaran STEM berbasis kecerdasan

majemuk dengan mengolah hasil observasi melalui scoring.

Pemberian skor ini dilakukan dengan pemberian nilai 1 untuk pilihan Ya dan nilai 0 untuk pilihan Tidak. Kemudian persentase

keterlaksanaan ditentukan dengan perhitungan pada persamaan

dibawah ini (Avianti & Yonata, 2015).

𝑇 =𝐴

𝐵× 100% (8)

Keterangan: T: Keterlaksanaan

A: Skor yang diperoleh

B: Skor Maksimal

Selanjutnya, hasil yang didapat dari persamaan diatas

diinterpretasikan berdasarkan Tabel 3.15.

Tabel 3.15.

Tabel 3. 15 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Persentase (%) Interpretasi

0 ≤ 𝑇 ≤ 20 Sangat Lemah

20 ≤ 𝑇 ≤ 40 Lemah

40 ≤ 𝑇 ≤ 60 Cukup

60 ≤ 𝑇 ≤ 80 Baik

80 ≤ 𝑇 ≤ 100 Sangat Baik

(Avianti & Yonata, 2015)